Variabel Kompleks (VARKOM)

dokumen-dokumen yang mirip
: D C adalah fungsi kompleks dengan domain riil

7. RESIDU DAN PENGGUNAAN. Contoh 1 Carilah titik singular dan tentukan jenisnya dari fungsi berikut a. f(z) = 1/z

1 Nama Anggota 1:Darul Afandi ( ) Jawaban soal No 40. -

Integral Kompleks (Bagian Kedua)

7.1. Residu dan kutub Pada bagian sebelumnya telah kita pelajari bahwa suatu titik z 0 disebut titik singular dari f (z)

BAB III PEMODELAN PERSAMAAN INTEGRAL PADA ALIRAN FLUIDA

Bab III. Integral Fungsi Kompleks

Matematika Dasar INTEGRAL PERMUKAAN

Bab 2 Fungsi Analitik

INTEGRAL CONTOUR. 2. Fungsi f tetap, C dipandang sebagai variabel

ANALISIS AKIBAT INTEGRAL CAUCHY Ricky Antonius, Helmi, Yudhi INTISARI

KALKULUS MULTIVARIABEL II

Bab II Fungsi Kompleks

KALKULUS MULTIVARIABEL II

SIFAT-SIFAT DASAR FUNGSI KARAKTERISTIK DARI DISTRIBUSI CAUCHY

KALKULUS MULTIVARIABEL II

DIFERENSIAL FUNGSI MAJEMUK

Integral Kompleks. prepared by jimmy 752A4C6B. wp.me/p4scve-e. jimlecturer

7.1. Residu dan kutub Pada bagian sebelumnya telah kita pelajari bahwa suatu titik z 0 disebut titik singular dari f (z)

Integral Vektor. (Pertemuan VII) Dr. AZ Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Brawijaya

Hendra Gunawan. 5 Maret 2014

Bilangan dan Fungsi Kompleks

PEMBAHASAN KISI-KISI SOAL UAS KALKULUS PEUBAH BANYAK (TA 2015/2016)

KARAKTERISASI SEBARAN CAUCHY

TERAPAN INTEGRAL. Bogor, Departemen Matematika FMIPA IPB. (Departemen Matematika FMIPA IPB) Kalkulus I Bogor, / 22

Peubah acak X yang berdistribusi normal dengan rataan sebagai: 2 ) X ~ N(,

Senin, 18 JUNI 2001 Waktu : 2,5 jam

Program Perkuliahan Dasar Umum Sekolah Tinggi Teknologi Telkom Fungsi Dua Peubah

FUNGSI REGULAR. Endang Cahya M.A 1 Jurusan Matematika FMIPA ITB Jl. Ganesa 10, Bandung, Indonesia

BUKU DIKTAT ANALISA VARIABEL KOMPLEKS. OLEH : DWI IVAYANA SARI, M.Pd

Himpunan dari Bilangan-Bilangan

Integral Garis. Sesi XIII INTEGRAL 12/7/2015

0. Pendahuluan. 0.1 Notasi dan istilah, bilangan kompleks

Geometri pada Bidang, Vektor

GEOMETRI ANALITIK PERTEMUAN2: GARIS LURUS PADA BIDANG KOORDINAT. sofyan mahfudy-iain Mataram 1

MATEMATIKA TEKNIK 1 3 SKS TEKNIK ELEKTRO UDINUS

Luas daerah yang dibatasi oleh beberapa kurva dapat ditentukan dengan menghitung integral tertentu.

Kalkulus Multivariabel I

Bab 3 Fungsi Elementer

FT UNIVERSITAS SURABAYA VARIABEL KOMPLEKS SUGATA PIKATAN. Bab V Aplikasi

Catatan Kuliah KALKULUS II BAB V. INTEGRAL

Matematika I: APLIKASI TURUNAN. Dadang Amir Hamzah. Dadang Amir Hamzah Matematika I Semester I / 70

MA2181 Analisis Data - U. Mukhaiyar 1

BAB I BILANGAN KOMPLEKS

CATATAN KULIAH FUNGSI KOMPLEKS. oleh Dr. Wuryansari Muharini Kusumawinahyu, M.Si.

Masalah Kalkulus Variasi, Fungsional Objektif, Variasi, Syarat Perlu Optimalitas

Pertemuan ke Nilai Harapan (Mean atau Rata rata) dan Varians Distribusi Kontinu

DIKTAT KULIAH KALKULUS PEUBAH BANYAK (IE-308)

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER(RPS) PROGRAM STUDI STATISTIKA

STATISTICS. Oleh: Hanung N. Prasetyo DISTRIBUSI NORMAL WEEK 6 TELKOM POLTECH/HANUNG NP

PEMERINTAH KABUPATEN KEDIRI DINAS PENDIDIKAN SMA NEGERI 1 KANDANGAN JL. Hayam Wuruk No. 96 telp Kandangan

BEBERAPA DISTRIBUSI KHUSUS DKINTINU DIKENAL

Pengantar Statistika Matematik(a)

Dr. Ramadoni Syahputra Jurusan Teknik Elektro FT UMY

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Persamaan Kontinuitas dan Persamaan Gerak

DIKTAT KULIAH KALKULUS PEUBAH BANYAK (IE-308)

II. TINJUAN PUSTAKA. lim f(x) = L berarti bahwa bilamana x dekat tetapi sebelah kiri c 0 maka f(x)

Integral lipat dua BAB V INTEGRAL LIPAT 5.1. DEFINISI INTEGRAL LIPAT DUA. gambar 5.1 Luasan di bawah permukaan

Bil Riil. Bil Irasional. Bil Bulat - Bil Bulat 0 Bil Bulat + maka bentuk umum bilangan kompleks adalah

MACLAURIN S SERIES. Ghifari Eka

Hendra Gunawan. 8 November 2013

Matematika Teknik I. Prasyarat : Kalkulus I, Kalkulus II, Aljabar Vektor & Kompleks

Kalkulus Variasi. Masalah Kalkulus Variasi, Fungsional Objektif, Variasi, Syarat Perlu Optimalitas. Toni Bakhtiar. Departemen Matematika IPB

Kalkulus Multivariabel I

MATEMATIKA TEKNIK 1 3 SKS TEKNIK ELEKTRO UDINUS

4.3. MEDAN LISTRIK OLEH DISTRIBUSI MUATAN KONTINYU

9 Menghitung Besar Sudut di Titik Sudut

MA3081 STATISTIKA MATEMATIKA We love Statistics

Metode Elemen Batas (MEB) untuk Model Konduksi Panas

BAB III Diferensial. Departemen Teknik Kimia Universitas Indonesia

7 Sisi dan Titik Sudut Bangun Datar

Bab 16. LIMIT dan TURUNAN. Motivasi. Limit Fungsi. Fungsi Turunan. Matematika SMK, Bab 16: Limit dan Turunan 1/35

Fungsi Analitik (Bagian Kedua)

I N T E G R A L (Anti Turunan)

Catatan Kuliah FI2101 Fisika Matematik IA

a menunjukkan jumlah satuan skala relatif terhadap nol pada sumbu X Gambar 1

10 Grafik Sudut Deviasi Bangun Datar

Dosen Pengampu : Puji Andayani, S.Si, M.Si, M.Sc

MATEMATIKA TEKNIK II BILANGAN KOMPLEKS

PERPINDAHAN PANAS DAN MASSA

Nughthoh Arfawi Kurdhi, M.Sc Department of Mathematics FMIPA UNS

MATEMATIKA EKONOMI DAN BISNIS. Nuryanto.ST.,MT

ANALISIS VEKTOR. Aljabar Vektor. Operasi vektor

TOPIK 9 ELEKTROMAGNETIK

KALKULUS 1 HADI SUTRISNO. Pendidikan Matematika STKIP PGRI Bangkalan. Hadi Sutrisno/P.Matematika/STKIP PGRI Bangkalan

PAM 252 Metode Numerik Bab 4 Pencocokan Kurva

PERBANDINGAN BEBERAPA METODE NUMERIK DALAM MENGHITUNG NILAI PI

Suku Banyak Chebyshev

Integral Tak Tentu. Modul 1 PENDAHULUAN

Hendra Gunawan. 13 November 2013

DISTRIBUSI KONTINU. Utriweni Mukhaiyar

BAB I PENGERTIAN DASAR

Kalkulus Diferensial week 09. W. Rofianto, ST, MSi

Kurikulum 2013 Antiremed Kelas 11 Matematika

KONSEP DASAR PERSAMAAN DIFERENSIAL

Learning Outcomes Sebaran Kontinu Nilai Harapan dan Ragam Beberapa Sebaran Kontinu. Peubah Acak Kontinu. Julio Adisantoso.

Bab 1 Vektor. A. Pendahuluan

Ringkasan Kalkulus 2, Untuk dipakai di ITB 1. Integral Lipat Dua Atas Daerah Persegipanjang

Persamaan Diferensial

Distribusi Peluang Kontinu. Bahan Kuliah II2092 Probabilitas dan Statistik Oleh: Rinaldi Munir Sekolah Teknik Elektro dan Informatika ITB

Transkripsi:

Faculty of Electrical Engineering, Telkom University Variabel Kompleks (VARKOM) Pertemuan 11 : Integral Tak Bergantung Lintasan dan Integral Bergantung Lintasan Oleh : Team Dosen Varkom S1-TT Team Dosen Varkom S1-TT Versi : Agustus 2018

Tujuan Perkuliahan Tujuan dari kuliah kali ini adalah memaparkan Integral tak tergantung lintasan dan Integral bergantung lintasan Variabel Kompleks (VARKOM) Team Dosen Varkom S1-TT 1 / 21

Catatan awal 1 Pada umumnya menghitung integral kompleks dilakukan dengan menguraikan integral tersebut ke dalam integral bagian riil dan integral bagian kompleks dengan persamaan parameter lintasan dalam t. 2 Namun perhitungan integral kompleks dapat dengan mudah dilakukan dengan memperhatikan sifat-sifat integral pada fungsi entire, rumus integral Cauchy, dan sebagainya. Variabel Kompleks (VARKOM) Team Dosen Varkom S1-TT 2 / 21

Daftar Isi 1 Integral tak bergantung lintasan 2 Integral fungsi rasional 3 Integral fungsi rasional Variabel Kompleks (VARKOM) Team Dosen Varkom S1-TT 3 / 21

Integral tak bergantung lintasan 1 Pada fungsi riil, xb x A f (x)dx = F(x B ) F(x A ) 2 Pada fungsi kompleks, hal tersebut berlaku pula: zb z A f (z)dz = F(z B ) F(z A ) 3 Ini berarti bahwa jika f (z) entire, maka integral kompleks tidak bergantung lintasan, namun hanya pada titik awal dan titik akhir lintasan saja. Variabel Kompleks (VARKOM) Team Dosen Varkom S1-TT 4 / 21

Contoh 1: 1 Ulangi lagi menghitung integral dari Slide 9 sebelumnya: (2z + 5)dz l dengan lintasan l berupa garis lurus dari (0,0) ke (4,2) Jawab: 2 f (z) = 2z + 5 adalah fungsi entire, maka integral hanya tergantung titik awal z = 0 + i0 dan titik akhir z = 4 + i2 4+i2 (2z + 5)dz = (2z + 5)dz l 0+i0 = ( z 2 + 5z ) 4+i2 0+i0 = [ (4 + 2i) 2 + 5(4 + 2i) ] [ (0) 2 + 5(0) ] = [16 + i16 4 + 20 + 10i] 0 = 32 + i26 Variabel Kompleks (VARKOM) Team Dosen Varkom S1-TT 5 / 21

Contoh 2: 1 Hitung: l z dz dengan lintasan l berupa kurva z = t + it 2 dengan 1 t 3 Jawab: 2... Variabel Kompleks (VARKOM) Team Dosen Varkom S1-TT 6 / 21

Contoh 3: 1 Hitung: e 2z dz dengan lintasan l : z = t + it dengan 0 t 1 Jawab: 2... l Variabel Kompleks (VARKOM) Team Dosen Varkom S1-TT 7 / 21

Contoh 4: 1 Hitung: [(2x + 6) + i2y] (dx + idy) l dengan lintasan l : z = t + it dengan 0 t 1 Jawab: 2 f(x+iy)=(2x+6)+i2y memenuhi PCR untuk setiap x dan y, oleh karena itu f(x+iy) entire. Dengan metode Milne-Thomson diperoleh f (z) = 2z + 6 3 dengan demikian : l [(2x+6)+i2y] (dx+idy) = 1+i 0+i0 [2z+6] dz = ( z 2 + 6z ) 1+i... 0+i0 Variabel Kompleks (VARKOM) Team Dosen Varkom S1-TT 8 / 21

Integral lintasan tertutup 1 Jika lintasan l tertutup, maka notasi integral dituliskan : f (z) dz l y z A = z B f(z) l x 2 Lintasan tertutup memiliki titik awal (z A ) dan titik ujung (z B ) berimpit. 3 oleh karena z B =z A, jika f(z) bersifat entire, maka za f (z) dz = f (z) dz = F(z A ) F(z A ) = 0 z A l Variabel Kompleks (VARKOM) Team Dosen Varkom S1-TT 9 / 21

Contoh 5: 1 Hitung: z dz dengan lintasan l berupa kurva z = 1 Jawab: 2 f(z)=z adalah fungsi entire, karena itu z dz = 0 l l Variabel Kompleks (VARKOM) Team Dosen Varkom S1-TT 10 / 21

Integral fungsi rasional 1 Fungsi rasional f (z) = P(z) Q(z) 2 Fungsi rasional f (z) analitik pada semua titik, kecuali di titik singular. 3 Integral fungsi rasional tidak tergantung lintasan, asalkan lintasan tidak memuat titik singular. 4 Yang menarik adalah lintasan tertutup, karena ada beberapa kemungkinan terkait lintasan dan titik singular. Variabel Kompleks (VARKOM) Team Dosen Varkom S1-TT 11 / 21

Integral fungsi rasional 1 Fungsi rasional f (z) = P(z) Q(z) 2 Fungsi rasional f (z) analitik pada semua titik, kecuali di titik singular. 3 Integral fungsi rasional tidak tergantung lintasan, asalkan lintasan tidak memuat titik singular. 4 Yang menarik adalah lintasan tertutup, karena ada beberapa kemungkinan terkait titik singular. Variabel Kompleks (VARKOM) Team Dosen Varkom S1-TT 12 / 21

Integral fungsi rasional Beberapa kemungkinan posisi titik singular dan lintasan: (z 01 dan (z 02 ): titik singular). y z 01 z 02 l 1 l 2 l 3 x Variabel Kompleks (VARKOM) Team Dosen Varkom S1-TT 13 / 21

Titik interior dan daerah interior 1 Titik z 0 disebut titik interior dari lintasan tutup C bila terdapat lingkungan dari z 0 yang termuat di dalam C 2 Lintasan tertutup C arah positif : bila berjalan menyusuri lintasan maka daerah yang dilingkupi oleh C terletak di sebelah kiri. 3 Semua titik-titik interior membentuk daerah interior dari lintasan C 4 jika lintasan berlawanan arah jarum jam, maka daerah interior adalah di dalam kurva. Variabel Kompleks (VARKOM) Team Dosen Varkom S1-TT 14 / 21

Integral fungsi rasional Ditinjau bentuk khusus jika Q(z) = z z 0 : Titik singular: z = z 0 Akan dihitung: f (z) dz = C f (z) = P(z) Q(z) = pada suatu lintasan tertutup C: C P(z) (z z 0 ) P(z) Q(z) dz = P(z) C (z z 01 )((z z 02 )) dz 1 Jika tidak terdapat titik singular di daerah interior lintasan, maka f (z) dz = 0 C Variabel Kompleks (VARKOM) Team Dosen Varkom S1-TT 15 / 21

Integral fungsi rasional 2 Jika terdapat titik singular di daerah interior lintasan, maka f (z) dz = 2πi P(z) C z=z0 3 Rumus di atas disebut Rumus Integral Cauchy (RIC). Variabel Kompleks (VARKOM) Team Dosen Varkom S1-TT 16 / 21

Contoh 5 Hitung: C z z 2 dz dengan C: lintasan pada z = 1 dengan arah lintasan berlawanan arah jarum jam. Jawab: 1 Titik singular: z 2 = 0 z = 2 2 Sketsa lintasan, area interior dan titik singular y 1 z 0 = 2 x 3 titik singular berada di luar area interior, sehingga: z z 2 dz = 0 C Variabel Kompleks (VARKOM) Team Dosen Varkom S1-TT 17 / 21

Contoh 6 Hitung: C z z 2 dz dengan C: lintasan pada z = 3 dengan arah lintasan berlawanan arah jarum jam. Jawab: 1 Titik singular: z 2 = 0 z = 2 2 Sketsa lintasan, area interior dan titik singular y 3 z 0 = 2 x 3 titik singular berada di dalam area interior, sehingga: z dz = 2π i z z 2 = 4πi z=2 C Variabel Kompleks (VARKOM) Team Dosen Varkom S1-TT 18 / 21

Contoh 7 Hitung: C z(z+1) (z 2) dz dengan C: lintasan pada z = 4 dengan arah lintasan berlawanan arah jarum jam. Jawab: 1 Titik singular: 2 Sketsa lintasan, area interior dan titik singular 3 titik singular berada di area interior, sehingga: z(z + 1) z 2 dz = C Variabel Kompleks (VARKOM) Team Dosen Varkom S1-TT 19 / 21

Contoh 8 Hitung: C 1 z(z 2) dz dengan C: lintasan pada z = 1 dengan arah lintasan berlawanan arah jarum jam. Jawab: 1 Titik singular: 2 Sketsa lintasan, area interior dan titik singular 3 titik singular yang berada di dalam daerah interior adalah z =, sehingga: 1 z(z 2) dz = C Variabel Kompleks (VARKOM) Team Dosen Varkom S1-TT 20 / 21

Latihan 1 Dengan lintasan l berupa garis lurus dari (1,1) ke (2,3) hitung 1 l 2 dz 2 l z dz 3 (x + iy + 6)(dx + i dy) l 2 Hitung C z e z dz dengan lintasan C: z = 1 berlawanan arah jarum jam 3 Hitung (gerakan lintasan berlawanan arah jarum jam): z+1 1 dz dengan C: z = 0.5 C z+i z+1 2 dz dengan C: z = 1.5 C z+i Variabel Kompleks (VARKOM) Team Dosen Varkom S1-TT 21 / 21