PAM 252 Metode Numerik Bab 4 Pencocokan Kurva

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PAM 252 Metode Numerik Bab 4 Pencocokan Kurva"

Transkripsi

1 PAM 252 Metode Numerik Bab 4 Pencocokan Kurva Mahdhivan Syafwan Jurusan Matematika FMIPA Universitas Andalas Semester Genap 2013/ Mahdhivan Syafwan Metode Numerik: Pencocokan Kurva

2 Permasalahan dan penyelesainnya Permasalahan dan Penyelesainnya Dua Macam Teknik Pencocokan Kurva Diberikan n buah titik dalam bidang (x 1,y 1 ),(x 2,y 2 ),...,(x n,y n ) yang berasal dari sebuah fungsi atau data hasil pengamatan. Permasalahan: ingin diketahui nilai dari fungsi/data tersebut di suatu titik x yang tidak berada dalam data tersebut. Penyelesaian: pencocokan kurva, yaitu mengkonstruksi sebuah kurva yang menghampiri titik tersebut. Istilah menghampiri di sini berarti: (i) kurva yang dibangun diformulasikan sedemikian sehingga galat yang diperoleh seminimal mungkin. (ii) mengaproksimasi fungsi yang rumit dengan fungsi yang sederhana 2 Mahdhivan Syafwan Metode Numerik: Pencocokan Kurva

3 Dua macam teknik pencocokan kurva Permasalahan dan Penyelesainnya Dua Macam Teknik Pencocokan Kurva 1 digunakan apabila sumber data yang digunakan mempunyai ketelitian yang cukup rendah. kurva yang dibangun tidak perlu melalui semua titik data tersebut, tetapi cukup mengikuti kecendrungannya saja. 2 digunakan apabila sumber data yang digunakan mempunyai ketelitian yang sangat tinggi. kurva yang dibangun harus melalui semua titik data yang digunakan. 3 Mahdhivan Syafwan Metode Numerik: Pencocokan Kurva

4 Ilustrasi Permasalahan dan Penyelesainnya Dua Macam Teknik Pencocokan Kurva 4 Mahdhivan Syafwan Metode Numerik: Pencocokan Kurva

5 linier: bentuk umum Linier Penerapan Linier pada Model Nonlinier Polinom Titik-titik data dihampiri oleh sebuah garis lurus (disebut garis/kurva regresi) yang dinyatakan sebagai y f(x) = a 0 +a 1 x. Pertanyaan: berapa nilai a 0 dan a 1 agar garis regresi tersebut sedekat mungkin dengan titik-titik data yang diberikan (meminimumkan galat)? 5 Mahdhivan Syafwan Metode Numerik: Pencocokan Kurva

6 linier: galat Linier Penerapan Linier pada Model Nonlinier Polinom Galat dari garis regresi untuk setiap datum diberikan oleh e i = f(x i ) y i, i = 1,2,...,n. Tiga jenis galat dari garis regresi untuk keseluruhan data (i) Galat maksimum: E (f) = max 1 i n { f(x i) y i } (ii) Galat rata-rata: E 1 (f) = 1 n n f(x i) y i 1 n (iii) Galat akar kuadrat rata-rata: E 2 (f) = n f(x i) y i 2 Di antara ketiga galat di atas, galat akar kuadrat rata-rata paling mudah untuk dihitung nilai minimumnya. [mengapa?] 6 Mahdhivan Syafwan Metode Numerik: Pencocokan Kurva

7 Linier Penerapan Linier pada Model Nonlinier Polinom linier: galat regresi kuadrat terkecil Pada regresi kuadrat terkecil, galat yang dipakai adalah galat akar kuadrat rata-rata, yaitu E = 1 (y i (a 0 +a 1 x i )) 2. (1) n Q: mengapa perlu dikuadratkan? Akan ditentukan nilai a 0 dan a 1 yang meminimumkan nilai galat E. Perhatikan bahwa E mencapai minimum jika E a 0 = 0 dan E a 1 = 0. (2) Untuk memudahkan perhitungan, masalah di atas diselesaikan dengan meminimumkan E 2, bukan E. [mengapa?] 7 Mahdhivan Syafwan Metode Numerik: Pencocokan Kurva

8 Linier Penerapan Linier pada Model Nonlinier Polinom linier: penentuan nilai koefisien a 0 dan a 1 Misalkan D = E 2. Maka D = (y i (a 0 +a 1 x 1 )) 2, D =... = 0, a 0 (3) D =... = 0. a 1 (4) Pers. (3)-(4) dapat ditulis (disebut persamaan normal): na 0 + n x ia 1 = n y i, n x ia 0 + n x2 i a 1 = n x iy i. Solusi dari SPL di atas untuk a 1 dan a 0 adalah a 1 = n x iy i n x n i y i n n x2 i ( n x ) 2 dan a 0 = i n y n i a 1 x i. n 8 Mahdhivan Syafwan Metode Numerik: Pencocokan Kurva

9 linier: algoritma Linier Penerapan Linier pada Model Nonlinier Polinom 9 Mahdhivan Syafwan Metode Numerik: Pencocokan Kurva

10 Model nonlinier Linier Penerapan Linier pada Model Nonlinier Polinom Dalam masalah nyata, seringkali dijumpai data dengan kecendrungan berbentuk fungsi nonlinier (bukan garis lurus), seperti fungsi eksponensial, fungsi pangkat, fungsi laju pertumbuhan jenuh, fungsi polinomial, dan lain-lain. Kurva regresi untuk model-model nonlinier tersebut dapat diselesaikan dengan bantuan regresi linier, asalkan kurva regresinya dapat ditransformasi ke bentuk regresi linier. 10 Mahdhivan Syafwan Metode Numerik: Pencocokan Kurva

11 eksponensial Linier Penerapan Linier pada Model Nonlinier Polinom Bentuk umum: y = pe qx. Transformasi pelinieran: ln(y) = ln(p)+qx. [tunjukkan!] Notasikan variabel baru sebagai berikut: ỹ = ln(y), a 0 = ln(p), a 1 = q. Dengan demikian diperoleh bentuk regresi linier: ỹ = a 0 +a 1 x. 11 Mahdhivan Syafwan Metode Numerik: Pencocokan Kurva

12 persamaan pangkat Linier Penerapan Linier pada Model Nonlinier Polinom Bentuk umum: y = px q. Transformasi pelinieran: ln(y) = ln(p)+qln(x). [tunjukkan!] Notasikan variabel baru sebagai berikut: ỹ = ln(y), x = ln(x), a 0 = ln(p), a 1 = q. Dengan demikian diperoleh bentuk regresi linier: ỹ = a 0 +a 1 x. 12 Mahdhivan Syafwan Metode Numerik: Pencocokan Kurva

13 model laju pertumbuhan jenuh Linier Penerapan Linier pada Model Nonlinier Polinom Bentuk umum: Transformasi pelinieran: y = px q +x. 1 y = 1 p + q 1 p x. [tunjukkan!] Notasikan variabel baru sebagai berikut: ỹ = 1 y, x = 1 x, a 0 = 1 p, a 1 = q p. Dengan demikian diperoleh bentuk regresi linier: ỹ = a 0 +a 1 x. 13 Mahdhivan Syafwan Metode Numerik: Pencocokan Kurva

14 Linier Penerapan Linier pada Model Nonlinier Polinom Transformasi pelinieran dari beberapa model nonlinier 14 Mahdhivan Syafwan Metode Numerik: Pencocokan Kurva

15 Koefisien determinasi Linier Penerapan Linier pada Model Nonlinier Polinom Seberapa baik suatu regresi menghampiri data? Apa ukurannya? Untuk mengukurnya secara kuantitatif, dapat digunakan koefisien determinasi, R 2, yang didefinisikan dengan dimana dengan S res = R 2 = 1 S res S tot, [y i (a 0 +a 1 x i )] 2 dan S tot = ȳ = 1 n y i. (y i ȳ) 2, Nilai R 2 berkisar dari 0 sampai 1. Jika R 2 mendekati nilai 1, maka kurva regresi tersebut dikatakan semakin baik dalam menghampiri data, dan sebaliknya. 15 Mahdhivan Syafwan Metode Numerik: Pencocokan Kurva

16 polinom: pendahuluan Linier Penerapan Linier pada Model Nonlinier Polinom Bagaimana jika kecendrungan pola data tidak dapat ditentukan atau sulit dicari transformasi pelinierannya? Langkah yang biasanya diambil adalah dengan menggunakan regresi berbentuk polinom. Alasan pemilihan regresi polinom adalah karena setiap fungsi kontinu selalu dapat dihampiri dengan fungsi polinom (dibuktikan pada kuliah Analisis Riil). 16 Mahdhivan Syafwan Metode Numerik: Pencocokan Kurva

17 polinom: konstruksi (1) Linier Penerapan Linier pada Model Nonlinier Polinom Perhatikan kembali n buah titik data (x 1,y 1 ),(x 2,y 2 ),...,(x n,y n ). Prosedur kuadrat terkecil pada regresi linier akan diperluas untuk membangun kurva regresi polinom berderajat m yang dinyatakan dengan y = a 0 +a 1 x +a 2 x 2 + +a m x m. Catatan: nilai m dan n tidak ada hubungan tertentu. Terapkan rumus galat sebagai berikut: E = n ( yi (a 0 +a 1 x i +a 2 xi 2 + +a m xi m ) ) Mahdhivan Syafwan Metode Numerik: Pencocokan Kurva

18 polinom: konstruksi (2) Linier Penerapan Linier pada Model Nonlinier Polinom Akan ditentukan nilai a 0,a 1,...,a m yang meminimumkan nilai D = E 2. Hal ini tercapai ketika D a 0 = 0, D a 1 = 0,, D a m = 0. Langkah di atas menghasilkan persamaan normal berupa SPL dalam a 0,a 1,...,a m sebagai berikut: na 0 + x i a 0 + x 2 i a 0 +. xi m a 0 + x i a 1 + x 2 i a 1 + x 3 i a 1 +. x m+1 i a 1 + x 2 i a x 3 i a x 4 i a x m+2 i a x m i a m = x m+1 i a m = x m+2 i a m =. x m+m i a m = SPL di atas dapat diselesaikan dengan salah satu teknik penyelesaian SPL yang sudah dibahas sebelumnya. 18 Mahdhivan Syafwan Metode Numerik: Pencocokan Kurva y i x i y i x 2 i y i. xi m y i

19 polinom: algoritma Linier Penerapan Linier pada Model Nonlinier Polinom 19 Mahdhivan Syafwan Metode Numerik: Pencocokan Kurva

20 Polinom Interpolasi Lagrange Polinom Interpolasi (Beda Terbagi) Newton Interpolasi/ekstrapolasi bertujuan untuk membangun suatu kurva yang melalui semua titik data. Pada kuliah ini hanya dibahas tentang interpolasi/ekstrapolasi berbentuk polinom. Interpolasi kurva yang dibangun dipakai untuk menaksir nilai f(x) dengan x berada di dalam interval titik-titik data yang diberikan. Ekstrapolasi kurva yang dibangun dipakai untuk menaksir nilai f(x) dengan x berada di luar interval titik-titik data yang diberikan. 20 Mahdhivan Syafwan Metode Numerik: Pencocokan Kurva

21 Konstruksi awal Polinom Interpolasi Lagrange Polinom Interpolasi (Beda Terbagi) Newton Diberikan n+1 titik data (x 0,f(x 0 )),(x 1,f(x 1 )),...,(x n,f(x n )), dengan x i x j untuk i j. Urutan nilai x i tidak diperlukan. Akan dikonstruksi sebuah polinom yang melalui semua titik data tersebut. Misalkan polinom tersebut berderajat m: y p m (x) = a 0 +a 1 x +a 2 x 2 + +a m x m. Pertanyaan: Bagaimana hubungan antara m dan n agar diperoleh solusi tunggal untuk koefisien a 0,a 1,...,a m? Sifat Diberikan n+1 titik data dengan nilai absis yang berbeda. Maka terdapat secara tunggal polinom derajat m n yang melalui semua titik data tersebut. 21 Mahdhivan Syafwan Metode Numerik: Pencocokan Kurva

22 Ilustrasi Polinom Interpolasi Lagrange Polinom Interpolasi (Beda Terbagi) Newton Misalkan untuk n + 1 titik data digunakan polinom dengan derajat maksimum n. Maka diperoleh SPL berikut: a 0 + a 1 x 0 + a 2 x a n x n 0 = f(x 0 ) a 0 + a 1 x 1 + a 2 x a n x n 1 = f(x 1 )..... a 0 + a 1 x n + a 2 xn a n xn n = f(x n ) Nilai-nilai koefisien a 0,a 1,...,a n dapat dicari dengan salah satu metode penyelesaian SPL. 22 Mahdhivan Syafwan Metode Numerik: Pencocokan Kurva

23 Tetapi... Polinom Interpolasi Lagrange Polinom Interpolasi (Beda Terbagi) Newton Matriks koefisien (disebut matriks Vandermode) bisa saja singular. Secara analitik, semakin tinggi derajat polinom yang digunakan, semakin akurat hasil yang diperoleh. Namun hal ini harus dibayar dengan beban komputasi yang semakin berat, mengingat ukuran SPL-nya semakin besar. Semakin tinggi derajat polinom yang digunakan, semakin banyak perhitungan komputasi yang harus dilakukan. Akibatnya galat pembulatan akan secara signifikan mempengaruhi hasilnya. Solusinya? 23 Mahdhivan Syafwan Metode Numerik: Pencocokan Kurva

24 Polinom interpolasi Lagrange - linier Polinom Interpolasi Lagrange Polinom Interpolasi (Beda Terbagi) Newton Diberikan dua buah titik data (x 0,f(x 0 )),(x 1,f(x 1 )). Polinom interpolasi yang melalui kedua titik tersebut adalah y p 1 (x) = f(x 0 )+ f(x 1) f(x 0 ) (x x 0 ). [mengapa?] x 1 x 0 Joseph Louis Lagrange menyusun polinom interpolasi tersebut dengan cara lain: y p 1 (x) = f(x 0 ) x x 1 x 0 x 1 +f(x 1 ) x x 0 x 1 x 0. [justifikasi!] Contoh: Diberikan dua buah titik (1, ln(1)) dan (6, ln(6)). Gunakan polinom interpolasi Lagrange derajat satu untuk menaksir nilai ln(2). [Catatan: nilai eksak dari f(2) adalah 0, ]. 24 Mahdhivan Syafwan Metode Numerik: Pencocokan Kurva

25 Polinom Interpolasi Lagrange Polinom Interpolasi (Beda Terbagi) Newton Polinom interpolasi Lagrange - kuadratik Diberikan tiga buah titik data (x 0,f(x 0 )),(x 1,f(x 1 )), dan (x 2,f(x 2 )). Polinom interpolasi Lagrange berderajat 2 yang melalui ketiga titik tersebut mempunyai bentuk: (x x 1 )(x x 2 ) p 2 (x) = a 0 (x 0 x 1 )(x 0 x 2 ) +a (x x 0 )(x x 2 ) 1 (x 1 x 0 )(x 1 x 2 ) (x x 0 )(x x 1 ) +a 2 (x 2 x 0 )(x 2 x 1 ). Dapat dibuktikan bahwa a 0 = f(x 0 ), a 1 = f(x 1 ), dan a 2 = f(x 2 ). [buktikan!] Contoh: Diberikan tiga buah titik (1, ln(1)), (4, ln(4)), dan (6, ln(6)). Gunakan polinom interpolasi Lagrange derajat dua untuk menaksir nilai ln(2). [Catatan: nilai eksak dari f(2) adalah 0, ]. 25 Mahdhivan Syafwan Metode Numerik: Pencocokan Kurva

26 Polinom Interpolasi Lagrange Polinom Interpolasi (Beda Terbagi) Newton Polinom interpolasi Lagrange - kasus umum Bentuk umum polinom Lagrange derajat n yang menginterpolasi titik-titik (x 0,f(x 0 )),(x 1,f(x 1 )),...,(x n,f(x n )) adalah p n (x) = a 0 (x x 1 )(x x 2 ) (x x n ) (x 0 x 1 )(x 0 x 2 ) (x 0 x n ) + Dapat ditunjukkan bahwa a 1 (x x 0 )(x x 2 ) (x x n ) (x 1 x 0 )(x 1 x 2 ) (x 1 x n ) +. a n (x x 0 )(x x 1 ) (x x n 1 ) (x n x 0 )(x n x 1 ) (x n x n 1 ) a 0 = f(x 0 ),a 1 = f(x 1 ),...,a n = f(x n ). 26 Mahdhivan Syafwan Metode Numerik: Pencocokan Kurva

27 Polinom Interpolasi Lagrange Polinom Interpolasi (Beda Terbagi) Newton Polinom interpolasi Lagrange - notasi bentuk umum Bentuk umum dari polinom interpolasi Lagrange diberikan oleh p n (x) = f i L i (x), i=0 dimana f i = f(x i ) dan L i (x) = n j=0,j i x x j x i x j. 27 Mahdhivan Syafwan Metode Numerik: Pencocokan Kurva

28 Polinom Interpolasi Lagrange Polinom Interpolasi (Beda Terbagi) Newton Polinom interpolasi Lagrange - algoritma 28 Mahdhivan Syafwan Metode Numerik: Pencocokan Kurva

29 Polinom Interpolasi Lagrange Polinom Interpolasi (Beda Terbagi) Newton Seringkali kita memerlukan hampiran polinom yang derajatnya dibangun secara bertahap, yaitu p 1 (x),p 2 (x),...,p n (x). Pada metode polinom interpolasi Lagrange, perhitungan seperti ini tidak bisa dilakukan karena tidak ada hubungan antara p i 1 (x) dengan p i (x). Hal ini mengakibatkan proses komputasinya menjadi sangat besar. Sebagai contoh, gunakan polinom Lagrange untuk menginterpolasi empat titik data (1,1),(2,2),(3,3),(4,4). Solusinya? Metode polinom interpolasi (beda terbagi) Newton. 29 Mahdhivan Syafwan Metode Numerik: Pencocokan Kurva

30 Polinom interpolasi Newton: konstruksi Polinom Interpolasi Lagrange Polinom Interpolasi (Beda Terbagi) Newton Polinom interpolasi Newton dibangun sebagai berikut: p 1 (x) = a 0 +a 1 (x x 0 ), p 2 (x) = a 0 +a 1 (x x 0 )+a 2 (x x0)(x x 1 ),. p n (x) = a 0 +a 1 (x x 0 )+a 2 (x x0)(x x 1 )+ +a n (x x0)(x x 1 ) (x x n 1 ). Dari hubungan di atas terlihat hubungan rekursif: p i (x) = p i 1 (x)+a i (x x 0 )(x x 1 ) (x x i 1 ). Permasalahan: Bagaimana menentukan koefisien a 0,a 1,...,a n? 30 Mahdhivan Syafwan Metode Numerik: Pencocokan Kurva

31 Polinom Interpolasi Lagrange Polinom Interpolasi (Beda Terbagi) Newton Polinom interpolasi Newton: penentuan koefisien (1) Bentuk polinom interpolasi Newton derajat 1 yang melalui dua titik data (x 0,f(x 0 )) dan (x 1,f(x 1 )) adalah p 1 (x) = a 0 +a 1 (x x 0 ), dimana a 0 = f(x 0 ) dan a 1 = f(x 1) f(x 0 ). [tunjukkan!] x 1 x 0 Bentuk polinom interpolasi Newton derajat 2 yang melalui tiga titik data (x 0,f(x 0 )), (x 1,f(x 1 )), dan (x 2,f(x 2 )) adalah p 2 (x) = p 1 (x)+a 2 (x x 0 )(x x 1 ), dimana a 2 = f(x 2 ) f(x 1 ) x 2 x 1 f(x 1) f(x 0 ) x 1 x 0 x 2 x 0. [tunjukkan!] 31 Mahdhivan Syafwan Metode Numerik: Pencocokan Kurva

32 Polinom Interpolasi Lagrange Polinom Interpolasi (Beda Terbagi) Newton Polinom interpolasi Newton: penentuan koefisien (2) Rumusan koefisien polinom Newton melibatkan ekspresi: f(x i ) f(x i 1 ) x i x i 1, yang dikenal dengan beda terbagi orde pertama antara x i 1 dan x i. Untuk perhitungan koefisien polinom Newton, secara umum diperlukan konsep beda terbagi orde ke-nol, pertama, kedua, sampai ke-j sebagai berikut: f[x k ] = f(x k ), f[x k,x k+1 ] = f[x k+1] f[x k ] x k+1 x k,. f[x k,x k+1,x k+2,...,x k+j ] = f[x k+1,...,x k+j ] f[x k,...,x k+j 1 ] x k+j x k, 32 Mahdhivan Syafwan Metode Numerik: Pencocokan Kurva

33 Polinom Interpolasi Lagrange Polinom Interpolasi (Beda Terbagi) Newton Polinom interpolasi Newton: bentuk umum Bentuk umum polinom Newton derajat n yang melalui titik-titik data (x i,f(x i )),i = 0,1,2,...,n adalah sebagai berikut: p n (x) = f[x 0 ]+ f[x 0,x 1 ](x x 0 )+ f[x 0,x 1,x 2 ](x x 0 )(x x 1 )+. f[x 0,x 1,x 2,...,x i ](x x 0 )(x x 1 ) (x x i 1 )+. f[x 0,x 1,x 2,...,x n ](x x 0 )(x x 1 ) (x x n 1 ). 33 Mahdhivan Syafwan Metode Numerik: Pencocokan Kurva

34 Polinom Interpolasi Lagrange Polinom Interpolasi (Beda Terbagi) Newton Polinom interpolasi Newton: contoh dan diskusi 1 Gunakan polinom Newton untuk menginterpolasi empat titik data (1,1),(2,2),(3,3),(4,4). Bandingkan dengan perhitungan polinom Lagrange. Apa kesimpulan Anda? 2 Aproksimasi nilai ln(2) dengan menggunakan polinom interpolasi Newton pada dua titik (1, ln(1)) dan (6, ln(6)). Lakukan hal yang sama namun sekarang dengan menginterpolasi titik (1, ln(1)) dan (4, ln(4)). Bandingkan hasil yang Anda peroleh dengan nilai eksak dari ln(2). Apa kesimpulan Anda? 3 Lakukan hal yang sama dengan soal no.2, namun dengan menginterpolasi ketiga titik (1, ln(1)), (4, ln(4)), dan (6, ln(6)). Bandingkan dengan hasil pada soal no.2. Apa kesimpulan Anda? 34 Mahdhivan Syafwan Metode Numerik: Pencocokan Kurva

35 Polinom interpolasi Newton: catatan Polinom Interpolasi Lagrange Polinom Interpolasi (Beda Terbagi) Newton Secara analitik, hasil hampiran semakin baik jika polinom yang dibangun derajatnya semakin tinggi. Namun secara numerik, konstruksi polinom derajat tinggi akan semakin sensitif terhadap galat pembulatan. Untuk mendapatkan hasil hampiran yang optimal, polinom interpolasi Newton mengkonstruksi hampiran secara bertahap yaitu p 0 (x) = f(x 0 ),p 1 (x),p 2 (x),... Bila pada tahap ke-(k +1) sudah memenuhi p k+1 (x) p k (x) < ǫ, dimana ǫ galat yang ditetapkan, maka perhitungan dihentikan dan polinom hampirannya adalah p k+1 (x). 35 Mahdhivan Syafwan Metode Numerik: Pencocokan Kurva

36 Polinom interpolasi Newton: algoritma Polinom Interpolasi Lagrange Polinom Interpolasi (Beda Terbagi) Newton Tugas: Diberikan data (x i,f(x i )),i = 1,2,...,n. Tuliskan algoritma polinom interpolasi Newton untuk menghampiri nilai f(z) dengan galat ǫ. 36 Mahdhivan Syafwan Metode Numerik: Pencocokan Kurva

PAM 252 Metode Numerik Bab 2 Persamaan Nonlinier

PAM 252 Metode Numerik Bab 2 Persamaan Nonlinier PAM 252 Metode Numerik Bab 2 Persamaan Nonlinier Mahdhivan Syafwan Jurusan Matematika FMIPA Universitas Andalas Semester Genap 2013/2014 1 Mahdhivan Syafwan Metode Numerik: Persamaan Nonlinier Solusi persamaan

Lebih terperinci

PAM 252 Metode Numerik Bab 2 Persamaan Nonlinier

PAM 252 Metode Numerik Bab 2 Persamaan Nonlinier PAM 252 Metode Numerik Bab 2 Persamaan Nonlinier Mahdhivan Syafwan Jurusan Matematika FMIPA Universitas Andalas Semester Genap 2016/2017 1 Mahdhivan Syafwan Metode Numerik: Persamaan Nonlinier Solusi persamaan

Lebih terperinci

Course Note Numerical Method : Interpolation

Course Note Numerical Method : Interpolation Course Note Numerical Method : Interpolation Pengantar Interpolasi. Kalimat y = f(x), xo x xn adalah kalimat yang mengkorespondensikan setiap nilai x di dalam interval x0 x xn dengan satu atau lebih nilai-nilai

Lebih terperinci

PAM 252 Metode Numerik Bab 5 Turunan Numerik

PAM 252 Metode Numerik Bab 5 Turunan Numerik Pendahuluan PAM 252 Metode Numerik Bab 5 Turunan Numerik Mahdhivan Syafwan Jurusan Matematika FMIPA Universitas Andalas Semester Genap 2013/2014 1 Mahdhivan Syafwan Metode Numerik: Turunan Numerik Permasalahan

Lebih terperinci

Regresi Linier. Metode Numerik POLITEKNIK ELEKTRONIKA NEGERI SURABAYA DEPARTEMEN TEKNIK INFORMATIKA DAN KOMPUTER PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

Regresi Linier. Metode Numerik POLITEKNIK ELEKTRONIKA NEGERI SURABAYA DEPARTEMEN TEKNIK INFORMATIKA DAN KOMPUTER PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA POLITEKNIK ELEKTRONIKA NEGERI SURABAYA DEPARTEMEN TEKNIK INFORMATIKA DAN KOMPUTER PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA Regresi Linier Metode Numerik Zulhaydar Fairozal Akbar zfakbar@pens.ac.id 2017 TOPIK Pengenalan

Lebih terperinci

METODE NUMERIK 3SKS-TEKNIK INFORMATIKA-S1. Mohamad Sidiq PERTEMUAN-1

METODE NUMERIK 3SKS-TEKNIK INFORMATIKA-S1. Mohamad Sidiq PERTEMUAN-1 METODE NUMERIK 3SKS-TEKNIK INFORMATIKA-S1 Mohamad Sidiq PERTEMUAN-1 KONTRAK KULIAH METODE NUMERIK TEKNIK INFORMATIKA S1 3 SKS Mohamad Sidiq MATERI PERKULIAHAN SEBELUM-UTS Pengantar Metode Numerik Sistem

Lebih terperinci

PAM 573 Persamaan Diferensial Parsial Topik: Metode Beda Hingga pada Turunan Fungsi

PAM 573 Persamaan Diferensial Parsial Topik: Metode Beda Hingga pada Turunan Fungsi PAM 573 Persamaan Diferensial Parsial Topik: Metode Beda Hingga pada Turunan Fungsi Mahdhivan Syafwan Program Magister Jurusan Matematika FMIPA Universitas Andalas Semester Genap 2016/2017 1 Mahdhivan

Lebih terperinci

Interpolasi. Metode Numerik POLITEKNIK ELEKTRONIKA NEGERI SURABAYA DEPARTEMEN TEKNIK INFORMATIKA DAN KOMPUTER PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

Interpolasi. Metode Numerik POLITEKNIK ELEKTRONIKA NEGERI SURABAYA DEPARTEMEN TEKNIK INFORMATIKA DAN KOMPUTER PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA POLITEKNIK ELEKTRONIKA NEGERI SURABAYA DEPARTEMEN TEKNIK INFORMATIKA DAN KOMPUTER PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA Interpolasi Metode Numerik Zulhaydar Fairozal Akbar zfakbar@pens.ac.id 2017 TOPIK Pengenalan

Lebih terperinci

Ujian Tengah Semester

Ujian Tengah Semester Ujian Tengah Semester Mata Kuliah : PAM 252 Metode Numerik Jurusan : Matematika FMIPA Unand Hari/Tanggal : Selasa/31 Maret 2015 Waktu : 10.00 11.40 (100 menit) Dosen : Dr. Susila Bahri (Kelas A dan C)

Lebih terperinci

Metode Numerik - Interpolasi WILLY KRISWARDHANA

Metode Numerik - Interpolasi WILLY KRISWARDHANA Metode Numerik - Interpolasi WILLY KRISWARDHANA Interpolasi Para rekayasawan dan ahli ilmu alam sering bekerja dengan sejumlah data diskrit (yang umumnya disajikan dalam bentuk tabel). Data di dalam tabel

Lebih terperinci

untuk i = 0, 1, 2,..., n

untuk i = 0, 1, 2,..., n RANGKUMAN KULIAH-2 ANALISIS NUMERIK INTERPOLASI POLINOMIAL DAN TURUNAN NUMERIK 1. Interpolasi linear a. Interpolasi Polinomial Lagrange Suatu fungsi f dapat di interpolasikan ke dalam bentuk interpolasi

Lebih terperinci

Modul Praktikum Analisis Numerik

Modul Praktikum Analisis Numerik Modul Praktikum Analisis Numerik (Versi Beta 1.2) Mohammad Jamhuri UIN Malang December 2, 2013 Mohammad Jamhuri (UIN Malang) Modul Praktikum Analisis Numerik December 2, 2013 1 / 18 Praktikum 1: Deret

Lebih terperinci

Modul Praktikum Analisis Numerik

Modul Praktikum Analisis Numerik Modul Praktikum Analisis Numerik (Versi Beta 1.2) Mohammad Jamhuri UIN Malang September 27, 2013 Mohammad Jamhuri (UIN Malang) Modul Praktikum Analisis Numerik September 27, 2013 1 / 12 Praktikum 1: Deret

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Suatu integral dapat diselesaikan dengan 2 cara, yaitu secara analitik dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Suatu integral dapat diselesaikan dengan 2 cara, yaitu secara analitik dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Suatu integral dapat diselesaikan dengan 2 cara, yaitu secara analitik dan secara numerik. Perhitungan secara analitik dilakukan untuk menyelesaikan integral pada fungsi

Lebih terperinci

Pengantar Metode Numerik

Pengantar Metode Numerik Pengantar Metode Numerik Metode numerik adalah teknik dimana masalah matematika diformulasikan sedemikian rupa sehingga dapat diselesaikan oleh pengoperasian matematika. Metode numerik menggunakan perhitungan

Lebih terperinci

Triyana Muliawati, S.Si., M.Si.

Triyana Muliawati, S.Si., M.Si. SI 2201 - METODE NUMERIK Triyana Muliawati, S.Si., M.Si. Prodi Matematika Institut Teknologi Sumatera Lampung Selatan 35365 Hp. +6282260066546, Email. triyana.muliawati@ma.itera.ac.id 1. Pengenalan Metode

Lebih terperinci

PENURUNAN FUNGSI SECARA NUMERIK

PENURUNAN FUNGSI SECARA NUMERIK 6 PENURUNAN FUNGSI SECARA NUMERIK Èada bab ini kita membicarakan metode numerik untuk menaksir nilai turunan suatu fungsi. Suatu fungsi, baik diketahui rumusnya secara eksplisit maupun dalam bentuk data

Lebih terperinci

PERBANDINGAN BEBERAPA METODE NUMERIK DALAM MENGHITUNG NILAI PI

PERBANDINGAN BEBERAPA METODE NUMERIK DALAM MENGHITUNG NILAI PI PERBANDINGAN BEBERAPA METODE NUMERIK DALAM MENGHITUNG NILAI PI Perbandingan Beberapa Metode Numerik dalam Menghitung Nilai Pi Aditya Agung Putra (13510010)1 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik

Lebih terperinci

PENYELESAIAN PERSAMAAN NONLINIER DENGAN METODE MODIFIKASI BAGI DUA

PENYELESAIAN PERSAMAAN NONLINIER DENGAN METODE MODIFIKASI BAGI DUA Jurnal Matematika UNAND Vol. 4 No. 1 Hal. 68 75 ISSN : 303 910 c Jurusan Matematika FMIPA UNAND PENYELESAIAN PERSAMAAN NONLINIER DENGAN METODE MODIFIKASI BAGI DUA ELSA JUMIASRI, SUSILA BAHRI, BUKTI GINTING

Lebih terperinci

BAB 5 Interpolasi dan Aproksimasi

BAB 5 Interpolasi dan Aproksimasi BAB 5 Interpolasi dan Aproksimasi Interpolasi merupakan proses penentuan dan pengevaluasian suatu fungsi yang grafiknya melalui sejumlah titik tertentu. Sebaliknya, pada aproksimasi grafik fungsi yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam matematika ada beberapa persamaan yang dipelajari, diantaranya adalah persamaan polinomial tingkat tinggi, persamaan sinusioda, persamaan eksponensial atau persamaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Deret Taylor Deret Taylor dinamai berdasarkan seorang matematikawan Inggris, Brook Taylor (1685-1731) dan deret Maclaurin dinamai berdasarkan matematikawan Skotlandia, Colin

Lebih terperinci

PAM 252 Metode Numerik Bab 3 Sistem Persamaan Linier

PAM 252 Metode Numerik Bab 3 Sistem Persamaan Linier PAM 252 Metode Numerik Bab 3 Sistem Persamaan Linier Mahdhivan Syafwan Jurusan Matematika FMIPA Universitas Andalas Semester Genap 2013/2014 1 Mahdhivan Syafwan Metode Numerik: Sistem Persamaan Linier

Lebih terperinci

Aplikasi Aljabar Lanjar pada Metode Numerik

Aplikasi Aljabar Lanjar pada Metode Numerik Aplikasi Aljabar Lanjar pada Metode Numerik IF223 Aljabar Geometri Oleh: Rinaldi Munir Program Studi Informatika, STEI-ITB Rinaldi Munir - IF223 Aljabar Geometri Apa itu Metode Numerik? Numerik: berhubungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Didunia nyata banyak soal matematika yang harus dimodelkan terlebih dahulu untuk mempermudah mencari solusinya. Di antara model-model tersebut dapat berbentuk sistem

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tahap-tahap memecahkan masalah dengan metode numeric : 1. Pemodelan 2. Penyederhanaan model 3.

BAB I PENDAHULUAN. Tahap-tahap memecahkan masalah dengan metode numeric : 1. Pemodelan 2. Penyederhanaan model 3. BAB I PENDAHULUAN Tujuan Pembelajaran: Mengetahui apa yang dimaksud dengan metode numerik. Mengetahui kenapa metode numerik perlu dipelajari. Mengetahui langkah-langkah penyelesaian persoalan numerik.

Lebih terperinci

MODEL-MODEL LEBIH RUMIT

MODEL-MODEL LEBIH RUMIT MAKALAH MODEL-MODEL LEBIH RUMIT DISUSUN OLEH : SRI SISKA WIRDANIYATI 65 JURUSAN STATISTIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA 04 BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang

Lebih terperinci

MODEL MODEL LEBIH RUMIT

MODEL MODEL LEBIH RUMIT 08/0/06 MODEL MODEL LEBIH RUMIT Di susun oleh Nurul Hani Ulvatunnisa Kanthi Wulandari Sri Siska Wirdaniyati Kamal Adyasa Unib Sedya Pramuji 08/0/06 Model Polinom Berbagai Ordo Model Yang Melibatkan Transformasi

Lebih terperinci

INTEGRASI NUMERIK DENGAN METODE KUADRATUR GAUSS-LEGENDRE MENGGUNAKAN PENDEKATAN INTERPOLASI HERMITE DAN POLINOMIAL LEGENDRE

INTEGRASI NUMERIK DENGAN METODE KUADRATUR GAUSS-LEGENDRE MENGGUNAKAN PENDEKATAN INTERPOLASI HERMITE DAN POLINOMIAL LEGENDRE Jurnal Matematika UNAND Vol. 5 No. 1 Hal. 148 153 ISSN : 2303 2910 c Jurusan Matematika FMIPA UNAND INTEGRASI NUMERIK DENGAN METODE KUADRATUR GAUSS-LEGENDRE MENGGUNAKAN PENDEKATAN INTERPOLASI HERMITE DAN

Lebih terperinci

INTERPOLASI CHEBYSHEV MAKALAH. Disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Metode Numerik yang dibimbing oleh. Dr. Trisilowati, S.Si., M.

INTERPOLASI CHEBYSHEV MAKALAH. Disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Metode Numerik yang dibimbing oleh. Dr. Trisilowati, S.Si., M. ITERPOLASI CHEBYSHEV MAKALAH Disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Metode umerik yang dibimbing oleh Dr. Trisilowati, S.Si., M.Sc Disusun Oleh: Danang Indrajaya (146090400111008) M. Adib Jauhari Dwi

Lebih terperinci

SILABUS MATAKULIAH. : Mahasiswa menyelesaikan permasalahan matematika yang bersifat numerik.

SILABUS MATAKULIAH. : Mahasiswa menyelesaikan permasalahan matematika yang bersifat numerik. SILABUS MATAKULIAH Matakuliah Jurusan : Metode Numerik : Matematika Deskripsi Matakuliah :Metode Numerik membahas permasalahan matematika yang bersifat numerik. Penyelesaian persamaan khususnya non liner,

Lebih terperinci

METODE PSEUDOSPEKTRAL CHEBYSHEV PADA APROKSIMASI TURUNAN FUNGSI

METODE PSEUDOSPEKTRAL CHEBYSHEV PADA APROKSIMASI TURUNAN FUNGSI Jurnal Matematika UNAND Vol. VI No. 1 Hal. 50 57 ISSN : 2303 2910 c Jurusan Matematika FMIPA UNAND METODE PSEUDOSPEKTRAL CHEBYSHEV PADA APROKSIMASI TURUNAN FUNGSI ILHAM FEBRI RAMADHAN Program Studi Matematika

Lebih terperinci

PAM 252 Metode Numerik Bab 3 Sistem Persamaan Linier

PAM 252 Metode Numerik Bab 3 Sistem Persamaan Linier PAM 252 Metode Numerik Bab 3 Sistem Persamaan Linier Mahdhivan Syafwan Jurusan Matematika FMIPA Universitas Andalas Semester Genap 2016/2017 1 Mahdhivan Syafwan Metode Numerik: Sistem Persamaan Linier

Lebih terperinci

Implementasi Metode Jumlah Riemann untuk Mendekati Luas Daerah di Bawah Kurva Suatu Fungsi Polinom dengan Divide and Conquer

Implementasi Metode Jumlah Riemann untuk Mendekati Luas Daerah di Bawah Kurva Suatu Fungsi Polinom dengan Divide and Conquer Implementasi Metode Jumlah Riemann untuk Mendekati Luas Daerah di Bawah Kurva Suatu Fungsi Polinom dengan Divide and Conquer Dewita Sonya Tarabunga - 13515021 Program Studi Tenik Informatika Sekolah Teknik

Lebih terperinci

Analisis Riil II: Diferensiasi

Analisis Riil II: Diferensiasi Definisi Turunan Definisi dan Teorema Aturan Rantai Fungsi Invers Definisi (Turunan) Misalkan I R sebuah interval, f : I R, dan c I. Bilangan riil L dikatakan turunan dari f di c jika diberikan sebarang

Lebih terperinci

Pertemuan 9 : Interpolasi 1 (P9) Interpolasi. Metode Newton Metode Spline

Pertemuan 9 : Interpolasi 1 (P9) Interpolasi. Metode Newton Metode Spline Pertemuan 9 : Interpolasi 1 (P9) Interpolasi Metode Newton Metode Spline Pertemuan 9 : Interpolasi 2 Interpolasi Newton Polinomial Maclaurin dan polinomial Taylor menggunakan satu titik pusat, x 0 untuk

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Pada bab II ini dibahas teori-teori pendukung yang digunakan untuk pembahasan selanjutnya yaitu tentang Persamaan Nonlinier, Metode Newton, Aturan Trapesium, Rata-rata Aritmatik dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Demografi merupakan ilmu yang mempelajari tentang penduduk, khususnya pada lima aspek yaitu ukuran, distribusi geografi, komposisi, komponen perubahan (kelahiran, kematian,

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Efektivitas Efektivitas berasal dari kata efektif, yang merupakan kata serapan dari bahasa Inggris yaitu effective yang artinya berhasil. Menurut kamus ilmiah popular, efektivitas

Lebih terperinci

MOTIVASI. Secara umum permasalahan dalam sains dan teknologi digambarkan dalam persamaan matematika Solusi persamaan : 1. analitis 2.

MOTIVASI. Secara umum permasalahan dalam sains dan teknologi digambarkan dalam persamaan matematika Solusi persamaan : 1. analitis 2. KOMPUTASI NUMERIS Teknik dan cara menyelesaikan masalah matematika dengan pengoperasian hitungan Mencakup sejumlah besar perhitungan aritmatika yang sangat banyak dan menjemukan Diperlukan komputer MOTIVASI

Lebih terperinci

DIKTAT KULIAH (3 sks) MX 211: Metode Numerik

DIKTAT KULIAH (3 sks) MX 211: Metode Numerik DIKTAT KULIAH (3 sks) MX : Metode Numerik (Revisi Terakhir: Juni 009 ) Oleh: Didit Budi Nugroho, M.Si. Program Studi Matematika Fakultas Sains dan Matematika Universitas Kristen Satya Wacana KATA PENGANTAR

Lebih terperinci

Pendahuluan

Pendahuluan Pendahuluan Pendahuluan Numerik dengan Matlab KOMPUTASI NUMERIK dengan MATLAB Oleh : Ardi Pujiyanta Edisi Pertama Cetakan Pertama, 2007 Hak Cipta 2007 pada penulis, Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Lebih terperinci

Pencarian Akar pada Polinom dengan Kombinasi Metode Newton-Raphson dan Metode Horner

Pencarian Akar pada Polinom dengan Kombinasi Metode Newton-Raphson dan Metode Horner Pencarian Akar pada Polinom dengan Kombinasi Metode Newton-Raphson dan Metode Horner Hendy Sutanto - 13507011 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi

Lebih terperinci

DIKTAT PRAKTIKUM METODE NUMERIK

DIKTAT PRAKTIKUM METODE NUMERIK DIKTAT PRAKTIKUM METODE NUMERIK LABORATORIUM KOMPUTER PROGRAM STUDI FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS PADJADJARAN 2014 KATA PENGANTAR Diktat ini disusun untuk pedoman dalam

Lebih terperinci

5. INTERPOLASI. orde 1 orde 2 orde 3 menghubungkan 2 titik menghubungkan 3 titik menghubungkan 4 titik. Gambar 5.1

5. INTERPOLASI. orde 1 orde 2 orde 3 menghubungkan 2 titik menghubungkan 3 titik menghubungkan 4 titik. Gambar 5.1 5. INTERPOLASI PENDAHULUAN Bentuk umum persamaan polinomial orde n adalah: f() = a + a. + a. +.. + a n. n Untuk n+ titik data, hanya terdapat satu polinomial orde n atau kurang yang melalui semua titik.

Lebih terperinci

BAB I ARTI PENTING ANALISIS NUMERIK

BAB I ARTI PENTING ANALISIS NUMERIK BAB I ARTI PENTING ANALISIS NUMERIK Pendahuluan Di dalam proses penyelesaian masalah yang berhubungan dengan bidang sains, teknik, ekonomi dan bidang lainnya, sebuah gejala fisis pertama-tama harus digambarkan

Lebih terperinci

Aplikasi Interpolasi Lagrange dan Ekstrapolasi dalam Peramalan Jumlah Penduduk

Aplikasi Interpolasi Lagrange dan Ekstrapolasi dalam Peramalan Jumlah Penduduk SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 2015 T 13 Aplikasi Interpolasi Lagrange dan Ekstrapolasi dalam Peramalan Jumlah Penduduk Iesyah Rodliyah Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas

Lebih terperinci

Interpolasi dan Ekstrapolasi

Interpolasi dan Ekstrapolasi Interpolasi dan Ekstrapolasi JURNAL 01 Didalam pengertian matematika dasar, interpolasi adalah perkiran suatu nilai tengah dari satu set nilai yang diketahui. Interpoloasi dalam arti luas merupakan upaya

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. 1. Analisis korelasi adalah metode statistika yang digunakan untuk menentukan

BAB 2 LANDASAN TEORI. 1. Analisis korelasi adalah metode statistika yang digunakan untuk menentukan 7 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Defenisi Analisis Regresi dan Korelasi 1. Analisis korelasi adalah metode statistika yang digunakan untuk menentukan kuatnya atau derajat hubungan linier antara dua variabel

Lebih terperinci

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) METODE NUMERIK

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) METODE NUMERIK RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) METODE NUMERIK Mata Kuliah: Metode Numerik Semester: 7, Kode: KMM 090 Program Studi: Pendidikan Matematika Dosen: Khairul Umam, S.Si, M.Sc.Ed Capaian Pembelajaran: SKS:

Lebih terperinci

BAB 5 TEOREMA SISA. Menggunakan aturan sukubanyak dalam penyelesaian masalah. Kompetensi Dasar

BAB 5 TEOREMA SISA. Menggunakan aturan sukubanyak dalam penyelesaian masalah. Kompetensi Dasar Standar Kompetensi BAB 5 TEOREMA SISA Menggunakan aturan sukubanyak dalam penyelesaian masalah. Kompetensi Dasar Menggunakan algoritma pembagian sukubanyak untuk menentukan hasil bagi dan sisa pembagian

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN UNIVERSITAS GUNADARMA

SATUAN ACARA PERKULIAHAN UNIVERSITAS GUNADARMA Mata Kuliah : MAtematika Lanjut 2 Kode / SKS : IT012220 / 2 SKS Program Studi : Sistem Komputer Fakultas : Ilmu Komputer & Teknologi Informasi 1 Pendahuluan Metode Numerik Pengertian Metode Numerik Mahasiswa

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP)

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) Nama Mata Kuliah : Metode Numerik Kode Mata Kuliah : TI 016 Bobot Kredit : 3 SKS Semester Penempatan : III Kedudukan Mata Kuliah : Mata Kuliah Keilmuan Keterampilan Mata

Lebih terperinci

METODE NUMERIK 3SKS-TEKNIK INFORMATIKA-S1. Mohamad Sidiq PERTEMUAN-2

METODE NUMERIK 3SKS-TEKNIK INFORMATIKA-S1. Mohamad Sidiq PERTEMUAN-2 METODE NUMERIK 3SKS-TEKNIK INFORMATIKA-S1 Mohamad Sidiq PERTEMUAN-2 SISTEM BILANGAN DAN KESALAHAN METODE NUMERIK TEKNIK INFORMATIKA S1 3 SKS Mohamad Sidiq MATERI PERKULIAHAN SEBELUM-UTS Pengantar Metode

Lebih terperinci

TEOREMA SISA 1. Nilai Sukubanyak Tugas 1

TEOREMA SISA 1. Nilai Sukubanyak Tugas 1 TEOREMA SISA 1. Nilai Sukubanyak Apa yang dimaksud sukubanyak (polinom)? Ingat kembali bentuk linear seperti 2x + 1 atau bentuk kuadrat 2x 2-3x + 5 dan juga bentuk pangkat tiga 2x 3 x 2 + x 7. Bentuk-bentuk

Lebih terperinci

FUNGSI. Sesi XI 12/4/2015

FUNGSI. Sesi XI 12/4/2015 Mata Kuliah : Matematika Rekayasa Lanjut Kode MK : TKS 8105 Pengampu : Achfas Zacoeb Sesi XI FUNGSI dan GRAFIK e-mail : zacoeb@ub.ac.id www.zacoeb.lecture.ub.ac.id Hp. 081233978339 FUNGSI Secara intuitif,

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. 1. Analisis Korelasi adalah metode statstika yang digunakan untuk menentukan

BAB 2 LANDASAN TEORI. 1. Analisis Korelasi adalah metode statstika yang digunakan untuk menentukan BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Defenisi Analisis Regresi dan Korelasi 1. Analisis Korelasi adalah metode statstika yang digunakan untuk menentukan kuatnya atau derajat hubungan linier antara dua variabel atau

Lebih terperinci

REGRESI DAN INTERPOLASI

REGRESI DAN INTERPOLASI Universitas Gadjah Mada Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan Prodi Sarjana Teknik Sipil REGRESI DAN INTERPOLASI Curve Fitting Curve Fitting Acuan Chapra, S.C., Canale R.P., 99, Numerical Methods or Engineers,

Lebih terperinci

PENCARIAN AKAR-AKAR PERSAMAAN NONLINIER SATU VARIABEL DENGAN METODE ITERASI BARU HASIL DARI EKSPANSI TAYLOR

PENCARIAN AKAR-AKAR PERSAMAAN NONLINIER SATU VARIABEL DENGAN METODE ITERASI BARU HASIL DARI EKSPANSI TAYLOR Jurnal Matematika UNAND Vol. 4 No. 1 Hal. 93 98 ISSN : 2303 2910 c Jurusan Matematika FMIPA UNAND PENCARIAN AKAR-AKAR PERSAMAAN NONLINIER SATU VARIABEL DENGAN METODE ITERASI BARU HASIL DARI EKSPANSI TAYLOR

Lebih terperinci

Oleh : Anna Nur Nazilah Chamim

Oleh : Anna Nur Nazilah Chamim Oleh : Anna Nur Nazilah Chamim 1. Silabus 2. Referensi 3. Kriteria Penilaian 4. Tata Tertib Perkuliahan 5. Pembentukan Kelompok 6. Materi 1 : pengantar Analisa Numerik Setelah mengikuti mata kuliah metode

Lebih terperinci

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP)

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP) GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP) Mata Kuliah : Metode Numerik Bobot Mata Kuliah : 3 Sks Deskripsi Mata Kuliah : Unified Modelling Language; Use Case Diagram; Class Diagram dan Object Diagram;

Lebih terperinci

III. FUNGSI POLINOMIAL

III. FUNGSI POLINOMIAL III. FUNGSI POLINOMIAL 3. Pendahuluan A. Tujuan Setelah mempelajari bagian ini diharapkan mahasiswa dapat:. menuliskan bentuk umum fungsi polinomial;. menghitung nilai fungsi polinomial; 3. menuliskan

Lebih terperinci

Pertemuan Minggu ke Bidang Singgung, Hampiran 2. Maksimum dan Minimum 3. Metode Lagrange

Pertemuan Minggu ke Bidang Singgung, Hampiran 2. Maksimum dan Minimum 3. Metode Lagrange Pertemuan Minggu ke-11 1. Bidang Singgung, Hampiran 2. Maksimum dan Minimum 3. Metode Lagrange 1. BIDANG SINGGUNG, HAMPIRAN Tujuan mempelajari: memperoleh persamaan bidang singgung terhadap permukaan z

Lebih terperinci

Regresi Linear untuk Memperkirakan Pengurangan Hutan di Indonesia

Regresi Linear untuk Memperkirakan Pengurangan Hutan di Indonesia Regresi Linear untuk Memperkirakan Pengurangan Hutan di Indonesia Athia Saelan (23515038) Program Magister Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha 10

Lebih terperinci

BAB ΙΙ LANDASAN TEORI

BAB ΙΙ LANDASAN TEORI 7 BAB ΙΙ LANDASAN TEORI Berubahnya nilai suatu variabel tidak selalu terjadi dengan sendirinya, bisa saja berubahnya nilai suatu variabel disebabkan oleh adanya perubahan nilai pada variabel lain yang

Lebih terperinci

Interpolasi dan Ekstrapolasi

Interpolasi dan Ekstrapolasi Metode Numerik Bab 1 Interpolasi dan Ekstrapolasi Didalam pengertian matematika dasar, interpolasi adalah perkiran suatu nilai tengah dari satu set nilai yang diketahui. Interpoloasi dalam arti luas merupakan

Lebih terperinci

METODE PSEUDO ARC-LENGTH DAN PENERAPANNYA PADA PENYELESAIAN SISTEM PERSAMAAN NONLINIER TERPARAMETERISASI

METODE PSEUDO ARC-LENGTH DAN PENERAPANNYA PADA PENYELESAIAN SISTEM PERSAMAAN NONLINIER TERPARAMETERISASI Jurnal Matematika UNAND Vol. 5 No. 4 Hal. 9 17 ISSN : 233 291 c Jurusan Matematika FMIPA UNAND METODE PSEUDO ARC-LENGTH DAN PENERAPANNYA PADA PENYELESAIAN SISTEM PERSAMAAN NONLINIER TERPARAMETERISASI RAHIMA

Lebih terperinci

Minggu 11. MA2151 Simulasi dan Komputasi Matematika

Minggu 11. MA2151 Simulasi dan Komputasi Matematika Minggu 11 MA2151 Simulasi dan Komputasi Matematika Model Berdasarkan Data Model Berdasarkan Data Kadangkala kita dituntut untuk membangun suatu model berdasarkan data (yang terbatas). Untuk melakukan ini,

Lebih terperinci

Pendahuluan Metode Numerik Secara Umum

Pendahuluan Metode Numerik Secara Umum Pendahuluan Metode Numerik Secara Umum Pendahuluan Persoalan yang melibatkan model matematika banyak muncul dalam berbagai disiplin ilmu pengetahuan (bidang fisika, kimia, Teknik Sipil, Teknik Mesin, Elektro

Lebih terperinci

Ringkasan Kalkulus 2, Untuk dipakai di ITB 1

Ringkasan Kalkulus 2, Untuk dipakai di ITB 1 Ringkasan Kalkulus 2, Untuk dipakai di ITB Deret Tak Hingga Pada bagian ini akan dibicarakan penjumlahan berbentuk a +a 2 + +a n + dengan a n R Sebelumnya akan dibahas terlebih dahulu pengertian barisan

Lebih terperinci

Akar-Akar Persamaan. Definisi akar :

Akar-Akar Persamaan. Definisi akar : Akar-Akar Persamaan Definisi akar : Suatu akar dari persamaan f(x) = 0 adalah suatu nilai dari x yang bilamana nilai tersebut dimasukkan dalam persamaan memberikan identitas 0 = 0 pada fungsi f(x) X 1

Lebih terperinci

dan Korelasi 1. Model Regresi Linear 2. Penaksir Kuadrat Terkecil 3. Prediksi Nilai Respons 4. Inferensi Untuk Parameter-parameter Regresi 6.

dan Korelasi 1. Model Regresi Linear 2. Penaksir Kuadrat Terkecil 3. Prediksi Nilai Respons 4. Inferensi Untuk Parameter-parameter Regresi 6. Regresi Linear Sederhana dan Korelasi 1. Model Regresi Linear 2. Penaksir Kuadrat Terkecil 3. Prediksi Nilai Respons 4. Inferensi Untuk Parameter-parameter Regresi 5. Kecocokan Model Regresi 6. Korelasi

Lebih terperinci

Pengantar Metode Perturbasi Bab 1. Pendahuluan

Pengantar Metode Perturbasi Bab 1. Pendahuluan Pengantar Metode Perturbasi Bab 1. Pendahuluan Mahdhivan Syafwan Jurusan Matematika FMIPA Universitas Andalas PAM 454 KAPITA SELEKTA MATEMATIKA TERAPAN II Semester Ganjil 2016/2017 Review Teori Dasar Terkait

Lebih terperinci

Konsep Deret & Jenis-jenis Galat

Konsep Deret & Jenis-jenis Galat Metode Numerik (IT 402) Fakultas Teknologi Informasi - Universitas Kristen Satya Wacana Bagian 2 Konsep Deret & Jenis-jenis Galat ALZ DANNY WOWOR 1. Pengatar Dalam Kalkulus, deret sering digunakan untuk

Lebih terperinci

PENDAHULUAN METODE NUMERIK

PENDAHULUAN METODE NUMERIK PENDAHULUAN METODE NUMERIK TATA TERTIB KULIAH 1. Bobot Kuliah 3 SKS 2. Keterlambatan masuk kuliah maksimal 30 menit dari jam masuk kuliah 3. Selama kuliah tertib dan taat aturan 4. Dilarang makan dan minum

Lebih terperinci

PENDEKATAN NEAR MINIMAKS SEBAGAI PENDEKATAN FUNGSI. Lilik Prasetiyo Pratama

PENDEKATAN NEAR MINIMAKS SEBAGAI PENDEKATAN FUNGSI. Lilik Prasetiyo Pratama PENDEKATAN NEAR MINIMAKS SEBAGAI PENDEKATAN FUNGSI Lilik Prasetiyo Pratama Jurusan Matematika, FMIPA UNS. LATAR BELAKANG Tidak semua fungsi mudah dievaluasi, terlebih fungsi yang rumit. Pendekatan dengan

Lebih terperinci

ISBN. PT SINAR BARU ALGENSINDO

ISBN. PT SINAR BARU ALGENSINDO Drs. HERI SUTARNO, M. T. DEWI RACHMATIN, S. Si., M. Si. METODE NUMERIK DENGAN PENDEKATAN ALGORITMIK ISBN. PT SINAR BARU ALGENSINDO PRAKATA Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Alloh SWT yang

Lebih terperinci

PETUNJUK PRAKTIKUM METODE NUMERIK (MT318)

PETUNJUK PRAKTIKUM METODE NUMERIK (MT318) PETUNJUK PRAKTIKUM METODE NUMERIK (MT38) Oleh : Dewi Rachmatin, S.Si., M.Si. JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 9 Dewi Rachmatin PRAKTIKUM

Lebih terperinci

MODIFIKASI METODE NEWTON-RAPHSON UNTUK MENCARI SOLUSI PERSAMAAN LINEAR DAN NONLINEAR

MODIFIKASI METODE NEWTON-RAPHSON UNTUK MENCARI SOLUSI PERSAMAAN LINEAR DAN NONLINEAR Buletin Ilmiah Mat. Stat. dan Terapannya (Bimaster) Volume 6 No. 02 (2017), hal 69 76. MODIFIKASI METODE NEWTON-RAPHSON UNTUK MENCARI SOLUSI PERSAMAAN LINEAR DAN NONLINEAR Mahmul, Mariatul Kiftiah, Yudhi

Lebih terperinci

PENYELESAIAN NUMERIK PERSAMAAN DIFERENSIAL LINEAR HOMOGEN DENGAN KOEFISIEN KONSTAN MENGGUNAKAN METODE ADAMS BASHFORTH MOULTON

PENYELESAIAN NUMERIK PERSAMAAN DIFERENSIAL LINEAR HOMOGEN DENGAN KOEFISIEN KONSTAN MENGGUNAKAN METODE ADAMS BASHFORTH MOULTON Buletin Ilmiah Mat. Stat. dan Terapannya (Bimaster) Volume 03, No. 2 (2014), hal 125 134. PENYELESAIAN NUMERIK PERSAMAAN DIFERENSIAL LINEAR HOMOGEN DENGAN KOEFISIEN KONSTAN MENGGUNAKAN METODE ADAMS BASHFORTH

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Analisis Regresi adalah analisis statistik yang mempelajari bagaimana memodelkan sebuah model fungsional dari data untuk dapat menjelaskan ataupun meramalkan suatu

Lebih terperinci

METODE ITERASI BARU BEBAS DERIVATIF UNTUK MENEMUKAN SOLUSI PERSAMAAN NONLINEAR ABSTRACT

METODE ITERASI BARU BEBAS DERIVATIF UNTUK MENEMUKAN SOLUSI PERSAMAAN NONLINEAR ABSTRACT METODE ITERASI BARU BEBAS DERIVATIF UNTUK MENEMUKAN SOLUSI PERSAMAAN NONLINEAR Eka Ceria 1, Agusni, Zulkarnain 1 Mahasiswa Program Studi S1 Matematika Laboratorium Matematika Terapan, Jurusan Matematika

Lebih terperinci

MATA KULIAH ANALISIS NUMERIK

MATA KULIAH ANALISIS NUMERIK BAHAN AJAR MATA KULIAH ANALISIS NUMERIK Oleh: M. Muhaemin Muhammad Saukat JURUSAN TEKNIK DAN MANAJEMEN INDUSTRI PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN UNIVERSITAS PADJADJARAN 2009 Bahan Ajar Analisis

Lebih terperinci

Ilustrasi Persoalan Matematika

Ilustrasi Persoalan Matematika Pendahuluan Persoalan yang melibatkan model matematika banyak muncul dalam berbagai disiplin ilmu pengetahuan, seperti dalam bidang fisika, kimia, ekonomi, atau pada persoalan rekayasa (engineering), seperti

Lebih terperinci

SILABUS MATAKULIAH. Indikator Pokok Bahasan/Materi Aktifitas Pembelajaran

SILABUS MATAKULIAH. Indikator Pokok Bahasan/Materi Aktifitas Pembelajaran SILABUS MATAKULIAH Revisi : 2 Tanggal Berlaku : Maret 2014 A. Identitas 1. Nama Matakuliah : A11. 54812 / Metode Numerik 2. Program Studi : Teknik Informatika-S1 3. Fakultas : Ilmu Komputer 4. Bobot sks

Lebih terperinci

MA5283 STATISTIKA Bab 7 Analisis Regresi

MA5283 STATISTIKA Bab 7 Analisis Regresi MA5283 STATISTIKA Bab 7 Analisis Regresi Orang Cerdas Belajar Statistika Silabus Silabus dan Tujuan Perkuliahan Silabus Tujuan Peubah bebas dan terikat, konsep relation, model regresi linier, penaksir

Lebih terperinci

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER GLOBAL INFORMATIKA MDP

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER GLOBAL INFORMATIKA MDP METODE NUMERIK Disusun oleh Ir. Sudiadi, M.M.A.E. Ir. Rizani Teguh, MT SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER GLOBAL INFORMATIKA MDP 2015 Metode Numerik i KATA PENGANTAR Pertama-tama penulis

Lebih terperinci

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER (RPKPS)

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER (RPKPS) RENCANA PROGRAM KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER (RPKPS) Kode / Nama Mata Kuliah : A11. 54812 / Metode Numerik Revisi - Satuan Kredit Semester : 3 SKS Tgl revisi : - Jml Jam kuliah dalam seminggu : 3 x 50

Lebih terperinci

Yogyakarta, Maret 2011 Penulis. Supardi, M.Si

Yogyakarta, Maret 2011 Penulis. Supardi, M.Si PRAKATA Puji syukur kami panjatkan kepada Alloh swt yang telah melimpahkan kasih sayangnya sehingga buku yang berjudul METODE NUMERIK dengan MATLAB ini dapat kami selesaikan penulisannya. Metode numerik

Lebih terperinci

Materi Matematika Persamaan dan Pertidaksamaan kuadrat Persamaan Linear Persamaan Kuadrat Contoh : Persamaan Derajat Tinggi

Materi Matematika Persamaan dan Pertidaksamaan kuadrat Persamaan Linear Persamaan Kuadrat Contoh : Persamaan Derajat Tinggi Materi Matematika Persamaan dan Pertidaksamaan kuadrat Persamaan Linear Persamaan linear dengan n peubah adalah persamaan dengan bentuk : dengan adalah bilangan- bilangan real, dan adalah peubah. Secara

Lebih terperinci

INTISARI KALKULUS 2. Penyusun: Drs. Warsoma Djohan M.Si. Open Source. Not For Commercial Use

INTISARI KALKULUS 2. Penyusun: Drs. Warsoma Djohan M.Si. Open Source. Not For Commercial Use INTISARI KALKULUS 2 Penyusun: Drs. Warsoma Djohan M.Si. Program Studi Matematika - FMIPA Institut Teknologi Bandung Januari 200 Pengantar Kalkulus & 2 merupakan matakuliah wajib tingkat pertama bagi semua

Lebih terperinci

Bab 1. Pendahuluan Metode Numerik Secara Umum

Bab 1. Pendahuluan Metode Numerik Secara Umum Bab 1. Pendahuluan Metode Numerik Secara Umum Yuliana Setiowati Politeknik Elektronika Negeri Surabaya 2007 1 Topik Pendahuluan Persoalan matematika Metode Analitik vs Metode Numerik Contoh Penyelesaian

Lebih terperinci

METODE BENTUK NORMAL PADA PENYELESAIAN PERSAMAAN DUFFING

METODE BENTUK NORMAL PADA PENYELESAIAN PERSAMAAN DUFFING Jurnal Matematika UNAND Vol. 5 No. 3 Hal. 47 55 ISSN : 2303 2910 c Jurusan Matematika FMIPA UNAND METODE BENTUK NORMAL PADA PENYELESAIAN PERSAMAAN DUFFING LIDYA PRATIWI, MAHDHIVAN SYAFWAN, RADHIATUL HUSNA

Lebih terperinci

ATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH ANALISA NUMERIK (S1/TEKNIK SIPIL) KODE / SKS : KK /2

ATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH ANALISA NUMERIK (S1/TEKNIK SIPIL) KODE / SKS : KK /2 ATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH ANALISA NUMERIK (S1/TEKNIK SIPIL) KODE / SKS : KK-031248 /2 Ming gu Pokok Bahasan & TIU Sub-pokok Bahasan dan Sasaran Belajar Cara Pengajara n Media Tugas Referensi

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Data Data adalah bentuk jamak dari datum, yang dapat diartikan sebagai informasi yang diterima yang bentuknya dapat berupa angka, kata-kata, atau dalam bentuk lisan dan tulisan

Lebih terperinci

METODE NUMERIK SEMESTER 3 2 JAM / 2 SKS. Metode Numerik 1

METODE NUMERIK SEMESTER 3 2 JAM / 2 SKS. Metode Numerik 1 METODE NUMERIK SEMESTER 3 2 JAM / 2 SKS Metode Numerik 1 Materi yang diajarkan : 1. Pendahuluan - latar belakang - mengapa dan kapan menggunakan metode numerik - prinsip penyelesaian persamaan 2. Sistim

Lebih terperinci

1. Model Regresi Linear dan Penaksir Kuadrat Terkecil 2. Prediksi Nilai Respons 3. Inferensi Untuk Parameter-parameter Regresi 4.

1. Model Regresi Linear dan Penaksir Kuadrat Terkecil 2. Prediksi Nilai Respons 3. Inferensi Untuk Parameter-parameter Regresi 4. * 1. Model Regresi Linear dan Penaksir Kuadrat Terkecil 2. Prediksi Nilai Respons 3. Inferensi Untuk Parameter-parameter Regresi 4. Kecocokan Model Regresi 5. Korelasi Utriweni Mukhaiyar MA 2081 Statistika

Lebih terperinci

Metode Numerik. Muhtadin, ST. MT. Metode Numerik. By : Muhtadin

Metode Numerik. Muhtadin, ST. MT. Metode Numerik. By : Muhtadin Metode Numerik Muhtadin, ST. MT. Agenda Intro Rencana Pembelajaran Ketentuan Penilaian Deret Taylor & McLaurin Analisis Galat 2 Metode Numerik & Teknik Komputasi - Intro 3 Tujuan Pembelajaran Mahasiswa

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. penjelasan tentang pola hubungan (model) antara dua variabel atau lebih.. Dalam

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. penjelasan tentang pola hubungan (model) antara dua variabel atau lebih.. Dalam BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 21 Pengertian Regresi Linier Pengertian regresi secara umum adalah sebuah alat statistik yang memberikan penjelasan tentang pola hubungan (model) antara dua variabel atau lebih

Lebih terperinci