Tetapi apabila n < 5% N maka digunakan :

dokumen-dokumen yang mirip
MINGGU KE XII PENDUGAAN INTERVAL

Pendugaan Parameter. Selang Kepercayaan = Konfidensi Interval = Confidence Interval


Metode Statistika Pertemuan IX-X

PENDUGAAN PARAMETER. Ledhyane Ika Harlyan

Pendugaan Parameter. Selang Kepercayaan = Konfidensi Interval = Confidence Interval

Pendugaan Parameter 1

INTERVAL KEPERCAYAAN

Pengujian Hipotesis untuk selisih dua nilai tengah populasi

A.Interval Konfidensi pada Selisih Rata-rata

JENIS PENDUGAAN STATISTIK

Mata Kuliah: Statistik Inferensial

A. PENGERTIAN DISPERSI

Bab6 PENAKSIRAN PARAMETER

PENDUGAAN PARAMETER METSTAT ANIK DJURAIDAH

Pendugaan Parameter. Selang Kepercayaan dengan Distribusi z (Tabel hal 175) Nilai α dan Selang kepercayaan yang lazim digunakan antara lain:

Pendugaan. Parameter HAZMIRA YOZZA IZZATI RAHMI HG JURUSAN MATEMATIKA FMIPA UNIV. ANDALAS LOGO

Statistika Inferensial

A. Interval Konfidensi untuk Mean

Pendugaan Parameter. Debrina Puspita Andriani /

BAB III METODE PENELITIAN. dengan kemampuan berpikir kreatif dengan menggunakan dua model

Statistika Inferensia: Pendugaan Parameter. Dr. Kusman Sadik, M.Si Dept. Statistika IPB, 2015

Selang Kepercayaan dari Parameter Distribusi Log-Normal Menggunakan Metode Bootstrap Persentil

Metode Statistika Pertemuan XI-XII

BAB II ESTIMASI STATISTIK 2.1 Pengertian Estimasi a. Estimasi merupakan suatu metode dimana kita dapat memperkirakan nilai Populasi dengan memakai

STATISTIK PERTEMUAN VIII

TEORI PENAKSIRAN. Bab 8. A. Pendahuluan. Kompetensi Mampu menjelaskan dan menganalisis teori penaksiran

INFERENSI STATISTIK Inferensi statistik mencakup semua metode yang digunakan dalam penarikan kesimpulan atau generalisasi mengenai populasi.

ESTIMASI. Jika parameter populasi disimbolkan dengan θ maka θ yang tidak diketahui harganya ditaksir oleh harga

BAB IV DESKRIPSI ANALISIS DATA

1. Ilustrasi. Materi 2 Pendugaan Parameter

SEBARAN t dan SEBARAN F

ESTIMASI. (PENDUGAAN STATISTIK) Ir. Tito Adi Dewanto. Statistika

BAB 6: ESTIMASI PARAMETER (2)

A. Pengertian Hipotesis

Statistika 2. Pendugaan Parameter. 1. Ilustrasi. Topik Bahasan: Oleh : Edi M. Pribadi, SP., MSc.

REGRESI LINIER GANDA

ESTIMASI. (PENDUGAAN STATISTIK) Ir. Tito Adi Dewanto

Ukuran Pemusatan. Pertemuan 3. Median. Quartil. 17-Mar-17. Modus

--Fisheries Data Analysis-- Perbandingan ragam. By. Ledhyane Ika Harlyan. Faculty of Fisheries and Marine Science Brawijaya University

Pendugaan Parameter: Kasus Dua sampel saling bebas. Selisih rataan dua populasi

TEKNIK SAMPLING PCA SISTEMATIK. Hazmira Yozza Izzati Rahmi HG. Jurusan Matematika FMIPA - Unand

Statistika. Besaran Statistik

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Al Azhar-3

BAB VIII MASALAH ESTIMASI SATU DAN DUA SAMPEL

x = μ...? 2 2 s = σ...? x x s = σ...?

SOAL PELATIHAN 1. File_Imamgun_Statistik Inferensial

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

STATISTICS. Confidence Intervals (Rentang Keyakinan) Confidence Intervals (1)

III. METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini yaitu seluruh siswa kelas X SMA Negeri 2 Bandar

BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Masih ingat beda antara Statistik Sampel Vs Parameter Populasi? Perhatikan tabel berikut: Ukuran/Ciri Statistik Sampel Parameter Populasi.

CATATAN KULIAH #12&13 Bunga Majemuk

Bab I Dasar Teori. Inferensi Statistik


ESTIMASI TITIK DAN INTERVAL KEPERCAYAAN

UKURAN PEMUSATAN DATA

Hazmira Yozza Izzati Rahmi HG Jurusan Matematika FMIPA Unand

9 Departemen Statistika FMIPA IPB

1200 (0,535) (0,465) (1200 1).0,05 + (0,535) (0,465)

BAB III ANALISIS PEMODELAN ANTRIAN HAULER PENGANGKUTAN OVERBURDEN PADA JALAN 7F

Diagram Kendali Simpangan Baku Eksak untuk Proses Berdistribusi Normal dengan Parameter σ Diketahui

mempunyai sebaran yang mendekati sebaran normal. Dalam hal ini adalah PKM (penduga kemungkinan maksimum) bagi, ˆ ˆ adalah simpangan baku dari.

BAB III METODE PENELITIAN

Pedahulua Hipotesis: asumsi atau dugaa semetara megeai sesuatu hal. Ditutut utuk dilakuka pegeceka kebearaya. Jika asumsi atau dugaa dikhususka megeai

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH. telepon PT. Pos Indonesia cabang Kebon Jeruk, Jakarta Barat dan melihat

Teori Penaksiran. Oleh : Dadang Juandi

IV METODE PENELITIAN

PENGUJIAN HIPOTESIS. Atau. Pengujian hipotesis uji dua pihak:

Pertemuan Ke-11. Teknik Analisis Komparasi (t-test)_m. Jainuri, M.Pd

Pengertian Estimasi Titik. Estimasi (Pendugaan) Estimasi (Pendugaan) Estimasi (Pendugaan) Populasi dan Sampel. Mean Proporsi

DISTRIBUSI SAMPLING. Oleh : Dewi Rachmatin

Statistika Inferensia: Pengujian Hipotesis. Dr. Kusman Sadik, M.Si Dept. Statistika IPB, 2015

BAB III METODE PENELITIAN

REGRESI LINIER DAN KORELASI. Variabel bebas atau variabel prediktor -> variabel yang mudah didapat atau tersedia. Dapat dinyatakan

BAB IV APLIKASI METODE CALLBACK. Dalam bab sebelumnya telah dibahas mengenai cara mengatasi

STATISTICS. Hanung N. Prasetyo Week 11 TELKOM POLTECH/HANUNG NP

DISTRIBUSI SAMPLING (Distribusi Penarikan Sampel)

BAB 2 LANDASAN TEORI

MATERI DAN METODE. Gambar 1. (a). Kambing PE Kondisi A, (b). Kambing PE Kondisi B, (c). Kambing PE Kondisi C, (d). Kambing PE Kondisi D.

Selang Kepercayaan (Confidence Interval) Pengantar Penduga titik (point estimator) telah dibahas pada kuliah-kuliah sebelumnya. Walau statistikawan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Universitas Sumatera Utara

Sampling Process and Sampling Distribution Inference : Point and Interval Estimates. Pertemuan 2

Yang biasa dinamakan test komposit lawan komposit. c. Hipotesis mengandung pengertian minimum. Perumusan H 0 dan H 1 berbentuk :

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

ANUITAS. 9/19/2012 MK. Aktuaria Darmanto,S.Si.

IV. METODE PENELITIAN

L A T I H A N S O A L A N R E G 1 Muhamad Ferdiansyah, S. Stat.

Proses Pendugaan. 95% yakin bahwa diantara 40 & 60. Mean X = 50. Mean,, tdk diketahui. Contoh Prentice-Hall, Inc. Chap. 7-1

Metode Statistika STK211/ 3(2-3)

Teori Penaksiran. Oleh : Dewi Rachmatin

Distribusi Sampling (Distribusi Penarikan Sampel)

BAB III METODOLOGI 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian 3.2 Bahan dan Alat 3.3 Metode Pengumpulan Data Pembuatan plot contoh

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan waktu 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3 Metode Pengumpulan Data

DIMENSI PARTISI PADA GRAF KINCIR PARTITION DIMENSION OF WINDMILL GRAPH

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ternak yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuda berjumlah 25

BAB III METODOLOGI DAN PELAKSANAAN PENELITIAN. Perumusan - Sasaran - Tujuan. Pengidentifikasian dan orientasi - Masalah.

Transkripsi:

Jei- jei pedugaa Iterval:. Pedugaa Parameter dega ampel bear (>30) a. Pedugaa terhadap parameter rata-rata Diketahui; z Maka; Z Z Tetapi apabila tadard deviai populai tidak diketahui, maka diguaka tadar deviai ample, ehigga pedugaa iterval mejadi : Z Z Dimaa = tadar deviai ample Tetapi apabila < 5% N maka diguaka : N N Z Z N N Cotoh : Dilakuka peelitia terhadap mahaiwa Jurua Maajeme FE UIEU, utuk megetahui rata-rata uag aku mereka dalam atu miggu. Utuk itu diambil 00 ampel mahaiwa. Dari ke-00 mahaiwa terebut diketahui bahwa rata-rata uag aku atu bula adalah Rp. 500.000 dega tadard deviai 00 ribu. Dega iterval keyakia 95% buatlah pedugaa iterval rata-rata uag aku mahaiwa Jurua Maajeme ecara keeluruha.

00 500 00 Z / (0,05) maka : 500,96,96 00 00 500,96 00 00 480,4 59,6 Dega tigkat keyakia 95%, iterval rata-rata uag aku mahaiwa Jurua Maajeme adalah Rp. 480,400 ampai dega Rp. 59.600 per bula. b. Pedugaa terhadap parameter propori Pedugaa ample propori diguaka dega megguaka rumu propori ample (/). Yaitu : Z ( ) P Z Cotoh : Jurua Maajeme UIEU melakuka peelitia megeai ketepata pembayara SPP mahaiwa. Dari 00 orag ample mahaiwa yag diambil, teryata 30 orag diataraya tidak membayar SPP tepat waktu. Dega iterval keyakia 95% tetuka pedugaa iterval propori mahaiwa yag tidak membayar SPP tepat pada waktu ya.

00 30 z / (0,05) maka; 30 00,96,96 0,3 0,7 00 P 0, P 0,39 30 00,96 0,3 0,7 00 Dega tigkat keyakia 95%, mahaiwa yag tidak membayar SPP tepat pada waktuya adalah atara % ampai dega 39%.. Pedugaa parameter dega ampel kecil (<30) Jika ample kecil maka pedugaa parameter dilakuka dega megguaka ditribui t da etádar deviai. Diketahui : t a. Pedugaa Pedugaa parameter μ dega tidak diketahui dega populai tidak terbata t t Cotoh: Peelitia dilakuka terhadap 6 ampel maciza Jurua Maajeme UIEU utuk megetahui rata-rata pegeluara mereka dalam atu bula. Dari ke-6 mahaiwa terebut didapat bahwa rata-rata pegelura per bula hádala 500 (ribu) dega Stadard debíai 00 (ribu). Dega iterval keyakia 95%, buatlah pedugaa iterval pegeluara rata-raa per bula eluruh mahaiwa Jurua Maajme FE UIEU.

6 500 00 t(0,05;5),3 maka; 00 00 500,3 500,3 6 6 446,75 553,75 Dega tigkat keyakia 95%, rata-rata tigkat pegelura rata-rata mahaiwa Juua Maajeme adalah atara Rp. 446.75 ampai Rp. 553.75. b. Pedugaa Pedugaa parameter μ dega tidak diketahui dega populai terbata N N t t N N Cotoh : Apabila dalam cotoh yag ebelumya diketahui bahwa jumlah populai mahaiwa Jurua Maajeme adalah 00 orag, maka: N N 00 6 00 0,848 0,9 Sehigga pedugaa iterval mejadi: 00 00 500,3 0,9 500,3 0,9 6 6 450,93 549,07 Dega tigkat keyakia 95%, maka iterval pegeluara 00 orag mahaiwa Jurua Maajeme adalah atara Rp, 450.930 ampai dega Rp. 549,070.

c. Pedugaa parameter propori t ( ) P t Cotoh : Dari 6 orag mahaiwa Jurua Maajeme teryata diketahui 4 orag diataraya memiliki kedaraa ediri. Dega tigkat kepercayaa 95% buatlah pedugaa iterval propori mahaiwa Jurua Maajeme yag memiliki kedaraa ediri. 6 4 t 0,05,5,3 maka; 0,5,3 0,5 0,7 6 0,5 0,75 P 0,5,3 6 0,0 P 0,48 Maka dega tigkat keyakia 95%, propori mahaiwa yag memiliki mobil ediri hádala atara % ampai 48%. 3. Pedugaa Iterval utuk beda dua rata-rata da dua propori Adalah pedugaa iterval yag melihat dari eliih dari rata-rata dua kelompok ample yag berbeda a. Pedugaa parameter μ μ jika da diketahui Z Z Dimaa;

Cotoh : Hoor rata-rata doe lulua S adalah 00 (ribu) per miggu dega Stadard deviai 9 (ribu), peelitia diambil dari 90 orag doe lulua S. Sedagka dari 50 orag doe lulua S, hoor rata-rata per miggu adalah 50 (ribu) dega Stadard deviai 5 (ribu). Dega megguaka tigkat keyakia 95%, buatlah pedugaa iterval eliih rata-rata hoor doe. 90 9 00 90 50 5 z (0,05) dim aa maka;,96 9 5,8 90 90 00 50,96,8 00 50,96, 8 47,69 5,8 Dega tigkat keyakia 95%, eliih rata-rata hoor doe miggua atara lulua S dega lulua S adalah atara Rp. 47,690 ampai Rp. 5.80. b. Pedugaa parameter μ μ jika da tidak diketahui t t Dimaa; Cotoh :

Dari 9 mahaiwa agkata 004 Jurua Maajeme UIEU, didapat uag aku per hari adalah ebagai berikut (dalam ribu rupiah) : 40; 46; 40; 36; 38; 34; 4; 44; 40. Sedagka dari 9 mahaiwa agkata 003 Jurua Maajeme didapat uag aku per hari (dalam ribu rupiah) adalah ebagai berikut : 30; 4; 6; 5; 35; 40; 46; 38; 34. Dega tigkat keyakia 95%, buatlah pedugaa iterval eliih rata-rata uag aku mahaiwa agkata 003 dega mahaiwa agkata 004. Diketahui dari data 9 mahaiwa agkata 004: 9 40 3,74 Diketahui dari data 9 mahaiwa agkata 003: 9 3 9,3 Da t ( 0,05;9 9 ), Maka; 9 3,74 9 9 9 9,3 9 9 3,3 Sehigga ; 3,3,3 40 3, 3, 3 40 0,96 5,04 (dalam ribu rupiah) Dega tigkat keyakia 95% diharapka eliih rata-rata uag aku per hari mahaiwa agkata 004 dega 03 adalah atara Rp, 960 ampai dega Rp. 5,040

c. Pedugaa Iterval dua propori Z S P P Z S p p P P Dimaa : S P P Cotoh : Dari 0 ampel aabah bak CRF dikota A, 90 diataraya adalah mahaiwa. Sedagka dari 0 aabah bagk CRF di kota B, 60 orag diataraya adalah mahaiwa. Dega tigkat keyakia 95%, dugalah beda propori aabah yag merupaka mahaiwa di dua cabag yag berbeda. z 0 90 0,75 0 60 (0,05) 0,5,96 Maka; 0,5(0,75) 0,5(0,5) 0 0 p p 0,06 Sehigga;,75 0,5,96 0,06 P P 0,75 0,5,96 0, 06 0 0,34 P P 0,3676

Dega tikt keyakia 95%, diharapka iterval atara 3% ampai 37% merupaka eliih propori aabah di kota A da B yag terdiri dari mahaiwa