ANUITAS. 9/19/2012 MK. Aktuaria Darmanto,S.Si.
|
|
- Ivan Kartawijaya
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 ANUITAS 9/19/2012 MK. Aktuaria Darmato,S.Si. 1
2 OVERVIEW Auitas adl suatu pembayara dalam jumlah tertetu, yag dilakuka setiap selag waktu da lama tertetu, secara berkelajuta. Suatu auitas yg pasti dilakuka selama jagka pembayara disebut Auitas Tetu. Suatu auitas yg pembayaraya tergatug hidup matiya seseorag disebut Auitas Hidup. Pembayara premi yg dilakuka oleh pemegag polis dalam betuk auitas. 9/19/2012 MK. Aktuaria Darmato,S.Si. 2
3 Auitas Awal adl auitas yg dibayarka di awal jagka waktu pembayara auitas. Auitas Akhir adl auitas yg dibayarka di akhir jagka waktu pembayara auitas. Nilai Tuai (Preset Value) yaitu ilai seluruh pembayara jika auitas dibayar sekaligus dlm satu kali. Nilai Akhir (Cumulative Value) yaitu jumlah seluruh pembayara pada suatu waktu di kemudia hari. 9/19/2012 MK. Aktuaria Darmato,S.Si. 3
4 Kosep asurasi tak lepas dari tigkat buga (iterest rate) yag diguaka (istilah dalam ISLAM, RIBA ) dalam peetua besar auitas ataupu yg laiya. Demikia pula jika igi megetahui ilai tuai da ilai akhir. 9/19/2012 MK. Aktuaria Darmato,S.Si. 4
5 TINGKAT BUNGA Bila seseorag pijam uag Rp. 1juta dg buga 10% per tahu, mk orag tsb harus membayar buga uag tsb tiap akhir tahu sebayak Rp. 100rb, da hutagya tetap Rp. 1juta. Bagaimaa jika ia meuggak membayar bugaya selama 5 tahu, berapakah ia harus membayar agar seluruh hutag da bugaya luas? Jika bugaya ikut dibugaka maka perhituga buga seperti ii disebut Buga Majemuk Jika bugaya tidak ikut dibugaka maka disebut Buga Tuggal. 9/19/2012 MK. Aktuaria Darmato,S.Si. 5
6 BUNGA TUNGGAL Misal: P adl pokok, yaki besarya pijama atau modal pertama, i adl tigkat buga setahu, jagka waktu pijama, da S adl ilai akhir (ilai ke-) KONSEP BUNGA TUNGGAL: Pd tahu pertama mejadi P + Pi Pd tahu kedua mejadi P + 2Pi Pd tahu ke- mejadi P + Pi S P I P Pi P 1 i 9/19/2012 MK. Aktuaria Darmato,S.Si. 6
7 Buga tuggal sebearya da biasa: Buga tuggal sebearya : dihitug dega asumsi satu tahu adl 365 hari. Buga tuggal biasa : dihitug dega asumsi satu tahu adl 360 hari. Waktu sebearya da waktu pedekata: Waktu sebearya: dihitug meurut hari yag sebearya dari seluruh jumlah hari pada kaleder. Waktu pedekata: diaggap bahwa setiap bula terdiri atas 30 hari. 9/19/2012 MK. Aktuaria Darmato,S.Si. 7
8 Cotoh: Hitug buga tuggal sebearya da biasa dari Rp. 2juta utuk 50 hari dega buga 5% per tahu! Buga tuggal sebearya: , I Pi 210 0, 05 Rp , Buga tuggal biasa : , I Pi 210 0, 05 Rp , /19/2012 MK. Aktuaria Darmato,S.Si. 8
9 Cotoh: Tetuka waktu sebearya da waktu pedekata dari taggal 3 Jui 2012 sampai dega 18 September 2012! Waktu sebearya: Jumlah hari tersisa dari bula Juli + Jumlah hari sampai tgl yag diyataka dalam bula September = = 107 hari. Waktu pedekata: 18 September : 9 : 18 3 Jui : 6 : 3_ atau 105 hari (diasumsika 1 bula = 30 hari). 0 : 3 : 15 (3 bula 15 hari) 9/19/2012 MK. Aktuaria Darmato,S.Si. 9
10 Cotoh: Tetuka buga tuggal sebearya da biasa dari Rp. 2juta,- utuk buga 6% per tahu dari taggal 20 April 2012 sampai 1 Juli 2012 dega megguaka: (a). Waktu sebearya, (b). Waktu pedekata.! Buga tuggal sebearya: a.waktu sebearya: , I Pi 210 0,06 Rp , b.waktu pedekata: , I Pi 210 0,06 Rp , /19/2012 MK. Aktuaria Darmato,S.Si. 10
11 Buga tuggal biasa: a.waktu sebearya: , I Pi 210 0, 06 Rp , b.waktu pedekata: , I Pi 210 0, 06 Rp , /19/2012 MK. Aktuaria Darmato,S.Si. 11
12 BUNGA MAJEMUK KONSEP BUNGA MAJEMUK: Pd tahu pertama mejadi P 1 = P + ip Pd tahu kedua mejadi P 2 = P 1 + ip 1 = P + ip + i (P + ip) = P + 2iP + i 2 P = P (1 + i) 2 Pd tahu ke- mejadi S = P (1 + i). S P 1 i P 1 i 1 jika, v, maka P v S. 1 i S 9/19/2012 MK. Aktuaria Darmato,S.Si. 12
13 Cotoh: Rp dibugaka selama 3 tahu dg tigkat buga 7% setahu. Berapakah besarya seluruh uag pada akhir tahu ketiga? >> Buga tuggal S = 1000 (1+3i) = 1000 (1+0,21) = Rp >> Buga majemuk S = 1000 (1+i) 3 = 1000 (1+0,07) 3 = 1000 (1,22504) = Rp ,04 9/19/2012 MK. Aktuaria Darmato,S.Si. 13
14 Cotoh: Seorag ayah mpy aak berumur 8 th. Si ayah igi medepositoka uagya di bak da aka memberikaya pd si aak sbg biaya di uiversitas waktu si aak tepat berumur 18 th. Bila bak memberi buga majemuk 12% setahu da si ayah igi meyerahka Rp. 1juta pd si aak 10th kemudia, berapakah dia harus medepositoka uagya sekarag? 9/19/2012 MK. Aktuaria Darmato,S.Si. 14
15 Jawab: S 10 = Rp. 1juta, i = 0,12 P = S 10 (1+i) - = S 10 (1+0,12) -10 = ( ,00) (1,12) -10 = ,24 Jadi, jika si Ayah igi memberika si aak Rp. 1juta pada 10 th yg aka datag maka si Ayah harus medepositoka sebesar Rp ,24. 9/19/2012 MK. Aktuaria Darmato,S.Si. 15
16 TINGKAT BUNGA NOMINAL & TINGKAT BUNGA RIIL Beberapa bak, asurasi, atau yg lai terkadag dlm perhituga bugaya megguaka dasar setegah tahua. Cotoh i per tahu 6%, maka 1 tahu kemudia mejadi sebesar: 0,06 S P /19/2012 MK. Aktuaria Darmato,S.Si. 16
17 Secara umum, jika setahu terjadi pembayara k kali, dg buga tahua sebesar i, maka 1 tahu kemudia Pokok beserta Bugaya mejadi sebesar 1 Atau setahu kemudia besarya buga adl j k k i j 1 1 k k 9/19/2012 MK. Aktuaria Darmato,S.Si. 17
18 Dimaa: k 1 k j j k jumlah koversi buga dalam 1 tahu jagka waktu tiap koversi tigkat buga omial yag diguaka setiap buga omial 1 k tahu Tigkat buga omial diyataka dg i (k), da tigkat buga riil diyataka dg i. 9/19/2012 MK. Aktuaria Darmato,S.Si. 18
19 Cotoh: Jika modal awal Rp. 1juta,- diivestasika dega buga majemuk kwartala. Hitug jumlah uag pada saat 8,5 tahu medatag jika diketahui tigkat buga 7% pertahu! P 34 Rp , 0,07 i 0,0175 (1 tahu = 4 kwartal) 4 34 (48,5tahu 34 kwartal) S P i Rp (1 ) 10 (1 0, 0175) ,52. 9/19/2012 MK. Aktuaria Darmato,S.Si. 19
20 ANUITAS TENTU Auitas tetu adl seragkaia pembayara berkala yg dilakuka selama jagka waktu tertetu. Nomial pembayara tiap periode diaggap sama. Auitas tetu yag dibayarka di awal jagka waktu pembayara auitas disebut auitas tetu awal, sedag bila di akhir jagka waktu disebut auitas tetu akhir. 9/19/2012 MK. Aktuaria Darmato,S.Si. 20
21 ANUITAS TENTU AKHIR Pembayara dilakuka di akhir periode. Misal, agsura sebesar Rp. 1,- da bayakya agsura adalah kali, maka ilai tuai dari auitas tetu akhir dpt dicari sbb: a Nilai tuai pembayara pertama: 1 (1 i ) Nilai tuai pembayara kedua: 1 (1 i ) 2 v v 2 1 Nilai tuai pembayara ke- : v (1 ) i 9/19/2012 MK. Aktuaria Darmato,S.Si. 21
22 Sehigga ilai tuai keseluruha: 2 a v v v merupaka deret geometri turu : a 1 1 v(1 v ) 1 v 1 i 1 (1 i) 1 v i 1 i v. 9/19/2012 MK. Aktuaria Darmato,S.Si. 22
23 S S : ilai akhir/ilai akumulasi dari auitas tetu akhir dg tiap pembayara sebesar Rp.1, dapat dicari sebagai berikut: Nilai akumulasi dari pembayara pertama: (1 i) Nilai akumulasi dari pembayara kedua : (1 i) Nilai akumulasi dari pembayara ketiga : (1 i) Nilai akumulasi dari pembayara ke- : (1 i) 1 Sehigga, S 1 (1 i) (1 i) (1 i) (1 i) 1 (1 i) 1. (1 i) 1 i 2 1 9/19/2012 MK. Aktuaria Darmato,S.Si. 23
24 Hubuga atara a da S : S a (1 i) a S (1 i) 9/19/2012 MK. Aktuaria Darmato,S.Si. 24
25 Cotoh: Suatu pijama Rp. 100juta dega buga 3% setahu aka diluasi dalam waktu 25th. Hitug auitas yag harus dibayar tiap akhir tahu! Jawab : Xa X a 1 (1 0, 03) 25 0,03 Rp ,18. 9/19/2012 MK. Aktuaria Darmato,S.Si. 25
26 ANUITAS TENTU AWAL Setiap awal tahu, selama tahu dibayar auitas sebesar Rp. 1,-, maka ilai tuai dari auitas tetu awal a dapat dicari sbb: Bayar ke-1 sekarag da ilai tuaiya: Rp.1,- Bayar ke-2 di awal periode ke-2 & ilai tuaiya: 1 (1 i ) Bayar ke-3 di awal periode ke-3 & ilai tuaiya: 1 (1 i ) 2 v v 2 1 Bayar ke- di awal periode ke- & ilai tuaiya: v (1 ) 1 i 9/19/2012 MK. Aktuaria Darmato,S.Si. 26 1
27 Sehigga ilai tuai keseluruha: a 1 v v v a va v v v a a 1a 1 (1 i) iv.. 9/19/2012 MK. Aktuaria Darmato,S.Si. 27
28 S S : ilai akhir/ilai akumulasi dari auitas tetu awal dg tiap pembayara sebesar Rp.1, dapat dicari sebagai berikut: Nilai akumulasi dari pembayara pertama: (1 i) Nilai akumulasi dari pembayara kedua : (1 i) Nilai akumulasi dari pembayara ketiga : (1 i) 1 2 ( 1) Nilai akumulasi dari pembayara ke- : (1 i) (1 i) 9/19/2012 MK. Aktuaria Darmato,S.Si. 28
29 Sehigga, S i i i S 2 (1 ) (1 ) (1 ) (1 i) 1 (1 i) 1 (1 i) (1 i) (1 i) 1 i (1 is ). S /19/2012 MK. Aktuaria Darmato,S.Si. 29
30 Cotoh: Setiap selag 6 bula, Ali meyimpa Rp ,-. Peyimpaa dimulai sejak aakya berusia 6 bula da diakhiri sesudah aakya berusia 20 tahu (setiap awal periode). Selajutya uag tersebut tetap tidak diambil da sesudah aakya berusia 25 th uag tsb diberika kepada aakya sebagai modal usaha. Hitug berapa bayak uag yag aka diterima aakya! (buga = 1,5% per periode). 9/19/2012 MK. Aktuaria Darmato,S.Si. 30
31 Jawab : Setelah meyimpa Rp ,- selama 20 2 = 40 periode, uagya mejadi : (1 0, 015) 1 P 10 S , ,015 Rp Setelah aak berusia 25th (ada10periode), maka uagya mejadi: S 10 P(1 i) ( ,34)(1 0, 015) Rp , /19/2012 MK. Aktuaria Darmato,S.Si. 31
32 Beberapa hubuga: s 1 i s ; s s 1 1 s s 1 ; a 1 i a 1 a a 1 ; a a v s a ; v s a 9/19/2012 MK. Aktuaria Darmato,S.Si. 32
33 Auitas yag pembayaraya dijajika aka dilakuka selag beberapa waktu kemudia disebut auitas tuda, sedag auitas yag pembayara pertama dilakuka pada waktu auitas tersebut dimulai disebut auitas segera. 9/19/2012 MK. Aktuaria Darmato,S.Si. 33
34 Nilai sekarag dari auitas yag pembayara pertamaya dilakuka f tahu kemudia da dilakuka selama tahu, diotasika dg f a (auitas awal) atau f a (auitas akhir). Berikut rumus-rumusya: a v v v v a f f 1 f 1 f f a v v v v a f 1 f 2 f f f a a a f f f a a a f f f 9/19/2012 MK. Aktuaria Darmato,S.Si. 34
35 ANUITAS TENTU PEMBAYARAN k KALI SETAHUN Persamaa yg lalu dikaitka dg pembayara k kali setahu adl k 1 s i i i k 1 1 k 1 k k k 1 i 1 i 1 1i 1 k k i d 1 2 k 1 s 1 i k 1 i k 1 k 1i 1 i 9/19/2012 MK. Aktuaria Darmato,S.Si. 35
36 Utuk auitas: 1 a 1 v v k 1 1 k k k 1 k 1i 1v 1 v k i d k 1 2 k 1 k k a v v v k 1 v k i 9/19/2012 MK. Aktuaria Darmato,S.Si. 36
37 Cotoh: Hituglah ilai tuai da akhir dari suatu ragkaia pembayara sebesar Rp. 150 tiap akhir tahu selama 20 th bila tigkat buga 5% pertahu! Jawab: = 20; i = 0,05 Maka, I. Nilai tuaiya: II. Nilai akhirya: 20 [1 (1,05) ] 150. a ,05 150(1 0,376889) / 0, (12, 4622) 1869, s 150. a. v ,33(1/1, 05) ,33(2, ) 4959,89 9/19/2012 MK. Aktuaria Darmato,S.Si. 37
38 Cotoh: Suatu polis asurasi jiwa memberika piliha sbg berikut: Jika si Ali mati, mk Ny. Ali dpt meerima uag tuai sebesar Rp. 1jt atau meerima satua selama 10th. Pembayara dilakuka tiap awal tahu dg tigkat buga diperhitugka 6% pertahu. Hituglah pembayara tahua tsb! Jawab: Nilai tuai = Rp. 1jt; = 10; i = 0,06 Misal: x = pembayara tahua. Jika ilai tuai Rp. 1jt artiya ke-10 pembayara tahua tsb haruslah sama dega Rp. 1jt. Jadi, xa x a ,3191 7,80169 a 1a [1 (1,06) ] 1 0,06 1 (1 0,591898) / 0,06 16, , /19/2012 MK. Aktuaria Darmato,S.Si. 38
39 LATIHAN 1. Buktikalah secara aljabar da verbal: a). b). a a v 1 s s v 1 ( 1) 2. Seseorag aka meerima 10 kali pembayara tahua Rp. 5jt, pembayara pertama dilakuka sekarag. Berapakah ilai tuai da ilai akhir seluruh pembayara jika: a. Tigkat buga 5% pertahu b. Tigkat buga 8% pertahu 3. Hituglah ilai tuai da ilai akhir suatu auitas selama 10 tahu sebesar Rp. 100 pertahu, pembayara dituda selama 5th. Tigkat buga 8% pertahu. 9/19/2012 MK. Aktuaria Darmato,S.Si. 39
40 4. Seorag ayah meruh uag di bak utuk membiayai sekolah aakya selama 12th. Jika si aak meerima Rp tiap akhir tahu, pembayara pertama dilakuka pada akhir tahu ke eam dari sekarag da seluruh uag da bugaya habis dibayarka pada waktu pembayara yag ke 12 dilakuka, berapa bayakkah si ayah mearuh uagya di bak bila bak memberi buga 12% pertahu? 5. Sebuah rumah dibeli dega uag mukaa Rp. 2jt da cicila tiap akhir tahu sebesar Rp ,- selama 10th. Bila buga uag sebesar 5% pertahu, berapakah harga rumah tersebut bila dibeli tuai? 9/19/2012 MK. Aktuaria Darmato,S.Si. 40
CATATAN KULIAH #12&13 Bunga Majemuk
CATATAN KULIAH #12&13 Buga Majemuk 10.1 Pedahulua Pada pembahasa sebelumya diasumsika bahwa P atau ilai pokok pembayara tidak megalami perubaha dari awal higga akhir sehigga ilai buga selalu dihitug dari
Lebih terperinciNilai Waktu dan Uang (Time Value of Money)
Nilai Waktu da Uag (Time Value of Moey) Kosep Dasar Jika ilai omialya sama, uag yag dimiliki saat ii lebih berharga daripada uag yag aka diterima di masa yag aka datag Lebih baik meerima Rp juta sekarag
Lebih terperinciBuku Padua Belajar Maajeme Keuaga Chapter 0 KONSEP NILAI WAKTU UANG. Pegertia. Nilai Uag meurut waktu, berarti uag hari ii lebih baik / berharga dari pada ilai uag dimasa medatag pada harga omial yag sama.
Lebih terperinciMuniya Alteza
NILAI WAKTU UANG 1. Kosep dasar ilai waktu uag (time value of moey) 2. Nilai masa depa (future value) 3. Nilai sekarag (preset value) 4. Auitas (auity) 5. Perpetuitas (perpetuity) 6. Buga tahua efektif/
Lebih terperincii adalah indeks penjumlahan, 1 adalah batas bawah, dan n adalah batas atas.
4 D E R E T Kosep deret merupaka kosep matematika yag cukup populer da aplikatif khusuya dalam kasus-kasus yag meyagkut perkembaga da pertumbuha suatu gejala tertetu. Apabila perkembaga atau pertumbuha
Lebih terperinciManajemen Keuangan. Idik Sodikin,SE,MBA,MM KONSEP WAKTU UANG PADA MASALAH KEUANGAN. Modul ke: Fakultas EKONOMI DAN BISNIS. Program Studi Akuntansi
Modul ke: 05 KONSEP WAKTU UANG PADA MASALAH KEUANGAN Fakultas EKONOMI DAN BISNIS Program Studi Akutasi Idik Sodiki,SE,MBA,MM Pedahulua Kosep ilai waktu dari uag (time value of moey) pada dasarya mejelaska
Lebih terperinciBAB II CICILAN DAN BUNGA MAJEMUK
BAB II CICILAN DAN BUNGA MAJEMUK 2.1. Buga Majemuk Ada sedikit perbedaa atara suku buga tuggal da suku buga majemuk. Pada suku buga tuggal, besarya buga B = Mp tidak perah digabugka dega modal M. Sebalikya
Lebih terperinciMATEMATIKA BISNIS. OLEH: SRI NURMI LUBIS, S.Si GICI BUSSINESS SCHOOL BATAM
MATEMATIKA BISNIS OLEH: SRI NURMI LUBIS, S.Si GICI BUSSINESS SCHOOL BATAM BAB BARISAN DAN DERET A. BARISAN Barisa bilaga adalah susua bilaga yag diurutka meurut atura tertetu.betuk umum barisa bilaga a,
Lebih terperinciBARISAN DAN DERET. Materi ke 1
BARISAN DAN DERET Materi ke 1 Pola Bilaga adalah? Susua bilaga yag disusu meurut atura tertetu. Cotoh : 1. Pola Bilaga Gajil 1, 3, 5,... 2. Pola Bilaga Geap 2, 4, 6,... PERHATIKAN SSNAN BILANGAN DI BAWAH
Lebih terperinciANUITAS DUE PADA STATUS HIDUP PERORANGAN BERDASARKAN FORMULA WOOLHOUSE
2 ANUITAS DUE PADA STATUS HIDUP PERORANGAN BERDASARKAN FORMULA WOOLHOUSE Sri Purwati 1, Johaes Kho 2, Aziskha 2 1 Mahasiswa Program S1 Matematika FMIPA Uiversitas Riau email : srii_purwatii@yahoo.co.id
Lebih terperinciMATEMATIKA EKONOMI 1 Deret. DOSEN Fitri Yulianti, SP, MSi.
MATEMATIKA EKONOMI 1 Deret DOSEN Fitri Yuliati, SP, MSi. Deret Deret ialah ragkaia bilaga yag tersusu secara teratur da memeuhi kaidah-kaidah tertetu. Bilaga-bilaga yag merupaka usur da pembetuk sebuah
Lebih terperinciBAB 2 : BUNGA, PERTUMBUHAN DAN PELURUHAN
Jl. Raya Wagu Kel. Sidagsari Kta Bgr Telp. 0251-8242411, email: prhumasi@smkwikrama.et, website : www.smkwikrama.et BAB 2 : BUNGA, PERTUBUHAN DAN PELURUHAN PENGERTIAN BUNGA Buga adalah jasa dari simpaa
Lebih terperinciBAB III ANUITAS DENGAN BEBERAPA KALI PEMBAYARAN SETAHUN TERHADAP TABUNGAN PENDIDIKAN
BAB III ANUITAS DNGAN BBRAPA KALI PMBAYARAN STAHUN TRHADAP TABUNGAN PNDIDIKAN. Tabuga Pedidika Aak Tabuga erupaka salah satu produk yag ditawarka oleh bak utuk eyipa uag. Utuk epersiapka daa pedidika aak,
Lebih terperinciModul 1 Modul 2 Modul 3 Modul 4 Modul 5 Modul 6
i B Tijaua Mata Kuliah uku Materi Pokok (BMP) Matematika Aktuaria ii disampaiika dalam sembila modul (pokok bahasa) yag diorgaisasika sebagai berikut. Modul 1. Probabilitas Modul 2. Teori Buga Modul 3.
Lebih terperinci(A.4) PENENTUAN CADANGAN DISESUAIKAN MELALUI METODE ILLINOIS PADA PRODUK ASURANSI DWIGUNA BERPASANGAN
Prosidig Semiar Nasioal Statistika Uiversitas Padjadjara, 3 November 2 (A.4) PENENTUAN CADANGAN DSESUAKAN MELALU METODE LLNOS PADA PRODUK ASURANS DWGUNA BERPASANGAN Suhartii, Lieda Noviyati, Achmad Zabar
Lebih terperinci25/09/2010 KONSEP TIME VALUE OF MONEY
Termiologi Buga da Suku Buga (i) KONSEP TIME VALUE OF MONEY DWI PURNOMO http//www.labsistemtmip.wordpress.com http//www.agroidustry.wordpress.com Buga (iterest) uag yag dibayarka/diterima atas pegguaa
Lebih terperinciIII BAB BARISAN DAN DERET. Tujuan Pembelajaran. Pengantar
BAB III BARISAN DAN DERET Tujua Pembelajara Setelah mempelajari materi bab ii, Ada diharapka dapat:. meetuka suku ke- barisa da jumlah suku deret aritmetika da geometri,. meracag model matematika dari
Lebih terperinciSOAL-SOAL. 1. UN A Jumlah n suku pertama deret aritmetika dinyatakan dengan S n n
Husei Tampomas, Barisa da Deret, 06 SOAL-SOAL. UN A 0 Jumlah suku pertama deret aritmetika diyataka dega S. Suku ke-0 A. B. C. 0 D. 8 E. 6. UN A, D7, da E8 0 Sebuah pabrik memproduksi barag jeis A pada
Lebih terperinciII. LANDASAN TEORI. Kajian tentang perhitungan nilai aktuaria yang akan dibayarkan n-kali pertahun
4 II. LANDASAN TEORI Kajia tetag perhituga ilai aktuaria yag aka dibayarka -kali pertahu utuk berbagai produk asurasi jiwa, dapat dilakuka dega terlebih dahulu megetahui beberapa teori-teori dasar terkait
Lebih terperinci6. Pencacahan Lanjut. Relasi Rekurensi. Pemodelan dengan Relasi Rekurensi
6. Pecacaha Lajut Relasi Rekuresi Relasi rekuresi utuk dereta {a } adalah persamaa yag meyataka a kedalam satu atau lebih suku sebelumya, yaitu a 0, a,, a -, utuk seluruh bilaga bulat, dega 0, dimaa 0
Lebih terperinciProgram Pasca Sarjana Terapan Politeknik Elektronika Negeri Surabaya PENS. Probability and Random Process. Topik 10. Regresi
Program Pasca Sarjaa Terapa Politekik Elektroika Negeri Surabaya Probability ad Radom Process Topik 10. Regresi Prima Kristalia Jui 015 1 Outlie 1. Kosep Regresi Sederhaa. Persamaa Regresi Sederhaa 3.
Lebih terperinciEkonomi Rekayasa Koreksi
Ekoomi Rekayasa Koreksi Koreksi pembeara karea kesalaha tada kurug tidak tampil dalam rumus da perhituga Gambar 2.15Tigkat akurasi peratura 72 da 69 2.4.6 Peratura 113 Selai itu ada juga perhituga dega
Lebih terperinciUkuran Pemusatan. Pertemuan 3. Median. Quartil. 17-Mar-17. Modus
-Mar- Ukura Pemusata Pertemua STATISTIKA DESKRIPTIF Statistik deskripti adalah pegolaha data utuk tujua medeskripsika atau memberika gambara terhadap obyek yag diteliti dega megguaka sampel atau populasi.
Lebih terperinciBAB 2 : BUNGA, PERTUMBUHAN DAN PELURUHAN
Jl. Raya Wagu Kel. Sdagsar Kota Bogor Telp. 0251-8242411, emal: prohumas@smkwkrama.et, webste : www.smkwkrama.et BAB 2 : BUNGA, PERTUBUHAN DAN PELURUHAN PENGERTIAN BUNGA Buga adalah jasa dar smpaa atau
Lebih terperinciREGRESI LINIER DAN KORELASI. Variabel bebas atau variabel prediktor -> variabel yang mudah didapat atau tersedia. Dapat dinyatakan
REGRESI LINIER DAN KORELASI Variabel dibedaka dalam dua jeis dalam aalisis regresi: Variabel bebas atau variabel prediktor -> variabel yag mudah didapat atau tersedia. Dapat diyataka dega X 1, X,, X k
Lebih terperincitheresiaveni.wordpress.com NAMA : KELAS :
theresiaveiwordpresscom NAMA : KELAS : 1 theresiaveiwordpresscom BARISAN DAN DERET Barisa da deret dapat diguaka utuk memudahka peyelesaia perhituga, misalya buga bak, keaika produksi, da laba/rugi suatu
Lebih terperinciBAB VIII MASALAH ESTIMASI SATU DAN DUA SAMPEL
BAB VIII MASAAH ESTIMASI SAT DAN DA SAMPE 8.1 Statistik iferesial Statistik iferesial suatu metode megambil kesimpula dari suatu populasi. Ada dua pedekata yag diguaka dalam statistik iferesial. Pertama,
Lebih terperinciUNIVERSITAS GUNADARMA POLA, BARISAN DAN DERET BILANGAN BAHAN AJAR. Oleh : Muhammad Imron H. Modul Barisan dan Deret Hal. 1
BAHAN AJAR POLA, BARISAN DAN DERET BILANGAN Oleh : Muhammad Imo H 0 Modul Baisa da Deet Hal. BARISAN DAN DERET A. POLA BILANGAN. Pegetia Baisa Bilaga Baisa bilaga adalah uuta bilaga-bilaga dega atua tetetu.
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN TEORI
BAB 2 TINJAUAN TEORI 2.1 ISTILAH KEENDUDUKAN 2.1.1 eduduk eduduk ialah orag atatu idividu yag tiggal atau meetap pada suatu daerah tertetu dalam jagka waktu yag lama. 2.1.2 ertumbuha eduduk ertumbuha peduduk
Lebih terperinciModel Pertumbuhan BenefitAsuransi Jiwa Berjangka Menggunakan Deret Matematika
Prosidig Semirata FMIPA Uiversitas Lampug, 0 Model Pertumbuha BeefitAsurasi Jiwa Berjagka Megguaka Deret Matematika Edag Sri Kresawati Jurusa Matematika FMIPA Uiversitas Sriwijaya edagsrikresawati@yahoocoid
Lebih terperinciMANAJEMEN RISIKO INVESTASI
MANAJEMEN RISIKO INVESTASI A. PENGERTIAN RISIKO Resiko adalah peyimpaga hasil yag diperoleh dari recaa hasil yag diharapka Besarya tigkat resiko yag dimasukka dalam peilaia ivestasi aka mempegaruhi besarya
Lebih terperinciBab 3 Metode Interpolasi
Baha Kuliah 03 Bab 3 Metode Iterpolasi Pedahulua Iterpolasi serig diartika sebagai mecari ilai variabel tergatug tertetu, misalya y, pada ilai variabel bebas, misalya, diatara dua atau lebih ilai yag diketahui
Lebih terperinciDERET TAK HINGGA (INFITITE SERIES)
MATEMATIKA II DERET TAK HINGGA (INFITITE SERIES) sugegpb.lecture.ub.ac.id aada.lecture.ub.ac.id BARISAN Barisa merupaka kumpula suatu bilaga (atau betuk aljabar) yag disusu sehigga membetuk suku-suku yag
Lebih terperinciSOAL-SOAL LATIHAN BARISAN DAN DERET ARITMETIKA DAN GEOMETRI UJIAN NASIONAL
SOAL-SOAL LATIHAN BARISAN DAN DERET ARITMETIKA DAN GEOMETRI UJIAN NASIONAL Peserta didik memiliki kemampua memahami kosep pada topik barisa da deret aritmetika da geometri. Peserta didik memilki kemampua
Lebih terperinciPendugaan Selang: Metode Pivotal Langkah-langkahnya 1. Andaikan X1, X
Pedugaa Selag: Metode Pivotal Lagkah-lagkahya 1. Adaika X1, X,..., X adalah cotoh acak dari populasi dega fugsi kepekata f( x; ), da parameter yag tidak diketahui ilaiya. Adaika T adalah peduga titik bagi..
Lebih terperinciMETODE NUMERIK TKM4104. Kuliah ke-2 DERET TAYLOR DAN ANALISIS GALAT
METODE NUMERIK TKM4104 Kuliah ke- DERET TAYLOR DAN ANALISIS GALAT DERET TAYLOR o Deret Taylor adalah alat yag utama utuk meuruka suatu metode umerik. o Deret Taylor bergua utuk meghampiri ugsi ke dalam
Lebih terperinci(A.6) PENENTUAN CADANGAN ASURANSI DISESUAIKAN MELALUI METODE OHIO PADA PRODUK GABUNGAN ASURANSI JIWA DAN PENDIDIKAN BERPASANGAN
Prosidig Semiar Nasioal Statistika Uiversitas Padjadjara, 3 November 2 (A.6) PENENTUAN CADANGAN ASURANSI DISESUAIKAN MELALUI METDE HI PADA PRDUK GABUNGAN ASURANSI JIWA DAN PENDIDIKAN BERPASANGAN Puput
Lebih terperinciBarisan dan Deret. Modul 1 PENDAHULUAN
Modul Barisa da Deret Reto Wika Tyasig Ada P PENDAHULUAN okok bahasa dalam modul ii terdiri atas dua kegiata belajar. Yag pertama tetag barisa, yag kedua tetag deret da cotoh-cotoh pemakaia deret. Pembahasa
Lebih terperinciAspek Keuangan 2. dan dapat dicairkan dalam waktu singkat relatif tanpa ada pengurangan investasi awal.
plikasi Bisis TI, Pertemua 9 Sistem Iformasi-UG spek Keuaga 2 CSH FLOW Cash flow ( alira kas ) merupaka sejumlah uag kas yag keluar da yag masuk sebagai akibat dari aktivitas perusahaa, dega kata lai adalah
Lebih terperinciProjek. Contoh Menemukan Konsep Barisan dan Deret Geometri a. Barisan Geometri. Perhatikan barisan bilangan 2, 4, 8, 16,
Projek Himpulah miimal tiga masalah peerapa barisa da deret aritmatika dalam bidag fisika, tekologi iformasi, da masalah yata di sekitarmu. Ujilah berbagai kosep da atura barisa da deret aritmatika di
Lebih terperinciLAMPIRAN V SURAT EDARAN BANK INDONESIA NOMOR 16/23/DPM TANGGAL 24 DESEMBER 2014 PERIHAL OPERASI PASAR TERBUKA LAMPIRAN V
LAMPIRAN V SURAT EDARAN BANK INDONESIA NOMOR 16/23/DPM TANGGAL 24 DESEMBER 2014 PERIHAL OPERASI PASAR TERBUKA LAMPIRAN V PEMBELIAN DAN PENJUALAN SBN SECARA OUTRIGHT DARI BANK INDONESIA DI PASAR SEKUNDER...
Lebih terperinciBarisan Aritmetika dan deret aritmetika
BARISAN DAN DERET BILANGAN Peyusu: Atmii Dhoruri, MS Kode: Jejag: SMP T/P: / A. Kompetesi yag diharapka. Meetuka suku ke- barisa aritmatika da barisa geometri. Meetuka jumlah suku pertama deret aritmatika
Lebih terperinciLOGO MATEMATIKA BISNIS (Deret)
LOGO MATEMATIKA BISNIS (Deret) DOSEN FEBRIYANTO, SE., MM. www.febriyato79.wordpress.com 1 MATEMATIKA BISNIS Matematika Bisis memberika pemahama ilmu megeai kosep matematika dalam bidag bisis. Sehigga suatu
Lebih terperinciAn = an. An 1 = An. h + an 1 An 2 = An 1. h + an 2... A2 = A3. h + a2 A1 = A2. h + a1 A0 = A1. h + a0. x + a 0. x = h a n. f(x) = 4x 3 + 2x 2 + x - 3
BAB XII. SUKU BANYAK A = a Pegertia: f(x) = a x + a x + a x + + a x +a adalah suku bayak (poliom) dega : - a, a, a,.,a, a, a 0 adalah koefisiekoefisie suku bayak yag merupaka kostata real dega a 0 - a
Lebih terperinciMODEL VALUASI PREMI ASURANSI JIWA ENDOWMEN BERBASIS SUKU BUNGA STOKASTIK. Oleh Sudianto Manullang, S.Si., M.Sc ABSTRAK
MODEL VALUASI PREMI ASURANSI JIWA ENDOWMEN BERBASIS SUKU BUNGA STOKASTIK Oleh Sudiato Maullag, S.Si., M.Sc ABSTRAK Peelitia ii bertujua utuk medapatka model premi asurasi jiwa edowme dega megguaka suku
Lebih terperinciBAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH
89 BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH Dalam upaya mearik kesimpula da megambil keputusa, diperluka asumsi-asumsi da perkiraa-perkiraa. Secara umum hipotesis statistik merupaka peryataa megeai distribusi probabilitas
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
30 III. METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Peelitia Metode yag diguaka dalam peelitia adalah metode deskriptif, yaitu peelitia yag didasarka pada pemecaha masalah-masalah aktual yag ada pada masa sekarag.
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN PROGRAM APLIKASI
BB III PERNCNGN PROGRM PLIKSI 3.1 Peracaga Program Utuk meracag program aplikasi perhituga premi ii dega pedekata Gompertz, peulis megguaka Delphi 7.0 yag dioperasika pada Microsoft Widows 2000. lgoritma
Lebih terperinciAn = an. An 1 = An. h + an 1 An 2 = An 1. h + an 2... A2 = A3. h + a2 A1 = A2. h + a1 A0 = A1. h + a0. x + a 0. x = h a n. f(x) = 4x 3 + 2x 2 + x - 3
SUKU BANYAK A Pegertia: f(x) x + a 1 x 1 + a 2 x 2 + + a 2 +a 1 adalah suku bayak (poliom) dega : - a, a 1, a 2,.,a 2, a 1, a 0 adalah koefisiekoefisie suku bayak yag merupaka kostata real dega a 0 - a
Lebih terperinci1 n MODUL 5. Peubah Acak Diskret Khusus
ODUL 5 Peubah Acak Diskret Khusus Terdapat beberapa peubah acak diskret khusus yag serig mucul dalam aplikasi. Peubah Acak Seragam ( Uiform) Bila X suatu peubah acak diskret dimaa setiap eleme dari X mempuyai
Lebih terperinciDIKLAT GURU PENGEMBANG MATEMATIKA SMK JENJANG DASAR TAHUN
I TU URI HANDAY AN TW DIKLAT GURU PENGEMBANG MATEMATIKA SMK JENJANG DASAR TAHUN 009 Hitug Keuaga Matriks GY A Y O M AT E M A T AK A R Setiawa, MPd DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL DIREKTORAT JENDERAL PENINGKATAN
Lebih terperincimempunyai sebaran yang mendekati sebaran normal. Dalam hal ini adalah PKM (penduga kemungkinan maksimum) bagi, ˆ ˆ adalah simpangan baku dari.
Selag Kepercayaa Cotoh Besar Jika ukura cotoh (sample size) besar, maka meurut Teorema Limit Pusat, bayak statistik megikuti/mempuyai sebara yag medekati ormal (dapat diaggap ormal). Artiya jika adalah
Lebih terperinciSTATISTICS. Hanung N. Prasetyo Week 11 TELKOM POLTECH/HANUNG NP
STATISTICS Haug N. Prasetyo Week 11 PENDAHULUAN Regresi da korelasi diguaka utuk megetahui hubuga dua atau lebih kejadia (variabel) yag dapat diukur secara matematis. Ada dua hal yag diukur atau diaalisis,
Lebih terperinciProses Pendugaan. 95% yakin bahwa diantara 40 & 60. Mean X = 50. Mean,, tdk diketahui. Contoh Prentice-Hall, Inc. Chap. 7-1
Proses Pedugaa Populasi Mea,, tdk diketahui Cotoh Acak Mea = 50 95% yaki bahwa diatara 40 & 60. Cotoh 1999 Pretice-Hall, Ic. Chap. 7-1 Pedugaa Parameter Populasi Meduga Parameter Populasi... Mea dg Statistik
Lebih terperinciPenerapan Metode Bagi-Dua (Bisection) pada Analisis Pulang-Pokok (Break Even)
Peerapa Metode Bagi-Dua (Bisectio) pada Aalisis Pulag-Pokok (Break Eve) Oleh: Nur Isai Jurusa Pedidika Matematika FMIPA UNY Yogyakarta Email: urisai001@yahoo.com Abstrak Persoala dalam mecari akar persamaa
Lebih terperinciIV. METODE PENELITIAN
IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi da Waktu peelitia Peelitia dilakuka pada budidaya jamur tiram putih yag dimiliki oleh usaha Yayasa Paguyuba Ikhlas yag berada di Jl. Thamri No 1 Desa Cibeig, Kecamata Pamijaha,
Lebih terperinciDistribusi Pendekatan (Limiting Distributions)
Distribusi Pedekata (Limitig Distributios) Ada 3 tekik utuk meetuka distribusi pedekata: 1. Tekik Fugsi Distribusi Cotoh 2. Tekik Fugsi Pembagkit Mome Cotoh 3. Tekik Teorema Limit Pusat Cotoh Fitriai Agustia,
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. matematika secara numerik dan menggunakan alat bantu komputer, yaitu:
4 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Model matematis da tahapa matematis Secara umum tahapa yag harus ditempuh dalam meyelesaika masalah matematika secara umerik da megguaka alat batu komputer, yaitu: 2.1.1 Tahap
Lebih terperinciDefinisi Integral Tentu
Defiisi Itegral Tetu Bila kita megedarai kedaraa bermotor (sepeda motor atau mobil) selama 4 jam dega kecepata 50 km / jam, berapa jarak yag ditempuh? Tetu saja jawabya sagat mudah yaitu 50 x 4 = 200 km.
Lebih terperinciBAB VIII KONSEP DASAR PROBABILITAS
BAB VIII KONSEP DASAR PROBABILITAS 1.1. Pedahulua Dalam pertemua ii Ada aka mempelajari beberapa padaga tetag permutasi da kombiasi, fugsi da metode perhituga probabilitas, da meghitug probabilitas. Pada
Lebih terperinciPendugaan Parameter. Debrina Puspita Andriani /
Pedugaa Parameter 7 Debria Puspita Adriai E-mail : debria.ub@gmail.com / debria@ub.ac.id Outlie Pedahulua Pedugaa Titik Pedugaa Iterval Pedugaa Parameter: Kasus Sampel Rataa Populasi Pedugaa Parameter:
Lebih terperinciI. DERET TAKHINGGA, DERET PANGKAT
I. DERET TAKHINGGA, DERET PANGKAT. Pedahulua Pembahasa tetag deret takhigga sebagai betuk pejumlaha suku-suku takhigga memegag peraa petig dalam fisika. Pada bab ii aka dibahas megeai pegertia deret da
Lebih terperinciPenyelesaian Persamaan Non Linier
Peyelesaia Persamaa No Liier Metode Iterasi Sederhaa Metode Newto Raphso Permasalaha Titik Kritis pada Newto Raphso Metode Secat Metode Numerik Iterasi/NewtoRaphso/Secat - Metode Iterasi Sederhaa- Metode
Lebih terperinciStatistika Inferensial
Cofidece Iterval Ara Fariza Statistika Iferesial Populasi Sampel Simpulka (estimasi) tetag parameter Medapatka statistik Estimasi: estimasi titik, estimasi iterval, uji hipotesa 2 1 Proses Estimasi Populasi
Lebih terperinciHubungan antara nilai uang yang akan datang (future value - F) terhadap nilai sekarang (present value - P) dituliskan dengan rumus:
BAB II FINANSIAL 1. Nilai waktu dari uag Telah kita ketahui bahwa sebelum memikirka usaha apa yag aka dijalaka, perlu dikaji kelayaka dari usaha tersebut. Salah satu pegkajia yag dilakuka adalah dari sisi
Lebih terperinciANALISIS ANUITAS PADA PENENTUAN PREMI ASURANSI JIWA SKRIPSI
ANALISIS ANUITAS PADA PENENTUAN PREMI ASURANSI JIWA SKRIPSI Oleh: LIFARA MARGARETA NIM. 06510055 JURUSAN MATEMATIKA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG 2010
Lebih terperinciBAB 6. DERET TAYLOR DAN DERET LAURENT Deret Taylor
Bab 6 Deret Taylor da Deret Lauret BAB 6 DERET TAYLOR DAN DERET LAURENT 6 Deret Taylor Misal fugsi f aalitik pada - < R ligkara dega pusat di da jari-jari R Maka utuk setiap titik pada ligkara itu f dapat
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi da Waktu Peelitia Peelitia ii dilakuka di lokasi huta taama idustri yag terdapat di PT. Wirakarya Sakti Provisi Jambi. Waktu pelaksaaa peelitia ii adalah bula April
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Model Pertumbuha Betuk ugsi pertumbuha satu jeis spesies pada umumya megguaka otasi ugsi aalitik yag diyataka dalam satu persamaa. Secara umum ugsi pertumbuha meyataka hubuga
Lebih terperinciUJIAN MASUK BERSAMA PERGURUAN TINGGI (UMB - PT) Mata Pelajara : Matematika Dasa Taggal : 06 Jui 009 Kode Soal : 0 0 www.olieschools.ame. Produksi beras propisi P tahu 990 adalah 00 ribu to da sampai tahu
Lebih terperinciBARISAN DAN DERET. Bentuk deret Aritmatika: a, ( a + b ), ( a + 2b ) ( a + ( n 1 ) b a = suku pertama b = beda n = banyaknya suku.
BARISAN DAN DERET Bab 9 Deret Aritmatika (Deret Hitug) o o o Betuk deret Aritmatika: a, ( a + b ), ( a + b ) +...+ ( a + ( ) b a = suku pertama b = beda = bayakya suku Suku ke- : U = a + (-)b Jumlah suku
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. Statistika merupakan salah satu cabang penegtahuan yang paling banyak mendapatkan
BAB LANDASAN TEORI. Pegertia Regresi Statistika merupaka salah satu cabag peegtahua yag palig bayak medapatka perhatia da dipelajari oleh ilmua dari hamper semua bidag ilmu peegtahua, terutama para peeliti
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN
16 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Keragka Pemikira Pegukura kierja keuaga perusahaa pada dasarya dilaksaaka karea igi megetahui tigkat profitabilitas (keutuga) da tigkat resiko atau tigkat kesehata suatu
Lebih terperinci-1- U n : suku ke-n barisan aritmetika a : suku pertama n : banyak suku b : beda/selisih
-- BARISAN DAN DERET PENGERTIAN BARISAN DAN DERET Bisa yaitu susua bilaga yag didapatka di pemetaa bilaga asli yag dihubugka dega tada,. Jika pada bisa tada, digati dega tada, maka disebut deret. Bisa
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Racaga da Jeis Peelitia Racaga peelitia ii adalah deskriptif dega pedekata cross sectioal yaitu racaga peelitia yag meggambarka masalah megeai tigkat pegetahua remaja tetag
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA Pengertian
TINJAUAN PUSTAKA Pegertia Racaga peelitia kasus-kotrol di bidag epidemiologi didefiisika sebagai racaga epidemiologi yag mempelajari hubuga atara faktor peelitia dega peyakit, dega cara membadigka kelompok
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Dalam tugas akhir ini akan dibahas mengenai penaksiran besarnya
5 BAB II LANDASAN TEORI Dalam tugas akhir ii aka dibahas megeai peaksira besarya koefisie korelasi atara dua variabel radom kotiu jika data yag teramati berupa data kategorik yag terbetuk dari kedua variabel
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. kelas VIII semester ganjil SMP Sejahtera I Bandar Lampung tahun pelajaran 2010/2011
III. METODE PENELITIAN A. Latar Peelitia Peelitia ii merupaka peelitia yag megguaka total sampel yaitu seluruh siswa kelas VIII semester gajil SMP Sejahtera I Badar Lampug tahu pelajara 2010/2011 dega
Lebih terperinciB a b 1 I s y a r a t
34 TKE 315 ISYARAT DAN SISTEM B a b 1 I s y a r a t (bagia 3) Idah Susilawati, S.T., M.Eg. Program Studi Tekik Elektro Fakultas Tekik da Ilmu Komputer Uiversitas Mercu Buaa Yogyakarta 29 35 1.5.2. Isyarat
Lebih terperinciPEMODELAN ASURANSI JIWA BERDASARKAN ASUMSI MORTALITA WEIBULL
PEMODELAN ASURANSI JIWA BERDASARKAN ASUMSI MORTALITA WEIBULL Des Alwie Zayati JurusaMatematika, FMIPA, UiversitasSriwijaya Email : dalwiezayati@yahoo.com ABSTRAK Pemodela asurasi jiwa berdasarka asumsi
Lebih terperinciBAB 6: ESTIMASI PARAMETER (2)
Bab 6: Estimasi Parameter () BAB 6: ESTIMASI PARAMETER (). ESTIMASI PROPORSI POPULASI Proporsi merupaka perbadiga atara terjadiya suatu peristiwa dega semua kemugkiaa peritiwa yag bisa terjadi. Besara
Lebih terperinciSTUDI KELAYAKAN: ASPEK FINANSIAL. F.Hafiz Saragih SP, MSc
STUDI KELAYAKAN: ASPEK FINANSIAL F.Hafz Saragh SP, MSc Pajak Baya bag perusahaa/ usahata, sehgga merupaka peguraga dar beeft Subsd FINANSIAL Peguraga baya bag perusahaa/ usahata, sehgga merupaka tambaha
Lebih terperinciREGRESI LINIER SEDERHANA
REGRESI LINIER SEDERHANA REGRESI, KAUSALITAS DAN KORELASI DALAM EKONOMETRIKA Regresi adalah salah satu metode aalisis statistik yag diguaka utuk melihat pegaruh atara dua atau lebih variabel Kausalitas
Lebih terperinciOutline. Pengukuran Listrik II. Kesalahan dlm Pengukuran 25/09/2012. Anhar, ST. MT. Lab. Jaringan Komputer
5/09/0 II. Kesalaha dlm Pegukura Ahar, ST. MT. Lab. Jariga Komputer Outlie Kosep pegukura Kesalaha Pegukura Istilah Tekik Pegukura Aalisis statistik 5/09/0 Kosep Pegukura Meetuka ilai kuatitatif atau besar
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
6 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desai Peelitia Meurut Kucoro (003:3): Peelitia ilmiah merupaka usaha utuk megugkapka feomea alami fisik secara sistematik, empirik da rasioal. Sistematik artiya proses yag
Lebih terperinciLEVELLING 1. Cara pengukuran PENGUKURAN BEDA TINGGI DENGAN ALAT SIPAT DATAR (PPD) Poliban Teknik Sipil 2010LEVELLING 1
LEVELLING 1 PENGUKURAN SIPAT DATAR Salmai,, ST, MS, MT 21 PENGUKURAN BEDA TINGGI DENGAN ALAT SIPAT DATAR (PPD) Jika dua titik mempuyai ketiggia yag berbeda, dikataka mempuyai beda tiggi. Beda tiggi dapat
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Lokasi da Waktu Pegambila Data Pegambila data poho Pius (Pius merkusii) dilakuka di Huta Pedidika Guug Walat, Kabupate Sukabumi, Jawa Barat pada bula September 2011.
Lebih terperinciEKIVALENSI PRESENT WORTH FUTURE WORTH ANNUAL WORTH GRADIENT SERIES. Christina Wirawan 1
EKIVLENSI RESENT WORTH UTURE WORTH NNUL WORTH GRDIENT SERIES Chrsta Wrawa KONSE Dperluka terutama utuk memlh alteratf Ekvales tergatug pada : Tgkat suku buga Jumlah uag Waktu peermaa/pegeluara Cara buga
Lebih terperinciE-learning matematika, GRATIS 1
E-learig matematika, GRATIS Peyusu Editor : Teag Idriyai, S.P ; Taufiq Rahma, S.P : Drs. Keto Susato, M.Si. M.T. ; Istijab, S.H. M.Hum. Imam Idra Guawa, S.Si.. Pegertia Barisa da Deret Barisa bilaga adalah
Lebih terperinciMATERI 10 ANALISIS EKONOMI
MATERI 10 ANALISIS EKONOMI TOP-DOWN APPROACH KONDISI EKONOMI DAN PASAR MODAL VARIABEL EKONOMI MAKRO MERAMAL PERUBAHAN PASAR MODAL 10-1 TOP-DOWN APPROACH Dalam melakuka aalisis peilaia saham, ivestor bisa
Lebih terperinciESTIMASI. (PENDUGAAN STATISTIK) Ir. Tito Adi Dewanto. Statistika
Wed 6/0/3 ETIMAI (PENDUGAAN TATITIK) Ir. Tito Adi Dewato tatistika Deskriptif Iferesi Estimasi Uji Hipotesis Titik Retag Estimasi da Uji Hipotesis Dilakuka setelah peelitia dalam tahap pegambila suatu
Lebih terperinciPETA KONSEP RETURN dan RISIKO PORTOFOLIO
PETA KONSEP RETURN da RISIKO PORTOFOLIO RETURN PORTOFOLIO RISIKO PORTOFOLIO RISIKO TOTAL DIVERSIFIKASI PORTOFOLIO DENGAN DUA AKTIVA PORTOFOLIO DENGAN BANYAK AKTIVA DEVERSIFIKASI DENGAN BANYAK AKTIVA DEVERSIFIKASI
Lebih terperinciIV METODE PENELITIAN
IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi da Waktu Peelitia Lokasi peelitia dilakuka di PT. Bak Bukopi, Tbk Cabag Karawag yag berlokasi pada Jala Ahmad Yai No.92 Kabupate Karawag, Jawa Barat da Kabupate Purwakarta
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. dalam tujuh kelas dimana tingkat kemampuan belajar matematika siswa
19 III. METODE PENELITIAN A. Populasi da Sampel Populasi dalam peelitia ii adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 8 Badar Lampug tahu pelajara 2009/2010 sebayak 279 orag yag terdistribusi dalam tujuh
Lebih terperinciBAB 5 OPTIK FISIS. Prinsip Huygens : Setiap titik pada muka gelombang dapat menjadi sumber gelombang sekunder. 5.1 Interferensi
BAB 5 OPTIK FISIS Prisip Huyges : Setiap titik pada muka gelombag dapat mejadi sumber gelombag sekuder. 5. Iterferesi - Iterferesi adalah gejala meyatuya dua atau lebih gelombag, membetuk gelombag yag
Lebih terperinciUKURAN PEMUSATAN DATA
Malim Muhammad, M.Sc. UKURAN PEMUSATAN DATA J U R U S A N A G R O T E K N O L O G I F A K U L T A S P E R T A N I A N U N I V E R S I T A S M U H A M M A D I Y A H P U R W O K E R T O DEFINISI UKURAN PEMUSATAN
Lebih terperinciBAB V METODOLOGI PENELITIAN
BAB V METODOLOGI PEELITIA 5.1 Racaga Peelitia Peelitia ii merupaka peelitia kualitatif dega metode wawacara medalam (i depth iterview) utuk memperoleh gambara ketidaklegkapa pegisia berkas rekam medis
Lebih terperinciElemen Dasar Model Antrian. Aktor utama customer dan server. Elemen dasar : 1.distribusi kedatangan customer. 2.distribusi waktu pelayanan. 3.
Eleme Dasar Model Atria. Aktor utama customer da server. Eleme dasar :.distribusi kedataga customer. 2.distribusi waktu pelayaa. 3.disai fasilitas pelayaa (seri, paralel atau jariga). 4.disipli atria (pertama
Lebih terperinciSOAL-SOAL SPMB 2006 MATEMATIKA DASAR (MAT DAS) 63 n, maka jumlah n suku. D n n 2. f n log3 log 4 log5... log n, maka f 2...
SOAL-SOAL SPMB 006 MATEMATIKA DASAR (MAT DAS). SPMB, MAT DAS, Regioal I, 006 Tiga bilaga membetuk suatu deret geometri aik. Jika jumlahya 6 da hasikaliya 6, maka rasio deretya adalah A. B. C. D. 4 E. 5.
Lebih terperinciDISTRIBUSI SAMPLING. Oleh : Dewi Rachmatin
DISTRIBUSI SAMPLING Oleh : Dewi Rachmati Distribusi Rata-rata Misalka sebuah populasi berukura higga N dega parameter rata-rata µ da simpaga baku. Dari populasi ii diambil sampel acak berukura, jika tapa
Lebih terperinci