BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP Silkus I) A. Standar Kompetensi : 6. Menerapkan sifat-sifat cahaya melalui kegiatan membuat suatu karya/model

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. SIFAT-SIFAT CAHAYA

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah : SD Negeri Sidorejo Lor 05 Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam. Pengembang : Mimi Irawan

LAMPIRAN 1 SOAL EVALUASI SEBELUM VALIDASI SOAL EVALUASI POKOK BAHASAN SIFAT-SIFAT CAHAYA

SIFAT-SIFAT CAHAYA. 1. Cahaya Merambat Lurus

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

LAMPIRAN LAMPIRAN 48

Lampiran 1 Surat Keterangan Izin UJI Coba Instrumen dari kampus

PEMERINTAH KABUPATEN GROBOGAN DINAS PENDIDIKAN UPTD PENDIDIKAN KECAMATAN KRADENAN SD NEGERI 3 GRABAGAN

DAFTAR NAMA SISWA KELAS V SD 5 LAU TAHUN PELAJARAN

LAMPIRAN C RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN. ( Siklus 1 )

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


63

Skor Aspek yang dinilai

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Lampiran 1 Nilai Semester 1 Mata Pelajaran IPA SDN Gendongan 01 Salatiga

SOAL EVALUASI SEBELUM VALIDITAS SOAL VALIDITAS

Lampiran 1 surat ijin uji coba validitas

biasanya dialami benda yang tidak tembus cahaya, sedangkan pembiasan terjadi pada benda yang transparan atau tembus cahaya. garis normal sinar bias

LAMPIRAN 2 SURAT KETERANGAN 421.1/021/2014

Lampiran 1. Surat Ijin Uji Validitas Surat Ijin Melakukan Penelitian Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI PADA MATA PELAJARAN IPA DI KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI 07 SUNGAI LAIS

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus I

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

LAMPIRAN 1 SURAT IJIN PENELITIAN SURAT IJIN VALIDITAS INSTRUMEN PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

61 Lampiran 1 Lampiran 2

(Rencana Pelaksanaan Pembelajaran)

Kisi-Kisi Instrument Soal Siklus I. Kompetensi Dasar 6.1 Mendiskripsik an sifat-sifat cahaya.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP Siklus I )

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SIKLUS I PERTEMUAN I

LAMPIRAN 1 SURAT IJIN PENELITIAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) A. Standar Kompetensi 5. Memahami hubungan antara gaya, gerak dan energi serta fungsinya.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ( RPP )

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

Lampiran 1 SURAT IZIN OBSERVASI DAN PENELITAN SKRIPSI

LAMPIRAN 1. Surat Izin (Uji Instrumen dan Penelitian Skripsi)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SIKLUS I. Satuan Pendidikan : SDN Tingkir Tengah 02

LAMPIRAN 1 RPP DAN PERANGKAT PEMBELAJARAN SIKLUS 1

BAB III METODE PENELITIAN

NILAI PRASIKLUS IPA KELAS V SEMESTER II TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SDN KECIS

LAMPIRAN 1 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

ANGKET SEBELUM VALIDITAS ANGKET AKTIVITAS BELAJAR. No. Pernyataan SS S TS STS

DAFTAR NILAI PRA SIKLUS SISWA KELAS 5 SD NEGERI GETASAN 01 SEMESTER 2 TAHUN PELAJARAN 2014

LAMPIRAN 1 Surat surat

Lampiran 1 SOAL UJI VALIDITAS

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Susi Ardiyanti, 2013

SD kelas 5 - ILMU PENGETAHUAN ALAM BAB 10. CAHAYALATIHAN SOAL BAB 10. batu baterai. dinamo. lilin. aki

Lampiran I. Soal. 2. Gambarkan garis normal apabila diketahui sinar datangnya! 3. Gambarkan garis normal apabila diketahui sinar datangnya!

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

I) : SDN 01 : IPA : V / 1I

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Pelaksanaan Tindakan Pada bagian ini pelaksanaan tindakan akan diuraikan dalam

BAB III METODE PENELITIAN. Februari Maret April Observasi Penyusunan proposal dan 2 soal-soal untuk uji validitas 3

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

77

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Lampiran 1. Instrumen Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. untuk memperoleh gambaran proses pembelajaran IPA. Menurut guru kelas

Lampiran 1 Surat Izin Observasi dan Penelitian Skripsi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Distribusi Ketuntasan Belajar IPA kelas IV Pada Prasiklus

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ( RPP )

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Nama Sekolah : SDN WATU AGUNG 1

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

LEMBAR HASIL WAWANCARA GURU KELAS V SEBELUM MELAKUKAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS SDN 1 MEGAWON

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum SD Negeri 3 Kandangan Kabupaten Grobogan

( RPP ) : SD 04 : ( IPA ) : : V/II

BAB II KAJIAN PUSTAKA

LAMPIRAN 1 INSTRUMEN PENELITIAN

BAB II KAJIAN TEORI. Metode berasal dari Bahasa Yunani Methodos yang berarti cara atau jalan

TES AWAL TINDAKAN (PRE TES) Kerjakan soal di bawah ini dengan jawaban yang benar! 3. Apa yang termasuk kedalam sumber cahaya?

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Siklus satu RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )

Lampiran 1 SURAT IZIN DAN PENELITIAN SKRIPSI

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah : SDN Kumpulrejo 03 Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam

SURAT PERNYATAAN. : 58/012/V/2012 : Pernyataan Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Yth. Kaprogdi PSKGJ-S1 PGSD UKSW Salatiga Di Salatiga

LAMPIRAN I (KISI-KISI)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

6.4! LIGHT ( B. LENSA ) NOOR

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan ini dilakukan dalam praktek pembelajaran dikelas V SD Negeri Sumogawe 04, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang dengan jumlah siswa 19 pada mata pelajaran IPA dengan materi sifat-sifat cahaya melalui metode eksperimen. 4.1.1 Kondisi Pra Siklus Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas V SD Negeri Sumogawe 04, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang yang berjumlah 19 siswa. Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan peneliti, diketahui bahwa masih banyak siswa yang memperoleh nilai dibawah KKM. Hal ini dapat ditunjukkan pada saat peneliti mengamati dan mendapati kondisi pra siklus yaitu dari 19 siswa, hanya 57.89% atau 11 siswa yang memperoleh nilai di bawah KKM yang ditetapkan oleh sekolah yaitu 63, sedangkan 42.11% atau 8 siswa hanya mendapat nilai di atas KKM. 4.1.2 Siklus I Pada siklus I pembelajaran dilaksanakan dengan pokok bahasan sifat-sifat cahaya dapat merambat lurus, menembus benda bening, dan sifat-sifat cermin. Pelaksanaan pembelajar I dilakukan dalam 3 kali pertemuan dengan rincian sebagai berikut: 1. Rencana Tindakan a. Menyusun Rencana Pembelajaran. Pada siklus I ini disampaikan materi tentang sifat cahaya dapat merambat lurus, menembus benda bening, dan sifat-sifat cermin dengan menggunakan metode eksperimen. Indikator yang akan dicapai adalah menunjukkan sifat cahaya dapat merambat lurus, Sifat cahaya dapat menembus benda bening, dan menunjukkan sifat-sifat yang ada pada cermin datar, cermin cembung dan cermin cekung. Tujuan pembelajaran 21

22 yang ingin dicapai adalah dengan melakukan pengamatan dan percobaan yang dilakukan langsung oleh siswa agar dapat menunjukkan sifat cahaya merambat lurus dengan benar. Dapat menunjukkan cahaya dapat menembus benda bening yang dilakukan langsung oleh siswa secara benar dengan pengamatan dan percobaan, serta mengetahui sifat cermin datar, cermin cembung dan cermin cekung, melalui pengamatan dan percobaan. b. Menyusun Alokasi Waktu. Alokasi waktu yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran adalah 6 x 35 menit (3 x pertemuan). c. Menyusun Lembar Kerja Peserta Didik. Membuat lembar kerja peserta didik untuk materi sifat cahaya merambat lurus, Sifat cahaya merambat benda bening serta sifat-sifat dari beberapa cermin. Kegiatan Lembar Kerja Peserta Didik dikerjakan berkelompok tiap kelompok terdiri dari 4-5 siswa. d. Menyiapkan Alat Peraga. Alat peraga yang diperlukan dalam kegiatan eksperimen siswa antara lain: Tiga buah lembar karton berukuran 15 cm X 15 cm, 3 pasang kayu penjepit, sebuah lilin, korek api, Kaca bening, kertas tipis, lilin, batu, kertas karton, kayu, kaleng, gelas bening, gelas berisi air putih, gelas berisi lumpur, kain hitam, plastik hitam, sendok sayur stainless steel, cermin datar, pensil, penggaris. e. Menyusun Lembar Evaluasi. Membuat soal evaluasi materi sifat cahaya dapat merambat lurus, cahaya dapat menembus benda bening, serta sifat-sifat cermin sebanyak 20 soal. Soal yang diberikan adalah soal pilihan ganda yang diselesaikan siswa dengan waktu 35 menit yang dikerjakan secara individu. Soal evaluasi dikerjakan tiap berakhirnya siklus.

23 2. Pelaksanaan Tindakan a. Pertemuan Pertama Tindakan ini dilaksanakan pada tanggal 22 Februari 2012 melaui beberapa kegiatan sebagai berikut: Kegiatan Awal Langkah-langkah pelaksanaan pembelajaran pada kegiatan awal adalah sebagai berikut guru mengucapkan salam dan mengabsen siswa, menyampaikan indikator pencapaian kompetensi, dan dilanjutkan dengan apersepsi. Dalam apersepsi guru bertanya pada siswa: apa yang terjadi jika lampu dihidupkan? Dan apa bila lampu dimatikan? Kegiatan Inti a. Eksplorasi Guru memberikan sebuah sebuah hipotesis untuk mengetahui pemahaman siswa tentang sifat cahaya dapat merambat lurus dengan hipotesis sebagai berikut: Apakah kalian melihat arah cahaya lampu senter? Apa yang terjadi jika ditutup buku? Setelah siswa menarik hipotesis dari rumusan masalah tersebut guru menulis hipotesis siswa dipapan tulis. b. Elaborasi Siswa kemudian dibagi atas 4-5 orang siswa untuk melakukan kegiatan kelompok dengan menggunakan metode eksperimen. Setelah siswa dibagi menjadi kelompok siswa menerima penjelasan oleh guru mengenai langkah-langkah yang akan dilakukan oleh siswa antara lain: 1. Tandai tiap karton pada bagian tengah dengan posisi yang sama kemudian buatlah lubang tepat di tanda. 2. Tegakkan ketiga karton dengan kayu penjepit. Usahakan ketiga karton tersebut tegak dan dalam satu garis lurus. 3. Luruskan masing-masing karton tersebut. Usahakan lubang pada tiap karton segaris. 4. Letakkan lilin di ujung karton.

24 5. Lihatlah pada lubang yang paling dekat dengan mata. 6. Setelah terlihat cahaya lilin tersebut, geser masing-masing karton. Setelah siswa mendapatkan penjelasan dari guru, kemudian tiap kelompok menerima lembar kerja peserta didik satu buah lembar kerja. Siswa mengeluarkan alat-alat yang telah dipersiapkan sebelumnya. Dalam kegiatan ini siswa mencatat temuan-temuan yang ditemui siswa. kemudian siswa mengisi hasil temuan siswa pada lembar kerja yang dibagikan guru sebelum percobaan dimulai. Serta menuliskan kesimpulan pada lembar yang sama. c. Konfirmasi Setelah kegiatan kelompok selesai, kemudian tiap perwakilan kelompok memaparkan hasil temuan pada kegiatan eksperimen Selama kegiatan pemaparan hasil kelompok guru dan siswa mencocokkan hasil temuan yang didapat. Guru memberikan penghargaan kepada kelompok yang aktif dan kompak. Kemudian siswa dan guru melakukan tanya jawab dan meluruskan kesalah pahaman, dan memberikan penguatan pada kegiatan hari ini. Kegiatan Akhir Dalam kegiatan akhir guru memberikan rangkuman pada pelajaran yang telah dilaksanakan siswa, serta siswa mencatat rangkuman yang diberikan guru secara individu. b. Pertemuan Kedua Pelaksanaan pertemuan kedua dilakukan pada tanggal 27 Februari 2012. Kegiatan yang dilakukan meliputi: Kegiatan Awal Langkah-langkah pelaksanaan pembelajaran pada kegiatan awal adalah sebagai berikut: guru mengucapkan salam dan mengabsen siswa, menyampaikan indikator pencapaian kompetensi, dan dilanjutkan dengan apersepsi. Dalam apersepsi, guru menyuruh salah satu siswa untuk keluar kelas dan melihat ke dalam kelas, dan juga guru menyuruh

25 siswa yang berada di dalam kelas untuk melihat temannya yang ada di luar kelas. Kemudian guru menyuruh siswa yang ada di luar kelas masuk dan bertanya pada siswa apakah kamu dapat melihat siswa yang ada di dalam kelas? Kegiatan Inti a. Eksplorasi Guru memberikan sebuah sebuah hipotesis untuk mengetahui pemahaman siswa tentang sifat cahaya dapat menembus benda bening dengan hipotesis sebagai berikut: Sebutkan benda-benda yang dapat ditembus cahaya? Setelah siswa menarik hipotesis dari rumusan masalah tersebut guru menulis hipotesis siswa di papan tulis. b. Elaborasi Siswa kemudian dibagi atas 4-5 orang siswa untuk melakukan kegiatan kelompok dengan menggunakan metode eksperimen. Setelah siswa dibagi menjadi kelompok siswa menerima penjelasan oleh guru mengenai langkah-langkah yang akan dilakukan oleh siswa antara lain: Kegiatan 1 Cahaya menembus benda bening 1. Letakkan alat dan bahan secara tertata di atas meja. 2. Peganglah salah satu benda di depan tembok 3. Sorot benda tersebut dengan cahaya lampu secara bergantian Setelah siswa mendapatkan penjelasan dari guru, kemudian tiap kelompok menerima lembar kerja peserta didik satu buah lembar kerja. Siswa mengeluarkan alat-alat yang telah ditentukan sebelumnya pada tiap kelompok. Dalam kegiatan ini siswa mencatat temuan-temuan yang ditemui siswa. kemudian siswa mengisi hasil temuan siswa pada pada lembar kerja yang dibagikan guru sebelum percobaan dimulai. Serta menuliskan kesimpulan pada lembar yang sama.

26 c. Konfirmasi Setelah kegiatan kelompok selesai, kemudian tiap perwakilan kelompok memaparkan hasil temuan pada kegiatan eksperimen Selama kegiatan pemaparan hasil kelompok guru dan siswa mencocokkan hasil temuan yang didapat. Guru memberikan penghargaan kepada kelompok yang aktif dan kompak. Kemudian siswa dan guru melakukan tanya jawab dan meluruskan kesalah pahaman, dan memberikan penguatan pada kegiatan hari ini. Kegiatan Akhir Dalam kegiatan akhir guru memberikan rangkuman pada pelajaran yang telah dilaksanakan siswa, serta siswa mencatat rangkuman yang diberikan guru secara individu yaitu: benda-benda yang dapat ditembus oleh cahaya adalah benda-benda yang mempunyai unsurunsur benda yang bening. Seperti kaca, plastik bening, dan air putih. Dan benda yang tidak dapat ditembus cahaya yaitu benda yang mempunyai kepekatan yang lebih. c. Pertemuan Ketiga Pelaksanaan pertemuan ketiga dilakukan pada tanggal 29 Februari 2012. Kegiatan yang dilakukan meliputi: Kegiatan Awal Guru mengucapkan salam kepada siswa dan dilanjutkan dengan absensi dilanjutkan dengan apersepsi. Dalam apersepsi guru menyuruh beberapa siswa maju ke depan kelas dan menyuruh siswa untuk bercermin: Coba pegang telinga kanan! Coba pegang hidung! Coba sentuh bayangan kalian pada kaca! Kegiatan Inti a. Eksplorasi Guru memberikan sebuah sebuah hipotesis untuk mengetahui pemahaman siswa tentang sifat-sifat pada cermin hipotesis sebagai berikut: Bagaimana bayangan kalian saat berkaca pada cermin

27 kaca? Setelah siswa menarik hipotesis dari rumusan masalah tersebut guru menulis hipotesis siswa dipapan tulis. b. Elaborasi Siswa kemudian dibagi atas 4-5 orang siswa untuk melakukan kegiatan kelompok dengan menggunakan metode eksperimen. Setelah siswa dibagi menjadi kelompok siswa menerima penjelasan oleh guru mengenai langkah-langkah yang akan dilakukan oleh siswa antara lain: Kegiatan 1 Bayangan pada cermin datar 1. Coba tulis pada selembar kertas. 2. Peganglah kertas dan cermin dengan jarak 20 cm. 3. Perhatikan bayangan pada cermin, Tegak atau terbalikkah bayangan dalam cermin? Bagaimana ukuran kertas pada yang kamu bawa dengan di cermin? Kegiatan 2 Bayangan pada cermin cekung. 1. Dekatkan sendok sayur dengan wajahmu! 2. Amatilah wajahmu pada cekungan sendok! Tegak atau terbalik bayangan yang ada di sendok sayur? Bagaimana ukuran bayangan pada sendok sayur? 3. Jauhkan wajahmu dari sendok sayur! 4. Amati bayangan wajahmu pada sendok yang cekung. Tegak atau terbalik bayangan yang ada di sendok sayur? Bagaimana ukuran bayangan pada sendok sayur? Kegiatan 3 Bayangan pada cermin cembung 1. Dekatkan sendok sayur dengan wajahmu! 2. Amatilah wajahmu pada cekungan sendok! Tegak atau terbalik bayangan yang ada di sendok sayur? Bagaimana ukuran bayangan pada sendok sayur? 3. Jauhkan wajahmu dari sendok sayur!

28 4. Amati bayangan wajahmu pada sendok yang cekung. Tegak atau terbalik bayangan yang ada di sendok sayur? Bagaimana ukuran bayangan pada sendok sayur? Setelah siswa mendapatkan penjelasan dari guru, kemudian tiap kelompok menerima lembar kerja peserta didik satu buah lembar kerja. Siswa mengeluarkan peralatan yang telah dibawa dari rumah. Dalam kegiatan ini siswa mencatat temuan-temuan yang ditemui siswa. kemudian siswa mengisi hasil temuan siswa pada pada lembar kerja yang dibagikan guru sebelum percobaan dimulai. Serta menuliskan kesimpulan pada lembar yang sama. c. Konfirmasi Setelah kegiatan kelompok selesai, kemudian tiap perwakilan kelompok memaparkan hasil temuan pada kegiatan eksperimen Selama kegiatan pemaparan hasil kelompok guru dan siswa mencocokkan hasil temuan yang didapat. Guru memberikan penghargaan kepada kelompok yang aktif dan kompak. Kemudian siswa dan guru melakukan tanya jawab dan meluruskan kesalah pahaman, dan memberikan penguatan pada kegiatan hari ini. Kegiatan Akhir Dalam kegiatan akhir guru memberikan rangkuman pada pelajaran yang telah dilaksanakan siswa, serta siswa mencatat rangkuman yang diberikan guru secara individu yaitu:pada cermin datar mempunyai sifat-sifat sebagai berikut: Ukuran (besar dan tinggi) bayangan sama dengan ukuran benda. Jarak bayangan ke cermin sama dengan jarak benda ke cermin. Kenampakan bayangan berlawanan dengan benda. Misalnya tangan kirimu akan menjadi tangan kanan bayanganmu. Bayangan tegak seperti bendanya. Bayangan bersifat semu atau maya. Artinya, bayangan dapat dilihat dalam cermin, tetapi tidak dapat ditangkap oleh layar. Pada cermin cekung mempunyai sifat-sifat sebagai berikut: Sifat bayangan benda yang dibentuk oleh cermin cekung sangat bergantung pada

29 letak benda terhadap cermin. Jika benda dekat dengan cermin cekung, bayangan benda bersifat tegak, lebih besar, dan semu (maya). Jika benda jauh dari cermin cekung, bayangan benda bersifat nyata (sejati) dan terbalik. Pada cermin cembung mempunyai sifat-sifat sebagai berikut: Bayangan pada cermin cembung bersifat maya, tegak, dan lebih kecil (diperkecil) daripada benda yang sesungguhnya. Setelah memberikan rangkuman siswa kemudian diberikan lembar soal akhir siklus untu mengukur kemampuan siswa. Setelah semua siswa telah menyelesaikan soal evaluasi, guru menyampaikan salam penutup. 3. Observasi a. Pertemuan Pertama Pada pertemuan pertama ini pembelajaran berjalan belum berjalan lancar masih ada sedikit hambatan yaitu sebagai berikut: 1. Siswa masih belum paham dengan cara kerja, belum bisa aktif dalam pelajaran, belum bisa berdiskusi dalam kelompok, belum bisa memaparkan temuannya, Siswa masih terlihat kelelahan dalam pelajaran. 2. Ada beberapa siswa yang masih ramai selama proses pembelajaran berlangsung sehingga mengganggu teman yang lain. b. Pertemuan Kedua 1 Siswa sudah mulai berantusias untuk ingin memulai pembelajaran, siswa sudah mulai bisa untuk melakukan kegiatan berkelompok, sudah mampu berdiskusi. 2 Masih ada beberapa siswa yang masih menggangu jalannya pembelajaran yang disampaikan. c. Pertemuan Ketiga 1 Siswa sudah dapat melaksanakan perintah perintah yang diberikan guru dengan baik, sudah dapat memahami cara kerja, dan siswa sudah dapat membuat tanggapan yang terjadi

30 2 Dalam pembelajaran pada pertemuan ketiga guru masih kekurangan waktu untuk menyampaikan materi sehingga guru menggunakan jam istirahat karena melihat siswa yang antusias untuk meneruskan pelajaran. 4. Refleksi Berdasarkan hasil tes pada siklus I terdapat 7 siswa atau 36.84% yang memiliki nilai di bawah KKM atau kurang dari nilai 63. Dan 12 siswa atau 63.16%. Mengacu pada indikator kerja pada siklus I dan hasil tes siklus peneliti menyimpulkan bahwa pembelajaran siklus I sudah memenuhi indikator kerja, yaitu 60% dari keseluruhan siswa kelas V SD Negeri 04 Sumogawe sudah memenuhi nilai diatas KKM IPA 63. Dan melihat indikator kerja pada siklus II yang menargetkan 90% siswa dari keseluruhan siswa mampu mendapat nilai lebih dari KKM IPA sebesar 63. Maka hal-hal yang harus dilakukan untuk memperbaiki pelajaran pada siklus II agar lebih optimal antara lain: a. Memberikan motivasi kepada siswa untuk menjawab pertanyaan dari guru, tetapi tidak menjawab dengan sekedarnya. b. Memberikan motivasi pada siswa untuk bertanya tentang hal-hal yang belum diketahui oleh siswa. c. Mengembangkan pembelajaran yang lebih menarik untuk siswa. 4.1.3. Siklus II Pada siklus II pembelajaran dilaksanakan dengan pokok bahasan sifat cahaya dapat dibiaskan dan menunjukkan cahaya putih terdiri dari berbagai warna. Pelaksanaan pembelajaran pada siklus II dilakukan dalam tiga kali pertemuan dengan rincian sebagai berikut : 1. Rencana Tindakan a. Menyusun Rencana Pembelajaran. Pada siklus II ini disampaikan materi tentang sifat cahaya dapat dibiaskan, pembentukkan cahaya putih, dan penguraian cahaya putih dengan menggunakan metode eksperimen. Indikator yang akan dicapai adalah menunjukkan sifat cahaya dapat dibiaskan dan menunjukkan pembentukan

31 cahaya putih yang terdiri terdiri dari berbagai warna, dan penguraian cahaya putih. Tujuan pembelajarannya adalah dengan melakukan pengamatan dan percobaan, agar siswa dapat menunjukkan sifat cahaya dapat dibiaskan dengan benar, melalui pengamatan dan percobaan siswa dapat mengetahui penyebab pembiasan cahaya, melalui pengamatan dan percobaan siswa dapat menggambar cahaya yang mengalami pembiasan apabila melalui dua medium yang berbeda, dengan melakukan pengamatan dan percobaan siswa dapat menunjukkan terbentuknya cahaya putih dari berbagai warna serta cahaya putih yang terdiri dari berbagai warna. b. Menyusun Alokasi Waktu. Alokasi waktu yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran adalah 6 X 35 menit (3 X pertemuan) c. Menyusun Lembar Kerja Peserta Didik. Membuat lembar kerja peserta didik untuk materi sifat cahaya dapat dibiaskan, Kombinasi warna serta Sifat cahaya dapat diuraikan. Kegiatan Lembar Kerja Peserta Didik dikerjakan berkelompok tiap kelompok terdiri dari 4-5 siswa. d. Menyiapkan alat peraga Alat peraga yang diperlukan dalam kegiatan eksperimen siswa antara lain: Gelas bening, Uang logam, Pensil, mangkuk, Air, Kertas karton putih, Pensil warna atau Spidol berbagai warna, Pensil, Semprotan air e. Menyusun lembar evaluasi. Membuat soal evaluasi materi sifat cahaya dapat dibiaskan, pembentukkan cahaya putih, dan penguraian cahaya putih sebanyak 20 soal. Soal yang diberikan adalah soal pilihan ganda yang diselesaikan siswa dengan waktu 35 menit yang dikerjakan secara individu. Soal evaluasi dikerjakan tiap berakhirnya siklus. 2. Pelaksanaan Tindakan a. Pertemuan Pertama Tindakan ini dilaksanakan pada tanggal 2 Maret 2012 melaui beberapa kegiatan sebagai berikut:

32 Kegiatan Awal Pada Langkah-langkah pelaksanaan pembelajaran pada kegiatan awal adalah sebagai berikut guru mengucapkan salam dan absensi siswa, dilanjutkan dengan apersepsi. Dalam apersepsi guru bertanya pada siswa: Pernahkah kalian menangkap ikan? Apa yang akan kalian pegang? Bagian kepala, ekor, atau badan? Kegiatan Inti a. Eksplorasi Guru memberikan sebuah sebuah hipotesis untuk mengetahui pemahaman siswa tentang sifat cahaya dapat dibiaskan dengan hipotesis sebagai berikut: Pernahkah kalian pergi ke sungai atau kolam renang pada siang hari? Bagaimana kedalaman jika kalian lihat? Guru kemudian menulis jawaban siswa pada papan tulis. b. Elaborasi Siswa kemudian dibagi atas 4-5 orang siswa untuk melakukan kegiatan kelompok dengan menggunakan metode eksperimen. Setelah siswa dibagi menjadi kelompok siswa menerima penjelasan oleh guru mengenai langkah-langkah yang akan dilakukan oleh siswa antara lain: Kegiatan 1 Pensil dalam gelas 1. Masukkan pensil pada gelas bening yang kosong. Amatilah! 2. Isi gelas tersebut dengan air putih hingga hampir penuh, dan amatilah Kegiatan 2: Koin dalam mangkok 1. Masukkan uang logam dalam mangkok. Amati uang logam tadi. 2. Mintalah bantuan temanmu untuk mengisi mangkok tadi dengan air, jangan pindah posisimu pada posisi semula. Amatilah apa yang terjadi! Setelah guru memberikan penjelasan kepada siswa, kemudian tiap kelompok mendapatkan lembar kerja, setelah siswa menyiapkan alat peraga yang telah disiapkan dari rumah, siswa dalam kelompok melakukan kegiatan tentang pembiasan cahaya. Selain mengamati,

33 siswa juga mencatat hasil pengamatan yang telah dilakukan oleh siswa. Setelah melakukan percobaan siswa mencatat hasil percobaan pada lembar kegiatan, serta siswa berdiskusi tentang temuan yang di dapat serta menarik kesimpulan. c. Konfirmasi Setelah kegiatan kelompok selesai, kemudian tiap perwakilan kelompok memaparkan hasil temuan pada kegiatan eksperimen Selama kegiatan pemaparan hasil kelompok guru dan siswa mencocokkan hasil temuan yang didapat. Guru memberikan penghargaan kepada kelompok yang aktif dan kompak. Kemudian siswa dan guru melakukan tanya jawab dan meluruskan kesalah pahaman, dan memberikan penguatan pada kegiatan hari ini. Kegiatan Akhir Dalam kegiatan akhir guru memberikan rangkuman pada pelajaran yang telah dilaksanakan siswa, serta siswa mencatat rangkuman yang diberikan guru secara individu yaitu: Apabila cahaya merambat melalui dua zat yang kerapatannya berbeda, cahaya tersebut akan dibelokkan. Peristiwa pembelokan arah rambatan cahaya setelah melewati medium rambatan yang berbeda disebut pembiasan. Apabila cahaya merambat dari zat yang kurang rapat ke zat yang lebih rapat, cahaya akan dibiaskan mendekati garis normal. Misalnya cahaya merambat dari udara ke air. Sebaliknya, apabila cahaya merambat dari zat yang lebih rapat ke zat yang kurang rapat, cahaya akan dibiaskan menjauhi garis normal. b. Pertemuan Kedua Pelaksanaan pertemuan kedua dilakukan pada tanggal 5 Maret 2012. Kegiatan yang dilakukan meliputi: Kegiatan Awal Guru mengucapkan salam kepada siswa dan dilanjutkan dengan absensi dilanjutkan dengan apersepsi. Dalam apersepsi guru bertanya

34 pada siswa: Anak-anak pernakah kamu melihat pelangi? Warna apa sajakah yang terdapat di dalam pelangi? Kegiatan Inti a. Eksplorasi Guru memberikan sebuah sebuah hipotesis untuk mengetahui pemahaman siswa tentang pembentuk cahaya putih dengan hipotesis sebagai berikut: Tahukah kalian warna apa saja yang membentuk warna putih? Kemudian guru menulis jawaban siswa di depan papan tulis sebagai hipotesis dari siswa. b. Elaborasi Siswa kemudian dibagi atas 4-5 orang siswa untuk melakukan kegiatan kelompok dengan menggunakan metode eksperimen. Setelah siswa dibagi menjadi kelompok siswa menerima penjelasan oleh guru mengenai langkah-langkah yang akan dilakukan oleh siswa antara lain: Kegiatan siswa Cakram warna 1 Buatlah 2 lingkaran pada kertas karton dengan diameter 12 cm. 2 Salah satu lingkaran bagi menjadi 6 bagian sama besar dengan warna: merah, jingga, kuning, hijau, biru, ungu. 3 Salah satu lingkaran bagi menjadi 4 bagian sama besar dengan warna: merah, kuning, hijau, biru. 4 Lubangi kedua lingkaran pada titik tengah, dan masukkan pensil sebagai porosnya. 5 Putarlah lingkaran tadi seperti memutar gasing Setelah guru memberikan penjelasan kepada siswa, kemudian tiap kelompok mendapatkan lembar kerja, setelah siswa menyiapkan alat peraga yang telah disiapkan dari rumah, siswa dalam kelompok melakukan kegiatan tentang pembiasan cahaya. Selain mengamati, siswa juga mencatat hasil pengamatan yang telah dilakukan oleh siswa. Setelah melakukan percobaan siswa mencatat hasil percobaan pada lembar kegiatan, serta siswa berdiskusi tentang temuan yang di dapat serta menarik kesimpulan.

35 c. Konfirmasi Selanjutnya guru memberikan penguatan kepada seluruh siswa tentang pemahaman eksperimen/penelitian yang telah dilakukan oleh siswa serta meluruskan kekeliruan siswa dalam melakukan eksperimen dan memberikan penilaian terhadap seluruh kegiatan yang telah dilakukan oleh siswa berupa pujian. Kegiatan Akhir Dalam kegiatan akhir guru memberikan rangkuman pada pelajaran yang telah dilaksanakan siswa, serta siswa mencatat rangkuman yang diberikan guru secara individu yaitu: 1. Warna putih adalah kumpulan dari berbagai warna. 2. Salah satu cara untuk mengetahui warna putih adalah dengan menggunakan cakram warna. c. Pertemuan Ketiga Pelaksanaan pertemuan ketiga dilakukan pada tanggal 7 Maret 2012. Kegiatan yang dilakukan meliputi: Kegiatan Awal Guru mengucapkan salam kepada siswa dan dilanjutkan dengan absensi dilanjutkan dengan apersepsi. Dalam apersepsi guru bertanya kepada siswa: Pernahkah kalian melihat pelangi? Kapan pelangi terjadi? Kegiatan Inti a. Eksplorasi Guru memberikan sebuah sebuah hipotesis untuk mengetahui pemahaman siswa tentang depersi cahaya sebagai berikut: Apa saja warna pelangi yang kalian tahu? Setelah siswa menarik hipotesis dari rumusan masalah tersebut guru menulis hipotesis siswa dipapan tulis. b. Elaborasi Siswa kemudian dibagi atas 4-5 orang siswa untuk melakukan kegiatan kelompok dengan menggunakan metode eksperimen.

36 Setelah siswa dibagi menjadi kelompok siswa menerima penjelasan oleh guru mengenai langkah-langkah yang akan dilakukan oleh siswa antara lain: Kegiatan siswa melihat pelangi 1. Masukkan air dalam tabung semprotan. 2. Semprotkan air di halaman sekolah. Setelah siswa mendapatkan penjelasan dari guru, kemudian tiap kelompok menerima lembar kerja peserta didik satu buah lembar kerja. Siswa mengeluarkan peralatan yang telah dibawa dari rumah. Siswa diajak guru ke luar kelas untuk melakukan percobaan dan pengamatan. Dalam kegiatan ini siswa mencatat temuantemuan yang ditemui siswa. kemudian siswa mengisi hasil temuan siswa pada pada lembar kerja yang dibagikan guru sebelum percobaan dimulai. Serta menuliskan kesimpulan pada lembar yang sama. c. Konfirmasi Setelah kegiatan kelompok selesai, guru mengumpulkan siswa di depan kelas untuk memaparkan hasil temuan pada kegiatan eksperimen. Masing-masing perwakilan kelompok memaparkan hasil yang telah di temui. Selama kegiatan pemaparan hasil kelompok guru dan siswa mencocokkan hasil temuan yang didapat. Guru memberikan penghargaan kepada kelompok yang aktif dan kompak. Siswa dan guru melakukan tanya jawab dan meluruskan kesalah pahaman, dan memberikan penguatan pada kegiatan hari ini. Kemudian guru mengajak siswa masuk ke kelas. Kegiatan Akhir Dalam kegiatan akhir guru memberikan rangkuman pada pelajaran yang telah dilaksanakan siswa, serta siswa mencatat rangkuman yang diberikan guru secara individu yaitu: Pelangi terjadi karena peristiwa penguraian cahaya (dispersi). Dispersi merupakan penguraian cahaya putih menjadi berbagai cahaya berwarna.

37 Cahaya matahari yang kita lihat berwarna putih. Namun, sebenarnya cahaya matahari tersusun atas banyak cahaya berwarna. Cahaya matahari diuraikan oleh titik-titik air di awan sehingga terbentuk warna-warna pelangi. Setelah memberikan rangkuman siswa kemudian diberikan lembar soal akhir siklus untu mengukur kemampuan siswa. Setelah semua siswa telah menyelesaikan soal evaluasi guru menyampaikan salam penutup. 3. Observasi a. Pertemuan Pertama Pada pertemuan pertama siklus II ini siswa sudah aktif dalam melakukan kegiatan eksperimen dan juga siswa bersemangat dalam melakukan penelitian, siswa sudah bisa merespon dan membaca perintah yang diberikan guru serta pada lembar kerja peserta didik. b. Pertemuan Kedua Pertemuan kedua dalam siklus II ini siswa sudah bisa berinisiatif dan mempunyai daya kreatifitas yang tinggi. Ketika siswa gagal membuat gasing untuk percobaan, siswa kemudian berusaha membuat lingkaran tersebut berputar dengan memutarkan lingkaran tersebut pada ujung pena. c. Pertemuan ketiga. Pada pertemuan ketiga siklus II ini tiap kelompok bisa berdiskusi dan melakukan hal yang diperintahkan. Siswa pun mempunyai antusias yang tinggi ketika siswa mendapatkan penjelasan dari guru tentang terbentuknya pelangi. 4. Refleksi Setelah pembelajaran selesai, setelah peneliti mendapatkan hasil belajar siswa, maka peneliti dan guru kelas melakukan diskusi tentang pembelajaran yang dilakukan pada siklus II. Peneliti dan guru meninjau hasil tes pada siswa. Berdasarkan daftar nilai pada tes siklus II siswa yang memperoleh nilai diatas KKM (63) sebanyak 19 siswa atau 100 %. Karena

38 jumlah siswa yang tuntas dalam pembelajaran melebihi dari indikator kerja yaitu 90% sehingga tidak perlu diadakan penelitian lebih lanjut. 4.2. Hasil Analisis Data 4.2.1. Analisis Hasil Belajar Sebelum Diadakan Tindakan (Pra Siklus) Sebelum siklus pertama dilaksanakan, peneliti memperoleh hasil nilai pada pelajaran sebelumnya dengan hasil dapat dilihat pada tabel 4.1 sebagai berikut: Tabel 4.1 Rekapitulasi Perolehan Nilai Pra Siklus Siswa kelas V, SD Negeri Sumogawe 04 Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang Nilai Frekuensi Persentase % Keterangan 24-36 0 0 Belum Tuntas 37-49 1 5.26 Belum Tuntas 50-62 10 52.63 Belum Tuntas 63-75 6 31.58 Tuntas 76-88 2 10.53 Tuntas 89-100 0 0 Tuntas Jumlah 19 100 Belum Tuntas 11 57.89 Tuntas 8 42.11 Rata-rata 62.74 Nilai tertinggi 76 Nilai Terendah 46 Dari tabel 4.1 dapat diketahui bahwa siswa yang mendapat nilai 24-36 sebanyak 0 dengan persentase 0%. Siswa yang mendapat nilai 37-49 sebanyak 1 siswa dengan persentase 5.26%. Siswa yang mendapat nilai 50-62 sebanyak 10 siswa dengan persentase 52.63%. Siswa yang mendapat nilai 63-75 sebanyak 6 siswa dengan persentase 31.58%. Siswa yang mendapat 76-88 sebanyak 2 siswa dengan persentase 10.53%. Dan yang mendapatkan nilai 89-

39 100 sebanyak 0 siswa atau 0%. Bila disajikan dalam diagram batang dapat dilihat pada diagram 4.1 di bawah ini: Diagram 4.1 Hasil Belajar Pra Siklus Diagram 4.1 menjelaskan hasil belajar dari 19 siswa pada pra siklus, tidak adanya siswa yang mendapat nilai pada rentang nilai 24-36, pada rentang nilai 37-49 terdapat 1 siswa yang memperoleh nilai tersebut. Pada rentang nilai 50-62 terdapat 10 siswa yang memperoleh nilai tersebut. Pada rentang nilai 63-75 terdapat 6 siswa yang memperoleh nilai tersebut. Pada rentang nilai 76-88 terdapat 2 siswa yang memperoleh nilai tersebut. Dan pada rentang nilai 88-100 terdapat 0 siswa yang memperoleh nilai tersebut. Berikut ini disajikan distribusi ketuntasan belajar siswa: Tabel 4.2 Ketuntasan Belajar siswa Pra Siklus Nilai KKM Frekuensi Persentase (%) Keterangan < 63 11 57.89 Belum tuntas 63 8 42.11 Tuntas Jumlah 19 100

40 Dari tabel 4.2 menjelaskan tentang ketuntasan nilai siswa menurut Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditentukan dari sekolah yaitu 63 data hasil perolehan nilai pada pra siklus diketahui bahwa siswa yang belum mencapai nilai dari Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) sebesar 63 sebanyak 11 siswa atau 57.89% sedangkan siswa yang telah mencapai nilai ketuntasan minimal sebanyak 8 siswa dengan persentase 42.11%. Berikut ini disajikan distribusi ketuntasan belajar siswa pada diagram 4.2: Diagram 4.2 Distribusi Ketuntasan Belajar Siswa Pra Siklus Diagram 4.2 menjelaskan jumlah ketuntasan belajar dari siswa pada pra siklus. Jumlah siswa yang memperoleh nilai di bawah KKM 63 atau yang belum tuntas sebesar 11 siswa, sedangkan siswa yang mendapat nilai lebih dari KKM 63 atau tuntas sebesar 8 siswa. 4.2.2. Analisis Hasil Belajar Siklus I Setelah melaksanakan siklus I dengan metode eksperimen, peneliti memperoleh hasil nilai pada pelajaran dengan hasil dapat dilihat pada tabel 4.3 sebagai berikut:

41 Tabel 4.3 Rekapitulasi Perolehan Nilai Siklus I Siswa kelas V, SD Negeri Sumogawe 04 Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang Nilai Frekuensi Persentase % Keterangan 24-36 1 5.26 Belum Tuntas 37-49 3 15.79 Belum Tuntas 50-62 3 15.79 Belum Tuntas 63-75 10 52.63 Tuntas 76-88 1 5.26 Tuntas 89-100 1 5.26 Tuntas Jumlah 19 100 Belum Tuntas 7 63.16 Tuntas 12 36.84 Rata-rata 62.36 Nilai tertinggi 95 Nilai Terendah 35 Dari tabel 4.3 dapat diketahui bahwa siswa yang mendapat nilai 24-36 sebanyak 1 dengan persentase 5.26%. Siswa yang mendapat nilai 37-49 sebanyak 3 siswa dengan persentase 15.79%. Siswa yang mendapat nilai 50-62 sebanyak 3 siswa dengan persentase 15.79%. Siswa yang mendapat nilai 63-75 sebanyak 10 siswa dengan persentase 52.63%. Siswa yang mendapat 76-88 sebanyak 1 siswa dengan persentase 5.26%. Dan yang mendapatkan nilai 89-100 sebanyak 1 siswa atau 5.26%. Bila disajikan dalam diagram batang dapat dilihat pada diagram 4.3 berikut ini:

42 Diagram 4.3 Hasil Belajar Siklus I Diagram 4.3 menjelaskan hasil belajar dari 19 siswa pada siklus I, siswa yang mendapat nilai pada rentang nilai 24-36 sejumlah 1 siswa, pada rentang nilai 37-49 siswa yang memperoleh nilai tersebut sejumlah 3 siswa. Pada rentang nilai 50-62 siswa yang memperoleh nilai tersebut sejumlah 3 siswa. Pada rentang nilai 63-75 siswa yang memperoleh nilai tersebut sejumlah 10 siswa. Pada rentang nilai 76-88 siswa yang memperoleh nilai tersebut terdapat 1 siswa. Dan pada rentang nilai 88-100 siswa yang memperoleh nilai tersebut terdapat 1 siswa. Berikut ini disajikan distribusi ketuntasan belajar siswa: Tabel 4.4 Ketuntasan Belajar Siswa Siklus I Nilai KKM Frekuensi Persentase (%) Keterangan < 63 7 36.84 Belum tuntas 63 12 63.16 Tuntas Jumlah 19 100

43 Dari tabel 4.4 menjelaskan tentang ketuntasan nilai siswa menurut Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditentukan dari sekolah yaitu 63 data hasil perolehan nilai pada siklus I diketahui bahwa siswa yang belum mencapai nilai dari Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) sebesar 63 sebanyak 7 siswa atau 36.84%. Sedangkan siswa yang telah mencapai nilai ketuntasan minimal sebanyak 12 siswa dengan persentase 63.16%. Berikut ini disajikan distribusi ketuntasan belajar siswa pada diagram 4.4: Diagram 4.4 Distribusi Ketuntasan Belajar Siswa Siklus I Diagram 4.4 menjelaskan jumlah ketuntasan belajar dari siswa pada siklus I. Jumlah siswa yang memperoleh nilai di bawah KKM 63 atau yang belum tuntas sebesar 7 siswa, sedangkan siswa yang mendapat nilai lebih dari KKM 63 atau tuntas sebesar 12 siswa. 4.2.3. Analisis Hasil Belajar Siswa Siklus II Pada pembelajaran tentang sifat-sifat cahaya pada siklus II dengan menggunakan metode eksperimen lebih dioptimalkan oleh guru. Siswa melaksanakan semua kegiatan dengan metode eksperimen. Terlihat dari hasil belajar siswa pada siklus II dapat meningkatkan hasil belajar dari siklus I. dapat dilihat ketuntasan siklus II melalui tabel 4.5

44 Tabel 4.5 Rekapitulasi Perolehan Nilai Siklus II Siswa kelas V, SD Negeri Sumogawe 04 Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang Nilai Frekuensi Persentase % Keterangan 24-36 0 0 Belum Tuntas 37-49 0 0 Belum Tuntas 50-62 0 0 Belum Tuntas 63-75 4 21.05 Tuntas 76-88 1 5.26 Tuntas 89-100 14 73.69 Tuntas Jumlah 19 100 Belum Tuntas 11 57.89 Tuntas 8 42.11 Rata-rata 89.21 Nilai tertinggi 100 Nilai Terendah 70 Dari tabel 4.5 dapat diketahui bahwa siswa yang mendapat nilai 24-36 sebanyak 0 dengan persentase 0%. Siswa yang mendapat nilai 37-49 sebanyak 0 siswa dengan persentase 0%. Siswa yang mendapat nilai 50-62 sebanyak 0 siswa dengan persentase 0%. Siswa yang mendapat nilai 63-75 sebanyak 4 siswa dengan persentase 21.05%. Siswa yang mendapat 76-88 sebanyak 1 siswa dengan persentase 5.26%. Dan yang mendapatkan nilai 89-100 sebanyak 14 siswa atau 73.69%. Bila disajikan dalam diagram batang dapat dilihat pada diagram 4.5 berikut ini:

45 Diagram 4.5 Hasil Belajar Siklus II Diagram 4.5 menjelaskan hasil belajar dari 19 siswa pada siklus I, siswa yang mendapat nilai pada rentang nilai 24-36 sejumlah 0 siswa, pada rentang nilai 37-49 siswa yang memperoleh nilai tersebut sejumlah 0 siswa. Pada rentang nilai 50-62 siswa yang memperoleh nilai tersebut sejumlah 0 siswa. Pada rentang nilai 63-75 siswa yang memperoleh nilai tersebut sejumlah 4 siswa. Pada rentang nilai 76-88 siswa yang memperoleh nilai tersebut terdapat 1 siswa. Dan pada rentang nilai 88-100 siswa yang memperoleh nilai tersebut terdapat 14 siswa. Berikut ini disajikan distribusi ketuntasan belajar siswa: Tabel 4.5 Ketuntasan Belajar Siswa Siklus II Nilai KKM Frekuensi Persentase (%) Keterangan < 63 0 0 Belum tuntas 63 0 100 Tuntas Jumlah 19 100 Dari tabel 4.5 menjelaskan tentang ketuntasan nilai siswa menurut Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditentukan dari sekolah yaitu 63

46 data hasil perolehan nilai pada siklus II diketahui bahwa tidak ada siswa yang belum mencapai nilai dari Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Sedangkan siswa yang telah mencapai nilai ketuntasan minimal sebanyak 19 siswa dengan persentase 100%. Berikut ini disajikan distribusi ketuntasan belajar siswa pada diagram 4.6: Diagram 4.6 Distribusi Ketuntasan Belajar Siswa Siklus II Diagram 4.6 menjelaskan jumlah ketuntasan belajar dari siswa pada siklus II. Jumlah siswa yang memperoleh nilai di bawah KKM 63 atau yang belum tuntas sebesar 0 siswa, sedangkan siswa yang mendapat nilai lebih dari KKM 63 atau tuntas sebesar 19 siswa. 4.3. Pembahasan Antar Siklus Berdasarkan paparan hasil penelitian di atas, dapat diketahui bahwa penggunaan metode eksperimen pada hasil belajar siswa pada tiap proses pembelajaran meningkat. Setelah peneliti melaksanakan tindakan siklus I dan siklus II, hasil yang diperoleh sangat memuaskan. Dapat kita lihat pada tabel 4.7 hasil belajar pada siklus I samapai siklus II terjadi peningkatan.

47 Tabel 4.7 Ketuntasan Hasil Belajar pada Siswa kelas V SDN Sumogawe 04 N o 1 Ketuntasa n Belajar Belum Tuntas Jumla h Siswa Pra Siklus Siklus I Siklus II Persentase (%) Jumla h Siswa Persentas e (%) Jumla h Siswa Persentas e (%) 11 57.79 7 36.84 0 0 2 Tuntas 8 42.11 12 63.16 19 100 Jumlah 19 100 19 100 19 100 Dalam tabel 4.7 ketuntasan siswa diatas dapat dilihat adanya peningkatan jumlah siswa yang tuntas dalam mata pelajaran IPA. Pada pra siklus jumlah siswa yang tuntas 8 siswa atau 42.11%. Kemudian pada siklus I jumlah siswa yang tuntas meningkat menjadi 12 siswa atau 63.16% dan pada siklus II siswa yang tuntas sebanyak 100% atau 19 siswa. Pada klasifikasi belum tuntas pada pra siklus terlihat 11 siswa dari 19 siswa belum tuntas atau sebanyak 57.79 %. Pada siklus I jumlah siswa yang belum tunas turun menjadi 7 siswa dari 19 siswa atau sebanyak 36,84% yang belum tuntas. Dan pada siklus II tidak ada siswa yang belum tuntas. Semua siswa memperoleh nilai diatas KKM, yaitu sebanyak 19 siswa atau 100%. Hal ini dapat terlihat dari diagram 4.7

48 Diagram 4.7 Ketuntasan siswa Prasiklus, Siklus I, Siklus II Siswa kelas V SDN Sumogawe 04 Diagram 4.7 menjelaskan perbandingan peningkatan ketuntasan hasil pra siklus, siklus I, dan siklus II. Dari diagram di atas diketahui dari kondisi pra siklus dari 19 siswa, yang memperoleh nilai di bawah KKM (63) atau yang belum tuntas sebanyak 11 siswa. Sedangkan siswa yang memperoleh nilai di atas KKM (63) atau tuntas sebanyak 8 siswa. Setelah diadakan tindakan pada siklus I dengan metode eksperimen siswa yang memperoleh nilai dibawah KKM (63) atau belum tuntas menurun menjadi 7 siswa. Dan yang memperoleh nilai di atas KKM (63) atau tuntas naik sebanyak 12 siswa. Setelah menggunakan metode eksperimen pada siklus II tidak ada siswa yang memperoleh nilai dibawah KKM (63). Dan 19 siswa memperoleh nilai di atas KKM atau tuntas.