BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. untuk memperoleh gambaran proses pembelajaran IPA. Menurut guru kelas

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. untuk memperoleh gambaran proses pembelajaran IPA. Menurut guru kelas"

Transkripsi

1 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Awal Penelitian Sebelum melaksanakan tindakan, terlebih dahulu dilakukan pengamatan langsung saat pembelajaran IPA dan kegiatan wawancara dengan guru kelas untuk memperoleh gambaran proses pembelajaran IPA. Menurut guru kelas VB hambatan yang dihadapi dalam penyampaian materi IPA yaitu rendahnya semangat belajar siswa. Hal tersebut ditandai ketika pembelajaran berlangsung siswa terlihat lebih asyik bermain dan bercerita sendiri dengan teman sebelahnya daripada memperhatikan penjelasan guru. Selain itu, proses pembelajaran IPA lebih sering menggunakan metode ceramah di mana keterlibatan guru lebih dominan daripada keterlibatan siswa. Siswa lebih banyak mendengarkan penjelasan materi dari guru dan kurang terlibat dalam proses memperoleh pengetahuan IPA. Hal ini ditandai dengan pembelajaran melalui kegiatan percobaan tidak pernah dilaksanakan. Padahal kegiatan tersebut dapat menunjang siswa untuk terlibat dalam memperoleh pengetahuan IPA secara mandiri. Berdasarkan hasil diskusi antara guru kelas VB dan peneliti, permasalahan proses pemerolehan pengetahuan IPA atau keterampilan proses IPA siswa yang masih rendah perlu ditingkatkan. Siswa perlu difasilitasi untuk memperoleh pengetahuan IPA melalui kegiatan dengan mengikuti prosedur ilmiah seperti mengamati, mengukur, mengklasifikasi, menyimpulkan dan mengkomunikasikan. Proses pemerolehan pengetahuan 47

2 IPA oleh siswa sekolah dasar memerlukan bimbingan dari guru, sehingga upaya yang dilakukan yaitu dengan menerapkan metode guided discovery dalam pembelajaran IPA. B. Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan proses IPA dalam pembelajaran melalui metode guided discovery. Materi pokok yang digunakan adalah sifat-sifat cahaya dan pemanfaatannya. Pelaksanaan penelitian ini terdiri dari dua siklus, yaitu siklus I dan siklus II yang dimulai pada tanggal 21 Maret 2014 sampai 27 Maret Adapun pemaparan hasil penelitian pada siklus I dan siklus II sebagai berikut. 1. Siklus I a. Perencanaan 1) Menetapkan materi pokok penelitian Materi pokok pada penelitian ini yaitu sifat-sifat cahaya yang meliputi cahaya dapat merambat lurus, menembus benda bening, dipantulkan, dibiaskan dan diuraikan. Pemilihan materi disesuaikan dengan silabus yang digunakan guru kelas VB SDN Margoyasan. Standar kompetensi materi tersebut adalah menerapkan sifat-sifat cahaya melalui kegiatan membuat suatu model atau karya, sedangkan kompetensi dasar materi tersebut adalah mendeskripsikan sifat-sifat cahaya. 48

3 2) Menetapkan jadwal penelitian Peneliti bersama guru kelas menetapkan jadwal penelitian tindakan kelas sesuai dengan jadwal pelajaran IPA kelas VB SDN Margoyasan yang dilaksanakan setiap hari Rabu dan Kamis. 3) Menyusun RPP RPP disusun oleh peneliti berkolaborasi dengan guru kelas sebelum kegiatan penelitian tindakan kelas dilaksanakan. RPP berisi tentang rencana kegiatan pembelajaran yang akan disampaikan yaitu tentang sifatsifat cahaya. Penyusunan RPP disesuaikan dengan langkah-langkah guided discovery yang digunakan untuk meningkatkan keterampilan proses IPA siswa. RPP yang telah disepakati digunakan sebagai pedoman pembelajaran IPA di kelas VB (lampiran 2 halaman 114). Guru bersama peneliti melakukan simulasi pembelajaran sebelum tindakan dilaksanakan sesuai dengan RPP yang telah disepakati. Hal ini bertujuan agar guru benar-benar paham tentang proses pembelajaran yang akan dilaksanakan pada saat pelaksanaan tindakan. 4) Menyusun LKS LKS yang disusun disesuaikan dengan materi pembelajaran IPA yaitu sifat-sifat cahaya. LKS berisi kegiatan tentang menyelidiki arah perambatan cahaya, menyelidiki sifat cahaya menembus benda bening, menentukan sifat bayangan yang terbentuk pada cermin cembung dan cermin cekung, membuktikan pembiasan cahaya dan membuktikan bahwa warna pelangi dapat menyusun warna putih (lampiran 2 halaman 124). 49

4 LKS disusun untuk memfasilitasi siswa agar aktif melakukan kegiatan sehingga siswa mendapat pengalaman langsung. 5) Menyusun lembar observasi Lembar observasi disusun oleh peneliti sebagai instrumen penelitian yang berupa lembar observasi untuk guru dan lembar observasi untuk siswa. Lembar observasi guru digunakan untuk pedoman observasi aktivitas guru dalam pelaksanaan pembelajaran IPA melalui metode guided discovery, sedangkan lembar observasi siswa digunakan sebagai pedoman observasi keterampilan proses IPA dalam pembelajaran (lampiran 5 halaman dan lampiran 10 halaman 154). Keterampilan proses IPA yang dimaksud penelitian ini adalah keterampilan proses IPA dasar yang terdiri dari keterampilan mengamati, mengklasifikasi, mengukur, memprediksi, menyimpulkan dan mengkomunikasikan. b. Tindakan Tindakan pada siklus I dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 19 Maret 2014 pukul WIB yang dihadiri oleh 24 siswa dan pada hari Kamis tanggal 20 Maret 2014 pukul WIB yang dihadiri oleh 23 siswa. Pembelajaran IPA pada siklus I membahas tentang sifat-sifat cahaya, yang terdiri dari lima kegiatan yang dilaksanakan oleh siswa yaitu menyelidiki arah perambatan cahaya, menyelidiki bahwa cahaya memiliki sifat dapat menembus benda bening, menentukan sifat bayangan pada cermin cembung dan cermin cekung, membuktikan adanya pembiasan 50

5 cahaya, menentukan sifat bayangan pada cermin cembung dan cermin cekung, membuktikan adanya pembiasan cahaya, dan membuktikan bahwa warna pelangi dapat menyusun warna putih. Berikut ini deskripsi pelaksanaan pembelajaran pada siklus I. 1) Pertemuan pertama siklus I Pada pertemuan pertama siklus I kegiatan yang dilaksanakan oleh siswa terdiri dari dua kegiatan yaitu menyelidiki arah perambatan cahaya dan menyelidiki bahwa cahaya memiliki sifat dapat menembus benda bening. Deskripsi pelaksanaan tindakan pertemuan pertama siklus I melalui langkah-langkah metode guided discovery adalah sebagai berikut. a) Orientasi (Pendahuluan) Langkah orientasi (pendahuluan) dilaksanakan pada kegiatan awal pembelajaran dengan memotivasi siswa melalui kegiatan apersepsi yaitu memberikan pertanyaan seperti, Anak-anak mengapa kita bisa melihat benda-benda di lingkungan sekitar kita?. Siswa menjawab Karena kita memiliki mata, Bu, ada pula yang menjawab Karena ada cahaya Bu, jadi bisa melihat, dan ada juga siswa yang tidak menjawab. Jawaban-jawaban siswa tersebut direspon oleh guru bahwa jawaban yang disampaikan siswa tepat. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran setelah bertanya jawab dengan siswa, bahwa siswa akan mempelajari tentang sifat-sifat cahaya. Guru menjelaskan langkah-langkah pembelajaran yang akan dilakukan siswa kemudian guru menanyakan apakah sudah jelas, siswa menjawab sudah jelas. 51

6 b) Merumuskan masalah Rumusan masalah disampaikan guru pada kegiatan awal pembelajaran. Rumusan masalah yang diajukan dengan secara lisan kemudian ditulis oleh guru di papan tulis. Rumusan masalah yang diajukan adalah Bagaimana arah perambatan cahaya?, Benda-benda apa saja yang dapat ditembus cahaya?. Rumusan masalah sesuai dengan kegiatan yang akan dilaksanakan oleh siswa untuk menemukan bahwa cahaya memiliki sifat merambat lurus dan dapat menembus benda bening. c) Mengajukan hipotesis Langkah mengajukan hipotesis seharusnya dilaksanakan setelah menyampaikan rumusan masalah. Akan tetapi, setelah rumusan masalah disampaikan, siswa tidak didorong untuk berhipotesis. Guru justru kembali duduk di kursi dan hanya memberi tahu siswa untuk membentuk kelompok, sebagian siswa memperhatikan perintah dan sebagian lainnya masih bercakap-cakap dengan teman di sebelahnya (lampiran 18 gambar 1). d) Mengumpulkan Data Langkah mengumpulkan data dilaksanakan pada kegiatan inti pembelajaran. Siswa membentuk kelompok menjadi lima kelompok. Pembentukan kelompok dilaksanakan siswa dengan cara berhitung satu sampai lima, kemudian siswa berkelompok sesuai kelompoknya masingmasing dengan tempat duduk melingkar dan berhadap-hadapan. Setiap kelompok memperoleh LKS, alat dan bahan yang digunakan untuk 52

7 melakukan kegiatan menyelidiki arah perambatan cahaya dan menyelidiki bahwa cahaya memiliki sifat dapat menembus benda bening. Siswa melakukan kegiatan pengumpulan data sesuai petunjuk LKS untuk menemukan bahwa cahaya dapat merambat lurus dan menembus benda bening (lihat gambar 2 & 3). Melalui kegiatan ini observer dapat mengamati keterampilan proses IPA yang muncul pada setiap siswa. Gambar 2. Siswa Melakukan Kegiatan Pengumpulan Data Cahaya Merambat Lurus Gambar 3. Siswa Melakukan Kegiatan Pengumpulan Data Cahaya Menembus Benda Bening Guru mengontrol kegiatan siswa serta memberikan bimbingan dalam mengumpulkan data (lampiran 18 gambar 2). Ketika pelaksanaan pengumpulan data berlangsung beberapa kelompok masih kesulitan karena tidak mencermati langkah-langkah kegiatan yang tertulis dalam LKS. Hal ini disebabkan oleh sebagian anggota kelompok membuat keributan 53

8 dengan memainkan peralatan yang dibagikan oleh guru dan bercanda dengan teman satu kelompoknya. Akibatnya, suasana kelas menjadi kurang kondusif dan pengumpulan data ini menjadi banyak memakan waktu. e) Mengolah data Langkah mengolah data dilaksanakan setelah kegiatan pengumpulan data. Siswa berdiskusi secara kelompok untuk menganalisis data yang diperoleh dengan cara menjawab pertanyaan-pertanyaan yang ada di LKS (lampiran 18 gambar 3). Pada langkah mengolah data sebagian besar siswa masih terlihat memainkan alat yang digunakan untuk mengumpulkan data yang ada di depan mereka, sehingga tidak fokus dengan pertanyaanpertanyaan yang ada di LKS. Ketika semua siswa sudah menganalisis data yang diperoleh, kemudian siswa bersama guru membahas data secara klasikal untuk menyamakan dan membahas konsep hasil kegiatan. Pelaksanaan diskusi secara klasikal dimulai dengan meminta perwakilan kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya. Pada kesempatan ini tidak ada kelompok yang berani mengajukan diri untuk presentasi, sehingga guru langsung menunjuk dua kelompok untuk presentasi. Guru hanya menunjuk dua kelompok untuk presentasi karena waktu yang masih tersedia terbatas. Siswa yang ditunjuk untuk presentasi di depan kelas terlihat masih malu, hal ini terlihat siswa tersebut menutup wajahnya dengan LKS yang 54

9 dibaca selain itu suaranya tidak terdengar ke seluruh ruangan kelas. Sebagian besar siswa tidak memperhatikan presentasi. Guru lebih fokus pada siswa yang melakukan presentasi sehingga guru belum menegur siswa yang tidak memperhatikan saat presentasi berlangsung (lampiran 18 gambar 4). Siswa lainnya diminta untuk menanggapi atau menambahkan hasil diskusi mereka yang berbeda hasil diskusi perwakilan kelompok yang telah presentasi. Akan tetapi, tidak ada siswa bersedia yang memberikan tangapan. Hal ini disebabkan oleh guru belum mendorong siswa untuk memberikan tanggapan, guru hanya sekedar menanyakan ada yang ingin memberikan tanggapan atau tidak, kalau tidak ada maka dilanjutkan pada presentasi oleh kelompok selanjutnya. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya hal-hal yang belum dipahami setelah pembahasan bersama. Siswa tidak memanfaatkan kesempatan ini, sehingga guru langsung memberikan penekanan pada hal-hal yang penting dari pembahasan materi yang telah dipelajari. f) Penutup Langkah penutup merupakan kegiatan akhir pembelajaran di mana siswa menyimpulkan materi dari kegiatan yang telah dilaksanakan dengan bimbingan guru. Guru menutup pelajaran IPA kemudian siswa diminta untuk melanjutkan pelajaran selanjutnya yaitu IPS. 55

10 2) Pertemuan kedua siklus I Pada pertemuan kedua siklus I kegiatan yang dilaksanakan oleh siswa terdiri dari tiga kegiatan yaitu menentukan sifat bayangan pada cermin cembung dan cermin cekung, membuktikan adanya pembiasan cahaya, dan membuktikan bahwa warna pelangi dapat menyusun warna putih. Deskripsi pelaksanaan tindakan pertemuan kedua siklus I melalui langkahlangkah metode guided discovery adalah sebagai berikut. a) Orientasi (Pendahuluan) Langkah orientasi (pendahuluan) dilaksanakan guru pada kegiatan awal pembelajaran dengan memotivasi siswa melalui kegiatan apersepsi yaitu memberikan pertanyaan kepada siswa, Anak-anak kemarin kita telah mempelajari sifat-sifat cahaya apa saja?. Siswa menjawab pertanyaan guru secara serentak, Cahaya dapat merambat lurus dan dapat menembus benda bening, Bu. Jawaban siswa tersebut direspon guru bahwa jawaban yang disampaikan tepat. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran bahwa siswa akan melanjutkan materi pada pertemuan sebelumnya yaitu sifat-sifat cahaya serta menjelaskan langkah-langkah pembelajaran yang akan dilaksanakan siswa (lampiran 18 gambar 5). b) Merumuskan masalah Rumusan masalah disampaikan secara lisan kemudian ditulis di papan tulis. Rumusan masalah yang diajukan guru adalah Bagaimanakah sifat bayangan pada cermin cembung dan cermin cekung?, Apa yang terjadi jika cahaya melewati dua benda yang kerapatannya yang berbeda?, dan 56

11 Apakah warna putih merupakan perpaduan dari berbagai warna?. Rumusan masalah yang disampaikan sesuai dengan kegiatan yang akan dilaksanakan siswa untuk menemukan bahwa cahaya memiliki sifat dapat dipantulkan, dibiaskan dan diuraikan. c) Mengajukan hipotesis Langkah mengajukan hipotesis seharusnya dilaksanakan setelah rumusan masalah yang diajukan. Akan tetapi, siswa tidak didorong untuk berhipotesis dari rumusan masalah yang disampaikan (lampiran 18 gambar 6). d) Mengumpulkan data Langkah mengumpulkan data dilaksanakan pada kegiatan inti pembelajaran. Siswa menempatkan diri sesuai dengan kelompok yang telah ditentukan pada pertemuan sebelumnya (lampiran 18 gambar 7). Setiap kelompok memperoleh LKS, alat dan bahan yang digunakan untuk melakukan kegiatan menentukan sifat bayangan pada cermin cembung dan cermin cekung, membuktikan adanya pembiasan cahaya, dan membuktikan bahwa warna pelangi dapat menyusun warna putih. Siswa melakukan kegiatan pengumpulan data sesuai petunjuk LKS untuk menemukan bahwa cahaya dapat dipantulkan, dibiaskan dan diuraikan (lihat gambar 4, 5 & 6). Guru memberikan bimbingan ketika siswa mengumpulkan data dengan cara menghampiri setiap kelompok. Ketika siswa mengalami permasalahan dalam mengumpulkan data guru memberikan penjelasan seperlunya untuk mengarahkan siswa menemukan 57

12 sendiri konsep bahwa cahaya memiliki sifat dapat dipantulkan, dibiaskan dan diuraikan. Gambar 4. Siswa Melakukan Kegiatan Pengumpulan Data Pemantulan Cahaya Gambar 5. Siswa Melakukan Kegiatan Pengumpulan Data Pembiasan Cahaya Gambar 6. Siswa Melakukan Kegiatan Pengumpulan Data Warna Pelangi Dapat Menyusun Warna Putih 58

13 Sama halnya dengan pertemuan pertama, pada pertemuan kedua siklus I ketika pelaksanaan pengumpulan data berlangsung beberapa siswa masih membuat keributan dengan memainkan peralatan yang dibagikan oleh guru dan bercanda dengan teman satu kelompoknya. Melihat kondisi tersebut guru pun menegur siswa yang membuat keributan. 5) Mengolah data Langkah mengolah data dilaksanakan setelah kegiatan pengumpulan data di mana siswa berdiskusi secara kelompok untuk menganalisis data yang diperoleh dengan cara menjawab pertanyaan-pertanyaan yang ada di LKS (lampiran 18 gambar 9). Ketika semua siswa sudah menganalisis data yang diperoleh, kemudian siswa bersama guru membahas data secara klasikal untuk menyamakan dan membahas konsep hasil kegiatan. Pelaksanaan diskusi secara klasikal dimulai dengan meminta perwakilan dari tiga kelompok yang belum presentasi pada pertemuan sebelumnya. Presentasi dilaksanakan bergantian. Siswa lainnya diminta membahas hasil diskusi yang telah disampaikan oleh kelompok yang telah presentasi dengan menanggapi atau menambahkan dari hasil diskusi mereka yang berbeda. Akan tetapi, tidak ada siswa yang berani menanggapi hasil diskusi kelompok yang telah presentasi, sehingga dilanjutkan presentasi oleh kelompok selanjutnya sampai selasai (lampiran 18 gambar 10). Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanyakan halhal yang belum dipahami. Siswa tidak memanfaatkan kesempatan ini 59

14 untuk bertanya, sehingga guru langsung memberikan penekanan pada halhal yang penting pembahasan materi yang telah dipelajari. 6) Penutup Langkah penutup merupakan kegiatan akhir pembelajaran. Siswa menyimpulkan materi dari kegiatan yang telah dilaksanakan dengan bimbingan guru. Guru menutup pelajaran IPA dengan memberikan pesan moral kepada siswa supaya rajin belajar kemudian berdoa bersama dan diakhiri dengan salam. Guru juga mengingatkan siswa bahwa setelah pembelajaran masih ada kegiatan ekstrakurikuler TPA. c. Observasi Observasi dilakukan oleh peneliti untuk mengamati aktivitas guru dalam pelaksanaan pembelajaran melalui metode guided discovery dan keterampilan proses IPA siswa selama proses pembelajaran IPA berlangsung. Pelaksanaan observasi berpedoman dengan lembar observasi yang telah disusun. Peneliti dibantu oleh empat observer untuk mengamati keterampilan proses IPA siswa ketika proses pembelajaran berlangsung. Data yang diperoleh dari kegiatan observasi adalah sebagai berikut. 1) Hasil observasi aktivitas guru dalam pelaksanaan pembelajaran melalui metode guided discovery siklus I Berdasarkan hasil pengamatan aktivitas guru pada siklus I baik pertemuan pertama maupun pertemuan kedua, belum semua aktivitas dalam langkah-langkah metode guided discovery dilaksanakan. Berikut ini 60

15 deskripsi hasil observasi aktivitas guru dalam pelaksanaan pembelajaran melalui metode guided discovery pada siklus I. a) Pertemuan pertama siklus I Hasil pengamatan aktivitas guru pada pertemuan pertama siklus I terdapat 1 aktivitas yang tidak dilaksanakan yaitu aktivitas mendorong siswa mengajukan hipotesis. Hasil pengamatan aktivitas guru tersebut dapat dilihat pada lampiran 15 halaman Uraian hasil pengamatan aktivitas guru pada petemuan pertama siklus I adalah sebagai berikut. Pada langkah pendahuluan guru memotivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran melalui kegiatan apersepsi dengan mengajukan pertanyaan. Pertanyaan yang diberikan guru adalah Mengapa kita bisa melihat bendabenda di lingkungan sekitar kita?, kemudian dilanjutkan dengan menyampaikan tujuan belajar yang akan dicapai yaitu siswa akan mempelajari sifat-sifat cahaya. Guru juga menjelaskan langkah-langkah pembelajaran yang akan dilakukan yaitu dengan menjelaskan siswa akan melakukan kegiatan secara kelompok, setiap kelompok akan dibagikan LKS, siswa diminta untuk berdiskusi secara kelompok dalam mengumpulkan data dan mengolah data, perwakilan kelompok mempresentasikan hasil diskusi kelompok kemudian membahas data secara klasikal dan siswa diminta untuk menarik kesimpulan. Aktivitas guru yang diamati pada langkah selanjutnya adalah merumuskan masalah. Rumusan masalah yang disampaikan adalah Bagaimana arah perambatan cahaya?, Benda-benda apa saja yang dapat 61

16 ditembus cahaya?. Cara guru menyampaiakan rumusan masalah yaitu disampaikan secara lisan kemudian menuliskannya di papan tulis. Setelah rumusan masalah disampaikan, siswa belum didorong untuk berhipotesis, guru justru melakukan aktivitas lain yaitu kembali duduk di kursi guru dan membagi siswa menjadi lima kelompok. Pada langkah mengumpulkan data guru memberikan kesempatan siswa melakukan kegiatan percobaan sesuai petunjuk LKS untuk menemukan sendiri bahwa cahaya memiliki sifat dapat merambat lurus dan menembus benda bening. Selain itu, guru juga memberikan bimbingan ketika siswa mengumpulkan data dengan cara menghampiri setiap kelompok. Aktivitas guru yang diamati selanjutnya adalah membimbing siswa dalam mengolah data. Guru membimbing siswa yang telah selesai mengumpulkan data untuk menganalisis data yang diperoleh dengan berdiskusi bersama teman satu kelompoknya. Siswa dibimbing untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan dalam LKS. Ketika ada siswa yang mengalami kesulitan, guru memberikan bimbingan dan arahan kepada yang siswa bersangkutan. Guru juga membimbing siswa untuk melakukan diskusi secara klasikal membahas hasil kegiatan kelompok. Diskusi secara klasikal dilakukan dengan meminta perwailan kelompok untuk presentasi sedangkan siswa lainnya dibimbing untuk menanggapi atau menambahkan dari hasil diskusi kelompok mereka yang berbeda. 62

17 Aktivitas guru yang diamati pada langkah penutup yaitu membimbing siswa dalam menarik kesimpulan. Guru meminta siswa untuk menarik kesimpulan pelajaran tentang sifat-sifat cahaya yang telah dipelajari yaitu cahaya dapat merambat lurus dan menembus benda bening. b) Pertemuan kedua siklus I Sama halnya dengan pertemuan pertama siklus I, pada pertemuan kedua siklus I ada satu aktivitas yang tidak dilaksanakan guru, yaitu pada aktivitas guru mendorong siswa untuk mengajukan hipotesis. Hasil pengamatan aktivitas guru pada pertemuan kedua siklus I dapat dilihat di lampiran 15 halaman Uraian hasil pengamatan aktivitas guru pada pertemuan kedua siklus I adalah sebagai berikut. Pada langkah pendahuluan pertemuan kedua siklus I guru sudah memotivasi siswa melalui kegiatan apersepsi dengan mengajukan pertanyaan. Pertanyaan yang diberikan guru adalah sifat-sifat cahaya apa saja yang telah dipelajari?. Guru menyampaikan tujuan belajar setelah bertanya jawab dengan siswa. Tujuan belajar yang disampaikan adalah siswa akan melanjutkan materi yang telah dipelajari pada pertemuan sebelumnya tentang sifat-sifat cahaya. Guru menjelaskan langkah-langkah pembelajaran yang akan dilakukan siswa yaitu siswa akan melakukan kegiatan secara kelompok, setiap kelompok akan dibagikan LKS, siswa diminta untuk berdiskusi secara kelompok dalam mengumpulkan data dan mengolah data, perwakilan kelompok mempresentasikan hasil diskusi 63

18 kelompok, kemudian membahas data secara klasikal dan siswa diminta untuk menarik kesimpulan. Aktivitas guru yang diamati selanjutnya adalah merumuskan masalah. Rumusan masalah yang disampaikan adalah Bagaimanakah sifat bayangan pada cermin cembung dan cermin cekung?, Apa yang terjadi jika cahaya melewati dua benda yang kerapatannya yang berbeda?, dan Apakah warna putih merupakan perpaduan dari berbagai warna?. Cara guru menyampaikan rumusan masalah yaitu disampaikan secara lisan kemudian menuliskannya di papan tulis. Guru seharusnya mendorong siswa untuk berhipotesis setelah rumusan masalah disampaikan, akan tetapi aktivitas ini tidak tampak ketika pembelajaran berlangsung, yang dilakukan guru adalah meminta siswa untuk berkelompok seperti pada pertemuan pertama siklus I. Pada langkah mengumpulkan data guru memberikan kesempatan kepada siswa melakukan kegiatan percobaan sesuai petunjuk LKS untuk menemukan sendiri bahwa cahaya memiliki sifat dapat dipantulkan, dibiaskan dan diuraikan. Guru memberikan bimbingan ketika siswa mengumpulkan data dengan cara menghampiri setiap kelompok. Aktivitas guru yang diamati selanjutnya adalah membimbing siswa dalam mengolah data. Guru membimbing siswa yang telah selesai mengumpulkan data untuk menganalisis data yang diperoleh dengan berdiskusi bersama teman satu kelompoknya. Siswa berdiskusi untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan dalam LKS. Guru memberikan 64

19 bimbingan dan arahan kepada siswa yang mengalami kesulitan. Guru juga membimbing siswa melakukan diskusi secara klasikal dengan meminta perwakilan dari tiga kelompok yang belum presentasi pada pertemuan sebelumnya. Siswa lainnya diminta menanggapi atau menambahkan dari hasil diskusi mereka yang berbeda. Aktivitas guru yang diamati pada langkah penutup yaitu membimbing siswa dalam menarik kesimpulan. Guru meminta siswa untuk menarik kesimpulan pelajaran tentang sifat-sifat cahaya yang telah dipelajari yaitu cahaya dapat dipantulkan, dibiaskan dan diuraikan. 2) Hasil observasi keterampilan proses IPA Pembelajaran IPA dari dua pertemuan pada siklus I meliputi lima kegiatan yang dilakukan oleh siswa dengan panduan LKS. Melalui kegiatan ini siswa dilatih untuk menguasai keterampilan proses IPA dasar. Berikut ini uraian keterampilan proses IPA dasar yang dilatihkan pada setiap kegiatan. a) Kegiatan I merupakan kegiatan menyelidiki arah perambatan cahaya untuk membuktikan bahwa cahaya memiliki sifat dapat merambat lurus. Keterampilan proses IPA dasar yang harus dikuasai siswa dalam kegiatan I meliputi enam aspek keterampilan proses IPA dasar. b) Kegiatan II merupakan kegiatan menyelidiki cahaya dapat menembus benda bening untuk membuktikan bahwa cahaya memiliki sifat dapat menembus benda bening. Keterampilan proses IPA dasar yang harus 65

20 dikuasai siswa dalam kegiatan II meliputi keterampilan mengamati, mengklasifikasi, menyimpulkan dan mengkomunikasikan. c) Kegiatan III merupakan kegiatan menentukan sifat bayangan pada cermin cembung dan cermin cekung untuk membuktikan bahwa cahaya memiliki sifat dapat dipantulkan. Keterampilan proses IPA dasar yang harus dikuasai siswa dalam kegiatan III meliputi enam aspek keterampilan proses IPA dasar. d) Kegiatan IV merupakan kegiatan membuktikan adanya pembiasan cahaya (pembelokkan cahaya) untuk membuktikan bahwa cahaya memiliki sifat dapat dibiaskan. Keterampilan proses IPA dasar yang harus dikuasai siswa dalam kegiatan IV meliputi keterampilan mengamati, mengklasifikasi, menyimpulkan dan mengkomunikasikan e) Kegiatan V merupakan kegiatan membuktikan bahwa warna-warna pelangi dapat menyusun warna putih untuk membuktikan bahwa cahaya memiliki sifat dapat diuraikan. Keterampilan proses IPA dasar yang harus dikuasai siswa dalam kegiatan V meliputi keterampilan mengamati, mengukur, menyimpulkan dan mengkomunikasikan. Peneliti dibantu oleh empat observer ketika pelaksanaan observasi keterampilan proses IPA berlangsung. Masing-masing observer menilai keterampilan proses IPA dasar sesuai dengan lembar observasi yang telah dibuat oleh peneliti. Setiap siswa diberi nomor dada sesuai dengan nomor absen sebelum pembelajaran IPA dilaksanakan. Hal ini bertujuan untuk mempermudah observer saat melakukan pengamatan. 66

21 Data hasil observasi keterampilan proses IPA siswa kelas VB SDN Margoyasan pada siklus I dapat dilihat di lampiran 13 halaman 163. Berdasarkan data hasil observasi keterampilan proses IPA dari lima kegiatan pada siklus I diperoleh hasil persentase setiap aspek keterampilan proses IPA. Persentase setiap aspek keterampilan proses IPA dari lima kegiatan yang dilaksanakan oleh siswa kelas VB pada siklus I disajikan dalam tabel sebagai berikut. Tabel 5. Rekapitulasi Persentase Keterampilan Proses IPA Siklus I Kegiatan Keterampilan Proses IPA I 69,7% 74,24% 53,03% 57,58% 56,06% 72,73% II 56,06% 81,82% 69,7% 72,73% III 69,7% 78,79% 59,09% 43,94% 84,45% 65,15% IV 74,24% 90,91% 60,61% 51,52% V 63,64% 57,58% 72,73% 65,15% Rata-rata (%) 66,67% 81,44% 56,57% 50,76% 68,79% 65,45% Rata-rata (%) 64,95% Keterangan: 1 = Keterampilan Mengamati 2 = Keterampilan Mengklasifikasi 3 = Keterampilan Mengukur 4 = Keterampilan Memprediksi 5 = Keterampilan Menyimpulkan 6 = Keterampilan Mengkomunikasikan Berdasarkan hasil rekapitulasi persentase keterampilan proses IPA di atas, dapat dilihat bahwa rata-rata persentase keterampilan proses IPA sebesar 64,95%. Sementara itu, ketercapaian pada masing-masing aspek dapat digambarkan dalam diagram batang sebagai berikut. 67

22 Persentase 90.00% 80.00% 70.00% 60.00% 50.00% 40.00% 30.00% 20.00% 10.00% 0.00% 66.67% 81.44% 56.57% 50.76% 68.79% 65.45% Siklus I Gambar 7. Diagram Batang Hasil Observasi Keterampilan Proses IPA Siswa pada Siklus I Berdasarkan diagram batang di atas, dapat dipaparkan ketercapaian pada setiap aspek keterampilan proses IPA dasar sebagai berikut. a) Keterampilan mengamati mencapai rata-rata persentase sebesar 66,67%. Hasil tersebut menunjukkan bahwa keterampilan mengamati yang dikuasai siswa belum maksimal. Sebagian besar siswa dalam melakukan pengamatan dengan cara yang kurang tepat. Selain itu, ada beberapa siswa yang tidak melakukan pengamatan. b) Keterampilan mengklasifikasi mencapai rata-rata persentase sebesar 81,44%, hal ini menunjukkan bahwa siswa sudah menguasai aspek keterampilan mengklasifikasi. Faktor pendukung ketercapaian tersebut yaitu alat dan bahan yang digunakan untuk mengumpulkan data sudah tersedia dengan lengkap dan petunjuk untuk melakukan klasifikasi juga sudah jelas. Keterampilan Proses IPA c) Keterampilan mengukur mencapai rata-rata persentase sebesar 56,57%. Hasil tersebut menunjukkan bahwa kemampuan siswa dalam 68

23 melakukan pengukuran belum maksimal. Sebagian besar siswa dalam membaca skala nilai pada alat ukur kurang teliti dan ada beberapa siswa yang tidak melakukan pengukuran. d) Keterampilan memprediksi mencapai rata-rata persentase sebesar 50,76%. Hasil tersebut disebabkan oleh sebagian besar siswa dalam melakukan prediksi masih kurang tepat dan kurang jelas. Selain itu, beberapa siswa belum melakukan prediksi ketika melakukan hal yang berbeda dari kegiatan yang telah dilakukan. e) Keterampilan menyimpulkan mencapai rata-rata persentase sebesar sebesar 68,79%. Hasil tersebut menunjukkan bahwa kemampuan siswa dalam menarik kesimpulan berdasarkan data yang diperoleh ketika melakukan percobaan belum maksimal. Hal ini ditandai dengan kurang jelasnya kesimpulan yang dipaparkan oleh siswa. f) Keterampilan mengkomunikasikan mencapai rata-rata persentase sebesar 65,45%. Hasil tersebut diperoleh karena pada siklus I siswa tidak antusias untuk menyampaikan hasil pekerjaannya dan menanggapi hasil pekerjaan kelompok lain, sehingga harus ditunjuk terlebih dahulu oleh guru. Selain itu, sebagian besar siswa belum dapat memberikan jawaban yang tepat untuk menjawab pertanyaan dalam LKS. Hasil skor keterampilan proses IPA yang diperoleh siswa kelas VB pada siklus I disajikan dalam tabel sebagai berikut. 69

24 Tabel 6. Data Hasil Perolehan Skor Keterampilan Proses IPA Siswa Kelas VB Siklus I No. Siswa Jumlah % Kriteria Skor Skor 1 Ib 56 77,78% Tinggi 2 Ya 55 76,39% Tinggi 3 Wi 45 62,5% Sedang 4 Ad 48 66,67% Sedang 5 Dy 58 80,56% Tinggi 6 Fa 51 70,83% Sedang 7 Fi 54 75% Tinggi 8 Gi 37 51,39% Sedang 9 Ha 31 43,06% Rendah 10 Ni 54 75% Tinggi 11 Sa 59 81,94% Tinggi 12 Su 51 70,83% Sedang 13 Ti 35 48,61% Rendah 14 Ar 44 61,11% Sedang 15 De 58 80,56% Tinggi 16 He 48 66,67% Sedang 17 Kh 55 76,39% Tinggi 18 Ma 30 41,67% Rendah 19 Na 52 72,22% Sedang 20 Rd 39 54,17% Sedang 21 Yu 52 72,22% Sedang 22 Ri 45 62,5% Sedang Berdasarkan tabel data hasil perolehan skor keterampilan proses IPA siswa di atas, kemudian disesuaikan dengan kriteria yang telah ditentukan, yaitu tinggi, sedang, rendah dan sangat rendah. Berikut ini disajikan tabel kriteria keterampilan proses IPA siswa kelas VB pada siklus I. Tabel 7. Kriteria Keterampilan Proses IPA Siswa Siklus I Kriteria Rentang Jumlah Siswa Persentase Tinggi 75% 100% 8 36,36% Sedang 50% 74,99% 11 50% Rendah 25% 49,99% 3 13,64% Sangat Rendah 0% 24,99% 0 0% Jumlah % 70

25 Persentase Berdasarkan tabel kriteria keterampilan proses IPA di atas, diperoleh data bahwa siswa yang memiliki keterampilan proses IPA dengan kriteria tinggi sebanyak 8 siswa (36,36%), kriteria sedang sebanyak 11 siswa (50%), kriteria rendah sebanyak 3 siswa (13,64%), sedangkan untuk kriteria sangat rendah sebanyak 0 siswa (0%). Hasil tersebut dapat digambarkan dalam diagram batang sebagai berikut % 50.00% 40.00% 30.00% 20.00% 10.00% 0.00% 50% 36.36% 13.64% 0% Tinggi Sedang Rendah Sangat Rendah Siklus I Kriteria Keterampilan Proses IPA d. Refleksi Gambar 8. Diagram Batang Kriteria Keterampilan Proses IPA Siswa Siklus I Pada tahap ini peneliti dan guru kelas melakukan refleksi terhadap pembelajaran yang telah dilakukan pada siklus I. Kegiatan refleksi ini berdasarkan hasil observasi terhadap guru dan siswa pada saat pembelajaran IPA berlangsung. Hasil observasi aktivitas guru dalam pelaksanaan pembelajaran melalui metode guided discovery menunjukan bahwa belum semua aktivitas guru dalam langkah-langkah metode guided discovery dilaksanakan oleh guru. Baik pada pertemuan pertama maupun pertemuan 71

26 kedua siklus I, guru belum menunjukkan aktivitas mendorong siswa untuk mengajukan jawaban sementara (hipotesis). Hasil observasi keterampilan proses IPA pada siklus I menunjukkan bahwa setiap aspek keterampilan proses IPA sudah mengalami peningkatan dan rata-rata keterampilan proses IPA adalah sebesar 64,95%. Meskipun demikian, siswa yang memiliki keterampilan proses IPA dengan kriteria tinggi hanya 8 siswa (36,36%) dari 22 siswa, sehingga belum mencapai kriteria keberhasilan tindakan yang telah direncanakan. Belum tercapainya target perbaikan keterampilan proses IPA pada siklus I disebabkan oleh sebagian besar siswa tidak mencermati langkah-langkah kegiatan yang tercantum dalam LKS sehingga siswa kesulitan ketika melakukan kegiatan. Selain itu, sebagian besar siswa juga tidak fokus melakukan kegiatan sebagaimana mestinya, mereka cenderung hanya ingin memainkan peralatan yang ada di depan mereka serta bercanda dengan teman di sebelahnya. Hal ini membuktikan guru belum maksimal dalam memberikan bimbingan kepada siswa saat pembelajaran siklus I berlangsung. Oleh karena itu, peneliti bersama guru kelas menyusun rencana perbaikan pada siklus II berdasarkan hasil refleksi siklus I. Rencana perbaikan siklus II diharapkan lebih meningkatkan keterampilan proses IPA pada siswa kelas VB SDN Margoyasan dengan memberikan bimbingan lebih maksimal kepada siswa. Hasil refleksi yang diperoleh 72

27 pada siklus I dan rencana perbaikan pada siklus II disajikan dalam tabel sebagai berikut. Tabel 8. Kekurangan Siklus I dan Rencana Perbaikan Siklus II No. Kekurangan Rencana Perbaikan Siklus II 1. Pembentukan kelompok yang kurang efektif, di mana setiap kelompok terdiri 4 sampai 5 siswa setiap kelompok, sehingga tidak semua anggota kelompok aktif melakukan kegiatan kelompok dan lebih asyik bercanda dengan teman satu kelompoknya. Hal ini menyebabkan keterampilan proses pada beberapa siswa tidak muncul. 2. Pada tahap mengajukan hipotesis, guru belum mendorong siswa mengajukan hipotesis. 3. Pada tahap mengumpulkan data, siswa masih kesulitan karena tidak mencermati langkah-langkah kegiatan yang tercantum dalam LKS. 4. Pada tahap mengumpulkan data, terlalu banyak memakan waktu karena guru tidak memberi batasan waktu kepada siswa saat mengumpulkan data. 5. Pada tahap mengolah data secara kelompok terlalu banyak memakan waktu karena guru tidak memberikan batasan waktu. 6. Guru belum memberikan penghargaan kepada siswa yang telah berpartisipasi dalam pembahasan data. Pembentukan kelompok menjadi 8 kelompok di mana setiap kelompok terdiri dari 2 sampai 3 siswa agar semua anggota dalam kelompok aktif melakukan kegiatan kelompok sehingga keterampilan proses pada setiap siswa muncul. Guru mendorong siswa untuk mengajukan hipotesis sesuai rumusan masalah yang disampaikan. Guru meminta siswa mencermati langkah-langkah kegiatan dalam LKS. Selain itu, guru juga memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanyakan langkah-langkah kegiatan dalam LKS yang kurang dipahami. Guru memberikan batasan waktu (15 menit) kepada siswa pada tahap mengumpulkan data sehingga siswa lebih fokus mengumpulkan data. Guru memberikan batasan waktu (10 menit) kepada siswa pada tahap mengolah data secara kelompok agar waktu untuk mengolah data secara klasikal lebih maksimal. Guru memberikan penghargaan kepada siswa yang telah berpartisipasi dalam pembahasan data baik dalam bentuk verbal maupun nonverbal. Contoh bentuk pengahargaan verbal misalnya Pintar, Bagus, dsb, sedangkan penghargaan dalam bentuk nonverbal misalnya dengan meminta siswa lain untuk tepuk tangan. Selain itu, guru juga menyediakan dua macam kartu. Kartu hijau diberikan kepada siswa yang telah berpartisipasi aktif dalam pembahasan data dan kartu merah diberikan kepada siswa yang kurang berpastisipasi aktif dalam pembahasan data. 73

28 2. Siklus II a. Perencanaan 1) Menetapkan materi pokok penelitian Materi pokok pada siklus II yaitu pemanfaatan sifat-sifat cahaya dalam karya sederhana. Pemilihan materi disesuaikan dengan silabus yang digunakan guru kelas dan melanjutkan materi pada siklus I. Standar kompetensi materi tersebut adalah menerapkan sifat-sifat cahaya melalui kegiatan membuat suatu model atau karya, sedangkan kompetensi dasar materi tersebut adalah membuat suatu karya/model, misalnya periskop atau lensa dari bahan sederhana dengan menerapkan sifat-sifat cahaya. 2) Menetapkan jadwal penelitian Peneliti bersama guru kelas menetapkan jadwal penelitian tindakan kelas siklus II yang dilaksanakan pada hari Rabu dan Kamis sesuai dengan jadwal mata pelajaran IPA kelas VB SDN Margoyasan. 3) Menyusun RPP RPP untuk siklus II disusun sebelum penelitian tindakan kelas dilaksanakan berdasarkan hasil refleksi pada siklus I. RPP disusun oleh peneliti bersama guru kelas VB SDN Margoyasan yang selanjutnya dikonsultasikan kepada dosen pembimbing. RPP berisi tentang rencana kegiatan pembelajaran yang akan disampaikan yaitu pemanfaatan sifatsifat cahaya dalam karya sederhana. Penyusunan RPP disesuaikan dengan langkah-langkah guided discovery yang digunakan untuk meningkatkan keterampilan proses IPA (lampiran 3 halaman 134). 74

29 Guru bersama peneliti melakukan simulasi pembelajaran sebelum tindakan siklus II dilaksanakan sesuai dengan RPP yang telah disepakati. Hal ini bertujuan agar guru lebih paham dengan proses pembelajaran yang akan dilaksanakan sehingga semua langkah dalam metode guided discovery dilaksanakan ketika pembelajaran berlangsung. 4) Menyusun LKS Peneliti berkolaborasi dengan guru kelas untuk menyusun LKS yang disesuaikan dengan materi pemanfaatan sifat-sifat cahaya dalam karya sederhana. LKS berisi tentang kegiatan menyelidiki cara kerja periskop pada kapal selam melalui suatu karya/model periskop sederhana dan kegiatan menyelidiki cara kerja lup melalui suatu karya/model lup sederhana (lampiran 3 halaman 142). 5) Menyusun lembar observasi Lembar observasi disusun oleh peneliti sebagai instrumen penelitian yang berupa lembar observasi untuk guru dan lembar observasi untuk siswa. Lembar observasi guru digunakan untuk pedoman observasi aktivitas guru dalam pelaksanaan pembelajaran IPA melalui metode guided discovery, sedangkan lembar observasi siswa digunakan sebagai pedoman observasi keterampilan proses IPA (lampiran 7 halaman dan lampiran 12 halaman ). Keterampilan proses IPA yang dilatihkan pada siklus II adalah keterampilan proses IPA dasar yang terdiri dari keterampilan mengamati, mengklasifikasi, mengukur, memprediksi, menyimpulkan dan mengkomunikasikan. 75

30 b. Tindakan Pelaksanaan tindakan siklus II dalam penelitian ini dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 26 Maret 2014 pukul WIB yang dihadiri oleh 23 siswa dan pada hari Kamis tanggal 27 Maret 2014 pukul WIB yang dihadiri oleh 24 siswa. Pembelajaran IPA pada siklus II membahas tentang pemanfaatan sifat-sifat cahaya dalam karya sederhana yang terdiri dari dua kegiatan yaitu kegiatan menyelidiki cara kerja periskop pada kapal selam melalui karya periskop sederhana dan menyelidiki cara kerja lup melalui karya lup sederhana. Berikut ini uraian pelaksanaan tindakan pada siklus II. 1) Pertemuan pertama siklus II Pada pertemuan pertama siklus II kegiatan yang dilaksanakan siswa yaitu menyelidiki cara kerja periskop pada kapal selam melalui karya periskop sederhana. Deskripsi pelaksanaan tindakan pertemuan pertama siklus II melalui langkah-langkah metode guided discovery adalah sebagai berikut. a) Orientasi (Pendahuluan) Langkah orientasi (pendahuluan) dilaksanakan guru pada kegiatan awal pembelajaran. Guru memotivasi siswa melalui kegiatan apersepsi dengan mengajak siswa menyanyikan lagu nenek moyangku, kemudian mengaitkan nyanyian tersebut dengan kapal selam, yang berada di bawah permukaan laut. Guru bertanya kepada siswa Anak-anak mengapa awak kapal selam dapat melihat keadaan di atas permukaan air?, beberapa 76

31 siswa menjawab Di kapal selam ada periskopnya Bu, sedangkan siswa lainnya terlihat diam. Jawaban siswa tersebut direspon oleh guru. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai oleh siswa yaitu akan mempelajari pemanfaatan sifat-sifat cahaya dalam karya sederhana yaitu membuat periskop sederhana serta menjelaskan langkah-langkah pembelajaran yang akan dilaksanakan siswa (lampiran 18 gambar 10). b) Merumuskan masalah Rumusan masalah yang diajukan dengan secara lisan kemudian ditulis di papan tulis. Rumusan masalah yang diajukan adalah Bagaimana cara kerja periskop pada kapal selam?. Rumusan masalah sesuai dengan kegiatan yang akan dilaksanakan oleh siswa untuk menemukan cara kerja periskop pada kapal selam dengan membuat karya periskop sederhana. c) Mengajukan hipotesis Siswa didorong untuk menyampaikan jawaban sementara dari rumusan masalah yang telah disampaikan dengan cara mengacungkan tangan terlebih dahulu (lampiran 18 gambar 11). Guru menunjuk siswa yang berani mengacungkan tangan untuk mengemukakan hipotesisnya. Hipotesis yang disampaikan oleh siswa ditampung dan akan dibuktikan kebenarannya melalui kegiatan yang akan dilaksanakan oleh siswa. Hipotesis yang disampaikan oleh siswa tersebut yaitu cermin dalam periskop memantulkan cahaya yang ada di atas permukaan air. Guru menanyakan apakah masih ada jawaban lain, tetapi tidak ada siswa yang memberikan hipotesis lainnya. 77

32 d) Mengumpulkan data Langkah mengumpulkan data dilaksanakan pada kegiatan inti pembelajaran. Siswa dibimbing untuk membentuk kelompok menjadi delapan kelompok. Pembentukan kelompok dilakukan siswa dengan cara berhitung satu sampai delapan, kemudian siswa menempatkan diri sesuai dengan kelompoknya masing-masing. Ketika semua siswa sudah menempatkan diri di kelompoknya masing-masing guru membagikan LKS kepada setiap kelompok. Siswa harus mencermati langkah-langkah kegiatan dalam LKS sebelum pengumpulan data dilaksanakan. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanyakan langkahlangkah kegiatan yang belum dipahami. Kesempatan ini dimanfaatkan oleh siswa untuk menanyakan hal-hal yang belum dipahami (lampiran 18 gambar 12). Setelah semua kelompok benar-benar paham dengan langkah-langkah kegiatan yang terdapat dalam LKS, guru membagikan alat dan bahan yang dibutuhkan siswa untuk membuat periskop sederhana. Siswa diperingatkan supaya benar-benar memanfaatkan alat dan bahan yang disediakan oleh guru, memanfaatkan waktu yang tersedia dengan baik serta tidak bergurau selama pengumpulan data. Guru membimbing siswa melakukan kegiatan untuk mengumpulkan data sesuai petunjuk LKS untuk menyelidiki cara kerja periskop pada kapal selam melalui karya periskop sederhana dari bahan kardus pasta gigi. Kesempatan siswa dalam mengumpulkan data dibatasi dalam waktu 78

33 15 menit. Siswa melakukan kegiatan pengumpulan data sesuai petunjuk LKS untuk menemukan bagaimana cara kerja periskop pada kapal selam dengan membuat karya berupa periskop sederhana (lihat gambar 9 & 10). Guru mengontrol kegiatan siswa dan memberikan bimbingan pada siswa dengan memberikan penjelasan terhadap permasalahan yang dihadapi oleh siswa selama pengumpulan data. Gambar 9. Siswa Membuat Periskop Sederhana e) Mengolah data Gambar 10. Siswa Melakukan Pengamatan Menggunakan Periskop Sederhana Siswa berdiskusi kelompok untuk menganalisis data yang diperoleh dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang ada di LKS dengan bimbingan guru (lampiran 18 gambar 13). Kesempatan siswa dalam menganalisis data secara kelompok dibatasi 10 menit. Ketika semua siswa 79

34 sudah menganalisis data yang diperoleh secara kelompok, kemudian siswa bersama guru membahas data secara klasikal. Pembahasan secara klasikal dimulai dengan siswa mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya. Sebelumnya, guru memberitahukan kepada siswa bahwa siswa yang aktif memberikan tanggapan dan kelompok yang berhasil melakukan presentasi dengan baik akan mendapatkan penghargaan. Hal ini membuat siswa antusias mengajukan diri untuk mempresentasikan hasil diskusinya tanpa harus ditunjuk terlebih dahulu oleh guru (lampiran 18 gambar 14). Siswa bersama guru membahas hasil diskusi yang telah disampaikan oleh kelompok yang telah presentasi. Caranya dengan menanggapi atau menambahkan dari hasil diskusi mereka yang berbeda. Siswa sudah menunjukkan keberaniannya untuk menanggapi hasil diskusi kelompok yang telah presentasi (lampiran 18 gambar 15 dan 16). Pemberian penghargaan dilakukan guru dengan cara mengucapkan kata Bagus kepada siswa yang berhasil memberikan tanggapan. Selain itu, siswa diberi penghargaan berupa kartu berbentuk bintang. Siswa lainnya serentak bertepuk tangan setelah guru memberikan penghargaan kepada siswa yang aktif memberikan tanggapan dan kepada kelompok yang berhasil melakukan presentasi dengan baik (lampiran 18 gambar 17). Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanyakan halhal yang belum dipahami setelah pembahasan data secara klasikal dilaksanakan. Siswa mengatakan merasa sudah jelas dengan pembahasan 80

35 data yang dilakukan sehingga guru langsung memberikan penekanan pada hal-hal yang penting. f) Penutup Langkah penutup merupakan kegiatan akhir pembelajaran. Siswa menyimpulkan materi dari kegiatan yang telah dilaksanakan dengan bimbingan guru. Guru menutup pelajaran IPA kemudian siswa melanjutkan pelajaran selanjutnya yaitu pelajaran IPS. 2) Pertemuan kedua siklus II Pada pertemuan kedua siklus II kegiatan yang dilaksanakan siswa yaitu menyelidiki cara kerja lup melalui karya lup sederhana. Deskripsi pelaksanaan tindakan pertemuan kedua siklus II melalui langkah-langkah metode guided discovery adalah sebagai berikut. a) Orientasi (Pendahuluan) Langkah orientasi (pendahuluan) dilaksanakan guru pada kegiatan awal pembelajaran. Guru memotivasi siswa melalui kegiatan apersepsi dengan bertanya Anak-anak kemarin kita telah membuat alat apa?, siswa menjawab serentak Periskop sederhana Bu. Guru bertanya kembali Sifat cahaya apa yang dimanfaatkan oleh alat tersebut?, siswa menjawab serentak Cahaya dapat dipantulkan. Jawaban-jawaban siswa direspon guru. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai oleh siswa yaitu akan melanjutkan materi pemanfaatan sifat-sifat cahaya dalam karya sederhana dengan membuat lup sederhana serta menjelaskan langkah-langkah pembelajaran yang akan dilaksanakan siswa. 81

36 b) Merumuskan masalah Rumusan masalah disampaikan guru pada kegiatan awal pembelajaran (lampiran 18 gambar 18). Rumusan masalah yang diajukan dengan secara lisan dan menuliskannya di papan tulis. Rumusan masalah yang diajukan adalah Bagaimana cara kerja pada lup?. Rumusan masalah sesuai dengan kegiatan yang akan dilakukan siswa untuk menemukan cara kerja lup dengan membuat karya lup sederhana. c) Mengajukan hipotesis Siswa didorong untuk menyampaikan jawaban sementara dari rumusan masalah yang telah disampaikan. Siswa mengacungkan tangan terlebih dahulu sebelum menyampaikan hipotesisnya (lampiran 18 gambar 19). Hipotesis yang disampaikan siswa antara lain mendekatkan lup dengan benda yang diamati, ada pula yang berhipotesis benda akan terlihat lebih besar dari ukuran aslinya ketika diamati dengan lup, sedangkan siswa lainnya memperhatikan siswa yang sedang menyampaikan hipotesis. d) Mengumpulkan data Langkah mengumpulkan data dilaksanakan pada kegiatan inti pembelajaran. Siswa diminta untuk berkelompok seperti pada pertemuan sebelumnya. Ketika semua siswa sudah menempatkan diri di kelompoknya masing-masing guru membagikan LKS kepada setiap kelompok. Sama halnya dengan pertemuan pertama siklus II terlebih dahulu siswa diminta mencermati langkah-langkah kegiatan dalam LKS sebelum pengumpulan data dilaksanakan. 82

37 Setelah semua kelompok benar-benar paham dengan langkah-langkah kegiatan yang terdapat dalam LKS, guru membagikan alat dan bahan yang dibutuhkan siswa untuk membuat lup sederhana. Siswa diperingatkan supaya benar-benar memanfaatkan alat dan bahan yang disediakan oleh guru, memanfaatkan waktu yang tersedia serta tidak bergurau selama melakukan pengumpulan data. Guru membimbing siswa melakukan kegiatan untuk mengumpulkan data sesuai petunjuk LKS untuk menyelidiki cara kerja lup. Siswa diberi kesempatan mengumpulkan data dalam waktu 15 menit. Siswa melakukan kegiatan pengumpulan data sesuai petunjuk LKS untuk menemukan bagaimana cara kerja lup dengan membuat karya berupa lup sederhana (lihat gambar 11 & 12). Guru mengontrol kegiatan siswa dan memberikan bimbingan pada siswa dengan memberikan penjelasan terhadap permasalahan yang dihadapi oleh siswa selama pengumpulan data. Gambar 11. Siswa Membuat Lup Sederhana 83

38 Gambar 12. Siswa Melakukan Pengamatan Menggunakan Lup Sederhana e) Mengolah data Siswa diberi kesempatan melakukan diskusi kelompok untuk menganalisis data yang diperoleh dengan menjawab pertanyaanpertanyaan yang ada di LKS dalam waktu 10 menit (lampiran 18 gambar 20). Ketika semua siswa sudah selesai menganalisis data yang diperoleh secara kelompok, kemudian siswa bersama guru membahas data secara klasikal. Pembahasan data secara klasikal dimulai dengan meminta siswa untuk mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya. Siswa antusias mengajukan diri untuk mempresentasikan hasil diskusinya tanpa harus ditunjuk terlebih dahulu (lampiran 18 gambar 21). Siswa bersama guru membahas hasil diskusi yang telah disampaikan oleh kelompok yang telah presentasi. Siswa lainnnya diminta untuk menanggapi atau menambahkan dari hasil diskusi mereka yang berbeda. Beberapa siswa sudah berani memberikan tanggapan terhadap hasil pemaparan kelompok yang telah presentasi, bahkan setelah dipersilahkan oleh guru siswa tersebut memberikan tanggapan sambil berdiri, sedangkan siswa lainnya memperhatikan tanggapan yang disampaikan (lampiran 18 84

39 gambar 22). Siswa yang telah berpartisipasi dalam pembahasan data mendapatkan penghargaan berupa kartu berbentuk bintang. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanyakan halhal yang belum dipahami setelah pembahasan data secara klasikal dilaksanakan. Kesempatan ini tidak dimanfaatkan siswa karena siswa mengatakan merasa sudah jelas dengan pembahasan data yang dilakukan sehingga guru langsung memberikan penekanan pada hal-hal yang penting. f) Penutup Langkah penutup merupakan kegiatan akhir pembelajaran. Siswa menyimpulkan materi dari kegiatan yang telah dilaksanakan dengan bimbingan guru. Guru menutup pelajaran IPA dengan memberikan pesan moral kepada siswa supaya rajin belajar kemudian berdoa bersama dan diakhiri dengan salam. c. Observasi Observasi dilakukan untuk mengamati keterampilan proses IPA oleh siswa dan aktivitas guru pelaksanaan pembelajaran melalui metode guided discovery proses pembelajaran IPA berlangsung. Pelaksanaan pengamatan berpedoman dengan lembar observasi yang telah disusun. Peneliti dibantu oleh empat observer yang mengamati keterampilan proses IPA siswa ketika proses pembelajaran berlangsung. Data yang diperoleh dari kegiatan observasi adalah sebagai berikut. 85

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. diuraikan adalah data mengenai sikap ilmiah siswa pada pratindakan, pelaksanaan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. diuraikan adalah data mengenai sikap ilmiah siswa pada pratindakan, pelaksanaan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini diuraikan hasil penelitian mengenai peningkatan sikap ilmiah siswa kelas V SD Negeri I Kebon Gembong Kendal. Hasil penelitian yang diuraikan adalah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Gambaran Umum SDN Plumutan Penelitian ini dilaksanakan di SDN Plumutan Kecamatan Bancak, Kabupaten Semarang dengan subyek penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas melalui model pembelajaran langsung dengan permainan balok pecahan pada mata pelajaran matematika materi pecahan ini

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Oktober 2016 dan Selasa, 18 Oktober Tahap pra siklus ini bertujuan untuk

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Oktober 2016 dan Selasa, 18 Oktober Tahap pra siklus ini bertujuan untuk BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam 2 siklus dan diawali dengan tahap pra siklus. Tahap pra siklus dilaksanakan pada tanggal Senin,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Sumber Energi Panas Mata Pelajaran IPA Kelas II-B MI Darun Najah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Sumber Energi Panas Mata Pelajaran IPA Kelas II-B MI Darun Najah 69 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Pada bab ini dipaparkan hasil Penelitian Tindakan Kelas dengan judul Penerapan Strategi True Or False untuk Meningkatkan Pemahaman Materi Sumber

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Pelaksanaan Tindakan Siklus I A. Tahap Perencanaan Setelah diperoleh informasi pada waktu observasi, maka peneliti melakukan diskusi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilaksanakan dalam praktek pembelajaran di kelas V SD Negeri Jembrak Kabupaten Semarang, dengan jumlah siswa 16 orang pada

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas 5 SD Kristen 04 Salatiga. Jumlah siswa adalah 15 siswa, dimana siswa laki-laki adalah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Pelaksanaan Tindakan Pada bagian ini pelaksanaan tindakan akan diuraikan dalam

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Pelaksanaan Tindakan Pada bagian ini pelaksanaan tindakan akan diuraikan dalam BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Pelaksanaan Tindakan Pada bagian ini pelaksanaan tindakan akan diuraikan dalam empat subba yaitu kondisi awal siklus 1, siklus 2 serta

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. berupa kegiatan bersiklus yang terdiri dari perencanaan, tindakan &

BAB III METODE PENELITIAN. berupa kegiatan bersiklus yang terdiri dari perencanaan, tindakan & BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (classroom action research). Di dalam penelitian ini dilakukan tindakan berupa kegiatan bersiklus

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum SDN Mangunsari 06 Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan di SDN Mangunsari 06 Salatiga Semester II Tahun Pelajaran 2013/2014. Alamat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Padaan 02 Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang Semester II Tahun 2013/2014. Subjek penelitian adalah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Waktu penelitian dilakukan pada semester II, mulai dari bulan Januari sampai bulan April. Penelitian ini dilakukan selama dua siklus, setiap

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Kalibeji terletak di RT 01 RW 02 Desa Kalibeji Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 35 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I Pelaksanaan tindakan siklus I dilaksanakan selama satu kali pertemuan, yaitu pada tanggal 8 September 2014,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil penelitian yang dilakukan dengan menerapkan pendekatan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil penelitian yang dilakukan dengan menerapkan pendekatan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Hasil penelitian yang dilakukan dengan menerapkan pendekatan kooperatif tipe group investigation (GI) pada mata pelajaran IPS dengan materi Perjuangan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan tindakan dalam penelitian ini dilakukan sebanyak dua kali yaitu siklus satu dan siklus dua masing masing siklus tiga kali pertemuan.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Gendongan 01 yang terletak di Jl. Margorejo No.580 Kecamatan Tingkir Kota Salatiga. Siswa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Gambaran Sekolah Sebelum peneliti melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) terlebih dahulu peneliti melakukan observasi di kelas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1. Gambaran Sekolah Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Kopeng 03 Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang. SD Negeri Kopeng 03 terletak

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilakukan di SDN 1 Baleharjo Kecamatan Eromoko Kabupaten Wonogiri. SDN 1 Baleharjo terletak di lingkungan pedesaan yang jauh

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Budhi Karya Kecamatan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Budhi Karya Kecamatan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Tahap Identifikasi Masalah Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Budhi Karya Kecamatan Parongpong Kabupaten Bandung Barat. Sebelum melakukan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Pra Siklus Kondisi awal sebelum diadakannya tindakan di SD N Ringin Harjo 01 kelas 4 Pada mata pelajaran IPS menunjukkan bahwa ppembelajaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.1 Hasil Penelitian Pra Siklus Dari hasil observasi yang dilakukan di kelas V SD Negeri Dukuh 0 Salatiga, semester II tahun ajaran 01/01 dalam kegiatan pembelajaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 34 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SDN Salatiga 01 yang terletak di Jln. Diponegoro 13 dan masuk di wilayah Kelurahan Salatiga Kecamatan Sidorejo

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Orientasi dan Identifikasi Masalah Penelitian yang dilakukan penulis meliputi tiga kegiatan, yaitu : 1) kegiatan orientasi dan identifikasi masalah, 2) tindakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan di SDN 2 Pakuran Kecamatan Sruweng Kabupaten Kebumen. Subjek penelitian tindakan kelas ini adalah siswa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini membahas tentang hasil penelitian dan pembahasan yang memaparkan uraian masing-masing siklus, mulai dari kegiatan perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Kondisi Prasiklus Gambaran yang dijadikan pangkal menentukan permasalahan upaya peningkatan hasil belajar IPA di kelas V SD menggunakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subjek Penelitian Sekolah Dasar Negeri Kopeng 01 berada di Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang, terletak di Jalan Merbabu Raya Km. 13 Kopeng, Getasan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas IV SDN Sidorejo Lor 05 Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga Provinsi Jawa Tengah. Penelitian

Lebih terperinci

Siklus I RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolahan : SD Negeri Watu Agung 1 Mata pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) Meteri Pokok : Sifat-Sifat Cahaya Kelas/Semester : V/II Alokasi Waktu : 2

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Awal Penelitian dilakukan di kelas 4 SD Negeri Ujung-Ujung 03 Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang pada semester II tahun pelajaran 2012/2013

Lebih terperinci

BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Data Pratindakan Kegiatan pratindakan dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui keadaan awal objek penelitian sebelum diberi tindakan. Kegiatan

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SIKLUS I PERTEMUAN I

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SIKLUS I PERTEMUAN I RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SIKLUS I PERTEMUAN I Nama Sekolah : SD Negeri Kembangsongo Mata Pelajaran : IPA Kelas/Semester : V/2 Alokasi Waktu : 2 x 35 Menit A. Standar Kompetensi Menerapkan sifat-sifat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Awal Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan berdasarkan permasalahan yang terjadi di kelas I SDN Tingkir Lor 1 Salatiga. Sebelum dilaksanakannya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Februari Maret April Observasi Penyusunan proposal dan 2 soal-soal untuk uji validitas 3

BAB III METODE PENELITIAN. Februari Maret April Observasi Penyusunan proposal dan 2 soal-soal untuk uji validitas 3 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Subjek Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SDN 2 Tegalrejo yang terletak di Jalan Jumprit Km 4 Desa Tegalrejo Kecamatan Ngadirejo

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 24 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Dari hasil observasi dan hasil tes, baik tes lesan maupun tes tertulis dapat disimpulkan dan dianalisa bahwa pembelajaran dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan ini dilakukan dalam praktek pembelajaran dikelas V SD Negeri Sumogawe 04, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang dengan jumlah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Data penelitian yang diperoleh adalah berupa data observasi berupa pengamatan pengelolaan pembelajaran dengan menggunakan Model Problem Based Learning dan pengamatan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran Sekolah Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Mlilir 01, yaitu sekolah dasar yang terletak di Dusun Mlilir, Desa Mlilir, Kecamatan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilakukan di SD Negeri 01 Blotongan Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga dengan subyek penelitian siswa kelas 4 sebanyak 25 siswa.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas II SD Kutowinangun 08. Penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Awal Penelitian Pada pembelajaran yang guru lakukan sebagian besar materi disampaikan dengan metode ceramah. Pembelajaran hanya memberikan rumus dan media

Lebih terperinci

7,0 dengan ketuntasan klasikal 85%. Persentase siswa yang mencapai kategori terampil pada setiap aspek. psikomotor meningkat setiap siklus.

7,0 dengan ketuntasan klasikal 85%. Persentase siswa yang mencapai kategori terampil pada setiap aspek. psikomotor meningkat setiap siklus. 59 b. Hasil Belajar 1) Ranah kognitif Indikator keberhasilan tindakan ditinjau dari hasil tes, jika rata-rata siswa 7,0 dengan ketuntasan klasikal 85%. 2) Ranah Afektif Nilai aspek afektif dikatakan berhasil

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di kelas IVA SD Negeri 69 Kota Bengkulu.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di kelas IVA SD Negeri 69 Kota Bengkulu. 67 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Refleksi Awal Penelitian ini dilaksanakan di kelas IVA SD Negeri 69 Kota Bengkulu. Subyek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas IVA SD Negeri

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Penelitian Pelaksanaan tindakan dalam penelitian ini dilakukan sebanyak dua kali yaitu siklus satu dan siklus dua, masing-masing siklus tiga kali

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 64 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini penulis akan menguraikan tentang hasil penelitian dari pelaksanaan pembelajaran siklus I dan siklus II. Berikut ini akan diuraikan tentang perencanaan,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. a. Hasil observasi dan Kondisi Real Pembelajaran Matematika di SD Negeri 2 Metro Pusat.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. a. Hasil observasi dan Kondisi Real Pembelajaran Matematika di SD Negeri 2 Metro Pusat. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian a. Hasil observasi dan Kondisi Real Pembelajaran Matematika di SD Negeri 2 Metro Pusat. 1. Deskripsi Awal Untuk memperoleh data awal sebelum melaksanakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Hasil Penelitian Dalam penelitian penggunaan media Flip Chart untuk

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Hasil Penelitian Dalam penelitian penggunaan media Flip Chart untuk BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Dalam penelitian penggunaan media Flip Chart untuk meningkatkan pemahaman IPS materi Koperasi bagi siswa kelas IV SDN Gempolsari Tanggulangin

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil penelitian ini merupakan kerja kolaborasi antara observer dan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil penelitian ini merupakan kerja kolaborasi antara observer dan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Hasil penelitian ini merupakan kerja kolaborasi antara observer dan peneliti yang juga sebagai guru mata pelajaran yang terlibat dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian 4.1.1. Pelaksanaan Tindakan Pada bagian pelaksanaan tindakan, akan diuraikan empat subbab yaitu kondisi awal, siklus 1, siklus 2 dan pembahasan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Guru menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), gambar

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Guru menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), gambar 31 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Perencanaan, Pelaksanaan, dan Refleksi 4.1.1 Siklus 1 4.1.1.1 Perencanaan Guru menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), gambar segi empat (persegi,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 52 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan Tindakan Pada bagian ini, akan menguraikan tiga sub judul yaitu deskripsi Kondisi awal, deskripsi siklus I, dan deskripsi siklus II. Deskripsi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Penelitian Tindakan Gambaran Sekolah Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Mangunsari 01

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Penelitian Tindakan Gambaran Sekolah Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Mangunsari 01 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Penelitian Tindakan 4.1.1 Gambaran Sekolah Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Mangunsari 01 Salatiga, Kecamatan Sidomukti, Kota Salatiga. SD Negeri Mangunsari

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan Tindakan Pada bab ini akan menguraikan tiga sub judul yaitu deskripsi prasiklus, deskripsi siklus I, dan deskripsi siklus II. Deskripsi Prasiklus

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bagian ini akan membahas hasil penelitian yang telah peneliti lakukan. Pembahasan hasil penelitian meliputi rencana tindakan, pelaksanaan tindakan dan observasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Penelitian Penelitian ini dilakukan dalam praktek pembelajaran di kelas V SDN Blotongan 2 Salatiga dengan jumlah 39 peserta didik pada mata pelajaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Uraian mengenai hasil penelitian sebagai jawaban dari rumusan masalah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Uraian mengenai hasil penelitian sebagai jawaban dari rumusan masalah BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Uraian mengenai hasil penelitian sebagai jawaban dari rumusan masalah yang diungkapkan pada Bab I akan disajikan dalam Bab IV ini. Pada bab ini diuraikan mengenai

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada Sekolah Dasar Negeri 08 Salatiga. Subyek yang menjadi fokus penelitian adalah siswa kelas 2

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB I HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian dilakukan di SD Negeri Jlamprang 2 Kecamatan Wonosobo Kabupaten Wonosobo kelas II dengan jumlah siswa sebanyak 35 yang terdiri

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 42 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada Sekolah Dasar Negeri Mangunsari 02 Salatiga dengan jumlah siswa 17 siswa. Sebelum dilakukan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 57 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan dipaparkan tentang penerapan strategi pembelajaran inkuiri dalam meningkatkan hasil belajar pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) siswa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. bagian tumbuhan. Dalam pembelajaran IPA siswa belajar dengan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. bagian tumbuhan. Dalam pembelajaran IPA siswa belajar dengan 60 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Per Siklus Sebelum melaksanakan penelitian, terlebih dahulu melakukan kegiatan survey awal dengan tujuan mengetahui keadaan nyata yang ada di lapangan.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Kondisi Pra Siklus Penelitian dilakukan di SDN Bringin Kecamatan Godong Kabupaten Grobogan. Sebelum melaksanakan penelitian, harus melakukan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1. Pelaksanaan Tindakan Sesuai dengan perencanaan penelitian yang telah dirancang, maka pelaksanaan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1. Pelaksanaan Tindakan Sesuai dengan perencanaan penelitian yang telah dirancang, maka pelaksanaan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1. Pelaksanaan Tindakan Sesuai dengan perencanaan penelitian yang telah dirancang, maka pelaksanaan penelitian akan dilaksanakan melalui tahap dan proses yang terstruktur.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.Pelaksanaan Penelitian 4.1.1 Deskripsi Penelitian Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang dilakukan di SDN Tambakboyo 02 pada tanggal 5-16 Maret

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Tempat Penelitan Penelitian ini dilaksanakan di SD Cokrowati Kecamatan Todanan Kabupaten Blora, Provinsi Jawa Tengah. Penelitian ini dilakukan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 53 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Awal Subyek Penelitian Penelitian dilakukan di kelas V Sekolah Dasar Negeri 2 Candiroto semester II tahun pelajaran 2011/2012 yang berjumlah 25 siswa.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilakukan di SDN Kalibeji 01 Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang yang terletak di lingkungan rumah warga dan jauh dari pasar

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISA DATA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISA DATA BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISA DATA A. Deskripsi Data Penelitian ini dilaksanakan di M.Ts. Tarbiyatul Islamiyah (Taris) Lengkong yang letaknya di Desa Lengkong, Batangan, Pati, Jawa Tengah. M.Ts. ini berstatus

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. mengenai proses pembelajaran pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial yang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. mengenai proses pembelajaran pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial yang BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil 1. Deskripsi Awal Untuk memperoleh data awal sebelum melaksanakan penelitian, terlebih dahulu dilakukan orientasi dan observasi terhadap guru kelas mengenai proses

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Jenis Penelitian Penelitian yang digunakan penulis adalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Jenis Penelitian Penelitian yang digunakan penulis adalah BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian yang digunakan penulis adalah menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian tindakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi awal Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan di kelas 5 SD Negeri 3 Karangwuni pada semester II tahun pelajaran 2012/2013 yang berjumlah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 35 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini merupakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan oleh peneliti yang menggunakan rancangan penelitian model

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Data Hasil Penelitian 1. Pra siklus Pada tahap pra siklus ini yang dilakukan oleh peneliti berupa pendokumentasian daftar nama, daftar nilai peserta didik, dan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Bagian ini, akan menguraikan tiga sub judul yaitu deskripsi prasiklus, deskripsi siklus I, deskripsi siklus II. Deskripsi pra siklus membahas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam dua siklus. Siklus I

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam dua siklus. Siklus I BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam dua siklus. Siklus I dilaksanakan dua kali pertemuan. Pertemuan pertama pada hari Sabtu, 16 November

Lebih terperinci

21 BAB III METODE PENELITIAN 3.1.Subjek Penelitian Subyek dalam penelitian ini yaitu siswa kelas V yang berjumlah 22 siswa, dengan siswa perempuan

21 BAB III METODE PENELITIAN 3.1.Subjek Penelitian Subyek dalam penelitian ini yaitu siswa kelas V yang berjumlah 22 siswa, dengan siswa perempuan 21 BAB III METODE PENELITIAN 3.1.Subjek Penelitian Subyek dalam penelitian ini yaitu siswa kelas V yang berjumlah 22 siswa, dengan siswa perempuan sebanyak 12 Siswa dan laki-laki sebanyak 10 siswa dan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan Penelitian 4.1.1. Pelaksanaan Siklus I 4.1.1.1 Perencanaan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Setelah diperoleh data pada pra siklus, maka peneliti melakukan diskusi dengan guru kelas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Pelaksanaan Tindakan Pada bagian pelaksanaan tindakan, akan diuraikan empat subbab yaitu kondisi awal, siklus 1, siklus 2 dan pembahasan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilakukan dalam praktek pembelajaran dikelas V SD Negeri 3 Grabagan Kecamatan Kradenan, Kabupaten Grobogan dengan jumlah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Dalam bab IV ini akan disajikan hasil penelitian dan pembehasan dari siklus I, siklus II, dan siklus III. Tiap siklus mendeskripsikan mengenai

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pembelajaran dengan menggunakan media poster. Pada hasil penelitian ini

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pembelajaran dengan menggunakan media poster. Pada hasil penelitian ini BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Dalam penelitian tindakan kelas ini terdapat hal-hal yang akan dijabarkan. Hasil penelitian ini yaitu semua data yang diperoleh peneliti selama

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Dukuh 01 Kecamatan Sidomukti Kota Salatiga. Jumlah siswa kelas 5 pada SDN

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Soal 4.1.1.1 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Soal Pilihan Ganda Setelah dilakukan uji reliabilitas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 30 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Pra Siklus Kondisi awal merupakan keadaan siswa sebelum PTK dilakukan. Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan di kelas 2 SD

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilakukan di SD Negeri 02 Getas, Kecamatan Kaloran, kabupaten Temanggung dengan Subyek Penelitian Siswa Kelas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian Penelitian ini berlokasi di Madrasah Ibtidaiyah Hidayatuddiniyah yang beralamat Jalan Jambu Burung Keramat RT. 7 Desa Jambu Burung

Lebih terperinci

BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Pratindakan Penelitian ini dalam pelaksanaannya melalui tahap pratindakan dengan melakukan observasi, wawancara, dan uji pratindakan. Hasil wawancara dengan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Hasil Penelitian tentang Penerapan Model Pembelajaran Two Stay Two

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Hasil Penelitian tentang Penerapan Model Pembelajaran Two Stay Two BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian tentang Penerapan Model Pembelajaran Two Stay Two Stray dalam Mata Pelajaran PKn Organisasi Pemerintahan Pusat 1. Hasil Penelitian Siklus I Siklus

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Lokasi Penelitian Penelitian dilaksanakan di SD Negeri Tlogodalem. SD Negeri Tlogodalem terletak di Dusun Ngadisari, Desa Tlogodalem, Kecamatan Kertek, Kabupaten

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 29 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Penelitian dilakukan dalam praktek pembelajaran di kelas V SDN Kebowan 02 Kecamatan Suruh dengan jumlah 21 siswa yang terdiri dari 10 siswa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Awal Berdasarkan observasi yang telah dilakukan peneliti terhadap hasil belajar siswa kelas 5 SDN Karangduren 04 sebelum dilaksanakan penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Setting Penelitian Penelitian dilaksanakan di SD Negeri Ngambakrejo 03 kelas V semester II Kecamatan Tanggungharjo Kabupaten Grobogan dengan jumlah siswa 24 orang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian dengan menerapkan Pendekatan Realistic Mathematic Education (RME)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian dengan menerapkan Pendekatan Realistic Mathematic Education (RME) BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Dengan menerapkan Pendekatan Realistic Mathematic Education (RME) terbukti dapat meningkatkan aktivitas belajar siwa dan hasil belajar siswa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 34 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Diskripsi Kondisi Awal Hasil belajar IPA siswa kelas 4 SD Negeri Kupen 02 Kecamatan Pringsurat Kabupaten Temanggung sebelum dilakukan siklus I (prasiklus)

Lebih terperinci

Apabila nilai afektif siswa pada rentang 11,8-15 (Kategori Baik) dan. Apabila nilai psikomotor siswa pada rentang 9,4-12 (Kategori Baik)

Apabila nilai afektif siswa pada rentang 11,8-15 (Kategori Baik) dan. Apabila nilai psikomotor siswa pada rentang 9,4-12 (Kategori Baik) Apabila nilai afektif siswa pada rentang 11,8-15 (Kategori Baik) dan meningkat pada setiap siklusnya. c. Ranah Psikomotor Apabila nilai psikomotor siswa pada rentang 9,4-12 (Kategori Baik) dan meningkat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Gorontalo Utara yang berjumlah 20 orang siswa, terhadap materi perubahan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Gorontalo Utara yang berjumlah 20 orang siswa, terhadap materi perubahan 4.1. Hasil Penelitian BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.1. Pengamatan Observasi Awal Pelaksanaan observasi awal dilakukan untuk melihat sejauhmana hasil yang diperoleh siswa Kelas IV SDN 1 Kasia

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Sebelum melaksanakan penelitian, peneliti melakukan persiapan-persiapan yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Sebelum melaksanakan penelitian, peneliti melakukan persiapan-persiapan yang BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Prosedur Penelitian Penelitian tindakan ini dilakukan di SMK Muhammadiyah 1 Klaten Utara. Sebelum melaksanakan penelitian, peneliti melakukan persiapan-persiapan

Lebih terperinci