BAB 3 SEJARAH SINGKAT TEMPAT RISET. 3.1 Sejarah Singkat Badan Pusat Statistik (BPS)

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. pembangunan di bidang-bidang lain, seperti sosial, politik, dan budaya. perbedaan antara yang kaya dengan yang miskin.

BAB I PENDAHULUAN. dalam skala prioritas pembangunan nasional dan daerah di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. sumber untuk membiayai dirinya dan keluarganya, dan bagi tenaga kerja yang

BAB III SEJARAH DAN STRUKTUR BPS

Sistem Informasi Manajemen Penjualan Pada Koperasi Pegawai Negeri Kantor

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38 TAHUN 2005 TENTANG PENGANGKATAN TENAGA HONORER MENJADI CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL

BAB I PENDAHULUAN. daya nasional yang memberikan kesempatan bagi peningkatan demokrasi, dan

BAB I PENDAHULUAN. segi kuantitas dan kualitasnya. Penambahan jumlah konsumen yang tidak di ikuti

THE CAUSALITY AVAILABILITY OF FOOD AND ECONOMIC GROWTH IN CENTRAL JAVA

BAB II RUANG LINGKUP PERUSAHAAN

Rancang Bangun Sistem Informasi Perpustakaan Berbasis Web Pada SMPN 71 Jakarta

SISTEM RESI GUDANG SOLUSI BAGI PETANI

PERANCANGAN SISTEM KOMPUTERISASI PROSES PINJAMAN DAN ANGSURAN PINJAMAN ANGGOTA KOPERASI ( STUDI KASUS PADA KOPERASI AMANAH SEJAHTERA SEMARANG )

BAHASAN ALGORITME ARITMETIK GF(3 ) Telah dijelaskan sebelumnya bahwa dalam mengonstruksi field GF(3 )

Membelajarkan Geometri dengan Program GeoGebra

MAKALAH SISTEM BASIS DATA

ISSN WAHANA Volume 67, Nomer 2, 1 Desember 2016

Keadaan Ketenagakerjaan Maluku Agustus 2016

Sistem Monitoring Proses Belajar Mengajar Menggunakan Model View Control

PANDUAN SELEKSI TINGKAT KAB/KOTA

MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN MENTER! ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 1329 K/30/MEM/2014 TENTANG

BAB 2 LANDASAN TEORI

SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN FISIKA 2017

RANCANG BANGUN TRANSAKSI KLAIM BERBASIS WEB PADA PERUSAHAAN ASURANSI KESEHATAN (Studi Kasus PT. Asuransi Jiwa InHealth Pekanbaru)

IMPLEMENTASI LINEAR CONGRUENT METHOD (LCM) PADA GAME HANGAROO BERBASIS ANDROID

KEPUTUSAN DIREKSI PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KOTA DENPASAR NOMOR : 16 / PDAM / KPTS / 2018 TENTANG

BAB 3 GAMBARAN UMUM BADAN PUSAT STATISTIK

BAB 3 BADAN PUSAT STATISTIK (BPS)

PEMBENTUKAN SEL-SEL MESIN UNTUK MENDAPATKAN PENGURANGAN JARAK DAN BIAYA MATERIAL HANDLING DENGAN METODE HEURISTIK DI PT. BENGKEL COKRO BERSAUDARA

karya yang terampil, ahli, dan memiliki motivasi yang tinggi serta bermental ideologi

BAB III. METODE PENELITIAN. Tabel 1. Indikator/ Indikasi Penelitian

PERENCANAAN ALTERNATIF STRUKTUR BAJA GEDUNG MIPA CENTER (TAHAP I) FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG JURNAL

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PEMETAAN FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN DI KOTA PONTIANAK BERBASIS WEB

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI KEPENDUDUKAN DI DESA WANUREJO, BOROBUDUR, MAGELANG NASKAH PUBLIKASI

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS UNTUK PREDIKSI PERKEMBANGAN FISIK KOTA (Studi Kasus Kota Singaraja-Bali)

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN SELEKSI PENERIMAAN CALON ASISTEN PRAKTIKUM MENGGUNAKAN METODE SMART

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI...

RANCANGAN ALAT SISTEM PEMIPAAN DENGAN CARA TEORITIS UNTUK UJI POMPA SKALA LABORATORIUM. Oleh : Aprizal (1)

BILANGAN PRIMA : PERKEMBANGAN DAN APLIKASINYA

WALIKOTA TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN DAERAH KOTA TANGERANG

Aplikasi Information Retrieval (IR) CATA Dengan Metode Generalized Vector Space Model

PENGEMBANGAN SISTEM DETEKSI AWAL PENYAKIT KEWANITAAN DAN KANDUNGAN MENGGUNAKAN METODE DEMPSTER SHAFER

BAB II LANDASAN TEORI

Sphaira Mobile Electronic Medical Record (m-emr) Mobile Application untuk pelayanan medis yang lebih baik

Penerapan Metode Simpleks Untuk Optimalisasi Produksi Pada UKM Gerabah

Standard Operating Procedure Pelaksanaan Postest

KATA PENGANTAR. Pedoman Teknis BPS Provinsi/Kabupaten/Kota VIMK14 Triwulanan

FORM (FR) SATUAN ACARA PERKULIAHAN

TERMODINAMIKA TEKNIK II

Implementasi Histogram Thresholding Fuzzy C-Means untuk Segmentasi Citra Berwarna

Penggunaan Media Manik-Manik Untuk Meningkatkan Kemampuan Belajar Matematika Anak Tunagrahita. Maman Abdurahman SR dan Hayatin Nufus

RANCANG BANGUN SISTEM APLIKASI MANAJEMEN SOAL PADA BIMBINGAN BELAJAR PRIMAGAMA (STUDI KASUS PRIMAGAMA PONTIANAK) Budi Heriyanto

APLIKASI PEMESANAN PRODUK TIENS BERDASARKAN LOCATION BASED SERVICE BERBASIS ANDROID

KAJIAN METODE ZILLMER, FULL PRELIMINARY TERM, DAN PREMIUM SUFFICIENCY DALAM MENENTUKAN CADANGAN PREMI PADA ASURANSI JIWA DWIGUNA

BAB 3 STRUKTUR ORGANISASI BADAN PUSAT STATISTIK

KAJIAN PERBANDINGAN KINERJA GRAFIK PENGENDALI CUMULATIVE SUM

SISTEM PELAPORAN KEPEMILIKAN DOKUMEN KEPENDUDUKAN DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KABUPATEN OGAN ILIR BERBASIS WEB

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN TEMPAT WISATA YOGYAKARTA MENGGUNAKAN METODE ELimination Et Choix Traduisant La RealitA (ELECTRE)

MODUL 3 SISTEM KENDALI POSISI

BAB III METODE ANALISIS

JSIKA Vol. 5, No. 5. Tahun 2016 ISSN X

SISTEM INFORMASI PENATALAYANAN JEMAAT GEREJA HKBP KUPANG BERBASIS WEB

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PENGOLAHAN NILAI RAPORT SISWA BERBASIS WEB DENGAN FASILITAS SMS GATEWAY. (Studi Kasus SMK Muhammadiyah Kutowinangun)

PENGARUH POSISI BEBAN DAN MOMEN INERSIA TERHADAP PUTARAN KRITIS PADA MODEL POROS MESIN KAPAL

1 1. POLA RADIASI. P r Dengan : = ½ (1) E = (resultan dari magnitude medan listrik) : komponen medan listrik. : komponen medan listrik

SNIPTEK 2016 ISBN: SISTEM INFORMASI DISTRIBUTOR OBAT BERBASIS WEB PADA PT PRADIPTA CAKRAWALA PACIFIC JAKARTA

LAPORAN SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT

PERANCANGAN LOWONGAN KERJA ONLINE BERBASIS WEB PADA PT ANH

IV. METODE PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. Konsep teori graf diperkenalkan pertama kali oleh seorang matematikawan Swiss,

III. KERANGKA PEMIKIRAN. Proses produksi di bidang pertanian secara umum merupakan kegiatan

PEMETAAN MEDAN ELEKTROMAGNETIK PADA PEMUKIMAN PENDUDUK DI BAWAH JARINGAN SUTT 150 KV PLN WILAYAH KALIMANTAN BARAT

BAB 3 GAMBARAN UMUM TEMPAT RISET

Model Sistem Informasi Pencatatan Pengembangan Bangunan Gedung

BUKU 3 PEDOMAN PENGAWAS/PEMERIKSA BADAN PUSAT STATISTIK

PROGRAM/KEGIATAN PEMBANGUNAN YANG AKAN DI UPLOAD DALAM HALAMAN WEBSITE

KATA PENGANTAR. Selamat Bekerja. Jakarta, Januari 2013 Deputi Bidang Statistik Produksi. Dr. Adi Lumaksono, MA NIP

BUKU 3 : PEDOMAN PENGAWAS / PEMERIKSA

PENJUMLAHAN MOMENTUM SUDUT

Model Produksi dan Distribusi Energi

SIFAT-SIFAT OPERASI ARITMATIKA, DETERMINAN DAN INVERS PADA MATRIKS INTERVAL TUGAS AKHIR. Oleh : NURSUKAISIH

Tahun - 4. n 2010 terget Rp terget Rp terget Rp target Rp target Rp target Rp orang.

LEMBAR SOAL UJIAN SEKOLAH TAHUN PELAJARAN 2008/2009

BAB II PROFIL BADAN PUSAT STATISTIK. A. Sejarah Singkat Badan pusat Statistik (BPS) oleh Direktur Pertanian, Kerajinan dan Perdagangan (Directure Vand

EVALUASI PERKEMBANGAN PENGGUNAAN LAHAN DI KAWASAN SEKITAR BANTARAN DAS DAYANAN KECAMATAN KOTAMOBAGU BARAT

BAB 3 ANALISIS DAN SIMULASI MODEL HODGKIN-HUXLEY

KESEPAKATAN BERSAMA ANTARA

Perbandingan Bilangan Dominasi Jarak Satu dan Dua pada Graf Hasil Operasi Comb

Bab III S, TORUS, Sebelum mempelajari perbedaan pada grup fundamental., dan figure eight terlebih dahulu akan dipelajari sifat dari grup

Getaran adalah gerakan bolak-balik dalam suatu interval waktu tertentu. Getaran berhubungan dengan gerak osilasi benda dan gaya yang berhubungan

BAB II PENYEARAH DAYA

BAB II LANDASAN TEORI

KEBERADAAN SOLUSI PERSAMAAN DIOPHANTIN MATRIKS POLINOMIAL DAN PENYELESAIANNYA MENGGUNAKAN TITIK-TITIK INTERPOLASI


Volume 17, Nomor 2, Hal Juli Desember 2015

ABSTRAK. Keywords: Economic Quantity Production, Nasution, A.H, Perencanaan dan Pengendalian Persediaan. ABSTRACT

REFORMASI BIROKRASI DAN TATA KELOLA

BUKU 1: PEDOMAN TEKNIS PIMPINAN BPS PROVINSI/KABUPATEN/KOTA

Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro, Jl. Prof. Sudharto, Tembalang, Semarang, Indonesia

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWAS PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI,

Transkripsi:

BAB 3 SEJARAH SINGKAT TEMPAT RISET 3.1 Sejarah Singkat Badan Pusat Statistik (BPS) Adapun sejarah Badan Pusat Statistik di Indonesia terjadi epat asa peerintah di Indonesia, antara lain : 1. Masa Peerintahan Hindia Belanda Pada asa Hindia Belanda, Kantor Statistik pertaa didirikan oleh direktur Pertanian, Kerajinan dan Perdagangan (Directur Van Landbouw Nijeveheid en Handle), pada bulan Februari 1920 dan berkedudukan di Bogor. Kantor ini diserahi tugas untuk engelola dan epublikasikan data statistik. Pada bulan Maret tahun 1923, dibentuk suatu koisi untuk statistik yang anggotanya erupakan wakil tiap-tiap departeen. Koisi tersebut diberi tugas erencanakan tindakan yang sejauh ungkin untuk encapai kesatuan dala kegiatan di bidang statistik di Indonesia. Pada tanggal 24 Septeber 1924, naa lebaga tersebut diganti dengan naa Center Cantoor de Statistik (CKS) dan kantor statistik dipindahkan ke Jakarta.

Bersaa dengan itu pula pekerjaan ekanise statistik perdagangan yang seula dilakukan oleh Kantor Invour Uitvout en Acijinsen (IUA) yang sekarang disebut Kantor Bea dan Cukai. 2. Masa Peerintahan Jepang Pada bulan Juni 1924, Peerintahan Jepang baru engaktifkan kebali kegiatan statistik yang utaanya diarahkan untuk eenuhi kebutuhan perang atau iliter. Pada asa ini juga CKS diganti naanya enjadi Shoubu Chosasotu Gunseikanbu. 3. Masa Peerintahan Indonesia Setelah Proklaasi Keerdekaan Indonesia tanggal 17 Agustus 1945, kegiatan statistik diganti oleh lebaga atau instansi baru yang sesuai dengan suasana keerdekaan yaitu KPPURI (Kantor Penyelidik Perangkaan Uu Republik Indonesia). Berdasarkan edaran Keentrian Keakuran, tanggal 12 Juni 1950 Noor 219/2.C, KAPPURI dan CKS dilebur enjadi Kantor Pusat Statistik (KPS) dan berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Menteri Keakuran. Dengan surat Menteri Perekoian tanggal 1 Maret 1952 Noor P/44, lebaga KPS di bawah dan bertanggung jawab kepada Menteri Perekonoian. Selanjutnya Keputusan Menteri Perekonoian. Tanggal 24 Septeber 1953 Noor 18.099/M KPS dibagi enjadi 2 (dua) bagian yaitu bagian research yang disebut Afdeling A dan Bagian Penyelenggaraan Tata Usaha yang disebut Afdeling B.

Dengan keputusan Presiden RI Noor 131 tahun 1957, Keentrian Perekonoian dipecah enjadi perdagangan dan Keentrian Perindustrian. Untuk selanjutnya Keputusan Presiden RI Noor 172 tahun 1957, terhitung ulai tanggal 1 Juni 1957 KPS diubah enjadi Badan Pusat Statistik dan Urusan Statistik yang seula enjadi tanggung jawab dan wewenang berada dibawah Perdana Menteri. 4. Masa Orde Baru Sapai Sekarang Pada Peerintahan Orde Baru, khususnya untuk eenuhi kebutuhan dala perencanaan dan evaluasi pebangunan, aka untuk endapat Statistik yang handal, lengkap, tepat, akurat dan terpercaya ulai diadakan perbenahan organisasi Badan Pusat Statistik. Dala asa Orde Baru ini Badan Pusat Statistik telah engalai epat kali perubahan struktur organisasi : 1. Peraturan Peerintah Noor 16 tahun 1968 tentang Organisasi BPS. 2. Peraturan Peerintah Noor 6 tahun 1980 tentang Organisasi BPS. 3. Peraturan Peerintah Noor 6 tahun 1980 tentang Organisasi BPS dan Keputusan Presiden Noor 6 tahun 1992 tentang kedudukan, tugas, fungsi, susunan dan tata kerja BPS. 4. Undang-undang Noor 16 tahun 1997 tentang Statistik. 5. Keputusan Presiden RI Noor 86 tahun 1998 tentang BPS. 6. Keputusan Kepala BPS Noor 100 tahun1998 tentang Organisasi dan Tata Kerja BPS.

7. Peraturan Peerintah Noor 51 tahun 1998 tentang Penyelenggaraan Statistik. Tahun 1968, ditetapkan Peraturan Peerintah Noor 18 tahun 1968 yaitu yang engatur organisasi dan tata kerja di Pusat dan di Daerah. Tahun 1980, Peraturan Peerintah Noor 6 tahun 1980 tentang organisasi sebagai pengganti peraturan Peerintah Noor 16 tahun 1968, berdasarkan Peraturan Peerintah Noor 6 tahun 1980 di tiap propinsi terdapat perwakilan BPS dengan naa kantor Statistik Propinsi dan di Kabupaten atau Kotaadya terdapat cabang perwakilan BPS dengan naa Kantor Statistik Kabupaten atau Kotaadya. Pada tanggal 19 Mei 1997 enetapkan tentang statistik sebagai pengganti UU Noor 6 dan 7 tentang sensus dan statistik. Pada tanggal 17 Juli 1998 dengan Keputusan Presiden RI Noor 86 tahun 1998 ditetapkan Badan Pudat Statistik sekaligus engatur tata kerja dan struktur organisasi BPS yang baru. 3.2 Progra Pengebangan Statistik Untuk ewujudkan pengebangan statistik, BPS ebagi kedala 4 progra yaitu : a. Progra Penyepurnaan dan Pengebagan Statistik. b. Progra Penyepurnaan Siste Inforasi. c. Progra Pendidikan dan Aparatur Negara. d. Progra Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Negara. Adapun visi dari BPS adalah enjadi inforasi statistik sebagai tulang punggung inforasi pebangunan nasional dan regional, didukung SDM yang

berkualitas, Ilu Pengetahuan dan Teknologi Inforasi yang uktahir. Sedangkan isi BPS adalah untuk enjunjung pebangunan nasional BPS engebangkan isi engarahkan pebangunan statistik pada penyediaan data yang berutu dan handal, efektif, efisien, peningkatan kesadaran asyarakat akan arti, dan kegunaan statistik dan pengebangan ilu pengetahuan statistik. 3.3 Kegiatan Badan Pusat Statistik Adapun kegiatan BPS eliputi : 1.Kedudukan, Tugas dan Fungsi Bada Pusat Statistik Badan Pusat Statistik sebagai Lebaga Peerintah non Departeen yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Presiden (Kepres Noor 86 tahun 1998), dala elaksanakan tugasnya berdasarkan beberapa ketentuan perundangan : 1. UU Noor 16 tentang Statistik. 2. Kepres Noor 86 tahun 1998 tantang Badan Pusat Statistik. 3. Peraturan Peerintah Noor 51 tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Statistik. Berdasarkan Kepres Noor 86 tahun 1998, dala penyelenggaraan statistik dasar elaksanakan koordinasi dan kerja saa, serta engebangkan dan ebina statistik sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Fungsi yang diselenggarakan Badan Pusat Statistik : 1. Peruusan kebijakan Nasional dibidang statistik. 2. Menyusun rencana dan progra nasional dibidang statistik.

3. Penyelenggaraan statistik dasar. 4. Koordinasi dan kerja saa statistik dengan instansi Peerintah, Lebaga, Organisasi, Perorangan, dan Unsur Masyarakat lainnya. 5. Penyusunan dan pengebangan pebakuan konsep defenisi, klasifikasi dan ukuran-ukuran serta pengebangan ilu pengetahuan dan teknologi yang endukung penyelenggaraan statistik. 6. Pelayanan data dan inforasi serta hasil statistik kepada Peerintah dan asyarakat secara berkala dan sewaktu-waktu baik dari hasil penyelenggaraan sendiri aupun hasil kopilasi produk adinistrasi. 7. Penyebarluasan statistik elalui berbagai cara, baik langsung aupun tidak langsung serta pelaksanaan upaya peningkatan dasar statistik bagi asyarakat. 8. Pebinaan penyelenggaraan statistik, responden, dan penggunaan statistik. 9. Pebinaan suber daya anusia di lingkungan BPS, pebinaan pengendalian dan pengawasan adinistrasi di lingkungan BPS. 2. Tata Kerja Badan Pusat Statistik Para deputi wajib elaksanakan koordinasi dan kerja saa teknis statistik di dala dan di luar negeri sesuai dengan bidang dan tugas asing-asing dan harus elaporkan kepada kepala BPS dala elaksanakan tugasnya wajib enerapkan prinsip koordinasi, baik dala lingkungan asing-asing antara satuan unit organisasi di lingkungan BPS aupun dengan instansi lainnya di luar BPS sesuai bidang tugas asing-asing.

3. Alasan Peakaian Koputer di BPS Mengingat seakin eningkatnya julah data yang akan diolah, sehingga perlu dibantu oleh suatu alat pengolahan data yaitu koputer. Badan Pusat Statistik adalah suatu Instansi Peerintah Indonesia yang enggunakan koputer sebagai alat Bantu. Dengan seakin beraganya jenis statistik yang diperlukan BPS secara berlanjut harus ereajakan pengolahan data, baik perangkat lunak aupun pengolahan data, salah satu peran koputer dilihat dari perangkat lunaknya adalah sebagai berikut : 1. Pereka Data yang diolah hendaknya tertulis di dala suatu forulir untuk dijadikan dasar dala pengolahan selanjutnya. 2. Klasifikasi Peberian suatu identifikasi kedala dat yang diolah, apakah identifikasi tersebut dilakukan untuk satu kelopok pada data yang bersangkutan perlu diberikan. 3. Penyiratan Setelah data yang akan diolah diberikan identifikasi seperti tersebut ungkin perlu diatur sedeikian rupa epunyai urutan enurut kode klasifikasi. 4. Perhitungan Manipulasi data seperti perhitungan. 5. Penyusunan Untuk elakukan anipulasi, aka perlu dilakukan penyipanan atau pebuatan rekapitulasi laporan sesuai dengan kegiatan peakai foral.

6. Penyipanan Data yang telah disusun, disipan di dala suatu file sebagai referensi yang akan digunakan untuk keperluan yang akan datang. 7. Perincian Perlengkapan yang diperlukan untuk pencarian data yang disipan. 8. Pengadaan Kerap data yang ada kita pilih, logis diperbanyak sesuai dengan keinginan. 9. Pebagian Didala kegiatan sehari-hari kerap kali diteui bahwa inforasi yang dihasilkan berasal dari data yang dilaksanakan penyesuaiannya oleh beberapa orang, ungkin di dala suatu bagian dala organisasi perusahaan atau industri. Strutur Organisasi Badan Pusat Statistik Sebagaiana diuat didala lapiran Struktur Organisasi Kantor Badan Pusat Statistik Propinsi Suatera Utara dipipin oleh seorang Kepala dibantu oleh Bagian Tata Usaha, yang terdiri dari : 1. Sub Bagian Urusan Dala. 2. Sub Bagian Perlengkapan dan Perbekalan. 3. Sub Bagian Keuangan. Uraian Tugas Bagian Tata Usaha : 1. Menyusun progra kerja tahunan. 2. Mengatur dan elaksanakan perhipunan dan penyusunan progra kerja tahunan, baik rutin aupun proyek Kantor BPS dan penyipanannya.

3. Mengatur dan elaksanakan urusan dala yang eliputi surat enyurat, pengadaan atau percetakan ke arsip, ruah tangga, peeliharaan gedung, keaanan dan ketertiban lingkungan, serta perjalanan dinas dala dan luar negeri. 4. Mengatur dan elaksanakan urusan perlengkapan dan perbekalan yang eliputi penyusunan rencana kebutuhan. Penyaluran dan pengeasan penyipanan pergudangan, inventaris, penghapusan, serta peeliharaan peralatan dan perlengkapan. 5. Mengatur dan elaksanakan urusan keuangan yang eliputi tata usaha keuangan, perbendaharaan, dan pebukuan Sedangkan Bidang Penunjang BPS ada 3 bagian yaitu : 1. Bidang Statistik Produksi. Mepunyai tugas elaksanakan kegiatan BPS pertanian, industri, serta BPS konstruksi pertabangan dan energi. Uraian tugas Bidang Statistik Produksi : a. Menyusun progra kerja tahunan bidang. b. Yang terasuk ruang lingkup BPS Produksi adalah eliputi pelaksanaan kegiatan statistik pertanian, industri, konstruksi, pertabangan, energi dan statistik produksi lainnya yang ditentukan. c. Mengatur keikutsertaan progra latihan yang diselenggarakan oleh pusat dibidang statistik produksi. d. Mebantu Kepala Kantor BPS atau Pipinan Proyek atau Pipinan Bagian Proyek untuk enyiapkan progra petugas bagian lapangan. e. Mengatur dan engkoordinasi penyelenggaraan pelatihan petugas lapangan di pusat pelatihan serta engatur penjatahan pelatihan.

f. Mengatur dan elaksanakan penjatahan dokuen yang diperlukan untuk pelaksanaan lapangan.

BAB 4 ANALISA DAN EVALUASI 4.1 Pengolahan Data Sebelu engolah tingkat kesepatan kerja terlebih dahulu penulis elakukan pengolahan julah yang bekerja dan julah angkatan kerja di Kabupaten Deli Serdang. Karena tingkat kesepatan kerja erupakan perbandingan antara julah yang bekerja dengan julah angkatan kerja dikali 100 %. 4.1.1 Julah Yang Bekerja Di Kabupaten Deli Serdang Tebel 4.1 Banyaknya julah yang bekerja pertahun di Kabupaten Deli Serdang tahun 1996-2006 Tahun Julah Yang Bekerja 1996 716.598 1997 728.672 1998 739.240 1999 741.696 2000 883.602 2001 895.484 2002 915.520 2003 548.129 2004 572.129 2005 587.927 2006 607.215 Suber : BPS Kabupaten Deli Serdang

4.1.2 Julah Angkatan Kerja Di Kabupaten Deli Serdang Pebahasan engenai keberadaan tenaga kerja di Daerah Kabupaten Deli Serdang, dala hal ini penduduk yang berusia di atas 10 tahun enurut jenis kegiatan. Data tersebut bersuber dari BPS Kabupaten Deli Serdang yang erupakan hasil Survei Sosial Ekonoi Nasional. Tabel 4.2 Julah Angkatan Kerja di Kabupaten Deli Serdang Tahun 1996-2006 Tahun Julah Angkatan Kerja 1996 753.131 1997 798.982 1998 852.244 1999 892.453 2000 933.452 2001 946.004 2002 967.171 2003 651.419 2004 679.941 2005 698.716 2006 721.638 Suber : BPS Kabupaten Deli Serdang 4.2 Proyeksi 4.2.1 Proyeksi Julah Yang Bekerja di Kabupaten Deli Serdang Dari tabel 4.1 diatas dapat dilakukan proyeksi julah yang bekerja tahun 2007-2011. Adapun proyeksi julah yang sudah bekerja tersebut adalah sebagai berikut :

Tahun (1) Julah Yang Bekerja Tabel 4.3. Proyeksi Julah Yang Bekerja dengan enggunakan Ratarata Bergerak Linier 4 Tahunan Tahu 2007-2011 (2) Rata-rata Bergerak 4 tahunan Dari (1) (3) Rata-rata Bergerak 4 tahunan Dari (2) (4) Nilai a (5) Nilai b (6) Nilai a+b() bila 1 1996 716.598 - - - - - 1997 728.672 - - - - - 1998 739.240 - - - - - 1999 741.696 731.551,5 - - - - 2000 883.602 773.302,5 - - - - 2001 895.484 815.005,5 - - - - 2002 915.520 859.075,5 794.733,75 923.417,25 42.894,5-2003 548.129 810.683,75 814.516,81 806.850,69-2.555,73 966.311,75 2004 572.129 732.815,5 804.395,06 661.235,94-47.719,71 804.294,96 2005 587.927 655.926,25 764.625,25 547.227,25-72.466 613.516,23 2006 607.215 578.850 694.56888 463.131,12-77.145,92 474.761,25 2007* 385.985,2 2008* 308.839,28 2009* 231.693,36 2010* 154.547,44 2011* 77.401,52 Keterangan : * adalah hasil peraalan Julah Yang Bekerja Adapun perhitungan yang dilakukan pada tabel 4.3 adalah perhatikan raalan untuk tahun 2003 yang dibuat pada tahun 2002 dengan enggunakan Metode Rata-rata Bergerak Linier yaitu sebagai berikut : F t+ F a + b (1) 2002+ 1 2002 2002 F 2003 923.417,25 + 42.894,5 (1) 966.311,75

Diana a t 2 S' t - S" t a 2002 2 S' 2002 - S" 2002 2 x 859.075,5 794.733,75 923.417,25 b t b 2002 2 (S' t - S" t ) N 1 2 (859.075,5 794.733,75) 4 1 3 2 (64341,75) 42.894,5 S' t S' 2002 X t + X t + 1 1 + X t 2 +... X t N N X + X 2001 + X 2000 + 4 2002 X1999 716.598 + 728.672 + 739.240 + 741.696 4 731.551,5 Dan S" t S" 2002 S ' ' ' t + S t 1 2 +... + S t N 1 ' + S t N ' ' ' S 2002 + S 2001 + S 2000 + S 4 ' 1999 731.551,5 + 772.302,5 + 815.005,5 + 859.075,5 4 794.733,75 Deikian pula, raalan untuk tahun 2004 ( 1) adalah

F t+ F a + b (!) 2003+ 1 2003 2003 F 2004 506.850,69 + -2.555,73(1) 804.295,31 Raalan untuk tahun 2005 ( 1) adalah F t+ F a + b (1) 2004+ 1 2004 2004 F 2004+ 1 661.235,94 + -47.719,71(1) 613.516,23 Raalan untuk tahun 2006 ( 1) adalah F t+ F a + b (1) 2005+ 1 2005 2005 F 2006 547.227,25 + -72.466 (1) 474.761,25 Seentara itu untuk periode 2007, 2008, 2009, 2010 dan 2011, raalannya enggunakan nilai terakhir dari a dan b ( tahun 2006) sebagai berikut : Raalan untuk tahun 2007 ( 1) adalah F t+ F a + b (1) 2006+ 1 2006 2006 F 2007 463.131,13 +-77.145,92(1) 385.985,21 Raalan untuk tahun 2008 (2) adalah

F t+ F 2006 + 2 a 2006 + b 2006 (2) F 2008 463.131,12 + (-77.145,92) (2) 308.839,28 Raalan untuk tahun 2009 (3) adalah F t+ F a + b (3) 2006+ 3 2006 2006 F 2009 463.131,12 + (-77.145,92) (3) 231.693,36 Raalan untuk tahun 2010 (4) adalah F t+ F 2006 + 4 a 2006 + b 2006 (4) F 2010 463.131,12 + (-77.145,92) (4) 154.547,44 Raalan untuk tahun 2011 (5) adalah F t+ F a + b (5) 2006+ 5 2006 2006 F 2011 463.131,12 + (-77.145,92) (5) 77.401,52 4.2.2 Proyeksi Angkatn Kerja Di Kabupaten Deli Serdang Dari tabel 4.2 diatas dapat dilakukan proyeksi angkatan kerja tahun 2007-2011. Adapun proyeksi angkatan kerja tersebut adalah sebagai berikut :

33 Tabel 4.4. Proyeksi Julah Angkatan Kerja dengan Menggunakan Rata-rata Bergerak Linier 4 Tahunan Tahun 2007-2011 Tahun (1) Julah Angkatan Kerja (2) Rata-rata Bergerak 4 tahunan Dari (1) (3) Rata-rata Bergerak 4 tahunan Dari (2) (4) Nilai a (5) Nilai b (6) Nilai a+b() bila 1 1996 753.131 - - - - - 1997 798.982 - - - - - 1998 852.244 - - - - - 1999 892.453 824.202,5 - - - - 2000 933.452 869.282,75 - - - - 2001 946.004 906.038,25 - - - - 2002 967.171 934.770 883.573,38 985.966,62 34.131,08-2003 651.419 874.511,5 896.150,63 852.872,37-14.426,09 1.020.097,7 2004 679.941 811.133,75 881.613,38 740.654,12-46.986,42 838.446,28 2005 698.716 749.311,75 842.431,75 656.191,75-62.080 693.667,7 2006 721.638 687.928,5 780.721.38 595.135,62-61.861,92 594.111,75 2007* 533.273,7 2008* 471.411,78 2009* 409.549,86 2010* 347.607,94 2011* 285.826,02 Keterangan : * adalah hasil peraalan Julah Angkatan Kerja Adapun perhitungan yang dilakukan pada tabel 4.3 adalah perhatikan raalan untuk tahun 2003 yang dibuat pada tahun 2002 dengan enggunakan Metode Rata-rata Bergerak Linier yaitu sebagai berikut : Diana F t+ F a + b (1) 2002+ 1 2002 2002 F 2003 985.966,62 + 341.131,08 (1) 1.327.097,7 a t 2 S' t - S" t

34 a 2002 2 S' 2002 - S" 2002 2 x 934.770 883.573,38 985.966,62 b t b 2002 2 (S' t - S" t ) N 1 2 (934.770 + 883.573,38) 4 1 3 2 (1.818.343,38) 34.131,08 S' t S' 2002 X t + X t + 1 1 + X t 2 +... X t N N X + X 2001 + X 2000 + 4 2002 X1999 967.171+ 946.004 + 933.452 + 892.453 4 934.770 Dan S" t S" 2002 S ' ' ' t + S t 1 2 +... + S t N 1 ' + S t N ' ' ' S 2002 + S 2001 + S 2000 + S 4 ' 1999 934.770 + 906.038,25 + 869.282,75 + 824.202,5 4 883.573,37 Deikian pula, raalan untuk tahun 2004 ( 1) adalah F t+ F a + b (!) 2003+ 1 2003 2003

F 2004 852.872,37 + -(14.426,09)(1) 838.446,28 Raalan untuk tahun 2005 ( 1) adalah F t+ F a + b (1) 2004+ 1 2004 2004 F 2005 740.654,12 + (-46.986,42)(1) 693.667,7 Raalan untuk tahun 2006 ( 1) adalah F t+ F a + b (1) 2005+ 1 2005 2005 F 2006 656.191,75 + (-62.080)(1) 594.111,75 Seentara itu untuk periode 2007, 2008, 2009, 2010 dan 2011, raalannya enggunakan nilai terakhir dari a dan b ( tahun 2006) sebagai berikut : Raalan untuk tahun 2007 ( 1) adalah F t+ F a + b (1) 2006+ 1 2006 2006 F 2007 595.135,62 + (-61861,92)(1) 533.273,7 Raalan untuk tahun 2008 (2) adalah F t+ F 2006 + 2 a 2006 + b 2006 (2)

F 2008 595.135,62 + (-61.861,92) (2) 471.411,78 Raalan untuk tahun 2009 (3) adalah F t+ F a + b (3) 2006+ 3 2006 2006 F 2009 595.135,62+ (-61.861,92) (3) 409.549,86 Raalan untuk tahun 2010 (4) adalah F t+ F 2006 + 4 a 2006 + b 2006 (4) F 2010 595.135,62+ (-61.861,92) (4) 347.687,94 Raalan untuk tahun 2011 (5) adalah F t+ F a + b (5) 2006+ 5 2006 2006 F 2011 595.135,62+ (-61.861,92) (5) 285.826,02 4.2.3 Proyeksi Kesepatan Kerja Tingkat pengangguran yang terus eningkat, engisyaratkan bahwa julah angkatan kerja seakin tinggi seentara peneriaan tenaga kerja diberbagai sektor usaha kecil.

Dari tabel 4.3 dan 4.4 dapat dilihat kesepatan kerja atau peluang kerja dari seluruh angkatan kerja. Tabel 4.5 Kesepatan Kerja Dari Seluruh Angkatan Kerja Di Kabupaten Deli Serdang Tahun 2003-2011 Tahun Yang Bekerja Julah Angkatan Kerja Kesepatan Kerja(%) 2003 966.311,75 1.327.097,7 94,73 2004 804.294,96 838.446,28 95,93 2005 613.516,23 639.667,7 88,45 2006 474.761,25 594.111,75 79,91 2007* 385.985,2 533.273,7 72,38 2008* 308.839,28 471.411,78 65,51 2009* 231.693,36 409.549,86 56,57 2010* 154.574,44 347.687,94 44,45 2011* 77.401,52 285.826,02 27,08 Keterangan : * adalah hasil peraalan Kesepatan Kerja Peluang kerja atau peluang kerja tahun 2003 adalah sebesar 94,73% artinya dari 100 oarang angkatan kerja ada sekitar 95 orang yang bekerja. Berdasarkan hasil proyeksi di tahun 2011 nanti akan diketahui kesepatan kerja sebesar 27,08% yang diperoleh dari : Kesepatan kerja YangBeker ja JulahAngka tan ker ja x 100% 77.401,52 285.826,02 x 100% 27,08 % Dengan kata lain 27 orang yang bekerja diantara 100 orang angkatan kerja.

BAB 5 IMPLEMENTASI SISTEM 5.1 Pegertian Ipleentasi Siste Ipleentasi siste adalah prosedur yang digunakan untuk enyelesaikan desain siste yang ada dala desain siste yang telah disetujui, enginstal dan eulai siste baru/siste yang diperbaiki. Tujuan dari ipleentasi siste adalah sebagai berikut : 1. Menyelesaikan desain siste yang ada dala dokuen siste yang disetujui. 2. Menulis, enguji dan endokuentasikan progra-progra dan prosedurprosedur yang diperlukan oleh dokuen desain siste yang disetujui. 3. Meastikan bahwa prosedur dapat engoperasikan siste baru. 4. Meperhitungkan bahwa siste eenuhi perintaan peakai. 5. Meastikan bahwa konversi ke siste baru berjalan dengan benar. 5.2 Tahap Ipleentasi Tahapan ipleentasi erupakan tahapan penerapan hasil desain tertulis ke dala prograing. Pada tahapan inilah seluruh hasil desain dituangkan kedala bahasa prograing tertentu untuk enghasilkan sebuah siste inforasi yang sesuai dengan hasil desain tertulis. Tahapan ipleentasi harus dapat enentukan basis apa

39 yang akan diterapkan dala enuangkan hasil desain tertulis sehingga desain yang dibentuk eiliki kelebihan-kelebihan tersendiri. Ipleentasi yang sudah selesai harus diuji coba kehandalannya sehingga dapat diketahui kehandalannya dari siste yang ada dan telah sesuai dengan apa yang diinginkan. Dala pengolahan data pada karya tulis ini penulis enggunakan suatu perangkat lunak sebagai ipleentasi siste yaitu progra excel dala asalah eperoleh hasil perhitungan. 5.3 Pengenalan Excel Microsoft Excel adalah aplikasi pengolahan angka (spread sheet) yang sangat populer dan canggih saat ini yang dapat digunakan untuk engatur, enyediakan aupun enganalisa data dan epresentasikan dala bentuk tabel, grafik atau diagra. 5.3.1 Mengaktifkan Microsoft Excel Cara I Klik tobol Start Pilih dan klik Progra, Microsoft Office, Microsoft Excel Cara II Klik tobol Start Pilih dan klik Run Ketik pada bagian Open ; Excel, klik OK Cara III Klik kanan pada tobol Start Pilih dan klik Open, klik ganda pada Progra File, Microsoft Office, Office, Excel.exe (Biasanya folder Progra File berada di direktory C:\)

Gabar 5.1 Tapilan Cara Pengaktifan Excel Gabar 5.2 Tapilan Jendela Microsoft Excel

Gabar 5.3 Tapilan Peasukkan Data Gaabar 5.4 Tapilan Penyipanan Data

5.3.2 Operasi File a. Menyipan Worksheet 1. Klik enu File, Save atau tekan Control + S 2. Pada pilihan enu Save In, atau pilih klik drive dan folder tepat sipan file 3. Pada bagian File Nae, klik naa file yang diinginkan 4. Klik tobol Save b. Mebuka Worksheet 1. Klik enu File, Open atau tekan Crtl + O atau tekan tobol Crtl + F12 2. Pada bagian Look In, pilih dan klik drive dan folder file yang akan dibuka 3. Pada daftar file, pilih naa file yang ingin di buka 4. Klik tobol Open c. Menyipan Worksheet ke Naa Lain 1. Klik enu File, Save As atau tekan tobol F12 2. Pada pilihan Save in, pilihan klik atau drive dan folder tepat sipan file 3. Pada bagian File Nae, ketik naa file yang diinginkan 4. Klik tobol Save d. Keluar dari MS. EXCEL Klik enu File, Exit atau tekan Alt + F4 pada keyboard, pilih Yes atau No e. Mebuka lebar kerja baru Klik enu File, New atau tekan tobol Ctrl + N

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesipulan 1. Pada setiap tahunnya terjadi penabahan julah angkatan kerja yang sudah bekerja. Hal ini wajar karena berbagai sektor usaha selalu ebutuhkan tenaga kerja. 2. Terjadi peningkatan julah penduduk, selalu diikuti dengan eningkatnya julah angkatan kerja. 3. Meskipun kesepatan kerja atau peluang kerja, persentasenya enunjukkan angka yang stabil, naun pada setiap periode (1 tahun) terjadi peningkatan angka julah angkatan kerja yang belu endapatkan pekerjaan. 4. Metode peraalan yang dipilih untuk eraalkan julah yang bekerja dan julah angkatan kerja di Kabupaten Deli Serdang untuk tahun 2007 sapai dengan 2011 adalah Metode Double Moving Average dengan raalan 4 tahunan. 5. Pada tahun 2007 diproyeksi kesepatan kerja pada angkatan kerja sebesar 72,38% pada tahun 2008 sebesar 65,51%, pada tahun 2009 56,57%, pada tahun 2010 44,45%, proyeksi keseapatan kerja terus enerus engalai penurunan hingga akhir tahun 2011 sebesar 27,08%.

6.2 Saran 6.2.1 Peerintah dan Pengusaha 1. Perlu adanya pusat inforasi pasar kerja atau suatu lebaga yang enangani asalah ketenagakerjaan secara sentral dan terkoordinasi dengan lebih serius yang didukung data engenai lowongan pekerjaan dan julah aupun kualitas angkatan kerja yang tersedia dan encari kesepatan kerja khususnya di Kabupaten Deli Serdang. 2. Agar lebih cepat engatisipasi engenai julah angkatan kerja yang belu eperoleh pekerjaan. 3. Mengupayakan lapangan usaha baru yang apu enyerap tenaga kerja lebih besar. 6.2.2 Angkatan Kerja 1. Berusaha untuk ebuka lapangan usaha sendiri tanpa sepenuhnya bergantung pada orang lain. 2. Berusaha eningkatkan kualitas pendidikan dan keterapilan dengan cara engikuti pelatihan-pelatihan baik itu foral aupun inforal agar kesepatan endapatkan pekerjaan cenderung lebih udah.