PENYELESAIAN MASALAH PANAS BALIK (BACKWARD HEAT PROBLEM)

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 4 PERHITUNGAN NUMERIK

PEMAHAMAN METODE NUMERIK MENGGUNAKAN PEMPROGRMAN MATLAB (Studi Kasus : Metode Secant)

EFISIENSI DAN AKURASI GABUNGAN METODE FUNGSI WALSH DAN MULTIGRID UNTUK MENYELESAIKAN PERSAMAAN INTEGRAL FREDHOLM LINEAR

JURNAL MATEMATIKA DAN KOMPUTER Vol. 4. No. 1, 23-32, April 2001, ISSN :

Penerapan Metode Runge-Kutta Orde 4 dalam Analisis Rangkaian RLC

BAB 3 PEMBAHASAN. 3.1 Prosedur Penyelesaian Masalah Program Linier Parametrik Prosedur Penyelesaian untuk perubahan kontinu parameter c

SOLUSI SISTEM PERSAMAAN DIFERENSIAL PARSIAL DENGAN MENGGUNAKAN METODE PERTURBASI HOMOTOPI DAN METODE DEKOMPOSISI ADOMIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Dalam sistem pengendalian berhirarki 2 level, maka optimasi dapat. dilakukan pada level pertama yaitu pengambil keputusan level pertama yang

PENGURUTAN DATA. A. Tujuan

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan dan kestabilan ekonomi, adalah dua syarat penting bagi kemakmuran

BAB 2 LANDASAN TEORI. estimasi, uji keberartian regresi, analisa korelasi dan uji koefisien regresi.

TEORI KESALAHAN (GALAT)

APROKSIMASI NON-UNIFORM SPASIAL PERSAMAAN PANAS 1D DENGAN FINITE POINTSET METHOD

MEREDUKSI SISTEM PERSAMAAN LINEAR FUZZY PENUH DENGAN BILANGAN FUZZY TRAPESIUM

BAB II TEORI ALIRAN DAYA

Bab 2 AKAR-AKAR PERSAMAAN

BAB III SKEMA NUMERIK

Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2004 Yogyakarta, 19 Juni 2004

Pembayaran harapan yang berkaitan dengan strategi murni pemain P 2. Pembayaran Harapan bagi Pemain P1

Deret Taylor & Diferensial Numerik. Matematika Industri II

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

ANALISIS DATA KATEGORIK (STK351)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ε adalah error random yang diasumsikan independen, m X ) adalah fungsi

BAB 2 LANDASAN TEORI

Contoh 5.1 Tentukan besar arus i pada rangkaian berikut menggunakan teorema superposisi.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IX. STATISTIKA. CONTOH : HASIL ULANGAN MATEMATIKA 5 SISWA SBB: PENGERTIAN STATISTIKA DAN STATISTIK:

Bab III Analisis Rantai Markov

BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PRAKTIKUM 6 Penyelesaian Persamaan Non Linier Metode Newton Raphson Dengan Modifikasi Tabel

BAB 2 LANDASAN TEORI

Eksistensi Bifurkasi Mundur pada Model Penyebaran Penyakit Menular dengan Vaksinasi

APLIKASI FUZZY LINEAR PROGRAMMING UNTUK MENGOPTIMALKAN PRODUKSI LAMPU (Studi Kasus di PT. Sinar Terang Abadi )

PENDAHULUAN Latar Belakang

OPTIMASI MASALAH PENUGASAN. Siti Maslihah

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan meliputi: (1) PDRB Kota Dumai (tahun ) dan PDRB

BAB 2 LANDASAN TEORI. Teori Galton berkembang menjadi analisis regresi yang dapat digunakan sebagai alat

ANALISIS REGRESI REGRESI NONLINEAR REGRESI LINEAR REGRESI KUADRATIK REGRESI LINEAR SEDERHANA REGRESI LINEAR BERGANDA REGRESI KUBIK

Bab 4 SIMULASI NUMERIK. 4.1 Kasus I

Bab 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

PERSAMAAN DIFERENSIAL BIASA

BAB 2 LANDASAN TEORI

P n e j n a j d a u d a u l a a l n a n O pt p im i a m l a l P e P m e b m a b n a g n k g i k t Oleh Z r u iman

PENYELESAIAN PERSAMAAN PANAS BALIK (BACKWARD HEAT EQUATION) Oleh: RICHA AGUSTININGSIH

BAB III METODE PENELITIAN. sebuah fenomena atau suatu kejadian yang diteliti. Ciri-ciri metode deskriptif menurut Surakhmad W (1998:140) adalah

RANGKAIAN SERI. 1. Pendahuluan

BAB VB PERSEPTRON & CONTOH

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri I Tibawa pada semester genap

Pendeteksian Data Pencilan dan Pengamatan Berpengaruh pada Beberapa Kasus Data Menggunakan Metode Diagnostik

BAB IV PEMBAHASAN MODEL

METODE NUMERIK. INTERPOLASI Interpolasi Beda Terbagi Newton Interpolasi Lagrange Interpolasi Spline.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

ANALISIS REGRESI. Catatan Freddy

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

PERANCANGAN JARINGAN AKSES KABEL (DTG3E3)

III. METODE PENELITIAN

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN GURU KELAS SD

LAMPIRAN A PENURUNAN PERSAMAAN NAVIER-STOKES

PEMAHAMAN METODE NUMERIK (STUDI KASUS METODE NEW-RHAPSON) MENGGUNAKAN PEMPROGRMAN MATLAB

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan dalam sektor energi wajib dilaksanakan secara sebaik-baiknya. Jika

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Di dalam matematika mulai dari SD, SMP, SMA, dan Perguruan Tinggi

BAB X RUANG HASIL KALI DALAM

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

PEMBUATAN GRAFIK PENGENDALI BERDASARKAN ANALISIS KOMPONEN UTAMA (PRINCIPAL COMPONENT ANALYSIS)

REGRESI DAN KORELASI. Penduga Kuadrat Terkecil. Penduga b0 dan b1 yang memenuhi kriterium kuadrat terkecil dapat ditemukan dalam dua cara berikut :

JURNAL MATEMATIKA DAN KOMPUTER Vol. 6. No. 2, 59-70, Agustus 2003, ISSN :

BAB 2 LANDASAN TEORI. persamaan penduga dibentuk untuk menerangkan pola hubungan variabel-variabel

Pertemuan ke-4 Analisa Terapan: Metode Numerik. 4 Oktober 2012

APLIKASI METODE SINGULAR VALUE DECOMPOSITION(SVD) PADA SISTEM PERSAMAAN LINIER KOMPLEKS

CONTOH SOAL #: PENYELESAIAN PERSAMAAN DIFERENSIAL BIASA. dx dengan nilai awal: y = 1 pada x = 0. Penyelesaian: KASUS: INITIAL VALUE PROBLEM (IVP)

Aplikasi Teori Kendali Pada Permainan Dinamis Non-Kooperatif Waktu tak Berhingga

Bab IV Pemodelan dan Perhitungan Sumberdaya Batubara

PENENTUAN DENSITAS PERMUKAAN

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum dilakukan penelitian, langkah pertama yang harus dilakukan oleh

Oleh : Harifa Hanan Yoga Aji Nugraha Gempur Safar Rika Saputri Arya Andika Dumanauw

JMP : Volume 5 Nomor 1, Juni 2013, hal SPEKTRUM PADA GRAF REGULER KUAT

DIKTAT KULIAH ANALISIS NUMERIK ( CIV

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

VLE dari Korelasi nilai K

BAB 2 LANDASAN TEORI. diteliti. Banyaknya pengamatan atau anggota suatu populasi disebut ukuran populasi,

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di MTs Negeri 2 Bandar Lampung dengan populasi siswa

Analitik Data Tingkat Lanjut (Regresi)

Bab V Aliran Daya Optimal

MANAJEMEN LOGISTIK & SUPPLY CHAIN MANAGEMENT KULIAH 3: MERANCANG JARINGAN SUPPLY CHAIN

BAB V TEOREMA RANGKAIAN

Sifat-sifat Operasi Perkalian Modular pada Graf Fuzzy

BAB III METODELOGI PENELITIAN. metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

2.1 Sistem Makroskopik dan Sistem Mikroskopik Fisika statistik berangkat dari pengamatan sebuah sistem mikroskopik, yakni sistem yang sangat kecil

ESTIMASI PARAMETER PADA REGRESI SEMIPARAMETRIK UNTUK DATA LONGITUDINAL

PERTEMUAN I PENGENALAN STATISTIKA TUJUAN PRAKTIKUM

PENERAPAN PROGRAM LINIER KABUR DALAM ANALISIS SENSITIVITAS PROGRAM LINIER

III. METODELOGI PENELITIAN. Suatu penelitian dapat berhasil dengan baik dan sesuai dengan prosedur ilmiah,

JURNAL MATEMATIKA DAN KOMPUTER Vol. 5. No. 3, , Desember 2002, ISSN :

IV. UKURAN SIMPANGAN, DISPERSI & VARIASI

Transkripsi:

PENYELESAIAN MASALAH PANAS BALIK (BACKWARD HEAT PROBLEM) Rcha Agustnngsh, Drs. Lukman Hanaf, M.Sc. Jurusan Matematka, Fakultas MIPA, Insttut Teknolog Sepuluh Nopember (ITS) Jl. Aref Rahman Hakm, Surabaya 60 Emal: lukman@matematka.ts.ac.d Abstrak- Suatu persamaan panas balk (backward heat equaton) tdak dapat dselesakan secara analts. Hal n dsebabkan karena panas yang telah berdfus tdak dapat kembal ke ttk awal. Persamaan panas balk (backward heat equaton) n merupakan persamaan dfferensal yang lner, sehngga penyelesaannya tdak dapat dtemukan secara analtk melankan secara numerk. Dar berbaga macam metode numerk yang ada, dalam Tugas Akhr n menggunakan metode Beda Hngga Mau dalam menyelesakan persamaan tersebut. Setelah proses dskrtsas dengan metode Beda Hngga Mau, maka akan dtemukan matrks dar persamaan panas balk tersebut. Selanutnya, matrks tersebut dsmulaskan ke dalam program Matlab. Kata kunc: Backward Heat Equaton, Metode Beda Hngga Mau, analtk, numerk, lner. I. Pahuluan Perpndahan panas atau heat transfer adalah lmu yang meramalkan perpndahan energ yang terad karena adanya perbedaan temperatur dantara ba atau materal. Ilmu perpndahan panas tdak hanya mencoba menelaskan bagamana energ panas tu berpndah dar suatu ba ke ba lannya, tetap uga dapat meramalkan lau perpndahan yang terad pada konds-konds tertentu.[] Masalah backward, berkatan dengan persamaan panas yang mengacu pada masalah pencaran dstrbus temperatur awal dar masalah forward. Suatu persamaan panas balk (backward heat equaton) banyak dgunakan dalam aplkas teor hdrodnamka. Namun, persamaan n pada dasarnya sukar dselesakan secara analts. Hal n dsebabkan karena panas yang telah berdfus tdak dapat kembal ke ttk awal. Penyelesaan secara numerk dar suatu persamaan matemats kadang-kadang hanya memberkan nla perkraan yang mekat nla yang benar (eksak) darpada penyelesaan analts, sehngga dalam penyelesaan numerk tersebut terdapat kesalahan terhadap nla eksak.[5] II. Pekatan Numerk Persamaan panas balk (backward heat equaton) tersebut termasuk persamaan dfferensal yang non-lnear. Persamaan dfferensal merupakan persamaan yang menghubungkan suatu besaran dengan perubahannya. Persamaan dfferensal mempunya banyak ragam dan ens mula dar yang mudah dselesakan hngga yang sult dselesakan, mula dar yang sederhana sampa yang sangat kompleks. Dalam hal n, metode numerk dapat dgunakan untuk menyelesakan persamaan dfferensal dengan menggunakan bantuan komputer sebaga alat htung, ketka metode analtk sult dgunakan. Pada beberapa bentuk persamaan dfferensal, khususnya pada persamaan dfferensal non-lnear, penyelesaan analtk sult sekal dlakukan sehngga metode numerk dapat menad penyelesaan yang dsarankan. Ada beberapa metode yang dapat dgunakan untuk menyelesakan persamaan dfferensal, antara lan: metode Euler, metode pekatan dengan deret Taylor, metode Runge-Kutta, dan metode-

metode predktor-korektor sepert metode Adam Moulton. Hanya saa metodemetode pekatan n menyebabkan penyelesaan yang dhaslkan bukanlah penyelesaan umum dar persamaan dfferensal, tetap penyelesaan khusus dengan nla awal dan nla batas yang dtentukan. Permasalahan persamaan dfferensal n merupakan permasalahan yang banyak dtemu ketka analsa yang dlakukan tergantung pada waktu dan nlanya mengalam perubahan-perubahan berdasarkan waktu. Hampr banyak model matemats d dalam lmu teknk menggunakan pernyataan dalam persamaan dfferensal.[3] 2. Persamaan Panas Balk (Backward Heat Equaton) Masalah alran panas yang mengalr pada sebuah medum konktor menempat sebuah daerah, msal, tdak bergantung pada fluks panas d sepanang batasan daerah yang dformulaskan dalam persamaan berkut : u t vu xx = 0, x Ω, t > 0, t > 0 u x, 0 = u 0 x, x Ω dmana u x, t adalah temperatur dan u 0 x adalah dstrbus temperatur awal. adalah suatu doman (daerah asal), ν adalah sebuah konstanta panas. Masalah tersebut basanya dsebut dengan masalah forward dalam konteks persamaan alran panas. Masalah backward berkatan dengan persamaan panas yang mengacu pada masalah pencaran dstrbus temperatur awal dar masalah forward. Sepert yang telah dketahu bahwa dstrbus temperatur akhr v 0 x pada waktu T dberkan oleh : u t vu xx = 0, x Ω, t 0, T u x, 0 = u 0 x, x Ω 2 Perubahan varabel t menad t T memberkan persamaan dar masalah backward v x, t = u x, T t d sebaga berkut :[5] v t vv xx = 0, x Ω, t 0, T v x, 0 = v 0 x, x Ω 3 2.2 Metode Beda Hngga Jka u = u(x) dekspanskan menurut deret Taylor, maka: u x + h = u x + h d u x + d 2 2! 2 u x + (2.47) u x h = u x h d u x + d 2 2! 2 u x (2.48) Beberapa skema numerk dar metode Beda Hngga, yatu:. Beda Hngga Mau Dar Persamaan (2.47),maka ddapatkan : u x + h u x = h d u x + = u x+h u x h + O h (2.4) Persamaan (2.4) dsebut persamaan beda hngga mau. Jka menggunakan notas beda hngga dengan u x = h, persamaan (2.4) menad : = u + u h 2.Beda Hngga Munr Dar persamaan (2.48), maka ddapatkan : u x h u x = h d u x + = u x h u x h + O h (2.50) Persamaan (2.50) dsebut persamaan beda hngga munr. Jka menggunakan notas beda hngga dengan u x = h, persamaan (2.50) menad : 2

dt = u u h 3. Beda Hngga Pusat Jka persamaan (2.47) dkurang dengan persamaan (2.48), maka ddapatkan : u x + h u x h = 2h + (2.5) u x + h u x h = 2h + u x + h u x h = + O 2h Persamaan (2.52) dsebut persamaan beda hngga tengah untuk turunan parsal pertama.jka menggunakan notas beda hngga dengan u x = h, maka persamaan (2.52) menad: = u + u 2 h Jka persamaan(2.47) dtambahkan dengan persamaan (2.48) maka ddapatkan: u x + h + u x h = 2u x + d2 u 2 + (2.53) u x + h 2u x + u x h = d2 u 2 + u x+h 2u x +u x h d2 u d x 2(2.54) Persamaan (2.54) dsebut persamaan beda hngga tengah untuk turunan parsal kea. Jka menggunakan notas beda hngga dengan u x = h, maka persamaan (2.54) menad : d 2 u = u + 2u +u 2 Dantara beberapa skema metode beda hngga, dgunakan metode beda hngga mau untuk pskrtan dan metode beda hngga pusat untuk pskrtan d2 u 2.[7] III. Metodolog Peneltan Metode yang dlakukan dalam pengeraan Tugas Akhr n durutkan dalam beberapa langkah, yatu: 3. Stud Lteratur Dalam tahap n dlakukan analsa permasalahan yang akan dbahas, yatu persamaan panas balk (backward heat equaton). Selan tu, dalam tahap n uga dpelaar mengena teor-teor terkat yang akan dgunakan dalam pembahasan pada tahap berkutnya. 3.2 Mencar penyelesaan dar persamaan panas balk (backward heat equaton) menggunakan metode Beda (2.52) Hngga Mau Tahap n melput pencaran penyelesaan numerk dar persamaan panas balk (backward heat equaton) dengan menggunakan metode Beda hngga Mau. 3.3 Melakukan smulas dengan Matlab Setelah dlakukan pskrtsasan, pada tahap n dlakukan smulas dengan menggunakan software MATLAB sehngga dapat menamplkan hasl teras pada persamaan panas balk (backward heat equaton) tersebut. 3.4 Analsa hasl smulas Pada tahap n dlakukan analsa dar hasl smulas yang telah dperoleh dar tahap sebelumnya. Dmana yang danalsa adalah proses penyelesaan persamaan panas balk tersebut. 3.5 Kesmpulan dan Saran Pada tahap akhr n dlakukan penarkan kesmpulan dar hasl pembahasan sebelumnya. Selanutnya dberkan saran untuk perbakan pada peneltan selanutnya. IV. Perhtungan dan Pembahasan Bab n menelaskan bagamana mengmplementaskan metode Beda Hngga Mau dalam menyelesakan 3

persamaan panas balk (backward heat equaton). Model dar persamaan backward n akan ddskrtsas, sampa akhrnya dperoleh sebuah matrks, selanutnya akan dalankan dengan program matlab. Dskrtsas Model : u t vu xx = 0, x Ω, t 0, T u x, 0 = u 0 x, x Ω U t νu xx = 0, x ε 0,, t > 0 U t = νu xx Syarat awal : U x 0, t = 0, t > 0 U x, t = 0, t > 0 Syarat batas : U x, 0 = x x ; x ε 0, U t νu xx = 0, xε 0,, t > 0 U t = νu xx U t = ν 2 U x 2 + U U = ν U + 2U +U k dengan : x = h, = 0,,2,, n t = k, = 0,,2,, m U + = kν U + 2U + U U + = ru + + U, msal r = kν 2rU + ru + U U + = ru + 2r U + ru + Syarat awal : U x 0, t = 0, t > 0 U x = U + U = 0 2h U + = U untuk = 0 U = U U x, t = 0, t > 0 U + = U 2 Stud Kasus : Msal : k = 00 ν = 0 r = kν = h = 0 00. 0 = 0 00 Pada saat x = 0, maka : U + 0 = ru + 2r U 0 + ru Konds batas pada x = 0 yatu : U U = 0 2h U = U Maka menad : U + 0 = 2rU + 2r U 0 Pada saat x =, maka : U + 0 = ru + 2r U 0 + ru Konds batas pada x = yatu : U U = 0 2h U = U Maka menad : U + 0 = 2rU + 2r U 0 Karena batas dar x adalah (0,), maka nla x terdr atas : 0 ; 0, ; 0,2 ; 0,3 ; 0,4 ; 0,5 ; 0,6 ; 0,7 ; 0,8 ; 0, ;. Syarat batas : U x, 0 = x x U 0 = x x Untuk x = 0 = 0 U 0 0 = 0 0 = 0 x = 0, = U 0 = 0, 0, = 0,0 x = 0,2 = 2 U 0 2 = 0,2 0,2 = 0,6 x = 0,3 = 3 U 0 3 = 0,3 0,3 = 0,2 x = 0,4 = 4 U 0 4 = 0,4 0,4 = 0,24 4

x = 0,5 = 5 U 0 5 = 0,5 0,5 = 0,25 x = 0,6 = 6 U 0 6 = 0,6 0,6 = 0,24 x = 0,7 = 7 U 0 7 = 0,7 0,7 = 0,2 x = 0,8 = 8 U 0 8 = 0,8 0,8 = 0,6 x = 0, = U 0 = 0, 0, = 0,0 x = = 0 U 0 0 = = 0 U + = ru + 2r U + ru + nla r = 0 = 0 U + 0 = 2rU + 2r U 0 = 20U + ( )U 0 = U + = ru 0 + 2r U + ru 2 = 0U 0 + U + 0U 2 = 2 U 2 + = ru + 2r U 2 + ru 3 = 0U + U 2 + 0U 3 = 3 U 3 + = ru 2 + 2r U 3 + ru 4 = 0U 2 + U 3 + 0U 4 = 4 U + 4 = ru 3 + 2r U 4 + ru 5 = 0U 3 + U 4 + 0U 5 = 5 U + 5 = ru 4 + 2r U 5 + ru 6 = 0U 4 + U 5 + 0U 6 = 6 U + 6 = ru 5 + 2r U 6 + ru 7 = 0U 5 + U 6 + 0U 7 = 7 U + 7 = ru 6 + 2r U 7 + ru 8 = 8 = 0U 6 + U 7 + 0U 8 dan U + 8 = ru 7 + 2r U 8 + ru = 0U 7 + U 8 + 0U = U + = ru 8 + 2r U + ru 0 = 0U 8 + U + 0U 0 = 0 U + 0 = 2rU + 2r U 0 = 20U + U 0 Maka matrks yang bsa dbentuk yatu sebaga berkut : u 0 u u 2 u 3 u 4 u 5 u 6 u 7 u 8 u u 0 + = 20 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 20 M-fle dar penyelesaan persamaan panas balk tersebut adalah sebaga berkut : clear all; clc; %make an matrx N=nput('teras yang dngnkan'); M=; A=zeros(M); x=[0:0.:]; =0;=0; whle +2<=M&&+2<=M =+; =+; f == A(,+)=20; else f == A(+,)=20; else u 0 u u 2 u 3 u 4 u 5 u 6 u 7 u 8 u u 0 5

A(+,)=0; A(,+)=0; =-;=-; whle +<=M&&+<=M =+;=+; A(,)=-; v0=randn(m,); for =:M u0()=x()*(-x()); a=[0::n]; for =:N u(,:)=(a*u0')'; u0=u(,:); plot(a,u(,:),'*-') plot(a,u(2,:),'*-') plot(a,u(3,:),'*-') plot(a,u(4,:),'*-') plot(a,u(5,:),'*-') plot(a,u(6,:),'*-') plot(a,u(7,:),'*-') plot(a,u(8,:),'*-') plot(a,u(,:),'*-') plot(a,u(0,:),'*-') V. Kesmpulan dan Saran. Persamaan panas balk tersebut bsa dselesakan dengan menggunakan salah satu metode numerk yatu metode Beda Hngga Mau, hal n karena waktu yang dhtung adalah waktu yang beralan ke depan, oleh sebab tu dgunakan metode Beda Hngga Mau. 2. Dar pskrtsasan dengan metode Beda Hngga Mau, telah dhaslkan sebuah matrks. 3. Matrks yang dhaslkan akan dsmulaskan dengan menggunakan program Matlab. 4. Hasl smulas berupa grafk-grafk yang bentuknya berubah-ubah menurut teras yang dmasukkan. [2]. Hetrck, Beth MC, et al. 2008. Regularzaton of Backward Heat Equaton Va Heatlets. Electroncs Journal of Dfferental Equaton. Vl 2008 (2008). Pp. -8. [3]. Jonathan Goodman, et al. 200. The Backward Equaton. Mathematcs n Fnance Program. Courant Insttute of Mathematcal Scences, NYU. [4]. Luknanto, Doko. 20. Metode Numerk. UGM. [5]. Ternat, Faben, et al. 20. Two Stable Methods wth Numercal Experments for Solvng the Backward Heat Equaton. Elsever BV. [6]. Smth, G.D. 85. Numercal Soluton of Partal Dfferental Equatons : Fnte Dfference Methods. Oxford Appled Mathematcs and Computng Scence Seres. [7]. Sofyant, W. 200. Deteks Gangguan Konks Panas pada Batang Logam Menggunakan Metode Ensemble Kalman Flter. Tugas Akhr. Surabaya. Insttut Teknolog Sepuluh Nopember. [8]. Xao-lang, Cheng, et al. 200. Iteratve Methods for a Forward- Backward Heat Equaton n Two Dmenson. Appled Mathematc J. Chnese Unv. Vol 25, No.. VI. Daftar Pustaka []. Boulton, Lyonelle,et al. 20. On the Stablty of Forward-Backward Heat Equaton. Herot-Watt Unversty Press. Unted Kngdom. 6