Pengaruh Model Pembelajaran Berdasarkan Pengalaman Berbasis Inkuiri

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

Penerapan Model Pembelajaran Discovery Learning

METODE PENELITIAN. penelitian quasi experimental. Desain ini mempunyai kelompok kontrol, tetapi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Penerapan Strategi Belajar Analogi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA YP Unila

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Muhammadiyah 3 Bandar Lampung kelas VII

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah, siswa kelas X semester genap, sebanyak

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA semester genap SMA

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Persada

III. METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini, yaitu seluruh siswa kelas X SMA Negeri 1 Kedondong

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

Pengaruh Metode Pembelajaran Tanya Jawab Probing-Prompting

BAB III METODE PENELITIAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PACE UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMBUKTIAN MATEMATIKA SISWA DI KELAS VII SMP MATERI GEOMETRI

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas X SMA Negeri 2 Metro

BAB III METODE PENELITIAN

ISSN Kumpulan Artikel Mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika (KARMAPATI) Volume 5, Nomor 2, Tahun 2016

Pendidikan Sistem Ganda

Metode Group Investigation Dengan Strategi Belajar Strategi Organisasi

Pengaruh Penerapan Media Pembelajaran Berbasis Komputer Terhadap Model Pembelajaran Active Learning

PENTINGNYA MEDIA PEMBELAJARAN LABE (LANTAI BERHITUNG) PADA PELAJARAN MATEMATIKA SISWA SD KELAS III TERHADAP HASIL BELAJAR

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, karena ingin mengetahui

PERBEDAAN HASIL BELAJAR MAHASISWA YANG MASUK MELALUI JALUR SNMPTN DAN JALUR UMB PADA MATAKULIAH KALKULUS II DI JURUSAN MATEMATIKA FMIPA UNIMED

Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika (JIPF) Vol. 03 No. 03 Tahun 2014, ISSN:

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perkembangan jaman yang cepat seperti sekarang ini, perusahaan

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BERPRESTASI DAN BUDAYA ORGANISASI DENGAN KINERJA GURU SMP NEGERI

DAFTAR ISI. BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian...

Oleh: Siswanto SMP Negeri 1 Pogalan, Trenggalek

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

ANALISIS SISTEM ANTRIAN PELAYANAN NASABAH BANK X KANTOR WILAYAH SEMARANG ABSTRACT

UPAYA MENINGKATKAN KEBUGARAN JASMANIMENGGUNAKAN PERMAINAN BERANGKAIEMPAT POSSISWA KELAS V DI SEKOLAH DASAR NEGERI 14 INDRALAYA

PENGARUH STRATEGI PENGORGANISASIAN ELABORASI DAN GAYA KOGNITIF SPASIAL MAHASISWA TERHADAP HASIL BELAJAR GAMBAR MESIN

PENERAPAN PEMBELAJARAN REALISTIK UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI SISWA KELAS VII SMP NEGERI SAKRA

Penentuan Jalur Terpendek Distribusi Barang di Pulau Jawa

Oleh: Anjariyah SD Negeri 2 Baruharjo, Durenan, Trenggalek

Evaluasi Hasil Pelaksanaan Teknologi Modifikasi Cuaca di Jawa Barat Menggunakan Analisis Data Curah Hujan

PERANCANGAN APLIKASI PENCAIRAN BIAYA BERBASIS WEB PADA PT PEGADAIN (Persero) KANTOR WILAYAH X BANDUNG

PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERBASIS POTENSI PESISIR SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIKA SISWA SMP

PERANCANGAN SISTEM PENGENDALI PID DENGAN BANTUAN METODE SIMULASI SOFTWARE MATLAB

PENGENDALIAN PROSES VARIABILITAS MULTIVARIATE MELALUI VEKTOR VARIANSI CONTROL ON MULTIVARIATE VARIABILITY PROCESS THROUGH VARIANCE VECTOR

Perancangan Sliding Mode Controller Untuk Sistem Pengaturan Level Dengan Metode Decoupling Pada Plant Coupled Tanks

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN NINE EVENT PADA STANDAR KOMPETENSI MENERAPKAN DASAR-DASAR ELEKTRONIKA TAV KELAS X DI SMK NEGERI 7 SURABAYA

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PADA PRODUKSI PESTISIDA ( PRODUK MIPCINTA 50 WP ) DI PT PETROKIMIA KAYAKU

BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS

Kesalahan Akibat Deferensiasi Numerik pada Sinyal Pengukuran Getaran dengan Metode Beda Maju, Mundur dan Tengah

SISTEM PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN METODE ADDIE

BAB V ANALISIS HASIL PERANCANGAN

Kajian Solusi Numerik Metode Runge-Kutta Nystrom Orde Empat Dalam Menyelesaikan Persamaan Diferensial Linier Homogen Orde Dua

Interpretasi Koefisien Korelasi Skor-Butir dengan Skor Total Uji Kebermaknaan Koefisien Reliabilitas Kr-20 dalam Penelitian Pendidikan dan Psikologi

Nama : Perli Iswanto KLS : 4EA04 NPM :

MODUL 2 SISTEM KENDALI KECEPATAN

Mahutma Gandhi dan Jamilah Dosen UT UPBJJ Banjarmasin ABSTRAK

TEORI ANTRIAN. Pertemuan Ke-12. Riani Lubis. Universitas Komputer Indonesia

PERBANDINGAN TUNING PARAMETER KONTROLER PD MENGGUNAKAN METODE TRIAL AND ERROR DENGAN ANALISA GAIN PADA MOTOR SERVO AC

BAB II TEGANGAN TINGGI IMPULS

BAB III NERACA ZAT DALAM SISTIM YANG MELIBATKAN REAKSI KIMIA

ALGORITMA THRESHOLDING ADAPTIF BERDASARKAN DETEKSI BLOK TERHADAP CITRA DOKUMEN TERDEGRADASI Agus Zainal Arifin, Arya Yudhi Wijaya, Laili Cahyani 1

FIsika KARAKTERISTIK GELOMBANG. K e l a s. Kurikulum A. Pengertian Gelombang

PERTEMUAN 3 PENYELESAIAN PERSOALAN PROGRAM LINIER

Korelasi Genetik Antara Bobot Sapih dengan Bobot Satu Tahun dan Laju Pertumbuhan Pasca Sapih Sapi Brahman Cross

Laporan Praktikum Teknik Instrumentasi dan Kendali. Permodelan Sistem

EFEKTIVITAS VARIABEL MEDIATOR BERDASARKAN KONTRIBUSINYA DALAM MODEL MEDIASI SEDERHANA

BAB VII. EVAPORATOR DASAR PERANCANGAN ALAT

PENGARUH PENGAWASAN TEKNIS DINAS OLAHRAGA DAN PEMUDA TERHADAP EFEKTIVITAS KERJA SARJANA PENGGERAK PEMBANGUNAN PERDESAAN (SP-3)

MODUL IV ESTIMASI/PENDUGAAN (3)

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Team Dosen Riset Operasional Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia

PERHITUNGAN KAPASITAS DUKUNG FONDASI TIANG TUNGGAL MENGGUNAKAN METODE CLUSTERING DATA SONDIR

Desain Pengaturan Level Pada Coupled Tank Proccess Rig Menggunakan Kontroler Self-Tuning Fuzzy PID Hybrid Tugas Akhir - TE091399

ANALISIS SIMULASI STARTING MOTOR INDUKSI ROTOR SANGKAR DENGAN AUTOTRANSFORMATOR

Pengertian tentang distribusi normal dan distribusi-t

SIMULASI SISTEM PEGAS MASSA

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RETURN ON INVESTMENT (ROI)

Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw

s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s ssssssssssssssssssssssssssssssssssss

RANCANG BANGUN APLIKASI ENSIKLOPEDIA WAYANG BERBASIS ANDROID

Estimasi Parameter Model Regresi Spline

ANALISA STRUKTUR TIKUNGAN JALAN RAYA BERBENTUK SPIRAL-SPIRAL DENGAN PENDEKATAN GEOMETRI

BAB VIII METODA TEMPAT KEDUDUKAN AKAR

Sistem Pengendalian Level Cairan Tinta Printer Epson C90 Sebagai Simulasi Pada Industri Percetakan Menggunakan Kontroler PID

Nina membeli sebuah aksesoris komputer sebagai hadiah ulang tahun. Kubus dan Balok. Bab. Di unduh dari : Bukupaket.com

III. METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini yaitu seluruh siswa kelas X SMA Negeri 2 Bandar

MATEMATIKA IV. MODUL 9 Transformasi Laplace. Zuhair Jurusan Teknik Elektro Universitas Mercu Buana Jakarta 2007 年 12 月 16 日 ( 日 )

MODEL OPTIMASI PELAYANAN NASABAH BERDASARKAN METODE ANTRIAN (QUEUING SYSTEM)

BAB II MOTOR INDUKSI TIGA FASA

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA UNTUK KELAS 6 MATERI BANGUN RUANG DI SD NEGERI TLOGOREJO 2 BERBASIS AUGMENTED REALITY ABSTRAK

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. langsung melalui wakil-wakilnya (Komaruddin, 2004:18). jangkauan yang hendak dicapai mencakup tiga aspek dasar, yaitu:

2. Berikut merupakan komponen sistem kendali atau sistem pengaturan, kecuali... a. Sensor b. Tranducer c. Penguat d. Regulator *

SISTEM KIPAS ANGIN MENGGUNAKAN BLUETOOTH

Transkripsi:

Pengaruh Model Pembelajaran Berdaarkan Pengalaman Berbai Inkuiri PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN PENGALAMANBERBASIS INKURITERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS X PADA STANDAR KOMPETENSIMELAKUKANINSTALASI SOUND SYSTEM TAV DI SMK MUHAMMADIYAH GRESIK Vega Andi Budiman Program Studi S Pend. Teknik Elektro, Fakulta Teknik, Univerita Negeri Surabaya Email: vega.andi.b@gmail.com J.A. Pramukantoro Teknik Elektro, Fakulta Teknik, Univerita Negeri Surabaya Email: Juuf.Pramukantoro@yahoo.com Abtrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh layak tidaknya dalammenerapkan model pembelajaranexperiential Learning Berbai Inkuiri dan mengetahui perbedaan hail belajar iwa. Saaran penelitian yaitu iwa kela X TAV (ekperimen) dan X TAV (kontrol) di SMK Muhammadiyah tahun ajaran 0/0. Jeni penelitian yang digunakan adalah Penelitian Ekperimen dengan rancangan penelitian Quai Nonequivalent Control Group Deign. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini diperoleh melalui hail belajar iwa yang dianalii ecara dekriptif kuantitatif yang dinyatakan dalam perentae. Tahap pertama diadakannya pre-tet untuk mengetahui kemampuan awal iwa tahap kedua melakukan proe pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Experiential Learning berbai Inkuiridan tahap terakhir diadakan pot-tet untuk mengetahui hail belajar iwa. Hail penelitian yang diperoleh, menunjukkan bahwa: () Perangkat pembelajaran yang dikembangkan peneliti memiliki perentae rata-rata ebear 74,49% dari hail validai oleh para ahli. ()Hail belajar menunjukkan bahwa ebagian bear nilai iwa dapat dicapai dengan baik. Diketahui bahwa t tet ebear,6dan t tabel ebear,00. Sedangkan dari nilai rata-rata yang di dapat kela ekperimen lebih baik dengan eliih 6,5 dari kela control. Dengan rincian nilai rata rata kela ekperimen 7, dan nilai rata rata kela kontrol 67,05. Kata kunci: Model PembelajaranExperiential Learning, inkuiri dan Hail Belajar Siwa Abtract Thi reearch i purpoed to find influence feaibility of application the learning model Experiential Learning with Inquiry baed and to find the different of tudy reult of tudent. The object of thi reearch i tudent X TAV (experiment) cla and X TAV (control) cla at SMK Muhammadiyah with the academic year in 0/0. The type of thi reearch i experiment with reearch program Quai Nonequivalent Control Group Deign. Data collection method of thi reearch i from percentage tudy reult of tudent which analyzed in a quantitative decriptive. Pre-tet i ued at firt tep to find the firt tudent ability, the econd tep i doing learning proce at learning model Experiential Learning with Inquiry baed,and the lat tep i made a pot-tet to find tudy reult of tudent. Reearch make the point that: () Intrument learning which developed by reearcher ha an average percentage 74,49% from reult of validation by expert () The reult of tudy how that the mot tudent core can be achieved nice. We get t tet,6 and t table,00. Wherea we get mean core of experiment cla i better than control cla with difference 6,5 from control cla. The detail are mean core of experimental cla i 7, and mean core of control cla i 67,05. Keyword:The learning model of Experiential Learning, Inquiryand tudy reultof tudent. PENDAHULUAN Peningkatan kualita umber daya manuia merupakan uatu tuntutan perkembangan jaman bagi negara dalam menyoong era globaliai.peningkatan kualita ini bia diraih melalui peningkatan kualita pendidikan karena bidang pendidikan merupakan alah atu wahana yang menghailkan SDM yang diharapkan berkualita danmemiliki kemampuan dalam melakanakan perannya. Kualita pendidikan tidak lepa dari proe pembelajaran, edangkan yang dimakud dengan pembelajaran yaitu uatu proe belajar mengajar yang ditandai dengan adanya interaki atau hubungan timbal 87

Jurnal Pendidikan Teknik Elektro, Volume 0, Nomor 0, Tahun 04, 87 94 balik antara guru dengan iwa. Berdaarkan definii pembelajaran terebut, maka terdapat dua komponen yang terlibat langung dalam proe pembelajaran, komponen terebut adalah guru dan iwa. Salah atu wujud perilakugurumenurut Amri (00),dalam menerapkan proe pembelajaran agar lebih aktif,inovatif,kreatif dan menyenangkan adalah mendorong atau memberikan motivai kepada iwa untuk menemukan caranya endiri dalam pemecahan uatu maalah, untuk mengungkapkan gagaannya dan melibatkan iwa dalam berbagai kegiatan yangmengembangkan pemahamandankemampuan mereka dengan penekanan belajar melalui praktik. Pembelajaran dengan Model Berdaarkan Pengalaman (Experiental Learning) adalah model yang benar-benar melibatkan iwa dengan pengalamanpengalaman nyata iwa endiri yang terkait dengan pembelajaran melalui penyelidikan atau ekperimen yang telah dirancang guru, untuk diterapkan dalam kondii lingkungan ekitar mereka. Diaat iwa mulai mengenali hubungan antara penjelaan dan bukti yang diperoleh melalui aktivita penyelidikan.salah atu trategi pembelajaran yang mampu merealiaikan hal itu adalah inkuiri, ekperimen atau penyelidikan berbai inkuiriyang dilakukan iwa merupakan pengalaman yang membentuk dan mengubah pengetahuan mereka ebelumnya.dengan demikian mereka dapat mengetahui pengetahuan yang melatarbelakangi konep, prinip dan teori yang mereka pelajari pada buku, ehingga beberapa keterampilan yang dimiliki iwa dapat teraah. Menurut H.C. Witherington dan W.H.Burton, proce of learning i doing, undergoing, experiencing. The product of learning are all achieved by the learner through hi own activity (Djamarah, 995). Pernyataan terebut mengemukakan proe belajar ditempuh dengan melakukan, bereaki, melalui dan mengalami uatu perubahan. Dengan demikian, hail belajar iwa diperoleh melalui aktivita yang dialami dan dilakukan endiri oleh mereka.namun tidak emua pengalaman berifat mendidik, maka gurulah yang bertuga mengarahkan pengalaman iwa menuju tujuan pendidikan yaitu memperoleh pengetahuan yang bermakana, kontinu dengan kehidupan iwa, interaktif dengan lingkungan dan menambah integrai iwa dalam pembelajaran. Juruan teknik elektronika SMK Muhammadiyah Greikmemiliki maing kela untuk kela X. Hail dari pengamatan penuli bahwa model pembelajaran yang dilakanakan oleh ebagian bear guru juruan teknik elektronika maihmenggunakan model pembelajaran imulai yang membuat iwa meraa jenuh dan kurang aktif, hal ini membuat iwa angat ulit dalam memahami materi pelajaran. Berdaarkan hail penelitian Lui Kuuma Wardani (00),menyimpulkan bahwa penerapan model experiential learning berpengaruh poitif terhadap hail belajar iwa. Dan pada penelitian Rikha Fahmi (009), menyimpulkan Bahwa hail belajar iwa dengan penerapan pembelajaran iklu belajar berbai inkuiri lebih baik, edangkan hail penelitian yang dilakukan Leaderhip and Aitance for Science Education Reform (006), mengindikaikan bahwa iwa memperoleh pemahaman yang lebih mendalam mengenai konepkonep ilmiah ketika pembelajaran yang dilakanakan berbai inkuiri atau menggunakan pembelajaran berdaarkan pengalaman (dalam Davi, 008) Berdaarkan uraian di ata maka penuli mencoba melakukan penelitian tentang Pengaruh Model Pembelajaran Berdaarkan Pengalaman Langung (Experiential Learning) Berbai Inkuiri Terhadap Hail Belajar Siwa Kela X pada Standar Kompenteni Melakukan Intalai Sound Sytem Di SMK Muhammadiyah Greik. Mengacu pada kenyataan yang telah dikemukakan di ata, maka maalah yang akan diteliti adalah ebagai berikut: ()Bagaimana pengaruh penerapan Model Pembelajaran Berdaarkan Pengalaman (Experiential Learning) Berbai Inkuiri terhadap hail belajar iwa?() Bagaimana perbedaan hail belajar iwa yang menggunakan Model Pembelajaran Berdaarkan Pengalaman (Experiential Learning) Berbai Inkuiridengan iwa yang menggunakan model pembelajaranimulai? Mengacu pada rumuan maalah terebut maka tujuan penelitian ini adalah: () Untuk mengetahui pengaruh penerapan Model Pembelajaran Berdaarkan Pengalaman (ExperientialLearning) Berbai Inkuiri terhadap hail belajar iwa.() Untuk mengetahui perbedaan hail belajar iwa yang menggunakan Model Pembelajaran Berdaarkan Pengalaman(Experiential Learning) Berbai Inkuiri dengan iwa yang menggunakan Model Simulai. Penelitian ini diharapkan bermanfaat:() Bagi Peneliti, Sebagai wawaan untuk menambah dan memperdalam ilmu dalam bidang pendidikan khuunya dibidang pembelajaran.()bagi Siwa,Siwa memperoleh model pembelajaran baru yang efektif dan dapat meningkatkan hail belajar iwa pada Standar Kompeteni Melakukan Intalai Sound Sytem.()Bagi Guru, Sebagai altermatif model pembelajaran yang bia diterapkan dalam proe belajar mengajar, untuk mata diktat yang memiliki karakteritik erupa. Dalam penelitian ini diberikan bataan-bataan maalah antara lain: () Penelitian ini hanya dilakukan pada kela X program keahlian teknik audio dan video di SMK Muhammadiyah Greik yang terdiri 88

Pengaruh Model Pembelajaran Berdaarkan Pengalaman Berbai Inkuiri kela.()materi yang diampaikan hanya pada Standar Kompeteni Melakukan Intalai Sound Sytem, total dari 6 KD yang dipakai 4 KD yaitu pada pokok bahaan mengidentifikai bagian-bagian dan fungi dari ound ytem, menjelakan pengaruh arah peaker, dan menjelakan hal-hal yang mempengaruhi kualita uara pada kela X SMK Muhammadiyah Greik. Hamalik (00: 7), Belajar adalah modifikai atau memperteguh kelakuan melalui pengalaman. Belajar merupakan uatu proe, uatu kegiatan, belajar bukan hanya mengingat akan tetapi lebih lua dari itu yakni mengalami. Hail belajar bukan uatu penguaaan hail latihan melainkan pengubahan kelakuan. William Burton(Hamalik, 00: 8), mengemukakan bahwa A good learning ituation conit of a rich and varied erie of learning experience unified around a vigorou purpoe and carried on in interaction with a rich varied and propocative environtment. Menurut pengertian ini belajar merupakan bentuk pengalaman.pengalaman pada daarnya adalah hail dari interaki antara peerta didik dengan lingkungannya. Menurut Hintzman (Syah, 00: 65), itilah belajar learning i a change in organim due to experience which can effect the organim behaviour (belajar adalah uatu perubahan dalam diri organime diebabkan oleh pengalaman yang dapat dipengaruhi tingkah laku organime terebut). Ditambahkan oleh Cronbach (dalam Sadiman, 00: 0), bahwa learning i hown by a change in behaviour a a reult of experience (belajar ditunjukkan oleh perubahan tingkah laku ebagai akibat pengalaman). Menurut Syaiful Bahri Djamarah (006: 90), Model pembelajaran imulai adalah cara penyajian pelajaran dengan meragakan atau mempertunjukan kepada iwa uatu proe, ituai atau benda tertentu yang edang dipelajari, baik ebenarnya ataupun tiruan yang ering diertai dengan penjelaan lian. Dengan model pembelajaran imulai proe penerimaan iwa terhadap pelajaran akan lebih berkean dan mendalam, ehingga membentuk pengertian yang baik dan empurna. Siwa juga dapat mengamati dan memperhatikan apa yang diperlihatkan elama pelajaran berlangung. Pengalaman dan pembelajaran merupakan dua hal yang tidak terpiahkan dalam ELT.Sebagaimana didefiniikan oleh David Kolb (984), experiential learning i the proce whereby knowledge i created through the tranformation of experience. Knowledge reult from the combination of graping and tranforming experience (Ethridge dan Brancomab, 008). Makud dari pernyataan ini adalah pembelajaran berdaarkan pengalaman merupakan proe dimana pengetahuan dibentuk melalui perpaduan antara pemahaman dan pengalaman. Menurut Arend (008), pengalaman memberi pengetahuan yang mendalam bagi eeorang yang telah mengalaminya. Menurut Keeton and Tate (Siti Julaeha, 007), experiential learning mengacu pada proe pembelajaran dimana iwa berinteraki ecara langung dengan realita yang dipelajarinya. Dengan demikian, jika anak diharapkan dapat mencapai perubahan perilaku yang diinginkan, maka anak itu haru difailitai untuk melakukan atau mengalami ecara langung realita atau obyek yang dipelajarinya. Pembelajaran berdaarkan pengalaman juga dapat didefiniikan ebagai tindakan untuk mencapai euatu berdaarkan pengalaman yang ecara teru-meneru mengalami perubahan untuk meningkatkan keefektifan dari belajar itu endiri. Menurut David Kolb (984), Knowledge i continuouly gained through both peronal and environmental experience. Artinya pengetahuan diperoleh ecara teru-meneru melalui pengalaman-pengalaman pribadi dan pengalaman di lingkungan ekitar. Proe belajar dalam pembelajaran berdaarkan pengalaman merupakan kegiatan merumukan ebuah tindakan, mengujinya menilai hail dan memperoleh umpan balik, mereflekikan, mengubah dan mendifiniikan kembali ebuah tindakan berdaarkan prinip-prinip yang haru dipahami dan diikuti. Prinipprinip terebut didaarkan pada teori Kurt Lewin, ebagai berikut: ()Pembelajaran berdaarkan pengalaman yang efektif akan mempengaruhi cara berfikir iwa, ikap dan nilai-nilai, perepi dan perilaku iwa. () Siwa lebih mempercayai pengetahuan yang mereka temukan endiri dari pada pengetahuan yang diberikan orang lain. Berdaarkan hail ekperimennya, pendekatan belajar yang didaarkan pada pencarian (inquiry) dan penemuan (dicovery) dapat meningkatkan motivai iwa untuk belajar. () Belajar akan lebih efektif dari ebuah proe yang aktif. Pada aat iwa mempraktikan atau mencoba menerapkan teori atau konep yang telah dipelajari maka iwa akan lebih memahami dan mengintegeraikan dengan apa yang telah dipelajari ebelumnya erta dapat mengingat lebih lama, (4) Perubahan perilaku tidak akan bermakana bila kognitif, afektif dan pikomotorik itu endiri tidak berubah. Keterampilan-keterampilan baru mungkin dapat dikuaai atau dipraktikan tetapi akan hilang bila belajar tidak dilakukan ecara teru-meneru, (5) Pembelajaran berdaarkan pengalaman lebih dari ekedar member informai untuk pengubahan kognitif, afektif dan pikomotorik. Mengajarkan iwa untuk dapat berubah tidak berarti bahwa mereka mau berubah.memberikan alaan mengapa haru berubah tidak cukup memotivai iwa untuk berubah.pembelajaran berdaarkan pengalaman merupakan proe belajar yang 89

Jurnal Pendidikan Teknik Elektro, Volume 0, Nomor 0, Tahun 04, 87 94 menumbuhkan minat belajar pada iwa untuk melakukan perubahan yang diinginkan. Tujuan dari model ini adalah untuk mempengaruhi iwa dengan tiga cara, yaitu mengubah truktur kognitif iwa, mengubah ikap iwa dan memperlua keterampilan-keterampilan iwa yang udah ada. Menurut Kolb, untuk mendapatkan pengetahuan dari pengalaman dibutuhkan kemampuan tertentu yaitu iwa : () Beredia melibatkan diri dalam pengalaman ecara aktif.() Mampu mereflekikan pengalaman.() Memiliki danmenggunakan keahlian analii untuk mengabtrakikan pengalaman. (4) Memiliki keahlian membuat keputuan dan memecahkan maalah agar dapat menggunakan ide atau konep yang diperoleh melalui pengalaman. Langkah-langkah model pembelajaran berdaarkan pengalaman adalah ebagai berikut: () Pengalaman Nyata, Guru melibatkan iwa dalam pengalaman nyata mengenai materi ajar dengan melakukan demontrai maupun menceritakan pengalaman mereka. () Obervai dan Refleki, Guru menggiring iwa melakukan pengamatan lebih lanjut dalam rangka mereflekikan pengalaman mereka dengan mengajukan uatu maalah relevan. () Koneptualiai Abtrak, Guru memberi peluang iwa berdikui untuk membentuk konep abtrak berdaarkan hail obervai dan refleki mereka. Untuk dikaji ulang dari konep yang udah ada ebelumnya (di buku iwa). (4) Ekperimen Aktif, Guru membimbing iwa melakukan ekperimen aktif ebagai implementai konep abtrak yang telah terbentuk. Yaitu iwa dikondiikan dengan permaalahan-permaalahan baru untuk dieleaikan. Dalam tahapan di ata proe belajar dimulai dari Pengalaman nyata yang dialami oleh eeorang. Pengalaman terebut kemudian direflekikan ecara individu. Dalam proe refleki, eeorang akan beruaha memahami apa yang terjadi atau apa yang dialaminya. Refleki ini menjadi daar proe koneptualiai atau proe pemahaman prinip-prinip yang mendaari pengalaman yang dialami erta memperkirakan kemungkinan dalam ituai atau kontek lain ituai baru. Proe implementai merupakan ituai yang memungkinkan penerapan konep yang telah dikuaai. Kemungkinan belajar melalui pengalaman nyata kemudian direflekikan dengan mengkaji ulang apa yang telah dilakukannya. Pengalaman yang telah direflekikan kemudian diatur kembali ehingga membentuk pengertian baru atau konep abtrak yang menjadi daar terbentuknya pengalaman baru. Proe pengalaman dan refleki dikategorikan ebagai proe penemuan edangkan proe koneptualiai dan implementai dikategorikan dalam proe penerapan. Jadi ecara ingkat komponen pembelajaran berdaarkan pengalaman mencakupkegiatan memperoleh pengalaman, mereflekikan pengalaman, membentuk ide atau konep baru dan elanjutnya menerapkan informai terebut dalam ituai baru. Inkuiri ebagai alah atu trategi pembelajaran mengutamakan proe penemuan dalam kegiatan pebelajaran untuk memperoleh pengetahuan.melalui pembelajaran berbai inkuiri iwa belajar konep ekaligu metode ilmiah. Menurut National Reearch Council Amerika Serikat (000), terdapat 5 ciri utama dari inkuiri dalam proe belajar mengajar: () Siwa dilibatkan dalam pertanyaanpertanyaan yang berorientai ilmiah. () Siwa mengutamakan bukti dalam pengembangan penjelaan yang mengarah pada pertanyaan yang berorientai ilmiah. () Siwa merumukan penjelaan berdaarkan bukti ebagai jawaban pertanyaan. (4) Siwa mengevaluai penjelaannya dengan penjelaan alternatif yang merupakan bentuk refleki pemahaman ilmiah. (5) Siwa mengkomunikaikan dan membenarkan penjelaan yang mereka ajukan. Adapun hipotei dari penelitian ini adalahhail belajar iwa dengan menggunakan Model Pembelajaran Berdaarkan Pengalaman berbai Inkuiri lebih tinggi dari pada hail belajar iwa yang menggunakan Model Simulai. METODE PENELITIAN Jenipenelitian yang digunakan adalah penelitian ekperimen. Penelitian Ekperimenadalahpenelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan (treatment) tertentu terhadap yang lain dalam kondii yang terkendalikan, (Sugiyono, 00: 07). Metode peneltian yang digunakan di ini adalah Metode Quai Experimental Deign, yakni penelitian ekperimen ecara emu tanpa adanya randomiai.deain yang digunakan dalam penelitian ini adalahquai Nonequivalent Control Group Deign, deain ini hampir ama dengan Pretet- Pottet Control Group Deign, hanya pada deain ini kelompok ekperimen maupun kela control tidak dipilih ecara random, (Sugiyono, 00: 6).di mana terdapat kela ekperimen dengan model pembelajaran berdaarkan pengalaman berbai inkuiri dan kela kontrol dengan model pembelajaran imulai yang elanjutnya diberikan Pretetebelum diberikan perlakuan kemudianpottet untuk mengetahui hail belajar iwa etelah diberi perlakuan yang berbeda. Penelitian ini dilakanakan di SMK Muhammadiyah Greik Juruan Teknik Audio Video. Adapun waktu penelitian dilakukan pada emeter ganjil tahun pelajaran 0/0.Populai yang diinginkan dalam penelitian ini adalah eluruh iwa kela X AV SMK Muhammadiyah Greik, dan Sampel penelitian yang diambil adalah 90

Pengaruh Model Pembelajaran Berdaarkan Pengalaman Berbai Inkuiri kela X maing-maing kela ekperimen dan kela kontrol. Pada penelitian ini, intrumen penelitian meliputi: () Perangkat pembelajaran, yang meliputi Silabu, Rencana Pelakanaan Pembelajaran (RPP), Buku Ajar, Media Pembelajaran dan Soal Evaluai. Dari hail lembar validaiintrument, dapat diketahui kelayakan intrument yang telah dibuat. Untuk menganalii jawaban validator digunakan tatitik dekriptif hail rating yang diuraikan ebagai berikut: () Menentukan ukuran penilaian beerta bobot nilainya eperti ditunjukkan pada Tabel : Tabel. Ukuran Penilaian dan Bobot Nilai Ukuran Penilaian Sangat Baik Baik Cukup Baik Kurang Baik Tidak Baik Bobot Nilai () Menentukan nilai tertinggi validator:nilai tertinggi validator = n x i max di mana n = Banyaknya validator dan i = Bobot nilai penilaian kualitatif (-5). () Menentukan jumlah jawaban validator:jumlah jawaban validator = 5 n i x Idi manan i = Banyaknya validator yang memilih nilai i dani= Bobot nilai penilaian kualtatif (-5). (4) Selanjutnya menghitung Hail Rating (HR). Jawaban validator HR 5 4 x00% Nilai tertinggi validator Adapun kriteria penentuan proentae rating penilaian kualitatif ebagai berikut:0% - 0%= TidakBaik, % - 40%= KurangBaik, 4% - 60%= Cukup, 6% - 80%= Baik, dan 8% - 00%= SangatBaik(Riduwan, 0: 40). Seuai dengan intrumen penelitian maka hail belajar iwa diukur dengan melakukanpretetdan pottet. Hail te evaluai yang diperoleh dianalii menggunakan uji-t. Data diperoleh dari penelitian di kela X AV (Ekperimen) dan X AV (Kontrol). Adapun teknik analiinya adalah: () Merumukan Hipotei. () Menentukan taraf ignifikan yang akan digunakan. Untuk penelitian ini digunakan taraf 5%. () Uji tatitika, untuk uji tatitika ini menggunakan uji-t, berikut ini rumu ujit yang digunakan: t x x n n = n S + (n )S n + n Di mana t= Bearnya uji-t yang dihitung, x =Rata-rata nilai kela ekperimen,x = Rata-rata nilai kela kontrol, = Simpangan baku gabungan, n = Jumlah iwa kela ekperimen, n = Jumlah iwa kela kontrol. (Sudjana, 005:9). (4) Selanjutnya menarik keimpulan,terima H 0 jika t < t (-α) atau t hitung < t tabel dan ebaliknya tolak H 0 jika t hitung > t tabel dengan dk = n +n ehingga H diterima. Untuk menganalii jawaban validator digunakan tatitik dekriptif hail rating yang diuraikan ebagai berikut: () Menentukan ukuran penilaian beerta bobot nilainya eperti ditunjukkan pada Tabel : Tabel. Ukuran Penilaian dan Bobot Nilai Ukuran Penilaian Sangat Setuju Setuju Netral Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju Bobot Nilai () Menentukan nilai tertinggi reponden:nilai tertinggi reponden = n x i max di mana n= Banyaknya reponden, dan i = Bobot nilai penilaian kualitatif (-5). () Menentukan jumlah jawaban reponden: Jumlah 5 jawaban reponden = n i x I di mana n i =Banyaknya reponden yang memilih nilai i dan I = Bobot nilai penilaian kualtatif (-5). (4) Selanjutnya menghitung Hail Rating (HR). Jawaban reponden HR x00% Nilai tertinggi reponden Adapun kriteria penentuan proentae rating penilaian kualitatif ebagai berikut:0% - 0%= SangatBuruk,% - 40%= Buruk, 4% - 60%= Sedang, 6% - 80%= Baik, dan 8% - 00%= Sangat Baik(Riduwan, 0: 40). HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Berdaarkan hail validai intrumen, Dari perhitungan hail rating RPP, buku ajar, evaluai dan media didapatkan penilaian hail validai Perangkat Pembelajaran eperti yang ditunjukkan pada Tabel erta grafik hail validai ditunjukkan pada Gambar. Tabel. Hail Validai Perangkat Pembelajaran Perangkat Pembelajaran Rencana PelakanaanPembelajaran Buku Ajar Evaluai Media 5 4 Hail Rating(%) 75,8 75 75,7 7,87 Sehingga rata-rata hail ratingdari 4 format terebut: HR Perangkat Pembelajaran 75,8 75 75,7 7,87 97,97 = 74,49 % 4 4 9

Jurnal Pendidikan Teknik Elektro, Volume 0, Nomor 0, Tahun 04, 87 94 Gambar. Grafik Hail Validai Perangkat Pembelajaran Berdaarkan analii hail validai perangkatpembelajaran,diperolehhail Rating 74,49%. Berdaarkan kriteria penentuan proentae rating penilaian kualitatif, dapat diimpulkan bahwa validai perangkat pembelajaran termauk dalam kategori baik, ehingga dapat digunakan ebagai intrument dengan beberapa perbaikan. Pada penelitian ini penuli menggunakan uji normalita dengan menggunakan uji Kormogolov- Smirnov (menggunakan oftware SPSS) dengan taraf ignifikani 0,05. Pada uji kenormalan ini H 0 akan diuji dengan H, dimana dalam normalita H 0 adalah populai berditribui normal edangkan H adalah hipotei tandingan yaitu populai berditribui tidak normal. (Sudjana, 005) Hipotei dalam pengujian normalita pada penelitian ini adalah ebagai berikut : ()H 0 : ampel beraal dari populai yang berditribui normal. ()H : ampel beraal dari populai yang tidak berditribui normal. Kriteria pengambilan keputuannya yaitu: () Jika nilai ignifikani lebih kecil dari 0,05 maka H 0 ditolak. () Jika nilai ignifikani lebih bear dari 0,05 maka H 0 diterima. Tabel 4. Hail Uji Normalita dengan Menggunakan Uji Kolmogorov Smirnov dan Uji Shapiro Wilk Kela 76,00% 74,00% 7,00% 70,00% 68,00% Kolmogorov-Smirnov a RPP Buku Ajar Soal Evaluai Media Shapiro-Wilk Statitic Df Sig. Statitic Df Sig. Control..00.96.56 Ekperimen.05 0.00.95 0.96 Dari hail Tabel di ata, dapat diimpulkan bahwa data nilai pre-tet berditribui normal. Ini dibuktikan dengan nilai ignifikan hail uji Kolmogorov-Smirnov pre-tet = 0,00 dan 0,00 lebih bear dari α = 0,05. Begitu juga dengan hail uji Shapiro Wilk diperoleh nilai ignifikani kela ekperimen dan kela kontrol maing maing 0,56 dan 0,96 nilai terebut lebih bear dari 0,05. Sehingga H 0 yang menyatakan bahwa populai berditribui normal diterima dan H ditolak. Uji homogenita dilakukan untuk mengetahui apakah kedua ampel memiliki varian yang ama. Pada penelitian ini penuli menggunakan uji homogeny dengan menggunakan uji Levene Statitic (menggunakan oftware SPSS) dengan taraf ignifikani 5%. Hipotei dalam uji homogenita pada penelitian ini adalah ebagai berikut: () H 0 :tidak terdapat perbedaan varian antara kela ekperimen dan kela control. () H :terdapat perbedaan varian antara kela ekperimen dan kela kontrol.kriteria pengambilan keputuan uji homogen yaitu: () Jika nilai ignifikani lebih kecil dari 0,05 maka H 0 ditolak. () Jika nilai ignifikani lebih bear dari 0,05 maka H 0 diterima. Tabel 5. Hail Perhitungan Uji Homogenita Dari hail Tabel di ata, dapat diimpulkan bahwa terdapat perbedaan varian antara kela ekperimen dan kela kontrol. Ini dibuktikan dengan nilai ignifikan hail uji Levene Statitic pottet = 0,09 lebih kecil dari α = 0,05. Sehingga H diterima yang menyatakan bahwa populai memiliki ifat tidak homogen dan H 0 ditolak. Untuk Hail belajar iwa, diperoleh dari data nilai Pretet dan Pottet iwa kela X AV (ekperimen) dan X AV (kontrol), maka dapat langung dimaukkan ke dalam rumu tatitik uji-t. Adapun perhitungannya adalah menentukan impangan baku: Levene Statitic df df Sig. n n n n (0 )6,698 6,480 0 847,449 44,988 50 9,9 50 4,844 6,6 4,844 Selanjutnya menghitung bearnya uji-t: t 5,894 50,09 X X n n 9

Pengaruh Model Pembelajaran Berdaarkan Pengalaman Berbai Inkuiri 7,75 67,056 t 6,6 0 6,694 t 6,6 0.0787 6,694 t 6,6 0.8 6,694 t,86 t,64 Dari perhitungan uji-t manual terebutakan dicocokkan hailnya dengan perhitungan menggunakan oftware SPSS (Statitical Package For Social Science) veri 7.0 dan hail outputnya dapat diketahuipada Tabel6: Tabel 6.Hail Perhitungan Uji T Levene' Tet for Equality of Variance F Sig. T Df 5,8,0 94 9 t-tet for Equality of Mean Sig. (- tailed ) Mean Differ ence,46 50,00 5,9659,54 46, 66,00 5,96 59 Std. Error Differen ce,8774,746 9,689 95% Confidence Interval of the Difference Lower Upper,57 687 9,657 9,5 495 Dilihat dari perhitungan dari Tabel 5 didapatkan t hitung manual adalah ebear,6, edangkan t hitung SPSS adalah ebear,54. Dari hail terebut dapat dikatakan perhitungan t pada manual dan SPSS adalah ama. Std Error Difference adalah eliih tandar deviai dua data yakni antara kela X TAV dan X TAV. 95% confidence interval of the difference adalah rentang nilai perbedaan yang tolerani. Pada tolerani ini menggunakan taraf kepercayaan 95%, dengan rentang eliih kela ekperimen dan kontrol adalah ebear,57687 ampai 9,5495. Mean difference adalah eliih mean atau rata-rata kela X TAV dan kela X TAV adalah 5,9659. Df(degree of freedom) adalah derajat kebebaan yakni ebear 50 Berdaarkan kriteria uji t bahwaterima H 0 jika t <t (-α) atau t hitung < t tabel dan ebaliknya tolak H 0 jika t hitung > t tabel dengan dk = n + n ehingga H diterima. Taraf ignifikai yang digunakan pada penelitian ini adalah 5% = 0,05, maka t t-α = t -0,05 = t 0,95 dengan derajat kebebaan (dk) = 0 + = 50, dari daftar ditribui t dengan t 0,95 dan dk = 70 didapatkan t tabel =,00. Dari hail perhitungan t hitung =,6 ehingga jela terdapat pada daerah penolakan H 0, karena,6>,00 ehingga H 0 ditolak dan H diterima. Maka dapat diimpulkan bahwa hail belajar iwa dengan Model Pembelajaran Berdaarkan Pengalamanberbai Inkuiri lebih tinggi dari pada iwa yang menggunakan Model Pembelajaran Simulai. PENUTUP Simpulan Berdaarkan hail analii dan pembahaan makadiimpulan ebagai berikut: () Dari Hail validai perangkat pembelajaran dari validator tentang () RPP mempunyai hail rata-rata 75,8 %, () Buku Ajar iwa mempunyai hail rata-rata 75 %, () oal evaluai mempunyai hail rata-rata 75,7 % dan (4) media pembelajaran mempunyai rata-rata 7,87 %, maka ratarata total nilai yang diperoleh adalah 74,49% dan dikatagorikan layak atau baik untuk diterapkan kepada iwa. Sedangkan untuk Analii Butir Soal, dari 45 oal yang diberikan pada iwa, dari taraf keukarannya terdapat 8 oal ukar, oal edang, dan 4 oal mudah. Untuk uji daya bedanya terdapat 7 oal dikatakan baik, 9 oal cukup, 8 oal rendah dan oal angat rendah, Sedangkan untuk analii butir te dengan enitivita dari 45 oal terdapat oal termauk kategori angat tinggi, 4 oal termauk kriteria tinggi, 0 oal termauk kriteria cukup dan 8 oal termauk kriteria rendah. () Dari perhitungan hail belajar iwa diperoleh rata-rata hail belajar iwa yang menggunakan Model Pembelajaran Berdaarkan Pengalaman (Experiential Learning) berbai Inkuiri pada kela ekperimen mendapatkan rata-rata nilai = 7, dengan S = 7,9, edangkan pada kela kontrol yang menggunakan model pembelajaran Simulai nilai = 67,05 dengan S = 4,7. Jadi dapat diimpulkan bahwa penerapan Model Pembelajaran Berdaarkan Pengalaman (Experiential Learning) berbai Inkuiriberpengaruh poitif untuk digunakan dalam meningkatkan hail belajar iwa. () Dari analii hail belajar iwa dengan pengujian hipotei yang dilakukan diperoleh t hitung ebear,6dan t tabel ebear,00 pada taraf ignifikani α = 0,05. Dari hail terebut menunjukkan bahwa nilai t hitung >t tabel ehingga dapat diimpulkan bahwa hail belajar iwa menggunakan Model Pembelajaran Berdaarkan Pengalaman (Experiential Learning) berbai Inkuiri lebih tinggi dari pada hail belajar iwa yang menggunakan model pembelajaran Simulai pada Standar Kompenteni Melakukan Intalai Sound Sytem. 9

Jurnal Pendidikan Teknik Elektro, Volume 0, Nomor 0, Tahun 04, 87 94 Saran Berdaarkan dari penelitian yang telah dilakukan maka peneliti memberikan aran untuk penelitian yang berikutnya antara lain: () Penerapan Model Pembelajaran Berdaarkan Pengalaman (Experiential Learning) berbai Inkuiridapat menjadi alah atu alternatif model pembelajaran dalam ebuah kegiatan belajar mengajar. Dalam Model Pembelajaran Berdaarkan Pengalaman berbai Inkuiriiwa dituntut aktif dalam proe pembelajaran. () Dalam kegiatan pembelajaran menggunakan Model Pembelajaran Berdaarkan Pengalaman berbai Inkuirimemerlukan banyak waktu ehingga guru haru pandai mengatur waktu yang ada agar eluruh iwa dapat menyerap materi yang diberikan oleh guru ecara tunta. () Dengan melihat keterbataan penuli, meraa bahwa hail yang telah didapat di dalam penelitian ini maih angat jauh dari kata empurna, oleh karena itu penuli berharap untuk penelitian yang akan datang, hendaknya Model Pembelajaran Berdaarkan Pengalamanberbai Inkuiridapat diterapkan pada pokok bahaan yang lain dengan bentuk penilaian kinerja yang berbeda. DAFTAR PUSTAKA Amri, Sofyan dan Iif K Ahmadi. 00. Proe Pembelajaran Inovatif dan Kreatif Dalam Kela. Jakarta: Pretai Putaka. Arikunto, Suharimi. 997. Proedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta. Djamarah, Syaiful B. dan Awan Zain. 00. Strategi Belajar Mengajar.Jakarta : Rineka Cipta. Davi, Brian L. 008. Invetigating Experience: A Cae Study of A Science Profeional Development Program Baed on Kolb Experiential Learning Model. Georgia State Univerity USA. Daryanto.009. Panduan Proe Pembelajaran Kreatif Dan Inovatif.Jakarta : AV PUBLISHER. Ethridge, Elizabeth A. dan Kathryn R. Brancomb. 008. Learning Through Action: Parralel Learning Proce in Children and Adult. Univerity of Oklahama USA. Fahmi, Rikha. 009.Pengaruh Model Pembelajaran Siklu Belajar Berbai Inkuiri Terhadap Hail Belajar Siwa Kela X Pada Pokok Bahaan Alat-Alat Optik SMA Kartika IV- Surabaya.Skripi tidak diterbitkan. Surabaya: Unea. Gagne, Robert M., The Condition of Learning, New York : Holt, Rinehart and Winton, 977. Hamalik, Oemar. 00. Proe Belajar Mengajar. Bandung: Bumi Akara Mohamad Nur. 004. Pengajaran Berpuat Kepada Siwa Dan Pendekatan Kontruktivi Dalam Mengajar. Surabaya : Putaka Sain Dan Matematika Sekolah Unea. Mohamad Nur. 0. Metode Pembelajaran Koperatif. Surabaya : Putaka Sain Dan Matematika Sekolah Unea. Munoto, dkk.006. Panduan Penulian dan Penilaian Skripi Univerita Negeri Surabaya.Surabaya:Unea Univerity Pre. National Reearch Council. 000. Inquiry and the National Science Education Standard. Wahington DC: National Academy Pre. Sanjaya.Wina. 0.Strategi Pembelajaran Berorientai Standar Proe Pendidikan. Jakarta : Kencana Suprijono, Agu. 009. Cooperative Learning Teori Dan Aplikai Paikem. Yogyakarta:Putaka Pelajar. Suprijono.Agu. 00. Cooperatif Learning. Yogyakarta : Putaka Pelajar Sudjana. 005. Metoda Statitika. Bandung : PT. TARSITO. Sugiyono. 008. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung : CV. ALFABETA. Trianto. 007. Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientai Kontruktivitik.Jakarta : Pretai Putaka Publiher. Winataputra. Udin S. 007. Materi Pokok Teori Belajar dan Pembelajaran, Jakarta: Univerita Terbuka. Wardani, Kuuma L. 00.Pengaruh Penerapan Model Experiential Learning Terhadap Hail Belajar Siwa Kela VIII SBI Pada Materi Pokok Alat-alat Optik di SMP Al-Falah Deltaari Sidoarjo.Skripi tidak diterbitkan. Surabaya: Unea. 94