Percobaan PENYEARAH GELOMBANG. (Oleh : Sumarna, Lab-Elins, Jurdik Fisika FMIPA UNY)

dokumen-dokumen yang mirip
Penyearah Setengah Gelombang Dan Gelombang Penuh

MODUL 1 RANGKAIAN THEVENIN, PEMBEBANAN DAN ARUS TRANSIEN

KUAT ARUS DAN BEDA POTENSIAL Kuat arus adalah banyaknya muatan listrik yang mengalir melalui suatu penghantar tiap detik.

BAB 2 RESPONS FUNGSI STEP PADA RANGKAIAN RL DAN RC. Adapun bentuk yang sederhana dari suatu persamaan diferensial orde satu adalah: di dt

B a b. Aplikasi Dioda

x 4 x 3 x 2 x 5 O x 1 1 Posisi, perpindahan, jarak x 1 t 5 t 4 t 3 t 2 t 1 FI1101 Fisika Dasar IA Pekan #1: Kinematika Satu Dimensi Dr.

BAB 2 KINEMATIKA. A. Posisi, Jarak, dan Perpindahan

ARUS,HAMBATAN DAN TEGANGAN GERAK ELEKTRIK

RANCANG BANGUN CHARGER BATERAI UNTUK KEBUTUHANAN UMKM

Oleh : Danny Kurnianto; Risa Farrid Christianti Sekolah Tinggi Teknologi Telematika Telkom Purwokerto

PRAKTIKUM TEGANGAN TRANSIEN BERBASIS KOMPUTER

FORMAT JAWABAN INQUIRY CAPASITOR

Regulator Tegangan. Regulator Tegangan Continuous. Regulator Tegangan Switched. Kuliah 8-1. Penyearah. Filter. Switching. Filter Regulator Beban

FORMAT JAWABAN INQUIRY CAPASITOR

III. METODE PENELITIAN

BAB 4 PENGANALISAAN RANGKAIAN DENGAN PERSAMAAN DIFERENSIAL ORDE DUA ATAU LEBIH TINGGI

Integral dan Persamaan Diferensial

2014 LABORATORIUM FISIKA MATERIAL IHFADNI NAZWA EFEK HALL. Ihfadni Nazwa, Darmawan, Diana, Hanu Lutvia, Imroatul Maghfiroh, Ratna Dewi Kumalasari

ENERGI LISTRIK Tujuan : Menentukan faktor faktor yang mempengaruhi besar energi listrik

BAB 2 LANDASAN TEORI. Produksi padi merupakan suatu hasil bercocok tanam yang dilakukan dengan

PERSAMAAN GERAK VEKTOR SATUAN. / i / = / j / = / k / = 1

Faradina GERAK LURUS BERATURAN

BAB KINEMATIKA DENGAN ANALISIS VEKTOR

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang

1. Pengertian Digital

Arus Listrik. Arus dan Gerak Muatan. Q t. Surya Darma, M.Sc Departemen Fisika Universitas Indonesia. Satuan SI untuk arus: 1 A = 1 C/s.

BAB III METODE DEKOMPOSISI CENSUS II. Data deret waktu adalah data yang dikumpulkan dari waktu ke waktu

1.4 Persamaan Schrodinger Bergantung Waktu

1 dz =... Materi XII. Tinjaulah integral

BAB III METODE PEMULUSAN EKSPONENSIAL TRIPEL DARI WINTER. Metode pemulusan eksponensial telah digunakan selama beberapa tahun

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Peramalan adalah kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi di masa

Bab II Dasar Teori Kelayakan Investasi

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Permasalahan Nyata Penyebaran Penyakit Tuberculosis

Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri. SAINTEK Fisika Kode:

B a b 1 I s y a r a t

MODUL PERTEMUAN KE 3. MATA KULIAH : FISIKA TERAPAN (2 sks)

Darpublic Nopember 2013

GERAK LURUS BESARAN-BESARAN FISIKA PADA GERAK KECEPATAN DAN KELAJUAN PERCEPATAN GLB DAN GLBB GERAK VERTIKAL

Analisis Rangkaian Listrik Di Kawasan s

Analisis Rangkaian Listrik Di Kawasan Waktu

RANK DARI MATRIKS ATAS RING

Gambar 1, Efek transien pada rangkaian RC

PENGGUNAAN KONSEP FUNGSI CONVEX UNTUK MENENTUKAN SENSITIVITAS HARGA OBLIGASI

ROTASI (PUTARAN) Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah GEOMETRI TRANSFORMASI yang diampuh oleh Ekasatya Aldila A., M.Sc.

& RANGKAIAN RC M. Ishaq

BAB II PERTIDAKSAMAAN CHERNOFF

Published: TEKNIK Journal, August 2008, SRIWIJAYA POLYTECHNIC THE CONTROLLING OF SINGLE PHASE AC VOLTAGE BY SETTING THE TRIGGER VOLTAGE OF THYRISTOR

Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Mercu Buana MODUL PERTEMUAN KE 3. MATA KULIAH : FISIKA DASAR (4 sks)

BAB 2 LANDASAN TEORI. Peramalan adalah kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi di masa yang

Analisis Rangkaian Listrik

KINEMATIKA GERAK DALAM SATU DIMENSI

Abstak. Kata Kunci: Op-amp, Integrator, Differensiator,Inverter dan Non inverter.

Relasi LOGIK FUNGSI AND, FUNGSI OR, DAN FUNGSI NOT

PERTEMUAN 2 KINEMATIKA SATU DIMENSI

KINEMATIKA. gerak lurus berubah beraturan(glbb) gerak lurus berubah tidak beraturan

3. Kinematika satu dimensi. x 2. x 1. t 1 t 2. Gambar 3.1 : Kurva posisi terhadap waktu

LIMIT FUNGSI. 0,9 2,9 0,95 2,95 0,99 2,99 1 Tidak terdefinisi 1,01 3,01 1,05 3,05 1,1 3,1 Gambar 1

BAB 2 URAIAN TEORI. waktu yang akan datang, sedangkan rencana merupakan penentuan apa yang akan

ANALISIS DIRECT SELLING COST DALAM MENINGKATKAN VOLUME PENJUALAN Studi kasus pada CV Cita Nasional.

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAHAN AJAR GERAK LURUS KELAS X/ SEMESTER 1 OLEH : LIUS HERMANSYAH,

ARUS DAN TEGANGAN BOLAK BALIK

Sekilas Pandang. Modul 1 PENDAHULUAN

PENGUJIAN HIPOTESIS. pernyataan atau dugaan mengenai satu atau lebih populasi.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

IV. METODE PENELITIAN

ek SIPIL MESIN ARSITEKTUR ELEKTRO

Pekan #3. Osilasi. F = ma mẍ + kx = 0. (2)

Analisis Rangkaian Listrik Jilid 2

Analisis Rangkaian Listrik

Soal-Jawab Fisika OSN 2015

IV. METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. yang digunakan untuk mengetahui dan pembahasannya mengenai biaya - biaya

Arus Bolak-Balik. Tegangan dan arus bolak balik dapat dinyatakan dalam bentuk

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

(Indeks Rata-rata Harga Relatif, Variasi Indeks Harga, Angka Indeks Berantai, Pergeseran waktu dan Pendeflasian) Rabu, 31 Desember 2014

IV. METODE PENELITIAN

Analisis Rangkaian Listrik Jilid 2

FIsika KTSP & K-13 KINEMATIKA. K e l a s A. VEKTOR POSISI

Matematika EBTANAS Tahun 1988

KARAKTERISTIK UMUR PRODUK PADA MODEL WEIBULL. Sudarno Staf Pengajar Program Studi Statistika FMIPA UNDIP

BAB II TEORI DASAR ANTENA

BAB 1 PENDAHULUAN. Sumber Daya Alam (SDA) yang tersedia merupakan salah satu pelengkap alat

III. KERANGKA PEMIKIRAN

Jurnal Bidang Teknik ENGINEERING, ISSN , Vol. 6 No. 1 April 2013 Fakultas Teknik Universitas Pancasakti Tegal

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 3PERANCANGAN SISTEM

III. METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan definisi operasional merupakan pengertian dan petunjuk yang

MODUL 1 MODULASI ANALOG

BAB I PENDAHULUAN. salad ke piring setelah dituang. Minyak goreng dari kelapa sawit juga memiliki sifat

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

III METODE PENELITIAN

BAB VIII DAYA PADA RANGKAIAN RLC

Bab IV Pengembangan Model

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS VIII DI SMPN 5 LINGSAR TAHUN PELAJARAN 2012/2013

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB 2 LANDASAN TEORI. Metode Peramalan merupakan bagian dari ilmu Statistika. Salah satu metode

B a b 1 I s y a r a t

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Analisis Model dan Contoh Numerik

Transkripsi:

Percobaan PENYEARAH GELOMBANG (Oleh : Sumarna, Lab-Elins, Jurdik Fisika FMIPA UNY) E-mail : sumarna@uny.ac.id) 1. Tujuan 1). Mempelajari cara kerja rangkaian penyearah. 2). Mengamai benuk gelombang keluaran. 3). Menyelidiki besar fakor riak dan regulasi egangan. 2. Ala-ala Percobaan 1). Osiloskop/CRO 2). Volmeer analog dan digial. 3). Papan rangkaian 4). Resisor, kapasior, poensiomeer, dioda, ransformaor 5). Kabel-kabel penghubung. 3. Dasar Teori Hampir semua peralaan elekronik memerlukan sumber egangan searah unuk dapa bekerja. Ala-ala elekronik dengan daya yang relaif kecil dapa menggunakan baere aau aki. Teapi unuk peralaan yang relaif memerlukan daya besar lebih baik digunakan sumber egangan yang berasal dari PLN. Menginga lisrik dari PLN bolak-balik enu saja memerlukan rangkaian penyearah. Komponen elekronik yang berfungsi sebagai penyearah adi adalah dioda. Dioda mempunyai sifa dapa menghanarkan arus lisrik hanya pada sau arah. Simbol dioda penyearah adalah sebagai beriku : (anoda) A K (kaoda) 22

Apabila kaki anoda (A) dihubungkan dengan kuub posiif dan kaki kaoda (K) dihubungkan dengan kuub negaif dari suau sumber egangan dc (aau egangan A lebih posiif dari pada egangan K), maka arus dapa mengalir dan pada keadaan yang demikian dikaakan dioda erpanjar maju (foward bias). Pada pemasangan yang sebaliknya, anoda dihubungkan dengan kuub negaif sedangkan kaoda dengan kuub posiif, maka arus idak dapa mengalir asalkan idak melebihi baas egangan dadalnya. Pemasangan yang demikian dikaakan dioda erpanjar mundur (reverse bias). Apabila sebuah dioda dipasang pada sumber egangan bolak-balik, misalnya PLN (seelah melewai ransformaor sep-down), maka oleh dioda egangan iu akan diubah menjadi egangan searah. Rangkaian penyearah sederhana dan benuk keluarannya adalah sebagai beriku : R Masukan Keluaran 2 2 - - Dari sampai dengan arus dapa dieruskan karena pada saa iu dioda erpanjar maju. Teapi dari hingga 2 dioda erpanjar mundur, oleh karenanya arus idak dapa mengalir. Rangkaian yang demikian adi disebu sebagai rangkaian penyearah gelombang seengah (half wave recifier). Jika masukannya ( ) sebagai gelombang sinus, maka keluarannya dapa diuliskan : = sin ω unuk < ω < = unuk < ω < 2. 23

Suau volmeer dc analog dibua sedemikian hingga simpangan jarumnya menunjukkan egangan reraanya saja unuk masukan yang berupa gelombang sinus, dengan demikian egangan yang erbaca pada volmeer dc adalah : V dc = = V reraa (resisansi ransformaor dan dioda diabaikan). Sedangkan volmeer ac analog mengukur egangan rms (harga efekifnya) pada ujung-ujung sebelum disearahkan, dan egangan yang erbaca adalah : V ac = 2 = V eff Penyearah yang sediki lebih baik menggunakan dua buah dioda. Rangkaian ini dapa dipikirkan sebagai dua rangkaian penyearah gelombang seengah yang bekerja secara berganian. Rangkaian demikian disebu sebagai rangkaian penyearah gelombang penuh (full wave recifier) yang skemanya dapa diliha pada gambar beriku : R Masukan Keluaran 2 2 - - 24

Jika ujung-ujung keluarannya dihubungkan dengan volmeer dc, maka jarum volmeer yang menunjukkan egangan reraanya akan berharga : V dc = 2 = V reraa (resisansi dari ransformaor dan dioda diabaikan). Tegangan keluaran yang dihasilkan oleh kedua rangkaian penyearah di aas belum raa, eapi masih berbenuk gelombang sinus yang selalu posiif (searah). Unuk mendapakan egangan keluaran yang lebih raa diperlukan suau apis (filer). Tapis yang paling sederhana adalah sebuah kapasior yang dipasang paraleldengan ujung-ujung keluarannya. Inga unuk kapasior berkuub cara pemasangannya jangan sampai erbalik. Gambar rangkaian penyearah berapis adalah sebagai beriku : C R L Masukan Keluaran V r 2 2 - - Menginga sifa kapasior (C) yang dapa diisi muaan maupun dikosongkan, dengan erpasangnya C, egangan keluaran ( ) idak segera urun meskipun egangan masukan ( ) sudah urun. Ini dikarenakan kapasior memerlukan waku unuk mengosongkan muaannya. Sebelum egangan kapasior urun ke nol, egangan kapasior ersebu segera naik lagi oleh egangan masukan. Dengan demikian sekecil apapun, egangan keluaran belum raa sempurna, eapi masih 25

erdapa riak (ripple). Besar besarnya dapa dibukikan secara eoriis sebagai : riak dinyaakan sebagai egangan riak (V r ) yang V r = Vm (unuk penyearah gelombang seengah) fr C L V r = Vm 2 frlc (unuk penyearah gelombang penuh). Tampak bahwa egangan riak (V r ) makin kecil unuk nilai C yang semakin besar. Seelah melalui apis, egangan dc (V dc ) pada keluarannya dapa dienukan, diukur aaupun dihiung. Besar egangan dc ersebu erganung pada R L, C,, dan f. Dari gambar dapa dienukan : V dc = - 2 1 V r. Ada beberapa besaran yang menunjukkan kualias suau penyearah dan 2 (dua) di anaranya adalah fakor riak (r) dan regulasi egangan (R) yang masing-masing didefinisikan sebagai beriku r = R = V r, rms V dc Vo (an pa RL) Vo ( dengan RL) Vo ( dengan RL). 4. Langkah-langkah Percobaan Bualah (se) agar papan rangkaian penyearah yang ersedia membenuk rangkaian seperi beriku : PLN rafo ke CRO R ma S 1 S 2 S 3 C 1 C 2 S 4 R L 26

Dengan R = 56 Ω aau 47 Ω, C 1 = C 2 = 47 μf/25v, dan R L = 1 kω. 1. Bualah rangkaian penyearah gelombang seengah (S 1 erbuka). Terlebih dahulu S 2 dan S 3 erbuka (filer belum digunakan). Dengan S 4 eruup, aurlah R L agar memberikan arus keluaran (ma) erenu. Ukurlah V r,rms, V dc, R L, I dc dan gambarlah benuk gelombang keluarannya. Selanjunya ukur V dc anpa R L dengan cara membuka S 4. 2. Seperi langkah 1 eapi S 2 eruup. 3. Seperi langkah 1 eapi S 2 dan S 3 eruup. 4. Seperi langkag 1, 2 dan 3 eapi unuk penyearah gelombang penuh dengan cara S 1 eruup. 5. Caalah semua nilai komponen rangkaian yang digunakan. 5. Daa Percobaan Sesuai dengan langkah-langkah percobaan di aas, maka daa yang harus dicaa baik unuk rangkaian penyearah gelombang seengan maupun rangkaian penyearah gelombang penuh masing-masing adalah : Jenis Filer Tanpa filer C 1 C 1, C 2 Benuk gelombang keluaran I dc V r,rms V dc R L V dc anpa R L 27