Bab III Studi Kasus Model Double Decrement

dokumen-dokumen yang mirip
Tinjauan Kasus Persamaan Panas Dimensi Satu secara Analitik

BAB III METODE PEMULUSAN EKSPONENSIAL TRIPEL DARI WINTER. Metode pemulusan eksponensial telah digunakan selama beberapa tahun

PERSAMAAN GERAK VEKTOR SATUAN. / i / = / j / = / k / = 1

Analisis Model dan Contoh Numerik

BAB 2 LANDASAN TEORI. Produksi padi merupakan suatu hasil bercocok tanam yang dilakukan dengan

MODUL VI & VII FISIKA MODERN RELATIVISTIK

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang

BAB III RUNTUN WAKTU MUSIMAN MULTIPLIKATIF

GERAK LURUS BESARAN-BESARAN FISIKA PADA GERAK KECEPATAN DAN KELAJUAN PERCEPATAN GLB DAN GLBB GERAK VERTIKAL

BAB II TINJAUAN TEORITIS

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 URAIAN TEORI. waktu yang akan datang, sedangkan rencana merupakan penentuan apa yang akan

BAB 2 LANDASAN TEORI

III. PEMODELAN HARGA PENGGUNAAN INTERNET

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

FIsika KTSP & K-13 KINEMATIKA. K e l a s A. VEKTOR POSISI

BAB KINEMATIKA DENGAN ANALISIS VEKTOR

BAB 2 LANDASAN TEORI. Peramalan adalah kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi di masa yang

RANK DARI MATRIKS ATAS RING

Var X y x E X y. g x y dx. dan varians bersyarat dari Y diberikan X = x dirumuskan sebagai berikut: Var Y x y E Y x. h y x dy

PENGUJIAN HIPOTESIS. pernyataan atau dugaan mengenai satu atau lebih populasi.

BAB I PENDAHULUAN. tepat rencana pembangunan itu dibuat. Untuk dapat memahami keadaan

SIMULASI PERGERAKAN TINGKAT BUNGA BERDASARKAN MODEL VASICEK

BAB II LANDASAN TEORI. Pada bab ini akan dibahas dasar-dasar teori yang akan digunakan

B a b 1 I s y a r a t

BAB III ANALISIS INTERVENSI. Analisis intervensi dimaksudkan untuk penentuan jenis respons variabel

PENGGUNAAN KONSEP FUNGSI CONVEX UNTUK MENENTUKAN SENSITIVITAS HARGA OBLIGASI

x 4 x 3 x 2 x 5 O x 1 1 Posisi, perpindahan, jarak x 1 t 5 t 4 t 3 t 2 t 1 FI1101 Fisika Dasar IA Pekan #1: Kinematika Satu Dimensi Dr.

HIDDEN MARKOV MODEL. Proses Stokastik dapat dipandang sebagai suatu barisan peubah acak dengan T adalah parameter indeks dan X

I PENDAHULUAN II LANDASAN TEORI

Pemodelan Data Runtun Waktu : Kasus Data Tingkat Pengangguran di Amerika Serikat pada Tahun

BAB II LANDASAN TEORI. Peramalan (Forecasting) adalah suatu kegiatan yang mengestimasi apa yang akan

Fungsi Bernilai Vektor

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

Bab II Dasar Teori Kelayakan Investasi

BAB 2 LANDASAN TEORI. Metode Peramalan merupakan bagian dari ilmu Statistika. Salah satu metode

III. METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB IV PERHITUNGAN NUMERIK

SEBARAN STASIONER PADA SISTEM BONUS-MALUS SWISS SERTA MODIFIKASINYA (Cherry Galatia Ballangan)

Faradina GERAK LURUS BERATURAN

Estimasi Parameter. Modul 1 PENDAHULUAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Analisis Rangkaian Listrik Di Kawasan s

METODE PENELITIAN. yang digunakan untuk mengetahui dan pembahasannya mengenai biaya - biaya

BAB II PERTIDAKSAMAAN CHERNOFF

MODUL PERTEMUAN KE 3. MATA KULIAH : FISIKA TERAPAN (2 sks)

KAJIAN PEMODELAN DERET WAKTU: METODE VARIASI KALENDER YANG DIPENGARUHI OLEH EFEK VARIASI LIBURAN

BAB 2 KINEMATIKA. A. Posisi, Jarak, dan Perpindahan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III ARFIMA-FIGARCH. pendek (short memory) karena fungsi autokorelasi antara dan turun

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. yang akan datang. Peramalan menjadi sangat penting karena penyusunan suatu

1.4 Persamaan Schrodinger Bergantung Waktu

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. dari bahasa Yunani yang berarti Demos adalah rakyat atau penduduk,dan Grafein

PEMODELAN NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP $US MENGGUNAKAN DERET WAKTU HIDDEN MARKOV SATU WAKTU SEBELUMNYA 1. PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Kabupaten Labuhan Batu merupakan pusat perkebunan kelapa sawit di Sumatera

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu ukuran dari hasil pembangunan yang

PERHITUNGAN VALUE AT RISK (VaR) DENGAN SIMULASI MONTE CARLO (STUDI KASUS SAHAM PT. XL ACIATA.Tbk)

BAB III. Pada bab ini akan dijelaskan mengenai tahapan perhitungan untuk menilai

Estimasi Fungsi Tahan Hidup Virus Hepatitis di Kabupaten Jember (Estimating of Survival Function of Hepatitis Virus in Jember)

I. PENDAHULUAN II. LANDASAN TEORI

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Mercu Buana MODUL PERTEMUAN KE 3. MATA KULIAH : FISIKA DASAR (4 sks)

Aplikasi Metode Seismik 4D untuk Memantau Injeksi Air pada Lapangan Minyak Erfolg

PEMODELAN PRODUKSI SEKTOR PERTANIAN

BAB III METODE DEKOMPOSISI CENSUS II. Data deret waktu adalah data yang dikumpulkan dari waktu ke waktu

Metode Regresi Linier

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PEMODELAN NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP $US MENGGUNAKAN DERET WAKTU HIDDEN MARKOV HAMILTON*

BAB II MATERI PENUNJANG. 2.1 Keuangan Opsi

BAB III METODE PENELITIAN

PERHITUNGAN PARAMETER DYNAMIC ABSORBER

Muhammad Firdaus, Ph.D

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Permasalahan Nyata Penyebaran Penyakit Tuberculosis

KINEMATIKA. gerak lurus berubah beraturan(glbb) gerak lurus berubah tidak beraturan

APLIKASI PEMULUSAN EKSPONENSIAL DARI BROWN DAN DARI HOLT UNTUK DATA YANG MEMUAT TREND

Sekilas Pandang. Modul 1 PENDAHULUAN

BAB II TEORI DASAR ANTENA

PENENTUAN CADANGAN PREMI MENGGUNAKAN METODE FACKLER PADA ASURANSI JIWA DWI GUNA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

FISIKA. Sesi INTI ATOM A. STRUKTUR INTI

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pembicaraan sehari-hari, bank dikenal sebagai lembaga keuangan yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mempunyai efek menekan atau menghentikan suatu proses biokimia di dalam

KOINTEGRASI DAN ESTIMASI ECM PADA DATA TIME SERIES. Abstrak

ANALISIS DIRECT SELLING COST DALAM MENINGKATKAN VOLUME PENJUALAN Studi kasus pada CV Cita Nasional.

PENERAPAN METODE TRIPLE EXPONENTIAL SMOOTHING UNTUK MENGETAHUI JUMLAH PEMBELI BARANG PADA PERUSAHAAN MEBEL SINAR JEPARA TANJUNGANOM NGANJUK.

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS VIII DI SMPN 5 LINGSAR TAHUN PELAJARAN 2012/2013

Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jember ABSTRAK

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ANALISIS PERAMALAN INDEKS HARGA SAHAM KOSPI DENGAN MENGGUNAKAN METODE INTERVENSI

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENERAPAN PERHITUNGAN FISHER-SNEDECOR UNTUK UJI F

KARAKTERISTIK UMUR PRODUK PADA MODEL WEIBULL. Sudarno Staf Pengajar Program Studi Statistika FMIPA UNDIP

BAB 3 LANDASAN TEORI

B a b 1 I s y a r a t

PENGGUNAAN DISTRIBUSI PELUANG JOHNSON SB UNTUK OPTIMASI PEMELIHARAAN MESIN

Transkripsi:

Bab III Sudi Kasus Mode Doube Decremen Pada bab ini, akan dieaskan erebih dahuu mengenai beberapa definisi daam eori Doube Decremen. Seanunya akan dibahas benuk kuanifikasi dependensi daam kasus Doube Decremen menggunakan konsep konkordan dengan pendekaan copua. 3. Mode Doube Decremen Definisi 3.. Peuang Unuk Usia Meningga Misakan seseorang yang baru ahir akan diiha peuang bersyaranya bahwa dia akan meningga anara usia dan z. Unuk kondisi ini sudah dipasikan bahwa dia akan hidup sampai usia ahun. Maka akan beraku F z Pr > ( X z X F F (3. Dimana X adaah usia pada saa seseorang iu meningga. Simbo ( digunakan unu mewakii seseorang yang hidup pada usia dan sisa usianya sebagai T, aau ebih easnya, sebagai T. Maka orang ini akan meningga pada usia + T. Karena usia kemaian idak bisa diramakan, maka T dianggap sebagai variabe acak dengan fungsi disribusi peuangnya adaah Simbo Pr T, (3.2 dapa dinerpreasikan sebagai peuang akan meningga di seang waku ahun kemudian. Dari fungsi ini dapa didefinisikan akan berahan hidup seama disribusi peuangnya adaah p sebagai peuang ahun yang akan daang dengan fungsi p Pr T >, (3.3 22

23 Definisi 3..2 Force of Moraiy Jika dikeahui z + maka akan diperoeh F F F + F f Pr ( X + X > merupakan peuang seseorang berusia akan meningga sesaa seeah usia. (3.4 ' Dikeahui F f adaah fungsi disribusi peuang dari variabe acak usia kemaian yang koninu. Tuis ' f s µ F s disebu sebagai force of moraiy yang berniai non-negaif. (3.5 Unuk menggambarkan doube decremen di aas, misa erdapa dua peubah acak:. T( : peubah acak koninu yang menyaakan sisa waku ( seseorang berusia akan gugur saus asuransinya. 2. J( : peubah acak diskri yang menyaakan penyebab seseorang berusia menadi gugur dari saus asuransinya, dapa diberikan niai unuk kemaian dan 2 unuk pensiun hari ua sebagai kasus doube decremen. Fungsi pada peuang gabungan dari kedua peubah acak di aas dinoasikan dengan f (, akan digunakan unuk menghiung peuang keadian yang, T, J didefinisikan oeh T dan J. Misa, T, J, { } f d P < T + d J (3.6 menyaakan peuang eradinya decremen ke- pada waku anara hingga + d, dapa kia nyaakan sebagai ( dengan >,, 2. Seanunya fungsi pada peuang margina unuk T( daam kasus doube decremen dinyaakan sebagai beriku, Bab III Sudi Kasus Mode Doube Decremen

24 T 2 ( (, f f (3.7 T, J Sedangkan fungsi pada peuang margina unuk J( adaah J (, f f s ds (3.8 dengan menyaakan sisa usia seseorang yang sekarang berusia. T, J Beberapa fungsi akuaria yang berhubungan dengan doube decremen menggunakan superscrip, menyaakan fungsi yang berhubungan dengan semua penyebab decremen, dapa didefinisikan sebagai beriku: ( (, min (, S S P T T2 > ( τ ( τ S a, a ( τ ( τ ( τ a + d µ p d + d og d ( ( τ ( τ + e + ( τ ( τ ( µ f p + Beberapa fungsi akuaria yang berhubungan dengan Muipe decremen didefinisikan sebagai beriku : Bab III Sudi Kasus Mode Doube Decremen

25 ( S P min T, T2 >, J ( ( S a, a ( ( ( ( a + d µ ( p ( d og d ( ( ( ( ( d + + e + f p ( µ + Seanunya akan diurunkan unuk Associaed singe decremen sebagai beriku: ( τ ' S P T > ( τ ( τ ' ' S' a, a ( τ ( τ ( τ d' ' ' ' p ' a + d ' ' ' ' d µ ' og ' d ( ( τ ( τ ( τ ( τ ( f ' p' µ ' + + e + + Berdasarkan Surviva Copua yang eah dibahas pada bab sebeumnya sera dengan menggunakan definisi-definisi pada kasus doube decremen di aas, maka permasaahan eradinya penurunan popuasi daam perusahaan asuransi dapa dirumuskan sebagai beriku, ( S, C S', S',, 2 2 2 2 (3.9 Lemma beriku akan memperegas rumusan di aas. Lemma 3..3 (Liha [2] Bab III Sudi Kasus Mode Doube Decremen

26 Misa Maka 2 '( C u P I S ( T u C( u merupakan suau copua sedemikian sehingga ( ( 2 S, 2 C S', S' 2,, 2. Perhaikan dengan ( '( ( S' P T > P T '( Pr T, menyaakan peuang seseorang keuar dari popuasi seeah ahun berikunya disebabkan oeh penyebab. Karena '( maka dengan menggunakan asumsi Consan Force diperoeh ( Akibanya n n '( ( ( '( '( ( 2 S, 2 C S', S' 2 ' ( '2 C, 2 ( ( 2 C, 2. 3.2 Daa Doube Decremen Sudi kasus erhadap sebuah perusahaan asuransi diakukan dengan meneii efek pensiun dan meningga seeah pensiun sebagai penyebab penurunan popuasi pesera asuransi pada suau perusahaan asuransi, sebagai doube decremen daam seang waku sebeas ahun. Beriku ini disaikan abe daa besera gambar ponya dari Bab III Sudi Kasus Mode Doube Decremen

27 '( Pr T,. ( Tabe 4 Daa Doube Decremen Umur (P (M (P -(P -(M 5.34.3.298.98792.9997 5.92.8.36.989864.9992 52.99..92.98988.9989 53.98.5.826.98974.9985 54.87.6.3477.986523.9984 55.26.23.2653.97347.9977 56.692.76.4249.95759.9824 57.99.86.36579.96342.984 58.296.253.35965.96435.9747 59.29.33.3662.963379.9687 6.5853.589.387.96983.94 Ke: P Pensiun, M Meningga seeah Pensiun (P Graduasi Whiaker dari (P Bab III Sudi Kasus Mode Doube Decremen

28.5 (M.95.9.85.8.8.85.9.95 (P Gambar 3. Diagram Pencar.8.7.6.5.4.3.2. 48 5 52 54 56 58 6 62 Umur (P (M Gambar 3.2 Grafik vs Umur Bab III Sudi Kasus Mode Doube Decremen

29.7.6.5.4.3.2 (P (M. 48 5 52 54 56 58 6 62 Umur Gambar 3.3 Grafik vs Umur Hasi Graduasi Unuk seanunya daa yang akan digunakan daam simuasi adaah daa hasi graduasi. 3.3 Pemodean Dependensi Decremen Meaui Copua Sebagai angkah awa unuk menyeidiki dependensi kasus doube decremen ini, erebih dahuu akan dipiih copua yang epa unuk menggambarkan srukur dependensi dari variabe acak daam yang dimiiki, unuk seanunya akan diaksir parameer copua berdasarkan copua yang eah erpiih. Agorima idenifikasi copua sebagai beriku (Liha [3]:. Taksir koreasi Kenda τ ( ( 2. Tenukan i n sign X X X X 2 n i 2i 2 i< {( X Y X < Xi Y < Yi} #, :, V ; i n ( n 3. Konsruksi aksiran non paramerik K ( v δ ( v n n V i n 4. Seanunya konsruksi pua aksiran paramerik K ( v v λ ( v;< v< 5. Po Kn ( v dan Kφ ( v erhadap v i φ φ Bab III Sudi Kasus Mode Doube Decremen

3 6. Bua Q-Q Po unuk aksiran K non paramerik dan paramerik, kemudian hiung Koefisien Koreasinya. Dengan menerapkan agorima ini pada daa di aas maka diperoeh po K ( v dan Kφ ( v erhadap v sebagai beriku: n.2 K empirik.8.6.4.2..2.3.4.5.6.7.8.9 Ke: K Cayon K Gumbe Gambar 3.4 Grafik K(v Dengan membandingkan po empirik dengan po copua Cayon dan Gumbe, maka copua yang epa unuk digunakan daam memodekan dependensi sudi kasus ini adaah copua Cayon. Seanunya perhaikan dua po beriku ini. Bab III Sudi Kasus Mode Doube Decremen

3.2.8 Cayon.6.4.2.2.4.6.8.2 Non Paramerik Gambar 3.5 Q-Q Po Copua Cayon erhadap Non Paramerik.2.8 Gumbe.6.4.2.2.4.6.8.2 Non Paramerik Gambar 3.6 Q-Q Po Copua Gumbe erhadap Non Paramerik Bab III Sudi Kasus Mode Doube Decremen

32 Jika dihiung niai koefisien koreasi unuk masing-masing copua erhadap non paramerik, maka diperoeh.994 unuk Cayon dan.999 unuk Gumbe. Dengan menggunakan Komogorv-Smirnov Tes ebih egas agi diunukkan bahwa kedua copua cocok unuk memodekan daa dengan P-Vaue.9 unuk Cayon dan.79 unuk Gumbe. Karena P-Vaue Cayon ebih besar daripada P-Vaue Gumbe maka daa doube decremen ebih cocok dimodekan dengan copua Cayon. Seanunya akan diaksir parameer copua Cayon erhadap daa pada Tabe 4 dengan menggunakan eknik Maimum Likeihood Esimaor. Copua Cayon didefinisikan sebagai beriku, Misakan α α (, ( α C u v u + v (3. cuv (, merupakan fungsi densias dari C( u, v. Maka fungsi ikeihood bisa diuis sebagai (, ; cuv (, Luvα (3. Dengan memaksimumkan fungsi ikeihood di aas erhadap daa pada Tabe 4, daam ha ini menggunakan sofware Ece:Sover, maka diperoeh niai aksiran α 77.86. Berdasarkan fungsi pada Tabe 3 maka akan diperoeh τˆ τˆ XY. P( ( X X ( Y Y P( ( X X ( Y Y > <.975 2 2 2 2 dimana ( X, Y dan ( X 2, Y 2 menyaakan vekor acak dengan enri pada Tabe 4 koom keima dan keenam. Maka bisa disimpukan bahwa decremen pensiun dengan meningga seeah pensiun memiiki dependensi yang sanga kua. Bab III Sudi Kasus Mode Doube Decremen