UKURAN S A S MPE P L P of o. D r D. r H. H Al A ma m s a d s i d Sy S a y h a z h a, SE S. E, M P E ai a l i : l as a y s a y h a

dokumen-dokumen yang mirip
PROSEDUR MENGGUNAKAN STRATIFIED RANDOM SAMPLING METHOD DALAM MENGESTIMASI PARAMETER POPULASI

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, penulis memilih lokasi di SMA Negeri 1 Boliyohuto khususnya

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian. variable independen dengan variabel dependen.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di MTs Negeri 2 Bandar Lampung dengan populasi siswa

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Obyek dalam penelitian ini adalah kebijakan dividen sebagai variabel

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri I Tibawa pada semester genap

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk menjawab permasalahan yaitu tentang peranan pelatihan yang dapat

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

III. METODE PENELITIAN. Metode dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Penggunaan metode eksperimen ini

PROPOSAL SKRIPSI JUDUL:

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. penerapan Customer Relationship Management pada tanggal 30 Juni 2011.

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN PENGARUH PENGGUNAAN METODE GALLERY WALK

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara atau langkah-langkah yang harus

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB III METODE PENELITIAN. sebuah fenomena atau suatu kejadian yang diteliti. Ciri-ciri metode deskriptif menurut Surakhmad W (1998:140) adalah

BAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini di laksanakan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. 1 Gorontalo pada kelas

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. penelitian, hal ini dilakukan untuk kepentingan perolehan dan analisis data.

BAB III METODE PENELITIAN. SMK Negeri I Gorontalo. Penetapan lokasi tersebut berdasarkan pada

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum dilakukan penelitian, langkah pertama yang harus dilakukan oleh

METODE PENELITIAN. digunakan untuk mengetahui bagaimana pengaruh variabel X (celebrity

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 8 Bandar Lampung. Populasi dalam

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak di

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen yang telah dilaksanakan di SMA

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun yang menjadi objek penelitian adalah siswa MAN Model Gorontalo.

III.METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini subyek yang digunakan adalah siswa VII A SMPN 5

BAB III METODE PENELITIAN. hasil penelitian. Walaupun penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen,

Post test (Treatment) Y 1 X Y 2

BAB III METODE PENELITIAN

Nama : Crishadi Juliantoro NPM :

BAB III METODE PENELITIAN. mencari jawaban atau menggambarkan permasalahan yang akan dibahas. Metode

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dipakai adalah penelitian kuantitatif, dengan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 13 Bandar Lampung. Populasi dalam

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

IV. UKURAN SIMPANGAN, DISPERSI & VARIASI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ANALISIS DATA KATEGORIK (STK351)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

REGRESI DAN KORELASI LINEAR SEDERHANA. Regresi Linear

Kecocokan Distribusi Normal Menggunakan Plot Persentil-Persentil yang Distandarisasi

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara ilmiah yang digunakan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan strategi pembelajaran mind mapping dalam pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. pretest postes control group design dengan satu macam perlakuan. Di dalam

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Al-Azhar 1 Wayhalim Bandar Lampung. Populasi

BAB III METODE PENELITIAN

IV. PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM

BAB IX. STATISTIKA. CONTOH : HASIL ULANGAN MATEMATIKA 5 SISWA SBB: PENGERTIAN STATISTIKA DAN STATISTIK:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (Research and

ε adalah error random yang diasumsikan independen, m X ) adalah fungsi

BAB 1 PENDAHULUAN. dependen (y) untuk n pengamatan berpasangan i i i. x : variabel prediktor; f x ) ). Bentuk kurva regresi f( x i

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. berjumlah empat kelas terdiri dari 131 siswa. Sampel penelitian ini terdiri dari satu kelas yang diambil dengan

INFERENSI FUNGSI KETAHANAN DENGAN METODE KAPLAN-MEIER

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

III. METODE PENELITIAN. bersifat statistik dengan tujuan menguji hipotesis yang telah ditetapkan.

BAB 2 LANDASAN TEORI. diteliti. Banyaknya pengamatan atau anggota suatu populasi disebut ukuran populasi,

BAB III METODE PENELITIAN

SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA 2010 ANALISIS DISKRIMINAN DISKRIT UNTUK MENGELOMPOKKAN KOMPONEN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

III. METODE PENELITIAN

BAB 2 LANDASAN TEORI. estimasi, uji keberartian regresi, analisa korelasi dan uji koefisien regresi.

PENGANTAR TEKNIK SAMPLING

BAB III METODELOGI PENELITIAN. metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

STATISTIK menyatakan kumpulan data, bilangan maupun non bilangan, yg disusun ke dlm tabeldiagram-grafik yang menggambarkan suatu persoalan.

BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN

Didownload dari ririez.blog.uns.ac.id BAB I PENDAHULUAN

BAB 2 LANDASAN TEORI. persamaan penduga dibentuk untuk menerangkan pola hubungan variabel-variabel

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN. Karangkajen, Madrasah Tsanawiyah Mu'allimaat Muhammadiyah Yogyakarta,

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

EVALUASI TINGKAT PENDIDIKAN ANAK DI PROVINSI JAWA BARAT MENGGUNAKAN FIRST ORDER CONFIGURAL FREQUENCY ANALYSIS

UKURAN LOKASI, VARIASI & BENTUK KURVA

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sugiyono (2008:56) menjelaskan metode penelitian deskriptif adalah:

LAPORAN PENELITIAN. Pola Kecenderungan Penempatan Kunci Jawaban Pada Soal Tipe-D Melengkapi Berganda. Oleh: Drs. Pramono Sidi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian adalah cara ilmiah untuk memahami suatu objek dalam

BAB 2 KAJIAN PUSTAKA

UJI NORMALITAS X 2. Z p i O i E i (p i x N) Interval SD

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. menghimpun dana dari pihak yang kelebihan dana (surplus spending unit) kemudian

Bab 3 Analisis Ralat. x2 x2 x. y=x 1 + x 2 (3.1) 3.1. Menaksir Ralat

P n e j n a j d a u d a u l a a l n a n O pt p im i a m l a l P e P m e b m a b n a g n k g i k t Oleh Z r u iman

Hubungan Model Kurva Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga di Provinsi Sulawesi Selatan dengan Elastisitasnya

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. awal dengan pemberian latihan dan pemberikan tes akhir yang kemudian melihat

SOLUSI TUGAS MATA KULIAH STATISTIKA II

BAB III METODE PENELITIAN

MATERI KULIAH STATISTIKA I UKURAN. (Nuryanto, ST., MT)

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Di dalam matematika mulai dari SD, SMP, SMA, dan Perguruan Tinggi

BAB 2 LANDASAN TEORI. Teori Galton berkembang menjadi analisis regresi yang dapat digunakan sebagai alat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Transkripsi:

UKURAN SAMPEL Prof. Dr. H. Almasd Syahza, SE., MP Emal: asyahza@yahoo.co.d Webste: http://almasd. almasd.staff. staff.unr.ac.d Penelt Senor Unverstas Rau Penentuan Sampel Peneltan lmah hampr selalu hanya dlakukan terhadap sebagan saja dar hal-hal yang sebenarnya mau dtelt. Peneltan hanya dlakukan terhadap sampel, tdak terhadap populas. Kesmpulan-kesmpulan peneltan mengena sampel tu akan dkenakan atau dgeneralsaskan terhadap populas. Generalsas dar sampel ke populas n mengandung resko bahwa akan terdapat kekelruan atau ketdak- tepatan, karena sampel tdak akan mencermnkan secara tepat keadaan populas. Makn tdak sama sampel dengan populasnya, maka makn besarlah kemungknan kekelruan dalam generalsas tu D dalam penentuan sampel secara rambang semua anggota populas, secara ndvdual atau secara kolektf, dber peluang yang sama untuk menjad anggota sampel. 1

Parameter menentukan representatveness sesuatu sampel 1. Varabltas populas: In merupakan hal yang sudah gven,, artnya penelt harus menerma sebagamana adanya, dan tdak dapat mengatur atau memanpulaskannya. 2. Besar sampel: Makn besar sampel yang dambl akan makn tngg taraf representatveness sampelnya. Ketentuan n berlaku selama populasnya tdak homogen secara sempurna. Jka populasnya homogen secara sempurna besar sampel tdak mempengaruh taraf representatfnya sampel. Lanjutan. 3. Teknk penentuan sampel: Makn tngg tngkat rambang dalam penentuan sampel, akan makn tngglah tngkat representatf sampel. Kententuan n juga hanya berlaku selama populasnya tdak homogen secara sempurna. Jka populasnya homogen secara sempurna rambang sama sekal tdak dperlukan. 4. Kecermatan memasukkan cr-cr populas dalam sampel: Dengan mempertmbangkan parameter- parameter, penelt dharapakan dapat mengusahakan atau menentukan sampel yang palng tngg tngkat representatfnya yang mungkn dcapa. 2

Rencana Samplng 1. Unt Samplng 2. Kerangka Samplng (Samplng Frame) 3. Ukuran Sampel 4. Memlh Unt Samplng 5. Macam-macam macam Rencana Samplng Unt Samplng Unt samplng adalah sesuatu yang berdasarkan krtera tertentu, djadkan sebuah ketentuan yang karakterstknya akan dukur. Unt samplng n dapat merupakan sebuah ndvdu yang berdr sendr, kumpulan ndvdu, sebuah daerah tertentu, atau sebuah satuan waktu tertentu. Yang pentng dalam menentukan unt samplng adalah terdapatnya krtera yang secara ketat menentukan sesuatu sebaga sebuah kesatuan yang jelas batas-batasnya. batasnya. Menentukan unt-unt samplng secara keseluruhan sama dengan menentukan sampled populaton (populas yang akan dsampel). 3

Kerangka Samplng (Samplng Frame) Kerangkan samplng adalah sebuah daftar bers unt- unt samplng yang ada dalam populas. Unt-unt n masng-masng dber nomor urut yang satu sama lan berbeda, sehngga dengan menunjuk sebuah nomor unt, kta dapat mengdentfkasnya d lapangan. Nomor-nomor n terdr dar dgt (angka) yang sama banyaknya. Kerangka Samplng n mutlak harus ada, karena dar kerangka samplng nlah kta akan memlh unt ke dalam sampel. Ukuran Sampel Ukuran sampel adalah banyaknya unt samplng yang ada dalam sampel. Ukuran sampel basanya dber smbul n (smbul ukuran populas adalah N) dalam urutan langkah rencana samplng. Menentukan ukuran sampel nlah yang palng sult, karena banyak sekal faktor yang melandasnya. 4

Faktor yang menentukan ukuran sampel Varabel karakterstk yang akan dukur yang dmlk unt-unt samplng. Varabeltas n dperlhatkan oleh varans populas yang besarnya jarang sekal dketahu. Kekelruan samplng yang dapat dtolerr. Kekelruan n dtentukan oleh penelt, yang besarnya tergantung kepada tujuan penggunaan hasl peneltan. Baya peneltan per unt samplng. Waktu. Ukuran sampel (Cochran. Wllam G) n adalah ukuran sampel; P merupakan propors dar masng-masng kelompok sampel pada kelas yang terplh; Q = 1 - P. N adalah ukuran populas; Z adalah nla devas normal terhadap probabltas keyaknan yang dngnkan; d = standar error. 5

Memlh Unt Samplng Unt samplng dplh ke dalam sampel melalu prosedur acak, artnya pemlhan unt samplng dlakukan sedemkan rupa, sehngga setap unt samplng yang ada dalam populas mempunya peluang terplh yang dketahu besarnya, dan peluang n tdak boleh sama dengan nol. Untuk memlh samplng secara acak, dperlukan kerangka samplng, dan tabel angka random. Pemlhan unt samplng secara acak n mutlak harus dlakukan, agar supaya kta dapat mempergunakan metode statstk sebaga alat analss. Apabla persyaratan acak d atas tdak dpenuh, maka rumus-rumus yang dsedakan oleh metode estmas tdak sah untuk dpergunakan. Macam-macam macam Rencana Samplng 1. Samplng Acak Sederhana (SAS) 2. Samplng Acak dengan Stratfkas (SASTRA) 3. Samplng Acak Klaster (SAK) 4. Samplng Sstematk 6

Samplng Acak Sederhana (SAS) Cr utama SAS adalah bahwa peluang setap unt samplng untuk terplh ke dalam sampel adalah sama. Kerangka samplng bers semua unt samplng yang ada dalam populas, dan pemlhan dlakukan langsung dar kerangka samplng dengan mempergunakan angka random (angka/blangan acak). Rencana samplng n dpergunakan apabla kta mempunya keterangan/petunjuk bahwa keadaan karakterstk yang akan dukur tersebar meluas dseluruh populas. Keuntungan rencana n terletak pada kesederhanaan analssnya (estmas parameternya), karena tdak memerlukan pembobotan (weghtng). Rumus yang dapat dpaka Untuk Estmas MEAN: Untuk Estmas TOTAL: Untuk Estmas PROPORSI: 7

Samplng Acak dengan Stratfkas (SASTRA) Langkah pertama yang harus dlakukan dalam SASTRA adalah membag populas ke dalam strata (sub-populas). Penstratfkas n gunanya untuk menghomogenkan karakterstk yang dperkrakan keadaannya heterogen. Setelah dtentukan ukuran sampel keseluruhan, maka setap stratum harus memlh unt secara acak sedemkan rupa, sehngga banyaknya unt yang dambl dar stratum-stratum tu secara keseluruhan sama dengan n. Metode alokas SASTRA Alokas Sembarang Alokas Sama Banyak Alokas Proporsonal Alokas Optmum Alokas Neyman 8

Alokas Sembarang Dar setap stratum dplh unt yang banyaknya sembarang, dengan syarat bahwa banyaknya secara keseluruhan adalah n. Alokas n kurang bak untuk dpergunakan, karena mungkn akan memberkan prestas yang lebh rendah dar rencana SAS Alokas Sama Banyak Dar setap stratum dambl unt yang sama banyaknya, sehngga secara gabungan akan sama dengan n. Prestas yang dberkan mungkn lebh buruk dar yang dberkan oleh SAS. Untuk ukuran sampelnya L adalah banyaknya strata 9

Alokas Proporsonal Alokas n berpegang pada krtera, bahwa makn besar ukuran stratum, makn banyak ukuran unt yang dambl dar stratum tu. Dalam praktek, alokas nlah yang banyak dgunakan, karena adanya beberapa keuntungan: Sederhana Analssnya tdak memerlukan bobot karena sampel yang dperoleh merupakan "self- weghtng". Press yang dberkan tngg, palng rendah sama dengan press yang dapat dberkan oleh SAS. n = Alokas Optmum makn besar varas karakterstk dalam sebuah stratum, makn banyak unt yang dambl dar stratum tu makn murah baya per unt samplng dalam sesuatu stratum, makn banyak yang dambl makn besar ukuran stratum, makn banyak unt yang dambl dar stratum yang bersangkutan. N. p (1 p ). 2 N. D+ C. N. p (1 p ) N p (1 p ) C Nla C adalah unt baya per stratum n = N N p C.. (1 p C p (1 ) p ) n 10

Alokas Neyman Alokas n tergantung kepada besarnya ukuran stratum dan besarnya varans stratum. Jka dketahu besarnya varans untuk tap- tap stratum, maka alokas n merupakan yang bak sekal karena dapat memberkan press yang tngg. n = N [ N. p (1 p )] 2. D + 2 N. p (1 p ) n N. N. p (1 p ) =. p (1 p ) n Samplng Acak Klaster (SAK) SAK merupakan rencana yang banyak sekal dpergunakan dalam peneltan surva karena bayanya yang relatf murah. Untuk memperkecl basnya harus dambl dengan ukuran relatf besar. Langkah pertama yang dlakukan adalah membentuk klaster-klaster, klaster, yang dalam bahasa samplngnya dsebut juga unt samplng prmer (USP). USP merupakn unt terbesar, d dalamnya terdapat unt-unt terkecl, yang dsebut unt sub samplng (USS). 11

Samplng Sstematk Samplng sstemats dapat memberkan press yang tngg dengan prosedur pemlhan yang sangat sederhana. Pertama-tama, tama, setelah ukuran sampel dtentukan, kta tentukan besarnya nterval pemlhan: I = N n Kemudan plh sebuah angka acak, awal pemlhan (AP), yang memenuh batas 1 < AP < I. AP yang dperoleh secara acak tu merupakan unt samplng pertama yang dplh ke dalam sampel, sedangkan unt-unt selanjutnya dplh dengan cara menambahkan I kepada nomor unt yang sebelumnya (AP, AP + I, AP + I + I, dan seterunya). Metode Estmas (Analss) Estmas parameter atau analss yang dpergunakan, tergantung kepada dua hal: rencana samplng tngkat pengukuran (skala) yang dmlk oleh data. Untuk data yang berskala nomnal dan/atau ordnal dgunakan metode statstk non- parametrk Untuk data dengan skala nterval, dan/atau rato dapat dpergunakan metode statstka parametrk. 12

MACAM-MACAM DISAIN SAMPLING MACAM-MACAM DISAIN SAMPLING Unrestrcted random sample: sampel dtark secara langsung dar populas, tanpa dbag- bag terlebh dahulu. Smple random sample (sampel random sederhana): Sampel yang dngnkan dtark secara random, bak menggunakan random numbers ataupun dengan undan basa. Sstmatc sample (sampel sstmatk): Unt populas dber nomor urut, kemudan dtentukan nomor awal star secara acak. Untuk nomor berkutnya dtentukan secara sstematk. 13

MACAM-MACAM DISAIN SAMPLING (lanjutan ) Restrcted random sample: sampel dtark dar populas yang telah dkelompokkan lebh dahulu: Stratfed samplng: populas dbag dalam kelompok yang homogen terlebh dahulu. Anggota sample dtark dar setap strata. Jka tdak semua strata dtark sampelnya, maka a menjad; Multple stage sample: Sampel dtark dar kelompok populas, tetap tdak semua anggota kelompok populas menjad anggota sampel. Hanya sebagan dar anggota subpopulas menjad anggota sampel. Cluster samplng: populas dbag dulu atas kelompok berdasarkan area atau cluster. Anggota subpopulas tap cluster tdak perlu homogen. Beberapa cluster dplh dulu sebaga sampel, kemudan dplh lag anggota unt dar sampel cluster d atas. Stratafed cluster sample: sampel dtark dengan kombnas antara stratfed samplng dan cluster samplng. 14