DISTRIBUSI DUA PEUBAH ACAK

dokumen-dokumen yang mirip
Definisi 3.3: RUANG SAMPEL KONTINU Ruang sampel kontinu adalah ruang sampel yang anggotanya merupakan interval pada garis bilangan real.

Disusun oleh: 1. Diah Sani Susilawati ( / 7B) 2. Farid Hidayat ( / 7B) 3. Rico Nurcahyo ( / 7B)

ALJABAR MAX-PLUS BILANGAN KABUR (Fuzzy Number Max-Plus Algebra) INTISARI ABSTRACT

Persamaan Garis Singgung. Disusun Oleh: Anang Wibowo, S.Pd

BAB III ESTIMASI PARAMETER PADA MODEL REGRESI LOGISTIK 2-LEVEL. Model hirarki 2-level merupakan model statistik yang digunakan untuk

EKSPEKTASI DUA PEUBAH ACAK

Probabilitas dan Statistika Fungsi Distribusi Peluang Kontinyu Lanjut. Adam Hendra Brata

BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN

Sistem Linear Max-Plus Interval Waktu Invariant

Hubungan Antara Turunan Parsial dan Kekontinuan Pada Fungsi Dua Peubah

BAB 2 LANDASAN TEORI

Bab III S, TORUS, Sebelum mempelajari perbedaan pada grup fundamental., dan figure eight terlebih dahulu akan dipelajari sifat dari grup

BAB 2 MOMEN DAN ENTROPI

PERHITUNGAN INTEGRAL FUNGSI REAL MENGGUNAKAN TEKNIK RESIDU

Perbandingan Bilangan Dominasi Jarak Satu dan Dua pada Graf Hasil Operasi Comb

Elliptic Curve Digital Signature Algorithm (ECDSA) Departemen Teknik Informatika ITB

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI...

A. Distribusi Gabungan

ANALISIS HOMOTOPI DALAM PENYELESAIAN SUATU MASALAH TAKLINEAR

A. Distribusi Gabungan

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. sumber untuk membiayai dirinya dan keluarganya, dan bagi tenaga kerja yang

ANALISIS PERUBAHAN LUASAN AREAL PERTANAMAN DAERAH IRIGASI UPT-1 SUNGAI PAKU BERDASARKAN DEBIT AIR PADA SALURAN PRIMER BENDUNGAN SUNGAI PAKU

Persamaan Schrödinger dalam Matriks dan Uraian Fungsi Basis

III HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. dalam skala prioritas pembangunan nasional dan daerah di Indonesia

BUKU 3 PEDOMAN PENGAWAS/PEMERIKSA BADAN PUSAT STATISTIK

Diberikan sebarang relasi R dari himpunan A ke B. Invers dari R yang dinotasikan dengan R adalah relasi dari B ke A sedemikian sehingga

BAB 2 LANDASAN TEORI

MATRIKS DALAM LABORATORIUM oleh : Sugata Pikatan

Penyelesaian Algortima Pattern Generation dengan Model Arc-Flow pada Cutting Stock Problem (CSP) Satu Dimensi

KAJIAN PERBANDINGAN KINERJA GRAFIK PENGENDALI CUMULATIVE SUM

BAB I PENDAHULUAN. segi kuantitas dan kualitasnya. Penambahan jumlah konsumen yang tidak di ikuti

BAB II DISTRIBUSI PEUBAH ACAK

Sudaryatno Sudirham. Studi Mandiri. Fungsi dan Grafik. Darpublic

PENJUMLAHAN MOMENTUM SUDUT

PETUNJUK UMUM Pengerjaan Soal Tahap Final Diponegoro Physics Competititon Tingkat SMA

1. Pengertian Tentang Fungsi dan Grafik

1 1. POLA RADIASI. P r Dengan : = ½ (1) E = (resultan dari magnitude medan listrik) : komponen medan listrik. : komponen medan listrik

Pelabelan Total Super (a,d) - Sisi Antimagic Pada Graf Crown String (Super (a,d)-edge Antimagic Total Labeling of Crown String Graph )

DISTRIBUSI SATU PEUBAH ACAK

SIFAT-SIFAT OPERASI ARITMATIKA, DETERMINAN DAN INVERS PADA MATRIKS INTERVAL TUGAS AKHIR. Oleh : NURSUKAISIH

KAJIAN MODEL EPIDEMIK SIR DETERMINISTIK DAN STOKASTIK PADA WAKTU DISKRIT. Oleh: Arisma Yuni Hardiningsih

PENGGUNAAN METODE HOMOTOPI PADA MASALAH PERAMBATAN GELOMBANG INTERFACIAL

Alternatif jawaban soal uraian

BENTUK NORMAL SMITH DAN MATRIKS BAIK KIRI/KANAN

BAB 2 LANDASAN TEORI

BUKU 3 PEDOMAN PENGAWAS/PEMERIKSA BADAN PUSAT STATISTIK

SOAL DAN PEMBAHASAN POSTEST PEMBINAAN GURU OLIMPIADE MADRASAH ALIYAH (MA) NARASUMBER: DODDY FERYANTO

MAKALAH SEMINAR TUGAS AKHIR ANALISIS TEKSTUR MENGGUNAKAN METODE TRANSFORMASI PAKET WAVELET Rosanita Listyaningrum*, Imam Santoso**, R.

ABSTRAK. Kata Kunci: efisiensi, faktor daya, motor kapasitor. 1. Pendahuluan DTE FT USU

Fungsi F disebut anti turunan (integral tak tentu) dari fungsi f pada himpunan D jika. F (x) = f(x) dx dan f (x) dinamakan integran.

(R.4) PENGUJIAN DAN PEMODELAN ASOSIASI DUA VARIABEL KATEGORIK MULTI-RESPON DENGAN METODE BOOTSTRAP DAN ALGORITMA GANGE

Pedoman Pemeriksa/Pengawas VIMK14 Triwulanan

IMPLEMENTASI PANORAMIC IMAGE MOSAIC DENGAN METODE 8 PARAMETER PERSPECTIVE TRANSFORMATION

ANALISIS ANTRIAN TIPE M/M/c DENGAN SISTEM PELAYANAN FASE CEPAT DAN FASE LAMBAT

PERSAMAAN GARIS SINGGUNG LINGKARAN

Unit 2 KONSEP DASAR ALJABAR. Clara Ika Sari Pendahuluan

By. Risa Farrid Christianti, S.T.,M.T.

Uji Rank Mann-Whitney Dua Tahap

KAJIAN METODE ZILLMER, FULL PRELIMINARY TERM, DAN PREMIUM SUFFICIENCY DALAM MENENTUKAN CADANGAN PREMI PADA ASURANSI JIWA DWIGUNA

Materi VI. Matik memiliki notasi yang berbeda dengan determinan. Garis pembatas sedikit disikukan Contoh. matrik ini memiliki ordo (3x4)

BAB III m BAHASAN KONSTRUKSI GF(3 ) dalam penelitian ini dapat dilakukan dengan mengacu pada konsep perluasan filed pada Bab II bagian 2.8.

BAB III. METODE PENELITIAN. Tabel 1. Indikator/ Indikasi Penelitian

INSTANTON. Casmika Saputra Institut Teknologi Bandung

BAB III METODE BEDA HINGGA CRANK-NICOLSON

BAHASAN ALGORITME ARITMETIK GF(3 ) Telah dijelaskan sebelumnya bahwa dalam mengonstruksi field GF(3 )

TITIK DAN SISI PENUTUP MINIMAL PADA GRAF BINTANG

BENTUK GELOMBANG AC SINUSOIDAL

BAB I PENDAHULUAN. daya nasional yang memberikan kesempatan bagi peningkatan demokrasi, dan

MODUL PERTEMUAN KE 6 MATA KULIAH : FISIKA TERAPAN

PENDAHULUAN KALKULUS

MENGUKUR MOMEN INERSIA BEBERAPA MODEL VELG SEPEDA MINI

GETARAN PEGAS SERI-PARALEL

Gambar 1. Skema proses komunikasi dalam pembelajaran

Dicetak oleh Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Matematika

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN SELEKSI PENERIMAAN CALON ASISTEN PRAKTIKUM MENGGUNAKAN METODE SMART

BAB II LANDASAN TEORI

11. Turunan Perkalian Fungsi, Pangkat Dari Fungsi, Fungsi Rasional, Fungsi Implisit

PEMODELAN KEBOCORAN TANGKI TEKAN DENGAN PERANGKAT LUNAK MATLAB

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan di bidang-bidang lain, seperti sosial, politik, dan budaya. perbedaan antara yang kaya dengan yang miskin.

I. PENDAHULUAN. Konsep teori graf diperkenalkan pertama kali oleh seorang matematikawan Swiss,

Gambar A.1. Fix Dies.

matematika K-13 PEMBAGIAN HORNER DAN TEOREMA SISA K e l a s

52 Geometri Analitik Datar dan Ruang 4.1. DEFINISI PARABOLA

Penentuan Akar-Akar Sistem Persamaan Tak Linier dengan Kombinasi Differential Evolution dan Clustering

BAB 2. FUNGSI & GRAFIKNYA

PENGENDALIAN MUTU PRODUKSI BERAT SEMEN PT. SEMEN PADANG DENGAN BAGAN KENDALI SHEWHART DAN ROBUST

ISSN WAHANA Volume 67, Nomer 2, 1 Desember 2016

Sistem Pendukung Keputusan Untuk Pengadaan Fasilitas Hotel Menggunakan Metode TOPSIS

PENGARUH POSISI BEBAN DAN MOMEN INERSIA TERHADAP PUTARAN KRITIS PADA MODEL POROS MESIN KAPAL

Kecepatan atom gas dengan distribusi Maxwell-Boltzmann (1) Oleh: Purwadi Raharjo

MODUL BAB 2 KOMPOSISI FUNGSI DAN FUNGSI INVERS. Standar Kompetensi: 2. Menentukan komposisi dua fungsi dan invers suatu fungsi

BUKU 3 : PEDOMAN PENGAWAS / PEMERIKSA

KEBERADAAN SOLUSI PERSAMAAN DIOPHANTIN MATRIKS POLINOMIAL DAN PENYELESAIANNYA MENGGUNAKAN TITIK-TITIK INTERPOLASI

3.2 Teorema-Teorema Limit Fungsi

IV. METODE PENELITIAN

Perbandingan Mean Squared Error (MSE) Metode Prasad-Rao dan Jiang-Lahiri-Wan Pada Pendugaan Area Kecil

Var X y x E X y. g x y dx. dan varians bersyarat dari Y diberikan X = x dirumuskan sebagai berikut: Var Y x y E Y x. h y x dy

BAB III PEMODELAN SISTEM DINAMIK PLANT. terbuat dari acrylic tembus pandang. Saluran masukan udara panas ditandai dengan

Transkripsi:

0

DISTRIBUSI DUA PEUBAH ACAK Dala hal ini akan dibahas aca-aca fungsi peluang atau fungsi densitas ang berkaitan dengan dua peubah acak, aitu distribusi gabungan, distribusi arginal, distribusi bersarat, dan kebebasan stokastik Pada bab sebeluna, kita sudah ebahas penggunaan sebuah peubah acak berdasarkan eksperien Kita bisa juga enggunakan satu peubah acak lagi berdasarkan eksperien ang saa, sehingga akan diperoleh nilai pengaatan dari distribusi gabungan dua peubah acak Selanjutna, nilai pengaatan tersebut dapat digunakan dala pengabilan kesipulan DISTRIBUSI GABUNGAN Pebahasan aca-aca distribusi ang berkaitan dengan dua peubah acak selalu didasarkan pada peubah acak berdiensi dua Definisi 5 : PEUBAH ACAK BERDIMENSI DUA Jika S erupakan ruang sapel dari sebuah eksperien, aka pasangan (,Y) dinaakan peubah acak berdiensi dua, jika dan Y asing-asing enghubungkan sebuah bilangan real dengan setiap anggota S Dala statistika ada dua aca peubah acak berdiensi dua, aitu peubah acak berdiensi dua diskrit dan peubah acak kontinu berdiensi dua Definisi 52: PEUBAH ACAK DISKRIT BERDIMENSI DUA (,Y) disebut peubah acak diskrit berdiensi dua, jika banak nilai-nilai ang ungkin dari (,Y) salah satuna berhingga atau tak berhingga tapi dapat dihitung Definisi 52: PEUBAH ACAK KONTINU BERDIMENSI DUA (,Y) disebut peubah acak kontinu berdiensi dua, jika banak nilai-nilai ang ungkin dari dan Y asing-asing berbentuk sebuah interval Dala peubah acak diskrit, penghitungan peluang dari peubah acak dan Y ang asingasing berharga tertentu, eerlukan sebuah fungsi ang dinaakan fungsi peluang gabungan Definisi 53: FUNGSI PELUANG GABUNGAN Jika dan Y adalah dua peubah acak diskrit, aka fungsi ang dinatakan dengan,,y untuk setiap pasangan nilai (, dala sebuah daerah hasil dari dan Y, dinaakan fungsi peluang gabungan Dalil 5: SIFAT-SIFAT FUNGSI PELUANG GABUNGAN Sebuah fungsi berdua peubah acak dapat disebut sebagai distribusi peluang gabungan atau fungsi peluang gabungan dari peubah acak diskrit dan Y, jika dan hana jika nilai-nilaina, aitu,, eenuhi sifat-sifat sbb:, > 0 untuk setiap pasangan nilai (, dala daerah asalna 2,

Apabila epunai nilai-nilai, 2, 3,, dan Y epunai nilai-nilai, 2, 3,, n ; aka peluang peristiwa j dan Y Y k terjadi dinotasikan dengan j, Y k ) j, k ) Fungsi peluang gabungan dari dan Y di atas dapat digabarkan dala Tabel 5 TABEL 5 TABEL FUNGSI PELUANG GABUNGAN Y 2 3 n Julah, ), 2 ), 3 ), n ) p ( ) 2 3 2, ) 3, ), ) 2, 2 ) 3, ), 2 ) 2, 3 ) 3, 3 ), 3 ) 2, n ) 3, n ), n ) p ( 2 ) p ( 3 ) p ( ) Julah p 2 ( ) p 2 ( 2 ) p 2 ( 3 ) p 2 ( n ) Penghitungan peluang dari dua peubah acak dan Y ang asing-asing berharga tertentu, digunakan ruus: P [(, Y) A], A dengan A erupakan hipunan bagian dari daerah asal dan Y Dala peubah acak kontinu, penghitungan peluang dari dua peubah acak ang asingasing berharga tertentu, eerlukan sebuah fungsi ang dinaakan fungsi densitas gabungan Definisi 55: FUNGSI DENSITAS GABUNGAN Sebuah fungsi ang elibatkan dua peubah acak dan Y dengan nilai-nilaina dinatakan dala bidang-, dinaakan fungsi densitas gabungan, jika dan hana jika: dengan A terletak dala bidang- Dalil 52: SIFAT-SIFAT FUNGSI DENSITAS GABUNGAN Sebuah fungsi dari dua peubah acak kontinu dan Y disebut fungsi densitas gabungan, jika nilai-nilaina, aitu f(,, eenuhi sifat-sifat sebagai berikut: f(, 0, untuk - < < 2 f (, d d P [(, Y) A] f (, d d A 2

DISTRIBUSI MARGINAL Apabila kita epunai distribusi gabungan dari dua peubah acak dan Y (bisa diskrit seua atau kontinu seua), aka kita dapat enentukan distribusi untuk asingasing peubah acak Jadi kita dapat enentukan distribusi dari peubah acak dan distribusi dari peubah acak Y Distribusi ang diperoleh itu dinaakan distribusi arginal Kita eperhatikan kebali Tabel 5 i } {, Y } {, Y } { n P ({ }) {, Y } {, Y n}), Y ) + +, Y n ) n i, Y i ) ii } {, Y } {, Y } { 2 2 2 n P ({ 2}) { 2, Y } { 2, Y n}) 2, Y ) + + 2, Y n ) n i 2, Y i ) iii } {, Y } {, Y } { 3 3 3 n P ({ 3}) { 3, Y } { 3, Y n}) 3, Y ) + + 3, Y n ) n i 3, Y i ) iv } {, Y } {, Y } { n P ({ }) {, Y } {, Y n }), Y ) + +, Y n ) n i, Y i Berdasarkan (i) sapai (iv), peluang dari peubah acak secara uu ditulis: { }) P ({, Y }) atau: ) atau: ) R Y R Y p (, ) R Y P (, Y Kita eperhatikan kebali Tabel 5 i } {, Y } {, Y } { Y P Y }) {, Y } {, Y ({ }), Y ) + +, Y ) i, Y i ) 3

ii } {, Y } {, Y } { Y 2 2 2 P Y 2}) {, Y 2} {, Y ({ 2}), Y 2 ) + +, Y 2 ) i P (, Y iii } {, Y } {, Y } i { Y 3 3 3 P Y 3}) {, Y 3} {, Y ({ 3}), Y 3 ) + +, Y 3 ) i, Y i 2 ) 3) iv Y } {, Y } {, Y } { n n n P ({ Y n}) {, Y n} {, Y n }), Y n ) + +, Y n ) i, Y i n Berdasarkan (i) sapai (iv), peluang dari peubah acak secara uu ditulis: {Y }) P ({, Y }) atau: Y atau: R R p (, ) R P (, Y Definisi 56: FUNGSI PELUANG MARGINAL Jika dan Y adalah dua peubah acak diskrit dan, adalah nilai dari fungsi peluang gabunganna di (,, aka fungsi ang diruuskan dengan: p ( ), untuk setiap dala daerah hasil dinaakan fungsi peluang arginal dari Adapun fungsi ang diruuskan dengan: untuk setiap dala daerah hasil Y dinaakan fungsi peluang arginal dari Y Karena p () dan p 2 ( asing-asing erupakan fungsi peluang, aka: i p ( ) ii p ( 2 p (, 2 Apabila kita eperhatikan kebali Tabel 5, aka fungsi peluang arginal dari terletak pada kolo julah, aitu: p () p ( ) ; untuk 4

p ( 2 ) ; untuk 2 p ( ) ; untuk Adapun fungsi peluang arginal dari Y terletak pada baris julah, aitu: p 2 ( p 2 ( ) ; untuk p 2 ( 2 ) ; untuk 2 p 2 ( n ) ; untuk n Kita sudah enjelaskan bahwa fungsi peluang gabungan dari dua peubah acak diskrit dan Y digunakan untuk eperoleh fungsi peluang arginal asing-asing dari dan Y Dengan cara ang saa, fungsi densitas arginal asing-asing dari dan Y dapat diperoleh dari fungsi densitas gabunganna, jika dan Y keduana erupakan peubah acak kontinu Hal ini bisa dilihat dala uraian berikut ini a < < b) a < < b, - < Y < ) b a f (, d Berdasarkan sifat ketiga dala Definisi 45 bahwa: d a < < b) b a f ( ) d Karena itu, f (, d harus saa dengan f () Peruusan ini erupakan fungsi densitas arginal dari 2 c < Y < d) - < <,c < Y < d) d c f (, d Berdasarkan sifat ketiga dala Definisi 45 bahwa: d a < < b) b a f ( ) d Karena itu, f (, d harus saa dengan f 2 ( Peruusan ini erupakan fungsi densitas arginal dari Y Definisi 57: FUNGSI DENSITAS MARGINAL Jika dan Y adalah dua peubah acak kontinu dan f(, adalah nilai fungsi densitas gabungan di (,, aka fungsi ang diruuskan dengan: g ( ) f (, d untuk - < < 5

dinaakan fungsi densitas arginal dari Adapun fungsi ang diruuskan dengan: h ( f (, d untuk - < < dinaakan fungsi densitas arginal dari Y Karena g() dan h( asing-asing erupakan fungsi densitas, aka: i g ( ) d ii h ( d DISTRIBUSI BERSYARAT Dala Teori Peluang, kita sudah enjelaskan dua buah peristiwa ang bersarat Jika A dan B adalah dua buah peristiwa, aka peluang terjadina peristiwa B diberikan peristiwa A diruuskan dengan: A B) B A) ; A) > 0 A) Jika A adalah peristiwa dan B adalah peristiwa Y, aka: Y Y ) ), Y ), ) p ; p () > 0 ( ) Dari peruusan di atas, kita dapat endefinisikan fungsi peluang bersarat dari sebuah peubah acak diberikan peubah acak lainna Definisi 58: FUNGSI PELUANG BERSYARAT Jika, adalah fungsi peluang gabungan dari dua peubah acak diskrit dan Y di (, dan p 2 ( adalah nilai fungsi peluang arginal dari Y di, aka fungsi ang dinatakan dengan:, p 2 ( ; p 2 ( > 0 untuk setiap dala daerah hasil, dinaakan fungsi peluang bersarat dari diberikan Y Jika p () adalah nilai fungsi peluang arginal dari di, aka fungsi ang diruuskan dengan: 6

), p ( ) ; p () > 0 untuk setiap dala daerah hasil Y, dinaakan fungsi peluang bersarat dari Y diberikan Karena dan ) asing-asing erupakan fungsi peluang, aka kedua fungsi peluang itu harus eenuhi sifat sebagai berikut: a 0 b 2a ) 0 b ) Definisi 59: FUNGSI DENSITAS BERSYARAT Jika f(, adalah nilai fungsi densitas gabungan dari dua peubah acak kontinu dan Y di (, dan f 2 ( adalah nilai fungsi densitas arginal dari Y di, aka fungsi ang diruuskan dengan: g( f (, f 2 ( ; f 2 ( > 0 untuk setiap dala daerah hasil, dinaakan fungsi densitas bersarat dari diberikan Y Jika f () adalah nilai fungsi peluang arginal dari di, aka fungsi ang diruuskan dengan: h( ) f (, f ( ) ; f () > 0 untuk setiap dala daerah hasil Y, dinaakan fungsi densitas bersarat dari Y diberikan Karena g( dan h( ) asing-asing erupakan fungsi densitas, aka kedua fungsi densitas itu harus eenuhi sifat sebagai berikut: a g( 0 b g ( d 2a h( ) 0 b h ( ) d 7

KEBEBASAN STOKASTIK Jika kita epunai dua buah peubah acak dan Y, baik diskrit aupun kontinu, aka kita dapat engetahui apakah kedua peubah acak itu bebas stokastik atau tidak bebas stokastik Definisi 50: KEBEBASAN STOKASTIK DISKRIT Misalna dua peubah acak diskrit dan Y epunai nilai fungsi peluang gabungan di (,, aitu, serta asing-asing epunai nilai fungsi peluang arginal dari di, aitu p () dan nilai fungsi peluang arginal dari Y di, aitu p 2 ( Kedua peubah acak dan Y dikatakan bebas stokastik, jika dan hana jika:, p ()p 2 ( untuk seua pasangan nilai (, Dala praktekna, soal ang enangkut kebebasan stokastik dua peubah acak diskrit ini fungsi peluang gabungan dari kedua peubah acak harus diketahui bentukna Keudian kita enentukan dahulu fungsi peluang arginal dari asing-asing peubah acak Selanjutna kita ensubstitusikan seua pasangan nilai dari kedua peubah acak itu kedala persaratan kebebasan stokastik, dan kita eperhatikan hasilna dengan kriteria sbb: a Apabila ruas kiri saa dengan ruas kanan, aka kedua peubah acak itu dikatakan bebas stokastik b Apabila ruas kiri tidak saa dengan ruas kanan, aka kedua peubah acak itu dikatakan tidak bebas stokastik atau bergantungan untuk inial satu pasangan nilai peubah acak Definisi 5: KEBEBASAN STOKASTIK KONTINU Misalna dua peubah acak kontinu dan Y epunai nilai fungsi densitas gabungan di (,, aitu f(, serta asing- asing epunai nilai fungsi densitas arginal dari di, aitu f () dan nilai fungsi densitas arginal dari Y di, aitu f 2 ( Kedua peubah acak dan Y dikatakan bebas stokastik, jika dan hana jika: f(, f ()f 2 ( Dala praktekna, soal ang enangkut kebebasan stokastik dua peubah acak kontinu ini fungsi densitas gabungan dari kedua peubah acak harus diketahui bentukna Keudian kita enentukan dahulu fungsi densitas arginal dari asing-asing peubah acak Selanjutna kita enggunakan persaratan kebebasan stokastik, dan kita eperhatikan hasilna dengan kriteria sbb: a Apabila ruas kiri saa dengan ruas kanan, aka kedua peubah acak itu dikatakan bebas stokastik b Apabila ruas kiri tidak saa dengan ruas kanan, aka kedua peubah acak itu dikatakan tidak bebas stokastik atau bergantungan 8

9