Karakterisasi Matrik Leslie Ordo Tiga

dokumen-dokumen yang mirip
INVERS DRAZIN DARI SUATU MATRIKS DENGAN MENGGUNAKAN BENTUK KANONIK JORDAN

JURNAL MATEMATIKA DAN KOMPUTER Vol. 4. No. 1, 11-22, April 2001, ISSN : SUBRUANG MARKED. Suryoto Jurusan Matematika, FMIPA-UNDIP Semarang

EKSPEKTASI SATU PEUBAH ACAK

BAB II DIMENSI PARTISI

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

Bab III. Plant Nonlinear Dengan Fase Nonminimum

BAB V MODEL SEDERHANA DISTRIBUSI TEMPERATUR DAN SIMULASINYA

BAB II TEORI DASAR. Analisis Kelompok

BAB 10. Menginterpretasikan Populasi Variabel Kanonik. Variabel kanonik secara umumnya artifisal. Jika variabel awal X (1) dan X (2)

Analisis Penyelesaian Persamaan Kuadrat Matriks

BAB III MODUL INJEKTIF

BAB 2 LANDASAN TEORI. Untuk mengetahui pola perubahan nilai suatu variabel yang disebabkan oleh

Created by Simpo PDF Creator Pro (unregistered version)

Probabilitas dan Statistika Distribusi Peluang Diskrit 1. Adam Hendra Brata

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

USULAN PENERAPAN TEORI MARKOV DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN PERAWATAN TAHUNAN PADA PT. PUPUK KUJANG

STATISTIKA. Bab. Di unduh dari : Bukupaket.com. Mean Median Modus Simpangan baku Varian Histogram Quartil Desil Persentil

FUZZY BACKPROPAGATION UNTUK KLASIFIKASI POLA (STUDI KASUS: KLASIFIKASI KUALITAS PRODUK)

Benyamin Kusumoputro Ph.D Computational Intelligence, Faculty of Computer Science University of Indonesia METODE PEMBELAJARAN

VI. KETIDAKPASTIAN. Contoh : Asih mengalami gejala ada bintik-bintik di wajahnya. Dokter menduga bahwa Asih terkena cacar

Dekomposisi Nilai Singular dan Aplikasinya

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

MODEL REGRESI SEMIPARAMETRIK SPLINE UNTUK DATA LONGITUDINAL PADA KASUS KADAR CD4 PENDERITA HIV. Lilis Laome 1)

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. 2.1 Konsep Dasar Infeksi, Saluran Pernafasan, Infeksi Akut, dan Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini mengenal dua macam variabel yaitu : 2. Variabel terikat (Y) yaitu : Hasil belajar Sejarah

Lucas Theorem Untuk Mengatur Penyimpanan Memori yang Lebih Aman

III FUZZY GOAL LINEAR PROGRAMMING

TUGAS ANALISIS MATRIKS APLIKASI TEOREMA PERRON FROBENIUS PADA MODEL MATRIKS POPULASI LESLIE

BAB 2 LANDASAN TEORI

P i KULIAH KE 3 METODA KELOMPOK (COHORT SURVIVAL METHOD) METODE ANALISIS PERENCANAAN - 1 TPL SKS DR. Ir. Ken Martina K, MT.

ANALISIS BENTUK HUBUNGAN

FUZZY BACKPROPAGATION UNTUK KLASIFIKASI POLA (Studi kasus: klasifikasi kualitas produk)

Analisis Sensitivitas

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PEMODELAN PENGELUARAN RUMAH TANGGA UNTUK KONSUMSI MAKANAN DI KOTA SURABAYA DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MENGGUNAKAN PENDEKATAN REGRESI SPLINE

APLIKASI METODE SINGULAR VALUE DECOMPOSITION(SVD) PADA SISTEM PERSAMAAN LINIER KOMPLEKS

Teori Himpunan. Modul 1 PENDAHULUAN. impunan sebagai koleksi (pengelompokan) dari objek-objek yang

BAB III ANALISIS DISKRIMINAN. Analisis diskriminan (discriminant analysis) merupakan salah satu metode

JURNAL MATEMATIKA DAN KOMPUTER Vol. 4. No. 1, 1-10, April 2001, ISSN :

TEORI KESALAHAN (GALAT)

SISTEM LINEAR MAX-PLUS KABUR WAKTU INVARIANT AUTONOMOUS

UJI PRIMALITAS. Sangadji *

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 3 PRINSIP INKLUSI EKSKLUSI

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian. variable independen dengan variabel dependen.

Statistika. Bab. Mean (rata-rata) Ukuran Pemusatan Ukuran Letak Median Modus Kuartil Desil A. KOMPETENSI DASAR DAN PENGALAMAN BELAJAR

PENGUJIAN PROPORSI MENGGUNAKAN KETERKAITAN DISTRIBUSI CHI-SQUARE DENGAN PENDEKATAN DISTRIBUSI BINOMIAL TERHADAP DISTRIBUSI NORMAL STANDARD

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara

BAB II KONDUKSI ALIRAN STEDI SATU DIMENSI

BAB IV HASIL ANALISIS

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang dan Permasalahan

BEBERAPA SIFAT TERKAIT SUBMODUL SEMIPRIMA

Eman Lesmana, Riaman. Jurusan Matematika FMIPA Universitas Padjadjaran, Jl. Raya Bandung-Sumedang km 21 Jatinangor ABSTRAK

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

ANALISIS DATA KATEGORI DENGAN LOG LINIER MENGGUNAKAN PRINSIP HIRARKI (STUDI KASUS JUMLAH KECELAKAAN LALU LINTAS DI KOTA MAKASSAR TAHUN 2011).

IV. UKURAN SIMPANGAN, DISPERSI & VARIASI

Penaksiran Parameter dari Variansi Vektor pada Pengujian Hipotesis Kesamaan Matriks Kovariansi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri I Tibawa pada semester genap

BAB III METODELOGI PENELITIAN. metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

KOLINEARITAS GANDA (MULTICOLLINEARITY) Oleh Bambang Juanda

U JIAN A KHIR S EMESTER M ATEMATIKA T EKNIK

Optimasi Baru Program Linear Multi Objektif Dengan Simplex LP Untuk Perencanaan Produksi

Bab 1 Ruang Vektor. R. Leni Murzaini/

Pengolahan lanjut data gravitasi

ALJABAR LINIER LANJUT

PROPOSAL SKRIPSI JUDUL:

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, penulis memilih lokasi di SMA Negeri 1 Boliyohuto khususnya

MEREDUKSI SISTEM PERSAMAAN LINEAR FUZZY PENUH DENGAN BILANGAN FUZZY TRAPESIUM

Prosedur Komputasi untuk Membentuk Selang Kepercayaan Simultan Proporsi Multinomial

APLIKASI PERKONGRUENAN DALAM MENYELESAIKAN SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA PEUBAH. Yuni Yulida dan Muhammad Ahsar K

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN GURU KELAS SD

SEMI RING POLINOM ATAS ALJABAR MAX-PLUS

BAB 2 LANDASAN TEORI

DIMENSI PARTISI GRAF GIR

BAB III FUNGSI MAYOR DAN MINOR. Pada bab ini akan dibahas konsep-konsep dasar dari fungsi mayor dan fungsi

Perbandingan Masalah Optimasi TSP dengan Menggunakan Algoritma Ant Colony dan Jaringan Hopfield

SYARAT PERLU DAN CUKUP SOLVABILITAS MASALAH DEKOPLING SEGITIGA BLOK

PERANCANGAN PROGRAM APLIKASI PERAMALAN BANJIR KANAL BARAT JAKARTA MENGGUNAKAN AUTOREGRESI MULTIVARIANT

TEKNIK EKSTRAPOLASI RICHARDSON BERULANG PADA MODEL BINOMIAL FLEKSIBEL UNTUK MENENTUKAN HARGA OPSI JUAL AMERIKA

Pengenalan Jenis Kelamin Berdasarkan Citra Wajah Menggunakan Metode Two-Dimensional Linear Discriminant Analysis

PADA GRAF PRISMA BERCABANG

ANALISIS DATA KATEGORIK (STK351)

SISTEM JARINGAN SYARAF KABUR SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat. Memperoleh Gelar Sarjana Sains. Program Studi Matematika

BAB 1 PENDAHULUAN. dependen (y) untuk n pengamatan berpasangan i i i. x : variabel prediktor; f x ) ). Bentuk kurva regresi f( x i

BAB 2 LANDASAN TEORI

JMP : Volume 5 Nomor 1, Juni 2013, hal SPEKTRUM PADA GRAF REGULER KUAT

BAB 3 PEMBAHASAN. 3.1 Prosedur Penyelesaian Masalah Program Linier Parametrik Prosedur Penyelesaian untuk perubahan kontinu parameter c

LAMPIRAN A PENURUNAN PERSAMAAN NAVIER-STOKES

ANALISIS REGRESI. Catatan Freddy

BAB X RUANG HASIL KALI DALAM

BAB 2 LANDASAN TEORI. estimasi, uji keberartian regresi, analisa korelasi dan uji koefisien regresi.

STATISTIKA: UKURAN PENYEBARAN DATA. Tujuan Pembelajaran

BAB III PERBANDINGAN ANALISIS REGRESI MODEL LOG - LOG DAN MODEL LOG - LIN. Pada prinsipnya model ini merupakan hasil transformasi dari suatu model

UKURAN GEJALA PUSAT &

V E K T O R Kompetensi Dasar :

Tinjauan Ulang Konsep Mekanika Klasik

Transkripsi:

Jurnal Graden Vol No Januar 006 : 34-38 Karatersas Matr Lesle Ordo Tga Mudn Smanhuru, Hartanto Jurusan Matemata, Faultas Matemata dan Ilmu Pengetahuan Alam, Unverstas Bengulu, Indonesa Dterma Desember 005; dsetuju 5 Desember 005 Abstra - Msalan L = [ l j ] adalah matrx bujursangar berorder n sedeman hngga l j 0 untu j =,,,n ; 0 < l (-) untu =,3,,n dan l j = 0 untu =,3,,n ; dan j =,,,n tetap j - Matrx L dsebut matrx Lesle Perhatanlah bahwa setap pemangatan dar matrx Lesle L = 0 0 6 adalah I, L atau L Pada maalah n, 0 0 0 3 0 aan dberan aratersas matrx Lesle L berorder tga sedeman hngga setap pemangatan dar L adalah I, L atau L Kata Kunc : matrx Lesle ; demograf Pendahuluan Salah satu model pertumbuhan populas yang serng dgunaan para ahl demograf adalah Model Lesle Para perempuan ddstrbusan edalam elompo berdasaran usa Apabla banyanya elompo sama ( ) dengan n dan adalah banyanya perempuan pada Kelompo pada pengamatan t maa dapat dtunjuan bahwa = a ( ) + a ( ) + + a n n ( ), a 0, =,,,n dan = + b ( ), 0 < b, =,,,n- Dua persamaan yang terahr dapat dtuls dalam bentu matr = L ( ) ( ) =, =,, d mana 3 n dan L = a a a3 an an b 0 0 0 0 0 b 0 0 0 0 0 0 0 0 bn 0 Matr L dsebut matr Lesle Dar persamaan yang terahr dapat dtunjuan bahwa = L (0) Apabla L = I, maa = (0) Jad pada saat t jumlah populas embal sama dengan jumlah populas awal Pada maalah n aan dberan syarat perlu dan cuup bag matr Lesle L ordo tga agar L = I Apabla L = I, maa setap pemangatan L r aan menghaslan L atau L,, atau L - Pertumbuhan populas model Lesle Msalan L adalah usa masmum yang dapat dcapa oleh perempuan pada suatu populas Apabla para perempuan tu dbag bag edalam n elompo berdasaran usa, maa jara nterval masng-masng elompo adalah L/n Dengan deman Kelompo, adalah merea yang berusa [0,L/), Kelompo adalah merea yang berusa [L/n,L/n),, Kelompo n adalah merea yang berusa [(n-)/l,l] Setap saat, omposs jumlah perempuan dalam elompo dpengaruh oleh tga fator yatu fator elahran, ematan dan pertambahan usa Msalan t adalah watu pengamatan, = 0,,,, Pada Model Lesle jara pengamatan t - e t sama

Mudn Smanhuru / Jurnal Graden Vol No Januar 006: 34-38 35 dengan jara nterval elompo Jad t = L/n, untu = 0,,, Msalan a adalah rata-rata banyanya ana perempuan yang lahr dar setap Kelompo dan b adalah perbandngan antara banyanya perempuan yang bertahan hdup sehngga mampu masu edalam Kelompo +, dengan banyanya perempuan dalam Kelompo Perhatanlah bahwa a 0, =,,3,,n dan 0 < b Perhatan juga palng sedt satu a > 0, arena alau tda berart proses elahran tda terjad dan b > 0, arena alau tda, maa tda ada perempuan yang bertahan masu edalam Kelompo + Msalan adalah banyanya perempuan pada Kelompo pada pengamatan t untu =,,,n Pada saat pengamatan t banyanya perempuan pada Kelompo sama dengan banyanya ana perempuan yang lahr d Kelompo dar watu t - e t + banyanya ana perempuan yang lahr d Kelompo dar watu t - e t + + banyanya ana perempuan yang lahr d Kelompo n dar watu t - e t Jad = a ( ) + a ( ) + + a n ( ) () n Karena jara nterval setap elompo sama dengan jara dua pengamatan yang berurutan, maa semua perempuan yang berada pada Kelompo + pada saat pengamatan t + berada pada Kelompo pada saat pengamatan t Oleh arena tu banyanya perempuan pada Kelompo +, =,,,n-, pada saat pengamatan t sama dengan banyanya perempuan yang mash hdup pada Kelompo pada watu t - e t Jad + ( ) = b, =,,,n- () ( ) Persamaan () dan () dapat dtuls dalam bentu matr = L ( ), =,, (3) d mana = dan 3 n a a a3 an an b L = 0 0 0 0 0 b 0 0 0 0 0 0 0 0 bn 0 Matr L dsebut matr Lesle Dar persamaan reursf (3) dapat dtunjuan bahwa = L (0) Apabla L = I, maa = (0) Berart pada saat t jumlah populas embal sama denga jumlah populas awal Matrs L = 0 0 6 0 0 0 3 0 adalah matr Lesle yang mempunya sfat-sfat yang menar Bernadell (94) dalam [] menunjuan bahwa setap pemangatan dar L aan menghaslan matr denttas I, L atau L Dapat dtunjuan bahwa nla egen dar matr Lesle L d atas adalah, + 3, dan 3 dan L tda mempunya nla egen yang domnan d mana nla egen domnan adalah nla egen postp λ sedeman hngga λ λ Apaah setap matr Lesle L ordo tga yang nla egennya tda domnan merupaan syarat cuup agar L t = I untu suatu blangan bulat t? Ternyata hal n tda benar arena matr Lesle L = 0 0 48 0 0 mempunya nla 0 3 0 egen, -+ 3, - - 3 dan d antaranya tda ada nla egen yang domnan, aan tetap dengan mudah dapat dtunjuan bahwa L 3 I Jad nla egen yang domnan dar matr Lesle L tda dapat ta harapan memberan araterst bag matr L t = I untu suatu blangan bulat t Pada maalah n ta tunjuan syarat perlu dan cuup agar matr Lesle L meml sfat L t = I untu suatu blangan bulat postp t Karatert lan dar matr Lesle dapat dbaca pada Lnear Algebra [] Notas dan defns lan yang dgunaan dalam maalah n mengut [] Yang dmasud dengan

36 Mudn Smanhuru / Jurnal Graden Vol No Januar 006: 34-38 matr dagonal adalah matr bujursangar yang entrnya dluar dagonal utama sama dengan nol Matr dagonal D ordo n dnyataan dengan D = dag(d, d,,d n ) Apabla setap d > 0 maa matr dagonal D dsebut matr dagonal postp Selanjutnya notas (A) j menunjuan entr dar matr A pada bars e dan olom e j 3 Syarat perlu dan cuup Dua Lemma berut aan menunjuan bahwa entr dar matr Lesle L ordo tga adalah blangan postp Lemma : Msalan A adalah matr ordo tga Ja semua entr dar A pada olom etga sama dengan nol, maa semua entr dar A t pada olom etga sama dengan nol But: Msalan A t- = b b b 3 b b b, t Aan 3 b3 b3 b33 dtunjuan bahwa semua entr dar A t pada olom etga semuanya sama dengan nol Perhatanlah bahwa A t = A t- A dan (A t ) 3 = b a 3 + b a 3 + b 3 a 33, (A t ) 3 = b a 3 + b a 3 + b 3 a 33, (A t ) 33 = b 3 a 3 + b 3 a 3 + b 33 a 33 Karena a 3 = a 3 =a 33 = 0 maa (A t ) 3 = (A t ) 3 = (A t ) 33 = 0 Dengan deman Lemma terbut Lemma : Msalan L = a b c, a 0, b 0, c 0 y 0 0, 0 < x dan 0 < y Ja L t, t, adalah matr dagonal postp maa c>0 But: Msalan c = 0 Aplasan Lemma terhadap L t dperoleh (L t ) 3 = (L t ) 3 = (L t ) 33 = 0 Karena (L t ) 33 = 0, maa L t buan matr dagonal postp, ontrads dengan hpothess dar Lemma Oleh arena tu c > 0 Lemma 3: Msalan L = a b c, a 0, b 0, c > 0, 0 y 0 0 < x dan 0 < y Ja a > 0 atau b > 0 maa ada dua entr postp pada bars pertama dar L t, t But: Lemma aan dbutan dengan ndus pada t Bass Indus: Perhatanlah bahwa bars pertama dar L yang dnyataan dengan B sama dengan B = [a b c] a b c = [a + bx ab + cy ac] 0 y 0 Perhatanlah bahwa cy > 0 Ja a > 0 maa ac > 0 Jad ada dua entr postp dar L pada bars pertama yatu cy + ab dan ac Deman pula apabla b > 0, maa ada dua entr postp dar L pada bars pertama yatu cy + ab > 0 dan a + bx > 0 Hpothesa Indus: Msalan ada dua entr postp pada bars pertama dar L t- Langah Indus: Aan dtunjuan ada dua entr postp pada bars pertama dar L t t Msalan B = [p q r], adalah bars pertama L t- Berdasaran ndus hpothesa dperoleh: () p > 0 dan q> 0, () p > 0 dan r > 0, atasu () q > 0 dan r > 0 t Perhatanlah bahwa B dar L t adalah t B = [p q r] a b c 0 y 0 = [ap + qx pb + yr pc] Ja p > 0 dan q > 0 maa ap + qx > 0 dan pc > 0, jad ada dua entr postp pada bars pertama dar L t Ja p > 0 dan r > 0, maa pb + yr > 0 dan pc > 0, jad ada dua entr postp pada bars pertama L t Ja q > 0 dan r > 0, maa ap + qx > 0 dan pb +yr > 0, jad ada dua entr postp pada bars pertama L t Dengan deman Lemma terbut Lemma 4: Msalan L = a b c adalah matr 0 y 0 Lesle d mana a 0, b 0, c 0, 0 < x dan 0 < y Ja L t adalah matr dagonal postp maa a = 0 dan b = 0 But: Karena L t adalah matr dagonal postp maa L t memenuh onds Lemma Oleh arena tu ta smpulan c > 0 Selanjutnya msalan a > 0 atau b >0 Kta aan menunjuan bahwa pemsalan n aan

Mudn Smanhuru / Jurnal Graden Vol No Januar 006: 34-38 37 menmbulan ontrads sepert berut Karena a > 0 atau b > 0, maa dengan menggunaan Lemma 3 ta peroleh bahwa L t mempunya dua entr postp pada bars pertama Berart L t buan matr dagonal yang dengan sendrnya buan matr dagonal postp, ontrads dengan hpothess dar Lemma Oleh arena tu pemsalan a > 0 atau b > 0 adalah salah Jad a = 0 dan b = 0 Dengan deman Lemma terbut Selanjutnya aan ta butan bahwa syarat perlu dan cuup agar matr Lesle L ordo tga meml sfat L 3 = I, untu blangan bulat Teorema berut menunjuan bahwa L 3 = dag((cxy), (cxy), (cxy) ) bla L adalah matr ordo tga d mana entr bada bars pertama olom pertama dan olom edua sama dengan nol Teorema : Msalan L = a b c, c > 0, 0 < x 0 y 0 dan 0 < y Ja a = 0 dan b = 0 maa L 3 = dag((cxy), (cxy), (cxy) ) untu But: Lemma aan dbutan dengan ndus pada Bass Indus: Dengan mudah dapat dtunjuan bahwa L 0 cy 0 = 0 0 cx dan L 3 = L L = xy 0 0 dag(cxy,cxy,cxy) Jad Teorma d atas benar untu = Hpothesa Indus: Msalan teorema d atas benar untu - yatu L 3(-) = dag ((cxy) -, (cxy) -, (cxy) - ) Langah ndus : Aan dtunjuan bahwa L 3 = dag ((cxy), (cxy), (cxy) ) Perhatanlah bahwa L 3(-)+ = L 3(-) ( cxy ) 0 0 0 0 c L= 0 ( cxy ) 0 0 0 ( cxy ) 0 y 0 0 0 ( cxy) c = ( cxy), 0 ( cxy) y 0 L 3(-) + = L 3(-)+ 0 0 ( cxy) L = ( cxy) 0 ( cxy) y 0 0 ( cxy) cy 0 = 0 0 ( cxy) ( cxy) xy ( cxy) y 0 c 0 0 c 0 y 0 cx dan L 3(-) + 3 = L 3(-)+ 0 ( cxy) cy 0 0 0 c L = 0 0 ( cxy) cx ( cxy) xy ( cxy) y 0 0 y 0 = dag((cxy) -, (cxy) -, (cxy) - ) Dengan deman teorema d atas terbut Selanjutnya teorema berut menjelasan syarat perlu dan cuup bag matr Lesl L agar L 3 adalah matr dagonal postp Teorema : Msalan L = a b c adalah matr 0 y 0 Lesle d mana a 0, b 0, c 0, 0 < x dan 0 < y Matr L 3 adalah matr dagonal postp ja dan hanya ja a = b = 0 dan c > 0 But: Msalan L 3 adalah matr dagonal postp Dengan menggunaan Lemma terhadap L 3 dperoleh c > 0 Selanjutnya aplasan Lemma 4 terhadap L 3 dperoleh a = b = 0 Sebalnya msalan a = b = 0 dan c > 0 Dengan menggunaan Teorema ta peroleh L 3 = dag((cxy), (cxy), (cxy) ) Karena c > 0 maa cxy > 0 Oleh arena tu L 3 adalah matr dagonal postp dengan deman teorema terbut Ahrnya ta sampa pada aratersas dar matr L sehngga L 3 = I sebagamana dnyataan oleh teorema berut Teorema 3: Msalan L = a b c adalah matr 0 y 0 Lesle d mana a 0, b 0, c 0, 0 < x dan 0 < y

38 Mudn Smanhuru / Jurnal Graden Vol No Januar 006: 34-38 Matr L 3 = I ja dan hanya a = b = 0 dan cxy = But: Msalan L 3 = I Karena semua entr pada dagonal utama sama dengan, maa jelas L 3 adalah matr dagonal postp Berdasaran Lemma 4, ta peroleh a = b = 0 Selanjutnya berdasran Teorema ta peroleh L 3 = dag((cxy), (cxy), (cxy) ) Karena L 3 = I, maa (cxy) = Abatnya cxy = Sebalnya msalan a = b = 0 dan cxy = Karena cxy = maa jelas c > 0 Perhatanlah onds Teorema yatu a = b = 0 dan c > 0 terpenuh Oleh arena tu berdasaran Teorema ta peroleh bahwa L 3 adalah matr dagonal postp Dengan menggunaan Teorema ta peroleh L 3 = dag((cxy), (cxy), (cxy) ) Karena cxy = maa L 3 = I Dengan deman teorema terbut sebarang matr Lesle L berordo n Kam saranan agar penelt lan menelt lebh lanjut tentang ebenaran conjecture d atas Daftar Pustaa [] Anton,H and Rorres,C, Elementary Lnear Algebra (7th ed), 994, John Wley & Sons,Inc New Yor [] Tarumngeng,R, Dnama Populas, 994, Pustaa Snar Harapan, Jaarta Dar Teorema 3 ta lhat apabla a = b = 0 dan cxy = maa L 3 = I, L 3+ = L dan L 3+ = L dan L 3+3 = I untu 4 Smpulan dan saran Peneltan n telah berhasl mengaratersas matrslesle L berordo tga sebagamana dnyataan dalam Teorema 3 Karatersas tersebut adalah sebaga berut: Msalan L = a b c adalah 0 y 0 matr Lesle d mana a 0, b 0, c 0, 0 < x dan 0 < y Matr L 3 = I ja dan hanya ja a = b = 0 dan cxy = Tehn-tehn pembutan yang dgunaan pada peneltan n belum dapat dgeneralsas untu mengaratersas matr Lesle berordo n, untu nla n yang cuup besar Karatersas matr Lesle L berordo tga d atas menunjuan suatu dugaan (conjecture) berut: Apabla a, a,, a n adalah entr pada bars pertama dar matr Lesle L berordo n dan b, b,, b n- d mana b adalah entr pada bars e + dan pada olom e, maa L 3 = I ja dan hanya ja a = a = = a n- = 0, b b b n- a n = Salah satu esuaran yang dtemu untu membutan Conjecture n terleta pada esultan untu mengeneralsas Teorema untu