WEEKLY REPORT 18 November 2013

dokumen-dokumen yang mirip
DAILY REPORT 15 November 2013

DAILY REPORT 09 January 2014

DAILY REPORT 02 January 2014

DAILY REPORT 29 November 2013

DAILY REPORT 14 November 2013

DAILY REPORT 31 October 2013

DAILY REPORT. 09 October 2013

DAILY REPORT 14 February 2014

WEEKLY REPORT 25 November 2013

DAILY REPORT 24 January 2014

DAILY REPORT 07 November 2013

DAILY REPORT 24 October 2013

WEEKLY REPORT 04 August 2014

BAB I PENDAHULUAN. di Indonesia sejak tahun 1987 tidak bergantung lagi pada pendanaan dari sumber

DAILY REPORT 11 February 2014

DAILY REPORT 21 November 2013

DAILY REPORT 12 April 2016

DAILY REPORT 25 October 2013

DAILY REPORT 19 November 2013

DAILY REPORT 01 November 2013

DAILY REPORT 27 April 2016

DAILY REPORT 29 January 2014

DAILY REPORT 17 September 2014

DAILY REPORT 22 April 2016

DAILY REPORT 25 Mei 2016

DAILY REPORT 12 Desember 2013

Daftar anggota saham LQ-45 Periode Januari-Desember 2011

WEEKLY REPORT 18 August 2014

DAILY REPORT 13 May 2014

DAILY REPORT 05 February 2014

DAILY REPORT 23 Januari 2015

WEEKLY REPORT 10 March 2014

DAILY REPORT 08 January 2014

DAILY REPORT 17 April 2014

WEEKLY REPORT 01 Februari 2016

DAILY REPORT 03 Jun 2014

DAILY REPORT 28 February 2014

DAILY REPORT 21 March 2014

DAILY REPORT 14 October 2016

WEEKLY REPORT 11 November 2013

DAILY REPORT 30 January 2014

WEEKLY REPORT 04 May 2015

DAILY REPORT 05 August 2014

DAILY REPORT 20 February 2014

DAILY REPORT 03 Desember 2013

WEELY REPORT 10 February 2014

WEEKLY REPORT. 07 October 2013

DAILY REPORT 25 March 2014

DAILY REPORT 14 May 2014

DAILY REPORT 22 September 2015

DAILY REPORT. 10 October 2013

DAILY REPORT 15 August 2014

DAILY REPORT 25 Februari 2016

DAILY REPORT 06 March 2014

DAILY REPORT. 18 October 2013

DAILY REPORT 11 Maret 2016

DAILY REPORT 19 March 2014

DAILY REPORT 19 Desember 2013

WEEKLY REPORT 16 Desember 2013

WEEKLY REPORT 13 Desember 2016

DAILY REPORT 12 Agustus 2015

DAILY REPORT 11 September 2015

DAILY REPORT. 11 October 2013

DAILY REPORT 23 Aug 2017

WEEKLY REPORT 16 Februari 2015

DAILY REPORT 20 April 2016

DAILY REPORT 03 September 2014

DAILY REPORT 09 August 2016

LAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND

DAILY REPORT 15 April 2016

DAILY REPORT 11 Jun 2014

DAILY REPORT. 03 October 2013

RISET SAHAM HARIAN SAMUEL SEKURITAS INDONESIA. jcii Wei mi S wwei uwei. Senin, 11 Januari Kekhawatiran akan China masih berlanjut.

WEEKLY REPORT 11 Juli 2016

JAKARTA COMPOSITE INDEX CHART. Major trend Up. CLOSE CHANGE VOLUME (Mn) VALUE (Bn) IHSG LQ

BAB II DESKRIPSI INDEKS LQ45

DAILY REPORT 01 Maret 2016

WEEKLY REPORT 12 May 2014

WEEKLY REPORT 19 Desember 2016

DAILY REPORT 18 Maret 2016

DAILY REPORT 31 August 2016

DAILY REPORT 29 September 2016

Prospek Ekonomi & Indonesia 2010

DAFTAR ISI. Halaman Daftar Isi... i Daftar Tabel... iii Daftar Gambar... iv Daftar Lampiran... v

WEEKLY REPORT 14 September 2015

DAILY REPORT 22 Maret 2016

DAILY REPORT 24 November 2016

DAILY REPORT 27 September 2016

WEEKLY REPORT 02 Maret 2015

DAILY REPORT 18 Jun 2014

DAILY REPORT 28 April 2016

DAILY REPORT 09 November 2016

DAILY REPORT 29 Maret 2016

WEEKLY REPORT 20 January 2014

DAILY REPORT 16 November 2016

DAILY REPORT 08 November 2016

DAILY REPORT. 04 October 2013

DAILY REPORT 14 April 2016

WEEKLY REPORT 11 April 2016

WEEKLY REPORT 06 March 2017

Transkripsi:

WEEKLY REPORT 18 November 2013 NEWS HEADLINES ICBP melalui anak usaha kerjasama dengan Grup Tirta Bahagia PGAS segera tandatangani PJBG FSRU Lampung HRUM turunkan capex 2014 menjadi USD 10 juta BUMI tetap berutang ke CIC RAJA akan bangun jaringan pipa gas di daerah Jawa Timur. RAJA targetkan pendapatan USD 222,7 juta tahun 2014 RAJA tahun depan akan memperluas sektor hulu industri migas RAJA investasi USD 160 juta MYOH ulur akuisisi tambang batu bara AALI hingga Oktober produksi CPO naik 4,5% YoY Yield TBS AALI hingga Oktober 2013 turun 10,2% Belanja modal SMGR 2014 meningkat 66%-100% SMGR realisasi capex hingga September 2013 Rp2,5 triliun SMBR kaji pembangunan dua pabrik BKSL akan bentuk perusahaan patungan dengan investor Jepang ELTY raih laba bersih Rp 757,55 miliar per September 2013 APLN sulit raih target penjualan MYRX akan melakukan rights issue TELE tingkatkan penjualan handset GIAA berencana tambah 250 pesawat terbang hingga tahun 2015 Sido Muncul tawarkan 1,5 miliar saham IPO JAKARTA COMPOSITE INDEX CHART Pekan ini IHSG akan menguji level support di 4300, sinyalemen menjadi negatif jika berhasil tembus dibawah level tersebut. Diperkirakan indeks berpeluang akan untuk menutup gap di level 4191. Masih ada harapan terjadi peluang up reversal jika IHSG, mampu kembali bertahan di atas level tersebut. Indeks berpeluang menguji resistance level di 4492.. JAKARTA INDICES STATISTICS CLOSE CHANGE VOLUME (Mn) VALUE (Rp Bn) IHSG 4335.448-31.923 4,482.17 4,285.081 LQ-45 722.074-6.828 981.513 2,421.917 MARKET REVIEW Pada perdagangan pekan lalu, rumor tentang pemotongan stimulus AS kembali mendominasi sentimen pasar global dan regional, termasuk IHSG. Pada awal minggu kemarin muncul sentimen negatif setelah data ekonomi AS menunjukan keadaan yang lebih baik dari perkiraan sebelumnya. Data AS tersebut ditambah penyataan dari Presiden the Fed Atlanta, Dennis Lockhart yang merasa stimulus harus segera dihentikan, menekan indeks global dan regional. Namun, sentimen positif muncul ketika ada signal dari Jenet Yellen untuk mempertahankan stimulus setidaknya sampai ekonomi dan pasar tenaga kerja AS pulih secara signifikan. Pernyataan tersebut dikemukan Yellen dalam uji kelayakan untuk menjadi pemimpin the Fed yang baru di depan komite senat perbankan AS. Sementara itu, sentimen dari dalam negeri yang ikut mempengaruhi pergerakan IHSG datang dari keputusan Bank Indonesia untuk menaikan suku bunga acuan menjadi 7.5%. Keputusan tersebut diambil BI sebagai upaya untuk mengendalikan defisit neraca berjalan Indonesia dan laju inflasi. Pada pekan lalu, Indonesia juga merilis data defisit neraca berjalan (current account) untuk periode 3Q13 yang mengecil menjadi USD 8,45 miliar (3,8% dari GDP) dibandingkan defisit pada periode 2Q13 sebesar USD 9,95 miliar (4,4% dari GDP). Dari regional, sentimen negatif datang dari China mengenai hasi rapat plenum. Hasil rapat yang tidak menjabarkan secara detil mengenai kebijakan ekonomi untuk masa mendatang menimbulkan ketidakpastian dan kekhawatiran bagi investor. Hasil rapat tersebut hanya menekankan peningkatan peran pasar dalam ekonomi nasional. Dari Jepang, dilaporkan bahwa pertumbuhan ekonomi Jepang di 3Q13 melambat dibandingkan kuartal sebelumnya. Di 3Q13 ekonomi Jepang berkembang sebesar 0,5% QoQ dibandingkan 0,9% QoQ. Hasil ini memperkuat indikasi bahwa Bank of Japan akan menambah stimulus moneter di negara tersebut utuk mempercepat pertumbuhan ekonomi. Sentimen negatif muncul dari kawasan Eropa setelah rilis data mengenai perlambatan ekonomi di kawasan tersebut. Jerman, mengalami pertumbuhan ekonomi sebesar 0.3% QoQ di 3Q13, lebih rendah dibandingkan pertumbuhan sebesar 0.7% QoQ di 2Q13. Sementara itu Perancis dan Italia justru mengalami kontraksi ekonomi sebesar 0,1% QoQ. Sentimen-sentimen inilah yang mempengaruhi pergerakan IHSG yang ditutup di level 4.335,44 pada akhir pekan lalu. MARKET VIEW Menteri Keuangan Chatib Basri menyampaikan bahwa realisasi APBN-P tahun 2013 sampai dengan 11 November 2013 mencatatkan defisit Rp226,9 triliun. Realisasi belanja negara pada periode yang sama mencapai Rp1.658,9 triliun atau 96,10% dari target APBN-P 2013 yaitu sebesar Rp1.726,2 triliun. Sementara realisasi pendapatan negara mencapai Rp1.432 triliun atau setara dengan 95,34% dari target APBN-P 2013 yaitu sebesar Rp1.502 triliun. Defisit sesuai dengan diperkirakan sebelumnya yaitu 2,3%-2,4% dari PDB. Pada APBN 2014, pemerintah memperkirakan defisit anggaran sebesar 1,69% dari PDB. Sementara itu, data Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) mengalami defisit yang relatif sama dengan triwulan sebelumnya. Meskipun pada triwulan III 2013 terjadi perbaikan pada kinerja transaksi berjalan, namun berkurangnya surplus transaksi modal dan finansial pada periode yang sama menyebabkan defisit NPI pada triwulan III 2013 tercatat sebesar USD 2,6 miliar.. Angka ini relatif sama dengan defisit pada triwulan sebelumnya sebesar USD 2,5 miliar. Isu tapering bukan hanya menjadi perhatian pelaku ekonomi AS tetapi sudah menjadi perhatian otoritas moneter Indonesia. Karena hal ini telah memicu ketidakpastian terhadap perekonomian Indonesia di 2013. Untuk mengantisipasi dampaknya bagi, secara keseluruhan arah kebijakan BI diimplementasikan melalui kolaborasi antara kebijakan di bidang moneter, makroprudensial dan sistem pembayaran. Mempertimbangkan segala tantangan yang dihadapi oleh BI dan pemerintah, maka perekonomian 2014 diperkirakan masih dalam tahap konsolidasi. Pertumbuhan ekonomi diperkirakan membaik dalam kisaran 5,8-6,2%. Dari sisi harga, inflasi diperkirakan pada kisaran target 4,5% (±1%) dan pertumbuhan kredit pada kisaran 15-17%. Pernyataan Yellen dalam testimony untuk nominasinya yang di dengar dihadapan Komite Senat Perbankan akan melanjutkan stimulus, sementara ini bisa memberikan kepercayaan bagi pelaku pasar global. Yellen diprediksi akan mendapatkan restu dari Senat AS untuk menjadi Ketua Fed berikutnya menggantikan Bernanke pada akhir Januari 2014. Yellen telah memberikan sebuah kesan bahwa pemotongan QE akan dilaksanakan lebih lambat dari perkiraan. Dari Jepang pelaku pasar akan menantikan pertemuan Bank Sentral yang berlangsung minggu ini. Variasi sentimen baik internal mapun dari eksternal tersebut di atas, diperkirakan akan mendukung IHSG untuk bergerak mixed dalam pekan ini dengan kecenderungan menguat.

18 November 2013 Indofood CBP Sukses Makmur (ICBP) pada 15 November 2013 melalui anak usahanya yaitu PT Tirta Makmur Perkasa (TMP) dan PT Tirta Sukses Perkasa (TSP) telah menandatangani conditional sale and purchase of assets agreement dengan 22 perusahaan yang tergabung dalam kelompok usaha Grup Tirta Bahagia yang bergerak di bidang industri air minum dalam kemasan (AMDK) dengan merek dagang CLUB. Perjanjian ini dilaksanakan sehubungan dengan rencana pembelian aset yang terkait dengan manufaktur, pemasaran dan distribusi serta kemasan produk AMDK. Aset yang akan diambil alih antara lain meliputi tanah, bangunan, mesin, kendaraan, furnitur & fixture, inventory serta merek dagang. Nilai transaksi sekitar Rp 2,2 triliun dan akan dibiayai dari dana internal dan pinjaman bank. Transaksi kemungkinan dapat selesai selambat-lambatnya pada akhir kuartal I 2014. TMP dan TSP merupakan entitas patungan antara antara PT Multi Bahagia dengan PT Asahi Indofood Beverage Makmur (AIBM) dan PT Indofood Asahi Sukses Beverage (IASB) yang merupakan entitas patungan antara Asahi Group Holdings Southest Asia Pte Ltd dan ICBP. Perusahaan Gas Negara (PGAS) menargetkan penandatanganan perjanjian jual beli gas (PJBG) pasokan gas untuk unit penampungan dan regasifikasi (floating storage and regasification unit/fsru) Lampung bisa ditandatangani akhir tahun ini. FSRU Lampung memiliki kapasitas 2 juta ton per tahun atau setara dengan 240 mmscfd. FSRU ini ditargetkan mulai beroperasi pada Juli 2014. Harum Energy (HRUM) berencana menurunkan anggaran belanja modal pada 2014 menjadi USD 10 juta dibandingkan tahun ini USD 15 juta. Penurunan tersebut seiring masih belum membaiknya harga jual batubara pada tahun depan. Anggaran tersebut akan digunakan untuk biaya perawatan dan infrastruktur. Tahun depan, perseroan menargetkan total produksi 12 juta ton. Bumi Resources (BUMI) tetap terbebani utang kepada China Investment Corporation (CIC) senilai US$430 juta kendati rencana pelunasan utang US$1,357 juta terealisasi. BUMI berencana mengembalikan pinjaman senilai US$1,357 juta lewat penukaran saham ke anak usaha dan rughst issue. Rukun Rahardja (RAJA) menganggarkan dana investasi sevesar USD 30 juta atau sekitar Rp 300 miliar guna membangun jaringan pipa gas di daerah Jawa Timur. Rukun Rahardja (RAJA) optimis mampu mencatakan pendapatan sekitar USD 222,7 juta pada tahun 2014 atau naik 61,4% YoY dari target pendaptan tahun 2013 sebesar USD 137,9 juta. Pertumbuhan pendapatan tahun 2014 akan didukung oleh peningkatan kebutuhan industri gas tahun 2014, kenaikan harga jual gas dan adanya penambahan pasokan gas 5 mmscfd yang saat ini sedang menunggu surat persetujuan SKK Migas. Laba tahun 2014 diproyeksikan meningkat 33% YoY menjdai USD 7,4 juta dari target tahun 2013 sebsar USD 5,5 juta. Rukun Rahardja (RAJA) pada tahun 2014 akan memperluas portofolionya dalam sektor hulu industri minyak dan gas bumi guna memperkuat kegiatan usaha utama perseroan dalam perdagangan gas dengan cara mendapatkan lapangan minyak dan gas bumi potensial. Rukun Raharja (RAJA) menyiapkan dana investasi sekitar USD 160 juta pada 2013-2014. Dana tersebut akan digunakan untuk belanja modal dan ekspansi perseroan. RAJA mempersiapkan sekitar USD 100 juta untuk akuisisi perusahaan pemegang konsesi blok gas di Jawa Timur. Akuisisi tersebut menandakan ekspansi baru perseroan ke sektor hulu tambang gas. Perseroan juga menganggarkan belanja modal USD 60 juta pada 2013-2014. Rencananya, dana capex sebesar USD 30 juta digunakan untuk aksi korporasi, sedangkan sisanya digunakan untuk modal kerja. Samindo Resources (MYOH) mengulur rencana akuisisi konsesi tambang batu baru yang awalnya ditargetkan selesai tahun ini. Perseroan belum bisa menentukan waktu akuisisi tambang batu bara di Kalimantan Timur karena harga batu bara speanjang tahun ini masih lemah. Astra Agro Lestari (AALI) hingga Oktober 2013 mencatat peningkatan produksi CPO sebesar 4,5% YoY atau mencapai 1,24 juta ton dibanding produksi CPO pada periode yang sama 2012 sebesar 1,18 juta ton. Produksi CPO perseroan di bulan Oktober 2013 mencapai 153.115 ton. Sedang produksi kernel perseroan meningkat sebesar 1,6% YoY menjadi 263.848 ton. Astra Agro Lestari (AALI) sepanjang Januari-Oktober 2013 mencatat penurunan rerata imbal hasil (yield) produksi tandan buah segar kelapa sawit sebesar 10,2%. Hingga akhir bulan lalu, yield TBS AALI hanya mencapai 17,06 ton per ha, turun dibandingkan dengan 18,99 ton per ha pada periode yang sama tahun lalu. Produksi TBS AALI Januari-Oktober tahun ini hanya mencapai 4,17 juta ton, turun 6,9% dari 4,48 juta ton. Demi mengimbangi kebutuhan pasokan pabrik, perseroan terpaksa meningkatkan pembelian dari pihak ketiga hingga 20,8% menjadi 1,24 juta ton. Semen Indonesia (SMGR) mengalokasikan belanja modal Rp5-Rp6 triliun pada tahun depan, naik 66,66% hingga 100% dibandingkan dengan dana yang dianggarkan tahun ini sebesar Rp3 triliun. Perseroan berencana melakukan sejumlah ekspansi usaha seperti pembangunan pabrik serta meningkatkan kapasitas produksi pabrik. Sekitar Rp2 triliun disiapkan untuk pembangunan proyek pabrik semen di Rembang (Jawa Tengah) dan Padang (Sumatra Barat), pabrik pengemasan Rp500 miliar-rp1 triliun, modal kerja Rp1 triliun, dan sejumlah pengembangan bisnis perseraon lainnya Rp1-Rp2 triliun. Jumlah dana tersebut masih belum termasuk rencana perseroan untuk ekspansi membangun pabrik baru di Myanmar senilai US$200 juta atau lebih dari Rp2 triliun. Dari kebutuhan capex tersebut, perseroan menyiapkan dana internal sekitar US$400 juta, sedangkan sisa kebutuhan dana lainnya akan disiapkan dari beberapa opsi mulai dari pinjaman perbankan, export credit agency (ECA), hingga penerbitan obligasi. Hingga September 2013, Semen Indonesia (SMGR) telah menyerap belanja modal sekitar Rp2,5 trilihn, yang banyak digunakan untuk pengembangan proyek yang sudah ada sebelumnya, seperti pembangunan pabrik di Rembang, pembangunan pabrik packing plant, dan pengembangan sistem informasi teknologi. Perseroan mengincar volume penjualan dapat mencapai 5,6 juta pada kuartal IV/2013 untuk menggenapi target penjualan 24,75 juta ton hingga akhir tahun atau naik 10% YoY. Untuk mempertahankan kinerja keuangan secara positif, SMGR telah menaikkan harga jual sebesar 2%-3%. Kendati demikian, kenaikan harga jual tetap tidak dapat menjadi kompensasi meningkatnya biaya listrik dan bahan bakar. Guna menyiasatinya, SMGR melakukan efisiensi di setiap lini produksi guna mempertahankan margin laba bersih. Semen Baturaja (SMBR) membuka opsi untuk membangun dua pabrik tahun depan jika permintaan semen di wilayah pemasarannya masih tinggi. Perseroan sedang melakukan tender proyek pembangunan pabrik Baturaja II senilai Rp2,65-Rp2,9 triliun. Penandatanganan kontrak pabrik berkapasitas 1,85 juta ton per tahun itu diharapkan dapat dilakukan pada bulan Desember. Sentul City (BKSL) berencana membentuk perusahaan patungan dengan perusahaan asal Jepang untuk mengembangkan kawasan perumahan dan industri. BKSL hanya akan bertindak sebagai penyedia lahan. Perseroan dan mitra barunya akan mengembangkan proyek di lahan seluas 100 ha. Investor asal Jepang juga akan membawa sejumlah perusahaan dari Jepang, salah satunya bergerak di bidang bioteknologi dan pangan. Tahun depan, BKSL menganggarkan belanja modal Rp 600-700 miliar. Namun, dana

18 November 2013 tersebut tidak termasuk anggaran untuk akuisisi. Bakrieland Development (ELTY) memperoleh laba bersih per September 2013 sebesar Rp 757,55 miliar, dibandingkan rugi pada periode sama tahun sebelumnya Rp 133,01 miliar. Penghasilan usaha bersih naik tajam menjadi Rp 2,69 triliun dari tahun sebelumnya sebesar Rp 1,26 triliun. Agung Podomoro Land (APLN) mengakui akan kesulitan untuk mencapai target penjualan tahun ini karena hingga Oktober baru mencatat Rp4,2 triliun atau 70% dari target sepanjang tahun ini Rp6 triliun. Perseroan berharap penjualan proyek terakhir di Borneo Residences dan beberapa proyek sebelumnya mampu berkontribusi positif hingga akhir tahun. Hanson International (MYRX) berencana melakukan rights issue dengan menawarkan sebanyak 8.362.728.216 saham biasa atas nama seri C dengan nilai nominal Rp 110. Setiap pemegang 5 saham lama (seri A, seri B dan seri C) yang namanya tercatat dalam daftar pemegang saham perseroan pada 2 Desember 2013 memiliki 6 HMETD (rasio 5:6), dimana setiap 1 HMETD memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli sebanyak 1 saham baru seri C dengan harga penawaran Rp 550/saham. Dana hasil rights issue antara lain untuk mengakuisisi 87,44% saham Mandiri Mega Jaya dan modal kerja perseroan. MYRX akan menggelar RUPSLB pada 20 November 2013. Tiphone Mobile Indonesia (TELE) akan meningkatkan kontribusi penjualan handset terhadap pendapatan perseroan hingga 40%, termasuk meningkatkan kontribusi merek Tiphone hingga 20% terhadap total penjualan handset tahun depan. Saat ini kontribusi penjualan handset Tiphone hanya 10%-15% atau sekitar Rp150 miliar dari total penjualan handset 3Q13 sebesar Rp1,09 triliun. Garuda Indonesia (GIAA) berencana menambah 250 pesawat terbang dalam satu decade ke depan hingga tahun 2015. Rencana ini akan diputuskan pada kuartal I 2014. Perseroan berencana memiliki 350 pesawat pada tahun 2015 dan menambah 120 pilot setiap tahun untuk memenuhi penambahan penerbangan. Sido Muncul, perusahaan yang bergerak di bidang industri jamu dan farmasi, akan menawarkan sebanyak-banyaknya 1,5 miliar saham biasa yang merupakan 10% dari seluruh modal ditempatkan dan disetor penuh dengan nilai nominal Rp 100/lembar. Masa book building pada 18-29 November 2013 dengan masa penawaran 9-12 Desember 2013 dan pencatatan di BEI pada 18 Desember 2013. Dana hasil IPO sebesar 56% akan digunakan untuk modal kerja perseroan untuk meningkatkan persediaan bahan baku, sementara 42% akan digunakan untuk investasi antara lain pembelian tanah dan bangunan pabrik baru dan investasi di entitas anak, sisanya 2% untuk pengembangan sistem teknologi informasi. Produksi CPO dunia tahun 2013 diperkirakan mencapai 56,57 juta ton atau meningkat 5,3% YoY dibanding pencapaian tahun 2012 yang didorong oleh pertambahan luas lahan menghasilkan dari 14,18 juta hektar menjadi 14,80 juta hektar. Sedang produksi CPO dunia tahun 2014 diproyeksikan akan tumbuh 4,8% YoY menjadi 59,28 juta ton akibat pertambahan luas lahan menghasilkan sebesar 0,61 juta ha yaitu dari 14,80 juta ha menjadi 15,41 juta ha. Malaysia menetapkan tarif bea keluar (BK) minyak kelapa sawit atau crude palm oil (CPO) sebesar 5% di bulan Desember dari tarif BK bulan sebelumnya sebesar 4,5%. Malaysia menghitung harga referensi CPO pada posisi 2.452,43 ringgit atau setara harga CPO USD 770 per ton. Aturan ini efektif berlaku bagi eksportir CPO yang akan melakukan ekspor di awal Desember.

COMMODITIES DUAL LISTING Description (USD) Change Description (USD) (IDR) Change (IDR) Crude Oil (US$)/Barrel 93,72-0,12 TLKM (US) 38 11.184 169 Natural Gas (US$)/mmBtu 3,70 0,04 ANTM (GR) 0,08 1.207 16 Gold (US$)/Ounce 1288,38-1,82 BLTA (SP) 3 190 N/A Nickel (US$)/MT 13830,00 180,00 Tin (US$)/MT 23025,00 25,00 Coal (NEWC) (US$)/MT* 81,90 1,30 Coal (RB) (US$)/MT* 83,63-2,61 CPO (ROTH) (US$)/MT 910,00 5,00 CPO (MYR)/MT 2582,00-4,00 Rubber (MYR/Kg) 752,25 0,50 Pulp (BHKP) (US$)/per ton 769,33 0,45 *weekly GLOBAL INDICES VALUATION Country Indices Change PER (X) PBV (X) %Day %YTD 2013E 2014F 2013E 2014F Market Cap (USD Bn) USA DOW JONES INDUS. 15961,70 0,54 21,81 15,08 13,95 2,85 2,61 4.662,6 USA NASDAQ COMPOSITE 3985,97 0,33 32,01 20,08 17,46 3,12 2,83 6.462,8 ENGLAND FTSE 100 INDEX 6693,44 0,41 13,49 13,73 12,41 1,86 1,72 1.380,8 CHINA SHANGHAI SE A SH 2235,78 1,68-5,90 9,42 8,35 1,28 1,14 2.477,1 CHINA SHENZHEN SE A SH 1074,70 1,85 16,84 21,15 16,52 2,42 2,18 1.357,9 HONG KONG HANG SENG INDEX 23032,15 1,69 1,66 11,00 10,20 1,37 1,26 1.771,4 INDONESIA JAKARTA COMPOSITE 4335,45-0,73 0,43 15,08 12,94 2,76 2,42 342,8 JAPAN NIKKEI 225 15165,92 1,95 45,89 19,43 17,18 1,63 1,53 2.879,1 MALAYSIA KLCI 1789,87 0,32 5,98 16,81 15,28 2,12 2,08 315,2 SINGAPORE STRAITS TIMES INDEX 3201,27 0,32 1,08 15,08 13,73 1,36 1,29 415,2 FOREIGN EXCHANGE FOREIGN EXCHANGE Description Rate (IDR) Change Description Rate (USD) Change USD/IDR 11.622,50 77,50 1000 IDR/ USD 0,09-0,0006 EUR/IDR 15.669,92 69,65 EUR / USD 1,35-0,0014 JPY/IDR 115,83 0,26 JPY / USD 0,01 0,0000 SGD/IDR 9.323,58 16,24 SGD / USD 0,80 0,0001 AUD/IDR 10.888,77 50,32 AUD / USD 0,94 0,0001 GBP/IDR 18.727,92 59,68 GBP / USD 1,61-0,0004 CNY/IDR 1.907,66-0,06 CNY / USD 0,16 0,0000 MYR/IDR 3.629,42 26,67 MYR / USD 0,31 0,0002 KRW/IDR 10,93 0,12 100 KRW / USD 0,09 0,0004 CENTRAL BANK RATE INTERBANK LENDING RATE Description Country Rate (%) Description Country Rate (%) FED Rate (%) US 0.25 JIBOR (IDR) Indonesia 7.34 BI Rate (%) Indonesia 7.50 LIBOR (GBP) England 0.49 ECB Rate (%) Euro 0.25 SIBOR (USD) Singapore 0.17 BOJ Rate (%) Japan 0.10 D TIBOR (YEN) Japan 0.15 BOE Rate (%) England 0.50 Z TIBOR (YEN) Japan 0.15 PBOC Rate (%) China 6.00 SHIBOR (RENMINBI) China 5.95

INDONESIAN ECONOMIC INDICATORS Description Oct'13 Sep'13 Description Rate (%) Inflation YTD % 7.66 7.57 SBI (9M) 6.61 Inflation YOY % 8.32 8.4 SBIS (9M) 6.61 Inflation MOM % 9-0.35 Foreign Reserve (US$) 96.9957 95.6753 GDP (IDR Tn) 2,375,331 2,210,062 SBI BUSINESS & ECONOMIC CALENDAR Date Agenda Expectation 19 Nov* US Employment Cost Index Tetap 0.5% 20 Nov* US Retail Sales Advance MoM Naik menjadi 0.1% dari -0.1% 20 Nov* US CPI MoM -Oct Turun menjadi % dari 0.2% 20 Nov* US CPI YoY -Oct Turun menjadi 1.1% dari 1.2% 20 Nov* US Existing Home Sales -Oct Turun menjadi 5.16 juta dari 5.29 juta 20 Nov* US Existing Home Sales MoM -Oct Turun menjadi -2.5% dari -1.9% 20 Nov* US Business Inventories Tetap 0.3% 21 Nov* US Initial Jobless Claims -- 21 Nov* US Continuing Claims -- 21 Nov* US PPI MoM Turun menjadi -0.2% dari -0.1% 21 Nov* US PPI YoY Tetap 0.3% Ket: (*) US Time (^) Tentative LEADING MOVERS LAGGING MOVERS Stock Change (%) Index pt Stock Change (%) Index pt BBCA IJ 10200 1.49 4.01 UNVR IJ 29000-3.01-7.53 INVS IJ 1510 13.53 1.97 ASII IJ 6300-2.33-6.66 BBRI IJ 7650 0.66 1.34 BMRI IJ 7800-1.27-2.53 AALI IJ 21900 1.62 0.60 PGAS IJ 4850-1.52-1.99 INDF IJ 6600 0.76 0.48 ICBP IJ 9950-2.93-1.92 SCMA IJ 2725 0.93 0.40 CPIN IJ 3625-2.68-1.80 RODA IJ 375 7.14 0.37 GEMS IJ 1760-9.74-1.23 VIVA IJ 280 7.69 0.36 KLBF IJ 1280-1.54-1.11 BNII IJ 320 1.59 0.33 UNTR IJ 18800-1.31-1.02 LPPF IJ 11500 0.88 0.32 BBNI IJ 4300-1.15-1.01 UPCOMING IPO'S Company Business IPO Issued Shares (IDR) (Mn) Offering Date Listing Underwriter PT Indomobil Multi Jasa Finance 500-650 1,291.50 27 Nov-29 Nov 2013 05 Dec 2013 CIMB, Buana Capital DBS, Deutsche Bank PT Logindo Samudramakmur PT Sawit Sumbermas Sarana PT Puridelta Lestari Shipping Offshore Support 2800-3700 193.28 05 Dec-06 Dec 2013 11 Dec 2013 OSK Securities UOB Securities CPO Agriculture 670-970 1,500 03 Dec-05 Dec 2013 12 Dec 2013 Real Estate Property 205-255 10,80 TBA TBA BNP Paribas Mandiri Sekuritas Macquarie Capital Sinarmas Sekuritas

18 November 2013 DIVIDEND Stock DPS (IDR) Status CUM Date EX Date Recording Payment SCMA 15.00 Cash Dividend 21-Nov-13 22-Nov-13 26-Nov-13 10-Dec-13 TURI 6.00 Cash Dividend 21-Nov-13 22-Nov-13 26-Nov-13 10-Dec-13 SMSM 60 Cash Dividend 22-Nov-13 25-Nov-13 27-Nov-13 11-Dec-13 EMTK 29.00 Cash Dividend 26-Nov-13 27-Nov-13 29-Nov-13 13-Dec-13 BBCA 45.00 Cash Dividend 28-Nov-13 29-Nov-13 03-Dec-13 17-Dec-13 INCO $025 Cash Dividend 29-Nov-13 02-Dec-13 04-Dec-13 18-Dec-13 LPKR 11.85 Cash Dividend 29-Nov-13 02-Dec-13 04-Dec-13 18-Dec-13 UNVR 330 Cash Dividend 02-Dec-13 03-Dec-13 05-Dec-13 12-Dec-13 HMSP 969.00 Cash Dividend 02-Dec-13 03-Dec-13 05-Dec-13 18-Dec-13 DEFI 2.48 Cash Dividend 03-Dec-13 04-Dec-13 06-Dec-13 20-Dec-13 CORPORATE ACTIONS Stock Action Ratio EXC. (IDR) CUM Date EX Date Trading Period NISP Rights Issue 500:171 1200 06 Nov-13 07 Nov-13 13 Nov 19 Nov 13 TPIA Rights Issue 500:36 6750 08 Nov-13 11 Nov-13 15 Nov 21 Nov 13 NIPS Stock Split 1:20 -- -- 25 Nov-13 -- ROTI Stock Split 1:5 -- -- 29 Nov-13 -- ICON Rights Issue 2:1 300 25 Nov-13 26 Nov-13 02 Dec 06 Dec 13 MCOR Rights Issue 100:38 125.00 26 Nov-13 27 Nov-13 03 Dec 09 Dec 13 MYRX Rights Issue 7:10 550 27 Nov-13 28 Nov-13 04 Dec 17 Dec 13 PALM Rights Issue 7:3 395-440 29 Nov-13 02 Dec-13 06 Dec 12 Dec 13 ATPK Rights Issue 10:53 20 29 Nov-13 02 Dec-13 06 Dec 12 Dec 13 BBKP Rights Issue 125000:41657 650-700 05 Dec-13 06 Dec-13 12 Dec 18 Dec 13 ALTO Rights Issue 25:10 550 05 Dec-13 06 Dec-13 12 Dec 18 Dec 13 GENERAL MEETING Emiten AGM/EGM Date Agenda HMSP RUPSLB 18-Nov-13 PYFA RUPSLB 18-Nov-13 ICON RUPSLB 18-Nov-13 MCOR RUPSLB 19-Nov-13 TRIM RUPSLB 20-Nov-13 MYRXP RUPSLB 20-Nov-13 MYRX RUPSLB 20-Nov-13 VOKS RUPSLB 22-Nov-13 ATPK RUPSLB 22-Nov-13 KIJA RUPSLB 22-Nov-13 SOBI RUPST 25-Nov-13 RIGS RUPSLB 25-Nov-13 BBKP RUPSLB 28-Nov-13 BABP RUPSLB 28-Nov-13 INTP RUPSLB 06-Dec-13

18 18 November November 2013 2013 LSIP S1 1800 R1 1860 Trend Grafik Major Down Minor Up S2 1740 R2 1920 1820 Stochastics fast line & slow indikasi positif LSIP - Daily 11/15/2013 Open 1830, Hi 1870, Lo 1810, Close 1820 (%) Auto Trading System(91,0.312) = 1,675.47, Fractal Up = 1,760, Fractal Down = 1,660, MA(Close,5) = 1,752.00, MA1(Close,8) = 1,732.50 34,717,000 2,000 1,822.11 1,820 1,760 1,800 1,752 1,732.5 1,675.47 1,660 1,600 1,636.5 1,450.89 1,400 1,200 Candle chart indikasi sinyal positif 1,000 RSI berada dalam area netral Trading range Rp1800-Rp1920 Entry Rp1820, take Profit Rp1900 Stochastics 78.81 Positif MACD 28.8 Positif True Strength Index (TSI) 77.68 Positif Bollinger Band (Mid) 1637 Positif MA5 1752 Positif LSIP - Stochastic %D(5,3,3) = 67.59, Stochastic %K = 74.95, Overbought Level = 80, Oversold Level = 0 LSIP - MACD (6,9) = 28.85, Signal() = 26.28 LSIP - TSI(3,5,3) = 77.68 80 10 9 74.9512 8 74.9512 7 67.5869 6 5 67.5869 3 1 6 28.8459 26.2815 - - 10 77.6795 8 71.0562 6 0000 - - -6-8 SMCB S1 2675 R1 2725 Trend Grafik Major Down Minor Up S2 2625 R2 2775 2700 Stochastics fast line & slow indikasi positif Candle chart menunjukan sinyal positif RSI berada dalam area netral Trading range Rp2675-Rp2775 Entry Rp2700, take Profit Rp2775 Stochastics 55.06 Positif MACD 8.1 Positif True Strength Index (TSI) 19.83 Positif Bollinger Band (Mid) 2659 Positif MA5 2655 Positif SMCB - Daily 11/15/2013 Open 2675, Hi 2700, Lo 2650, Close 2700 (0.9%) Auto Trading System(91,0.312) = 2,731.80, Fractal Up = 2,750, Fractal Down = 2,550, MA(Close,5) = 2,655.00, MA1(Close,8) = 2,637.50 4,000 3,600 3,200 2,253,000 2,786.49 2,750 2,800 2,731.8 2,700 2,658.75 2,655 2,637.5 2,400 2,550 2,531.01 2,000 SMCB - Stochastic %D(5,3,3) = 46.76, Stochastic %K = 50, Overbought Level = 80, Oversold Level = 0 9 8 7 50 6 50 5 46.7593 3 46.7593 1 SMCB - MACD (6,9) = 8.11, Signal() = 4.71 8.11288 4.70643 - - -6-8 SMCB - TSI(3,5,3) = 19.83 8 6 19.8278 13.2842 0000 - - -6-8

18 18 November November 2013 2013 VIVA S1 270 R1 295 Trend Grafik Major Down Minor Up S2 245 R2 320 VIVA - Daily 11/15/2013 Open 260, Hi 290, Lo 260, Close 280 (7.7%) Auto Trading System(91,0.312) = 242.63, Fractal Up = 270, Fractal Down = 250, MA(Clos e,5) = 267.00, MA1(Close,8) = 257.50, MA2(Close,20) 700 280 600 500 Stochastics fast line & slow indikasi negatif Candle chart indikasi sinyal positif RSI berada dalam area overbought Trading range Rp275-Rp295 Entry Rp280, take Profit Rp295 Stochastics 86.11 Positif MACD 4.93 Positif True Strength Index (TSI) 50.93 Positif Bollinger Band (Mid) 245 Positif MA5 267 Positif VIVA - Stochastic %D(5,3,3) = 86.11, Stochastic %K = 81.67, Overbought Level = 80, Oversold Level = 0 VIVA - MACD (6,9) = 4.93, Signal() = 4.33 VIVA - TSI(3,5,3) = 50.93 154,410,49 400 280 273.468 270 300 267 257.5 250 244.75 200 242.633 216.032 100 86.1111 86.1111 9 81.6667 8 81.6667 7 80 6 5 3 1 12.0 4.93027 6.0 4.32618-6.0-12.0-18.0-24.0 10 8 6 50.9285 46.4952 0000 - - -6-8 SMSM S1 3350 R1 3600 Trend Grafik Major Up Minor Up S2 3100 R2 3850 3350 SMSM - Daily 11/15/2013 Open 3325, Hi 3400, Lo 3325, Close 3350 (-0.7%) Auto Trading System(91,0.312) = 3,175.00, Fractal Up = 3,500, Fractal Down = 2,750, MA(Clos e,5) = 3,335.00, MA1(Close,8) = 3,271.88 3,500 3,491.48 3,400 3,350 3,335 3,271.88 3,200 3,175 3,112.5 Stochastics fast line & slow indikasi positif Candle chart indikasi sinyal positif RSI berada dalam area netral Trading range Rp3350-Rp3600 Entry Rp3350, take Profit Rp3600 Stochastics 70.50 Positif MACD 49.59 Positif True Strength Index (TSI) 76.28 Positif Bollinger Band (Mid) 3112 Positif MA5 3335 Positif SMSM - Stochastic %D(5,3,3) = 70.50, Stochastic %K = 71.25, Overbought Level = 80, Oversold Level = 0 SMSM - MACD (6,9) = 49.59, Signal() = 49.63 SMSM - TSI(3,5,3) = 76.28 3,000 2,800 2,750 2,733.52 2,600 2,400 80 10 71.25 8 71.25 70.4997 6 70.4997 6 49.6259 49.5905 - - 76.2839 8 74.7275 6 0000 - - -6-8

18 18 November November 2013 2013 SCMA S1 2650 R1 2850 Trend Grafik Major Down Minor Up S2 2450 R2 2950 2725 SCMA - Daily 11/15/2013 Open 2700, Hi 2750, Lo 2700, Close 2725 (0.9%) Auto Trading System(91,0.312) = 2,650, Fractal Up = 2,975.00, Fractal Down = 2,250, MA(Close,5) = 2,685.00, MA1(Close,8) = 2,609.38 13,968,000 3,000 2,975 2,800 2,769.3 2,725 2,685 2,650 2,600 2,609.38 Stochastics fast line & slow indikasi positif Candle chart indikasi sinyal positif RSI berada dalam area netral SCMA - Stochastic %D(5,3,3) = 56.07, Stochastic %K = 59.75, Overbought Level = 80, Oversold Level = 0 2,465 2,400 2,250 2,200 2,160.7 10 80 8 59.7494 59.7494 6 56.0672 56.0672 Trading range Rp2675-Rp2850 Entry Rp2725, take Profit Rp2850 Stochastics 56.07 Positif MACD 45.69 Positif True Strength Index (TSI) 63.94 Positif Bollinger Band (Mid) 2465 Positif MA5 2685 Positif SCMA - MACD (6,9) = 45.69, Signal() = 44.53 SCMA - TSI(3,5,3) = 63.94 45.694 44.5333 - - -6 63.9447 6 61.3573 0000 - - -6-8 INVS S1 1500 R1 1750 Trend Grafik Major Down Minor Up S2 1250 R2 2000 1510 Stochastics fast line & slow indikasi positif Candle chart indikasi potensi rebound INVS - Daily 11/15/2013 Open 1330, Hi 1590, Lo 1300, Close 1510 (13.5%) Auto Trading System(91,0.312) = 1,300, Fractal Up = 1,500, Fractal Down = 760, MA(Clos e,5) = 1,390, MA1(Close,8) = 1,268.75, 2,400 2,000 9,956,000 1,511.8 1,600 1,510 1,500 1,390 1,300 1,200 1,268.75 992.5 800 760 RSI berada dalam area netral Trading range Rp1500-Rp1600 Entry Rp1510, take Profit Rp1600 Stochastics 75.27 Positif MACD 80.65 Positif True Strength Index (TSI) 75.69 Positif Bollinger Band (Mid) 992 Positif MA5 1390 Positif INVS - Stochastic %D(5,3,3) = 75.27, Stochastic %K = 71.02, Overbought Level = 80, Oversold Level = 0 INVS - MACD (6,9) = 80.65, Signal() = 78.18 INVS - TSI(3,5,3) = 75.69 473.198 400 80 10 75.2652 8 75.2652 71.0231 6 71.0231 1 80.645 8 78.1832 - -8 78.7885 8 75.6894 0000 - -8

18 November 2013 THESE RECOMMENDATIONS ARE BASED ON TECHNICAL AND ONLY INTENDED FOR ONE DAY TRADING Support Resistance Indicators 1 Month Ticker Rec 15/11/13 Entry Exit S2 S1 R1 R2 MACD Stoc* MA5* High Low Agriculture AALI Trading Buy 21900 21900 23000 20650 21500 22350 23200 Positif Positif Positif 21750 18050 LSIP Trading Buy 1820 1820 1900 1740 1800 1860 1920 Positif Positif Positif 1830 1230 SGRO Trading Buy 1800 1800 1850 1760 1790 1820 1850 Positif Positif Positif 1850 1740 Mining BUMI Trading Sell 400 400 385 380 395 410 425 Negatif Negatif Negatif 520 405 PTBA Trading Sell 11700 11700 11000 10850 11450 12050 12650 Negatif Negatif Negatif 14100 11500 ADRO Trading Buy 1170 1170 1230 1110 1150 1190 1230 Negatif Positif Positif 1210 890 MEDC Trading Buy 2475 2475 2600 2375 2450 2525 2600 Positif Positif Negatif 2825 2300 INCO Trading Buy 2400 2400 2475 2325 2375 2425 2475 Positif Positif Negatif 2750 2250 ANTM Trading Buy 1340 1340 1390 1230 1310 1390 1470 Positif Positif Negatif 1620 1320 TINS Trading Buy 1550 1550 1630 1480 1530 1580 1630 Positif Positif Negatif 1690 1510 Basic Industry and Chemicals SMGR Trading Sell 12950 12950 12350 12350 12800 13250 13700 Negatif Negatif Negatif 14900 12650 INTP Trading Sell 19000 19000 18550 18550 18900 19250 19600 Negatif Negatif Negatif 21200 18000 SMCB Trading Buy 2700 2700 2775 2625 2675 2725 2775 Positif Positif Positif 2825 2300 Miscellaneous Industry ASII Trading Sell 6300 6300 6050 5950 6200 6450 6700 Negatif Negatif Negatif 7250 6300 GJTL Trading Sell 1920 1920 1850 1820 1890 1960 2025 Negatif Negatif Negatif 2550 1950 Consumer Goods Industry INDF Trading Buy 6600 6600 6800 6350 6500 6650 6800 Positif Positif Positif 7450 6200 GGRM Trading Sell 38000 38000 37300 37250 37750 38250 38750 Negatif Negatif Positif 38450 33150 UNVR Trading Sell 29000 29000 28000 27800 28700 29600 30500 Negatif Negatif Negatif 37350 29250 KLBF Trading Buy 1280 1280 1340 1220 1260 1300 1340 Positif Positif Negatif 1390 1220 Property, Real Estate and Building Construction BSDE Trading Buy 1430 1430 1500 1350 1410 1470 1530 Positif Positif Positif 1650 1350 ASRI Trading Sell 500 500 460 445 485 530 570 Negatif Negatif Negatif 700 495 WIKA Trading Buy 1670 1670 1830 1530 1630 1730 1830 Positif Positif Negatif 2125 1610 ADHI Trading Buy 1700 1700 1760 1580 1670 1760 1850 Positif Positif Negatif 2150 1610 Infrastructure, Utilities and Transportation PGAS Trading Sell 4850 4850 4700 4675 4800 4925 5050 Negatif Negatif Negatif 5500 4800 JSMR Trading Sell 5050 5050 4850 4775 4975 5150 5350 Negatif Negatif Negatif 5800 5100 ISAT Trading Sell 3550 3550 3450 3450 3525 3600 3675 Positif Negatif Negatif 4650 3525 TLKM Trading Sell 2175 2175 2050 2025 2125 2225 2325 Negatif Positif Negatif 2375 2100 CMNP Trading Sell 3025 3025 2900 2900 2975 3050 3125 Negatif Positif Negatif 3300 3000 Finance BMRI Trading Buy 7800 7800 8200 7400 7700 8000 8300 Positif Positif Positif 8950 7350 BBRI Trading Buy 7650 7650 8000 7300 7550 7800 8050 Positif Positif Positif 8500 7250 BBNI Trading Buy 4300 4300 4450 4075 4250 4425 4600 Positif Positif Negatif 4875 4100 BBCA Trading Buy 10200 10200 10500 9900 10100 10300 10500 Positif Positif Positif 10800 9750 BDMN Trading Sell 3750 3750 3650 3550 3700 3850 4000 Negatif Negatif Negatif 4350 3725 Trade, Services and Investment UNTR Trading Sell 18800 18800 17850 17850 18550 19250 19950 Negatif Negatif Negatif 19600 16400 MPPA Trading Sell 2150 2150 2050 2000 2100 2200 2300 Negatif Negatif Negatif 2475 2025