BAB III METODE PENELITIAN. menghasilkan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) pada materi Geometri dengan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah

BAB III METODE PENELITIAN. pembelajaran berupa RPP dan LKS dengan pendekatan berbasis masalah ini

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian pengembangan yang

BAB III METODE PENELITIAN. problems. Cresswell (2012: 533) beranggapan bahwa dengan

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (Research and

BAB III METODE PENELITIAN. Karangkajen, Madrasah Tsanawiyah Mu'allimaat Muhammadiyah Yogyakarta,

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN SIKAP DAN METODE MATEMATIKA SISWA KELAS X DENGAN MODEL PEMBELAJARAN STAD

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Al-Azhar 1 Wayhalim Bandar Lampung. Populasi

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak di

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 13 Bandar Lampung. Populasi dalam

BAB III METODE PENELITIAAN. Jenis penelitiaan ini adalah penelitian kuantitatif, karena data yang diperoleh

BAB III METODE PENELITIAN. sebuah fenomena atau suatu kejadian yang diteliti. Ciri-ciri metode deskriptif menurut Surakhmad W (1998:140) adalah

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, penulis memilih lokasi di SMA Negeri 1 Boliyohuto khususnya

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri I Tibawa pada semester genap

BAB III METODE PENELITIAN. SMK Negeri I Gorontalo. Penetapan lokasi tersebut berdasarkan pada

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 8 Bandar Lampung. Populasi dalam

METODE PENELITIAN. dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA 2 Tahun Pelajaran

BAB III METODE PENELITIAN. hasil penelitian. Walaupun penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen,

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di MTs Negeri 2 Bandar Lampung dengan populasi siswa

Pengembangan Media Permainan Kartu Gambar Dengan Teknik Think Pair Share Pada Siswa Kelas 3 Sekolah Dasar Di Palopo

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. berjumlah empat kelas terdiri dari 131 siswa. Sampel penelitian ini terdiri dari satu kelas yang diambil dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen yang telah dilaksanakan di SMA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara atau langkah-langkah yang harus

BAB III METODE PENELITIAN. pretest postes control group design dengan satu macam perlakuan. Di dalam

BAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini di laksanakan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. 1 Gorontalo pada kelas

III. METODE PENELITIAN. bersifat statistik dengan tujuan menguji hipotesis yang telah ditetapkan.

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

METODE PENELITIAN. pelajaran 2011/ Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODELOGIPENELITIAN. pada semester genap tahun ajaran 2012/2013. Penelitian ini dilaksanakan selama ±4 bulan dari persiapan sampai

Bab 2 Tinjauan Pustaka 2.1 Penelitian Terdahulu

PROPOSAL SKRIPSI JUDUL:

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum dilakukan penelitian, langkah pertama yang harus dilakukan oleh

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen dengan populasi penelitian yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan strategi pembelajaran mind mapping dalam pendekatan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dipakai adalah penelitian kuantitatif, dengan

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian mengenai Analisis Pengaruh Kupedes Terhadap Performance

III. METODE PENELITIAN

III.METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini subyek yang digunakan adalah siswa VII A SMPN 5

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan dengan terjun langsung ke lapangan untuk meneliti keefektifan media

PENGEMBANGAN MAZE ALFABET UNTUK MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA BAGI KELAS 1 SD

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian. variable independen dengan variabel dependen.

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN FISIKA INTI BERBASIS MULTIMEDIA DENGAN SWISHMAX SEBAGAI MEDIA BELAJAR MANDIRI MAHASISWA FISIKA FMIPA UM

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menjelaskan secara operasional mengenai penelitian yang akan dilaksanakan.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilaksanakan adalah quasi eksperimen, dimana

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan prosedur atau cara yang ditempuh dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sugiyono (2008:56) menjelaskan metode penelitian deskriptif adalah:

PENGEMBANGAN PETUNJUK PRAKTIKUM GELOMBANG DAN BUNYI BERBANTUAN KEARIFAN LOKAL UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS XI

III. METODE PENELITIAN. Metode dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Penggunaan metode eksperimen ini

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN PENGARUH PENGGUNAAN METODE GALLERY WALK

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN DAN ANALISIS

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan serangkaian strategi yang digunakan oleh

BAB III METODE PENELITIAN. mencari jawaban atau menggambarkan permasalahan yang akan dibahas. Metode

Post test (Treatment) Y 1 X Y 2

PENGEMBANGAN MODUL BERGAMBAR YANG DILENGKAPI PETA KONSEP PADA MATERI SISTEM REGULASI UNTUK SMA ABSTRACT

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Definisi operasional diperlukan agar tidak terjadi salah pengertian dan

Preferensi untuk alternatif A i diberikan

METODE PENELITIAN. digunakan untuk mengetahui bagaimana pengaruh variabel X (celebrity

ANALISIS REGRESI. Catatan Freddy

BAB IX. STATISTIKA. CONTOH : HASIL ULANGAN MATEMATIKA 5 SISWA SBB: PENGERTIAN STATISTIKA DAN STATISTIK:

Pengembangan Bahan Ajar Matematika untuk Siswa SMP Berdasarkan Teori Belajar Ausubel

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. 3.1 Pendekatan Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen

JURNAL RISET PENDIDIKAN MATEMATIKA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk menjawab permasalahan yaitu tentang peranan pelatihan yang dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan dan kestabilan ekonomi, adalah dua syarat penting bagi kemakmuran

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan matematika tidak hanya dalam tataran teoritis tetapi juga pada

III. METODELOGI PENELITIAN. Suatu penelitian dapat berhasil dengan baik dan sesuai dengan prosedur ilmiah,

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun yang menjadi objek penelitian adalah siswa MAN Model Gorontalo.

SKRIPSI untuk memperoleh gelar Sarjana Guru Pendidikan Sekolah Dasar pada Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian dilakukan secara purposive atau sengaja. Pemilihan lokasi penelitian

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. penerapan Customer Relationship Management pada tanggal 30 Juni 2011.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Pizza Hut Garden 6 - Jakarta Barat. Penelitian dilakukan pada bulan Mei 2014 Juni 2014.

BAB I PENDAHULUAN I-1

BAB IV PEMBAHASAN MODEL

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA TAHUN

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN A. Jens Peneltan Peneltan n merupakan peneltan pengembangan yang bertujuan untuk menghaslkan Lembar Kegatan Sswa (LKS) pada mater Geometr dengan pendekatan pembelajaran berbass masalah (Problem based learnng) untuk sswa SMA kelas serta mengetahu kualtas LKS yang dkembangkan. B. Subjek Peneltan Subjek peneltan dar peneltan n melput: 1. Guru Matematka SMA Guru matematka yang djadkan sebaga subjek peneltan adalah guru matematka dar SMA N 1 Samgaluh. Guru matematka tersebut sebelumnya memberkan nformas dan gambaran terkat dengan kurkulum, bahan ajar, serta karakterkstk sswa. 2. Sswa-ssw SMA Kelas Sswa-ssw SMA kelas yang menjad subjek peneltan adalah sswassw kelas A SMA N 1 Samgaluh. Sswa akan dlbatkan dalam pengujcobaan LKS matematka mater geometr yang dkembangkan serta mengs angket respon sswa untuk memberkan respon terhadap pembelajaran menggunakan LKS yang dkembangkan. 35

36 C. Desan Peneltan Pengembangan Lembar Kegatan Sswa (LKS) matematka dengan mater Geometr dalam peneltan n menggunakan model pengembangan ADDIE (Endang Mulyatnngsh, 2012: 183) sebaga berkut. A Analyss D Desgn D Development I Implementaton E Evaluaton Analss kebutuhan, analss kurkulum, analss karakterstk sswa Menentukan pendekatan pembelajaran serta menyusun lembar penlaan Mengembangkan LKS sesua dengan pendekatan pembelajaran yang dplh Mengujcobakan LKS, melakukan tes hasl belajar serta membag angket respon sswa Melakukan evaluas terhadap LKS yang telah dujcobakan Gambar 9. Tahapan pengembangan ADDIE Berkut n merupakan penjelasan dar tap tahapan pengembangan dengan menggunakan model ADDIE. 1. Analss (Analyss) Pada tahap analss n, dlakukan analss kebutuhan bahan ajar, analss kurkulum dan analss karakterstk sswa. a. Analss kebutuhan bahan ajar Analss bahan ajar dlakukan dengan mengdentfkas bahan ajar yang dgunakan oleh guru dalam pembelajaran matematka khususnya dalam

37 mater geometr. Hasl dentfkas dgunakan sebaga dasar dalam pengembangan LKS n, apakah perlu dadakan pengembangan atau tdak. b. Analss kurkulum Analss kurkulum n dlakukan dengan mengdentfkas standar kompetens dan kompetens dasar yang berkatan dengan mater geometr untuk mengetahu ndkator-ndkator yang harus dcapa oleh sswa. Untuk tu, pengembangan LKS yang dlakukan sesua dengan tujuan pembelajaran. c. Analss karakterstk sswa Analss karakterstk sswa dlakukan dengan melakukan observas kelas untuk mengetahu keadaan sswa yang akan djadkan subjek peneltan. 2. Perancangan (Desgn) Pada tahap desan n, penelt melakukan rancangan dan menentukan langkahlangkah yang dlakukan dalam pengembangan LKS n, melput: a. Penyusunan peta kebutuhan LKS Peta kebutuhan LKS dgunakan untuk mengetahu banyaknya LKS serta urutan LKS yang dkembangkan. Hal n bertujuan memudahkan penelt dalam mengembangkan LKS tersebut. b. Penyusunan kerangka LKS Penyusunan kerangka LKS dlakukan untuk menentukan semua bagan dar LKS yang dkembangkan sepert permasalahan dan kegatan yang ada d dalamnya. Penentuan semua bagan LKS atau s LKS tentunya berdasarkan Standar Kompetens (SK) dan Kompetens Dasar (KD) dar mater Geometr pada kurkulum KTSP. Selan tu juga ddasar oleh

38 model pendekatan yang dgunakan yatu pendekatan pembelajaran berbass masalah. c. Pengumpulan referens Pengumpulan referens dlakukan dengan mengumpulkan buku-buku referens tentang mater geometr, mengumpulkan mater, mengumpulkan gambar, lustras, dan soal-soal yang dgunakan untuk menyusun LKS. d. Penyusunan nstrumen penlaan Penelt menyusun nstrumen peneltan yang dgunakan sebaga acuan untuk mendapatkan data terkat dengan nla kevaldan, kepraktsan, dan keefektfan dar LKS yang dkembangkan. Selan tu dsusun juga RPP dan lembar observas keterlaksanaan pembelajaran. e. Valdas Instrumen Instrumen nstrumen yang telah dbuat kemudan dkonsultaskan dengan dosen pembmbng. Selanjutnya, nstrumen tersebut dvaldas kepada dosen ahl agar ddapatkan nstrumen yang vald sehngga layak untuk dujcobakan. 3. Pengembangan (Development) Pada tahap pengembangan LKS matematka dengan mater geometr dlakukan sesua dengan rancangan pada tahap desgn yang telah djelaskan sebelumnya. a. Pengembangan LKS Pengembangan LKS dlakukan dengan tujuan dperolehnya LKS berbass masalah tentang geometr. Selanjutnya LKS yang telah dsusun,

39 dkonsultaskan kepada dosen pembmbng untuk mendapatkan masukan dan saran. b. Valdas LKS Setelah LKS dkonsultaskan dengan dosen pembmbng dan drevs, selanjutnya dlakukan valdas LKS oleh valdator yatu dosen ahl mater dan dosen ahl meda. Valdator memberkan penlaan tentang s mater, bahasa dan penyajan. Hasl dar tahap valdas n dgunakan sebaga perbakan dan penyempurnaan LKS sebelum dujcobakan. c. Revs LKS Setelah dlakukan valdas LKS proses selanjutnya adalah revs produk. Revs LKS dlakukan dengan memperbak dan menyempurnakan baganbagan dar LKS sesua masukan dan saran para ahl. 4. Implementas (Implementaton) a. Uj coba LKS Setelah dlakukan valdas produk dan para ahl telah menyatakan bahwa lembar kegatan sswa yang dkembangkan telah layak dgunakan maka tahap selanjutnya adalah mplementas produk yang dkembangkan pada pembelajaran matematka mater geometr pada sswa kelas. Guru kelas melakukan pembelajaran dengan bantuan LKS yang dkembangkan. Penelt bertugas sebaga pengamat (observer) dan mencatat segala sesuatu pada lembar observas yang dapat dgunakan sebaga perbakan LKS. b. Tes Hasl Belajar Setelah proses pembelajaran selesa, sswa melakukan tes dengan menggunakan soal tes hasl belajar yang sudah dsedakan. Soal tersebut telah

40 dsusun berdasarkan ndkator ketercapaan kompetens sepert yang durakan pada tabel 2 untuk melhat tngkat keefektfan penggunaan LKS yang dkembangkan. Setelah dlakukan tes hasl belajar, penelt juga melakukan penlaan terhadap keefektfan LKS. Data keefektfan ddapat dar nla tes peserta ddk yatu dengan menghtung persentase ketuntasan klaskal berdasarkan KKM sekolah. c. Angket Respon Pada tahap n, untuk mengetahu kepraktsan LKS penelt melakukan penyebaran angket respon sswa yang bers butr-butr pernyataan tentang penggunaan LKS dalam pembelajaran. Selan tu, guru dan sswa juga dmnta member komentar sebaga acuan revs yang kedua sesua tanggapan guru dan sswa. Setelah dlakukan penyebaran angket respon sswa, penelt melakukan analss data terhadap hasl angket respon sswa yang dlakukan untuk mengetahu nla kepraktsan LKS yang dkembangkan. 5. Evaluas (Evaluaton) Tahap terakhr LKS pada pembelajaran adalah tahap evaluas LKS. Evaluas yang dlakukan berdasarkan penlaan yang ddapat dar guru serta data dar angket respon sswa yang selanjutnya dgunakan sebaga acuan untuk melakukan perbakan LKS yang telah dujcobakan.

41 D. Lokas Peneltan Peneltan n dlaksanakan d SMA N 1 Samgaluh yang beralamat d Tanjung, Ngargosar, Samgaluh, Kulon Progo, Yogyakarta. E. Instrumen Peneltan Dalam peneltan pengembangan n dgunakan beberapa nstrumen peneltan yatu sebaga berkut: 1. Lembar Penlaan LKS a. Lembar penlaan LKS untuk ahl meda Lembar penlaan LKS n dberkan kepada 1 dosen sebaga ahl meda. Manfaat dar nstrumen lembar penlaan LKS n adalah untuk mengetahu nla kevaldan LKS yang dkembangkan berdasarkan aspek kebahasaan, aspek tekns penulsan, dan aspek konstruks. Angket penlaan LKS n dsusun dengan 5 alternatf jawaban yatu Sangat Bak (SB), Bak (B), Cukup (C), Kurang Bak (KB) dan Tdak Bak (TB). b. Lembar penlaan LKS untuk ahl mater Lembar penlaan LKS n dberkan kepada 1 dosen sebaga ahl mater. Manfaat dar nstrumen n adalah untuk mengetahu nla kevaldan LKS yang dkembangkan berdasarkan aspek kesesuaan uraan mater dengan SK dan KD, aspek pendekatan yang dgunakan dalam penulsan LKS, aspek teknk penyajan mater, aspek pendukung penyajan, aspek penyajan pembelajaran dan aspek evaluas pembelajaran. Angket penlaan LKS n dsusun dengan 5

42 alternatf jawaban yatu Sangat Bak (SB), Bak (B), Cukup (C), Kurang Bak (KB) dan Tdak Bak (TB). 2. Lembar Observas Lembar observas yang dmaksud dalam peneltan pengembangan n adalah lembar observas keterlaksanaan pembelajaran. Lembar observas n dgunakan untuk mendapatkan data perbakan LKS yang dkembangkan setelah dlakukan pembelajaran. Penelt atau pengamat melakukan pencatatan untuk setap kal dlaksanakannya pembelajaran selama peneltan berlangsung. Pencatatan tersebut dapat berasal dar masukan sswa, kegatan yang berlangsung, dan masukan dar guru setelah proses pembelajaran. 3. Angket Respon a. Angket respon sswa Angket respon sswa dberkan kepada sswa pada akhr peneltan pengembangan. Instrumen n bertujuan untuk mengetahu respon dan tanggapan sswa terhadap LKS yang telah dkembangkan. Angket respon sswa n dgunakan untuk menla aspek kepraktsan suatu LKS yang dkembangkan. Angket respon sswa dsusun dengan 4 alternatf jawaban yatu Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Kurang Setuju (KS) dan Tdak Setuju (TS). Selan tu, dalam penulsan angket respon sswa n terdr dar kalmat postf dan kalmat negatf, d mana terdapat perbedaan penskoran antara kalmat postf dan kalmat negatf.

43 4. Tes Hasl Belajar Tes Hasl Belajar dberkan kepada sswa pada akhr peneltan sebaga penentu kelulusan sswa setelah pembelajaran selesa dlaksanakan. Soal tes terdr dar 5 soal yang mewakl ndkator pencapaan kompetens. Dar hasl tes akan ddapatkan persentase ketuntasan klaskal sswa untuk menentukan krtera keefektfan LKS. F. Teknk Analss Data Dalam peneltan pengembangan n ddapatkan dua macam jens data yatu jens data kualtatf dan jens data kuanttatf. Jens data kualtatf merupakan data proses selama pengembangan. Data kualtatf juga dgunakan untuk mendeskrpskan kendala-kendala yang dalam penelt selama pengembangan LKS. Jens data kuanttatf adalah data yang dgunakan untuk mendapatkan nla kevaldan, kepraktsan, serta keefektfan LKS berdasarkan penlaan dar dosen ahl, guru, dan sswa. Berkut merupakan penjelasan lebh lanjut mengena analss data dalam peneltan pengembangan yang dlakukan. 1. Data deskrptf bers tentang data proses pengembangan LKS. Proses yang bers tentang revs dan kendala yang dhadap selama pengembangan LKS matematka mater geometr tersebut. 2. Data kualtas LKS yang dtnjau dar nla kevaldan, kepraktsan, dan keefektfan LKS. Data kualtas LKS ddapat dar berbaga nstrumen. Berkut merupakan penjelasan analss data tap nstrumen.

44 a. Lembar Penlaan LKS Lembar penlaan LKS dgunakan untuk mendapatkan data penlaan LKS berdasarkan aspek kevaldan LKS yang dkembangkan. Data kevaldan LKS dperoleh dar penlaan oleh 2 dosen ahl yang terdr dar 1 dosen ahl mater dan 1 dosen ahl meda. Langkah-langkah yang dlakukan untuk mendapatkan data penlaan LKS berdasarkan aspek kevaldan tersebut adalah sebaga berkut. 1) Mengubah data kualtatf LKS menjad data kuanttatf LKS dengan pedoman pada tabel 3 sebaga berkut. Tabel 3. Aturan Pemberan Skor Penlaan LKS Perngkat Skor Sangat Bak (SB) 5 Bak (B) 4 Cukup (C) 3 Kurang Bak (KB) 2 Tdak Bak (TB) 1 2) Menghtung rerata skor dengan rumus sebaga berkut n 1 n x Keterangan : rerata skor nstrumen n : banyak butr pernyataan x : skor pada butr pernyataan ke- 3) Mengkonvers skor rerata menjad nla kualtatf dengan krtera penlaan skala 5 menurut S. Eko Putro Wdyoko (2009: 238) dengan pedoman pada tabel 4 sebaga berkut:

45 Tabel 4. Pedoman Klasfkas Penlaan Jumlah skor penlaan Klasfkas penlaan 1,8 sb Sangat bak 0,6 sb 1,8 sb Bak 0,6 sb 0,6 sb Cukup 1,8 sb 0,6 sb Kurang 1,8 sb Sangat Kurang Keterangan: 1 (Rerata Ideal) = (skor maks deal skor mn deal ) 2 sb (Smpangan Baku Ideal) 1 (skor maks deal 6 - skor mn deal) skor emprs Sehngga ddapat pedoman klasfkas penlaan LKS pada tabel 5 sebaga berkut: Tabel 5. Pedoman Klasfkas Penlaan LKS Jumlah skor penlaan Klasfkas penlaan 4,2 Sangat bak 3,4 4,2 Bak 2,6 3,4 Cukup 1,8 2,6 Kurang 1,8 Sangat Kurang Dalam peneltan n, LKS dkatakan vald jka memenuh klasfkas penlaan LKS mnmal bak. b. Angket Respon Angket respon dgunakan untuk mendapatkan data penlaan LKS berdasarkan aspek kepraktsan dalam penggunaan LKS. Langkah yang dlakukan untuk mendapatkan data penlaan LKS berdasarkan aspek kepraktsan tersebut adalah sebaga berkut.

46 1) Mengubah data kualtatf LKS menjad data kuanttatf LKS dengan pedoman penskoran pada tabel 6 sebaga berkut: Tabel 6. Skor Pernyataan Negatf dan Pernyataan Postf Penlaan Sangat Kurang Tdak Setuju (S) Setuju (SS) Setuju (KS) Setuju (TS) Pernyataan Postf 4 3 2 1 Pernyataan Negatf 1 2 3 4 2) Menghtung rerata skor dengan rumus sebaga berkut. n 1 n x Keterangan n x : rerata skor nstrumen : banyak butr pernyataan : skor pada butr pernyataan ke- 3) Mengkonvers skor rerata nstrumen menjad nla kualtatf berdasarkan krtera penlaan skala 4 menurut S Eko Putro Wdyoko (2009) pada Tabel 6. Dalam peneltan n, LKS dkatakan prakts jka memenuh klasfkas penlaan LKS mnmal bak. c. Tes Hasl Belajar Tes Hasl Belajar dgunakan untuk mendapatkan nla keefektfan penggunaan LKS. Data keefektfan merupakan data kuanttatf yang ddapatkan melalu hasl Tes Hasl Belajar yang dlakukan oleh sswa pada awal dan akhr peneltan. Hal n dlakukan untuk melhat

47 seberapa efektfkah LKS yang telah dkembangkan. Berkut merupakan langkah yang dlakukan untuk mendapatkan data keefektfan. 1) Menghtung skor tes hasl belajar setap sswa. 2) Menentukan nla yang dcapa setap sswa dengan rumus sebaga berkut. N 1 k 1 k x x.max 100 Keterangan N : nla sswa k x 1 k x max 1 : jumlah skor tes hasl belajar. : jumlah skor maksmal tes hasl belajar k : jumlah soal tes hasl belajar 3) Menghtung jumlah sswa yang lulus KKM yatu yang mendapatkan nla lebh dar 75. 4) Mempersentase kelulusan secara klaskal dengan menggunakan rumus sebaga berkut. L p 100% n Keterangan p : persentase kelulusan sswa secara klaskal L : jumlah sswa yang lulus KKM n : jumlah seluruh sswa

48 5) Mengkonvers perhtungan pada langkah sebelumnya ke dalam skala 5 untuk menunjukkan kategor kecakapan akademk sswa secara klaskal menurut Eko Putro Wdoyoko (2009: 242) pada tabel 7 sebaga berkut: Tabel 7. Krtera Penlaan Kecakapan Akademk Persentase Ketuntasan Klasfkas p 80 Sangat Bak 60 p 80 Bak 40 p 60 Cukup 20 p 40 Kurang p 20 Sangat Kurang Dalam peneltan n, LKS dkatakan efektf jka persentase ketuntasan belajar klaskal tes hasl belajar sswa mencapa klasfkas mnmal bak.