11. Turunan Perkalian Fungsi, Pangkat Dari Fungsi, Fungsi Rasional, Fungsi Implisit

dokumen-dokumen yang mirip
Sudaryatno Sudirham. Studi Mandiri. Diferensiasi. Darpublic

Fungsi dan Grafik Diferensial dan Integral

Sudaryatno Sudirham. Diferensiasi

Darpublic Nopember 2013

Fungsi dan Grafik Diferensial dan Integral

Diferensial dan Integral

Sudaryatno Sudirham. Studi Mandiri. Fungsi dan Grafik. Darpublic

1. Pengertian Tentang Fungsi dan Grafik

2. Fungsi Linier x 5. Gb.2.1. Fungsi tetapan (konstan):

Fungsi dan Grafik Diferensial dan Integral

Sudaryatno Sudirham. Integral dan Persamaan Diferensial

Fungsi dan Grafik Diferensial dan Integral

Fungsi dan Grafik Diferensial dan Integral

Respect, Professionalism, & Entrepreneurship. Mata Kuliah : Kalkulus Kode : CIV Turunan. Pertemuan 3, 4, 5, 6, 7

Fungsi dan Grafik Diferensial dan Integral

Memahami konsep dasar turunan fungsi dan mengaplikasikan turunan fungsi pada

Fungsi dan Grafik Diferensial dan Integral

TURUNAN FUNGSI (DIFERENSIAL)

Memahami konsep dasar turunan fungsi dan menggunakan turunan fungsi pada

Fungsi F disebut anti turunan (integral tak tentu) dari fungsi f pada himpunan D jika. F (x) = f(x) dx dan f (x) dinamakan integran.

Pecahan Parsial (Partial Fractions)

3. Gabungan Fungsi Linier

4. Mononom dan Polinom

yang tak terdefinisikan dalam arti keberadaannya tidak perlu didefinisikan. yang sejajar dengan garis yang diberikan tersebut.

Bab 9 DEFLEKSI ELASTIS BALOK

MATEMATIKA 3 Turunan Parsial. -Irma Wulandari-

MODUL MATEMATIKA II. Oleh: Dr. Eng. LILYA SUSANTI

Fungsi dan Grafik Diferensial dan Integral

PERSAMAAN DIFFERENSIAL ORDE I. Nurdinintya Athari

Fungsi dan Grafik Diferensial dan Integral

Fungsi dan Grafik Diferensial dan Integral

TURUNAN DALAM RUANG DIMENSI-n

TURUNAN FUNGSI IKA ARFIANI, S.T.

2 Akar Persamaan NonLinear

BAB 1 PERSAMAAN DIFERENSIAL ORDER SATU

Persamaan Diferensial Orde Satu

TURUNAN. Ide awal turunan: Garis singgung. Kemiringan garis singgung di titik P: lim. Definisi

PENDAHULUAN KALKULUS

yang tak terdefinisikan dalam arti keberadaannya tidak perlu didefinisikan.

Darpublic Nopember 2013

TURUNAN FUNGSI IKA ARFIANI, S.T.

4. TURUNAN. MA1114 Kalkulus I 1

4.1 Konsep Turunan. lim. m PQ Turunan di satu titik. Pendahuluan ( dua masalah dalam satu tema )

Integral dan Persamaan Diferensial

MATEMATIKA BISNIS BAB 2 FUNGSI LINIER

matematika K-13 PERSAMAAN GARIS LURUS K e l a s

Sistem Bilangan Riil

Bab I. Fungsi Dua Peubah atau Lebih. Pengantar

Sistem Bilangan Riil

Turunan Tingkat Tinggi

FUNGSI TRIGONOMETRI, FUNGSI EKSPONENSIAL, dan FUNGSI LOGARITMA

Sistem Bilangan Real. Pendahuluan

Matematika Teknik 1, Bab 3 BAB III LIMIT. (Pertemuan ke 4)

LIMIT KED. Perhatikan fungsi di bawah ini:

Fungsi Peubah Banyak. Modul 1 PENDAHULUAN

BAB VIII PERSAMAAN DIFERENSIAL (PD)

TURUNAN. Bogor, Departemen Matematika FMIPA-IPB. (Departemen Matematika FMIPA-IPB) Kalkulus: Turunan Bogor, / 50

Rencana Pembelajaran

MATEMATIKA EKONOMI DAN BISNIS MINGGU IX

Darpublic Nopember 2013

Sistem Bilangan Riil. Pendahuluan

BAB I PRA KALKULUS. Nol. Gambar 1.1

Program Perkuliahan Dasar Umum Sekolah Tinggi Teknologi Telkom Fungsi Dua Peubah

BAB 2 LANDASAN TEORI

ANALISA VARIABEL KOMPLEKS

BAB I. SISTEM KOORDINAT, NOTASI & FUNGSI

BAB II FUNGSI ANALITIK

Unit 2 KONSEP DASAR ALJABAR. Clara Ika Sari Pendahuluan

Solusi Analitis Persamaan-persamaan Diferensial Orde-1 dengan Metode Analitis Persamaan Diferensial dengan konfigurasi VARIABEL TERPISAH

Fungsi dan Grafik Diferensial dan Integral

Ringkasan Kalkulus 2, Untuk dipakai di ITB 36

Pengertian Fungsi. Kalkulus Dasar 2

Fungsi dan Grafik Diferensial dan Integral

1 Sistem Koordinat Polar

Hendra Gunawan. 21 Maret 2014

ALJABAR : jika dan adalah akar-akar dari, maka hubungan antar akar : dan

Darpublic Nopember

Gambar 1. Gradien garis singgung grafik f

= + atau = - 2. TURUNAN 2.1 Definisi Turunan fungsi f adalah fungsi yang nilainya di setiap bilangan sebarang c di dalam D f diberikan oleh

Kalkulus Diferensial week 09. W. Rofianto, ST, MSi

Sistem Bilangan Ri l

MATEMATIKA TEKNIK 1 3 SKS TEKNIK ELEKTRO UDINUS

x Lingkaran satuan, adalah lingkaran berjari-jari satu dan berpusat di titik asal, direprentasikan dengan z = 1.

PENERAPAN DIFERENSIAL BAGIAN I

MAT 602 DASAR MATEMATIKA II

Suatu persamaan diferensial biasa orde n adalah persamaan bentuk :

KAJIAN MODEL EPIDEMIK SIR DETERMINISTIK DAN STOKASTIK PADA WAKTU DISKRIT. Oleh: Arisma Yuni Hardiningsih

FUNGSI DAN GRAFIK DIFERENSIAL DAN INTEGRAL

Pengertian Fungsi. MA 1114 Kalkulus I 2

Open Source. Not For Commercial Use

x d x t 0 t d t d t d t Kecepatan Sesaat

DERIVATIVE Arum Handini primandari

Hendra Gunawan. 23 April 2014

Open Source. Not For Commercial Use. Vektor

BAB 1. PENDAHULUAN KALKULUS

Nilai Limit Tak Hingga dan Limit Tak Hingga

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN

Fungsi dan Grafik Diferensial dan Integral

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Materi VI. Matik memiliki notasi yang berbeda dengan determinan. Garis pembatas sedikit disikukan Contoh. matrik ini memiliki ordo (3x4)

Transkripsi:

Darpublic Nopember 01.darpublic.com 11. Turunan erkalian Fungsi, angkat Dari Fungsi, Fungsi Rasional, Fungsi Implisit 11.1. Fungsi Yang Merupakan erkalian Dua Fungsi Misalkan kita memiliki dua fungsi, () dan (), dan kita hendak mencari turunan terhadap dari fungsi. Misalkan nilai berubah sebesar, maka fungsi berubah sebesar, fungsi berubah sebesar, dan fungsi berubah sebesar. erubahan ini terjadi sedemikian rupa sehingga setelah perubahan sebesar hubungan tetap berlaku, aitu Dari sini kita dapatkan ( + ) ( + )( + ) ( + + + ) (11.1) ( + ) ( + + + ) + + Jika mendekati nol maka demikian pula dan, sehingga ersamaan (11.) akan memberikan (11.) juga mendekati nol. d( ) d + (11.) Inilah formulasi turunan fungsi ang merupakan hasilkali dari dua fungsi. Contoh: Kita uji kebenaran formulasi ini dengan melihat suatu fungsi mononom 5 6 ang kita tahu turunanna adalah 0. Kita pandang sekarang fungsi sebagai perkalian dua fungsi dengan dan. Menurut (11.) turunan dari menjadi d( ) 6 + 6 1 + 18 0 Ternata sesuai dengan apa ang diharapkan. Bagaimanakah d ( u) seperti berikut. jika u,, ketigana adalah fungsi. Kita aplikasikan (11.) secara bertahap d ( u ) d ( u )( ) d d ( u ) ( u ) + d du ( u ) + u + d du ( u ) + ( u) + ( ) (11.) 1/7

Contoh: Kita uji formula ini dengan mengambil fungsi penguji sebelumna, aitu 5 6 ang kita tahu turunanna adalah 0. Kita pandang sekarang fungsi sebagai perkalian tiga fungsi u dengan u,, dan. Menurut (11.9) turunan dari adalah Ternata sesuai dengan ang kita harapkan. d( u) ( )(1) + ( )(6) + ( )() 6 + 1 + 1 0 11.. Fungsi Yang Merupakan angkat Dari Suatu Fungsi Yang dimaksud di sini adalah bagaimana turunan jika n dengan adalah fungsi, dan n adalah bilangan bulat. Kita ambil contoh fungsi 6 1 dengan merupakan fungsi. Jika kita aplikasikan formulasi (11.) akan kita dapatkan 1 ( ) + ( ) + ( ) 5 + + + + 5 5 5 + + + + 6 Contoh ini memperlihatkan baha 5 ang secara umum dapat kita tulis 6 6 5 6 n n n (11.5) Contoh: Kita ambil contoh ang merupakan gabungan antara perkalian dan pangkat dua fungsi. ( ( Kita gabungkan relasi turunan untuk perkalian dua fungsi dan pangkat suatu fungsi. 11.. Fungsi Rasional ( ( 6 6( ( + 6( ( /7 Sdaratno Sudirham, Turunan erkalian Fungsi ( d ( ( ( ( + ( ) + ( + d ( Fungsi rasional merupakan rasio dari dua fungsi (11.6) Tinjauan atas fungsi demikian ini hana terbatas pada keadaan 0. Kita coba memandang fungsi ini sebagai perkalian dari dua fungsi: ( (

Darpublic Nopember 01.darpublic.com Kalau kita aplikasikan (11.) pada (11.7) kita peroleh (11.7) atau d 1 d d ( + d ) d + + 1 d (11.8) Inilah formulasi turunan fungsi rasional. Fungsi dan biasana merupakan polinom dengan mempunai orde lebih rendah dari. (angkat tertinggi peubah dari lebih kecil dari pangkat tertinggi peubah dari ). Contoh: 1). ). 1 + () ( + ( 6 6 )( 9 ) ) 0 1 ). + 1 ; dengan 1 (agar penebut tidak nol) 1 ( ( ( ( + 9 ( 11.. Fungsi Implisit Sebagian fungsi implisit dapat diubah ke dalam bentuk eplisit namun sebagian ang lain tidak. Untuk fungsi ang dapat diubah dalam bentuk eksplisit, turunan fungsi dapat dicari dengan cara seperti ang sudah kita pelajari di atas. Untuk mencari turunan fungsi ang tak dapat diubah ke dalam bentuk eksplisit perlu cara khusus, ang disebut diferensiasi implisit. Dalam cara ini kita menganggap baha fungsi dapat didiferensiasi terhadap. Kita akan mengambil beberapa contoh. Contoh: 1). + + 8. Fungsi implisit ini merupakan sebuah persamaan. Jika kita melakukan operasi matematis di ruas kiri, maka operasi ang sama harus dilakukan pula di ruas kanan agar kesamaan tetap terjaga. Kita lakukan diferensiasi (cari turunan) di kedua ruas, dan kita akan peroleh /7

+ + + ( + ) Untuk titik-titik di mana ( + ) 0 kita peroleh turunan Untuk suatu titik tertentu, misalna [1,], maka + + + 0,8. 1 + Inilah kemiringan garis singgung di titik [1,] pada kura fungsi bentuk implisit ang sedang kita hadapi. ). +. Fungsi implisit ini juga merupakan sebuah persamaan. Kita lakukan diferensiasi pada kedua ruas, dan kita akan memperoleh 0 d () d ( ) + + 0 + ( ) + 0 (1 1 ) ( + ) Di semua titik di mana ( ) 0 kita dapat memperoleh turunan ( + ) ( ) 11.5. Fungsi Berpangkat Tidak Bulat ada aktu kita mencari turunan fungsi ang merupakan pangkat dari suatu fungsi lain, n, kita saratkan baha n adalah bilangan bulat. Kita akan melihat sekarang bagaimana jika n merupakan sebuah rasio diturunkan. p n dengan p dan q adalah bilangan bulat dan q 0, serta adalah fungsi ang bisa q Fungsi (11.9) dapat kita tuliskan p / q (11.9) q p (11.10) ang merupakan bentuk implisit fungsi. Jika kita lakukan diferensiasi terhadap di kedua ruas (11.10) kita peroleh Jika 0, kita dapatkan q Akan tetapi dari (11.9) kita lihat baha q p p / q p p d ( ) p (11.11) q q sehingga (11.11) menjadi p / q q p ( p / ) ( ) q q /7 Sdaratno Sudirham, Turunan erkalian Fungsi

Darpublic Nopember 01.darpublic.com p / q p d( ) p p ( p / q) q p q p q ( p) p+ ( p / q) ( p / q) Formulasi (11.1) ini mirip dengan (11.5), hana perlu persaratan baha 0 untuk p/q < 1. (11.1) 11.6. Kaidah Rantai Apabila kita mempunai persamaan f ( t) dan f ( t) (11.1) maka relasi antara dan dapat dinatakan dalam t. ersamaan demikian disebut persamaan parametrik, dan t disebut parameter. Jika kita eliminasi t dari kedua persamaan di atas, kita dapatkan persamaan ang berbentuk Bagaimanakah F () dari (11.1) ber-relasi dengan g ( t) dan f ( t)? dt dt ertanaan ini terjaab oleh kaidah rantai berikut ini. F() (11.1) Jika F() dapat diturunkan terhadap dan f (t) dapat diturunkan terhadap t, maka F( f ( t) ) g( t) dapat diturunkan terhadap t menjadi Relasi ini sudah kita kenal. 11.7. Diferensial dan ada pembahasan fungsi linier kita tuliskan kemiringan garis, m, sebagai (11.15) dt dt ( 1) m ( 1 ) kita lihat kasus jika mendekati nol namun tidak sama dengan nol. Limit ini kita gunakan untuk menatakan turunan fungsi () terhadap pada formulasi lim 0 f ( ) Sekarang kita akan melihat dan ang didefinisikan sedemikian rupa sehingga rasio /, jika 0, sama dengan turunan fungsi terhadap. Hal ini mudah dilakukan jika adalah peubah bebas dan merupakan fungsi dari : Kita ambil definisi sebagai berikut F() (11.16) 1., kita sebut sebagai diferensial, merupakan bilangan nata berapapun nilaina, dan merupakan peubah bebas ang lain selain ;., kita sebut sebagai diferensial, adalah fungsi dari dan ang dinatakan dengan 5/7

Kita telah terbiasa menuliskan turunan fungsi terhadap sebagai f (). F' ( ) (11.17) erhatikanlah baha ini bukanlah rasio dari terhadap melainkan turunan fungsi terhadap. Akan tetapi jika kita bersikukuh memandang relasi ini sebagai suatu rasio dari terhadap maka kita juga akan memperoleh relasi (11.17), namun sesungguhna (11.17) didefinisikan dan bukan berasal dari relasi ini. engertian terhadap lebih jelas jika dilihat secara geometris seperti terlihat pada Gb.11.1. Di titik pada kura, jika nilai berubah sebesar satuan, maka di sepanjang garis singgung di titik nilai akan berubah sebesar. Diferensial dianggap bernilai positif jika ia mengarah ke kanan dan negatif jika mengarah ke kiri. Diferensial dianggap bernilai positif jika ia mengarah ke atas dan negatif jika mengarah ke baah. Gb.11.1. enjelasan geometris tentang diferensial. tan ; (tan) 1. adalah laju perubahan terhadap perubahan.. adalah besar perubahan nilai sepanjang garis singgung di titik pada kura, jika nilai berubah sebesar skala. Dengan pengertian diferensial seperti di atas, kita kumpulkan formula turunan fungsi dan formula diferensial fungsi dalam Tabel-10.1. Dalam tabel ini adalah fungsi. 6/7 Sdaratno Sudirham, Turunan erkalian Fungsi

Darpublic Nopember 01.darpublic.com Tabel-11.1 Turunan Fungsi Diferensial dc 1. 0 ; c konstan 1. dc 0 ; c konstan. dc c. dc c d d. ( + ) +. d ( + ) + d. d +. d ( ) d + d 5. d 5. d d n 6. n n n n 6. n n 7. dc n cn 7. n n d( c ) cn Ada dua cara untuk mencari diferensial suatu fungsi. 1. Mencari turunanna lebih dulu (kolom kiri Tabel-11.1), kemudian dikalikan dengan.. Menggunakan langsung formula diferensial (kolom kanan Tabel-10.1) Kita ambil suatu contoh: cari dari fungsi + 5 6 Turunan adalah : 6 + 5 sehingga ( 6 + 5) Kita dapat pula mencari langsung dengan menggunakan formula dalam tabel di atas: d( ) + d( ) + d(5) + d( 6) 6 + 5 ( 6 + 5) 7/7