Fungsi dan Grafik Diferensial dan Integral

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Fungsi dan Grafik Diferensial dan Integral"

Transkripsi

1 Studi Mandiri Fungsi dan Grafik Diferensial dan Integral oleh Sudaratno Sudirham i

2 Hak cita ada enulis, SUDIRHAM, SUDARYATNO Fungsi dan Grafik, Diferensial dan Integral Oleh: Sudaratmo Sudirham Darublic, Bandung fdg- edisi Juli htt:// Alamat os: Kanaakan D-, Bandung, 45. Fa: (6) () 547 Sudaratno Sudirham, Fungsi dan Grafik, Diferensial dan Integral

3 BAB Integral () (Macam Integral, Pendekatan umerik) Dalam bab sebelumna, kita memelajari salah satu bagian utama kalkulus, aitu kalkulus diferensial. Berikut ini kita akan membahas bagian utama kedua, aitu kalkulus integral. Dalam engertian sehari-hari, kata integral mengandung arti keseluruhan. Istilah mengintegrasi bisa berarti menunjukkan keseluruhan atau memberikan total ; dalam matematika berarti menemukan fungsi ang turunanna diketahui. Misalkan dari suatu fungsi f() ang diketahui kita diminta untuk mencari suatu fungsi sedemikian rua sehingga dalam rentang nilai tertentu, misalna a< < b, dienuhi ersamaan d f () (.) d Persamaan seerti (.) ini, ang menatakan turunan fungsi sebagai fungsi (dalam beberaa hal ia mungkin juga meruakan fungsi dan ) disebut ersamaan diferensial. Sebagai contoh: d 5 6 d d d 6 d d Pembahasan ang akan kita lakukan hana mengenai bentuk ersamaan diferensial seerti contoh ang ertama... Integral Tak Tentu Suatu fungsi F() dikatakan sebagai solusi dari ersamaan diferensial (.) jika dalam rentang a< < b ia daat diturunkan dan daat memenuhi df( ) f ( ) (.) d Perhatikan bahwa jika F() memenuhi (.) maka F ( ) K dengan K adalah suatu nilai tetaan sembarang, juga akan memenuhi (.) sebab

4 d [ F( ) K] d df( ) dk d d Jadi secara umum daat kita tuliskan df( ) d (.) f ( ) d F( ) K (.4) ang kita baca: integral f() d adalah F() ditambah K. Persamaan (.) daat ula kita tulisan dalam bentuk diferensial, aitu df ( ) f ( ) d ang jika integrasi dilakukan ada ruas kiri dan kanan akan memberikan df ( ) f ( ) d (.5) Jika kita bandingkan (.5) dan (.4), kita daat menimulkan bahwa df ( ) F( ) K (. 6) Jadi integral dari diferensial suatu fungsi adalah fungsi itu sendiri ditambah suatu nilai tetaan. Integral semacam ini disebut integral tak tentu; masih ada nilai tetaan K ang harus dicari. Kita ambil dua contoh untuk inegrasi integrasi tak tentu ini ) Cari solusi ersamaan diferensial d 5 d Kita tuliskan ersamaan tersebut dalam bentuk diferensial d 5 Menurut relasi (9.4) dan (9.5) di Bab-9, Oleh karena itu 5 4 Sudaratno Sudirham, Fungsi dan Grafik Diferensial dan Integral 4 d( ) 5 d 4 d d d( ) K ). Carilah solusi ersamaan d d Kita tuliskan dalam bentuk diferensial 4 d d dan kita kelomokkan eubah dalam ersamaan ini sehingga ruas kiri

5 mengandung hana eubah tak bebas dan ruas kanan hana mengandung eubah bebas. Proses ini kita lakukan dengan membagi kedua ruas dengan. / d d Ruas kiri memberikan diferensial d( ) d memberikan diferensial d d, sehingga ( / ) d d Jika kedua ruas diintegrasi, dieroleh / K K atau / K K K / / dan ruas kanan Dua contoh telah kita lihat. Dalam roses integrasi seerti di atas terasa adana keharusan untuk memiliki kemamuan menduga jawaban. Beberaa hal tersebut di bawah ini daat memeringan uaa endugaan tersebut.. Integral dari suatu diferensial d adalah ditambah konstanta sembarang K. d K. Suatu konstanta ang berada di dalam tanda integral daat dikeluarkan ad a d. Jika bilangan n, maka integral dari n d dieroleh dengan menambah angkat n dengan menjadi (n ) dan membagina dengan (n ). n n d K, jika n n Penggunaan Integral Tak Tentu. Dalam integral tak tentu, terdaat suatu nilai K ang meruakan bilangan nata sembarang. Ini berarti 5

6 bahwa integral tak tentu memberikan hasil ang tidak tunggal melainkan banak hasil ang tergantung dari beraa nilai ang dimiliki oleh K. Dalam emanfaatan integral tak tentu, nilai K dieroleh dengan menerakan aa ang disebut sebagai sarat awal atau kondisi awal. Kita akan mencoba memahami melalui engamatan kurva. Jika kita gambarkan kurva kita akan mendaatkan kurva bernilai tunggal seerti Gb...a. Akan tetai jika kita melakukan integrasi d tidak hana satu kurva ang daat memenuhi sarat akan tetai banak kurva seerti ada Gb...b; kita akan mendaatkan satu kurva jika K daat ditentukan. i K i 5 5 K K a) b) Gb... Integral tak tentu memberikan banak solusi. Sebagai contoh kita akan menentukan osisi benda ang bergerak dengan keceatan sebagai fungsi waktu ang diketahui. Keceatan sebuah benda bergerak dinatakan sebagai v at t, dengan v adalah keceatan, a adalah erceatan ang dalam soal ini bernilai, t waktu. Kalau osisi awal benda adalah s ada waktu t, tentukanlah osisi benda ada t 4. Kita ingat engertian-engertian dalam mekanika bahwa keceatan ds adalah laju erubahan jarak, v ; sedangkan erceatan adalah laju dt dv erubahan keceatan, a. Karena keceatan sebagai fungsi t dt diketahui, dan kita akan mencari osisi (jarak), maka kita gunakan relasi ds v ang memberikan ds vdt dt 6 Sudaratno Sudirham, Fungsi dan Grafik Diferensial dan Integral K

7 sehingga integrasina memberikan t s atdt K,5t K Kita terakan sekarang kondisi awal, aitu s ada t. K ang memberikan K Dengan demikian maka s sebagai fungsi t menjadi s,5t sehingga ada t 4 osisi benda adalah s 4 7 Luas Sebagai Suatu Integral. Kita akan mencari luas bidang ang dibatasi oleh suatu kurva f (), sumbu-, garis vertikal, dan. Sebagai contoh ertama kita ambil fungsi tetaan seerti terlihat ada Gb... f() A A Gb... Mencari luas bidang di bawah. Jika luas dari samai adalah A, dan kita bisa mencari fungsi ertambahan luas A aitu ertambahan luas jika bertambah menjadi, maka kita daat menggunakan fungsi ertambahan tersebut mulai dari samai untuk memeroleh A aitu luas dari samai. Pertambahan luas ang dimaksud tentulah A A atau f ( ) Jika dierkecil menuju nol maka kita daatkan limit lim Dari (.8) kita eroleh A da d f ( ) (.7) (.8) A da d K (.9) 7

8 Kondisi awal (kondisi batas) adalah A untuk. Jika kondisi ini kita terakan ada (.9) kita akan memeroleh nilai K aitu sehingga K atau K (.) A (.) Kita mendaatkan luas A (ang dihitung mulai dari ) meruakan fungsi. Jika erhitungan diteruskan samai kita eroleh A ( ) (.) Inilah hasil ang kita eroleh, ang sudah kita kenal dalam lanimetri ang menatakan bahwa luas segi emat adalah anjang kali lebar ang dalam kasus kita ini anjang adalah ( ) dan lebar adalah. Bagaimanakah jika kurva ang kita hadai bukan kurva dari fungsi tetaan? Kita lihat kasus fungsi sembarang dengan sarat bahwa ia kontinu dalam rentang seerti digambarkan ada Gb... f() f( ) f() A A Gb... Fungsi sembarang kontinu dalam a b Dalam kasus ini, A bisa memiliki dua nilai tergantung dari aakah dalam menghitungna kita memilih A f() atau A f( ). Namun kita akan memunai nilai A f ( ) f ( ) f ( ) (.) dengan adalah suatu nilai ang terletak antara dan. Jika kita buat mendekati nol kita akan memunai A f ( ) f ( ) f ( ) (.4) Dengan demikian kita akan mendaatkan limit 8 Sudaratno Sudirham, Fungsi dan Grafik Diferensial dan Integral

9 lim Dari sini kita eroleh A A da d f ( ) (.5) da f ( ) d F( ) K (.6) Dengan memasukkan kondisi awal A untuk dan kemudian memasukkan nilai kita akan memeroleh A F( ) F( ) F( ) ] (.7).. Integral Tentu Integral tentu meruakan integral ang batas-batas integrasina jelas. Konse dasar integral tentu adalah luas bidang ang diandang sebagai suatu limit. Kita akan menghitung luas bidang ang dibatasi oleh suatu kurva f(), sumbu-, garis, dan, aitu luas bagian ang diarsir ada Gb..4.a. Sebutlah luas bidang ini A. Bidang ini kita bagi dalam n segmen dan kita akan menghitung luas setia segmen dan kemudian menjumlahkanna untuk memeroleh A. Jika enjumlahan luas segmen kita lakukan dengan menghitung luas segmen seerti tergambar ada Gb..4.b, kita akan memeroleh luas ang lebih kecil dari dari luas ang kita harakan; sebutlah jumlah luas segmen ini A b (jumlah luas segmen bawah). Jika enjumlahan luas segmen kita lakukan dengan menghitung luas segmen seerti tergambar ada Gb..4.c, kita akan memeroleh luas ang lebih besar dari dari luas ang kita harakan; sebutlah jumlah luas segmen ini A a (jumlah luas segmen atas). Kedua macam erhitungan tersebut di atas akan mengakibatkan terjadina error. Antara A b dan A a ada selisih seerti terlihat ada Gb..4.d. Jika k adalah suatu nilai di antara kedua batas segmen kek, aitu antara k dan ( k ), maka berlaku f ( ) f ( ) f ( ) (.8) k k k 9

10 f() (a) k k n f() (b) k k n f() (c) k k n f() (d) k k n Gb..4. Menghitung luas bidang di bawah kurva. Jika ertidaksamaan (.8) dikalikan dengan k ang ang cuku kecil dan bernilai ositif, maka f ( k ) k f ( k ) k f ( k ) k (.9) Jika luas segmen di ruas kiri, tengah, dan kanan dari (.9) kita jumlahkan dari samai n (aitu sebanak jumlah segmen ang kita buat), kita akan memeroleh Sudaratno Sudirham, Fungsi dan Grafik Diferensial dan Integral

11 n n n f ( k ) k f ( k ) k f ( k ) k (.) k k k Ruas aling kiri adalah jumlah luas segmen bawah, A b ; ruas aling kanan adalah jumlah luas segmen atas, A a ; ruas ang di tengah adalah jumlah luas segmen ertengahan, kita namakan A n. Jelaslah bahwa Ab An Aa (.) Nilai A n daat diakai sebagai endekatan ada luas bidang ang kita cari. Error ang terjadi sangat tergantung dari jumlah segmen, n. Jika n kita erbesar menuju tak hingga dan semua k menuju nol, maka luas bidang ang kita cari adalah A lim Ab lim An lim Aa (.) k k k Jadi aabila kita menghitung limitna, kita akan memeroleh nilai limit ang sama, aakah kita menggunakan enjumlahan segmen bawah, atau atas, atau ertengahanna. Limit ang sama ini disebut integral tertentu, dituliskan A f ( ) d (.) Integral tertentu (.) ini terkait dengan integral tak tentu (9.) A f ( ) d F( ) ] F( ) F( ) (.4) Jadi untuk memeroleh limit bersama dari enjumlahan segmen bawah, enjumlahan segmen atas, mauun enjumlahan segmen ertengahan dari fungsi f() dalam rentang, kita cuku melakukan: a. integrasi untuk memeroleh F ( ) f ( ) d ; b. masukkan batas atas untuk mendaat F(); c. masukkan batas bawah untuk mendaat F(); d. kurangkan erolehan batas bawah dari batas atas, F() F(). Walauun dalam embahasan di atas kita mengambil contoh fungsi ang bernilai ositif dalam rentang, namun embahasan itu berlaku ula untuk fungsi ang dalam rentang semat bernilai negatif. Kita hana erlu mendefinisikan kembali aa ang disebut dengan A dalam embahasan sebelumna. Pendefinisian ang baru ini akan berlaku umum, aitu

12 A adalah luas bidang ang dibatasi oleh f () dan sumbu- dari samai, ang meruakan jumlah luas bagian ang berada di atas sumbu- dikurangi dengan luas bagian ang di bawah sumbu-. Agar lebih jelas kita mengambil contoh ada Gb.. Kita akan menghitung luas antara dan sumbu- dari samai. Bentuk kurva dierlihatkan ada Gb..5. Di sini terlihat bahwa dari samai kurva berada di atas sumbu- dan antara samai kurva ada di bawah sumbu-. Untuk bagian ang di atas sumbu- kita memunai luas 4 A a ( ) d 6 (,5 54),75 4 Untuk kurva ang di bawah sumbu- kita daatkan 4 A b ( ) d 6,5 54 (),75 4 Luas ang kita cari adalah luas bagian ang berada di atas sumbu- dikurangi dengan luas bagian ang di bawah sumbu- A - Gb..5. Kurva Aa Ab -,75 (,755) 67,5 Contoh ini menunjukkan bahwa dengan engertian ang baru mengenai A, formulasi A f ( ) d F( ) F( ) ) teta berlaku untuk kurva ang memiliki bagian baik di atas mauun di bawah sumbu-. Sudaratno Sudirham, Fungsi dan Grafik Diferensial dan Integral

13 Dengan demikian maka untuk bentuk kurva seerti ada Gb..6. kita daatkan A A A A A4 ang kita eroleh dari A f ( ) d F( ) F( ) ) f() A A 4 A A Gb..6. Kurva memotong sumbu- di beberaa titik. Luas Bidang Di Antara Dua Kurva. Kita akan menghitung luas bidang di antara kurva f ( ) dan f ( ) ada batas antara dan. Kurva ang kita hadai sudah barang tentu harus kontinu dalam rentang. Kita tetakan bahwa kurva f ( ) berada di atas f ( ) meskiun mungkin mereka memiliki bagian-bagian ang berada di bawah sumbu-. Perhatikan Gb..7. Gb..7. Menghitung luas bidang antara dua kurva. Rentang kita bagi dalam n segmen, ang salah satuna dierlihatkan ada Gb..7. dengan batas kiri dan batas kanan ( ), dimana ( ) / n.

14 Luas segmen daat didekati dengan A segmen { f ( ) f( ) } (.5) ang jika kita jumlahkan seluruh segmen akan kita eroleh n A segmen { f ( ) f( ) } (.5) Dengan membuat n menuju tak hingga sehingga menuju nol kita samai ada suatu limit n A lim Asegmen { f( ) f( ) } d (.6) Kita lihat beberaa contoh. ). Jika 4 dan beraakah luas bidang antara dan dari samai. A ({ 4 ( ) } d 6] 8 ( ) Hasil ini dengan mudah dijakinkan menggunakan lanimetri. Luas ang dicari adalah luas ersegi anjang dengan lebar 6 dan anjang 5. ). Jika dan 4 berakah luas bidang ang dibatasi oleh dan. Terlebih dulu kita cari batas-batas integrasi aitu nilai ada erotongan antara dan. 4, Perhatikan bahwa adalah fungsi angkat dua dengan titik uncak minimum ang berada ada osisi [,]. Oleh karena itu bagian kurva ang membatasi bidang ang akan kita cari luasna, berada di di bawah (4 ) A 4 d Jika kita terbalik dalam memandang osisi terhada kita akan melakukan kesalahan: 4 Sudaratno Sudirham, Fungsi dan Grafik Diferensial dan Integral

15 ) ( * - d A ). Jika dan beraakah luas bidang ang dibatasi oleh dan. Terlebih dulu kita erhatikan karakter fungsi-fungsi ini. Fungsi adalah fungsi kuadrat dengan titik uncak maksimum ang memotong sumbu- di. Fungsi adalah garis lurus melalui titik asal [,] dengan kemiringan negatif, ang berarti ia menurun ada arah ositif. Dengan demikian maka bagian kurva ang membatasi bidang ang akan kita cari luasna berada di atas. Batas integrasi adalah nilai ada erotongan kedua kurva. 8 ; 8 atau 4,5 4 8 ) ( d A Peneraan Integral Tentu. Pembahasan di atas terfokus ada enghitungan luas bidang di bawah suatu kurva. Dalam raktik kita tidak selalu menghitung luas melainkan menghitung berbagai besaran fisis, ang berubah terhada waktu misalna. Perubahan besaran fisis ini daat ula divisualisasi dengan membuat absis dengan satuan waktu dan ordinat dengan satuan besaran fisis ang dimaksud. Dengan demikian seolah-olah kita menghitung luas bidang di bawah kurva. Berikut ini dua contoh dalam kelistrikan. ). Sebuah iranti menera daa W ada tegangan konstan V. Beraakah energi ang disera oleh iranti ini selama 8 jam?

16 Daa adalah laju erubahan energi. Jika daa diberi simbol dan energi diberi simbol w, maka dw ang memberikan w dt dt Perhatikan bahwa eubah bebas di sini adalah waktu, t. Kalau batas bawah dari wktu kita buat, maka batas atasna adalah 8, dengan satuan jam. Dengan demikian maka energi ang disera selama 8 jam adalah 8 8 w dt dt t 8 Watt.hour [Wh],8 kilo Watt hour [kwh] 6 Sudaratno Sudirham, Fungsi dan Grafik Diferensial dan Integral 8 ). Arus ang melalui suatu iranti berubah terhada waktu sebagai i(t),5 t amere. Beraakah jumlah muatan ang diindahkan melalui iranti ini antara t samai t 5 detik? Arus i adalah laju erubahan transfer muatan,. d i sehingga dt idt Jumlah muatan ang diindahkan dalam 5 detik adalah 5 5 5,5,5 idt,5,65 coulomb tdt t Pendekatan umerik. Dalam embahasan mengenai integral tentu, kita fahami bahwa langkah-langkah dalam menghitung suatu integral adalah:. Membagi rentang f() ke dalam n segmen; agar roses erhitungan menjadi sederhana buat segmen ang sama lebar,.. Integral dalam rentang dari f() dihitung sebagai n f ( ) d lim f ( k ) k k dengan f( k ) adalah nilai f() dalam interval k ang besarna akan sama dengan nilai terendah dan tertinggi dalam segmen k jika menuju nol.

17 Dalam alikasi raktis, kita tentu bisa menetakan suatu nilai sedemikian rua sehingga jika kita mengambil f( k ) sama dengan nilai terendah atauun tertinggi dalam k, hasil erhitungan akan lebih rendah atauun lebih tinggi dari nilai ang diharakan. Namun error ang terjadi masih berada dalam batas-batas toleransi ang daat kita terima. Dengan cara ini kita mendekati secara numerik erhitungan suatu integral, dan kita daat menghitung dengan bantuan komuter. Sebagai ilustrasi kita akan menghitung kembali luas bidang ang dibatasi oleh kurva dengan sumbu- antara dan. Luas ini telah dihitung dan menghasilkan A 67, 5. Kali ini erhitungan A ( ) d akan kita lakukan dengan endekatan numerik dengan bantuan komuter. Karena ang akan kita hitung adalah luas antara kurva dan sumbu-, maka bagian kurva ang berada di bawah sumbu- harus dihitung sebagai ositif. Jika kita mengambil nilai,5 maka rentang akan terbagi dalam 4 segmen. Perhitungan menghasilkan A 4 ( k k Error ang terjadi adalah sekitar,5%. k ) 67, ,4 Jika kita mengambil,5 maka rentang akan terbagi dalam segmen. Perhitungan menghasilkan A ( k k Error ang terjadi adalah sekitar,%. k ) 67, ,5 Jika kita masih mau menerima hasil erhitungan dengan error,%, maka hasil endekatan numerik sebesar 67,4 cuku memadai. Perhitungan numerik di atas dilakukan dengan menghitung luas setia segmen sebagai hasilkali nilai minimum atauun nilai maksimum masing-masing segmen dengan. Satu alternatif lain untuk menghitung luas segmen adalah dengan melihatna sebagai sebuah traesium. Luas setia segmen menjadi 7

18 ( f ( min ) f ( )) / Asegmen k kmaks (.7) Perhitungan endekatan numerik ini kita lakukan dengan bantuan komuter. Kita bisa memanfaatkan rogram alikasi ang ada, atauun menggunakan sread sheet jika fungsi ang kita hadai cuku sederhana. Soal-Soal:. Carilah titik-titik erotongan fungsi-fungsi berikut dengan sumbu- kemudian cari luas bidang ang dibatasi oleh kurva fungsi dengan sumbu-. ;. Carilah luas bidang ang dibatasi oleh kurva dan garis berikut. Luas antara kurva dan garis 4 Luas antara kurva dan garis. Carilah luas bidang ang dibatasi oleh dua kurva berikut. 4 dan.. Volume Sebagai Suatu Integral 8 Sudaratno Sudirham, Fungsi dan Grafik Diferensial dan Integral 5 dan 5 Di sub-bab sebelumna kita menghitung luas bidang sebagai suatu integral. Berikut ini kita akan melihat enggunaan integral untuk menghitung volume. Balok. Kita ambil contoh sebuah balok seerti tergambar ada Gb..8. Balok ini dibatasi oleh dua bidang datar aralel di dan. Balok ini diiris tiis-tiis dengan tebal irisan sehingga volume balok, V, meruakan jumlah dari volume semua irisan. Gb..8. Balok Jika A() adalah luas irisan di sebelah kiri dan A( ) adalah luas irisan di sebelah kanan maka volume irisan V adalah Volume balok V adalah A( ) V A( )

19 V A( ) dengan A () adalah luas rata-rata irisan antara A() dan A( ). Aabila cuku tiis dan kita mengambil A() sebagai engganti A () maka kita memeroleh endekatan dari nilai V, aitu V A( ) Jika menuju nol dan A() kontinu antara dan maka A( ) V lim A( ) d (.8) o Rotasi Bidang Segitiga Pada Sumbu-. Satu kerucut daat dibaangkan sebagai segitiga ang berutar sekitar salah satu sisina. Sigitiga ini akan menau satu volume kerucut seerti terlihat ada Gb..9. Segitiga OPQ, dengan OQ O P Q berimit dengan sumbu-, berutar mengelilingi sumbu-. Gb..9. Rotasi Segitiga OPQ mengelilingi sumbu- Formula (.8) daat kita terakan disini. Dalam hal ini A() adalah luas lingkaran dengan jari-jari r(); sedangkan r() memiliki ersamaan garis OP. h h h V A( ) d π[ r( ) ] d πm d (.9) dengan m adalah kemiringan garis OP dan h adalah jarak O-Q. Formula (.9) akan memberikan volume kerucut πm h π(pq/oq) h h Vkerucut πr (.) dengan OQ h dan r adalah nilai PQ ada h. Bagaimanakah jika OQ tidak berimit dengan sumbu-? Kita akan memiliki kerucut ang terotong di bagian uncak. Volume kerucut 9

20 terorong demikian ini dieroleh dengan menesuaikan ersamaan garis OP. Jika semula ersamaan garis ini berbentuk m berubah menjadi m b dengan b adalah erotongan garis OP dengan sumbu-. Rotasi Bidang Sembarang. Jika f() kontinu ada a b, rotasi bidang antara kurva fungsi ini dengan sumbu- antara a b sekeliling sumbu- akan membangun suatu volume benda ang daat dihitung menggunakan relasi (.). f() a b Gb... Rotasi bidang mengelilingi sumbu- Dalam menghitung integral (.8) enesuaian harus dilakukan ada A() dan batas-batas integrasi. A( ) π r( ) π f ( ) ( ) ( ) b π a sehingga V ( f ) ) Gabungan Fungsi Linier. Jika f() ada (.) meruakan gabungan fungsi linier, kita akan mendaatkan situasi seerti ada Gb... ( d (.) Gb... Fungsi f() meruakan gabungan fungsi linier. Fungsi f() kontinu bagian demi bagian. Pada Gb... terdaat tiga rentang dimana fungsi linier kontinu. Kita daat menghitung volume total sebagai jumlah volume dari tiga bagian. Fungsi f() Memotong Sumbu-. Formula (.9) menunjukkan bahwa dalam menghitung volume, f() dikuadratkan. Oleh karena itu jika ada bagian fungsi ang bernilai negatif, dalam enghitungan volume bagian ini akan menjadi ositif..4. Panjang Kurva Pada Bidang Datar Jika kurva f () kita bagi dalam n segmen masing-masing selebar, maka l dalam segmen tersebut adalah Sudaratno Sudirham, Fungsi dan Grafik Diferensial dan Integral a b

21 l PQ Salah satu segmen dierlihatkan ada Gb... Ada satu titik P ang terletak ada kurva di segmen ini ang terletak antara P dan Q di mana turunan fungsi (P ), ang meruakan garis singgung di P, sejajar dengan PQ. Menggunakan engertian (P ) ini, l daat dinatakan sebagai l [( ( P )) ] ( (P )) f() Q P l a b Gb... Salah satu segmen ada kurva f (). Setia segmen memiliki (P ) masing-masing aitu k, dan l masing-masing aitu l k. Jika n dibuat menuju, anjang kurva dari a ke b adalah n n n lab lk ( k) lim lim lim ( k ) n n k k k atau b d lab d (.) a d Perlu kita ingat bahwa anjang suatu kurva tidak tergantung dari osisi sumbu koordinat. Oleh karena itu (.) daat ditulis juga sebagai b d lab d a d dengan a dan b adalah batas-batas eubah bebas.

22 .5. ilai Rata-Rata Suatu Fungsi Untuk fungsi f () ang kontinu dalam rentang nilai rata-rata fungsi ini didefinisikan sebagai ( rr ) f ( d ) (.) (Penulisan ( rr ) untuk menatakan nilai rata-rata fungsi ) Definisi (.) daat kita tuliskan ( rr ) ( ) f ( ) d (.4) Ruas kanan (.4) adalah luas bidang antara kurva fungsi f () dengan sumbu- mulai dari samai. Ruas kiri (.4) daat ditafsirkan sebagai luas segi emat dengan anjang ( ) dan lebar ( rr ). Namun kita erlu hati-hati sebab dalam menghitung ruas kanan (.4) sebagai luas bidang antara kurva fungsi f () dengan sumbu bagian kurva ang berada di bawah sumbu- memberi kontribusi ositif ada luas bidang ang dihitung; sedangkan dalam menghitung nilai ratarata (.) kontibusi tersebut adalah negatif. Sebagai contoh, kita ambil fungsi. Luas bidang antara dengan sumbu- dari samai adalah ositif, A 67,5 (telah ernah kita hitung). Sementara itu jika kita menghitung nilai rata-rata fungsi ini dari samai hasilna adalah ( rr ) karena bagian kurva ang berada di atas dan di bawah sumbu- akan saling meniadakan. Sudaratno Sudirham, Fungsi dan Grafik Diferensial dan Integral

23 Referensi. Catatan-catatan enulis dalam kuliah matematika di Institut Teknologi Bandung, tahun , sebagai bahan utama tulisan dalam buku ini.. George B Thomas, Calculus And Analtic Geometr, addison Wesle, 956, buku egangan dalam mengikuti kuliah matematika di ITB, tahun Sudaratno Sudirham: Analisis Rangkaian Listrik, Penerbit ITB, ISBN ,. 4. Sudaratno Sudirham: Analisis Rangkaian Elektrik, e-book,. 5. Sudaratno Sudirham, Mengenal Sifat Material, e-book,.

Integral dan Persamaan Diferensial

Integral dan Persamaan Diferensial Sudaryatno Sudirham Studi Mandiri Integral dan Persamaan Diferensial ii Darublic BAB 3 Integral (3) (Integral Tentu) 3.. Luas Sebagai Suatu Integral. Integral Tentu Integral tentu meruakan integral yang

Lebih terperinci

Sudaryatno Sudirham. Integral dan Persamaan Diferensial

Sudaryatno Sudirham. Integral dan Persamaan Diferensial Sudaratno Sudirham Integral dan Persamaan Diferensial Bahan Kuliah Terbuka dalam format pdf tersedia di www.buku-e.lipi.go.id dalam format pps beranimasi tersedia di www.ee-cafe.org Bahasan akan mencakup

Lebih terperinci

Fungsi dan Grafik Diferensial dan Integral

Fungsi dan Grafik Diferensial dan Integral Studi Mandiri Fungsi dan Grafik Diferensial dan Integral oleh Sudaryatno Sudirham i Hak cipta pada penulis, SUDIRHAM, SUDARYATNO Fungsi dan Grafik, Diferensial dan Integral Oleh: Sudaryatmo Sudirham Darpublic,

Lebih terperinci

Fungsi dan Grafik Diferensial dan Integral

Fungsi dan Grafik Diferensial dan Integral Sudaratno Sudirham Studi Mandiri Fungsi dan Grafik Diferensial dan Integral i Darpublic Hak cipta pada penulis, 010 SUDIRHAM, SUDARYATNO Fungsi dan Grafik, Diferensial dan Integral Oleh: Sudaratmo Sudirham

Lebih terperinci

Diferensial dan Integral

Diferensial dan Integral Open Course Diferensial dan Integral Oleh: Sudaratno Sudirham Pengantar Setelah kita mempelajari fungsi dan grafik, ang merupakan bagian pertama dari kalkulus, berikut ini kita akan membahas bagian kedua

Lebih terperinci

Fungsi dan Grafik Diferensial dan Integral

Fungsi dan Grafik Diferensial dan Integral Sudaratno Sudirham Studi Mandiri Fungsi dan Grafik Diferensial dan Integral ii Darpublic BAB 9 Turunan Fungsi-Fungsi (1 (Fungsi Mononom, Fungsi Polinom 9.1. Pengertian Dasar Kita telah melihat bahwa apabila

Lebih terperinci

Fungsi dan Grafik Diferensial dan Integral

Fungsi dan Grafik Diferensial dan Integral Sudaratno Sudirham Studi Mandiri Fungsi dan Grafik Diferensial dan Integral Darpublic Hak cipta pada penulis, SUDIRHAM, SUDARYATNO Fungsi dan Grafik, Diferensial dan Integral Oleh: Sudaratmo Sudirham Darpublic,

Lebih terperinci

Darpublic Nopember 2013

Darpublic Nopember 2013 Darpublic Nopember 1 www.darpublic.com 1. Turunan Fungsi Polinom 1.1. Pengertian Dasar Kita telah melihat bahwa apabila koordinat dua titik ang terletak pada suatu garis lurus diketahui, misalna [ 1, 1

Lebih terperinci

Fungsi dan Grafik Diferensial dan Integral

Fungsi dan Grafik Diferensial dan Integral Sudaratno Sudirham Studi Mandiri Fungsi dan Grafik Diferensial dan Integral i Darpublic Hak cipta pada penulis, 1 SUDIRHAM, SUDARYATNO Fungsi dan Grafik, Diferensial dan Integral Oleh: Sudaratmo Sudirham

Lebih terperinci

11. Turunan Perkalian Fungsi, Pangkat Dari Fungsi, Fungsi Rasional, Fungsi Implisit

11. Turunan Perkalian Fungsi, Pangkat Dari Fungsi, Fungsi Rasional, Fungsi Implisit Darpublic Nopember 01.darpublic.com 11. Turunan erkalian Fungsi, angkat Dari Fungsi, Fungsi Rasional, Fungsi Implisit 11.1. Fungsi Yang Merupakan erkalian Dua Fungsi Misalkan kita memiliki dua fungsi,

Lebih terperinci

Sudaryatno Sudirham. Studi Mandiri. Diferensiasi. Darpublic

Sudaryatno Sudirham. Studi Mandiri. Diferensiasi. Darpublic Sudaratno Sudirham Studi Mandiri Diferensiasi ii Darpublic BAB Turunan Fungsi-Fungsi () (Fungsi Perkalian Fungsi, Fungsi Pangkat Dari Fungsi, Fungsi Rasional, Fungsi Implisit).1. Fungsi Yang Merupakan

Lebih terperinci

Nama : Mohammad Syaiful Lutfi NIM : D Kelas : Elektro A

Nama : Mohammad Syaiful Lutfi NIM : D Kelas : Elektro A Nama : Mohammad Saiful Lutfi NIM : D46 Kelas : Elektro A RANGKUMAN MATERI MOMENTUM SUDUT DAN BENDA TEGAR Hukum kekalan momentum linier meruakan salah satu dari beberaa hukum kekalan dalam fisika. Dalam

Lebih terperinci

BAB III STATIKA FLUIDA

BAB III STATIKA FLUIDA A STATKA LUDA Tujuan ntruksional Umum (TU) Mahasiswa diharakan daat merencanakan suatu bangunan air berdasarkan konse mekanika fluida, teori hidrostatika dan hidrodinamika Tujuan ntruksional Khusus (TK)

Lebih terperinci

2. Fungsi Linier x 5. Gb.2.1. Fungsi tetapan (konstan):

2. Fungsi Linier x 5. Gb.2.1. Fungsi tetapan (konstan): Darpublic Nopember 3 www.darpublic.com. Fungsi Linier.. Fungsi Tetapan Fungsi tetapan bernilai tetap untuk rentang nilai dari sampai +. Kita tuliskan = k [.] dengan k bilangan-nata. Kurva fungsi ini terlihat

Lebih terperinci

Sudaryatno Sudirham. Studi Mandiri. Fungsi dan Grafik. Darpublic

Sudaryatno Sudirham. Studi Mandiri. Fungsi dan Grafik. Darpublic Sudaratno Sudirham Studi Mandiri Fungsi dan Grafik ii Darpublic BAB 1 Pengertian Tentang Fungsi dan Grafik 1.1. Fungsi Apabila suatu besaran memiliki nilai ang tergantung dari nilai besaran lain, maka

Lebih terperinci

Fungsi dan Grafik Diferensial dan Integral

Fungsi dan Grafik Diferensial dan Integral Sudaratno Sudirham Studi Mandiri Fungsi dan Grafik Diferensial dan Integral Darpublic Hak cipta pada penulis, SUDIRHAM, SUDARYATNO Fungsi dan Grafik, Diferensial dan Integral Oleh: Sudaratmo Sudirham Darpublic,

Lebih terperinci

Fungsi dan Grafik Diferensial dan Integral

Fungsi dan Grafik Diferensial dan Integral Sudaratno Sudirham Studi Mandiri Fungsi dan Grafik Diferensial dan Integral ii Darpublic BAB 5 Bangun Geometris 5.1. Persamaan Kurva Persamaan suatu kurva secara umum dapat kita tuliskan sebagai F (, )

Lebih terperinci

1. Pengertian Tentang Fungsi dan Grafik

1. Pengertian Tentang Fungsi dan Grafik Darpublic Oktober 3 www.darpublic.com. Pengertian Tentang Fungsi dan Grafik Fungsi Apabila suatu besaran memiliki nilai ang tergantung dari nilai besaran lain, maka dikatakan bahwa besaran tersebut merupakan

Lebih terperinci

Fungsi dan Grafik Diferensial dan Integral

Fungsi dan Grafik Diferensial dan Integral Sudaratno Sudirham Studi Mandiri Fungsi dan Grafik Diferensial dan Integral ii Darpublic BAB Fungsi Linier.. Fungsi Tetapan Fungsi tetapan bernilai tetap untuk rentang nilai x dari sampai +. Kita tuliskan

Lebih terperinci

IRISAN KERUCUT: PARABOLA

IRISAN KERUCUT: PARABOLA K-3 matematika K e l a s XI IRISAN KERUCUT: ARABOLA Tujuan embelajaran Setelah memelajari materi ini, kamu diharakan memiliki kemamuan berikut.. Memahami definisi arabola dan unsur-unsurna.. Memahami konse

Lebih terperinci

Fungsi dan Grafik Diferensial dan Integral

Fungsi dan Grafik Diferensial dan Integral Sudaratno Sudirham Studi Mandiri Fungsi dan Grafik Diferensial dan Integral i Darpublic Hak cipta pada penulis, 00 SUDIRHAM, SUDARYATNO Fungsi dan Grafik, Diferensial dan Integral Oleh: Sudaratmo Sudirham

Lebih terperinci

Penerapan Turunan MAT 4 D. PERSAMAAN GARIS SINGGUNG KURVA A. PENDAHULUAN B. DALIL L HÔPITAL C. PERSAMAAN PADA KINEMATIKA GERAK TURUNAN. materi78.co.

Penerapan Turunan MAT 4 D. PERSAMAAN GARIS SINGGUNG KURVA A. PENDAHULUAN B. DALIL L HÔPITAL C. PERSAMAAN PADA KINEMATIKA GERAK TURUNAN. materi78.co. Penerapan Turunan A. PENDAHULUAN Turunan dapat digunakan untuk: 1) Perhitungan nilai limit dengan dalil l Hôpital 2) Menentukan persamaan fungsi kecepatan dan percepatan dari persamaan fungsi posisi )

Lebih terperinci

SOAL DAN PEMBAHASAN UJIAN NASIONAL SMA/MA IPA TAHUN PELAJARAN 2007/2008

SOAL DAN PEMBAHASAN UJIAN NASIONAL SMA/MA IPA TAHUN PELAJARAN 2007/2008 SOAL DAN PEMBAHASAN UJIAN NASIONAL SMA/MA IPA TAHUN PELAJARAN 7/8. Diketahui remis remis : () Jika Badu rajin belajar dan atuh ada orang tua, maka Aah membelikan bola basket () Aah tidak membelikan bola

Lebih terperinci

Fungsi dan Grafik Diferensial dan Integral

Fungsi dan Grafik Diferensial dan Integral Sudaratno Sudirham Studi Mandiri Fungsi dan Grafik Diferensial dan Integral Darpublic ii BAB 3 Gabungan Fungsi Linier Fungsi-fungsi linier banak digunakan untuk membuat model dari perubahan-perubahan besaran

Lebih terperinci

3. Gabungan Fungsi Linier

3. Gabungan Fungsi Linier 3. Gabungan Fungsi Linier Sudaratno Sudirham Fungsi-fungsi linier banak digunakan untuk membuat model dari perubahanperubahan besaran fisis. Perubahan besaran fisis mungkin merupakan fungsi waktu, temperatur,

Lebih terperinci

UJIAN TENGAH SEMESTER KALKULUS I Senin, 5 Maret 1999 Waktu : 2,5 jam

UJIAN TENGAH SEMESTER KALKULUS I Senin, 5 Maret 1999 Waktu : 2,5 jam UJIAN TENGAH SEMESTER KALKULUS I Senin, 5 Maret 999 Waktu :,5 jam SETIAP NOMOR MEMPUNYAI BOBOT 0. Misalkan diketahui fungsi f dengan ; 0 f() = ; < 0 Gunakan de nisi turunan untuk memeriksa aakah f 0 (0)

Lebih terperinci

Bagian 4 Terapan Differensial

Bagian 4 Terapan Differensial Bagian 4 Terapan Differensial Dalam bagian 4 Terapan Differensial, kita akan mempelajari materi bagaimana konsep differensial dapat dipergunakan untuk mengatasi persoalan yang terjadi di sekitar kita.

Lebih terperinci

Turunan Fungsi dan Aplikasinya

Turunan Fungsi dan Aplikasinya Bab 8 Sumber: www.duniacyber.com Turunan Fungsi dan Aplikasinya Setelah mempelajari bab ini, Anda harus mampu menggunakan konsep, sifat, dan aturan dalam perhitungan turunan fungsi; menggunakan turunan

Lebih terperinci

UJIAN SARINGAN MASUK PERGURUAN TINGGI NEGERI MATEMATIKA DASAR FUNGSI KUADRAT. A. 1 B. 2 C. 3 D. 5 E. 7 Solusi: [D]

UJIAN SARINGAN MASUK PERGURUAN TINGGI NEGERI MATEMATIKA DASAR FUNGSI KUADRAT. A. 1 B. 2 C. 3 D. 5 E. 7 Solusi: [D] UJIAN SARINGAN MASUK PERGURUAN TINGGI NEGERI MATEMATIKA DASAR FUNGSI KUADRAT. SBMPTN MADAS 4 Jika fungsi f x a x x c menyinggung sumbu x di x, maka a A. B. C. D. 5 E. 7 Solusi: [D] 6 f x a x x c f ' x

Lebih terperinci

Bab 9 DEFLEKSI ELASTIS BALOK

Bab 9 DEFLEKSI ELASTIS BALOK Bab 9 DEFLEKSI ELASTIS BALOK Tinjauan Instruksional Khusus: Mahasiswa diharapkan mampu memahami konsep dasar defleksi (lendutan) pada balok, memahami metode-metode penentuan defleksi dan dapat menerapkan

Lebih terperinci

Ringkasan Kalkulus 2, Untuk dipakai di ITB 36

Ringkasan Kalkulus 2, Untuk dipakai di ITB 36 Ringkasan Kalkulus 2, Untuk dipakai di ITB 36 Irisan Kerucut animation 1 animation 2 Irisan kerucut adalah kurva ang terbentuk dari perpotongan antara sebuah kerucut dengan bidang datar. Kurva irisan ini

Lebih terperinci

PENGGUNAAN INTEGRAL. 1. Menghitung luas suatu daerah yang dibatasi oleh kurva dan sumbu-sumbu koordinat. 2. Menghitung volume benda putar.

PENGGUNAAN INTEGRAL. 1. Menghitung luas suatu daerah yang dibatasi oleh kurva dan sumbu-sumbu koordinat. 2. Menghitung volume benda putar. PENGGUNAAN INTEGRA 1. Menghitung luas suatu daerah ang dibatasi oleh kurva dan sumbu-sumbu koordinat.. Menghitung volume benda putar. 9 uas daerah di bawah kurva Volume benda putar ang diputar mengelilingi

Lebih terperinci

(A) 3 (B) 5 (B) 1 (C) 8

(A) 3 (B) 5 (B) 1 (C) 8 . Turunan dari f ( ) = + + (E) 7 + +. Turunan dari y = ( ) ( + ) ( ) ( + ) ( ) ( + ) ( + ) ( + ) ( ) ( + ) (E) ( ) ( + ) 7 5 (E) 9 5 9 7 0. Jika f ( ) = maka f () = 8 (E) 8. Jika f () = 5 maka f (0) +

Lebih terperinci

ALTERNATIIF LAIN MENENTUKAN PANJANG GARIS SINGGUNG DI LUAR PARABOLA

ALTERNATIIF LAIN MENENTUKAN PANJANG GARIS SINGGUNG DI LUAR PARABOLA Jurnal Matematika Vol. 6 No. November 07 ISSN: -5056 / 598-8980 htt://ejournal.unisba.ac.id/ Diterima: 8/07/07 Disetujui: //07 Publikasi Online: 8//07 ALTERNATIIF LAIN MENENTUKAN PANJANG GARIS SINGGUNG

Lebih terperinci

A. Pengertian Parabola. Menentukan panjang Latus Rectum DT = FS = DF = 2p Maka DE = 2.DF = 4p. B. Persamaan Parabola

A. Pengertian Parabola. Menentukan panjang Latus Rectum DT = FS = DF = 2p Maka DE = 2.DF = 4p. B. Persamaan Parabola htt://www.smkekalongan.sch.id Parabola A. Pengertian Parabola Parabola adalah temat kedudukan titik-titik ada geometri dimensi ang memiliki jarak ang sama terhada satu titik tertentu dan garis tertentu.

Lebih terperinci

BAB I. SISTEM KOORDINAT, NOTASI & FUNGSI

BAB I. SISTEM KOORDINAT, NOTASI & FUNGSI BAB I. SISTEM KRDINAT, NTASI & FUNGSI (Pertemuan ke 1 & 2) PENDAHULUAN Diskripsi singkat Pada bab ini akan dijelaskan tentang bilangan riil, sistem koordinat Cartesius, notasi-notasi ang sering digunakan

Lebih terperinci

BAB II FUNGSI DAN GRAFIK FUNGSI

BAB II FUNGSI DAN GRAFIK FUNGSI BAB II FUNGSI DAN GRAFIK FUNGSI. Funsi. Graik Funsi. Barisan dan Deret.4 Irisan Kerucut. Funsi Dalam berbaai alikasi koresondensi/hubunan antara dua himunan serin terjadi. Sebaai 4 contoh volume bola denan

Lebih terperinci

Sumber:

Sumber: Transformasi angun Datar Geometri transformasi adalah teori ang menunjukkan bagaimana bangun-bangun berubah kedudukan dan ukuranna menurut aturan tertentu. Contoh transformasi matematis ang paling umum

Lebih terperinci

yang tak terdefinisikan dalam arti keberadaannya tidak perlu didefinisikan. yang sejajar dengan garis yang diberikan tersebut.

yang tak terdefinisikan dalam arti keberadaannya tidak perlu didefinisikan. yang sejajar dengan garis yang diberikan tersebut. 3 Gariis Lurus Dalam geometri aksiomatik/euclide konsep garis merupakan salah satu unsur ang tak terdefinisikan dalam arti keberadaanna tidak perlu didefinisikan. Karakteristik suatu garis diberikan pada

Lebih terperinci

PENERAPAN TURUNAN MAT 4 D. PERSAMAAN GARIS SINGGUNG KURVA A. PENDAHULUAN B. DALIL L HÔPITAL C. PERSAMAAN PADA KINEMATIKA GERAK TURUNAN. MATERI78.

PENERAPAN TURUNAN MAT 4 D. PERSAMAAN GARIS SINGGUNG KURVA A. PENDAHULUAN B. DALIL L HÔPITAL C. PERSAMAAN PADA KINEMATIKA GERAK TURUNAN. MATERI78. PENERAPAN TURUNAN MAT 4 D. PERSAMAAN GARIS SINGGUNG KURVA A. PENDAHULUAN B. DALIL L HÔPITAL C. PERSAMAAN PADA KINEMATIKA GERAK TURUNAN. MATERI78.CO MAT 4 materi78.co.nr Penerapan Turunan A. PENDAHULUAN

Lebih terperinci

Respect, Professionalism, & Entrepreneurship. Mata Kuliah : Mekanika Bahan Kode : TSP 205. Analisis Penampang. Pertemuan 4, 5, 6

Respect, Professionalism, & Entrepreneurship. Mata Kuliah : Mekanika Bahan Kode : TSP 205. Analisis Penampang. Pertemuan 4, 5, 6 Mata Kuliah : Mekanika Bahan Kode : TSP 05 SKS : SKS nalisis Penampang Pertemuan 4, 5, 6 TU : Mahasiswa dapat menghitung properti dasar penampang, seperti luas, momen statis, momen inersia TK : Mahasiswa

Lebih terperinci

BAB LISTRIK DINAMIS. (a) Rapat arus dapat dihitung dengan persamaan berikut : (c) Banyaknya elektron yang menghasilkan muatan 0,61 C adalah.

BAB LISTRIK DINAMIS. (a) Rapat arus dapat dihitung dengan persamaan berikut : (c) Banyaknya elektron yang menghasilkan muatan 0,61 C adalah. BB LSTK DNMS Contoh. Kuat arus listrik yamg mengalir ada suatu kabel yang luas enamang kawatnya 0, mm dalam suatu rangkaian elektronika adalah 0,7 m. Beraakah (a) raat arusnya? (b) Dalam satuan jam, beraakah

Lebih terperinci

MODUL MATEMATIKA II. Oleh: Dr. Eng. LILYA SUSANTI

MODUL MATEMATIKA II. Oleh: Dr. Eng. LILYA SUSANTI MODUL MATEMATIKA II Oleh: Dr. Eng. LILYA SUSANTI DEPARTEMEN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS BRAWIJAYA FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL KATA PENGANTAR Puji sukur kehadirat Allah SWT

Lebih terperinci

TRY OUT UN MATEMATIKA SMA IPA 2014

TRY OUT UN MATEMATIKA SMA IPA 2014 TRY OUT UN MATEMATIKA SMA IPA 4 Berilah tanda silang () ada huruf a, b, c, d, atau e di dean jawaban yang benar!. Diketahui remis-remis berikut. Jika Yudi rajin belajar maka ia menjadi andai. Jika Yudi

Lebih terperinci

BAHAN AJAR PERSAMAAN GARIS SINGGUNG PADA KURVA

BAHAN AJAR PERSAMAAN GARIS SINGGUNG PADA KURVA 142 LAMPIRAN III BAHAN AJAR PERSAMAAN GARIS SINGGUNG PADA KURVA Pernahkan kamu melempar sebuah bola tenis atau bola voli ke atas? Apa lintasan yang terbuat dari lemparan bola tersebut ketika bola itu jatuh

Lebih terperinci

Siklus Carnot dan Hukum Termodinamika II

Siklus Carnot dan Hukum Termodinamika II Siklus Carnot dan Hukum Termodinamika II Siklus Carnot Siklus adalah suatu rangkaian roses sedemikian rua sehingga akhirnya kembali keada keadaan semula. Perhatikan Gambar 1! Gambar 1. Siklus termodinamika.

Lebih terperinci

TURUNAN DALAM RUANG DIMENSI-n

TURUNAN DALAM RUANG DIMENSI-n TURUNAN DALAM RUANG DIMENSI-n A. Fungsi Dua Variabel atau Lebih Dalam subbab ini, fungsi dua variabel atau lebih dikaji dari tiga sudut pandang: secara verbal (melalui uraian dalam kata-kata) secara aljabar

Lebih terperinci

8. Rangkaian Arus Searah, Pemroses Energi

8. Rangkaian Arus Searah, Pemroses Energi ntroduction to ircuit nalysis Time Domain www.dirhamblora.com 8. angkaian rus Searah, Pemroses Energi Kita mengetahui bahwa salah satu bentuk gelombang dasar adalah bentuk gelombang anak tangga. Di bagian

Lebih terperinci

APLIKASI TURUNAN ALJABAR. Tujuan Pembelajaran. ) kemudian menyentuh bukit kedua pada titik B(x 2

APLIKASI TURUNAN ALJABAR. Tujuan Pembelajaran. ) kemudian menyentuh bukit kedua pada titik B(x 2 Kurikulum 3/6 matematika K e l a s XI APLIKASI TURUNAN ALJABAR Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut.. Dapat menerapkan aturan turunan aljabar untuk

Lebih terperinci

BAB II PENGANTAR SOLUSI PERSOALAN FISIKA MENURUT PENDEKATAN ANALITIK DAN NUMERIK

BAB II PENGANTAR SOLUSI PERSOALAN FISIKA MENURUT PENDEKATAN ANALITIK DAN NUMERIK BAB II PENGANTAR SOLUSI PERSOALAN FISIKA MENURUT PENDEKATAN ANALITIK DAN NUMERIK Tujuan Instruksional Setelah mempelajari bab ini pembaca diharapkan dapat: 1. Menjelaskan cara penyelesaian soal dengan

Lebih terperinci

TRANSFORMASI AFFIN PADA BIDANG

TRANSFORMASI AFFIN PADA BIDANG Jurnal Matematika Vol. No. November 03 [ : 8 ] TRANSFORMASI AFFIN PADA BIDANG Gani Gunawan dan Suwanda Program Studi Matematika, Fakultas MIPA, Universitas Islam Bandung Prgram Studi Statistika, Fakultas

Lebih terperinci

Darpublic Nopember 2013

Darpublic Nopember 2013 Darpublic Nopember 213 www.darpublic.com 7. Gabungan Fungsi Sinus 7.1. Fungsi Sinus Dan Cosinus Banak peristiwa terjadi secara siklis sinusoidal, seperti misalna gelombang cahaa, gelombang radio pembawa,

Lebih terperinci

Sudaryatno Sudirham. Aritmatika Interval

Sudaryatno Sudirham. Aritmatika Interval Sudaryatno Sudirham Aritmatika Interval Kata Pengantar Dalam praktik rekayasa dijumpai operasi matematika yang melibatkan bilangan-bilangan dalam interval. Dalam keadaan demikian kita dihadapkan pada operasi-operasi

Lebih terperinci

BAB 1 ANALISA SKALAR DANVEKTOR

BAB 1 ANALISA SKALAR DANVEKTOR 1.1 Skalar dan Vektor BAB 1 ANAISA SKAA DANVEKT Skalar merupakan besaran ang dapat dinatakan dengan sebuah bilangan nata. Simbul,, dan z ang digunakan merupakan scalar, dan besarna juga dinatakan dalam

Lebih terperinci

Antiremed Kelas 10 Matematika

Antiremed Kelas 10 Matematika Antiremed Kelas 0 Matematika Persamaan dan Fungsi Kuadrat - Fungsi Kuadrat - Pilihan Ganda Doc. Name: AR0MAT00 Version : 0-07 halaman 0. Ordinat titik balik grafik fungsi arabola y x x (5 9) adalah 5,

Lebih terperinci

3. Integral (3) (Integral Tentu)

3. Integral (3) (Integral Tentu) Darublic www.darublic.com. Itegral () (Itegral Tetu).. Luas Sebagai Suatu Itegral. Itegral Tetu Itegral tetu meruaa itegral ag batas-batas itegrasia jelas. Kose dasar dari itegral tertetu adalah luas bidag

Lebih terperinci

LOMBA CERDAS CERMAT MATEMATIKA (LCCM) TINGKAT SMP DAN SMA SE-SUMATERA Memperebutkan Piala Gubernur Sumatera Selatan 3 5 Mei 2011

LOMBA CERDAS CERMAT MATEMATIKA (LCCM) TINGKAT SMP DAN SMA SE-SUMATERA Memperebutkan Piala Gubernur Sumatera Selatan 3 5 Mei 2011 LOMBA CERDAS CERMAT MATEMATIKA (LCCM) TINGKAT SMP DAN SMA SE-SUMATERA Memerebutkan Piala Gubernur Sumatera Selatan 3 5 Mei 0 PENYISIHAN II PERORANGAN LCCM TINGKAT SMP x. I. x x II. x x x 6 x III. x x 6

Lebih terperinci

Fungsi Peubah Banyak. Modul 1 PENDAHULUAN

Fungsi Peubah Banyak. Modul 1 PENDAHULUAN Modul 1 Fungsi Peubah Banak Prof. Dr. Bambang Soedijono PENDAHULUAN D alam modul ini dibahas masalah Fungsi Peubah Banak. Dengan sendirina para pengguna modul ini dituntut telah menguasai pengertian mengenai

Lebih terperinci

Pertemuan 13 GARIS SINGGUNG DAN GARIS NORMAL

Pertemuan 13 GARIS SINGGUNG DAN GARIS NORMAL Pertemuan GAIS SINGGUNG DAN GAIS NOMAL Persamaan Garis Singgung melalui titik (, ) - m ( - ) Persamaan Garis Normal melalui titik (, ) - ( - ) m Panjang Subtangens Y m Panjang subnormal m Y Pemakaian Diferensial

Lebih terperinci

Bab. Persamaan Garis Lurus. Pengertian Persamaan Garis Lurus Gradien Menentukan Persamaan Garis lurus

Bab. Persamaan Garis Lurus. Pengertian Persamaan Garis Lurus Gradien Menentukan Persamaan Garis lurus Bab Sumb er: Scien ce Enclopedia, 997 Persamaan Garis Lurus Dalam suatu perlombaan balap sepeda, seorang pembalap mengauh sepedana dengan kecepatan tetap. Setiap 5 detik, pembalap tersebut menempuh jarak

Lebih terperinci

K13 Revisi Antiremed Kelas 10 Matematika Wajib

K13 Revisi Antiremed Kelas 10 Matematika Wajib K Revisi Antiremed Kelas 0 Matematika Wajib Fungsi Kuadrat - Latihan Soal Doc. Name: RKAR0MATWJB050 Version : 06-0 halaman 0. Ordinat titik balik grafik fungsi arabola y x x (5 9) adalah 5, > 0. Absis

Lebih terperinci

BAB VI HUKUM KEKEKALAN ENERGI DAN PERSAMAAN BERNOULLI

BAB VI HUKUM KEKEKALAN ENERGI DAN PERSAMAAN BERNOULLI BAB VI HUKUM KEKEKALAN ENERGI DAN PERSAMAAN BERNOULLI Tujuan Intruksional Umum (TIU) Mahasiswa diharakan daat merencanakan suatu bangunan air berdasarkan konse mekanika luida, teori hidrostatika dan hidrodinamika.

Lebih terperinci

TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS

TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS PREVIEW KALKULUS TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS Mahasiswa mampu: menyebutkan konsep-konsep utama dalam kalkulus dan contoh masalah-masalah yang memotivasi konsep tersebut; menjelaskan menyebutkan konsep-konsep

Lebih terperinci

Fungsi dan Grafik Diferensial dan Integral

Fungsi dan Grafik Diferensial dan Integral Sudaratn Sudirham Studi Mandiri Fungsi dan Grafik Diferensial dan Integral Darpublic BAB 6 Fungsi Trignmetri 6.. Peubah Bebas Bersatuan Derajat Berikut ini adalah fungsi-fungsi trignmetri dengan sudut

Lebih terperinci

Program Perkuliahan Dasar Umum Sekolah Tinggi Teknologi Telkom Fungsi Dua Peubah

Program Perkuliahan Dasar Umum Sekolah Tinggi Teknologi Telkom Fungsi Dua Peubah Program Perkuliahan Dasar Umum Sekolah Tinggi Teknologi Telkom Fungsi Dua Peubah [MA114] Sistem Koordinat Kuadran II Kuadran I P(,) z P(,,z) Kuadran III Kuadran IV R (Bidang) Oktan 1 R 3 (Ruang) 7/6/007

Lebih terperinci

Persamaan Diferensial Orde Satu

Persamaan Diferensial Orde Satu Modul Persamaan Diferensial Orde Satu P PENDAHULUAN Prof. SM. Nababan, Ph. ersamaan Diferensial (PD) adalah salah satu cabang matematika ang banak digunakan untuk menjelaskan masalah-masalah fisis. Masalahmasalah

Lebih terperinci

Kalkulus II. Institut Teknologi Kalimantan

Kalkulus II. Institut Teknologi Kalimantan Tim Dosen Kalkulus II Tahun Persiapan Bersama Institut Kalkulus Teknologi II Kalimantan January 31, () 2018 1 / 71 Kalkulus II Tim Dosen Kalkulus II Tahun Persiapan Bersama Institut Teknologi Kalimantan

Lebih terperinci

TURUNAN FUNGSI. turun pada interval 1. x, maka nilai ab... 5

TURUNAN FUNGSI. turun pada interval 1. x, maka nilai ab... 5 TURUNAN FUNGSI. SIMAK UI Matematika Dasar 9, 009 Jika kurva y a b turun pada interval, maka nilai ab... 5 A. B. C. D. E. Solusi: [D] 5 5 5 0 5 5 0 5 0... () y a b y b b a b b 6 6a 0 b 0 b 6a 0 b 5 b a

Lebih terperinci

4. Mononom dan Polinom

4. Mononom dan Polinom Darpulic www.darpulic.com 4. Mononom dan Polinom Sudaratno Sudirham Mononom adalah pernataan tunggal ang erentuk k n, dengan k adalah tetapan dan n adalah ilangan ulat termasuk nol. Fungsi polinom merupakan

Lebih terperinci

DEFFERNSIAL atau TURUNAN FUNGSI ALJABAR

DEFFERNSIAL atau TURUNAN FUNGSI ALJABAR DEFFERNSIAL atau TURUNAN FUNGSI ALJABAR A. Pengertian Turunan dari fungsi y f () Laju rata-rata perubahan fungsi dalam interval antara a dan a h adalah : y f( a h) f( a) f ( a h) f( a) = = (dengan syarat

Lebih terperinci

Turunan Fungsi. Penggunaan Konsep dan Aturan Turunan ; Penggunaan Turunan untuk Menentukan Karakteristik Suatu Fungsi

Turunan Fungsi. Penggunaan Konsep dan Aturan Turunan ; Penggunaan Turunan untuk Menentukan Karakteristik Suatu Fungsi 8 Penggunaan Konsep dan Aturan Turunan ; Penggunaan Turunan untuk Menentukan Karakteristik Suatu Fungsi ; Model Matematika dari Masala yang Berkaitan dengan ; Ekstrim Fungsi Model Matematika dari Masala

Lebih terperinci

Mekanisme Gerak Translasi Bolak-Balik dengan Ulir Silang

Mekanisme Gerak Translasi Bolak-Balik dengan Ulir Silang JURNAL TEKNIK MESIN Vol., No., Aril 999 : 4-8 Mekanisme Gerak Translasi Bolak-Balik dengan Ulir Silang Joni ewanto osen Fakultas Teknik, Jurusan Teknik Mesin Universitas Kristen Petra Ninuk Jonoadji osen

Lebih terperinci

Dika Dwi Muharahman*, Nurul Gusriani, Elis Hertini. Departemen Matematika, Universitas Padjadjaran *E mail:

Dika Dwi Muharahman*, Nurul Gusriani, Elis Hertini. Departemen Matematika, Universitas Padjadjaran *E mail: Perubahan Perilaku Pengguna nstant Messenger dengan Menggunakan Analisis Koresondensi Bersama (Studi Kasus Mahasiswa di Program Studi S-1 Matematika FMPA Unad) Dika Dwi Muharahman*, Nurul Gusriani, Elis

Lebih terperinci

HITUNGAN KOORDINAT, AZIMUTH/ARAH DAN JARAK

HITUNGAN KOORDINAT, AZIMUTH/ARAH DAN JARAK PENGUKURAN POLIGON Pengukuran dan Pemetaan Hutan : HITUNGAN KOORDINAT, AZIMUTH/ARAH DAN JARAK Y φq Dq Q(Xq,Yq) θq P(X,Y) φq = Azimuth/arah P ke Q 0 X θq Dq = Azimuth/arah Q ke P = Jarak dari P ke Q P(X,Y)

Lebih terperinci

Respect, Professionalism, & Entrepreneurship. Pengantar Kalkulus. Pertemuan - 1

Respect, Professionalism, & Entrepreneurship. Pengantar Kalkulus. Pertemuan - 1 Mata Kuliah Kode SKS : Kalkulus : CIV-101 : 3 SKS Pengantar Kalkulus Pertemuan - 1 Kemampuan Akhir ang Diharapkan : Mahasiswa mampu menjelaskan sistem bilangan real Mahasiswa mampu menelesaikan pertaksamaan

Lebih terperinci

yang tak terdefinisikan dalam arti keberadaannya tidak perlu didefinisikan.

yang tak terdefinisikan dalam arti keberadaannya tidak perlu didefinisikan. 3 Gariis Lurus Dalam geometri aksiomatik/euclide konsep garis merupakan salah satu unsur ang tak terdefinisikan dalam arti keberadaanna tidak perlu didefinisikan. Karakteristik suatu garis diberikan pada

Lebih terperinci

BAB V PENERAPAN DIFFERENSIASI

BAB V PENERAPAN DIFFERENSIASI BAB V PENERAPAN DIFFERENSIASI 5.1 Persamaan garis singgung Bentuk umum persamaan garis adalah = m + n, dimana m adalah koeffisien arah atau kemiringan garis dan n adalah penggal garis. Sekarang perhatikan

Lebih terperinci

Fungsi dan Grafik Diferensial dan Integral

Fungsi dan Grafik Diferensial dan Integral Sudaryatno Sudirham Studi Mandiri Fungsi dan Grafik Diferensial dan Integral ii Darpublic BAB 3 Integral () (Integral Tak Tentu) Dalam bab sebelumnya kita telah mengenal macam-macam perhitungan integral.

Lebih terperinci

(D) 2 x < 2 atau x > 2 (E) x > Kurva y = naik pada

(D) 2 x < 2 atau x > 2 (E) x > Kurva y = naik pada f =, maka fungsi f naik + 1 pada selang (A), 0 (D), 1. Jika ( ) (B) 0, (E) (C),,. Persamaan garis singgung kurva lurus + = 0 adalah (A) + = 0 (B) + = 0 (C) + + = 0 (D) + = 0 (E) + + = 0 = ang sejajar dengasn

Lebih terperinci

BAB 3 PENGEMBANGAN TEOREMA DAN PERANCANGAN PROGRAM

BAB 3 PENGEMBANGAN TEOREMA DAN PERANCANGAN PROGRAM BAB 3 PENGEMBANGAN TEOREMA DAN PERANCANGAN PROGRAM 3.1. Pengembangan Teorema Dalam enelitian dan erancangan algoritma ini, akan dibahas mengenai beberaa teorema uji rimalitas yang terbaru. Teorema-teorema

Lebih terperinci

PERSAMAAN KUADRAT. Untuk suatu kuadrat sempurna x bx c, nilai c diperoleh dengan membagi koefisien x dengan 2, kemudian mengkuadratkan hasilnya.

PERSAMAAN KUADRAT. Untuk suatu kuadrat sempurna x bx c, nilai c diperoleh dengan membagi koefisien x dengan 2, kemudian mengkuadratkan hasilnya. PERSAMAAN KUADRAT Bab. Bentuk Umum : a b c 0, a 0, a, b, c Real Menyelesaikan ersamaan kuadrat :. dg. Memfaktorkan : a b c a ( a )( a q) q a q = a ( q) a dimana : b = + q dan c, Jika ac 0 dan q berbeda

Lebih terperinci

Rencana Pembelajaran

Rencana Pembelajaran Learning Outcome Rencana Pembelajaran Setelah mengikuti proses pembelajaran ini, diharapkan mahasiswa dapat ) Menentukan nilai turunan suatu fungsi di suatu titik ) Menentukan nilai koefisien fungsi sehingga

Lebih terperinci

Respect, Professionalism, & Entrepreneurship. Mata Kuliah : Kalkulus Kode : CIV Turunan. Pertemuan 3, 4, 5, 6, 7

Respect, Professionalism, & Entrepreneurship. Mata Kuliah : Kalkulus Kode : CIV Turunan. Pertemuan 3, 4, 5, 6, 7 Mata Kuliah : Kalkulus Kode : CIV - 101 SKS : 3 SKS Turunan Pertemuan 3, 4, 5, 6, 7 Kemampuan Akhir ang Diharapkan Mahasiswa mampu : - menjelaskan arti turunan ungsi - mencari turunan ungsi - menggunakan

Lebih terperinci

Ujian Akhir Nasional Tahun Pelajaran 2002/2003

Ujian Akhir Nasional Tahun Pelajaran 2002/2003 DOKUMEN NEGARA SANGAT RAHASIA Ujian Akhir Nasional Tahun elajaran 00/003 SLT/MTs aket Utama (1) MATEMATIKA (C3) SELASA, 0 MEI 003 ukul 07.30 09.30 0 01-30-C3-9 03 DEARTEMEN ENDIDIKAN NASIONAL Hak Cipta

Lebih terperinci

V L R = ρ. B. (1) dan (3) C. (2) dan (3) D. (1) E. (2) 1. Karena pengaruh panjang penghantar, pada

V L R = ρ. B. (1) dan (3) C. (2) dan (3) D. (1) E. (2) 1. Karena pengaruh panjang penghantar, pada . Karena engaruh anjang enghantar, ada i rangkaian listrik timbul arus sebesar 400 m. Uaya yang daat dilakukan agar kuat arusnya menjadi 800 m adalah.. anjang enghantar ditambah menjadi dua kalinya B.

Lebih terperinci

MEDIA PRESENTASI PEMBELAJARAN

MEDIA PRESENTASI PEMBELAJARAN MEDIA PRESENTASI PEMBELAJARAN Kompetensi Pendahuluan Luas daerah Volume benda putar Latihan 9 = Referensi Readme Author Eit Matematika SMA/MA Kelas II IPA Semester 1 Berdasarkan Kurikulum Berbasis Kompetensi

Lebih terperinci

PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT DINAS PENDIDIKAN SMK NEGERI 1 BALONGAN

PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT DINAS PENDIDIKAN SMK NEGERI 1 BALONGAN PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT DINAS PENDIDIKAN SMK NEGERI BALONGAN MODUL PEMBELAJARAN Kode. Dok PBM. Edisi/Revisi A/ Tanggal Juli Halaman dari A. Kometensi Inti KI : Memahami, menerakan, menganalisis,

Lebih terperinci

Fungsi dan Grafik Diferensial dan Integral

Fungsi dan Grafik Diferensial dan Integral Sudaatno Sudiham Studi Mandii Fungsi dan Gafik Difeensial dan Integal oleh Sudaatno Sudiham i Dapublic Hak cipta pada penulis, 010 SUDIRHAM, SUDARYATNO Fungsi dan Gafik, Difeensial dan Integal Oleh: Sudaatmo

Lebih terperinci

APLIKASI INTEGRAL 1. LUAS DAERAH BIDANG

APLIKASI INTEGRAL 1. LUAS DAERAH BIDANG Bahan ajar Kalkulus Integral 9 APLIKASI INTEGRAL. LUAS DAERAH BIDANG Misalkan f() kontinu pada a b, dan daerah tersebut dibagi menjadi n sub interval h, h,, h n yang panjangnya,,, n (anggap n ), ambil

Lebih terperinci

1 Sistem Koordinat Polar

1 Sistem Koordinat Polar 1 Sistem Koordinat olar ada kuliah sebelumna, kita selalu menggunakan sistem koordinat Kartesius untuk menggambarkan lintasan partikel ang bergerak. Koordinat Kartesius mudah digunakan saat menggambarkan

Lebih terperinci

Zulfaneti Yulia Haryono Rina F ebriana. Berbasis Penemuan Terbimbing = = D(sec x)= sec x tan x, ( + ) ( ) ( )=

Zulfaneti Yulia Haryono Rina F ebriana. Berbasis Penemuan Terbimbing = = D(sec x)= sec x tan x, ( + ) ( ) ( )= Zulfaneti Yulia Haryono Rina F ebriana Berbasis Penemuan Terbimbing = = D(sec x)= sec x tan x, ()= (+) () Penyusun Zulfaneti Yulia Haryono Rina Febriana Nama NIm : : Untuk ilmu yang bermanfaat Untuk Harapan

Lebih terperinci

PENDAHULUAN KALKULUS

PENDAHULUAN KALKULUS . BILANGAN REAL PENDAHULUAN KALKULUS Ada beberapa jenis bilangan ang telah kita kenal ketika di bangku sekolah. Bilangan-bilangan tersebut adalah bilangan asli, bulat, cacah, rasional, irrasional. Tahu

Lebih terperinci

Matematika I: APLIKASI TURUNAN. Dadang Amir Hamzah. Dadang Amir Hamzah Matematika I Semester I / 70

Matematika I: APLIKASI TURUNAN. Dadang Amir Hamzah. Dadang Amir Hamzah Matematika I Semester I / 70 Matematika I: APLIKASI TURUNAN Dadang Amir Hamzah 2015 Dadang Amir Hamzah Matematika I Semester I 2015 1 / 70 Outline 1 Maksimum dan Minimum Dadang Amir Hamzah Matematika I Semester I 2015 2 / 70 Outline

Lebih terperinci

Jawab: ε = bila kita substitusi v = 2v, dan l = l Bv = ½ ε A. 1 A B. 0,8 A C. 0,5 A. 1 ε D. 0,4 A E. 0,3 A. Jadi ε = Jawab: B.

Jawab: ε = bila kita substitusi v = 2v, dan l = l Bv = ½ ε A. 1 A B. 0,8 A C. 0,5 A. 1 ε D. 0,4 A E. 0,3 A. Jadi ε = Jawab: B. . Sebuah transformator menurunkan tegangan listrik bolak balik dari 0 menjadi 0. Efisiensi transformator 0%. Jika kuat arus yang mengalir ada kumaran sekunder, A maka kuat arus ada kumaran rimer adalah

Lebih terperinci

Fungsi Linear dan Fungsi Kuadrat

Fungsi Linear dan Fungsi Kuadrat Modul 1 Fungsi Linear dan Fungsi Kuadrat Drs. Susiswo, M.Si. K PENDAHULUAN ompetensi umum yang diharapkan, setelah mempelajari modul ini, adalah Anda dapat memahami konsep tentang persamaan linear dan

Lebih terperinci

MATEMATIKA. Sesi PROGRAM LINEAR CONTOH SOAL A. BENTUK UMUM PERTIDAKSAMAAN LINEAR B. MENGGAMBAR DAERAH PERTIDAKSAMAAN. ax + by c

MATEMATIKA. Sesi PROGRAM LINEAR CONTOH SOAL A. BENTUK UMUM PERTIDAKSAMAAN LINEAR B. MENGGAMBAR DAERAH PERTIDAKSAMAAN. ax + by c MATEMATIKA KELAS XII - KURIKULUM GABUNGAN 07 Sesi N PROGRAM LINEAR A. BENTUK UMUM PERTIDAKSAMAAN LINEAR a + b c CONTOH SOAL 1. Ubahlah 4-4 kedalam bentuk umumna 4 - -4 B. MENGGAMBAR DAERAH PERTIDAKSAMAAN

Lebih terperinci

SILABUS MATAKULIAH. Revisi : 2 Tanggal Berlaku : September Indikator Pokok Bahasan/Materi Strategi Pembelajaran

SILABUS MATAKULIAH. Revisi : 2 Tanggal Berlaku : September Indikator Pokok Bahasan/Materi Strategi Pembelajaran SILABUS MATAKULIAH Revisi : 2 Tanggal Berlaku : September 2014 A. Identitas 1. Nama Matakuliah : A11. 54101 / Kalkulus I 2. Program Studi : Teknik Informatika-S1 3. Fakultas : Ilmu Komputer 4. Bobot sks

Lebih terperinci

Integral lipat dua BAB V INTEGRAL LIPAT 5.1. DEFINISI INTEGRAL LIPAT DUA. gambar 5.1 Luasan di bawah permukaan

Integral lipat dua BAB V INTEGRAL LIPAT 5.1. DEFINISI INTEGRAL LIPAT DUA. gambar 5.1 Luasan di bawah permukaan BAB V INTEGRAL LIPAT 5.1. DEFINISI INTEGRAL LIPAT DUA gambar 5.1 Luasan di bawah permukaan 61 Pada Matematika Dasar I telah dipelajari integral tertentu b f ( x) dx yang dapat didefinisikan, apabila f

Lebih terperinci

Sudaryatno Sudirham ing Utari. Mengenal Sudaryatno S & Ning Utari, Mengenal Sifat-Sifat Material (1)

Sudaryatno Sudirham ing Utari. Mengenal Sudaryatno S & Ning Utari, Mengenal Sifat-Sifat Material (1) Sudaryatno Sudirham ing Utari Mengenal Sifat-Sifat Material (1) 13-2 Sudaryatno S & Ning Utari, Mengenal Sifat-Sifat Material (1) A 13 Sistem Multifasa Pengertian tentang fasa telah kita singgung dalam

Lebih terperinci

Fungsi dan Grafik Diferensial dan Integral

Fungsi dan Grafik Diferensial dan Integral Sudaratno Sudirham Studi Mandiri Fungsi dan Grafik Diferensial dan Integral darpublic Studi Mandiri Fungsi dan Grafik Diferensial dan Integral oleh Sudaratno Sudirham Hak cipta pada penulis, SUDIRHAM,

Lebih terperinci