WEEKLY REPORT 25 November 2013

dokumen-dokumen yang mirip
DAILY REPORT 15 November 2013

DAILY REPORT 09 January 2014

DAILY REPORT 31 October 2013

WEEKLY REPORT 18 November 2013

WEEKLY REPORT 04 August 2014

DAILY REPORT 02 January 2014

DAILY REPORT. 09 October 2013

DAILY REPORT 14 February 2014

DAILY REPORT 21 November 2013

DAILY REPORT 11 February 2014

DAILY REPORT 29 November 2013

BAB I PENDAHULUAN. di Indonesia sejak tahun 1987 tidak bergantung lagi pada pendanaan dari sumber

DAILY REPORT 14 November 2013

DAILY REPORT 17 September 2014

DAILY REPORT 24 January 2014

DAILY REPORT 07 November 2013

DAILY REPORT 24 October 2013

DAILY REPORT 05 February 2014

DAILY REPORT 29 January 2014

DAILY REPORT 25 October 2013

WEEKLY REPORT 18 August 2014

DAILY REPORT 27 April 2016

DAILY REPORT 01 November 2013

DAILY REPORT 21 March 2014

DAILY REPORT 12 Desember 2013

DAILY REPORT 12 April 2016

DAILY REPORT. 03 October 2013

DAILY REPORT 23 Januari 2015

DAILY REPORT 30 January 2014

DAILY REPORT 19 November 2013

WEEKLY REPORT 10 March 2014

DAILY REPORT 28 February 2014

DAILY REPORT 03 September 2014

DAILY REPORT 17 September 2015

DAILY REPORT 13 May 2014

DAILY REPORT 03 Jun 2014

DAILY REPORT 14 May 2014

WEEKLY REPORT 16 Desember 2013

DAILY REPORT. 10 October 2013

DAILY REPORT 17 April 2014

BAB II DESKRIPSI INDEKS LQ45

WEELY REPORT 10 February 2014

Daftar anggota saham LQ-45 Periode Januari-Desember 2011

WEEKLY REPORT 01 Februari 2016

DAILY REPORT 20 April 2016

DAILY REPORT 08 January 2014

WEEKLY REPORT 11 Juli 2016

DAILY REPORT 25 Februari 2016

DAILY REPORT 03 Desember 2013

JAKARTA COMPOSITE INDEX CHART. Major trend Up. CLOSE CHANGE VOLUME (Mn) VALUE (Bn) IHSG LQ

DAILY REPORT 22 April 2016

DAILY REPORT 01 November 2016

DAILY REPORT 11 Maret 2016

DAILY REPORT 19 Desember 2013

WEEKLY REPORT. 07 October 2013

DAILY REPORT 09 August 2016

RISET SAHAM HARIAN SAMUEL SEKURITAS INDONESIA. jcii Wei mi S wwei uwei. Senin, 11 Januari Kekhawatiran akan China masih berlanjut.

DAILY REPORT 05 August 2014

LAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND

DAILY REPORT 20 February 2014

DAILY REPORT 06 March 2014

DAILY REPORT 19 March 2014

DAILY REPORT 14 October 2016

DAILY REPORT 26 Agustus 2015

WEEKLY REPORT 13 Desember 2016

WEEKLY REPORT 04 May 2015

WEEKLY REPORT 16 Februari 2015

DAILY REPORT 15 August 2014

DAILY REPORT. 18 October 2013

DAILY REPORT 18 Maret 2016

DAILY REPORT 25 March 2014

DAILY REPORT 12 Agustus 2015

CARLISYA PRO MIXED Dana Investasi Syariah Campuran

DAILY REPORT 24 November 2016

DAILY REPORT 25 Mei 2016

WEEKLY REPORT 11 November 2013

LAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND

DAILY REPORT 22 September 2015

CENTURY PRO FIXED Dana Investasi Pendapatan Tetap

DAILY REPORT. 11 October 2013

DAFTAR ISI. Halaman Daftar Isi... i Daftar Tabel... iii Daftar Gambar... iv Daftar Lampiran... v

DAILY REPORT 15 July 2014

CARLINK PRO FLEXY Dana Investasi Berimbang

DAILY REPORT 15 April 2016

WEEKLY REPORT 19 Desember 2016

WEEKLY REPORT 12 May 2014

DAILY REPORT 18 Jun 2014

DAILY REPORT 23 Aug 2017

CENTURY PRO MIXED Dana Investasi Campuran

WEEKLY REPORT 14 Maret 2016

I. PENDAHULUAN. ikut serta dalam pasar modal. Pasar modal merupakan pasar tempat diperjualbelikannya

Daily Report. 21 March 2018 NEWS HEADLINES JAKARTA COMPOSITE INDEX CHART

DAILY REPORT 01 Desember 2016

DAILY REPORT 15 April 2015

DAILY REPORT 22 Maret 2016

JAKARTA COMPOSITE INDEX CHART. Major trend Down

DAILY REPORT 06 August 2014

CARLISYA PRO SAFE Dana Investasi Syariah Pasar Uang

DAILY REPORT 28 April 2016

DAILY REPORT 11 Jun 2014

Transkripsi:

WEEKLY REPORT 25 November 2013 NEWS HEADLINES TLKM investasi PCS Rp832,2 miliar BNBR jajaki pinjaman US$2 miliar BNBR akan bangun PLTU di Pantai Utara Cirebon kapasitas 2x260 MW BNBR siapkan proyek PLTU Tanjungjang Jati. Utang BNBR meningkat dari Rp 5,6 triliun jadi Rp 6,7 triliun BNBR rencana jual anak usahanya PT Bakrie Pipe Industries BNBR tunda IPO anak usahanya tahun ini BNBR pertimbangkan tiga anak usahanya IPO pada tahun 2015 UNSP catatkan rugi bersih 3Q13 Rp 773,32 miliar dari Rp 5,68 miliar. PALM akan right issue di harga pelaksanaan Rp 420 per saham JAWA turunkan target kinerja ANTM berikan pinjaman ke PT Meratus Jaya Iron & Steel (PTMJIS) TINS targetkan akuisisi kuasa pertambangan batu bara KKGI targetkan produksi batu bara 5,7 juta ton ATPK kembali rencanakan rights issue RALS optimis target penjualan tahun ini Rp 8,5 triliun tercapai RALS berencana tambah 6 gerai baru pada tahun 2014 Penjualan KIJA tembus Rp 1,6 triliun MYRX targetkan pendaptan Rp1 triliun tahun depan 9,3% saham BNII dilego BJTM bukukan laba sebelum pajak Rp 1,17 triliun INAF alokasikan belanja modal 2014 Rp205 miliar TRIS tambah modal anak usaha Rp 10 miliar JAKARTA COMPOSITE INDEX CHART Perspektif teknikal IHSG berpotensi untuk menguji level support di 4284, jika berhasil tembus dibawah level tersebut, diperkirakan indeks akan menutup gap di level 4191. Peluang up reversal bagi IHSG, masih terbuka jika level tersebut mampu dipertahankan, dan indeks berpeluang menguji resistance level di 4492. JAKARTA INDICES STATISTICS CLOSE CHANGE VOLUME (Mn) VALUE (Rp Bn) IHSG 4317.960-8.245 8,641 5,728.55 LQ-45 720.887-1.123 MARKET REVIEW Pada perdagangan pekan lalu, pasar global dan regional didominasi oleh sentimen dari AS dan China. Di awal pekan lalu, calon ketua the Fed, Janet Yellen, menyatakan bahwa stimulus tapering tidak akan dilakukan sampai ada perbaikan ekonomi AS yang lebih signifikan. Pernyataan ini didukung oleh pidato Gubernur the Fed, Ben Bernanke. Di sisi lain, komentar dari investor ternama AS, Carl Icahn, menjadi sentimen negatif bagi pasar global. Icahn menyarankan untuk berhatihati dalam berinvestasi di pasar saham saat ini, karena performa dan valuasi perusahaan saat ini bukanlah didorong oleh manajemen perusahaan yang baik, melainkan karena rendahnya bunga untuk meminjam dana. Icahn berpendapat bahwa pasar saham akan mengalami penurunan yang signifikan di masa datang. Selain itu, hasil pertemuan FOMC memberi sinyalemen bahwa stimulus kemungkinan bisa dipotong lebih cepat dari perkiraan, dimana para petinggi the Fed menyatakan siap memotong bond buying programnya apabila angka pekerja AS membaik. Pada akhir pekan lalu AS merilis data klaim pengangguran per 16 November turun 21.000 menjadi 323.000, atau lebih baik dari perkiraan sebelumnya. Sementara hasil rapat plenum petinggi China mengenai reformasi kebijakan ekonomi dan sosialnya juga menjadi salah satu sentimen utama pada pekan lalu. Beberapa kebijakan baru yang direncanakan oleh pemerintah China adalah mendorong investasi swasta pada industri yang masih dikelola negara, mengendurkan kebijakan satu anak, dan melepas kontrol harga komoditas sesuai mekanisme pasar. Selain itu, The People s Bank of China (PBOC) juga mengutarakan kebijakan barunya yaitu secara bertahap akan mengurangi intervensinya di pasar uang dan menaikkan trading limit Yuan. PBOC akan memulai floating exchange rate system berdasarkan supply dan demand pasar. Kebijakan ini diharapkan akan menarik lebih banyak investasi asing ke China. Sementara Bank of Japan (BOJ) menyatakan akan melanjutkan kebijakan stimulusnya untuk mencapai target inflasi 2%. Disebutkan bahwa ekonomi Jepang tumbuh secara moderat, dimana ekspor pada bulan Oktober naik 18,6% dibanding tahun sebelumnya. IHSG ditutup pada level 4.317,96 pada akhir pekan lalu atau turun 0,4% selama sepekan. Sedang nilai tukar rupiah terdepresiasi hingga menembus level Rp 11.700/USD atau terendah sejak Februari 2009 dipicu oleh isu percepatan tapering QE3 AS dan current account defisit Indonesia. MARKET VIEW Komite Perbankan Senat AS menyetujui Janet Yellen untuk memimpin Federal Reserve AS, mengirimkan pencalonannya ke Senat lengkap untuk persetujuan. Tinggal pemungutan suara di Senat lengkap yang belum diputuskan, namun secara luas diperkirakan akan disetujui oleh Senat. Jika mendapat persetujuan Senat, Yellen akan mengambil pucuk pimpinan setelah Ketua Fed Ben Bernanke mengakhiri masa jabatannya pada akhir Januari 2014. Yellen mengatakan bahwa Fed memiliki lebih banyak pekerjaan yang harus dilakukan untuk meningkatkan ekonomi yang berkinerja jauh di bawah potensinya. Pengaruh indeks bursa global lainnya, kebuntuan pembicaraan Iran, akibat kurangnya terobosan dalam pembicaraan internasional. kekuatan dunia sedang bernegosiasi dengan Iran untuk meringankan beberapa sanksi dalam pertukaran untuk pengawasan ketat program nuklir Iran. Penundaan lebih lanjut dalam resolusi atau pengenaan sanksi tambahan bisa memberikan pengaruh bagi indeks bursa global. Sementara itu dari dalam negeri, setelah pemerintah menaikan PPh Impor, pemerintah konsentrasi pada peningkatan fasilitas ekspor. Langka yang dilakukan pemerintah ini diharapkan dapat membantu perbaikan pada neraca transaksi berjalan. Selain itu, pemerintah akhirnya menyetujui perpanjangan waktu pengenaan PPh atas Penghasilan berupa bunga obligasi sebesar 5% hingga 2020. Semula, pajak produk ini akan ditingkatkan dari 5% menjadi 15%. Kekhawatiran tapering tetap membayangi negara emerging markets di Asia. Pasar keuangan kawasan Asia kembali bergejolak setelah Fed memberikan sinyal bahwa kebijakan untuk mengurangi stimulus akan terjadi dalam beberapa bulan ke depan. Kondisi ini mengakibatkan arus modal ke negara emerging markets mengalami penurunan. Seorang pejabat lembaga IMF, mengatakan beberapa negara berkembang di Asia akan menghadapi resiko besar jika pada akhirnya pengurangan stimulus di lakukan oleh negara maju. Kekhawatiran dari pelaku pasar atas potensi tapering off dari The fed, menjadi salah satu pemicu pelemahan nilai tukar rupiah. Pelemahan nilai tukar terhadap dolar AS merupakan fenomena global dan hal ini merupakan faktor eksternal yang menyebabkan terjadinya depresiasi rupiah dalam beberapa hari terakhir. Selain itu, pelemahan rupiah juga dipicu oleh faktor kebutuhan valas yang meningkat menjelang akhir tahun. Mempertimbangan sentimen tersebut baik dari dalam maupun ekternal, IHSG di prediksikan pekan ini variatif dengan peluang menguat.

25 November 2013 Telekomunikasi Indonesia (TLKM) membangun kabel serat optik Papua Cable System (PCS) dengan investasi sebesar US$7,1 juta atau sekitar Rp832,2 miliar. Pembangunan PCS tersebut merupakan lanjutan dari pembangunan infrastruktur telekomunikasi di kawasan timur Indonesia (KTI). Proyek PCS ini memiliki panjang 2.600 km dan guna mewujdukan proyek yang ditargetkan beroperasi November- Desember 2014, TLKM menggandeng NEC Corporation. Hingga 2015, perseroan menargetkan mengeelar 75.000 km jaringan serat optik sebagia bagian dan program Indonnesia Digital Network 2015 (IDN- 2015), yaitu id-ring. Bakrie & Brothers (BNBR) tengah menjajaki pinjaman dari investor luar negeri untuk mendanai proyek pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) Tanjung Jati A senilai US$2 miliar. Perseroan tengah berdiskusi dengan investor dari Eropa, Korea, dan Jepang untuk mendanai 70% dari total investasi PLTU atau sebesar US$1,4 miliar. Targetnya, kesepakatan pembiayaan selesai pada Januari 2013. Dana pinjaman dibutuhkan untuk mendanai pembelian mesin dan infrastuktur, sedangkan konstruksi baja berasal dari BNBR. Bakrie & Brothers (BNBR) mengeluarkan dana investasi sekitar USD 2 Miliar untuk membangun PLTU di Pantai Utara Cirebon berkapasitas 2x260 MW di lahan sekitar 230 hektar. Proyek ini merupakan pergeseran rencana dari Proyek Kayu Jati, Jawa Tengah. Pendanaan diperoleh dari kredit ekspor yaitu dari Eropa, Korea, dan Jepang. Hingga saat ini proses pembebasan lahan sudah tidak menjadi kendala, hanya tinggal penyelesaian masalah pembayaran. Perseroan akan membentuk partnership, karena belum mempunyai pengalaman dalam bidang pembangkit listrik. Bakrie and Brother (BNBR) menyiapkan beberapa proyek raksasa, antara lain : PLTU Tanjungjang Jati. Perseroan sedang dalam tahap negosiasi akhir dengan Pertamina hingga 2x660 megawatt. Selain itu perseroan menggarap Pembangkit Listrik Geothermal di Ngebel dan Sokoria, membidik prospek kawasan industri di Kalimantan dimana perseroan akan menjadi salah satu penyuplai listrik di kawasan tersebut, jalan tol Cimanggis-Cibitung sepanjang 25,4 km melalui Bakrie Indo Infrastructure tetapi terkendala masalah pembebasan lahan, pipa gas Kalimantan-Jawa tahap I sepanjang 207 km, Kepodang-Tambak Lorok (Jateng) 116 MMscfd tapi terkendala oleh belum munculnya keputusan pengelola Blok Mahakam. Utang Bakrie & Brothers (BNBR) meningkat dari Rp 5,6 triliun menjadi Rp 6,7 triliun akibat kenaikan kurs dollar terhadap rupiah. Perseroan menargetkan pada tahun 2014 jumlah utang dapat diturunkan hingga Rp 3,5 triliun. Perseroan telah berupaya menurunkan utang sejak pertengahan tahun 2013, antara lain melalui efisiensi perusahaan dan penjualan aset dari beberapa perusahaan yang memiliki prospek bagus. Selain itu BNBR memperpanjang jatuh tempo utang jangka pendek yang sebesar 67%. Perseroan ingin memangkas utangnya hingga 50%. Bakrie & Brothers (BNBR) berencana menjual anak usahanya yaitu PT Bakrie Pipe Industries (BPI) untuk menutup sebagian utang Perseroan. Perseroan menyatakan sudah ada investor yang berminat membeli yaitu dari Jepang, China, Thailand serta beberapa investor dari dalam negeri. Perseroan berharap proses penjualan ini selesai pada akhir tahun 2013 atau sebelum tutup buku 2013. PT Bakrie Pipe Industries saat ini tercatat memiliki aset senilai Rp 3,5 triliun. Perseroan berharap dapat menekan jumlah utangnya sebesar Rp 3 triliun pada tahun 2014. Selain menjual anak usaha, Perseroan juga akan menjual tanah yang dimilikinya di wilayah BPI seluas 26 hektar. Bakrie & Brothers (BNBR) menunda melakukan Penawaran Umum Perdana Saham (Initial Public Offring/IPO) anak usahanya pada tahun 2013, kemungkinan menjadi tahun 2015 melihat kondisi perekonomian saat ini. Semula BNBR akan mencatatkan saham anak usahanya di BEI, yaitu PT Bakrie Pipe Industries (BPI), PT Bakrie Tosanjaya dan PT South East Asia Pipe Industries (SEAPI). Bakrie & Brothers (BNBR) mempertimbangkan untuk mencatatkan 3 anak usahanya yaitu PT Bakrie Building Industries, PT Bakrie Tosanjaya dan PT Bakrie Pipe Industries di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2015. Langkah itu diambil karena kinerja dari ketiga anak perusahaan itu dinilai baik dan menyumbang pendapatan signfikan bagi perseroan. Bakrie Sumatera Plantations (UNSP) mencatatkan penurunan penjualan neto per September 2013 menjadi Rp 1,44 triliun dari sebelumnya Rp 1,98 triliun. Laba bruto turun menjadi Rp 395,37 miliar dari sebelumnya Rp 680,46 miliar dan rugi sebelum pajak naik mencapai Rp 963,17 miliar dibandingkan laba sebelum pajak sebesar Rp 4,46 miliar. Rugi neto dari periode berjalan dari operasi yang dilanjutkan sebesar Rp 773,32 miliar dibandingkan sebelumnya sebesar Rp 5,68 miliar. RUPSLB Provident Agro (PALM) menyetujui rencana right issue yang akan menawarkan sekiitar 2.111.994.000 saham biasa atas nama atau 30% dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah Penawaran Umum Terbatas (PUT) dengan nomilal Rp 100 per saham dan harga pelaksanaan Rp 420 per saham. Dana perolehan hasil PUT sebanyakbanyaknya Rp 887.037.400. Dana itu sebesar Rp 130 Milliar akan digunakan untuk akusisi dan Rp 180 Milliar untuk mendanai modal kerja Entitas Anak antara lain pembelian TBS, pengadaan bahan baku, dan perawatan tanaman menghasilkan dan biaya operasional lain. Sisa dana akan digunakan untuk pembayaran dipercepat atas sebagian kewajiban Perseroan yang timbul sehubungan dengan akuisisi terhadap seluruh saham PT Nsaraya Permai dan PT Alam Permai pada bulan Mei 2012. Jaya Agra Wattie (JAWA) menurunkan target pendapatan tahun ini menjadi Rp 725,29 miliar atau sekitar 55% dari semula Rp 1,3 triliun. Penurunan volume produksi dan harga jual komoditas menjadi penyebab utama revisi turun kinerja keuangan perseroan. Laba bersih juga direvisi 55% di bawah target sebelumnya dari Rp 170 miliar menjadi Rp 76,58 miliar. Produksi karet diperkirakan turun 26.960 ton menjadi 14.306 ton. Penurunan produksi disebabkan oleh perubahan cuaca yang mempengaruhi proses penyadapan getah. Sementara itu, produksi CPO diproyeksi turun 26% menjadi 38.087 ton dan produksi kernel turun 27% menjadi 7.230 ton. Aneka Tambang (ANTM) memberikan pinjaman sebesar Rp 30.40000 berupa revolving loan kepada PT Meratus Jaya Iron & Steel (PTMJIS). Pinjaman itu berjangka waktu 1 tahun dengan suku bunga 10% per tahun. Dana itu akan dipergunakan PTMJIS untuk melakukan pembelian bahan baku produksi dan pembelian keperluan lain terkait operasional dan modal kerja. PTMJIS adalah perusahaan yang 66% sahamnya dimiliki Krakatau Steel (KRAS) dan 34% oleh Aneka tambang. Timah (TINS), melalu anak usaha, Timah Investasi Mineral, menargetkan dapat mengakuisisi kuasa pertambangan batu bara di Kalimatan Selatan pada bulan depan sebagai langkah pengembangan lini bisnis non timah. Aksi tersebut dilakukan setelah sebelumnya resmi mengakuisisi 10% saham perusahaan tambang di Sumaera Selatan. Resources Alam Indonesia (KKGI) menargetkan produksi batu bara hingga 5,7 juta ton atau meningkat dibandingkan perkiraan produksi tahun 2013 yang sebesar 4,5 juta ton. Target produksi tersebut mungkin tercapai, karena kapasitas keseluruhan infrastruktur yang semakin lengkap dengan selesainya pembangunan underpass di blok Selatan PT Insani Bara Perkasa (anak usaha). Selain itu ada tambahan produksi baru dari lokasi blok Perangat dan blok Separi serta peningkatan produksi di blok Loajanan. ATPK Resources (ATPK) akan kembali menggelar RUPSLB untuk meminta persetujuan pemegang saham dalam penerbitan saham baru (rights issue). Permintaan persetujuan pemegang saham ATPK sempat tertunda karena perseroan belum mendapatkan izin dari Otoritas Jasa

25 November 2013 Keuangan (OJK) dalam pelaksanaan rights issue. RUPSLB akan diadakan pada hari Senin tanggal 25 November 2013. Sebagai informasi, ATPK berencana menawarkan sebanyak 4,84 miliar saham baru dengan harga yang ditawarkan Rp 220 per saham. Ramayana Lestari Sentosa (RALS) optimis dapat mencapai target penjualan tahun 2013 sebesar Rp 8,5 triliun atau lebih tinggi 5,8% dari penjualan tahun 2012 yang sebesar Rp 5,92 triliun. Namun target penjualan tersebut turun 6% dari target awal akibat tidak tercapainya target gerai karena terkendala fluktuasi kondisi ekonomi. Bursa Efek Indonesia (BEI) akan menaikkan batas autorejection. Sebelumnya auto rejection dilakukan jika volume penawaran jual atau permintaan beli mencapai 100 atau 5%. Nantinya sistem bursa (JATS) akan melakukan auto rejection apabila volume penawaran jual atau permintaan beli efek bersifat ekuitas lebih dari 500 lot atau 5% dari jumlah efek yang tercatat di bursa. Ramayana Lestari Sentosa (RALS) berencana menambah 6 gerai baru pada tahun 2014 seluas 50 ribu meter persegi. Perseroan menyiapkan dana sekitar Rp 300 miliar Rp 350 miliar yang seluruhnya berasal dari kas internal perusahaan. Pada tahun 2014 perseroan akan fokus pada pembukaan gerai baru di luar Jakarta yang masih terfokus di daerah Jawa yaitu di Pamulang, Depok, Tajur (Bogor), Sumedang Malang, dan Solo dengan penambahan 5%-8% luas kotor baru. Tahun 2013 perseroan telah membuka 8 gerai baru dengan peningkatan luas bersih sebesar 5,9% dengan nilai investasi sebesar Rp 400 miliar. Kawasan Industri Jababeka (KIJA) membukukan pra penjualan (marketing sales) sebesar Rp 1,6 triliun hingga kuartal III-2013, setara 80% dari target marketing sales tahun ini Rp 2 triliun. Kontribusi utama penjualan masih berasal dari penjualan lahan industri dan bangunan pabrik standar. Perseroan menargetkan pendapatan dapat mencapai Rp 1,4 triliun pada tahun ini. KIJA juga berencana menjadi pengembangan kawasan wisata Tanjung Lesung dan kawasan industri baru di Banten dan Jawa Barat sebagai penggerak kinerja keuangan dalam jangka panjang. Hanson International (MYRX) menargetkan pendapatan sebesar Rp1 triliun pada tahun depan, ditopang oleh sektor properti yang baru dimasuki perseroan. Adapun sepanjang Januari-September 2013, perseroan membukukan pendapatan Rp204,84 miliar, naik 96,36% dibandingkan dengan Rp104,32 miliar pada periode yang sama tahun lalu. Namun, laba bersih perseroan turun menjadi Rp4,86 miliar dibandingkan tahun sebelumnya Rp20,76 miliar. Maybank Kim Eng Securities dan UBS Securities Indonesia memfasilitasi transaksi jual beli 9,3% saham Bank International Indonesia (BNII) senilai Rp 1,75 triliun. Jumlah saham BNII yang dicrossing sebanyak 5,67 miliar unit atau 9,3% modal disetor dengan harga pelaksanaan sebesar Rp 310 per saham. Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur (BJTM) hingga Oktober 2013 membukukan laba sebelum pajak sebesar Rp 1,17 triliun, naik dibandingkan periode sama 2012 sebesar Rp 801,4 miliar. Dengan pencapaian tersebut, perseroan optimis target laba sebesar Rp 1,26 triliun tahun ini dapat tercapai. Indofarma (INAF) berencana menaikkan belanja modal (capex) pada tahun depan dengan mengalokasikan dana sekitar Rp205 miliar. Alokasi belanja modal tersebut naik 50% dibandingkan dengan anggaran yang disiapkan untuk kebutuhan bisnis tahun ini Rp100- Rp150 miliar. Belanja modal itu akan digunakan untuk membeli bahan baku dan pembangunan pabrik baru di Cibitung, Bekasi, Jawa Barat, awal tahun depan. Pabrik tersebut akan meningkatkan kapasitas produksi obat dua kali lipat dari sekarang 2,5 miliar tablet/kapsul menjadi 5 miliar tablet/kapsul. Belanja modal itu diperleh dari salah satu perbankan dengan plafon Rp200 milair dan tenor 5 tahun. Trisula International (TRIS) menambah modal di anak usaha Triduaribu Bersatu Rp 10 miliar. Perseroan telah menyetorkan saham Rp 5,1 miliar sehingga perseroan menguasai 51% saham di Triduaribu Bersatu. Peningkatan modal tersebut bertujuan untuk menunjang kegiatan usaha utama Triduaribu Bersatu dan menambah modal kerja.

COMMODITIES DUAL LISTING Description (USD) Change Description (USD) (IDR) Change (IDR) Crude Oil (US$)/Barrel 94,02-0,82 TLKM (US) 37 10.823-427 Natural Gas (US$)/mmBtu 3,81 0,05 ANTM (GR) 0,07 1.158 16 Gold (US$)/Ounce 1241,24-2,40 BLTA (SP) 3 190 N/A Nickel (US$)/MT 13560,00 130,00 Tin (US$)/MT 22850,00-95,00 Coal (NEWC) (US$)/MT* 82,60 -- Coal (RB) (US$)/MT* 82,06 -- CPO (ROTH) (US$)/MT 920,00-5,00 CPO (MYR)/MT 2604,50 42,00 Rubber (MYR/Kg) 744,25-0,50 Pulp (BHKP) (US$)/per ton 770,57 1,24 *weekly GLOBAL INDICES VALUATION Country Indices Change PER (X) PBV (X) %Day %YTD 2013E 2014F 2013E 2014F Market Cap (USD Bn) USA DOW JONES INDUS. 16064,77 0,34 22,59 15,18 14,05 2,87 2,63 4.674,1 USA NASDAQ COMPOSITE 3991,65 0,57 32,20 20,27 17,52 3,13 2,83 6.474,3 ENGLAND FTSE 100 INDEX 6674,30-0,11 13,17 13,72 12,43 1,86 1,71 1.368,6 CHINA SHANGHAI SE A SH 2299,23-0,43-3,23 9,66 8,55 1,32 1,18 2.547,2 CHINA SHENZHEN SE A SH 1098,66-0,31 19,45 21,71 16,83 2,46 2,21 1.388,1 HONG KONG HANG SENG INDEX 23696,28 0,49 4,59 11,35 10,50 1,41 1,30 1.814,4 INDONESIA JAKARTA COMPOSITE 4317,96-0,19 0,03 15,05 12,92 2,75 2,42 339,2 JAPAN NIKKEI 225 15381,72 0,10 47,97 19,69 17,43 1,65 1,55 2.877,3 MALAYSIA KLCI 1794,52-0,01 6,25 16,86 15,31 2,13 2,08 314,7 SINGAPORE STRAITS TIMES INDEX 3172,85 0,01 0,18 14,98 13,64 1,35 1,28 410,4 FOREIGN EXCHANGE FOREIGN EXCHANGE Description Rate (IDR) Change Description Rate (USD) Change USD/IDR 11.700,00-5,00 1000 IDR/ USD 0,09 0,0000 EUR/IDR 15.856,43 66,11 EUR / USD 1,36-0,0005 JPY/IDR 115,53-0,27 JPY / USD 0,01 0,0000 SGD/IDR 9.357,45 1,31 SGD / USD 0,80-0,0002 AUD/IDR 10.723,23-27,61 AUD / USD 0,92-0,0018 GBP/IDR 18.991,56 30,77 GBP / USD 1,62 0,0006 CNY/IDR 1.920,05 0,00 CNY / USD 0,16 0,0000 MYR/IDR 3.640,95 4,70 MYR / USD 0,31 0,0004 KRW/IDR 11,03 0,00 100 KRW / USD 0,09 0,0000 CENTRAL BANK RATE INTERBANK LENDING RATE Description Country Rate (%) Description Country Rate (%) FED Rate (%) US 0.25 JIBOR (IDR) Indonesia 7.37 BI Rate (%) Indonesia 7.50 LIBOR (GBP) England 0.49 ECB Rate (%) Euro 0.25 SIBOR (USD) Singapore 0.17 BOJ Rate (%) Japan 0.10 D TIBOR (YEN) Japan 0.15 BOE Rate (%) England 0.50 Z TIBOR (YEN) Japan 0.15 PBOC Rate (%) China 6.00 SHIBOR (RENMINBI) China 6.38

INDONESIAN ECONOMIC INDICATORS Description Oct'13 Sep'13 Description Rate (%) Inflation YTD % 7.66 7.57 SBI (9M) 6.61 Inflation YOY % 8.32 8.4 SBIS (9M) 6.61 Inflation MOM % 9-0.35 Foreign Reserve (US$) 96.9957 95.6753 GDP (IDR Tn) 2,375,331 2,210,062 SBI BUSINESS & ECONOMIC CALENDAR Date Agenda Expectation 25 Nov* US Pending Home Sales MoM Naik menjadi 2.0% dari -5.6% 25 Nov* US Pending Home Sales YoY -- 26 Nov* US Housing Starts -- 26 Nov* US Housing Starts MoM -- 26 Nov* US Building Permits -- 26 Nov* US Building Permits MoM -- 26 Nov* US House Index MoM Tetap 0.3% 26 Nov* US Consumer Confidence Index Naik menjadi 72.0 dari 71.2 27 Nov* US Initial Jobless Claims -- Ket: (*) US Time (^) Tentative LEADING MOVERS LAGGING MOVERS Stock Change (%) Index pt Stock Change (%) Index pt BBCA IJ 10000 1.52 4.01 TLKM IJ 2150-3.37-8.28 PGAS IJ 4800 2.67 3.32 ASII IJ 6600-1.49-4.44 MNCN IJ 2575 5.10 1.93 INTP IJ 18600-3.13-2.42 SCMA IJ 2825 2.73 1.20 BBRI IJ 7650-0.65-1.34 KLBF IJ 1280 1.59 1.11 SCBD IJ 3000-9.09-1.09 ADRO IJ 1180 2.61 1.05 BBNI IJ 4300-1.15-1.01 UNTR IJ 20250 1.25 1.02 UNVR IJ 27450-0.36-0.84 GGRM IJ 37150 0.81 0.63 MYOR IJ 27750-2.80-0.78 AALI IJ 22950 1.32 0.52 JRPT IJ 770-6.10-0.75 BBTN IJ 990 3.13 0.34 SMAR IJ 6400-3.03-0.63 UPCOMING IPO'S Company Business IPO Issued Shares (IDR) (Mn) Offering Date Listing Underwriter PT Indomobil Multi Jasa Finance 500-650 1,291.50 27 Nov-29 Nov 2013 05 Dec 2013 CIMB, Buana Capital DBS, Deutsche Bank PT Logindo Samudramakmur PT Sawit Sumbermas Sarana PT Dwi Aneka Jaya Kemasindo Shipping Offshore Support 2800-3700 193.28 05 Dec-06 Dec 2013 11 Dec 2013 OSK Securities UOB Securities CPO Agriculture 670-970 1,500 03 Dec-05 Dec 2013 12 Dec 2013 BNP Paribas Mandiri Sekuritas Manufacture & Industry 425-550 642.85 06 Dec-10 Dec 2013 16 Dec 2013 NISP Sekuritas PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Consumer Goods 540-660 1,500 09 Dec-12 Dec 2013 18 Dec 2013 Real Estate PT Puridelta Lestari Property 205-255 10,80 TBA TBA Mandiri Sekuritas Kresna Securities Macquarie Capital Sinarmas Sekuritas

25 November 2013 DIVIDEND Stock DPS (IDR) Status CUM Date EX Date Recording Payment SCMA 15.00 Cash Dividend 21-Nov-13 22-Nov-13 26-Nov-13 10-Dec-13 TURI 6.00 Cash Dividend 21-Nov-13 22-Nov-13 26-Nov-13 10-Dec-13 SMSM 0 Cash Dividend 22-Nov-13 25-Nov-13 27-Nov-13 11-Dec-13 EMTK 29.00 Cash Dividend 26-Nov-13 27-Nov-13 29-Nov-13 13-Dec-13 BBCA 45.00 Cash Dividend 28-Nov-13 29-Nov-13 03-Dec-13 17-Dec-13 INCO $025 Cash Dividend 29-Nov-13 02-Dec-13 04-Dec-13 18-Dec-13 LPKR 11.85 Cash Dividend 29-Nov-13 02-Dec-13 04-Dec-13 18-Dec-13 UNVR 30 Cash Dividend 02-Dec-13 03-Dec-13 05-Dec-13 12-Dec-13 HMSP 969.00 Cash Dividend 02-Dec-13 03-Dec-13 05-Dec-13 18-Dec-13 DEFI 2.48 Cash Dividend 03-Dec-13 04-Dec-13 06-Dec-13 20-Dec-13 CORPORATE ACTIONS Stock Action Ratio EXC. (IDR) CUM Date EX Date Trading Period NIPS Stock Split 1:20 -- -- 25 Nov-13 -- ROTI Stock Split 1:5 -- -- 29 Nov-13 -- ICON Rights Issue 2:1 300 25 Nov-13 26 Nov-13 02 Dec 06 Dec 13 MCOR Rights Issue 100:38 125.00 26 Nov-13 27 Nov-13 03 Dec 09 Dec 13 MYRX Rights Issue 7:10 550 27 Nov-13 28 Nov-13 04 Dec 17 Dec 13 PALM Rights Issue 7:3 395-440 29 Nov-13 02 Dec-13 06 Dec 12 Dec 13 ATPK Rights Issue 10:53 20 29 Nov-13 02 Dec-13 06 Dec 12 Dec 13 BBKP Rights Issue 125000:41657 650-700 05 Dec-13 06 Dec-13 12 Dec 18 Dec 13 ALTO Rights Issue 25:10 550 05 Dec-13 06 Dec-13 12 Dec 18 Dec 13 GENERAL MEETING Emiten AGM/EGM Date Agenda SOBI RUPST 25-Nov-13 RIGS RUPSLB 25-Nov-13 INPC RUPSLB 27-Nov-13 BBKP RUPSLB 28-Nov-13 INTP RUPSLB 06-Dec-13 AKSI RUPSLB 11-Dec-13 BABP RUPSLB 11-Dec-13 NIPS RUPSLB 19-Dec-13 PNLF RUPSLB 19-Dec-13

25 25 November November 2013 2013 ASII S1 6550 R1 6750 Trend Grafik Major Down Minor Up S2 6350 R2 6950 ASII - Daily 11/22/2013 Open 6750, Hi 6800, Lo 6600, Close 6600 (-1.5%) Auto Trading System(91,0.312) = 6,500, Fractal Up = 6,850, Fractal Down = 6,300, MA(Clos e,5) = 6,650, MA1(Close,8) = 6,543.75 7,800 6700 13,101,000 7,200 6,969.81 6,850 6,650 6,635 6,600 6,543.75 6,500 6,300.19 6,300 6,000 Candle chart indikasi sinyal positif 5,400 RSI berada mendekati area netral Harga berada dalam area lower band Trading range Rp6550-Rp6900 Entry Rp6600, take Profit Rp6900 ASII - Stochastic %D(5,3,3) = 64.03, Stochastic %K = 54.21, Overbought Level = 0, Oversold Level = 0 ASII - MACD (6,9) = 5.47, Signal() = 2.28 9 80 64.0292 7 64.0292 5 54.2088 54.2088 1 1 5.47148 2.27646 Stochastics 59.91 Positif MACD 5.5 Positif True Strength Index (TSI) 9.04 Positif Bollinger Band (Mid) 6635 Negatif MA5 6650 Negatif ASII - TSI(3,5,3) = 9.04 - -1 9.04011 7.33013 0000 - - - - ANTM S1 1310 R1 1350 Trend Grafik Major Up Minor Down S2 1270 R2 1390 1340 ANTM - Daily 11/22/2013 Open 1340, Hi 1340, Lo 1300, Close 1340 (0.8%) Auto Trading System(91,0.312) = 1,352.69, Fractal Up = 1,410, Fractal Down = 1,30, MA(Clos e,5) = 1,30, MA1(Close,8) = 1,338.75 12,555,500 1,700 1,652.62 1,600 1,500 1,447.5 1,410 1,400 1,352.69 1,340 1,300 1,338.75 1,330 1,320 1,200 1,242.38 1,100 Candle chart indikasikan potensi rebound RSI berada dalam area oversold Harga berada dalam area lower band Trading range Rp1320-Rp1390 Entry Rp1340, take Profit Rp1390 Stochastics 13.37 Positif MACD -17.3 Positif True Strength Index (TSI) -35.30 Positif Bollinger Band (Mid) 1448 Negatif MA5 1330 Positif ANTM - Stochastic %D(5,3,3) = 25.72, Stochastic %K = 32.26, Overbought Level = 0, Oversold Level = 0 ANTM - MACD (6,9) = -17.28, Signal() = -20.23 ANTM - TSI(3,5,3) = -35.30 1,000 900 9 7 5 32.265 32.265 25.7187 1 25.7187 20 1-1 -17.284 - -20.2325-0000 - - -35.303-47.2405 - -

25 25 November November 2013 2013 ADRO S1 1150 R1 1190 Trend Grafik Major Down Minor Up S2 1110 R2 1230 1180 ADRO - Daily 11/22/2013 Open 1170, Hi 1180, Lo 1140, Close 1180 (2.6%) Auto Trading System(91,0.312) = 1,213.62, Fractal Up = 1,20, Fractal Down = 1,10, MA(Close,5) = 1,182.00, MA1(Close,8) = 1,175.00 1,400 19,991,000 1,249.09 1,300 1,240 1,213.62 1,182 1,200 1,180 1,175 1,100 1,120 1,115 1,000 980.91 Candle chart indikasi sinyal positif 900 800 700 RSI berada dalam area overbought Harga berada dalam area upper band Trading range Rp1160-Rp1230 Entry Rp 1180, take Profit Rp1230 Stochastics 69.04 Positif MACD 7.7 Positif True Strength Index (TSI) 4.19 Positif Bollinger Band (Mid) 1115 Positif MA5 1182 Negatif ADRO - Stochastic %D(5,3,3) = 38.89, Stochastic %K = 26.67, Overbought Level = 0, Oversold Level = 0 ADRO - MACD (6,9) = 7.66, Signal() = 9.65 ADRO - TSI(3,5,3) = 4.19 600 9 7 5 38.8889 38.8889 26.6667 1 26.6667 20 9.65252 1 7.65975-1 - - 11.444 4.19133-0000 - - - KLBF S1 1260 R1 1290 Trend Grafik Major Down Minor Down S2 1230 R2 1320 1280 Candle chart indikasi sinyal positif KLBF - Daily 11/22/2013 Open 1280, Hi 1290, Lo 1260, Close 1280 (1.6%) Auto Trading System(91,0.312) = 1,310, Fractal Up = 1,30, Fractal Down = 1,270, MA(Close,5) = 1,282.00, MA1(Close,8) = 1,283.75 1,600 1,500 1,400 35,275,500 1,360.17 1,320 1,310 1,300 1,304.5 1,283.75 1,282 1,280 1,270 1,200 1,248.83 RSI berada dalam area netral Harga berada dalam area lower band Trading range Rp1260-Rp1320 Entry Rp1280, take Profit Rp1320 Stochastics 20.72 Positif MACD -4.8 Positif True Strength Index (TSI) -22.49 Positif Bollinger Band (Mid) 1305 Negatif MA5 1282 Negatif KLBF - Stochastic %D(5,3,3) = 34.92, Stochastic %K = 35.24, Overbought Level = 0, Oversold Level = 0 KLBF - MACD (6,9) = -4.81, Signal() = -4.88 KLBF - TSI(3,5,3) = -22.49 1,100 10 9 7 35.2381 5 35.2381 34.9206 34.9206 1 20 1-4.81311-4.87592-1 - 10 0000 - -21.6434 - -22.486 -

25 25 November November 2013 2013 PGAS S1 4725 R1 4825 Trend Grafik Major Down Minor Down S2 4625 R2 4925 4800 PGAS - Daily 11/22/2013 Open 4700, Hi 4800, Lo 4700, Close 4800 (2.7%) Auto Trading System(91,0.312) = 4,925.00, Fractal Up = 5,100, Fractal Down = 4,800, MA(Clos e,5) = 4,800, MA1(Close,8) = 4,846.88 6,400 6,000 5,600 Candle chart indikasi sinyal positif RSI berada dalam area netral Harga berada dalam area lower band Trading range Rp4850-Rp4925 Entry Rp4800, take Profit Rp4925 Stochastics 25.00 Positif MACD -36.8 Positif True Strength Index (TSI) -38.36 Positif Bollinger Band (Mid) 4951 Negatif MA5 4800 Negatif PGAS - Stochastic %D(5,3,3) = 24.68, Stochastic %K = 25.49, Overbought Level = 0, Oversold Level = 0 PGAS - MACD (6,9) = -36.77, Signal() = -36.92 PGAS - TSI(3,5,3) = -38.36 20,306,500 5,200 5,197.97 5,100 4,951.25 4,925 4,846.88 4,800 4,800 4,800 4,800 4,704.53 10 9 7 5 25.4902 25.4902 24.6753 1 24.6753 20-36.7658 - -36.9238-0000 - - -38.3599-39.6386 - SMGR S1 12700 R1 13150 Trend Grafik Major Down Minor Down S2 12250 R2 13600 12950 SMGR - Daily 11/22/2013 Open 13050, Hi 13100, Lo 12650, Close 12950 (0.4%) Auto Trading System(91,0.312) = 13,277.10, Fractal Up = 13,450, Fractal Down = 12,900, MA(Close,5) = 13,00, MA1(Close,8) 20,000 19,000 18,000 17,000 Candle chart indikasi potensi rebound RSI berada dalam area oversold Harga berada dalam area lower band Trading range Rp12850-Rp13600 Entry Rp12950, take Profit Rp13600 Stochastics 22.87 Positif MACD -94.9 Positif True Strength Index (TSI) -32.09 Positif Bollinger Band (Mid) 13595 Negatif MA5 13030 Negatif SMGR - Stochastic %D(5,3,3) = 41.12, Stochastic %K = 38.71, Overbought Level = 0, Oversold Level = 0 SMGR - MACD (6,9) = -94.91, Signal() = -102.69 SMGR - TSI(3,5,3) = -32.09 16,000 15,000 8,474,500 14,698.1 13,595 14,000 13,450 13,277.1 13,000 13,030 13,006.3 12,950 12,000 12,900 12,491.9 11,000 10 9 7 41.1224 5 41.1224 38.7134 38.7134 1 20 300 200 100-94.9076 0-100 -102.688-200 -300 0000 - -32.0872 - -34.3627 - -

25 November 2013 THESE RECOMMENDATIONS ARE BASED ON TECHNICAL AND ONLY INTENDED FOR ONE DAY TRADING Support Resistance Indicators 1 Month Ticker Rec 22/11/13 Entry Exit S2 S1 R1 R2 MACD Stoc* MA5* High Low Agriculture AALI Trading Buy 22950 22950 22950 22150 22650 23150 23650 Positif Positif Positif 22800 18050 LSIP Trading Sell 1810 1810 1760 1750 1790 1830 1870 Negatif Negatif Positif 1870 1230 SGRO Trading Buy 1820 1820 1780 1770 1810 1850 1890 Positif Positif Positif 1850 1750 Mining BUMI Trading Buy 390 390 410 360 380 400 420 Positif Positif Negatif 520 385 PTBA Trading Sell 11600 11600 11050 11050 11450 11850 12250 Negatif Negatif Negatif 14100 11500 ADRO Trading Buy 1180 1180 1230 1110 1150 1190 1230 Positif Positif Negatif 1240 900 MEDC Trading Sell 2475 2475 2400 2400 2450 2500 2550 Negatif Negatif Negatif 2825 2300 INCO Trading Sell 2475 2475 2350 2375 2450 2525 2600 Negatif Negatif Negatif 2750 2300 ANTM Trading Buy 1340 1340 1390 1270 1310 1350 1390 Positif Positif Positif 1620 1280 TINS Trading Sell 1600 1600 1560 1560 1590 1620 1650 Positif Negatif Negatif 1690 1510 Basic Industry and Chemicals SMGR Trading Buy 12950 12950 13600 12250 12700 13150 13600 Positif Positif Negatif 14900 12500 INTP Trading Sell 18600 18600 17800 17750 18400 19050 19700 Negatif Negatif Negatif 21200 18500 SMCB Trading Sell 2650 2650 2500 2500 2600 2700 2800 Negatif Negatif Negatif 2825 2325 Miscellaneous Industry ASII Trading Sell 6600 6600 6900 6350 6550 6750 6950 Positif Positif Negatif 7250 6300 GJTL Trading Sell 1760 1760 1700 1680 1740 1800 1860 Positif Negatif Negatif 2550 1790 Consumer Goods Industry INDF Trading Sell 6600 6600 6400 6400 6550 6700 6850 Negatif Negatif Negatif 7450 6200 GGRM Trading Sell 37150 37150 36400 36400 36900 37400 37900 Negatif Negatif Negatif 38450 33150 UNVR Trading Sell 27450 27450 26500 26500 27200 27900 28600 Negatif Negatif Negatif 37350 27200 KLBF Trading Buy 1280 1280 1320 1230 1260 1290 1320 Positif Positif Negatif 1390 1240 Property, Real Estate and Building Construction BSDE Trading Buy 1400 1400 1350 1320 1370 1420 1470 Positif Positif Negatif 1650 1350 ASRI Trading Sell 470 470 440 435 460 485 510 Negatif Negatif Negatif 700 480 WIKA Trading Buy 1690 1690 1750 1630 1670 1710 1750 Positif Positif Positif 2125 1610 ADHI Trading Buy 1660 1660 1740 1590 1640 1690 1740 Positif Positif Negatif 2150 1610 Infrastructure, Utilities and Transportation PGAS Trading Buy 4800 4800 4925 4625 4725 4825 4925 Positif Positif Negatif 5500 4575 JSMR Trading Sell 4875 4875 4750 4775 4850 4925 5000 Negatif Negatif Negatif 5800 4825 ISAT Trading Buy 3525 3525 3600 3400 3500 3600 3700 Positif Positif Positif 4650 3475 TLKM Trading Sell 2150 2150 2050 2050 2125 2200 2275 Negatif Negatif Negatif 2375 2100 CMNP Trading Sell 3050 3050 2950 2975 3025 3075 3125 Positif Negatif Negatif 3300 2950 Finance BMRI Trading Buy 7550 7550 7850 7300 7500 7700 7900 Positif Positif Negatif 8950 7350 BBRI Trading Buy 7650 7650 7950 7350 7550 7750 7950 Positif Positif Negatif 8500 7300 BBNI Trading Sell 4300 4300 4150 4125 4250 4375 4500 Negatif Negatif Negatif 4875 4125 BBCA Trading Buy 10000 10000 10350 9700 9900 10100 10300 Negatif Positif Negatif 10800 9600 BDMN Trading Sell 3850 3850 3750 3750 3825 3900 3975 Positif Negatif Negatif 4350 3725 Trade, Services and Investment UNTR Trading Sell 20250 20250 19600 19550 20000 20450 20900 Negatif Negatif Positif 20500 17100 MPPA Trading Buy 2075 2075 1950 1970 2050 2125 2200 Positif Positif Negatif 2475 2075