BAB I PENDAHULUAN. variabel ekonomi makro yang paling banyak memiliki peran dalam aktivitas

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakag Masalah Julah uag beredar da Iflasi adalah dua diatara sekia bayak variabel ekooi akro yag palig bayak eiliki pera dala aktivitas perekooia suatu egara, tidak terkecuali dala perekooia Idoesia. Berkaita dega hal ii, kebijaka peeritah utuk egevaluasi da egedalika kedua variabel tersebut terlihat dala kebijaka oeter yag dijalaka oleh Peeritah, dala hal ii Bak Idoesia (BI), sebagai peegag otoritas oeter di Idoesia. Selaa ii kebijaka pegedalia uag beredar da pegedalia tigkat iflasi ejadi kebijaka prioritas BI, hal ii eujukka bahwa kedua variabel tersebut eag eiliki dapak yag sagat petig bagi perjalaa perekooia Idoesia. Julah uag beredar ejadi teraat petig karea peraaya sebagai alat trasaksi peggerak perekooia. Besar kecilya uag beredar aka epegaruhi daya beli riil asyarakat da juga tersediaya kooditi yag dibutuhka asyarakat. Begitu pula dega Iflasi, dapakya pada ilai riil kekayaa asyarakat, da juga kerapua sisi peawara dala eyediaka kooditi, ejadika variabel ii sagat petig utuk secara berkelajuta diperhatika (Setyawa, 2005). Peigkata julah uag beredar yag berlebiha dapat edorog peigkata harga elebihi tigkat yag diharapka sehigga dala jagka pajag dapat eggaggu pertubuha ekooi. Sebalikya, apabila 1

2 2 peigkata julah uag beredar sagat redah, aka kelesua ekooi aka terjadi. Apabila hal ii berlagsug terus eerus, aka keakura asyarakat secara keseluruha yag pada giliraya aka egalai peurua. Kodisi tersebut atara lai yag elatarbelakagi upaya-upaya yag dilakuka oleh bak setral suatu egara dala egedalika julah uag beredar da kegiata pegedalia julah uag beredar tersebut laziya disebut dega kebijaka oeter. Kebijaka oeter erupaka kebijaka bak setral atau otoritas oeter dala betuk pegedalia besara oeter da atau suku buga utuk ecapai perkebaga kegiata perekooia yag diigika. Dala praktekya, perkebaga kegiata ekooi yag diigika tersebut adalah terjagaya stabilitas ekooi akro yag dicerika atara lai stabilitas harga (redahya laju iflasi), ebaikya perkebaga output riil (pertubuha ekooi), serta seaki luasya kesepata kerja yag tersedia (full eployet). Walaupu dala pelaksaaaya, strategi kebijaka oeter dilakuka berbeda-beda dari suatu egara dega egara lai, sesuai dega tujua yag igi dicapai da ekaise trasisi yag diyakii berlaku pada perekooia yag bersagkuta (Hidayat, 2010). Perkebaga ekooi suatu egara tetu egalai pasag surut (siklus) yag pada periode tertetu perekooia tubuh pesat da pada periode yag lai tubuh elabat. Utuk egelolah da epegaruhi perkebaga perekooia agar dapat berlagsug dega baik da stabil aka peeritah da atau otoritas oeter biasaya elakuka lagkahlagkah yag dikeal dega kebijaka stabilisasi ekooi akro. Iti dari

3 3 kebijaka tersebut pada dasarya adalah pegelolaa sisi peritaa da sisi peawara suatu perekooia agar egarah pada kodisi keseibaga dega tigkat pertubuha ekooi yag berkesiabuga (Hidayat, 2010). Hubuga atara uag, dala berbagai betuk da defiisiya, dega kegiata perekooia, khususya pertubuha ekooi da iflasi, telah ejadi topik perdebata atara kelopok Keyesia da Moetarist sepajag sejarah teori ekooi oeter. Kelopok Moetarist berpedapat bahwa uag haya berpegaruh pada tigkat iflasi da tidak pada pertubuha ekooi riil. Iplikasiya adalah bahwa kebijaka oeter harus diarahka haya utuk pegedalia iflasi da tidak bisa diperguaka utuk epegaruhi kegiata ekooi riil. Sehigga dala pelaksaaaya, kebijaka oeter tersebut perlu dilakuka dega rules yag dibakuka da diarahka utuk egedalika iflasi. Kebijaka oeter tidak dapat diperguaka secara aktif epegaruhi kegiata ekooi riil, dala arti dapat diloggarka apabila sektor riil sedag lesu da diketatka apabila terjadi peigkata kegiata ekooi riil secara berlebiha (Hidayat, 2010). Tigkat iflasi yag fluktuatif da tiggiya julah uag yag beredar ejadi faktor petig dala pertubuha ekooi, berdasarka hal itu aka peulis tertarik utuk elakuka peelitia tetag ANALISIS HUBUNGAN KAUSALITAS DAN KOINTEGRASI ANTARA INFLASI, JUMLAH UANG BEREDAR DAN PERTUMBUHAN EKONOMI DI INDONESIA TAHUN

4 4 B. Peruusa Masalah Berdasarka latar belakag asalah di atas, aka dapat ditarik ruusa asalah dala peelitia ii sebagai berikut: 1. Apakah terdapat hubuga kausalitas atara iflasi dega Pertubuha Ekooi di Idoesia tahu ? 2. Apakah terdapat hubuga kausalitas atara julah uag beredar dega Pertubuha Ekooi di Idoesia tahu ? 3. Apakah iflasi berpegaruh terhadap Pertubuha Ekooi di Idoesia tahu ? 4. Apakah julah uag beredar berpegaruh terhadap Pertubuha Ekooi di Idoesia tahu ? C. Tujua Peelitia Tujua yag hedak dicapai dega adaya peelitia ii adalah sebagai berikut: 1. Megaalisis hubuga kausalitas atara iflasi dega Pertubuha Ekooi di Idoesia tahu Megaalisis hubuga kausalitas atara julah uag beredar dega Pertubuha Ekooi di Idoesia tahu Megaalisis pegaruh iflasi terhadap Pertubuha Ekooi di Idoesia tahu Megaalisis pegaruh julah uag beredar terhadap Pertubuha Ekooi di Idoesia tahu

5 5 D. Mafaat Peelitia Setelah peelitia ii dilaksaaka aka diharapka dapat eberika afaat sebagai berikut: 1. Dapat eberika serta eabah pegetahua baru egeai hubuga kausalitas da koitegrasi atara Iflasi, Julah Uag Beredar da Pertubuha Ekooi di Idoesia. 2. Dapat diguaka sebagai subaga peikira bagi peeritah dala eetuka kebijaka ekooi yag tepat gua eigkatka pertubuha ekooi. 3. Sebagai baha iforasi da eabah literatur bagi pihak-pihak lai yag igi egadaka peelitia lebih lajut da edala egeai pertubuha ekooi da faktor-faktor yag epegaruhiya. E. Metode Peelitia 1. Jeis da Suber Data Jeis data yag diguaka pada peelitia ii adalah data sekuder. Data sekuder adalah data yag diperoleh dari berbagai buku yag berkaita dega peelitia ii. Peelitia ii egguaka data sekuder dari Bak Idoesia, yaitu iflasi, julah uag beredar da pertubuha ekooi di Idoesia tahu Utuk edapatka hasil yag valid da akurat aka peelitia ii egguaka data tie series bulaa yag diperoleh dari Bak Idoesia da sejulah publikasi laiya (Aaludi, 2010)

6 6 2. Defiisi Operasioal Variabel a. Variabel Idepede Variabel idepede dala peelitia ii adalah iflasi da julah uag beredar. Julah uag beredar da Iflasi adalah dua diatara sekia bayak variabel ekooi akro yag palig bayak eiliki pera dala aktivitas perekooia suatu egara, tidak terkecuali dala perekooia Idoesia (Setyawa, 2005). 1) Tigkat iflasi adalah prosetase keaika tahua dala tigkat harga uu yag diukur berdasarka ideks harga kosue. Dega adaya iflasi aka harga barag egalai peigkata, sehigga daya beli asyarakat aka euru (Nofiati, 2013). Iflasi adalah peigkata harga keseluruha dala suatu perekooia. Variabel ii diukur dega ecatat laju iflasi ideks harga kosue asioal yag diterbitka BI setiap tahu ulai tahu ) Julah Uag Beredar adalah hasil kali uag prier (B= oetary base atau disebut juga high-powered oey) dega peggada uag (= oey ultiplier) atau M = B. Julah uag beredar terdiri dari M1, M2, M3. M1 terdiri dari uag kartal yag berada di luar siste perbaka, o bak trafeler s check, da saldo giro perbaka. M2 terdiri dari M1 ditabah tabuga, rekeig surat berharga pasar uag (oey arket deposits accout), deposito berjagka dala julah kecil (sall deoiatio ti deposits),

7 7 perati pasar uag atar bak da saldo surat berharga pasar uag yag dikuasai o lebaga (oistitutio oey arket utual fud balace). Sedagka M3 terdiri dari M2 ditabah dega deposito berjagka dega julah besar, pasar uag atar bak berjagka (ter RP), da surat berharga pasar uag yag dikuasai lebaga (Istitutio oly oey arket utual fuds). Pada peelitia ii julah uag beredar diukur berdasarka M1 yaitu julah uag kartal yag berada di luar siste perbaka. b. Variabel Depede Variabel depede dala peelitia ii adalah pertubuha ekooi Idoesia. Pertubuha ekooi adalah proses perubaha kodisi perekooia suatu egara secara berkesiabuga euju keadaa yag lebih baik selaa periode tertetu. Ukura yag diguaka utuk egukur pertubuha ekooi adalah output asioal per kapita, yag diukur dega PDB atau PNB per kapita (Kuriawa da Prawoto, 2014). 3. Metode Aalisis Data Utuk ebuktika secara epiris hipotesis yag dikeukaka aka dala peelitia ii aka diuji dega egguaka aalisis kausalitas Grager da kausalitas Fial Predictio Error (FPE) yaitu erupaka sebuah etode aalisis utuk egetahui kausalitas atara dua variabel dega egguaka progra Eview.

8 8 Pada data urut waktu (tie series) serig terjadi hubuga korelasi yag lacug (spurious) karea asalah data yag tidak stasioer da tidak terkoitergrasi. Oleh karea itu di dala peelitia ii dilakuka tahapa aalisis sebagai berikut: a. Uji Stasioeritas Suatu data urut waktu dikataka stasioer apabila rata-rata, varia da otokovaria pada berbagai waktu kelabaa (lag) berilai kosta pada titik waktu yag aapu dilakuka. Pada data urut waktu yag stasioer, pada dasarya tidak ada geraka tred yag bersifat sisteatik, artiya perkebaga ilai variabel diakibatka faktor rado yag stokastik. Metode pegujia stasioeritas uji ADF (Augeted Dickey Fuller) dega waktu kelabaa aksiu (k). Uji uit roots-ya egguaka etode uji uit roots yag dikebagka oleh Dickey-Fuller yaki uji uit roots Augeted DickeyFuller (ADF)(Rasbi, 2015). Model pegujiaya adalah sebagai berikut (Gujarati, 2003): Hipotesis uji ADF adalah: HO : = (data tidak stasioer) dega HA : < (data stasioer). Apabila koefisie > (positif), aka uji

9 9 ADF tidak valid dikareaka data urut waktu yag diuji berarti bersifat eksplosif. Model uji ADF terbaik adalah odel yag eiliki ilai akaike iforatio criterio (AIC) iiu (Gujarati, 2003). b. Uji Koitegrasi Uji statistik pertaa adalah uji trace (Trace test, λtrace) yaitu eguji hipotesis ol (ull hypothesis) yag esyaratka bahwa julah dari arah koitegrasi adalah kurag dari atau saa dega þ da uji ii dapat dilakuka sebagai berikut: diaa λr+1,, λ adalah ilai eigevectors terkecil (p r). Null hypothesis yag disepakati adalah julah dari arah koitegrasi saa dega bayakya r. dega kata lai, julah vektor koitegrasi lebih kecil atau saa dega r ( r), diaa r = 0,1,2, da seterusya. Utuk uji statistik yag kedua adalah uji aksiu eigevalue (λax) yag dilakuka dega forula sebagai berikut: Uji berdasarka pada uji ull hypothesis bahwa terdapat r dari vektor koitegrasi yag berlawaa (r + 1) dega vektor koitegrasi. Utuk elihat hubuga koitegrasi tersebut aka dapat dilihat dari besarya ilai Trace statistik da Max-eige statistik dibadigka dega ilai critical value pada kepercayaa (α) saa dega 5 perse (5%).

10 10 c. Uji Kausalitas Grager Uji kausalitas grager yaitu utuk egaalisa pola hubuga kausalitas atau hubuga tibal balik atara dua variabel yag di teliti. Grager egeukaka defiisi kausalitas adalah variabel X dikataka eyebabka Y jika variasi Y dapat dijelaska secara lebih baik dega egguaka ilai asa lalu X dibadigka jika tidak egguakaya (Gujarati, 1995). Dua peragkat data tie series yag liier berkaita dega variabel Iflasi (INFt), Julah Uag Beredar (JUBt) da Pertubuha Ekooi (PEt-1). Model Grager s Causality diyataka dala betuk vektor autoregresi yag diyataka dala persaaa berikut ii: berikut: (Siahaa da Hidayat, 2014) Dala koteks peelitia ii persaaaya adalah sebagai PEt = INFt = PEt = i=1 ai PE t i + j=1 ai INF t j + U 1t i=1 ai INF t i + j=1 ai PE t j + U 2t JUBt = i=1 ai PE t i + j=1 ai JUB t j + U 1t i=1 ai JUB t i + j=1 ai PE t j + U 2t

11 11 Diaa: PEt INFt JUBt, Ut = Pertubuha Ekooi = Iflasi = Julah Uag Beredar = Julah lag = Variabel Peggaggu Hasil-hasil regresi kedua betuk odel ii aka eghasilka epat keugkia egeai ilai koefisie-koefisie regresi asig-asig yaitu (Puroo, 2004): bj 0 da dj = 0 bj = 0 da dj 0 bj = 0 da dj = 0 bj 0 da dj 0 Maka terdapat kausalitas satu arah dari variabel suku buga deposito dega variabel julah uag beredar Maka terdapat kausalitas satu arah dari variabel suku buga deposito dega variabel julah uag beredar Maka tidak ada hubuga kausalitas atara kedua variabel tersebut Maka tidak ada hubuga kausalitas atara kedua variabel tersebut d. Kausalitas Fial Predicitio Error (FPE) Aalisis kausalitas Fial Predicitio Error (FPE) pada dasarya erupaka uji kausalitas Grager dega peetua lag (waktu kelabaa) aksial tidak secara sebaraga. Dala uji

12 12 kausalitas FPE, peetua lag ii didasarka pada kriteria Fial Predictio Error yag dikealka oleh Akaike. Oleh karea itu, forulasi odel uji kausalitas FPE pada dasarya saa dega forulasi uji kausalitas Grager sebagai berikut (Akaike, 1969): PEt = INFt = PEt = i=1 ai PE t i + j=1 ai INF t j + U 1t i=1 ai INF t i + j=1 ai PE t j + U 2t JUBt = i=1 ai PE t i + j=1 ai JUB t j + U 1t i=1 ai JUB t i + j=1 ai PE t j + U 2t Uji kausalitas FPE, au deikia, eiliki lagkah-lagkah estiasi odel da kriteria peetua arah kausalitas yag sagat berbeda dega uji kausalitas Grager. Apabila pada uji kausalitas Grager k ditetuka secara seraga da saa bagi seua odel da variabel, pada uji kausalitas FPE estiasi odel, peetua waktu kelabaa, da arah kausalitasya, dilakuka secara bertahap. Utuk egetahui apakah Iflasi (INF) da Julah Uag Beredar (JUB) eyebabka terjadi Pertubuha Ekooi (PE), isalya harus dilakuka lagkah-lagkah sebagai berikut (Utoo, 2012): a. Regres INF da JUB dega ilai asa lalu PE dega berbagai waktu kelabaa aksiu () yag berbeda-beda: INFt = JUBt = i=1 i=1 i INF t 1 i JUB t 1 b. Hitug ilai FPE utuk asig-asig ilai dega ruus:

13 13 FPEINF () = N SSE N 1 N FPEJUB () = N SSE N 1 N Pada saat FPEINF () da FPEJUB () iiu berarti ii adalah waktu kelabaa aksiu optial utuk variabel INF, sebut saja sebagai FPEINF (,o) da variabel JUB, sebut saja sebagai FPEJUB (,o). c. Regres kebali INF terhadap ilai asa lalu INF da JUB terhadap ilai asa lalu JUB dega waktu kelabaa aksiu optial (,o) da asa lalu ilai variabel R dega berbagai kelabaa aksiu () yag berbeda-beda: INFt = JUBt = (,o) i=1 i INF t 1 + j=1 i PE t 1 (,o) i=1 i JUB t 1 + j=1 i PE t 1 d. Hitug ilai FPE utuk asig-asig ilai dega ruus: FPEINF () = FPEJUB () = N+(,o) SSE N (,o) 1 N N+(,o) SSE N (,o) 1 N Pada saat FPEINF (,o) iiu berarti ii adalah waktu kelabaa aksiu optial utuk variabel PE, sebut saja sebagai FPEINF (,o). Pada saat FPEJUB (,o) iiu berarti ii adalah waktu kelabaa aksiu optial utuk variabel PE, sebut saja sebagai FPEJUB (,o).

14 14 e. Badigka FPEINF (,o) dega FPEPE (,o). 1) Apabila FPEINF (,o) < FPEPE (,o) berarti odel yag tepat adalah odel tapa keberadaa variabel INF, artiya INF tidak eyebabka PE. Apabila FPEINF (,o) < FPEPE (,o) berarti odel yag tepat adalah odel dega keberadaa variabel INF, artiya INF eyebabka PE. 2) Perbadiga FPEJUB (,o) dega FPEPE (,o). Apabila FPEJUB (,o) < FPEPE (,o) berarti odel yag tepat adalah odel tapa keberadaa variabel JUB, artiya JUB tidak eyebabka PE. Apabila FPEJUB (,o) < FPEPE (,o) berarti odel yag tepat adalah odel dega keberadaa variabel JUB, artiya JUB eyebabka PE.