PERBAIKAN AKUISISI DATA PADA METODE PERBANDINGAN DALAM KALIBRASI PENGUKUR ALIRAN JENIS TURBIN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PERBAIKAN AKUISISI DATA PADA METODE PERBANDINGAN DALAM KALIBRASI PENGUKUR ALIRAN JENIS TURBIN"

Transkripsi

1 Jrnal Standardsas Volme 15 Nomor 3, November 013: Hal PERBAIKAN AKUISISI DATA PADA METODE PERBANDINGAN DALAM KALIBRASI PENGUKUR ALIRAN JENIS TURBIN Improvng of the Data Acqston on Comparson Method of Trbne Flowmeter Calbraton Jal Ahmad Prakosa dan Bernads H. Srenden Psat Peneltan Kalbras, Instrmentas dan Metrolog (KIM) LIPI Kawasan PUSPIPTEK Serpong, Banten 15314, Indonesa e-mal: Dterma: Maret 013, Drevs: 9 Jl 013, Dsetj: 17 Jl 013 Abstrak Pada SNI ISO 715:011 yang mengadops ISO 715:1981 secara khss dbahas mengena pengkran volmetrk dengan trbn meter pada medm hdrokarbon car. Sedangkan dalam melakkan kalbras trbn flowmeter dengan metode perbandngan pada medm flda yang lebh mm, Pslt KIM LIPI merjk dokmen standar JIS Z Pada akss data kalbras trbn flowmeter secara manal yat melhat data kemdan mencatatnya menyebabkan ketdakpastan pengkran yang besar. Telah dlakkan perbakan akss data pada metode perbandngan kalbras trbn flowmeter yat dengan melakkan otomatsas akss data secara real tme ke kompter. Dar hasl analss data ddapatkan bahwa rerata perbandngan ketdakpastan antara akss data secara manal dbandng secara otomats real tme pada trbn flowmeter berdameter ½ nc sebesar 33,4 sedangkan ntk trbn flowmeter berdameter 3/ nc sebesar,14. Nla perbandngan ketdakpastan pengkran yang lebh besar dar sat membktkan bahwa akss data secara otomats real tme lebh akrat darpada secara manal. Dalam melakkan kalbras trbn flowmeter dengan metode perbandngan drekomendaskan ntk melakkan akss data secara otomats real tme. Kata knc: metode perbandngan, trbn flowmeter, kalbras, ketdakpastan. Abstract At SNI ISO 715:011 that adopted from ISO 715:1981 specfcally dscssed abot volmetrc measrements of the trbne meter on medm of lqd hydrocarbon. Whle the trbne flowmeter calbraton by comparson method on medm of fld that are more general, Pslt KIM LIPI refer the standard docment of JIS Z On data acqston of the trbne flowmeter calbraton manally, by lookng at the data then recordng them case naccraces measrement and large ncertantes. Improvng on data acqston of the trbne flowmeter calbraton by comparson method that s to atomate data acqston to compter n real tme. From the data analyss fond that the average of rato n the relatve ncertanty between data acqston manally than atomatcally real-tme on the trbne flowmeter that had dameter of ½ nches was 33.4 whle on the trbne flowmeter that had dameter of 3/ nches was.14. The rato of measrement ncertanty that was greater than one were prove that the data acqston atomatcally real-tme was more accrate than manally. In the trbne flowmeter calbraton by comparson method s recommended to acqre data atomatcally real-tme. Keywords: comparson method, trbne flowmeter, calbraton, ncertant 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada Standar Nasonal Indonesa (SNI) telah terdapat SNI ISO 715:011 Hdrokarbon car - Pengkran volmetrk dengan sstem trbn meter yang mengadops ISO 715:1981 Lqd hydrocarbons - Volmetrc measrement by trbne meter systems yang khss membahas pengkran volmetrk dengan trbn meter pada medm hdrokarbon car. Dalam melakkan kalbras trbn flowmeter dengan metode perbandngan pada medm flda yang lebh mm, Pslt KIM LIPI merjk standar Japanese Indstral Standard (JIS) Z Method of Flow Measrement by Trbne Meters. Sebelmnya pada saat mengkalbras trbn flowmeter konsmen menggnakan master standar trbn flowmeter Pslt KIM LIPI dengan metode perbandngan mash dlakkan secara manal yat akss data trbn 170

2 Perbakan Akss Data Pada Metode Perbandngan Dalam Kalbras Pengkr Alran Jens Trbn (Jal Ahmad Prakosa dan Bernads H. Srenden) flowmeter konsmen dlakkan operator dengan melhat kemdan mencatatnya. Hasl akss data secara manal menghaslkan ketdakpastan yang besar. Hal n mngkn terjad karena ada jeda wakt antara melhat data kemdan mencatatnya secara manal dan jga kesalahan pembacaan data oleh mata operator kalbras. Perl dlakkan perbakan dalam akss data dalam melakkan kalbras trbn flowmeter dengan metode perbandngan tersebt. Untk mengrang jeda wakt tersebt maka dalam akss data trbn flowmeter standar dan Unt Under Test (UUT) dapat dlakkan secara real tme. Kabel pckoff trbn dar standar dan UUT dhbngkan pada data akss ntk dkrm dan dsmpan pada kompter. Perl dbat software yang dapat mengakss data dar standar dan UUT secara real tme bersamaan sehngga dharapkan pengkran dapat mengrang ketdakpastan pengkrannya. Gambar 1 Alat kr alran jens trbn. 1. Tjan Tjan peneltan n adalah ntk memperbak cara akss data pada metode perbandngan dalam kalbras pengkr alran jens trbn. Dengan memperbak akss data yang sebelmnya secara manal menjad secara otomats real tme maka dharapkan pengkran dapat lebh akrat dan mengrang ketdakpastan pengkrannya.. TINJAUAN PUSTAKA Trbn flowmeter merpakan salah sat jens alat kr laj alran flda, ddalamnya terdr sebah balng-balng yang kecepatan perptarannya sebandng dengan besar laj alran flda yang melal flowmeter tersebt. Setap kal balngbalng berotas menghaslkan plsa elektrk pada pckoff yang terpasang pada selbng flowmeter. Setap plsa tersebt mennjkkan volme flda dskrt yang melewatnya. Frekens dar plsa mennjkkan laj alr volmetrk dan total akmlas plsa mennjkkan volme total flda yang terkr. Berkt n gambar trbn flowmeter : (a) (b) Gambar (a) Trbn flowmeter (b) Is bagan dalam trbn flowmeter. Faktor_K adalah jmlah plsa yang dhaslkan flowmeter ntk setap satan volme dar flda yang melewatnya. Nla Faktor_K dperlkan sebaga sebah konstanta dalam pengkran besaran laj alran flda menggnakan alat kr trbn flowmeter n. Berkt n permsan dar Faktor_K. Faktor _ K dmana: N V (1) Faktor_K = Jmlah plsa tap satan volme trbn flowmeter, plsa/ lter. N = Jmlah plsa yang dhaslkan trbn flowmeter, plsa. V = Volme flda yang melal trbn flowmeter, lter. Oleh karena t laj alran flda dapat dketah dar nla Faktor_K tersebt yat dnyatakan sebaga persamaan() berkt n. V N f.(60) Q () t m t m.( Faktor _ K) Faktor _ K N f (3) t s 171

3 Jrnal Standardsas Volme 15 Nomor 3, November 013: Hal dmana: Q = Laj alran flda yang melewat trbn flowmeter, lter/ ment. F = Frekens pckoff yat jmlah plsa yang dhaslkan tap satan sekon, plsa/ sekon ata Hz. t m = Wakt dalam ment, ment. t s = Wakt dalam sekon, sekon. (Flow Technology Incorporated, 006). mencatat data maka dalam akss data UUT dapat dlakkan secara real tme. Kabel pckoff trbn dar standar dan UUT dhbngkan pada data akss ntk dkrm dan dsmpan pada kompter. Pembatan software dlakkan ntk mengakss data dar standar dan UUT secara real tme. Dalam menganalss perbandngan ketdakpastan relatf of readng laj alr pada akss data secara manal dbandngkan secara otomats real tme dgnakan permsan sebaga berkt: 3. METODE PENELITIAN α = (Uex %) manal (Uex %) otomats (4) Trbn flowmeter akan dkalbras sesa metode perbandngan pada JIS Z Method of Flow Measrement by Trbne Meters yat pada metode perbandngan n, pengkr alran yang telah dketah akrasnya dgnakan sebaga kalbrator standar. Walapn sstem kalbras dengan metode perbandngan lebh sederhana darpada metode penmbangan ata pn volmetrk tetap akras kalbras cenderng menjad lebh rendah sampa batas tertent. Dalam pemlhan kalbrator standar pada sstem n drekomendaskan menggnakan yang dapat drekalbras menggnakan ppa prover ata sejensnya. Terlhat pada Gambar 3 contoh dagram yang merepresentaskannya. keterangan : α = Perbandngan ketdakpastan relatf of readng laj alr pada akss data secara manal dbandngkan secara otomats real tme. U ex% = relatf of readng laj alr pada saat akss data secara manal ata secara otomats real tme. Smber-smber ketdakpastan yang dperhtngkan berasal dar frekens pckoff, temperatr flda, resols, standar dan repeatablty sedangkan smber ketdakpastan lannya dabakan dalam perhtngan. Untk evalas ketdakpastan pengkran data tpe A dan B dhtng dengan permsan berkt n : (x 1x) n n (Tpe A repeatablty) (5) v = n-1 (Tpe A) (6) 1 res. 3 (Tpe B Resols) (7) Gambar 3 Dagram metode perbandngan (JIS Z sb pasal Comparson Method) Pada tem standarzed calbrator menggnakan master trbn flowmeter mlk Pslt KIM LIPI sebaga standar sedangkan tem flow meter to be calbrated menggnakan trbn flowmeter mlk konsmen sebaga UUT. Pada akss data sebelmnya tahn 01, mash menggnakan cara manal yat operator melhat data pada ndkator trbn flowmeter UUT kemdan mencatatnya. Untk mengrang jeda wakt selama operator melhat kemdan 17 U ex (Tpe B Sertfkat) (8) k v R (Tpe B) (9) F( x) c x c c. (10) (11)

4 Perbakan Akss Data Pada Metode Perbandngan Dalam Kalbras Pengkr Alran Jens Trbn (Jal Ahmad Prakosa dan Bernads H. Srenden) v eff c 4 c 4. v 4 (1) U ex = k. c (13) dmana: = data ke- pengkran c = gabngan pengkran s = Nla smpangan bak ata standar devas x = Nla data ke- a = Rentang parh res = Resols alat kr R = Tngkat keragan c = Koefsen senstvtas data ke- F(x) = Model matemats v = Derajat kebebasan data ke- pengkran v eff = Derajat kebebasan efektf pengkran k = Faktor cakpan sesa faktor-t stdent U ex = terentang mengkalbras trbn flowmeter dengan metode perbandngan pada meda flda tdak termampatkan. Sensor temperatr dpasang ntk mengkr temperatr flda. Gambar 4 Kalbras trbn flowmeter dengan metode perbandngan d lapangan. Dgnakan da sampel trbn flowmeter yat yang memlk dameter ½ nc dan 3/ nc. Pengkran dlakkan dengan enam kal penglangan pengamblan data. Berkt n hasl akss data secara manal kalbras trbn flowmeter dengan metode perbandngan pada tahn HASIL DAN PEMBAHASAN Ssnan sstem kalbras trbn flowmeter dengan metode perbandngan mengkt Gambar 3 pada dokmen standar JIS Z sb pasal Comparson Method. Karena danggap tdak ada kebocoran ata dabakan antara ppa pada UUT dengan standar maka danggap tdak ada tekanan yang hlang. Oleh sebab t tdak dperlkan sensor tekanan dalam Gambar 5 Grafk hasl kalbras trbn flowmeter berdameter ½ nc secara manal. Tabel 1 Hasl kalbras trbn flowmeter berdameter ½ nc secara manal tahn 01 Frekens UUT (Hz) (lter / ment ) relatf (%) laj alr (lter/ ment) 188,74 0,959 0,49 5,99 00,60 1,04 0,64 5,30 8,4 1,168 0,389 33,31 47,3 1,73 0,46 36,8 695,30 3,645 0,519 14,4 761,90 4,030 0,381 9, ,00 5,561 0,407 7, ,00 6,959 0,41 5, ,00 8,1 0,661 8, ,00 9,655 0,717 7,43 relatf terbesar (%) 36,8 173

5 Jrnal Standardsas Volme 15 Nomor 3, November 013: Hal Gambar 6 Grafk hasl kalbras trbn flowmeter berdameter 3/ nc secara manal. Tabel Hasl kalbras trbn flowmeter berdameter 3/ nc secara manal tahn 01 Frekens UUT (Hz) (lter / ment ) laj alr (lter / ment) 78,65 44,450 0,49 0,56 98,43 55,965 0,64 0,47 16,70 7,371 0,389 0,54 154,93 88,483 0,46 0,5 179,3 10,059 0,519 0,51 06,99 118,588 0,381 0,3 3,18 13,91 0,407 0,31 56,05 145,409 0,41 0,8 81,55 159,994 0,661 0,41 307,3 175,67 0,717 0,41 relatf terbesar (%) 0,56 Sedangkan ntk hasl akss data secara otomats real tme pada kalbras trbn flowmeter dengan metode perbandngan tahn 013, sebaga berkt. relatf (%) Gambar 7 Grafk hasl kalbras trbn flowmeter berdameter ½ nc secara otomats 174

6 Perbakan Akss Data Pada Metode Perbandngan Dalam Kalbras Pengkr Alran Jens Trbn (Jal Ahmad Prakosa dan Bernads H. Srenden) Tabel 3 Hasl kalbras trbn flowmeter berdameter ½ nc secara otomats tahn 013 Frekens UUT (Hz) (lter / ment ) laj alr (lter / ment) 65,0 3,41 0,014 0,45 813,1 4,69 0,010 0,3 89,90 4,67 0,011 0,3 107,49 5,34 0,01 0,3 1176,47 6,109 0,014 0,3 1316,4 6,774 0,015 0,3 1395,77 7,164 0,016 0,3 1587,57 8,093 0,018 0,3 1744,30 8,964 0,00 0,3 1863,50 9,655 0,0 0,3 relatf terbesar (%) 0,45 relatf (%) Gambar 8 Grafk hasl kalbras trbn flowmeter berdameter 3/ nc secara otomats Tabel 4 Hasl kalbras trbn flowmeter berdameter 3/ nc secara otomats tahn 013 Frekens UUT (Hz) (lter/ ment) laj alr (lter / ment) relatf (%) 75,55 43,498 0,083 0,19 75,7 43,549 0,084 0,19 107, 60,590 0,116 0,19 19,8 74,007 0,14 0,19 151,8 86,67 0,167 0,19 178,6 103,075 0,199 0,19 1,0 10,399 0,3 0,19 3,38 134,58 0,60 0,19 75,0 158,480 0,306 0,19 310,6 176,849 0,34 0,19 relatf terbesar (%) 0,19 Terlhat pada Tabel 1 dan Tabel 3, perbandngan ketdakpastan satan absolt mapn relatf pada kalbras trbn flowmeter berdameter ½ nc dengan metode perbandngan ntk ttk kr laj alr aktal yang hampr bedekatan terjad pengrangan antara akss data secara manal tahn 01 dbandngkan secara otomats real tme tahn 013. Berkt n perbandngan ketdakpastan satan absolt dan relatf pada kalbras trbn flowmeter berdameter ½ nc antara akss data secara manal tahn 01 dengan secara otomats real tme tahn

7 Jrnal Standardsas Volme 15 Nomor 3, November 013: Hal Gambar 9 Grafk perbandngan nla pengkran trbn flowmeter berdameter ½ nc. Tabel 5 Perbandngan ketdakpastan relatf kalbras trbn flowmeter berdameter ½ nc Otomats 013 Manal 01 Perbandngan lter / ment) relatf(%) (lter / ment) relatf(%) relatf 3,41 0,45 3,645 14,4 31,89 4,69 0,3 4,030 9,46 41,45 5,34 0,3 5,561 7,31 3,05 6,774 0,3 6,959 5,93 6,00 8,093 0,3 8,1 8,03 35,31 9,655 0,3 9,655 7,43 3,74 Rerata perbandngan ketdakpastan relatf 33,4 Terlhat pada Tabel 5, nla ketdakpastan relatf pada kalbras trbn flowmeter berdameter 1/ nc dengan metode perbandngan ntk akss data secara otomats real tme tahn 013 jah berkrang dbandng akss data secara manal tahn 01 yat dengan rerata perbandngan ketdakpastan relatf sebesar 33,4. Oleh karena t pengamblan data secara otomats real tme pada kalbras trbn flowmeter berdameter ½ nc dengan metode perbandngan lebh bak darpada secara manal. Sedangkan pada Tabel dan Tabel 4, perbandngan ketdakpastan satan absolt mapn relatf pada kalbras trbn flowmeter berdameter 3/ nc dengan metode perbandngan ntk ttk kr laj alr aktal yang hampr bedekatan terjad pengrangan antara akss data secara manal tahn 01 dbandngkan secara otomats real tme tahn 013. Berkt n perbandngan ketdakpastan satan absolt dan relatf pada kalbras trbn flowmeter berdameter 3/ nc antara akss data secara manal tahn 01 dengan secara otomats real tme tahn 013. Gambar 10 Grafk perbandngan nla pengkran trbn flowmeter berdameter 3/ nc. Tabel 6 Perbandngan ketdakpastan relatf kalbras trbn flowmeter berdameter 3/ nc (lter / ment) 176 Otomats 013 Manal 01 Perbandngan Relatf (%) (lter / ment) Relatf (%) 43,549 0,19 44,450 0,56,9 74,007 0,19 7,371 0,54,80 86,67 0,19 88,483 0,5,71 Relatf

8 Perbakan Akss Data Pada Metode Perbandngan Dalam Kalbras Pengkr Alran Jens Trbn (Jal Ahmad Prakosa dan Bernads H. Srenden) (lter / ment) Otomats 013 Manal 01 Perbandngan Relatf (%) (lter / ment) Relatf (%) 103,075 0,19 10,059 0,51,64 10,399 0,19 118,588 0,3 1,67 134,58 0,19 13,91 0,31 1,59 158,480 0,19 159,994 0,41,14 176,849 0,19 175,67 0,41,1 Rerata perbandngan ketdakpastan relatf,14 Relatf Dalam perhtngan ketdakpastan, kontrbs terbesar berasal dar repeatablty dbandng smber ketdakpastan lannya. Terlhat pada Tabel 6, nla ketdakpastan relatf pada kalbras trbn flowmeter berdameter 3/ nc dengan metode perbandngan ntk akss data secara otomats real tme tahn 013 berkrang dbandngkan secara manal tahn 01 yat memlk rata-rata perbandngan ketdakpastan relatf sebesar,14. Oleh karena t akss data secara otomats real tme pada kalbras trbn flowmeter berdameter 3/ nc dengan metode perbandngan lebh bak darpada secara manal. Salah sat kemngknan besar yang menyebabkan akss data secara manal memlk ketdakpastan yang lebh besar adalah jeda wakt yang terjad ketka operator melhat ndkator data pada UUT sampa mencatatnya. Karena flktas perbahan data yang terjad pada kalbras trbn flowmeter dengan metode perbandngan sangat cepat maka ketka operator memerlkan wakt ntk melhat kemdan mencatat data, nla pengkran dar data standar telah berbah. Kemngknan kesalahan pembacaan oleh mata operator saat melakkan akss data secara manal pn dapat menyebabkan ketdakpastan yang besar tersebt. Hal n menyebabkan ketdakakratan pengamblan data standar dengan UUT sehngga menyebabkan ketdakpastan pengkran yang lebh besar. Salah sat sols memecahkan masalah tersebt adalah dengan memperbak aks data menjad secara otomats real tme yang telah terbkt melal hasl peneltan n bahwa dapat mengrang ketdakpastan tertama repeateablty yang dtmblkan yat terlhat dar rerata perbandngan ketdakpastan relatf yang lebh besar dar sat. Oleh karena t akss data secara otomats real tme pada metode perbandngan kalbras trbn flowmeter drekomendaskan sebaga standar akss data. 5. KESIMPULAN Dar hasl analss data ddapat rerata perbandngan ketdakpastan relatf antara akss data secara manal dbandng secara otomats real tme pada trbn flowmeter berdameter ½ nc sebesar 33,4 sedangkan ntk trbn flowmeter berdameter 3/ nc sebesar,14. Nla perbandngan ketdakpastan pengkran yang lebh besar dar sat menymplkan bahwa akss data secara otomats real tme lebh akrat dbandngkan secara manal pada kalbras trbn flowmeter dengan metode perbandngan. Jeda wakt yang terjad ketka operator melhat ndkator data pada UUT kemdan mencatatnya secara manal ata pn kesalahan pembacaan oleh mata operator kemngknan besar menmblkan ketdakpastan pengkran yang besar tersebt. Pada kalbras trbn flowmeter dengan metode perbandngan drekomendaskan standar tekns akss data secara otomats real tme. Dalam melakkan pengkran volmetrk dengan trbn meter pada medm hdrokarbon car sesa SNI ISO 715:011 drekomendaskan menggnakan teknk akss data secara otomats real tme. DAFTAR PUSTAKA Badan Standarsas Nasonal. (011). SNI ISO 715:011, Hdrokarbon car - Pengkran volmetrk dengan sstem trbn meter. Jakarta: BSN. Flow Technology Incorporated. (005). Mcrotrack/ Omntrack OT-400 Calbrator Installaton, Operaton and Mantenance Manal TM Rev.J. Arzona: FTI. Flow Technology Incorporated. (005). Calware Varable Defnton (Rev A). Arzona: FTI. 177

9 Jrnal Standardsas Volme 15 Nomor 3, November 013: Hal Flow Technology Incorporated. (006). FT Seres Trbne Flowmeters Installaton, Operaton and Mantenance Manal. Arzona: FTI. Internatonal Organsaton for Standardsaton. (1981). ISO 715:1981 Lqd hydrocarbons-volmetrc measrement by trbne meter systems. Swtzerland: ISO. Internatonal Organsaton for Standardsaton. (1997). ISO ISO/TR :1997(E) Assessment of ncertanty n calbraton and se of flow measrement devces - Part 1: Lnear calbraton relatonshps. Swtzerland: ISO. Internatonal Organsaton for Standardsaton. (1998). ISO 11631:1998(E) Measrement of fld flow - Methods of specfyng flowmeter performance. Swtzerland: ISO. Japanese Standards Assocaton. (1980). JIS Z Method of Flow Measrement by Trbne Meters. Japan: JSA. JCGM. (008). JCGM 100:008 Evalaton of measrement data Gde to the expresson of ncertanty n measrement. Pars: BIPM, IEC, IFCC, ILAC, ISO, IUPAC, IUPAP dan OIML. Prakosa, Jal A. (011). Verfkas Pengkran Nla K-Faktor Pada Trbn Gas Flowmeter Menggnakan Bell Prover Atobell Sebaga Standar Prmer Sstem Kalbras Laj Alran Gas. Perteman dan Presentas Ilmah(PPI) KIM Tahn 011. Tangerang: KIM LIPI. ISSN X. 178

PENGARUH TEKANAN PISTON PADA PENGATURAN KATUP SOLENOID PROPORSIONAL DUA ARAH TERHADAP LAJU ALIRAN AIR PADA SISTEM KALIBRASI PISTON PROVER OT-400

PENGARUH TEKANAN PISTON PADA PENGATURAN KATUP SOLENOID PROPORSIONAL DUA ARAH TERHADAP LAJU ALIRAN AIR PADA SISTEM KALIBRASI PISTON PROVER OT-400 VOLUME 1 No. 2, 22 Jun 2012 Halaman 71-143 PENGARUH TEKANAN PISTON PADA PENGATURAN KATUP SOLENOID PROPORSIONAL DUA ARAH TERHADAP LAJU ALIRAN AIR PADA SISTEM KALIBRASI PISTON PROVER OT-400 Jalu Ahmad Prakosa

Lebih terperinci

Pengenalan Pola/ Pattern Recognition

Pengenalan Pola/ Pattern Recognition Pengenalan Pola/ Pattern Reognton Dasar Pengenalan Pola Imam Cholssodn S.S., M.Kom. Dasar Pengenalan Pola. The Desgn Cyle. Collet Data 3. Objet to Dataset 4. Featre Seleton Usng PCA Menghtng Egen Vale

Lebih terperinci

Dengan derajat bebas (pu-1) =(p-1)+(pu-p) (pu-1)=(p-1)+p(u-1) Sebagai contoh kita ambil p=4 dan u=6 maka tabulasi datanya sebagai berikut:

Dengan derajat bebas (pu-1) =(p-1)+(pu-p) (pu-1)=(p-1)+p(u-1) Sebagai contoh kita ambil p=4 dan u=6 maka tabulasi datanya sebagai berikut: X. ANALISIS RAGAM SEDERANA Jka erlakan yang ngn dj/dbandngkan lebh dar da(p>) dan ragam tdak dketah maka kta bsa melakkan j t dengan jalan mengj erlakan seasang dem seasang. Banyaknya asangan hotess yang

Lebih terperinci

81 Bab 6 Ruang Hasilkali Dalam

81 Bab 6 Ruang Hasilkali Dalam 8 Bab Rang Haslkal Dalam Bab RUANG HASIL KALI DALAM Rang hasl kal dalam merpakan rang ektor yang dlengkap dengan operas hasl kal dalam. Sepert halnya rang ektor rang haslkal dalam bermanfaat dalam beberapa

Lebih terperinci

BAB IV PERHITUNGAN DAN ANALISIS

BAB IV PERHITUNGAN DAN ANALISIS BAB IV PERHITUNGAN DAN ANALISIS 4.1 Survey Parameter Survey parameter n dlakukan dengan mengubah satu jens parameter dengan membuat parameter lannya tetap. Pengamatan terhadap berbaga nla untuk satu parameter

Lebih terperinci

Jurusan Teknik Fisika Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember Kampus ITS, Keputih Sukolilo, Surabaya

Jurusan Teknik Fisika Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember Kampus ITS, Keputih Sukolilo, Surabaya PERANCANGAN SISTEM PENGENDALIAN TEKANAN GAS PADA MONITORING PRODUKSI SUMUR MINYAK DAN GAS DENGAN METODE FUZZY KONTROLER PID DI PT. PEAMINA EP REGION JAWA, FIELD SUBANG TAMBUN (Deddy Hermansyah, Ir. Moch.

Lebih terperinci

SMALL AREA ESTIMATION UNTUK PENDUGAAN JUMLAH PENDUDUK MISKIN DI KOTA SEMARANG DENGAN PENDEKATAN KERNEL-BOOTSTRAP

SMALL AREA ESTIMATION UNTUK PENDUGAAN JUMLAH PENDUDUK MISKIN DI KOTA SEMARANG DENGAN PENDEKATAN KERNEL-BOOTSTRAP Statstka, Vol., No., November 04 SMALL AREA ESTIMATION UNTUK PENDUGAAN JUMLAH PENDUDUK MISKIN DI KOTA SEMARANG DENGAN PENDEKATAN KERNEL-BOOTSTRAP Ujang Malana, Moh Yamn Darsyah, 3 Tan Wahy Utam,,3 Program

Lebih terperinci

Vektor Kendali Permainan Dinamis LQ Non-Kooperatif Waktu Tak Berhingga

Vektor Kendali Permainan Dinamis LQ Non-Kooperatif Waktu Tak Berhingga Semnar Nasonal eknolog Informas Komnkas dan Indstr (SNIKI) 8 ISSN : 85-99 Pekanbar 9 November 6 Vektor Kendal Permanan Dnams LQ Non-Kooperatf Wakt ak Berhngga Nlwan Andraja UIN Sltan Syarf Kasm Ra Pekanbar

Lebih terperinci

BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN

BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN III.1 Hpotess Berdasarkan kerangka pemkran sebelumnya, maka dapat drumuskan hpotess sebaga berkut : H1 : ada beda sgnfkan antara sebelum dan setelah penerbtan

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI DAN METODE

BAB II DASAR TEORI DAN METODE BAB II DASAR TEORI DAN METODE 2.1 Teknk Pengukuran Teknolog yang dapat dgunakan untuk mengukur konsentras sedmen tersuspens yatu mekank (trap sampler, bottle sampler), optk (optcal beam transmssometer,

Lebih terperinci

BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH

BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH 5.1 Analsa Pemlhan Model Tme Seres Forecastng Pemlhan model forecastng terbak dlakukan secara statstk, dmana alat statstk yang dgunakan adalah MAD, MAPE dan TS. Perbandngan

Lebih terperinci

Analisis Peluruhan Flourine-18 menggunakan Sistem Pencacah Kamar Pengion Capintec CRC-7BT S/N 71742

Analisis Peluruhan Flourine-18 menggunakan Sistem Pencacah Kamar Pengion Capintec CRC-7BT S/N 71742 Prosiding Perteman Ilmiah XXV HFI Jateng & DIY 63 Analisis Pelrhan Florine-18 menggnakan Sistem Pencacah Kamar Pengion Capintec CRC-7BT S/N 717 Wijono dan Pjadi Psat Teknologi Keselamatan dan Metrologi

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Data terdr dar dua data utama, yatu data denyut jantung pada saat kalbras dan denyut jantung pada saat bekerja. Semuanya akan dbahas pada sub bab-sub bab berkut. A. Denyut Jantung

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan meliputi: (1) PDRB Kota Dumai (tahun ) dan PDRB

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan meliputi: (1) PDRB Kota Dumai (tahun ) dan PDRB BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jens dan Sumber Data Jens data yang dgunakan dalam peneltan n adalah data sekunder. Data yang dgunakan melput: (1) PDRB Kota Duma (tahun 2000-2010) dan PDRB kabupaten/kota

Lebih terperinci

SMALL AREA ESTIMATION UNTUK PENDUGAAN JUMLAH PENDUDUK MISKIN DI KOTA SEMARANG DENGAN PENDEKATAN KERNEL-BOOTSTRAP

SMALL AREA ESTIMATION UNTUK PENDUGAAN JUMLAH PENDUDUK MISKIN DI KOTA SEMARANG DENGAN PENDEKATAN KERNEL-BOOTSTRAP Statstka, Vol., No., November 04 SMALL AREA ESTIMATION UNTUK PENDUGAAN JUMLAH PENDUDUK MISKIN DI KOTA SEMARANG DENGAN PENDEKATAN KERNEL-BOOTSTRAP Ujang Malana, Moh Yamn Darsyah, 3 Tan Wahy Utam,,3 Program

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA 2 Tahun Pelajaran

METODE PENELITIAN. dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA 2 Tahun Pelajaran III. METODE PENELITIAN A. Settng Peneltan Peneltan n menggunakan data kuanttatf dengan jens Peneltan Tndakan Kelas (PTK). Peneltan n dlaksanakan d SMAN 1 Bandar Lampung yang beralamat d jalan Jend. Sudrman

Lebih terperinci

PENDEKATAN METODE PEMULUSAN KERNEL PADA PENDUGAAN AREA KECIL (SMALL AREA ESTIMATION)

PENDEKATAN METODE PEMULUSAN KERNEL PADA PENDUGAAN AREA KECIL (SMALL AREA ESTIMATION) PENDEKAAN MEODE PEMULUSAN KERNEL PADA PENDUGAAN AREA KECIL (SMALL AREA ESIMAION) Indawat, Ksman Sadk, Rat Nrmasar Dosen Departemen Statstka FMIPA IPB Maasswa S Departemen Statstka FMIPA IPB ABSRAK Pendgaan

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian mengenai Analisis Pengaruh Kupedes Terhadap Performance

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian mengenai Analisis Pengaruh Kupedes Terhadap Performance BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokas dan Waktu Peneltan Peneltan mengena Analss Pengaruh Kupedes Terhadap Performance Busness Debtur dalam Sektor Perdagangan, Industr dan Pertanan dlaksanakan d Bank Rakyat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan BAB III METODE PENELITIAN A. Jens Peneltan Peneltan n merupakan peneltan yang bertujuan untuk mendeskrpskan langkah-langkah pengembangan perangkat pembelajaran matematka berbass teor varas berupa Rencana

Lebih terperinci

Ensambel Statistik Distribusi Binomial Nilai Rata-rata Sistem Spin Distribusi Probabilitas Kontinu

Ensambel Statistik Distribusi Binomial Nilai Rata-rata Sistem Spin Distribusi Probabilitas Kontinu BAB 3 Penganta Metode Statstk Ensambel Statstk Dstbs Bnomal la Rata-ata Sstem Spn Dstbs Pobabltas Kontn Rvew Bab : Konsep pobabltas sangat pentng dgnakan ntk memaham sstem makoskopk Penggnaan Konsep Pobabltas:.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menghasilkan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) pada materi Geometri dengan

BAB III METODE PENELITIAN. menghasilkan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) pada materi Geometri dengan BAB III METODE PENELITIAN A. Jens Peneltan Peneltan n merupakan peneltan pengembangan yang bertujuan untuk menghaslkan Lembar Kegatan Sswa (LKS) pada mater Geometr dengan pendekatan pembelajaran berbass

Lebih terperinci

(draft) KAN Calibration Guide: Volumetric Apparatus (IN) PEDOMAN KALIBRASI PERALATAN VOLUMETRIK

(draft) KAN Calibration Guide: Volumetric Apparatus (IN) PEDOMAN KALIBRASI PERALATAN VOLUMETRIK PEDOMAN KALIBRASI PERALAN VOLUMETRIK 1. PENDAHULUAN 1.1 Pedoman ini ditjkan ntk memberikan petnjk bagi laboratorim kalibrasi dalam melakkan kalibrasi peralatan volmetrik dan mengharmonisasikan praktek

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (Research and

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (Research and III. METODE PENELITIAN A. Desan Peneltan Peneltan n merupakan peneltan pengembangan (Research and Development). Peneltan pengembangan yang dlakukan adalah untuk mengembangkan penuntun praktkum menjad LKS

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. bersifat statistik dengan tujuan menguji hipotesis yang telah ditetapkan.

III. METODE PENELITIAN. bersifat statistik dengan tujuan menguji hipotesis yang telah ditetapkan. 3 III. METDE PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode peneltan merupakan langkah atau aturan yang dgunakan dalam melaksanakan peneltan. Metode pada peneltan n bersfat kuanttatf yatu metode peneltan yang dgunakan

Lebih terperinci

IV. PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM

IV. PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM IV. PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM Perancangan Sstem Sstem yang akan dkembangkan adalah berupa sstem yang dapat membantu keputusan pemodal untuk menentukan portofolo saham yang dperdagangkan d Bursa

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE MAMDANI DALAM MENGHITUNG TINGKAT INFLASI BERDASARKAN KELOMPOK KOMODITI (Studi Kasus pada Data Inflasi Indonesia)

PENERAPAN METODE MAMDANI DALAM MENGHITUNG TINGKAT INFLASI BERDASARKAN KELOMPOK KOMODITI (Studi Kasus pada Data Inflasi Indonesia) PENERAPAN METODE MAMDANI DALAM MENGHITUNG TINGKAT INFLASI BERDASARKAN KELOMPOK KOMODITI (Stud Kasus pada Data Inflas Indonesa) Putr Noorwan Effendy, Amar Sumarsa, Embay Rohaet Program Stud Matematka Fakultas

Lebih terperinci

Bab 6 Probabilistic Nerual Network (PNN) Multinomial Dengan Algoritme Expectation Maximization (EM)

Bab 6 Probabilistic Nerual Network (PNN) Multinomial Dengan Algoritme Expectation Maximization (EM) Probablstc eral (P Mltnomal Dengan Algortme Exectaton Maxmzaton (EM Metodolog klasfkas ctra yang dkembangkan menggnakan Probablstc eral (P model mltnomal yang dotmalkan dengan algortme Exectaton Maxmzaton

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA 4. PENGUJIAN PENGUKURAN KECEPATAN PUTAR BERBASIS REAL TIME LINUX Dalam membuktkan kelayakan dan kehandalan pengukuran kecepatan putar berbass RTLnux n, dlakukan pengujan dalam

Lebih terperinci

Pengaruh Perentangan Kontras pada Ekstraksi Ciri Jaringan Normal dan Jaringan Bermikrokalsifikasi pada Citra Mamografi Digital

Pengaruh Perentangan Kontras pada Ekstraksi Ciri Jaringan Normal dan Jaringan Bermikrokalsifikasi pada Citra Mamografi Digital Pengarh Perentangan Kontras pada Ekstraks Cr Jarngan Normal dan Jarngan Bermkrokalsfkas pada Ctra Mamograf Dgtal Indah Sslawat Program Std Teknk Elektro Unverstas Merc Bana Yogayakarta Jl. Wates Km. Yogyakarta,

Lebih terperinci

STATISTICAL STUDENT OF IST AKPRIND

STATISTICAL STUDENT OF IST AKPRIND E-mal : statstkasta@yahoo.com Blog : Analss Regres SederhanaMenggunakan MS Excel 2007 Lsens Dokumen: Copyrght 2010 sssta.wordpress.com Seluruh dokumen d sssta.wordpress.com dapat dgunakan dan dsebarkan

Lebih terperinci

MEMINIMALKAN RUGI-RUGI PADA SISTEM DISTRIBUSI TEGANGAN MENENGAH DENGAN PEMASANGAN KAPASITOR

MEMINIMALKAN RUGI-RUGI PADA SISTEM DISTRIBUSI TEGANGAN MENENGAH DENGAN PEMASANGAN KAPASITOR MEMINIMALKAN RUGI-RUGI PADA SISTEM DISTRIBUSI TEGANGAN MENENGAH DENGAN PEMASANGAN KAPASITOR Adranus Dr Program Stud Teknk Elektro Jurusan Teknk Elektro Fakultas Teknk Unverstas Tanjungpura adranus_dr@yahoo.co.d

Lebih terperinci

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN. data, dan teknik analisis data. Kerangka pemikiran hipotesis membahas hipotesis

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN. data, dan teknik analisis data. Kerangka pemikiran hipotesis membahas hipotesis BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN Pada bab n akan durakan kerangka pemkran hpotess, teknk pengumpulan data, dan teknk analss data. Kerangka pemkran hpotess membahas hpotess pengujan pada peneltan, teknk pengumpulan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, penulis memilih lokasi di SMA Negeri 1 Boliyohuto khususnya

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, penulis memilih lokasi di SMA Negeri 1 Boliyohuto khususnya BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Peneltan 3.1.1 Tempat Peneltan Pada peneltan n, penuls memlh lokas d SMA Neger 1 Bolyohuto khususnya pada sswa kelas X, karena penuls menganggap bahwa lokas

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen dengan populasi penelitian yaitu

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen dengan populasi penelitian yaitu 4 III. METODE PENELITIAN A. Populas Peneltan Peneltan n merupakan stud ekspermen dengan populas peneltan yatu seluruh sswa kelas VIII C SMP Neger Bukt Kemunng pada semester genap tahun pelajaran 01/013

Lebih terperinci

BAB 2 KAJIAN PUSTAKA

BAB 2 KAJIAN PUSTAKA BAB 2 KAJIAN PUSTAKA 2.1 Negosas Negosas dapat dkategorkan dengan banyak cara, yatu berdasarkan sesuatu yang dnegosaskan, karakter dar orang yang melakukan negosas, protokol negosas, karakterstk dar nformas,

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. industri proses, sekurang-kurangnya 60% dari semua APK yang digunakan, karena

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. industri proses, sekurang-kurangnya 60% dari semua APK yang digunakan, karena BB INJUN PUSK. lat Penkar Kalr Selngsng dan abng lat penkar kalr selngsng dan tabng mmnya banyak dgnakan dalam ndstr prses, sekrang-krangnya 60% dar sema PK yang dgnakan, karena dapat d-dsan ntk menjalankan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Al-Azhar 1 Wayhalim Bandar Lampung. Populasi

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Al-Azhar 1 Wayhalim Bandar Lampung. Populasi 3 III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SD Al-Azhar Wayhalm Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n adalah seluruh sswa kelas V yang terdr dar 5 kelas yatu V A, V B, V

Lebih terperinci

Komang Suardika; ;Undiksha; 2010

Komang Suardika; ;Undiksha; 2010 Komang Suardka;09004;Undksha; 00 PERCOBAAN PESAWAT ATWOOD. Tujuan Percobaan Tujuan dar dlakukannya percobaan n adalah untuk memperlhatkan berlakunya hukum Newton dan menghtung momen nersa katrol.. Landasan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. berjumlah empat kelas terdiri dari 131 siswa. Sampel penelitian ini terdiri dari satu kelas yang diambil dengan

BAB III METODE PENELITIAN. berjumlah empat kelas terdiri dari 131 siswa. Sampel penelitian ini terdiri dari satu kelas yang diambil dengan 7 BAB III METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel 1. Populas Populas dalam peneltan n adalah seluruh sswa kelas XI SMA Yadka Bandar Lampung semester genap tahun pelajaran 014/ 015 yang berjumlah empat

Lebih terperinci

Penyangrai Biji Kopi Otomatis Untuk Rumah Tinggal

Penyangrai Biji Kopi Otomatis Untuk Rumah Tinggal 1 Penyangra Bj Kop Otomats Untk Rmah Tnggal Eryc Tr Jn S, Ponco Swndarto, dan Eka Malana Abstrak Coffee roastng (penyangraan) merpakan salah sat proses terpentng dalam pengolahan bj kop. Sehngga dbthkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Hpotess Peneltan Berkatan dengan manusa masalah d atas maka penuls menyusun hpotess sebaga acuan dalam penulsan hpotess penuls yatu Terdapat hubungan postf antara penddkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskrps Data Hasl Peneltan Satelah melakukan peneltan, penelt melakukan stud lapangan untuk memperoleh data nla post test dar hasl tes setelah dkena perlakuan.

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN A. Hasl Peneltan Pada peneltan yang telah dlakukan penelt selama 3 mnggu, maka hasl belajar matematka pada mater pokok pecahan d kelas V MI I anatussbyan Mangkang Kulon

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sebuah fenomena atau suatu kejadian yang diteliti. Ciri-ciri metode deskriptif menurut Surakhmad W (1998:140) adalah

BAB III METODE PENELITIAN. sebuah fenomena atau suatu kejadian yang diteliti. Ciri-ciri metode deskriptif menurut Surakhmad W (1998:140) adalah BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Peneltan Metode yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode deskrptf. Peneltan deskrptf merupakan peneltan yang dlakukan untuk menggambarkan sebuah fenomena atau suatu

Lebih terperinci

BAB V PENGEMBANGAN MODEL FUZZY PROGRAM LINIER

BAB V PENGEMBANGAN MODEL FUZZY PROGRAM LINIER BAB V PENGEMBANGAN MODEL FUZZY PROGRAM LINIER 5.1 Pembelajaran Dengan Fuzzy Program Lner. Salah satu model program lnear klask, adalah : Maksmumkan : T f ( x) = c x Dengan batasan : Ax b x 0 n m mxn Dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum dilakukan penelitian, langkah pertama yang harus dilakukan oleh

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum dilakukan penelitian, langkah pertama yang harus dilakukan oleh BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desan Peneltan Sebelum dlakukan peneltan, langkah pertama yang harus dlakukan oleh penelt adalah menentukan terlebh dahulu metode apa yang akan dgunakan dalam peneltan. Desan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 8 Bandar Lampung. Populasi dalam

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 8 Bandar Lampung. Populasi dalam 1 III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SMPN 8 Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n adalah seluruh sswa kelas VII SMPN 8 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 01/013 yang terdr

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 2 LNDSN TEORI 2. Teor engamblan Keputusan Menurut Supranto 99 keputusan adalah hasl pemecahan masalah yang dhadapnya dengan tegas. Suatu keputusan merupakan jawaban yang past terhadap suatu pertanyaan.

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertan Analsa Regres Dalam kehdupan sehar-har, serng kta jumpa hubungan antara satu varabel terhadap satu atau lebh varabel yang lan. Sebaga contoh, besarnya pendapatan seseorang

Lebih terperinci

REKAYASA TRANSPORTASI LANJUT UNIVERSITAS PEMBANGUNAN JAYA

REKAYASA TRANSPORTASI LANJUT UNIVERSITAS PEMBANGUNAN JAYA REKAYASA TRANSPORTASI LANJUT UNIVERSITAS PEMBANGUNAN JAYA Jl. Boulevard Bntaro Sektor 7, Bntaro Jaya Tangerang Selatan 15224 PENDAHULUAN Bangktan perjalanan (Trp generaton model ) adalah suatu tahapan

Lebih terperinci

PEMBUATAN GRAFIK PENGENDALI BERDASARKAN ANALISIS KOMPONEN UTAMA (PRINCIPAL COMPONENT ANALYSIS)

PEMBUATAN GRAFIK PENGENDALI BERDASARKAN ANALISIS KOMPONEN UTAMA (PRINCIPAL COMPONENT ANALYSIS) PEMBUATAN GRAFIK PENGENDALI BERDASARKAN ANALISIS KOMPONEN UTAMA (PRINCIPAL COMPONENT ANALYSIS) Wrayant ), Ad Setawan ), Bambang Susanto ) ) Mahasswa Program Stud Matematka FSM UKSW Jl. Dponegoro 5-6 Salatga,

Lebih terperinci

PENGGUNAAN STRUKTUR BRESING KONSENTRIK TIPE X UNTUK PERBAIKAN KINERJA STRUKTUR GEDUNG BERTINGKAT TERHADAP BEBAN LATERAL AKIBAT GEMPA

PENGGUNAAN STRUKTUR BRESING KONSENTRIK TIPE X UNTUK PERBAIKAN KINERJA STRUKTUR GEDUNG BERTINGKAT TERHADAP BEBAN LATERAL AKIBAT GEMPA PENGGUNAAN STRUKTUR BRESING KONSENTRIK TIPE X UNTUK PERBAIKAN KINERJA STRUKTUR GEDUNG BERTINGKAT TERHADAP BEBAN LATERAL AKIBAT GEMPA Sr Haryono Dan Arumnngsh Dah Purnamawant Abstrak Peneltan n dlakukan

Lebih terperinci

BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN JAYAPURA

BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN JAYAPURA BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN JAYAPURA BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN JAYAPURA Sensus Penduduk 2010 merupakan sebuah kegatan besar bangsa Badan Pusat Statstk (BPS) berdasarkan Undang-undang Nomor 16

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen 3 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desan Peneltan Metode yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode ekspermen karena sesua dengan tujuan peneltan yatu melhat hubungan antara varabelvarabel

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB LANDASAN TEORI.1 Pengertan Regres Regres pertama kal dgunakan sebaga konsep statstka oleh Sr Francs Galton (18 1911).Belau memperkenalkan model peramalan, penaksran, atau pendugaan, yang selanjutnya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode BAB III METODE PENELITIAN Desan Peneltan Metode peneltan yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode deskrptf analts dengan jens pendekatan stud kasus yatu dengan melhat fenomena permasalahan yang ada

Lebih terperinci

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN DAN ANALISIS

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN DAN ANALISIS 28 BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN DAN ANALISIS 4.1 Kerangka Pemkran dan Hpotess Dalam proses peneltan n, akan duj beberapa varabel software yang telah dsebutkan pada bab sebelumnya. Sesua dengan tahapan-tahapan

Lebih terperinci

BAB II TEORI ALIRAN DAYA

BAB II TEORI ALIRAN DAYA BAB II TEORI ALIRAN DAYA 2.1 UMUM Perhtungan alran daya merupakan suatu alat bantu yang sangat pentng untuk mengetahu konds operas sstem. Perhtungan alran daya pada tegangan, arus dan faktor daya d berbaga

Lebih terperinci

Prototipe Frekuensi Meter Rentang Ukur (10~2000) Hz Terkalibrasi ke Standar Primer Frekuensi

Prototipe Frekuensi Meter Rentang Ukur (10~2000) Hz Terkalibrasi ke Standar Primer Frekuensi Prototpe Frekuens Meter Rentang Ukur (10~2000) Hz Terkalbras ke Standar Prmer Frekuens Prototype of Meter Frequency Range (10~2000) Hz Calbrated to Prmary Standard Frequency Purwowbowo, Jalu Ahmad Prakosa

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 13 Bandar Lampung. Populasi dalam

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 13 Bandar Lampung. Populasi dalam III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SMP Neger 3 Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n yatu seluruh sswa kelas VIII SMP Neger 3 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 0/03 yang

Lebih terperinci

ANALISIS NILAI TAMBAH DAN PENDAPATAN USAHA INDUSTRI KEMPLANG RUMAH TANGGA BERBAHAN BAKU UTAMA SAGU DAN IKAN

ANALISIS NILAI TAMBAH DAN PENDAPATAN USAHA INDUSTRI KEMPLANG RUMAH TANGGA BERBAHAN BAKU UTAMA SAGU DAN IKAN ANALISIS NILAI TAMBAH DAN PENDAPATAN USAHA INDUSTRI KEMPLANG RUMAH TANGGA BERBAHAN BAKU UTAMA SAGU DAN IKAN (THE ANALYSIS OF ADDED VALUE AND INCOME OF HOME INDUSTRY KEMPLANG BY USING FISH AND TAPIOCA AS

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Dalam pembuatan tugas akhr n, penulsan mendapat referens dar pustaka serta lteratur lan yang berhubungan dengan pokok masalah yang penuls ajukan. Langkah-langkah yang akan

Lebih terperinci

BAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini di laksanakan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. 1 Gorontalo pada kelas

BAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini di laksanakan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. 1 Gorontalo pada kelas 9 BAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3. Lokas dan Waktu Peneltan Peneltan n d laksanakan d Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. Gorontalo pada kelas VIII. Waktu peneltan dlaksanakan pada semester ganjl, tahun ajaran

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN. metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

BAB III METODELOGI PENELITIAN. metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Desan Peneltan Metode peneltan mengungkapkan dengan jelas bagamana cara memperoleh data yang dperlukan, oleh karena tu metode peneltan lebh menekankan pada strateg, proses

Lebih terperinci

PROPOSAL SKRIPSI JUDUL:

PROPOSAL SKRIPSI JUDUL: PROPOSAL SKRIPSI JUDUL: 1.1. Latar Belakang Masalah SDM kn makn berperan besar bag kesuksesan suatu organsas. Banyak organsas menyadar bahwa unsur manusa dalam suatu organsas dapat memberkan keunggulan

Lebih terperinci

BAB 3 PEMBAHASAN. 3.1 Prosedur Penyelesaian Masalah Program Linier Parametrik Prosedur Penyelesaian untuk perubahan kontinu parameter c

BAB 3 PEMBAHASAN. 3.1 Prosedur Penyelesaian Masalah Program Linier Parametrik Prosedur Penyelesaian untuk perubahan kontinu parameter c 6 A PEMAHASA Pada bab sebelumnya telah dbahas teor-teor yang akan dgunakan untuk menyelesakan masalah program lner parametrk. Pada bab n akan dperlhatkan suatu prosedur yang lengkap untuk menyelesakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan dalam sektor energi wajib dilaksanakan secara sebaik-baiknya. Jika

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan dalam sektor energi wajib dilaksanakan secara sebaik-baiknya. Jika BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Energ sangat berperan pentng bag masyarakat dalam menjalan kehdupan seharhar dan sangat berperan dalam proses pembangunan. Oleh sebab tu penngkatan serta pembangunan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di MTs Negeri 2 Bandar Lampung dengan populasi siswa

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di MTs Negeri 2 Bandar Lampung dengan populasi siswa III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlakukan d MTs Neger Bandar Lampung dengan populas sswa kelas VII yang terdr dar 0 kelas yatu kelas unggulan, unggulan, dan kelas A sampa dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dipakai adalah penelitian kuantitatif, dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dipakai adalah penelitian kuantitatif, dengan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Jens Peneltan Jens peneltan yang dpaka adalah peneltan kuanttatf, dengan menggunakan metode analss deskrptf dengan analss statstka nferensal artnya penuls dapat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskrps Data Hasl Peneltan Peneltan n menggunakan peneltan ekspermen; subyek peneltannya dbedakan menjad kelas ekspermen dan kelas kontrol. Kelas ekspermen dber

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah BAB III METODE PENELITIAN A. Jens Peneltan Jens peneltan yang akan dgunakan dalam peneltan n adalah peneltan pengembangan (Research and Development). Peneltan Research and Development (R&D) n merupakan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen yang telah dilaksanakan di SMA

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen yang telah dilaksanakan di SMA III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Peneltan Peneltan n merupakan stud ekspermen yang telah dlaksanakan d SMA Neger 3 Bandar Lampung. Peneltan n dlaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2012/2013.

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Teori Galton berkembang menjadi analisis regresi yang dapat digunakan sebagai alat

BAB 2 LANDASAN TEORI. Teori Galton berkembang menjadi analisis regresi yang dapat digunakan sebagai alat BAB LANDASAN TEORI. 1 Analsa Regres Regres pertama kal dpergunakan sebaga konsep statstk pada tahun 1877 oleh Sr Francs Galton. Galton melakukan stud tentang kecenderungan tngg badan anak. Teor Galton

Lebih terperinci

ANALISIS BENTUK HUBUNGAN

ANALISIS BENTUK HUBUNGAN ANALISIS BENTUK HUBUNGAN Analss Regres dan Korelas Analss regres dgunakan untuk mempelajar dan mengukur hubungan statstk yang terjad antara dua varbel atau lebh varabel. Varabel tersebut adalah varabel

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. penerapan Customer Relationship Management pada tanggal 30 Juni 2011.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. penerapan Customer Relationship Management pada tanggal 30 Juni 2011. 44 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN 4.1 Penyajan Data Peneltan Untuk memperoleh data dar responden yang ada, maka dgunakan kuesoner yang telah dsebar pada para pelanggan (orang tua sswa) d Kumon

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.. KERANGKA ANALISIS Kerangka analss merupakan urutan dar tahapan pekerjaan sebaga acuan untuk mendapatkan hasl yang dharapkan sesua tujuan akhr dar kajan n, berkut kerangka

Lebih terperinci

ANALISA PERGESERAN NILAI PENGUKURAN TURBIN GAS FLOW METER MENGGUNAKAN STANDAR BELL PROVER

ANALISA PERGESERAN NILAI PENGUKURAN TURBIN GAS FLOW METER MENGGUNAKAN STANDAR BELL PROVER ANALISA PERGESERAN NILAI PENGUKURAN TURBIN GAS FLOW METER MENGGUNAKAN STANDAR BELL PROVER INTISARI Jalu A. Prakosa, Bernardus H. Sirenden, Nur Tjahyo Eka D. Pusat Penelitian Metrologi LIPI Kompleks PUSPIPTEK

Lebih terperinci

APLIKASI FUZZY LINEAR PROGRAMMING UNTUK MENGOPTIMALKAN PRODUKSI LAMPU (Studi Kasus di PT. Sinar Terang Abadi )

APLIKASI FUZZY LINEAR PROGRAMMING UNTUK MENGOPTIMALKAN PRODUKSI LAMPU (Studi Kasus di PT. Sinar Terang Abadi ) APLIKASI FUZZY LINEAR PROGRAMMING UNTUK MENGOPTIMALKAN PRODUKSI LAMPU (Stud Kasus d PT. Snar Terang Abad ) Bagus Suryo Ad Utomo 1203 109 001 Dosen Pembmbng: Drs. I Gst Ngr Ra Usadha, M.S Jurusan Matematka

Lebih terperinci

IV. UKURAN SIMPANGAN, DISPERSI & VARIASI

IV. UKURAN SIMPANGAN, DISPERSI & VARIASI IV. UKURAN SIMPANGAN, DISPERSI & VARIASI Pendahuluan o Ukuran dspers atau ukuran varas, yang menggambarkan derajat bagamana berpencarnya data kuanttatf, dntaranya: rentang, rentang antar kuartl, smpangan

Lebih terperinci

PENGENDALIAN OPTIMAL TUBERKULOSIS DENGAN EXOGENOUS REINFECTION

PENGENDALIAN OPTIMAL TUBERKULOSIS DENGAN EXOGENOUS REINFECTION Prosdng Semnar asonal Peneltan, Penddkan dan Penerapan MPA, Fakltas MPA, Unverstas eger Yogyakarta, 4 Me PEGEDALA OPTMAL TUBERKULOSS DEGA EXOGEOUS REFECTO Hasnan asrn, Sbchan, M.Yns nsttt Teknolog Seplh

Lebih terperinci

Simulasi Dispersi Gas Polutan dari Cerobong ke Lingkungan dengan Pendekatan Computational Fluid Dynamics ( CFD )

Simulasi Dispersi Gas Polutan dari Cerobong ke Lingkungan dengan Pendekatan Computational Fluid Dynamics ( CFD ) PROSIDING SEMINAR NASIONAL HIMPUNAN INFORMATIKA PERTANIAN INDONESIA 009 Smlas Dspers Gas Poltan dar Cerobong ke Lngkngan dengan Pendekatan Comptatonal Fld Dnamcs ( CFD ) Ags Ghatsn Nam a), Kdang Boro Semnar

Lebih terperinci

III.METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini subyek yang digunakan adalah siswa VII A SMPN 5

III.METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini subyek yang digunakan adalah siswa VII A SMPN 5 33 III.METODE PENELITIAN A Jens Dan Desan Peneltan. Jens peneltan yang dgunakan dalam peneltan n adalah peneltan kuanttatf. Peneltan n merupakan peneltan korelas yang bertujuan untuk mengetahu hubungan

Lebih terperinci

HUBUNGAN KEMAMPUAN KEUANGAN DAERAH TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

HUBUNGAN KEMAMPUAN KEUANGAN DAERAH TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT HUBUNGAN KEMAMPUAN KEUANGAN DAERAH TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT ABSTRAK STEVANY HANALYNA DETHAN Fakultas Ekonom Unv. Mahasaraswat Mataram e-mal : stevany.hanalyna.dethan@gmal.com

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Metode dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Penggunaan metode eksperimen ini

III. METODE PENELITIAN. Metode dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Penggunaan metode eksperimen ini III. METODE PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode dalam peneltan n adalah metode ekspermen. Penggunaan metode ekspermen n bertujuan untuk mengetahu apakah suatu metode, prosedur, sstem, proses, alat, bahan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. problems. Cresswell (2012: 533) beranggapan bahwa dengan

BAB III METODE PENELITIAN. problems. Cresswell (2012: 533) beranggapan bahwa dengan BAB III METODE PENELITIAN A. Jens Peneltan Jens peneltan n adalah peneltan kombnas atau mxed methods. Cresswell (2012: 533) A mxed methods research desgn s a procedure for collectng, analyzng and mxng

Lebih terperinci

Q POWER ELECTRONIC LABORATORY EVERYTHING UNDER SWITCHED

Q POWER ELECTRONIC LABORATORY EVERYTHING UNDER SWITCHED Q POWE ELECTONIC LABOATOY EEYTHING UNDE SWITCHED PAKTIKUM ELEKTONIKA ANALOG 01 P-04 Dasar Opamp Smt. Genap 2015/2016 A. Tujuan Menngkatkan pemahaman dan keteramplan mahasswa tentang: 1. Unjuk kerja dan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan dan kestabilan ekonomi, adalah dua syarat penting bagi kemakmuran

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan dan kestabilan ekonomi, adalah dua syarat penting bagi kemakmuran BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertumbuhan dan kestablan ekonom, adalah dua syarat pentng bag kemakmuran dan kesejahteraan suatu bangsa. Dengan pertumbuhan yang cukup, negara dapat melanjutkan pembangunan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. bulan November 2011 dan direncanakan selesai pada bulan Mei 2012.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. bulan November 2011 dan direncanakan selesai pada bulan Mei 2012. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 1.1. Tempat dan waktu Peneltan Peneltan dlakukan pada Perusahaan Daerah Ar Mnum Kabupaten Gorontalo yang beralamat d jalan Gunung Bolyohuto No. 390 Kelurahan Bolhuangga Kecamatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian dilakukan secara purposive atau sengaja. Pemilihan lokasi penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian dilakukan secara purposive atau sengaja. Pemilihan lokasi penelitian BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokas Peneltan Peneltan dlaksanakan d Desa Sempalwadak, Kecamatan Bululawang, Kabupaten Malang pada bulan Februar hngga Me 2017. Pemlhan lokas peneltan dlakukan secara purposve

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertan Regres Regres pertama kal dpergunakan sebaga konsep statstka oleh Sr Francs Galton (1822 1911). Belau memperkenalkan model peramalan, penaksran, atau pendugaan, yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian pengembangan yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian pengembangan yang BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jens Peneltan Jens peneltan yang dgunakan adalah peneltan pengembangan yang bertujuan membuat suatu produk dan duj kelayakannya. B. Metode Pengembangan Peneltan n menggunakan

Lebih terperinci

Prediksi Kelainan Refraksi Berdasarkan Panjang Sumbu Bola Mata Pada Pasien Myopia Axial Melalui Regresi Bootstrap

Prediksi Kelainan Refraksi Berdasarkan Panjang Sumbu Bola Mata Pada Pasien Myopia Axial Melalui Regresi Bootstrap Predks Kelanan Refraks Berdasarkan Panjang Sumbu Bola Mata Pada Pasen Myopa Axal Melalu Regres Bootstrap Oleh: Karyam dan Qorlna Statstka UII ABSTRAKSI Peneltan n dlakukan d Rumah Sakt Mata Dr. YAP Yogyakarta

Lebih terperinci

BAB IV TRIP GENERATION

BAB IV TRIP GENERATION BAB IV TRIP GENERATION 4.1 PENDAHULUAN Trp Generaton td : 1. Trp Producton 2. Trp Attracton j Generator Attractor - Setap tempat mempunya fktor untuk membangktkan dan menark pergerakan - Bangktan, Tarkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara atau langkah-langkah yang harus

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara atau langkah-langkah yang harus BAB III METODE PENELITIAN Metode peneltan merupakan cara atau langkah-langkah yang harus dtempuh dalam kegatan peneltan, sehngga peneltan yang dlakukan dapat mencapa sasaran yang dngnkan. Metodolog peneltan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. SMK Negeri I Gorontalo. Penetapan lokasi tersebut berdasarkan pada

BAB III METODE PENELITIAN. SMK Negeri I Gorontalo. Penetapan lokasi tersebut berdasarkan pada 3 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat Dan Waktu Peneltan 3.1.1 Tempat Peneltan Peneltan yang dlakukan oleh penelt berlokas d Kelas Ak 6, SMK Neger I Gorontalo. Penetapan lokas tersebut berdasarkan pada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 22 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Model Pengembangan Produk model pengembangan pembelajaran mengacu pada proses pembelajaran yang menekankan pada pemberdayaan teman sejawat dan permanan. Pemberdayaan teman

Lebih terperinci

JURNAL MATEMATIKA DAN KOMPUTER Vol. 4. No. 1, 23-32, April 2001, ISSN :

JURNAL MATEMATIKA DAN KOMPUTER Vol. 4. No. 1, 23-32, April 2001, ISSN : JRNAL MATEMATIKA DAN KOMPTER Vol 4 No 1, 3-3, Aprl 1, ISSN : 141-51 KAJIAN DISKRETISASI DENGAN METODE GALERKIN SEMI DISKRET TERHADAP EFISIENSI SOLSI MODEL RAMBATAN PANAS TANPA SK KONVEKSI Suhartono dan

Lebih terperinci

Corresponding Author:

Corresponding Author: Perbandngan Fungs Ketahanan Hdup Dengan Metode Non Parametrk Menggunakan Uj Gehan Dan Uj Cox-Mantel (Lvng wth Securty Functon Comparson Method Usng Non Paremetrk Gehan test and Cox-Mantel Tes Ans Sept

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Fuzzy Set Pada tahun 1965, Zadeh memodfkas teor hmpunan dmana setap anggotanya memlk derajat keanggotaan yang bernla kontnu antara 0 sampa 1. Hmpunan n dsebut dengan hmpunaan

Lebih terperinci

PEMODELAN KARAKTERISTIK TINGKAT PENDIDIKAN ANAK DI PROVINSI JAWA BARAT MENGGUNAKAN LOG LINEAR

PEMODELAN KARAKTERISTIK TINGKAT PENDIDIKAN ANAK DI PROVINSI JAWA BARAT MENGGUNAKAN LOG LINEAR PEMODELAN KARAKTERISTIK TINGKAT PENDIDIKAN ANAK DI PROVINSI JAWA BARAT MENGGUNAKAN LOG LINEAR Resa Septan Pontoh 1), Neneng Sunengsh 2) 1),2) Departemen Statstka Unverstas Padjadjaran 1) resa.septan@unpad.ac.d,

Lebih terperinci