ANALISA PERGESERAN NILAI PENGUKURAN TURBIN GAS FLOW METER MENGGUNAKAN STANDAR BELL PROVER
|
|
- Sukarno Halim
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 ANALISA PERGESERAN NILAI PENGUKURAN TURBIN GAS FLOW METER MENGGUNAKAN STANDAR BELL PROVER INTISARI Jalu A. Prakosa, Bernardus H. Sirenden, Nur Tjahyo Eka D. Pusat Penelitian Metrologi LIPI Kompleks PUSPIPTEK Gedung 420, Setu, Tangerang Selatan, Turbin gas meter menggunakan moving part berupa rotor sehingga beresiko tinggi terjadinya perubahan nilai pengukuran seiring banyaknya penggunaan dan waktu. Tidak hanya saran dari expert tetapi juga beberapa publikasi ilmiah menjelaskan tentang kelemahan pergeseran nilai pengukuran pada pengukur jenis turbin. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisa pergeseran nilai pengukuran turbin gas meter menggunakan standar bell prover. Dari hasil kalibrasi dan pengukuran turbin gas meter pada rentang ukur (200 ~ 1400) L/menit didapat bahwa nilai faktor-k turbin sebesar (73,26 ± 0,44) pulsa / L pada tahun 2011 kemudian berubah menjadi sebesar (72,68 ± 0,31) pulsa / L pada tahun Nilai pengukuran faktor-kturbin telah bergeser sebesar 0,58 pulsa / L atau 0.8 % selama 4 tahun. Oleh karena itu pengukur jenis turbin perlu dikalibrasi rutin dalam jangka waktu yang lebih pendek untuk memantau pegeseran nilai dinamis pengukurannya agar mewujudkan nilai pengukuran yang presisi. Kata kunci : Pergeseran nilai, faktor-k, turbin meter, standar aliran gas, bell prover. ABSTRACK The Turbine gas meters using moving parts such as rotor so that have high-risk changes as the number of measurement values and the use of time. Not only the advice of experts but also some scientific publication describes the drift weakness on the turbine meter. The purpose of this study was to analyze the drift of the gas turbine meter measurement values using a standard bell prover. From the results of the calibration and measurement of the gas turbine meter on measuring range of (200 ~ 1400) L / min was found that the value of faktor-kturbine was (73,26 ± 0,44) pulses / L in 2011 and then turned into the amount of (72.68 ± 0.31) pulses / L in The value of the measurement faktor-kturbine has been shifted by 0.58 pulses / L or 0.8% for 4 years. Therefore, turbines meter need to be calibrated regularly in shorter period of time to monitor to dynamic drift measurement value toward realize the precision results. Keywords: Drift, K-Factor, turbine meter, gas flow standard, bell prover. 1. PENDAHULUAN Salah jenis satu alat ukur laju aliran gas yang banyak digunakan adalah turbin gas flow meter. Penggunaan moving parts berupa baling-baling sebagai sensor pengukur besaran laju aliran gas yang melalui turbin flow meter tersebut. Setiap kali baling-baling berputar menghasilkan pulsa elektrik yang menunjukkan volume gas diskrit yang melewatinya. Frekuensi dari pulsa menunjukkan kecepatan laju alir volumetrik dan total pulsa menandakan volume total yang terukur. [1,2] Karena penggunaan moving parts pada
2 pengukur aliran gas jenis turbin tersebut maka terdapat kemungkinan besar terjadinya pergeseran nilai (drift) akibat gesekan, kondisi aus maupun akibat lainnya oleh pemakaian selama fungsi waktu. Menurut saran dari para expert National Metrology Institute (NMI) Negara lain seperti KRISS Korea, CMS ITRI Taiwan dan LNE Cetiat Prancis juga dikuatkan dengan beberapa referensi publikasi ilmiah menjelaskan tentang kelemahan dari penggunaan turbin sebagai standar pengukuran. [3,4] Pusat Penelitian Metrologi LIPI memiliki fasilitas bell prover merek autobell model FTBP A012 dengan nomor seri CS produksi Flow Technology Incorporated dengan rentang ukur laju aliran gas liter / menit dan tekanan operasi sebesar (98 ~ 110) kpa dengan ketidakpastian sebesar 0,2 % [5]. Standar laju aliran gas Bell prover tersebut dapat digunakan untuk dapat menentukan nilai pengukuran suatu turbin gas flowmeter. Prinsip dasar pengukuran laju aliran gas yang merupakan definisi dari besaran volume per waktu pada bell prover yaitu pengukuran waktu yang diperlukan untuk pengumpulan volume gas dalam bel yang telah diketahui volumenya dengan suhu dan temperatur yang terukur [6]. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisa seberapa besar pergeseran nilai pengukuran turbin gas meter menggunakan standar bell prover selama 4 tahun dari 2011 sampai DASAR TEORI 2.1 Nilai Konversi K-Faktor Turbin Gas Flowmeter Turbin gas flowmeter merupakan salah jenis satu alat ukur laju aliran gas, didalamnya terdapat moving parts yang terdiri sebuah baling-baling yang kecepatan perputarannya sebanding dengan besar laju aliran yang melalui flowmeter tersebut. Setiap kali baling-baling berotasi menghasilkan pulsa elektrik pada pickoff yang terpasang pada selubung flowmeter. Setiap pulsa tersebut menunjukkan volume gas diskrit yang melewatinya. Frekuensi dari pulsa menunjukkan kecepatan laju alir volumetrik dan total akumulasi pulsa menunjukkan volume total yang terukur [1]. Berikut ini gambar turbin gas flowmeter yang menunjukkan penggunaan moving parts:
3 (a) (b) Gambar 1. (a) Turbin gas flow meter (b) Isi bagian dalam turbin gas flow meter Faktor-K adalah jumlah pulsa yang dihasilkan flowmeter untuk setiap satuan volume dari gas yang melewatinya. Nilai Faktor-K diperlukan sebagai sebuah nilai konversi dalam pengukuran besaran laju aliran gas menggunakan alat ukur gas turbin flowmeter ini. Berikut ini perumusan dari Faktor-K [7] : N Faktor K...1 V dimana : Faktor-K = Konstanta jumlah pulsa tiap satuan volume turbin gas flowmeter, pulsa / liter
4 N V = Jumlah pulsa yang dihasilkan turbin gas flowmeter, pulsa = Volume gas yang melalui flowmeter, liter Sehingga laju aliran gas dapat diketahui dari nilai Faktor-K tersebut yaitu dinyatakan sebagai persamaan 2 berikut ini [7] : Q V t m N t.( Faktor m K) f.(60) Faktor K...2 N f...3 t s dimana: Q f = Laju aliran gas yang melewati turbin flowmeter, liter / menit = Frekuensi pickoff yaitu jumlah pulsa yang dihasilkan tiap satuan sekon, pulsa / sekon atau Hz t m t s = Waktu dalam menit, menit = Waktu dalam sekon, sekon Sistem Kalibrasi Bell prover Bell prover merupakan salah satu standar primer sistem kalibrasi besaran laju aliran gas. Dalam sebuah survei disebutkan bahwa standar primer yang paling banyak digunakan adalah bell prover yang ditemukan di 23 dari 27 laboratorium NMI yang tersebar di seluruh dunia [8]. Bell prover termasuk jenis sistem kalibrasi positive displacement provers karena sejumlah volume gas dipindahkan ke dalam bel untuk menggerakannya. Prinsip dasar pengukuran laju aliran gas adalah mengukur volume gas per satuan waktu dalam bel yang telah diketahui volumenya dengan suhu dan temperatur yang terukur. Pada sistem ini terdapat sebuah bel yang terbuat dari stainless steel yang telah diketahui dimensi volumenya. Bel tersebut ditempatkan dalam sebuah tangki yang di dalamnya diselimuti cairan oli. Cairan oli itu berfungsi menghalangi udara keluar dan saat kalibrasi dilakukan udara masuk sepenuhnya ke dalam bel untuk mendorongnya bergerak ke atas. Cairan oli itu juga berfungsi memperhalus gerakan liner bel ke atas dan meminimalkan tekanan yang drop ketika kalibrasi berlangsung. Sebuah rotary encoder terletak di atas bel dan terhubung langsung dalam poros katrol yang berfungsi
5 menghasilkan pulsa yang sebanding dengan perpindahan liner bel. Alat interface elektronik digunakan untuk menghitung pulsa encoder yang disinkronisasi dengan timer sehingga selama kalibrasi berlangsung dapat diakuisisi secara akurat data pulsa beserta waktunya [5]. Sebuah counterweight digunakan untuk menyeimbangkan berat bel, sedangkan counterweight kecil tergantung di samping katrol berfungsi untuk mengkompensasi efek buoyancy dan efek liner lainnya dialami oleh bel ketika bergerak sepanjang lintasannya. Pada dasar tangki bel terhubung pipa dari sumber udara kering bertekanan. Sensor temperatur dan tekanan terpasang pada pipa lokasi meter under test (MUT) dan bel beserta tangkinya masing-masing. Udara kering bertekanan sebelum masuk ke pipa bell prover melalui katup kendali dapat diatur laju aliran gasnya. Perhitungan laju aliran gas pada bell prover menggunakan konstanta Faktor-K yaitu jumlah pulsa yang dihasilkan rotary encoder tiap satuan volume gas yang masuk ke dalam bel. [9] Sebuah rotary encoder terletak di atas bel tergabung langsung dalam poros katrol yang berfungsi menghasilkan pulsa yang sebanding dengan perpindahan liner bel. Rotary encoder menghasilkan pulsa ketika bel bergerak naik akibat gas yang terkumpul masuk ke dalam bel. Sebuah timer digunakan untuk menghitung frekuensi pulsa yang dihasilkan encoder. Frekuensi tersebut merupakan jumlah pulsa yang dihasilkan oleh encoder tiap detik yang sebanding dengan laju aliran gas yang mengalir.
6 Gambar 2. Bell prover di Laboratorium Aliran Gas Puslit Metrologi LIPI 3. METODE PENGUKURAN Tempat pengukuran dilakukan di laboratorium aliran gas sub bidang gaya dan massa, Puslit Metrologi LIPI. Setiap pengulangan pengukuran diberi jeda waktu minimal 30 menit sebelum melakukan pengukuran selanjutnya untuk menjaga kestabilan pada
7 standar bell prover. Digunakan software calware TM dari pabrik bell prover yaitu Flow Technology Incorporated sehingga lebih mudah dalam mengambil dan mengolah data pengukuran. Berikut ini Gambar 3, tampilan software Calware TM yang telah digunakan : Gambar 3. Software Calware TM Berikut ini model matematis yang digunakan dalam mengukur nilai faktor-k turbin meter tersebut : K V f.60 Q VB...4 Keterangan : K V : Nilai faktor-k volume pada meter turbin (pulsa/ L) f Q VB (L/menit) : Nilai frekuensi pada meter turbin (pulsa/ s atau Hz) : Laju aliran volume gas pada sistem bell prover
8 4. HASIL DAN PEMBAHASAN Turbin flow meter yang dikalibrasi memiliki serial number dengan rentang ukur dari 200 ~ 1400 L/ menit. Berikut ini Gambar 7 hasil pengukuran nilai faktor- Kturbin meter menggunakan bell prover : Gambar 4. Grafik perbandingan hasil pengukuran nilai Faktor-K turbin gas antara tahun 2011 dengan 2015 Terlihat pada Gambar 4 nilai faktor-kturbin meter bergeser menjadi lebih kecil dari tahun 2011 sampai Nilai faktor-kturbin didapatkan sebesar (73,26 ± 0,44) pulsa/l pada tahun 2011 sedangkan pada tahun 2015 sebesar (72,68 ± 0,31) pulsa/l. [10] Berikut ini Gambar 5 menjelaskan kontribusi masing-masing komponen sesuai model matematis pada persamaan.
9 Gambar 5. Kontribusi ketidakpastian pengukuran nilai Faktor-K turbin gas antara tahun 2011 dengan 2015 Terdapat perbedaan mencolok pada gambar diagram batang pada Gambar 5, yaitu kontribusi pada tahun 2011 didominasi oleh repeatability pengambilan data faktor- Ksebesar 52,9% diikuti kontribusi dari ketertelusuran nilai laju aliran volume gas yang diturunkan oleh standar bell prover sebesar 47,1%. Namun di sisi lain, pada tahun 2015 didominasi oleh ketertelusuran nilai laju aliran volume gas yang diturunkan oleh standar bell prover sebesar 87,9% diikuti kontribusi dari repeatability pengambilan data faktor- K sebesar 12,1%. Perbedaan ini terjadi karena jumlah pengambilan data pada tahun 2015 lebih banyak sehingga memperbanyak derajat kebebasan. Nilai absolut dari angka kesalahan (En) sebesar 1 dengan nilai referensi pada tahun 2011 yang menunjukkan hasil perbandingan nilai pengukuran mengalami pergeseran nilai yang cukup besar. Bahkan nilai rata-rata faktor-kbergeser sampai 0,58 pulsa/l atau 0,8%. Hal ini menguatkan pendapat para expert dan kajian publikasi ilmiah tentang kelemahan turbin meter berpeluang besar terjadinya pergeseran nilai (drift) akibat gesekan, kondisi aus maupun pemakaian selama fungsi waktu akibat penggunaan moving parts di dalam turbin tersebut. Menurut pendapat dan pengalaman expert dari CMS ITRI Taiwan, nilai faktor-kpada turbin meter media fluida gas cenderung bergeser mengecil karena cairan pelicin pelumas pada bearing turbin gas meter cenderung lebih cepat berkurang dibandingkan pada media fluida cairan. Fenomena berkurangnya pelumas bearing akan meningkatkan gaya gesekan putar rotor turbin meter sehingga nilai faktor-kcenderung mengecil. Oleh karena itu pengecekkan dan kalibrasi turbin meter perlu dilakukan rutin dengan jangka waktu yang lebih pendek agar dapat memantau pergeseran nilai faktor-k
10 turbin tersebut. Perbandingan dua hasil pengukuran tersebut nampak jelas pergeserannya pada Gambar 6 di bawah ini. Gambar 6. Grafik perbandingan hasil pengukuran nilai tunggal Faktor-K turbin gas antara tahun 2011 dengan KESIMPULAN Dari hasil pengukuran nilai faktor-kmenggunakan bell prover didapatkan hasilnya sebesar (73,26 ± 0,44) pulsa / L pada tahun 2011 kemudian berubah menjadi sebesar (72,68 ± 0,31) pulsa / L pada tahun Telah terjadi pergeseran nilai faktor-kturbin meter yang cukup besar yaitu 0,58 pulsa/l atau 0,8% selama 4 tahun. Besarnya ketidakpastian pengukuran turbin disebabkabkan dari sumber ketidakpastian pada repeatability pengambilan data faktor-kpada tahun 2011 yaitu 52,9%, namun pada tahun 2015 didominasi oleh ketertelusuran standar bell prover sebesar 87,9%. Perbedaan kontribusi ketidakpastian pengukuran terjadi karena jumlah pengambilan data pada tahun 2015 lebih banyak sehingga memperbanyak derajat kebebasan. Untuk meningkatkan jaminan mutu pengukuran laju aliran gas menggunaan turbin meter maka kalibrasi turbin meter perlu dilakukan rutin dengan jangka waktu yang lebih pendek agar dapat memantau pergeseran nilai faktor-k turbin tersebut.
11 6. UCAPAN TERIMA KASIH Penulis ucapkan terima kasih kepada manajemen Metrologi LIPI dan Islamic Development Bank (IDB) yang telah menyediakan fasilitas turbin meter dan standar laju aliran gas bell prover sehingga kegiatan penelitian ini dapat berlangsung. 7. DAFTAR PUSTAKA [1] Butterworth-Heinemann Ltd, UK : [2] Flow Technology Incorporated FT SERIES TURBINE FLOWMETERS Installation, Operation and Maintenance Manual. Arizona: FTI. [3] Xue Chunling and Sun Yanzuo CORRECTION FOR K FACTOR OF GAS TURBINE FLOW METER, FLOMEKO th IMEKO TC9 Conference on Flow Measurement. Groningen, The Netherland. [4] K. Mattiasson, KEY COMPARISONS AND THE ULTIMATE TRANSFER STANDARD, SP Sveriges Tekniska Forskningsinstitut AB. [5] Flow Technology Incorporated Autobell Bell prover Primary Standard Gas Calibration System. Arizona: FTI. [6] Wright J.D dan Mattingly G.E NIST calibration services for gas flow meters; Piston prover and bell prover gas flow facilities. National Institute of Standards and Technology ( NIST) Special Publication, [7] Flow Technology Incorporated Calware Variable Definition (Rev A). [8] Published By FLOW TECHNOLOGY, INC.-OCTOBER GAS FLOW?. Proceedings of FLOMEKO. Groningen Netherlands, : National Institute of Standards and Technology. 14 Mei [9] Flow Technology Incorporated Report of Calibration for Autobell Model of FTBP A012 and Serial No. CS [10] International Organisation for Standardisation(ISO) ISO/TAG 4 : 1993 Guide to the Expression of Uncertainty in Measurement. Paris : BIPM, ISO, IEC, dan OIML. HASIL DISKUSI Tidak ada diskusi.
PENENTUAN NILAI ACUAN UJI BANDING ANTAR LABORATORIUM KALIBRASI UNTUK KALIBRASI MIKROPIPET BERDASARKAN KONSENSUS
Penentuan Nilai Acuan Uji Banding Antar Laboratorium Kalibrasi untuk Kalibrasi Mikropipet (Renanta Hayu dan Zuhdi Ismail) PENENTUAN NILAI ACUAN UJI BANDING ANTAR LABORATORIUM KALIBRASI UNTUK KALIBRASI
Lebih terperinciMETER GAS ROTARY PISTON DAN TURBIN
METER GAS ROTARY PISTON DAN TURBIN JENIS METER GAS INDUSTRI Meter gas industri yang umum digunakan dalam transaksi perdagangan adalah : Positif Displacement ( yang banyak digunakan adalah tipe rotary piston
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1 Latar Belakang Pengukuran kualitas dan kuantitas cairan Bahan Bakar Minyak atau sering disebut dengan BBM merupakan kegiatan yang sangat penting dalam hal serah terima perdagangan (custody
Lebih terperinciPENINGKATAN KESTABILAN PENGUKURAN FREKUENSI RUBIDIUM DENGAN PEMANFAATAN GLOBAL POSITIONING SYSTEM DISCIPLINED OSCILLATOR
PENINGKATAN KESTABILAN PENGUKURAN FREKUENSI RUBIDIUM DENGAN PEMANFAATAN GLOBAL POSITIONING SYSTEM DISCIPLINED OSCILLATOR Windi Kurnia Perangin-angin 1, A. Mohamad Boynawan 2, Ratnaningsih 3 1 Puslit KIM
Lebih terperinciEVALUASI MESIN STANDAR TORSI NASIONAL PUSLIT METROLOGI - LIPI PADA RENTANG UKUR 5 N M 50 N M
EVALUASI MESIN STANDAR TORSI NASIONAL PUSLIT METROLOGI - LIPI PADA RENTANG UKUR 5 N M 50 N M EVALUATION OF NATIONAL TORQUE STANDARD MACHINE IN THE RESEARCH CENTER FOR METROLOGY IN MEASUREMENT RANGE OF
Lebih terperinciRancang Bangun Sistem Kalibrasi Alat Ukur Tekanan Rendah
Rancang Bangun Sistem Kalibrasi Alat Ukur Tekanan Rendah Sugeng Hariyadi 1, Fitria Hidayanti 1, Sunartoto Gunadi 1 1 Program Studi Teknik Fisika, Fakultas Teknik dan Sains, Universitas Nasional, Jakarta
Lebih terperinciPENGARUH PERUBAHAN KONDISI LINGKUNGAN TERHADAP NILAI TEKANAN YANG DIBANGKITKAN OLEH STANDAR PRESSURE BALANCE
PENGARUH PERUBAHAN KONDISI LINGKUNGAN TERHADAP NILAI TEKANAN YANG DIBANGKITKAN OLEH STANDAR PRESSURE BALANCE Adindra Vickar Ega, R.Rudi Anggoro Samodro Pusat Penelitian Metrologi LIPI Kompleks PUSPIPTEK
Lebih terperinciLAPORAN AKHIR INSENTIF PENINGKATAN KEMAMPUAN PENELITI DAN PEREKAYASA PENGEMBANGAN SISTEM PENGUKURAN DIMENSIONAL
KODE JUDUL : I. 216 LAPORAN AKHIR INSENTIF PENINGKATAN KEMAMPUAN PENELITI DAN PEREKAYASA PENGEMBANGAN SISTEM PENGUKURAN DIMENSIONAL UNTUK REALISASI STANDAR NASIONAL TORSI DAN ALIRAN KEMENTERIAN/LEMBAGA:
Lebih terperinciPENENTUAN NILAI KETIDAKPASTIAN HASIL KALIBRASI DRYER OVEN MESIN SKRIPSI. Oleh: ARIE MULYA NUGRAHA
PENENTUAN NILAI KETIDAKPASTIAN HASIL KALIBRASI DRYER OVEN MESIN SKRIPSI Oleh: ARIE MULYA NUGRAHA 41306120011 PROGRAM STUDY TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS MERCUBUANA JAKARTA 2010 PENENTUAN
Lebih terperinciBAB II PENGUKURAN ALIRAN. Pengukuran adalah proses menetapkan standar untuk setiap besaran yang
BAB II PENGUKURAN ALIRAN II.1. PENGERTIAN PENGUKURAN Pengukuran adalah proses menetapkan standar untuk setiap besaran yang tidak terdefinisi. Standar tersebut dapat berupa barang yang nyata, dengan syarat
Lebih terperinciBAB V METER GAS ROTARY PISTON DAN TURBIN
BAB V METER GA ROTARY PITON DAN TURBIN Indikator Keberhasilan : Peserta diharapkan mampu menjelaskan konstruksi dan prinsip kerja meter gas rotary piston dan turbin. Peserta diharapkan mampu menjelaskan
Lebih terperinci5. Turbine Meters. 4. Magnetic Meters. Magnetic Meters. Magnetic Meters. Magnetic Meters. Prinsip Operasi. Spesifikasi Umum. Kelebihan & Kekurangan
4. Prinsip kerja flowmeter jenis ini didasarkan pada hukum induksi elektromagnetik (Faraday s Low), yaitu bila suatu fluida konduktif elektrik melewati pipa tranducer, maka fluida akan bekerja sebagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. alat ukur suhu yang berupa termometer digital.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Engineer tidak dapat dipisahkan dengan penggunaan alat ukur. Akurasi pembacaan alat ukur tersebut sangat vital di dalam dunia keteknikan karena akibat dari error yang
Lebih terperinciOleh Ir. Najamudin, MT Dosen Universitas Bandar Lampung
Pengukuran Teknik, Oleh Ir. Najamudin, MT Dosen Teknik Mesin UBL KONSEP DASAR PENGUKURAN TEKNIK Oleh Ir. Najamudin, MT Dosen Universitas Bandar Lampung 1.1 Pengukuran ( measurement ) Pengukuran adalah
Lebih terperinciAKTUATOR AKTUATOR 02/10/2016. Rian Rahmanda Putra Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indo Global Mandiri
AKTUATOR Rian Rahmanda Putra Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indo Global Mandiri AKTUATOR Istilah yang digunakan untuk mekanisme yang menggerakkan robot. Aktuator dapat berupa hidrolik, pneumatik dan
Lebih terperinciVALIDASI DAN KARAKTERISASI FLOW METER E-MAG UNTUK PENGEMBANGAN SISTEM AKUISISI DATA FASILITAS EKSPERIMEN UNTAI UJI BETA ABSTRAK
VALIDASI DAN KARAKTERISASI FLOW METER E-MAG UNTUK PENGEMBANGAN SISTEM AKUISISI DATA FASILITAS EKSPERIMEN UNTAI UJI BETA G. Bambang Heru K., Ahmad Abtokhi, Ainur Rosidi Pusat Teknologi Reaktor dan Keselamatan
Lebih terperinciPOMPA. yusronsugiarto.lecture.ub.ac.id
POMPA yusronsugiarto.lecture.ub.ac.id PENGERTIAN KARAKTERISTIK SISTIM PEMOMPAAN JENIS-JENIS POMPA PENGKAJIAN POMPA Apa yang dimaksud dengan pompa dan sistem pemompaan? http://www.scribd.com/doc/58730505/pompadan-kompressor
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pengukuran (measurement) adalah serangkaian kegiatan yang bertujuan untuk menentukan nilai suatu besaran dalam bentuk angka (kuantitatif). Adapun yang dimaksud dengan
Lebih terperinciDASAR PENGUKURAN MEKANIKA
DASAR PENGUKURAN MEKANIKA 1. Jelaskan pengertian beberapa istilah alat ukur berikut dan berikan contoh! a. Kemampuan bacaan b. Cacah terkecil 2. Jelaskan tentang proses kalibrasi alat ukur! 3. Tunjukkan
Lebih terperinciPEMBELAJARAN - 2 PERTEMUAN KE 4 3 x pertemuan DIKLAT FUNGSIONAL PENERA 2011
PEMBELAJARAN - 2 PERTEMUAN KE 4 3 x pertemuan DIKLAT FUNGSIONAL PENERA 2011 Menimbang : UU No.2/1981 tentang ML a. bahwa untuk melindungi kepentingan umum perlu adanya jaminan dalam kebenaran pengukuran
Lebih terperinciTUGAS AKHIR USULAN PEMBUATAN SOP KALIBRASI BERDASARKAN SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO DAN ISO / IEC DI PT X
TUGAS AKHIR USULAN PEMBUATAN SOP KALIBRASI BERDASARKAN SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001-2008 DAN ISO / IEC 17025 DI PT X Disusun Oleh: Nama : Yunita Ramadhani NIM : 4160411-089 Program Studi : Teknik Industri
Lebih terperinciPembuatan Prototipe Thermal Mass Flowmeter Tipe Heat Transfer untuk Pengukuran Laju Aliran Massa Udara
Abstrak Pembuatan Prototipe Thermal Mass Flowmeter Tipe Heat Transfer untuk Pengukuran Laju Aliran Massa Udara Ghina A. Nurdiani, Syafri Firmansyah, Farida I. Muchtadi, Faqihza Mukhlish Program D3 Metrologi
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian pompa Pompa adalah peralatan mekanis untuk meningkatkan energi tekanan pada cairan yang di pompa. Pompa mengubah energi mekanis dari mesin penggerak pompa menjadi energi
Lebih terperinciJURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 2, (2014) ISSN: B-169
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 2, (2014) ISSN: 2301-9271 B-169 Studi Numerik Peningkatan Cooling Performance pada Lube Oil Cooler Gas Turbine yang Disusun Secara Seri dan Paralel dengan Variasi Kapasitas
Lebih terperinciLaporan Tugas Akhir Pembuatan Modul Praktikum Penentuan Karakterisasi Rangkaian Pompa BAB II LANDASAN TEORI
3 BAB II LANDASAN TEORI II.1. Tinjauan Pustaka II.1.1.Fluida Fluida dipergunakan untuk menyebut zat yang mudah berubah bentuk tergantung pada wadah yang ditempati. Termasuk di dalam definisi ini adalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Metrologi adalah ilmu pengetahuan tentang ukur-mengukur (pengukuran). Pengukuran terjadi sejak manusia lahir sampai meninggal. Hal ini membuktikan bahwa seluruh fase
Lebih terperinciV. HASIL DAN PEMBAHASAN
V. HASIL DAN PEMBAHASAN Semua mekanisme yang telah berhasil dirancang kemudian dirangkai menjadi satu dengan sistem kontrol. Sistem kontrol yang digunakan berupa sistem kontrol loop tertutup yang menjadikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hasil pengukuran yang diberikan oleh beberapa alat sejenis tidak selalu menunjukkan hasil yang sama, meskipun alat tersebut mempunyai tipe yang sama. Perbedaan ini
Lebih terperinciTabel 1. Parameter yang digunakan pada proses Heat Exchanger [1]
1 feedback, terutama dalam kecepatan tanggapan menuju keadaan stabilnya. Hal ini disebabkan pengendalian dengan feedforward membutuhkan beban komputasi yang relatif lebih kecil dibanding pengendalian dengan
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN. Rancangan Prototipe Mesin Pemupuk
HASIL DAN PEMBAHASAN Rancangan Prototipe Mesin Pemupuk Prototipe yang dibuat merupakan pengembangan dari prototipe pada penelitian sebelumnya (Azis 211) sebanyak satu unit. Untuk penelitian ini prototipe
Lebih terperinciElektro Hidrolik Aplikasi sitem hidraulik sangat luas diberbagai bidang indutri saat ini. Kemampuannya untuk menghasilkan gaya yang besar, keakuratan
Elektro Hidrolik Aplikasi sitem hidraulik sangat luas diberbagai bidang indutri saat ini. Kemampuannya untuk menghasilkan gaya yang besar, keakuratan dalam pengontrolan dan kemudahan dalam pengoperasian
Lebih terperinciBAB V ANALISA PEMBAHASAN
BAB V ANALISA PEMBAHASAN Proses pengontrolan peralatan ukur dan pantau (Control of Monitoring and Measuring Device Elemen ISO7.6 ISO 9001 2008) di PT Torabika Eka Semesta dilakukan dengan tujuan untuk
Lebih terperinciPurwarupa Mekanisme Akuisisi Data Rotary Vane Positive Displacement Flowmeter dengan Kompensasi Suhu
IJEIS, Vol.4, No.1, April 2014, pp. 101~112 ISSN: 2088-3714 101 Purwarupa Mekanisme Akuisisi Data Rotary Vane Positive Displacement Flowmeter dengan Kompensasi Suhu Ahmad Fajrul Falah* 1, Triyogatama Wahyu
Lebih terperinciANALISIS KINERJA COOLANT PADA RADIATOR
ANALISIS KINERJA COOLANT PADA RADIATOR Alexander Clifford, Abrar Riza dan Steven Darmawan Program Studi Teknik Mesin, Fakultas Teknik Universitas Tarumanagara e-mail: Alexander.clifford@hotmail.co.id Abstract:
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI Teknologi dispenser semakin meningkat seiring perkembangan jaman. Awalnya hanya menggunakan pemanas agar didapat air dengan temperatur hanya hangat dan panas menggunakan heater, kemudian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pompa viskositas tinggi digunakan untuk memindahkan cairan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pompa viskositas tinggi digunakan untuk memindahkan cairan yang memiliki kekentalan (viskositas) yang tinggi dari tempat satu ke tempat yang lain. Ada berbagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam kehidupan sehari-hari, manusia tidak dapat dipisahkan dengan suatu kegiatan pengukuran. Pengukuran dapat diartikan sebagai membandingkan harga variabel yg diukur
Lebih terperinciBAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Perancangan Perangkat Keras
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Perancangan Pada bab ini akan dijelaskan mengenai hasil perancangan meliputi hasil perancangan perangkat keras dan perancangan sistem kendali. 4.1.1 Hasil Perancangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia. Analisa aliran berkembang..., Iwan Yudi Karyono, FT UI, 2008
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Suatu sistem transfer fluida dari suatu tempat ke tempat lain biasanya terdiri dari pipa,valve,sambungan (elbow,tee,shock dll ) dan pompa. Jadi pipa memiliki peranan
Lebih terperinciPenggunaan sistem Pneumatik antara lain sebagai berikut :
SISTEM PNEUMATIK SISTEM PNEUMATIK Pneumatik berasal dari bahasa Yunani yang berarti udara atau angin. Semua sistem yang menggunakan tenaga yang disimpan dalam bentuk udara yang dimampatkan untuk menghasilkan
Lebih terperinciSTUDI METODE KALIBRASI HIGROMETER ELEKTRIK
Studi Metode Kalibrasi Higrometer Elektrik (Arfan Sindhu Tistomo) STUDI METODE KALIBRASI HIGROMETER ELEKTRIK Study on Electrical Hygrometer Calibration Method Arfan Sindhu Tistomo Pusat Penelitian Kalibrasi,
Lebih terperinci1. POMPA MENURUT PRINSIP DAN CARA KERJANYA
1. POMPA MENURUT PRINSIP DAN CARA KERJANYA 1. Centrifugal pumps (pompa sentrifugal) Sifat dari hidrolik ini adalah memindahkan energi pada daun/kipas pompa dengan dasar pembelokan/pengubah aliran (fluid
Lebih terperinciPengukuran Teknik Tri Mulyanto. Bab 1 PENDAHULUAN
Bab 1 PENDAHULUAN Produk suatu pemesinan akan mempunyai kualitas geometrik tertentu. Dimana kualitas yang dihasilkan sangat dipengaruhi oleh pengendalian mutu dan proses produksi. Mutu yang baik tidak
Lebih terperinciBAB III. Universitas Sumatera Utara MULAI PENGISIAN MINYAK PELUMAS PENGUJIAN SELESAI STUDI LITERATUR MINYAK PELUMAS SAEE 20 / 0 SAE 15W/40 TIDAK
BAB III METODE PENGUJIAN 3.1. Diagram Alir Penelitian MULAI STUDI LITERATUR PERSIAPAN BAHAN PENGUJIAN MINYAK PELUMAS SAE 15W/40 MINYAK PELUMAS SAEE 20 / 0 TIDAK PENGUJIAN KEKENTALAN MINYAK PELUMAS PENGISIAN
Lebih terperinciBAB III PERALATAN DAN PROSEDUR PENGUJIAN
BAB III PERALATAN DAN PROSEDUR PENGUJIAN 3.1 PERANCANGAN ALAT PENGUJIAN Desain yang digunakan pada penelitian ini berupa alat sederhana. Alat yang di desain untuk mensirkulasikan fluida dari tanki penampungan
Lebih terperinciDeskripsi Kalibrasi Peralatan Kualitas Lingkungan khususnya Alat Pemantau Udara Ambien
Deskripsi Kalibrasi Peralatan Kualitas Lingkungan khususnya Alat Pemantau Udara Ambien Oleh : Wisnu Eka Yulyanto Bidang Metrologi dan Kalibrasi Puslitbang Kualitas dan Laboratorium Lingkungan (P3KLL) Badan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Metrologi merupakan ilmu yang mempelajari pengukuran besaran - besaran fisika. Metrologi dibagi menjadi tiga kategori, yaitu metrologi legal, metrologi ilmiah dan
Lebih terperinciBAB II ALIRAN FLUIDA DALAM PIPA. beberapa sifat yang dapat digunakan untuk mengetahui berbagai parameter pada
BAB II ALIRAN FLUIDA DALAM PIPA.1 Sifat-Sifat Fluida Fluida merupakan suatu zat yang berupa cairan dan gas. Fluida memiliki beberapa sifat yang dapat digunakan untuk mengetahui berbagai parameter pada
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. tidak terdefinisi. Standar tersebut dapat berupa barang yang nyata, dengan syarat
BAB II LANDASAN TEORI II. 1. Teori Pengukuran II.1.1. Pengertian Pengukuran Pengukuran adalah proses menetapkan standar untuk setiap besaran yang tidak terdefinisi. Standar tersebut dapat berupa barang
Lebih terperinciGambar 11 Sistem kalibrasi dengan satu sensor.
7 Gambar Sistem kalibrasi dengan satu sensor. Besarnya debit aliran diukur dengan menggunakan wadah ukur. Wadah ukur tersebut di tempatkan pada tempat keluarnya aliran yang kemudian diukur volumenya terhadap
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Integrated Steel Mill (ISM) adalah pabrik berskala besar yang menyatukan peleburan besi (iron smelting) dan fasilitas pembuatan baja (steel making), biasanya berbasis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Skema pressurized water reactor (http://www.world-nuclear.org/, September 2015)
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Aliran multifase merupakan salah satu fenomena penting yang banyak ditemukan dalam kegiatan industri. Kita bisa menemukannya di dalam berbagai bidang industri seperti
Lebih terperinciLOGO POMPA CENTRIF TR UGAL
LOGO POMPA CENTRIFUGAL Dr. Sukamta, S.T., M.T. Pengertian Pompa Pompa merupakan salah satu jenis mesin yang berfungsi untuk memindahkan zat cair dari suatu tempat ke tempat yang diinginkan. Klasifikasi
Lebih terperinciContoh-2 Data Hasil Kalibrasi Orifice vs Aliran Standar (Ref.)
Contoh-2 Data Hasil Kalibrasi Orifice vs Aliran Standar (Ref.) 29 Contoh Model Grafik Hasil Kalibrasi Orifice vs Aliran Referensi. 30 Metode Kalibrasi Aliran Udara Pada HVAS Pada dasarnya kalibarsi flowmeter
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam upaya meningkatkan mutu anak timbangan yang ada dipasaran. dan mengembangkan laboratorium massa Direktorat Metrologi menjadi
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam upaya meningkatkan mutu anak timbangan yang ada dipasaran dan mengembangkan laboratorium massa Direktorat Metrologi menjadi laboratorium yang berskala nasional
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. mesin kerja. Pompa berfungsi untuk merubah energi mekanis (kerja putar poros)
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Pompa Pompa adalah salah satu mesin fluida yang termasuk dalam golongan mesin kerja. Pompa berfungsi untuk merubah energi mekanis (kerja putar poros) menjadi energi
Lebih terperinciAplikasi Cairan Pelumas Pada Pengeboran Pelat ASTM A1011 Menggunakan Mata Bor HSS
Jurnal Mechanical, Volume 5, Nomor 2, September 214 Aplikasi Cairan Pelumas Pada Pengeboran Pelat ASTM A111 Menggunakan Mata Bor HSS Arinal Hamni, Anjar Tri Gunadi, Gusri Akhyar Ibrahim Jurusan Teknik
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA HASIL ALAT AUDIOMETER
55 BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA HASIL ALAT AUDIOMETER Pada bab ini akan menjelaskan tentang pengujian alat audiometer dan analisa hasil yang terdapat pada alat. Pengujian dan analisa hasil tersebut meliputi
Lebih terperinciTabel 1.1. Jenis-jenis Besaran Pokok
1. BESARAN DAN SATUAN 1.1.Pendahuluan Ilmu Fisika adalah ilmu yang mempelajari gejala alam secara keseluruhan. Fisika dikaji lebih dalam dengan cara mempelajari bagaimana mengukur besaran-besaran yang
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Prinsip Dasar Hidrolik Hidrolika adalah ilmu yang menyangkut berbagai gerak dan keadaan keseimbangan zat cair. Pada penggunaan secara tekni szat cair dalam industri, hidrolika
Lebih terperinciSession 10 Steam Turbine Instrumentation
Session 10 Steam Turbine Instrumentation Pendahuluan Pengoperasian turbin yang terus menerus dan kondisi yang abnormal mempengaruhi kondisi turbin. Instrumen dibutuhkan untuk memantau kondisi turbin dan
Lebih terperinciREDUKSI KESALAHAN KOSINUS PADA KALIBRASI UNIVERSAL MEASURING MACHINE DENGAN MENGGUNAKAN DISPLACEMENT LASER INTERFEROMETER
REDUKSI KESALAHAN KOSINUS PADA KALIBRASI UNIVERSAL MEASURING MACHINE DENGAN MENGGUNAKAN DISPLACEMENT LASER INTERFEROMETER COSINE ERROR REDUCTION ON THE UNIVERSAL MEASURING MACHINE CALIBRATION USING DISPLACEMENT
Lebih terperinciPOMPA TORAK. Oleh : Sidiq Adhi Darmawan. 1. Positif Displacement Pump ( Pompa Perpindahan Positif ) Gambar 1. Pompa Torak ( Reciprocating Pump )
POMPA TORAK Oleh : Sidiq Adhi Darmawan A. PENDAHULUAN Pompa adalah peralatan mekanik yang digunakan untuk memindahkan fluida incompressible ( tak mampu mampat ) dengan prinsip membangkitkan beda tekanan
Lebih terperinciSistem Meter Minyak. (TF490 - Kapita Selekta) Bandung, 18 Maret Teknik Fisika ITB
Sistem Meter Minyak (TF490 - Kapita Selekta) Bandung, 18 Maret 2000 Teknik Fisika ITB Pendahuluan Sub Tema Latar Belakang? Tujuan yang diharapkan dapat dicapai setelah Mahasiswa Mengikuti Kuliah TF490
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS
BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS Pada bab ini akan dijelaskan mengenai pengujian dan analisis alat peraga sistem kendali pendulum terbalik yang meliputi pengujian dimensi mekanik, pengujian dimensi dan massa
Lebih terperinciBAB III DESKRIPSI ALAT UJI DAN PROSEDUR PENGUJIAN
BAB III DESKRIPSI ALAT UJI DAN PROSEDUR PENGUJIAN 3.1. Rancangan Alat Uji Pada penelitian ini alat uji dirancang sendiri berdasarkan dasar teori dan pengalaman dari penulis. Alat uji ini dirancang sebagai
Lebih terperinciRancang Bangun Sistem Monitoring Aliran dan Harga Penggunaan Air PDAM menggunakan Arduino dan LabVIEW
Rancang Bangun Sistem Monitoring Aliran dan Harga Penggunaan Air PDAM menggunakan Arduino dan LabVIEW Habibi Abdillah 1,a), Sri Hartati 2,b), Ahmad Suaif 1,c) dan Hendro 1,d) 1 Laboratorium Fisika Instrumentasi,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Mesin Fluida Mesin fluida adalah mesin yang berfungsi untuk mengubah energi mekanis poros menjadi energi potensial fluida, atau sebaliknya mengubah energi fluida (energi potensial
Lebih terperinciPrototipe Pembangkit Listrik Tenaga Air Memanfaatkan Teknologi Sistem Pipa Kapiler
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 1, (2014) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) F-99 Prototipe Pembangkit Listrik Tenaga Air Memanfaatkan Teknologi Sistem Pipa Kapiler Yogo Pratisto, Hari Prastowo, Soemartoyo
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Pompa Pompa adalah suatu mesin yang digunakan untuk memindahkan fluida dari satu tempat ketempat lainnya, melalui suatu media aluran pipa dengan cara menambahkan energi
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS. Sebelum melakukan pengujian pada sistem Bottle Filler secara keseluruhan, dilakukan beberapa tahapan antara lain :
BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS Bab ini akan membahas mengenai pengujian dan analisis pada alat Bottle Filter yang berbasis mikrokontroler. Tujuan dari pengujian adalah untuk mengetahui apakah alat yang
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
15 BAB II TINJAUAN PUSTAKA Kompresor merupakan suatu komponen utama dalam sebuah instalasi turbin gas. Sistem utama sebuah instalasi turbin gas pembangkit tenaga listrik, terdiri dari empat komponen utama,
Lebih terperinciBAB III METODELOGI PENGUJIAN
BAB III METODELOGI PENGUJIAN 3.1 Diagram Alir Pengujian Minyak Pelumas Pengisian Minyak dan Pemanasan Oli SAE 15W/40 Oli SAE 40 Data Pengujian Oli Pengujian Bantalan Luncur dan Kekentalan 1.1000 Rpm 2.1500
Lebih terperinciKajian Kalibrasi Timbangan Analit dengan Penjaminan Mutu ISO 17025
Harsojo/Kajian Kalibrasi Timbangan Analit dengan Penjaminan Mutu ISO 17025 55 Kajian Kalibrasi Timbangan Analit dengan Penjaminan Mutu ISO 17025 Harsojo Jurusan Fisika FMIPA Universitas Gadjah Mada, Sekip
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Tempat penelitian Penelitian dilakukan di Laboratorium Fenomena Dasar Mesin (FDM) Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. 3.2.Alat penelitian
Lebih terperinciIV. HASIL DAN PEMBAHASAN
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. SPESIFIKASI MESIN PELUBANG TANAH Sebelum menguji kinerja mesin pelubang tanah ini, perlu diketahui spesifikasi dan detail dari mesin. Mesin pelubang tanah untuk menanam sengon
Lebih terperinciPENGARUH JARAK SALURAN KELUAR AIR DAN UDARA TERHADAP KARAKTERISTIK SPRAY PADA TWIN FLUID ATOMIZER
PENGARUH JARAK SALURAN KELUAR AIR DAN UDARA TERHADAP KARAKTERISTIK SPRAY PADA TWIN FLUID ATOMIZER An Nisaa Maharani, ING Wardana, Lilis Yuliati Jurnal Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Brawijaya
Lebih terperinciMETODE ANALISIS HASIL KALIBRASI DEW POINT
INTISARI METODE ANALISIS HASIL KALIBRASI DEW POINT Melati Azizka Fajria, Arfan Sindhu Tistomo Pusat Penelitian Metrologi LIPI Kompleks PUSPIPTEK Gedung 420, Setu, Tangerang Selatan, 15314 mela004@lipi.go.id
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Perpipaan Dalam pembuatan suatu sistem sirkulasi harus memiliki sistem perpipaan yang baik. Sistem perpipaan yang dipakai mulai dari sistem pipa tunggal yang sederhana
Lebih terperinciPERANCANGAN SISTEM AKUSISI DATA PADA MINI MARITIME WEATHER STATION. Oleh: Edi Yulianto. Pembimbing : Ir.Syamsul Arifin, MT Imam Abadi, ST.
SEMINAR TUGAS AKHIR PERANCANGAN SISTEM AKUSISI DATA PADA MINI MARITIME WEATHER STATION Oleh: Edi Yulianto Pembimbing : Ir.Syamsul Arifin, MT Imam Abadi, ST. MT 1 LATAR BELAKANG Pemanasan global Pola iklim
Lebih terperinciAER SAMPLING SDN BHD Masai, Malaysia
AERHQWW-17025-id Revision 0, Page 1 of 6 Asosiasi Akreditasi Laboratorium Amerika (A2LA) Laboratorium Terakreditasi A2LA telah memberikan akreditasi kepada AER SAMPLING SDN BHD Masai, Malaysia Untuk kompetensi
Lebih terperinciKata Pengantar. sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan
Kata Pengantar Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang turbin uap ini dengan baik meskipun
Lebih terperinciRotameter adalah suatu alat ukur yang mengukur laju aliran berupa cairan atau gas dalam tabung tertutup.
12/10/2014 1 DEFINISI Rotameter adalah suatu alat ukur yang mengukur laju aliran berupa cairan atau gas dalam tabung tertutup. 12/10/2014 2 CODE DAN STANDARD ASME MFC-18M, Measurement of Fluid Flow Using
Lebih terperinciProses Pengosongan Mixer Batch Larutan Cat Densitas 1,66; Viskositas 110 Cp; Volume Liter Ke Hopper Pengalengan Selama 20 Menit
TUGAS UNIT OPERASI II : MEKANIKA FLUIDA Proses Pengosongan Mixer Batch Larutan Cat Densitas 1,66; Viskositas 110 Cp; Volume 20000 Liter Ke Hopper Pengalengan Selama 20 Menit Disusun oleh : Kelompok 7 Abrar
Lebih terperinciSujawi Sholeh Sadiawan, Nova Risdiyanto Ismail, Agus suyatno, (2013), PROTON, Vol. 5 No 1 / Hal 44-48
PENGARUH SIRIP CINCIN INNER TUBE TERHADAP KINERJA PERPINDAHAN PANAS PADA HEAT EXCHANGER Sujawi Sholeh Sadiawan 1), Nova Risdiyanto Ismail 2), Agus suyatno 3) ABSTRAK Bagian terpenting dari Heat excanger
Lebih terperinciPENGARUH WAKTU PENGADUKAN DAN PENGAMBILAN SAMPEL LARUTAN CaCO 3 3% TERHADAP JUMLAH ENDAPAN PADA ALAT FILTER PRESS
TUGAS AKHIR PENGARUH WAKTU PENGADUKAN DAN PENGAMBILAN SAMPEL LARUTAN CaCO 3 3% TERHADAP JUMLAH ENDAPAN PADA ALAT FILTER PRESS (Effect of Stirring and Sampling Time CaCO 3 3% Solution To The Number Of Filter
Lebih terperinciBAB V KALIBRASI DAN PENGUJIAN SISTEM 72 BAB V KALIBRASI DAN PENGUJIAN SISTEM
BAB V KALIBRASI DAN PENGUJIAN SISTEM 72 BAB V KALIBRASI DAN PENGUJIAN SISTEM 5.1 Kalibrasi Pengertian kalibrasi menurut ISO adalah seperangkat operasi dalam kondisi tertentu yang bertujuan untuk menentukan
Lebih terperinciBAB IV PENGOLAHAN DATA
BAB IV PENGOLAHAN DATA 4.1 Perhitungan Daya Motor 4.1.1 Torsi pada poros (T 1 ) T3 T2 T1 Torsi pada poros dengan beban teh 10 kg Torsi pada poros tanpa beban - Massa poros; IV-1 Momen inersia pada poros;
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ilmu metrologi sebagai ilmu yang tertua di dunia memiliki banyak pembahasan mengenai permasalahan yang muncul di sekitar kehidupan manusia, di atas tempat makhluk hidup
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Maksud dan Tujuan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu tujuan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1981 tentang Metrologi Legal adalah untuk melindungi kepentingan umum melalui jaminan kebenaran pengukuran dan adanya
Lebih terperinciFisika Umum (MA-301) Gerak Linier (satu dimensi) Posisi dan Perpindahan. Percepatan Gerak Non-Linier (dua dimensi)
Fisika Umum (MA-301) Topik hari ini (minggu 2) Gerak Linier (satu dimensi) Posisi dan Perpindahan Kecepatan Percepatan Gerak Non-Linier (dua dimensi) Gerak Linier (Satu Dimensi) Dinamika Bagian dari fisika
Lebih terperinciAntiremed Kelas 11 FISIKA
Antiremed Kelas 11 FISIKA UTS FISIKA LATIHAN 2 KELAS 11 Doc. Name: AR11FIS02UTS Version : 2014 10 halaman 1 01. Perhatikan gambar! 5kg F 1m 4m Berapakah besar gaya F agar papan tersebut setimbang? (A)
Lebih terperinciRANCANG BANGUN MARITIME BUOY WEATHER UNTUK MENDUKUNG SISTEM INFORMASI CUACA MARITIM DI PELABUHAN TANJUNG PERAK, SURABAYA
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-6 1 RANCANG BANGUN MARITIME BUOY WEATHER UNTUK MENDUKUNG SISTEM INFORMASI CUACA MARITIM DI PELABUHAN TANJUNG PERAK, SURABAYA Tri Kurniawan, Syamsul Arifin dan
Lebih terperinciANALISIS KETIDAKPASTIAN KALIBRASI TIMBANGAN NON-OTOMATIS DENGAN METODA PERBANDINGAN LANGSUNG TERHADAP STANDAR MASSA ACUAN
ANALISIS KETIDAKPASTIAN KALIBRASI TIMBANGAN NON-OTOMATIS DENGAN METODA PERBANDINGAN LANGSUNG TERHADAP STANDAR MASSA ACUAN Renanta Hayu Peneliti pada Pusat Penelitian Kalibrasi Instrumentasi Metrologi LIPI
Lebih terperinciKategori Dasar Industri
SISTEM KONTROL INDUSTRI Sumber: Mikell P Groover, Automation, Production Systems, and Computer-Integrated Manufacturing, Second Edition, New Jersey, Prentice Hall Inc., 2001, Chapter 4 Materi #5 Kategori
Lebih terperinciPERANCANGAN SISTEM INFORMASI DEBIT AIR BERBASIS ARDUINO UNO
PERANCANGAN SISTEM INFORMASI DEBIT AIR BERBASIS ARDUINO UNO Arif Azhari, Soeharwinto, Konsentrasi Teknik Komputer, Departemen Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara (USU) Jl. Almamater,
Lebih terperinci1. Tujuan 1. Mempelajari hukum Newton. 2. Menentukan momen inersia katrol pesawat Atwood.
1. Translasi dan rotasi 1. Tujuan 1. Mempelajari hukum Newton. 2. Menentukan momen inersia katrol pesawat Atwood. 2. Alat dan ahan Kereta dinamika : 1. Kereta dinamika 1 buah 2. eban tambahan @ 200 gram
Lebih terperinciKALIBRASI JANGKA SORONG JAM UKUR (DIAL CALLIPER)
KALIBRASI JANGKA SORONG JAM UKUR (DIAL CALLIPER) DENGAN MENGGUNAKAN METODE STANDAR JIS B 7507 1993 DI LABORATORIUM PENGUKURAN TEKNIK MESIN UNIVERSITAS RIAU Zulfebri 1, Dodi Sofyan Arief 2 1 Mahasiswa Jurusan
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Perancangan 4.1.1 Gambar Rakitan (Assembly) Dari perancangan yang dilakukan dengan menggunakan software Autodesk Inventor 2016, didapat sebuah prototipe alat praktikum
Lebih terperinciKARAKTERISTIK GETARAN DAN TEKANAN RUANG SILINDER AKIBAT VARIASI PUTARAN KOMPRESOR PADA LIMA MODEL PROFIL DUDUKAN KATUP TEKAN SEBUAH KOMPRESOR TORAK
KARAKTERISTIK GETARAN DAN TEKANAN RUANG SILINDER AKIBAT VARIASI PUTARAN KOMPRESOR PADA LIMA MODEL PROFIL DUDUKAN KATUP TEKAN SEBUAH KOMPRESOR TORAK Muhamad Abdurrochman 2108 100 147 Pembimbing : Ir. Bambang
Lebih terperinci