Makalah Seminar Tugas Akhir. Robot Berkaki Empat Pendeteksi Cahaya dan Penghindar Rintangan

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Makalah Seminar Tugas Akhir. Robot Berkaki Empat Pendeteksi Cahaya dan Penghindar Rintangan"

Transkripsi

1 Makalah Semnar Tugas Akhr Robot Berkak Empat Peneteks Cahaya an Penghnar Rntangan Dw Inro Woo [], Iwan Setawan, S.T, M.T [], Bu Setyono, S.T, M.T [] Jurusan Teknk Elektro, Fakultas Teknk, Unverstas Dponegoro Jln. Prof. Suharto, Tembalang, Semarang, Inonesa Abstrak Robotka merupakan bang lmu pengetahuan yang mengalam perkembangan engan cepat, salah satunya aalah robot berkak empat. Pembahasan mengena robot berkak melput banyak hal sepert fungs an kegunaannya, metoe kontrol yang gunakan an lan-lan. Permasalahan yang muncul paa robot berkak empat n aalah cara meneteks aanya cahaya an cara menghnar sebuah rntangan epan robot. Tujuan utama ar tugas akhr n aalah menggunakan metoe kenal yang bak agar robot bsa meneteks aanya cahaya an apat menghnar rntangan epan robot tanpa menabrak rntangan yang menghalangnya. Robot berkak n menggunakan sensor LDR yatu untuk meneteks aanya cahaya an sensor ultrasonk (PING TM ) yatu untuk meneteks aa taknya rntangan sehngga robot berkak mampu berjalan tanpa menabrak rntangan yang menghalangnya. Seangkan untuk penggeraknya (kak) gunakan motor servo. Paa tugas akhr n, permasalahan paa robot berkak selesakan engan menerapkan metoe kenal Proporsonal Dervatf (PD). ata kunc : Robot berkak, enal Proporsonal Dervatf, Sensor LDR, Sensor jarak I. PENDAHULUAN Robot berkak peneteks cahaya an penghnar rntangan sangat pentng kegunaannya, sepert robot berkak yang gunakan untuk melakukan penyusupan paa aerah-aerah yang berbahaya, sebaga pembersh ruangan, penghantar barang pabrk-pabrk an rumah sakt, eksploras wlayah yang berbahaya atau yang belum terjamah manusa, bahkan robot berkak juga berperan alam hal eukatf an hburan (entertanmen). Dan hal yang harus perhatkan alam pembuatan robot berkak n aalah pembuatan mekank robot an metoe pengontrolan yang gunakan. Paa Tugas Akhr n, selan mempunya kemampuan menghnar rntangan, robot berkak juga mempunya kemampuan untuk meneteks aanya cahaya. Pengenal PD (Proportonal Dervatve) gunakan untuk mengontrol pergerakan robot an mengontrol kecepatan gerak robot alam mencapa rntangan. Paa asarnya pengenal proporsonal suah mencukup untuk mengenalkan pergerakan robot berkak an kecepatan gerak robot alam mencapa rntangan. Penambahan pengenal ervatve n sebabkan karena sfat ar pengenal ervatve yang apat membantu memperbak error an mempreks error yang akan terja. Tujuan alam pengerjaan Tugas Akhr yang berjuul Robot Berkak Empat Peneteks Cahaya an Penghnar Rntangan n aalah mengaplkaskan perancangan sstem kontrol umpan balk berbass proporsonal ervatf sehngga robot yang rancang apat meneteks Mahasswa Jurusan Teknk Elektro UNDIP Staf Pengajar Jurusan Teknk Elektro UNDIP [] cahaya an menghnar aanya rntangan epan robot. II. DASAR TEORI. nematka Gerak Robot ak Empat Motor servo ak kanan epan melangkah a b c e ak kanan belakang melangkah f g h j Gambar. Robot kak empat tampak sampng Berkut n aalah tabel ar pergerakan robot berkak empat: Tabel. Gerak kak Robot Berkak Empat

2 .3 Sensor Jarak Sensor yang gunakan paa Tugas Akhr n merupakan sebuah sensor ultrasonk buatan Parallax (Sensor PING Ultrasonk Range Fner). Bentuk vsual sensor yang gunakan alam tugas akhr n tunjukkan paa Gambar.3. Sensor PING n secara khusus esan untuk apat mengukur jarak sebuah bena paat. eterangan : : ak menempel ke lanta : ak nak. Pengenal PID Pengenal PID aalah suatu sstem pengenal yang merupakan gabungan antara pengenal proporsonal, ntegral, an turunan (ervatve). Dalam waktu kontnyu, snyal keluaran pengenal PID apat rumuskan sebaga berkut. u( u( atau e( P P e( T t 0 t 0 e( t e( t T e( (.) t e( t.(.) engan u ( = snyal keluaran pengenal PID P = konstanta proporsonal T = waktu ntegral T = waktu turunan = konstanta ntegral = konstanta turunan e ( = snyal kesalahan (e( = referens output ) Ja, fungs alh pengenal PID (alam oman s) apat nyatakan sebaga berkut. Gc s p s.(.3) s Dagram blok pengenal PID apat lhat paa Gambar. masukan E(s) s + p - s Y(s) Gambar. Dagram blok pengenal PID. U(s) [] Gambar.3 Sensor PING Ultrasonk Range Fner. Sensor PING meneteks jarak objek engan cara memancarkan gelombang ultrasonk (40kHz) selama waktu pemancaran kemuan meneteks pantulannya. Sensor PING memancarkan gelombang ultrasonk sesua engan pulsa trgger ar mkrokontroler sebaga pengenal. Gambar.4 menunjukkan tmng agram ar sensor PING. Gambar.4 Tmng Dagram Sensor PING Ultrasonk Range Fner. Waktu tempuh gelombang ultrasonk apat tunjukkan paa Gambar.5. Maka jarak yang ukur apat rumuskan sebaga berkut : t sx m s Jarak = IN 344 / meter.(.4) Gambar.5 Ilustras cara kerja sensor PING..4 LDR (Lght Depenent Resstor) LDR mempunya karakterstk mana nla resstansnya yang tngg ketka tak terkena cahaya an nla resstansnya akan

3 turun ketka LDR terkena cahaya. Besarnya penurunan nla resstans LDR juga pengaruh oleh ntenstas cahaya yang masuk ke LDR, semakn tngg ntenstas cahayanya maka semakn renah pula nla resstansnya. LDR cc R Mkrokontroler n plh karena ftur-fturnya yang lebh lengkap sepert ADC nternal engan feltas 0 bt, tmer engan kemampuan menghaslkan gelombang PWM, pemrograman ISP, EEPROM nternal, flash memor 8 b (4 b wors) an ftur-ftur lannya. Sstem Mnmum Mkrokontroler ATmega8535 out PORTA PA.0 - PA.3 : Push Button PA.4 - PA.7 : Sensor LDR PORTB PB.0 - PB.7 : Motor Servo Gambar.6 Rangkaan Sensor Cahaya Besar tegangan keluaran (O) aalah : R O CC R R = Tahanan Ser R = Tahanan LDR (.5) III. PERANCANGAN 3. Perancangan Perangkat eras Perancangan perangkat keras paa plant robot berkak n melput mkrokontroler AR ATmega 8535, sensor ultrasonk (PING TM ), sensor LDR, Push button, LCD an rangkaan catu aya. Secara umum perancangan yang akan buat apat jelaskan paa gambar agram blok, Gambar 3. bawah n. Sensor PING Sensor LDR Push Button Sstem Mkrokontroler ATMega 8535 Catu Daya Gambar 3. Blok agram sstem LCD Motor Servo 3.. Sstem Mnmum AR ATMega8535 Mkrokontroler AR ATmega8535 yang gunakan suah menukung kemampuan In- System Programmng, mana pengsan program ke alam sstem engan mkrokontroler yang seang gunakan bsa lakukan. Mkrokontroler ATmega8535 berfungs sebaga pengenal utama. Algortma kontrol PD tanamkan ke alam mkrokontroler melalu lstng program yang suah comple. [3] PORTC PORTD PC.0 - PC.7 : LCD (Lqu Crystal Dsplay) PD.6 : Sensor PING PD.7 : Motor Servo Mn Gambar 3. Alokas port paa sstem mnmum mkrokontroler ATmega8535 Ftur-ftur ar mkrokontroler yang gunakan alam pembuatan Tugas Akhr n melput tmer yang fungskan sebaga PWM moe phase correct untuk membangktkan snyal PWM sebaga snyal kontrol, seangkan PORTA an PORTC gunakan sebaga gtal I/O basa. 3.. Sensor Ultrasonk Berasarkan atasheet, moul PING TM n apat gunakan untuk mengukur jarak bena sejauh 3 cm sampa 300 cm. Sstem n apat terapkan paa robot sebaga pengnera aanya halangan. Paa sstem robot n rentang jarak yang gunakan aalah 0 cm sampa 60 cm. Jarak yang ukur apat rumuskan sebaga berkut : t sx m s Jarak = IN 344 / meter Untuk perhtungan waktu yang perlukan gelombang ultrasonk untuk menempuh jarak cm aalah sebaga berkut : t x34400 cm / s cm n cm x cm t n cm t n Dengan emkan, untuk mengukur jarak tempuh gelombang ultrasonk per centmeter, perlukan tmer engan waktu overflow sebesar 58.0 μs. Perhtungan jarak akan hentkan apabla terja perubahan logka low paa PIND.6 us s

4 sebaga tana bahwa tereteks pantulan gelombang ultrasonk Sensor LDR LDR cc R error jarak an perubahan error jarak. eluaran ar pengenal Proportonal Dervatve (PD) n berupa snyal kontrol yang kemuan mengenalkan plant motor servo, sehngga kecepatan kak paa robot n kenalkan oleh snyal kontrol ar masng-masng pengenal Proportonal Dervatve (PD). Blok agram pengenalan secara umum apat lhat paa Gambar 3.4 berkut. out Gambar 3.3 Rangkaan Sensor Cahaya Ref jarak + - Error enal Proporsonal Dervatve ROBOT BERAI Motor Servo Jarak put Paa gambar 3.3, rangkaan sensor cahaya konfguraskan sebaga rangkaan pembag tegangan, engan rangkaan atas maka ketka aa cahaya, rangkaan akan menghaslkan tegangan keluaran engan range antara 0 5. Perhtungan tegangan outputnya aalah : ons gelap, maka tahanan LDR, sehngga: CC R R olt x 5 ons terang, maka tahanan LDR 0 ohm, sehngga: CC R R 00 x ,5 olt Tegangan keluaran yang haslkan rangkaan sensor cahaya n mempunya range antara 0 5 volt, keluaran rangkaan n tak memerlukan pengkons snyal sehngga apat langsung sebaga masukan analog ar rangkaan ADC 3. Perancangan Perangkat Lunak (Software) Robot yang buat paa Tugas Akhr n aalah robot yang mempunya tugas untuk meneteks aanya cahaya an juga berkemampuan untuk menghnar rntangan epan robot. Robot n kenalkan engan menggunakan pengenal Proportonal Dervatve (PD) an masukan pengenal berupa [4] Gambar 3.4 Blok Dagram Sstem Gambar 3.5 berkut aalah gambar agram keaaan pengenalan robot berkak peneteks cahaya an penghnar rntangan. Insalsas /Robot Dam; Baca Sensor Jarak; Baca Sensor cahaya; Jarak Aktual Scannng Objek Meneteks Jarak /Aturan PID; Sensor Png Meneteks Cahaya /Aturan Cahaya; Meneteks Jarak /Aturan PID; Meneteks Jarak /Aturan PID; Tak Meneteks Jarak & Cahaya Baca Jarak /Membanngkan Jarak anan an r; Obstacle Avoance Robot Maju Seekng Lght Meneteks Cahaya /Aturan Cahaya; Meneteks Cahaya /Aturan Cahaya; Gambar 3.5 Dagram eaaan Sstem Robot Berkak I. PENGUJIAN DAN ANALISA 4. Pengujan Perangkat eras 4.. Pengujan Sensor PING Pengujan terhaap sensor PING lakukan engan mengukur jarak suatu bena terukur yang letakkan haapan sensor, pembacaan sensor batas paa jarak 0 cm 90 cm. Data hasl pengukuran yang lakukan aalah sebaga berkut.

5 Tabel 4. Hasl pengukuran jarak engan PING. No. Jarak Terukur (cm) 0 9,5 0 0, , , ,5 Dar Tabel 4., terlhat bahwa sensor PING TM tak sesua terhaap jarak sesungguhnya. Hal n sebabkan karena pengukuran atau aanya pembulatan alam pemrograman. 4.. Pengujan Sensor LDR Pengujan rangkaan LDR n berguna untuk mengetahu karakterstk LDR yang gunakan serta membanngkan tegangan keluaran antara keempat rangkaan sensor LDR yatu LDR epan, LDR anan, LDR kr an LDR belakang. Pengujan lakukan engan pencahayaan ar senter, kemuan ukur tegangan keluaran ar rangkaan LDR yang konfguras sebaga pembag tegangan. Tabel 4.4 Tegangan keluaran LDR Jarak Senter (cm) Rangkaan LDR Depan (ol Rangkaan LDR anan (ol Jarak Tereteks PING (cm) Tegangan eluaran Rangkaan LDR r (ol Rangkaan LDR Belakang (ol 0 3,43 3,68,46 3,44 0 3,3 3,66,5 3, ,7 3,60,96 3, ,9 3,55,63 3,3 50,98 3,5,49 3,4 60,86 3,45,38 3,5 70,74 3,40,9 3, 80,63 3,37,06 3,04 90,58 3,35 0,95,99 00,49 3,0 0,90,88 Dar tabel 4.4 apat amat bahwa semakn jauh jarak senter, maka tegangan yang haslkan rangkaan LDR semakn kecl. 4. Pengujan Perangkat Lunak 4.. Pengujan Nla p paa Robot Berkak Empat Secara gars besar nla p yang akan nput-kan batas antara 0-5. Aapun hasl pengamatan vsual robot berkak engan pengenal proposonal aalah sebaga berkut: Tabel 4. Hasl Pengujan robot berkak engan pengenal proposonal (p) No Pengujan lakukan engan memasukkan nla p saja, kemuan nla jarak referens yang gunakan aalah. Penggunaan nla jarak referens yang berbea tentunya akan memberkan hasl yang berbea pula. Dar hasl pengujan peroleh nformas bahwa pemlhan nla p yang besar akan apat membuat robot berkak bergerak lebh cepat alam menuju halangan 4.. Pengujan Nla p an paa Robot Berkak Empat Nla p an yang akan -nput-kan batas antara 0-5. Aapun hasl pengamatan vsual robot berkak engan pengenal proposonal ervatve aalah sebaga berkut: Tabel 4.3 Hasl Pengujan robot berkak engan pengenal proposonal ervatve No Jarak Referens (cm) p Waktu Robot Mencapa Rntangan (etk) Jarak Referens (cm) aras Parameter p Waktu Robot Mencapa Rntangan (etk) Antara pengenal P an pengenal PD memberkan perbeaan hasl yang sgnfkan. Maka terapkanlah pengenal PD. Dmana proposonal berfungs sebaga aks robot menekat jarak referens (mempercepat rse tme), an ervatve berfungs untuk koreks terhaap tngkah robot [5]

6 4.3 Pengujan Pergerakan Robot Dalam Meneteks Cahaya an Menghnar Rntangan 4.3. Pergerakan Robot alam Meneteks Cahaya ar belakang robot maka robot akan berotas ke kanan engan suut ketajaman yang lebh besar Pergerakan Robot alam Menghnar Rntangan LDR Depan Gambar 4. Sensor cahaya epan meneteks aanya cahaya an robot bergerak maju Gambar 4.5 Robot Bergerak maju sampa menuju jarak referens LDR anan Gambar 4.6 Pengujan robot engan jarak referens 0 cm, robot berhent Gambar 4. Sensor cahaya kanan meneteks aanya cahaya an robot belok/berotas ke kanan Gambar 4.7 Robot melakukan scannng setelah mencapa jarak referens LDR r cm Gambar 4.8 Robot melakukan rotas ke kanan apabla jarak halangan engan robot sebelah kanan lebh besar banngkan jarak halangan kr robot. cm Gambar 4.3 Sensor cahaya kr meneteks aanya cahaya an robot belok/berotas ke kr LDR Belakang Gambar 4.4 Sensor cahaya belakang meneteks aanya cahaya an robot belok/berotas ke kanan Paa gambar atas, terlhat bahwa robot bergerak sesua engan atangnya cahaya. Dengan jarak ar sumber cahaya yatu sebesar 0 cm. Apabla sumber cahaya berasal ar epan robot maka robot akan bergerak maju. Apabla sumber cahaya berasal ar kanan robot maka robot akan berotas ke kanan. Apabla sumber cahaya berasal ar kr robot maka robot akan berotas ke kr. Apabla sumber cahaya berasal [6] Gambar 4.9 Robot melakukan rotas ke kr apabla jarak halangan engan robot sebelah kr lebh besar banngkan jarak halangan kanan robot. Gambar atas menunjukkan robot bergerak untuk menghnar aanya halangan. Setelah mencapa jarak referens robot berhent an melakukan scannng objek. emuan sensor jarak menghtung jarak terjauh ar halangan untuk melakukan pergerakan robot selanjutnya.

7 . PENUTUP 5. esmpulan Berasarkan perancangan, pengujan, an analss yang telah lakukan, maka apat smpulkan hal-hal sebaga berkut:. Dar hasl pengujan terhaap kenal kecepatan robot alam mencapa rntangan/halangan, apatkan bahwa untuk sstem tanpa kontroler menghaslkan respon sstem yang lambat.. Pengujan engan kontroler proporsonal (p) mempercepat keluaran respon menuju nla referens. Semakn besar nla p, maka semakn cepat rse tme nya sehngga gerak laju ar robot lebh cepat. 3. ontroler fferensal () berpengaruh paa senstvtas sstem terhaap perubahan jarak. 4. eteltan ar sensor jarak PING sangat berpengaruh terhaap pergerakan robot alam menghnar rntangan. 5. Arah gerak robot sangat berpengaruh terhaap peneteksan bentuk rntangan yang beraa epan robot. 5. Saran Sebaga masukan guna pengembangan lebh lanjut ar Tugas Akhr n, maka penuls memberkan beberapa saran sebaga berkut :. Pengenal PD mash memberkan performa yang kurang memuaskan, sehngga untuk pengembangan lebh lanjut apat gunakan sstem kontrol ceras sepert Fuzzy, JST an Algortma Genetk.. Penambahan sensor ultrasonk akan menjakan robot lebh senstf alam membaca aanya halangan. 3. Penambahan sensor LDR akan menjakan robot lebh senstf alam meneteks aanya sumber cahaya. 4. onstruks mekank robot berkak bsa lebh sempurnakan sehngga robot berkak bsa berjalan alam kons jalan berkerkl an jalan tak rata. 5. Robot berkak n bsa tambahkan kamera, sehngga robot bsa pantau ar jarak jauh. [3] Lee, Honglak. kk, Quarupe Robot Obstacle Negotaton va Renforcement Learnng, Stanfor Unversty. [4] Mohroj, Perancangan Bpeal Robot Penjejak Dnng Ruang Menggunakan enal PD, Laporan Tugas Akhr Teknk Elektro Unverstas Dponegoro, Me, 0. [5] Ogata, atsuhko, Teknk ontrol Automatk Jl, Dterjemahkan Oleh Ir. E Leksono, Penerbt Erlangga, Jakarta, 994. [6] Rabbo, Saber Ab, Desan, Implementaton an Control of Walkng Robot va PIC Mcrocontroller, Mechancal Desgn an Pro. Department Shoubra Faculty of Engneerng Benha Unversty, 008. [7] Setawan, Iwan, ontrol PID untuk Proses Inustr, Elex Mea omputno, Jakarta, [8] Taleb, S. kk, Towars Dynamc Step Clmbng For A Quarupe Robot wth Complant Legs, McGll Unversty, Montreal, CANADA. [9] , ATmega 8535 Data Sheet, Januar 00. [0] , PING))) Ultrasonc Dstance Sensor Data Sheet, Maret 0. [] , Coe son AR Data Sheet, Maret 0. [] , LDR Data Sheet, Maret 0. BIODATA MAHASISWA Dw Inro Woo (LF ) Saat n seang melanjutkan stu penkan strata I Jurusan Teknk Elektro, Fakultas Teknk Unverstas Dponegoro onsentras ontrol. Mengetahu an mengesahkan, DAFTAR PUSTAA [] Bejo, Agus, C&AR Rahasa emuahan Bahasa C alam Mkrokontroler ATMega8535. Penerbt Graha Ilmu, Yogyakarta 008. [] Buharto, Woo, Membuat Robot Ceras, Penerbt Elex Mea omputno, Jakarta, 006. [7] Dosen Pembmbng I Iwan Setawan, ST, MT NIP Tanggal: Dosen Pembmbng II Bu Setyono, ST, MT NIP Tanggal:

Makalah Seminar Tugas Akhir. Robot Berkaki Empat Pendeteksi Cahaya dan Penghindar Rintangan Menggunakan Metode Kontrol Fuzzy

Makalah Seminar Tugas Akhir. Robot Berkaki Empat Pendeteksi Cahaya dan Penghindar Rintangan Menggunakan Metode Kontrol Fuzzy Makalah Semnar Tugas Akhr obot Berkak Empat Pendeteks Cahaya dan Penghndar ntangan Menggunakan Metode Kontrol Fuzzy Bernardnus Krsna Anggananto [], Iwan Setawan, S.T, M.T [], Bud Setyono, S.T, M.T [] Jurusan

Lebih terperinci

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN KAPASITANSI METER DIGITAL S K R I P S I

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN KAPASITANSI METER DIGITAL S K R I P S I PERANCANGAN DAN PEMBUATAN KAPASITANSI METER DIGITAL S K R I P S I Dajukan Untuk Memenuh Persyaratan Guna Merah Gelar Sarjana Strata I Teknk Elektro Unverstas Muhammadyah Malang Dsusun Oleh : IZZATUN UDHMA

Lebih terperinci

BAB 1 RANGKAIAN TRANSIENT

BAB 1 RANGKAIAN TRANSIENT BAB ANGKAIAN TANSIENT. Penahuluan Paa pembahasan rangkaan lstrk, arus maupun tegangan yang bahas aalah untuk kons steay state/mantap. Akan tetap sebenarnya sebelum rangkaan mencapa keaaan steay state,

Lebih terperinci

Perbaikan Unjuk Kerja Sistem Orde Satu PERBAIKAN UNJUK KERJA SISTEM ORDE SATU DENGAN ALAT KENDALI INTEGRAL MENGGUNAKAN JARINGAN SIMULATOR MATLAB

Perbaikan Unjuk Kerja Sistem Orde Satu PERBAIKAN UNJUK KERJA SISTEM ORDE SATU DENGAN ALAT KENDALI INTEGRAL MENGGUNAKAN JARINGAN SIMULATOR MATLAB Perbakan Unjuk Kerja Sstem Orde Satu PERBAIKAN UNJUK KERJA SISTEM ORDE SATU DENGAN ALAT KENDALI INTEGRAL MENGGUNAKAN JARINGAN SIMULATOR MATLAB Endryansyah Penddkan Teknk Elektro, Jurusan Teknk Elektro,

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN SIMULATOR PENGENDALIAN POSISI CANNON PADA MODEL TANK MILITER DENGAN PENGENDALI PD (PROPOSIONAL DERIVATIVE)

RANCANG BANGUN SIMULATOR PENGENDALIAN POSISI CANNON PADA MODEL TANK MILITER DENGAN PENGENDALI PD (PROPOSIONAL DERIVATIVE) Makalah Seminar Tugas Akhir RANCANG BANGUN SIMULATOR PENGENDALIAN POSISI CANNON PADA MODEL TANK MILITER DENGAN PENGENDALI PD (PROPOSIONAL DERIVATIVE) Heru Triwibowo [1], Iwan Setiawan [2], Budi Setiyono

Lebih terperinci

PENENTUAN UKURAN SAMPEL UNTUK SURVEY PILKADA MENGGUNAKAN PENDEKATAN BAYES

PENENTUAN UKURAN SAMPEL UNTUK SURVEY PILKADA MENGGUNAKAN PENDEKATAN BAYES Prosng Semnar Nasonal Matematka an Penkan Matematka (SESIOMADIKA) 017 ISBN: 978-60-60550-1-9 Statstka, hal. 14-18 PENENTUAN UKURAN SAMPEL UNTUK SURVEY PILKADA MENGGUNAKAN PENDEKATAN BAYES NENENG SUNENGSIH

Lebih terperinci

SEGMENTASI CITRA MEDIS DENGAN ALGORITMA DETEKSI TEPI KONTUR BERBASIS PELACAKAN TARGET SECARA DINAMIS

SEGMENTASI CITRA MEDIS DENGAN ALGORITMA DETEKSI TEPI KONTUR BERBASIS PELACAKAN TARGET SECARA DINAMIS SEGMENTASI CITRA MEDIS DENGAN ALGORITMA DETEKSI TEPI KONTUR BERBASIS PELACAKAN TARGET SECARA DINAMIS Puruhto Bagus Prakosa, Agus Zanal Arfn, Anny Yunart 3 Teknk Informatka, Fakultas Teknolog Informas,

Lebih terperinci

APLIKASI FUZZY LINEAR PROGRAMMING (FLP) UNTUK OPTIMASI HASIL PERENCANAAN PRODUKSI

APLIKASI FUZZY LINEAR PROGRAMMING (FLP) UNTUK OPTIMASI HASIL PERENCANAAN PRODUKSI Soft Computng, Intellgent Systems an Informaton Technology 2005 UK Petra Surabaya, 28 Jul 2005 APLIKASI FUZZY LINEAR PROGRAMMING (FLP) UNTUK OPTIMASI HASIL PERENCANAAN PRODUKSI Basuk Rahmat, Panca Raharanto,

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 65 BAB IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Penyaan Data Hasl Peneltan Data-ata hasl peneltan yang gunakan alam pengolahan ata aalah sebaga berkut: a. ata waktu kera karyawan b. ata umlah permntaan konsumen c. ata

Lebih terperinci

² Dosen Jurusan Teknik Elektro Industri 3 Mahasiswa D4 Jurusan Teknik Elektro Industri

² Dosen Jurusan Teknik Elektro Industri 3 Mahasiswa D4 Jurusan Teknik Elektro Industri IMPLEMENTASI KONTROLER PID PADA AVR (AUTOMATIC VOLTAGE REGULATOR) UNTUK PENGATURAN TEGANGAN EKSITASI GENERATOR SINKRON 3 FASA Arman Jaya ¹, Iranto ², Amn Setaj 3 1 Dosen Jurusan Teknk Elektro Inustr ²

Lebih terperinci

OPTIMASI LINTAS LAPISAN PADA SISTEM KOMUNIKASI KOOPERATIF PADA DAERAH BERSHADOWING

OPTIMASI LINTAS LAPISAN PADA SISTEM KOMUNIKASI KOOPERATIF PADA DAERAH BERSHADOWING /7 OTIMASI LINTAS LAISAN ADA SISTEM KOMUNIKASI KOOERATIF ADA DAERAH BERSHADOWING Achma Yusuf 05 00 074 Insttut Teknolog Sepuluh Nopember, Fakultas Teknolog Inustr, Jurusan Teknk Elektro Kampus ITS Sukollo,

Lebih terperinci

V. DISTRIBUSI PERJALANAN

V. DISTRIBUSI PERJALANAN V. DISTRIBUSI PERJALANAN 5.. PENDAHULUAN Trp strbuton aalah suatu tahapan yang menstrbuskan berapa jumlah pergerakan yang menuju an berasal ar suatu zona. Paa tahapan n yang perhtungkan aalah :. Sstem

Lebih terperinci

PERCOBAAN 8 RANGKAIAN INVERTING DAN NON INVERTING OP-AMP

PERCOBAAN 8 RANGKAIAN INVERTING DAN NON INVERTING OP-AMP PCOBAAN 8 ANGKAIAN INVTING DAN NON INVTING OP-AMP 8. Tujuan : ) Mendemonstraskan prnsp kerja dar rangkaan penguat nvertng dan non nvertng dengan menggunakan op-amp 74. 2) Investgas penguatan tegangan closed

Lebih terperinci

STUDI DEMAND PENUMPANG TRANSPORTASI UDARA MENUJU DAN KELUAR KABUPATEN FAKFAK ABSTRAK

STUDI DEMAND PENUMPANG TRANSPORTASI UDARA MENUJU DAN KELUAR KABUPATEN FAKFAK ABSTRAK STUDI DEMAND PENUMPANG TRANSPORTASI UDARA MENUJU DAN KELUAR KABUPATEN FAKFAK Wjayanto Mahasswa Magster Bang Keahlan Manajemen Dan Rekayasa Transportas Fakultas Teknk Spl an Perencanaan Insttut Teknolog

Lebih terperinci

Pengaturan Proses Tekanan pada Sistem Pengaturan Berjaringan Menggunakan Kontroler Fuzzy Neural Network

Pengaturan Proses Tekanan pada Sistem Pengaturan Berjaringan Menggunakan Kontroler Fuzzy Neural Network TUGAS AKHIR TE - 091399 Pengaturan Proses Tekanan pada Sstem Pengaturan Berjarngan Menggunakan Kontroler Fuzzy Neural Network Rende Ramadhan NRP 2208100131 Dosen Pembmbng : Ir. Al Faton, M.T. Imam Arfn,

Lebih terperinci

ALAT SERUTAN BUAH PEPAYA OTOMATIS BERBASIS MIKROKONTROLER

ALAT SERUTAN BUAH PEPAYA OTOMATIS BERBASIS MIKROKONTROLER ALAT SERUTAN BUAH PEPAYA OTOMATIS BERBASIS MIKROKONTROLER Laporan In Dsusun Untuk Memenuh Persyaratan Kelulusan Polteknk Neger Srwjaya Pada Jurusan/Program Stud Teknk Komputer Oleh : Nama : Muhammad Fadhl

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Fuzzy Set Pada tahun 1965, Zadeh memodfkas teor hmpunan dmana setap anggotanya memlk derajat keanggotaan yang bernla kontnu antara 0 sampa 1. Hmpunan n dsebut dengan hmpunaan

Lebih terperinci

ELEKTRONIKA ANALOG. Bab 2 BIAS DC FET Pertemuan 5 Pertemuan 7. Oleh : ALFITH, S.Pd, M.Pd

ELEKTRONIKA ANALOG. Bab 2 BIAS DC FET Pertemuan 5 Pertemuan 7. Oleh : ALFITH, S.Pd, M.Pd ELEKTONKA ANALOG Bab 2 BAS D FET Pertemuan 5 Pertemuan 7 Oleh : ALFTH, S.Pd, M.Pd 1 Pemran bas pada rangkaan BJT Masalah pemran bas rkatan dengan: penentuan arus dc pada collector yang harus dapat dhtung,

Lebih terperinci

II. DASAR TEORI. Untuk panjang jari-jari roda r, serta kecepatan rotasi roda kanan, dan kiri berturut-turut dan ω

II. DASAR TEORI. Untuk panjang jari-jari roda r, serta kecepatan rotasi roda kanan, dan kiri berturut-turut dan ω ANCANG BANGUN OBOT MOBI PENCAI TAGET DAN PENGHINDA INTANGAN MENGGUNAKAN KENDAI OGIKA FUZZY Junad Santoso. 1, Iwan Setawan, ST. MT.,Tras Andromeda, ST. MT. Jurusan Teknk Elektro, Fakultas Teknk, Unverstas

Lebih terperinci

b) Sebaliknya : interaksi kalor antara sistem dan lingkungan yang harus berlangsung kuasistatik dan disertai kenaikan suhu,

b) Sebaliknya : interaksi kalor antara sistem dan lingkungan yang harus berlangsung kuasistatik dan disertai kenaikan suhu, I. KALOR DAN HKM KE-1 1.1 Kalor Dketahu ua sstem paa suhu berbea. Apabla kontakkan satu engan yang lan melalu nng atermk, ketahu bahwa suhu keua sstem akan berubah seemkan rupa sehngga akhrnya menja sama.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I-1

BAB I PENDAHULUAN I-1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kendaraan bermotor merupakan alat yang palng dbutuhkan sebaga meda transportas. Kendaraan dbag menjad dua macam, yatu kendaraan umum dan prbad. Kendaraan umum

Lebih terperinci

Solusi Ujian 2 EL2005 Elektronika Sabtu, 3 Mei

Solusi Ujian 2 EL2005 Elektronika Sabtu, 3 Mei Solus Ujan 2 EL2005 Elektronka Sabtu, 3 Me 2014 13.00-15.30 1. Transstor MOSFET Penguat berkut memlk penguatan -25V/V. Anggap nla kapastor tak berhngga. V DD = 5V, V t =0,7V, k n =1mA/V 2. Resstans nput

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan BAB III METODE PENELITIAN A. Jens Peneltan Peneltan n merupakan peneltan yang bertujuan untuk mendeskrpskan langkah-langkah pengembangan perangkat pembelajaran matematka berbass teor varas berupa Rencana

Lebih terperinci

RANGKAIAN SERI. 1. Pendahuluan

RANGKAIAN SERI. 1. Pendahuluan . Pendahuluan ANGKAIAN SEI Dua elemen dkatakan terhubung ser jka : a. Kedua elemen hanya mempunya satu termnal bersama. b. Ttk bersama antara elemen tdak terhubung ke elemen yang lan. Pada Gambar resstor

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN A. Hasl Peneltan Pada peneltan yang telah dlakukan penelt selama 3 mnggu, maka hasl belajar matematka pada mater pokok pecahan d kelas V MI I anatussbyan Mangkang Kulon

Lebih terperinci

PRESENTASI TUGAS AKHIR KI091391

PRESENTASI TUGAS AKHIR KI091391 PRESENTASI TUGAS AKHIR KI09191 IMPLEMENTASI SEGMENTASI CITRA RESONANSI MAGNETIK OTAK MENGGUNAKAN ALGORITMA FUZZY C-MEANS YANG DIMODIFIKASI BERDASARKAN KORELASI ANTAR PIKSEL (Kata Kunc : Segmentas Fuzzy

Lebih terperinci

FUNGSI ALIH SISTEM ORDE 1 Oleh: Ahmad Riyad Firdaus Politeknik Batam

FUNGSI ALIH SISTEM ORDE 1 Oleh: Ahmad Riyad Firdaus Politeknik Batam FUNGSI ALIH SISTEM ORDE Oleh: Ahmad Ryad Frdaus Plteknk Batam I. Tujuan. Memaham cara melakukan smulas sstem fss (sstem mekank dan elektrk) untuk rde 2. Memaham karakterstk sstem fss terhadap perubahan

Lebih terperinci

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN DAN ANALISIS

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN DAN ANALISIS 28 BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN DAN ANALISIS 4.1 Kerangka Pemkran dan Hpotess Dalam proses peneltan n, akan duj beberapa varabel software yang telah dsebutkan pada bab sebelumnya. Sesua dengan tahapan-tahapan

Lebih terperinci

BAB VB PERSEPTRON & CONTOH

BAB VB PERSEPTRON & CONTOH BAB VB PERSEPTRON & CONTOH Model JST perseptron dtemukan oleh Rosenblatt (1962) dan Mnsky Papert (1969). Model n merupakan model yang memlk aplkas dan pelathan yang lebh bak pada era tersebut. 5B.1 Arstektur

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA 4. PENGUJIAN PENGUKURAN KECEPATAN PUTAR BERBASIS REAL TIME LINUX Dalam membuktkan kelayakan dan kehandalan pengukuran kecepatan putar berbass RTLnux n, dlakukan pengujan dalam

Lebih terperinci

SEARAH (DC) Rangkaian Arus Searah (DC) 7

SEARAH (DC) Rangkaian Arus Searah (DC) 7 ANGKAAN AUS SEAAH (DC). Arus Searah (DC) Pada rangkaan DC hanya melbatkan arus dan tegangan searah, yatu arus dan tegangan yang tdak berubah terhadap waktu. Elemen pada rangkaan DC melput: ) batera ) hambatan

Lebih terperinci

METODE KORELASI BARU PADA PENYETELAN PENGENDALI PID DENGAN PENDEKATAN MODEL EMPIRIK FOPDT

METODE KORELASI BARU PADA PENYETELAN PENGENDALI PID DENGAN PENDEKATAN MODEL EMPIRIK FOPDT ISSN 4-989 METODE KORELASI BARU PADA PENYETELAN PENGENDALI PID DENGAN PENDEKATAN MODEL EMPIRIK FOPDT Abdul Wahd dan Rudy Gunawan 2 Laboratorum Sstem Proses Kma Departemen Teknk Gas dan Petrokma Progam

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dan perancangan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium Terpadu

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dan perancangan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium Terpadu 37 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian dan perancangan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas Lampung dan dilaksanakan mulai bulan Maret 2012 sampai

Lebih terperinci

Robot Mobile Penjejak Arah Cahaya Dengan Kendali Logika Fuzzy

Robot Mobile Penjejak Arah Cahaya Dengan Kendali Logika Fuzzy Robot Moble Penjejak Arah Cahaya Dengan Kendal ogka Fuzzy Fajar Wsnu Arbowo Adan Fatchur R Iwan Setawan Abstract: Two DC Motor Velocty Control for dfferental drve can applcate Moble Robot Drver. Each Velocty

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pembelajaran berupa RPP dan LKS dengan pendekatan berbasis masalah ini

BAB III METODE PENELITIAN. pembelajaran berupa RPP dan LKS dengan pendekatan berbasis masalah ini BAB III METODE PENELITIAN A. Desan Peneltan Metode peneltan yang dgunakan dalam pengembangan perangkat pembelajaran berupa RPP dan LKS dengan pendekatan berbass masalah n adalah metode pengembangan atau

Lebih terperinci

BAB IV PERHITUNGAN DAN ANALISIS

BAB IV PERHITUNGAN DAN ANALISIS BAB IV PERHITUNGAN DAN ANALISIS 4.1 Survey Parameter Survey parameter n dlakukan dengan mengubah satu jens parameter dengan membuat parameter lannya tetap. Pengamatan terhadap berbaga nla untuk satu parameter

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR KAJIAN TENTANG PENGARUH PENGGUNAAN BENSOL SEBAGAI BAHAN BAKAR MOTOR EMPAT LANGKAH 105 CC DENGAN VARIASI CDI TIPE STANDAR DAN RACING

TUGAS AKHIR KAJIAN TENTANG PENGARUH PENGGUNAAN BENSOL SEBAGAI BAHAN BAKAR MOTOR EMPAT LANGKAH 105 CC DENGAN VARIASI CDI TIPE STANDAR DAN RACING TUGAS AKHIR KAJIAN TENTANG PENGARUH PENGGUNAAN BENSOL SEBAGAI BAHAN BAKAR MOTOR EMPAT LANGKAH 105 CC DENGAN VARIASI CDI TIPE STANDAR DAN RACING Dajukan guna memenuh persyaratan untuk mencapa derajat Sarjana

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kamus Buku acuan yang memuat kata dan ungkapan, basanya dsusun menurut abjad berkut keterangan tentang makna, pemakaan, atau terjemahannya, kamus juga dsebut buku yang memuat

Lebih terperinci

Dalam sistem pengendalian berhirarki 2 level, maka optimasi dapat. dilakukan pada level pertama yaitu pengambil keputusan level pertama yang

Dalam sistem pengendalian berhirarki 2 level, maka optimasi dapat. dilakukan pada level pertama yaitu pengambil keputusan level pertama yang LARGE SCALE SYSEM Course by Dr. Ars rwyatno, S, M Dept. of Electrcal Engneerng Dponegoro Unversty BAB V OPIMASI SISEM Dalam sstem pengendalan berhrark level, maka optmas dapat dlakukan pada level pertama

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian pengembangan yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian pengembangan yang BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jens Peneltan Jens peneltan yang dgunakan adalah peneltan pengembangan yang bertujuan membuat suatu produk dan duj kelayakannya. B. Metode Pengembangan Peneltan n menggunakan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Teknik Elektro Universitas Lampung dilaksanakan mulai bulan Mei 2012 sampai

III. METODE PENELITIAN. Teknik Elektro Universitas Lampung dilaksanakan mulai bulan Mei 2012 sampai 48 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian dan perancangan tugas akhir dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas Lampung dilaksanakan mulai bulan Mei 2012 sampai dengan

Lebih terperinci

IV. UKURAN SIMPANGAN, DISPERSI & VARIASI

IV. UKURAN SIMPANGAN, DISPERSI & VARIASI IV. UKURAN SIMPANGAN, DISPERSI & VARIASI Pendahuluan o Ukuran dspers atau ukuran varas, yang menggambarkan derajat bagamana berpencarnya data kuanttatf, dntaranya: rentang, rentang antar kuartl, smpangan

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE MAMDANI DALAM MENGHITUNG TINGKAT INFLASI BERDASARKAN KELOMPOK KOMODITI (Studi Kasus pada Data Inflasi Indonesia)

PENERAPAN METODE MAMDANI DALAM MENGHITUNG TINGKAT INFLASI BERDASARKAN KELOMPOK KOMODITI (Studi Kasus pada Data Inflasi Indonesia) PENERAPAN METODE MAMDANI DALAM MENGHITUNG TINGKAT INFLASI BERDASARKAN KELOMPOK KOMODITI (Stud Kasus pada Data Inflas Indonesa) Putr Noorwan Effendy, Amar Sumarsa, Embay Rohaet Program Stud Matematka Fakultas

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan dan kestabilan ekonomi, adalah dua syarat penting bagi kemakmuran

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan dan kestabilan ekonomi, adalah dua syarat penting bagi kemakmuran BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertumbuhan dan kestablan ekonom, adalah dua syarat pentng bag kemakmuran dan kesejahteraan suatu bangsa. Dengan pertumbuhan yang cukup, negara dapat melanjutkan pembangunan

Lebih terperinci

Makalah Seminar Tugas Akhir PENGENDALIAN ORIENTASI WEBCAM SEBAGAI PENGAWAS RUANGAN DENGAN METODE KONTROL FUZZY

Makalah Seminar Tugas Akhir PENGENDALIAN ORIENTASI WEBCAM SEBAGAI PENGAWAS RUANGAN DENGAN METODE KONTROL FUZZY Makalah Semnar Tugas Akhr PENGENDALIAN ORIENTASI WEBCAM SEBAGAI PENGAWAS RUANGAN DENGAN METODE KONTROL FUZZY Masr an [1], Iwan Setawan, ST, MT [2], Darjat, ST, MT [2] Jurusan Teknk Elektro, Fakultas Teknk,

Lebih terperinci

DAFTAR ISI HALAMAN PENGESAHAN... ABSTRAKSI... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN...

DAFTAR ISI HALAMAN PENGESAHAN... ABSTRAKSI... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... DAFTAR ISI HALAMAN PENGESAHAN... ABSTRAKSI... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... Halaman DAFTAR LAMPIRAN... xviii DAFTAR ISTILAH DAN SINGKATAN... BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar

Lebih terperinci

Q POWER ELECTRONIC LABORATORY EVERYTHING UNDER SWITCHED

Q POWER ELECTRONIC LABORATORY EVERYTHING UNDER SWITCHED Q POWE ELECTONIC LABOATOY EEYTHING UNDE SWITCHED PAKTIKUM ELEKTONIKA ANALOG 01 P-04 Dasar Opamp Smt. Genap 2015/2016 A. Tujuan Menngkatkan pemahaman dan keteramplan mahasswa tentang: 1. Unjuk kerja dan

Lebih terperinci

ANALISIS DATA KATEGORIK (STK351)

ANALISIS DATA KATEGORIK (STK351) Suplemen Respons Pertemuan ANALISIS DATA KATEGORIK (STK351) 7 Departemen Statstka FMIPA IPB Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan Referens Waktu Korelas Perngkat (Rank Correlaton) Bag. 1 Koefsen Korelas Perngkat

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. estimasi, uji keberartian regresi, analisa korelasi dan uji koefisien regresi.

BAB 2 LANDASAN TEORI. estimasi, uji keberartian regresi, analisa korelasi dan uji koefisien regresi. BAB LANDASAN TEORI Pada bab n akan durakan beberapa metode yang dgunakan dalam penyelesaan tugas akhr n. Selan tu penuls juga mengurakan tentang pengertan regres, analss regres berganda, membentuk persamaan

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN. metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

BAB III METODELOGI PENELITIAN. metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Desan Peneltan Metode peneltan mengungkapkan dengan jelas bagamana cara memperoleh data yang dperlukan, oleh karena tu metode peneltan lebh menekankan pada strateg, proses

Lebih terperinci

IV. PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM

IV. PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM IV. PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM Perancangan Sstem Sstem yang akan dkembangkan adalah berupa sstem yang dapat membantu keputusan pemodal untuk menentukan portofolo saham yang dperdagangkan d Bursa

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI AREA PARKIR BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 16

SISTEM INFORMASI AREA PARKIR BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 16 SISTEM INFORMASI AREA PARKIR BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 16 Alfa Anindita. [1], Sudjadi [2], Darjat [2] Jurusan Teknik Elektro, Universitas Diponegoro Semarang Jl. Prof. Sudharto, SH, Kampus UNDIP Tembalang,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan matematika tidak hanya dalam tataran teoritis tetapi juga pada

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan matematika tidak hanya dalam tataran teoritis tetapi juga pada BAB I PENDAHULUAN.. Latar Belakang Masalah Perkembangan matematka tdak hanya dalam tataran teorts tetap juga pada bdang aplkatf. Salah satu bdang lmu yang dkembangkan untuk tataran aplkatf dalam statstka

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM KENDALI GERAKAN ROBOT BERODA TIGA UNTUK PEMBERSIH LANTAI

PERANCANGAN SISTEM KENDALI GERAKAN ROBOT BERODA TIGA UNTUK PEMBERSIH LANTAI PERANCANGAN SISTEM KENDALI GERAKAN ROBOT BERODA TIGA UNTUK PEMBERSIH LANTAI Muhammad Firman S. NRP 2210 030 005 Muchamad Rizqy NRP 2210 030 047 Dosen Pembimbing Ir. Rusdhianto Effendie AK, M.T NIP. 19570424

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN 33 BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Cara Kerja Sistem Dalam cara kerja sistem dari alat yang akan dibuat dapat di tunjukan pada gambar blok diagram 4.1 sebagai berikut : Gambar 4.1 Diagram Blok Cara Kerja Sistem

Lebih terperinci

Pengukuran Laju Temperatur Pemanas Listrik Berbasis Lm-35 Dan Sistem Akuisisi Data Adc-0804

Pengukuran Laju Temperatur Pemanas Listrik Berbasis Lm-35 Dan Sistem Akuisisi Data Adc-0804 Pengukuran Laju Temperatur Pemanas Lstrk Berbass Lm-35 Dan Sstem Akuss Data Adc-0804 Ummu Kalsum Unverstas Sulawes Barat e-mal: Ummu.kalsum@unsulbar.ac.d Abstrak Peneltan n merupakan pengukuran laju temperatur

Lebih terperinci

Histogram Citra. Bab Membuat Histogram

Histogram Citra. Bab Membuat Histogram Bab 6 Hstogram Ctra I nformas pentng mengena s ctra dgtal dapat dketahu dengan membuat hstogram ctra. Hstogram ctra adalah grafk yang menggambarkan penyebaran nla-nla ntenstas pxel dar suatu ctra atau

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Dalam pembuatan tugas akhr n, penulsan mendapat referens dar pustaka serta lteratur lan yang berhubungan dengan pokok masalah yang penuls ajukan. Langkah-langkah yang akan

Lebih terperinci

Pertemuan Ke-6 DC Biasing Pada BJT. ALFITH, S.Pd,M.Pd

Pertemuan Ke-6 DC Biasing Pada BJT. ALFITH, S.Pd,M.Pd Pertemuan Ke-6 D asng Pada J ALFH, S.Pd,M.Pd Pemran bas pada rangkaan J Masalah pemran bas rkatan dengan: penentuan arus dc pada collector yang harus dapat dhtung, dpredks dan tdak senstf terhadap perubahan

Lebih terperinci

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENILAIAN KINERJA DAN PEMILIHAN MITRA BADAN PUSAT STATISTIK (BPS) KABUPATEN GUNUNGKIDUL MENGGUNAKAN METODE SAW BERBASIS WEB

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENILAIAN KINERJA DAN PEMILIHAN MITRA BADAN PUSAT STATISTIK (BPS) KABUPATEN GUNUNGKIDUL MENGGUNAKAN METODE SAW BERBASIS WEB SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENILAIAN KINERJA DAN PEMILIHAN MITRA BADAN PUSAT STATISTIK (BPS) KABUPATEN GUNUNGKIDUL MENGGUNAKAN METODE SAW BERBASIS WEB Putr Har Ikhtarn ), Bety Nurltasar 2), Hafdz Alda

Lebih terperinci

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN. data, dan teknik analisis data. Kerangka pemikiran hipotesis membahas hipotesis

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN. data, dan teknik analisis data. Kerangka pemikiran hipotesis membahas hipotesis BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN Pada bab n akan durakan kerangka pemkran hpotess, teknk pengumpulan data, dan teknk analss data. Kerangka pemkran hpotess membahas hpotess pengujan pada peneltan, teknk pengumpulan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN MODEL

BAB IV PEMBAHASAN MODEL BAB IV PEMBAHASAN MODEL Pada bab IV n akan dlakukan pembuatan model dengan melakukan analss perhtungan untuk permasalahan proses pengadaan model persedaan mult tem dengan baya produks cekung dan jont setup

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Di dalam matematika mulai dari SD, SMP, SMA, dan Perguruan Tinggi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Di dalam matematika mulai dari SD, SMP, SMA, dan Perguruan Tinggi Daftar Is Daftar Is... Kata pengantar... BAB I...1 PENDAHULUAN...1 1.1 Latar Belakang...1 1.2 Rumusan Masalah...2 1.3 Tujuan...2 BAB II...3 TINJAUAN TEORITIS...3 2.1 Landasan Teor...4 BAB III...5 PEMBAHASAN...5

Lebih terperinci

Makalah Seminar Tugas Akhir

Makalah Seminar Tugas Akhir Makalah Seminar Tugas Akhir Rancang Bangun Mobile Robot Penjejak Benda Bergerak Berbasis Pengendali PD (Proposional-Derivative) Menggunakan Mikrokontroler AVR Atmega8535 Endang Dwi Hartanti [], Iwan Setiawan,

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA 2 Tahun Pelajaran

METODE PENELITIAN. dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA 2 Tahun Pelajaran III. METODE PENELITIAN A. Settng Peneltan Peneltan n menggunakan data kuanttatf dengan jens Peneltan Tndakan Kelas (PTK). Peneltan n dlaksanakan d SMAN 1 Bandar Lampung yang beralamat d jalan Jend. Sudrman

Lebih terperinci

DT-51 Application Note

DT-51 Application Note DT-51 Application Note AN73 Pengukur Jarak dengan Gelombang Ultrasonik Oleh: Tim IE Aplikasi ini membahas perencanaan dan pembuatan alat untuk mengukur jarak sebuah benda solid dengan cukup presisi dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Semakin tinggi penerimaan Pajak di Indonesia, semakin tinggi pula kualitas

BAB I PENDAHULUAN. Semakin tinggi penerimaan Pajak di Indonesia, semakin tinggi pula kualitas BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pajak merupakan sumber penermaan terpentng d Indonesa. Oleh karena tu Pemerntah selalu mengupayakan bagamana cara menngkatkan penermaan Pajak. Semakn tngg penermaan

Lebih terperinci

MAKALAH SEMINAR TUGAS AKHIR PENGENDALIAN TINGGI MUKA CAIRAN PADA PLANT NONLINEAR MENGGUNAKAN METODE KONTROL FUZZY

MAKALAH SEMINAR TUGAS AKHIR PENGENDALIAN TINGGI MUKA CAIRAN PADA PLANT NONLINEAR MENGGUNAKAN METODE KONTROL FUZZY MAKALAH SEMINAR TUGAS AKHIR PENGENDALIAN TINGGI MUKA CAIRAN PADA PLANT NONLINEAR MENGGUNAKAN METODE KONTROL FUZZY Doni Salami 1, Iwan Setiawan 2, Wahyudi 2 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas

Lebih terperinci

BAB III MODEL LINEAR TERGENERALISASI. Perkembangan pemodelan stokastik, terutama model linier, dapat dikatakan

BAB III MODEL LINEAR TERGENERALISASI. Perkembangan pemodelan stokastik, terutama model linier, dapat dikatakan BAB III MODEL LINEAR TERGENERALISASI 3.1 Moel Lnear Perkembangan pemoelan stokastk, terutama moel lner, apat katakan mula paa aba ke 19 yang asar oleh teor matematka yang elaskan antaranya oleh Gauss,

Lebih terperinci

Tugas Akhir PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT UKUR JARAK PADA KENDARAAN BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA8535 OLEH : PUTU TIMOR HARTAWAN

Tugas Akhir PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT UKUR JARAK PADA KENDARAAN BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA8535 OLEH : PUTU TIMOR HARTAWAN Tugas Akhir PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT UKUR JARAK PADA KENDARAAN BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA8535 UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL UNDIKSHA OLEH : PUTU TIMOR HARTAWAN

Lebih terperinci

Bab 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

Bab 1 PENDAHULUAN Latar Belakang 11 Bab 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perbankan adalah ndustr yang syarat dengan rsko. Mula dar pengumpulan dana sebaga sumber labltas, hngga penyaluran dana pada aktva produktf. Berbaga kegatan jasa

Lebih terperinci

Makalah Seminar Tugas Akhir IMPLEMENTASI SISTEM KONTROL NAVIGASI REAKTIF SUBSUMPTION PADA KURSI RODA CERDAS

Makalah Seminar Tugas Akhir IMPLEMENTASI SISTEM KONTROL NAVIGASI REAKTIF SUBSUMPTION PADA KURSI RODA CERDAS Makalah Seminar Tugas Akhir IMPLEMENTASI SISTEM KONTROL NAVIGASI REAKTIF SUBSUMPTION PADA KURSI RODA CERDAS Rudy Prasetiyo [1], Iwan Setiawan, ST, MT [2], Darjat, ST, MT [2] Jurusan Teknik Elektro, Fakultas

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT 3.1 Gambaran Umum Bab ini akan membahas mengenai perencanaan dan pembuatan robot meliputi perancangan perangkat keras / hardware, pembuatan mekanika robot dan pembuatan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB PEDAHULUA. Latar Belakang Rsko ddentfkaskan dengan ketdakpastan. Dalam mengambl keputusan nvestas para nvestor mengharapkan hasl yang maksmal dengan rsko tertentu atau hasl tertentu dengan rsko yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menghasilkan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) pada materi Geometri dengan

BAB III METODE PENELITIAN. menghasilkan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) pada materi Geometri dengan BAB III METODE PENELITIAN A. Jens Peneltan Peneltan n merupakan peneltan pengembangan yang bertujuan untuk menghaslkan Lembar Kegatan Sswa (LKS) pada mater Geometr dengan pendekatan pembelajaran berbass

Lebih terperinci

BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH

BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH 5.1 Analsa Pemlhan Model Tme Seres Forecastng Pemlhan model forecastng terbak dlakukan secara statstk, dmana alat statstk yang dgunakan adalah MAD, MAPE dan TS. Perbandngan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak di

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak di III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak d Jl. Gn. Tanggamus Raya Way Halm, kota Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n adalah

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA 4.1 Tujuan Tujuan dari pengujian alat pada tugas akhir ini adalah untuk mengetahui sejauh mana kinerja sistem yang telah dibuat dan untuk mengetahui penyebabpenyebab ketidaksempurnaan

Lebih terperinci

DesainKontrolFuzzy BerbasisPerformansiH dengan Batasan Input-Output untuk Sistem Pendulum-Kereta

DesainKontrolFuzzy BerbasisPerformansiH dengan Batasan Input-Output untuk Sistem Pendulum-Kereta ugasakhr E 91399 DesanKontrolFuzzy BerbassPerformansH dengan Batasan Input-Output untuk Sstem Pendulum-Kereta to Febraranto (8116) Dosen Pembmbng: Prof. Dr. Ir. Achmad Jazde, M.Eng. Jurusan eknk Elektro

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI DAN METODE

BAB II DASAR TEORI DAN METODE BAB II DASAR TEORI DAN METODE 2.1 Teknk Pengukuran Teknolog yang dapat dgunakan untuk mengukur konsentras sedmen tersuspens yatu mekank (trap sampler, bottle sampler), optk (optcal beam transmssometer,

Lebih terperinci

PENGARUH JUMLAH DATA DAN LOKASI TRAFFIC COUNT TERHADAP ESTIMASI MATRIKS ASAL-TUJUAN KOTA BANDAR LAMPUNG BERDASARKAN ARUS LALU LINTAS

PENGARUH JUMLAH DATA DAN LOKASI TRAFFIC COUNT TERHADAP ESTIMASI MATRIKS ASAL-TUJUAN KOTA BANDAR LAMPUNG BERDASARKAN ARUS LALU LINTAS PENGARUH JUMLAH DATA DAN LOKASI TRAFFIC COUNT TERHADAP ESTIMASI MATRIKS ASAL-TUJUAN KOTA BANDAR LAMPUNG BERDASARKAN ARUS LALU LINTAS Wwt Tr Rahayu 1 Abstract The more ata traffc count usng n process wth

Lebih terperinci

PERANCANGAN ROBOT OKTAPOD DENGAN DUA DERAJAT KEBEBASAN ASIMETRI

PERANCANGAN ROBOT OKTAPOD DENGAN DUA DERAJAT KEBEBASAN ASIMETRI Asrul Rizal Ahmad Padilah 1, Taufiq Nuzwir Nizar 2 1,2 Jurusan Teknik Komputer Unikom, Bandung 1 asrul1423@gmail.com, 2 taufiq.nizar@gmail.com ABSTRAK Salah satu kelemahan robot dengan roda sebagai alat

Lebih terperinci

SEBAGAI SENSOR CAHAYA DAN SENSOR SUHU PADA MODEL SISTEM PENGERING OTOMATIS PRODUK PERTANIAN BERBASIS ATMEGA8535

SEBAGAI SENSOR CAHAYA DAN SENSOR SUHU PADA MODEL SISTEM PENGERING OTOMATIS PRODUK PERTANIAN BERBASIS ATMEGA8535 3 PENERAPAN FILM Ba 0,55 Sr 0,45 TiO 3 (BST) SEBAGAI SENSOR CAHAYA DAN SENSOR SUHU PADA MODEL SISTEM PENGERING OTOMATIS PRODUK PERTANIAN BERBASIS ATMEGA8535 23 Pendahuluan Indonesia sebagai negara agraris

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT Dalam bab ini akan dibahas mengenai proses perancangan mekanik pembersih lantai otomatis serta penyusunan rangkaian untuk merealisasikan sistem alat. Dalam hal ini

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum dilakukan penelitian, langkah pertama yang harus dilakukan oleh

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum dilakukan penelitian, langkah pertama yang harus dilakukan oleh BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desan Peneltan Sebelum dlakukan peneltan, langkah pertama yang harus dlakukan oleh penelt adalah menentukan terlebh dahulu metode apa yang akan dgunakan dalam peneltan. Desan

Lebih terperinci

PENENTUAN DENSITAS PERMUKAAN

PENENTUAN DENSITAS PERMUKAAN PENENTUAN DENSITAS PERMUKAAN Pada koreks topograf ada satu nla yang belum dketahu nlanya yatu denstas batuan permukaan (rapat massa batuan dekat permukaan). Rapat massa batuan dekat permukaan dapat dtentukan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dependen (y) untuk n pengamatan berpasangan i i i. x : variabel prediktor; f x ) ). Bentuk kurva regresi f( x i

BAB 1 PENDAHULUAN. dependen (y) untuk n pengamatan berpasangan i i i. x : variabel prediktor; f x ) ). Bentuk kurva regresi f( x i BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Analss regres merupakan analss statstk yang dgunakan untuk memodelkan hubungan antara varabel ndependen (x) dengan varabel ( x, y ) n dependen (y) untuk n pengamatan

Lebih terperinci

ANALISIS REGRESI. Catatan Freddy

ANALISIS REGRESI. Catatan Freddy ANALISIS REGRESI Regres Lner Sederhana : Contoh Perhtungan Regres Lner Sederhana Menghtung harga a dan b Menyusun Persamaan Regres Korelas Pearson (Product Moment) Koefsen Determnas (KD) Regres Ganda :

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS SISTEM. didapat suatu sistem yang dapat mengendalikan mobile robot dengan PID

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS SISTEM. didapat suatu sistem yang dapat mengendalikan mobile robot dengan PID BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS SISTEM Pada bab ini akan dibahas hasil analisa pengujian yang telah dilakukan, pengujian dilakukan dalam beberapa bagian yang disusun dalam urutan dari yang sederhana menuju

Lebih terperinci

BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN

BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN III.1 Hpotess Berdasarkan kerangka pemkran sebelumnya, maka dapat drumuskan hpotess sebaga berkut : H1 : ada beda sgnfkan antara sebelum dan setelah penerbtan

Lebih terperinci

PENGUKUR KECEPATAN GERAK BENDA MENGGUNAKAN SENSOR PHOTOTRANSISTOR BERBASIS MIKROKONTROLER Atmega 8535

PENGUKUR KECEPATAN GERAK BENDA MENGGUNAKAN SENSOR PHOTOTRANSISTOR BERBASIS MIKROKONTROLER Atmega 8535 PENGUKUR KECEPATAN GERAK BENDA MENGGUNAKAN SENSOR PHOTOTRANSISTOR BERBASIS MIKROKONTROLER Atmega 8535 Ery Safrianti, Febrizal, Edy Alvian P. Jurusan Elektro Fakultas Teknik Universitas Riau ABSTRAK Penelitian

Lebih terperinci

berasal dari pembawa muatan hasil generasi termal, sehingga secara kuat

berasal dari pembawa muatan hasil generasi termal, sehingga secara kuat 10 KARAKTRISTIK TRANSISTOR 10.1 Dasar Pengoperasan JT Pada bab sebelumnya telah dbahas dasar pengoperasan JT, utamannya untuk kasus saat sambungan kolektor-bass berpanjar mundur dan sambungan emtor-bass

Lebih terperinci

Ardianto Eskaprianda 1), R. Rizal Isnanto 2), Imam Santoso 2)

Ardianto Eskaprianda 1), R. Rizal Isnanto 2), Imam Santoso 2) DETEKSI KONDISI ORGAN PANKREAS MELALUI IRIS MATA MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN METODE PERAMBATAN BALIK DENGAN PENCIRIAN MATRIKS KO-OKURENSI ARAS KEABUAN Aranto Eskaprana 1), R. Rzal Isnanto 2), Imam

Lebih terperinci

2. TINJAUAN PUSTAKA. 18 Universitas Indonesia. Penggunaan non linier..., Arief Suwandi, FT UI, 2009

2. TINJAUAN PUSTAKA. 18 Universitas Indonesia. Penggunaan non linier..., Arief Suwandi, FT UI, 2009 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Goal Programmng Goal Programmng merupakan pengembangan ar Lnear Programmng. Dperkenalkan oleh Charnes an Cooper paa awal tahun 1960. Kemuan teknk n sempurnakan oleh Ijr paa pertengahan

Lebih terperinci

CONTOH SOAL #: PENYELESAIAN PERSAMAAN DIFERENSIAL BIASA. dx dengan nilai awal: y = 1 pada x = 0. Penyelesaian: KASUS: INITIAL VALUE PROBLEM (IVP)

CONTOH SOAL #: PENYELESAIAN PERSAMAAN DIFERENSIAL BIASA. dx dengan nilai awal: y = 1 pada x = 0. Penyelesaian: KASUS: INITIAL VALUE PROBLEM (IVP) PENYELESAIAN PERSAMAAN DIFERENSIAL BIASA KASUS: INITIAL VALUE PROBLEM (IVP) by: st dyar kholsoh Mater Kulah: Pengantar; Metode Euler; Perbakan Metode Euler; Metode Runge-Kutta; Penyelesaan Sstem Persamaan

Lebih terperinci

BAB V PENGEMBANGAN MODEL FUZZY PROGRAM LINIER

BAB V PENGEMBANGAN MODEL FUZZY PROGRAM LINIER BAB V PENGEMBANGAN MODEL FUZZY PROGRAM LINIER 5.1 Pembelajaran Dengan Fuzzy Program Lner. Salah satu model program lnear klask, adalah : Maksmumkan : T f ( x) = c x Dengan batasan : Ax b x 0 n m mxn Dengan

Lebih terperinci

SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA 2010 ANALISIS DISKRIMINAN DISKRIT UNTUK MENGELOMPOKKAN KOMPONEN

SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA 2010 ANALISIS DISKRIMINAN DISKRIT UNTUK MENGELOMPOKKAN KOMPONEN AALISIS DISKRIMIA DISKRIT UTUK MEGELOMPOKKA KOMPOE Bernk Maskun Jurusan Statstka FMIPA UPAD jay_komang@yahoo.com Abstrak Untuk mengelompokkan hasl pengukuran yang dukur dengan p buah varabel dmana penlaan

Lebih terperinci

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN GURU KELAS SD

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN GURU KELAS SD SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 0 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN GURU KELAS SD BAB V STATISTIKA Dra.Hj.Rosdah Salam, M.Pd. Dra. Nurfazah, M.Hum. Drs. Latr S, S.Pd., M.Pd. Prof.Dr.H. Pattabundu, M.Ed. Wdya

Lebih terperinci

Analisis Kecepatan Dan Percepatan Mekanisme Empat Batang (Four Bar Lingkage) Fungsi Sudut Crank

Analisis Kecepatan Dan Percepatan Mekanisme Empat Batang (Four Bar Lingkage) Fungsi Sudut Crank ISSN 907-0500 Analss Kecepatan Dan Percepatan Mekansme Empat Batang (Four Bar ngkage Fungs Sudut Crank Nazaruddn Fak. Teknk Unverstas Rau nazaruddn.unr@yahoo.com Abstrak Pada umumnya analss knematka dan

Lebih terperinci

PENGGUNAAN DINDING GESER SEBAGAI ELEMEN PENAHAN GEMPA PADA BANGUNAN BERTINGKAT 10 LANTAI

PENGGUNAAN DINDING GESER SEBAGAI ELEMEN PENAHAN GEMPA PADA BANGUNAN BERTINGKAT 10 LANTAI PENGGUNAAN DINDING GESER SEBAGAI ELEMEN PENAHAN GEMPA PADA BANGUNAN BERTINGKAT 10 LANTAI Reky Stenly Wndah Dosen Jurusan Teknk Spl Fakultas Teknk Unverstas Sam Ratulang Manado ABSTRAK Pada bangunan tngg,

Lebih terperinci