PERANAN TOKOH MASYARAKAT DALAM

Transkripsi

1 -41 PERANAN TOKOH MASYARAKAT DALAM KEBERHASiLAN PELAKSANAAN TRANSMlGRASl Suatu Kasus Di Proyek Transmigrasi Koya Timur, lrian Jaya oleh AWOESYIRWAM MOEIMS FAKULTAS PASCA SARJWNA INSTITUT PERTANIAN BQGOR i'9i36

2 RINGKA SAN ANOESYIRWAN MOEINS. Peranan Tokoh Masyaraka t dalam Keber- hasilan Pelaksanaan Transmigrasi (Di bawah bimbingan PANG S.ASNGARI, sebagai ketua, DARLlIS S.GANI dan PRABOWO TJITROPRANOTO, sebagai anggota). Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui : (1) Peranan tokoh masyarakat untuk keberhasilan pelaksanaan transmigrasi ; (2) Keadaan sifat-sifat dan usaha-usaha tokoh masyarakat transmigran yang berpengaruh terhadap peranannya dalam keberhasilan pelaksanaan transmigrasi pada tahap konsolidasi; dan (7) Hubungan antara sifat-sifat dan usaha-usaha tokoh masyarakat transmigran dengan peranannya untuk keberhasilan tahap konsolidasi pelaksanaan transmigrasi. Penelitian ini dilaksanakan di pemukiman transmigrasi Koya Timur, Kecamatan Abepura, Kabupaten Jayapura, Propin- si Irian Jaya. Dalam penelitian ini dia jukan enam buah hipotesis kerja dan analisis dilakukan secara deskriptif dan uji "Korelasi Jenjang Spearman" serta uji "Significency 2-student." Dari penelitian ini diperoleh gambaran sebagai berikut : (1) Peranan tokoh masyarakat adalah sebagai komunikator dalam menyampaikan ide baru tentang perbaikan usahatani tanaman pangan transmigran diantara warga

3 transmigran, pengambil keputusan terhadap aspek ke- butuhan transmigran pengikut dengan jalan meningkat- kan motivasi transmigran pengikut, pengambil inisia- tif dalam memahami dan mengetrapkan inovasi baru, dan penggerak warga transmigran dan masyarakat sekitarnya di pemukiman baru dalam tahap konsolidasi. (2) Keadaan tokoh masyarakat dengan empat buah indikator sifat-sifat kepemimpinannya mempunyai persentase, se- bagai berikut:. (I ) penetap keputusan adalah 67%, ( 2) berpengaruhnya tokoh masyarabt adalah 5296, (3) peng- ambil inisiatif adalah 37,596 dan (4) pembina kelompok adalah 33%. (3) Pendidikan formal tokoh masyarakat kebanyakan adalah setingkat Sekolah Lan jutan Pingkat Pertama (SLTP) ; pendidikan non formal yang diikuti tokoh masyarakat rata-rata adalah tiga puluh satu hari; umumnya memiliki pengalaman memimpin kelompok ba ik selama di pemukiman baru ataupun semenjak mereka bertransmigrasi; dan peng- alaman berusaha tani tokoh masyarakat ra ta-rata adalah 14 tahun (lebih rendah satu tahun dari rata-rata petani transmigran pengikut). (4) Usaha-usaha tokoh masyarakat terlihat dengan adanya aktivitas tokoh masyarakat tersebut dalam mengadakan I pertemuan-pert emu an untuk perba ikan usaha tani tanaman pangan petani transmigran pengikut dengan rata-r dua kali pertemuan setiap bulannya.

4 (5) Sifat-sifat kepemimpinan tokoh masyarakat, pendidikan non formal tokoh ma syarakat, dan usaha-usaha tokoh ma- syarakat dalam membantu penyuluhan untuk perbaikan usahatani tanaman pangan petani transmigran pengikut berpengaruh langsung terhadap keberhasilan pelaksanaan transmigra si. (6) Pendidikan formal dan pengalaman memimpin kelompok dari tokoh masyarakat tidak berpengaruh langsung ter- hadap keberhasilan pelaksanaan transmigrasi. (7) Eeberhasilan pelaksanaan transmigrasi dengan adanya peranan tokoh masyarakat di pemukiman baru, terlihat makin meningkatnya jumlah pendapatan per keluarga pe- tani transmigran pengikut dari usahatani tanaman pangan sudah mencapai rata-rata Rp ,- atau berkisar dari Rp ,- sampai Rp ,-. Bila standar pendapa tan per keluarga petani tra nsmigran di pedesaan dikaitkan dengan kriteria keberhasilan minimal unit pemukiman transmigrasi (250 kg per kapita setara beras), maka pada tahap konsolidasi telah lima puluh persen petani transmigran pengikut telah berhasil dalam pelaksanaan transmigrasi. (8) Dua sifat dan satu usaha tokoh masyarakat merupakan ha1 yang penting dalam meningkatkan peranannya untuk keberhasilan pelaksanaan transmigrasi. Kedua macam sifat-sifat tokoh masyarakat dan satu usaha tokoh ma- syarakat tersebut yaitu: (1) sifat-sifat kepemimpinan tokoh masyarakat terutama adalah pengambil keputusan,

5 berinisiatif dan penggerak, (2) pendidikan non formal dalam memahami inova si baru kearah pembangunan pertani- an yang sesuai dengan keadaan setempat, dan (3) aktiv- itas tokoh masyarakat dalam mencari informasi-informasi pertanian kearah perbaikan usahatani tanaman pangan dan menyampaikannya kepada petani pengikutnya. Untuk lebih meningkatkan dan mempertajam peranan tokoh masyarakat supa ya lebih berperan se'bagai komunikator, peng- ambil keputusan, berinsiatif dan berpengaruhnya, perlu pem- binaan dengan mengintensifkan pendidikan non formal yang lebih terprogram kearah keberhasilan pelaksanaan transmi- grasi yang sesuai dengan kondisi daera h setempa t. Pada tahap konsolidasi, tokoh masyarakat yang ada di pemukiman baru sudah seharusnya lebih digerakkan untuk mem- bantu pelaksanaan pembinaan di daerah transmigrasi.

6 PEMNAN TOKOH MA SYARAKA T DA IA M KEBERHASILA N PELAKSA NAA N TRP.NSMIGRAS1 Suatu Kasus Di Proyek Transmigrasi Koya Timur, Irian Jaya oleh ANOESYIRh'AN MOEINS Tesis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Sains pa da Pakultas Pasca Sarjana, Institut Pertanian Bogor JURUSAN PENYULUHAN PEMBANGUNAN B O G O R 1986

7

8

9

10