KECUKUPAX ENERGI DAW PROTEIN SERTA KETERSEDIAAN PANGAH PADA AKHIR PELITA Ill DAN PERKEMBANGAWNYA DAkAM PELlTA IV Dl PROPINSI JAMB1

Ukuran: px

Mulai penontonan dengan halaman:

Download "KECUKUPAX ENERGI DAW PROTEIN SERTA KETERSEDIAAN PANGAH PADA AKHIR PELITA Ill DAN PERKEMBANGAWNYA DAkAM PELlTA IV Dl PROPINSI JAMB1"

Widya Muljana
6 tahun lalu
Tontonan:

1 KECUKUPAX ENERGI DAW PROTEIN SERTA KETERSEDIAAN PANGAH PADA AKHIR PELITA Ill DAN PERKEMBANGAWNYA DAkAM PELlTA IV Dl PROPINSI JAMB1 -.,,- e i Oleh T E G U H JURUSAN GlZl MASYARAKAT DAN SUMBERDAYA KELUARGA FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 1988

2 RINGKASAN TEGUH. Kecukupan Energi dan Protein Serta Ketersediaan Pangan pada Akhir Pelita I11 dan Perkembangannya dalam Pe- lita IV di Propinsi Jambi (Di bawah bimbingan SUHARDJO dan Emmv KARSIN). Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui kecukupan energi dan protein rata-rata penduduk sesuai dengan persyaratan gizi serta ketersediaannya pada akhir Pelita I11 dan perkembangannya daiam Pelita I V di Propinsi Jambi. Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang meliputi : data kependudukan, kecukupan energi dan protein menurut FAO/WHO/UNU (1985), data pangan mengenai produksinya, iapor-ekspor, yang digunakan untuk be- nih/bibit, pakan ternak, bahan baku industri pangan dan non- pangan serta yang tercecer. Selain itu juga data mengenai konsumsi pangan dan status gizi anak balita. Data tersebut diperoleh dari instansi yang relevan di Jambi : Kantor Statistik, Dinas Pertanian Tanarnan Pangan, Dinas Perkebunan, Dinas Perikanan, Dinas Peternakan, Depo Logistik (~olog), Kantor Wilayah Departemen Perdagangan dan Kantor Wilayah Departemen Kesehatan sedang di Jakarta dari Biro Pusat Statistik. Data kependudukan sebagai salah satu syarat untuk menghitung angka kecukupan energi dan protein rata-rata penduduk disesuaikan pembagian kelompok umur dan jenis kelamin dari interval lima tahunan menjadi kelompok umur kecukupan zat gizi dengan metode "Sprague multiplier". Kecukupan energi dan protein rata-rata penduduk dihitung menurut Hardinsyah

3 (1987~) dan Khumaidi (1987). Ketersediaan pangan dihitung dengan menggunakan metode penyusunan Neraca Bahan Plakanan (NBR) dan konsumsi pangan dianalisis dari "print outn data SUSENAS WasiI penelitian mengungkapkan bahwa kecukupan energi dan protein rata-rata penduduk Propinsi Jambi pada akhir Pelita III masing-masing sebesar Kalori dan 38,93 g per kapita per hari. Dalam Pelita IV mengalami perubahan- perubahan sesuai dengan ko~posisi umur dan jenis kelamin, sehingga pada akhir Pelita IV kecukupannya diperkirakan Kalori dan 3$,5j 9 protein per kapita per hari. Un- tuk kecukupan pada taraf penyediaan, masing-masing angka tersebut di atas dftambah 10 persen. Ketersediaan pangan pada akhir Pelita 111 rata-rata senilai Kalori dan 44,75 g protein per kapita per hari. Ini berarti 540 Kalori (27,47 persen) dan 5,s~ g (.M,,s persen) di atas kecukupannya. Pada Pelita I V ketersediaan energi dan protein rata-rata sebesar Kalori dan 46,61 gram per kapita per hari. Dibanding kecukupannya, kelebih- an 391 Kalori (20,13 persen) dan 8,04 g protein (2ij,85 persen). Ketersediaan energi pada Pelita IV menurun bila dibandingkan dengan pada Pelita I 11, karena menurunnya bahan makanan yang diimpor dari daerah lain. Sedangkan ketersediaan protein pada Pelita IV naik bila dibandingkan pada Pelita 111. Ketersediaan energi maupun protein tersebut di atas sebagian besar diperoleh dari beras yaitu untuk energi Kalori (72,63 persen) dan protein 34,44 g

4 (76,96 persen) pada Pelita 111. Pada Pelita IV masing-masing sebesar Kalori (75,47 persen) dan 33,26 g (71,36 persen) dari seluruh ketersediaan energi dan protein. Oengan demikian ketergantungan terhadap beras masih cukup besar. Konsumsi pangan penduduk pada Pelita I11 rnenunjukkan rata-rata Kalori dan 46,99 g protein per kapita per hari. Pada Pelita IV konsumsi energi dan protein masing-masing sebesar Kalori dan 47,43 g per kapita per hari. Oiban- ding kecukupannya, konsumsi energi maupun protein pada Pelita I11 dan IV telah memenuhi bahkan berlebih. Pola konsumsi pangan penduduk menurut SUSENAS 1984 menun j wkkan bahwa beras merupakan tumpuan utama karena 67,35 persen dari seluruh konsumsi energi dan 58,87 pessen dari seluruh konsumsi protein ber- asap dari beras. Bahkan dari beras, minyak dan gula sudah diperoleh persen dari seluruh energi yang dikonsumsi. Penyumbang protein selain beras adalah ikan (segar maupun kering) yang memberikan 18,06 persen dari protein yang dikonsumsi. Oistribusi konsumsi energi maupun protein antar rumah tangga menun jukkan tingkat kesenjangan yang sangat rendah dengan bflangan Gini untuk energi 0,0966 dan protein 0,1206. Status gizi kurang dan buruk pada Pelita I11 masing-masing sebesar 37,95 persen dan 10,68 persen. Pada Pelita IV status gizi kurang dan buruk masing-masing 39,23 dan 4,15 persen. Hal ini menunjukkan adanya distribusi konsumsi energi dan protein yang tidak merata antar anggota rumah tangga karena ketidaktahuan, kesehatan lingkungan yang buruk, dan sebagainya.

5 Pedoman pola pangan yang disusun secara nasional mung- kin tidak sesuai untuk semua propinsi. Cli Jambi perlu disusun tersendiri yang sesuai dengan keadaan. setempat.

6 KECUKUPAN ENERGI DAN PROTEIN SERTA KETERSEDIAAN PANGAN PADA AKHIR PELITA I11 DAN PERKEMBANGANNYA DALAR PELITA I V DI PROPINSI JAMB1 Oleh T E G U H KARYA ILMIAH sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pertanian pada Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor JURUSAN GIZI MASYARAKAT DAN SUMBERDAYA KELUARGA FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BDGOR 1988

7 Judul : KECUKUPAN ENERGI DAN PROTEIN SERTA KETERSEDIAAN PANGAN PADA AKHIR PELITA 111 DAN PERKERBANGANNYA DALAR PELITA I V DI PROPINSI JAm8I Hartanti Santoso, R.Sc. DR. Ir. Hidayat Syarief, RS. (Komisi pendidikan) (Ketua Jurusan) Tanggal lulus : 10 September 1988

dokumen-dokumen yang mirip

PEMBUATAM BAHAN MAKANAN GAMPURAN BERAS - UBI JALAR - KECAMBAH KAGANG HlJAU. Oleh ELIZABETH ARTANTRI KENCANANINGRUM

/3q 2- tl3. 2" PEMBUATAM BAHAN MAKANAN GAMPURAN BERAS - UBI JALAR - KECAMBAH KAGANG HlJAU DAM HASll OLAHNYA SEBAGAI MAKANAN ANAK BALITA Oleh ELIZABETH ARTANTRI KENCANANINGRUM JURUSAN GIZI MASYARAKAT DAN