di Desa Karangjaya, Kecamatan Cikampek
|
|
- Surya Tanuwidjaja
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 ., l 4/l[c, p r" " 6;:"g /(?a2 11.p,,.& :.ti* is;, ALOKASI WAKTU KERJA WANITA PEDESAAN DAN PENDAPATAN KELUAXGA PETAIUI PESERTA SUPRA INSUS: Studi Kasus di Desa Karangjaya, Kecamatan Cikampek Kabupaten Karawang, Jawa Barat Oleh ERMA SURYANI A JURUSAN ILMU - ILMU SOSIAL EKONOMI PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 1988
2 RINGIUSAN... ERFU SURYANI. Alokasi Vaktu Kerja Wanita Pedesaan dan Pen- dapatan Keluarga Petani Peserta Supra Insus : Studi Kasus di Desa Karang jaya, Kecama tan Cikanpek, Kabupaten Karawang, Jawa karat (Di bawah bimbingan AIDA VITAYALA SJAPRI HUBEIS). Tujuan praktek lapangan ini adalah untuk memberikan gambaran pola kerja dan kontribusi wanita tani di daerah Supra Insus terhadap pendapatan rumahtangga dan penbangunan pedesaan. Praktek lapangan ini bersifat studi kasus dengan lokasi di Desa Rarangjaya, termasuk wilayah pengembangan tanaman pangan jalur Supra Insus dan dilaksanakan selsma satu bulan (Agustus -- September 1985). Unit aoalisa penelitian adalah rumahtangga gang dibagi Salam tiga lapisan berdasar- kan luas garapan sauah yaitu lapisan I (tak bertanah), I1 ( < 0.5 Ha), dan I11 ( ) 4a). Pengembilan samzel ruaah- tan~ga dilakukan secara purposive. sing-masing 5 dari tiap lapisan. Jumlah sampel 15, ma- Responden adalah wanita tani (isteri petani). Data ysng digunakan adalah data pri- mer dan sekunder. Data primer diperoleh nelalui wawancara langsung dengan responden deilgan menggunakan alat bantu kuesioner. Data sekunder diperoleh dari laporan-laporan hasil penelitian tentang studi peranan wanita. praktek lapangan ini dilakukan berawal dari permasalahan ysng dihadapi wanita pada umumnya yaitu kurang didudukkannya peranan wanita pada posisi gang wajar dalam pekerjaan produktif. Pekerjaan rumahtangga tidak diperhitungkan
3 dalam pekerjaan produktif. Seharusnya pekerjaan rumah- tangga tersebut diperhitungkan dalam pekerjaan produktif karena meskipun tidak secara langsung mendatangkan pendapatan tetapi dapat mendukung anggota rumahtangga lain (pencari nafkah) untuk nemanfaatkan pekerjaan yang langsung menghasilkan pendapatan. Easil praktek lapangan menunjukkan bahwa wanita tani dalam kehidupan sehari-harinya berperan ganda gaitu sebagai ibu rumahtangga dan pencari naflcah. Uaktu yang dicurahkan oleh wanita di semua lapisan masih dominan dalam pekerjaan rumahtangga. Rata-rata jam kerja wanita per lapisan per hari untuk pekerjaen rumahtangga adalah 4.93 jam (lapisan I), 3.79 jam (lepisan 11), dan 4.13 jam (lapisan 111). Tingginya curahan waktu pada- lapisan I disebabkan rumahtangga ini menbutuhkan banyak waktu untuk nenrasllh analknya Fang berusia balita. Reta-rat8 curakan waktu wanita per hari untuk nen- cari nafkah adalah 3.09 jam pada lapisan I, 3.70 Sam pada lapisan 11, dan 2.74 jam pada lapisan 111. Besarnya waktu Fang dicurahkan untuk kegiatan pribadi berkisar antara sampai jam per hari (pria) dan saxpai jam per hari (wanita), sedangkan untuk kegiatan sosial berkisar 0.46 sampai 1.22 jam per hari (pria) dan 0.23 saapai 0.52 jam per hari (wanita). Curahan jam Berja produlrtif wanita tani terngata lebih tinggi bila dibandingkan dengan curahan jam kerja mereka sebelum ada
4 iii penerapan program Supra Insus, rata-rata 3 jam per hari. Hal ini disebabkan wanita tani terlibat dalam penerapan 10 unsur teknologi produksi yang dilaksanakan serentak pa- da penanaman padi sawah. Berbagai jenis lcegiatan di sawah dilakukan hampir bersamaan. Jenis pekerjaan prodaktif di bidang pertanian, antara lain menanam, memupuk, mengiang, memanen, berburuh tani, dan mengerjakan kebun sayuran. Keseragaman rnelakukan pekerjaan produktif ini mengebabkan waktu luang rang dimiliki petani khususnya wanita tani ter- jadi pada waktu gang sama. Sedangkan perbedaan besarnya curahan jam kerja produktif 7:ianita tani di daerah Supra Insus disebabkan motivasi bekerja pada masing-masing lapis- an berbeda. Kotivasi bekerja wanita tani lapisan I untuk membantu suami menanbah pendapatan keluarga, sedengkan pa- da lapisan I1 dan 111 untuk memperbesar modal agar Sapat mengembangkan usahanga. Kernbanding antara pria dan wanita, waktu yang dicurah- Ban wanita lebih ting~i dibanding pria 3ala~ pekerjaan ru- mahtangga. Sehaliknga dalarn mencari cafkab, cnraban $am kerja pria lebih tinggi dibanding wanita. Pola pembagian kerja antara pria dan wanita terlihat cukup jelas di daerah penelitian ini. Adanya pola pembagi- an kerja ini tidak terle?as dari pola pengambilan keputus- an dalam rumahtangga. Sehubungen dengan ha1 ini untuk pe- kerjaan rumahtangga, pengambilan keputusan sepenuhnya di
5 pihak wanita (isteri), sedangkan untuk mencari nafkah peng- ambilan keputusan di dominasi oleh pria (suami). Pengambil- an keputusan di bidang lain seperti pendidikan dilakukan secara bersama-sama. Alokasi curahan jam kerja produktif wanita tani memberikan kontribusi terhadap pendapatan rumahtangga per bulan sebesar 27.5 persen pada lapisan I, 30.3 persen pada lapis-, an 11, dan 28.7 persen pada lapisan 111. Dari angka persentase ini menunjukkan bahwa wanita terngata turut terlibat dalam memperoleh pandapatan rumahtangga. Faktor pendukung usaha peningkatan peranan wanita tani di pedesaan, antara lain kegiatan PRK, penyuluhan pertanian atau kesehatan melalui kelompok-kelompok pengajian. Sedangkan faktor penghambatnya antara lain rendahnga tingkat pendidikan dan keterampilan yang dimiliki wanita tani, dan perkawinan usia muda. Alokasi curahan jam kerja wanita tani di daerah Supra Insus nenunjukkan bahwa peranan wanita tidak bisa diabaikan dalam kegiatan penbangunan, khususnga penbacgunsn per- tanian. Penerapan program Supra Insus nendukung wanita ta- ni di pedesaan menjadi lebih a'ktif?.rhususnya d i Sidang pe- kerjaan produktif.
PENGARUH FAKTOR-FAKTOR SOSIAL TERHADAP CURAHAN WAKTU KERJA KELOMPOK WANITA TANI PADI DI DESA BANJARAN KECAMATAN BANGSRI KABUPATEN JEPARA
PENGARUH FAKTOR-FAKTOR SOSIAL TERHADAP CURAHAN WAKTU KERJA KELOMPOK WANITA TANI PADI DI DESA BANJARAN KECAMATAN BANGSRI KABUPATEN JEPARA Rosalina Berliani, Dyah Mardiningsih, Siwi Gayatri Program Studi
Lebih terperinciV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1. Letak dan Keadaan Geografi Daerah Penelitian Desa Perbawati merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan Sukabumi, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Batas-batas
Lebih terperinciPERANAN WANlTA DALAM INDUSTRI KEG ll PENGOLAHAN PANGAN
PERANAN WANlTA DALAM INDUSTRI KEG ll PENGOLAHAN PANGAN Studi Kasus Industti Kecil Kue Simping di Kelorahaa Cipaisan, Kecarnatan Purwakarte, Kabupaten DT 11 Purwakarta, Jawa Barat Olch BUD1 UTAMl A 22 0332
Lebih terperinciPERANAN WANlTA DALAM INDUSTRI KEG ll PENGOLAHAN PANGAN
PERANAN WANlTA DALAM INDUSTRI KEG ll PENGOLAHAN PANGAN Studi Kasus Industti Kecil Kue Simping di Kelorahaa Cipaisan, Kecarnatan Purwakarte, Kabupaten DT 11 Purwakarta, Jawa Barat Olch BUD1 UTAMl A 22 0332
Lebih terperinciTELAAHAN KEGlATAN REPRODUKTIF DAN PRODUKTIF AMGGQTA RUMAHTANGGA PETANI MIGRAN SIRI<ULER DAN NON NilGRAN. Kalijati, Kabupaten Subang Jawa Barat) Qlah
TELAAHAN KEGlATAN REPRODUKTIF DAN PRODUKTIF AMGGQTA RUMAHTANGGA PETANI MIGRAN SIRI
Lebih terperinciTELAAHAN KEGlATAN REPRODUKTIF DAN PRODUKTIF AMGGQTA RUMAHTANGGA PETANI MIGRAN SIRI<ULER DAN NON NilGRAN. Kalijati, Kabupaten Subang Jawa Barat) Qlah
TELAAHAN KEGlATAN REPRODUKTIF DAN PRODUKTIF AMGGQTA RUMAHTANGGA PETANI MIGRAN SIRI
Lebih terperinciPERANAN WANlTA DESA DALAM KESEJAHTERAAN KELUARGA DAN MASYARAKAT
PERANAN WANlTA DESA DALAM KESEJAHTERAAN KELUARGA DAN MASYARAKAT (Suatu Studi di Desa Kumelembuai, Kec. Motoling Kabupaten Nlinahasa, ~roiinsi Sulawesi Utara) Oleh B. F. J. SONDAKH FAKULTAS PASCA SARJANA
Lebih terperinciKESEfAHTERAAN RUMAHTANGGA PETANI PAD! SAWAH
- ~ PERANAN WANITA DALAM USAHA MENINGKATKAN KESEfAHTERAAN RUMAHTANGGA PETANI PAD! SAWAH ( Kasus di Desa Parakan Kecamatan /Leuwimunding Kabupaten Majalengka Jawa Barat) 0 leh RENNi INDAHYANl A23 0584.
Lebih terperinciBAB III PENDEKATAN LAPANG
21 BAB III PENDEKATAN LAPANG 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kuantitatif yang didukung dengan data kualititatif. Pendekatan kuantitatif digunakan untuk menggambarkan atau
Lebih terperinciBAB VI KARAKTERISTIK INDIVIDU DAN RUMAHTANGGA PETANI PESERTA PROGRAM PEMBERDAYAAN PETANI MELALUI TEKNOLOGI DAN INFORMASI PERTANIAN (P3TIP)
58 BAB VI KARAKTERISTIK INDIVIDU DAN RUMAHTANGGA PETANI PESERTA PROGRAM PEMBERDAYAAN PETANI MELALUI TEKNOLOGI DAN INFORMASI PERTANIAN (P3TIP) Bab ini mendeskripsikan karakteristik demografi individu petani
Lebih terperinciPERANAN WANlTA DI USAHATANI LAHAN KERINC (Kasus Desa Petimbe, Kec. Sigi Biromaru, Kab. Donggala, Propinsi Sulawesi Tengah)
PERANAN WANlTA DI USAHATANI LAHAN KERINC (Kasus Desa Petimbe, Kec. Sigi Biromaru, Kab. Donggala, Propinsi Sulawesi Tengah) TIRTA MURLINA HAMID A28.0262 P.S. PENYULUHAN DAN KOMUNIKASI PERTANIAN JURUSAN
Lebih terperinciVI. ALOKASI WAKTU KERJA, KONTRIBUSI PENDAPATAN, DAN POLA PENGELUARAN RUMAHTANGGA PETANI LAHAN SAWAH
59 VI. ALOKASI WAKTU KERJA, KONTRIBUSI PENDAPATAN, DAN POLA PENGELUARAN RUMAHTANGGA PETANI LAHAN SAWAH 6.1. Curahan Tenaga Kerja Rumahtangga Petani Lahan Sawah Alokasi waktu kerja dalam kegiatan ekonomi
Lebih terperinciPERAN WANITA DALAM USAHATANI PADI SAWAH DI DESA LAWADA KECAMATAN SAWERIGADI KABUPATEN MUNA BARAT. Oleh : Nur Rahmah dan Erni Wati ABSTRAK PENDAHULUAN
PERAN WANITA DALAM USAHATANI PADI SAWAH DI DESA LAWADA KECAMATAN SAWERIGADI KABUPATEN MUNA BARAT Oleh : Nur Rahmah dan Erni Wati ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran dan alokasi waktu
Lebih terperinciVIII. RINGKASAN DAN SINTESIS
VIII. RINGKASAN DAN SINTESIS Pada bagian ini akan dikemukakan beberapa ringkasan hasil dari pembahasan yang telah dilakukan pada bab-bab sebelumnya. Selanjutnya akan dikemukakan sintesis dari keseluruhan
Lebih terperinciV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN DAN KARAKTERISTIK RESPONDEN. wilayah kilometerpersegi. Wilayah ini berbatasan langsung dengan
V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN DAN KARAKTERISTIK RESPONDEN 5.1. Lokasi dan Topografi Kabupaten Donggala memiliki 21 kecamatan dan 278 desa, dengan luas wilayah 10 471.71 kilometerpersegi. Wilayah ini
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian
METODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan desain cross sectional study dengan metode survey di Kelurahan Kertamaya, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor. Pemilihan
Lebih terperinciPROFlL WWNiTA PENGARI NAFKAW DI KEBUN TEW! Kasus di Desa klekarsari, Kegamatan Pasir Jamiabu, Kabupaten Bandung 1
PROFlL WWNiTA PENGARI NAFKAW DI KEBUN TEW! Kasus di Desa klekarsari, Kegamatan Pasir Jamiabu, Kabupaten Bandung 1 (TINA A. PARAMITA. Profil Wanita Pencari Nafkah di Kebun Teh. Kasus di Desa Mekarsari,
Lebih terperinciPROFlL WWNiTA PENGARI NAFKAW DI KEBUN TEW! Kasus di Desa klekarsari, Kegamatan Pasir Jamiabu, Kabupaten Bandung 1
PROFlL WWNiTA PENGARI NAFKAW DI KEBUN TEW! Kasus di Desa klekarsari, Kegamatan Pasir Jamiabu, Kabupaten Bandung 1 (TINA A. PARAMITA. Profil Wanita Pencari Nafkah di Kebun Teh. Kasus di Desa Mekarsari,
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Latar Belakang
1 PENDAHULUAN Latar Belakang Salah satu isu yang muncul menjelang berakhirnya abad ke-20 adalah persoalan gender. Isu tentang gender ini telah menjadi bahasan yang memasuki setiap analisis sosial. Gender
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN A. Latar Belakang
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sektor pertanian menjadi dasar dalam pemenuhan kebutuhan pokok nasional. Disamping produk pangan, produk pertanian lainnya seperti produk komoditas sayuran, sayuran, perikanan,
Lebih terperinciBAB V STRATEGI NAFKAH MASYARAKAT LOKAL DESA GOROWONG. 5.1 Strategi Nafkah Kampung Ater dan Kampung Ciawian
28 BAB V STRATEGI NAFKAH MASYARAKAT LOKAL DESA GOROWONG 5.1 Strategi Nafkah Kampung Ater dan Kampung Ciawian Strategi nafkah dalam kehidupan sehari-hari direprensentasikan oleh keterlibatan individu-individu
Lebih terperinciCIRI-CIRI RUMAH TANGGA DEFISIT ENERGI DI PEDESAAN JAWA TENGAH
CIRI-CIRI RUMAH TANGGA DEFISIT ENERGI DI PEDESAAN JAWA TENGAH Oleh: Achmad Djauhari dan Supena Friyatno*) Abstrak Kelompok rumah tangga adalah sasaran utama dalam program peningkatan dan perbaikan tingkat
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Tabel 1. Penduduk Laki Laki dan Wanita Usia 15 Tahun Ke Atas menurut Jenis Kegiatan Utama, (ribu orang)
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penduduk dapat merupakan potensi yang besar untuk peningkatan produksi nasional. Produksi nasional bisa meningkat jika penduduk merupakan tenaga kerja yang produktif,
Lebih terperinciBAB V KARAKTERISTIK PETANI DAN HUBUNGANNYA DENGAN TINGKAT PARTISIPASI DALAM PROGRAM SL-PTT
41 BAB V KARAKTERISTIK PETANI DAN HUBUNGANNYA DENGAN TINGKAT PARTISIPASI DALAM PROGRAM SL-PTT Responden dalam penelitian ini adalah petani anggota Gapoktan Jaya Tani yang berasal dari tiga kelompok tani
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Telaga Kabupaten Gorontalo pada bulan Mei sampai dengan bulan Juni 2012. Dengan pertimbangan bahwa di lokasi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN
BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1. Tinjauan Pustaka Peranan bagi wanita secara keseluruhan dapat dikatakan sebagai sesuatu yang mulia dan dijunjung
Lebih terperinciPENDAHULUAN. 1 http ://cianjur.go.id (diakses15 Mei 2011)
PENDAHULUAN Latar Belakang Pembangunan pertanian mempunyai peranan yang strategis dalam penyerapan tenaga kerja yang ada di Indonesia, yaitu dengan tingginya penyerapan tenaga kerja sekitar 44 persen dari
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia hingga saat ini masih tergolong negara yang sedang berkembang dengan tingkat pertumbuhan penduduk yang
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia hingga saat ini masih tergolong negara yang sedang berkembang dengan tingkat pertumbuhan penduduk yang tinggi. Selain itu juga Indonesia merupakan negara agraris
Lebih terperinciLAHAN PERTANIAN, TENAGA KERJA DAN SUMBER PENDAPATAN DI BEBERAPA PEDESAAN JAWA BARAT
LAHAN PERTANIAN, TENAGA KERJA DAN SUMBER PENDAPATAN DI BEBERAPA PEDESAAN JAWA BARAT Oleh: Memed Gunawan dan Ikin Sadikin Abstrak Belakangan ini struktur perekonomian masyarakat pedesaan Jawa Barat telah
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian Kecamatan Telaga merupakan salah satu dari 17 Kecamatan yang ada di Kabupaten Gorontalo Provinsi Gorontalo. Kecamatan Telaga berjarak 10
Lebih terperinciPERANAN TOKOH MASYARAKAT DALAM
-41 PERANAN TOKOH MASYARAKAT DALAM KEBERHASiLAN PELAKSANAAN TRANSMlGRASl Suatu Kasus Di Proyek Transmigrasi Koya Timur, lrian Jaya oleh AWOESYIRWAM MOEIMS FAKULTAS PASCA SARJWNA INSTITUT PERTANIAN BQGOR
Lebih terperinciRELASI GENDER DALAM PEMILIKAN DAN PENGUASAAN SUMBERDAYA AGRARIA
RELASI GENDER DALAM PEMILIKAN DAN PENGUASAAN SUMBERDAYA AGRARIA (Kasus pada Rumahtangga Petani Desa Cipeuteuy Kecamatan Kabandungan Kabupaten Sukabumi Propinsi Jawa Barat) Oleh FEBRI SATIVIANI PUTRI CANTIKA
Lebih terperinci"6%?.?,.',*.,-. ' < _. J 4 ; ;; 5 :.i.,.. WBUNGAN ALOKASI WAKTU DAN TINGKAT.. TANGGA YANG BEKERJA DI SEKTOR INFORMAL DENGAN STATUS GIZI ANAK BALITA
,...., i.. "6%?.?,.',*.,-. ' -, k < _. J f t ;.; 4 ; ;; 5 :.i.,.. WBUNGAN ALOKASI WAKTU DAN TINGKAT.. TANGGA YANG BEKERJA DI SEKTOR INFORMAL DENGAN STATUS GIZI ANAK BALITA N IBU RUMAH Oleh WILDA WELIS
Lebih terperinciPOLA DAN DISTRIBUSI PENDAPATAN RUMAH TANGGA BEBERAPA DESA DI JAWA TIMUR
POLA DAN DISTRIBUSI PENDAPATAN RUMAH TANGGA BEBERAPA DESA DI JAWA TIMUR Oleh : Handewi Purwati S. Rachman*) Abstrak Dengan menggunakan data penelitian Patanas Jawa Timur yang dilakukan oleh Pusat Penelitian
Lebih terperinciPERAN SERTA TERNAK SEBAGAI KOMPONEN USAHATANI PADI UNTUK PENINGKATAN PENDAPATAN PETANI
PERAN SERTA TERNAK SEBAGAI KOMPONEN USAHATANI PADI UNTUK PENINGKATAN PENDAPATAN PETANI MH. Togatorop dan Wayan Sudana Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian Bogor ABSTRAK Suatu pengkajian
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA TINGKAT KESADARAN GENDER DENGAN PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP CITRA PEREMPUAN DriLAM IKLAN DI TELEVISI
HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KESADARAN GENDER DENGAN PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP CITRA PEREMPUAN DriLAM IKLAN DI TELEVISI (Kasus Mahasiswa Asrama Tingkat Persiapan Bersama, Institut Pertanian Bogor Tahun Ajaran
Lebih terperinciIII. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Desa Simpang Kanan, Kecamatan Sumberejo,
49 III. METODELOGI PENELITIAN A. Metodelogi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Desa Simpang Kanan, Kecamatan Sumberejo, Kabupaten Tanggamus, dengan menggunakan metode survei. Penelitian Survei adalah
Lebih terperinciAnalisis Sosial Ekonomi Masyarakat Petani Kecamatan Randangan Kabupaten Pohuwato Darmiati Dahar, Fatmawati Universitas Ichsan Gorontalo ABSTRAK
Analisis Sosial Ekonomi Masyarakat Petani Kecamatan Randangan Kabupaten Pohuwato Darmiati Dahar, Fatmawati Universitas Ichsan Gorontalo ABSTRAK Sektor pertanian merupakan penggerak utama perekonomian di
Lebih terperinciGAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1 Gambaran Umum Kabupaten Kerinci 5.1.1 Kondisi Geografis Kabupaten Kerinci terletak di sepanjang Bukit Barisan, diantaranya terdapat gunung-gunung antara lain Gunung
Lebih terperinciBAB V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
BAB V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5. Gambaran Umum Desa Ciaruten Ilir Desa Ciaruten Ilir merupakan bagian wilayah Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor, Propinsi Jawa Barat. Desa ini merupakan daerah
Lebih terperinci(Studi Kasus di Icelurahan Rawasari, Kecamatan Cempalta Putih, Wilayah Jakarta Pusat, Provinsi DKI Jakarta) Oleh : SUPRA WIRENGRUM A
, - L \ ' s 8 b i I/, >
Lebih terperinciV. GAMBARAN UMUM 5.1. Wilayah dan Topografi 5.2. Jumlah Kepala Keluarga (KK) Tani dan Status Penguasaan Lahan di Kelurahan Situmekar
V. GAMBARAN UMUM 5.1. Wilayah dan Topografi Kota Sukabumi terletak pada bagian selatan tengah Jawa Barat pada koordinat 106 0 45 50 Bujur Timur dan 106 0 45 10 Bujur Timur, 6 0 49 29 Lintang Selatan dan
Lebih terperinciFAKULTAS PASCA SARJANA KPK I P B - UNWAS 1985
* I STRUKTUR PENGUASAAN TANAH DAN PENOAPATAN RUMAHTANGGA PETANI GENERASI KETURUNAN TRANSMIGRASI Dl KECAMATAN WONOMULYO KABUPATEN DAERAH TINGKAT II POLEWALI MAMASA t SYAHRUL SAHARUDDIN 8352033 FAKULTAS
Lebih terperinciFAKULTAS PASCA SARJANA KPK I P B - UNWAS 1985
* I STRUKTUR PENGUASAAN TANAH DAN PENOAPATAN RUMAHTANGGA PETANI GENERASI KETURUNAN TRANSMIGRASI Dl KECAMATAN WONOMULYO KABUPATEN DAERAH TINGKAT II POLEWALI MAMASA t SYAHRUL SAHARUDDIN 8352033 FAKULTAS
Lebih terperinciLAMPIRAN. Draf wawancara (interview guide) untuk buruh tani perempuan:
LAMPIRAN INFORMAN KUNCI Draf wawancara (interview guide) untuk buruh tani perempuan: Profil informan Nama : Umur : Status Perkawinan : Alamat : I. Mengenai pekerjaan informan (isteri/ibu yang bekerja di
Lebih terperinciBAB IV PROFIL DESA 4.1. Aspek Geografis
27 BAB IV PROFIL DESA 4.1. Aspek Geografis Desa Pasawahan merupakan salah satu dari tiga belas desa yang ada di Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi. Bagian Utara berbatasan dengan Desa Kutajaya, bagian
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. 2.1 Faktor yang Mempengaruhi Wanita Bekerja. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Riyani, dkk (2001) mengenai
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Faktor yang Mempengaruhi Wanita Bekerja Dalam penelitian yang dilakukan oleh Riyani, dkk (2001) mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan wanita untuk bekerja adalah
Lebih terperinciBAB VI STRATEGI NAFKAH MASYARAKAT SEBELUM DAN SESUDAH TERJADINYA KONVERSI LAHAN
BAB VI STRATEGI NAFKAH MASYARAKAT SEBELUM DAN SESUDAH TERJADINYA KONVERSI LAHAN 6.1. Strategi Nafkah Sebelum Konversi Lahan Strategi nafkah suatu rumahtangga dibangun dengan mengkombinasikan aset-aset
Lebih terperinciKERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS
36 KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS Kerangka Berpikir Pembangunan sebagai upaya terencana untuk meningkatkan mutu kehidupan dan kesejahteraan penduduk khususnya di negara-negara berkembang senantiasa mencurahkan
Lebih terperinciVI KARAKTERISTIK UMUM RESPONDEN
VI KARAKTERISTIK UMUM RESPONDEN Karakteristik umum responden beras organik SAE diklasifikasikan ke dalam beberapa kelompok yaitu berdasarkan jenis kelamin, usia, pendidikan, pekerjaan, jumlah anggota keluarga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terhadap keberhasilan pembangunan bangsa. Ahmadi (2004:173) menyatakan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keluarga merupakan institusi terkecil dalam masyarakat yang berpengaruh terhadap keberhasilan pembangunan bangsa. Ahmadi (2004:173) menyatakan bahwa keluarga
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Hutan rakyat adalah hutan yang tumbuh di atas tanah milik dengan luas
III. METODE PENELITIAN A. Kerangka Pemikiran Hutan rakyat adalah hutan yang tumbuh di atas tanah milik dengan luas minimum 0,25 ha. Hutan rakyat ini merupakan suatu pengembangan pengelolaan hutan yang
Lebih terperinciPENGELOLAAN PROGRAM %MTEWSBFIKAS!
PENGELOLAAN PROGRAM %MTEWSBFIKAS! SUPRA INSUS Studi Kasus di Unit Himpunan Supra lnsus III Kebupaten Daerah Tingkat I1 Bekasi Oleh JURUSAN ILMU-ILMU SOSIAL EKONOMI PERTANlADd FAKULTAS PERTANIAN lnstltut
Lebih terperinciANALISA h411aya DAM PHNBIAPATAW BJSAHATANI
ANALISA h411aya DAM PHNBIAPATAW BJSAHATANI PAD! DAN PAlPaWlJA (Studi Kasus Desa Buniwangi Kecamatan Surade Kabupaten Sukabumi) JURUSAN ILMU-ILMU SOSlAL EKONOMI PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN INSTlTUT PERTANlAN
Lebih terperinciADOPSI INOVASI DALAM KEGIATAN USAHATANI PADA BEBERAPA SPESIFIK SOSIOBUDAYA PETANI DI PROPINSI LAMPUNG
ADOPSI INOVASI DALAM KEGIATAN USAHATANI PADA BEBERAPA SPESIFIK SOSIOBUDAYA PETANI DI PROPINSI LAMPUNG Oleh Tubagus Hasanuddin 1) ABSTRACT The succesfull of development agriculture cannot be participation
Lebih terperinciPERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI MEI 2014
BPS PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI MEI 2014 NILAI TUKAR PETANI (NTP) MEI 2014 SEBESAR 99,90 No. 02/06/53/Th. XVII, 02 Juni 2014 Nilai Tukar Petani (NTP) bulan Mei 2014 didasarkan
Lebih terperinciVII ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI SEHAT
VII ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI SEHAT 7.1. Penerimaan Usahatani Padi Sehat Penerimaan usahatani padi sehat terdiri dari penerimaan tunai dan penerimaan diperhitungkan. Penerimaan tunai adalah penerimaan
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN. berbatasan langsung dengan dengan Kabupaten Indramayu. Batas-batas wialayah
IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian Kecamatan Jatitujuh berada di wilayah Utara Kabupaten Majalengka dan berbatasan langsung dengan dengan Kabupaten Indramayu. Batas-batas wialayah
Lebih terperinci(Studi di Desa Kebon Pedes, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Sukabumi, Propinsi Jawa Barat)
BENTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN PADA TIPE-TIPE KELUARGA TENAGA KERJA INDONESIA KE LUAR NEGERI (Studi di Desa Kebon Pedes, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Sukabumi, Propinsi Jawa Barat) Syaiful Basyri A 27.0677
Lebih terperinciLAPORAN AKHIR PENELITIAN TA 2008 SINTESIS KONSORSIUM PENELITIAN: KARAKTERISTIK SOSIAL EKONOMI PETANI PADA BERBAGAI AGROEKOSISTEM
LAPORAN AKHIR PENELITIAN TA 2008 SINTESIS KONSORSIUM PENELITIAN: KARAKTERISTIK SOSIAL EKONOMI PETANI PADA BERBAGAI AGROEKOSISTEM Oleh : Sumaryanto PUSAT ANALISIS SOSIAL EKONOMI DAN KEBIJAKAN PERTANIAN
Lebih terperinciANALISIS HASIL PENELITIAN
69 VI. ANALISIS HASIL PENELITIAN Bab ini membahas hubungan antara realisasi target pertumbuhan ekonomi dan pengeluaran pemerintah terhadap ketimpangan gender di pasar tenaga kerja Indonesia. Pertama, dilakukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Menurut Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1998 tentang Kesejahteraan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Menurut Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1998 tentang Kesejahteraan Lanjut Usia, yang dimaksud dengan lanjut usia adalah penduduk yang telah mencapai usia 60 tahun
Lebih terperinciTINGKAT KEBERDAYAAN EKONOMI PEREMPUAN
65 VII. TINGKAT KEBERDAYAAN EKONOMI PEREMPUAN 7.1 Akses dan Kontrol Peserta Perempuan Program Terhadap Sumberdaya Tingkat keberdayaan ekonomi merupakan salah satu indikator keberhasilan program PNPM Mandiri
Lebih terperinciVI KARAKTERISTIK UMUM RESPONDEN
VI KARAKTERISTIK UMUM RESPONDEN Karakteristik umum dari responden pada penelitian ini diidentifikasi berdasarkan jenis kelamin, usia, status pernikahan, tingkat pendidikan, pendapatan di luar usahatani
Lebih terperinci(Studi l<asus di IKelurahan Tegal Lega, i<ecamatan Bogor Timur, I<otamadya Bogor ) Oleh JARY SARASWATI A
(Studi l
Lebih terperinciili desa Bejiharjo, Karangmojo, D.I. Yogyakarta)
PENGARUH SIRKULASI SUAM! TERHADAP STRUKTUR DAN FUNGSI KELUARGA (Suatu Analisis Gender Terhadap Keluarga Sirkulator ili desa Bejiharjo, Karangmojo, D.I. Yogyakarta) OIeh TUTY HANDAYANI SAJIHARJO FAKULTAS
Lebih terperinciJurnal Perikanan dan Kelautan Vol. 3, No. 3, September 2012: ISSN :
Jurnal Perikanan dan Kelautan Vol. 3, No. 3, September 2012: 127-136 ISSN : 2088-3137 KONTRIBUSI EKONOMI PRODUKTIF WANITA NELAYAN TERHADAP PENDAPATAN KELUARGA NELAYAN DI PANGANDARAN, KABUPATEN CIAMIS Trie
Lebih terperinciPERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI SEPTEMBER 2016
BPS PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR No. 02/10/53/Th. XIX, 03 OKTOBER 2016 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI SEPTEMBER 2016 NILAI TUKAR PETANI (NTP) SEPTEMBER 2016 SEBESAR 102,03 Nilai Tukar Petani (NTP) bulan
Lebih terperinciBAB V MARGINALISASI PEREMPUAN DALAM INDUSTRIALISASI PEDESAAN
34 BAB V MARGINALISASI PEREMPUAN DALAM INDUSTRIALISASI PEDESAAN Marginalisasi perempuan dalam dunia kerja merupakan hal yang sangat sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Akan tetapi, adanya industrialisasi
Lebih terperinciV. GAMBARAN UMUM WILAYAH
V. GAMBARAN UMUM WILAYAH 5.1. Karakteristik Wilayah Kabupaten Brebes merupakan salah satu dari tiga puluh lima daerah otonom di Propinsi Jawa Tengah yang terletak di sepanjang pantai utara Pulau Jawa.
Lebih terperinciIII. METODE KERJA 1. Lokasi dan Waktu 2. Pengumpulan data
III. METODE KERJA 1. Lokasi dan Waktu Kajian dilakukan terhadap usahatani beberapa petani sawah irigasi di desa Citarik kecamatan Tirta Mulya Kabupaten Karawang. Pemilihan lokasi terutama didasarkan pada
Lebih terperinciVI. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PELUANG KERJA SUAMI DAN ISTRI DI LUAR SEKTOR PERIKANAN
VI. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PELUANG KERJA SUAMI DAN ISTRI DI LUAR SEKTOR PERIKANAN Rumahtangga adalah basis unit kegiatan produksi dan konsumsi dimana anggota rumahtangga merupakan sumberdaya manusia
Lebih terperinciBAB V GAMBARAN UMUM RESPONDEN
BAB V GAMBARAN UMUM RESPONDEN 5.1. Usia Usia responden dikategorikan menjadi tiga kategori yang ditentukan berdasarkan teori perkembangan Hurlock (1980) yaitu dewasa awal (18-40), dewasa madya (41-60)
Lebih terperinciBAB V GAMBARAN UMUM 5.1. Kondisi Wilayah
BAB V GAMBARAN UMUM 5.1. Kondisi Wilayah Penelitian dilakukan di Kecamatan Panumbangan, Sindangkasih dan Cihaurbeuti. Tiga kecamatan ini berada di daerah Kabupaten Ciamis sebelah utara yang berbatasan
Lebih terperinciKEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Sulawesi barat. Kabupaten Mamuju memiliki luas Ha Secara administrasi,
IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Letak Geografi Daerah Wilayah Kabupaten Mamuju merupakan daerah yang terluas di Provinsi Sulawesi Barat. Secara geografis Kabupaten Mamuju terletak di posisi : 00
Lebih terperinciRINGKASAN. sistem kekerabatan dan segala aspek yang berkenaan dengan relasi gender dalam. pemilikan dan penguasaan sumberdaya agraria.
RINGKASAN FEBRI SASTIVIANI PUTRI CANTIKA. RELASI GENDER DALAM PEMILIKAN DAN PENGUASAAN SUMBERDAYA AGRARIA. Kasus pada Rumahtangga Petani Desa Cipeuteuy, Kecamatan Kabandungan, Kabupaten Sukabumi, Propinsi
Lebih terperinciSTUD1 PENGEEUARAN TENAGA MEKANIS MANUSLA TJNTUK PENGOLAHAN TANAH SAWAH SAMPAI DENGATV PANEN
STUD1 PENGEEUARAN TENAGA MEKANIS MANUSLA TJNTUK PENGOLAHAN TANAH SAWAH SAMPAI DENGATV PANEN 1994 FAKULTAS TEKNOLOGI PERTWT INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR ABDUL KORIM. F. 24 1636. Studi Pengeluaran Tenaga
Lebih terperinciSTUD1 PENGEEUARAN TENAGA MEKANIS MANUSLA TJNTUK PENGOLAHAN TANAH SAWAH SAMPAI DENGATV PANEN
STUD1 PENGEEUARAN TENAGA MEKANIS MANUSLA TJNTUK PENGOLAHAN TANAH SAWAH SAMPAI DENGATV PANEN 1994 FAKULTAS TEKNOLOGI PERTWT INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR ABDUL KORIM. F. 24 1636. Studi Pengeluaran Tenaga
Lebih terperinciKEDUDUKAN WANITA BURUH INDUSTRI DAN KONTRIBUSINYA UNTUK KELUARGA
KEDUDUKAN WANITA BURUH INDUSTRI DAN KONTRIBUSINYA UNTUK KELUARGA (Kasus Wanita Buruh lndustri di Desa Tarikolot, Kecamatan Citeureup, Kabupaten Bogor, Jawa Barat) Oleh : SULASTRI A. 290454 JURUSAN ILMU-ILMU
Lebih terperinciPERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI
PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI No. 58/10/72/Th.XVIII, 01 Oktober 2015 Selama September 2015, Nilai Tukar Petani (NTP) Sebesar 98,50 Persen Nilai Tukar Petani (NTP) Provinsi Sulawesi Tengah selama September
Lebih terperinciV. GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN DAN KERAGAAN EKONOMI RUMAHTANGGA PETANI. Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) merupakan provinsi yang mempunyai
V. GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN DAN KERAGAAN EKONOMI RUMAHTANGGA PETANI Keadaan Umum Wilayah Penelitian Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) merupakan provinsi yang mempunyai ratio jumlah rumahtangga petani
Lebih terperinciIV. METODOLOGI. merupakan salah satu daerah pertanian produktif di Kabupaten Majalengka.
IV. METODOLOGI 4.1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Sukahaji, Kabupaten Majalengka. Pemilihan lokasi ini dilakukan dengan pertimbangan bahwa Kecamatan Sukahaji merupakan salah satu
Lebih terperinciDl KABUPATEN JAYAWIJAYA - lrlan JAYA
ANALISIS CURAHAN KERJA WANITA DAN KONTRIBUSINYA TERHADAP. PENDAPATAN RUMAHTANGGA PETANI Dl KABUPATEN JAYAWIJAYA - lrlan JAYA Oleh JOlCE KATERINA ONGGE PROGRAM PASCASARJANA INSTlTUT PERTANIAN BOGOR 2001
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN Keadaan Umum Kabupaten Lampung Selatan. Wilayah Kabupaten Lampung Selatan terletak antara 105.
IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN 4.1. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Selatan 4.1.1. Keadaan Geografis Wilayah Kabupaten Lampung Selatan terletak antara 105.14 sampai dengan 105, 45 Bujur Timur dan 5,15
Lebih terperinciPERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI
BPS PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR No. 02/10/53/Th. XIV, 3 Oktober 2011 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI Pada press release Oktober 2011, penyajian Nilai Tukar Petani (NTP) dimulai untuk data bulan Agustus
Lebih terperinciBAB 4 EVALUASI KEEFEKTIFAN PROGRAM DALAM MENINGKATKAN PRODUKSI PADI SAWAH
67 BAB 4 EVALUASI KEEFEKTIFAN PROGRAM DALAM MENINGKATKAN PRODUKSI PADI SAWAH Bab ini akan membahas keefektifan Program Aksi Masyarakat Agribisnis Tanaman Pangan (Proksi Mantap) dalam mencapai sasaran-sasaran
Lebih terperinciPERANAN IBU RUMAHTANGGA DALAM MENJAMIN KECUKUPAN PANGAN KELU ARGA PETANI (Kasus di Desa Bandan Hurip, Kecamatan Palas, Kabupaten Lampung Selatan l
7 771.s --" -%',s. "[c" %. 3 34: - * ) PERANAN IBU RUMAHTANGGA DALAM MENJAMIN KECUKUPAN PANGAN KELU ARGA PETANI (Kasus di Desa Bandan Hurip, Kecamatan Palas, Kabupaten Lampung Selatan l 5 Oleh KORDIYANA
Lebih terperinciVI. ALOKASI WAKTU KERJA, PENDAPATAN DAN POLA PENGELUARAN RUMAHTANGGA
VI. ALOKASI WAKTU KERJA, PENDAPATAN DAN POLA PENGELUARAN RUMAHTANGGA 6.1. Alokasi Waktu Kerja Anggota Rumahtangga Dalam penelitian ini, alokasi waktu kerja didefinisikan sebagai jumlah jam kerja riil yang
Lebih terperinciPROSPEK PENGEMBANGAN UBIKAYU DALAM KAITANNYA DENGAN USAHA PENINGKATAN PENDAPATAN PETANI TRANSMIGRASI DI DAERAH JAMBI
PROSPEK PENGEMBANGAN UBIKAYU DALAM KAITANNYA DENGAN USAHA PENINGKATAN PENDAPATAN PETANI TRANSMIGRASI DI DAERAH JAMBI Oleh: Aladin Nasution*) - Abstrak Pada dasarnya pembangunan pertanian di daerah transmigrasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. faktor produksi yang penting karena manusia merupakan pelaku dan sekaligus
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada masa pembangunan sekarang ini sumber daya manusia merupakan faktor produksi yang penting karena manusia merupakan pelaku dan sekaligus tujuan pembangunan. Produktivitas
Lebih terperinciHUBUNGAN KARAKTERISTIK RUMAH TANGGA DAN KONDISI SOSIAL EKONOMI DENGAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM RUMAH TANGGA PERIKANAN
45 HUBUNGAN KARAKTERISTIK RUMAH TANGGA DAN KONDISI SOSIAL EKONOMI DENGAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM RUMAH TANGGA PERIKANAN Pengambilan keputusan yang dilakukan dalam rumah tangga perikanan berkaitan dengan
Lebih terperinciBAB VI PERAN (PEMBAGIAN KERJA) DALAM RUMAHTANGGA PESERTA PRODUK PEMBIAYAAN BMT SWADAYA PRIBUMI
BAB VI PERAN (PEMBAGIAN KERJA) DALAM RUMAHTANGGA PESERTA PRODUK PEMBIAYAAN BMT SWADAYA PRIBUMI 6.1 Peran (Pembagian Kerja) dalam Rumahtangga Peserta Peran atau pembagian kerja tidak hanya terdapat dalam
Lebih terperinciKETERKAITAN JENIS SUMBERDAYA LAHAN DENGAN BESAR DAN JENIS PENGELUARAN RUMAH TANGGA DI PEDESAAN LAMPUNG
KETERKAITAN JENIS SUMBERDAYA LAHAN DENGAN BESAR DAN JENIS PENGELUARAN RUMAH TANGGA DI PEDESAAN LAMPUNG Aladin Nasution*) Abstrak Secara umum tingkat pendapatan dapat mempengaruhi pola konsumsi suatu rumah
Lebih terperinciPELUANG BEKERJA DAN BERUSAHA SERTA PENGARUHNYA TERHADAP TINGKAT UPAH WANITA KEPALA RUMAH TANGGA (WKRT)
PELUANG BEKERJA DAN BERUSAHA SERTA PENGARUHNYA TERHADAP TINGKAT UPAH WANITA KEPALA RUMAH TANGGA (WKRT) 39 Peluang Bekerja dan Berusaha Wanita Kepala Rumah Tangga (WKRT) Peluang bekerja dan berusaha adalah
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan batasan operasional ini mencakup pengertian yang
III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Definisi Operasional Konsep dasar dan batasan operasional ini mencakup pengertian yang digunakan untuk mendapatkan data yang akan dianalisis sehubungan dengan
Lebih terperinciOieh: ETI SUMINARTIKA.
ANALISIS KEMAMPUAN EKONOMI RUMAHTANGGA DAN PENGARUH BERBAGAI FAKTOR SERTA KETERKAITAN KEPUTUSAN DALAM PEREMAJAAN TANAMAN PADA PETANI PIR TEH DAN KELAPA SAWIT Oieh: ETI SUMINARTIKA. PROGRAM PASCASARJANA
Lebih terperinciBAB VI HUBUNGAN FAKTOR-FAKTOR PENGUASAAN LAHAN TERHADAP TINGKAT PENGUASAAN LAHAN
51 BAB VI HUBUNGAN FAKTOR-FAKTOR PENGUASAAN LAHAN TERHADAP TINGKAT PENGUASAAN LAHAN 6.1 Keragaman Penguasaan Lahan Penguasaan lahan menunjukkan istilah yang perlu diberi batasan yaitu penguasaan dan tanah.
Lebih terperinciPENGARUH SERTIFIKASI GURU TERHADAP KESEJAHTERAAN DAN KINERJA GURU DI KABUPATEN SUMEDANG RIZKY RAHADIKHA
1 PENGARUH SERTIFIKASI GURU TERHADAP KESEJAHTERAAN DAN KINERJA GURU DI KABUPATEN SUMEDANG RIZKY RAHADIKHA SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2014 PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER INFORMASI
Lebih terperinciKONTRIBUSI EKONOMI PRODUKTIF WANITA NELAYAN TERHADAP PENDAPATAN KELUARGA (Studi Kasus di Desa Lembar Kecamatan Lembar Kabupaten Lombok Barat)
KONTRIBUSI EKONOMI PRODUKTIF WANITA NELAYAN TERHADAP PENDAPATAN KELUARGA (Studi Kasus di Desa Lembar Kecamatan Lembar Kabupaten Lombok Barat) ROHMIATI AMINI Universitas Nahdlatul Wathan Mataram e-mail:
Lebih terperinci