SISTEM KEPIEMIMPINAN DALAM PEMBANCUNAN MASYARAKAT Dl PEDIESAAN

Ukuran: px

Mulai penontonan dengan halaman:

Download "SISTEM KEPIEMIMPINAN DALAM PEMBANCUNAN MASYARAKAT Dl PEDIESAAN"

Sudirman Budiman
7 tahun lalu
Tontonan:

1 SISTEM KEPIEMIMPINAN DALAM PEMBANCUNAN MASYARAKAT Dl PEDIESAAN STUD1 KASUS Dl DESA DURIAN DAUN, KEGAMATAN SUNGAI LIMAU, KABUVATEM PADANG PARIAMAN, PROPlNSl SUMATERA BARAT Oleh D U M A S A R I JURUSAN ILMU - ILMU SOSIAL EKONOM! PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOCOR 1990

2 RIBGKASAH DUMA SARI. Sistem Kepemimpinan Dalam Pembangunan Masyarakat D i Pedesaan (Studi Kasus di Desa Durian Daun, Kecamatan Sungai Limau, Kabupaten Padang Pariaman, Propinsi Sumatera Barat). Di bawah bimbingan SIT1 SUGIAH M. MACHFUD. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mempelajari: (1:) Sejarah sistem kepemimpinan mesyarakat dan hubungannya dengan proses kemunculan pemimpin di Desa Durian Daun, (2) Profil dan gaya kepemimpinan yang tercermin dalam interaksi sosial antara pemimpin formal dengan pemimpin informal pada pelaksanaan fungsi dalam pembangunan masyarakat desa dan (3) Faktor-faktor yang mendukung atau menghambat keberhasilan sistem kepemimpinan untuk menja- lankan peranan mengembangkan potensi dan swadaya masyarakat dalam pelaksanaan program pembangunan desa. Metodologi penelitian yang digunakan adalah studi kasus. Pemilihan lokasi dilakukan secara purposif, yaitu di Desa Durian Daun, Kecamatan Sungai Limau, Kabupaten Padang Pariaman, Propinsi Sumatera Barat, dengan pertimbangan pemilihan lokasi antara lain mengingat Desa Durian Daun sebagai Juara I dalam Perlombaan Desa Teladan Tahun 1989 di Propinsi Daerah Tingkat I Sumatera Barat. Unit analisis penelitian meliputi kelompok-kelompok dari kelembagaan formal dan informal. Responden dipilih secara purposif, dengan jumlah 11 orang pemimpin

3 formal dan 5 orang pemimpin informal. Responden lainnya mencakup pengikut dari setiap kelembagaan desa, terdiri dari 22 orang anggota lembaga formal dan,i0 orang anggota pemimpin informal. Pihak atas desa beserta masyarakat setempat juga digunakan sebagai sumber data yang berkenaan pembangunan dan keberlangsungan sistem kepemimpinan di desa kasus. Data yang dikumpulkan mencakup data primer yang diperoleh melalui wawancara dan pengamatan, data sekunder didapatkan dari pemerintahan desa setempat dan pihak kecamatan/kabdpaten (Bangdes). Pengolahan data secara manual dengan menggunakan tabulasi sederhana dan nilai persentase untuk dianalisis secara deskriptif. Hasil wawancara menunjukkan bahwa kemunculan pemimpin formal dan informal sesuai dengan harapan dan kehendak masyarakat setempat, dimana prosesnya terutama sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor garis keturunan (suku Koto) dan pemilikan sifat-sifat terpuji seperti kewibawaan, kharismatik, rela berkorban, adil dan menguasai adat/agama/ilmu pengetahuan yang luas serta sifat lainnya yang telah ditetapkan adat Minangkabau (a& bersandikan kit ejuu&)ilah)ementar a i tu kemunculan pemimpin formal selain sesuai dengan ketetapan adat setempat, juga diwarnai seleksi pihak atas desa Pemerintah Pusat berdasarkan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1979.

4 Profil pemimpin formal dan informal menunjukkan adanya kesamaan dalam ha1 garis keturunan yang dominan (100 persen) berasal dari garis keturunan Koto di desa setempat. Pemimpin dari kedua tipe lembaga desa sebagian besar (85 persen) adalah pria, hanya 15 persen pemimpin wanita. Adapun ciri pendidikan non f ormal cukup tinggi, karena pernah mengikuti kursus seperti Pembinaan Kader Pembangunan Desa, Penataran Penghayatan dan Pengamalan Pancasila serta Latihan Pengelolaan Pertanian. Dari segi mata pencaharian terlihat kedua tipe pemimpin (100 persen) mempunyai pekerjaan di bidang pertanian. Dalam ha1 penga- laman keorganisasian kedua tipe pemimpin telah aktif dalam berbagai kelembagaan formal dan informal disertai kegiatan-kegiatan sosial masyarakat. Persamaan lain dari profil kedua tipe pemimpin ditunjukkan oleh ketidakpernahannya pindah ke desa/daerah lain, namun mereka mempunyai mobilitas tinggi. Selain persamaan di atas ditemui juga perbedaan profil kedua tipe pemimpin ditunjukkan, yaitu dalam ha1 usia, dimana pemimpin formal rata-rata berusia lebih muda (25-49 tahun) dibandingkan pemimpin informal (49-62 tahun). Dalam ha1 tinpkat ~e~n~dididikanformawmimpin formal (80 persen berpendidikan lanjutan atas dan 10 persen perguruan tinggi) lebih tinggi dibanding pend id ikan formal pemimpin informal (40 persen berpendidikan menengah pertama dan 40 persen menengah atas).

5 Dalam ha1 status sosial ekonomi terlihat pemimpin informal (100 persen kategori tinggi) lebih tinggi dibanding'pemimpin formal (82 persen kategori tinggi dan 18 persen gori menengah). kate- Dalam pelaksanaan fungsi masing-masing kedua tipe pemimpin cenderung mengiku tsertakan partisipasi pengikut/masyarakat ke dalam setiap tahapan pembangunan, dan cenderung bergaya kepemimpinan yang demokratis, karena dalam pengambilan keputusan telah dilakukan secara partisipatif. Namun demikian terdapat juga gaya kepemimpinan yang masih otoriter, terutama ditemukan pada lembaga infsrmal, dimana pengambilan keputusan yang menyangkut permasalahan adat bersifat direktif. Kenyataan ini sesuai dengan sistem nilai setempat dengan kedudukan pemimpin informal yang strategis di dalam setiap aktivitas kemasyarakatan. Begitu juga dalam lembaga formal seperti Dinas Kesehatan terkadang masih menggunakan pengambilan keputusan yang bersifai direktif, terutama untuk lahan kepentingan lembaga sendiri. permasa- Terdapat jalinan interaksi sosial yang harmonis diantara kedua tipe ~temimpin bersama pengikut/masyarakat setempat, yang erat hubungannya dengan sisteemmkekexabattan yang masih kuat mengikat warga desa. Sistem kepemimpinan Desa Durian daun yang tergolong integratif tersebut, mampu menciptakan strategi pembangunan yang dominan berasal dari dalam desa (bottom YE),

100

101

102

103

104

105

106

107

108

109

110

111

112

113

114

115

116

117

118

119

120

121

122

123

124

125

126

127

128

129

130

131

132

133

134

135

136

137

138

139

140

141

142

143

144

145

146

147

148

149

dokumen-dokumen yang mirip

SISTEM KEPIEMIMPINAN DALAM PEMBANCUNAN MASYARAKAT Dl PEDIESAAN

SISTEM KEPIEMIMPINAN DALAM PEMBANCUNAN MASYARAKAT Dl PEDIESAAN STUD1 KASUS Dl DESA DURIAN DAUN, KEGAMATAN SUNGAI LIMAU, KABUVATEM PADANG PARIAMAN, PROPlNSl SUMATERA BARAT Oleh D U M A S A R I JURUSAN ILMU