PENDAHULUAN. Latar Belakang Penel itian. Program transmigrasi di Indonesia sebagai salah satu

Ukuran: px

Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENDAHULUAN. Latar Belakang Penel itian. Program transmigrasi di Indonesia sebagai salah satu"

Erlin Makmur
6 tahun lalu
Tontonan:

1 PENDAHULUAN Latar Belakang Penel itian Program transmigrasi di Indonesia sebagai salah satu kebi jaksanian kependudukan tela h dirintis se jak pemerin- tahan kolonial tahun 1905, tetapi hasilnya belum mencapai apa yang diharapkan (Hutabarat, G.al, 1976). Sekarang tujuan prograni transmigrasi lebih diperluas yaitu : (a) Peningkatan taraf hidup, (b) Penibangunan daerah, (c) Ke- seimbangan penyebaran penduduk, (d) Pembangunan yang me- rata di seluruh Indonesia, (e) Kesatuan dan persatuan bangsa, (f) Meniper kuat pertahanan dan keamanan nasional (Direktorat Jenderal Transmigrasi, 1978). Untu k meningkatkan pembinaan prograni transmigrasi agar tujuan tersebut niudah tercapai, Penlerintah telah mengeluarkan KEPPRES No. 29 tahun 1974 tentang Pembentukan Badan Pengembangan Pembangunan Daerah Transmigrasi. Karena hasil pelaksanaan KEPPRES No. 29 tersebut kurang memuaskan, KEPPRES No. keniudian diperbai ki dengan di keluarkan lagi 26 tahun 1978 tentang Badan Koordinasi Penye- lenggaraan Transmigrasi (Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi, 1978). Dengan KEPPRES No. 26 tersebut diharapkan semua pihak yang teryabung dalam badan koordinasi i t u dapat lebi h berperanan sesuai: dengaii Kedudukannya mas ing-mas ing.

2 Kebijaksanaan umul; transmigrasi diarahkan kepada terlaksananya transmigrasi swakarsa. Agar ha1 ini tercapai, ma ka transnligran yang tel ah berada di daera h transnligrasi liarus berhasil sehingga dapat nlenarik para penlinat transmigrasi lainnya. Yang menjadi ukuran keberliasilan transmigran pada taraf pernlulaan yai tu kenian~puan mereka nlerlienuhi kebutuhan pokok hidupnya nlelalui usahatani sebagai mata pencaharian utamanya. Untuk keberhasilan usahatani para transmigran diperlukan peruballan peri laku mereka dengan nleningkatkan pengetahuan, ketrampilan dan sikap mentalnya yang sesuai dengan keperluan mereka di daerah transn~igrasi. Untuk memper- cepat proses perubahan tersebut harus di lakukan peinbinaan yang intensif dan spesifi I< melalui kegiatan penyuluhan. Dalam ha1 ini peranan tokoh tani sangat diperlukan sebagai pelopor pembaharuan yang menjadi contoh bagi pengikutnya. Sebelum para transliiigran di berangkatkan ke daerah transmigrasi, pembinaannya menjadi tanggurlg jawab Kanwil Di rektorat Jenderal Transmigrasi dan Pemerintah Daerah asal para transmigran. Dalanl rangka nle~nbina calon transniigran di daerah asalnya telah ada dua buah ~ro\gram Pendidikan calon transmigran yaitu : 1) Program Pendidikan Calon Trans nligran Inti, dan 2) Progrant Pendidikan Calon Transmigran Trampil. Program pertama untuk nlembentuk calon tokoh tani, agar nlereka di daerah transmigrasinya nlatiipu berperanan sebagai penluka masyarakat dan sebagai kontaktani.

3 Program kedua yaitu untuk ~nenlbentuk calon akhli pei-tukang- an. Sejak tahun 1970 pelaksanaan Program Pendidi kan Calon Transniigran Inti di Jawa Barat tclah diserahkan kepada Fakultas Pertanian Univei-sitas Padjadjaran, dalam rangka meningkatkan kerjasa~na Perguruan Tinggi derigan Pemerintah Daerah. Menurut penganiatan bebcrapa pihak, antara lain dari Koordinator W i layah Transrliigrasi dan Li tbang Di rektorat 1 Jenderal Transmigrasi, diperoleh gar~ibaran bahwa beberapa calon transmigran inti yang telah mendapat pembinaan khusus beluni niampu melaksanakan peranan yang diharapkan sesuai dengan kedudukannya sebagai calon kontaktani. Hal ini merupakan suatu masalah di dalain pembinaan calon kontaktani melalui Program Pendidikan Calon Transmigraii Inti. Y Sehubungan dengan keadaan tersebut, penulis tertarik untuk inengadakan peneli tian tentang peranan yang dapat di laksanakan oleh tokoh tani sebagai calon kontaktani di daerah transmi grasi, dalael rangka niembantu penyebaran pengetahuan pertani an bagi para ti-ansn~igran lainnya. Identifikasi - Masalah Kemampuan tokoh tani transmigran dalam melaksanakan peranannya sebagai calon kontaktani diperkii-akan dipengaruhi- ' Keterangan lisan dari Ir. Rofik Alinlad,M.S., Staf Litbang Direktorat Jenderal Transinigrasi Pusat dan Staf Pengajar di Bagian Penyulullan Fakul tas Peternakan Universitas Padjadjaran Bandung.

4 oleli beberapa faktor sebagai berikut, yaitu : (a) Sifat ke- peminipinannya; (b) Tingkat pendidikannya; (c) Tingkat pcnga- lamannya dala~n berusahatani ; (d) Tingkat kekayaannya; (e) Tingkat pend'apatan keluarganya; (f) Tingkat umurnya; (g) Tingkat hubungan sosialnya; (h) Tingkat bantuan sosialnya; (i) Tingkat responsifnya terhadap pembaharuan pertanian; (j) Tingkat pengetahuannya dalaln bidang pertanian; (k) Tirig- kat produkti\/itas usahataninya dan (1) Tingkat aktivitasnya dalam membantu kegi atan penyuluhan. Sehubungan dengan ha1 tersebut di atas yang menjadi masalah dalani penelitian ini adalah sampai sejauh mana hubungan antara keadaan si fat-si fat atau usaha-usaha toko!~ tani transmigran dengan hasil usahanya dalani mer~ibantu menyebarkan pengetahuan pertanian bagi petani pengikutnya. Tujuan dan Kegunaan Hasi 1 Peneli ti an -- Sehubungan dengan masalah tersebut di atas ~naka tujuan penelitian ini yaitu untuk rnengetahui tentang : (a). Si fat-si fat dan usaha-usaha tokoh tani transmigran yang niempengaruhi peranannya sebagai calon kontaktani dalam penyebaran pengetahuan pertani an kepada petani pengi kutnya. (b). tiubungan antara sifat-sifat atau usaha-usaha tokoh tani transmigran calon kont aktani dengan hasi 1 usatla- nya dalan~ penyebaran pengetahuan pertanian kcpada petani pengikutnya.

5 Kegunaan dari hasil penelitian ini di harapkan dapat menjadi ta~nbahan bahan pengetahuan dalam perbaikan pembinaan terhadap calon tokoh tani transmigran, baik sebeluni maupun sesudah bertransmigrasi.

dokumen-dokumen yang mirip

111. METODE DAN TEMPAT IPEEIELITIA[.I. Perencanaan Penel i ti an Peneli tian ini dilaksanakan dengan metode survai, m e-

111. METODE DAN TEMPAT IPEEIELITIA[.I Perencanaan Penel i ti an ----- Peneli tian ini dilaksanakan dengan metode survai, m e- ngada kan wavrancara dengan menggunakan kuesioner terhada I informan dan responden