USAHA TRANSPORTASI OPELET. Suatu Studi Eksploratif *\

Transkripsi

1 USAHA TRANSPORTASI OPELET Suatu Studi Eksploratif *\ Oleh SUGlRl DINAH Nornor lnduk : JURUSAN STUD1 PEMBANGUNAN PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA PROGRAM PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR 1992

2 RINGKASAN SUGIRI DINAH. Profil Pendapatan dan Hubungan Kerja Usaha Transportasi Opelet di Kotamadya Palembang. Suatu Studi Eksploratif ( D i bawah bimbingan Dr. S.Richard Hutapea, M.A sebagai ketua, Daniel Kameo S.E, M.A sebagai anggota, dan Dr. Ir. Mangara Tambunan sebagai anggota ). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat ke- sejahteraan rumah tangga sopir opelet berdasarkan pendapa- tan dan pola pengeluaran rumah tangganya, serta bentuk hubungan kerja yang berlaku di antara pemilik opelet, sopir opelet, dan kernek opelet. Penelitian ini sifatnya masih berupa penjajagan (eksploratif). Dalam penelitian ini akan dijajaki secara rinci tentang profil pendapatan rumah tangga sopir opelet, kemudian pola pengeluaran rumah tangganya selanjutnya men- jajaki hubungan kerja yang berlaku antara sopir opelet dengan pemilik opelet, dan hubungan kerja antara sopir. opelet dengan kernek. Jumlah opelet yang beroperasi di Kotamadya Palembang pada akhir tahun 1990 sebanyak kendaraan dengan jumlah trayek sebanyak 20 jurusan. Jumlah trayek yang diteliti dari responden sebanyak 5 jurusan yang diambil \ secara purposive. Dalam penelitian ini sampel sebagai responden adalah rumah tangga sopir opelet, di mana kepala keluarga rumah tangga dari kelima trayek tersebut i

3 berprofesi sebagai sopir opelet. Jumlah sampel yang diambil sebanyak 50 rumah tangga dan pengambilanya dilakukan dengan tehnik kuota sampling. Distribusi kuota proporsional dengan jumlah opelet dikelima trayek yang diteliti. Dari 50 responden dikelina trayek tersebut dipilih secara acak. Data yang dikumpulkan mencakup data primer dan data sekunder, baik yang bersifat kuantitatif maupun kualitatif. Data primer dikumpulkan melalui wawancara dengan mengguna- kan daftar pertanyaan. D i samping itu data primer juga di- peroleh dari pengamatan secara langsung dan melalui informan kunci. Data- pendapatan dan pengeluaran rumah tangga sopir opelet diperoleh secara recall. Data yang berhasil dikumpulkan dianalisa dengan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Data kuantitatif yang dikumpulkan diolah dalam bentuk tabulasi kemudian dianalisa dalam bentuk statistik deskriptif yakni analisa persentase dan perhitungan rata-rata. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa : 1). Pengalaman kerja yang pernah ditempuh sebelum menjadi sopir opelet kebanyakan (78 persen) pernah bekerja sebagai tenaga kernek opelet. Jumlah jam kerja sopir opelet tergo- long tinggi, sebanyak 96 persen bekerja sekurang-kurangnya 43 jam per minggu. Tingginya jumlah jam kerja karena dibanyangi oleh besarnya jumlah setoran dan pendapatan bersih yang diharapkan diperoleh per hari kerja. Umur sopir i i

4 opelet kebanyakan (90 persen) berusia antara 22 tahun hingga 41 tahun, dan tingkat pendidikan formal sebagian besar (68 persen) paling tinggi menamatkan Sekolah Dasar. 2). Sopir opelet rata-rata bekerja 6 hari dalam seminggu dengan pendapatan bersih ( pendapatan yang dibawa pulang ) rata-rata per hari kerja Rp 6.790,-. Sebanyak 82 persen rumah tangga sopir opelet hanya mengandalkan pendapatan rumah tangga dari pekerjaan sebagai 'sopir opelet. Pendapatan rata-rata rumah tangga sopir opelet sebesar Rp , -per bulan atau pendapatan per kapitanya sebesar Rp ,- per bulan. Bila digunakan tolak ukur ambang batas garis kemiskinan dari Biro Pusat Statistik (BPS) un- tuk daerah kota pada tahun 1990 adalah Rp per rumah tangga $er bulan, atau sebesar Rp per kapita per bulan, dan Sayogyo dengan menyetarakan pendapatan per kapita untuk daerah kota yaitu 480 kg beras per penduduk tahun Ternyata pendapatan rumah tangga sopir opelet di Kotamadya Palembang berada di atas batas garis kemiskinan dari kedua tolak ukur tersebut. Ini dapat menggambarkan bahwa rumah tangga sopir opelet jika dilihat dari aspek pendapatan per kapita dinilai cukup baik. 3). Proporsi pengeluaran pangan terhadap total pengeluaran per kapita rumah tangga sopir opelet di Kotamadya Palembang sebesar 50,64 persen, lebih kecil dibandingkan dengan proporsi pengeluaran penduduk perkapita dari BPS melalui i i i

5 SUSENAS 1987 untuk daerah kota di Sumatera Selatan yaitu 59,25 persen maupun secara nasional sebesar 52,66 persen, serta rumah tangga pekerja di daerah kota sebesar 51,90 persen. Ini menggambarkan bahwa proporsi pengeluaran pangan terhadap total pengeluaran dari rata-rata rumah tangga sopir opelet di Kotamadya Palembang lebih baik (sejahtera) bila dibandingkan dengan data yang disajikan oleh BPS melalui SUSENAS tersebut. 4). Ada tiga pihak yang terlibat secara langsung atas keberadaan pengoperasian opelet yaitu pemilik opelet, sopir opelet, dan kernek opelet. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hubungan kerja hanya terjadi antara pemilik opelet disatu pihak dengan sopir opelet dipihak lain, dan antara sopir opelet dengan kernek. Hubungan kerja akan terwujud setelah adanya kesepakatan antara pihak yang satu dengan yang lainnya. Namun untuk hubungan kerja antara sopir opelet dengan kernek dapat terjadi tanpa didasari perjanjian kerja sebelumnya. 5). Kesepakatan antara pemilik opelet dengan sopir opelet mencakup; (a) besarnya setoran, (b) pembebansn kerusakan, (c) waktu pemakaian opelet per hari kerja, dan (d) tanggung \ jawab pemakaian opelet. Pada dasarnya kesepakatan cenderung ditentukan oleh pemilik opelet (karena tersebut posisinya lebih kuat). Kesepakatan antara sopir opelet dengan kernek menyangkut besarnya upah (imbalan) yang diterima kernek per iv

6 hari kerja, dan ha1 lainnya seperti membersihkan opelet, sebagai kondektur yang jujur. Hubungan kerja yang terjadi antara sopir opelet dengan kernek tanpa didasari perjanjian kerja sebelumnya kecenderungannya kernek tersebut masih dari lingkungan keluarga sopir itu sendiri. 6). Kesepakatan dalam menetapkan besarnya setoran banyak menentukan 'terjadinya hubungan kerja antara pemilik dengan sopir opelet. Faktor yang dapat mempengaruhi penetapan besarnya setoran antara lain; (a) jenis bahan bakar yang digunakan, (b) baru tidaknya opelet yang dioperasikan, (c) lamanya pemakaian opelet setiap harinya, (d) trayek opelet, (e) kelengkapan hiburan dalam kendaraan, dan (f) kedekatan hubungan keluarga. 7). Ada dua cara yang umum berlaku dalam kesepakatan pembebanan kerusakan opelet.. (a) sopir opelet menanggung se- bagian beban biaya jika terjadi kerusakan-kerusakan (b) sopir opelet tidak menanggung beban biaya sama kecil, sekali. Waktu pemakaian opelet yang dioperasikan per hari kerja dapat berupa; (a) pemilik menetapkan waktu pemakaian opelet secara ketat, (b) pemilik menetapkan waktu yang agak longgor, dan (c) pemilik nemberikan kebebasan kepada sopir untuk membawa pulang opelet yang dikemudikannya ke tempat, tinggalnya.

7 8). Cara yang ditempuh dalam membagi hasil dari peng- operasian opelet antara sopir dengan kernek dapat berupa; (a) sopir opelet menetapkan jumlah tertentu sebagai imbalan (upah) atas keikut sertaan kernek, imbalan tersebut lazim- nya berdasarkan kebiasaan setempat, (b) ada berbandingan jumlah pendapatan yang diterima antara sopir opelet dengan kernek yaitu 2 : 1, jadi dua bagian untuk sopir dan satu bagian untuk kernek dari pendapatan bersih per hari kerja.

8 Judul Tesis : PROFIL PENDAPATAN DAN HUBUNGAN KERJA USAHA TRANSPORTASI OPELET DI KOTAMADYA PALEMBANG (Suatu Studi Eksploratif) Nama Mahasiswa : Sugiri Dinah Nomor Pokok : Program Studi : Jurusan Studi Pembangunan Menyetujui : 1. Ko~nisi Pembimbing Dr. S. Richard Hutapea, M.A. Ketua Daniel Kaneo S.E, M.A. Dr. Ir. Mangara Tambunan? 2. Ketua Program Studi di UKSW r.edi Guhardja Tanggal Lulus : 3 September 1992

9 RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan pada tanggal 5 Agustus 1956 di Muara enim, Sumatera Selatan. Penulis menyelesaikan pendidikan Sekolah Dasar Negeri No 8 di Muara enim tahun 1968, Sekolah Menengah Pertama Negeri Muara enim tahun 1971 juga di Muara enim. Selanjut- nya pendidikan Sekolah Menengah Atas diselesaikan di SMA Negeri 2 Palembang tahun Tahun 1975 melanjutkan pen- didikan di Universitas Sriwij aya Palembang pada Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen, dan memperoleh gelar Sarjana Ekonomi tahun Tahun 1984 penulis bekerja sebagai staf pengajar (dosen tetap) di Akademi Keuangan dan Perbankan Perbanas Palembang (AKUBANK Tridinanti Palembang) hingga saat ini. Tahun 1985/1986 mengikuti dan berhasil menyelesaikan Program Akta Mengajar Lima Format Belajar Jarak Jauh yang di selenggarakan oleh Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Tahun 1989 memperoleh kesempatan melanjutkan studi ke jenjang Strata 2 (S-2) pada Jurusan Studi Pembangunan, Program Pascasarjana Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga - Institut Pertanian Bogor. vii

10 UCAPAN TERIHA KASIH Tesis ini diajukan untuk memenuhi persyaratan akhir memperoleh gelar Magister Sains pada Jurusan Studi Pembangunan Program Pascasarjana Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga, Program Pascasarjana Institut Pertanian Bogor. Pada kesempatan ini saya sampaikan rasa terima kasih yang tidak terhingga kepada Bapak Dr. S. Ricard Hutapea M.A, selaku Ketua Komisi Pembimbing, Bapak Daniel Kameo SE MA dan Bapak Dr. I. Mangara Tambunan selaku Anggota Komisi Pembimbing yang telah membimbing penulis sejak penulis mengajukan proposal sampai penulis dapat menyelesaikan tesis ini. Terima kasih juga disampaikan kepada Direktur Akubank Tridinanti Bapak H.M Hatta Ismail SH, yang telah memberikan kesempatan sekaligus penyokong dana selama mengikuti program ini. Tidak lupa penulis ucapkan terima kasih kepada Bapak Dr. Liek Wilardjo dan Bapak Dr. Limson U Sangalang S.P,M.S, selaku Ketua dan Sekretaris Program ini, serta Bapak dan Ibu Staf Pengajar di lingkungan Jurusan Studi Pembangunan Program Pascasarjana Universitas Kristen Satya Wacana yang telah membantu selama penulis menyelesaikan tesis ini. 'Akhirnya kepada istri tercinta Ellen Sumiarni S.E, dan kedua anak tersayang Ardi dan Akbar yang telah memberikan viii