SALINAN PUTUSAN Nomor :57/Pdt.G/2012/PA.NTN. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM, DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

Transkripsi

1 SALINAN PUTUSAN Nomor :57/Pdt.G/2012/PA.NTN. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM, DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Natuna yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu pada tingkat pertama dalam persidangan Majelis Hakim telah menjatuhkan putusan dalam perkara cerai talak antara : PEMOHON, umur 43 tahun, Agama Islam, pendidikan SMA, pekerjaan pedagang, bertempat kediaman di Ranai, selanjutnya disebut sebagai PEMOHON; M e l a w a n : TERMOHON, umur 32 tahun, Agama Islam, pendidikan MTs, pekerjaan ibu rumah tangga, bertempat kediaman di Ranai, selanjutnya disebut sebagai TERMOHON ; Pengadilan Agama tersebut; Setelah membaca dan mempelajari berkas perkara ; Setelah mendengar keterangan pihak Pemohon dan Termohon di persidangan; Setelah membaca laporan hasil mediasi oleh Mediator di persidangan ; Setelah memperhatikan alat bukti di persidangan ; TENTANG DUDUK PERKARANYA Menimbang, bahwa Pemohon dengan permohonannya tertanggal 02 April 2012 mengajukan permohonan yang kemudian terdaftar di Kepaniteraan Pengadilan Agama Natuna dengan Register Perkara Nomor : 57/Pdt.G/2012/PA.NTN, tanggal 02 April 2012 mengemukakan dalil permohonannya sebagai berikut : 1. Bahwa Pemohon dan Termohon adalah pasangan suami isteri sah, menikah di hadapan Pegawai Pencatat Nikah Penghulu Kecamatan Kampar, kabupaten Kampar pada hari Sabtu tanggal 20 Februari 1999 M bertepatan dengan tanggal 04 Zulqaidah 1419 H sebagaimana termuat di dalam Kutipan Akta Nikah Nomor 1233 / 03 / III / 99 tertanggal 25 Februari 1999 ; 2. Bahwa setelah menikah, Pemohon dan Termohon tinggal bersama orang tua Pemohon di Kampar selama 2 (dua) minggu, setelah itu Pemohon dan Termohon Pindah ke ranai sampai sekarang namun sudah 3 (tiga) bulan terakhir Pemohon dan Termohon tidak bersama lagi ; 1

2 3. Bahwa antara Pemohon dan Termohon sudah bergaul sebagaimana layaknya hubungan suami isteri dan telah dikarunia 3 (tiga) orang anak masing-masing bernama : 3.1 ANAK I binti PEMOHON, umur 8 (delapan) tahun : 3.2 ANAK II bin PEMOHON, umur 6 (enam) tahun ; 3.3 ANAK III binti PEMOHON, umur 4 (empat) tahun ; 4. Bahwa selama berumah tangga, rumah tangga Pemohon dan Termohon baik-baik saja, namun sejak pertengahan November 2011 rumah tangga Pemohon dan Termohon sudah tidak harmonis dikarenakan Termohon tertangkap basah oleh Pemohon berselingkuh dengan laki-laki yang bernama LAKI-LAKI LAIN berstatus jejaka di rumah Pemohon dan Termohon saat itu Pemohon pulang dari mesjid ; 5. Bahwa 1 (satu) bulan setelah kejadian tersebut di atas, Pemohon dan Termohon tidak bersama lagi, Pemohon pergi dari rumah kediaman bersama dan tingga di Batu Kapal, sedangkan Termohon tepat tinggal di rumah kediaman bersama di Jlan Soekarno Hatta bersama anak-anak ; Berdasarkan alasan-alasan tersebut di atas, Pemohon berkeyakinan bahwa rumah tangga Pemohon dan Termohon tidak dapat disatukan lagi dalam membentuk rumah tangga yang sakinah, mawaddah dan warahmah, dan jalan yang terbaik untuk mengakhiri masalah rumah tangga ini adalah dengan jalan perceraian. Oleh karena itu Pemohon mohon kepada Ketua Pengadilan Agama Natuna Cq. Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini untuk menetapkan hari sidang dan memanggil para pihak serta menjatuhkan putusan sebagai berikut : Primer : 1. Mengabulkan permohonan Pemohon ; 2. Memberi izin kepada Pemohon (PEMOHON) untuk mengucapkan ikrar talak terhadap Termohon (TERMOHON) di depan sidang Pengadilan Agama Natuna ; 3. Membebankan kepada Pemohon untuk membayar biaya perkara sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku ; Subsider : Atau apabila Majelis Hakim berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-adilnya; Bahwa pada sidang pertama dan sidang kedua, Pemohon dan Termohon masing-masing datang secara in person di persidangan sedangkan pada sidang-sidang selanjutnya, Pemohon datang menghadap secara in person sedangkan Termohon tidak pernah datang dan tidak juga menyuruh orang lain sebagai wakil / kuasanya 2

3 meskipun Termohon telah dipanggil secara sah dan patut untuk datang menghadap ke persidangan : Bahwa selanjutnya Majelis Hakim telah mewajibkan kepada Pemohon dan Termohon untuk menempuh proses mediasi dan atas kesepakatan Pemohon dan Termohon telah memilih MOH. Muhibuddin, S.Ag., SH., M.S.I. sebagai mediator dari kalangan hakim untuk mendamaikan kedua belah pihak, namun berdasarkan laporan tertulis dari mediator tersebut kepada Ketua Majelis ternyata upaya mediasi tersebut tidak berhasil ; Bahwa meskipun mediasi gagal Majelis Hakim tetap berupaya mendamaikan para pihak berperkara dengan memberikan nasehat dan pandangan kepada Pemohon dan Termohon agar hidup rukun dan damai kembali dalam membina rumah tangga yang bahagia dan harmonis akan tetapi upaya tersebut tidak berhasil karena Pemohon tetap pada pendiriannya untuk bercerai dengan Termohon ; Bahwa selanjutnya Ketua Majelis Hakim membacakan surat permohonan Pemohon yang isi dan maksudnya tetap dipertahankan oleh Pemohon ; Bahwa terhadap alasan-alasan dan keterangan Pemohon tersebut di atas, Termohon telah memberikan jawaban secara lisan dan langsung di persidangan yang dapat disimpulkan sebagai berikut : - Termohon sudah mengerti maksud permohonan Pemohon ; - Benar identitas Termohon sebagaimana termuat dalam permohonan Pemohon ; - Benar Pemohon dan Termohon adalah pasangan suami isteri sah menikah di hadapan Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kecamatan Kampar, Kabupaten Kampar pada Hari Sabtu, tanggal 20 Februari 1999 M ; - Benar setelah menikah Pemohon dan Termohon tinggal bersama orang tua Pemohon di Kampar selama lebih kurang 2 (dua) minggu, setalah itu tinggal di rumah kediaman bersama di Ranai, Kabupaten Natuna ; - Benar setelah menikah antara Pemohon dan Termohon telah bergaul sebagaimana layaknya hubungan suami isteri dan telah dikaruniai 3 (tiga) orang anak yang sekarang berada di bawah asuhan Termohon ; - Benar rumah tangga Pemohon dan Termohon pada awalnya baik-baik saja, dan benar pada pertengahan Nopember 2011 rumah tangga Pemohon dan Termohon sudah tidak harmonis dikarenakan Termohon tertanggap basah oleh Pemohon sedang berduaan di Kamar Mandi dengan seorang laki-laki yang bernama LAKI-LAKI LAIN, tetapi tidak benar bahwa Termohon berselingkuh dengan LAKI-LAKI LAIN tersebut, Termohon hanya 3

4 berpelukan dan berciuman dengan LAKI-LAKI LAIN tersebut dengan tujuan untuk mengajarkan kepada pemohon agar lebih bertanggung jawab terhadap kebutuhan keluarga ; - Benar bahwa (satu) bulan setelah kejadian tersebut di atas, Pemohon dan Termohon tidak bersama lagi, Pemohon pergi dari rumah kediaman bersama dan tingga di Batu Kapal, sedangkan Termohon tepat tinggal di rumah kediaman bersama di Jalan Soekarno Hatta bersama anak-anak ; Setelah Termohon menyampaikan jawaban terhadap surat permohonan Pemohon, selanjutnya atas pertanyaan Ketua Majelis, Termohon menyampaikan gugatan Rekonpensi secara lisan yang pada pokoknya sebagai berikut : 1. Bahwa sejak Pemohon Konvensi / Tergugat Rekonpensi pergi dari rumah kediaman bersama pada pertengahan bulan Desember 2011 sampai sekarang Pemohon Konvensi / Tergugat Rekonpensi tidak pernah memberikan nafkah lahir kepada Termohon Konvensi / Penggugat Rekonpensi yang mana untuk kebutuhan nafkah lahir Termohon Konvensi / Penggugat Rekonvensi ditaksir sebesar 4 (empat) bulan x Rp ,- (satu juta rupiah) = ,- (empat juta rupiah) ; 2. Bahwa bila benar terjadi perceraian antara Termohon Konvensi / Penggugat Rekonpensi dengan Pemohon Konvensi / Tergugat Rekonpensi, maka selama masa iddah Termohon Konvensi / Penggugat Rekonpensi berhak atas nafkah, maskan dan kiswah. Oleh karena itu Pemohon Konvensi / Tergugat Rekonpensi harus membayar nafkah, kiswah dan maskan selama masa iddah kepada Termohon Konvensi / Penggugat Rekonpensi sebesar 3 (tiga) bulan x Rp ,- (dua juta lima ratus ribu rupiah) = ,- (tujuh juta lima ratus ribu rupiah) ; 3. Bahwa selama menikah, antara Pemohon dan Termohon telah mempunyai 3 (tiga) orang anak yang sekarang berada di dalam asuhan Pemohon sedangkan biaya untuk pemeliharaan dan pendidikan anak yang berada di dalam asuhan Termohon Konvensi / Penggugat Rekonpensi merupakan tanggung jawab Pemohon Konvensi / Tergugat Rekonpensi selaku orang tua kandung dari anak tersebut, oleh karena itu agar ada jaminan untuk masa depan anak, maka Pemohon Konvensi / Tergugat Rekonpensi harus dihukum untuk membayar nafkah anak sebesar Rp ,- (lima juta rupiah) setiap bulannya sampai anak tersebut berusia 21 (dua puluh satu) tahun atau dewasa; 4

5 Bahwa berdasarkan hal-hal tersebut di atas, Termohon Konvensi / Penggugat Rekonpensi memohon kepada Pengadilan Agama Natuna agar memutuskan sebagai berikut : 1. Mengabulkan gugatan Termohon Konvensi / Penggugat Rekonpensi seluruhnya ; 2. Menghukum Tergugat Rekonpensi untuk membayar kepada Penggugat Rekonpensi berupa nafkah anak minimal Rp ,- (lima juta rupiah) setiap bulannya sampai anak tersebut berumur 21 (dua puluh satu) tahun / dewasa ; 3. Menghukum Pemohon Konvensi / Tergugat Rekonpensi untuk membayar nafkah Terhutang sebesar Rp ,- (satu juta rupiah ) setiap bulan sejak bulan Januari 2011 sampai dengan bulan April 2012 sejumlah 4 (empat) bulan x Rp ,- (satu juta rupiah) = ,- (empat juta rupiah) ; 4. Menghukum Pemohon Konvensi / Tergugat Rekonpensi untuk membayar nafkah, kiswah dan maskan semala masa iddah sebesar 3 (tiga) bulan x Rp ,- (dua juta lima ratus) = ,- (tujuh juta lima ratus ribu rupiah) segera setelah putusan diucapkan ; Atau: Atau apabila Majelis Hakim berpendapat lain, mohon putusan yang seadiladilnya; Bahwa Pemohon Konvensi / Tergugat Rekonpensi dalam repliknya menyatakan tetap dengan permohonannya, dan terhadap gugatan Rekonpensi Termohon Konvensi / Penggugat Rekonpensi pada pokoknya dapat disimpulkan bahwa Pemohon Konvensi / Tergugat Rekonpensi keberatan dan tidak sanggup untuk memenuhi gugatan rekonpensi dari Termohon Konvensi / Penggugat Rekonpensi seluruhnya dengan alasan sebagai berikut : 1. Bahwa Pemohon Konvensi / Tergugat Rekonpensi keberatan karena Pemohon Konvensi / Tergugat Rekonpensi telah meninggalkan harta bersama untuk Termohon Konvensi / Penggugat Rekonpensi dan anak-anak berupa satu buah toko pakaian berserta isinya, dimana dari harta yang Pemohon Konvensi / Tergugat Rekonpensi tinggalkan tersebut Termohon Konvensi / Penggugat Rekonpensi dapat untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari Termohon Konvensi / Penggugat Rekonpensi dan dapat dijadikan untuk memenuhi kebutuhan Termohon Konvensi / Penggugat Rekonpensi selama masa iddah baik untuk memenuhi biaya nafkah, 5

6 maskan dan kiswah dan cukup untuk memenuhi kebutuhan pemeliharaan dan pendidikan anak-anak ; 2. Bahwa keberatan Pemohon Konvensi / Tergugat Rekonpensi untuk memenuhi gugatan rekonpensi dari Termohon Konvensi / Penggugat Rekonpensi adalah karena Pemohon Konvensi / Tergugat Rekonpensi dan Termohon Konvensi / Penggugat Rekonpensi dahulunya memiliki hutang di Bank Pembangunan Daerah Natuna sebesar Rp ,- juta yang mana bulannya Pemohon Konvensi / Tergugat Rekonpensi harus mencarikan uang sebesar Rp ,- (dua juta dua ratus dua puluh ribu rupiah) untuk membayar angsuran hutang tersebut. Oleh karena itulah Pemohon Konvensi / Tergugat Rekonpensi tidak sanggup dan keberatan untuk memenuhi gugatan Rekonpensi Tersebut, karena untuk membeyar hutang di Bank Pembangunan Daerah Natuna saja Pemohon Konvensi / Tergugat Rekonpensi sudah kerepotan karena sejak pisah dengan Termohon Konvensi / Penggugat Rekonpensi, Pemohon memulai usaha baru lagi berupa berjualan pakaian di Batu Kapal, Natuna yang sampai sekarang usaha tersebut belum berkembang, sehingga untuk memenuhi kebutuhan Pemohon Konvensi / Tergugat Rekonvensi sendiri dan untuk membayar hutang di Bank Pembangunan Daerah Natuna tidak mencukupi apalagi untuk memenuhi gugatan rekonpensi dari Termohon Konvensi / Penggugat Rekonvensi tersebut di atas ; Bahwa Termohon Konvensi / Pengguat Rekonpensi dalam dupliknya menyatakan tetap dengan jawabannya semula dan mengenai gugatan rekonpensi Termohon Konvensi / Pengguat Rekonvensi mengatakan yang pada pokoknya dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Bahwa Termohon Konvensi / Penggugat Rekonpensi tetap dengan gugatan rekonpensinya ; 2. Bahwa benar Pemohon Konvensi / Tergugat Rekonpensi telah meninggalkan satu buah toko pakaian beserta isinya untuk Termohon Konvensi / Penggugat Rekonpensi dan anak-anak ; 3. Bahwa benar pada bulan April tahun 2011, Pemohon Konvensi / Tergugat Rekonpensi bersama Termohon Konvensi / Penggugat rekonpensi berhutang kepada Bank Pembangunan Daerah Natuna sebesar Rp ,- (delapan puluh juta rupiah) dan setiap bulannya harus membayar Rp ,- (dua juta dua ratus dua puluh dua ribu rupiah) kepada Bank Pembangunan Daerah Natuna ; 6

7 Bahwa Pemohon Konvensi / Tergugat Rekonpensi dalam rerepliknya menyatakan tetap dengan repliknya semula : Bahwa untuk menguatkan dalil permohonannya, Pemohon Konvensi / Tergugat Rekonpensi telah menyerahkan bukti tertulis berupa 1. 1 (satu) lembar foto copi Kutipan Akta Nikah Nomor 1233 / 03 / III / 99 tanggal 25 Februari 1999 yang dikeluarkan oleh Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kecamatan Kampar, Kabupaten kampar yang telah di nazagelend oleh pejabat pos dan dilegalisir oleh Panitera Pengadilan Agama Natuna dan telah dicocokkan dengan aslinya dan bermaterai cukup, selanjutnya disebut bukti P.1 ; 2. 1 (satu) lembar foto copi tanda hutang A.N PEMOHON I dari Bank Pembangun Daerah Natuna yang dikeluarkan oleh Pegawai BPD Natuna, Kabupaten Natuna yang telah di nazagelend oleh pejabat pos dan dilegalisir oleh Panitera Pengadilan Agama Natuna dan telah dicocokkan dengan aslinya dan bermaterai cukup, selanjutnya disebut bukti P.2 ; Bahwa selain bukti tertulis tersebut, Pemohon Konvensi / Tergugat Rekonpensi telah menghadirkan dua orang saksi di persidangan yang mengaku bernama : 1. SAKSI I, dibawah sumpahnya telah memberikan keterangan yang pada pokoknya adalah sebagai berikut : - Bahwa saksi kenal dengan Pemohon sebagai keluarga jauh dan saksi kenal dengan Termohon sejak kecil karena satu kampung dengan saksi di Kampar dan sekarang bertetangga dengan saksi ; - Bahwa setahu saksi Pemohon dan Termohon adalah pasangan suami isteri, saksi tahu akan pernikahan Pemohon dan Termohon tetapi saksi tidak hadir ppas resepsi pernikahan Pemohon dan Termohon yang sampai sekarang telah dikarunia 3 (tiga) orang anak ; - Bahwa setahu saksi setelah menikah Pemohon dan Termohon tinggal di Kampar setelah itu tinggal di Jl. Soekarno Hatta, Ranai, Kabupaten Natuna ; - Bahwa setahu saksi pada awalnya berjalan rukun dan harmonis, namun sejak tahun 2005, rumah tangga Pemohon dan Termohon mulai tidak harmonis, sering terjadi perselisihan dan pertengkaran antara Pemohon dan Termohon, hal ini saksi ketahui karena Pemohon sering bercerita kepada saksi ; - Bahwa setahu saksi sejak malam tahun baru 2012, Pemohon dan Termohon telah pisah rumah, Pemohon pergi dari rumah kediaman bersama dan tinggal 7

8 di batu kapal, sedangkan Termohon tetap tinggal di rumah kediaman bersama di Jl. Soekarno Hatta ; - Bahwa setahu saksi Penyebab Pemohon pergi dari rumah kediaman bersama adalah karena Termohon berselingkuh dengan seorang laki-laki yang bernama LAKI-LAKI LAIN, hal ini saksi ketahui karena saksi ikut menggerebek Termohon yang sedang berduaan dengan LAKI-LAKI LAIN di rumah kediaman bersama Pemohon dan Termohon bersama warga pada malam hari ketika Pemohon pergi shalat ke Mesjid Jami ak pada bulan November 2011 ; - Bahwa setahu saksi sebelum kejadian tersebut di atas, Pemohon sering mendengar dari tetangga bahwa Termohon berselingkuh dengan LAKI-LAKI LAIN ; - Bahwa setahu saksi Termohon sering keluar malam tanpa tujuan yang jelas ; - Bahwa setahu saksi setelah Pemohon pergi dari rumah kediaman bersama, Pemohon membuka usaha jualaan pakaian di Batu Kapal dengan omset perbulannya sekitar Rp ,- (dua juta rupiah) setiap bulannya ; Bahwa atas pertanyaan Ketua Majelis, Pemohon Konvensi / Tergugat Rekonpensi menerima dan tidak keberatan atas keterangan saksi pertama Pemohon Konvensi / Tergugat Rekonpensi tersebut ; 2. SAKSI II, di bawah sumpahnya telah memberikan keterangan yang pada pokoknya adalah sebagai berikut : - Saksi kenal dengan Pemohon dan Termohon sejak kecil, karena Pemohon dan Termohon satu kampung dengan saksi dan sekarang Pemohon dan Termohon adalah tetangga saksi ; - Bahwa setahu saksi Pemohon dan Termohon adalah pasangan suami isteri dan telah mempunyai 3 (tiga) orang anak ; - Bahwa setahu saksi setelah menikah di Kampar, Kabupaten Kampar, Pemohon dan Termohon mengambil tempat tinggal tinggal bersama di Jalan Soekarno Hatta, Ranai, Kabupaten Natuna ; - Bahwa pada awalnya rumah tangga Pemohon dan Termohon berjalan rukun dan harmonis, namun sejak Termohon tertangkap basah berselingkuh dengan seorang laki-laki yang bernama LAKI-LAKI LAIN pada pertengahan November 2011 sedang berduaan di rumah kediaman bersama Pemohon dan Termohon ketika Pemohon pergi shalat Isya di Mesjid. Dan saksi adalah salah satu yang menangkap basah Termohon ; 8

9 - Bahwa setahu saksi sejak kejadian tersebut di atas, rumah tangga Pemohon dan Termohon mulai tidak harmonis, karena Pemohon tidak bisa menerima penghianatan yang dilakukan oleh Termohon ; - Bahwa setahu saksi pada tanggal 31 Desember 2011, Termohon pergi dari rumah kediaman bersama dan tinggal di Batu Kapal ; - Bahwa setahu saksi sejak Pemohon pergi dari rumah tempat tinggal bersama, Pemohon membuka toko pakaian di Batu Kapal - Bahwa setahu saksi toko pakain Pemohon sangan kecil, sehingga omfet perharinya hanya cukup untuk makan sehari-hari saja karena tempat tersebut sangat sepi dan isi tokonya pun sangat sedikit ; Bahwa atas pertanyaan Ketua Majelis, Pemohon Konvensi / Tergugat Rekonpensi menerima dan tidak keberatan atas keterangan saksi kedua Pemohon Konvensi / Tergugat Rekonpensi tersebut ; Bahwa Pemohon Konvensi / Tergugat Rekonpensi menyatakan tidak akan menyampaikan sesuatu apapun lagi dan telah pula menyampaikan kesimpulan, serta mohon kepada Majelis Hakim untuk menjatuhkan putusan ; Bahwa untuk meringkas uraian putusan ini, Majelis Hakim memandang cukup dengan menunjuk segala sesuatu yang tertera dalam berita acara persidangan tersebut; TENTANG HUKUMNYA Dalam Konvensi Menimbang, bahwa maksud dan tujuan permohonan Pemohon adalah sebagaimana telah diuraikan pada bagian duduk perkaranya tersebut di atas ; Menimbang, bahwa berdasarkan surat permohonan Pemohon serta keterangan Pemohon dan Termohon dipersidangan bahwa mereka bertempat tinggal di wilayah Kabupaten Natuna, dengan demikian perkara a quo termasuk wewenang relatif Pengadilan Agama Natuna, karena permohonan Pemohon telah sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku sebagaimana pada pasal pasal 66 ayat (2) Undang- Undang Nomor 7 tahun 1989 yang telah ditambah dan diubah dengan Undang- Undang Nomor 3 Tahun 2006 dan perubahan kedua dengan Undang-Undang Nomor 50 tahun 2009 Tentang Peradilan Agama; Menimbang, bahwa Pemohon dan Termohon telah dipanggil secara resmi dan patut sesuai dengan ketentuan Pasal 145 ayat (1) R.Bg., atas panggilan mana Pemohon dan Termohon telah datang menghadap di persidangan secara in person ; Menimbang, bahwa Ketua Majelis telah berupaya mendamaikan pihak Pemohon dan Termohon dengan mewajibkan kepada Pemohon dan Termohon untuk 9

10 menempuh proses mediasi, dan atas kesepakatan Pemohon dan Termohon telah memilih Moh, Muhibuddin, S.Ag., SH., M.S.I. sebagai mediator untuk melakukan mediasi dalam perkara ini dan berdasarkan laporan mediator upaya mediasi tidak berhasil, maka Majelis Hakim menilai bahwa maksud dari Pasal 7 Peraturan Mahkamah Agung RI. Nomor 1 Tahun 2008 telah terpenuhi ; Menimbang, bahwa meskipun mediasi gagal Majelis Hakim tetap mengupayakan Pemohon dan Termohon untuk berdamai sebagaimana yang diamanatkan oleh pasal 82 ayat (1) Undang-Undang Nomor 7 tahun 1989 yang telah diubah dan ditambah dengan Undang-Undang Nomor 3 tahun 2006 dan perubahan kedua dengan Undang-Undang Nomor 50 tahun 2009 tentang Peradilan Agama, namun tetap tidak berhasil ; Menimbang, bahwa yang menjadi dalil Pemohon ingin bercerai dengan Termohon dapat disimpulkan bahwa sejak pertengahan bulan November 2011, rumah tangga Pemohon dan Termohon mulai tidak harmonis dikarenakan Termohon tertangkap basah berselingkuh dengan seorang laki-laki yang bernama LAKI-LAKI LAIN dan sejak tanggal 31 Desember 2011, Pemohon pergi dari rumah kediaman bersama dan tinggal di Batu Kapal sampai sekarang, sedangkan Termohon tetap tinggal di rumah kediaman bersama di Jl. Soekarno Hatta, Ranai, maka Majelis Hakim menilai bahwa alasan tersebut telah sesuai dengan maksud pasal 19 huruf (f) Peraturan Pemerintah Nomor 9 tahun 1975 Jo. Pasal 116 huruf (f) Kompilasi Hukum Islam ; Menimbang, bahwa untuk membuktikan dalil permohonannya Pemohon telah mengajukan alat bukti berupa alat bukti tertulis P. 1, P.2 dan keterangan dua orang saksi seperti tersebut pada bagian duduk perkaranya, selanjutnya akan dipertimbangkan berikut ini. Menimbang, bahwa alat bukti tertulis P.1 yang diajukan oleh Pemohon telah sesuai dengan hukum pembuktian, maka Majelis Hakim berpendapat bahwa alat bukti tersebut sebagai alat bukti yang berkekuatan hukum pembuktian ; Menimbang, bahwa berdasarkan bukti P.1 serta keterangan saksi-saksi di dipersidangan, telah terbukti bahwa antara Pemohon dan Termohon adalah pasangan suami isteri yang sah dan selama dalam pernikahan Pemohon dan Termohon belum pernah bercerai menurut hukum, maka berdasarkan pasal 7 ayat (1) Kompilasi Hukum Islam pihak Pemohon dan Termohon dipandang sebagai pihak-pihak yang berkepentingan langsung dalam perkara ini (Persona standi in judicio) ; Menimbang, bahwa selain bukti tertulis tersebut di atas, Pemohon telah menghadirkan dua orang saksi ke persidangan, di bawah sumpahnya saksi pertama 10

11 dan saksi kedua telah memberikan keterangan yang pada prinsipnya membenarkan dan mendukung dalil permohonan Pemohon bahwa antara Pemohon dan Termohon adalah pasangan suami isteri sah dan keadaan rumah tangga Pemohon dan Termohon sudah tidak harmonis lagi, karena Termohon tertangkap basah sedang berduaan (berselingkuh) dengan seorang laki-laki yang bernama LAKI-LAKI LAIN pada bulan November 2011 dan sejak tanggal Tergggal 31 Desember 2011, Termohon pergi dari rumah dan tinggal di Batu Kapal sampai sekarang, sedangkan Termohon tetap tinggal di rumah kediaman bersama di Batu Kapal ; Menimbang, bahwa berdasarkan kesaksian kedua orang saksi tersebut di atas bahwa rumah tangga Pemohon dan Termohon tidak harmonis lagi karena pada pertengahan bulan November 2011 Termohon ketahuan berselingkuh dengan seorang laki-laki yang bernama LAKI-LAKI LAIN dan sejak tanggal 31 Desember 2011 Termohon pergi dari rumah kediaman bersama dan tinggal di Batu Kapal sampai sekarang, maka Majelis Hakim berpendapat bahwa keterangan saksi pertama dan kedua Pemohon tersebut dapat menunjukkan bahwa rumah tangga Pemohon dan Termohon sudah pecah dan dapat dipertimbangkan ; Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan Pemohon serta berdasarkan pembuktian di persidangan serta pertimbangan-pertimbangan tersebut di atas, Majelis Hakim telah menemukan fakta-fakta di persidangan sebagai berikut : - Bahwa Pemohon dan Termohon adalah pasangan suami isteri yang sah; - Bahwa Pemohon dan Termohon telah dikarunia 1 (satu) orang anak ; - Bahwa rumah tangga Pemohon dan Termohon sudah pecah, sering terjadi perselihan dan pertengkaran antara Pemohon dan Termohon ; - Bahwa sejak tanggal 31 Desember 2011 antara Pemohon dan Termohon sudah pisah tempat tinggal ; Menimbang, bahwa berdasarkan fakta-fakta tersebut di atas, Majelis Hakim berpendapat bahwa rumah tangga Pemohon dan Termohon sudah pecah, dimana antara Pemohon dan Termohon sudah tidak saling cinta mencintai, hormatmenghormati, setia dan memberikan bantuan lahir dan bathin yang satu kepada yang lainnya sesuai dengan ketentuan pasal 33 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974, maka Majelis Hakim berpendapat bahwa Pemohon dan Termohon sudah kehilangan salah satu dari unsur perkawinan tersebut, yaitu batin Pemohon dan Termohon sudah tidak mengikat lagi, maka Majelis Hakim berkesimpulan bahwa perkawinan Pemohon dengan Termohon sudah rapuh bahkan telah pecah dan tidak bisa disatukan kembali maka permohonan Pemohon dinyatakan telah terbukti ; 11

12 Menimbang, bahwa bahwa alasan perceraian menurut pasal 19 huruf f Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 telah terbukti, tanpa mempersoalkan siapa yang salah dalam hal terjadinya perselisihan dan pertengkaran yang terus menerus dan tidak ada harapan akan hidup rukun lagi dalam rumah tangga, oleh karena itu, tidak perlu diukur dengan kesalahan dari salah satu pihak dan apa sebabnya ; Menimbang, bahwa berdasarkan Pasal 1 ayat 1 Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974 tujuan perkawinan adalah untuk membentuk rumah tangga yang sakinah mawaddah warahmah, sedangkan antara Pemohon dan Termohon terus menerus terjadi perselisihan dan pertengkaran, tidak ada rasa saling mencintai dan hormat menghormati satu sama lainnya sebagaimana layaknya pasangan suami istri, oleh karenanya Majelis Hakim menilai permohonan Pemohon telah terbukti dan berdasarkan hukum, maka berdasarkan Pasal 39 ayat (2) Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974 jo. Pasal 19 huruf ( f ) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975, jo pasal 116 huruf (f) Kompilasi Hukum Islam, permohonan Pemohon patut di pertimbangkan ; Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut di atas, maka Majelis Hakim sepakat dalam musyawarah majelis bahwa permohonan Pemohon dapat dikabulkan ; Dalam Rekonpensi Menimbang, bahwa Penggugat Rekonpensi yang menuntut Tergugat Rekonpensi agar Pengadilan Agama Natuna memutuskan sebagai berikut : 1. Mengabulkan gugatan Termohon Konvensi / Penggugat Rekonpensi seluruhnya ; 2. Menghukum Tergugat Rekonpensi untuk membayar kepada Penggugat Rekonpensi berupa nafkah anak minimal Rp ,- (lima juta rupiah) setiap bulannya sampai anak tersebut berumur 21 (dua puluh satu) tahun / dewasa ; 3. Menghukum Pemohon Konvensi / Tergugat Rekonpensi untuk membayar nafkah Terhutang sebesar Rp ,- (satu juta rupiah ) setiap bulan sejak bulan Januari 2011 sampai dengan bulan April 2012 sejumlah 4 (empat) bulan x Rp ,- (satu juta rupiah) = ,- (empat juta rupiah) ; 4. Menghukum Pemohon Konvensi / Tergugat Rekonpensi untuk membayar nafkah, kiswah dan maskan semala masa iddah sebesar 3 (tiga) bulan x Rp. 12

13 ,- (dua juta lima ratus) = ,- (tujuh juta lima ratus ribu rupiah) segera setelah putusan diucapkan ; Atau: Atau apabila Majelis Hakim berpendapat lain, mohon putusan yang seadiladilnya; Menimbang, bahwa Penggugat Rekonpensi menuntut supaya Tergugat Rekonpensi menyerahkan kepada Penggugat Rekonpensi belanja anak yang berada dalam asuhan Penggugat Rekonpensi tersebut sebesar Rp ,- (lima juta rupiah) setiap bulan. Dalam hal ini Majelis Hakim berpendapat bahwa gugatan Penggugat Rekonpensi berdasarkan hukum, sebagaimana diatur pada pasal 149 huruf (d) Kompilasi Hukum Islam, oleh karena itu Majelis Hakim berpendapat bahwa gugatan tersebut patut untuk dipertimbangkan ; Menimbang, bahwa Penggugat Rekonpensi menuntut supaya Tergugat Rekonpensi menyerahkan kepada Penggugat Rekonpensi nafkah terhutang selama 4 (empat) bulan sebesar Rp ,- (satu juta rupiah) tiap bulannya sehingga berjumlah Rp ,- (empat juta rupiah), dalam hal ini Majelis Hakim berpendapat bahwa menurut hukum suami berkewajiban untuk memberikan nafkah kepada isterinya sebagaimana diatur pada pasal 80 ayat (4) huruf a Kompilasi Hukum islam, oleh karena itu gugatan Penggugat Rekonpensi patut untuk dipertimbangkan ; Menimbang, bahwa Penggugat Rekonpensi menuntut supaya Tergugat Rekonpensi membayar nafkah, maskan dan kiswah selama menjalani masa iddah kepada Penggugat Rekonpensi sebesar Rp ,- (tujuh juta lima ratus ribu rupiah) selama masa iddah. Dalam hal ini Majelis Hakim berpendapat bahwa menurut hukum suami berkewajiban untuk memberikan nafkah kepada isterinya sebagaimana diatur pada pasal 149 huruf (b) dan pasal 152 Kompilasi Hukum Islam, seorang suami yang menceraikan isterinya berkewajiban memberikan nafkah selama menjalani masa iddah kepada isterinya, oleh karena itu Majelis Hakim berpendapat bahwa gugatan Penggugat Rekonpensi patut untuk dipertimbangkan ; Menimbang, bahwa dalam menanggapi gugatan rekonpensi yang diajukan oleh Penggugat Rekonpensi, Tergugat Rekonpensi dalam Repliknya tidak bersedia untuk membayar dan memenuhi seluruh gugatan rekonpensi dari Penggugat Rekonpensi tersebut, karena Tergugat Rekonpensi telah meninggalkan harta bersama berupa 1 (satu) buah toko pakaian beserta isinya, dimana dari hasil toko tersebut cukup untuk memenuhi semua gugatan rekonpensi dari Penggugat Rekonpensi tersebut, baik untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari Penggugat Rekonpensi dan biaya untuk pemeliharaan dan pendidikan anak-anak, serta untuk biaya nafkah, maskan dan 13

14 kiswah untuk Penggugat Rekonpensi selama menjalani masa iddah dan karena Tergugat Rekonpensi masih harus menanggung hutang di Bank Pembangunan Daerah Natuna dimana untuk membayar cicilan perbulannya sebesar Rp ,- (dua juta dua ratus dua puluh ribu rupiah) saja Tergugat Rekonpensi telah kesulitan. Oleh karena itulah Tergugat Rekonpensi tidak mampu / tidak bersedia untuk memenuhi seluruh gugatan rekonpensi dari Penggugagat Rekonpensi tersebut di atas ; Menimbang, bahwa dalam dupliknya, Penggugat Rekonpensi membenarkan akan alasan-alasan yang dikemukakan oleh Tergugat Rekonpensi bahwa Tergugat Rekonpensi telah meninggalkan sebuah toko pakaian beserta isinya untuk Penggugat Rekonpensi dan mengakui akan kewajiban untuk membayar hutang kepada Bank Pembangunan Daerah Natuna oleh Tergugat Rekonpesi ; Menimbang, bahwa alat bukti tertulis P.2 yang diajukan oleh Pemohon telah sesuai dengan hukum pembuktian, maka Majelis Hakim berpendapat bahwa alat bukti tersebut sebagai alat bukti yang berkekuatan hukum pembuktian ; Menimbang, bahwa berdasarkan bukti P.2 dan pengakuan dari Penggugat Rekonpensi serta keterangan saksi-saksi di dipersidangan, telah terbukti bahwa Tergugat Rekonpensi memang memiliki hutang di Bank Pembangunan Daerah Natuna sebesar Rp ,- (delapan piluh juta rupiah) dengan angsuran perbulannya sebesar Rp ,- (dua juta dua ratus dua puluh dua ribu rupiah) ; Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan kedua orang saksi yang diajukan oleh Tergugat Rekonpensi dimana kedua orang saksi tersebut telah menerangkan bahwa sejak Tergugat Rekonpensi pergi dari rumah kediaman bersama, Tergugat Rekonpensi telah membuka sebuah toko pakaian dengan omset perbulannya hanya berkisar antara ,- (satu juta lima ratus ribu rupiah) sampai dengan Rp ,- (dua juta rupiah). Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut di atas, Majelis Hakim berpendapat bahwa sesuai hukum Tergugat Rekonpensi memang bertanggung jawab untuk memenuhi seluruh kebutuhan nafkah Penggugat Rekonpensi sebatas kemampuan Terguagt Rekonpensi dan Tergugat Rekonpensi juga bertanggung jawab untuk memenuhi biaya nafkah, maskan dan kiswah bagi Penggugat Rekonpensi selama masa iddah serta Tergugat Rekonpensi juga berkewajiban untuk memenuhi biaya pemeliharaan dan pendidikan anak-anak Penggugat Rekonpensi dan Tergugat Rekonpensi yang sekarang berada di dalam pengasuhan Penggugat Rekonpensi ; Menimbang, bahwa Tergugat Rekonpensi mengakui akan kewajiban tersebut di atas, namun keberatan karena sebab-sebab yang telah diuraikan pada repliknya dan 14

15 mengenai sebab-sebab keberatan dari Tergugat Rekonpensi tersebut di atas telah diakui oleh Penggugat Rekonpensi dan telah dibuktikan oleh Tergugat Rekonpensi di Persidangan ; Menimbang, bahwa berdasarkan hal-hal tersebut, Majelis Hakim berpendapat bahwa berdasarkan keberatan-keberatan yang diajukan oleh Tergugat Rekonpensi tersebut di atas, maka sesuai dengan analogi ketentuan pasal 93 ayat (3) Kompilasi Hukum Islam, bahwa untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga, kalau seorang suami tidak mampu untuk untuk memenuhi rumah tangga dapat dibebankan kepada harta bersama, dalam hal ini Majelis Hakim menilai bahwa penghasilan Tergugat Rekonpensi yang haya berksisar sekitar Rp ,- sampai dengan Rp ,- setiap bulannya, maka dapat dipastikan bahwa untuk membayar cicilan hutang yang ada di Bank Pembangunan Daerah Natuna saja Tergugat Rekonpensi akan keberatan dan kesusahan. Karena penghasilan Tergugat Rekonpensi lebih kecil dari jumlah angsuran hutang yang harus dibayar, ditambah lagi Tergugat Rekonpensi sebagai manusia yang memiliki kebutuhan akan sandang, pangan dan papan. Oleh karena itu, sudah sepantasnyalah kalau untuk memenuhi segala biaya nafkah Penggugat Rekonpensi selama ditinggalkan dan biaya nafkah, maskan dan kiswah selama penggugat Rekonpensi menjalani masa iddah dan biaya untuk memenuhi biaya pemeliharaan dan pendidikan anak-anak dibebankan kepada harta bersama yang ada pada Penggugat Rekonpensi, sedangkan Tergugat Rekonpensi bisa untuk lebih fokus mencurahkan tenaganya untuk membayar angsuran hutang di Bank Pembangunan Daerah Natuna ; Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut di atas, Maka Majelis Hakim dalam musyawarah majelis sepakat bahwa gugatan Penggugat Rekonpensi ditolak untuk keseluruhannya ; DALAM KONPENSI DAN REKONPENSI Menimbang, bahwa untuk terciptanya tertib administrasi sebagaimana yang dimaksud oleh Pasal 84 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 sebagaimana yang telah diubah dan ditambah dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 dan tentang perubahan kedua Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009 tentang Peradilan Agama dihubungkan dengan Surat Ketua Muda Mahkamah Agung RI Nomor 28/TUADA- AG/X/2002 tanggal 22 Oktober 2002, Majelis Hakim berpendapat perlu memerintahkan Panitera Pengadilan Agama Natuna untuk mengirimkan salinan putusan yang telah berkekuatan hukum tetap kepada Pegawai Pencatat Nikah tempat dilangsungkannya perkawinan dan Pegawai Pencatat Nikah yang mewilayahi tempat tinggal Pemohon dan Termohon ; 15

16 Menimbang, bahwa perkara ini termasuk dalam bidang perkawinan, maka sesuai ketentuan yang diatur pada pasal 89 ayat (1) Undang Nomor 7 Tahun 1989 sebagaimana yang telah diubah dan ditambah dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 dan perubahan kedua Dengan Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009 tentang Peradilan Agama, maka semua biaya perkara dibebankan kepada Pemohon Konpensi / Tergugat Rekonpensi ; Memperhatikan semua ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan hukum Islam yang berkaitan dengan perkara ini; MENGADILI Dalam Konvensi 1. Mengabulkan permohonan Pemohon ; 2. Memberi izin kepada Pemohon (PEMOHON) untuk menjatuhkan talak satu raj i terhadap Termohon (TERMOHON) di depan sidang Pengadilan Agama natuna ; 3. Memerintahkan Panitera Pengadilan Agama Natuna untuk menyampaikan salinan Penetapan Ikrar Talak kepada Kantor Urusan Agama Kecamatan Kampar, Kabupaten Kampar, dan kepada Kantor Urusan Agama Kecamatan Bunguran Timur untuk pencatatan perceraian ; Dalam Rekonpensi Menolak gugatan Penggugat Rekonpensi untuk Seluruhnya ; Dalam Konvensi dan Rekonpensi Menghukum Pemohon Konvensi/Tergugat Rekonpensi untuk membayar biaya yang timbul dalam perkara ini sebesar Rp ,- ( empat ratus satu ribu rupiah) ; Demikian putusan ini dijatuhkan dalam permusyawaratan Majelis Hakim Pengadilan Agama Natuna pada hari Selasa, tanggal 05 Juni M. bersamaan dengan tanggal 15 Rajab 1433 H. oleh Drs. RAMDAN sebagai Ketua Majelis, ZULFADLI, SHI dan AHMAD PATRAWAN, SHI masing-masing sebagai Hakim Anggota, Putusan mana pada hari itu juga diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum oleh Ketua Majelis tersebut dengan didampingi oleh Hakim-hakim Anggota tersebut, dan dibantu oleh Drs. NASARUDDIN sebagai Panitera Pengganti dengan dihadiri oleh Pemohon Konvensi /Tergugat Rekonpensi di luar hadirnya Termohon Konvensi/Penggugat Rekonpensi ; 16

17 Ketua Majelis Hakim Anggota I, Ttd. Drs. RAMDAN Hakim Anggota II Ttd. ZULFADLI, SHI Ttd. AHMAD PATRAWAN, SHI Panitera Pengganti Ttd. Drs. NASARUDDIN Perincian Biaya Perkara : 1. Biaya Pendaftaran Rp ,- 2. Biaya Proses Rp ,- 3. Biaya Panggilan Rp ,- 4. Biaya Sumpah Rp ,- 5. Biaya redaksi Rp ,- 6. Biaya Meterei Rp ,- J u m l a h Rp ,- (empat ratus satu ribu rupiah) Untuk Salinan Panitera Pengadilan Agama Natuna UMAR ALI, BA 17