SCPC COMPFEST 9 PENYISIHAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "SCPC COMPFEST 9 PENYISIHAN"

Transkripsi

1 SCPC COMPFEST 9 PENYISIHAN A.Restoran Chanek B.Kucng Warna Warn C.Makan Malam Chanek D.Dua Sejol E. Epal Berharga F. Faktorunesa G.Array yang Hlang H.Palndromsme I. Ir Itu Tdak Bak J. Mencar Wafu

2 Restoran Chanek Tme lmt: 1 s Memory lmt: 64 MB Deskrps Pak Chanek baru saja mendrkan restoran yang menyedakan M buah jens makanan-makanan lezat. Untuk menyedakan makanan-makanan lezat tersebut, Pak Chanek berhasl merekrut N kok handal. Pak Chanek yang unk ngn semua kok terlbat dalam memasak setap makanan yang akan dsajkan. Hal n dlakukan agar cta rasa dar makanan-makanan tersebut menjad sangat nkmat, setdaknya menurut Pak Chanek. Dkarenakan restoran Chanek baru ddrkan dan kurangnya modal, Pak Chanek hanya sanggup membel satu alat masak untuk dapur restorannya, sehngga hanya tepat satu kok yang bsa bekerja dalam satu waktu. Waktu yang kok ke- butuhkan untuk menyelesakan bagannya dalam memasak makanan ke-j adalah A j ment. Suatu pekerjaan kok dapat langsung dlaksanakan tepat setelah suatu pekerjaan kok lan selesa dlaksanakan. Pak Chanek sedang memkrkan suatu kasus, yatu ketka para kok tersebut harus menyapkan tepat satu makanan untuk semua jens makanan yang restorannya sedakan. Bantulah Pak Chanek menghtung waktu mnmum yang para kok butuhkan dalam kasus tersebut! Format Masukan Bars pertama bers sebuah blangan bulat T yang menyatakan banyaknya kasus uj. Setap kasus uj akan dnyatakan sebaga berkut. Bars pertama bers dua blangan bulat N dan M, banyaknya kok dan banyaknya jens makanan. N bars berkutnya bers M blangan bulat A j, waktu yang kok ke- perlukan untuk melaksanakan bagannya dalam memasak makanan ke-j dalam ment. Format Keluaran Untuk setap kasus uj, keluarkan satu bars bers sebuah blangan bulat, waktu mnmum yang para kok butuhkan dalam ment. Contoh Masukan Contoh Keluaran 7 3 Penjelasan

3 Penjelasan Pada kasus uj pertama, hanya terdapat 1 kok, waktu yang dbutuhkan adalah = 7 ment. Pada kasus uj kedua, urutan pengerjaan dapat dlakukan sebaga berkut: 1. Kok ke-1 memasak makanan ke-. Kok ke- memasak makanan ke-1 3. Kok ke- memasak makanan ke- 4. Kok ke-1 memasak makanan ke-1 Waktu yang dbutuhkan adalah = 3 ment. Batasan 1 T 10 1 N 50 1 M 50 1 A j

4 Kucng Warna Warn Tme lmt: 1 s Memory lmt: 64 MB Deskrps Pak Chanek sedang ngn memelhara kucng. Oleh karena tu, Pak Chanek membangun N kandang d halaman rumahnya. Kandang-kandang tersebut dnomor dar 1 sampa N, dengan kandang terkr adalah kandang pertama dan kandang terkanan adalah kandang ke-n. Lucunya, Pak Chanek lupa membel kucng yang akan tnggal d kandang-kandang tersebut! Pak Chanek ngn agar satu kandang dtnggal oleh tepat satu kucng. Oleh karena tu, Pak Chanek lalu perg ke pet shop untuk membel kucng. Ternyata, d pet shop tersebut terdapat M jens kucng, yang mana untuk setap jens terdapat 109 kucng dengan jens tersebut. Unknya, perbedaan d tap jens hanya berada pada warnanya. Jens-jens kucng dnyatakan dengan suatu blangan bulat yang berada d antara 1 sampa M. Pak Chanek tdak ngn memlk halaman rumah yang basa saja. Pak Chanek mendefnskan suatu pasangan blangan bulat (, j) (1 j N) sebaga pasangan yang ndah apabla jens kucng yang tnggal pada kandang ke-, ke-(+1), dan seterusnya hngga kandang ke-j berbeda satu sama lan. Pak Chanek lalu menetapkan suatu blangan bulat K. Sekarang, Pak Chanek ngn mencar pembelan dan penempatan kucng, sehngga terdapat tepat K buah pasangan yang ndah. Pak Chanek lalu memnta bantuanmu untuk mencar pembelan dan penempatan kucng sesua yang a ngnkan. Bantulah Pak Chanek! Format Masukan Bars pertama bers sebuah blangan bulat T yang menyatakan banyak kasus uj. Setap kasus uj akan dnyatakan sebaga berkut. Bars pertama bers tga buah blangan N, M, dan K, masng-masng menyatakan banyak kandang, banyak jens kucng, dan banyak pasangan yang ndah yang dngnkan Pak Chanek. Format Keluaran Untuk setap kasus uj, keluarkan satu bars bers N buah blangan bulat, yang menyatakan pembelan dan penempatan kucng yang mungkn. Blangan ke- menyatakan jens kucng yang tnggal d kandang ke-. Apabla terdapat lebh dar satu kemungknan jawaban, keluarkan yang mana saja. Apabla tdak terdapat pembelan dan penempatan kucng yang memenuh, N blangan bulat n berupa -1. Contoh Masukan Contoh Keluaran

5 Contoh Keluaran Penjelasan Pada kasus uj pertama, terdapat tepat 5 pasangan yang ndah, yatu: 1. (1, 1). (1, ) 3. (, ) 4. (, 3) 5. (3, 3) Perhatkan bahwa (1, 3) bukan pasangan yang ndah, karena jens kucng pada kandang pertama sama dengan jens kucng pada kandang ketga, yatu 1. Selan tu, 1 juga merupakan pembelan dan penempatan yang mungkn. Pada kasus uj kedua, terdapat pembelan dan penempatan lan yang mungkn, yatu: Pada kasus uj ketga, tdak terdapat pembelan dan penempatan yang mungkn. Batasan 1 T 10 1 N M K 10 9

6 Makan Malam Chanek Tme lmt: 3 s Memory lmt: 18 MB Deskrps Pak Chanek baru saja mula mempelajar Compettve Programmng. Memang susah pada awalnya. Sampa-sampa, a harus bertapa d puncak gunung sambl berpuasa 3 har 3 malam. Apakah setelah turun dar puncak gunung Pak Chanek langsung jago? Tentu saja tdak! Karena d puncak gunung tdak terdapat koneks nternet dan Pak Chanek pun tdak bsa lathan d sana. Tetap Pak Chanek tdak menyerah. Ia tetap berlath keras. Enam bulan berlalu. Akhrnya Pak Chanek memutuskan untuk mengkut kompets pertamanya. Sepert apa yang telah dpkrkan sebelumnya, Pak Chanek gagal memenangkan kompets tersebut. Namun, ternyata Pak Chanek mendapat sebuah hadah hburan, yatu paket makan malam untuk dua orang. Sebaga rasa terma kashnya kepada temannya Dzul yang telah mengajarnya Compettve Programmng sebelum pertapaannya, Pak Chanek memlhnya sebaga orang yang a ajak makan malam. Pak Chanek dan Dzul duduk berhadapan d meja bundar dengan M makanan. Unknya, banyak makanan d restoran n past genap. Makanan dnomor dar 0 sampa M - 1 terurut searah jarum jam dengan makanan 0 berada tepat d depan Pak Chanek dan makanan M / berada tepat d depan Dzul. Untuk mengambl suatu jens makanan, Pak Chanek atau Dzul harus memutar meja hngga makanan yang ngn dambl berada tepat d depan mereka. Putaran bsa dlakukan searah atau berlawanan arah jarum jam. Msal makanan d depan Pak Chanek adalah makanan x (yang berart makanan d depan Dzul adalah makanan (x + M / ) mod M). Maka, setelah sekal putaran, makanan d depan Pak Chanek berubah menjad x', yang bsa bernla x + 1 (0 apabla x = M - 1) atau x - 1 (M - 1 apabla x = 0). Tentunya, setelah perputaran makanan d depan Dzul adalah makanan (x' + M / ) mod M. Sebaga catatan, 1 putaran, ke manapun arahnya, membutuhkan waktu 1 detk. Pak Chanek dan Dzul masng-masng memlk urutan N makanan yang ngn mereka makan. Bsa saja suatu makanan muncul dalam urutan tersebut lebh dar sekal. Anggap saja waktu yang dperlukan untuk mengambl dan memakan suatu makanan 0 detk. Tentukan waktu mnmum agar Pak Chanek dan Dzul dapat mengambl dan memakan makanan-makanan yang mereka ngnkan! Format Masukan Bars pertama bers sebuah blangan bulat T yang menyatakan banyak kasus uj. Setap kasus uj akan dnyatakan sebaga berkut. Bars pertama bers blangan yatu M dan N. M menandakan berapa banyak jens makanan yang ada d meja, dan N menandakan banyak makanan yang ngn dmakan oleh Pak Chanek dan Dzul. Bars kedua bers N blangan A yang menyatakan makanan ke- yang ngn dmakan oleh Pak Chanek. Bars kedua bers N blangan B yang menyatakan makanan ke- yang ngn dmakan oleh Dzul. Format Keluaran Keluarkan sebuah bars bers sebuah blangan bulat, waktu mnmum yang dbutuhkan. Contoh Masukan

7 Contoh Masukan Contoh Keluaran 5 17 Penjelasan Pada kasus uj pertama, awalnya Pak Chanek menghadap makanan 0 dan Dzul menghadap makanan. Waktu mnmum (5 detk) dapat dcapa dengan cara berkut: 1. Putar searah jarum jam, sehngga Pak Chanek menghadap makanan 3 dan Dzul menghadap makanan 1. Pak Chanek bsa memakan makanan ke-1 yang a ngnkan.. Putar searah jarum jam, sehngga Pak Chanek menghadap makanan dan Dzul menghadap makanan 0. Dzul bsa memakan makanan ke-1 yang a ngnkan. 3. Putar searah jarum jam, sehngga Pak Chanek menghadap makanan 1 dan Dzul menghadap makanan 3. Dzul bsa memakan makanan ke- yang a ngnkan. 4. Putar searah jarum jam, sehngga Pak Chanek menghadap makanan 0 dan Dzul menghadap makanan. Pak Chanek bsa memakan makanan ke- yang a ngnkan, dan Dzul dapat memakan makanan ke-3 yang a ngnkan. 5. Putar berlawanan arah jarum jam, sehngga Pak Chanek menghadap makanan 1 dan Dzul menghadap makanan 3. Pak Chanek bsa memakan makanan ke-3 yang a ngnkan. Batasan 1 T 10 M M mod = 0 1 N A < M 0 B < M

8 Dua Sejol Tme lmt: s Memory lmt: 18 MB Deskrps Pak Chanek sedang patah hat karena dtnggal pasangannya. Karena a sangat menderta, a merasa bahwa semua pasangan tdak boleh bersatu. Pada acara Komuntas Pasangan Erat Sekal, atau KomPES, a ngn menutup jalan sedemkan sehngga suatu pasangan tdak akan dapat bertemu. Acara KomPES terdr dar N tempat pertemuan dan N jalan dua arah yang menghubungkan dua tempat pertemuan yang berbeda. Dpastkan terdapat setdaknya satu rute dar satu tempat pertemuan ke tempat pertemuan lannya. Pak Chanek tdak ngn supaya rencananya dketahu, jad a ngn supaya banyak jalan yang dtutup semnmum mungkn. Ia juga ngn menyapkan beberapa rencana penutupan jalan sebaga cadangan. Tetap, Pak Chanek kesultan menyapkan rencana-rencananya. Oleh karena tu, a memnta Anda untuk membantunya. Pak Chanek akan memberkan Q pertanyaan. Untuk setap pertanyaan, Pak Chanek ngn tahu berapa mnmum jalan yang harus dtutup untuk memsahkan pasangan dengan lak-lak berada d tempat pertemuan ke-x j dan perempuan berada d tempat pertemuan ke-y j, serta banyaknya cara untuk melakukan hal tersebut. Suatu pasangan dkatakan terpsah apabla dar tempat pertemuannya, lak-lak tdak dapat ke tempat pertemuan tempat perempuan berada dengan menggunakan jalan-jalan yang tdak dtutup. Dua cara dkatakan berbeda apabla terdapat jalan yang dtutup pada salah satu cara, namun tdak pada cara lannya. Pak Chanek tdak tahu palng banyak ada berapa cara yang mungkn, sehngga a ngn agar Anda menghtungnya dalam modulo saja. Pak Chanek ngn agar pertanyaannya djawab secepat mungkn. Jawablah pertanyaan Pak Chanek! Format Masukan Bars pertama bers sebuah blangan bulat T yang menyatakan banyak kasus uj. Setap kasus uj akan dnyatakan sebaga berkut. Bars pertama bers sebuah blangan bulat N, banyak tempat pertemuan dan jalan pada acara KomPES. N bars berkutnya masng-masng bers dua blangan bulat U dan V, yang menyatakan bahwa terdapat jalan yang menghubungkan tempat pertemuan ke-u dan tempat pertemuan ke-v. Bars berkutnya bers sebuah blangan bulat Q, banyak pertanyaan yang dberkan Pak Chanek. Q bars berkutnya masng-masng bers dua blangan bulat X j dan Y j, poss lak-lak dan poss perempuan pada pertanyaan ke-j. Format Keluaran Untuk setap kasus uj, keluarkan Q bars masng-masng bers dua blangan bulat, jawaban dar pertanyaan yang dberkan, dengan banyak cara dalam modulo Contoh Masukan

9 Contoh Masukan Contoh Keluaran 1 Penjelasan Pada pertanyaan pertama, Pak Chanek dapat menutup jalan-jalan sebaga berkut: 1. jalan pertama dan jalan ketga. jalan kedua dan jalan ketga Perhatkan bahwa tdak mungkn memsahkan pasangan tersebut dengan hanya menutup 0 atau 1 jalan. Batasan 1 T 10 N Q U, V N 1 X j, Y j N X Y untuk setap 1 j Q j j

10 Epal Berharga Tme lmt: 1 s Memory lmt: 64 MB Deskrps Epal adalah buah yang hanya tumbuh d neger Bnera, dan sangat dsuka oleh warga negaranya. Mereka memlk trads yang djalankan setap tahun ketka pohon-pohon epal banyak berbuah. Trads tersebut dmula dar pengumpulan epal, yang mana masng-masng orang akan mengumpulkan sebanyakbanyaknya epal. Setelah tu, orang-orang tersebut akan berjejer dar kr ke kanan, dan boleh memberkan hanya satu epal kepada orang d sebelah kr atau sebelah kanannya. Dengan kata lan, orang ke- boleh memberkan hanya satu epal kepada orang ke-(-1) atau orang ke-(+1), namun tdak ke keduanya. Tentunya, setap orang boleh saja tdak memberkan epalnya sama sekal. Pada tahun n, Terdapat N orang yang mengkut trads neger Bnera. N orang tersebut dnomor dar 1 sampa N, dengan orang ke- mengumpulkan E epal. Pak Chanek sebaga penonton penasaran, berapakah maksmum dar mnmum epal yang mungkn dmlk N orang tersebut setelah ses pemberan epal selesa? Format Masukan Bars pertama bers sebuah blangan bulat T yang menyatakan banyak kasus uj. Setap kasus uj akan dnyatakan sebaga berkut. Bars pertama bers sebuah blangan bulat N, banyak orang yang mengkut trads pada tahun n. Bars kedua bers N blangan E, banyak epal yang dmlk orang ke- sebelum ses pemberan epal dmula. Format Keluaran Untuk setap kasus uj, keluarkan satu bars bers sebuah blangan bulat, jawaban dar pertanyaan Pak Chanek. Contoh Masukan Contoh Keluaran 4 6 Penjelasan Pada kasus uj pertama, orang kedua hanya dapat memberkan epal kepada satu d antara orang pertama atau ketga, sehngga jawabannya adalah 4.

11 Pada kasus uj kedua, orang pertama dapat memberkan epal kepada orang kedua, dan orang keempat dapat memberkan epal kepada orang ketga, sehngga jawabannya adalah 6. Batasan 1 T 10 1 N E 109

12 Faktorunesa Tme lmt: 3 s Memory lmt: 18 MB Deskrps Pak Chanek sedang berlbur d Negara Faktorunesa. Terdapat N kota d Faktorunesa serta M buah jalan dua arah yang menghubungkan dua kota berbeda. Jalan ke- menghubungkan kota ke-u dan kota ke-v, serta memlk suatu nla C. Pak Chanek baru saja mendarat d kota ke-1, dan ngn perg ke kota ke-n dengan menggunakan jalan-jalan yang ada. Suatu rute perjalanan memlk aturan yang cukup aneh d Faktorunesa. Msal suatu rute perjalanan berturut-turut menggunakan jalan ke-e, jalan ke-e, dan seterusnya, hngga jalan ke-e. Maka: Untuk setap (1 k), berlaku C < (nla jalan yang dpaka ke- harus lebh kecl dar ) Panjang dar rute perjalanan tersebut adalah C * 1! + C *! C * k! Sekarang, Pak Chanek penasaran, apakah ada rute perjalanan yang berawal dar kota ke-1 dan berakhr d kota ke-n, dan jka ada, berapakah panjang mnmum rute perjalanan tersebut? Keluarkan jawabannya setelah dmodulo Format Masukan Bars pertama bers sebuah blangan bulat T yang menyatakan banyak kasus uj. Setap kasus uj akan dnyatakan sebaga berkut. Bars pertama bers dua buah blangan bulat N dan M, masng-masng menyatakan banyak kota dan banyak jalan d Faktorunesa. M bars selanjutnya bers U, V, dan C, yang menyatakan jalan ke- menghubungkan kota ke-u dan kota ke-v, serta memlk nla C. Format Keluaran Untuk setap kasus uj, keluarkan satu bars bers sebuah blangan bulat yang menyatakan panjang rute perjalanan mnmum, atau -1 apabla tdak ada rute perjalanan yang berawal dar kota ke-1 dan berakhr d kota ke-n. Contoh Masukan k e e 1 e e k Contoh Keluaran 48-1 Penjelasan

13 Penjelasan Pada kasus uj pertama, rute perjalanan terpendek adalah sebaga berkut: 1. Gunakan jalan ke-1, sehngga sekarang Pak Chanek berada d kota ke-.. Gunakan jalan ke-1, sehngga sekarang Pak Chanek berada d kota ke Gunakan jalan ke-1, sehngga sekarang Pak Chanek berada d kota ke-. 4. Gunakan jalan ke-, sehngga sekarang Pak Chanek berada d kota ke-3. Panjang rute perjalanan tersebut adalah 0 * 1! + 0 *! + 0 * 3! + * 4! = 48. Pada kasus uj kedua, tdak ada rute perjalanan yang berawal dar kota ke-1 dan berakhr d kota ke-n. Batasan 1 T 8 N M U, V N U V untuk setap 1 M 0 C.000

14 Array yang Hlang Tme lmt: 1 s Memory lmt: 64 MB Deskrps Pak Chanek sedang frustas. Ia memlk banyak pekerjaan yang harus dselesakan. Tetap karena sudah terlalu stres, a tdak dapat berpkr jernh untuk melanjutkan pekerjaannya. Oleh karena tu, Pak Chanek memutuskan untuk perg berlbur. Ia segera perg ke bank mengambl uang untuk membel persapan lburan. Ia butuh koper baru, baju baru, celana baru, dan banyak benda baru lannya. Dengan rasa senang dan penuh semangat a berjalan dar rumah ke bank. Sesampanya d bank raut wajah Pak Chanek berubah. Bayangkan saja, a harus menunggu 50 orang yang antreannya lebh depan. Namun dengan semangat berlburnya, Pak Chanek tetap mengantre. Meskpun a harus melewatkan acara TV favortnya. Setelah 4 jam mengantre, tba glran Pak Chanek menghadap teller. Setelah teller berbcara, wajah Pak Chanek langsung cemberut. Teller berkata karena satu dan lan hal, tabungan Pak Chanek terpaksa dbekukan selama mnggu. Tentu saja Pak Chanek makn frustas. Dalam perjalanan pulang, Pak Chanek melhat sebuah brosur. D brosur tersebut terdapat tebak-tebakan yang bers, "Tebaklah sebuah array X yang bers N blangan bulat, sehngga X 1 * X *.. * X N bernla sama dengan A 1 * A * A 3 *... * A N. Sapapun yang berhasl menebak array tersebut akan mendapatkan hadah sebuah paket lburan." Muncul sedkt harapan d hat Pak Chanek. Sebelum harapannya membesar, Pak Chanek bertanya kepada Anda: ada berapa banyak kemungknan array yang mungkn dbentuk dar tebak-tebakan tersebut? Anda yang ba melhat Pak Chanek akhrnya memutuskan untuk menjawab pertanyaan tersebut. Pak Chanek lalu menambahkan bahwa Anda cukup menjawabnya dalam modulo Jawablah pertanyaan Pak Chanek! Dua buah array B dan C yang berukuran N dkatakan berbeda jka dan hanya jka terdapat sebuah ndeks (1 N) sehngga B C. Format Masukan Bars pertama bers sebuah blangan bulat T yang menyatakan banyak kasus uj. Setap kasus uj akan dnyatakan sebaga berkut. Bars pertama bers sebuah blangan bulat N yang menyatakan ukuran array. Bars kedua bers N buah blangan bulat A, blangan-blangan sesua deskrps soal. Format Keluaran Untuk setap kasus uj, keluarkan satu bars bers sebuah blangan bulat yang menyatakan jawaban pertanyaan Pak Chanek modulo Contoh Masukan Contoh Keluaran

15 Contoh Keluaran 4 18 Penjelasan Pada contoh kasus uj pertama, array-array yang mungkn adalah sebaga berkut: 1. [, 3]. [3, ] 3. [1, 6] 4. [6, 1] Batasan 1 T 10 1 N A

16 Palndromsme Tme lmt: 1 s Memory lmt: 64 MB Deskrps Pak Chanek sedang berulang tahun! Sebaga teman bak Pak Chanek, Irwanto pun memberkan hadah pada Pak Chanek. Hadah tersebut berupa strng dengan panjang N yang dbungkus dengan kado yang sangat ndah. Sayangnya, Irwanto memberkan hadah tanpa mengetahu bahwa Pak Chanek merupakan pengkut ajaran Palndromsme. Setap pengkut ajaran Palndromsme dwajbkan untuk mengubah strng apapun yang mereka lhat hngga setap substrng dar strng tersebut merupakan palndrom. Pengubahan n dlakukan dalam beberapa langkah, yang mana dalam satu langkah terdapat satu ndeks sehngga karakter pada ndeks tersebut dubah menjad karakter lan. Msal strng hasl pengubahan adalah X. Maka, untuk setap pasang (, j) (1 j X ), substrng X..j harus merupakan palndrom. Pak Chanek yang telah membuka kado dar Irwanto lalu mencoba mengubah strng dar Irwanto sesua ajaran Palndromsme. Sekarang, Pak Chanek justru penasaran, berapa langkah mnmum yang a perlukan dalam mengubah strng tersebut? Suatu strng dkatakan palndrom jka dan hanya jka strng tersebut dapat dbaca dengan sama bak dar depan maupun belakang. Format Masukan Bars pertama bers sebuah blangan bulat T yang menyatakan banyak kasus uj. Setap kasus uj akan dnyatakan sebaga berkut. Bars pertama bers sebuah blangan N, panjang strng yang dberkan Irwanto. Bars kedua bers sebuah strng S, strng yang dberkan Irwanto. Format Keluaran Untuk setap kasus uj, keluarkan satu bars bers sebuah blangan bulat, banyak langkah mnmum yang dperlukan Pak Chanek. Contoh Masukan 1 c pc Contoh Keluaran 0 1 Batasan

17 Batasan 1 T N S hanya terdr dar huruf kecl alfabet ('a' - 'z')

18 Ir Itu Tdak Bak Tme lmt: 1 s Memory lmt: 64 MB Deskrps Pak Chanek adalah seorang pengusaha kaya. Ia mempekerjakan N karyawan d perusahaannya, dengan karyawan ke- mendapat gaj sebesar S per har. Akhr-akhr n, Pak Chanek serng mendapat surat dar karyawannya yang r terhadap gaj karyawan lan. Sebaga orang yang bak, Pak Chanek tdak ngn banyak karyawannya yang merasa r, sehngga a memutuskan untuk memndahkan palng banyak K orang karyawan ke perusahaan temannya. Tngkat r hat d perusahaan Pak Chanek dapat ddefnskan sebaga selsh gaj tertngg seorang karyawan dengan gaj terendah seorang karyawan d perusahaannya. Pak Chanek ngn memnmalkan tngkat r hat dengan memndahkan palng banyak K orang dar perusahaannya. Bantulah Pak Chanek menentukan tngkat r hat mnmum yang dapat dcapa! Format Masukan Bars pertama bers sebuah blangan bulat T yang menyatakan banyaknya kasus uj. Setap kasus uj dnyatakan sebaga berkut. Bars pertama bers buah blangan bulat N dan K, masng-masng menyatakan banyak karyawan d perusahaan Pak Chanek dan banyak karyawan yang palng banyak akan dpndahkan. Bars kedua bers N buah blangan bulat S, yang menyatakan gaj yang dterma karyawan ke-. Format Keluaran Untuk setap kasus uj, keluarkan 1 blangan bulat yang menyatakan tngkat r hat mnmum. Contoh Masukan Contoh Keluaran 0 3 Batasan 1 T 10 N K N - 1 S 109

19 Mencar Wafu Tme lmt: 1 s Memory lmt: 64 MB Deskrps Ayaze, seorang mahasswa yang pntar sedang bermmp ndah d suatu malam sebelum ujan Struktur Data dan Algortma. Pada mmpnya, Ayaze berada dalam duna yang mana terdapat N + 1 str-str dua dmens khayalan Ayaze yang dsebut 'wafu'. Wafu-wafu tersebut tersebar dalam duna dua dmens yang mana sstem koordnat yang dgunakan adalah koordnat kartesus. D duna tersebut, Ayaze dberkan suatu daftar koordnat dar setap poss wafu-wafunya. Perlu dketahu, koordnat poss suatu wafu bsa sama dengan wafu lannya, karena duna tersebut adalah duna mmp. Ayaze pun langsung berlar, berusaha untuk bertemu dengan semua wafunya. Namun, malang nasb Ayaze. Setelah a bertemu dengan N wafunya, mmpnya berubah menjad mmp sangat buruk karena a bertemu dengan temannya yang bernama Imhaf. Ayaze langsung terbangun dar mmpnya dalam keadaan syok. Ayaze langsung berusaha mengngat-ngat letak koordnat dar setap wafu yang ada pada duna mmp tersebut, dengan harapan a akan mendapatkan mmp yang sama. Da hanya mengngat: Seluruh koordnat poss wafu berada pada koordnat (x,y) dengan 0 x, y.000 Koordnat poss dar semua wafu yang sempat dtemunya Semua koordnat berhasl dcatatnya kecual satu, yatu wafu yang belum sempat dtemunya. Namun, Ayaze ngat bahwa jumlahan dar jarak Manhattan untuk setap pasang ttk koordnat poss wafu-wafunya adalah K. Ayaze memnta bantuan Anda sebaga peserta penyshan SCPC Compfest 9 untuk mencar koordnat poss wafu tersebut berdasarkan koordnat poss N wafu yang berhasl dcatat dan nla K. Bantulah Ayaze! Format Masukan Bars pertama bers sebuah blangan bulat T yang menyatakan banyak kasus uj. Setap kasus uj akan dnyatakan sebaga berkut. Bars pertama bers dua buah blangan bulat N dan K, masng-masng menyatakan banyak wafu yang koordnatnya berhasl Ayaze catat dan jumlah jarak Manhattan setap pasang ttk koordnat poss wafu-wafunya. N bars berkutnya bers X dan Y, yatu koordnat poss wafu ke- yang berhasl dcatat Ayaze. Format Keluaran Untuk setap kasus uj, keluarkan satu bars bers dua buah blangan bulat x dan y, yatu koordnat poss wafu yang belum dcatat Ayaze. Poss x dan y dar koordnat harus berada dalam rentang [0, 000]. Apabla terdapat lebh dar satu jawaban, keluarkan yang mana saja. Apabla tdak ada jawaban yang memungknkan (mungkn saja a salah htung), keluarkan "-1-1" (tanpa tanda kutp). Contoh Masukan

20 Contoh Masukan Contoh Keluaran Penjelasan Untuk kasus uj pertama, berkut adalah gambar dar koordnat poss wafu-wafu yang tercatat: Salah satu koordnat poss yang memungknkan agar jumlahan jarak Manhattan terpenuh adalah ttk (1,3) atau ttk ANS pada gambar. Selan tu, (,0) dan (4,) juga merupakan poss yang mungkn. Untuk kasus uj kedua, tdak ada ttk yang memungknkan sehngga jumlahan jarak Manhattan adalah. Batasan 1 T 10 1 N K 10 0 X Y.000 Catatan

21 Catatan Jarak Manhattan dar dua buah ttk koordnat (x, y ) dan (x, y ) adalah ( x - x + y - y ). Saran Dalam mencar str, carlah str tga dmens

SCHEMATICS 2009 National Programming Contest

SCHEMATICS 2009 National Programming Contest SCHEMATICS 2009 Natonal Programmng Contest No Nama Problem 1 Berhtung 2 Gelang Cantk 3 Jalan 4 Kubangan Lumpur 5 Ayam dan Bebek 6 Schematcs09 7 Pagar Labrn JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNOLOGI

Lebih terperinci

BAB VB PERSEPTRON & CONTOH

BAB VB PERSEPTRON & CONTOH BAB VB PERSEPTRON & CONTOH Model JST perseptron dtemukan oleh Rosenblatt (1962) dan Mnsky Papert (1969). Model n merupakan model yang memlk aplkas dan pelathan yang lebh bak pada era tersebut. 5B.1 Arstektur

Lebih terperinci

Didownload dari ririez.blog.uns.ac.id BAB I PENDAHULUAN

Didownload dari ririez.blog.uns.ac.id BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN Sebuah jarngan terdr dar sekelompok node yang dhubungkan oleh busur atau cabang. Suatu jens arus tertentu berkatan dengan setap busur. Notas standart untuk menggambarkan sebuah jarngan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertan Analsa Regres Dalam kehdupan sehar-har, serng kta jumpa hubungan antara satu varabel terhadap satu atau lebh varabel yang lan. Sebaga contoh, besarnya pendapatan seseorang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penjadwalan Baker (1974) mendefnskan penjadwalan sebaga proses pengalokasan sumber-sumber dalam jangka waktu tertentu untuk melakukan sejumlah pekerjaan. Menurut Morton dan

Lebih terperinci

Teori Himpunan. Modul 1 PENDAHULUAN. impunan sebagai koleksi (pengelompokan) dari objek-objek yang

Teori Himpunan. Modul 1 PENDAHULUAN. impunan sebagai koleksi (pengelompokan) dari objek-objek yang Modul 1 Teor Hmpunan PENDAHULUAN Prof SM Nababan, PhD Drs Warsto, MPd mpunan sebaga koleks (pengelompokan) dar objek-objek yang H dnyatakan dengan jelas, banyak dgunakan dan djumpa dberbaga bdang bukan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN A. Hasl Peneltan Pada peneltan yang telah dlakukan penelt selama 3 mnggu, maka hasl belajar matematka pada mater pokok pecahan d kelas V MI I anatussbyan Mangkang Kulon

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskrps Data Hasl Peneltan Satelah melakukan peneltan, penelt melakukan stud lapangan untuk memperoleh data nla post test dar hasl tes setelah dkena perlakuan.

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN PENGARUH PENGGUNAAN METODE GALLERY WALK

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN PENGARUH PENGGUNAAN METODE GALLERY WALK BAB IV PEMBAASAN ASIL PENELITIAN PENGARU PENGGUNAAN METODE GALLERY WALK TERADAP ASIL BELAJAR MATA PELAJARAN IPS MATERI POKOK KERAGAMAN SUKU BANGSA DAN BUDAYA DI INDONESIA A. Deskrps Data asl Peneltan.

Lebih terperinci

BAB X RUANG HASIL KALI DALAM

BAB X RUANG HASIL KALI DALAM BAB X RUANG HASIL KALI DALAM 0. Hasl Kal Dalam Defns. Hasl kal dalam adalah fungs yang mengatkan setap pasangan vektor d ruang vektor V (msalkan pasangan u dan v, dnotaskan dengan u, v ) dengan blangan

Lebih terperinci

ANALISIS DATA KATEGORIK (STK351)

ANALISIS DATA KATEGORIK (STK351) Suplemen Respons Pertemuan ANALISIS DATA KATEGORIK (STK351) 7 Departemen Statstka FMIPA IPB Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan Referens Waktu Korelas Perngkat (Rank Correlaton) Bag. 1 Koefsen Korelas Perngkat

Lebih terperinci

Matematika Keuangan Dan Ekonomi. Indra Maipita

Matematika Keuangan Dan Ekonomi. Indra Maipita Matematka Keuangan Dan Ekonom Indra Mapta NUITS BIS Pendahuluan Sebaga penabung seta nda keluar sebaga pemenang hadah undan, dan dapat memlh salah satu hadah berkut: Menerma uang sejumlah Rp 50.000.000

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN. metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

BAB III METODELOGI PENELITIAN. metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Desan Peneltan Metode peneltan mengungkapkan dengan jelas bagamana cara memperoleh data yang dperlukan, oleh karena tu metode peneltan lebh menekankan pada strateg, proses

Lebih terperinci

BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN

BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN III.1 Hpotess Berdasarkan kerangka pemkran sebelumnya, maka dapat drumuskan hpotess sebaga berkut : H1 : ada beda sgnfkan antara sebelum dan setelah penerbtan

Lebih terperinci

BAB VIB METODE BELAJAR Delta rule, ADALINE (WIDROW- HOFF), MADALINE

BAB VIB METODE BELAJAR Delta rule, ADALINE (WIDROW- HOFF), MADALINE BAB VIB METODE BELAJAR Delta rule, ADALINE (WIDROW- HOFF), MADALINE 6B.1 Pelathan ADALINE Model ADALINE (Adaptve Lnear Neuron) dtemukan oleh Wdrow & Hoff (1960) Arstekturnya mrp dengan perseptron Perbedaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Di dalam matematika mulai dari SD, SMP, SMA, dan Perguruan Tinggi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Di dalam matematika mulai dari SD, SMP, SMA, dan Perguruan Tinggi Daftar Is Daftar Is... Kata pengantar... BAB I...1 PENDAHULUAN...1 1.1 Latar Belakang...1 1.2 Rumusan Masalah...2 1.3 Tujuan...2 BAB II...3 TINJAUAN TEORITIS...3 2.1 Landasan Teor...4 BAB III...5 PEMBAHASAN...5

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertan Regres Regres pertama kal dpergunakan sebaga konsep statstka oleh Sr Francs Galton (1822 1911). Belau memperkenalkan model peramalan, penaksran, atau pendugaan, yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Hpotess Peneltan Berkatan dengan manusa masalah d atas maka penuls menyusun hpotess sebaga acuan dalam penulsan hpotess penuls yatu Terdapat hubungan postf antara penddkan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Fuzzy Set Pada tahun 1965, Zadeh memodfkas teor hmpunan dmana setap anggotanya memlk derajat keanggotaan yang bernla kontnu antara 0 sampa 1. Hmpunan n dsebut dengan hmpunaan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di MTs Negeri 2 Bandar Lampung dengan populasi siswa

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di MTs Negeri 2 Bandar Lampung dengan populasi siswa III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlakukan d MTs Neger Bandar Lampung dengan populas sswa kelas VII yang terdr dar 0 kelas yatu kelas unggulan, unggulan, dan kelas A sampa dengan

Lebih terperinci

BAB 3 PEMBAHASAN. 3.1 Prosedur Penyelesaian Masalah Program Linier Parametrik Prosedur Penyelesaian untuk perubahan kontinu parameter c

BAB 3 PEMBAHASAN. 3.1 Prosedur Penyelesaian Masalah Program Linier Parametrik Prosedur Penyelesaian untuk perubahan kontinu parameter c 6 A PEMAHASA Pada bab sebelumnya telah dbahas teor-teor yang akan dgunakan untuk menyelesakan masalah program lner parametrk. Pada bab n akan dperlhatkan suatu prosedur yang lengkap untuk menyelesakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri I Tibawa pada semester genap

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri I Tibawa pada semester genap 5 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3. Lokas Dan Waktu Peneltan Peneltan n dlaksanakan d SMA Neger I Tbawa pada semester genap tahun ajaran 0/03. Peneltan n berlangsung selama ± bulan (Me,Jun) mula dar tahap

Lebih terperinci

INFERENSI FUNGSI KETAHANAN DENGAN METODE KAPLAN-MEIER

INFERENSI FUNGSI KETAHANAN DENGAN METODE KAPLAN-MEIER Tatk Wdharh dan Naschah ska Andran (Inferens Fungs Ketahanan dengan Metode Kaplan-Meer INFERENI FUNGI KETAHANAN DENGAN METODE KAPLAN-MEIER Tatk Wdharh dan Naschah ska Andran Jurusan Matematka FMIPA UNDIP

Lebih terperinci

2.1 Sistem Makroskopik dan Sistem Mikroskopik Fisika statistik berangkat dari pengamatan sebuah sistem mikroskopik, yakni sistem yang sangat kecil

2.1 Sistem Makroskopik dan Sistem Mikroskopik Fisika statistik berangkat dari pengamatan sebuah sistem mikroskopik, yakni sistem yang sangat kecil .1 Sstem Makroskopk dan Sstem Mkroskopk Fska statstk berangkat dar pengamatan sebuah sstem mkroskopk, yakn sstem yang sangat kecl (ukurannya sangat kecl ukuran Angstrom, tdak dapat dukur secara langsung)

Lebih terperinci

DISTRIBUSI FREKUENSI

DISTRIBUSI FREKUENSI BAB DISTRIBUSI FREKUENSI Kompetens Mampu membuat penyajan data dalam dstrbus frekuens Indkator 1. Menjelaskan dstrbus frekuens. Membuat dstrbus frekuens 3. Menjelaskan macam-macam dstrbus frekuens 4. Membuat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan dan kestabilan ekonomi, adalah dua syarat penting bagi kemakmuran

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan dan kestabilan ekonomi, adalah dua syarat penting bagi kemakmuran BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertumbuhan dan kestablan ekonom, adalah dua syarat pentng bag kemakmuran dan kesejahteraan suatu bangsa. Dengan pertumbuhan yang cukup, negara dapat melanjutkan pembangunan

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA 4. PENGUJIAN PENGUKURAN KECEPATAN PUTAR BERBASIS REAL TIME LINUX Dalam membuktkan kelayakan dan kehandalan pengukuran kecepatan putar berbass RTLnux n, dlakukan pengujan dalam

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen yang telah dilaksanakan di SMA

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen yang telah dilaksanakan di SMA III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Peneltan Peneltan n merupakan stud ekspermen yang telah dlaksanakan d SMA Neger 3 Bandar Lampung. Peneltan n dlaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2012/2013.

Lebih terperinci

BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN JAYAPURA

BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN JAYAPURA BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN JAYAPURA BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN JAYAPURA Sensus Penduduk 2010 merupakan sebuah kegatan besar bangsa Badan Pusat Statstk (BPS) berdasarkan Undang-undang Nomor 16

Lebih terperinci

IV. UKURAN SIMPANGAN, DISPERSI & VARIASI

IV. UKURAN SIMPANGAN, DISPERSI & VARIASI IV. UKURAN SIMPANGAN, DISPERSI & VARIASI Pendahuluan o Ukuran dspers atau ukuran varas, yang menggambarkan derajat bagamana berpencarnya data kuanttatf, dntaranya: rentang, rentang antar kuartl, smpangan

Lebih terperinci

3 METODE HEURISTIK UNTUK VRPTW

3 METODE HEURISTIK UNTUK VRPTW 12 3 METODE HEURISTIK UNTUK VRPTW 3.1 Metode Heurstk Metode heurstk merupakan salah satu metode penentuan solus optmal dar permasalahan optmas kombnatoral. Berbeda dengan solus eksak yang menentukan nla

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen 3 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desan Peneltan Metode yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode ekspermen karena sesua dengan tujuan peneltan yatu melhat hubungan antara varabelvarabel

Lebih terperinci

MINGGU KE- V: UKURAN PENYEBARAN

MINGGU KE- V: UKURAN PENYEBARAN MINGGU KE- V: UKURAN PENYEBARAN Tujuan Instruksonal Umum :. Mahasswa mampu memaham apa yang dmaksud dengan ukuran penyebaran. Mahasswa mampu memaham berbaga pengukuran untuk mencar nla ukuran penyebaran

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB LANDASAN TEORI.1 Pengertan Regres Regres pertama kal dgunakan sebaga konsep statstka oleh Sr Francs Galton (18 1911).Belau memperkenalkan model peramalan, penaksran, atau pendugaan, yang selanjutnya

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen dengan populasi penelitian yaitu

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen dengan populasi penelitian yaitu 4 III. METODE PENELITIAN A. Populas Peneltan Peneltan n merupakan stud ekspermen dengan populas peneltan yatu seluruh sswa kelas VIII C SMP Neger Bukt Kemunng pada semester genap tahun pelajaran 01/013

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. berjumlah empat kelas terdiri dari 131 siswa. Sampel penelitian ini terdiri dari satu kelas yang diambil dengan

BAB III METODE PENELITIAN. berjumlah empat kelas terdiri dari 131 siswa. Sampel penelitian ini terdiri dari satu kelas yang diambil dengan 7 BAB III METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel 1. Populas Populas dalam peneltan n adalah seluruh sswa kelas XI SMA Yadka Bandar Lampung semester genap tahun pelajaran 014/ 015 yang berjumlah empat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. penerapan Customer Relationship Management pada tanggal 30 Juni 2011.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. penerapan Customer Relationship Management pada tanggal 30 Juni 2011. 44 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN 4.1 Penyajan Data Peneltan Untuk memperoleh data dar responden yang ada, maka dgunakan kuesoner yang telah dsebar pada para pelanggan (orang tua sswa) d Kumon

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sebuah fenomena atau suatu kejadian yang diteliti. Ciri-ciri metode deskriptif menurut Surakhmad W (1998:140) adalah

BAB III METODE PENELITIAN. sebuah fenomena atau suatu kejadian yang diteliti. Ciri-ciri metode deskriptif menurut Surakhmad W (1998:140) adalah BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Peneltan Metode yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode deskrptf. Peneltan deskrptf merupakan peneltan yang dlakukan untuk menggambarkan sebuah fenomena atau suatu

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN MODEL

BAB IV PEMBAHASAN MODEL BAB IV PEMBAHASAN MODEL Pada bab IV n akan dlakukan pembuatan model dengan melakukan analss perhtungan untuk permasalahan proses pengadaan model persedaan mult tem dengan baya produks cekung dan jont setup

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskrps Data Hasl Peneltan Peneltan n menggunakan peneltan ekspermen; subyek peneltannya dbedakan menjad kelas ekspermen dan kelas kontrol. Kelas ekspermen dber

Lebih terperinci

BAB IX. STATISTIKA. CONTOH : HASIL ULANGAN MATEMATIKA 5 SISWA SBB: PENGERTIAN STATISTIKA DAN STATISTIK:

BAB IX. STATISTIKA. CONTOH : HASIL ULANGAN MATEMATIKA 5 SISWA SBB: PENGERTIAN STATISTIKA DAN STATISTIK: BAB IX. STATISTIKA. CONTOH : HASIL ULANGAN MATEMATIKA 5 SISWA SBB: PENGERTIAN STATISTIKA DAN STATISTIK: BAB IX. STATISTIKA Contoh : hasl ulangan Matematka 5 sswa sbb: 6 8 7 6 9 Pengertan Statstka dan

Lebih terperinci

BAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini di laksanakan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. 1 Gorontalo pada kelas

BAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini di laksanakan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. 1 Gorontalo pada kelas 9 BAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3. Lokas dan Waktu Peneltan Peneltan n d laksanakan d Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. Gorontalo pada kelas VIII. Waktu peneltan dlaksanakan pada semester ganjl, tahun ajaran

Lebih terperinci

MANAJEMEN LOGISTIK & SUPPLY CHAIN MANAGEMENT KULIAH 3: MERANCANG JARINGAN SUPPLY CHAIN

MANAJEMEN LOGISTIK & SUPPLY CHAIN MANAGEMENT KULIAH 3: MERANCANG JARINGAN SUPPLY CHAIN MANAJEMEN LOGISTIK & SUPPLY CHAIN MANAGEMENT KULIAH 3: MERANCANG JARINGAN SUPPLY CHAIN By: Rn Halla Nasuton, ST, MT MERANCANG JARINGAN SC Perancangan jarngan SC merupakan satu kegatan pentng yang harus

Lebih terperinci

Nama : Crishadi Juliantoro NPM :

Nama : Crishadi Juliantoro NPM : ANALISIS INVESTASI PADA PERUSAHAAN YANG MASUK DALAM PERHITUNGAN INDEX LQ-45 MENGGUNAKAN PORTOFOLIO DENGAN METODE SINGLE INDEX MODEL. Nama : Crshad Julantoro NPM : 110630 Latar Belakang Pemlhan saham yang

Lebih terperinci

Bab III Analisis Rantai Markov

Bab III Analisis Rantai Markov Bab III Analss Ranta Markov Sstem Markov (atau proses Markov atau ranta Markov) merupakan suatu sstem dengan satu atau beberapa state atau keadaan, dan dapat berpndah dar satu state ke state yang lan pada

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 8 Bandar Lampung. Populasi dalam

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 8 Bandar Lampung. Populasi dalam 1 III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SMPN 8 Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n adalah seluruh sswa kelas VII SMPN 8 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 01/013 yang terdr

Lebih terperinci

UKURAN LOKASI, VARIASI & BENTUK KURVA

UKURAN LOKASI, VARIASI & BENTUK KURVA UKURAN LOKASI, VARIASI & BENTUK KURVA MARULAM MT SIMARMATA, MS STATISTIK TERAPAN FAK HUKUM USI @4 ARTI UKURAN LOKASI DAN VARIASI Suatu Kelompok DATA berupa kumpulan nla VARIABEL [ vaabel ] Ms banyaknya

Lebih terperinci

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN GURU KELAS SD

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN GURU KELAS SD SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 0 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN GURU KELAS SD BAB V STATISTIKA Dra.Hj.Rosdah Salam, M.Pd. Dra. Nurfazah, M.Hum. Drs. Latr S, S.Pd., M.Pd. Prof.Dr.H. Pattabundu, M.Ed. Wdya

Lebih terperinci

III.METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini subyek yang digunakan adalah siswa VII A SMPN 5

III.METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini subyek yang digunakan adalah siswa VII A SMPN 5 33 III.METODE PENELITIAN A Jens Dan Desan Peneltan. Jens peneltan yang dgunakan dalam peneltan n adalah peneltan kuanttatf. Peneltan n merupakan peneltan korelas yang bertujuan untuk mengetahu hubungan

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Data terdr dar dua data utama, yatu data denyut jantung pada saat kalbras dan denyut jantung pada saat bekerja. Semuanya akan dbahas pada sub bab-sub bab berkut. A. Denyut Jantung

Lebih terperinci

P n e j n a j d a u d a u l a a l n a n O pt p im i a m l a l P e P m e b m a b n a g n k g i k t Oleh Z r u iman

P n e j n a j d a u d a u l a a l n a n O pt p im i a m l a l P e P m e b m a b n a g n k g i k t Oleh Z r u iman OTIMISASI enjadualan Optmal embangkt Oleh : Zurman Anthony, ST. MT Optmas pengrman daya lstrk Dmaksudkan untuk memperkecl jumlah keseluruhan baya operas dengan memperhtungkan rug-rug daya nyata pada saluran

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 2 LNDSN TEORI 2. Teor engamblan Keputusan Menurut Supranto 99 keputusan adalah hasl pemecahan masalah yang dhadapnya dengan tegas. Suatu keputusan merupakan jawaban yang past terhadap suatu pertanyaan.

Lebih terperinci

SEARAH (DC) Rangkaian Arus Searah (DC) 7

SEARAH (DC) Rangkaian Arus Searah (DC) 7 ANGKAAN AUS SEAAH (DC). Arus Searah (DC) Pada rangkaan DC hanya melbatkan arus dan tegangan searah, yatu arus dan tegangan yang tdak berubah terhadap waktu. Elemen pada rangkaan DC melput: ) batera ) hambatan

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE MAMDANI DALAM MENGHITUNG TINGKAT INFLASI BERDASARKAN KELOMPOK KOMODITI (Studi Kasus pada Data Inflasi Indonesia)

PENERAPAN METODE MAMDANI DALAM MENGHITUNG TINGKAT INFLASI BERDASARKAN KELOMPOK KOMODITI (Studi Kasus pada Data Inflasi Indonesia) PENERAPAN METODE MAMDANI DALAM MENGHITUNG TINGKAT INFLASI BERDASARKAN KELOMPOK KOMODITI (Stud Kasus pada Data Inflas Indonesa) Putr Noorwan Effendy, Amar Sumarsa, Embay Rohaet Program Stud Matematka Fakultas

Lebih terperinci

KAJIAN DAN ALGORITMA PELABELAN PSEUDO EDGE-MAGIC. memiliki derajat maksimum dan tidak ada titik yang terisolasi. Jika n i adalah

KAJIAN DAN ALGORITMA PELABELAN PSEUDO EDGE-MAGIC. memiliki derajat maksimum dan tidak ada titik yang terisolasi. Jika n i adalah BAB III KAJIAN DAN ALGORITMA PELABELAN PSEUDO EDGE-MAGIC III. Batas Bawah Magc Number pada Pelabelan Total Pseudo Edge-Magc Teorema 3.. Anggap G = (,E) adalah sebuah graf dengan n-ttk dan m-ss dan memlk

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA 2 Tahun Pelajaran

METODE PENELITIAN. dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA 2 Tahun Pelajaran III. METODE PENELITIAN A. Settng Peneltan Peneltan n menggunakan data kuanttatf dengan jens Peneltan Tndakan Kelas (PTK). Peneltan n dlaksanakan d SMAN 1 Bandar Lampung yang beralamat d jalan Jend. Sudrman

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (Research and

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (Research and III. METODE PENELITIAN A. Desan Peneltan Peneltan n merupakan peneltan pengembangan (Research and Development). Peneltan pengembangan yang dlakukan adalah untuk mengembangkan penuntun praktkum menjad LKS

Lebih terperinci

KWARTIL, DESIL DAN PERSENTIL

KWARTIL, DESIL DAN PERSENTIL KWARTIL, DESIL DAN PERSENTIL 1. KWARTIL Kwartl merupakan nla yang membag frekuens dstrbus data menjad empat kelompok yang sama besar. Dengan kata lan kwartl merupakan nla yang membag tap-tap 25% frekuens

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2 Masalah Transportas Jong Jek Sang (20) menelaskan bahwa masalah transportas merupakan masalah yang serng dhadap dalam pendstrbusan barang Msalkan ada m buah gudang (sumber) yang

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian mengenai Analisis Pengaruh Kupedes Terhadap Performance

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian mengenai Analisis Pengaruh Kupedes Terhadap Performance BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokas dan Waktu Peneltan Peneltan mengena Analss Pengaruh Kupedes Terhadap Performance Busness Debtur dalam Sektor Perdagangan, Industr dan Pertanan dlaksanakan d Bank Rakyat

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. estimasi, uji keberartian regresi, analisa korelasi dan uji koefisien regresi.

BAB 2 LANDASAN TEORI. estimasi, uji keberartian regresi, analisa korelasi dan uji koefisien regresi. BAB LANDASAN TEORI Pada bab n akan durakan beberapa metode yang dgunakan dalam penyelesaan tugas akhr n. Selan tu penuls juga mengurakan tentang pengertan regres, analss regres berganda, membentuk persamaan

Lebih terperinci

PROPOSAL SKRIPSI JUDUL:

PROPOSAL SKRIPSI JUDUL: PROPOSAL SKRIPSI JUDUL: 1.1. Latar Belakang Masalah SDM kn makn berperan besar bag kesuksesan suatu organsas. Banyak organsas menyadar bahwa unsur manusa dalam suatu organsas dapat memberkan keunggulan

Lebih terperinci

PERTEMUAN I PENGENALAN STATISTIKA TUJUAN PRAKTIKUM

PERTEMUAN I PENGENALAN STATISTIKA TUJUAN PRAKTIKUM PERTEMUAN I PENGENALAN STATISTIKA TUJUAN PRAKTIKUM 1) Membuat dstrbus frekuens. 2) Mengetahu apa yang dmaksud dengan Medan, Modus dan Mean. 3) Mengetahu cara mencar Nla rata-rata (Mean). TEORI PENUNJANG

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Al-Azhar 1 Wayhalim Bandar Lampung. Populasi

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Al-Azhar 1 Wayhalim Bandar Lampung. Populasi 3 III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SD Al-Azhar Wayhalm Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n adalah seluruh sswa kelas V yang terdr dar 5 kelas yatu V A, V B, V

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 41 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Berdasarkan masalah yang akan dtelt dengan melhat tujuan dan ruang lngkup dserta dengan pengolahan data, penafsran serta pengamblan kesmpulan, maka metode

Lebih terperinci

BAB IV CONTOH PENGGUNAAN MODEL REGRESI GENERALIZED POISSON I. Kesulitan ekonomi yang tengah terjadi akhir-akhir ini, memaksa

BAB IV CONTOH PENGGUNAAN MODEL REGRESI GENERALIZED POISSON I. Kesulitan ekonomi yang tengah terjadi akhir-akhir ini, memaksa BAB IV CONTOH PENGGUNAAN MODEL REGRESI GENERALIZED POISSON I 4. LATAR BELAKANG Kesultan ekonom yang tengah terjad akhr-akhr n, memaksa masyarakat memutar otak untuk mencar uang guna memenuh kebutuhan hdup

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, penulis memilih lokasi di SMA Negeri 1 Boliyohuto khususnya

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, penulis memilih lokasi di SMA Negeri 1 Boliyohuto khususnya BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Peneltan 3.1.1 Tempat Peneltan Pada peneltan n, penuls memlh lokas d SMA Neger 1 Bolyohuto khususnya pada sswa kelas X, karena penuls menganggap bahwa lokas

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak di

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak di III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak d Jl. Gn. Tanggamus Raya Way Halm, kota Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n adalah

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Metode dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Penggunaan metode eksperimen ini

III. METODE PENELITIAN. Metode dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Penggunaan metode eksperimen ini III. METODE PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode dalam peneltan n adalah metode ekspermen. Penggunaan metode ekspermen n bertujuan untuk mengetahu apakah suatu metode, prosedur, sstem, proses, alat, bahan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB 1 ENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Secara umum dapat dkatakan bahwa mengambl atau membuat keputusan berart memlh satu dantara sekan banyak alternatf. erumusan berbaga alternatf sesua dengan yang sedang

Lebih terperinci

(1.1) maka matriks pembayaran tersebut dikatakan mempunyai titik pelana pada (r,s) dan elemen a

(1.1) maka matriks pembayaran tersebut dikatakan mempunyai titik pelana pada (r,s) dan elemen a Lecture 2: Pure Strategy A. Strategy Optmum Hal pokok yang sesungguhnya menad nt dar teor permanan adalah menentukan solus optmum bag kedua phak yang salng bersang tersebut yang bersesuaan dengan strateg

Lebih terperinci

TEORI KESALAHAN (GALAT)

TEORI KESALAHAN (GALAT) TEORI KESALAHAN GALAT Penyelesaan numerk dar suatu persamaan matematk hanya memberkan nla perkraan yang mendekat nla eksak yang benar dar penyelesaan analts. Berart dalam penyelesaan numerk tersebut terdapat

Lebih terperinci

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN. data, dan teknik analisis data. Kerangka pemikiran hipotesis membahas hipotesis

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN. data, dan teknik analisis data. Kerangka pemikiran hipotesis membahas hipotesis BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN Pada bab n akan durakan kerangka pemkran hpotess, teknk pengumpulan data, dan teknk analss data. Kerangka pemkran hpotess membahas hpotess pengujan pada peneltan, teknk pengumpulan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian dilakukan secara purposive atau sengaja. Pemilihan lokasi penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian dilakukan secara purposive atau sengaja. Pemilihan lokasi penelitian BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokas Peneltan Peneltan dlaksanakan d Desa Sempalwadak, Kecamatan Bululawang, Kabupaten Malang pada bulan Februar hngga Me 2017. Pemlhan lokas peneltan dlakukan secara purposve

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Definisi Game Theory

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Definisi Game Theory BAB II DASAR TEORI Perkembangan zaman telah membuat hubungan manusa semakn kompleks. Interaks antar kelompok-kelompok yang mempunya kepentngan berbeda kemudan melahrkan konflk untuk mempertahankan kepentngan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 ENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusa dlahrkan ke duna dengan ms menjalankan kehdupannya sesua dengan kodrat Illah yakn tumbuh dan berkembang. Untuk tumbuh dan berkembang, berart setap nsan harus

Lebih terperinci

IV. PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM

IV. PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM IV. PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM Perancangan Sstem Sstem yang akan dkembangkan adalah berupa sstem yang dapat membantu keputusan pemodal untuk menentukan portofolo saham yang dperdagangkan d Bursa

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. pelajaran 2011/ Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X yang

METODE PENELITIAN. pelajaran 2011/ Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X yang III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Peneltan Peneltan n telah dlaksanakan d SMA Neger 1 Bandar Lampung pada tahun pelajaran 011/ 01. Populas peneltan n adalah seluruh sswa kelas X yang terdr dar

Lebih terperinci

UKURAN GEJALA PUSAT &

UKURAN GEJALA PUSAT & UKURAN GEJALA PUSAT & UKURAN LETAK UKURAN GEJALA PUSAT & LETAK Untuk mendapatkan gambaran yang jelas mengena suatu populas atau sampel Ukuran yang merupakan wakl kumpulan data mengena populas atau sampel

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penulis melaksanakan penelitian terlebih dahulu membuat surat izin penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penulis melaksanakan penelitian terlebih dahulu membuat surat izin penelitian BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Pelaksanaan Peneltan Penuls melaksanakan peneltan terlebh dahulu membuat surat zn peneltan yang dtujukan pada SMK Neger 1 Cmah, dengan waktu pelaksanaan peneltan

Lebih terperinci

MODEL HEURISTIK PENENTUAN RUTE KENDARAAN DENGAN BATASAN WAKTU PENGIRIMAN

MODEL HEURISTIK PENENTUAN RUTE KENDARAAN DENGAN BATASAN WAKTU PENGIRIMAN MODEL HEURISTIK PENENTUAN RUTE KENDARAAN DENGAN BATASAN WAKTU PENGIRIMAN Tjutju T. Dmyat Jurusan Teknk Industr Unverstas Pasundan E-mal : admyat@bdg.centrn.net.d ABSTRAK Penentuan rute kendaraan (Vehcle

Lebih terperinci

DIMENSI PARTISI GRAF GIR

DIMENSI PARTISI GRAF GIR Jurnal Matematka UNAND Vol. 1 No. 2 Hal. 21 27 ISSN : 2303 2910 c Jurusan Matematka FMIPA UNAND DIMENSI PARTISI GRAF GIR REFINA RIZA Program Stud Matematka, Fakultas Matematka dan Ilmu Pengetahuan Alam,

Lebih terperinci

BILANGAN RAMSEY SISI DARI r ( P, )

BILANGAN RAMSEY SISI DARI r ( P, ) Charul Imron dan dy Tr Baskoro, Blangan Ramsey Ss BILANGAN RAMSY SISI DARI r ( P, ) (Ramsey Number from the Sde r ( P, ) ) Charul Imron dan dy Tr Baskoro Jurusan Matemátca, FMIPA ITS Surabaya mron-ts@matematka.ts.ac.d

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Dalam memlh sesuatu, mula yang memlh yang sederhana sampa ke hal yang sangat rumt yang dbutuhkan bukanlah berpkr yang rumt, tetap bagaman berpkr secara sederhana. AHP

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. bersifat statistik dengan tujuan menguji hipotesis yang telah ditetapkan.

III. METODE PENELITIAN. bersifat statistik dengan tujuan menguji hipotesis yang telah ditetapkan. 3 III. METDE PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode peneltan merupakan langkah atau aturan yang dgunakan dalam melaksanakan peneltan. Metode pada peneltan n bersfat kuanttatf yatu metode peneltan yang dgunakan

Lebih terperinci

Pendahuluan. 0 Dengan kata lain jika fungsi tersebut diplotkan, grafik yang dihasilkan akan mendekati pasanganpasangan

Pendahuluan. 0 Dengan kata lain jika fungsi tersebut diplotkan, grafik yang dihasilkan akan mendekati pasanganpasangan Pendahuluan 0 Data-data ang bersfat dskrt dapat dbuat contnuum melalu proses curve-fttng. 0 Curve-fttng merupakan proses data-smoothng, akn proses pendekatan terhadap kecenderungan data-data dalam bentuk

Lebih terperinci

MENCERMATI BERBAGAI JENIS PERMASALAHAN DALAM PROGRAM LINIER KABUR. Mohammad Asikin Jurusan Matematika FMIPA UNNES. Abstrak

MENCERMATI BERBAGAI JENIS PERMASALAHAN DALAM PROGRAM LINIER KABUR. Mohammad Asikin Jurusan Matematika FMIPA UNNES. Abstrak JURAL MATEMATIKA DA KOMUTER Vol. 6. o., 86-96, Agustus 3, ISS : 4-858 MECERMATI BERBAGAI JEIS ERMASALAHA DALAM ROGRAM LIIER KABUR Mohammad Askn Jurusan Matematka FMIA UES Abstrak Konsep baru tentang hmpunan

Lebih terperinci

PENGURUTAN DATA. A. Tujuan

PENGURUTAN DATA. A. Tujuan PENGURUTAN DATA A. Tuuan Pembahasan dalam bab n adalah mengena pengurutan data pada sekumpulan data. Terdapat beberapa metode untuk melakukan pengurutan data yang secara detl akan dbahas ddalam bab n.

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PEELITIA 3.1. Kerangka Pemkran Peneltan BRI Unt Cbnong dan Unt Warung Jambu Uraan Pekerjaan Karyawan Subyek Analss Konds SDM Aktual (KKP) Konds SDM Harapan (KKJ) Kuesoner KKP Kuesoner KKJ la

Lebih terperinci

Ringkasan Statistika Kelas XI SMA Tarakanita 1 Jakarta BAB I STATISTIKA

Ringkasan Statistika Kelas XI SMA Tarakanita 1 Jakarta BAB I STATISTIKA BAB I STATISTIKA 1. PENGENALAN STATISTIKA A. PENGERTIAN DASAR STATISTIKA 1. Statstka dan Statstk Statstka adalah lmu tentang pengolahan dan analss suatu data hngga penarkan kesmpulan dar data tu. Statstk

Lebih terperinci

Contoh 5.1 Tentukan besar arus i pada rangkaian berikut menggunakan teorema superposisi.

Contoh 5.1 Tentukan besar arus i pada rangkaian berikut menggunakan teorema superposisi. BAB V TEOEMA-TEOEMA AGKAIA 5. Teorema Superposs Teorema superposs bagus dgunakan untuk menyelesakan permasalahan-permasalahan rangkaan yang mempunya lebh dar satu sumber tegangan atau sumber arus. Konsepnya

Lebih terperinci

Tinjauan Algoritma Genetika Pada Permasalahan Himpunan Hitting Minimal

Tinjauan Algoritma Genetika Pada Permasalahan Himpunan Hitting Minimal 157 Vol. 13, No. 2, 157-161, Januar 2017 Tnjauan Algortma Genetka Pada Permasalahan Hmpunan Httng Mnmal Jusmawat Massalesse, Bud Nurwahyu Abstrak Beberapa persoalan menark dapat dformulaskan sebaga permasalahan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 44 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Menurut Arkunto (00:3) peneltan ekspermen adalah suatu peneltan yang selalu dlakukan dengan maksud untuk melhat akbat dar suatu perlakuan. Metode yang penuls

Lebih terperinci

BAB II TEORI ALIRAN DAYA

BAB II TEORI ALIRAN DAYA BAB II TEORI ALIRAN DAYA 2.1 UMUM Perhtungan alran daya merupakan suatu alat bantu yang sangat pentng untuk mengetahu konds operas sstem. Perhtungan alran daya pada tegangan, arus dan faktor daya d berbaga

Lebih terperinci

ANALISIS REGRESI. Catatan Freddy

ANALISIS REGRESI. Catatan Freddy ANALISIS REGRESI Regres Lner Sederhana : Contoh Perhtungan Regres Lner Sederhana Menghtung harga a dan b Menyusun Persamaan Regres Korelas Pearson (Product Moment) Koefsen Determnas (KD) Regres Ganda :

Lebih terperinci

Modul ini adalah modul ke-8 dalam mata kuliah Matematika. Isi modul ini

Modul ini adalah modul ke-8 dalam mata kuliah Matematika. Isi modul ini STATISTIKA ; MODUL ; ; 8; ; ; PENDAHULUAN Modul n adalah modul ke-8 dalam mata kulah Matematka. Is modul n membahas tentang statstka. Modul n terdr dar kegatan belajar. Pada kegatan belajar akan dbahas

Lebih terperinci

BAB V PENGEMBANGAN MODEL FUZZY PROGRAM LINIER

BAB V PENGEMBANGAN MODEL FUZZY PROGRAM LINIER BAB V PENGEMBANGAN MODEL FUZZY PROGRAM LINIER 5.1 Pembelajaran Dengan Fuzzy Program Lner. Salah satu model program lnear klask, adalah : Maksmumkan : T f ( x) = c x Dengan batasan : Ax b x 0 n m mxn Dengan

Lebih terperinci

UJI NORMALITAS X 2. Z p i O i E i (p i x N) Interval SD

UJI NORMALITAS X 2. Z p i O i E i (p i x N) Interval SD UJI F DAN UJI T Uj F dkenal dengan Uj serentak atau uj Model/Uj Anova, yatu uj untuk melhat bagamanakah pengaruh semua varabel bebasnya secara bersama-sama terhadap varabel terkatnya. Atau untuk menguj

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. SMK Negeri I Gorontalo. Penetapan lokasi tersebut berdasarkan pada

BAB III METODE PENELITIAN. SMK Negeri I Gorontalo. Penetapan lokasi tersebut berdasarkan pada 3 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat Dan Waktu Peneltan 3.1.1 Tempat Peneltan Peneltan yang dlakukan oleh penelt berlokas d Kelas Ak 6, SMK Neger I Gorontalo. Penetapan lokas tersebut berdasarkan pada

Lebih terperinci

RANGKAIAN SERI. 1. Pendahuluan

RANGKAIAN SERI. 1. Pendahuluan . Pendahuluan ANGKAIAN SEI Dua elemen dkatakan terhubung ser jka : a. Kedua elemen hanya mempunya satu termnal bersama. b. Ttk bersama antara elemen tdak terhubung ke elemen yang lan. Pada Gambar resstor

Lebih terperinci