HASIL DAN PEMBAHASAN. CV. Palembang Express merupakan perusahaan yang bergerak di bidang jasa

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "HASIL DAN PEMBAHASAN. CV. Palembang Express merupakan perusahaan yang bergerak di bidang jasa"

Transkripsi

1 55 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Profile Responden Sejarah Perusahaan CV. Palembang Express merupakan perusahaan yang bergerak di bidang jasa angkutan / ekspedisi, yaitu mengirimkan barang dalam skala besar. CV.Palembang Express di dirikan oleh Bpk. Djunaidi pada tahun 1982 di Kota Lampung dan diberikan nama CV. Palembang Express berdasarkan tempat kota asal pemiliknya dan jenis pelayanan yang diberikannya yakni ekspedisi yang mengutamakan kecepatan atau express. Pada awal berdirinya CV.Palembang Express, fokus perusahaan adalah segmen jasa angkutan lintas daerah yang hanya mencakup daerah Bandar Lampung dan sekitarnya, namun seiring dengan perkembangan dan permintaan dari konsumen, maka pada tahun 2001, CV. Palembang Express resmi memutuskan untuk memperluas jasa yang ditawarkannya sampai dengan ke wilayah Jawa, sehingga dibuatlah cabang baru di kota Jakarta, pemilihan lokasi ini didasarkan pada pertimbangan karena kota Jakarta merupakan ibukota Negara Indonesia, terletak di pulau Jawa yang jumlah penduduknya padat dan merupakan jalur yang paling sering di lewati dan kota Jakarta merupakan pusat kegiatan bisnis di pulau Jawa, sehingga diharapkan efektifitas dan efisiensi dari waktu dan biaya dapat tercipta guna memaksimalkan profit dan memperluas pangsa pasar yang ada. Jakarta memiliki tingkat permintaan yang tinggi akan jasa ekspedisi karena terletak diantara pulau Jawa dan Sumatera, Bandar Lampung merupakan kota yang menjadi transisi dari produkproduk yang masuk dari Jakarta yang akan di distribusikan ke seluruh pulau Sumatera. Pada tahun 2004 CV. Palembang Express kembali membuka cabang baru di propinsi Sumatera Selatan, tepatnya di Palembang ini merupakan tempat kelahiran Bpk Djunaidi yang mendirikan CV. Palembang Express. Cabang-cabang di daerah Palembang dan Jakarta sekarang ini dikelola oleh anak dari Bpk. Djunaidi. 55

2 Lokasi Kantor dan Informasi Perusahaan CV.Palembang Express memiliki kantor pusat dan kantor cabang yang terletak di beberapa kota, sebagai berikut : Kantor Pusat : Jalan Ikan Manyung No.1, Bandar Lampung. Telp : Kantor Cabang : Jalan Taman Duta Mas, Blok E I/5, Jakarta. Telp : Kantor Cabang : Jalan Kolonel Atmo No.418, Palembang. Telp : Analisis Kondisi Bisnis Perusahaan Ancaman Pendatang Baru CV. Andhika CV. Bintaro Karya Kekuatan Tawar Menawar Pemasok Supplier ban Supplier Spare part Kekuatan Persaingan Yang Sudah Ada CV. Utama Jaya CV. Sinar laut Kekuatan Tawar Menawar Pembeli Pengusaha Pejabat Ancaman Produk Substitusi Rental Truk Sumber : CV. Palembang Express Gambar 4.1 Analisis Kondisi bisnis CV. Palembang Express

3 57 Berikut adalah analisis five force, data dan informasi di dapat dari hasil wawancara dengan kepala cabang CV. Plembang Express Cabang Jakarta. 1) Persaingan yang sudah ada Kekuatan persaingan yang sudah ada adalah ancaman yang disebabkan oleh persaingan yang biasanya dilakoni perusahaan yang bergerak di bidang yang sama, biasanya ancaman ini berasal dari perusahaan yang sudah berdiri lebih lama atau perusahaan yang memiliki diferensiasi terhadap jasa yang ditawarkan. Ancaman - ancaman yang dianggap cukup berbahaya bagi CV. Palembang Express adalah perusahaan ekspedisi sejenis antara lain adalah sebagai berikut CV. Utama Jaya, CV. Sinar Laut 2) Ancaman pendatang baru Ancaman ini biasanya dikarenakan para pendatang baru di dunia bisnis ekspedisi cukup banyak dan juga biasanya mereka relatif memberikan harga lebih murah dibandingkan pemain lama di dunia bisnis ekspedisi, oleh karena itu CV. Palembang Express memberikan perlindungan terhadap bisnisnya dengan cara memberikan pelayanan lebih baik, dan juga sistem pemasaran yang lebih baik. Pendatang-pendatang baru di dunia bisnis ekspedisi antara lain seperti CV. Andikha, CV. Bintaro Karya, dll 3) Ancaman produk substitusi Ancaman produk substitusi adalah ancaman yang mengakibatkan pengguna jasa berpindah ke produk yang tidak sejenis tetapi mempunyai fungsi sama dengan produk yang ditawarkan. Produk yang bisa dikatakan sebagai barang substitusi yang ditawarkan oleh CV. Palembang Express adalah rental penyewaan truk, penyewa dapat mengantarkan barangnya sendiri dengan cara menyewa truk dari perusahaan rental tersebut.

4 58 4) Kekuatan tawar menawar pelanggan Ancaman ini biasanya disebabkan karena jumlah perusahaan yang beroperasi di bidang yang sama semakin banyak dan juga produk yang ditawarkan sulit untuk diberikan diferensiasi, sehingga produk dimata pelanggan menjadi sangat standard atau sangat biasa. Kekuatan tawar menawar pembeli ini mempunyai dampak yang cukup besar bagi CV. Palembang Express, para customer meminta fasilitas - fasilitas tambahan dan ingin jaminan dari pihak CV. Palembang Express bahwa barang mereka selamat sampai di tempat tujuan 5) Kekuatan tawar menawar pemasok Kekuatan tawar menawar pemasok merupakan ancaman yang relatif kecil bagi CV. Palembang Express, sebab mereka menjalankan strategi backward integration, mereka telah mempunyai supplier tersendiri yang telah melakukan kemitraan yang cukup lama, dalam hal pemasokan spare par truk dan juga ban mobil truk. Dengan memperdalam analisis ini akan lebih memberikan input yang berguna untuk melakukan Analisis SWOT sehingga dapat memperoleh strategi yang bermanfaat bagi perusahaan Struktur Organisasi Struktur Organisasi merupakan persyaratan mutlak yang harus dimiliki oleh setiap perusahaan karena struktur organisasi merupakan alat manajemen yang dibutuhkan oleh perusahaan agar segala pendelegasian wewenang dan tanggung jawab bagi setiap orang yang terlibat dalam suatu perusahaan dapat dipertanggung jawabkan. Fungsi dari struktur organisasi ini adalah untuk menjelaskan spesifikasi dan spesialisasi kerja serta mewujudkan tugas setiap unit kerja. Dengan demikian struktur

5 59 organisasi ini mengandung unsur-unsur pembagian wewenang, tanggung jawab, pelaporan tugas, arus informasi dan pengawasan di dalam suatu organisasi. Dengan adanya struktur organisasi, maka setiap pribadi mendapatkan ruang lingkup pekerjaan dan wewenang yang jelas sehingga terjalinlah suatu kerjasama yang baik antara atasan dan bawahan maupun dengan rekan sekerja dalam proses pencapaian tujuan perusahaan. Berikut ini adalah gambar struktur organisasi CV.Palembang Express: Sumber : CV. Palembang Express, Tahun 2005 Gambar 4.2 Struktur Organisasi CV.Palembang Express Pada Struktur organisasi CV.Palembang Express ini masih ada beberapa jabatan yang di rangkap oleh jabatan lainnya, seperti jabatan kepala cabang yang merangkap sebagai seorang manager dan menangani seluruh wewenang dan tanggung jawab seorang manager pada umumnya yakni : memanage pemasaran, operasional, dan sumber daya manusia demi mencapai tujuan CV.Palembang Express. Adanya rangkap jabatan ini dikarenakan CV.Palembang Express masih sebatas perusahaan jasa ekspedisi yang berskala menengah dan masih terus berkembang sampai

6 60 saat ini, sehingga penggunaan manager untuk tiap bagian perusahaan masih belum begitu diperlukan dan merupakan efisiensi biaya bagi CV.Palembang Express Tugas dan Wewenang 1. Pemilik Memimpin perusahaan secara keseluruhan dan merumuskan tujuan, kebijakan dan prosedur yang mendukung operasional perusahaan secara keseluruhan yang menjamin kelancaran jalannya perusahaan. Melakukan pengarahan dan koordinasi kepada seluruh fungsi terkait mengenai kebijakan dan prosedur untuk mencapai visi perusahaan serta mengawasi jalannya kegiatan perusahaan. Bertindak sebagai pengambil keputusan puncak dan keputusan yang bersifat strategis dalam permasalahan yang dihadapi perusahaan. Menerima laporan keuangan tiap bulan dari masing -masing cabang perusahaan. 2. Kepala Cabang Mengawasi kegiatan operasional dan proses penjualan yang berjalan. Membuat laporan penjualan dan melaporkan hasil laporan tersebut kepada pemilik setiap bulannya. Melakukan koordinasi dan pengarahan terhadap seluruh karyawan dibawah pengawasan cabang yang dipegangnya. Menilai dan mengawasi kinerja karyawan terkait dengan pelaksanaan prosedurprosedur yang telah ditetapkan untuk mencapai tujuan perusahaan. Merekrut karyawan. 3. Supervisor Truk Mengawasi kinerja supir Mengeluarkan surat pengambilan barang untuk supir Memberikan laporan perihal pengiriman barang kepada staff penjualan

7 61 Mengecek ketersediaan truk jika terjadi pemesanan 4. Staff Penjualan Melayani pelanggan saat datang ke CV.Palembang Express. Memberikan informasi yang dibutuhkan oleh para pelanggan. Membantu para pelanggan dalam menspesifikasikan jasa yang mereka inginkan sesuai dengan kebutuhan pelanggan. Mengecek ketersediaan truk yang dapat direservasi oleh pelanggan. Mengatur keuangan dalam perusahaan. 5. Supir Menjemput dan mengirimkan barang customer sampai di tujuan dengan selamat Bertingkah laku sopan dengan para customer Memberikan tanda terima pengiriman barang kepada supervisor truk Melakukan cross-check atas jumlah barang yang ingin dikirimkan oleh customer sehingga tidak terjadi kehilangan barang atas customer Meminta tanda tangan kepada customer atas penjemputan dan pengiriman barang Proses Bisnis Di bawah ini merupakan proses bisnis/tata cara bisnis yang sedang berjalan di CV. Palembang Express : Penjelasan proses bisnis : 1. Customer melakukan pemesanan kepada staff penjualan dengan menentukan kriteria truk yang mereka inginkan, misal : customer membutuhkan truk dengan kapasitas Large, dan dibutuhkan dalam waktu 2 hari. 2. Staff penjualan yang juga bertindak sebagai customer service segera menghubungi supervisor truk melalui VIA telepon untuk mengecek ketersediaan truk sesuai dengan kriteria yang diajukan oleh si customer.

8 62 3. Supervisor truk segera mengecek ketersediaan truk berdasarkan kriteria yang diinginkan oleh customer, dan segera merespon staff penjualan 4. Staff penjualan memberikan feedback kepada customer, dan melakukan negosiasi terhadap pesanan yang dilakukan oleh customer, negosiasi yang dilakukan biasanya mengenai harga penjemputan dan pengiriman barang. Jika negosiasi telah berhasil dilakukan maka customer melakukan pembayaran atas hasil negosiasi melalui transfer ke rekening BCA. 5. Jika transaksi sudah berhasil dilakukan maka staff penjualan memberikan perintah kepada supervisor truk untuk segera mempersiapkan segala sesuatu (seperti check bahan bakar truk, kesiapan supir, dll) 6. Jika segala sesuatu mengenai kesiapan truk telah selesai maka supervisor truk mengeluarkan surat jalan yang akan diserahkan kepada supir guna mengambil barang yang akan dikirim oleh customer. 7. Truk diberangkatkan dari CV. Palembang Express menuju ke tempat customer dimana merupakan tempat barang yang akan diambil dengan menyerahkan surat jalan yang dikeluarkan oleh supervisor truk CV. Palembang Express. 8. Supir menerima surat kuantitas barang yang diserahkan oleh customer merupakan jumlah barang yang akan dikirimkan. Supir meminta tanda tangan atas surat kuantitas barang kepada customer untuk menghindari kehilangan atas barang yang akan dikirimkan 9. Supir mengantarkan barang yang telah diambil dari customer dengan hati - hati dan cepat. 10. Supir meminta surat tanda terima barang, yang membuktikan bahwa barang telah dikirimkan ke tempat tujuan customer. Tanda bukti yang diminta harus ditandatangani oleh pihak tempat tujuan customer.

9 Supir kembali ke CV. Palembang Express kemudian menyerahkan surat tanda terima barang yang diberikan oleh customer, kemudian supir mengecek kondisi mobil untuk mengantisipasi jika terjadi keberangkatan lagi mobil truk yang akan digunakan sudah siap untuk berangkat. 12. Supervisor Truk menyusun laporan atas pengiriman yang kelak akan digunakan oleh Staff penjualan sebagai bukti pada laporan keuangan yang nantinya akan diserahkan kepada kepala cabang.

10 64

11 Profil Karyawan Di bawah ini mengenai responden dari kuesioner penelitian yang terhubung dengan informasi yaitu jenis kelamin, usia dan lama bekerja Berdasarkan Jenis Kelamin Tabel 4.1 Profil Karyawan Berdasarkan Jenis Kelamin Pria Wanita Gambar 4.4 Profil Karyawan Berdasarkan Jenis Kelamin Dari 40 responden yang telah mengisi kueisioner, terdapat 40 orang atau sebesar 100% adalah Pria dan tiadak ada satu pun responden wanita atau 0%. Keseluruhan responden adalah Pria Berdasarkan Usia Tabel 4.2 Profil Karyawan Berdasarkan Usia

12 66 Gambar 4.5 Profil Karyawan Berdasarkan Usia Dari 40 responden yang mengisi kuesioner, usia yang di bawah 20 tahun yaitu sebnyak 1 orang atau 2.5%. Responden yang berusia tahun sebanyak 21 orang atau 52.5%. Responden yang berusia tahun sebanyak 15 orang atau 37.5%. Dan responden berusia diatas 40 tahun sebnyak 3 orang atau 7.5% Berdasarkan Lama Kerja Tabel 4.3 Profil Karyawan Berdasarkan Lama Kerja Gambar 4.6 Profil Karyawan Berdasarkan Lama Kerja Dari 40 responden yang mengisi kuesioner karyawan yang bekerja kurang dari 2 tahun sebnyak 3 orang atau 7.5%. Karyawan yang bekerja 2 3 tahun sebanyak 20 orang

13 67 atau 50%. Karyawan yang bekerja 4 5 tahun sebanyak 10 orang atau 25%. Karyawan yang bekerja 6 7 tahun sebanyak 6 orang atau 15%. Dan karyawan yang bekerja lebih dari 7 tahun sebanyak 1 orang atau 2.5%. 4.2 Uji Normalitas Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah beberapa sampel yang diambil berasal dari populasi yang sama (populasi data berdistribusi normal). Uji normalitas untuk tiap variabel dilakukan dengan menggunakan bantuan alat uji LILLIEFORS atau KORMOGOROV SMIRNOV. Dasar pengambilan keputusan pada uji normalitas ini adalah sebagai berikut : Jika Sig. atau signifikansi atau nilai probabilitas > 0.05 maka data berdistribusi normal. Jika Sig. atau signifikansi atau nilai probabilitas < 0.05 maka data tidak berdistribusi normal. Angka signifikansi dapat diperoleh melalui perhitungan test of normality atau plot melalui alat bantu SPSS. Angka 0.05 merupakan tingkat kesalahan Uji Normalitas Data Kepuasan Kerja Karyawan Untuk mengetahui apakah distribusi data kepuasan kerja karyawan normal atau tidak normal, maka dilakukan uji normalitas dari data yang telah dikumpulkan dengan menggunakan program SPSS. Hasilnya diperlihatkan pada gambar berikut: GAMBAR 4.7 Grafik Normal Q-Q Plot Kepuasan Kerja Karyawan

14 68 Jika di lihat pada gambar 4.7 di atas, terlihat sebaran data variabel kepuasan kerja berkumpul di sekitar garis uji yang mengarah ke kanan atas dan tidak ada data yang terletak jauh dari sebaran data. Maka data tersebut berdistribusi normal. Tabel 4.4 Kolmogorov-Smirnov Test Variabel Kepuasan Kerja Karyawan Jika di lihat dari tabel 4.4 di atas, variabel kepuasan kerja memiliki sig = > 0.05, maka data kepuasan kerja karyawan berdistribusi normal Uji Normalitas Data Gaya Kepemimpinan Untuk mengetahui apakah distribusi data gaya kepemimpinan normal atau tidak normal, maka dilakukan uji normalitas dari data yang telah dikumpulkan dengan menggunakan program SPSS. Hasilnya diperlihatkan pada gambar berikut: GAMBAR 4.8 Grafik Normal Q-Q Plot Gaya Kepemimpinan Jika di lihat pada gambar 4.8 di atas, terlihat sebaran data variabel gaya kepemimpinan berkumpul di sekitar garis uji yang mengarah ke kanan atas dan tidak ada data yang terletak jauh dari sebaran data. Maka data tersebut berdistribusi normal.

15 69 Tabel 4.5 Kolmogorov-Smirnov Test Variabel Gaya Kepemimpinan Jika di lihat dari tabel 4.5 di atas, variabel kepuasan kerja memiliki sig = > 0.05, maka data kepuasan kerja berdistribusi normal Uji Normalitas Data Kinerja Karyawan Untuk mengetahui apakah distribusi data kinerja karyawan normal atau tidak normal, maka dilakukan uji normalitas dari data yang telah dikumpulkan dengan menggunakan program SPSS. Hasilnya diperlihatkan pada gambar berikut : GAMBAR 4.9 Grafik Normal Q-Q Plot Kinerja Karyawan Jika di lihat pada gambar 4.9 di atas, terlihat sebaran data variabel kinerja karyawan berkumpul di sekitar garis uji yang mengarah ke kanan atas dan tidak ada data yang terletak jauh dari sebaran data. Maka data tersebut berdistribusi normal.

16 70 Tabel 4.6 Kolmogorov-Smirnov Test Variabel Kinerja Karyawan Sumber : Hasil Pengolahan data, 2009 Jika di lihat dari tabel 4.6 di atas, variabel kepuasan kerja memiliki sig = > 0.05, maka data kepuasan kerja berdistribusi normal. 4.3 Uji Validitas dan Reliabilitas Uji Validitas Uji validitas untuk tiap instrumen dilakukan dengan menggunakan rumus korelasi Pearson Product Moment dengan mengkorelasikan skor tiap butir pertanyaan (sebagai variabel X) dengan skor total (variabel Y). Dasar pengambilan keputusan pada uji validitas ini adalah sebagai berikut : Jika r hitung > r table, maka butir atau pertanyaan tersebut valid. Jika r hitung < r table, maka butir atau pertanyaan tersebut tidak valid. Nilai r hasil didapat dari hasil perhitungan korelasi Pearson product moment antara skor tiap butir pertanyaan dengan skor total dan nilai r table = 0.26 Kepuasan Kerja Karyawan yang dinilai oleh karyawan CV. Palembang Express, dapat diuji Validitas nya yang dijelaskan pada tabel - tabel di bawah ini. Tabel 4.7 Uji Validitas Kepuasan Kerja Karyawan Sub Variabel Pertanyaan Koefisien Korelasi Keterangan P Valid Faktor Psikologi P Valid P Valid

17 71 P Valid Faktor Fisik P Valid P Valid Faktor Sosial P Valid P Valid Faktor Financial P Valid P Valid Berdasarkan hasil uji diatas maka dapat disimpulkan bahwa semua pertanyaan pada variabel kepuasan kerja karyawan dinyatakan valid. Karena nilai r hitung masing - masing > r tabel yaitu Gaya Kepemimpinan yang dinilai oleh karyawan CV. Palembang Express, dapat diuji validitasnya yang dijelaskan pada tabel - tabel di bawah ini. Tabel 4.8 Uji Validitas Gaya Kepemimpinan Sub Variabel Pertanyaan Koefisien Korelasi Keterangan P Valid Tipe Otoriter P Valid P Valid P Tidak Valid Tipe Laissez Faire P Valid P Valid P Valid Tipe Demokratis P Valid P Valid

18 72 Berdasarkan hasil uji di atas maka dapat di simpulkan bahwa pada butir P4 tidak valid, karena nilai r hitung < r tabel yaitu Dan untuk butir P1, P2, P3, P5, P6, P7, P8 dan P9 valid karena nilai r hitung > r tabel yaitu Karena adanya data yang tidak valid, maka pertanyaan yang tidak vaild dibuang sehingga pertanyaan yang ada dalam kuesioner dapat digunakan untuk mengumpulkan data yang sebenarnya. Lalu pertanyaan yang valid di uji kembali validitasnya. Hasilnya sebagai berikut : Tabel 4.9 Uji Validitas Gaya Kepemimpinan II Sub Variabel Pertanyaan Koefisien Korelasi Keterangan P Valid Tipe Otoriter P Valid P Valid Tipe Laissez faire P Valid P Valid P Valid Tipe Demokratis P Valid P Valid Kinerja Karyawan yang dinilai oleh karyawan CV. Palembang Express, dapat diuji Validitasnya yang dijelaskan pada tabel - tabel di bawah ini. Tabel 4.10 Uji Validitas Kinerja Karyawan Sub Variabel Pertanyaan Koefisien Korelasi Keterangan P Tidak Valid Kemampuan P Valid P Valid Inisiatif P Valid

19 73 P Valid Ketepatan Waktu P Valid P Valid Kualitas Hasil Kerja P Valid P Valid Komunikasi P Valid P Valid Berdasarkan hasil uji di atas maka dapat di simpulkan bahwa pada butir P1 tidak valid, karena nilai r hitung < r tabel yaitu Dan untuk butir P2 sampai P11 valid karena nilai r hitung > r tabel yaitu Karena adanya data yang tidak valid, maka pertanyaan yang tidak vaild dibuang sehingga pertanyaan yang ada dalam kuesioner dapat digunakan untuk mengumpulkan data yang sebenarnya. Lalu pertanyaan yang valid di uji kembali validitasnya. Hasilnya sebagai berikut: Tabel 4.11 Uji Validitas Kinerja Karyawan II Sub Variabel Pertanyaan Koefisien Korelasi Keterangan P Valid Kemampuan P Valid P Valid Inisiatif P Valid P Valid Ketepatan Waktu P Valid P Valid Kualitas Hasil Kerja P Valid

20 74 P Valid Komunikasi P Valid Uji Reliabilitas Data Setelah alat pengukuran telah di nyatakan valid, maka tahap berikutnya adalah mengukur reliabilitas dari data. Dalam melakukan pengujian reliabilitas sampel yang digunakan juga sebanyak 40 responden. Dasar pengambilan keputusan pada uji Reliabilitas ini yaitu : Bila Cronbach Alpha > 0.6 maka kusioner yang di uji reliabel. Bila Cronbach Alpha < 0.6 maka kusioner yang di uji tidak reliabel. Kepuasan kerja karyawan pada CV Palembang Express cabang Jakarta yang ditunjukkan pada lampiran 12 diringkas melalui tabel 4.12 berikut ini : Tabel 4.12 Uji Reliabilitas Kepusan Kerja Karyawan Cronbach Alpha Keterangan Reliabel Gaya kepemimpinan pada CV Palembang Express cabang Jakarta yang ditunjukkan pada lampiran 13 diringkas melalui tabel 4.13 berikut ini : Tabel 4.13 Uji Reliabilitas Gaya Kepemimpinan Cronbach Alpha Keterangan Reliabel Kinerja karyawan pada CV Palembang Express cabang Jakarta yang ditunjukkan pada lampiran 14 diringkas melalui tabel 4.14 berikut ini :

21 75 Tabel 4.14 Uji Reliabilitas Kinerja Karyawan Cronbach Alpha Keterangan Reliabel Secara keseluruhan berdasarkan hasil uji di atas dapat di simpulkan bahwa pertanyaan yang terdapat pada kuesioner adalah reliable, karena Cronbach Alpha > 0.6. Hal ini menunjukkan alat ukur yang digunakan dapat diandalkan karena penggunaan alat ukur tersebut berkal - kali akan memberikan hasil yang serupa, stabil, atau konsistensi dalam megukur apa yang ingin di ukur dapat dipercaya kebenaranya sehingga dapat di gunakan untuk mengumpulkan data yang sebenarnya. 4.4 Transformasi Data Ordinal Ke Data Interval Dari hasil kuesioner variabel kepuasan kerja karyawan ( X1 ), gaya kepemimpinan ( X2 ) dan kinerja karyawan ( Y ) sebelum di analisa lebih lanjut, data tersebut harus mempunyai skala interval. Untuk variabel X1, X2 dan Y, data yang di peroleh dari kuesioner berupa data dalam skala ordinal dan akan diubah menjadi data interval dengan menggunakan cara manual. Berdasarkan pendapat Riduwan dan Engkos Achmad Kuncoro (2008, p.30), mentrasformasikan data ordinal menjadi data interval gunanya untuk memenuhi sebagian dari syarat analisis parametrik yang mana data setidak - tidaknya berskala interval. Teknik transformasi yang paling sederhana denagn menggunakan MSI ( Method of Successive Interval ). Langkah - langkah transformasi data ordinal ke data interval sebagai berikut : 1. Pertama perhatikan setiap butir jawaban responden dari angket yang disebarkan; 2. Pada setiap butir ditentukan berapa orang yang mendapat skor 1,2,3,4 dan 5 yang disebut sebagai frekuensi;

22 76 3. Setiap frekuensi di bagi dengan banyaknya responden dan hasilnya di sebut proporsi; 4. Tentukan nilai proporsi kumulatif dengan jalan menjumlahkan nilai proporsi secara berurutan perkolom skor; 5. Gunakan tabel distribusi normal, hitung nilai Z untuk setiap proporsi kumulatif yang di peroleh; 6. Tentukan nilai tinggi densitas untuk setiap nilai Z yang diperoleh ( dengan menggunakan tabel tinggi densitas ); 7. Tentukan nilai skala dengan menggunakan rumus : NS = ( Density at lower limit ) ( Density at upper limit ) ( Area below upper limit ) ( Area below lower limit ) 8. Tentukan nilai transformasi dengan rumus : Y = NS + [ 1+ Ns min ] Tabel 4.15 Proses Transformasi Data Ordinal ke Data Interval untuk Variabel X1 ITEM Alternatif Pertanyaan Total

23 Frekuensi Menentukan Proporsi P1 = 14/400 = P2 = 46/400 = P3 = 60/400 = 0.15 P4 = 166/400 = P5 = 114/400 = Menentukan Proporsi Kumulatif PK1 = = PK2 = = 0.15 PK3 = = 0.30 PK4 = = PK5 = = 1.00 Menentukan Nilai Z Nilai Z1 = = disesuaikan dengan tabel Z = Nilai Z2 = = 0.35 disesuaikan dengan tabel Z = Nilai Z3 = = 0.20 disesuaikan dengan tabel Z = Nilai Z4 = = disesuaikan dengan tabel Z = 0.79 Nilai Z5 = 1 1 = 0 disesuaikan dengan tabel Z = Menentukan Densitas D1 = Nilai 1.81 pada tabel ordinal bernilai = D2 = Nilai 1.04 pada tabel ordinal bernilai =

24 78 D3 = Nilai 0.52 pada tabel ordinal bernilai = D4 = Nilai 0.79 pada tabel ordinal bernilai = D5 = Nilai pada tabel ordinal bernilai = 0 Menentukan Scale Value ( Skala Nilai ) SV1 = / = / = SV2 = / = / = SV3 = / = / 0.15 = SV4 = / = / = 0.14 SV5 = / = / = 1.02 Menentukan Transformasi ( Skala Akhir ) Y = NS + (1+(NS min ) ) Sa1 = ( ) = 1 Sa2 = ( ) = 1.86 Sa3 = ( ) = 2.44 Sa4 = ( ) = 3.35 Sa5 = ( ) = 4.23 Tabel 4.16 Proses Transformasi Data Ordinal ke Data Interval untuk Variabel X2 ITEM Alternatif Pertanyaan Total

25 Frekuensi Menentukan Proporsi P1 = 4/320 = 0.01 P2 = 35/320 = 0.11 P3 = 90/320 = 0.28 P4 = 122/320 = 0.38 P5 = 69/320 = 0.22 Menentukan Proporsi Kumulatif PK1 = = 0.01 PK2 = = 0.12 PK3 = = 0.40 PK4 = = 0.78 PK5 = = 1 Menentukan Nilai Z Nilai Z1 = = 0.49 disesuaikan dengan tabel Z = Nilai Z2 = = 0.38 disesuaikan dengan tabel Z = Nilai Z3 = = 0.10 disesuaikan dengan tabel Z = Nilai Z4 = = 0.22 disesuaikan dengan tabel Z = 0.58 Nilai Z5 = 1 1 = 0 disesuaikan dengan tabel Z = Menentukan Densitas D1 = Nilai 2.33 pada tabel ordinal bernilai = D2 = Nilai 1.18 pada tabel ordinal bernilai =

26 80 D3 = Nilai 0.25 pada tabel ordinal bernilai = D4 = Nilai 0.58 pada tabel ordinal bernilai = D5 = Nilai pada tabel ordinal bernilai = 0 Menentukan Scale Value ( Skala Nilai ) SV1 = / = / 0.01 = SV2 = / = / 0.11 = SV3 = / = / 0.28 = SV4 = / = / 0.38 = 0.13 SV5 = / = / 0.22 = 1.53 Menentukan Transformasi ( Skala Akhir ) Y = NS + (1+(NS min ) ) Sa1 = ( ) = 1 Sa2 = ( ) = 2.07 Sa3 = ( ) = 2.97 Sa4 = ( ) = 3.77 Sa5 = ( ) = 5.17 Tabel 4.17 Proses Transformasi Data Ordinal ke Data Interval untuk Variabel Y ITEM Alternatif Pertanyaan Total

27 Frekuensi Menentukan Proporsi P1 = 7/400 = 0.02 P2 = 44/400 = 0.11 P3 = 101/400 = 0.26 P4 = 186/400 = 0.46 P5 = 62/400 = 0.15 Menentukan Proporsi Kumulatif PK1 = = 0.02 PK2 = = 0.13 PK3 = = 0.39 PK4 = = 0.85 PK5 = = 1 Menentukan Nilai Z Nilai Z1 = = 0.48 disesuaikan dengan tabel Z = Nilai Z2 = = 0.37 disesuaikan dengan tabel Z = Nilai Z3 = = 0.11 disesuaikan dengan tabel Z = Nilai Z4 = = 0.15 disesuaikan dengan tabel Z = 0.39 Nilai Z5 = 1 1 = 0 disesuaikan dengan tabel Z =

28 82 Menentukan Densitas D1 = Nilai 2.06 pada tabel ordinal bernilai = D2 = Nilai 1.13 pada tabel ordinal bernilai = D3 = Nilai 0.28 pada tabel ordinal bernilai = D4 = Nilai 0.39 pada tabel ordinal bernilai = D5 = Nilai pada tabel ordinal bernilai = 0 Menentukan Scale Value ( Skala Nilai ) SV1 = / = / 0.02 = SV2 = / = / 0.11 = SV3 = / = / 0.26 = SV4 = / = / 0.46 = 0.03 SV5 = / = / 0.15 = 2.46 Menentukan Transformasi ( Skala Akhir ) Y = NS + (1+(NS min ) ) Sa1 = ( ) = 1 Sa2 = ( ) = 1.91 Sa3 = ( ) = 2.73 Sa4 = ( ) = 3.42 Sa5 = ( ) = 5.85

29 83 Tabel 4.18 Nilai Baru setelah Transformasi Data Ordinal ke Interval Opsi dari jawaban ( Ordinal ) Nilai baru ( Interval ) Variabel Kepuasan Kerja Karyawan Variabel Gaya Kepemimpinan Variabel Kinerja Karyawan

30 Uji Korelasi Uji korelasi di lakukan untuk mengetahui hubungan antara variabel independent ( X ) dengan variabel dependent ( Y ). Berikut adalah tabel uji korelasi antara variabel X1, X2 terhadap Y. Tabel 4.19 Correlations Analisis Hubungan Kepuasan Kerja Karyawan dan Kinerja Karyawan Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan program SPSS yang di tampilkan pada tabel 4.19, di peroleh angka korelasi antara variabel X1 ( kepusan kerja ) dan variabel Y ( kinerja karyawan ) sebesar berarti hubungan antara variabel kepusan kerja dan kinerja karyawan sangat kuat dan searah ( karena hasilnya positif ). Sumbangan X1 dengan Y adalah KP = r 2 x 100% = x 100% = 69.72%. Artinya sumbangan 69.72% variabel kenerja karyawan di jelaskan oleh kepuasan kerja karyawan dan sisanya 30.28% ditentukan oleh variabel lain, yang tidak dapat dijelaskan dalam penelitian ini. Untuk mengetahui generalisasi dari hubungan variabel kepuasan kerja karyawan dengan kinerja karyawan, maka dilakukan uji signifikansi :

31 85 Hipotesis : Ho = Tidak ada hubungan yang signifikan antara variabel kepuasan kerja karyawan dengan kinerja karyawan Ha = Ada hubungan yang signifikan antara variabel kepuasan kerja karyawan dengan kinerja karyawan Dasar Pengambilan Keputusan : Jika nilai probabilitas lebih kecil atau sama dengan nilai probabilitas Sig atau ( 0.01 < Sig ), maka Ho diterima dan Ha ditolak. Jika nilai probabilitas lebih besar atau sama dengan nilai probabilitas Sig atau ( 0.01 > Sig ), maka Ho ditolak dan Ha diterima. Dari hasil uji signifikansi koefisien korelasi untuk dua sisi ( 2-tailed ) dari output pada tabel 4.19 menghasilkan angka sebesar Jika dibandingkan dengan α = 0.01, maka nilai Sig lebih kecil dari α ( Sig < 0.01 ) yaitu < 0.01 yang artinya Ho ditolak dan Ha diterima. Kesimpulannya adalah ada hubungan yang signifikan antara variabel kepuasan kerja karyawan dengan kinerja karyawan. Angka 0.01 digunakan karena hasil penelitian SPSS memberikan angka signifikan sebesar angka 0.01 yang ditandai dengan (**). Standar SPSS berada di antara 0.01 samapi Analisis Hubungan Antara Gaya Kepemimpinan dan Kinerja Karyawan Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan program SPSS yang di tampilkan pada tabel 4.19, di peroleh angka korelasi antara variabel X2 ( kepusan kerja ) dan variabel Y ( kinerja karyawan ) sebesar berarti hubungan antara variabel gaya kepemimpinan dan kinerja karyawan cukup kuat dan searah ( karena hasilnya positif ). Sumbangan X1 dengan Y adalah KP = r 2 x 100% = x 100% = 19.80%. Artinya sumbangan 19.80% variabel kinerja karyawan di jelaskan oleh gaya kepemimpinan dan sisanya 80.20% ditentukan oleh variabel lain, yang tidak dapat dijelaskan dalam penelitian ini.

32 86 Untuk mengetahui generalisasi dari hubungan variabel gaya kepemimpinan dengan kinerja karyawan, maka dilakukan uji signifikansi : Hipotesis : Ho = Tidak ada hubungan yang signifikan antara variabel gaya kepemimpinan dengan kinerja karyawan Ha = Ada hubungan yang signifikan antara variabel gaya kepemimpinan dengan kinerja karyawan Dasar Pengambilan Keputusan : Jika nilai probabilitas lebih kecil atau sama dengan nilai probabilitas Sig atau ( 0.01 < Sig ), maka Ho diterima dan Ha ditolak. Jika nilai probabilitas lebih besar atau sama dengan nilai probabilitas Sig atau ( 0.01 > Sig ), maka Ho ditolak dan Ha diterima. Dari hasil uji signifikansi koefisien korelasi untuk dua sisi ( 2-tailed ) dari output pada tabel 4.19 menghasilkan angka sebesar Jika dibandingkan dengan α = 0.01, maka nilai Sig lebih kecil dari α ( Sig < 0.01 ) yaitu < 0.01 yang artinya Ho ditolak dan Ha diterima. Kesimpulannya adalah ada hubungan yang signifikan antara variabel gaya kepemimpinan dengan kinerja karyawan Analisis Hubungan Antara Kepuasan Kerja Karyawan dan Gaya Kepemimpinan Dengan Kinerja Karyawan Untuk mengetahui hubungan antara kepuasan kerja karyawan (X1) dan gaya kepemimpinan (X2) terhadap kinerja karyawan (Y). Perhitungan dilakukan dengan menggunakan program SPSS. Hasil pengolahan diperlihatkan pada tabel Berdasarkan tabel 4.22, bahwa besarnya hubungan antara kepuasan kerja karyawan dan gaya kepemimpinan dengan kinerja karyawan yang dihitung dengan koefisien korelasi adalah atau ( R YX1X2 = 0.858). Hal ini menunjukkan hubungan yang sangat kuat antara kepuasan kerja karyawan dan gaya kepemimpinan dengan kinerja karyawan. Koefisien

33 87 korelasi bertanda (+), artinya hubungan antara kepuasan kerja karyawan dan gaya kepemimpinan dengan kinerja karyawan searah, sehingga jika kepuasan kerja karyawan dan gaya kepemimpinan naik maka kinerja karyawan juga akan naik. Dapat diartikan bahwa, apabila kepuasan kerja dan gaya kepemimpinan CV. Palembang Express telah berperan dengan baik, maka diharapkan dapat meningkatkan kinerja karyawan menjadi lebih baik lagi. 4.6 Analisis Jalur Hasil analisis perhitungan regresi yang dilakukan dengan menggunakan program SPSS 16.0 adalah sebagai berikut : Tabel 4.20 Anova digunakan untuk mengetahui pengaruh antara variabel - variabel bebas (independent) secara simultan (bersama-sama) terhadap variabel terikat (dependent). Hasil perhitungan dengan menggunakan program SPSS ditunjukkan pada tabel berikut ini : Tabel 4.20 ANOVA Tabel 4.21 Coefficients digunakan untuk mengetahui pengaruh secara individual antara variabel bebas terhadap variabel terikat. Hasil perhitungan dengan menggunakan program SPSS ditunjukkan pada tabel berikut ini :

34 88 Tabel 4.21 Coefficients Tabel 4.22 Model Summary dilakukan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh antara kepuasan kerja karyawan dan gaya kepemimpinan terhadap kinerja karyawan. Hasil perhitungan dengan menggunakan program SPSS ditunjukkan pada tabel berikut ini : Tabel 4.22 Model Summary Dalam menganalisa pengaruh kepuasan kerja karyawan dan gaya kepemimpinan terhadap kinerja karyawan dengan menggunakan metode path analysis adalah sebagai berikut : 1. Menghitung koefisien jalur secara simultan ( bersama - sama ) Uji secara simultan ditunjukkan pada tabel 4.20 Anova. Hipotesis statistiknya adalah sebagai berikut : Hipotesis : Ho = Tidak ada pengaruh atau kontribusi antara kepuasan kerja karyawan dan gaya kepemimpinan terhadap kinerja karyawan.

35 89 Ha = Ada pengaruh atau kontribusi antara kepuasan kerja karyawan dan gaya kepemimpinan terhadap kinerja karyawan. Dasar Pengambilan Keputusan : - Jika nilai probabilitas 0.05 lebih kecil atau sama dengan nilai probabilitas Sig atau ( 0.05 < Sig ), maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya tidak signifikan. - Jika nilai probabilitas 0.05 lebih besar atau sama dengan nilai probabilitas Sig atau ( 0.05 > Sig ), maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya signifikan. Pada pengujian simultan, uji statistik yang digunakan adalah uji Sig. Jika dilihat dari nilai probabilitas tabel 4.20 diperoleh Sig = 0.000, karena 0.05 > Sig maka keputusan adalah Ho ditolak dan Ha diterima. Artinya ada pengaruh yang signifikan antara kepuasan kerja karyawan dan gaya kepemimpinan terhadap kinerja karyawan. 2. Pengujian secara individual A. Kepuasan kerja karyawan berpengaruh atau berkontribusi secara signifikan terhadap kinerja karyawan. Uji secara individual ditunjukkan pada tabel 4.21 Coefficients. Hipotesis statistiknya adalah sebagai berikut : Hipotesis : Ho = Tidak ada pengaruh atau kontribusi antara kepuasan kerja karyawan terhadap kinerja karyawan. Ha = Ada pengaruh atau kontribusi antara kepuasan kerja karyawan terhadap kinerja karyawan. Dasar Pengambilan Keputusan : - Jika nilai probabilitas 0.05 lebih kecil atau sama dengan nilai probabilitas Sig atau ( 0.05 < Sig ), maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya tidak signifikan. - Jika nilai probabilitas 0.05 lebih besar atau sama dengan nilai probabilitas Sig atau ( 0.05 > Sig ), maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya signifikan.

36 90 Secara individual, uji statistik yang digunakan adalah uji Sig. Jika dilihat dari nilai probabilitas tabel 4.21 diperoleh Sig = 0.000, karena 0.05 > Sig keputusan adalah Ho ditolak dan Ha diterima. Artinya ada pengaruh yang signifikan antara kepuasan kerja karyawan terhadap kinerja karyawan. B. Gaya kepemimpinan berpengaruh atau berkontribusi secara signifikan terhadap kinerja karyawan. Hipotesis : Ho = Tidak ada pengaruh atau kontribusi antara gaya kepemimpinan terhadap kinerja karyawan. Ha = Ada pengaruh atau kontribusi antara gaya kepemimpinan terhadap kinerja karyawan. Dasar Pengambilan Keputusan : - Jika nilai probabilitas 0.05 lebih kecil atau sama dengan nilai probabilitas Sig atau ( 0.05 < Sig ), maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya tidak signifikan. - Jika nilai probabilitas 0.05 lebih besar atau sama dengan nilai probabilitas Sig atau ( 0.05 > Sig ), maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya signifikan. Secara individual, uji statistik yang digunakan adalah uji Sig. Jika dilihat dari nilai probabilitas tabel 4.21 diperoleh Sig = 0.025, karena 0.05 > Sig keputusan adalah Ho ditolak dan Ha diterima. Artinya ada pengaruh yang signifikan antara gaya kepemimpinan terhadap kinerja karyawan. Kerangka hubungan kausal empiris antara kepuasan kerja karyawan dan gaya kepemimpinan terhadap kinerja karawan dapat dibuat melalui persamaan struktural sebagai berikut : Struktur : Y = ρ YX1. X1 + ρ YX2. X2 + ρ Y ε 1 R 2 Y X1 X2 = P Y ε 1 = 1 - R 2 Y X1 X2 = = = 0.514

37 91 X1 ρ YX1 = ε 1 P Y ε 1 = r 12 = R 2 Y X1 X2 = Y X2 ρ YX2 = Gambar 4.10 Diagram Jalur Hubungan Kausal Empiris Kepuasan Kerja Karyawan dan gaya Kepemimpinan terhadap Kinerja Karyawan C. Kepuasan kerja karyawan dan gaya kepemimpinan secara simultan dan signifikan terhadap kinerja karyawan. Pengaruh bersama atau koefisien X1 dan X2 terhadap Y atau koefisien determinasi dan faktor residual dihitung sebagai berikut : besarnya kontribusi bersama X1 dan X2 terhadap Y adalah : R 2 Y X1 X2 = (ρ Yxk ).(ry k ) = (ρ YX1 ).( ryx 1 ) + (ρ YX2 ). ( ryx 2 ) = ( ) x ( ) + ( ) x ( ) = Berdasarkan tabel 4.22 model summary diperoleh nilai Sig F change sebesar Ternyata < 0.05 maka keputusannya adalah Ho ditolak dan Ha diterima sehingga terbukti bahwa kepuasan kerja karyawan dan gaya kepemimpinan berkontribusi secara simultan dan signifikan terhadap kinerja karyawan. Sehingga dengan diketahuinya seluruh koefisien jalur dari hubungan seperti yang tergambar dalam gambar 4.10, dapat diketahui pengaruh langsung, serta pengaruh total dari tiap - tiap variabel tertentu.

38 92 Dari persamaan struktur diatas, dapat diartikan bahwa: 1. Kepuasan kerja karyawan mempengaruhi kinerja karyawan sebesar Artinya jika kepuasan kerja karyawan diberi penambahan nilai 1. Maka kinerja karyawan akan bertambah sebesar dan begitu seterusnya. 2. Gaya kepemimpinan mempengaruhi kinerja karyawan sebesar Artinya jika kepuasan kerja karyawan diberi penambahan nilai 1. Maka kinerja karyawan akan bertambah sebesar dan begitu seterusnya. 3. Kinerja karyawan apabila tidak dipengaruhi oleh kepuasan kerja karyawan dan gaya kepemimpinan, maka nilainya adalah sebesar Besarnya kontribusi kepuasan kerja karyawan dan gaya kepemimpinan berpengaruh secara keseluruhan mempengaruhi kinerja karyawan. Jawaban dari masalah penelitian ini dapat di lihat secara ringkas melalui tabel berikut : Tabel 4.23 Koefisien Jalur, Pengaruh Langsung, Pengaruh Total dan Pengaruh Bersama Kepuasan Kerja Karyawan dan Gaya Kepemimpinan terhadap Kinerja Karyawan Variabel Koefisien Pengaruh Pengaruh Jalur Langsung Total Bersama X % - X % - ε = X1 dan X = 73.6% Hasil Analisis Jalur Berdasarkan hasil perhitungan analisi jalur struktural tersebut, maka informasi yang diperoleh adalah sebagai berikut :

39 93 1. Besarnya kontribusi kepuasan kerja mempengaruhi kinerja karyawan adalah = atau 59.44% 2. Besarnya kontribusi gaya kepemimpinan mempengaruhi kinerja karyawan adalah = atau 4.2% 3. Besarnya kontribusi kepuasan kerja karyawan dan gaya kepemimpinan secara keseluruhan mempengaruhi kinerja karyawan adalah = 73.6%. Sisanya sebesar 26.4% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak dapat dijelaskan dalam penelitian ini. 4.7 Implikasi Hasil Penelitian Setelah dilakukan analisa pengaruh dan hubungan antara kepuasan kerja karyawan terhadap kinerja karyawan, maka diperoleh kesimpulan bahwa terdapat hubungan yang sangat kuat antara kepuasan kerja karyawan dengan kinerja karyawan yaitu sebesar Selain itu, kepuasan kerja karyawan berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja karyawan, yaitu sebesar dengan kontribusi sebesar 59.44%. Bila dilihat dari kondisi lapangan, Hal ini berarti bahwa karyawan pada CV. Palembang Express dalam mencapai kinerja yang baik di pengaruhi oleh rasa puas atau tidak puasnya bekerja di perusahaan tersebut. Jika karyawan tersebut merasa puas, maka kinerja karyawan tersebut akan mengalami peningkatan. Setelah dilakukan analisa pengaruh dan hubungan antara gaya kepemimpinan terhadap kinerja karyawan, maka diperoleh kesimpulan bahwa terdapat hubungan yang cukup kuat antara gaya kepemimpinan dengan kinerja karyawan yaitu sebesar Selain itu, gaya kepemimpinan berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja karyawan, yaitu sebesar dengan kontribusi sebesar 4.2%. Dilihat dari kondisi lapangan Gaya kepemimpinan yang diterapkan oleh pimpinan CV. Palembang Express dirasa cukup rendah

40 94 mempengaruhi kinerja para karyawannya. Walaupun gaya kepemimpinan yang diterapkan redah tetapi sedikitnya akan meningkatkan kinerja karyawannya. Bila dilihat lebih jauh, hubungan antara kepuasan kerja karyawan dan gaya kepemimpinan terhadap kinerja karyawan, dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang kuat, yaitu sebesar dan terdapat pengaruh yang signifikan. Selain itu secara simultan, kontribusi kepuasan kerja karyawan dan gaya kepemimpinan berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja karyawan, yaitu sebesar atau 73.6%. Dilihat dari kondisi lapangan, gaya kepemimpinan yang diterapkan dan rasa puas atau tidak puas dalam bekerja berpengaruh cukup tinggi terhadap peningkatan kinerja karyawan pada CV. Palembang Expres.

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil Perusahaan 4.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan Bisnis Astrido Grup diawali dengan didirikannya CV Sumber Jaya Motor pada tahun 1974 bertempat di Jalan Batu Tulis Raya

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN, PEMBAHASAN, DAN PEMECAHAN MASALAH Sejarah PT. Hero Supermarket. Tbk,

BAB IV HASIL PENELITIAN, PEMBAHASAN, DAN PEMECAHAN MASALAH Sejarah PT. Hero Supermarket. Tbk, BAB IV HASIL PENELITIAN, PEMBAHASAN, DAN PEMECAHAN MASALAH 4.1 Profil Perusahaan 4.1.1 Sejarah PT. Hero Supermarket. Tbk, PT. Hero Supermarket. Tbk, merupakan industri ritel pasar swalayan (supermarket)

Lebih terperinci

BAB 4. HASIL dan PEMBAHASAN. Sebelum membahas tentang travel agent, perlu diketahui definisi dari travel agent.

BAB 4. HASIL dan PEMBAHASAN. Sebelum membahas tentang travel agent, perlu diketahui definisi dari travel agent. 59 BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN 4.1 Profil Perusahaan 4.1.1 Definisi Travel Agent Sebelum membahas tentang travel agent, perlu diketahui definisi dari travel agent. Menurut Surat Keputusan Menteri Perhubungan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Desain penelitian mengenai jenis penelitian, metode penelitian, unit

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Desain penelitian mengenai jenis penelitian, metode penelitian, unit BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian mengenai jenis penelitian, metode penelitian, unit analisis, time horizon berdasarkan tujuan penelitian secara ringkas dijelaskan pada

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. Mal Lippo Cikarang yang terletak di jalan utama Lippo Cikarang adalah

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. Mal Lippo Cikarang yang terletak di jalan utama Lippo Cikarang adalah 56 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil Responden 4.1.1 Profil Perusahaan Mal Lippo Cikarang yang terletak di jalan utama Lippo Cikarang adalah sebuah pusat perbelanjaan yang diresmikan pada tahun 1995,

Lebih terperinci

BAB 4. Hasil dan Pembahasan. dengan perawatan berkala, penyediaan kendaraan pengganti, layanan darurat dan

BAB 4. Hasil dan Pembahasan. dengan perawatan berkala, penyediaan kendaraan pengganti, layanan darurat dan BAB 4 Hasil dan Pembahasan 4.1. PT. X 4.1.1. Profil PT. X PT. X melayani jasa penyewaan kendaraan meliputi penyewaan kendaraan dengan perawatan berkala, penyediaan kendaraan pengganti, layanan darurat

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN 41 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Dalam penelitian ini, jenis penelitiannya bersifat deskriptif dan asosiatif. Menurut Masri S dalam buku Riduwan dan Kuncoro (2008,P.208) penelitian survei

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini, jenis penelitiannya bersifat asosiatif. Dengan penelitian asosiatif

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini, jenis penelitiannya bersifat asosiatif. Dengan penelitian asosiatif BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Dalam penelitian ini, jenis penelitiannya bersifat asosiatif. Dengan penelitian asosiatif ini dapat diketahui hubungan antara variabel dan bagaimana tingkat

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PENELITIAN. Dari sejumlah kuesioner yang telah disebarkan sebanyak 63, diambil dan diolah,

BAB 4 HASIL PENELITIAN. Dari sejumlah kuesioner yang telah disebarkan sebanyak 63, diambil dan diolah, BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Data Responden Dari sejumlah kuesioner yang telah disebarkan sebanyak 63, diambil dan diolah, maka terdapat data-data responden dari warga Alam Indah Rt001/07. Data-data tersebut

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil Perusahaan Berikut ini adalah profil perusahaan yang meliputi latar belakang perusahaan, visi dan misi perusahaan, arti dan logo, serta struktur organisasi perusahaan.

Lebih terperinci

Pembahasan. 4.1 Uji Validitas

Pembahasan. 4.1 Uji Validitas BAB IV HASIL PENELITIAN Dalam bab ini peneliti akan menguraikan dan menganalisis data dari hasil penelitian yang dilakukan tentang Efektivitas Kegiatan Sarasehan di Radio Sky 90,50 FM Bandung terhadap

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS PENELITIAN

BAB 4 ANALISIS PENELITIAN BAB 4 ANALISIS PENELITIAN 4.1 Profil Perusahaan 4.1.1 Gambaran Umum Perusahaan Mitra Home Property merupakan perusahaan yang bergerak di bidang properti atau yang lebih dikenal dengan agen properti. Perusahaan

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 KUESIONER. Saya adalah mahasiswi dari Binus University yang sedang melakukan penelitian mengenai

LAMPIRAN 1 KUESIONER. Saya adalah mahasiswi dari Binus University yang sedang melakukan penelitian mengenai LAMPIRAN 1 KUESIONER Kepada Yth. Para Responden Saya adalah mahasiswi dari Binus University yang sedang melakukan penelitian mengenai Gaya Kepemimpinan dan Komunikasi Organisasi terhadap Kepuasan Kerja

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. penelitian dilakukan dan diukur dalam satuan tahun. responden dan diukur dalam satuan tahun.

III. METODE PENELITIAN. penelitian dilakukan dan diukur dalam satuan tahun. responden dan diukur dalam satuan tahun. 37 III. METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional 1. Variabel bebas yang diteliti meliputi: a. Usia (X 1 ), adalah usia responden dari awal kelahiran sampai pada saat penelitian dilakukan dan diukur dalam

Lebih terperinci

Tabel 4.1 Demografi responden berdasarkan jenis kelamin. Jenis kelamin Jumlah Presentase. Pria (P) 63 63% Wanita (W) 37 37% Total %

Tabel 4.1 Demografi responden berdasarkan jenis kelamin. Jenis kelamin Jumlah Presentase. Pria (P) 63 63% Wanita (W) 37 37% Total % BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Penyajian Data Penelitian 4.1.1 Profil Responden Karakteristik demografi responden pada penelitian ini dibedakan menurut jenis kelamin, usia, dan pekerjaan. a. Berdasarkan jenis kelamin

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan terhadap karyawan, khususnya karyawan PT Pabrik Kaos Aseli

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan terhadap karyawan, khususnya karyawan PT Pabrik Kaos Aseli BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian dilakukan terhadap karyawan, khususnya karyawan PT Pabrik Kaos Aseli 777. Dalam penelitian ini, jenis penelitiannya bersifat Asosiatif. Menurut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. ialah penelitian deskriptif asosiatif. Melalui penelitian asosiatif, dapat diketahui

BAB III METODE PENELITIAN. ialah penelitian deskriptif asosiatif. Melalui penelitian asosiatif, dapat diketahui 25 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Disesuaikan dengan tujuan penelitiannya, jenis penelitian yang digunakan ialah penelitian deskriptif asosiatif. Melalui penelitian asosiatif, dapat diketahui

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. petunjuk terhadap variabel-variabel yang akan diteliti untuk memperoleh dan

III. METODE PENELITIAN. petunjuk terhadap variabel-variabel yang akan diteliti untuk memperoleh dan 36 III. METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional Definisi operasional merupakan pengertian atau definisi yang dijadikan petunjuk terhadap variabel-variabel yang akan diteliti untuk memperoleh dan menganalisis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini menggunakan penelitian survey. Metode survey menurut

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini menggunakan penelitian survey. Metode survey menurut BAB III METODE PENELITIAN 3. Metode Yang Digunakan Metode penelitian ini menggunakan penelitian survey. Metode survey menurut Sugiyono (008 : ), yaitu : Metode survey digunakan untuk mendapatkan data dari

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PENELITIAN

BAB 4 HASIL PENELITIAN BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Penyajian Data Penelitian 4.1.1 Analisis Karakteristik Responden Responden yang diteliti dalam penelitian ini adalah konsumen pengguna PT. Mega Auto Finance cabang Kedoya. Penjelasan

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 KUESIONER

LAMPIRAN 1 KUESIONER 110 LAMPIRAN 1 KUESIONER Kepada Yth. Bapak/Ibu/Saudara/i, Saya mahasiswi tingkat akhir sebuah perguruan tinggi swasta di Jakarta yang sedang melakukan penelitian tentang Analisis Pengaruh Iklan dan Promosi

Lebih terperinci

BAB 3. Metode Penelitian

BAB 3. Metode Penelitian 46 BAB 3 Metode Penelitian 3.1 Desain Penelitian Tabel 3.1 Desain Penelitian Tujuan Jenis dan Metode Penelitian Unit Analisis Time Horizon T-1 Asosiatif Survey Individu Pengguna Online Ticketing T-2 Asosiatif

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. penelitian asosiatif. Penelitian deskriptif dimaksudkan untuk mendefinisikan berbagai

BAB 3 METODE PENELITIAN. penelitian asosiatif. Penelitian deskriptif dimaksudkan untuk mendefinisikan berbagai 52 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Disain Penelitian Dalam penelitian ini, jenis penelitiannya adalah penelitian deskriptif dan penelitian asosiatif. Penelitian deskriptif dimaksudkan untuk mendefinisikan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Tahap pertama dalam proses penelitian adalah menetapkan desain penelitian yang sesuai dengan permasalahannya. Seperti pendapat Malhotra yang dikutip oleh

Lebih terperinci

Bab 4. Hasil dan Pembahasan

Bab 4. Hasil dan Pembahasan 41 Bab 4 Hasil dan Pembahasan 4.1 Profil Perusahaan 4.1.1 Sejarah Singkat PT. Elsiscom Prima Karya PT. Elsiscom Prima karya adalah salah satu anak perusahaan dari sebuah perusahaan elektronika perama di

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PENELITIAN

BAB 4 HASIL PENELITIAN 87 BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Penyajian Data Penelitian 4.1.1 Profil Responden Profil responden ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik dari konsumen yang terpilih menjadi responden. Penggolongan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Definisi operasional mencakup semua pengertian yang digunakan untuk

III. METODE PENELITIAN. Definisi operasional mencakup semua pengertian yang digunakan untuk 35 III. METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional Definisi operasional mencakup semua pengertian yang digunakan untuk memperoleh data penelitian yang selanjutnya akan dianalisis dan di uji sesuai dengan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Metode adalah cara kerja pikiran dalam memahami suatu objek, di dalamnya

BAB 3 METODE PENELITIAN. Metode adalah cara kerja pikiran dalam memahami suatu objek, di dalamnya BAB 3 METODE PENELITIAN Metode adalah cara kerja pikiran dalam memahami suatu objek, di dalamnya terkandung cara tekhnis bagaimana melakukan hasil dari pemahaman itu, maka daripadanya dituntut suatu keabsahan

Lebih terperinci

BAB 4. HASIL dan PEMBAHASAN

BAB 4. HASIL dan PEMBAHASAN BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN 4.1 Profil Perusahaan 4.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan PT. Honda Prospect Motor merupakan perusahaan perdagangan yang menjadi foreign capital investment dari Honda Motor Co,Ltd

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Profil PT. Inti Jaya Frame and Woods. PT Inti Jaya Frame adalah perusahaan dagang yang menghasilkan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Profil PT. Inti Jaya Frame and Woods. PT Inti Jaya Frame adalah perusahaan dagang yang menghasilkan 58 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil Perusahaan dan Responden 4.1.1 Profil PT. Inti Jaya Frame and Woods PT Inti Jaya Frame adalah perusahaan dagang yang menghasilkan produk berbentuk lis batangan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. dalam buku Riduwan dan Kuncoro (2008:208) penelitian survei dapat digunakan

BAB 3 METODE PENELITIAN. dalam buku Riduwan dan Kuncoro (2008:208) penelitian survei dapat digunakan BAB 3 METODE PENELITIAN III.1 Desain Penelitian Dalam penelitian ini, jenis penelitiannya bersifat asosiatif. Menurut Masri S. dalam buku Riduwan dan Kuncoro (2008:208) penelitian survei dapat digunakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Penyajian Data Penelitian Untuk mengumpulkan data yang diperlukan dalam penelitian ini, penulis menyebarkan kuesioner kepada mahasiswa Marketing Communication Binus University

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PENELITIAN. dengan menggunakan rumus Slovin atas jumlah seluruh pelanggan spring bed

BAB 4 HASIL PENELITIAN. dengan menggunakan rumus Slovin atas jumlah seluruh pelanggan spring bed 54 BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Identitas Responden Responden yang digunakan dalam penelitian ini adalah pelanggan spring bed Airland PT. Dinamika Indonusa Prima showroom Hayam Wuruk yang berjumlah 100 orang.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode yang Digunakan Menurut Sekaran (2006, p.155-163), jenis penelitian dibagi menjadi 4 macam yaitu penelitian eksploratif, penelitian deskriptif, pengujian hipotesis,

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian mengenai pengaruh gaya kepemimpinan terhadap fase pembelajaran organisasi dengan mekanisme pembelajaran organisasi sebagai mediator, menggunakan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN 1 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini akan dilakukan terhadap pelanggan Mimoza TV yang berada di wilayah Kota Gorontalo. Waktu yang dialokasikan dalam pelaksanaan penelitian

Lebih terperinci

one-shot atau cross sectional, yaitu sebuah studi yang dilakukan dengan data yang hanya

one-shot atau cross sectional, yaitu sebuah studi yang dilakukan dengan data yang hanya BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis Penelitian yang digunakan merupakan penelitian kausalitas. Dengan penelitian kausalitas ini selain mengukur kekuatan hubungan antara dua variabel atau

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. TIENS didirikan tahun 1995 oleh Mr. Li Jinyuan di Tianjin, China, Tiens Group Co., Ltd. (Grup

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. TIENS didirikan tahun 1995 oleh Mr. Li Jinyuan di Tianjin, China, Tiens Group Co., Ltd. (Grup 40 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Perusahaan 4.1.1 Profil Perusahaan TIENS didirikan tahun 1995 oleh Mr. Li Jinyuan di Tianjin, China, Tiens Group Co., Ltd. (Grup TIENS) yang memasuki pasar internasional

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan Perusahaan Laksmie florist berdiri pada pada tanggal 5 Februari 1989 yang berlokasi di Jalan Bangunan Timur, Jakarta Timur. Perusahaan Laksmi florist

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN HASIL PENELITIAN. Nasabah pada Studi kasus BCA KCP Glodok Plaza.Analisis yang akan disajikan terdiri

BAB IV ANALISIS DAN HASIL PENELITIAN. Nasabah pada Studi kasus BCA KCP Glodok Plaza.Analisis yang akan disajikan terdiri BAB IV ANALISIS DAN HASIL PENELITIAN Pada bab ini akan dibahas hasil penelitian dan analisa yang bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Kualitas Layanan Terhadap Kepuasan dan Implikasinya Terhadap Loyalitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain survey dengan menggunakan metode penelitian survey eksplanatori (eksplanatory survey).

Lebih terperinci

BAB IV HASIL ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL ANALISA DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Analisa dan Pembahasan Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah semua karyawan staff PT Bakrie Metal Industries yang berada di Unit Bekasi yang berjumlah

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Responden Penelitian. Jumlah responden yang berpartisipasi dalam penelitian survei ini

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Responden Penelitian. Jumlah responden yang berpartisipasi dalam penelitian survei ini BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Penyajian Data Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Responden Penelitian Jumlah responden yang berpartisipasi dalam penelitian survei ini seluruhnya berjumlah 100 orang.

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. 4.1 Gambaran Umum tentang Perusahaan Profil PT. Jalur Nugraha Ekakurir

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. 4.1 Gambaran Umum tentang Perusahaan Profil PT. Jalur Nugraha Ekakurir BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN 4.1 Gambaran Umum tentang Perusahaan 4.1.1 Profil PT. Jalur Nugraha Ekakurir PT. Tiki Jalur Nugraha Ekakurir adalah perusahaan yang bergerak di dalam bidang jasa pengiriman paket

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang akan dilakukan adalah penelitian asosiatif. Penelitian asosiatif ini dapat mengetahui hubungan antara variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, tipe disain penelitian yang digunakan bersifat

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, tipe disain penelitian yang digunakan bersifat BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Dalam penelitian ini, tipe disain penelitian yang digunakan bersifat deskriptif-asosiatif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif yang dilakukan dengan uji statistik dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif yang dilakukan dengan uji statistik dengan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif yang dilakukan dengan uji statistik dengan menggunakan analisis korelasi untuk melihat apakah ada hubungan antara

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PENELITIAN. menyebarkan kuesioner kepada mahasiswa jurusan marketing communication peminatan

BAB 4 HASIL PENELITIAN. menyebarkan kuesioner kepada mahasiswa jurusan marketing communication peminatan BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Penyajian Data Penelitian Untuk mengumpulkan data yang diperlukan dalam penelitian ini, penulis menyebarkan kuesioner kepada mahasiswa jurusan marketing communication peminatan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Desain penelitian yang disesuaikan dengan tujuan penelitian untuk dapat. Tabel 3.1 Desain Penelitian.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Desain penelitian yang disesuaikan dengan tujuan penelitian untuk dapat. Tabel 3.1 Desain Penelitian. 36 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian yang disesuaikan dengan tujuan penelitian untuk dapat melakukan analisis adalah sebagai berikut: Tabel 3.1 Desain Penelitian Tujuan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Hoka Hoka Bento atau kadang disingkat Hokben adalah jaringan restoran

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Hoka Hoka Bento atau kadang disingkat Hokben adalah jaringan restoran 69 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1. Profil Perusahaan Hoka Hoka Bento atau kadang disingkat Hokben adalah jaringan restoran waralaba makanan cepat saji yang menyajikan makanan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penentuan daerah penelitian menggunakan metode purposive area. Menurut

BAB III METODE PENELITIAN. Penentuan daerah penelitian menggunakan metode purposive area. Menurut BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penentuan Daerah Penelitian Penentuan daerah penelitian menggunakan metode purposive area. Menurut Suharsimi (2002) metode purposive area berarti tempat penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif dan asosiatif, dimana penelitian deskriptif bertujuan untuk mendefinisikan nilai-nilai variabel yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. independent dan sebagai variabel dependent nya adalah keputusan pembelian

BAB III METODE PENELITIAN. independent dan sebagai variabel dependent nya adalah keputusan pembelian 41 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Variabel penelitian yang diteliti dalam penelitian ini adalah, variabel budaya (X 1 ), variabel sosial (X ), dan variabel psikologis (X 3 ) sebagai variabel

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN 4.1 Ramayana Lestari Sentosa 4.1.1 Sejarah Ramayana Lestari Sentosa Ramayana Lestari Sentosa adalah jaringan toko swalayan yang memiliki banyak cabang di Indonesia. Selain department

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk mendapatkan data yang diperlukan pada penelitian ini, penulis

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk mendapatkan data yang diperlukan pada penelitian ini, penulis 27 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Untuk mendapatkan data yang diperlukan pada penelitian ini, penulis melakukan penelitian pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Gorontalo yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan dilakukan adalah penelitian asosiatif. Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan dilakukan adalah penelitian asosiatif. Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode yang digunakan Jenis penelitian yang akan dilakukan adalah penelitian asosiatif. Penelitian asosiatif ini dapat mengetahui hubungan antara variabel variabel yang

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah asosiatif dan deskriptif. Dengan penelitian asosiatif ini dapat diketahui hubungan antara

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan adalah asosiatif. Penelitian

BAB 3 METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan adalah asosiatif. Penelitian 27 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan adalah asosiatif. Penelitian asosiatif / hubungan adalah penelitian yang bertujuan untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN 60 BAB 3 METODE PENELITIAN Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Deskriptif yang dimaksud adalah mendefinisikan berbagai kriteria dan variabel yang diteliti. Menurut Thomas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Objek dalam penelitian ini yaitu Home Industry keripik singkong di Kota

BAB III METODE PENELITIAN. Objek dalam penelitian ini yaitu Home Industry keripik singkong di Kota 56 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek dalam penelitian ini yaitu Home Industry keripik singkong di Kota Cimahi Kabupaten Bandung. Sedangkan variabel yang digunakan dalam penelitian ini

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN 42 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Dalam penelitian ini, tipe desain penelitian yang digunakan bersifat penelitian deskriptif - asosiatif. Penelitian deskriptif (Descriptive design) adalah

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan dilakukan adalah penelitian asosiatif. Penelitian

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan dilakukan adalah penelitian asosiatif. Penelitian BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Metode yang Digunakan Jenis penelitian yang akan dilakukan adalah penelitian asosiatif. Penelitian asosiatif ini dapat mengetahui hubungan antara variabel dan bagaimana

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan XL Center Gorontalo, jln Nani Wartabone No 143B, kota

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan XL Center Gorontalo, jln Nani Wartabone No 143B, kota BAB III METODE PENELITIAN 3.1.Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini akan dilakukan XL Center Gorontalo, jln Nani Wartabone No 143B, kota Gorontalo selama bulan April 01 hingga bulan Juni 01 3..Jenis

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. pengawasan yang dilakukan oleh atasannya. Pengawasan yang. dimaksudkan untuk mencegah atau untuk memperbaiki kesalahan,

III. METODE PENELITIAN. pengawasan yang dilakukan oleh atasannya. Pengawasan yang. dimaksudkan untuk mencegah atau untuk memperbaiki kesalahan, 51 III. METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel 1. Variabel bebas yang diteliti meliputi: a. Pengawasan (X 1 ), yaitu persepsi karyawan pelaksana terhadap pengawasan yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PENELITIAN. yang terdapat pada kuesioner yang disebar. Peneliti menyebarkan kuesioner kebeberapa

BAB 4 HASIL PENELITIAN. yang terdapat pada kuesioner yang disebar. Peneliti menyebarkan kuesioner kebeberapa BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Penyajian Data Penelitian 4.1.1 Karakteristik Responden Karakteristik responden dapat dilihat melalui data deskriptif tentang responden yang terdapat pada kuesioner yang disebar.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. variabel yang diperoleh dari hasil penelitian di lapangan. Variabel dalam

BAB IV HASIL PENELITIAN. variabel yang diperoleh dari hasil penelitian di lapangan. Variabel dalam BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Deskripsi data adalah kegiatan menyajikan data dari data yang dikumpulkan. 1 Dalam penelitian ini data diambil dari masing-masing variabel yang diperoleh dari

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Sejarah Organisasi Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Mutiara Bunda adalah rumah sakit bersalin yang mengacu pada spesialisasi pelayanan kesehatan ibu dan anak. Pada tanggal

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. seluruh UKM di Kabupaten Bantul yang telah terdaftar dalam Direktori

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. seluruh UKM di Kabupaten Bantul yang telah terdaftar dalam Direktori 48 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Karakteristik Responden Responden dalam penelitian ini adalah pengelola atau pemilik di seluruh UKM di Kabupaten Bantul yang telah terdaftar dalam

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian yang akan kami lakukan adalah penelitian yang bersifat asosiatif.

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian yang akan kami lakukan adalah penelitian yang bersifat asosiatif. BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Desain penelitian Penelitian yang akan kami lakukan adalah penelitian yang bersifat asosiatif. Dengan penelitian asosiatif ini dapat diketahui hubungan antar variabel dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. data hasil penelitian dengan mempergunakan statistik. Penelitian ini dilakukan di tempat karaoke QYU-QYU.

BAB III METODE PENELITIAN. data hasil penelitian dengan mempergunakan statistik. Penelitian ini dilakukan di tempat karaoke QYU-QYU. 45 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk jenis penelitian kuantitatif yaitu dengan mengolah data hasil penelitian dengan mempergunakan statistik. 3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN Sejarah PT Tambang Batubara Bukit Asam (Persero) Tbk.

BAB IV HASIL PENELITIAN Sejarah PT Tambang Batubara Bukit Asam (Persero) Tbk. 68 BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan. 4.1.1 Sejarah PT Tambang Batubara Bukit Asam (Persero) Tbk. Kegiatan penambangan batubara dilakukan pertama kali oleh Pemerintah Hindia Belanda

Lebih terperinci

BAB 3. Metode Penelitian

BAB 3. Metode Penelitian BAB 3 Metode Penelitian 3.1. Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian asosiatif, penelitian asosiatif yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode deskriptif.

BAB 3 METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode deskriptif. 33 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode deskriptif. Menurut Murti Sumarni dan Salamah Wahyuni tujuan penelitian deskriptif adalah

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Tabel 3.1 Desain Penelitian Tujuan Penelitian Jenis Penelitian Desain Riset Metode Unit Analisis Penelitian Time Horizone T1 Deskriptif Survey T2 Asosiatif

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. terhadap organizational citizenship behavior dan dampaknya pada efektivitas

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. terhadap organizational citizenship behavior dan dampaknya pada efektivitas BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian mengenai pengaruh kepercayaan organisasi dan keadilan organisasi terhadap organizational citizenship behavior dan dampaknya pada efektivitas

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. Untuk memperoleh data dalam pengujian ini, penulis telah membagikan

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. Untuk memperoleh data dalam pengujian ini, penulis telah membagikan BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN 4.1 Profil Responden Untuk memperoleh data dalam pengujian ini, penulis telah membagikan kuesioner kepada 60 responden. Jumlah responden tersebut dihasilkan dari rumus perhitungan

Lebih terperinci

Oleh : Drs. Budi Rahardjo, MM. Abstrak

Oleh : Drs. Budi Rahardjo, MM. Abstrak ANALISA FAKTOR DAN JALUR METODE TRIMMING PENGARUH KUALITAS LAYANAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN TRAVEL CIPAGANTI,PONDOK INDAH, JAKARTA SELATAN, PERIODE JULI-SEPTEMBER 2011 Oleh : Drs. Budi Rahardjo, MM

Lebih terperinci

BAB IV. HASIL dan PEMBAHASAN

BAB IV. HASIL dan PEMBAHASAN BAB IV HASIL dan PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan PT. Arrtu International sebagai anak perusahaan dari Arrtu Group adalah perusahaan pengelola gedung yang dikenal dengan Graha ARRTU, berlokasi di

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1 Sejarah Perusahaan Lotte Shopping Co, Ltd didirikan oleh pengusaha yang berasal dari Korea yaitu Shin Kyuk-Ho pada tahun 1948. Lotte pertama

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. instrumen yang telah valid dan reliabel yaitu instrumen supervisi akademik

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. instrumen yang telah valid dan reliabel yaitu instrumen supervisi akademik BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian Hasil penelitian berupa data jawaban 70 orang responden terhadap tiga instrumen yang telah valid dan reliabel yaitu instrumen supervisi akademik

Lebih terperinci

BAB4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB4 HASIL DAN PEMBAHASAN 71 BAB4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil Responden 4.1.1 Profil PT. Kawan Lama Sejahtera Sejarah Kawan Lama dimulai pada tahun 1955 ketika didirikan oleh alm. Tuan Wong Jin di sebuah toko alat sederhana

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN 42 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian yang dipergunakan adalah metode kausal. Menurut Umar (2005, p105), Desain Kausal berguna untuk menganalisis hubungan-hubungan antara satu

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya, responden yang diambil dalam

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya, responden yang diambil dalam BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Statistik Deskriptif Variabel Penelitian Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya, responden yang diambil dalam penelitian ini adalah di Dept. Food And Beverage Service Café

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Adapun jenis penelitian yang peneliti rancang dan desain didalam laporan penelitian ini adalah penelitian yang bersifat asosiatif, dimana didalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif dengan analisis korelasi. Analisis korelasi merupakan bentuk dari penelitian deskriptif. Penelitian

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. keputusan berkunjung wisatawan di Wana Wisata Penangkaran Buaya Blanakan.

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. keputusan berkunjung wisatawan di Wana Wisata Penangkaran Buaya Blanakan. BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Penelitian ini menganalisis pengaruh media iklan terhadap keputusan berkunjung wisatawan di Wana Wisata Penangkaran Buaya Blanakan. Adapun yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sampel auditor internal pada perusahaan perusahaan tersebut. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. sampel auditor internal pada perusahaan perusahaan tersebut. Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di beberapa perusahaan dagang dan jasa di Jakarta yang telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan mengambil sampel

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. PT Multi Kontrol Nusantara adalah anak perusahaan yang dimiliki oleh Grup

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. PT Multi Kontrol Nusantara adalah anak perusahaan yang dimiliki oleh Grup BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil Perusahaan 4.1.1 Sejarah PT Multi Kontrol Nusantara PT Multi Kontrol Nusantara adalah anak perusahaan yang dimiliki oleh Grup Bakrie & Brothers yang bergerak dibidang

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dan asosiatif. Penelitian deskriptif

BAB 3 METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dan asosiatif. Penelitian deskriptif BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dan asosiatif. Penelitian deskriptif dimaksudkan untuk mendefinisikan berbagai kriteria serta mendefinisikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah asosiatif karena penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah asosiatif karena penelitian BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah asosiatif karena penelitian dilakukan untuk mendefinisikan pengaruh atau hubungan kausal antara variabel independen

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Pada sub bab ini akan sedikit dijelaskan mengenai profil perusahaan dari

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Pada sub bab ini akan sedikit dijelaskan mengenai profil perusahaan dari BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan Pada sub bab ini akan sedikit dijelaskan mengenai profil perusahaan dari PT. Ria Sarana Perdana Engineering, dimulai dari sejarah berdirinya

Lebih terperinci

Bab III METODELOGI PENELITIAN

Bab III METODELOGI PENELITIAN Bab III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Penelitian ini menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja sistem informasi akuntansi pada hotel di Tangerang. Responden dalam

Lebih terperinci

Teknik Analisa Data yang diterapkan dalam penelitian ini. atau berupa dokumen-dokumen yang akan dianalisis.

Teknik Analisa Data yang diterapkan dalam penelitian ini. atau berupa dokumen-dokumen yang akan dianalisis. Bab ini terdiri dari uraian tentang Latar Belakang, Perumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, Kerangka Teori, Definisi Konsep, Definisi Operasional, dan Sistematika Penulisan. BAB II METODE

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pahlawan Seribu ITC BSD No. 33A&35 Serpong, Tangerang Selatan. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Pahlawan Seribu ITC BSD No. 33A&35 Serpong, Tangerang Selatan. Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Dalam penelitian ini, yang menjadi objek penelitian adalah karyawan PT Bank BNI Syariah Kantor Cabang Bumi Serpong Damai yang beralamat di Jalan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 44 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian merupakan penelitian Asosiatif, yang dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui hubungan antara 2 variabel atau lebih. Dengan penelitian

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Penelitian ini berbentuk kuantitatif dengan menggunakan alat ukur

BAB 3 METODE PENELITIAN. Penelitian ini berbentuk kuantitatif dengan menggunakan alat ukur BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Penelitian ini berbentuk kuantitatif dengan menggunakan alat ukur penghitungan berupa software SPSS 20.0. Selanjutnya, peneliti akan menggunakan jenis penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subyek Penelitian 1. Obyek Penelitian Penelitian ini dilakukan di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta yang berlokasi dikawasan Ringroad Selatan Yogyakarta, sebagai

Lebih terperinci

BAB 4. HASIL dan PEMBAHASAN

BAB 4. HASIL dan PEMBAHASAN 51 BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN 4.1 Perusahaan 4.1.1 Profile & Kondisi Perusahaan PT. Bakrie Telecom,Tbk di dirikan pada bulan Agustus 1993 dengan nama PT. Radio Telepon Indonesia ( Ratelindo ), sebagai

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, jenis penelitiannya bersifat asosiatif. Dengan

BAB 3 METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, jenis penelitiannya bersifat asosiatif. Dengan BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Dalam penelitian ini, jenis penelitiannya bersifat asosiatif. Dengan penelitian asosiatif ini dapat diketahui hubungan antara variabel dan tingkat ketergantungan

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini menganalisis tentang pengaruh Hubungan Industrial terhadap

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini menganalisis tentang pengaruh Hubungan Industrial terhadap BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Penelitian ini menganalisis tentang pengaruh Hubungan Industrial terhadap motivasi kerja pada beberapa dan dinas di Bandung. Dalam objek penelitian

Lebih terperinci