BAB III. FAILURE MODE and EFFECT ANALYSIS
|
|
- Sri Darmadi
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 FMEA Pada Sepeda Motor Honda Absolute Revo Produksi Tahun BAB III FAILURE MODE and EFFECT ANALYSIS 3.1 Pengertian FMEA Adalah sebuah proses analisa untuk mengetahui penyebab terjadinya kegagalan dan efek yang mungkin timbul dari suatu kesalahan atau kegagalan pada proses atau sistem kerja yang dijalankan dari sebuah mesin atau alat. Untuk dapat mengidentifikasi tindakan tindakan yang dapat dilakukan guna mengeliminasi (meniadakan) atau mengurangi peluang dari potensi kegagalan yang terjadi. Secara umum ada dua jenis FMEA, dan masing-masing mempunyai fokus yang berbeda : 1. Process FMEA (PFMEA) : Untuk analisis proses manufaktur dan perakitan. Metode ini berorientasi pada rancangan proses dan pengembangannya setelah ditemukan potensi potensi kegagalan dan melakukan pencegahannya.
2 FMEA Pada Sepeda Motor Honda Absolute Revo Produksi Tahun Design FMEA (DFMEA) : Untuk analisis produk sebelum produksi. Metode ini akan difokuskan pada rancangan produk sebelum diproduksi kembali setelah dilakukan pengamatan pada pembuatan prototype. FMEA sering menjadi langkah awal dalam mempelajari kehandalan sistem. Kegiatan FMEA melibatkan banyak hal seperti melihat ulang berbagai komponen, rakitan, dan subsistem untuk mengidentifikasi modus - modus kegagalannya, serta dampak kegagalan yang ditimbulkan.untuk masing-masing komponen, berbagai modus kegagalan beserta dampaknya pada sistem dan ditulis pada sebuah kertas kerja FMEA. Adapun cara kerjanya adalah sebagai berikut: 1. Dengan mengidentifikasi kegagalan yang mungkin terjadi 2. Memberi skala prioritas dari setiap jenis kegagalan 3. Melakukan tindakan perbaikan FMEA dimulai dengan mengidentifikasi berbagai jenis kegagalan dan akibatnya. Langkah selanjutnya adalah: 1. Menentukan nilai Severity, 2. Mencari penyebab, 3. Menentukan nilai Occurance, 4. Mengidentifikasi sistem kontrol yang sudah ada (sudah ditetapkan), 5. Menentukan nilai Detection, 6. Menentukan nilai RPN (Risk Priority Number) dan akhirnya 7. Menentukan tindakan perbaikan bila nilai RPN tinggi.
3 FMEA Pada Sepeda Motor Honda Absolute Revo Produksi Tahun Potensi Modus Kegagalan (Potential Failure Mode) Potensi Modus Kegagalan adalah suatu modus kegagalan yang ditemukan pada suatu kegagalan dan penyebab dari kegagalan tersebut. Jenis kegagalan yang sering terjadi antara lain: 1. Cracked (retak) - Retak dapat terjadi pada pelk dan pangkal knalpot. 2. Leaking (kebocoran) - Biasa terjadi pada blok mesin. 3. Lossened (pelanggaran) - Pemakaian yang tidak semestinya, adu ketangkasan dan lain-lain. 4. Short Circuit (hubungan singkat elektrik) - Terjadi korsleting listrik pada kerangka dan kontrol panel. 5. Fracrured (patah) - Pelk Casting Wheel dapat terjadi patah 3.3 Potensi Pengaruh Kegagalan (Potential Effect of Failure) Akibat dari potensi kegagalan merupakan hasil dari sebab adanya potensi kegagalan atau diartikan sebagai kelanjutan dari kerusakan yang ada dan akan berakibat menjadi kerusakan yang lebih parah jika tidak adanya tindakan yang sesegera mungkin untuk menanggulanginya. Jenis jenis kerusakan akibat dari sebab kegagalan yang sering terjadi antara lain 1. Noise (bising) - Rantai keteng dan seal longgar 2. Erratic Operation (operasi yang tak menentu) - Suara mesin tersendat-sendat dan vacuum pada knalpot.
4 FMEA Pada Sepeda Motor Honda Absolute Revo Produksi Tahun Unstable (tidak stabil) - Karburator tersumbat, kendaraan terasa oleng saat dikendarai. 4. Rough (kasar) - Rantai dan gir roda kendur. 5. Leak (Bocor) - Seal-seal hidrolik pada shock breaker. Dalam melakukan analisa dan perhitungan potensi modus kegagalan dan potensi pengaruh kegagalan dapat dilakukan dengan mengikuti langkah-langkah yang akan memudahkan mendeteksi secara struktural yaitu dengan menghitung terlebih dahulu nilai severity, occurance, dan detection untuk menghasilkan nilai Risk Priority Number (RPN) adalah nilai terhadap resiko kegagalan yang diprioritaskan Severity (Fatal) Severity adalah sebuah penilaian pada tingkat keseriusan suatu efek atau akibat dari potensi kegagalan pada suatu komponen yang berpengaruh pada suatu hasil kerja mesin yang dianalisa/ diperiksa. Penentuan modus kegagalan fungsional berdasarkan persyaratan dan efeknya, karena modus kegagalan dalam satu komponen dapat menyebabkan modus kegagalan pada komponen yang lain. Oleh karena itu masing-masing modus kegagalan harus tercantum dalam intilah-istilah teknis dan fungsi. Efek akhir dari masing-masing modus kegagalan perlu dipertimbangkan. Sebuah
5 FMEA Pada Sepeda Motor Honda Absolute Revo Produksi Tahun efek kegagalan didefinisikan sebagai hasil dari modus kegagalan pada fungsi sistem seperti yang dirasakan oleh pengguna. Dengan cara ini akan lebih mudah untuk menulis dalam hal apa yang pengguna dapatkan berdasarkan melihat atau pengalaman. Contoh efek kegagalan adalah kebisingan atau bahkan cedera pada pengguna. Setiap efek diberi nomor kefatalan (S) dari 1 (tidak berbahaya) sampai 10 (kritis). Angka-angka ini membantu seorang insinyur untuk memprioritaskan modus kegagalan dan efeknya Severity dapat dinilai pada skala 1 sampai 10. tabel ranking severity dapat dilihat dibawah ini:
6 FMEA Pada Sepeda Motor Honda Absolute Revo Produksi Tahun Tabel 3.1 Severity Efek Kriteria Peringkat Bahaya tanpa tandatanda Bahaya dengan tandatanda Sangat tinggi Tinggi Sedang Rendah Sangat rendah Kecil Kegagalan sangat tinggi, dapat menggagalkan sistem dan membahayakan operator mesin, tetapi tidak ada tandatanda kerusakan sebelumnya Kegagalan sangat tinggi, dapat menggagalkan system, dan membahayakan operator mesin, dengan adanya tanda-tanda kerusakan sebelumnya Mesin tidak dapat beroperasi dengan optimal karena ada gangguan mayor, tingkat performa menurun sehingga hasil kerja yang dihasilkan tidak memuaskan. Hilangnya fungsi utama mesin. Mesin tidak dapat beroperasi dengan optimal karena adanya gangguan minor, tingkat performa menurun. Mesin dapat dioperasikan, namun ada gangguan minor, dan beberapa alat tidak dapat dioperasikan. Mesin dapat beroperasi pada penurunan tingkat performa sehingga hasil kerja mesin tidak memuaskan. Mesin dapat beroperasi dengan baik, namun masih ada tanda-tanda kerusakan-kerusakan minor dari mesin. Adanya kesalahan dalam penyetelan-penyetelan kecil Mesin dapat beroperasi dengan baik, namun masih ada tanda-tanda beberapa kerusakan-kerusakan minor dari mesin. Adanya kesalahan dalam penyetelan-penyetelan kecil Sangat kecil None No effect Sumber: Buku FMEA pengarang Kenneth Crow Mesin dapat beroperasi dengan baik, dengan gangguan yang sangat minimal. 2 1
7 FMEA Pada Sepeda Motor Honda Absolute Revo Produksi Tahun Potensi Penyebab / Mekanisme Kegagalan (Potential Cause/ Mechanism of Failure) Potensi kegagalan jenis ini dapat diketahui dari penyebab kegagalan yang kemudian di analisa dan diteliti sehingga didapatkan secara mekanis kesalahan atau kegagalan dari suatu alat itu dapat terjadi / indikasi kelemahan desain. Jenis-jenis kegagalan yang sering terjadi antara lain: 1. Kelebihan tegangan/ beban 2. Kesalahan dalam penggolongan material 3. Tidak mencukupi instruksi perawatan 4. Kemampuan untuk sistem pelumasan tidak cukup Jenis jenis kesalahan atau kegagalan mekanis yang sering terjadi antara lain: 1. Fatigue (Robek) - Pada bagian body cover 2. Wear (Aus) - rantai dan gir roda, kampas rem. 3. Corrotion (Korosi) - Tangkai knalpot yang tidak dilapisi chrom. 4. Creep (Pergerakan) - Posisi as roda belakang yang bergerak akibat tarikan rantai.
8 FMEA Pada Sepeda Motor Honda Absolute Revo Produksi Tahun Occurence (Kejadian) Adalah sebuah penilaian dengan tingkatan tertentu untuk menemukan sebab kerusakan secara mekanis yang akan terjadi pada alat tersebut. Ini dapat dilakukan dengan melihat produk atau proses yang serupa dan kegagalan yang telah didokumentasikan. Dan penyebab kegagalan dipandang sebagai kelemahan desain. Cara untuk menghitung dan mengetahui peringkat nilai occurrence: Ppk Z 3 Ref. [ Potential Failure and Effect Analysis Automotive Industry Action Group (AAIG) : 71] Dimana, Z x Ref. (Ronald E Walpole, Ilmu Peluang dan Statistik untuk Insinyur Dan Ilmuwan, TIB : 243) n. p 2 n. p.( 1 p ) 2 n. p. q
9 FMEA Pada Sepeda Motor Honda Absolute Revo Produksi Tahun Keterangan: Ppk = Probability Proses Control Z = Distribusi normal x = waktu terjadi n = Frekuensi kegagalan dalam satu tahun p = Peluang kegagalan pertahun (x/12). Probabilitas yang sukses q = Probabilitas yang gagal (q = 1 p) σ = Simpangan baku µ = Nilai tengah Tabel 3.2 Occurrence Peluang Kegagalan Kemungkinan Gagal Prosentase Ppk Peringkat Sangat Tinggi > 100 per 1000 jam 10% < 0, per 1000 jam 5% > 0,55 9 Tinggi 20 per 1000 jam 2% > 0, per 1000 jam 1% > 0, per 1000 jam 0.5% > 0,94 6 Sedang 2 per 1000 jam 0.2% > 1, per 1000 jam 0.1% > 1,10 4 Rendah 0.5 per 1000 jam 0.05% > 1, per 1000 jam 0.01% > 1,30 2 Terkontrol 0.01 per 1000 jam 0.00% > 1,67 1 Sumber: Buku FMEA pengarang Kenneth Crow
10 FMEA Pada Sepeda Motor Honda Absolute Revo Produksi Tahun Pengendalian Saat Ini (Current Control) Adalah bentuk perlakuan terhadap setiap kejadian untuk melakukan pengendalian proses yang sedang berjalan. Yaitu bagaimana cara penaggulangan dalam menyelesaikan permasalahan yang ada dengan cara mendesain atau merencanakan suatu perubahan atau tindakan perbaikan menuju hasil kerja yang lebih baik, sehingga kegagalan pada alat tidak lagi timbul atau setidaknya mengurangi angka kejadian terjadinya kerusakan. Ada tiga jenis dari bentuk pengendalian yang dapat dipertimbangkan: 1. Mencegah mekanisme penyebab atau sebab akibat kegagalan dari suatu kejadian kerusakan serta menurunkan angka kejadian kegagalan 2. Menemukan penyebab mekanis yang menimbulkan kerusakan dan ditindak lanjuti ke tindakan perbaikan 3. Menemukan sebab kegagalan Detection (Temuan) Adalah suatu penilaian untuk menemukan potensi penyebab mekanis yang menimbulkan kerusakan. Ketika tindakan yang tepat telah ditentukan, maka perlu untuk menguji efisiensi dan verifikasi desain untuk menemukan metode pemeriksaan yang tepat untuk dipilih.
11 FMEA Pada Sepeda Motor Honda Absolute Revo Produksi Tahun Tabel 3.2 Detection Deteksi Kriteria : Kecendrungan Kontrol Desain Peringkat Ketidakpastian mutlak Sangat jauh Jauh Sangat rendah Control desain tidak dapat mendeteksi potensi sebab kerusakan mekanis dan kerusakan berikutnya atau tidak adanya control desain. Sangat jauh kemungkinannya kontrol desain akan menemukan potensi sebab kerusakan mekanis atau Jauh/tipis kemungkinannya control desain akan menemukan potensi sebab kerusakan mekanis atau Sangat rendah kemungkinannya control desain akan menemukan potensi sebab kerusakan mekanis atau Rendah Sedang Sangat sedang Rendah kemungkinannya control desain akan menemukan potensi sebab kerusakan mekanis atau Sedang kemungkinannya control desain akan menemukan potensi sebab kerusakan mekanis atau Sangat sedang kemungkinannya control desain akan menemukan potensi sebab kerusakan mekanis atau Tinggi kemungkinannya control desain akan Tinggi menemukan potensi sebab kerusakan mekanis atau Sangat tinggi kemungkinannya control desain akan Sangat tinggi menemukan potensi sebab kerusakan mekanis atau Control desain hampir pasti dapat menemukan Hampir pasti potensi sebab kerusakan mekanis atau sebab kegagalan berikutnya. Sumber: Buku FMEA pengarang Kenneth Crow Risk Priority Number (RPN) RPN (Risk Priority Number) adalah merupakan hasil kali dari angka : Severity (S), Occurrence (O), dan Detection (D). Sebagai peringkat terhadap hasil kerja atau desain yang telah diadakan penelitian terhadap alat atau mesin kerja tersebut. RPN = S x O x D
12 FMEA Pada Sepeda Motor Honda Absolute Revo Produksi Tahun Setelah nilai-nilai ini diaklokasikan, disarankan tindakan dengan target, tenggung jawab dan tanggal pelaksanaan dicatat. Tindakan ini dapat mencakup pemeriksaan khusus, pengujian atau prosedur mutu, desain ulang (seperti pemilihan komponen baru), menambah redundansi dan membatasi tekanan lingkungan atau jangkauan operasi. Pengujian ini lebih sering dimasukkan ke dalam grafik untuk memudahkan visualisasi. Setiap kali sebuah desain atau proses mengalami perubahan, sebuah FMEA harus di update. Beberapa pemikiran logis tetapi penting muncul dalam konsep pemikiran FMEA adalah: 1. Cobalah untuk menghilangkan mode kegagalan (beberapa kegagalan lebih dicegah dari pada yang lain) 2. Minimalkan kefatalan kegagalan 3. Mengurangi terjadinya modus kegagalan 4. Meningkatkan deteksi 3.7 Metode Penelitian Langkah-langkah yang dilakukan dalam rangka analisa perawatan dan perbaikan dengan metode FMEA ini adalah menjalankan progress yang ditentukan untuk mempermudah dan terarah setiap kegiatan penelitian agar terarah dan tepat sesuai dengan sasaran yang diinginkan Prosedur Pengumpulan Data Data yang diperoleh sebagai bahan dalam melakukan analisa dan perhitungan adalah mencari landasan teori tentang sepeda motor Honda Absolute Revo 2009 dari beberapa buku
13 FMEA Pada Sepeda Motor Honda Absolute Revo Produksi Tahun panduan pemilik kendaraan, dan buku perawatannya, serta bukubuku perawatan sepeda motor yang ada dipasaran. Dan juga buku landasan teori metode FMEA dan penerapannya dalam melakukan analisa dan perhitungan. Metode observasi dilapangan pun kami lakukan dengan cara mendata setiap kegiatan perawatan dan perbaikan yang dilakukan oleh bengkel resmi Honda (AHASS) dalam melakukan pelayanan perawatan khusus sepeda motor Honda, data yang kami peroleh yaitu dari buku registrasi bengkel adalah dalam kurun waktu tertentu sepeda motor jenis Honda Absolute Revo 2009 ini mendapat perlakuan perawatan dan atau perbaikan di bagian komponen apa saja, dan nilainya dirata-rata untuk dijadikan angka umur pakai yang akan menjadi dasar atau bahan dalam melakukan analisa dan perhitungan Alat dan Bahan Alat dan bahan yang digunakan untuk membantu dalam melakukan analisa dan perhitungan adalah Microsoft Excel 2007 yang sangat membantu penulis dalam kalkulasi angka hasil analisa yang akan memperoleh nilai-nilai yang menjadi kesimpulan akhir dari penelitian, dan juga sangat terbantu dengan pembuatan grafik dan tabel menggunakan software ini. Sehingga menjadi lebih mudah dalam pembacaan hasil akhir penelitian dengan diwakilkan dengan tabel dan grafik yang dibuat.
14 FMEA Pada Sepeda Motor Honda Absolute Revo Produksi Tahun Diagram Alir Berikut adalah gambaran langkah kerja yang dilakukan untuk memperoleh hasil akhir dengan menjalankan urutan pekerjaan agar lebih terorganisir. PENGUMPULAN DATA LANDASAN TEORI (alat dan metode yang digunakan) OBSERVASI LAPANGAN (rata-rata umur pakai komponen) KONSULTASI DAN BIMBINGAN PENGOLAHAN DATA NILAI SEVERITY NILAI OCCURENCE NILAI DETECTION NILAI RPN TABEL RPN GRAFIK RPN KESIMPULAN
BAB IV PERHITUNGAN DAN ANALISA DATA
BAB IV PERHITUNGAN DAN ANALISA DATA 4.1. Menentukan Nilai Severity, Occurrence, Detection dan RPN 4.1.1 Oli dan Filter Hidrolik Kotor Kerusakan pada oli dan filter hidrolik dapat menyebabkan kenaikan temperature
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH
55 BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 3.1 Diagram Alir Penelitian Gambar 3.1 Diagram Alir Penelitian 56 3.2 Langkah-langkah Penelitian Dalam melakukan penelitian, terdapat beberapa kegiatan untuk dapat
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Tinjauan Umum Forklift Elektrik Nichiyu FB20-75C Forklift elektrik Nichiyu FB20-75C adalah salah satu produk dari Mitsubishi Nichiyu Forklift CO., LTD. Forklift ini merupakan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Setiap produk diharapkan dapat memenuhi kebutuhankebutuhan konsumen. Salah satu hal yang menjadi kebutuhan konsumen yaitu kualitas produk yang digunakan.
Lebih terperinciBAB IV PENGUMPULAN DAN ANALISA HASIL PENGOLAHAN DATA. Dari hasil pengamatan langsung dan dokumen maintenance didapat datadata
BAB IV PENGUMPULAN DAN ANALISA HASIL PENGOLAHAN DATA 4.1 Data dan Analisa Hasil Pengamatan Dari hasil pengamatan langsung dan dokumen maintenance didapat datadata sebagai berikut: Tabel 4.1 Data Hasil
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Gambar 3.1 Flow Chart Metodologi Penelitian Metodologi penelitian perlu ditentukan terlebih dahulu, agar di dalam mencari solusi untuk memecahkan masalah lebih terarah dan
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Perancangan Kerja Perancangan kerja merupakan disiplin ilmu yang dirancang untuk memberikan pengetahuan mengenai prinsip dan prosedur yang harus dilaksanakan dalam upaya memahami
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Gambar 3.1 Flow Chart Metodologi Penelitian Metodologi penelitian perlu ditentukan agar di dalam mencari solusi untuk memecahkan masalah lebih terarah dan mempermudah proses
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Tahap Pendahuluan Tahap pendahuluan terdiri dari empat langkah utama yaitu pengamatan awal, perumusan masalah, menentukan tujuan penelitan dan menentukan batasan masalah.
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. berperan penting dalam perusahaan selain manajemen sumber daya manusia,
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Tinjauan Manajemen Operasi 2.1.1 Konsep Manajemen Operasi Manajemen operasi merupakan salah satu fungsi bisnis yang sangat berperan penting dalam perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Dalam suatu perusahaan atau industri pasti menggunakan suatu peralatan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam suatu perusahaan atau industri pasti menggunakan suatu peralatan untuk mencapai suatu tujuan. Peralatan tersebut dapat berupa mesin yang bekerja sendiri
Lebih terperinciBab 3 Metodologi Pemecahan Masalah
Bab 3 Metodologi Pemecahan Masalah 3.1. Flowchart Pemecahan Masalah Agar penelitian ini berjalan dengan sistematis, maka sebelumnya penulis membuat perencanaan tentang langkah-langkah pemecahan masalah
Lebih terperinciBAB V ANALISA HASIL. terbanyak dari Transmission Case (XCR) adalah sebagai berikut :
BAB V ANALISA HASIL 5.1 Jenis Cacat Dari pengolahan data yang telah dilakukan, maka diambil 3 jenis cacat terbanyak dari Transmission Case (XCR) adalah sebagai berikut : a. Bocor (35,8%) Jenis cacat bocor
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada bab ini akan dijelaskan langkah-langkah penelitian yang dilakukan. 3.1 Flow Chart
32 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini akan dijelaskan langkah-langkah penelitian yang dilakukan. 3.1 Flow Chart Mulai Survey Perusahaan Identifikasi Maslah Rumuskan Masalah Menetapkan Tujuan Pengumpulan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Subjek dan Objek Penelitian Subjek penelitian ini adalah proses produksi di PT. XY, sedangkan objek penelitian ini adalah perbaikan dan meminimalisir masalah pada proses produksi
Lebih terperinciRekayasa Perawatan Dengan Metode FMEA Untuk Mesin Blistering Noack DPN 760 Di PT. Pharos Indonesia
Rekayasa Perawatan Dengan Metode FMEA Untuk Mesin Blistering Noack DPN 760 Di PT. Pharos Indonesia SKRIPSI Dbuat Sebagai Salah Satu Syarat Dalam Meraih Gelar Sarjana (S-1) Di Universitas Mercubuana CHANDRA
Lebih terperinciPENENTUAN PRIORITAS MODE KEGAGALAN PENYEBAB KECACATAN PRODUK DENGAN ANOVA (STUDI KASUS: CV. PUTRA NUGRAHA TRIYAGAN)
PENENTUAN PRIORITAS MODE KEGAGALAN PENYEBAB KECACATAN PRODUK DENGAN ANOVA (STUDI KASUS: CV. PUTRA NUGRAHA TRIYAGAN) Ida Nursanti 1*, Dimas Wisnu AJi 2 Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas
Lebih terperinciAnalisis Keandalan Pada Boiler PLTU dengan Menggunakan Metode Failure Mode Effect Analysis (FMEA)
Analisis Keandalan Pada Boiler PLTU dengan Menggunakan Metode Failure Mode Effect Analysis (FMEA) Weta Hary Wahyunugraha 2209100037 Teknik Sistem Pengaturan Jurusan Teknik Elektro Institut Teknologi Sepuluh
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) Definisi Failure Mode and Effect Analysis (FMEA)
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) 2.1.1 Definisi Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) Teknik engineering yang digunakan untuk menetapkan, mengidentifikasikan, dan menghilangkan
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
26 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN MULAI STUDI PENDAHULUAN STUDI PUSTAKA IDENTIFIKASI MASALAH PENGUMPULAN DATA Data Primer Data Sekunder PENGOLAHAN DATA DAN ANALISA Diagram Paretto Diagram Fishbone FMEA Merancang
Lebih terperinciPembimbing : Bpk. Ir Arie Indartono MT Bpk. Projek Priyongo SL ST MT
BAB 1 BAB 2 PRESENTASI SIDANG TUGAS AKHIR ANALISA KEANDALAN PADA INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH DENGAN METODE FAILURE MODE EFFECT & ANALYSIS (FMEA) DALAM MERENCANAKAN STRATEGI PREVENTIVE MAINTENANCE (Studi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pada bab ini dijabarkan tentang tinjauan pustaka yang digunakan sebagai acuan dalam menyelesaikan permasalahan yang ada. II.1 Sejarah FMEA (Failure Mode and Effect Analysis) Didalam
Lebih terperinciANALISA DAMPAK KEGAGALAN PROSES PRODUKSI TERHADAP KERUSAKAN PRODUK BAN DENGAN METODE FMEA ( FAILURE MODE AND EFFECT ANALYSIS
ANALISA DAMPAK KEGAGALAN PROSES PRODUKSI TERHADAP KERUSAKAN PRODUK BAN DENGAN METODE FMEA ( FAILURE MODE AND EFFECT ANALYSIS ) DI PT. GAJAH TUNGGAL, Tbk TANGERANG PROPOSAL SKRIPSI Diajukan Oleh : AGUNG
Lebih terperinciKATA PENGANTAR DAN UCAPAN TERIMAKASIH DAFTAR ISI
ABSTRAK PT Kandakawana Sakti bergerak pada bidang pengecatan yang berspesialisasi pada pengecatan body motor Honda. Penelitian ini diawali dengan masalah tingginya produk cacat yang dihasilkan dan kegagalan
Lebih terperinciBAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH
BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1 Penetapan Kriteria Optimasi Setelah mengevaluasi berbagai data-data kegiatan produksi, penulis mengusulkan dasar evaluasi untuk mengoptimalkan sistem produksi produk
Lebih terperinciADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL. HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI. HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS KATA PENGANTAR...
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL. HALAMAN PENGESAHAN. HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS KATA PENGANTAR... ABSTRAK.. ABSTRACT DAFTAR ISI DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR.. DAFTAR LAMPIRAN... i ii iii iv viii ix x xv
Lebih terperinciBAB II MESIN DIESEL DETROIT INLINE Mesin diesel merupakan mesin pembakaran dalam (Internal Combustion
BAB II MESIN DIESEL DETROIT INLINE 6-71 Mesin diesel merupakan mesin pembakaran dalam (Internal Combustion Engine) yang menggunakan diesel sebagai bahan bakar dan dinyalakan oleh kompresi gas pada tekanan
Lebih terperinciANALISIS DATA. Universitas Indonesia. Peningkatan kualitas..., Wilson Kosasih, FT UI, 2009
ANALISIS DATA 4.1 FASE ANALISA Fase ini merupakan fase mencari dan menentukan akar sebab dari suatu masalah. Kemudian, dilakukan brainstroming dengan pihak perusahaan untuk mengidentifikasi akar permasalahan
Lebih terperinciBAB V ANALISA DAN INTEPRETASI
56 BAB V ANALISA DAN INTEPRETASI Pada Bab ini dibahas tahap Analyze (A), Improve (I), dan Control (C) dalam pengendalian kualitas terus menerus DMAIC sebagai langkah lanjutan dari kedua tahap sebelumnya.
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. karena apabila diterapkan secara rinci antara produsen dan konsumen akan terjadi
8 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Kualitas Kualitas merupakan ukuran yang tidak dapat didefinisikan secara umum, karena apabila diterapkan secara rinci antara produsen dan konsumen akan terjadi perspektif yang
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Pemeliharaan Adalah suatu kegiatan untuk memelihara dan menjaga fasilitas yang ada serta memperbaiki, melakukan penyesuaian atau penggantian yang diperlukan untuk mendapatkan
Lebih terperinciUSULAN PERBAIKAN KECELAKAAN KERJA DI TERMINAL PETIKEMAS KOJA BERDASARKAN METODE FMEA (FAILURE MODE AND EFFECT ANALYSIS)
USULAN PERBAIKAN KECELAKAAN KERJA DI TERMINAL PETIKEMAS KOJA BERDASARKAN METODE FMEA (FAILURE MODE AND EFFECT ANALYSIS) Disusun Oleh: Annisa Alfani Biyanni 30411950 Pembimbing: I. Dr. Ir. Budi Hermana,
Lebih terperinciBAB V ANALISA HASIL. permukaan material terlihat bercak atau noda keputih-putihan. Bercak atau
BAB V ANALISA HASIL 5.1 Definisi Cacat a. Belang Dari hasil pengolahan data sebelumnya terlihat bahwa jenis cacat belang merupakan jenis cacat terbanyak. Jenis cacat belang merupakan jenis cacat dimana
Lebih terperinciTUGAS AKHIR ANALISA LAJU KERUSAKAN TOP DRIVE MENGGUNAKAN METODE FAILURE MODE AND EFFECT ANALYSIS DI PT. TESCO INDONESIA
TUGAS AKHIR ANALISA LAJU KERUSAKAN TOP DRIVE MENGGUNAKAN METODE FAILURE MODE AND EFFECT ANALYSIS DI PT. TESCO INDONESIA Diajukan Guna Melengkapi Sebagai Syarat Dalam Mencapai Gelar Sarjana Strata Satu
Lebih terperinciDAFTAR ISI. HALAMAN PENGAKUAN... ii. SURAT PENGAMBILAN DATA DARI PERUSAHAAN... iii. HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING... iv. HALAMAN PERSEMBAHAN...
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGAKUAN... ii SURAT PENGAMBILAN DATA DARI PERUSAHAAN... iii HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING... iv HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI... v HALAMAN PERSEMBAHAN... vi HALAMAN
Lebih terperinciBAB V HASIL ANALISA DAN PEMBAHASAN
BAB V HASIL ANALISA DAN PEMBAHASAN 5.1 Jenis Cacat Berdasarkan hasil dari diagram pareto yang telah dibuat, dapat dilihat persentase masing-masing jenis cacat, yaitu cacat Haze dengan persentase sebesar
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian merupakan suatu tahap - tahap yang harus ditetapkan terlebih dahulu sebelum melakukan pemecahan suatu masalah yang akan dilakukan dalam melakukan suatu
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sejarah FMEA (Falilure Mode and Effect Analysis) FMEA (Failure Mode and Effect Analysis) pada awalnya dibuat oleh Aerospace Industry pada tahun 1960-an. FMEA mulai digunakan oleh
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terkait Dari topik yang akan penulis ambil untuk penelitian ini, penulis mencari beberapa penelitian sebelumnya yang pernah dilakukan untuk dijadikan referensi. Diharapkan
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2.1. Tinjauan Pustaka Pada subbab ini akan dijelaskan mengenai penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti sebelumnya dengan topik yang sama dibandingkan dengan
Lebih terperinciBAB 4 PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA
37 BAB 4 PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA 4.1 Pengumpulan Data Data-data yang diperlukan dalam pembuatan skripsi ini terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer bertujuan untuk membuktikan adanya
Lebih terperinciANALISA KERUSAKAN PADA FORKLIFT ELEKTRIK NICHIYU FB20-75C DENGAN METODE FMEA
1 JTM Vol. 05, No. 1, Februari 2016 ANALISA KERUSAKAN PADA FORKLIFT ELEKTRIK NICHIYU FB20-75C DENGAN METODE FMEA Heri Suwandono Program Studi Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Mercu Buana Email:
Lebih terperinciUNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Industri Tugas Akhir Semester Genap tahun 2007/2008
UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Industri Tugas Akhir Semester Genap tahun 2007/2008 Peningkatan kualitas untuk produk keranjang baju menggunakan SPC di PT. Surya Millinia Abadi Vicky 0800735993
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. pengertian yang satu hampir sama dengan definisi atau pengertian yang lain. Pengertian
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Kualitas Ada banyak sekali definisi dan pengertian kualitas, yang sebenarnya definisi atau pengertian yang satu hampir sama dengan definisi atau pengertian yang lain.
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian ini menggambarkan langkah-langkah atau kerangka pikir yang akan dijalankan pada penelitian ini. Tujuan dari pembuatan metodologi penelitian ini adalah
Lebih terperinciFMEA SEBAGAI ALAT ANALISA RISIKO MODA KEGAGALAN PADA MAGNETIC FORCE WELDING MACHINE ME-27.1
ISSN 1979-2409 FMEA SEBAGAI ALAT ANALISA RISIKO MODA KEGAGALAN PADA MAGNETIC FORCE WELDING MACHINE ME-27.1 Iwan Setiawan Pusat Teknologi Bahan Bakar Nuklir, Kawasan Puspiptek, Serpong ABSTRAK FMEA SEBAGAI
Lebih terperinciANALISIS PENYEBAB DEFECT PADA PROSES PRODUKSI FRESTEA JASMINE RGB 220 ML LINE 8 PT. COCA COLA AMATIL INDONESIA CENTRAL JAVA
ANALISIS PENYEBAB DEFECT PADA PROSES PRODUKSI FRESTEA JASMINE RGB 220 ML LINE 8 PT. COCA COLA AMATIL INDONESIA CENTRAL JAVA Pringgo Widyo Laksono 1, Mega Aria Pratama 2 1,2 Laboratorium Sistem Produksi,
Lebih terperinciPANDUAN ANALISIS MODUS KEGAGALAN & DAMPAK (AMKD) Failure Mode,Effect and Analysis (FMEA)
PANDUAN ANALISIS MODUS KEGAGALAN & DAMPAK (AMKD) Failure Mode,Effect and Analysis (FMEA) RSU ATTUROTS AL ISLAMY SLEMAN 2015 DAFTAR ISI DAFTAR ISI...2 BAB I. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG...3 B. TUJUAN...3
Lebih terperinciBAB V ANALISA HASIL. perbaikan. Usulan perbaikan terhadap proses produksi JK-6050 dapat dilihat pada. Tabel 5. 1 Urutan Risk Priority Number
BAB V ANALISA HASIL 5.1 Analisa Berdasarkan penilaian RPN yang telah didapat, perbaikan yang akan dilakukan berdasarkan penyebab kegagalan yang telah dianalisis berdasarkan FMEA sehingga diketahui permasalahan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 PENGERTIAN PRODUK Produk merupakan sesuatu yang dapat dirasakan manfaatnya oleh konsumen untuk memenuhi kebutuhannya. Perusahaan dituntut untuk menciptakan suatu produk yang sesuai
Lebih terperinciANALISIS HAMBATAN DAN REKOMENDASI SOLUSI PADA PROSES OUTBOUND LOGISTIC PT XYZ DENGAN SEVEN TOOLS DAN FMEA
ANALISIS HAMBATAN DAN REKOMENDASI SOLUSI PADA PROSES OUTBOUND LOGISTIC PT DENGAN SEVEN TOOLS DAN FMEA Faisal Waisul Kurni Rusmana 1), Syarif Hidayat. 2), 1),2) Teknik Industri, Fakultas Sains dan Teknologi,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri atau perindustrian merupakan sebuah kegiatan ekonomi yang tidak hanya melakukan pengolahan bahan baku menjadi produk yang memiliki nilai lebih dalam penggunaannya
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada saat sekarang ini, perusahaan manufaktur yang bergerak di bidang produksi peralatan medis menghadapi tantangan yang berat antara lain: regulasi/peraturan yang
Lebih terperinciBAB V ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN
BAB V ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN 5.1 Analisa Penyebab Kegagalan Produk Berdasarkan pengolahan data yang telah dilakukan dengan menggunakan metode Failure Mode And Effect Analysis (FMEA) didapatkan hasil
Lebih terperinciBAB II TEORI DASAR PROSES PENILAIAN KESELAMATAN
BAB II TEORI DASAR PROSES PENILAIAN KESELAMATAN 2.1 PENDAHULUAN SAE ARP4761 dikeluarkan oleh SAE (Society for Automotive Engineers) International The Engineering Society for Advancing Mobility Land Sea
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini menguraikan metodologi yang akan dilakukan dari awal penelitian sampai akhir dari penelitian tersebut. Metodologi digunakan untuk mengarahkan dan mempermudah proses
Lebih terperinciPenilaian Risiko pada Mesin Pendingin di Kapal Penangkap Ikan dengan Pendekatan FMEA
Penilaian Risiko pada Pendingin di Kapal Penangkap Ikan dengan Pendekatan FMEA 1 Yuniar E. Priharanto, 1 M. Zaki Latif A., 1 Akhmad Nurfauzi, 2 Rahmad Surya HS. 1. Politeknik Kelautan dan Perikanan Sorong,
Lebih terperinciBAB V PENGOLAHAN DATA DAN PERBAIKAN. pada define dan hasil pengukuran (measure) pada permasalahan yang telah
BAB V PENGOLAHAN DATA DAN PERBAIKAN Pembahasan pada bab ini menanalisa hasil pendefinisian permasalahan pada define dan hasil pengukuran (measure) pada permasalahan yang telah ditetapkan. 5.1 Analyze Dengan
Lebih terperinciGambar 3.1 Diagram Alir Sistematika Pemecahan Masalah
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian merupakan metode berpikir untuk menghasilkan tahapan-tahapan yang harus ditetapkan oleh peneliti dalam proses penelitian. Berikut adalah tahapan-tahapan
Lebih terperinciPENGGUNAAN FMEA DALAM MENGIDENTIFIKASI RESIKO KEGAGALAN PROSES PRODUKSI SARUNG ATM (ALAT TENUN MESIN) (STUDI KASUS PT. ASAPUTEX JAYA TEGAL)
PENGGUNAAN FMEA DALAM MENGIDENTIFIKASI RESIKO KEGAGALAN PROSES PRODUKSI SARUNG ATM (ALAT TENUN MESIN) (STUDI KASUS PT. ASAPUTEX JAYA TEGAL) Nia Budi Puspitasari, Arif Martanto *) 1,2) Program Studi Teknik
Lebih terperinciSeminar Nasional IENACO 2015 ISSN PENJADWALAN PERAWATAN MESIN DIVISI PIPA (STUDY KASUS DI PT. X)
PENJADWALAN PERAWATAN MESIN DIVISI PIPA (STUDY KASUS DI PT. X) Robert Triatmaja 1*, LM.Hadi Santosa 2, Ig.Joko Mulyono 3 1,2,3 Program Studi Teknik Industri,Fakultas Teknik Universitas Katolik Widya Mandala
Lebih terperinciUSULAN PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK STANG ENGKOL DI PRODUSEN SENJATA MENGGUNAKAN METODE FAILURE MODE EFFECT ANALYSIS DAN FAULT TREE ANALYSIS (FTA)
Reka Integra ISSN: 2338-5081 Jurusan Teknik Industri Itenas.02 Vol.4 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Aprili 2016 USULAN PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK STANG ENGKOL DI PRODUSEN SENJATA MENGGUNAKAN
Lebih terperinciBAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Pengumpulan Data Pengumpulan data dilakukan di awal yang kemudian diolah dan diproses menjadi informasi yang berguna. Sebelum dilakukan pengumpulan data langkah pertama yang
Lebih terperinciABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK CV. Kembar Jaya merupakan perusahaan manufaktur yang bergerak di bidang pengecoran dan menghasilkan berbagai jenis produk berbahan logam (jenis produk yang diproduksi sesuai dengan pesanan). Pengecoran
Lebih terperinciBAB V ANALISIS HASIL
49 BAB V ANALISIS HASIL 5.1. Pembahasan Pengolahan data dilakukan berdasarkan record non-conformance/defective yang disusun dalam tabel potensi dan efek kegagalan sebagai berikut : Tabel 5.1 Potential
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 1.1 Kualitas 1.1.1 Pengertian Kualitas Kualitas menurut Gaspersz (2001) memiliki dua definisi yaitu definisi konvensional dan definisi strategik. Kualitas yang menggambarkan karakteristik
Lebih terperinciPengukuran Kapabilitas Proses produksi kacang garing Cont d.
Pengukuran Kapabilitas Proses produksi kacang garing Cont d. Langkah Tindakan Persamaan Hasil 1 Proses apa yang ingin diketahui? Produk kacang garing 2 Berapa jumlah Standart inventory (safety stock )?
Lebih terperinciPERANCANGAN RCM UNTUK MENGURANGI DOWNTIME MESIN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR ALUMINIUM RCM TO REDUCE DOWNTIME MACHINE AT ALUMINIUM MANUFACTURING
PERANCANGAN RCM UNTUK MENGURANGI DOWNTIME MESIN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR ALUMINIUM RCM TO REDUCE DOWNTIME MACHINE AT ALUMINIUM MANUFACTURING Herry Christian Palit 1, *), Winny Sutanto 2) 1) Industrial
Lebih terperinciBAB 3 LANDASAN TEORI
BAB 3 LANDASAN TEORI 3.1. Manajemen Risiko Beberapa definisi mengenai manajemen risiko dapat dijelaskan sebagai berikut : a. Manajemen risiko merupakan suatu proses yang berfokus pada perencanaan (Risk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan kapasitas kecil hingga berkapasitas sangat besar dapat menjadi indikator
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dengan banyaknya pembangunan gudang-gudang industri, mulai dari gudang dengan kapasitas kecil hingga berkapasitas sangat besar dapat menjadi indikator perkembangan
Lebih terperinciProsiding Teknik Industri ISSN:
Prosiding Teknik Industri ISSN: 2460-7860 Pengendalian Kualitas Proses Pembuatan Obat Solid X dengan Metode Failure Mode And Effect Analysis (Fmea) Quality Control Process of Making Solid X Medical with
Lebih terperinciSeminar Nasional IENACO 2016 ISSN:
ANALISIS TINGKAT RESIKO KEGAGALAN PROSES PRODUKSI PASTED BAG KEMASAN SEMEN DENGAN METODE FMEA (Studi Kasus: Pabrik Kantong PT. Semen Padang) Rizki Alfi, M. Harif Sistem Produksi Industri, Akademi Teknologi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada masa sekarang ini setiap perusahaan yang bergerak di bidang sejenis dihadapkan pada tingkat persaingan yang semakin ketat dengan perubahanperubahan yang
Lebih terperinciBAB V HASIL DAN ANALISIS. Penyebab dari kegagalan yang dialami oleh APU unable to start atau tak bisa
BAB V HASIL DAN ANALISIS 5.1 Pembahasan FTA (Fault Tree Analysis) Penyebab dari kegagalan yang dialami oleh APU unable to start atau tak bisa dinyalakan. Dari beberapa penyebab yaitu: Test cell power lost
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Produk dan Kualitas Produk didefinisikan sebagai suatu hasil proses yang akan ditawarkan ke pasaran (market). Sedangkan Kualitas didefinisikan sebagai suatu konsep
Lebih terperinciPENINGKATAN KUALITAS PRODUK PADA MESIN PRODUKSI NONWOVEN SPUNBOND DENGAN MENGGUNAKAN METODE SEVEN TOOLS DAN FMEA
PENINGKATAN KUALITAS PRODUK PADA MESIN PRODUKSI NONWOVEN SPUNBOND DENGAN MENGGUNAKAN METODE SEVEN TOOLS DAN FMEA Mochammad Damaindra, Atikha Sidhi Cahyana Program studi Teknik Industri Universitas Muhammadiyah
Lebih terperinciBAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN
25 BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ALUR PROSES PRODUKSI Perawatan Berkala 40 Jam Pembersihan Conveyor Belt pengecekan ketajaman pisau. Mesin Tidak Rusak 8 Jam PengecekanTombo l-tombol Emergency Mesin
Lebih terperinciMODEL ALAT BANTU PENGAMBILAN KEPUTUSAN BERBASIS SPREADSHEET UNTUK ANALISIS RESIKO RANTAI PASOK BAHAN BAKU (Studi kasus PTEI)
MODEL ALAT BANTU PENGAMBILAN KEPUTUSAN BERBASIS SPREADSHEET UNTUK ANALISIS RESIKO RANTAI PASOK BAHAN BAKU (Studi kasus PTEI) Sutrisna Hariyati, Ahmad Rusdiansyah Program Studi Magister Manajemen Teknologi
Lebih terperinciTabel dan Grafik Pengukuran Sigma
Tabel dan Grafik Pengukuran Sigma 3 2.6771 2.5 2.2074 2.3429 2.4171 2 No. Jenis Komponen %Defect DPO DPMO Nilai Sigma 1 Plate 0.48 0.24 240000 2.2074 2 Bracket 0.40 0.2 200000 2.3429 3 Stiffener 0.24 0.12
Lebih terperinciIDENTIFIKASI KUALITAS PRODUK GENTENG BETON DENGAN METODE DMAIC DI UD.PAYUNG SIDOARJO. Dedy Ermanto Jurusan Teknik Industri FTI UPN Veteran Jawa Timur
1 IDENTIFIKASI KUALITAS PRODUK GENTENG BETON DENGAN METODE DMAIC DI UD.PAYUNG SIDOARJO Dedy Ermanto Jurusan Teknik Industri FTI UPN Veteran Jawa Timur ABSTRAK Adanya persaingan antar produk yang semakin
Lebih terperinciREDUCING DEFECTS AND COSTS OF POOR QUALITY OF WW GRAY ROYAL ROOF USING DMAIC AND FMEAP (FAILURE MODE AND EFFECT ANALYSIS PROCESS)
TUGAS AKHIR RI 1592 MENGURANGI JUMLAH CACAT DAN BIAYA KERUGIAN PADA PRODUK GENTENG WW ROYAL ABU-ABU DENGAN PENDEKATAN DMAIC DAN FMEAP (FAILURE MODE AND EFFECT ANALYSIS PROCESS) NOVEMIA PRANING H NRP 2502
Lebih terperinciUPAYA PENINGKATAN KUALITAS PRODUK MELALUI ANALISIS JENIS CACAT DENGAN MENGGUNAKAN METODE FMEA PADA PT XYZ
UPAYA PENINGKATAN KUALITAS PRODUK MELALUI ANALISIS JENIS CACAT DENGAN MENGGUNAKAN METODE FMEA PADA PT XYZ ABSTRACT - Farid Juliyanto 1, Evi Yuliawati Teknik Industri, e-mail 1 : farid.juliyanto@gmail.com
Lebih terperinciPERBAIKAN KUALITAS PRODUK UBIN SEMEN MENGGUNAKAN METODE FAILURE MODE AND EFFECT ANALYSIS DAN FAILURE TREE ANALYSIS DI INSTITUSI KERAMIK
Reka Integra ISSN: 2338-5081 Jurusan Teknik Industri Itenas No.02 Vol.4 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Aprili 2016 PERBAIKAN KUALITAS PRODUK UBIN SEMEN MENGGUNAKAN METODE FAILURE MODE AND EFFECT
Lebih terperinciBAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH
BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH Metodologi penelitian merupakan bagian penting dalam sebuah penelitian. Dengan metodologi penelitian, dapat dijelaskan tahapan-tahapan yang akan dilakukan dalam penelitian
Lebih terperinciPenjadwalan Pemeliharaan Mesin Pengelasan Titik Bergerak Menggunakan Metode Realibility Centered Maintenance (RCM)
Petunjuk Sitasi: Noor, A. M., Musafak, & Suhartini, N. (2017). Penjadwalan Pemeliharaan Mesin Pengelasan Titik Bergerak Menggunakan Metode Realibility Centered Maintenance (RCM). Prosiding SNTI dan SATELIT
Lebih terperinciBAB II MESIN DIESEL ISUZU 6RB1
BAB II MESIN DIESEL ISUZU 6RB1 Mesin diesel merupakan mesin pembakaran dalam (Internal Combution engine) yang menggunakan bahan bakar solar sebagai bahan bakarnya dan dinyalakan dengan bantuan kompresi
Lebih terperinciABSTRAK. Kata Kunci: Punch, Kualitas, DMAIC, Upaya Menekan Variasi Kualitas Produk
ABSTRAK PT Wahana Pancha Nugraha merupakan perusahaan manufaktur yang bergerak di bidang penyediaan permesinan dan sparepart untuk industri farmasi. Salah satu produk yang dihasilkan dari perusahaan ini
Lebih terperinciABSTRAK. Kata Kunci: Slide Bracket, Kualitas, Six Sigma, DMAIC, DPMO, Usulan Peningkatan Kualitas
ABSTRAK Peningkatan kualitas produk ataupun jasa yang dihasilkan merupakan sesuatu yang mutlak perlu dilakukan oleh setiap perusahaan untuk dapat bertahan di era yang semakin kompetitif ini. Penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tahapan Penelitian Penelitian ini secara garis besar mencoba menjelaskan langkah-langkah dalam mengevaluasi tingkat kecelakaan kerja yang bersumber dari bahaya unsafe condition
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN...
DAFTAR ISI COVER... I HALAMAN JUDUL... II LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING... III LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI... IV SURAT PERNYATAAN... V HALAMAN PERSEMBAHAN... VI HALAMAN MOTTO... VII KATA PENGANTAR... VIII
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kualitas. Kualitas merupakan faktor yang sangat menentukan keberhasilan suatu produk menembus pasarnya, disamping faktor lain seperti harga dan pelayanan. Pengendalian kualitas
Lebih terperinciANALISA FAKTOR PENYEBAB KEGAGALAN MESIN GRINDER PADA PROSES PRODUKSI PLASTIC FILM DI PT. MUTIARA HEXAGON
ANALISA FAKTOR PENYEBAB KEGAGALAN MESIN GRINDER PADA PROSES PRODUKSI PLASTIC FILM DI PT. MUTIARA HEXAGON Imam Hidayat, Swandya Eka Pratiwi Program Studi Teknik Mesin, Fakultas Teknik Universitas Mercu
Lebih terperinciABSTRAK. Kata kunci: analisa moda dan efek kegagalan, pakan ternak, pengendalian kualitas, mix up
1 ANALISA MODA DAN EFEK KEGAGALAN UNTUK MENGURANGI RISIKO TERJADINYA CACAT MIX UP PADA PAKAN TERNAK (Studi Kasus di PT. CHAROEN POKPHAND INDONESIA - semarang) Noor Charif Rachman; Dyah Ika Rinawati; Rani
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Kualitas Berikut adalah definisi kualitas menurt para ahli yaitu sebagai berikut : 1. Definisi kualitas menurut Garvin dan Davis dalam Nasution (2005) adalah suatu
Lebih terperinciTUGAS AKHIR. Ditulis untuk memenuhi sebagian persyaratan akademik guna memperoleh gelar Sarjana Teknik Strata Satu. Oleh: Nama : LEONARD NANDA
TUGAS AKHIR ANALISIS RISIKO KUALITAS PRODUK DALAM PROSES PRODUKSI MINIATUR BIS DENGAN METODE FAILURE MODE AND EFFECT ANALYSIS PADA USAHA KECIL MENENGAH NIKI KAYOE Ditulis untuk memenuhi sebagian persyaratan
Lebih terperinciBAB 4 PEMBAHASAN. Pengumpulan data dilakukan sebagai bahan pengolahan data yang perlu
48 BAB 4 PEMBAHASAN 4.1 Pengumpulan Data Pengumpulan data dilakukan sebagai bahan pengolahan data yang perlu dilakukan. Data-data yang dikumpulkan selama masa observasi adalah sebagai berikut : Data jumlah
Lebih terperinciBab III. Metodologi Penelitian. digunakan dalam penyelesaian masalah pada PT. Calvin Metal Products.
40 Bab III Metodologi Penelitian 3.1 Kerangka Penelitian Kerangka berpikir adalah rangkaian urutan-urutan langkah yang disusun secara sistematis dan dijadikan pedoman dalam melakukan penelitian, berikut
Lebih terperinciANALISA PENYEBAB KEGAGALAN PRODUK WOVEN BAG DENGAN MENGGUNAKAN METODE FAILURE MODE AND EFFECTS ANALYSIS (STUDI KASUS DI PT INDOMAJU TEXTINDO KUDUS)
C.2. Analisa Penyebab Kegagalan Produk Woven Bag dengan Menggunakan... (Diana Puspita Sari) ANALISA PENYEBAB KEGAGALAN PRODUK WOVEN BAG DENGAN MENGGUNAKAN METODE FAILURE MODE AND EFFECTS ANALYSIS (STUDI
Lebih terperinciBAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH
BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1 Penetapan Kriteria Optimasi Dasar evaluasi untuk mengoptimasi sistem produksi percetakan koran Lampung Post pada PT. Masa Kini Mandiri yaitu dengan menggunakan metode
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian PT. Abdi Juang Investama bergerak di bidang pembuatan Trolly Shopping Cart berdiri pada tahun 2014. PT Abdi Juang Investama ini sudah mengembangkan bisnisnya
Lebih terperinci