ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS STATISTIKA PADA PROSES PRODUKSI PIPA ELECTRIC RESISTANCE WELDED (ERW) DI PT. X

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS STATISTIKA PADA PROSES PRODUKSI PIPA ELECTRIC RESISTANCE WELDED (ERW) DI PT. X"

Transkripsi

1 TUGAS AKHIR SS ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS STATISTIKA PADA PROSES PRODUKSI PIPA ELECTRIC RESISTANCE WELDED (ERW) DI PT. X ADHI MEI SUSANTO NRP Dosen Pembimbing Drs. Haryono, MSIE PROGRAM STUDI S1 JURUSAN STATISTIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2017

2 TUGAS AKHIR SS ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS STATISTIKA PADA PROSES PRODUKSI PIPA ELECTRIC RESISTANCE WELDED (ERW) DI PT. X ADHI MEI SUSANTO NRP Dosen Pembimbing Drs. Haryono, MSIE PROGRAM STUDI S1 JURUSAN STATISTIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2017

3 FINAL PROJECT SS STATISTICAL QUALITY CONTROL ON PROCESS ELECTRIC RESISTANCE WELDED (ERW) PIPE IN PT. X ADHI MEI SUSANTO NRP Supervisor Drs. Haryono, MSIE UNDERGRADUATE PROGRAMME DEPARTMENT OF STATISTICS FACULTY OF MATHEMATICS AND NATURAL SCIENCES INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2017

4

5 ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS STATISTIKA PADA PROSES PRODUKSI PIPA ELECTRIC RESISTANCE WELDED (ERW) DI PT. X Nama Mahasiswa : Adhi Mei Susanto NRP : Jurusan : Statistika FMIPA-ITS Dosen Pembimbing : Drs. Haryono, MSIE ABSTRAK Pengendalian kualitas dalam industri manufaktur sangat diperlukan agar produk yang dihasilkan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan dan mampu bersaing. PT. X yang memproduksi berbagai jenis pipa baja, salah satunya adalah pipa Electric Resistance Welded (ERW). Namun dalam prosesnya, bagian Quality Control belum menerapkan peta kendali statistika untuk pemecahan masalah melalui Statistical Process Control (SPC). Pengendalian kualitas yang dilakukan melibatkan tiga karakteristik kualitas pipa ERW yaitu diameter, panjang, dan berat pipa ERW. Pengendalian terhadap mean proses menggunakan Peta Kendali T 2 Hotelling, sedangkan untuk pengendalian variabilitasnya menggunakan Peta Kendali Generalized Variance. Penelitian ini membagi data menjadi dua tahap, tahap pertama diambil pada periode Januari-Juni dan tahap kedua diambil pada periode bulan Juli-Desember. Berdasarkan proses produksi pipa ERW dengan menggunakan peta kendali peta kendali T 2 Hotelling dan peta kendali Generalized Variance terdapat pengamatan yang out of control. Faktor Penyebabnya antara lain faktor utama yaitu material, manusia, mesin, metode dan lingkungan. Hasil indeks kapabilitas proses pipa ERW menunjukkan kapabilitas proses dari karakteristik kualitas produksi pipa ERW secara multivariat sudah kapabel dan variasi proses lebih kecil toleransi dari batas spesifikasi yang ditentukan. Nilai indeks kapabilitas Cpm tahap II lebih kecil daripada indeks kapabilitas tahap I. Kata Kunci : Pengendalian Kualitas, Mean dan Variabilitas Proses, T 2 Hotelling, Generalized Variance, Electric Resistance Welded (ERW) vii

6 (Halaman ini sengaja dikosongkan) viii

7 STATISTICAL QUALITY CONTROL ON PROCESS ELECTRIC RESISTANCE WELDED (ERW) PIPE IN PT. X Author : Adhi Mei Susanto NRP : Department : Statistics FMIPA-ITS Advisor : Drs. Haryono, MSIE ABSTRACT Quality control in the manufacturing industry is necessary for products produced in accordance with established standards and able to compete. PT. X which manufactures various types of steel pipes, one of which is a pipe Electric Resistance Welded (ERW). But in the process, part of Quality Control have yet to implement statistical control charts for problem solving through Statistical Process Control (SPC). Quality control is carried out involving three characteristics, namely the quality of ERW pipe diameter, length, and weight of ERW pipe. Control of the process mean using Full Map T2Hotelling, while controlling the variability using Generalized Variance Full Map. This study divides the data into two phases. Based on ERW pipe production process using a control chart control chart and control chart T2Hotelling Generalized Variance observations are out of control. Factors Causes include major factor that is material, human, machine, method and environment. The results of the process capability index ERW pipe shows the process capability of the quality characteristics of ERW pipe production multivariate already capable and smaller process variation tolerance limit prescribed specifications. Cpm capability index value phase II is smaller than the capability index of phase I. Keywords: Quality Control, Process Mean and Variability, T 2 Hotelling, Generalized Variance, Electric Resistance Welded (ERW) ix

8 (Halaman ini sengaja dikosongkan) x

9 KATA PENGANTAR Puji syukur Alhamdulillah kehadirat Allah SWT, Tuhan semesta alam atas segala rahmat, nikmat dan hidayah-nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir dengan judul: Analisis Pengendalian Kualitas Statistika Pada Proses Produksi Pipa Electric Resistance Welded (ERW) Di PT. X. Selama proses penyusunan Laporan Tugas Akhir ini penulis telah menerima banyak bantuan dari berbagai pihak. Oleh Karena itu dengan penuh hormat, ketulusan dan kerendahan hati, penulis mengucapkan terima kasih kepada: 1. Bapak Dr. Suhartono selaku Ketua Jurusan Statistika FMIPA ITS yang telah bertanggung jawab terhadap fasilitas, sarana dan prasarana di Jurusan Statistika sehingga dapat membantu menyelesaikan Tugas Akhir ini. 2. Bapak Dr. Sutikno, S.Si, M.Si selaku Ketua Program Studi S1 Statistika ITS yang telah membantu dan memfasilitasi hingga Tugas Akhir ini selesai. 3. Ibu Santi Wulan Purnami, M.Si, Ph.D, selaku koordinator Tugas Akhir Program Studi S1 Statistika ITS yang membantu dan mengkoordinir dalam proses Tugas Akhir. 4. Bapak Drs. Haryono, MSIE selaku dosen pembimbing yang telah benyak meluangkan waktu untuk membimbing dan mengarahkan penulis selama penyusunan Tugas Akhir. 5. Bapak Dr. Muhammad Mashuri, MT dan Ibu Pratnya Paramitha Oktaviana, M.Si, M.Sc selaku dosen penguji yang telah memberikan banyak masukan kepada penulis. 6. Segenap Dosen dan Karyawan Jurusan Statistika yang telah memberikan banyak ilmu, pengalaman, dan bantuan kepada penulis selama kuliah di Statistika ITS. 7. Ibu Madu Ratna, S.Si, M.Si selaku dosen wali yang membantu dalam kelancaran kuliah serta motivasi yang diberikan. xi

10 8. Bapak, Ibuk, dan adik yang telah memberikan dukungan dan memotivasi, dan memberikan doa kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan Tugas Akhir dengan baik. 9. Tri Agung Widiyanto yang telah membantu dalam proses mencari data Tugas Akhir yang digunakan. 10. Teman-teman Sigma 21 Statistika ITS serta teman-teman kelas Lintas Jalur atas segala dukungan, bantuan dan semangatnya. 11. Semua pihak yang telah membantu penulis dan tidak dapat disebutkan satu per satu. Demi kesempurnaan dan perbaikan selanjutnya hasil Tugas Akhir ini, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun. Semoga Tugas Akhir ini memberikan manfaat dan menambah wawasan keilmuan bagi semua pihak.. Surabaya, Februari 2017 Penulis xii

11 DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i PAGE OF TITTLE... iii LEMBAR PENGESAHAN... v ABSTRAK... vii ABSTRACT... ix KATA PENGANTAR... xi DAFTAR ISI... xiii DAFTAR GAMBAR... xv DAFTAR TABEL... xvii DAFTAR LAMPIRAN... xix BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Manfaat Batasan Penelitian... 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengendalian Kualitas Statistika Deskriptif Distribusi Normal Multivariat Uji Independensi Peta Kendali Variabel Peta Kendali T 2 Hotelling Peta Kendali Generalized Variance Identifikasi Penyebab Out Of Control Kapabilitas Proses Diagram Tulang Ikan/Diagram Isikhawa Proses Produksi Pipa ERW di PT. X BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Sumber Data Variabel Penelitian Langkah Analisis Diagram Alur Penelitian xiii

12 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Statistika Tahap I Karakteristik Kualitas Pipa ERW Tahap I Uji Asumsi Pengendalian Kualitas Tahap I a. Uji Distribusi Normal Multivariat Tahap I b. Uji Independensi Tahap I Pengendalian Kualitas Tahap I a. Pengendalian Variabilitas Proses Tahap I b. Pengendalian Rata-Rata Proses Tahap I Kapabilitas Proses Pipa ERW Tahap I Analisis Statistika Tahap II Karakteristik Kualitas Pipa ERW Tahap II Uji Asumsi Pengendalian Kualitas Tahap I a. Uji Distribusi Normal Multivariat Tahap II.. 35 b. Uji Independensi Tahap II Pengendalian Kualitas Tahap II a. Pengendalian Variabilitas Proses Tahap II b. Pengendalian Rata-Rata Proses Tahap I Kapabilitas Proses Pipa ERW Tahap I Diagram Isikhawa BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN BIODATA PENULIS xiv

13 DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 2.1 Diagram Isikhawa Gambar 2.2 Proses Produksi Pipa ERW Gambar 3.1 Diagram Alir Penelitian Gambar 4.1 Peta Kendali GV Tahap I Gambar 4.2 Peta Kendali T 2 Hotelling Tahap I Gambar 4.3 Peta Kendali T 2 Hotelling Tahap I Revisi Gambar 4.4 Peta Kendali T 2 Hotelling Tahap I Revisi Gambar 4.5 Peta Kendali T 2 Hotelling Tahap I Revisi Gambar 4.6 Peta Kendali T 2 Hotelling Tahap I Revisi Gambar 4.7 Peta Kendali T 2 Hotelling Tahap I Revisi Gambar 4.8 Peta Kendali T 2 Hotelling Tahap I Revisi Gambar 4.9 Peta Kendali Generalized Variance Tahap II Gambar 4.10 Peta Kendali T 2 Hotelling Tahap II Gambar 4.11 Peta Kendali T 2 Hotelling Tahap II Revisi Gambar 4.12 Diagram Isikhawa xv

14 Halaman ini sengaja dikosongkan xvi

15 DAFTAR TABEL Halaman Tabel 2.1 Struktur Data Peta Kendali Multivariat... 9 Tabel 3.1 Variabel Karakteristik Kualitas Pipa ERW Tabel 4.1 Deskriptif Karakteristik Kualitas Tahap I Tabel 4.2 Indeks Kapabilitas Proses Pipa ERW Tahap I Tabel 4.3 Deskriptif Karakteristik Kualitas Tahap II Tabel 4.4 Indeks Kapabilitas Proses Pipa ERW Tahap II xvii

16 Halaman ini sengaja dikosongkan xviii

17 DAFTAR LAMPIRAN aa Halaman Lampiran A Data Tahap I (Periode Januari-Juli) Lampiran B Uji Asumsi Normal Multivariat Tahap I Lampiran C Uji Bartlett Tahap I Lampiran D Identifikasi Penyebab Data Out Of Control Lampiran E Kapabilitas Proses Tahap I...60 Lampiran F Data Tahap II (Periode Juli-Desember) Lampiran G Uji Asumsi Normal Multivariat Tahap II Lampiran H Uji Bartlett Tahap II Lampiran I Identifikasi Penyebab Data Out Of Control II Lampiran J Kapabilitas Proses Tahap II...70 xix

18 Halaman ini sengaja dikosongkan xx

19 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Persaingan dunia industri saat ini semakin ketat, perusahaan-perusahaan berlomba untuk menciptakan produk yang baik. Hal ini dikarenakan tersedianya sumber daya yang dimiliki perusahaan baik sumber daya manusia maupun sumber daya yang lain ditambah pula perkembangan teknologi semakin canggih. Selain itu ada faktor eksternal yang mempengaruhi yaitu dari segi konsumen yang semakin selektif dalam memilih suatu produk. Untuk menghadapi persaingan tersebut berbagai cara dilakukan oleh perusahaan. Salah satu caranya adalah dengan melakukan jaminan kualitas dari produk tersebut. Berdasarkan ISO 8402 dan Standar Nasional Indonesia, pengertian kualitas adalah keseluruhan ciri dan karakteristik produk atau jasa yang kemampuannya dapat memuaskan kebutuhan, baik yang dinyatakan secara tegas maupun tersamar. Jaminan kualitas produk yang dihasilkan oleh perusahaan dengan melakukan berbagai tahap mulai dari awal perencanaan sebuah produk hingga tahap finishing dan siap untuk dipasarkan agar kualitas produk sesuai dengan standar produksi yang telah ditetapkan perusahaan maupun yang telah ditetapkan secara internasional. Sehingga produk yang baik merupakan produk yang mampu memenuhi kebutuhan konsumen yang memerlukan produk tersebut dengan spesifikasi yang baik. PT. X merupakan perusahaan swasta dalam negeri yang memproduksi berbagai jenis pipa baja. Salah satu contoh pipa yang diproduksi jenis pipa Electric Resistance Welded (ERW), Galvanization Service, dan Manufacturing of General Steel, dan Stainless Steel. Electric Resistance Welded (ERW) merupakan salah satu pipa baja produksi PT. X, dimana pipa tersebut merupakan pipa baja yang diproduksi dengan jumlah besar daripada jenis pipa baja yang lain karena permintaan produk pipa baja tersebut paling sering dipesan oleh pelanggan. Proses 1

20 2 produksi Electric Resistance Welded (ERW) memerlukan pengendalian kualitas agar tidak mudah bocor dan mudah rusak. Proses pengendalian kualitas dengan melakukan pengujian karakteristik kualitas produk pipa tersebut, karakteristik kualitas produk Electric Resistance Welded (ERW) antara lain hydrostatic, ultrasonic, holiday detect, thickness gauge, diameter serta panjang pipa. Hasil pengujian tersebut biasanya disimpan di bank data yang digunakan sebagai informasi dan pengambilan keputusan perusahaan. Namun dalam prosesnya, bagian Quality Control belum menerapkan peta kendali statistik untuk pemecahan masalah melalui Statistical Process Control (SPC). Berdasarkan hal tersebut maka penerapan Statistical Process Control (SPC) dapat dilakukan dengan alat pengendali kualitas statistika. Proses pengendalian kualitas dengan menggunakan peta kendali variabel. Apabila karakteristik kualitas saling berhubungan maka menggunakan peta kendali T 2 Hotelling dan peta kendali Generalized Variance. Peta kendali T 2 Hotelling digunakan untuk melihat dan mengawasi vektor rata-rata dari proses agar tetap di dalam batas kendali, sementara untuk peta kendali Generalized Variance untuk melihat dan mengawasi variabilitas proses tersebut. Beberapa penelitian sebelumnya yang berkaitan dengan pengendalian kualitas dengan menggunakan peta kendali T 2 Hotelling dan peta kendali Generalized Variance. Arishanti (2011) melakukan penelitian dengan peta kendali T 2 Hotelling dan peta kendali Generalized Variance untuk bidang jasa dengan melakukan pengendalian kualitas layanan Bandara Juanda. Selanjutnya Rao, Subbaiah, Narayana, & Srinivasa (2012) menerapkan menggunakan peta kendali multivariat untuk perbaikan kualitas logam cair. Penelitian yang lain dilakukan pada monosodium glutamat (MSG) di PT. Ajinomoto Indonesia oleh Kurnia pada tahun (2013). Selain itu penelitian dari Fachrur (2013) tentang pengontrolan kualitas statistika produk wire rod steel di PT. Krakatau Steel. Penelitianpenelitian tersebut selanjutnya akan menjadi citasi dan referensi dalam penelitian tentang pengendalian kualitas Electric Re-

21 3 sistance Welded (ERW) di PT. X dengan menggunakan peta kendali T 2 Hotelling dan peta kendali Generalized Variance. 1.2 Rumusan masalah Rumusan masalah yang dapat ditarik berdasarkan uraian latar belakang diatas adalah sebagai berikut. 1. Bagaimana hasil analisis pengendalian kualitas dalam rata-rata dan variabilitas dari proses Electric Resistance Welded (ERW) di PT. X dengan menggunakan peta kendali peta kendali T 2 Hotelling dan peta kendali Generalized Variance? 2. Berapa indeks kapabilitas proses Electric Resistance Welded (ERW) di PT. X? 1.3 Tujuan Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah yang akan diselesaikan maka tujuan penelitian yang akan dicapai adalah sebagai berikut. 1. Mengetahui hasil analisis pengendalian kualitas dalam rata-rata dan variabilitas dari proses Electric Resistance Welded (ERW) di PT. X dengan menggunakan peta kendali peta kendali T 2 Hotelling dan peta kendali Generalized Variance. 2. Menghitung indeks kapabilitas proses Electric Resistance Welded (ERW) di PT. X. 1.4 Manfaat Penelitian ini sangat bermanfaat bagi beberapa pihak antara lain adalah 1. Informasi dan masukan bagi pihak PT. X tentang penerapan ilmu statistika dalam pengendalian kualitas dan kapabilitas proses produk pipa baja terutama Electric Resistance Welded (ERW). 2. Penerapkan ilmu statistika terutama dalam pengendalian kualitas yang didapatkan dalam perkuliahan ke kasus riil di lingkungan pabrik.

22 4 1.5 Batasan Masalah Batasan masalah yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tentang pengendalian kualitas statistika yang diteliti adalah pada proses produksi Electric Resistance Welded (ERW) dengan spesifikasi Medium, tipe P20B, kelas Medium dan ukuran diameter 3 inchi, ketebalan 3,6 mm serta panjang 6 meter.

23 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengendalian Kualitas Menurut Montgomery (2009) pengendalian kualitas merupakan alat yang digunakan untuk penyelesaian masalah dalam memonitor stabilitas proses dan meningkatkan kemampuan dari faktor penurunan. Dalam pengendalian kualitas ini memiliki tujuh alat utama (seven tools) yang penting peranannnya dalam bagian pengendalian kualitas, yaitu: 1. Histogram 2. Check Sheet 3. Diagram Pareto 4. Diagram Ishikawa 5. Defect concentration diagram/ flowchart 6. Scatter diagram 7. Peta Kendali Peta kendali digunakan untuk mengetahui apakah telah terjadi perubahan proses produksi, mendeteksi penyebabpenyebab yang mempengaruhi proses dan membuat standar suatu proses. Dalam peta kendali ada dua macam yaitu peta kendali variabel dan peta kendali atribut. 2.2 Statistika Deskriptif Statistika deskriptif adalah salah satu metode dalam ilmu statistika yang berkaitan dengan pendataan, pengumpulan, penyajian data dan penyimpulan hasil pengamatan terhadap seluruh kejadian secara kuantitatif yang dapat dideskripsikan dalam bentuk angka maupun visual dengan menggunakan metode statistika. Statistika deskriptif biasanya digunakan untuk menge-tahui karakteristik suatu situasi tertentu misalkan dengan menghitung nilai rata-rata, median, modus, standar deviasi, dan varians pada suatu objek pengamatan (Walpole, Myers, & Ye, 2012). 5

24 6 Untuk dapat mendeskripsikan suatu data agar menarik dan mudah dipahami oleh banyak orang maka hasil analisis tersebut bisa disajikan dalam bentuk visual seperti diagram batang, diagram lingkaran, scatter plot, grafik, histogram, tabulasi silang, poligon frekuensi dan diagram-diagram yang lainnya. Semua alat-alat tersebut mempunyai fungsi dan kegunaan yang berbeda-beda tergantung karakteristik data yang akan disajikan sehingga dalam menyajikan data dalam bentuk visual harus tepat dalam memilih alat statistika yang digunakan. 2.3 Distribusi Normal Multivariat Distribusi normal multivariat merupakan suatu perluasan dari distribusi normal univariat dengan variabel-variabel yang biasanya dependen. Mayoritas dalam analisis multivariat, asumsi bahwa data harus berdistribusi normal multivariate harus dipenuhi agar dapat digunakan dalam menganalisis data tersebut lebih lanjut. Probability density function dari variabel X 1, X 2...Xp berdistribusi Normal Multivariat dengan parameter µ dan sebagai berikut (Johnson & Wichern, 2007) ( X )' ( X 2 f ( Xi, X 2,..., X p ) e p / 2 p / 2 (2 ) Jika X, X2,, X p ) adalah (2.1) 1 berdistribusi Normal Multivariat (µ, Σ) maka (X μ)' Σ 1 (X μ) berditribusi 2 p. Berdasarkan sifat ini maka pemeriksaan distribusi Normal Multivariat dapat dilakukan dengan cara membuat q-q plot dari nilai, d 2 (x )'S 1 ij ijk x.k. (x ijk x..k ) (2.2) dimana d 2 ij merupakan nilai jarak kuadrat pengamatan ke-i. Berdasarkan kriteria tersebut, berikut ini merupakan persamaan untuk estimasi parameter rata-rata dan varians

25 7 dimana X.j V n 1 X ij, j n i 1 1 V ' V j 2 n 1 1, 2,...,p (2.3) S (2.4) v' 1 v' 2 v' n 1 ( x2 x1 )' ( x3 x2 )' (2.5) ( x i 1 x i )' dimana X ij adalah data pengamatan pengamatan ke-i dari karakteristik kualitas ke-j. S j adalah matriks kovarian successive difference sampel ke-i berukuran p p dengan nilai varians yang terletak pada diagonal matriks, dan lainnya adalah nilai kovariannya dimana i= 1, 2,..., n; j = 1, 2,...,p Untuk mempermudah pemeriksaan apakah suatu data mengikuti distribusi normal multivariat maka dilakukan pengujian distribusi normal multivariat dengan menggunakan plot χ 2. Pemeriksaan asumsi distribusi normal multivariat dilakukan dengan hipotesis sebagai berikut: H 0 : Data berdistribusi normal multivariat H 1 : Data tidak berdistribusi normal multivariat Adapun prosedur untuk melakukan pengujian normal multivariat dengan membuat q-q plot tersebut adalah sebagai berikut: 1. Menghitung jarak tergeneralisasi yang dikuadratkan atau biasa disebut dengan d 2 j 2. Mengurutkan nilai d 2 j dari nilai d 2 j terkecil sampai nilai d 2 j terbesar 2 3. Menentukan nilai q j dimana dan nilai 2 n p, j n 0.5 didapatkan dari tabel χ 2 q j n j 0. 5 p, n 4. Membuat scatterplot d 2 j dengan q j dengan titik koordinat d 2 j; 2 n p, j n 0.5

26 8 Plot tersebut akan membentuk garis lurus jika data berdistribusi normal multivariat. H 0 ditolak atau data tidak berdistribusi normal multivariat jika terdapat kurang dari 50% jarak d 2 j 2 n p, j n Uji Independensi Uji Barlett merupakan pengujian yang digunakan untuk mengetahui hubungan antara variabel yang akan diteliti. Variabel X 1, X 2...Xp dikatakan bersifat saling bebas jika matriks korelasi antar variabel membentuk matriks identitas (Morrison, 1990). Untuk menguji kebebasan antar variabel tersebut dilakukan uji Bartlett dengan hipotesis sebagai berikut: H 0 : R = I (antar variabel tidak berkorelasi) H 1 : R I (antar variabel berkorelasi) Statistik Uji : 2p 5 χ 2 hitung n 1 ln R 6 (2.6) dimana n adalah jumlah observasi, p adalah jumlah variabel, R adalah matrik korelasi dari masing-masing variabel respon. 2 1 Dan ( ; p( p 1)) adalah nilai distribusi chi-square dengan 2 tingkat kepercayaan sebesar α dan derajat bebas sebesar 1 p ( p 1) Keputusan : H 0 ditolak jika hitung 1 maka disim- ( ; p( p 1)) pulkan antar variabel dependen. 2.5 Peta kendali Variabel Peta kendali variabel adalah diagram yang digunakan untuk mengendalikan suatu karakteristik kualitas yang dapat digunakan untuk mengukur mean dan variabilitas prosesnya. Sebagai contoh suatu karakteristik kualitas yang dapat diukur 2

27 9 seperti dimensi, berat atau volume (Montgomery, 2009). Peta kendali variabel terdiri 2 dari jenis berdasarkan jumlah variabel yang digunakan yaitu peta kendali variabel univariat dan peta kendali variabel multivariat. Peta kendali univariat digunakan pada data dengan satu karakteristik kualitas sedangkan untuk dua atau lebih karakteristik kualitas. 2.6 Peta kendali T 2 Hotelling Peta kendali T 2 Hotelling merupakan suatu metode pengendalian kualitas proses atau produksi secara multivariat. Metode ini digunakan untuk mengendalikan rata-rata proses dengan 2 atau lebih karakteristik yang diduga saling berhubungan (Montgomery, 2009). Tabel berikut merupakan tabel struktur organisasi data yang sering digunakan pada pengamatan menggunakan peta kendali variabel multivariat. Tabel 2.1 Struktur Data Peta Kendali Multivariat Karakteristik Kualitas (j) Sampel X 1 X j X p 1 X 11 X 1j X 1p i X i1 X ij X ip n X n1 X nj X np X X X.11.j1 X.p1 S 2 S 2.1 S 2.j S 2.p

28 10 Nilai parameter µ dan tidak diketahui sehingga nilai parameter pada sampel berukuran n perlu dilakukan estimasi. Syarat untuk melakukan estimasi adalah semua proses telah terkendali. Berikut ini merupakan persamaan untuk estimasi parameter rata-rata dan varians dimana X.j V n 1 X ij, j n i 1 1 V ' V j 2 n 1 1, 2,...,p (2.7) S (2.8) v' 1 v' 2 v' n 1 ( x2 x1 )' ( x3 x2 )' (2.9) ( x i 1 x i )' dimana X ij adalah data pengamatan pengamatan ke-i dari karakteristik kualitas ke-j. S j adalah matriks kovarian successive difference sampel ke-i berukuran p p dengan nilai varians yang terletak pada diagonal matriks, dan lainnya adalah nilai kovariannya dimana i= 1, 2,..., n; j = 1, 2,...,p seperti pada persamaan berikut. S ij S 2. 1 S12 S 2. 2 S13 S23 S 2. 3 S1p S2 p S3p S 2.p (2.10) Setelah diketahui nilai dugaan parameter µ dan maka dapat dihitung nilai T 2 Hotelling. Pada peta kendali T 2 Hotelling, matrik kovarian S digunakan untuk mengestimasi dan vektor X.p digunakan sebagai nilai vektor rata-rata proses yang telah terkendali. Statistik uji pada peta kendali T 2 Hotelling sebagai berikut. T T 2 n Xij X.j S 1 Xij X.j (2.11)

29 11 Tahapan dalam melakukan pengendalian kualitas dengan peta kendali T 2 Hotelling ada dua. Tahap pertama biasa disebut retrospective analysis yaitu tahapan untuk mendapatkan pengamatan yang berada dalam batas kendali atau dapat dikatakan prosesnya terkendali, sehingga batas kendali dapat digunakan untuk tahap 2. Berikut ini merupakan batas kendali untuk peta kendali T 2 Hotelling p(n 1)(n 1) BKA = Fα,p,n p n 2 (2.12) np BKB = 0 Dimana, p merupakan banyaknya karakteristik kualitas,dan n merupakan banyaknya sampel, F, p, n p adalah nilai yang diperoleh dari tabel F dengan α ditetapkan oleh peneliti, dan derajat bebas p, n-p. 2.7 Peta Kendali Generalized Variance Peta kendali generalizel variance ( S ) merupakan salah satu alat untuk pengendali variabilitas proses dimana data pengamatan bersifat multivariat (Montgomery, 2009). Variabilitas proses dinyatakan sebagai matrik kovarian berukuran p p. Diagonal utama dari matrik ini adalah variasi dari variabel proses secara individual dan data selain diagonal utama adalah kovarians. Matriks kovarian biasa ditaksir oleh matrik kovarian sampel S berdasarkan analisis sampel pendahuluan. Berikut adalah dugaan nilai ekspektasi (rata-rata) dan varians dari S : E S b 1 (2.13) dimana dan Var S b 2 2 (2.14) 1 p b n i 1 n 1 p i 1 (2.15)

30 12 1 p p p b n i n j 2 n j 2 n 1 2 p i 1 j 1 j 1 (2.16) Sehingga batas kendali peta kendali untuk ( S ) sebagai berikut S BKA b 3b b (2.17) Garis Tengah = BKB S b 1 b 1 GT 3b 2 S (2.18) (2.19) 2.8 Identifikasi Pengebab Out Of Control. Dalam pengendalian proses baik secara univariat maupun multivariat terkadang mengalami proses yang tidak terkendali, maka penyebab dari proses yang tidak terkendali tersebut perlu diidentifikasi terutama dengan mengidentifikasi variabel penyebab terjadinya proses tersebut tidak terkendali. Berdasarkan Montgomery (2009) cara yang dilakukan untuk mengidentifikasi variabel penyebab proses yang tidak terkendali secara multivariat dengan menguraikan nilai T 2 pada peta kendali T 2 Hotelling ke dalam komponen dari kontribusi masingmasing variabel karakteristik kualitas. Berikut merupakan persamaan untuk menghitung nilai indikator dari kontribusi variabel ke-j (d j )pada keseluruhan statistik. d T 2 T 2 j j ; dengan j= 1, 2,..., p (2.20) 2 Apabila nilai d j > (,1) maka variabel ke-j tersebut merupakan variabel penyebab proses yang out of control segingga perlu diidentifikasi variabel tersebut out of control. 2.9 Kapabilitas Proses Kapabilitas proses merupakan suatu analisis statistika yang digunakan untuk mengukur kemampuan proses. Proses

31 13 dikatakan mampu atau kapabel jika memenuhi presisi dan akurasi yang diketahui dari variasi dalam pengukuran. Analisis kapabilitas proses adalah bagian yang sangat penting dari keseluruhan program peningkatan kualitas (Montgomery, 2009). Proses dikatakan kapabel jika : 1. Dalam keadaan terkendali. 2. Memenuhi batas spesifikasi. 3. Tingkat presisi dan akurasi tinggi. Berdasarkan Montgomery (2009) kapabilitas proses mempunyai tujuan untuk mencegah produk yang dihasilkan sesuai spesifikasi dan meminimalisir produk cacat yang lebih banyak. Kegunaan analisis kapabilitas proses antara lain sebagai berikut. 1. Memprediksi seberapa baik proses dalam memenuhi spesifikasi yang telah ditetapkan. 2. Membantu dalm memilih dan memodifikasi sebuah proses produksi. 3. Menentukan syarat performansi peralatan yang baru. 4. Membantu dalam memilih supplyer. 5. Merencanakan tahapan proses. 6. Mengurangi variabilitas proses. Indeks kapabilitas secara univariat dan multivariat dihitung dengan cara yang berbeda. Indeks kapabilitas proses untuk data multivariat sama seperti univariat yaitu bila proses telah terkendali dan asumsi data distribusi normal telah terpenuhi. Berdasarkan Fernandez & Scagliarini (2012) indeks kapabilitas untuk data multivariat dapat dihitung dengan berbagai cara salah satunya indeks kapabilitas proses multivariat vektor (Cpm). Perhitungan indeks kapabilitas proses dengan metode Cpm lebih sensitif dan lebih mudah untuk diterapkan selain itu dapat mengindikasikan variabilitas dan pemusatan data. Cpm merupakan rasio volume yaitu perbandingan antara volume daerah toleransi dengan volume daerah proses. Cpm dapat dicari dengan rumus sebagai berikut,

32 14 dimana i v 1 USL i CpM LSL i i 1 v i v 1 USLi UPLi LSLi LPLi 1/ v (2.21) merupakan volume daerah toleransi, dengan USL i merupakan batas spesifikasi atas dan LSL i merupakan batas spesifikasi bawah. Sedangkan i v 1 UPL i merupakan volume daerah proses yang diperoleh dari UPL i i 2 1 ( v, ) det( i ) det( 1 i ) LPL i (2.22) 2 1 ( v, ) det( i ) LPL i i det( 1 i ) (2.23) dimana UPL i merupakan batas proses atas, dan LPL i merupakan batas proses bawah dengan i=1, 2,..., v dan det ( -1 i) adalah determinan dari matriks yang diperoleh dari -1 dengan menghapus baris dan kolom ke-i Diagram Tulang Ikan / Diagram Ishikawa Diagram Tulang Ikan (Fishbone Diagram) ditemukan oleh Kaoru Ishikawa pada Tahun Diagram ini sering juga disebut dengan diagram sebab akibat (Cause and Effect Diagram) atau diagram ishikawa. Diagram ini digunakan untuk mencari akar penyebab permasalahan, disusun oleh faktorfaktor penyebab permasalahan yang seperti rangkaian tulang ikan dengan masalah sebagai kepalanya. Untuk memudahkan

33 15 mencari faktor-faktor penyebab, pada umumnya faktor-faktor tersebut dikelompokkan ke dalam 5 faktor utama, yaitu 5M+1E yaitu material, man, methode, machine, measurement dan environment (Montgomery, 2009). Diagram Ishikawa dapat dilihat pada gambar berikut. Manusia Material Metode Masalah Lingkunga n Mesin Gambar 2.1 Diagram Isikhawa 2.11 Proses Produksi Pipa Electric Resistance Welded (ERW) di PT. X PT. X merupakan perusahaan manufaktur yang memproduksi berbagai macam pipa baja dan berbagai produk baja lainnya. Salah satu pipa baja yang diproduksi adalah pipa Electric Resistance Welded (ERW) dimana pipa tersebut diproduksi PT. X dikarenakan permintaan terhadap produk tersebut diminati oleh pasar. Variasi dari pipa tersebut pun beranekaragam mulai spesifikasi, tipe, kelas, jenis, ukuran dan bahan dari Electric Resistance Welded (ERW) pun berbeda-beda. Terdapat 3 bahan utama yaitu CR, HR, dan GI. Sementara untuk ukuran panjang, tebal pipadan diameter pun terdapat banyak variasi. Berikut ini secara umum langkah-langkah produksi Electric Resistance Welded Pipe (ERW). 1. Persiapan bahan baku yaitu lembaran baja dengan ukuran yang disesuaikan dan siap di proses.

34 16 2. Proses coiling yaitu sebuah proses penggulungan lembaran baja dengan temperatur tinggi dengan menggunakan alat laying head. Alat tersebut berfungsi untuk merubah lembaran baja menjadi bentuk gulungan yang panjang (ring). Untuk diameter gulungan tersebut ditentukan oleh kecepatan dari laying head, semakin tinggi kecepatan laying head maka semakin kecil pula diameter gulungan. 3. Proses air cooling merupakan sebuah tahapan pendinginan atau penurunan temperatur gulungan hasil coiling pada suatu alat bernama stelmor conveyor. 4. Proses inspeksi merupakan proses untuk mengetahui hasil dari proses sebelumnya, pada proses ini nantinya dapat diketahui apakah produk sesuai dengan spesifikasi yang ditentukan ataupun produk tersebut cacat. Proses tersebut memeriksa apakah terdapat cacat-cacat pada pipa, pemeriksaan dimensi, uji mekanis dan beberapa pengujian yan lainnya. Produk yang tidak lolos pada tahap ini akan di reject. 5. Proses akhir yaitu proses packaging, dimana dalam proses ini produk yang baik yang lolos inspeksi akan siap dikemas dan dipasarkan. Proses produksi pada produk pipa ERW dapat digambarkan secara keseluruhan pada gambar sebagai berikut.

35 17 Mulai Persiapan Bahan Baku Proses Coiling Proses Cooling Proses Inspeksi Tidak Sesuai spesifikasi? Reject Ya Packing Selesai Gambar 2.2 Proses Produksi Pipa ERW

36 18 (Halaman ini sengaja dikosongkan)

37 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Sumber Data Data yang digunakan pada penelitian ini merupakan data sekunder dari Divisi Quality Control PT. X. Data tersebut merupakan data pengujian produk Electric Resistance Welded Pipe (ERW) dengan karakteristik kualitas diameter, panjang (length), dan berat (weight). Pengambilan sampel terbagi dalam 2 tahap, tahap pertama diambil pada periode Januari-Juni dan tahap kedua diambil pada periode bulan Juli-Desember. 3.2 Variabel Penelitian Variabel penelitian yang digunakan untuk penelitian ini merupakan karakteristik kualitas produk Electric Resistance Welded Pipe (ERW) yang diperoleh dari hasil uji coba. Variabel tersebut adalah diameter, panjang (length), dan berat (weight). Berikut ini merupakan penjelasan dari masing-masing variabel. 1. Diameter merupakan garis tengah pipa yang diukur dari luar atau biasa disebut diameter luar. 2. Length (panjang) merupakan dimensi pengukuran panjang pipa yang diukur sesuai spesifikasi. 3. Weight (berat) merupakan dimensi pengukuran berat pipa yang diukur sesuai spesifikasi. Tabel 3.1 Variabel-variabel karakteristik kualitas produk pipa ERW Kode Variabel Nama Variabel Satuan Spesifikasi X 1 Diameter milimeter 88± 0,5 mm X 2 Panjang meter 6 ± 0,05m X 3 Berat kilogram 45 ± 1 kg 3.3 Langkah Penelitian Langkah-langkah penelitian yang akan dilakukan dalam tugas akhir adalah sebagai berikut. 1. Melakukan studi literatur dan studi lapangan untuk membantu dalam proses penelitian mulai dari menentukan ide topik 19

38 20 hingga metodologi penelitian yang sesuai hingga analisis serta penarikan kesimpulan serta rekomendasi yang diberikan. 2. Merumuskan permasalahan hingga dapat menjawab permasalahan yang ada yang menjadi tujuan dalam penelitian. 3. Mendefinisikan variabel yang digunakan dalam tugas akhir yang sesuai dengan studi yang telah dilakukan sebelumnya, yaitu studi literatur dan studi lapangan yang telah dilakukan. 4. Melakukan pengambilan data dari variabel yang telah ditentukan sebelumnya yaitu variabel diameter, panjang (length), dan berat (weight) pada tahap pertama pada bulan Januari-Juni dan tahap kedua diambil pada periode bulan Juli- Desember. 5. Melakukan pengolahan data dan analisis data dengan rincian sebagai berikut. a. Melakukan analisis secara deskriptif untuk mengetahui karakteristik variabel diameter diameter, panjang (length), dan berat (weight). b. Melakukan analisis pengendalian kualitas dengan melakukan pengujian asumsi multivariat yaitu dengan pengujian asumsi normal multivariat dan pengujian korelasi antar variabel diameter, panjang (length), dan berat (weight). Dari pengujian asumsi tersebut dapat diketahui apakah menggunakan analisis peta kendali univariat atau menggunakan peta kendali multivariat. c. Melakukan analisis data menggunakan peta kendali Generalized Variance untuk melihat dan mengontrol variabilitas proses peta kendali T 2 Hotelling untuk melihat vektor rata-rata dari proses dari keseluruhan karakteristik kualitas. Jika proses sudah terkendali secara statistik maka hasil estimasi dapat digunakan untuk analisis selanjutnya, namun apabila proses tidak terkendali secara statistik maka variabel di identifikasi penyebabnya kemudian menghilangkan data yang tidak terkendali kemudian mengulangi hingga proses terkendali.

39 21 d. Melakukan perhitungan dan analisis dari indeks kapabilitas proses e. Melakukan analisis data kedua dengan menggunakan hasil estimasi pada tahap sebelumnya. 6. Menarik kesimpulan dan memberikan rekomendasi dari hasil penelitian tersebut mulai analisis tahap pertama, kapabilitas proses tahap pertama, tahap kedua, kapabilitas proses tahap kedua, serta penyebab proses tidak terkendali bila ada proses yang tidak terkendali. 3.4 Diagram Alir pada Langkah Penelitian Langkah-langkah penelitian dapat dilihat pada diagram alir sebagai berikut. Mulai Perumusan Masalah dan Tujuan Penelitian Identifikasi Variabel dan Pengumpulan Data Tahap I - Uji Bartlett Sphericity - Uji Multivariat Normal Tidak Ya A

40 22 A Analisis Data Tahap I Peta Kendali T 2 Hotelling Peta Kendali Generalized Variance Identifikasi Penyebab Out Of Conrol Analisis Data Tahap II Kesimpulan Selesai Gambar 3.1 Diagram Alir Penelitian

41 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Bab IV akan membahas analisis terhadap karakteristik kualitas pada pipa ERW yaitu diameter, panjang dan berat dengan mendeskripsikan variabel terlebih dahulu. Kemudian melakukan uji asumsi distribusi normal dan uji independensi, setelah uji asumsi terpenuhi, maka dilanjutkan dengan analisis menggunakan peta kendali Generalized Varians dan T 2 Hotelling. Peta kendali Generalized Variance digunakan untuk mengendalikan variasi, sedangkan peta kendali T 2 Hotelling digunakan untuk mengendalikan proses rata-rata. 4.1 Analisis Statistika Pada Tahap I Analisis statistika pada tahap I adalah analisis hasil proses produksi yang dilakukan pada bulan Januari sampai Juli, dimana variabel yang dianalisis adalah diameter, panjang, dan berat Karakteristik Kualitas Pipa ERW Tahap I Analisis karakteristik secara umum dapat dilakukan dengan ringkasan statistika deskriptif untuk mencari rata-rata, standar deviasi, varians, nilai minimum dan nilai maksimum dari data proses produksi pipa ERW pada tahap I seperti ditunjukkan pada Tabel 4.1. Tabel 4.1 Statistika Deskriptif Karakteristik Kualitas Pipa ERW Tahap I Nilai Nilai Batas Variabel Mean Varians Min Maks Spesifikasi Diameter (mm) 88,26 0, ,05 88,45 88± 0,5 mm Panjang (meter) 6,0321 0, ,0267 6, ± 0,05m Berat (kg) 45,631 0, ,235 45, ± 1 kg Tabel 4.1 menjelaskan tentang deskripsi karakteristik kualitas pipa ERW Tahap I. Rata-rata diameter pipa sebesar 88,26 mm dengan nilai target sebesar 88 mm, nilai varians sebesar 23

42 24 0,0139 dengan minimum sebesar 88,05 mm dan nilai maksimum sebesar 88,45 mm. Rata-rata panjang pipa ERW adalah sebesar 6,0321 meter dengan nilai target sebesar 6 meter nilai varians cukup kecil yaitu sebesar 0,00001 meter. Berat pipa ERW ratarata sebesar 45,631 kg dengan nilai target sebesar 45kg. Berdasarkan dari statistika deskriptif nilai rata-rata berada dalam spesifikasi yang ditetapkan namun nilai rata-rata dari semua variabel tersebut berada diatas dari nilai target yang telah ditetapkan Uji Asumsi Pengendalian Kualitas Tahap I Asumsi yang harus dipenuhi sebelum melakukan pengendalian kualitas menggunakan peta kendali multivariat adalah asumsi data berdistribusi normal multivariat dan asumsi data dependen a. Uji Distribusi Multivariat Normal Tahap I Pengujian asumsi data berdistribusi normal multivariat merupakan syarat untuk melakukan pengendalian kualitas menggunakan peta kendali multivariat. Berikut ini merupakan pangujian data berdistribusi normal multivariat. H 0 : Data proses produksi Pipa ERW tahap I berdistribusi normal multivariat. H 1 : Data proses produksi Pipa ERW tahap I berdistribusi tidak normal multivariat. Berdasarkan perhitungan jarak kuadrat (d 2 j) diperoleh hasil yang menunjukkan bahwa nilai proporsi sebesar 0,5111 dengan 2 nilai (,db) sebesar 2,37 diperoleh nilai proporsi sebesar 51% untuk data yang lebih besar dari 2 tabel artinya dari 45 titik, terdapat 22 titik di dalam ellips dan 23 titik berada diluar ellips. Berdasarkan perhitungan maka dapat diputuskan gagal ditolak H 0, sehingga disimpulkan bahwa data proses produksi Pipa ERW tahap I berdistribusi multivariat normal.

43 25 b. Uji Independensi Tahap I Asumsi berikutnya yang harus dipenuhi sebelum melakukan pengendalian kualitas menggunakan peta kendali multivariat adalah uji asumsi data dependen. Pengujian uji independensi secara multivariat yaitu dengan menggunakan uji bartlett. Berikut merupakan hipotesis uji independensi secara multivariat dengan uji Bartlett dari variabel dalam proses produksi Pipa ERW tahap I. H 0 : R = I (antar variabel tidak berkorelasi) H 1 : R I (antar variabel berkorelasi) Berdasarkan hasil pengujian menunjukkan nilai 2 sebesar 2 16,892 lebih besar daripada nilai (,db) dengan taraf signifikansi = 0,27% dan derajat bebas sama dengan 3 diperoleh nilai 14,1563 sehingga dapat diputuskan tolak H 0 artinya dapat disimpulkan bahwa antar karakteristik kualitas pipa ERW tahap I saling dependen sehingga memenuhi asumsi untuk melakukan pengendalian kualitas menggunakan peta kendali multivariat Pengendalian Kualitas Tahap I Pengendalian proses produksi pipa ERW tahap I dengan menggunakan peta kendali multivariat dapat dilakukan setelah asumsi telah terpenuhi. Pengendalian dilakukan dengan melakukan terhadap variabilitas proses dan rata-rata proses, pengendalian proses terhadap variabilitas proses menggunakan peta kendali generalized variance sedangkan pengendalian proses terhadap rata-rata menggunakan peta kendali T 2 Hotelling. a. Pengendalian Variabilitas Proses Tahap I Pengendalian variabilitas proses produksi pipa ERW menggunakan peta kendali Generalized Variance. Berikut merupakan analisis pengendalian variabilitas proses produksi karateristik kualitas pipa ERW tahap I.

44 Generalized Variance 26 6 UCL=5, S =2, LCL= Sample Gambar 4.1. Peta Kendali Generalized Variance Tahap I Gambar 4.1 merupakan peta kendali Generalized Variance yang digunakan untuk memonitoring terhadap variabilitas proses produksi pada pipa ERW. Peta kendali menunjukkan bahwa batas atas (UCL) sama dengan 5,619 dan garis tengahnya nilai determinan matriks varians kovarians S menjadi 2,188. Secara visual semua data berada dalam batas kendali batas kendali dan tidak terdapat data yang out of control namun nilai generalized variance cenderung naik pada akhir pengamatan sehingga perlu diwaspadai. Untuk memastikan apakah proses sudah terkendali secara variabilitas proses atau belum maka dapat dilanjutkan dengan memonitoring rata-rata proses dengan peta kendali T 2 Hotelling. Sementara batas kendali atas (UCL) pada peta kendali Generalized Variance Tahap I digunakan untuk batas kendali atas (UCL) peta kendali Generalized Variance pada tahap kedua. b. Pengendalian Rata-rata Proses Tahap I Pengendalian rata-rata proses produksi pipa ERW dengan menggunakan peta kendali T 2 Hotelling. Berikut ini merupakan peta kendali T 2 Hotelling tahap pertama.

45 Tsquared UCL=19, Sample Median=3,74 Gambar 4.2 Peta Kendali T 2 Hotelling Tahap I Gambar 4.2 menunjukkan peta kendali T 2 Hotelling tahap I bahwa nilai batas kendali atas (UCL) dari peta kendali T 2 Hotelling sebesar 19,43 sehingga terdapat banyak pengamatan yang berada diluar batas kendali karena nilai T 2 lebih besar daripada nilai batas kendali atas, pegamatan yang out of control yaitu pada pengamatan ke-27, pengamatan ke-30 hingga pangamatan ke-45 sehingga perlu diidentifikasi variabel yang menyebabkan pengamatan out of control sehingga dapat diidentifikasi faktor penyebab proses tidak terkendali. Apabila dalam pengendalian proses rata-rata dengan peta kendali multivariat T 2 Hotelling terdapat pengamatan yang out of control dapat diidentifikasi variabel penyebab. Terdapat 17 pengamatan yang out of control sehingga perlu diidentifikasi variabel penyebabnya. Hasil identifikasi variabel penyebab pengamatan yang out of control. Berdasarkan hasil tersebut variabel berat dan variabel diameter merupakan variabel yang membuat pengamatan out of control. Variabel diameter menjadi penyebab di 14 pengamatan kecuali pada pengamatan ke-34, 37, dan 38, sementara variabel panjang menjadi penyebab out of control pada pengamatan ke-36, 39, 42, 43, 44, dan 45 dan

46 Tsquared 28 variabel berat menjadi penyebab utama pengamatan out of control karena menjadi penyebab semua pengamatan out of control hal ini dapat dilihat dari nilai d i pada variabel berat mempunyai nilai yang cukup besar. Berdasarkan hasil tersebut maka perlu di evalusi penyebab pengamatan out of control. Setelah diidentifikasi penyebab out of control maka perlu direvisi ulang dengan cara melakukan menghilangkan pengamatan yang out of control. Berikut merupakan peta kendali yang direvisi UCL=17, Median=3, Sample Gambar 4.3 Peta Kendali T 2 Hotelling Tahap I Revisi 1 Gambar 4.3 menunjukkan nilai batas kendali pada peta kendali T 2 Hotelling tahap I revisi semakin sempit daripada peta kendali sebelumnya sehingga terdapat 2 pengamatan yang keluar batas kendali yaitu pada pengamatan ke-21 dan ke-26 dengan nilai T 2 masing-masing sebesar 28,13 dan 23,43. Karena masih ada data yang out of control maka perlu diidentifikasi variabel penyebab pengamatn out of control kemudian direvisi ulang hingga semua pengamatan ada dalam batas kendali. Hasil revisi menunjukkan pada pengamatan ke-21 ketiga variabel menjadi penyebab out of control karena nilai selisih (d j ) masing-masing variabel cukup besar terutama variabel diameter dan variabel berat. Sementara untuk pengamatan ke-26 menun

47 Tsquared 29 jukkan semua variabel mempunyai selisih yang kecil namun pada variabel panjang mempunyai nilai selisih (d j ) yang paling besar sehingga dapat diduga variabel panjang menjadi penyebab data out of control. Peta kendali revisi selanjutnya adalah sebagai berikut UCL=16, Median=3, Sample Gambar 4.4 Peta Kendali T 2 Hotelling Tahap I Revisi 2 Peta kendali T 2 Hotelling Tahap I Revisi 2 menunjukkan bahwa pada pengamatan ke-8 dengan nilai T 2 sebesar 20,91 berada diluar batas kendali sebesar 16,6 sehingga dapat disimpulkan bahwa rata-rata proses produksi pipa ERW dengan menggunakan peta kendali T 2 Hotelling belum terkendali sehingga perlu direvisi ulang dan diidentifikasi variabel penyebabnya. Hasil revisi menunjukkan variabel penyebab pengamatan ke-8 berada diluar batas kendali tidak teridentifikasi karena nilai selisih (d j ) hampir sama dan tidak signifikan terhadap 2 nilai sehingga dapat diputuskan semua variabel tersebut pempunyai pengaruh yang sama terhadap pengamatn ke-8 out of control. Berikut merupakan revisi ulang tanpa pengamatan ke

48 Tsquared UCL=16, Median=3, Sample Gambar 4.5 Peta Kendali T 2 Hotelling Tahap I Revisi 3 Hasil revisi ulang peta kendali T 2 Hotelling pada gambar 4.5 tanpa pengamatan ke-8 menunjukkan bahwa masih terdapat pengamatan yang berada di luar batas kendali. Pengamatan yang barada diluar batas kendali adalah pada pengamatan ke 24 dan ke- 25 hal ini dikarenakan nilai T 2 kedua pengamatan tersebut berada jauh diatas batas kendali atas 16,34 sehingga perlu diidentifikasi penyebabnya dan kemudian direvisi ulang hingga semua proses terkendali. Berdasarkan revisi ulang, pada pengamatan ke-24 dan 25 pada tabel 4.5 menunjukkan pada ketiga variabel menjadi penyebab out of control karena nilai selisih (d j ) masing-masing variabel lebih besar daripada nilai 2 sebesar 9,00. Peta kendali revisi selanjutnya tanpa menggunakan pengamatan ke-24 dan 25 adalah sebagai berikut.

49 Tsquared 31 Tsquared Chart of diameter_4;...; berat_ UCL=15, Median=3, Sample Gambar 4.6 Peta Kendali T 2 Hotelling Tahap I Revisi 4 Pengamatan pertama dari peta kendali T 2 Hotelling yang ditunjukkan pada gamber 4.6 berada di luar batas kendali karena mempunyai nilai lebih besar dari nilai UCL yaitu nilai T 2 sebesar 21,43, sedangkan dari identifikasi penyebab menunjukkan masing-masing nilai d j variabel diameter sebesar 11,23, variabel panjang 11,25 dan variabel berat 11,23. Apabila dibandingkan 2 dengan nilai tabel 9,00 maka ketiga variabel tersebut berpengaruh dan penyebabkan pengamatan pertama out of control. Langkah selanjutnya adalah merevisi kembali tanpa penamatan yang pertama dengan hasil sebagai berikut

50 Tsquared UCL=15, Median=3, Sample Gambar 4.7 Peta Kendali T 2 Hotelling Tahap I Revisi 5 Peta kendali T 2 Hotelling hasil revisi menunjukkan nilai batas kendali atas bergeser lebih kecil yaitu sebesar 15,43 dan pengamatan ke 11 dan 12 mempunyai nilai masing-masing 16,11 dan 23,86 sehingga menyebabkan pengamatan tersebut out of control. Variabel penyebab pengamatan out of control berdasarkan perhitungan nilai d j masing-masing mempunyai kontribusi penyebab pengamatan out of control yang hampir sama, dimana pada pengamatan ke-11 nilai d j masing-masing variabel sebesar 11,53 dan pada pengamatan ke-12 nilai d j masing-masing variabel sebesar 18,42. Karena belum terkendali maka peta kendali T 2 Hotelling perlu direvisi tanpa memasukkan pengamatan ke-11 dan 12 tersebut dan berikut ini hasilnya

51 Tsquared UCL=14, Median=4, Sample Gambar 4.8 Peta Kendali T 2 Hotelling Tahap I Revisi 6 Peta kendali T 2 Hotelling tahap I revisi ke-6 menunjukkan bahwa semua pengamatan berada dalam batas kendali dengan nilai dibawah nilai UCL=14,69 yang artinya rata-rata proses sudah terkendali secara statistika sehingga dapat dilanjutkan dengan analisis kapabilitas proses Kapabilitas Proses Pipa ERW Tahap I Kapabilitas proses digunakan untuk mengukur kemampuan proses. Kapabilitas proses dilakukan apabila semua kondisi sudah terkendali baik dari variabilitasnya maupun rata-ratanya. Untuk melihat kapabilitas proses maka dihitung indeks kapabilitas. Berikut merupakan indeks kapabilitas proses secara multivariat pipa ERW. Tabel 4.6 Indeks Kapabilitas Proses Pipa ERW tahap I Indeks Kapabilitas Nilai Cpm 4,731 Indeks kapabilitas proses multivariat pada Tabel 4.6 menunjukkan bahwa dengan Cpm sebesar 4,731 artinya daerah proses lebih sempit daripada daerah spesifikasi yang ditentukan.

52 34 Hal ini menunjukkan bahwa kapabilitas proses dari karakteristik kualitas produksi pipa ERW secara multivariat sudah kapabel karena nilai kapabilitas proses lebih dari satu. 4.2 Analisis Statistika Pada Tahap II Analisis statistika pada tahap II dilakukan setelah analisis statistika tahap I dengan variabel yang dianalisis merupakan karakteristik kualitas pipa ERW yaitu diameter, panjang, dan berat Karakteristik Kualitas ERW Tahap II Karakteristik kualitas yang diukur pada tahap II sama dengan karakteristik kualitas pada tahap I yaitu diameter, panjang, dan berat. Untuk melihat mendeskripsikan variabel dari karakteristik kualitas tersebut maka akan dicari nilai mean, varians, nilai maksimum dan nilai minimumnya. Berikut merupakan tabel ringkasan statsitika deskriptif dari karakteristik kualitas pipa ERW pada tahap II. Tabel 4.7 Deskripsi Proses Produksi Pipa ERW Tahap II Nilai Nilai Batas Variabel Mean Varians Min Maks Spesifikasi Diameter (mm) 88,185 0, ,975 88,460 88± 0,5 mm Panjang (meter) 6,0348 0, ,03 6,045 6 ± 0,05m Berat (kg) 45,776 0, ,644 45, ± 1 kg Rata-rata diameter pipa ERW tahap II 88,185 mm dengan serta varians sebesar 0,0128 mm dengan nilai minimum sebesar 87,975 mm dan nilai maksimum hampir mendekati batas spesifikasi atas dengan nilai sebesar 88,46. Sedangkan untuk panjang pipa rata-rata panjang sebesar 6,0348 meter dengan varians yang cukup kecil dengan nilai 0, meter, nilai minimum dari panjang pipa berada di atas nilai target sebesar 6,03 meter dan nilai maksimum hampir mendekati nilai batas spesifikasi atas sebesar 6,045 meter. Rata-rata untuk variabel berat menunjukkan nilai 45,776 kg artinya nilai rata-rata berat mempunyai selisih 0,776 dari nilai target. Berdasarkan nilai

53 35 minimum dan maksimum berat pipa menunjukkan nilai yang lebih besar daripada nilai target yang ditetapkan sehingga terindikasi variabel berat memiliki akurasi yang rendah namun masih dalam batas spesifikasi yang telah ditetapkan Uji Asumsi Pengendalian Kualitas Tahap II Pengendalian kualitas menggunakan peta kendali multivariat memerlukan asumsi yang harus dipenuhi yaitu asumsi data berdistribusi normal multivariat dan asumsi data dependen. a. Uji Distribusi Multivariat Normal Tahap II Supaya dapat dilakukan pengendalian kualitas menggunakan peta kendali multivariat maka syarat yang harus dipenuhi adalah asumsi data berdistribusi normal multivariat. Berikut ini merupakan hipotesis untuk menguji data diameter, panjang dan berat pipa ERW. H 0 : Data proses produksi Pipa ERW tahap II berdistribusi normal multivariat. H 1 : Data proses produksi Pipa ERW tahap II berdistribusi tidak normal multivariat. Hasil perhitungan jarak kuadrat (d 2 j) menunjukkan bahwa 2 nilai proporsi yang lebih dari nilai (,db) tabel sebesar 2,37 adalah 0,525 yang berarti bahwa dari 40 titik yang ada sebesar 52,5% titik berada diluar ellips atau terdapat 19 titik di dalam ellips dan 21 titik berada diluar ellips. Berdasarkan hasil tersebut diputuskan ditolak H 0, sehingga disimpulkan bahwa data proses produksi Pipa ERW tahap II berdistribusi multivariat normal sehingga dapat dilanjutkan untuk langkah selanjutnya. b. Uji Independensi Tahap II Uji Bartlett digunakan untuk mengetahui independensi antar variabel. Berikut ini merupakan pengujian independensi dari data diameter, panjang dan berat proses produksi Pipa ERW tahap II dengan hipotesis sebagai berikut.

54 36 H 0 : R = I (antar variabel tidak berkorelasi) H 1 : R I (antar variabel berkorelasi) Hasil pengujian menunjukkan nilai 2 dengan taraf signifikansi = 0,27% dan derajat bebas sama dengan 3 sebesar 549,535 lebih besar dibandingkan nilai 2 tabel sama dengan 14,1563 sehingga dapat diputuskan gagal tolak H 0 artinya dapat disimpulkan bahwa antar karakteristik kualitas pipa ERW yaitu diameter, panjang dan berat proses produksi Pipa ERW tahap II saling dependen sehingga memenuhi asumsi untuk melakukan pengendalian kualitas menggunakan peta kendali multivariat Pengendalian Kualitas Tahap II Peta kendali multivariat yang digunakan untuk pengendalian proses produksi pipa ERW tahap II dapat diakukan setelah memenuhi asumsi distribusi normal multivariat, asumsi dependensi antar variabel. Peta kendali Generalized Variance yang digunakan untuk pengendalian variabilitas proses menggunakan batas kendali bawah (LCL) dan batas kendali atas (UCL) dari tahap I yang sudah terkendali begitu pula peta kendali T 2 Hotelling yang digunakan untuk pengendalian rata-rata proses. a. Pengendalian Variabilitas Proses Tahap II Berikut adalah hasil analisis pengendalian variabilitas proses produksi pipa ERW tahap II menggunakan peta kendali generalized variance.

55 Generalized Variance 37 6,0 5,5 5,0 4,5 4,0 3,5 3,0 2,5 2,0 1,5 1,0 0,5 0,0 UCL=5,619 S =0,457 LCL= Sample Gambar 4.9 Peta Kendali Generalized Variance Tahap II Gambar 4.9 merupakan peta kendali Generalized Variance Tahap II dengan menggunakan batas kendali tahap I yang telah terkendali. Dari gambar menunjukkan dengan nilai determinan matriks varians kovarians S sebesar 0,457. dan batas kendali atas tahap I tidak ada pengamatan yang out of control. Berdasarkan plot-plot tersebut menunjukkan variabilitas peta kendali Generalized Variance Tahap II lebih kecil daripada variabilitas peta kendali Generalized Variance Tahap I. Berdasarkan peta kendali tersebut maka dapat disimpulkan variabilitas proses sudah terkendali. b. Pengendalian Rata-rata Proses Produksi Tahap II Berikut adalah hasil analisis pengendalian rata-rata proses produksi pipa ERW tahap II menggunakan peta kendali T 2 Hotelling.

56 Tsquared UCL=14, Median=3, Sample Gambar 4.10 Peta Kendali T 2 Hotelling Tahap II Peta kendali T 2 Hotelling tahap II menunjukkan nilai batas kendali tahap I dapat dilihat bahwa ada satu data yang out of control yaitu pada pengamatan ke-32. Karena ada data yang out of control maka perlu diidentifikasi penyebabnya kemudian direvisi ulang dengan menghapus pengamatan ke-32. Berdasarkan pengendalian proses rata-rata dengan peta kendali multivariat T 2 Hotelling tahap II terdapat pengamatan yang out of control sehingga perlu diidentifikasi variabel penyebabnya. Hasil revisi menunjukkan bahwa nilai selisih (d j ) masing-masing variabel hampir sama sehingga dapat dijelaskan bahwa semua variabel tersebut menjadi penyebab pangamatan tidak terkendali. Langkah selanjutnya membuat peta kendali yang baru tanpa menggunakan pengamatan ke-32. Berikut merupakan peta kendali revisi T 2 Hotelling tahap II

57 Tsquared UCL=18, Median=3, Sample Gambar 4.11 Peta Kendali T 2 Hotelling Tahap II Revisi Peta kendali T 2 Hotelling tahap II revisi menunjukkan bahwa semua pengamatan berada dalam batas kendali dengan nilai dibawah nilai UCL=18,82 yang artinya rata-rata proses sudah terkendali secara statistika sehingga dapat dilanjutkan dengan analisis kapabilitas proses Kapabilitas Proses Produksi Pipa ERW Tahap II Analisis kapabilitas proses untuk tahap kedua pada karakteristik kualitas pipa ERW dapat dilakukan karena proses sudah terkendali secara statistika. Berikut merupakan indeks kapabilitas proses secara multivariat pipa ERW tahap II. Tabel 4.4 Indeks Kapabilitas Proses Pipa ERW tahap II Indeks Kapabilitas Nilai Cpm 2,63 Nilai indeks kapabilitas proses Cpm menunjukkan nilai sebesar 2,63 artinya kapabilitas proses dari karakteristik kualitas produksi pipa ERW secara multivariat sudah kapabel dan sangat baik dan daerah proses lebih sempit daripada daerah spesifikasi. Sehingga dapat disimpulkan bahwa kapabilitas proses dari karakteristik kualitas produksi pipa ERW secara multivariat.

58 40 Apabila dibandingkan dengan tahap I nilai indeks kapabilitas Cpm, indeks kapabilitas tahap II lebih kecil daripada indeks kapabilitas tahap I. 4.3 Diagram Ishikawa Diagram Ishikawa pada umumnya digunakan untuk mengetahui akar dari suatu permasalahan yang terjadi. Akar permasalahan dari proses produksi pipa ERW yang tidak sesuai standar berdasarkan informasi informal adalah sebagai berikut. Metode Material Manusia Seting Roll Salah Seting Welding Salah Strip Berkarat Las Bergelombang Pergantian Shif Tidak Teliti Seting Diameter Suhu Mesin Suhu Ruangan Diameter, Panjang, Dan Berat Out of Control Roll Kurang Center Mesin Lingkungan Gambar 4.12 Diagram Ishikawa Gambar 4.12 merupakan diagram Ishikawa dari penyebab karakteristik kualitas yang out of control. Faktor-faktor penyebab diperoleh dari informasi bagian Quality Control PT. X. Faktor penyebab out of control berasal dari 5 faktor utama yaitu material, manusia, mesin, metode dan lingkungan. Faktor material disebabkan oleh karena bahan baku yang berupa potongan strip berkarat dan adanya hasil las yang tidak rata dan bergelombang. Sedangkan pada faktor manusia disebabkan karena kelalaian petugas karena tidak teliti karena kelelahan dan kejenuhan serta menimbulkan efek human eror karena proses produksi berlangsung setiap hari dan karena pergantian shif sehingga

59 41 berbedaan kemampuan operator. Faktor mesin diduga disebabkan karena suhu di dalam mesin yang berubah-ubah, posisi roll kurang tepat, dan seting diameter yang kurang akurat. Pada faktor lingkungan biasa disebabkan oleh suhu ruangan yang mempengaruhi. Sedangkan untuk faktor metode biasanya disebabkan oleh karena cara pengaturan pengelasan dan roll yang salah. Berdasarkan identifikasi variabel penyebab menunjukkan bahwa variabel berat merupakan variabel penyebab proses tidak terkendali, setelah mendapatkan informasi dari pihak perusahaan hal yang menyebabkan variabel berat adalah ketidaktelitian petugas sehingga menyebabkan kesalahan dalam pengukuran.

60 42 (Halaman ini sengaja dikosongkan)

61 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil dan pembahasan yang telah dilakukan, maka dari penelitian Tugas Akhir ini dapat disimpulkan sebagai berikut. 1. Hasil analisis pengendalian kualitas dalam rata-rata dan variabilitas dari proses produksi pipa Electric Resistance Welded (ERW) di PT. X dengan menggunakan peta kendali kendali Generalized Variance dan peta kendali dan terdapat pengamatan yang out of control. Faktor Penyebabnya adalah variabel diameter dan variabel berat yang disebabkan oleh faktor material, faktor manusia, faktor mesin, faktor lingkungan dan faktor metode. 2. Hasil indeks kapabilitas proses Electric Resistance Welded (ERW) di PT. X menunjukkan kapabilitas proses dari karakteristik kualitas produksi pipa ERW secara multivariat sudah kapabel dan variasi proses lebih kecil toleransi dari batas spesifikasi yang ditentukan. Nilai indeks kapabilitas Cpm tahap II lebih kecil daripada indeks kapabilitas tahap I yang seharusnya indeks kapabilitas di tahap II harus lebih baik daripada tahap I. 5.2 Saran Saran yang dapat disampaikan berdasarkan hasil dan pembahasan yang telah dilakukan yaitu untuk perusahaan dan untuk kelanjutan penelitian mendatang. 1. Saran untuk pihak perusahaan, perlu melakukan perbaikan proses produksi pipa ERW. Beberapa faktor penyebab proses produksi pipa ERW tidak terkendali agar diatasi sehingga proses produksi pipa ERW menjadi stabil, baik dalam variabilitasnya maupun rata-ratanya, terutama variabel berat perlu di tanggulangi dikarenakan menyebabkan proses tidak 43

62 44 terkendali yang akan merugikan perusahaan karena berat pipa berlebih. 2. Untuk penelitian selanjutnya, lebih mencari informasi tentang proses produksi pipa ERW sehingga mengetahui spesifikasi, kelas, tipe dan ukuran yang digunakan. 3. Penelitian selanjutnya diharapkan menggunakan Principal Component Analysis (PCA) karena PCA mampu mempertahankan sebagian informasi yang terkandung pada data asal dengan cara mereduksi data sehingga analisis yang dilakukan lebih baik.

63 DAFTAR PUSTAKA Arishanti, V. (2011). Pengontrolan Kualitas Layanan Bandar Udara Juanda Surabaya Menggunakan Diagram Kendali T 2 Hotelling Dan Diagram Kendali Improved Generalized Variance ( S ). Surabaya : Institut Teknologi Sepuluh Nopember. Azmi, U. (2013). Pengontrolan Kualitas Statistika pada Proses Produksi Woven Poly Propelene (WPP) Menggunakan Metode Diagram Kontrol Improved Generalized Variance. Surabaya : Institut Teknologi Sepuluh Nopember. Fachrur, A. R. (2013). Pengontrolan Kualitas Statistika Produk Wire Rod Steel di PT. Kratau Steel (Persero), Tbk. Cilegon. Surabaya : Institut Teknologi Sepuluh Nopember. Fernandez, E.S, dan Scagliarini, M. (2012). MPCI: An R Package for Computing Multivariate Process Capability Indices. Journal of Statistical Software, Vol.47, No.7, p Johnson, R.A. dan Wichern, D.W. (2007). Applied Multivariate Statistical Analysis (6 th ed.). United States of America: Person Education Inc. Kurnia, J. D. (2013). Analisis Kapabilitas Proses Produksi Monosodium Glutamat (MSG) di PT. Ajinomoto Indonesia. Surabaya : Institut Teknologi Sepuluh Nopember. Montgomery, D. C. (2009). Introduction to Statistical Quality Control (6th ed). John New York: Wiley and Sons Inc. Morrison, D. F., (1990). Multivariate Statistical Methods Third Edition. USA: Mc Graw Hill Inc. Quesenberry, C. P. (1997). SPC Methods For Quality Improvement. New York: John Wiley & Sons, Inc. Rao, O.R.M, Subbaiah, K.V., Rao, J.N., Rao, T.S. (2012). Application of Maultivariate Control Chart for Improvement in Quality of Hot Metal. International Journal for Quality Research, 7(4),

64 46 Walpole, R.E., Myers, R.H., Myers, S.L., &Ye, K.(2012). Probability & Statistics for Engineers & Scientists (9 th ed.). United States of America: Person Education Inc.

65 LAMPIRAN Lampiran A: Data Tahap I (Periode Januari Juni) No. Diameter Panjang Berat Tanggal Bulan 1 88,0667 6, , Januari 2 88,0625 6, , Januari 3 88,3773 6, , Januari 4 88,2500 6, , Januari 5 88,3700 6, , Januari 6 88,3544 6, , Januari 7 88,4368 6, , Januari 8 88,2516 6, , Januari 9 88,3929 6, , Januari 10 88,3250 6, , Januari 11 88,1500 6, , Februari 12 88,1523 6, , Februari 13 88,1885 6, , Februari 14 88,1500 6, , Februari 15 88,2150 6, , Februari 16 88,4063 6, , Februari 17 88,2500 6, , Februari 18 88,3933 6, , Februari 19 88,4000 6, , Februari 20 88,4500 6, , Februari 47

66 48 Lanjutan : Data Tahap I No. Diameter Panjang Berat Tanggal Bulan 21 88,3500 6, , Maret 22 88,4308 6, , Maret 23 88,4250 6, , Maret 24 88,4500 6, , Maret 25 88,0500 6, , Mei 26 88,1632 6, , Mei 27 88,1464 6, , Mei 28 88,1662 6, , Mei 29 88,1750 6, , Mei 30 88,2846 6, , Juni 31 88,1750 6, , Juni 32 88,1500 6, , Juni 33 88,1563 6, , Juni 34 88,0656 6, , Juni 35 88,2917 6, , Juni 36 88,2903 6, , Juni 37 88,1250 6, , Juni 38 88,1355 6, , Juni 39 88,3115 6, , Juni 40 88,2750 6, , Juni 41 88,2500 6, , Juni 42 88,3694 6, , Juni 43 88,2063 6, , Juni 44 88,2926 6, , Juni 45 88,3250 6, , Juni

67 49 Lampiran B : Uji Normal Multivariat Tahap I #Menghitung matriks invers varians covarians MTB > Name m1 "COVA1" MTB > Covariance 'diameter'-'berat' 'COVA1'. MTB > print m1 Data Display Matrix COVA1 0, , , , , , , , , MTB > invert m1 m2 MTB > print m2 Data Display Matrix M2 91, , , ,750-23, ,815 #Menghitung Vektor Rata-rata MTB > mean c6 k1 Mean of diameter Mean of diameter = 88,2601 MTB > mean c7 k2 Mean of panjang Mean of panjang = 6,03205

68 50 MTB > mean c8 k3 Mean of berat Mean of berat = 45,6310 MTB > let c10=c6-k1 MTB > let c11=c7-k2 MTB > let c12=c8-k3 MTB > copy c10 c11 c12 m3 MTB > print m3 Data Display Matrix M3-0, , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , ,277489

69 51-0, , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , #Menghitung Nilai Jarak d j MTB > mult m3 m2 m4 MTB > print m4 Data Display Matrix M4-17, ,09 4, , ,33 4,9461 6, ,04 1,6582-3, ,42 3,4913 6, ,36 1,7177 4, ,04 2, , ,58 1,1714-0, ,85-0,4289 8, ,49 1,5307 2, ,17 2, , ,68 4, , ,57 3,8155-8, ,44 3, , ,85 3,5181-6, ,44 3,0431 9, ,74 1,4211-3,9765 5,17 3,7552 8, ,54 1,5268 7, ,73 2, , ,82 1,0631

70 52 4, ,83 1, , ,03 1,2204 9,7229 6,17 2, , ,82 1, , ,61 5, , ,29 8, , ,59 12, , ,83 6, , ,08 5,6877 8, ,84-7,8147 0, ,81-8,5055-0, ,83-9,2447 0, ,44-9,2968-8, ,52-6, , ,02-12,0048 6, ,63-4,5792-3, ,17-6,9638-3, ,18-6,3813 7, ,98-3,6636 4, ,93-3,8743 4, ,26-6,2871 9, ,88-0,0133 0, ,66-4,1856 7, ,59-5,6941 6, ,75-1,2236 MTB > trans m3 m5 MTB > print m5 Data Display Matrix M5 MTB > mult m4 m5 m6 MTB > print m6 Data Display Matrix M6 #Membuat Plot antara d j 2 dengan nilai chisquare MTB > diag m6 c15 MTB > sort c15 c16 MTB > set c17 DATA> (1:45)

71 dj2 urut 53 DATA> end MTB > let c18=1-((45-c17+0,5)/45) MTB > invcdf c18 c19; SUBC> chisquare 3. MTB > plot c16*c19; SUBC> symbol. 12 Scatterplot of dj2 urut vs Chisquare C #Menghitung nilai Proporsi d j 2 MTB > let c20=c16<c19 MTB > let c14=sum(c20)/45 MTB > copy c14 m7 MTB > print m7 Data Display Matrix M7 0,511111

72 54 Nilai d 2 j dengan nilai chisquare No dj2 urut chisquare No dj2 urut chisquare 1 0, , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , ,365974

73 Tsquared 55 Lampiran C : Uji Bartlett Tahap I KMO and Bartlett's Test Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling,464 Adequacy. Bartlett's Test of Approx. Chi-Square 16,892 Sphericity df 3 Sig.,001 Lampiran D : Identifikasi Penyebab Data Out Of Control #Revisi 1 peta kendali T 2 Hotelling tanpa variabel berat 25 Tsquared Chart of diameter; panjang UCL=16, Median=2, Sample

74 Tsquared Tsquared 56 peta kendali T 2 Hotelling tanpa variabel panjang 40 Tsquared Chart of diameter; berat UCL=16, Sample Median=2,19 peta kendali T 2 Hotelling tanpa variabel diamater 40 Tsquared Chart of panjang; berat UCL=16, Sample Median=2,19

75 57 Pengamatan ke- T2i Variabel T2ij dj=t2i-t2ij Diameter 14,06 12, ,25 Panjang 19,17 7,08 Berat 15,98 10,27 Diameter 19,57 16, ,28 Panjang 32,06 4,22 Berat 0,15 36,13 Diameter 27,68 11, ,77 Panjang 36,58 2,19 Berat 1,04 37,73 Diameter 30,08 10, ,27 Panjang 39,16 1,11 Berat 2,19 38,08 Diameter 29,53 10, ,03 Panjang 38,94 1,09 Berat 2,04 37,99 Diameter 38,77 5, ,47 Panjang 38,64 5,83 Berat 5,06 39,41 Diameter 20,37 19, ,69 Panjang 39,69 0 Berat 3,37 36,32 Diameter 24,69 15, ,14 Panjang 26,57 13,57 Berat 4,04 36,1 Diameter 32,64 8, ,88 Panjang 36,28 4,6 Berat 2,38 38,5

76 58 Pengamatan ke , , , , , , , ,81 T2i Variabel T2ij dj=t2i-t2ij Diameter 32,23 8,48 Panjang 34,67 6,04 Berat 2,35 38,36 Diameter 26,22 16,24 Panjang 24,94 17,52 Berat 6,66 35,8 Diameter 27,44 14,26 Panjang 25,67 16,03 Berat 5,37 36,33 Diameter 23,64 14 Panjang 30,1 7,54 Berat 0,98 36,66 Diameter 39,56 17,88 Panjang 19,85 37,59 Berat 22,42 35,02 Diameter 30,74 10,85 Panjang 27,87 13,72 Berat 4,25 37,34 Diameter 22,02 16,13 Panjang 28,35 9,8 Berat 2,11 36,04 Diameter 34,99 15,82 Panjang 21,3 29,51 Berat 15,17 35,64

77 59 Revisi 1 Pengamatan ke- T 2 i Variabel T 2 ij d j = T 2 i- T 2 ij Diameter 0,02 28, , ,43 Panjang 10,33 17,8 Berat 0,52 27,61 Diameter 22,16 1,27 Panjang 19,39 4,04 Berat 22,46 0,97 Revisi 2 Pengamatan ke- T 2 i Variabel T 2 ij d j = T 2 i- T 2 ij Diameter 16,37 4, ,91 Panjang 16,35 4,56 Berat 16,37 4,54 Revisi 3 Pengamatan ke- T 2 i Variabel T 2 ij d j = T 2 i- T 2 ij Diameter 14,02 20, , ,88 Panjang 13,97 20,8 Berat 14,02 20,75 Diameter 9,33 11,55 Panjang 9,3 11,58 Berat 9,33 11,55

78 60 Revisi 4 Pengamatan ke- T 2 i Variabel T 2 ij d j = T 2 i- T 2 ij Diameter 10,2 11, ,43 Panjang 10,18 11,25 Berat 10,2 11,23 Revisi 5 Pengamatan ke- T 2 i Variabel T 2 ij d j = T 2 i- T 2 ij Diameter 3,58 12, , ,86 Panjang 3,58 12,53 Berat 3,59 12,52 Diameter 5,44 18,42 Panjang 5,43 18,43 Berat 5,44 18,42 Lampiran E : Kapabilitas Proses Tahap I #capability analysis tahap1 library(mpci) datata1= read.table("tahap1.txt", header=true) Target <- c(88, 6, 45) LSL <- c(87.5, 5.95, 44) USL <- c(88.5, 6.05, 46) alpha < mpci(index = "shah", datata1, LSL, USL, Target, alpha) ############################################ jawaban [[1]] [1] "Shahriari et al. (1995) Multivariate Capability Vector" $CpM [1]

79 61 Lampiran F: Data Tahap II (Periode Juli-Desember) No. Diameter Panjang Berat Tanggal Bulan 1 88,2167 6, , Juli 2 88,1969 6, , Juli 3 88,1750 6, , Juli 4 88,3250 6, , Juli 5 88,2050 6, , Juli 6 88,1292 6, , Juli 7 88,3333 6, , Juli 8 88,1900 6, , Juli 9 88,1500 6, , Juli 10 88,0696 6, , Juli 11 88,0708 6, , Juli 12 88,0625 6, , Juli 13 88,1250 6, , Juli 14 88,0750 6, , Juli 15 87,9750 6, , Juli 16 88,0250 6, , Juli 17 88,2458 6, , Juli 18 88,2786 6, , Juli 19 88,1250 6, , Juli 20 88,1531 6, , Oktober 21 88,1886 6, , Oktober 22 88,2235 6, , Oktober 23 88,1750 6, , Oktober 24 88,1000 6, , Oktober

80 62 Lanjutan: Data Tahap II No. Diameter Panjang Berat Tanggal Bulan 25 88,1281 6, , Oktober 26 88,1021 6, , Oktober 27 88,0341 6, , Oktober 28 88,4600 6, , Oktober 29 88,4273 6, , Oktober 30 88,2250 6, , Desember 31 88,2438 6, , Desember 32 88,1167 6, , Desember 33 88,0500 6, , Desember 34 88,2596 6, , Desember 35 88,3333 6, , Desember 36 88,0458 6, , Desember 37 88,3107 6, , Desember 38 88,3500 6, , Desember 39 88,2000 6, , Desember 40 88,3050 6, , Desember Lampiran G: Uji Normal Multivariat Tahap II #Menghitung matriks invers varians covarians MTB > Name m1 "COVA1" MTB > Covariance 'diameter'-'berat' 'COVA1'. MTB > print m1

81 63 Data Display Matrix COVA1 0, , , , , , , , , MTB > invert m1 m2 MTB > print m2 Data Display Matrix M ,83446E ,37301E ,08473E #Menghitung Vektor Rata-rata MTB > mean c6 k1 Mean of diameter Mean of diameter = 88,1851 MTB > mean c7 k2 Mean of panjang Mean of panjang = 6,03480 MTB > mean c8 k3 Mean of berat Mean of berat = 45,7755 MTB > let c14=c6-k1 MTB > let c15=c7-k2 MTB > let c16=c8-k3 MTB > copy c14 c15 c16 m3 MTB > print m3

82 64 Data Display Matrix M3 0, , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , ,092952

83 65 #Menghitung Nilai Jarak d j MTB > mult m3 m2 m4 MTB > print m4 Data Display Matrix M , ,4 8751, ,8 8191, , , , , ,0 2113, , , ,5 2906, ,3 4748, ,8 1025, , , , , ,3 2375, , , , , , , ,4 1534, , , ,4 1096, , , , , ,8 6947, ,8 7258, ,0-5789, ,9 88, , , , , , , , , ,6-4471, ,9 5184, , , , , , , ,5

84 , , , , , , , , , , , ,8 MTB > trans m3 m5 MTB > print m5 Data Display Matrix M5 MTB > mult m4 m5 m6 MTB > print m6 Data Display Matrix M6 #Membuat Plot antara d j 2 dengan nilai chisquare MTB > diag m6 c18 MTB > sort c18 c19 MTB > set c20 DATA> (1:40) DATA> end MTB > let c21=1-((40-c20+0,5)/40) MTB > invcdf c21 c22; SUBC> chisquare 3. MTB > plot c19*c22; SUBC> symbol.

85 dj2 urut 67 Scatterplot of dj2 urut vs chisquare chisquare #Menghitung nilai Proporsi d j 2 MTB > invcdf c24 c25; SUBC> chisquare 3. MTB > let c26=c19<c25 MTB > let c27=sum(c26)/40 Nilai d 2 j dengan nilai chisquare No dj2 urut chisquare No dj2 urut chisquare 1 2,2426 0, ,8465 1, ,3387 0, ,4074 1, ,4636 0, ,4186 1, ,891 0, ,6974 1, ,0458 0, ,8894 1, ,5479 0, ,3093 1, ,428 0, ,716 2, ,3218 0, ,5584 2, ,4054 1, ,8605 2, ,0593 1, ,1583 2, ,6488 1, ,2914 2,571545

86 68 Lanjutan Nilai d j 2 dengan nilai chisquare No dj2 urut chisquare No dj2 urut chisquare 23 0,222 2, ,575 4, ,3194 2, ,2042 4, ,5369 3, ,2008 5, ,0819 3, ,6869 5, ,7542 3, ,2798 5, ,6413 3, ,3647 6, ,4466 3, ,7027 7, ,4705 3, ,8863 8, ,4311 4, , ,8613 Lampiran H: Uji Bartlett Tahap II KMO and Bartlett's Test Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling,325 Adequacy. Bartlett's Test of Sphericity Approx. Chi-Square 549,535 df 3 Sig.,000

87 Tsquared Tsquared 69 Lampiran I : Identifikasi Penyebab Data Out Of Control II peta kendali T 2 Hotelling tanpa variabel berat Tsquared Chart of diameter; panjang UCL=16,50 Median=2, Sample peta kendali T 2 Hotelling tanpa variabel panjang Tsquared Chart of diameter; berat UCL=16,50 Median=2, Sample peta kendali T 2 Hotelling tanpa variabel diameter

88 Tsquared Tsquared Chart of panjang; berat UCL=16,50 Median=2, Sample tahap 2 Pengamatan ke ,27 T 2 i Variabel T 2 ij d j = T 2 i- T 2 ij Diameter 12,79 7,48 Panjang 12,75 7,52 Berat 12,78 7,49 Lampiran J : Kapabilitas Proses Tahap II #capability analysis library(mpci) datata2= read.table("tahap2.txt", header=true) Target <- c(88, 6, 45) LSL <- c(87.5, 5.95, 44) USL <- c(88.5, 6.05, 46) alpha < mpci(index = "shah", datata2, LSL, USL, Target, alpha) #############################################

89 [[1]] [1] "Shahriari et al. (1995) Multivariate Capability Vector" $CpM [1]

90 72 (Halaman ini sengaja dikosongkan)

91 BIODATA PENULIS Penulis tugas akhir ini bernama lengkap Adhi Mei Susanto yang sering disapa dengan nama Adhi. Penulis dilahirkan di Kediri, pada tanggal 28 Mei Penulis merupakan anak kedua dari tiga bersaudara. Riwayat pendi-dikan penulis ditempuh di SDN Silir 1 Kediri, SMPN 3 Wates, Kediri, dan SMKN 1 Kediri dengan jurusan teknik pemesinan. Kemudian melanjutkan pendidikan diploma III di Satistika pada tahun 2010 di ITS dengan NRP kemudian melanjutkan Lintas Jalur S1 Statistika ITS pada tahun 2014 dengan NRP Dalam kegiatan kemahasiswaan penulis aktif dalam kepanitiaan dan organisasi. Kepanitiaan yang pernah diikuti antara lain panitia BCS yaitu OC BCS tahun 2011 dan Instructor BCS 2012, panitia STATION (Statistics Competition) 2012, panitia PRS 2012, dan beberapa kepanitian lain dalam lingkup yang kecil. Sementara organisasi yang pernah diikuti adalah FORSIS-ITS (Forum Studi Islam Statistika-ITS), pada tahun kedua diamanahi sebagai staf departemen HUMAS dan pada tahun ketiga diamanahi sebagai ketua departeman HUMAS. Selain kuliah Lintas Jalur S1 penulis juga bekerja di PT. Synergy Cipta Solusi sebagai staff analisis data statistika dan survey. Apabila pembaca ingin berdiskusi mengenai laporan tugas akhir ini, penulis dapat dihubungi melalui , whatsapp atau line. susantoadhimei@yahoo.co.id, whatsapp atau line idealism21 73

PENERAPAN DIAGRAM KONTROL IMPROVED GENERALIZED VARIANCE PADA PROSES PRODUKSI HIGH DENSITY POLYETHYLENE (HDPE)

PENERAPAN DIAGRAM KONTROL IMPROVED GENERALIZED VARIANCE PADA PROSES PRODUKSI HIGH DENSITY POLYETHYLENE (HDPE) PENERAPAN DIAGRAM KONTROL IMPROVED GENERALIZED VARIANCE PADA PROSES PRODUKSI HIGH DENSITY POLYETHYLENE (HDPE) (Studi Kasus Di CV. Garuda Plastik Karangawen) SKRIPSI Disusun Oleh: Nama : Rahma Kurnia Widyawati

Lebih terperinci

BAB III PENGENDALIAN KUALITAS MULTIVARIAT. menghasilkan produk dengan kualitas yang baik, haruslah dilakukan pengendalian

BAB III PENGENDALIAN KUALITAS MULTIVARIAT. menghasilkan produk dengan kualitas yang baik, haruslah dilakukan pengendalian BAB III PENGENDALIAN KUALITAS MULTIVARIAT Seperti yang telah dibahas pada bab sebelumnya bahwa untuk menghasilkan produk dengan kualitas yang baik, haruslah dilakukan pengendalian pada proses produksinya.

Lebih terperinci

Pengendalian Kualitas Statistik Produk Botol Sting 240 ml di PT IGLAS (Persero) Oleh: Wahyu Eka Kusumaningrum

Pengendalian Kualitas Statistik Produk Botol Sting 240 ml di PT IGLAS (Persero) Oleh: Wahyu Eka Kusumaningrum Pengendalian Kualitas Statistik Produk Botol Sting 40 ml di PT IGLAS (Persero) Oleh: Wahyu Eka Kusumaningrum 1308030047 PENDAHULUAN LATAR BELAKANG PT IGLAS (Persero) merupakan perusahaan manufacturing

Lebih terperinci

ANALISIS KAPABILITAS PROSES PRODUKSI FILTER ROKOK SUPER SLIM JENIS MONO DI PT. X

ANALISIS KAPABILITAS PROSES PRODUKSI FILTER ROKOK SUPER SLIM JENIS MONO DI PT. X ANALISIS KAPABILITAS PROSES PRODUKSI FILTER ROKOK SUPER SLIM JENIS MONO DI PT. X Utami Rizky Damayanti 1308 030 06 Dosen Pembimbing: Dra. Sri Mumpuni R., MT Sidang Tugas Akhir Diploma III Statistika Institut

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Statistical Process Control (SPC) Statistical Process Control (SPC) merupakan teknik penyelesaian masalah yang digunakan sebagai pemonitor, pengendali, penganalisis, pengelola,

Lebih terperinci

PENERAPAN DIAGRAM KONTROL T2 HOTELLING PADA PROSES PRODUKSI KACA. Skripsi. Disusun Oleh : Muhammad Hilman Rizki Abdullah

PENERAPAN DIAGRAM KONTROL T2 HOTELLING PADA PROSES PRODUKSI KACA. Skripsi. Disusun Oleh : Muhammad Hilman Rizki Abdullah PENERAPAN DIAGRAM KONTROL T2 HOTELLING PADA PROSES PRODUKSI KACA Skripsi Disusun Oleh : Muhammad Hilman Rizki Abdullah 24010210120022 JURUSAN STATISTIKA FAKULTAS SAINS DAN MATEMATIKA UNIVERSITAS DIPONEGORO

Lebih terperinci

PRODUK WIRE ROD STEEL DI PT. KRAKATAU STEEL (PERSERO) TBK CILEGON

PRODUK WIRE ROD STEEL DI PT. KRAKATAU STEEL (PERSERO) TBK CILEGON PENGONTROLAN KUALITAS STATISTIKA PRODUK WIRE ROD STEEL DI PT. KRAKATAU STEEL (PERSERO) TBK CILEGON ------------------ Aditya rahadian Fachrur 1308 100 017 Ruang Sidang Lantai 4 Gedung U Jurusan Statistika

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Statistic Quality Control (SQC) Statistik merupakan teknik pengambilan keputusan tentang suatu proses atau populasi berdasarkan pada suatu analisa informasi yang terkandung di

Lebih terperinci

PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK LAMP CASE TIPE CA22 MENGGUNAKAN PETA KENDALI T 2 HOTTELING

PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK LAMP CASE TIPE CA22 MENGGUNAKAN PETA KENDALI T 2 HOTTELING PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK LAMP CASE TIPE CA MENGGUNAKAN PETA KENDALI T HOTTELING Oleh : PARAMITHA DIAN LINGGANI PUTRI NRP 308 030 008 Dosen Pembimbing Dr. Muhammad Mashuri, MT. LATAR BELAKANG Bidang

Lebih terperinci

Pengontrolan Kualitas Proses Produksi Front Grille Menggunakan Diagram Kontrol Multivariat Individual

Pengontrolan Kualitas Proses Produksi Front Grille Menggunakan Diagram Kontrol Multivariat Individual JURUSAN STATISTIKA Pengontrolan Kualitas Proses Produksi Front Grille Menggunakan Diagram Kontrol Multivariat Individual Silvia Setia Armadi 1308 030 006 Dr. Muhammad Mashuri, MT PENDAHULUAN JURUSAN STATISTIKA

Lebih terperinci

PENERAPAN DIAGRAM KONTROL IMPROVED GENERALIZED VARIANCE PADA PROSES PRODUKSI HIGH DENSITY POLYETHYLENE (HDPE)

PENERAPAN DIAGRAM KONTROL IMPROVED GENERALIZED VARIANCE PADA PROSES PRODUKSI HIGH DENSITY POLYETHYLENE (HDPE) ISSN: 2339-2541 JURNAL GAUSSIAN, Volume 3, Nomor 1, Tahun 2014, Halaman 121-130 Online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/gaussian PENERAPAN DIAGRAM KONTROL IMPROVED GENERALIZED VARIANCE PADA

Lebih terperinci

PENERAPAN DIAGRAM KONTROL T 2 HOTELLING PADA PROSES PRODUKSI KACA

PENERAPAN DIAGRAM KONTROL T 2 HOTELLING PADA PROSES PRODUKSI KACA ISSN: 2339-2541 JURNAL GAUSSIAN, Volume 4, Nomor 3, Tahun 2015, Halaman 583-592 Online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/gaussian PENERAPAN DIAGRAM KONTROL T 2 HOTELLING PADA PROSES PRODUKSI

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS KUALITAS PRODUK BENANG TS 248 MENGGUNAKAN MULTIVARIATE STATISTICAL PROCESS CONTROL ( MSPC )

BAB III ANALISIS KUALITAS PRODUK BENANG TS 248 MENGGUNAKAN MULTIVARIATE STATISTICAL PROCESS CONTROL ( MSPC ) BAB III ANALISIS KUALITAS PRODUK BENANG TS 48 MENGGUNAKAN MULTIVARIATE STATISTICAL PROCESS CONTROL ( MSPC ) 3.1. Pendahuluan Metode yang akan dipakai dalam pengendalian kualitas benang TS 48 adalah diagram

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemen Operasi Untuk mengelola suatu perusahaan atau organisasi selalu dibutuhkan sistem manajemen agar tujuan dari perusahaan atau organisasi tersebut dapat tercapai.

Lebih terperinci

PIPA PVC PUTU WITRI DEWAYANTI Dosen Pembimbing: Dr. Muhammad Mashuri, MT. Co Pembimbing: Wibawati, S.Si, M.Si. Kamis, 7 Juli 2011

PIPA PVC PUTU WITRI DEWAYANTI Dosen Pembimbing: Dr. Muhammad Mashuri, MT. Co Pembimbing: Wibawati, S.Si, M.Si. Kamis, 7 Juli 2011 PUTU WITRI DEWAYANTI 137131 1 PENERAPAN DIAGRAM KONTROL KOMBINASI MULTIVARIATE EXPONENTIAL WEIGHTED MOVING AVERAGE (MEWMA) PADA TAHAP CUTTING PROSES PRODUKSI PIPA PVC Dosen Pembimbing: Dr. Muhammad Mashuri,

Lebih terperinci

PERBANDINGAN KINERJA DIAGRAM KONTROL MULTIVARIAT UNTUK VARIABILITAS BERDASARKAN MATRIKS KOVARIANSI DAN MATRIKS KORELASI. Abstrak

PERBANDINGAN KINERJA DIAGRAM KONTROL MULTIVARIAT UNTUK VARIABILITAS BERDASARKAN MATRIKS KOVARIANSI DAN MATRIKS KORELASI. Abstrak PERBANDINGAN KINERJA DIAGRAM KONTROL MULTIVARIAT UNTUK VARIABILITAS BERDASARKAN MATRIKS KOVARIANSI DAN MATRIKS KORELASI Dwi Yuli Rakhmawati, Muhammad Mashuri 2,2) Institut Teknologi Sepuluh Nopember dwiyuli_rakhmawati@yahoo.com,

Lebih terperinci

PENGONTROLAN KUALITAS LAYANAN AGEN KARTU SELULER PRABAYAR TERTENTU PADA CALL CENTER SURABAYA DENGAN DIAGRAM KONTROL D 2 (MAHALANOBIS DISTANCE)

PENGONTROLAN KUALITAS LAYANAN AGEN KARTU SELULER PRABAYAR TERTENTU PADA CALL CENTER SURABAYA DENGAN DIAGRAM KONTROL D 2 (MAHALANOBIS DISTANCE) TUGAS AKHIR ST 1325 PENGONTROLAN KUALITAS LAYANAN AGEN KARTU SELULER PRABAYAR TERTENTU PADA CALL CENTER SURABAYA DENGAN DIAGRAM KONTROL D 2 (MAHALANOBIS DISTANCE) RISMA ERNITA NRP 1305 100 043 Dosen Pembimbing

Lebih terperinci

Pengendalian Kualitas Data Atribut Multivariat dengan Mahalanobis Distance dan T2 Hotelling (Studi Kasus PT Metec Semarang) SKRIPSI

Pengendalian Kualitas Data Atribut Multivariat dengan Mahalanobis Distance dan T2 Hotelling (Studi Kasus PT Metec Semarang) SKRIPSI Pengendalian Kualitas Data Atribut Multivariat dengan Mahalanobis Distance dan T2 Hotelling (Studi Kasus PT Metec Semarang) SKRIPSI Disusun oleh : ALFAHARI ANGGORO NIM. 24010210141045 DEPARTEMEN STATISTIKA

Lebih terperinci

PENERAPAN DIAGRAM KONTROL KOMBINASI MEWMA PADA TAHAP CUTTING PROSES PRODUKSI PIPA PVC

PENERAPAN DIAGRAM KONTROL KOMBINASI MEWMA PADA TAHAP CUTTING PROSES PRODUKSI PIPA PVC PENERAPAN DIAGRAM KONTROL KOMBINASI MEWMA PADA TAHAP CUTTING PROSES PRODUKSI PIPA PVC Putu Witri Dewayanti, Muhammad Mashuri, Wibawati 3 ) Mahasiswa Jurusan Statistika FMIPA ITS,3) Dosen Jurusan Statistika

Lebih terperinci

Pengendalian Kualitas TIN-212

Pengendalian Kualitas TIN-212 II Process Capability Analysis Pengendalian Kualitas TIN-212 Syarat-syarat pelaksanaan process capability analysis 1 Jika kita sudah mengetahui bagaimana kinerja proses kita (voice of process), tentunya

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemen Operasi Dalam mengelolah suatu perusahaan atau organisasi dibutuhkan sistem manajemen agar tujuan dari perusahaan atau organisasi dapat tercapai. Manajemen

Lebih terperinci

PENGENDALIAN KUALITAS PROSES PRODUKSI KERTAS KORAN PT. ADIPRIMA SURAPRINTA MENGGUNAKAN MULTIVARIAT HOTELLING T 2

PENGENDALIAN KUALITAS PROSES PRODUKSI KERTAS KORAN PT. ADIPRIMA SURAPRINTA MENGGUNAKAN MULTIVARIAT HOTELLING T 2 TUGAS AKHIR SM 141501 PENGENDALIAN KUALITAS PROSES PRODUKSI KERTAS KORAN PT. ADIPRIMA SURAPRINTA MENGGUNAKAN MULTIVARIAT HOTELLING T Arga Willy Widyasmara NRP 111 100 094 Dosen Pembimbing Dra. Nuri Wahyuningsih,

Lebih terperinci

PERBANDINGAN KINERJA DIAGRAM KONTROL G DAN DIAGRAM KONTROL S BESERTA APLIKASINYA

PERBANDINGAN KINERJA DIAGRAM KONTROL G DAN DIAGRAM KONTROL S BESERTA APLIKASINYA Program Studi MMT-ITS, Surabaya 7 Juli 03 PERBANDINGAN KINERJA DIAGRAM KONTROL G DAN DIAGRAM KONTROL S BESERTA APLIKASINYA Marlon Stivo Noya Van Delsen, *) dan Muhammad Mashuri ) ) Jurusan Statistika,

Lebih terperinci

PENGONTROLAN KUALITAS PROSES PRODUKSI KERTAS CIGARETTE DI PT. SURYA ZIG ZAG KEDIRI DENGAN DIAGRAM KONTROL MULTIVARIAT INDIVIDUAL

PENGONTROLAN KUALITAS PROSES PRODUKSI KERTAS CIGARETTE DI PT. SURYA ZIG ZAG KEDIRI DENGAN DIAGRAM KONTROL MULTIVARIAT INDIVIDUAL TUGAS AKHIR - ST 1325 PENGONTROLAN KUALITAS PROSES PRODUKSI KERTAS CIGARETTE DI PT. SURYA ZIG ZAG KEDIRI DENGAN DIAGRAM KONTROL MULTIVARIAT INDIVIDUAL RR. PURI PUSPITA SULISTYANINGRUM NRP 1305 100 026

Lebih terperinci

PENGONTROLAN KUALITAS PROSES PRODUKSI HEXAGON BOLT M16 X 75MM DI PT.TIMUR MEGAH STEEL GRESIK. MENGGUNAKAN METODE DIAGRAM KONTROL MULTIVARIAT np (Mnp)

PENGONTROLAN KUALITAS PROSES PRODUKSI HEXAGON BOLT M16 X 75MM DI PT.TIMUR MEGAH STEEL GRESIK. MENGGUNAKAN METODE DIAGRAM KONTROL MULTIVARIAT np (Mnp) Seminar Hasil Tugas Akhir PENGONTROLAN KUALITAS PROSES PRODUKSI HEXAGON BOLT M16 X 75MM DI PT.TIMUR MEGAH STEEL GRESIK MENGGUNAKAN METODE DIAGRAM KONTROL MULTIVARIAT np (Mnp) Febrianto 1308 100 075 Dosen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Ketatnya persaingan antara perusahaan industri satu dengan yang lainnya menyebabkan semakin banyak dan beragam industri saat ini yang berusaha untuk meningkatkan kualitas

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 10 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Defenisi Mutu Dalam dunia industri baik industri jasa maupun manufaktur mutu adalah faktor kunci yang membawa keberhasilan bisnis, pertumbuhan dan peningkatan posisi bersaing.

Lebih terperinci

PENERAPAN DIAGRAM KONTROL PADA PROSES PRODUKSI MINUMAN KEMASAN RETURNABLE GLASS BOTTLE. (Studi Kasus di PT. Coca-cola Bottling Indonesia Central Java)

PENERAPAN DIAGRAM KONTROL PADA PROSES PRODUKSI MINUMAN KEMASAN RETURNABLE GLASS BOTTLE. (Studi Kasus di PT. Coca-cola Bottling Indonesia Central Java) PENERAPAN DIAGRAM KONTROL MAHALANOBIS PADA PROSES PRODUKSI MINUMAN KEMASAN RETURNABLE GLASS BOTTLE (Studi Kasus di PT. Coca-cola Bottling Indonesia Central Java) SKRIPSI Disusun Oleh: MUHAMMAD ABID MUHYIDIN

Lebih terperinci

PENGONTROLAN KUALITAS PROSES PRODUKSI ROKOK UNIT SIGARET KRETEK TANGAN DI PT. X MENGGUNAKAN DIAGRAM KONTROL MULTIVARIAT np (Mnp)

PENGONTROLAN KUALITAS PROSES PRODUKSI ROKOK UNIT SIGARET KRETEK TANGAN DI PT. X MENGGUNAKAN DIAGRAM KONTROL MULTIVARIAT np (Mnp) PENGONTROLAN KUALITAS PROSES PRODUKSI ROKOK UNIT SIGARET KRETEK TANGAN DI PT. X MENGGUNAKAN DIAGRAM KONTROL MULTIVARIAT np (Mnp) Oleh: Wenny Rakhmania 1306 100 032 Jurusan Statistika Institut Teknologi

Lebih terperinci

PENGONTROLAN KUALITAS PADA PROSES PENGEMASAN SEMEN (PACKAGING) PT. SEMEN GRESIK (PERSERO) TBK, DI TUBAN BERBASIS METODE SIX SIGMA

PENGONTROLAN KUALITAS PADA PROSES PENGEMASAN SEMEN (PACKAGING) PT. SEMEN GRESIK (PERSERO) TBK, DI TUBAN BERBASIS METODE SIX SIGMA PENGONTROLAN KUALITAS PADA PROSES PENGEMASAN SEMEN (PACKAGING) PT. SEMEN GRESIK (PERSERO) TBK, DI TUBAN BERBASIS METODE SIX SIGMA Disusun oleh: Eko Oktiningrum Suhartono NRP 1309 030 034 Dosen Pembimbing

Lebih terperinci

2. Pengawasan atas barang hasil yang telah diselesaikan. proses, tetapi hal ini tidak dapat menjamin bahwa tidak ada hasil yang

2. Pengawasan atas barang hasil yang telah diselesaikan. proses, tetapi hal ini tidak dapat menjamin bahwa tidak ada hasil yang 27 2. Pengawasan atas barang hasil yang telah diselesaikan Walaupun telah diadakan pengawasan kualitas dalam tingkat-tingkat proses, tetapi hal ini tidak dapat menjamin bahwa tidak ada hasil yang rusak

Lebih terperinci

ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS STATISTIKA TERHADAP PROSES PENGOLAHAN LIMBAH CAIR INDUSTRI DI IPAL PT.SIER (PERSERO) SURABAYA

ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS STATISTIKA TERHADAP PROSES PENGOLAHAN LIMBAH CAIR INDUSTRI DI IPAL PT.SIER (PERSERO) SURABAYA ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS STATISTIKA TERHADAP PROSES PENGOLAHAN LIMBAH CAIR INDUSTRI DI IPAL PT.SIER (PERSERO) SURABAYA Oleh: Novi Mayasari (1307030015) Dosen Pembimbing: Dra.Sri Mumpuni Retnaningsih,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. merupakan UKM yang bergerak dibidang produksi furniture.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. merupakan UKM yang bergerak dibidang produksi furniture. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya dan faktor penyebab banyaknya re-work dari proses produksi kursi pada PT. SUBUR MANDIRI, yang merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 1 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan gambaran dari tahapan yang dilalui dalam menyelesaikan suatu masalah yang ditemui dalam sebuah penelitian, dimana dibuat berdasarkan latar belakang

Lebih terperinci

ANALISIS KAPABILITAS PROSES PENGEMASAN MINYAK GORENG DI PT SALIM IVOMAS PRATAMA Tbk SURABAYA

ANALISIS KAPABILITAS PROSES PENGEMASAN MINYAK GORENG DI PT SALIM IVOMAS PRATAMA Tbk SURABAYA TUGAS AKHIR SS 4556 ANALISIS KAPABILITAS PROSES PENGEMASAN MINYAK GORENG DI PT SALIM IVOMAS PRATAMA Tbk SURABAYA LELY PRESTI ANGGRAENI NRP 34 030 039 Dosen Pembimbing Dra. Sri Mumpuni Retnaningsih, MT.

Lebih terperinci

ANALISIS KAPABILITAS PROSES UNTUK PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK PEMBATAS BUKU INDUSTRI RUMAHAN

ANALISIS KAPABILITAS PROSES UNTUK PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK PEMBATAS BUKU INDUSTRI RUMAHAN J u r n a l E K B I S / V o l. X IV/ N o. / e d i s i S e p t e m b e r 15 7 ANALISIS KAPABILITAS PROSES UNTUK PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK PEMBATAS BUKU INDUSTRI RUMAHAN *( Diah Ayu Novitasari Fakultas

Lebih terperinci

ANALISIS KUALITAS PROSES PRODUKSI FILTER ROKOK SUPER SLIM JENIS DUAL DI PT. FILTRONA INDONESIA

ANALISIS KUALITAS PROSES PRODUKSI FILTER ROKOK SUPER SLIM JENIS DUAL DI PT. FILTRONA INDONESIA TUGAS AKHIR - ST 1325 ANALISIS KUALITAS PROSES PRODUKSI FILTER ROKOK SUPER SLIM JENIS DUAL DI PT. FILTRONA INDONESIA DWI PUSPITA RAHAYU NRP 1307 100 522 Dosen Pembimbing Drs. Slamet Mulyono, M.Sc. Ph.D

Lebih terperinci

Analisis Pengendalian Kualitas Produk Minute Maid Pulpy 350ml di PT. Coca-Cola Bottling Indonesia Jawa Timur. Oleh: Zubdatu Zahrati

Analisis Pengendalian Kualitas Produk Minute Maid Pulpy 350ml di PT. Coca-Cola Bottling Indonesia Jawa Timur. Oleh: Zubdatu Zahrati Tugas Akhir Analisis Pengendalian Kualitas Produk Minute Maid Pulpy 350ml di PT. Coca-Cola Bottling Indonesia Jawa Timur Oleh: Zubdatu Zahrati 309 030 002 Pembimbing: Dra. Lucia Aridinanti, MT JURUSAN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Sampel merupakan sebagian anggota dari populasi yang dipilih dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Sampel merupakan sebagian anggota dari populasi yang dipilih dengan 26 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Identifikasi Sampel Penelitian Sampel merupakan sebagian anggota dari populasi yang dipilih dengan suatu prosedur tertentu dan diharapkan dapat mewakili suatu populasi

Lebih terperinci

Analisis Peta Kendali U Pada Proses Pembuatan Plat Baja di PT. Gunawan Dianjaya Steel Tbk

Analisis Peta Kendali U Pada Proses Pembuatan Plat Baja di PT. Gunawan Dianjaya Steel Tbk Analisis Peta Kendali U Pada Proses Pembuatan Plat Baja di PT. Gunawan Dianjaya Steel Tbk Dias Ardha P 1311 030 032 Dosen Pembimbing Dr. Sony Sunaryo, M.Si PROGRAM STUDI DIPLOMA III Jurusan Statistika

Lebih terperinci

ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS MENGGUNAKAN DIAGRAM KENDALI DEMERIT (Studi Kasus Produksi Air Minum Dalam Kemasan 240 ml di PT TIW)

ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS MENGGUNAKAN DIAGRAM KENDALI DEMERIT (Studi Kasus Produksi Air Minum Dalam Kemasan 240 ml di PT TIW) ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS MENGGUNAKAN DIAGRAM KENDALI DEMERIT (Studi Kasus Produksi Air Minum Dalam Kemasan 240 ml di PT TIW) SKRIPSI Oleh : GITA SUCI RAMADHANI 24010210120012 JURUSAN STATISTIKA FAKULTAS

Lebih terperinci

Statistical Process Control

Statistical Process Control Natasya Christy Mukuan 1701344251 LD21 Statistical Process Control Sejarah Statistical Process Control (SPC) Sebelum tahun 1900-an, industri AS umumnya memiliki karakteristik dengan banyaknya toko kecil

Lebih terperinci

Statistical Process Control

Statistical Process Control Statistical Process Control Sachbudi Abbas Ras abbasras@yahoo.com Lembar 1 Flow Chart (dengan Stratifikasi): Grafik dari tahapan proses yang membedakan data berdasarkan sumbernya. Lembar Pengumpulan Data:

Lebih terperinci

KINERJA DIAGRAM KONTROL W DAN DIAGRAM KONTROL G PERFORMANCE OF W CONTROL CHART AND G CONTROL CHART

KINERJA DIAGRAM KONTROL W DAN DIAGRAM KONTROL G PERFORMANCE OF W CONTROL CHART AND G CONTROL CHART Jurnal Ilmu Matematika dan Terapan Desember 06 Volume 0 Nomor Hal. 37 47 KINERJA DIAGRAM KONTROL W DAN DIAGRAM KONTROL G M. Stivo Noya Van Delsen, Mozart Winston Talakua,, Jurusan Matematika FMIPA UNPATTI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. B. Rumusan masalah Bagaimana cara pengendalian kualitas proses statistik pada data variabel.

BAB I PENDAHULUAN. B. Rumusan masalah Bagaimana cara pengendalian kualitas proses statistik pada data variabel. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pengendalian Kualitas Statistik (Statistical Quality Control) secara garis besar digolongkan menjadi dua, yakni pengendalian proses statistik (statistical process control)

Lebih terperinci

7 Basic Quality Tools. 14 Oktober 2016

7 Basic Quality Tools. 14 Oktober 2016 7 Basic Quality Tools 14 Oktober 2016 Dr. Kaoru Ishikawa (1915 1989) Adalah seorang ahli pengendalian kualitas statistik dari Jepang. As much as 95% of quality related problems in the factory can be solved

Lebih terperinci

ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS STATISTIK MULTIVARIAT PADA PROSES PENGGILINGAN AKHIR SEMEN DI PT. SEMEN GRESIK

ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS STATISTIK MULTIVARIAT PADA PROSES PENGGILINGAN AKHIR SEMEN DI PT. SEMEN GRESIK Seminar Tugas Akhir Diploma III Statistika Institut Teknologi Sepuluh Nopember 011 ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS STATISTIK MULTIVARIAT PADA PROSES PENGGILINGAN AKHIR SEMEN DI PT. SEMEN GRESIK Oleh : Yuanita

Lebih terperinci

PENENTUAN DIAGRAM KENDALI DALAM ANALISIS KUALITAS PRODUKSI BISKUIT SQUARE PUFF PT. UBM BISCUIT SIDOARJO

PENENTUAN DIAGRAM KENDALI DALAM ANALISIS KUALITAS PRODUKSI BISKUIT SQUARE PUFF PT. UBM BISCUIT SIDOARJO Program Studi MMT-ITS, Surabaya Februari 3 PENENTUAN DIAGRAM KENDALI DALAM ANALISIS KUALITAS PRODUKSI BISKUIT SQUARE PUFF PT. UBM BISCUIT SIDOARJO Rizal Rinumpoko *), Septia Fendiasari, Lucia Aridinanti,

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 23 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Definisi mengenai Kualitas Saat kata kualitas digunakan, kita mengartikannya sebagai suatu produk atau jasa yang baik yang dapat memenuhi keinginan kita. Menurut ANSI/ASQC Standard

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. HALAMAN PENGAKUAN... ii. SURAT PENGAMBILAN DATA DARI PERUSAHAAN... iii. HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING... iv. HALAMAN PERSEMBAHAN...

DAFTAR ISI. HALAMAN PENGAKUAN... ii. SURAT PENGAMBILAN DATA DARI PERUSAHAAN... iii. HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING... iv. HALAMAN PERSEMBAHAN... DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGAKUAN... ii SURAT PENGAMBILAN DATA DARI PERUSAHAAN... iii HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING... iv HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI... v HALAMAN PERSEMBAHAN... vi HALAMAN

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 8 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Dasar dari Kualitas Kata kualitas memiliki banyak definisi yang berbeda, dan bervariasi dari yang konvensional sampai yang lebih strategik. Definisi konvensional dari

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 PENGERTIAN KUALITAS Kualitas merupakan faktor dasar yang mempengaruhi pilihan konsumen untuk berbagai jenis produk dan jasa yang berkembang pesat dewasa ini. Kualitas secara langsung

Lebih terperinci

APLIKASI SIX SIGMA DI SEKTOR PELAYANAN PUBLIK (STUDY KASUS MENGENDALIKAN KETIDAKSESUAIAN PELAYANAN DI SAMSAT SURABAYA I MANYAR)

APLIKASI SIX SIGMA DI SEKTOR PELAYANAN PUBLIK (STUDY KASUS MENGENDALIKAN KETIDAKSESUAIAN PELAYANAN DI SAMSAT SURABAYA I MANYAR) TUGAS AKHIR - ST 1325 APLIKASI SIX SIGMA DI SEKTOR PELAYANAN PUBLIK (STUDY KASUS MENGENDALIKAN KETIDAKSESUAIAN PELAYANAN DI SAMSAT SURABAYA I MANYAR) TRIANA NOVITASARI NRP 1303100026 Dosen Pembimbing Dra.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian adalah suatu kerangka yang memuat langkah-langkah yang ditempuh dalam menyelesaikan permasalahan yang dihadapi. Pada bagian ini akan dijelaskan secara

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Pengetahuan, teknologi dan pertumbuhan ekonomi pada sektor industri Pangan di Indonesia menyebabkan persaingan antara industri-industri yang menghasilkan produk sejenis harus lebih kreatif dan

Lebih terperinci

Pengendalian Kualitas Data Atribut Multivariat dengan Mahalanobis Distance dan T 2 Hotelling (Studi Kasus PT Metec Semarang)

Pengendalian Kualitas Data Atribut Multivariat dengan Mahalanobis Distance dan T 2 Hotelling (Studi Kasus PT Metec Semarang) ISSN: 2339-2541 JURNAL GAUSSIAN, Volume 5, Nomor 3, Tahun 2016, Halaman 311-320 Online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/gaussian Pengendalian Kualitas Data Atribut Multivariat dengan Mahalanobis

Lebih terperinci

Bagan Kendali Rasio Likelihood dan Aplikasinya pada Data Kurs Mata Uang dan Industri

Bagan Kendali Rasio Likelihood dan Aplikasinya pada Data Kurs Mata Uang dan Industri Vol. 10, No. 1, 26-34, Juli 2013 Bagan Kendali Rasio Likelihood dan Aplikasinya pada Data Kurs Mata Uang dan Industri Andi Fitri Ayu 1, Erna Tri Herdiani 1, M. Saleh AF 1, Anisa 1, Nasrah Sirajang 1 Abstrak

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 6 BAB 2 LANDASAN TEORI Kualitas adalah segala sesuatu yang mampu memenuhi keinginan atau kebutuhan pelanggan (meeting the needs of customers) (Gasperz, 2006). Pengendalian kualitas secara statistik dengan

Lebih terperinci

MULTIVARIATE STATISTICAL PROCESS CONTROL DALAM PRODUKSI PULP PADA PT. TOBA PULP LESTARI SUMATERA UTARA SKRIPSI SEPRI PERMATA SARI

MULTIVARIATE STATISTICAL PROCESS CONTROL DALAM PRODUKSI PULP PADA PT. TOBA PULP LESTARI SUMATERA UTARA SKRIPSI SEPRI PERMATA SARI MULTIVARIATE STATISTICAL PROCESS CONTROL DALAM PRODUKSI PULP PADA PT. TOBA PULP LESTARI SUMATERA UTARA SKRIPSI SEPRI PERMATA SARI 120803007 DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Deskripsi Tahapan Penelitian 3.1.1 Identifikasi Dan Perumusan Masalah Langkah ini merupakan langkah awal untuk melakukan penelitian dengan melakukan observasi ke unit

Lebih terperinci

TUGAS SARJANA Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat-Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik. Oleh Ahmad Raya Lubis NIM.

TUGAS SARJANA Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat-Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik. Oleh Ahmad Raya Lubis NIM. ANALISIS TINGKAT KAPABILITAS DAN LEVEL SIGMA DALAM PENENTUAN TINGKAT KUALITAS BIODIESEL KERJA SAMA OPERASI (KSO) PT. PAMINA ADOLINA - PT. GANESHA ENERGY 77 TUGAS SARJANA Diajukan untuk Memenuhi Sebagian

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. CuSum. Univariate EWMA MEWMA. Multivariate Hotelling. Kosumen. Kualitas Baik. Peta Kendali. Pengendalian Kualitas

PENDAHULUAN. CuSum. Univariate EWMA MEWMA. Multivariate Hotelling. Kosumen. Kualitas Baik. Peta Kendali. Pengendalian Kualitas PENDAHULUAN Kosumen Kualitas Baik Univariate CuSum EWMA Peta Kendali Pengendalian Kualitas MEWMA Multivariate Hotelling PENDAHULUAN R U M U S A N M A S A L A H 1. Bagaimana prosedur pembentukan peta kendali

Lebih terperinci

BAB III. PETA KENDALI KUALITAS MULTIVARIAT Z-chart UNTUK PROSES AUTOKORELASI. Salah satu fungsi dari pengendalian kualitas statistik adalah mengurangi

BAB III. PETA KENDALI KUALITAS MULTIVARIAT Z-chart UNTUK PROSES AUTOKORELASI. Salah satu fungsi dari pengendalian kualitas statistik adalah mengurangi BAB III PETA KENDALI KUALITAS MULTIVARIAT Z-chart UNTUK PROSES AUTOKORELASI Salah satu fungsi dari pengendalian kualitas statistik adalah mengurangi variasi yang terjadi dalam suatu proses. Sementara itu,

Lebih terperinci

ABSTRAK. iii. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. iii. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Dewasa ini tuntutan pelanggan terhadap kualitas produk semakin meningkat, sehingga perusahaan perlu memperhatikan kualitas produk yang dihasilkannya agar mampu bersaing di pasar dan mempertahankan

Lebih terperinci

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING... ii HALAMAN PENGESAHAN... iii HALAMAN PENYATAAN... iv HALAMAN PERSEMBAHAN... v HALAMAN MOTTO... vi KATA PENGANTAR... vii ABSTRAK... ix DAFTAR

Lebih terperinci

Penerapan Diagram Kontrol EWMA dan NEWMA pada Proses Pembuatan Benang 30 Rayon di PT. Lotus Indah Textile Industries Surabaya

Penerapan Diagram Kontrol EWMA dan NEWMA pada Proses Pembuatan Benang 30 Rayon di PT. Lotus Indah Textile Industries Surabaya Seminar Tugas Akhir Penerapan Diagram Kontrol EWMA dan NEWMA pada Proses Pembuatan Benang 3 Rayon di PT. Lotus Indah Textile Industries Surabaya Rista Wijayanti (37 6) Dosen Pembimbing : Dr. Sony Sunaryo,

Lebih terperinci

ANANALISIS EFISIENSI SISTEM PEMBAKARAN PADA BOILER DI PLTU UNIT III PT.PJB UP GRESIK DENGAN METODE STATISTICAL PROCESS CONTROL (SPC)

ANANALISIS EFISIENSI SISTEM PEMBAKARAN PADA BOILER DI PLTU UNIT III PT.PJB UP GRESIK DENGAN METODE STATISTICAL PROCESS CONTROL (SPC) ANANALISIS EFISIENSI SISTEM PEMBAKARAN PADA BOILER DI PLTU UNIT III PT.PJB UP GRESIK DENGAN METODE STATISTICAL PROCESS CONTROL (SPC) Oleh: INTAN ALIFIYAH ILMI NRP. 2406 00 063 Pembimbing: Ir. Ya umar,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel 3.1.1 Variabel Penelitian Variabel penelitian merupakan suatu atribut atau sifat yang mempunyai variasi tertentu yang

Lebih terperinci

STATISTICAL PROCESS CONTROL

STATISTICAL PROCESS CONTROL STATISTICAL PROCESS CONTROL Sejarah Statistical Process Control Sebelum tahun 1900-an, industri AS umumnya memiliki karakteristik dengan banyaknya toko kecil menghasilkan produk-produk sederhana, seperti

Lebih terperinci

METODOLOGI 3.1 Kerangka Pemikiran 3.2 Metode Pengumpulan Data

METODOLOGI 3.1 Kerangka Pemikiran 3.2 Metode Pengumpulan Data 30 3 METODOLOGI 3.1 Kerangka Pemikiran Tunamerupakan komoditas komersial tinggi dalam perdagangan internasional. Salah satu bentuk olahan tuna adalah tuna loin, tuna steak, dan tuna saku. Tuna loin merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah suatu ilmu pengetahuan yang memuat berbagai cara kerja di dalam melaksanakan penelitian dari awal hingga akhir. Metode penelitian juga merupakan suatu

Lebih terperinci

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH. PT. Citra Tunas Baru Gramindo adalah sebuah perusahaan garmen yang

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH. PT. Citra Tunas Baru Gramindo adalah sebuah perusahaan garmen yang BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1 Penetapan Kriteria Optimasi PT. Citra Tunas Baru Gramindo adalah sebuah perusahaan garmen yang memproduksi kemeja pria dewasa dengan harga Rp. 41.000 Rp. 42.500 perkemeja.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. atau kualitas. Dalam dunia industri, kualitas barang yang dihasilkan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. atau kualitas. Dalam dunia industri, kualitas barang yang dihasilkan merupakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di era globalisasi yang semakin kompetitif ini, setiap pelaku bisnis yang ingin memenangkan persaingan akan memberikan perhatian penuh pada mutu atau kualitas.

Lebih terperinci

ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK SEPATU DAN SANDAL WANITA DENGAN METODE SPC (STATISTICAL PROCESS CONTROL) PADA PT.

ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK SEPATU DAN SANDAL WANITA DENGAN METODE SPC (STATISTICAL PROCESS CONTROL) PADA PT. ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK SEPATU DAN SANDAL WANITA DENGAN METODE SPC (STATISTICAL PROCESS CONTROL) PADA PT. GRAMIDO SKRIPSI Oleh : Chrestella - 0900794800 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Jurusan

Lebih terperinci

PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK GARAM PADA PT. SUSANTI MEGAH SURABAYA

PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK GARAM PADA PT. SUSANTI MEGAH SURABAYA PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK GARAM PADA PT. SUSANTI MEGAH SURABAYA Retno Indriartiningtias Laboratorium Ergonomi dan APK Jurusan Teknik Industri Universitas Trunojoyo, Madura Email : artiningtias@yahoo.com

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI DIPLOMA III JURUSAN STATISTIKA Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya 2014

PROGRAM STUDI DIPLOMA III JURUSAN STATISTIKA Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya 2014 6/18/2014 Sidang Tugas Akhir 1 PENGENDALIAN KUALITAS PADA PRODUK KACA LEMBARAN (GLASS) DI PT. ASAHIMAS FLAT GLASS TBK. SIDOARJO. Oleh : SIGIT BUDIANTONO (1311030075) Dosen Pembimbing : Dra. Sri Mumpuni

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Sejarah Pengendalian Kualitas Pada tahun 1924, W.A. Shewart dari Bell Telephone Laboratories mengembangkan diagram atau grafik statistik untuk mengendalikan

Lebih terperinci

KOMPUTASI METODE EXPONENTIALLY WEIGHTED MOVING AVERAGE UNTUK PENGENDALIAN KUALITAS PROSES PRODUKSI MENGGUNAKAN GUI MATLAB

KOMPUTASI METODE EXPONENTIALLY WEIGHTED MOVING AVERAGE UNTUK PENGENDALIAN KUALITAS PROSES PRODUKSI MENGGUNAKAN GUI MATLAB KOMPUTASI METODE EXPONENTIALLY WEIGHTED MOVING AVERAGE UNTUK PENGENDALIAN KUALITAS PROSES PRODUKSI MENGGUNAKAN GUI MATLAB (STUDI KASUS : PT Djarum Kudus SKT Brak Megawon III) SKRIPSI Disusun Oleh : IYAN

Lebih terperinci

ANALISA PENYEBAB CACAT PADA PROSES PRODUKSI GALVANIZED IRON DIVISI COIL TO COIL (SHEAR LINE 1 DAN 4) DI PT. FUMIRA SEMARANG

ANALISA PENYEBAB CACAT PADA PROSES PRODUKSI GALVANIZED IRON DIVISI COIL TO COIL (SHEAR LINE 1 DAN 4) DI PT. FUMIRA SEMARANG ANALISA PENYEBAB CACAT PADA PROSES PRODUKSI GALVANIZED IRON DIVISI COIL TO COIL (SHEAR LINE 1 DAN 4) DI PT. FUMIRA SEMARANG Nia Budi Puspitasari Program Studi Teknik Industri UNDIP Abstrak Sebagai salah

Lebih terperinci

JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 3, No.2, (2014) ( X Print) D-290

JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 3, No.2, (2014) ( X Print) D-290 JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 3, No., (04) 337-350 (30-98X Print) D-90 Pengontrolan Kualitas Diameter Pipa Baja pada Proses Tube Mill dengan Menerapkan Diagram Kontrol Kombinasi MEWMA Dimas N. D. Seputro

Lebih terperinci

Pengontrolan Kualitas Proses Produksi Spray Tube Body ftn Menggunakan Diagram Kontrol MEWMA

Pengontrolan Kualitas Proses Produksi Spray Tube Body ftn Menggunakan Diagram Kontrol MEWMA Pengontrolan Kualitas Proses Produksi Spray Tube Body ftn Menggunakan Diagram Kontrol MEWMA Oleh : Nurul Qomariyah 1308030012 Dosen Pembimbing : Dr. Muhammad Mashuri, MT LATAR BELAKANG Kualitas Proses

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN 5.1 Data Atribut Menganalisis CTQ ( Critical to Quality) Mengidentifikasi Sumber-sumber dan Akar Penyebab Kecacatan

BAB V PEMBAHASAN 5.1 Data Atribut Menganalisis CTQ ( Critical to Quality) Mengidentifikasi Sumber-sumber dan Akar Penyebab Kecacatan BAB V PEMBAHASAN 5.1 Data Atribut Dari perhitungan yang telah dilakukan didapatkan nilai sigma untuk data atribut produk wajan super ukuran 20 sebesar 3,53. 5.1.1 Menganalisis CTQ (Critical to Quality)

Lebih terperinci

ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK BAKERY BOX MENGGUNAKAN METODE STATISTICAL PROCESS CONTROL (STUDI KASUS PT. X)

ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK BAKERY BOX MENGGUNAKAN METODE STATISTICAL PROCESS CONTROL (STUDI KASUS PT. X) ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK BAKERY BOX MENGGUNAKAN METODE STATISTICAL PROCESS CONTROL (STUDI KASUS PT. X) Rika Gracia *), Arfan Bakhtiar Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas

Lebih terperinci

GRAFIK PENGENDALI Mnp PADA DATA TAK SESUAI

GRAFIK PENGENDALI Mnp PADA DATA TAK SESUAI GRAFIK PENGENDALI Mnp PADA DATA TAK SESUAI Nonik Brilliana P 1, Sudarno 2, dan Suparti 2 1 Mahasiswa Jurusan Statistika FSM Undip 2 Staf Pengajar Jurusan Statistika FSM Undip Abstrak Pada era globalisasi

Lebih terperinci

Diagram ARL W i & W Ri. Varian

Diagram ARL W i & W Ri. Varian maka nilai RL 1 yang ada ditambah satu sampai ditemui adanya out of control. Menentukan 1 dengan menghitung rata-rata RL 1 dari keseluruhan replikasi. Untuk aplikasi data yang digunakan dalam penelitian

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Industri Skripsi Sarjana Semester Genap tahun 2005/2006

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Industri Skripsi Sarjana Semester Genap tahun 2005/2006 Abstrak UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Industri Skripsi Sarjana Semester Genap tahun 2005/2006 ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUKSI BUKU MATEMATIKA DENGAN METODE SPC DI PT. PRATASEJATI MANDIRI

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Persyaratan utama untuk mencapai kepuasan pelanggan (customer

BAB II LANDASAN TEORI. Persyaratan utama untuk mencapai kepuasan pelanggan (customer BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep SPC dan Pengendalian Kualitas Persyaratan utama untuk mencapai kepuasan pelanggan (customer satisfaction) dalam dunia industri manufaktur adalah kualitas dari produk maupun

Lebih terperinci

SOAL DETECT UTS GENAP 2014/2015. Quality Control

SOAL DETECT UTS GENAP 2014/2015. Quality Control SOAL DETECT UTS GENAP 2014/2015 Quality Control 1. a. Buat peta kendali dan R! b. Buat revisi peta kendali jika dibutuhkan! c. Diketahui spesifikasi produk adalah 171 ± 11. Jika produk di bawah LSL maka

Lebih terperinci

Analisis Pengendalian Kualitas Coca-Cola Kaleng Menggunakan Statistical Process Control pada PT CCAI Central Java

Analisis Pengendalian Kualitas Coca-Cola Kaleng Menggunakan Statistical Process Control pada PT CCAI Central Java Analisis Pengendalian Kualitas Coca-Cola Kaleng Menggunakan Statistical Process Control pada PT CCAI Central Java Arkan Addien 1), Pringgo Widyo Laksono 2) 1,2) Program Studi Teknik Industri, Fakultas

Lebih terperinci

ISSN: JURNAL GAUSSIAN, Volume 3, Nomor 3, Tahun 2014, Halaman Online di:

ISSN: JURNAL GAUSSIAN, Volume 3, Nomor 3, Tahun 2014, Halaman Online di: ISSN: 2339-2541 JURNAL GAUSSIAN, Volume 3, Nomor 3, Tahun 2014, Halaman 471-479 Online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/gaussian PENERAPAN DIAGRAM KONTROL MAHALANOBIS PADA PROSES PRODUKSI MINUMAN

Lebih terperinci

ABSTRAK ABSTRAK. Kata Kunci : Pengendalian Kualitas, Peta kendali P, Histogram, Pareto, diagram sebab- akibat. vii. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK ABSTRAK. Kata Kunci : Pengendalian Kualitas, Peta kendali P, Histogram, Pareto, diagram sebab- akibat. vii. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK ABSTRAK PD Jaya Sentosa adalah perusahaan manufaktur yang harus berjuang untuk mempertahankan produknya laku dipasaran. Upaya yang dilakukan selama ini adalah dengan mempertahankan kualitas produk

Lebih terperinci

PENGENDALIAN KUALITAS PRODUKSI MEBEL DI PT. MAJAWANA DENGAN DIAGRAM KONTROL D 2 (MAHALANOBIS DISTANCE)

PENGENDALIAN KUALITAS PRODUKSI MEBEL DI PT. MAJAWANA DENGAN DIAGRAM KONTROL D 2 (MAHALANOBIS DISTANCE) PENGENDALIAN KUALITAS PRODUKSI MEBEL DI PT. MAJAWANA DENGAN DIAGRAM KONTROL D 2 (MAHALANOBIS DISTANCE) Taufiq Primananda 1, Slamet Mulyono 2, Dedy Dwi Prastyo 2 1 Mahasiswa Jurusan Statistika FMIPA-ITS

Lebih terperinci

Sumber : PQM Consultant QC Tools Workshop module.

Sumber : PQM Consultant QC Tools Workshop module. Sumber : PQM Consultant. 2011. 7QC Tools Workshop module. 1. Diagram Pareto 2. Fish Bone Diagram 3. Stratifikasi 4. Check Sheet / Lembar Pengecekan 5. Scatter Diagram / Diagram sebar 6. Histogram 7. Control

Lebih terperinci

DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN... ii SURAT PERNYATAAN HASIL KARYA PRIBADI... iii ABSTRAK... iv KATA PENGANTAR DAN UCAPAN TERIMA KASIH... v DAFTAR ISI...

DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN... ii SURAT PERNYATAAN HASIL KARYA PRIBADI... iii ABSTRAK... iv KATA PENGANTAR DAN UCAPAN TERIMA KASIH... v DAFTAR ISI... ABSTRAK PT Wahana Pancha Nugraha, Bandung adalah perusahaan yang bergerak di bidang pembuatan Parts Manufacturing. Salah satu produk yang dihasilkan dari perusahaan ini adalah Dies mesin tablet untuk pharmaceutical

Lebih terperinci

ANALISIS PENGENDALIAN PROSES PRODUKSI UNTUK MENINGKATKAN MUTU PRODUK PADA PT. SHARP ELECTRONICS INDONESIA

ANALISIS PENGENDALIAN PROSES PRODUKSI UNTUK MENINGKATKAN MUTU PRODUK PADA PT. SHARP ELECTRONICS INDONESIA ANALISIS PENGENDALIAN PROSES PRODUKSI UNTUK MENINGKATKAN MUTU PRODUK PADA PT. SHARP ELECTRONICS INDONESIA Shelviana 0700696341 ABSTRAK Dalam menghadapi era globalisasi, persaingan dalam dunia bisnis bukanlah

Lebih terperinci

Materi ke-8 Rabu, 1 Desember 2010

Materi ke-8 Rabu, 1 Desember 2010 Analisis Kemampuan Proses Materi ke-8 Rabu, 1 Desember 2010 Analisis Kemampuan Proses 1. Pendahuluan 2. Batas spesifikasi dan batas kontrol 3. Analisis kemampuan proses 4. Batas toleransi natural 5. Hubungan

Lebih terperinci

METODOLOGI 3.1 Kerangka Pemikiran 3.2 Metode Pengumpulan Data

METODOLOGI 3.1 Kerangka Pemikiran 3.2 Metode Pengumpulan Data 21 3 METODOLOGI 3.1 Kerangka Pemikiran Ikan Tuna (Thunnus sp.) merupakan salah satu komoditas perikanan Indonesia yang memiliki nilai ekonomis tinggi dan mampu menembus pasar internasional. Salah satu

Lebih terperinci

Analisis Kapabilitas Proses Produk Transformator Hermetically Sealed 100 kva di PT. X

Analisis Kapabilitas Proses Produk Transformator Hermetically Sealed 100 kva di PT. X D-384 JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 5 No. (06) 337-350 (30-98X Print) Analisis Kapabilitas Proses Produk Transformator Hermetically Sealed 00 kva di PT. X Geniuzan Nimas Bianti dan Sri Mumpuni Retnaningsih

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. permasalahan yang teridentifikasi adalah PT. Vonex Indonesia belum

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. permasalahan yang teridentifikasi adalah PT. Vonex Indonesia belum BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pendahuluan Berdasarkan uraian yang dikemukakan pada Bab I bahwa permasalahan yang teridentifikasi adalah PT. Vonex Indonesia belum memiliki cara untuk mengatur proses stabilitasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 34 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Menurut Sugiyono (2009, hlm.38), menyatakan bahwa objek penelitian merupakan suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai

Lebih terperinci