FORMULIR UJI KESUKAAN (UJI HEDONIK)

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "FORMULIR UJI KESUKAAN (UJI HEDONIK)"

Transkripsi

1 Lampiran FORMULIR UJI KESUKAAN (UJI HEDONIK) Nama : Umur : Jenis Kelamin : Petunjukan Penilaian Ujilah sampel satu persatu dengan sebaik-baiknya dan nyatakan pendapat anda tentang apa yang dirasakan oleh indera dengan mengisi tabel dibawah ini dengan skor berikut: Suka : 3 Kurang suka : Tidak suka : Indikator Rasa Aroma Warna Tekstur Sampel A 0 A A

2 Lampiran Rekapitulasi Data Skor Hasil Penilaian Organoleptik Panelis Terhadap Rasa Biskuit Dengan Penambahan Tepung Wortel No Paneli s Jenis Kelamin Umur (tahun ) Perlakuan Total Panelis A0 A A Yi Y ij (Yi) L L L P P L P P L L P P L L P P P L P P L L P P L L L P P L Yi Y ij 5 07 (Yi) Rata-rata,87,57,

3 a. Varians S 30(5) (86) 30(30 ) 0,9 S 30(07) (77) 30(30 ) 0,3 30() (57) S 3 30(30 ) 0,44 b. Varians Total 9(0,9) + 9(0,3) + 9(0,44) Varians total ,3 c. Uji Barlett Ho σ σ σ 3 Ha sekurang-kurangnya ada varians populasi ( σ ) yang tidak sama b H [(,9) (0,3) (0,44) ] ,3,09 b c [ 3{ 30. b3(0,05;30) }] 90

4 0,935 Ternyata b H (,09) > bc (0,935) Ho diterima, hal ini menjelaskan bahwa varians ketiga populasi darimana sampel ditarik sesungguhnya homogen (sama) sehingga dapat dilanjutkan dengan uji Anova. Analisa Sidik Ragam Skor Hasil Uji Organoleptik Panelis terhadap Rasa Biskuit Dengan Penambahan Tepung Wortel. Derajat Bebas (db) a. db perlakuan 3 b. db galat (3 x 30 ) (3-) 87 c. db jumlah (3x 30) 89. Faktor Koreksi (FK) 0 3x30 Faktor Koreksi ( ) 537,8 3. Jumlah Kuadrat (JK) a. Jumlah Kuadrat Total ,8 4.

5 b. Jumlah Kuadrat Perlakuan 537,8 4,67 c. Jumlah Kuadrat Galat 4, 4,67 7,53 4. Kuadrat Total (KT) a. Kuadrat Total Perlakuan 4,67 7,335 b. Kuadrat Total Galat 7, ,3 5. F Hitung F Hitung 7,335 0,3 3,66

6 Sumber db JK KT F Ftabel Keterangan Keragaman Hitung 0,05 Perlakuan 4,67 7,335 3,66 3, Ada Galat 87 7,53 0,3 Perbedaan Total 89 4, Berdasarkan tabel analisa sidik ragam di atas, dapat dilihat bahwa Fhitung > Ftabel sehingga dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan rasa pada setiap perlakuan. Uji Ganda Duncan (Duncan s Multiple Range Test) terhadap Hasil Analisa Sidik Ragam Skor Hasil Uji Oranoleptik Panelis terhadap Rasa Biscuit Dengan Penambahan Tepung Wortel. Standar Error Rata-rata (S y ) Standar Error Rata-rata (S y ) KT Galat Jumlah Kelompok 0,3 30 0,03. Least Significant Ranges (LSR) p 3 Range Least Significant Ranges (LSR),80 0,88,95 0,304 Keterangan : P Banyaknya nilai tengah dalam wilayah yang teruji Range Harga nisbah terendah untuk Uji Kurun Ganda Duncan pada beda nyata pada tingkat 5 % dengan derajat bebas galat 87 ~ 00 LSR Range x Standar Error Rata-rata

7 3. Hasil Uji Ganda Duncan Terhadap Rasa biskuit Perlakuan A A A 0 Rata-rata,9,57,87 A A,57,9 0,67 > 0,88 A 0 A,87,9 0,97 > 0,304 A 0 A,87,57 0,3 > 0,88 Jadi A A Jadi A 0 A Jadi A 0 A Berdasarkan Uji Duncan seperti hasil tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa tingkat kesukaan panelis terhadap rasa biskuit A 0 (5%), A (5%), dan A (5%) tidak ada yang sama. Dapat dilihat juga bahwa rasa biscuit A 0 (5%) lebih disukai daripada rasa biscuit A (5%) dan A (5%) karena rasa biscuit A 0 (5%) mempunyai penilaian yang paling tinggi yaitu,87.

8 Lampiran 3 Rekapitulasi Data Skor Hasil Penilaian Organoleptik Panelis Terhadap Aroma Biskuit Dengan Penambahan Tepung Wortel No Jenis Umur Perlakuan Total Panelis Panelis Kelamin (tahun) A0 A A Yi Y ij (Yi) L L L P P L P P L L P P L L P P P L P P L L P P L L L P P L Yi Y ij

9 (Yi) Rata-rata,7,5, d. Varians S 30(5) (8) 30(30 ) 0, S 30(90) (74) 30(30 ) 0,6 30(58) (66) S 3 30(30 ) 0,44 e. Varians Total 9(0,) + 9(0,6) + 9(0,44) Varins total ,3 f. Uji Barlett Ho σ σ σ 3 Ha sekurang-kurangnya ada varians populasi ( σ ) yang tidak sama b H [(,) (0,6) (0,44) ] ,3,

10 b c [ 3{ 30. b3(0,05;30) }] 90 0,935 Ternyata b H (,) > bc (0,935) Ho diterima, hal ini menjelaskan bahwa varians ketiga populasi darimana sampel ditarik sesungguhnya homogen (sama) sehingga dapat dilanjutkan dengan uji Anova. Analisa Sidik Ragam Skor Hasil Uji Organoleptik Panelis terhadap Aroma Biskuit Dengan Penambahan Tepung Wortel. Derajat Bebas (db) a. db perlakuan 3 b. db galat (3 x 30 ) (3-) 87 c. db jumlah (3x 30) 89. Faktor Koreksi (FK) 3x30 Faktor Koreksi ( ) 54,7 3. Jumlah Kuadrat (JK) a. Jumlah Kuadrat Total ,7

11 30,3 b. Jumlah Kuadrat Perlakuan 54,7 3,73 c. Jumlah Kuadrat Galat 30,3 3,73 6,57 4. Kuadrat Total (KT) a. Kuadrat Total Perlakuan 3,73,865 b. Kuadrat Total Galat 6, ,3 5. F Hitung F Hitung,865 0,3 6,0

12 Sumber db JK KT F Ftabel Keterangan Keragaman Hitung 0,05 Perlakuan 3,73,865 6,0 3, Ada Galat 87 6,57 0,3 Perbedaan Total 89 30,3 Berdasarkan tabel analisa sidik ragam di atas, dapat dilihat bahwa Fhitung > Ftabel sehingga dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan aroma pada setiap perlakuan. Uji Ganda Duncan (Duncan s Multiple Range Test) terhadap Hasil Analisa Sidik Ragam Skor Hasil Uji Oranoleptik Panelis terhadap Aroma Biskuit Dengan Penambahan Tepung Wortel. Standar Error Rata-rata (S y ) Standar Error Rata-rata (S y ) KT Galat Jumlah Kelompok 0,3 30 0,0. Least Significant Ranges (LSR) p 3 Range Least Significant Ranges (LSR),80 0,8,95 0,95 Keterangan : P Banyaknya nilai tengah dalam wilayah yang teruji Range Harga nisbah terendah untuk Uji Kurun Ganda Duncan pada beda nyata pada tingkat 5 % dengan derajat bebas galat 87 ~ 00 LSR Range x Standar Error Rata-rata

13 3. Hasil Uji Ganda Duncan Terhadap Aroma Biskuit Perlakuan A A 0 A Rata-rata,,47,7 A 0 A,47, 0,3 < 0,8 A A,7, 0,5 > 0,95 A A 0,7,47 0, < 0,8 Jadi A 0 A Jadi A A Jadi A A 0 Berdasarkan Uji Duncan seperti hasil tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa tingkat kesukaan panelis terhadap aroma biskuit A 0 (5%) tidak sama dengan aroma biscuit A (5%), berbeda dengan kedua biscuit yang lain. Hal ini menunjukkan bahwa aroma biscuit A (5%) kurang disukai dibandingkan dengan aroma biscuit A 0 (5%) dan biscuit A (5%).

14 Lampiran 4 Rekapitulasi Data Skor Hasil Penilaian Organoleptik Panelis Terhadap Warna Biskuit Dengan Penambahan Tepung Wortel No Jenis Umur Perlakuan Total Panelis Panelis Kelamin (tahun) A0 A A Yi Y ij (Yi) L L L P P L P P L L P P L L P P P L P P L L P P L L L P P L Yi Y ij (Yi)

15 Rata-rata,8,3,7 a. Varians S 30(40) (84) 30(30 ) 0,7 S 30(59) (67) 30(30 ) 0,3 30(94) (50) S 3 30(30 ) 0,37 b. Varians Total 9(0,7) + 9(0,3) + 9(0,37) Varians total ,9 c. Uji Barlett Ho σ σ σ 3 Ha sekurang-kurangnya ada varians populasi ( σ ) yang tidak sama b H [(,7) (0,3) (0,37) ] ,9,4

16 b c [ 3{ 30. b3(0,05;30) }] 90 0,935 Ternyata b H (,4) > bc (0,935) Ho diterima, hal ini menjelaskan bahwa varians ketiga populasi darimana sampel ditarik sesungguhnya homogen (sama) sehingga dapat dilanjutkan dengan uji Anova. Analisa Sidik Ragam Skor Hasil Uji Organoleptik Panelis terhadap Warna Biskuit Dengan Penambahan Tepung Wortel. Derajat Bebas (db) a. db perlakuan 3 b. db galat (3 x 30 ) (3-) 87 c. db jumlah (3x 30) 89. Faktor Koreksi (FK) 0 3x30 Faktor Koreksi ( ) 448,9 3. Jumlah Kuadrat (JK)

17 a. Jumlah Kuadrat Total ,9 44, b. Jumlah Kuadrat Perlakuan 448,9 9,7 c. Jumlah Kuadrat Galat 44, 9,7 4,83 4. Kuadrat Total (KT) a. Kuadrat Total Perlakuan 9,7 9,635 b. Kuadrat Total Galat 4, ,9 5. F Hitung

18 F Hitung 9,635 0,9 33, Sumber db JK KT F Ftabel Keterangan Keragaman Hitung 0,05 Perlakuan 9,7 9,635 33, 3, Ada Galat 87 4,83 0,9 Perbedaan Total 89 44, Berdasarkan tabel analisa sidik ragam di atas, dapat dilihat bahwa Fhitung > Ftabel sehingga dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan warna pada setiap perlakuan. Uji Ganda Duncan (Duncan s Multiple Range Test) terhadap Hasil Analisa Sidik Ragam Skor Hasil Uji Oranoleptik Panelis terhadap Warna Biscuit Dengan Penambahan Tepung Wortel. Standar Error Rata-rata (S y ) Standar Error Rata-rata (S y ) KT Galat Jumlah Kelompok 0,9 30 0,

19 . Least Significant Ranges (LSR) p 3 Range,80,95 Least Significant Ranges (LSR) Keterangan : 0,8 0,95 P Range LSR Banyaknya nilai tengah dalam wilayah yang teruji Harga nisbah terendah untuk Uji Kurun Ganda Duncan pada beda nyata pada tingkat 5 % dengan derajat bebas galat 87 ~ 00 Range x Standar Error Rata-rata 3. Hasil Uji Ganda Duncan Terhadap Warna Perlakuan A A A 0 Rata-rata,7,3,8 A A,3,7 0,6 > 0,8 A 0 A,8,7, > 0,95 A 0 A,8,3 0,5 > 0,8 Jadi A A Jadi A 0 A Jadi A 0 A Berdasarkan Uji Duncan seperti hasil tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa tingkat kesukaan panelis terhadap warna biskuit A 0 (5%), A (5%), dan A (5%) tidak ada yang sama. Dapat dilihat juga bahwa biscuit A 0 (5%) lebih disukai daripada warna biscuit A (5%) dan A (5%) karena warna biscuit A 0 (5%) mempunyai penilaian yang paling tinggi yaitu,8.

20 Lampiran 5 Rekapitulasi Data Skor Hasil Penilaian Organoleptik Panelis Terhadap Tekstur Biskuit Dengan Penambahan Tepung Wortel No Jenis Umur Perlakuan Total Panelis Panelis Kelamin (tahun) A0 A A Yi Y ij (Yi) L L L P P L P P L L P P L L P P P L P P L L P P L L

21 7 L P P L Yi Y ij (Yi) Rata-rata,7,43,7 a. Varians S 30(7) (8) 30(30 ) 0,9 S 30(87) (73) 30(30 ) 0,3 30(6) (65) S 3 30(30 ) 0,69 b. Varians Total 9(0,9) + 9(0,3) + 9(0,69) Varians total ,43 c. Uji Barlett Ho σ σ σ 3 Ha sekurang-kurangnya ada varians populasi ( σ ) yang tidak sama

22 b H [(,9) (0,3) (0,69) ] ,43,05 b c [ 3{ 30. b3(0,05;30) }] 90 0,935 Ternyata b H (,05) > bc (0,935) Ho diterima, hal ini menjelaskan bahwa varians ketiga populasi darimana sampel ditarik sesungguhnya homogen (sama) sehingga dapat dilanjutkan dengan uji Anova. Analisa Sidik Ragam Skor Hasil Uji Organoleptik Panelis terhadap Tekstur Biskuit Dengan Penambahan Tepung Wortel. Derajat Bebas (db) a. db perlakuan 3 b. db galat (3 x 30 ) (3-) 87 c. db jumlah (3x 30) 89. Faktor Koreksi (FK)

23 Faktor Koreksi ( 9 ) 3x30 53,9 3. Jumlah Kuadrat (JK) a. Jumlah Kuadrat Total ,9 4. b. Jumlah Kuadrat Perlakuan 53,9 4,7 c. Jumlah Kuadrat Galat 4, 4,7 37,83 4. Kuadrat Total (KT) a. Kuadrat Total Perlakuan 4,7,35 b. Kuadrat Total Galat 37,83 87

24 0,43 5. F Hitung F Hitung,35 0,43 4,97 Sumber db JK KT F Ftabel Keterangan Keragaman Hitung 0,05 Perlakuan 4,7,35 4,97 3, Ada Galat 87 37,83 0,43 Perbedaan Total 89 4, Berdasarkan tabel analisa sidik ragam di atas, dapat dilihat bahwa Fhitung > Ftabel sehingga dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan tekstur pada setiap perlakuan. Uji Ganda Duncan (Duncan s Multiple Range Test) terhadap Hasil Analisa Sidik Ragam Skor Hasil Uji Oranoleptik Panelis terhadap Tekstur Biskuit Dengan Penambahan Tepung Wortel. Standar Error Rata-rata (S y ) Standar Error Rata-rata (S y ) KT Galat Jumlah Kelompok 0,43 30

25 0,. Least Significant Ranges (LSR) p 3 Range Least Significant Ranges (LSR),80 0,336,95 0,354 Keterangan : P Banyaknya nilai tengah dalam wilayah yang teruji Range Harga nisbah terendah untuk Uji Kurun Ganda Duncan pada beda nyata pada tingkat 5 % dengan derajat bebas galat 87 ~ 00 LSR Range x Standar Error Rata-rata 3. Hasil Uji Ganda Duncan Terhadap Tekstur Perlakuan A A A 0 Rata-rata,7,43,7 A A,43,7 0,6 < 0,336 A 0 A,7,7 0,53 > 0,354 A 0 A,7,43 0,7 < 0,336 Jadi A A Jadi A 0 A Jadi A 0 A Berdasarkan Uji Duncan seperti hasil tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa tingkat kesukaan panelis terhadap tekstur biskuit A 0 (5%) tidak sama dengan tekstur biskuit A (5%), namun tekstur biskuit A (5%) sama dengan tekstur kedua biskuit yang lainnya. Hal ini berarti bahwa tekstur biskuit A 0 (5%) terbukti paling disukai karena memiliki skor yang tertinnggi yaitu,7 sedangkan biskuit A (5%) kurang disukai karena memiliki skor yang terendah yaitu,7.

Lampiran 1 FORMULIR UJI KESUKAAN (UJI HEDONIK) 3. Netralkan indera pengecap anda dengan air putih setelah selesai mencicipi satu sampel.

Lampiran 1 FORMULIR UJI KESUKAAN (UJI HEDONIK) 3. Netralkan indera pengecap anda dengan air putih setelah selesai mencicipi satu sampel. Lampiran 1 FORMULIR UJI KESUKAAN (UJI HEDONIK) Nama panelis : Umur : Jenis kelamin : Tlp/HP : Peminatan : Instruksi 1. Ciciplah sampel satu persatu. 2. Pada kolom kode sampel berikan penilaian anda dengan

Lebih terperinci

FORMULIR UJI KESUKAAN (UJI HEDONIK)

FORMULIR UJI KESUKAAN (UJI HEDONIK) Lampiran 1 FORMULIR UJI KESUKAAN (UJI HEDONIK) Nama : Umur : Jenis Kelamin : Petunjuk Penilaian Ujilah sampel satu persatu dengan sebaik-baiknya dan nyatakan pendapat anda tentang apa yang dirasakan oleh

Lebih terperinci

Rekapitulasi Data Skor Hasil Penilaian Kesukaan (Hedonik) Es krim bit dan brokoli Berdasarkan Indikator Aroma

Rekapitulasi Data Skor Hasil Penilaian Kesukaan (Hedonik) Es krim bit dan brokoli Berdasarkan Indikator Aroma Lampiran 6 Rekapitulasi Data Skor Hasil Penilaian Kesukaan (Hedonik) Es krim bit dan brokoli Berdasarkan Indikator Aroma No Jenis Umur Perlakuan Total Panelis Panelis Kelamin (Tahun) A B C Y i i Y 2 ij

Lebih terperinci

FORMULIR UJI KESUKAAN (UJI HEDONIK)

FORMULIR UJI KESUKAAN (UJI HEDONIK) 70 Lampiran 1 FORMULIR UJI KESUKAAN (UJI HEDONIK) Nama : Umur : Jenis Kelamin : Petunjuk Penilaian Ujilah sampel satu persatu dengan sebaik-baiknya dan nyatakan pendapat anda tentang apa yang dirasakan

Lebih terperinci

Lampiran 1. Universitas Sumatera Utara

Lampiran 1. Universitas Sumatera Utara Lampiran 1 Lampiran 2 Lampiran 3 FORMULIR UJI KESUKAAN (UJI HEDONIK) Nama panelis : Umur : Jenis kelamin : Tlp/HP : Peminatan : Instruksi 1. Ciciplah sampel satu persatu. 2. Pada kolom kode sampel berikan

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN Tabel 1. Data Hasil Pengukuran Ketebalan (cm) Pada Nata de Watermelonskin Perlakuan Ulangan Analisa (berat kulit semangka) I II III Total Rataan 30 gram (tanpa )/kontrol 0,70 0,65 0,65 2,00 0,67

Lebih terperinci

Berdasarkan variabel yang diteliti, metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif analisis.

Berdasarkan variabel yang diteliti, metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif analisis. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Objek dalam penelitian ini yang akan dilakukan yaitu meneliti kualitas produk beberapa surabi pada pedagang surabi di kota Bandung, dengan subjek penelitian produk surabi

Lebih terperinci

Lampiran 1. Format uji organoleptik UJI ORGANOLEPTIK KARAKTERISTIK FLAT WAFER DARI TEPUNG KOMPOSIT KASAVA TERMODIFIKASI DENGAN BERBAGAI JENIS MOCAF

Lampiran 1. Format uji organoleptik UJI ORGANOLEPTIK KARAKTERISTIK FLAT WAFER DARI TEPUNG KOMPOSIT KASAVA TERMODIFIKASI DENGAN BERBAGAI JENIS MOCAF 65 Lampiran 1. Format uji organoleptik UJI ORGANOLEPTIK KARAKTERISTIK FLAT WAFER DARI TEPUNG KOMPOSIT KASAVA TERMODIFIKASI DENGAN BERBAGAI JENIS MOCAF Nama Produk : Flat Wafer Dari Tepung Komposit Kasava

Lebih terperinci

Jika Ho ditolak berarti ada minimal satu mean yang berbeda nyata dengan yang lain :

Jika Ho ditolak berarti ada minimal satu mean yang berbeda nyata dengan yang lain : perlu dilakukan pengujian lanjutan melacak perbedaan diantara nilai-nilai rerata perlakuan uji perbandingan berganda: LSD : least Significant Difference Uji Tukey : Honestly Significant Difference DMRT

Lebih terperinci

III. MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2014 di Laboratorium

III. MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2014 di Laboratorium III. MATERI DAN METODE 3.1.Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2014 di Laboratorium Teknologi Pascapanen Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau. 3.2.Alat dan Bahan

Lebih terperinci

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan pada Bulan Mei sampai Agustus 2015 di

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan pada Bulan Mei sampai Agustus 2015 di III. MATERI DAN METODE 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan pada Bulan Mei sampai Agustus 2015 di Laboratorium Teknologi Pascapanen (TPP) Fakultas Pertanian dan Peternakan

Lebih terperinci

Data pengamatan kadar air terasi yang dihasilkan 33, , , , ,0032 H 1 C 2 32, , , , ,4539 H 1 C 3

Data pengamatan kadar air terasi yang dihasilkan 33, , , , ,0032 H 1 C 2 32, , , , ,4539 H 1 C 3 87 Lampiran 1. Data pengamatan kadar air terasi yang dihasilkan Kombinasi Ulangan Perlakuan 1 2 3 Total Rataan H 1 C 1 33,5525 31,1597 31,2973 96,0095 32,0032 H 1 C 2 32,0751 30,9747 31,3120 94,3618 31,4539

Lebih terperinci

Lampiran 1. Perhitungan Kelangsungan Hidup Benih Ikan Koi Pada Penelitian Pendahuluan.

Lampiran 1. Perhitungan Kelangsungan Hidup Benih Ikan Koi Pada Penelitian Pendahuluan. Lampiran 1. Perhitungan Kelangsungan Hidup Benih Ikan Koi Pada Penelitian Pendahuluan. Perlakuan N0 Nt SR% A (0,1 ml/l) 10 2 20 B (0,3 ml/l) C (0,5 ml/l) D (0,7 ml/l) E (0,9 ml/l) F (1,1 ml/l) G (1,3 ml/l)

Lebih terperinci

Keterangan : A = Berat Cawan Alumunium B = Berat cawan alumunium + sampel sebelum dioven C = Berat cawan alumunium + sampel setelah dioven

Keterangan : A = Berat Cawan Alumunium B = Berat cawan alumunium + sampel sebelum dioven C = Berat cawan alumunium + sampel setelah dioven 42 Lampiran 1. Prosedur Penentuan Kadar Bahan Kering Alat : 1. Oven listrik 2. Timbangan analitik 3. Cawan Alumunium 4. Eksikator/Desikator 5. Tang Penjepit Cara Kerja : 1. Cawan alumunium dikeringkan

Lebih terperinci

Rancangan Acak Lengkap (RAL) Completely Randomized Design Atau Fully Randomized Design

Rancangan Acak Lengkap (RAL) Completely Randomized Design Atau Fully Randomized Design Rancangan Acak Lengkap (RAL) Completely Randomized Design Atau Fully Randomized Design CIRI - CIRI R.A.L. : 1. Media atau bahan percobaan seragam (dapat dianggap se- ragam ) 2. Hanya ada satu sumber kera-

Lebih terperinci

PERANCANGAN PERCOBAAN

PERANCANGAN PERCOBAAN PERANCANGAN PERCOBAAN OLEH : WIJAYA FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI CIREBON 2009 PERCOBAAN SATU FAKTOR RANCANGAN ACAK LENGKAP ( R A L ) Percobaan Satu Faktor : Pengaruh Takaran Pupuk

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penilaian puding jagung sebelum puding jagung siap saji terlebih dahulu

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penilaian puding jagung sebelum puding jagung siap saji terlebih dahulu BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Penilaian puding jagung sebelum puding jagung siap saji terlebih dahulu melewati tahap penyiapan bahan, menimbang bahan, menformulasi bahan hingga memasak bahan dengan menambahkan

Lebih terperinci

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. dari kawasan Universitas Padjadjaran sebanyak 100 kg bahan kering dan untuk

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. dari kawasan Universitas Padjadjaran sebanyak 100 kg bahan kering dan untuk 16 III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 2.1 Bahan Penelitian 2.1.1 Rumput Brachiaria humidicola Rumput Brachiaria humidicola yang digunakan pada penelitian ini didapat dari kawasan Universitas Padjadjaran sebanyak

Lebih terperinci

M 1 P 0.1 M 1 P 2.3 M 0 P 3.2 M 1 P 1.3 M 1 P 3.1

M 1 P 0.1 M 1 P 2.3 M 0 P 3.2 M 1 P 1.3 M 1 P 3.1 44 Lampiran 1. Tataletak Percobaan Penelitian U S M 0 P 0.2 M 1 P 1.3 M 1 P 0.2 M 0 P 3.1 M 0 P 2.3 M 1 P 2.3 M 0 P 2.1 M 1 P 3.3 M 1 P 3.1 M 1 P 1.2 M 1 P 1.1 M 0 P 3.3 M 0 P 0.3 M 0 P 1.1 M 1 P 0.3 M

Lebih terperinci

OLEH : WIJAYA. FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI CIREBON 2009

OLEH : WIJAYA.   FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI CIREBON 2009 PERANCANGAN PERCOBAAN OLEH : WIJAYA email : zeamays_hibrida@yahoo.com FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI CIREBON 2009 PERCOBAAN SATU FAKTOR RANCANGAN ACAK LENGKAP ( R A L ) Percobaan Satu

Lebih terperinci

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Bahan yang digunakan yaitu meliputi : sekitar kebun di Sukabumi Jawa Barat.

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Bahan yang digunakan yaitu meliputi : sekitar kebun di Sukabumi Jawa Barat. III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Bahan dan Peralatan Penelitian 3.1.1 Bahan Penelitian Bahan yang digunakan yaitu meliputi : 1) Mikania micrantha yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari sekitar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 46 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian yang diteliti dalam penelitian ini mencakup tepung tape ketan (X) dan daya terima konsumen (Y) pada produk brownies tape ketan dengan

Lebih terperinci

Lampiran 1. Kuisioner Uji Organoleptik (Uji skoring) Produk yang Diuji : Baso Kerang Darah Nama Panelis : Tanggal Uji :

Lampiran 1. Kuisioner Uji Organoleptik (Uji skoring) Produk yang Diuji : Baso Kerang Darah Nama Panelis : Tanggal Uji : LAMPIRAN 47 48 Lampiran 1. Kuisioner Uji Organoleptik (Uji skoring) Produk yang Diuji : Baso Kerang Darah Nama Panelis : Tanggal Uji : Spesifikasi Nilai Kode Contoh A B C D 1. Kenampakan Warna cokelat,

Lebih terperinci

FORMULIR UJI DAYA TERIMA

FORMULIR UJI DAYA TERIMA FORMULIR UJI DAYA TERIMA Nama :... Umur :... Jeis kelami :... Pemiata :... Petujuk peilaia Ujilah sampel diawah ii dega seaik aikya da yataka pedapat ada tetag apa yag dirasaka oleh idera. Kemudia eri

Lebih terperinci

BAB VIII UJI PENERIMAAN : UJI MUTU HEDONIK

BAB VIII UJI PENERIMAAN : UJI MUTU HEDONIK BAB VIII UJI PENERIMAAN : UJI MUTU HEDONIK A. PENDAHULUAN Pengujian organoleptik adalah pengujian yang didasarkan pada proses pengindraan. Pengindraan diartikan sebagai suatu proses fisio-psikologis, yaitu

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dengan upaya kontrol yang ketat terhadap faktor-faktor luar, serta melibatkan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dengan upaya kontrol yang ketat terhadap faktor-faktor luar, serta melibatkan 31 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen, yaitu penelitian yang didalamnya melibatkan manipulasi terhadap kondisi subjek yang diteliti, disertai

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA BAB V PENUTUP. 5.1 Kesimpulan. Berdasarkan hasil dan pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa

DAFTAR PUSTAKA BAB V PENUTUP. 5.1 Kesimpulan. Berdasarkan hasil dan pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa BAB V PENUTUP. Kesimpulan Berdasarkan hasil dan pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa hasil analisis penilaian uji organoleptik kerupuk jagung UKM Flamboyan lebih baik dari kerupuk wortel dan kerupuk

Lebih terperinci

Lampiran 1. Prosedur Analisa Sampel

Lampiran 1. Prosedur Analisa Sampel Lampiran 1. Prosedur Analisa Sampel 1. Pengukuran Kadar Air (AOAC, 1984) Cawan aluminium dikeringkan di dalam oven pada suhu 105 C selama 15 menit, kemudian didinginkan di dalam desikator lalu ditimbang

Lebih terperinci

Tabel Rancangan Acak Percobaan. Keterangan : A = Kotak kontrol berisi Etanol 70% B = Kotak berisi minyak rimpang jeringau 6%

Tabel Rancangan Acak Percobaan. Keterangan : A = Kotak kontrol berisi Etanol 70% B = Kotak berisi minyak rimpang jeringau 6% Lampiran Tael Rancangan Acak Percoaan ULANGAN PERLAKUAN I A D F B E II B E D F A III F B A E D Keterangan : A Kotak kontrol erisi Etanol 70 B Kotak erisi minyak rimpang jeringau 6 Kotak erisi minyak rimpang

Lebih terperinci

Lampiran 1. Tata Letak Wadah Penelitian

Lampiran 1. Tata Letak Wadah Penelitian LAMPIRAN 40 Lampiran 1. Tata Letak Wadah Penelitian Keterangan : A B C D = Perlakuan konsentrasi larutan teh 0 gr/l = Perlakuan konsentrasi larutan teh 4 gr/l = Perlakuan konsentrasi larutan teh 6 gr/l

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Lampiran 1. Perhitungan Konsentrasi KMnO 4 a. Konsentrasi 0,1% diperoleh dari : 100 mg KMnO 4 pekat yang dilarutkan ke dalam 100 ml akuades

LAMPIRAN. Lampiran 1. Perhitungan Konsentrasi KMnO 4 a. Konsentrasi 0,1% diperoleh dari : 100 mg KMnO 4 pekat yang dilarutkan ke dalam 100 ml akuades 55 LAMPIRAN Lampiran 1. Perhitungan Konsentrasi KMnO 4 a. Konsentrasi 0,1% diperoleh dari : 100 mg KMnO 4 pekat yang dilarutkan ke dalam 100 ml akuades 100 mg/100 ml = 0,1 g/100 ml Jadi, 0,1 g/100 ml x

Lebih terperinci

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ayam yang digunakan adalah broiler strain cobb sebanyak 200 ekor yang

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ayam yang digunakan adalah broiler strain cobb sebanyak 200 ekor yang 21 III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Bahan Penelitian 3.1.1 Ayam Broiler Ayam yang digunakan adalah broiler strain cobb sebanyak 200 ekor yang memiliki bobot badan 750 ± 50 gram pada umur 18 hari yang

Lebih terperinci

FORMULIR UJI DAYA TERIMA. Nama Ibu :... Umur :... Nama Balita :... Jenis Kelamin :...

FORMULIR UJI DAYA TERIMA. Nama Ibu :... Umur :... Nama Balita :... Jenis Kelamin :... 67 Lampira. Formulir Uji Daya Terima FORMULIR UJI DAYA TERIMA Nama Iu :... Umur :... Nama Balita :... Jeis Kelami :... Petujuk peilaia Ujilah sampel diawah ii dega seaik-aikya da yataka pedapat ada tetag

Lebih terperinci

Pengacakan dan Tata Letak

Pengacakan dan Tata Letak Pengacakan dan Tata Letak 26 Pengacakan dan Tata Letak Pengacakan bisa dengan menggunakan Daftar Angka Acak, Undian, atau dengan perangkat komputer (bisa dilihat kembali pada pembahasan RAL/RAK/RBSL satu

Lebih terperinci

Uji Beda Nyata Terkecil (BNT)

Uji Beda Nyata Terkecil (BNT) Uji Beda Nyata Terkecil (BNT) Oke, kali ini saya akan menjelaskan bagaimana cara menggunakan uji Beda Nyata Terkecil atau sering disebut uji BNT. Seperti pada uji BNJ, Uji BNT sebenarnya juga sangat simpel.

Lebih terperinci

Lampiran 1. Alat dan Bahan yang Digunakan Selama Penelitian. Timbangan Duduk

Lampiran 1. Alat dan Bahan yang Digunakan Selama Penelitian. Timbangan Duduk Lampiran 1. Alat dan Bahan yang Digunakan Selama Penelitian Akuarium Salinometer Timbangan Duduk Timbangan Digital Alat Sipon DO meter dan ph meter Pipet Tetes Penggaris 39 40 DO meter ph meter Botol Sampling

Lebih terperinci

r = =

r = = Lampiran 1. Bobot Edible Ayam Kampung Super Ulangan Perlakuan R-0 R-1 R-2 R-3 R-4......g... 1 237.2 345.8 392 440.5 390 2 290.4 373.1 449.2 482.6 473 3 358.8 395.9 463.2 517.1 534.7 4 363.8 421.5 564.7

Lebih terperinci

III BAHAN DAN METODE. dan masing-masing unit percobaan adalah lima ekor puyuh betina fase produksi.

III BAHAN DAN METODE. dan masing-masing unit percobaan adalah lima ekor puyuh betina fase produksi. 16 III BAHAN DAN METODE 3.1 Bahan dan Alat Penelitian 3.1.1 Ternak Percobaan Penelitian ini menggunakan puyuh betina fase produksi yang dipelihara pada umur 8 minggu sebanyak 100 ekor. Puyuh dimasukkan

Lebih terperinci

Lampiran 1. Tabel Penentuan Glukosa, Fruktosa, dan Gula Invert dalam Suatu Bahan dengan Metode Luff Schoorl ml 0,1 N Natiosulfat.

Lampiran 1. Tabel Penentuan Glukosa, Fruktosa, dan Gula Invert dalam Suatu Bahan dengan Metode Luff Schoorl ml 0,1 N Natiosulfat. Lampiran 1. Tabel Penentuan Glukosa, Fruktosa, dan Gula Invert dalam Suatu Bahan dengan Metode Luff Schoorl ml 0,1 N Natiosulfat 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. Glukosa, fruktosa, gula invert mg

Lebih terperinci

Lampiran 1. Data persentase hidup (%) bibit A. marina dengan intensitas naungan pada pengamatan 1 sampai 13 Minggu Setelah Tanam (MST)

Lampiran 1. Data persentase hidup (%) bibit A. marina dengan intensitas naungan pada pengamatan 1 sampai 13 Minggu Setelah Tanam (MST) Lampiran 1. Data persentase hidup (%) bibit A. marina dengan intensitas naungan pada pengamatan 1 sampai 13 Minggu Setelah Tanam (MST) Perlakuan Persentase Hidup (%) 0% 100 25% 100 50% 100 75% 100 Total

Lebih terperinci

Lampiran 1. Prosedur Analisis Kimia

Lampiran 1. Prosedur Analisis Kimia LAMPIRAN 59 60 Lampiran 1. Prosedur Analisis Kimia Prosedur Analisis Kadar Air Metode Gravimetri (AOAC, 2010) Prinsipnya berdasarkan penguapan air yang ada dalam bahan dengan pemanasan. Kemudian menimbang

Lebih terperinci

Lampiran 1. Prosedur Kerja Mesin AAS

Lampiran 1. Prosedur Kerja Mesin AAS 49 Lampiran 1. Prosedur Kerja Mesin AAS Prinsip Kerja berdasarkan penguapan larutan sampel. kemudian logam berat yang terkandung di dalamnya diubah menjadi atom bebas. Atom tersebut mengabsorbsi radiasi

Lebih terperinci

Perancangan Percobaan

Perancangan Percobaan Perancangan Percobaan Ade Setiawan 009 Review RAL: Satuan percobaan homogen Keragaman Respons disebabkan pengaruh perlakuan RAK: Satuan percobaan heterogen Keragaman Respons disebabkan pengaruh Perlakuan

Lebih terperinci

Analisis Varians Satu Arah (One Way Anova)

Analisis Varians Satu Arah (One Way Anova) Analisis Varians Satu Arah (One Way Anova) Fungsi Uji : Untuk mengetahui perbedaan antara 3 kelompok/ perlakuan atau lebih Asumsi : Data berskala minimal interval Data berdistribusi Normal Varians data

Lebih terperinci

Lampiran 1. Fase Perkembangan Embrio Telur Ikan Nilem

Lampiran 1. Fase Perkembangan Embrio Telur Ikan Nilem LAMPIRAN 46 Lampiran 1. Fase Perkembangan Embrio Telur Ikan Nilem Waktu Gambar Keterangan 6 April 2013 Cleavage 19.00 6 April 2013 21.00 Morula 6 April 2013 22.00 Blastula 6 April 2013 23.00 Grastula 47

Lebih terperinci

ANALISIS VARIAN -YQ-

ANALISIS VARIAN -YQ- ANALISIS VARIAN -YQ- ANALISIS VARIANSI (ANAVA) Menguji kesamaan beberapa (lebih dari dua) rata-rata populasi sekaligus. suatu percobaan/penelitian yang dirancang dengan hanya melibatkan satu faktor dengan

Lebih terperinci

Lampiran 1. Kuisioner Pengujian Organoleptik Kerupuk Kulit Kelinci KUISIONER UJI ORGANOLEPTIK. : Ujilah sampel-sampel berikut terhadap warna, aroma,

Lampiran 1. Kuisioner Pengujian Organoleptik Kerupuk Kulit Kelinci KUISIONER UJI ORGANOLEPTIK. : Ujilah sampel-sampel berikut terhadap warna, aroma, 70 Lampiran 1. Kuisioner Pengujian Organoleptik Kerupuk Kulit Kelinci KUISIONER UJI ORGANOLEPTIK Nama Penguji : Nama Produk : Hari/Tanggal : Instruksi : Ujilah sampel-sampel berikut terhadap warna, aroma,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Proses Pembuatan Mie Basah Rasa Sayur Bayam Hijau

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Proses Pembuatan Mie Basah Rasa Sayur Bayam Hijau BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Proses Pembuatan Mie Basah Rasa Sayur Bayam Hijau Proses pembuatan mie basah rasa sayur bayam hijau ini diawali dengan penyediaan bahan baku sampai pada proses pembuatan

Lebih terperinci

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ayam petelur yang digunakan adalah ayam petelur yang berumur 27

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ayam petelur yang digunakan adalah ayam petelur yang berumur 27 17 III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1. Bahan Penelitian dan Peralatan Penelitian 3.1.1. Ternak Percobaan Ayam petelur yang digunakan adalah ayam petelur yang berumur 27 minggu sebanyak 90 ekor dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yaitu penelitian yang dilakukan dengan memberikan perlakuan (treatment)

BAB III METODE PENELITIAN. yaitu penelitian yang dilakukan dengan memberikan perlakuan (treatment) 40 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis penelitian Jenis penelitian pada penelitian ini adalah penelitian eksperimen, yaitu penelitian yang dilakukan dengan memberikan perlakuan (treatment) terhadap objek

Lebih terperinci

III BAHAN DAN METODOLOGI PENELITIAN. Bab ini membahas mengenai : (1) Bahan yang Digunakan, (2) Alat yang

III BAHAN DAN METODOLOGI PENELITIAN. Bab ini membahas mengenai : (1) Bahan yang Digunakan, (2) Alat yang III BAHAN DAN METODOLOGI PENELITIAN Bab ini membahas mengenai : (1) Bahan yang Digunakan, (2) Alat yang Digunakan, (3) Metode Penelitian, (4) Deskripsi Percobaan. 3.1 Bahan yang Digunakan Bahan yang digunakan

Lebih terperinci

Uji Peringkat. *Lembar kerja 1

Uji Peringkat. *Lembar kerja 1 Uji Peringkat *Lembar kerja 1 Berikut merupakan uji penerimaan dengan menggunakan uji peringkat oleh 35 panelis tidak terlatih dari mahasiswa dan mahasiswi angatan 2014 Fakultas Peternakan Universitas

Lebih terperinci

ACARA IV UJI PERBANDINGAN JAMAK (MULTIPLE COMPARISON TEST)

ACARA IV UJI PERBANDINGAN JAMAK (MULTIPLE COMPARISON TEST) ACARA IV UJI PERBANDINGAN JAMAK (MULTIPLE COMPARISON TEST) A. Tujuan Tujuan praktikum Uji Inderawi acara IV adalah mahasiswa mampu melakukan uji pembedaan, khususnya uji perbandingan jamak (multiple comparison

Lebih terperinci

PERCOBAAN MENGGUNAKAN SPLIT PLOT DENGAN RANCANGAN DASAR RAK RANCANGAN PERCOBAAN

PERCOBAAN MENGGUNAKAN SPLIT PLOT DENGAN RANCANGAN DASAR RAK RANCANGAN PERCOBAAN PERCOBAAN MENGGUNAKAN SPLIT PLOT DENGAN RANCANGAN DASAR RAK RANCANGAN PERCOBAAN Kelompok 11 : Devita Arum S. 12110101015 Saiful Fadillah 12110101027 Wafiyatul Khusna 12110101047 Firstyan Puguh N.C. 12110101051

Lebih terperinci

Ketahanan Pada Penyakit : Toleran Penyakit bercak daun dan embun tepung : M.M.Anwari, Soehadi.Hadi. I.A, Supeno dan Ismanto

Ketahanan Pada Penyakit : Toleran Penyakit bercak daun dan embun tepung : M.M.Anwari, Soehadi.Hadi. I.A, Supeno dan Ismanto 65 Lampiran I Deskripsi Kultivar Kacang Hijau Nama Kultivar : Perkutut Tahun Lepas : 2001 No Induk/ Galur : Mlg 1025/VC2750 Asal : Introduksi AVRDC Taiwan Tipe Tumbuh : Determinat Warna Batang : Hijau

Lebih terperinci

50 ml 97 ml. Diencerkan sampai 200 ml. ph diukur dengan ph meter. Ditambahkan HCl 0,3 M tetes demi tetes hingga diperoleh ph 1

50 ml 97 ml. Diencerkan sampai 200 ml. ph diukur dengan ph meter. Ditambahkan HCl 0,3 M tetes demi tetes hingga diperoleh ph 1 Lampiran 1. Skema Pembuatan Buffer ph 1 1,119 gram KCl (s) dilarutkan dengan akuades dalam labu ukur 50 ml 2,5 ml HCl (p) dilarutkan dengan akuades dalam labu ukur 100 ml 50 ml 97 ml Diencerkan sampai

Lebih terperinci

III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian ini menggunakan catatan reproduksi sapi FH impor

III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian ini menggunakan catatan reproduksi sapi FH impor III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 2.1. Objek dan Peralatan Penelitian 2.1.1. Objek Penelitian Objek penelitian ini menggunakan catatan reproduksi sapi FH impor periode pertama tahun 2009. Sapi yang diamati

Lebih terperinci

Lampiran 1. Prosedur Analisis Rendemen Cookies Ubi Jalar Ungu. 1. Penentuan Nilai Rendemen (Muchtadi dan Sugiyono, 1992) :

Lampiran 1. Prosedur Analisis Rendemen Cookies Ubi Jalar Ungu. 1. Penentuan Nilai Rendemen (Muchtadi dan Sugiyono, 1992) : Lampiran 1. Prosedur Analisis Rendemen Cookies Ubi Jalar Ungu 1. Penentuan Nilai Rendemen (Muchtadi dan Sugiyono, 1992) : Rendemen merupakan persentase perbandingan antara berat produk yang diperoleh dengan

Lebih terperinci

Parameter Satuan Alat Sumber Fisika : Suhu

Parameter Satuan Alat Sumber Fisika : Suhu LAMPIRAN 59 60 Lampiran 1. Metode Pengukuran Kualitas Air Parameter Satuan Alat Sumber Fisika : Suhu o C Termometer/Pemuaian SNI 06-6989.23-2005 Kimia: Amonia mg/l Ammonia test kit SNI 06-6989.30-2005

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN Lampiran 1. Denah Percobaan Rancangan Acak Lengkap (RAL) Ulangan 1 Ulangan 2 Ulangan 3 T A W W S T S W A A T S Keterangan : T : Tanpa penambahan bahan pewarna (kontrol) A : Pemberian tepung Astaxanthin

Lebih terperinci

Lampiran 1. Tata Letak Wadah Penelitian

Lampiran 1. Tata Letak Wadah Penelitian Lampiran 1. Tata Letak Wadah Penelitian Keterangan : A = Artemia sp. 100% dan kuning telur bebek 0% (kontrol) B = Artemia sp. 75% dan kuning telur bebek 25% C = Artemia sp. 50% dan kuning telur bebek 50%

Lebih terperinci

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. minggu dengan bobot badan rata-rata gram dan koefisien variasi 9.05%

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. minggu dengan bobot badan rata-rata gram dan koefisien variasi 9.05% 18 III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1. Bahan Penelitian 3.1.1 Ternak Percobaan Ternak yang dijadikan objek percobaan adalah puyuh yang berumur 5 minggu dengan bobot badan rata-rata 89.85 gram dan koefisien

Lebih terperinci

Lampiran 1. Perhitungan Kebutuhan Molase Perhitungan untuk molase adalah sebagai berikut :

Lampiran 1. Perhitungan Kebutuhan Molase Perhitungan untuk molase adalah sebagai berikut : LAMPIRAN Lampiran 1. Perhitungan Kebutuhan Molase Perhitungan untuk molase adalah sebagai berikut : CH = N %C x E /(C /N) Keterangan : CH :Jumlah karbon yang harus ditambah. N :Degradasi residu N oleh

Lebih terperinci

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Bahan Penelitian 3.1.1 Ternak Percobaan Ternak yang dijadikan objek percobaan adalah ayam petelur strain Lohman yang berumur 20 bulan. Ternak sebanyak 100 ekor dipelihara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang dilakukan dengan memberikan perlakuan (treatment) terhadap

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang dilakukan dengan memberikan perlakuan (treatment) terhadap BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis penelitian Jenis penelitian pada penelitian ini adalah penelitian eksperimen, yaitu penelitian yang dilakukan dengan memberikan perlakuan (treatment) terhadap objek penelitian.

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek dan Subjek Penelitian Objek penelitian merupakan sasaran dari penelitian yang akan dilaksanakan. Objek dalam penelitian ini adalah tepung gembili (dioscorea

Lebih terperinci

Lampiran 1. Kurva standar glukosa untuk pengujian total gula, gula reduksi dan kadar pati

Lampiran 1. Kurva standar glukosa untuk pengujian total gula, gula reduksi dan kadar pati 82 Lampiran 1. Kurva standar glukosa untuk pengujian total gula, gula reduksi dan kadar pati 0.035 Konsentrasi glukosa (mg/ml) 0.030 0.025 0.020 0.015 0.010 0.005 0.000 ŷ = 0,0655x + 0,0038 r = 0,9992

Lebih terperinci

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. ayam broiler berumur hari dengan bobot badan 1,0-1,3 kg. berasal dari pedagang sayur pasar Cileunyi.

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. ayam broiler berumur hari dengan bobot badan 1,0-1,3 kg. berasal dari pedagang sayur pasar Cileunyi. 1 III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1. Bahan dan Peralatan Penelitian 3.1.1. Bahan Penelitian 1. Karkas ayam broiler yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari ayam broiler berumur 23-28 hari dengan

Lebih terperinci

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. 1. Timbangan analitik dan timbangan digital, berfungsi untuk menimbang. 2. Oven, berfungsi untuk mengeringkan sampel

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. 1. Timbangan analitik dan timbangan digital, berfungsi untuk menimbang. 2. Oven, berfungsi untuk mengeringkan sampel III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Alat dan Bahan Penelitian 3.1.1 Peralatan yang digunakan 1. Timbangan analitik dan timbangan digital, berfungsi untuk menimbang sampel 2. Oven, berfungsi untuk mengeringkan

Lebih terperinci

Lampiran 1. Perhitungan Kebutuhan Kapur Berdasarkan Al dd : 1 me Aldd/100 g tanah : 1.57 me CaCO 3 /100 g tanah

Lampiran 1. Perhitungan Kebutuhan Kapur Berdasarkan Al dd : 1 me Aldd/100 g tanah : 1.57 me CaCO 3 /100 g tanah Lampiran 1. Perhitungan Kebutuhan Kapur Berdasarkan Al dd : Al dd yang diperoleh adalah : 1.2 me Aldd/100 g tanah 1 me Aldd/100 g tanah : 1.57 me CaCO 3 /100 g tanah 1 me CaCO 3 /100 g : 100/2 mg CaCO

Lebih terperinci

Perancangan Percobaan

Perancangan Percobaan Perancangan Percobaan Rancangan lingkungan: Rancangan Acak Lengkap (RAL), (RAK) dan Rancangan Bujur Sangkar Latin (RBSL), Lattice. Ade Setiawan 009 RAL Ade Setiawan 009 Latar Belakang RAK 3 Perlakuan Sama

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Lampiran 1. Prosedur Analisis Kadar Air dengan Metode Gravimetri

LAMPIRAN. Lampiran 1. Prosedur Analisis Kadar Air dengan Metode Gravimetri LAMPIRAN Lampiran 1. Prosedur Analisis Kadar Air dengan Metode Gravimetri (AOAC 925.10-1995) Prinsip dari metode ini adalah berdasarkan penguapan air yang ada dalam bahan dengan jalan pemanasan, kemudian

Lebih terperinci

Lampiran 1. Prosedur Pengambilan Sampel dan Data. kemudian dipanaskan dalam oven pada suhu 105 o C selama 12 jam untuk

Lampiran 1. Prosedur Pengambilan Sampel dan Data. kemudian dipanaskan dalam oven pada suhu 105 o C selama 12 jam untuk LAMPIRAN 40 41 Lampiran 1. Prosedur Pengambilan Sampel dan Data a. Kadar Lemak 1. Menimbang 5 gram sampel dan dibungkus dengan kertas saring bebas lemak, kemudian dipanaskan dalam oven pada suhu 105 o

Lebih terperinci

Lampiran 1. Sidik Ragam Persentase Kematian Tanaman

Lampiran 1. Sidik Ragam Persentase Kematian Tanaman LAMPIRAN Lampiran 1. Sidik Ragam Persentase Kematian Tanaman Perlakuan 7 36,45586 5,20798 2,21161 JK Faktor A (Media Tanam) 1 0,498032 0,498032 0,211493 tn 4,26 7,82 JK Faktor B (Mikroorganisme) 3 29,47075

Lebih terperinci

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian menggunakan 24 ekor Domba Garut jantan muda umur 8 bulan

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian menggunakan 24 ekor Domba Garut jantan muda umur 8 bulan III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Bahan Penelitian 3.1.1 Objek Penelitian Penelitian menggunakan 24 ekor Domba Garut jantan muda umur 8 bulan dengan rata-rata bobot badan sebesar 21,09 kg dan koevisien

Lebih terperinci

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. tambahan. Bahan utama berupa daging sapi bagian sampil (chuck) dari sapi

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. tambahan. Bahan utama berupa daging sapi bagian sampil (chuck) dari sapi III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Bahan dan Peralatan Penelitian 3.1.1 Bahan Penelitian Bahan yang digunakan dalam penelitian terdiri dari bahan utama dan bahan tambahan. Bahan utama berupa daging sapi

Lebih terperinci

Lampiran 1. Skema Penelitian

Lampiran 1. Skema Penelitian 105 Lampiran 1. Skema Penelitian DOC (Day Old Chick) Ampas kecap - Diberikan air gula & vaksin antistress - Vaksin ND (umur 4 & 20 hari) - Vaksin gumboro (umur 10 & 25 hari) - umur 0-2 minggu (protein

Lebih terperinci

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 15 III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1. Bahan Penelitian 3.1.1. Ternak Penelitian Ternak percobaan yang digunakan adalah ayam broiler yang telah dipelihara selama 2 minggu sebanyak 100 ekor dengan rataan

Lebih terperinci

Lampiran 1. Bagan Alur Pelaksanaan Penelitian

Lampiran 1. Bagan Alur Pelaksanaan Penelitian LAMPIRAN Lampiran 1. Bagan Alur Pelaksanaan Penelitian Penampungan Evaluasi Semen Segar (Makroskopis & Mikroskopis) Proses Awal Sexing Semen + BO (1 ml) BSA 5% (2 ml) BSA 10% (2 ml) Inkubasi pada suhu

Lebih terperinci

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ternak yang menjadi percobaan yaitu puyuh jepang (Coturnix-coturnix

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ternak yang menjadi percobaan yaitu puyuh jepang (Coturnix-coturnix 16 III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1. Bahan dan Objek Penelitian 3.1.1. Ternak Percobaan Ternak yang menjadi percobaan yaitu puyuh jepang (Coturnix-coturnix japonica) sebanyak 80 ekor berumur 5-6 minggu

Lebih terperinci

Lampiran 1. Daftar analisis sidik ragam kadar air tepung daun bangun-bangun

Lampiran 1. Daftar analisis sidik ragam kadar air tepung daun bangun-bangun Lampiran 1. Daftar analisis sidik ragam kadar air tepung daun bangun-bangun SK db JK KT F hit. F.tabel,5,1 Perlakuan 2,628198,3199 3,184 tn 5,14 1,92 Galat 6,629,1148 Total 8 Keterangan : FK = 365,5446

Lebih terperinci

Analisis Ragam & Rancangan Acak Lengkap Statistik (MAM 4137)

Analisis Ragam & Rancangan Acak Lengkap Statistik (MAM 4137) 10th Meeting Analisis Ragam & Rancangan Acak Lengkap Statistik (MAM 4137) by Ledhyane I.H Tujuan Instruksional Khusus Mahasiswa akan dapat menggunakan rangkaian prosedur percobaan dengan menggunakan analisis

Lebih terperinci

Bab II. Rancangan Acak Lengkap (RAL) Completed randomized design (CRD)

Bab II. Rancangan Acak Lengkap (RAL) Completed randomized design (CRD) Bab II. Rancangan Acak Lengkap (RAL) Completed randomized design (CRD) Rancangan yang paling sederhana Paling murah Pelaksanaan percobaan paling mudah Keabsahan kesimpulan paling rendah Untuk bahan atau

Lebih terperinci

Nama :... Tanggal Pengujian :... Atribut Sensori : Aroma

Nama :... Tanggal Pengujian :... Atribut Sensori : Aroma 81 Lampiran 1 Contoh format uji pembedaan : Difference from control test Nama :... Tanggal Pengujian :... Atribut Sensori : Aroma Instruksi Uji : 1. Silahkan dibandingkan sampel yang akan diuji berikut

Lebih terperinci

III.MATERI DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan September - Desember 2014

III.MATERI DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan September - Desember 2014 III.MATERI DAN METODE 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan September - Desember 2014 di Laboratorium Teknologi Pascapanen (TPP) Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas

Lebih terperinci

III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian ini berupa ovarium domba lokal umur <1 tahun 3 tahun

III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian ini berupa ovarium domba lokal umur <1 tahun 3 tahun 14 III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Bahan Penelitian 3.1.1 Objek Penelitian Objek penelitian ini berupa ovarium domba lokal umur

Lebih terperinci

Uji Lanjut: BEDA NILAI TERKECIL (BNT) (Least Significant Difference (LSD)) Forcep Rio Indaryanto, S.Pi., M.Si Muta Ali Khalifa, S.IK., M.Si.

Uji Lanjut: BEDA NILAI TERKECIL (BNT) (Least Significant Difference (LSD)) Forcep Rio Indaryanto, S.Pi., M.Si Muta Ali Khalifa, S.IK., M.Si. Uji Lanjut: BEDA NILAI TERKECIL (BNT) (Least Significant Difference (LSD)) Forcep Rio Indaryanto, S.Pi., M.Si Muta Ali Khalifa, S.IK., M.Si. Jurusan Perikanan Fakultas Pertanian Universitas Sultan Ageng

Lebih terperinci

Mulai. Merancang bentuk alat. Memilih bahan. Diukur bahan yang akan digunakan. Merangkai alat. Pengelasan. Dihaluskan permukaan yang kasar.

Mulai. Merancang bentuk alat. Memilih bahan. Diukur bahan yang akan digunakan. Merangkai alat. Pengelasan. Dihaluskan permukaan yang kasar. 40 Lampiran 1. Flowchart pelaksanaan penelitian Mulai Merancang bentuk alat Menggambar dan menentukan dimensi alat Memilih bahan Diukur bahan yang akan digunakan Dipotong bahan yang digunakan sesuai dengan

Lebih terperinci

OBJEK DAN METODE PENELITIAN. tradisional Babah Kuya yang terletak di pasar baru. Pasak bumi yang digunakan

OBJEK DAN METODE PENELITIAN. tradisional Babah Kuya yang terletak di pasar baru. Pasak bumi yang digunakan 23 III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian 3.1.1 Bahan Penelitian Pasak bumi yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari toko obat tradisional Babah Kuya yang terletak di pasar baru.

Lebih terperinci

Lampiran 2. Daftar Analisis Ragam dan Uji LSR Pengaruh Jenis Pelarut Terhadap Diameter Zona Hambat Escherichia coli

Lampiran 2. Daftar Analisis Ragam dan Uji LSR Pengaruh Jenis Pelarut Terhadap Diameter Zona Hambat Escherichia coli Lampiran 2. Daftar Analisis Ragam dan Uji LSR Pengaruh Jenis Pelarut Terhadap Diameter Zona Hambat Escherichia coli Daftar Analisis Ragam Pengaruh Jenis Pelarut terhadap Diameter Zona Hambat Escherichia

Lebih terperinci

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Bahan utama yang digunakan dalam penelitian adalah daging paha Ayam

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Bahan utama yang digunakan dalam penelitian adalah daging paha Ayam III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Bahan dan Peralatan Penelitian 3.1.1 Bahan Penelitian Bahan utama yang digunakan dalam penelitian adalah daging paha Ayam Sentul jantan berjumlah 18 ekor dan berumur

Lebih terperinci

Tata letak percobaan secara acak selama penelitian adalah sebagai berikut : D2 B1 D3 B3 B2 E3 C2 C3 A2 D1 A3 E2

Tata letak percobaan secara acak selama penelitian adalah sebagai berikut : D2 B1 D3 B3 B2 E3 C2 C3 A2 D1 A3 E2 LAMPIRAN 34 35 Lampiran 1. Tata Letak Perlakuan Tata letak percobaan secara acak selama penelitian adalah sebagai berikut : D2 B1 D3 B3 B2 E3 C2 C3 A2 D1 A3 E2 A1 E1 C1 Keterangan : A = Kontrol/Tanpa Pemberian

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN 35 BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Objek penelitian dalam penelitian ini adalah formulasi pada roti tawar dengan penambahan tepung tulang ikan lele dumbo sebesar (10%, 30%,

Lebih terperinci

SUBTITUSI TEPUNG PISANG AWAK (Musa paradisiaca var Awak) DAN IKAN LELE DUMBO (Clariasis garipinus) DALAM PEMBUATAN BISKUIT SERTA UJI DAYA TERIMANYA

SUBTITUSI TEPUNG PISANG AWAK (Musa paradisiaca var Awak) DAN IKAN LELE DUMBO (Clariasis garipinus) DALAM PEMBUATAN BISKUIT SERTA UJI DAYA TERIMANYA SUBTITUSI TEPUNG PISANG AWAK (Musa paradisiaca var Awak) DAN IKAN LELE DUMBO (Clariasis garipinus) DALAM PEMBUATAN BISKUIT SERTA UJI DAYA TERIMANYA Rini Puspa Sari 1, Jumirah 2, Fitri Ardiani 2 1 Alumni

Lebih terperinci

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ternak yang digunakan dalam penelitian adalah ayam kampung jenis sentul

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ternak yang digunakan dalam penelitian adalah ayam kampung jenis sentul 27 III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1. Bahan dan Alat Percobaan 3.1.1. Ternak Percobaan Ternak yang digunakan dalam penelitian adalah ayam kampung jenis sentul umur satu hari (day old chick) yang diperoleh

Lebih terperinci

LAMPIRAN Lampiran 1. Form Uji Ranking dan Mutu Hedonik

LAMPIRAN Lampiran 1. Form Uji Ranking dan Mutu Hedonik LAMPIRAN Lampiran 1. Form Uji Ranking dan Mutu Hedonik Nama : No. Hp: Tgl. Uji : Intruksi Umum : 1. Di hadapan Anda tersedia sampel telur asin yang harus dinilai berdasarkan atribut yang tertera dalam

Lebih terperinci

ANALISIS DATA TERHADAP MUTU KIMIA ph KEFIR SUSU KACANG TANAH

ANALISIS DATA TERHADAP MUTU KIMIA ph KEFIR SUSU KACANG TANAH 74 LAMPIRAN 1 ANALISIS DATA TERHADAP MUTU KIMIA ph KEFIR SUSU KACANG TANAH Variasi Bahan Inokulum Ulangan Jumlah Rataan Baku (G) (F) 1 Perlakuan Perlakuan F1 4,4 4,5 8,900 4,450 G1 F 4,5 4,5 9,000 4,500

Lebih terperinci

Uji Perbandingan Ganda. Arum Handini Primandari, M.Sc.

Uji Perbandingan Ganda. Arum Handini Primandari, M.Sc. Uji Perbandingan Ganda (Multiple Comparison) Arum Handini Primandari, M.Sc. Beberapa uji perbandingan ganda: Uji BNT/LSD Uji Tukey Uji Duncan Uji Bonferroni H : dengan i, j 1,2,..., t dan i j H 0 1 i :

Lebih terperinci

S T A T I S T I K A OLEH : WIJAYA FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI CIREBON

S T A T I S T I K A OLEH : WIJAYA FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI CIREBON S T A T I S T I K A OLEH : WIJAYA FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI CIREBON 2011 PENGUJIAN HIPOTESIS V. PENGUJIAN HIPOTESIS Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap suatu masalah. Setiap

Lebih terperinci

Lampiran 1. Analisis presentase karkas ayam pedaging. Perlakuan

Lampiran 1. Analisis presentase karkas ayam pedaging. Perlakuan Lampiran 1. Analisis presentase karkas ayam pedaging Perlakuan 1 2 3 4 5 total Rata-rata P0 61.50 61.23 61.51 62.00 61.02 307.26 61.45 P1 61.19 62.30 62.06 62.46 62.00 310.01 62.002 P2 62.30 63.20 63.20

Lebih terperinci