Lampiran 1. Prosedur Pengambilan Sampel dan Data. kemudian dipanaskan dalam oven pada suhu 105 o C selama 12 jam untuk
|
|
- Lanny Kurnia
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 LAMPIRAN 40
2 41 Lampiran 1. Prosedur Pengambilan Sampel dan Data a. Kadar Lemak 1. Menimbang 5 gram sampel dan dibungkus dengan kertas saring bebas lemak, kemudian dipanaskan dalam oven pada suhu 105 o C selama 12 jam untuk menghilangkan kadar air. 2. Sampel yang kering tersebut ditimbang dan dimasukkan ke dalam alat ekstraksi soxhlet kemudian diberi pelarut lemak dengan perbandingan 1:2. 3. Ekstraksi dilakukan selama 8 jam sampai larutan pelarut lemak dalam ekstraksi soxhlet berwarna jernih. 4. Sampel yang telah diekstraksi lemaknya dikeringkan lagi dalam oven selama 12 jam pada suhu 105 o C. 5. Sampel kemudian dikeluarkan dari oven dan ditimbang. 6. Penentuan kadar lemak, selisih dengan bobot sampel sebelum dan setelah diekstraksi menunjukkan banyaknya lemak yang terkandung kemudian dinyatakan dalam persentasi. Kadar lemak (%) = B C A x 100% Keterangan : B = bobot sampel kering sebelum diekstrasi C = bobot sampel setelah diekstrasi dan dikeringkan A = bobot sampel awal
3 42 b. Kadar Kolesterol 1. Sebanyak 12 ml eter-alkohol dipipetkan ke dalam tabung sentrifuga. kemudian ditambahkan 1 gram daging yang sudah ditumbuk. 2. Mencampurkan divorteks selama 1 menit dan diamkan selama 30 menit. 3. Setelah 30 menit, mencampurkan disentrifugasi dengan sentrifugasi selama 3 menit dengan kecepatan 300 rpm. 4. Supernatan kemudian dituang ke dalam gelas piala 50 ml dan diuapkan di dalam penangas air hingga mengering. 5. Residu diekstrasi dengan kloroform sebanyak 2 kali, setiap kali ekstrasi digunakan 2,5 ml kloroform sehingga tepung kloroform menjadi 5 ml. 6. Sebanyak 3 tabung reaksi disiapkan. 7. Tabung 1 (sampe) berisi 5 ml tepung kloroform, 2 ml asam asetat anhidria, dan 0,1 ml H2SO4 pekat. 8. Tabung 2 (standar) berisi 5 ml standar kolesterol (0,4 mg/ml), 2 ml asetat anhidrida, dan 0,1 ml H2SO4 pekat. 9. Tabung 3 (blanko) berisi 5 ml kloroform; 2 ml asam asetat inhidrida; dan 0,1 ml H2SO Setiap tabung (pada no 7, 8, dan 9) dikocok, kemudian disimpan selama 15 menit. 11. Absorban diukur pada panjang gelombang nm dan dihitung konsentrasi kolesterolnya. Kadar kolesterol (mg/100 g) = A sampel A standar x 0,4 x 100 0,2
4 43 Keterangan : Kolesterol daging = Kadar kolesterol (mg/100g) A sampel = Absorban sampel A standar = Absorban standar
5 44 Lampiran 2. Tata Letak Kandang P1 P1 P2 P3 P3 P2 P4 P2 P2 P3 P1 P4 P2 P2 P4 P3 P1 P4 P3 P1
6 45 Lampiran 3. Keragaman Bobot Puyuh Penelitian No Puyuh Umur 5-6 Minggu (g) P0 P1 P2 P3 R ,40 109,80 93,00 95,30 R1.2 95,60 110,30 90,80 97,40 R1.3 95,80 108,00 91,20 99,70 R1.4 94,30 106,60 93,40 100,20 R2.1 91,80 93,20 100,10 90,40 R2.2 92,10 92,60 103,00 97,00 R2.3 91,80 90,10 101,30 92,60 R2.4 90,30 91,90 99,00 93,10 R ,50 100,60 91,70 105,90 R ,90 99,30 92,00 110,50 R ,00 97,00 95,70 107,00 R ,20 95,80 91,40 108,50 R4.1 95,10 105,30 90,00 98,00 R4.2 96,40 108,20 89,50 95,20 R4.3 98,70 109,00 92,00 97,00 R4.4 95,00 110,50 94,40 100,30 R5.1 95,30 101,10 109,00 95,00 R5.2 96,20 103,00 108,70 94,20 R5.3 97,00 102,40 108,20 94,00 R5.4 90,60 100,90 107,00 93,00 Total 1938, , , ,30 Rataan 96,90 101,78 97,07 98,21 1. Rata-rata X = ( x) n = 7879,3 80 = 98,4 2. Standar deviasi S = x2 1 n ( x)2 n 1 = , (7879,3) = 6,58
7 46 3. Koefisien variasi KV = S X 6,58 100% = 100% = 6,68 % 98,49 *Koefisien variasi <10% maka bobot puyuh pada awal penelitian dikatakan seragam.
8 47 Lampiran 4. Data Kadar Lemak dan Perhitungan Analisis Ragam Ulangan Perlakuan P0 P1 P2 P3...(%) ,59 18,46 16,83 14, ,24 13,69 17,78 16, ,72 16,49 17,08 12, ,45 13,71 18,20 16, ,51 17,03 15,43 17,06 Jumlah 89,52 79,38 85,32 77,41 Rataan 17,90 15,88 17,06 15,48 Perhitungan : FK = ( Y)2 r.t = (331,62)2 20 = 5498,59 JKT = Yij 2 FK = (17, , ,06 2 ) 5498,59 =5569,8 5498,59 = 71,21 JKP JKG = Yi2 r FK = 89, , , , ,59 5 = 18,41 = JKT JKP = 71,21 18,41 = 52,79
9 48 DBtotal = tr-1 = 20-1 = 19 DBperlakuan = t-1 = 4-1 = 3 DBgalat = t (r-1) = 4 (5-1) = 16 KTP KTG Fhitung = JKP DBp = 18,41 = 6,14 3 = JKG DBg = 52,79 16 = 3,30 = KTP KTG = 6,14 3,30 = 1,86 Tabel Daftar Sidik Ragam Kadar Lemak Daging Puyuh Sumber DB JK KT Fhit F 0,05 Variasi Perlakuan 3 18,41 6,14 1,86* 3,24 Galat 16 52,79 3,30 Total 9 71,21 Keterangan : Fhit < Ftabel (non signifikan) *Fhitung < Ftabel artinya terima H0 dan tolak H1 atau tidak berbeda nyata.
10 Lampiran 5. Data Kadar Kolesterol, Perhitungan Analisis Ragam, Uji Jarak Berganda Duncan, dan Hasil Uji Polinomial Orthogonal Ulangan Perlakuan P0 P1 P2 P3...(mg/g) ,66 79,80 119,70 89, ,60 99,75 124,69 64, ,69 99,75 124,69 94, ,65 104,74 134,66 99, ,64 94,76 114,71 94,76 Jumlah 703,24 478,80 618,45 443,88 Rataan 140,65 95,76 123,69 88,78 49 Perhitungan : FK JKT = ( Y)2 r.t = (2244,37)2 20 = ,8 = Yij 2 FK = (134, , ,76 2 ) ,8 = , ,8 = 10821,02 JKP JKG = Yi2 r - FK = 703, , , , ,8 5 = 8801,324 = JKT JKP = 10821, ,324 = 2019,693
11 50 DBtotal = tr-1 = 20-1 = 19 DBperlakuan = t-1 = 4-1 = 3 DBgalat = t (r-1) = 4 (5-1) = 16 KTP KTG Fhitung = JKP DBp = 8801,324 = 2933,775 3 = JKG DBg = 2019,693 = 126, = KTP KTG = 2933, ,23 = 23,24 Tabel Daftar Sidik Ragam Kadar Kolesterol Daging Puyuh Sumber DB JK KT Fhit F 0,05 Variasi Perlakuan , ,77 23,24* 3,24 Galat ,69 126,23 Total ,02 Keterangan : Fhit > Ftabel (signifikan) *Fhitung > Ftabel artinya terima H1 dan tolak H0 atau berbeda nyata. Dilanjutkan dengan Uji Berjarak Ganda Duncan Galat baku (Sx) = KT galat r = 126,23 5 = 5,02
12 51 LSR = SSR x Sx Perlakuan SSR Sx LSR P1 3,00 5,02 15,06 P2 3,14 5,02 15,76 P3 3,23 5,02 16,21 Tabel Hasil Uji Jarak Berganda Duncan Kadar Kolesterol Daging Puyuh Perlakuan Rata-rata Selisih LSR Signifikansi P0 140,65 a P2 123,69 16,96 15,76 b P1 95,76 44,89 27,93 15,06 c P3 88,78 51,87 6,98 19,65 16,21 c Keterangan : *Huruf yang berbeda ke arah kolom menunjukkan berbeda nyata Tabel Koefisien Polinomial Derajat Polinomial P0 P1 P2 P3 Jumlah Kuadrat Koefisien 140,65 95,76 123,69 88,78 Linier Kuadratik Kubik
13 52 Lampiran 5 (Lanjutan) Hasil Analisis Polinomial Ortogonal Kadar Kolesterol Daging Puyuh Sum of Squares df Mean Square F Sig. Between Groups (Combined) Linear Term Contrast Deviation Quadratic Term Contrast Deviation Cubic Term Contrast Within Groups Total
14 53 Lampiran 6. Konsumsi Ransum Puyuh Penelitian Ransum P0 (gram) Minggu ke P0R1 P0R2 P0R3 P0R4 P0R5 Rataan/minggu , Rataan 84,14 84, ,86 85, , Rataan 82,28 83,14 83,43 79,57 82, , Rataan 82,28 80,86 83,57 80,71 83, , Rataan 84, , ,14
15 54 Lampiran 6. (Lanjutan) Ransum P1 (gram) Minggu ke P1R1 P1R2 P1R3 P1R4 P1R5 Rataan/minggu , Rataan 81, ,14 78,14 81, , Rataan 77,57 79,43 80,28 77,86 75, , Rataan 79,71 77,71 78,14 78,28 76, , Rataan 79, ,71 78,71 82
16 55 Lampiran 6. (Lanjutan) Ransum P2 (gram) Minggu ke P2R1 P2R2 P2R3 P2R4 P2R5 Rataan/minggu , Rataan 81,57 79,57 79, , Rataan 82,42 76,57 79,43 82, , Rataan 80,43 82,43 81,56 78,56 81, , Rataan 81,71 82,28 77,86 80,28 81,86
17 56 Lampiran 6. (Lanjutan) Ransum P3 (gram) Minggu ke P3R1 P3R2 P3R3 P3R4 P3R5 Rataan/minggu , Rataan 80,14 79,86 80,28 79,14 82, , Rataan 78,14 78,57 79,14 80,43 76, , Rataan 82 76,57 81,56 81,56 79, , Rataan 74,57 77,71 79,86 75,86 80,71
18 57 Lampiran 7. Gambar-gambar Daun Kemuning Daun Kemuning Kering Penangas air Uji Kadar Lemak Uji Kadar Kolesterol Spektrofotometer
III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ternak yang menjadi percobaan yaitu puyuh jepang (Coturnix-coturnix
16 III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1. Bahan dan Objek Penelitian 3.1.1. Ternak Percobaan Ternak yang menjadi percobaan yaitu puyuh jepang (Coturnix-coturnix japonica) sebanyak 80 ekor berumur 5-6 minggu
Lebih terperinciKeterangan : A = Berat Cawan Alumunium B = Berat cawan alumunium + sampel sebelum dioven C = Berat cawan alumunium + sampel setelah dioven
42 Lampiran 1. Prosedur Penentuan Kadar Bahan Kering Alat : 1. Oven listrik 2. Timbangan analitik 3. Cawan Alumunium 4. Eksikator/Desikator 5. Tang Penjepit Cara Kerja : 1. Cawan alumunium dikeringkan
Lebih terperinciLampiran 1. Prosedur Analisis Bahan Kering dengan Metode Analisis. 2. Mendinginkan cawan alumunium dalam eksikator selama 15 menit dan
Lampiran 1. Prosedur Analisis Bahan Kering dengan Metode Analisis Proximat Kandungan bahan kering diukur dengan menggunakan analisis proksimat yang berdasarkan atas metode Weende (Reksohadiprodjo, 1998),
Lebih terperinciEkstraksi Minyak Buah Makasar (Brucea javanica (L.) Merr.) selama 1 menit dan didiamkan selama 30 menit. diuapkan dengan evaporator menjadi 1 L.
LAMPIRAN 47 Lampiran 1. Prosedur Kerja Ekstraksi Minyak Buah Makasar (Brucea javanica (L.) Merr.),Penetapan Kadar Protein, Penetapan Kadar Lemak, dan Penetapan Kadar Kolesterol Hati Itik Cihateup 48 Ekstraksi
Lebih terperinciIII BAHAN DAN METODE PENELITIAN. dengan umur minggu dengan bobot badan rata-rata 1037 gram ±
III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Bahan Penelitian 3.1.1 Ternak Penelitian Ternak diamati pada penelitian adalah 48 ekor Itik petelur (fase grower) dengan umur 14-20 minggu dengan bobot badan rata-rata
Lebih terperincir = =
Lampiran 1. Bobot Edible Ayam Kampung Super Ulangan Perlakuan R-0 R-1 R-2 R-3 R-4......g... 1 237.2 345.8 392 440.5 390 2 290.4 373.1 449.2 482.6 473 3 358.8 395.9 463.2 517.1 534.7 4 363.8 421.5 564.7
Lebih terperinciA. Ekstraksi Minyak Buah Makasar (Brucea javanica (L.) Merr.) setiap hari selama 10 menit dilakukan pengadukan. Campuran divorteks
LAMPIRAN Lampiran 1. Prosedur Kerja Ekstraksi Minyak Buah Makasar (Brucea javanica (L.) Merr.), Pengambilan Sampel Darah, Penetapan Profil Urea Darah (DAM) dan Penentuan Profil Asam Urat Darah (Follin-Wu)
Lebih terperinciIII BAHAN DAN METODE PENELITIAN. tambahan. Bahan utama berupa daging sapi bagian sampil (chuck) dari sapi
III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Bahan dan Peralatan Penelitian 3.1.1 Bahan Penelitian Bahan yang digunakan dalam penelitian terdiri dari bahan utama dan bahan tambahan. Bahan utama berupa daging sapi
Lebih terperinciLAMPIRAN. Lampiran 1. Prosedur Analisis Serat Kasar dengan Metode Analisis. 1. Menyiapkan kertas saring kering oven dengan diameter 4,5 cm, dicatat
LAMPIRAN Lampiran 1. Prosedur Analisis Serat Kasar dengan Metode Analisis Proksimat 1. Menyiapkan kertas saring kering oven dengan diameter 4,5 cm, dicatat sebagai A gram. 2. Menyiapkan cawan porselen
Lebih terperinciIII OBJEK DAN METODE PENELITIAN. diambil dari hasil penelitian oleh Balia, dkk. (2017) dengan judul Pemanfaatan
III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian 3.1.1 Organ Percobaan Organ percobaan yang digunakan dalam penelitian adalah hati broiler yang diambil dari hasil penelitian oleh Balia, dkk. (2017)
Lebih terperinciTabel 7. Data rata-rata kadar air (%) litter yang sudah ditransformasi (Archin)
LAMPIRAN 58 Tabel 7. Data rata-rata kadar air (%) litter yang sudah ditransformasi (Archin) Ulangan Perlakuan P1 P2 P3 ------------------------(%)---------------------------- 1 31,76 33,26 25,48 2 31,53
Lebih terperinciTij FK = = = = p.r 3 x 6 18 JK(G) = JK(T) JK(P) = ,50 = ,50
52 Berdasarkan data bobot hidup pada Tabel 2 diperoleh perhitungan analisis ragam sebagai berikut : Tij 2 25.175 633.780.625 FK = = = = 35.210.035 p.r 3 x 6 18 JK(T) = Ʃ (Yij 2 ) FK = (1.425 2 + 1.400
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE PENELITIAN. diperoleh dari sawah dengan spesies Pomacea canaliculata Lamarck. Keong mas
III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek dan Bahan Penelitian 3.1.1 Keong Mas Keong mas yang digunakan dalam penelitian adalah keong mas yang diperoleh dari sawah dengan spesies Pomacea canaliculata Lamarck.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang pengararuh pemberian ransum dengan suplementasi
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Rancangan Percobaan Penelitian tentang pengararuh pemberian ransum dengan suplementasi tepung ceker ayam terhadap kadar kolesterol dan Asam lemak pada kuning telur
Lebih terperinciLampiran 1. Prosedur Analisis Protein Kasar (Analisis Kjeldahl) (1) Mengambil contoh sampel sebanyak 2 mililiter (Catat sebabai A gram)
LAMPIRAN 50 51 Lampiran 1. Prosedur Analisis Protein Kasar (Analisis Kjeldahl) Kandungan protein kasar di ukur dengan menggunakan analisis Kjeldahl. Larutan yang digunakan adalah asam sulfat pekat, asam
Lebih terperinciLampiran 1. Prosedur Analisis Kimia
LAMPIRAN 59 60 Lampiran 1. Prosedur Analisis Kimia Prosedur Analisis Kadar Air Metode Gravimetri (AOAC, 2010) Prinsipnya berdasarkan penguapan air yang ada dalam bahan dengan pemanasan. Kemudian menimbang
Lebih terperinciLampiran 1. Skema Penelitian
105 Lampiran 1. Skema Penelitian DOC (Day Old Chick) Ampas kecap - Diberikan air gula & vaksin antistress - Vaksin ND (umur 4 & 20 hari) - Vaksin gumboro (umur 10 & 25 hari) - umur 0-2 minggu (protein
Lebih terperinciLampiran 1. Prosedur Analisis Rendemen Cookies Ubi Jalar Ungu. 1. Penentuan Nilai Rendemen (Muchtadi dan Sugiyono, 1992) :
Lampiran 1. Prosedur Analisis Rendemen Cookies Ubi Jalar Ungu 1. Penentuan Nilai Rendemen (Muchtadi dan Sugiyono, 1992) : Rendemen merupakan persentase perbandingan antara berat produk yang diperoleh dengan
Lebih terperinciLampiran 1. Perhitungan Kelangsungan Hidup Benih Ikan Koi Pada Penelitian Pendahuluan.
Lampiran 1. Perhitungan Kelangsungan Hidup Benih Ikan Koi Pada Penelitian Pendahuluan. Perlakuan N0 Nt SR% A (0,1 ml/l) 10 2 20 B (0,3 ml/l) C (0,5 ml/l) D (0,7 ml/l) E (0,9 ml/l) F (1,1 ml/l) G (1,3 ml/l)
Lebih terperinciBuah asam gelugur, rimpang lengkuas, dan kencur. Persiapan contoh. Serbuk contoh
LAMPIRAN 20 Lampiran 1 Bagan alir penelitian Buah asam gelugur, rimpang lengkuas, dan kencur Persiapan contoh pencucian perajangan pengeringan penggilingan Serbuk contoh Penetapan kadar air Ekstraksi air
Lebih terperinciLampiran 1 Formulir organoleptik
LAMPIRA 55 56 Lampiran Formulir organoleptik Formulir Organoleptik (Mutu Hedonik) Ubi Cilembu Panggang ama : o. HP : JK : P / L Petunjuk pengisian:. Isi identitas saudara/i secara lengkap 2. Di hadapan
Lebih terperinciIII BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Bahan yang digunakan dalam penelitian adalah sebagai berikut :
III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Bahan dan Alat Penelitian 3.1.1 Bahan Penelitian Bahan yang digunakan dalam penelitian adalah sebagai berikut : (1) Limbah peternakansapiperah (feses, sisapakanternak
Lebih terperinciLampiran 1. Tata Letak Wadah Penelitian
LAMPIRAN 40 Lampiran 1. Tata Letak Wadah Penelitian Keterangan : A B C D = Perlakuan konsentrasi larutan teh 0 gr/l = Perlakuan konsentrasi larutan teh 4 gr/l = Perlakuan konsentrasi larutan teh 6 gr/l
Lebih terperinciLampiran 1. Diagram Alur Penelitian. Persiapan Penyediaan dan Pembuatan Inokulum Bacillus licheniiformis dan Saccharomyces.
43 Lampiran 1. Diagram Alur Penelitian Limbah Udang Pengecilan Ukuran Sterilisasi suhu 121 c, tekanan 1 atm Dianalisis kadar air dan bahan keringnya Persiapan Penyediaan dan Pembuatan Inokulum Bacillus
Lebih terperinciLampiran 1. Tata Letak Wadah Penelitian
Lampiran 1. Tata Letak Wadah Penelitian Keterangan : A = Artemia sp. 100% dan kuning telur bebek 0% (kontrol) B = Artemia sp. 75% dan kuning telur bebek 25% C = Artemia sp. 50% dan kuning telur bebek 50%
Lebih terperinciIII BAHAN DAN METODE PENELITIAN
III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Bahan Penelitian 3.1.1 Ternak Percobaan Ternak yang dijadikan objek percobaan adalah ayam petelur strain Lohman yang berumur 20 bulan. Ternak sebanyak 100 ekor dipelihara
Lebih terperinciLampiran 1. Bagan Alir Uji Fitokimia. a. Uji Alkaloid
LAMPIRAN 58 59 Lampiran 1. Bagan Alir Uji Fitokimia a. Uji Alkaloid Sampel Daun Enhalus acoroides - Ditimbang sebanyak 1 gram - Dilarutkan dengan amonia (NH₄OH 10%) sampai terendam kemudian ditambahkan
Lebih terperinciM 1 P 0.1 M 1 P 2.3 M 0 P 3.2 M 1 P 1.3 M 1 P 3.1
44 Lampiran 1. Tataletak Percobaan Penelitian U S M 0 P 0.2 M 1 P 1.3 M 1 P 0.2 M 0 P 3.1 M 0 P 2.3 M 1 P 2.3 M 0 P 2.1 M 1 P 3.3 M 1 P 3.1 M 1 P 1.2 M 1 P 1.1 M 0 P 3.3 M 0 P 0.3 M 0 P 1.1 M 1 P 0.3 M
Lebih terperinciIII BAHAN DAN METODE PENELITIAN. kelompok perlakuan dan setiap kelompok diulang sebanyak 5 kali sehingga setiap
16 III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Bahan Penelitian 3.1.1 Ternak Percobaan Ternak yang digunakan dalam percobaan adalah DOC ayam sentul sebanyak 100 ekor, yang dipelihara sampai umur 10 minggu. Ayam
Lebih terperinciIII BAHAN DAN METODE PENELITIAN. pisang nangka diperoleh dari Pasar Induk Caringin, Pasar Induk Gedebage, dan
20 III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Bahan Penelitian 1) Kulit Pisang Nangka Kulit pisang nangka berfungsi sebagai bahan pakan tambahan dalam ransum domba. Kulit pisang yang digunakan berasal dari pisang
Lebih terperinciIII BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ayam petelur afkir yang digunakan pada penelitian ini berasal dari peternakan
17 III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1. Bahan Penelitian 1. Ayam Petelur afkir Ayam petelur afkir yang digunakan pada penelitian ini berasal dari peternakan milik Pak Dede yang ada di daerah Jatinangor,
Lebih terperinciIII. MATERI DAN METODE. dilakukan di Laboratorium Analisis Hasil Pertanian Universitas Riau.
III. MATERI DAN METODE 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni sampai bulan Agustus 2014 bertempat di Labolaturium Teknologi Pascapanen (TPP) dan analisis Kimia dilakukan di Laboratorium
Lebih terperinciOutput Analisis Varians Polynomial Ortogonal Pengaruh Pemberian Kitosan terhadap Ca Ginjal dan Daging Puyuh yang Terpapar Pb
LAMPIRAN 54 55 Lampiran 1. Output Analisis Varians Polynomial Ortogonal Pengaruh Pemberian Kitosan terhadap Ca Ginjal dan Daging Puyuh yang Terpapar Pb Sum of Mean Squares df Square F Sig Beetween Groups
Lebih terperinciIII BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ternak yang dijadikan objek percobaan adalah puyuh betina yang
III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Bahan Penelitian 3.1.1 Ternak Penelitian Ternak yang dijadikan objek percobaan adalah puyuh betina yang berumur 2 minggu. Puyuh diberi 5 perlakuan dan 5 ulangan dengan
Lebih terperinciTata letak percobaan secara acak selama penelitian adalah sebagai berikut : D2 B1 D3 B3 B2 E3 C2 C3 A2 D1 A3 E2
LAMPIRAN 34 35 Lampiran 1. Tata Letak Perlakuan Tata letak percobaan secara acak selama penelitian adalah sebagai berikut : D2 B1 D3 B3 B2 E3 C2 C3 A2 D1 A3 E2 A1 E1 C1 Keterangan : A = Kontrol/Tanpa Pemberian
Lebih terperinciLampiran 1. Prosedur Kerja Mesin AAS
49 Lampiran 1. Prosedur Kerja Mesin AAS Prinsip Kerja berdasarkan penguapan larutan sampel. kemudian logam berat yang terkandung di dalamnya diubah menjadi atom bebas. Atom tersebut mengabsorbsi radiasi
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ternak itik yang digunakan sebanyak 120 ekor yang berumur 0-8 minggu
III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 1.1. Bahan Penelitian 1.1.1. Ternak Percobaan Ternak itik yang digunakan sebanyak 120 ekor yang berumur 0-8 minggu dan dialokasikan ke dalam 24 unit kandang masing-masing
Lebih terperinciIII BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Bahan yang digunakan yaitu meliputi : sekitar kebun di Sukabumi Jawa Barat.
III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Bahan dan Peralatan Penelitian 3.1.1 Bahan Penelitian Bahan yang digunakan yaitu meliputi : 1) Mikania micrantha yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari sekitar
Lebih terperinciParameter Satuan Alat Sumber Fisika : Suhu
LAMPIRAN 59 60 Lampiran 1. Metode Pengukuran Kualitas Air Parameter Satuan Alat Sumber Fisika : Suhu o C Termometer/Pemuaian SNI 06-6989.23-2005 Kimia: Amonia mg/l Ammonia test kit SNI 06-6989.30-2005
Lebih terperinciLampiran 1. Prosedur Pelaksanaan dan Hasil Penelitian Pendahuluan
LAMPIRAN Lampiran 1. Prosedur Pelaksanaan dan Hasil Penelitian Pendahuluan 1. Penentuan Formulasi Bubur Instan Berbasis Tepung Komposit : Tepung Bonggol Pisang Batu dan Tepung Kedelai Hitam Tujuan: - Mengetahui
Lebih terperinciBahan ditimbang 0,1 g Dimasukkan dalam Labu Kjeldahl. Ditambahkan 5 ml HNO 3. Ditambahkan 3 ml HClO 4
LAMPIRAN 18 Lampiran 1. Prosedur analisis Cr 2 O 3 Bahan ditimbang 0,1 g Dimasukkan dalam Labu Kjeldahl Ditambahkan 5 ml HNO 3 Dipanaskan hingga larutan tersisa ± 1 ml Didinginkan Ditambahkan 3 ml HClO
Lebih terperinciLampiran 1. Diagram Pembuatan Tepung Kaki Ayam Broiler. Kaki Ayam Broiler. Direbus pada suhu 80 0 C selama 60 menit
83 Lampiran 1. Diagram Pembuatan Tepung Kaki Ayam Broiler Kaki Ayam Broiler Direbus pada suhu 80 0 C selama 60 menit Tulang dan daging dipisahkan untk mempermudah pengeringan Dioven pada suhu 0 0 C Penggilingan
Lebih terperinciIII BAHAN DAN METODE PENELITIAN. dari kawasan Universitas Padjadjaran sebanyak 100 kg bahan kering dan untuk
16 III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 2.1 Bahan Penelitian 2.1.1 Rumput Brachiaria humidicola Rumput Brachiaria humidicola yang digunakan pada penelitian ini didapat dari kawasan Universitas Padjadjaran sebanyak
Lebih terperinciIII BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Bahan penelitian yang digunakan adalah itik pedaging jantan dengan bobot
III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 2.1. Bahan dan Alat Penelitian 2.1.1. Bahan Penelitian Bahan penelitian yang digunakan adalah itik pedaging jantan dengan bobot badan rata-rata 1,3-1,5 kilogram sebanyak
Lebih terperinciIII BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Jimmy Farm Cianjur. Pemeliharaan dimulai dari 0 sampai 12 minggu sebanyak 100
III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Bahan Penelitian 3.1.1 Ternak Percobaan Ternak penelitian yang digunakan adalah ayam lokal yang diperoleh dari Jimmy Farm Cianjur. Pemeliharaan dimulai dari 0 sampai
Lebih terperinciLampiran 1. Tata Letak Wadah Penelitian
38 Lampiran. Tata Letak Wadah Penelitian A2 B3 C E A D2 E3 A3 B C3 B2 Stok A D Stok B C2 Stok C D3 Stok D E2 Stok E Keterangan : A, B, C, D, dan E = Perlakuan, 2 dan 3 = Ulangan 39 Lampiran 2. Tahap-tahap
Lebih terperinciIII BAHAN DAN METODE PENELITIAN
III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Bahan dan Alat Penelitian 3.1.1 Bahan Penelitian Bahan yang digunakan dalam penelitian pengomposan adalah sebagai berikut: 1. Feses sapi perah 12,24 kg 2. Jerami padi
Lebih terperinciIII BAHAN DAN METODE PENELITIAN. ayam broiler berumur hari dengan bobot badan 1,0-1,3 kg. berasal dari pedagang sayur pasar Cileunyi.
1 III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1. Bahan dan Peralatan Penelitian 3.1.1. Bahan Penelitian 1. Karkas ayam broiler yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari ayam broiler berumur 23-28 hari dengan
Lebih terperinciIII BAHAN DAN METODE PENELITIAN
15 III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1. Bahan Penelitian 3.1.1. Ternak Penelitian Ternak percobaan yang digunakan adalah ayam broiler yang telah dipelihara selama 2 minggu sebanyak 100 ekor dengan rataan
Lebih terperinciRancangan Acak Lengkap (RAL) Completely Randomized Design Atau Fully Randomized Design
Rancangan Acak Lengkap (RAL) Completely Randomized Design Atau Fully Randomized Design CIRI - CIRI R.A.L. : 1. Media atau bahan percobaan seragam (dapat dianggap se- ragam ) 2. Hanya ada satu sumber kera-
Lebih terperinciIII BAHAN DAN METODE PENELITIAN. minggu dengan bobot badan rata-rata gram dan koefisien variasi 9.05%
18 III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1. Bahan Penelitian 3.1.1 Ternak Percobaan Ternak yang dijadikan objek percobaan adalah puyuh yang berumur 5 minggu dengan bobot badan rata-rata 89.85 gram dan koefisien
Lebih terperinciLampiran 1. Metode analisis kolesterol, asam lemak dan Vitamin A A. Metode Analisis Kolesterol (Kleiner dan Dotti 1962).
Lampiran 1. Metode analisis kolesterol, asam lemak dan Vitamin A A. Metode Analisis Kolesterol (Kleiner dan Dotti 1962). Diambil sampel dua telur pada setiap ulangan. Delapan belas sampel dianalisis kolesterolnya
Lebih terperinciIII BAHAN DAN METODE. dan masing-masing unit percobaan adalah lima ekor puyuh betina fase produksi.
16 III BAHAN DAN METODE 3.1 Bahan dan Alat Penelitian 3.1.1 Ternak Percobaan Penelitian ini menggunakan puyuh betina fase produksi yang dipelihara pada umur 8 minggu sebanyak 100 ekor. Puyuh dimasukkan
Lebih terperinciIII BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ternak yang digunakan dalam penelitian ini adalah marmot Cavia porcellus
III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Bahan Penelitian 3.1.1. Ternak Penelitian Ternak yang digunakan dalam penelitian ini adalah marmot Cavia porcellus jantan lepas sapih, umur 4 minggu, sebanyak 60 ekor
Lebih terperinciLampiran 1. Prosedur analisis karakteristik kompos
LAMPIRA 30 Lampiran 1. Prosedur analisis karakteristik kompos A. Kadar Air Bahan (AOAC 1984) Cawan alumunium kosong dimasukkan ke dalam oven selama 15 menit pada temperatur 100 o C. Cawan porselen kemudian
Lebih terperinciMATERI DAN METODE PENELITIAN
III. MATERI DAN METODE PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Juni 2014 di Laboratorium Teknologi Pasca Panen, Laboratorium Nutrisi dan Kimia serta Laboratorium Patologi,
Lebih terperinciMATERI METODE. Penelitian telah dilaksanakan pada bulan November 2014-Januari Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.
III. MATERI METODE 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian telah dilaksanakan pada bulan November 2014-Januari 2015. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Teknologi Pasca Panen dan Laboratorium Ilmu Nutrisi
Lebih terperinciIII BAHAN DAN METODE PENELITIAN. starter sampai finisher (1-35 hari) sebanyak 100 ekor dan koefisien variasi kurang
III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Bahan Penelitian 3.1.1 Ternak Percobaan Ternak yang diamati dalam penelitian ini adalah ayam broiler mulai fase starter sampai finisher (1-35 hari) sebanyak 100 ekor
Lebih terperinciIII BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Percobaan menggunakan Itik Cihateup pada fase grower dengan umur 14
III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3. Bahan dan Perlengkapan Penelitian 3.. Ternak Percobaan Percobaan menggunakan Itik Cihateup pada fase grower dengan umur 4 minggu sebanyak 48 ekor, yang diperoleh dari
Lebih terperinciIII BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Sumedang sebanyak 60 ekor. Itik lokal berumur 35 hari dengan bobot badan 0,8-1,2
III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 2.1 Objek Penelitian 2.1.1 Ternak Penelitian Penelitian menggunakan itik lokal jantan asal Gunungmanik, Tanjung Sari, Sumedang sebanyak 60 ekor. Itik lokal berumur 35 hari
Lebih terperinciIII BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ternak yang digunakan dalam penelitian adalah ayam kampung jenis sentul
27 III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1. Bahan dan Alat Percobaan 3.1.1. Ternak Percobaan Ternak yang digunakan dalam penelitian adalah ayam kampung jenis sentul umur satu hari (day old chick) yang diperoleh
Lebih terperinciLAMPIRAN. Arang Sekam (C)
LAMPIRAN A. Data Mentah Hasil Pengukuran Panjang Tanaman Sawi Panjang Tanaman 1 (Cm) U1 8.0 8.6 3.3 7.9 7.0 8.6 U2 8.9 9.7 4.0 5.5 2.5 8.0 U3 7.5 9.0 2.3 9.5 8.5 6.6 U4 8.3 9.2 3.0 11.0 7.7 7.0 U5 6.5
Lebih terperinciJika Ho ditolak berarti ada minimal satu mean yang berbeda nyata dengan yang lain :
perlu dilakukan pengujian lanjutan melacak perbedaan diantara nilai-nilai rerata perlakuan uji perbandingan berganda: LSD : least Significant Difference Uji Tukey : Honestly Significant Difference DMRT
Lebih terperinciIII BAHAN DAN METODE PENELITIAN. yang dipelihara sebanyak 48 ekor, berumur 14 minggu (fase grower) yang
18 III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Bahan Penelitian 3.1.1 Ternak Percobaan Ternak yang akan diamati pada penelitian ini adalah itik Cihateup yang dipelihara sebanyak 48 ekor, berumur 14 minggu (fase
Lebih terperinciIII BAHAN/OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Ternak yang digunakan dalam penelitian, yaitu 20 ekor Domba Priangan
20 III BAHAN/OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Bahan/Objek Penelitian 3.1.1 Ternak Percobaan Ternak yang digunakan dalam penelitian, yaitu 20 ekor Domba Priangan jantan dengan kisaran umur 12-14 bulan dan
Lebih terperinciIII BAHAN DAN METODE PENELITIAN
III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Bahan dan Alat Penelitian 3.1.1 Bahan Penelitian Bahan utama yang digunakan dalam penelitian ini adalah daging bagian paha sebanyak 18 ayam Sentul jantan yang berumur
Lebih terperincic. Kadar Lemak (AOAC, 1995) Labu lemak yang ukurannya sesuai dengan alat ekstraksi Soxhlet
Lampiran 1. Prosedur Analisis a. Kadar Air (AOAC, 1995) Pengukuran kadar air dilakukan dengan menggunakan metode oven. Sebelum digunakan, cawan aluminium dikeringkan dengan oven pada suhu 100 o C selama
Lebih terperinciMATERI DAN METODE. Materi
MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Nutrisi Ternak Unggas, Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor. Penelitian ini dilaksanakan selama 5 bulan. Pemeliharaan
Lebih terperinciLampiran 1. Hasil Proksimat Pakan Ikan
Lampiran 1. Hasil Proksimat Pakan Ikan Lampiran 2. Hasil Analisa Proksimat Serat Kasar dan BETN Lampiran 2. Hasil Analisa Proksimat Serat Kasar dan BETN (lanjutan) Lampiran 3. Nilai Kecernaan Serat Kasar
Lebih terperinciIII BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Bahan pakan yang digunakan dalam penelitian adalah biji sorgum
9 III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Materi Penelitian.. Bahan Penelitian a. Biji Sorgum (Sorghum bicolor) Bahan pakan yang digunakan dalam penelitian adalah biji sorgum sebanyak 5 kg dengan umur panen yang
Lebih terperinciIII MATERI DAN METODE PENELITIAN. Ternak yang digunakan dalam penelitian adalah puyuh (Coturnix coturnix
17 III MATERI DAN METODE PENELITIAN 3.1. Ternak Percobaan Ternak yang digunakan dalam penelitian adalah puyuh (Coturnix coturnix japonica) sebanyak 100 ekor puyuh berumur 4 minggu yang diperoleh dari Quail
Lebih terperinciMATERI DAN METODE. Penelitian ini telahdilakukan dilaboratorium Teknologi Pasca Panen
III. MATERI DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian ini telahdilakukan dilaboratorium Teknologi Pasca Panen Fapertapet UIN Suska Riau dan Laboratorium Uji Mutu Barang Dinas Perindustrian dan Perdagangan.Penelitian
Lebih terperinciMATERI DAN METODE Tempat dan Waktu
III. MATERI DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan April sampai bulan Mei 2015 di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Rupat Kelurahan Pergam Kecamatan Rupat Kabupaten
Lebih terperinciMATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai Mei 2013 di
III. MATERI DAN METODE 1.1. Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai Mei 2013 di Laboratorium Teknologi Pasca Panen, Laboratorium Nutrisi dan Kimia serta Laboratorium Patologi,
Lebih terperinciMATERI DAN METODE. dan Kimia Fakultas Pertanian dan Peternakan UIN Suska Riau. Analisis Fraksi
III. MATERI DAN METODE 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan selama tiga bulan dari bulan Maret hingga bulan Mei 2013. Proses fermentasi dilakukan di Laboratorium Ilmu Nutrisi
Lebih terperinciIII BAHAN DAN METODE PENELITIAN
III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1. Bahan Penelitian (1) Kulit Pisang Nangka Matang Kulit pisang Nangka matang diperoleh dari tiga tempat yang berbeda, yaitu Pasar Tanjungsari Sumedang, Pasar Gede Bage
Lebih terperinciLAMPIRAN. Lampiran 1. Prosedur Analisis Morfometrik Usus Halus Ayam Broiler. Menggunakan Metode Paraffin
LAMPIRAN 51 52 LAMPIRAN Lampiran 1. Prosedur Analisis Morfometrik Usus Halus Ayam Broiler Menggunakan Metode Paraffin 1) Persiapan Preparat a. Mengisolasi dan mencuci jaringan menggunakan larutan NaCl
Lebih terperinciLampiran 1 Penentuan Kadar Air (Apriyantono et al. 1989)
153 LAMPIRA 154 Lampiran 1 Penentuan Kadar Air (Apriyantono et al. 1989) Cawan aluminium dikeringkan dalam oven pada suhu 100 o C selama 15 menit, lalu didinginkan dalam desikator selama 10 menit. Ditimbang
Lebih terperinciIII BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ternak percobaan yang digunakan adalah 100 ekor ayam lokal diperoleh
III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Bahan Penelitian 3.1.1 Ternak Percobaan Ternak percobaan yang digunakan adalah 100 ekor ayam lokal diperoleh dari Jimmy s Farm berlokasi di daerah Cipanas, Kabupaten
Lebih terperinciIII BAHAN DAN METODE PENELITIAN. tanaman singkong. Daun singkong sebanyak 4 kg segar diperoleh dari
22 III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Bahan Penelitian (1) Daun Singkong Daun singkong yang digunakan yaitu seluruh daun dari setiap bagian tanaman singkong. Daun singkong sebanyak 4 kg segar diperoleh
Lebih terperinciKadar air (basis kering) = b (c-a) x 100 % c-a
LAMPIRAN 48 49 Lampiran. Penentuan Kadar Air (Apriyantono et al. 989) Cawan aluminium dikeringkan dalam oven pada suhu 00 o C selama 5 menit, lalu didinginkan dalam desikator selama 0 menit. Ditimbang
Lebih terperinciKadar air % a b x 100% Keterangan : a = bobot awal contoh (gram) b = bobot akhir contoh (gram) w1 w2 w. Kadar abu
40 Lampiran 1. Prosedur analisis proksimat 1. Kadar air (AOAC 1995, 950.46) Cawan kosong yang bersih dikeringkan dalam oven selama 2 jam dengan suhu 105 o C dan didinginkan dalam desikator, kemudian ditimbang.
Lebih terperinciLampiran 1. Bagan Alur Pelaksanaan Penelitian
LAMPIRAN Lampiran 1. Bagan Alur Pelaksanaan Penelitian Penampungan Evaluasi Semen Segar (Makroskopis & Mikroskopis) Proses Awal Sexing Semen + BO (1 ml) BSA 5% (2 ml) BSA 10% (2 ml) Inkubasi pada suhu
Lebih terperinciIII BAHAN DAN METODE PENELITIAN. 1. Timbangan analitik dan timbangan digital, berfungsi untuk menimbang. 2. Oven, berfungsi untuk mengeringkan sampel
III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Alat dan Bahan Penelitian 3.1.1 Peralatan yang digunakan 1. Timbangan analitik dan timbangan digital, berfungsi untuk menimbang sampel 2. Oven, berfungsi untuk mengeringkan
Lebih terperinciLampiran 1. Perhitungan Kebutuhan Molase Perhitungan untuk molase adalah sebagai berikut :
LAMPIRAN Lampiran 1. Perhitungan Kebutuhan Molase Perhitungan untuk molase adalah sebagai berikut : CH = N %C x E /(C /N) Keterangan : CH :Jumlah karbon yang harus ditambah. N :Degradasi residu N oleh
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE. Pelaksanaan Penelitian
BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan mulai bulan Agustus 2008 sampai dengan Maret 2009. Tempat penelitian di Kebun IPB Tajur I dan analisis laboratorium dilakukan di Laboratorium
Lebih terperinciMATERI DAN METODE. Penelitian ini dimulai pada bulan Oktober-November 2013, di Laboratorium Ilmu Nutrisi
III. MATERI DAN METODE 1.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dimulai pada bulan OktoberNovember 2013, di Laboratorium Ilmu Nutrisi dan Kimia Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Islam
Lebih terperinciLampiran 1. Bagan Alur Posedur Pembuatan Pakan Diet Tinggi Lemak. Dicampur rata sampai setengah padat
Lampiran 1. Bagan Alur Posedur Pembuatan Pakan Diet Tinggi Lemak 81% Pakan Standar pellet 551 10% Lemak Kambing 1% Kuning Telur Dicampur rata sampai setengah padat Dibentuk berupa silinder dengan ukuran
Lebih terperinciLampiran 1 Prosedur analisis fisik
LAMPIRA 50 Lampiran 1 Prosedur analisis fisik 1. Analisis Tekstur (kekerasan dan kekenyalan) Kekerasan adalah gaya yang dibutuhkan untuk menekan suatu bahan atau produk sehingga terjadi perubahan bentuk
Lebih terperincidimana a = bobot sampel awal (g); dan b = bobot abu (g)
Lampiran 1. Metode analisis proksimat a. Analisis kadar air (SNI 01-2891-1992) Kadar air sampel tapioka dianalisis dengan menggunakan metode gravimetri. Cawan aluminium dikeringkan dengan oven pada suhu
Lebih terperinciHAK CIPTA DILINDUNGI UNDANG-UNDANG
39 IV. BAHAN DAN METODE PENELITIAN 4.1. Waktu dan Tempat Percobaan Percobaan pendahuluan dilakukan pada bulan Mei sampai September 2011, sedangkan percobaan utama dilakukan pada bulan Desember 2011 sampai
Lebih terperinciBAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dengan judul kelarutan senyawa fenolik dan aktivitas antioksidan
9 BAB III MATERI DAN METODE Penelitian dengan judul kelarutan senyawa fenolik dan aktivitas antioksidan daun kelor (Moringa oleifera) di dalam rumen secara in vitro dilakukan pada bulan Agustus 2016 sampai
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE PENELITIAN. Bahan utama yang digunakan dalam penelitian adalah daging paha Ayam
III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Bahan dan Peralatan Penelitian 3.1.1 Bahan Penelitian Bahan utama yang digunakan dalam penelitian adalah daging paha Ayam Sentul jantan berjumlah 18 ekor dan berumur
Lebih terperinciIII OBJEK DAN METODE PENELITIAN. ayam broiler strain cobb 398 sebanyak 100 ekor. Ayam tersebut dipelihara
24 III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian 3.1.1 Ternak Percobaan Ternak yang digunakan sebagai objek dalam penelitian ini adalah ayam broiler strain cobb 398 sebanyak 100 ekor. Ayam tersebut
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3. Bahan baku dengan mutu pro analisis yang berasal dari Merck (kloroform,
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. BAHAN 1. Standar DHA murni (Sigma-Aldrich) 2. Standar DHA oil (Tama Biochemical Co., Ltd.) 3. Bahan baku dengan mutu pro analisis yang berasal dari Merck (kloroform, metanol,
Lebih terperinciLampiran 1. Analisis Kadar Pati Dengan Metode Luff Schroll (AOAC, 1995)
Lampiran 1. Analisis Kadar Pati Dengan Metode Luff Schroll (AOAC, 1995) Bahan sejumlah kurang lebih 1 g ditimbang. Sampel dimasukkan ke dalam erlenmeyer 500 ml dan ditambahkan 200 ml HCl 3%. Sampel kemudian
Lebih terperinciPengumpulan daun apu-apu
58 Lampiran 1. Pembuatan Tepung Daun Apu-apu Pengumpulan daun apu-apu Pencucian daun apu-apu menggunakan air mengalir untuk menghilangkan kotoran yang menempel pada daun Penyortiran, daun dipisahkan dari
Lebih terperinciOBJEK DAN METODE PENELITIAN. tradisional Babah Kuya yang terletak di pasar baru. Pasak bumi yang digunakan
23 III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian 3.1.1 Bahan Penelitian Pasak bumi yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari toko obat tradisional Babah Kuya yang terletak di pasar baru.
Lebih terperinciIII BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ayam petelur yang digunakan adalah ayam petelur yang berumur 27
17 III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1. Bahan Penelitian dan Peralatan Penelitian 3.1.1. Ternak Percobaan Ayam petelur yang digunakan adalah ayam petelur yang berumur 27 minggu sebanyak 90 ekor dengan
Lebih terperinciIII MATERI DAN METODE PENELITIAN. Jerami Jagung yang dipergunakan, sebanyak 80 kg yang berasal dari limbah
21 III MATERI DAN METODE PENELITIAN 3.1 Bahan dan Peralatan Penelitian 3.1.1 Bahan Penelitian untuk Ensilase a. Jerami jagung Jerami Jagung yang dipergunakan, sebanyak 80 kg yang berasal dari limbah pemanenan
Lebih terperinci