Lampiran 1. Tata Letak Wadah Penelitian

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Lampiran 1. Tata Letak Wadah Penelitian"

Transkripsi

1 LAMPIRAN

2 40 Lampiran 1. Tata Letak Wadah Penelitian Keterangan : A B C D = Perlakuan konsentrasi larutan teh 0 gr/l = Perlakuan konsentrasi larutan teh 4 gr/l = Perlakuan konsentrasi larutan teh 6 gr/l = Perlakuan konsentrasi larutan teh 8 gr/l 1,2,3 = Ulangan

3 41 Lampiran 2. Alat dan Bahan Penelitian Elemeyer 1L Handcounter NaCl 0,9% Heater Ikan Komet Gelas Ukur 10 ml Saringan Suntikan Termometer

4 Lampiran 3. Alur Prosedur Penelitian 42

5 43 Lampiran 4. Perhitungan Daya Rekat Telur Daya Rekat Telur Perlakuan Jumlah telur sampel (butir) Jumlah telur yang tidak menempel (butir) Jumlah telur yang menempel (butir) Daya rekat (%) A ,57 A ,85 A ,73 B ,68 B ,60 B ,58 C ,26 C ,54 C ,17 D ,67 D ,32 D ,68 Rata-rata (%) 96,38 40,62 19,66 13,22 Keterangan: A = Perlakuan dengan perendaman telur ke dalam larutan teh konsentrasi 0 gr/l (kontrol) B = Perlakuan dengan perendaman telur ke dalam larutan teh konsentrasi 4 gr/l C = Perlakuan dengan perendaman telur ke dalam larutan teh konsentrasi 6 gr/l D = Perlakuan dengan perendaman telur ke dalam larutan teh konsentrasi 8 gr/l 1,2,3 = Ulangan

6 44 Lampiran 4. Perhitungan Daya Rekat Telur (Lanjutan) Analisis Sidik Ragam untuk Daya Rekat Telur Perlakuan Ulangan Total Rata-rata A 95,57 95,85 97,73 289,14 96,38 B 31,68 59,60 30,58 121,86 40,62 C 23,26 18,54 17,17 58,97 19,66 D 16,67 12,32 10,68 39,67 13,22 509,64 Data setelah di Transformasi menggunakan arc sin x Pehitungan : Perlakuan Ulangan Total Rata-rata A 77,85 78,24 81,33 237,42 79,14 B 34,25 50,53 33,57 118,36 39,45 C 28,83 25,50 24,48 78,82 26,27 D 24,09 20,55 19,07 63,72 21,24 498,32 1. Faktor Koreksi (FK) = 1. Faktor Koreksi (FK) = = 20693,41 2. Jumlah Kuadrat Total (JKT) = 2. Jumlah Kuadrat Total (JKT) = { } 2. Jumlah Kuadrat Total (JKT) = 6405,24 3. JK Perlakuan (JKP) = {( ) ( )} 3. JK Perlakuan (JKP) = 3. JK Perlakuan (JKP) =

7 45 4. JK Galat (JKG) = 4. JK Galat (JKG) = 4. JK Galat (JKG) = 4. db Perlakuan = 4. db Perlakuan = = 3 4. db Galat = 4. db Galat = = 8 4. db Total = 4. db Total = = KT Perlakuan (KTP) = 5. KT Perlakuan (KTP) = 5. KT Perlakuan (KTP) = 6. KT Galat (KTG) = 6. KT Galat (KTG) = 6. KT Galat (KTG) = 7. F hitung = 7. F hitung = 7. F hitung = Daftar Analisis Ragam Sumber Ragam DB JK KT F hitung F tabel (0,05) Perlakuan , ,32 76,67 * 4,07 Galat 8 215,29 26,91 Total ,24 Keterangan : *) F hitung > F tabel = berbeda nyata pada taraf 5% Dengan demikian dilanjutkan dengan uji jarak berganda Duncan pada taraf 5%

8 46 Uji Jarak Berganda Duncan SSR 5% = db Galat (error df) 8 untuk taraf nyata 5% Tabel lampiran (Gasperz, 1995)) LRS = S x x SSR 5% SSR 5% 3,26 3,39 3,47 LSR 9,76 10,15 10,39 Tabel Perbandingan Antar Perlakuan Perlakuan Daya rekat (%) Hasil Perbandingan LSR Notasi A 79,14 - a B 39,45 39,69-9,76 b C 26,27 52,87 13,18-10,15 c D 21,24 57,90 18,21 5,03 10,39 c Tabel Hasil Uji Lanjutan dengan Jarak Berganda Duncan Perlakuan A B C D Daya Rekat (%) 79,14 a 39,45 b 26,27 c 21,24 c Keterangan : Nilai tiap perlakuan yang diikuti huruf kecil yang tidak sama memberikan pengaruh yang berbeda nyata menurut uji berganda Duncan pada taraf nyata 5%

9 47 Daya Rekat 120,00 100,00 96,38 [a] Daya Rekat (%) Kandungan Tanin (%) 80,00 60,00 40,00 20,00 0,00 67,04 50,28 40,62 [b] 33,52 19,66 [c] 13,22 [c] 0 A (0) B (4) C (6) D (8) Perlakuan (Konsentrasi Larutan Teh (gr/l)) Analisis Regresi Konsentrasi Larutan Teh terhadap Daya Rekat Telur No X Y X XY X Y xi yi xiyi Y , ,50 53,10-238, , , ,50 53,38-240, , , ,50 55,26-248, , , ,72 506,87-0,50-10,79 5, , , ,38 953,54-0,50 17,13-8, , , ,33 489,32-0,50-11,89 5,94 935, , ,53 837,21 1,50-19,21-28,82 540, , ,24 667,42 1,50-23,93-35,90 343, , ,03 618,18 1,50-25,30-37,95 294, , , ,67 3,50-25,80-90,31 277, , ,59 788,73 3,50-30,15-105,51 151, , ,44 683,50 3,50-31,79-111,27 114,05 Jumlah , , ,43 0, , ,64 Rata-rata 4,50 42, ,55 550, , ,72 b 1 = b 1 = b 1 =

10 Daya Rekat (%) 48 b 0 = b 2 = b 2 = Persamaan normal untuk model regresi ini adalah : Maka : 120,00 100,00 Daya Rekat 80,00 60,00 40,00 20,00 0,00 y = -10,807x + 91,104 R² = 0, Konsentrasi Larutan Teh (gr/l) Untuk mengetahui apakah model regresi linier sederhana ini tepat dan bisa digunakan harus diuji dengan Analisis Ketepatan Model Analisis Ketepatan Model 1. Faktor Koreksi (FK) = 1. Faktor Koreksi (FK) = 1. Faktor Koreksi (FK) =

11 49 2. Jumlah Kuadrat Total (JKT) = 2. Jumlah Kuadrat Total (JKT) = 21644,38 2. Jumlah Kuadrat Total (JKT) = 3. Jumlah Kuadrat Regresi (JKR) = 3. Jumlah Kuadrat Regresi (JKR) = 3. Jumlah Kuadrat Regresi (JKR) = 4. Jumlah Kuadrat Galat (JKG) = 4. Jumlah Kuadrat Galat (JKG) = 4. Jumlah Kuadrat Galat (JKG) = 5. Jumlah Kuadrat Galat murni (JKGm) Pada Pengulangan t(-4,5) = Pada Pengulangan t(-4,5) = 2,76 Pada Pengulangan t(-0,5) = Pada Pengulangan t(-2,25) = 540,77 Pada Pengulangan t(1,5) = Pada Pengulangan t(2,25) = 20,38 Pada Pengulangan t(3,5) = Pada Pengulangan t(4,5) = 19,14 JKGmurni = 6. DbGmurni = 8 7. JKsdm = 7. JKsdm = 7. JKsdm = 8. Dbsdm = 2

12 50 Tabel Analisis Ragam Untuk Model Regresi Linier Sumber Ragam DB JK KT Fh F tabel (0,05) R (b1lb0) , ,14 104,28 4,96 Galat ,12 117,61 sdm 2 593,08 296,54 4,07 4,46 Galat murni 8 583,04 72,88 Total ,26 th ) Keterangan : Fhitung sdm<ftabel (pada taraf 0,05), maka analisis regresi linier tepat untuk menjelaskan hubungan antara pengaruh konsentrasi larutan teh terhadapa daya rekat telur Koefisien determinasi (R 2 ) = Koefisien determinasi (R 2 ) = Koefisien determinasi (R 2 ) = Koefisien korelasi (R 2 ) Koefisien korelasi (R 2 ) = = Koefisien korelasi (R 2 ) =

13 51 Lampiran 5. Perhitungan Derajat Pembuahan Derajat Pembuahan Perlakuan Jumlah telur sampel (butir) Jumlah telur yang tidak dibuahi (butir) Jumlah telur yang dibuahi (butir) Derajat pembuahan Telur (%) A ,80 A ,71 A ,57 B ,70 B ,71 B ,90 C ,07 C ,40 C ,79 D ,89 D ,94 D ,61 Rata-rata (%) 50,36 69,77 78,09 77,81 Keterangan: A = Perlakuan dengan perendaman telur ke dalam larutan teh konsentrasi 0 gr/l (kontrol) B = Perlakuan dengan perendaman telur ke dalam larutan teh konsentrasi 4 gr/l C = Perlakuan dengan perendaman telur ke dalam larutan teh konsentrasi 6 gr/l D = Perlakuan dengan perendaman telur ke dalam larutan teh konsentrasi 8 gr/l 1,2,3 = Ulangan

14 52 Lampiran 5. Perhitungan Derajat Pembuahan (Lanjutan). Analisis Sidik Ragam untuk Derajat Pembuahan Telur Perlakuan Ulangan Total Rata-rata A 53,80 46,71 50,57 151,08 50,36 B 68,70 70,71 69,90 209,31 69,77 C 79,07 76,40 78,79 234,26 78,09 D 79,89 73,94 79,61 233,44 77,81 828,09 Data setelah di Transformasi menggunakan arc sin x Pehitungan : Perlakuan Ulangan Total Rata-rata A 47,18 43,12 45,33 135,62 45,21 B 55,98 57,23 56,73 169,94 56,65 C 62,77 60,94 62,58 186,29 62,10 D 63,35 59,31 63,16 185,82 61,94 677,67 1. Faktor Koreksi (FK) = 1. Faktor Koreksi (FK) = = 2. Jumlah Kuadrat Total (JKT) = 2. Jumlah Kuadrat Total (JKT) = { } 2. Jumlah Kuadrat Total (JKT) = 3. JK Perlakuan (JKP) = 3. JK Perlakuan (JKP) {( = ) ( )} 3. JK Perlakuan (JKP) = 4. JK Galat (JKG) = 4. JK Galat (JKG) = 4. JK Galat (JKG) =

15 53 4. db Perlakuan = 4. db Perlakuan = = 3 4. db Galat = 4. db Galat = = 8 4. db Total = 4. db Total = = KT Perlakuan (KTP) = 5. KT Perlakuan (KTP) = 565,40 5. KT Perlakuan (KTP) = 6. KT Galat (KTG) = 6. KT Galat (KTG) =21,51 6. KT Galat (KTG) = 7. F hitung = 7. F hitung = 7. F hitung = Daftar Analisis Ragam Sumber Ragam DB JK KT F hitung F tabel (0,05) Perlakuan 3 565,40 188,47 70,08 * 4,07 Galat 8 21,51 2,69 Total ,92 Keterangan : *) F hitung > F tabel = berbeda nyata pada taraf 5% Dengan demikian dilanjutkan dengan uji jarak berganda Duncan pada taraf 5% Uji Jarak Berganda Duncan SSR 5% = db Galat (error df) 8 untuk taraf nyata 5% Tabel lampiran (Gasperz, 1995))

16 SSR 5% 3,26 3,39 3,47 LSR 3,09 3,21 3,29 Tabel Perbandingan Antar Perlakuan Perlakuan Derajat Pembuahan (%) Hasil Perbandingan LSR Notasi A 45,21 - a B 56,65 11,44-3,09 b D 61,94 16,73 5,29-3,21 c C 62,10 16,89 5,45 0,16 3,29 c Tabel Hasil Uji Lanjutan dengan Jarak Berganda Duncan Perlakuan A B C D Derajat Pembuahan (%) 45,21 a 56,65 b 62,10 c 61,94 c Keterangan : Nilai tiap perlakuan yang diikuti huruf kecil yang tidak sama memberikan pengaruh yang berbeda nyata menurut uji berganda Duncan pada taraf nyata 5% 90,00 80,00 70,00 60,00 50,00 40,00 30,00 20,00 10,00 0,00 Derajat Pembuahan Derajat Pembuahan (%) Kandungan Tanin (%) 78,09[c] 77,81 [c] 69,77 [b] 67,04 50,36 [a] 50,28 33,52 0 A (0) B (4) C (6) D (8) Perlakuan (Konsentrasi Larutan Teh (gr/l))

17 55 Analisis Regresi Konsentrasi Larutan Teh terhadap Derajat Pembuahan No X Y X XY X Y xi yi xiyi Y , ,50-15,21 68, , , ,50-22,29 100, , , ,50-18,44 82, , , , ,24-0,50-0,31 0, , , , ,31-0,50 1,70-0, , , , ,45-0,50 0,90-0, , , , ,51 1,50 10,06 15, , , , ,56 1,50 7,40 11, , , , ,36 1,50 9,78 14, , , , ,64 3,50 10,88 38, , , , ,39 3,50 4,94 17, , , , ,15 3,50 10,60 37, ,01 Jumlah , , , , ,81 Rata-rata 4,50 69, , , , ,65 b 1 = b 1 = b 1 = b 0 = b 2 = b 2 = Persamaan normal untuk model regresi ini adalah : Maka : Untuk mengetahui apakah model regresi linier sederhana ini tepat dan bisa digunakan harus diuji dengan Analisis Ketepatan Model Analisis Ketepatan Model 1. Faktor Koreksi (FK) = 1. Faktor Koreksi (FK) = 1. Faktor Koreksi (FK) = 57144,87

18 56 2. Jumlah Kuadrat Total (JKT) = 2. Jumlah Kuadrat Total (JKT) = 57144,87 2. Jumlah Kuadrat Total (JKT) = 3. Jumlah Kuadrat Regresi (JKR) = 3. Jumlah Kuadrat Regresi (JKR) = 3. Jumlah Kuadrat Regresi (JKR) = 4. Jumlah Kuadrat Galat (JKG) = 4. Jumlah Kuadrat Galat (JKG) = 4. Jumlah Kuadrat Galat (JKG) = 175,15 5. Jumlah Kuadrat Galat murni (JKGm) Pada Pengulangan t(-4,5) = Pada Pengulangan t(-4,5) = 25,16 Pada Pengulangan t(-2,25) = Pada Pengulangan t(-2,25) = 2,04 Pada Pengulangan t(2,25) = Pada Pengulangan t(2,25) = 4,29 Pada Pengulangan t(4,5) = Pada Pengulangan t(4,5) = 22,50 JKGmurni = 53,99 6. DbGmurni = 8 7. JKsdm = 7. JKsdm = 7. JKsdm = 8. Dbsdm = 2

19 57 Tabel Analisis Ragam Untuk Model Regresi Linier Sumber Ragam DB JK KT Fh F tabel 0,05 R (b1lb0) , ,80 80,15 4,96 Galat ,15 17,51 sdm 2 121,16 60,58 8,98 4,46 Galat murni 8 53,99 6,75 Total ,95 th ) Keterangan : Fhitung sdm>ftabel (pada taraf 0,05), maka analisis regresi linier tidak tepat untuk menjelaskan hubungan antara pengaruh konsentrasi larutan teh terhadap derajat pembuahan sehingga dilanjutkan dengan anlisis kuadratik Regresi Kuadratik Model persamaan Y=a+bX+cX 2 Y =an+b X+c X 2 828,09 =12a+54b+348c...(1) XY =a X +b X 2 +c X ,34 =54a+348b+2376c...(2) X 2 Y =a X 2 +b X 3 +c X ,62 =348a+2376b+16944c...(3) Setelah diselesaikan dengan menggunakan metode substitusi dan eliminasi, diperoleh nilai: a= 50,15 b=6,90 c=-0,42 Persamaan regresi kuadrat Y atas X adalah Y=50,15+6,90X-0,42X 2

20 Derajat Pembuahan (%) 58 Derajat Pembuahan 90,00 80,00 70,00 60,00 50,00 40,00 30,00 20,00 10,00 0,00 y = -0,4206x 2 + 6,901x + 50,15 R² = 0, Konsentrasi Larutan Teh (gr/l) Turunan persamaan di atas : X optimum = 8,20 Perhitungan Analisis Sidik Ragam Analisis Ketepatan Model 1. Faktor Koreksi (FK) = 1. Faktor Koreksi (FK) = 1. Faktor Koreksi (FK) = 57144,87 2. Jumlah Kuadrat Total (JKT) = 2. Jumlah Kuadrat Total (JKT) = 57144,87 2. Jumlah Kuadrat Total (JKT) = 3. Jumlah Kuadrat Regresi (b 1, b 2 b 0 ) =a Y+b XY+c X2Y-FK 3. Jumlah Kuadrat Regresi (JKR) = 3. Jumlah Kuadrat Regresi (JKR) =

21 59 4. Jumlah Kuadrat Galat (JKG) = 4. Jumlah Kuadrat Galat (JKG) = 4. Jumlah Kuadrat Galat (JKG) = 68,40 5. Jumlah Kuadrat Galat murni (JKGm) Pada Pengulangan t(-4,5) = Pada Pengulangan t(-4,5) = 25,16 Pada Pengulangan t(-0,5) = Pada Pengulangan t(-2,25) = 2,04 Pada Pengulangan t(1,5) = Pada Pengulangan t(2,25) = 4,29 Pada Pengulangan t(3,5) = Pada Pengulangan t(4,5) = 22,50 JKGmurni = 53,99 6. DbGmurni = 8 7. JKsdm = 7. JKsdm = 7. JKsdm = 8. Dbsdm = 2

22 60 Tabel Analisis Ragam Untuk Model Regresi Linier Sumber Ragam DB JK KT Fh F tabel 0,05 R(b1,b2 b0) , ,54 220,82 4,96 Galat 10 68,40 6,84. SDM 2 14,42 7,21 1,07 4,46. Galat murni 8 53,99 6,75 Total ,95 th ) Keterangan : Fhitung sdm<ftabel (pada taraf 0,05), maka analisis regresi kuadratik tepat untuk menjelaskan hubungan antara pengaruh konsentrasi larutan teh terhadap derajat pembuahan. Koefisien determinasi (R 2 ) = Koefisien determinasi (R 2 ) = Koefisien determinasi (R 2 ) = Koefisien korelasi (R 2 ) = Koefisien korelasi (R 2 ) = Koefisien korelasi (R 2 ) =

23 61 Lampiran 6. Perhitungan Derajat Penetasan Derajat Penetasan Perlakuan Jumlah telur yang dibuahi (butir) Jumlah telur yang tidak menetas (butir) Jumlah telur yang menetas (butir) Derajat penetasan Telur (%) Rata-rata (%) A ,12 A ,70 A ,81 B ,67 B ,57 B ,81 C ,47 C ,41 C ,92 D ,06 D ,95 D ,51 50,21 67,35 77,60 69,84 Keterangan: A = Perlakuan dengan perendaman telur ke dalam larutan teh konsentrasi 0 gr/l (kontrol) B = Perlakuan dengan perendaman telur ke dalam larutan teh konsentrasi 4 gr/l C = Perlakuan dengan perendaman telur ke dalam larutan teh konsentrasi 6 gr/l D = Perlakuan dengan perendaman telur ke dalam larutan teh konsentrasi 8 gr/l 1,2,3 = Ulangan

24 62 Lampiran 6. Perhitungan Derajat Penetasan (Lanjutan ). Analisis Sidik Ragam untuk Derajat Penetasan Telur Perlakuan Ulangan Total Rata-rata A 54,12 43, ,63 50,21 B 71, ,81 202,04 67,35 C 76,47 79,41 76,92 232,81 77,60 D 69,06 70,95 69,51 209,53 69, Data setelah di Transformasi menggunakan arc sin x Pehitungan : Perlakuan Ulangan Total Rata-rata A 47,36 41,38 46,61 135,36 45,12 B 57,84 55,90 51,83 165,57 55,19 C 60,98 63,02 61,29 185,29 61,76 D 56,21 57,39 56,48 170,08 56,69 656,29 1. Faktor Koreksi (FK) = 1. Faktor Koreksi (FK) = = 35893,32 2. Jumlah Kuadrat Total (JKT) = 2. Jumlah Kuadrat Total (JKT) = { } 2. Jumlah Kuadrat Total (JKT) = 3. JK Perlakuan (JKP) = {( ) ( )} 3. JK Perlakuan (JKP) = 3. JK Perlakuan (JKP) =

25 63 4. JK Galat (JKG) = 4. JK Galat (JKG) = 4. JK Galat (JKG) = 4. db Perlakuan = 4. db Perlakuan = = 3 4. db Galat = 4. db Galat = = 8 4. db Total = 4. db Total = = KT Perlakuan (KTP) = 5. KT Perlakuan (KTP) = 5. KT Perlakuan (KTP) = 6. KT Galat (KTG) = 6. KT Galat (KTG) =43,20 6. KT Galat (KTG) = 7. F hitung = 7. F hitung = 7. F hitung = Daftar Analisis Ragam Sumber Ragam DB JK KT F hitung F tabel (0,05) Perlakuan 3 437,71 145,90 27,02* 4,07 Galat 8 43,20 5,40 Total ,91 Keterangan : *) F hitung > F tabel = berbeda nyata pada taraf 5% Dengan demikian dilanjutkan dengan uji jarak berganda Duncan pada taraf 5%

26 64 Uji Jarak Berganda Duncan SSR 5% = db Galat (error df) 8 untuk taraf nyata 5% Tabel lampiran (Gasperz, 1995)) LRS = S x x SSR 5% SSR 5% 3,26 3,39 3,47 LSR 4,37 4,55 4,66 Tabel Perbandingan Antar Perlakuan Perlakuan Derajat Penetasan (%) Hasil Perbandingan LSR Notasi A 45,12 - a B 55,19 10,07-4,37 b D 56,69 11,57 1,50-4,55 b C 61,76 16,64 6,57 5,07 4,66 c Tabel Hasil Uji Lanjutan dengan Jarak Berganda Duncan Perlakuan A B C D Derajat Penetasan (%) 45,12 a 55,19 b 61,76 c 56,69 b Keterangan : Nilai tiap perlakuan yang diikuti huruf kecil yang tidak sama memberikan pengaruh yang berbeda nyata menurut uji berganda Duncan pada taraf nyata 5%

27 65 90,00 80,00 70,00 60,00 50,00 40,00 30,00 20,00 10,00 0,00 Derajat Penetasan 77,60[c] 67,35[b] 50,21 a] 50,28 33,52 0 Derajat Penetasan (%) Kandungan Tanin (%) 69,84[b] 67,04 A (0) B (4) C (6) D (8) Perlakuan (Konsentrasi Larutan Teh (gr/l)) Analisis Regresi Konsentrasi Larutan Teh terhadap Derajat Penetasan No X Y X XY X Y xi yi xiyi Y , ,50-12,13 54, , , ,50-22,55 101, , , ,50-13,44 60, , , , ,67-0,50 5,42-2, , , , ,14-0,50 2,32-1, , , ,22 988,89-0,50-4,45 2, , , , ,94 1,50 10,22 15, , , , ,82 1,50 13,16 19, , , , ,23 1,50 10,67 16, , , , ,14 3,50 2,81 9, , , , ,95 3,50 4,70 16, , , , ,78 3,50 3,26 11, ,95 Jumlah , , ,57 0, , ,87 Rata-rata 4,50 66, , , , ,41 b 1 = b 1 = b 1 =

28 66 b 0 = b 2 = b 2 = Persamaan normal untuk model regresi ini adalah : Maka : Untuk mengetahui apakah model regresi linier sederhana ini tepat dan bisa digunakan harus diuji dengan Analisis Ketepatan Model Analisis Ketepatan Model 1. Faktor Koreksi (FK) = 1. Faktor Koreksi (FK) = 1. Faktor Koreksi (FK) = 52669,91 2. Jumlah Kuadrat Total (JKT) = 2. Jumlah Kuadrat Total (JKT) = 52669,91 2. Jumlah Kuadrat Total (JKT) = 3. Jumlah Kuadrat Regresi (JKR) = 3. Jumlah Kuadrat Regresi (JKR) = 3. Jumlah Kuadrat Regresi (JKR) = 4. Jumlah Kuadrat Galat (JKG) = 4. Jumlah Kuadrat Galat (JKG) = 1322,96. Jumlah Kuadrat Galat (JKG) = 444,53 5. Jumlah Kuadrat Galat murni (JKGm) Pada Pengulangan t(-4,5) = Pada Pengulangan t(-4,5) =64,36

29 67 Pada Pengulangan t(-0,5) = Pada Pengulangan t(-2,25) = 50,87 Pada Pengulangan t(1,5) = Pada Pengulangan t(2,25) = 5,02 Pada Pengulangan t(3,5) = Pada Pengulangan t(4,5) = 1,95 JKGmurni = 122,18 6. DbGmurni = 8 7. JKsdm = 7. JKsdm = 7. JKsdm = 8. Dbsdm = 2 Tabel Analisis Ragam Untuk Model Regresi Linier Sumber Ragam DB JK KT Fh F tabel 0,05 R (b1lb0) 1 878,43 878,43 19,76 4,96 Galat ,53 44,45 sdm 2 322,34 161,17 10,55 4,46 Galat murni 8 122,18 15,27 Total ,96 * ) Keterangan : Fhitung sdm>ftabel (pada taraf 0,05), maka analisis regresi linier tidak tepat untuk menjelaskan hubungan antara pengaruh konsentrasi larutan teh terhadap derajat penetasan sehingga dilanjutkan dengan anlisis kuadratik Regresi Kuadratik Model persamaan Y=a+bX+cX 2 Y =an+b X+c X =12a+54b+348c...(1)

30 Derajat Penetasan (%) 68 XY =a X +b X 2 +c X ,24 =54a+348b+2376c...(2) X 2 Y =a X 2 +b X 3 +c X ,57 =348a+2376b+16944c...(3) Setelah diselesaikan dengan menggunakan metode substitusi dan eliminasi, diperoleh nilai: a=49,69 b=7,68 c=-0,62 Persamaan regresi kuadrat Y atas X adalah Y=49,69+7,68X-0,62X 2 Derajat Penetasan 90,00 80,00 70,00 60,00 50,00 40,00 30,00 20,00 10,00 0,00 y = -0,6207x 2 + 7,6804x + 49,688 R² = 0, Konsentrasi Larutan Teh (gr/l) Turunan persamaan di atas : X optimum = 6,19

31 69 Analisis Ketepatan Model 1. Faktor Koreksi (FK) = 1. Faktor Koreksi (FK) = 1. Faktor Koreksi (FK) = 52669,91 2. Jumlah Kuadrat Total (JKT) = 2. Jumlah Kuadrat Total (JKT) = 52669,91 2. Jumlah Kuadrat Total (JKT) = 3. Jumlah Kuadrat Regresi (b 1, b 2 b 0 ) =a Y+b XY+c X2Y-FK 3. Jumlah Kuadrat Regresi (JKR) = 3. Jumlah Kuadrat Regresi (JKR) = 4. Jumlah Kuadrat Galat (JKG) = 4. Jumlah Kuadrat Galat (JKG) = 4. Jumlah Kuadrat Galat (JKG) = 212,07 5. Jumlah Kuadrat Galat murni (JKGm) Pada Pengulangan t(-4,5) = Pada Pengulangan t(-4,5) = 64,36 Pada Pengulangan t(-0,5) = Pada Pengulangan t(-2,25) = 50,87 Pada Pengulangan t(1,5) = Pada Pengulangan t(2,25) = 5,02 Pada Pengulangan t(3,5) = Pada Pengulangan t(4,5) = 1,95

32 70 JKGmurni = 122,18 6. DbGmurni = 8 7. JKsdm = 7. JKsdm = 7. JKsdm = 8. Dbsdm = 2 Tabel Analisis Ragam Untuk Model Regresi Linier Sumber Ragam DB JK KT Fh F tabel 0,05 R(b1,b2 b0) , ,89 52,38 3,89 Galat ,07 21,21. SDM 2 89,88 44,94 2,94 3,29. Galat murni 8 122,18 15,27 Total ,96 th ) Keterangan : Fhitung sdm<ftabel (pada taraf 0,05), maka analisis regresi kuadratik tepat untuk menjelaskan hubungan antara pengaruh konsentrasi larutan teh terhadap derajat penetasan. Koefisien determinasi (R 2 ) = Koefisien determinasi (R 2 ) = Koefisien determinasi (R 2 ) = Koefisien korelasi (R 2 ) Koefisien korelasi (R 2 ) = = Koefisien korelasi (R 2 ) =

33 71 Lampiran 7. Uji Proksimat Bahan Penelitian

Lampiran 1. Perhitungan Kelangsungan Hidup Benih Ikan Koi Pada Penelitian Pendahuluan.

Lampiran 1. Perhitungan Kelangsungan Hidup Benih Ikan Koi Pada Penelitian Pendahuluan. Lampiran 1. Perhitungan Kelangsungan Hidup Benih Ikan Koi Pada Penelitian Pendahuluan. Perlakuan N0 Nt SR% A (0,1 ml/l) 10 2 20 B (0,3 ml/l) C (0,5 ml/l) D (0,7 ml/l) E (0,9 ml/l) F (1,1 ml/l) G (1,3 ml/l)

Lebih terperinci

Parameter Satuan Alat Sumber Fisika : Suhu

Parameter Satuan Alat Sumber Fisika : Suhu LAMPIRAN 59 60 Lampiran 1. Metode Pengukuran Kualitas Air Parameter Satuan Alat Sumber Fisika : Suhu o C Termometer/Pemuaian SNI 06-6989.23-2005 Kimia: Amonia mg/l Ammonia test kit SNI 06-6989.30-2005

Lebih terperinci

Lampiran 1. Tata Letak Wadah Penelitian

Lampiran 1. Tata Letak Wadah Penelitian 38 Lampiran. Tata Letak Wadah Penelitian A2 B3 C E A D2 E3 A3 B C3 B2 Stok A D Stok B C2 Stok C D3 Stok D E2 Stok E Keterangan : A, B, C, D, dan E = Perlakuan, 2 dan 3 = Ulangan 39 Lampiran 2. Tahap-tahap

Lebih terperinci

UJI F Tabel transformasi arcsin data kelangsungan hidup larva ikan nilem. Perlakuan Ulangan Jumlah Kuadrat Perlakuan (JKP) =

UJI F Tabel transformasi arcsin data kelangsungan hidup larva ikan nilem. Perlakuan Ulangan Jumlah Kuadrat Perlakuan (JKP) = LAMPIRAN 40 Lampiran 1. Analisis Data Menggunakan Uji F dan Uji Lanjut Duncan untuk efektifitas nauplii Artemia yang diperkaya dengan susu bubuk afkir sebagai pakan terhadap kelangsungan hidup larva Nilem.

Lebih terperinci

OLEH : WIJAYA. FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI CIREBON 2009

OLEH : WIJAYA.   FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI CIREBON 2009 PERANCANGAN PERCOBAAN OLEH : WIJAYA email : zeamays_hibrida@yahoo.com FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI CIREBON 2009 I. ANALISIS REGRESI 1. 2. Regresi Linear : Regresi Linear Sederhana

Lebih terperinci

Lampiran 1. Fase Perkembangan Embrio Telur Ikan Nilem

Lampiran 1. Fase Perkembangan Embrio Telur Ikan Nilem LAMPIRAN 46 Lampiran 1. Fase Perkembangan Embrio Telur Ikan Nilem Waktu Gambar Keterangan 6 April 2013 Cleavage 19.00 6 April 2013 21.00 Morula 6 April 2013 22.00 Blastula 6 April 2013 23.00 Grastula 47

Lebih terperinci

Lampiran 1. Perhitungan Kebutuhan Molase Perhitungan untuk molase adalah sebagai berikut :

Lampiran 1. Perhitungan Kebutuhan Molase Perhitungan untuk molase adalah sebagai berikut : LAMPIRAN Lampiran 1. Perhitungan Kebutuhan Molase Perhitungan untuk molase adalah sebagai berikut : CH = N %C x E /(C /N) Keterangan : CH :Jumlah karbon yang harus ditambah. N :Degradasi residu N oleh

Lebih terperinci

Lampiran 1. Tata Letak Wadah Penelitian

Lampiran 1. Tata Letak Wadah Penelitian Lampiran 1. Tata Letak Wadah Penelitian Keterangan : A = Artemia sp. 100% dan kuning telur bebek 0% (kontrol) B = Artemia sp. 75% dan kuning telur bebek 25% C = Artemia sp. 50% dan kuning telur bebek 50%

Lebih terperinci

Lampiran 1. Prosedur Pengambilan Sampel dan Data. kemudian dipanaskan dalam oven pada suhu 105 o C selama 12 jam untuk

Lampiran 1. Prosedur Pengambilan Sampel dan Data. kemudian dipanaskan dalam oven pada suhu 105 o C selama 12 jam untuk LAMPIRAN 40 41 Lampiran 1. Prosedur Pengambilan Sampel dan Data a. Kadar Lemak 1. Menimbang 5 gram sampel dan dibungkus dengan kertas saring bebas lemak, kemudian dipanaskan dalam oven pada suhu 105 o

Lebih terperinci

Tata letak percobaan secara acak selama penelitian adalah sebagai berikut : D2 B1 D3 B3 B2 E3 C2 C3 A2 D1 A3 E2

Tata letak percobaan secara acak selama penelitian adalah sebagai berikut : D2 B1 D3 B3 B2 E3 C2 C3 A2 D1 A3 E2 LAMPIRAN 34 35 Lampiran 1. Tata Letak Perlakuan Tata letak percobaan secara acak selama penelitian adalah sebagai berikut : D2 B1 D3 B3 B2 E3 C2 C3 A2 D1 A3 E2 A1 E1 C1 Keterangan : A = Kontrol/Tanpa Pemberian

Lebih terperinci

r = =

r = = Lampiran 1. Bobot Edible Ayam Kampung Super Ulangan Perlakuan R-0 R-1 R-2 R-3 R-4......g... 1 237.2 345.8 392 440.5 390 2 290.4 373.1 449.2 482.6 473 3 358.8 395.9 463.2 517.1 534.7 4 363.8 421.5 564.7

Lebih terperinci

Keterangan : A = Berat Cawan Alumunium B = Berat cawan alumunium + sampel sebelum dioven C = Berat cawan alumunium + sampel setelah dioven

Keterangan : A = Berat Cawan Alumunium B = Berat cawan alumunium + sampel sebelum dioven C = Berat cawan alumunium + sampel setelah dioven 42 Lampiran 1. Prosedur Penentuan Kadar Bahan Kering Alat : 1. Oven listrik 2. Timbangan analitik 3. Cawan Alumunium 4. Eksikator/Desikator 5. Tang Penjepit Cara Kerja : 1. Cawan alumunium dikeringkan

Lebih terperinci

Lampiran 1. Alat dan Bahan yang Digunakan Selama Penelitian. Timbangan Duduk

Lampiran 1. Alat dan Bahan yang Digunakan Selama Penelitian. Timbangan Duduk Lampiran 1. Alat dan Bahan yang Digunakan Selama Penelitian Akuarium Salinometer Timbangan Duduk Timbangan Digital Alat Sipon DO meter dan ph meter Pipet Tetes Penggaris 39 40 DO meter ph meter Botol Sampling

Lebih terperinci

Lampiran 1. Proses Kultur Cair Bacillus sp. yang Akan Digunakan Dalam Pakan. Alat dan Bahan yang Digunakan. Proses Pengambilan Bakteri

Lampiran 1. Proses Kultur Cair Bacillus sp. yang Akan Digunakan Dalam Pakan. Alat dan Bahan yang Digunakan. Proses Pengambilan Bakteri LAMPIRAN 40 41 Lampiran 1. Proses Kultur Cair Bacillus sp. yang Akan Digunakan Dalam Pakan Alat dan Bahan yang Digunakan Proses Pengambilan Bakteri Proses inokulasi bakteri ke media cair MRS Broth 42 Lampiran

Lebih terperinci

Tabel 7. Data rata-rata kadar air (%) litter yang sudah ditransformasi (Archin)

Tabel 7. Data rata-rata kadar air (%) litter yang sudah ditransformasi (Archin) LAMPIRAN 58 Tabel 7. Data rata-rata kadar air (%) litter yang sudah ditransformasi (Archin) Ulangan Perlakuan P1 P2 P3 ------------------------(%)---------------------------- 1 31,76 33,26 25,48 2 31,53

Lebih terperinci

Contoh RAK Faktorial

Contoh RAK Faktorial 68 (1) Olah Tanah Pupuk Kelompok (K) Grand Total (A) Organik (B) 1 2 3 AB 1 0 154 151 165 470 10 166 166 160 492 20 177 178 176 531 30 193 189 200 582 2 0 143 147 139 429 10 149 156 171 476 20 160 164

Lebih terperinci

Bab II. Rancangan Acak Lengkap (RAL) Completed randomized design (CRD)

Bab II. Rancangan Acak Lengkap (RAL) Completed randomized design (CRD) Bab II. Rancangan Acak Lengkap (RAL) Completed randomized design (CRD) Rancangan yang paling sederhana Paling murah Pelaksanaan percobaan paling mudah Keabsahan kesimpulan paling rendah Untuk bahan atau

Lebih terperinci

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. diperoleh dari sawah dengan spesies Pomacea canaliculata Lamarck. Keong mas

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. diperoleh dari sawah dengan spesies Pomacea canaliculata Lamarck. Keong mas III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek dan Bahan Penelitian 3.1.1 Keong Mas Keong mas yang digunakan dalam penelitian adalah keong mas yang diperoleh dari sawah dengan spesies Pomacea canaliculata Lamarck.

Lebih terperinci

Tij FK = = = = p.r 3 x 6 18 JK(G) = JK(T) JK(P) = ,50 = ,50

Tij FK = = = = p.r 3 x 6 18 JK(G) = JK(T) JK(P) = ,50 = ,50 52 Berdasarkan data bobot hidup pada Tabel 2 diperoleh perhitungan analisis ragam sebagai berikut : Tij 2 25.175 633.780.625 FK = = = = 35.210.035 p.r 3 x 6 18 JK(T) = Ʃ (Yij 2 ) FK = (1.425 2 + 1.400

Lebih terperinci

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. dari kawasan Universitas Padjadjaran sebanyak 100 kg bahan kering dan untuk

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. dari kawasan Universitas Padjadjaran sebanyak 100 kg bahan kering dan untuk 16 III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 2.1 Bahan Penelitian 2.1.1 Rumput Brachiaria humidicola Rumput Brachiaria humidicola yang digunakan pada penelitian ini didapat dari kawasan Universitas Padjadjaran sebanyak

Lebih terperinci

Rancangan Acak Lengkap (RAL) Completely Randomized Design Atau Fully Randomized Design

Rancangan Acak Lengkap (RAL) Completely Randomized Design Atau Fully Randomized Design Rancangan Acak Lengkap (RAL) Completely Randomized Design Atau Fully Randomized Design CIRI - CIRI R.A.L. : 1. Media atau bahan percobaan seragam (dapat dianggap se- ragam ) 2. Hanya ada satu sumber kera-

Lebih terperinci

HAK CIPTA DILINDUNGI UNDANG-UNDANG

HAK CIPTA DILINDUNGI UNDANG-UNDANG IV. BAHAN DAN METODE PENELITIAN 4.1. Waktu dan Tempat Percobaan Percobaan pendahuluan dilaksanakan pada bulan November 2011-Februari 2012. Penelitian utama akan dilaksanakan pada bulan Mei 2012. Penelitian

Lebih terperinci

FORMULIR UJI KESUKAAN (UJI HEDONIK)

FORMULIR UJI KESUKAAN (UJI HEDONIK) Lampiran FORMULIR UJI KESUKAAN (UJI HEDONIK) Nama : Umur : Jenis Kelamin : Petunjukan Penilaian Ujilah sampel satu persatu dengan sebaik-baiknya dan nyatakan pendapat anda tentang apa yang dirasakan oleh

Lebih terperinci

Lampiran 1. Prosedur Kerja Mesin AAS

Lampiran 1. Prosedur Kerja Mesin AAS 49 Lampiran 1. Prosedur Kerja Mesin AAS Prinsip Kerja berdasarkan penguapan larutan sampel. kemudian logam berat yang terkandung di dalamnya diubah menjadi atom bebas. Atom tersebut mengabsorbsi radiasi

Lebih terperinci

Buah asam gelugur, rimpang lengkuas, dan kencur. Persiapan contoh. Serbuk contoh

Buah asam gelugur, rimpang lengkuas, dan kencur. Persiapan contoh. Serbuk contoh LAMPIRAN 20 Lampiran 1 Bagan alir penelitian Buah asam gelugur, rimpang lengkuas, dan kencur Persiapan contoh pencucian perajangan pengeringan penggilingan Serbuk contoh Penetapan kadar air Ekstraksi air

Lebih terperinci

M 1 P 0.1 M 1 P 2.3 M 0 P 3.2 M 1 P 1.3 M 1 P 3.1

M 1 P 0.1 M 1 P 2.3 M 0 P 3.2 M 1 P 1.3 M 1 P 3.1 44 Lampiran 1. Tataletak Percobaan Penelitian U S M 0 P 0.2 M 1 P 1.3 M 1 P 0.2 M 0 P 3.1 M 0 P 2.3 M 1 P 2.3 M 0 P 2.1 M 1 P 3.3 M 1 P 3.1 M 1 P 1.2 M 1 P 1.1 M 0 P 3.3 M 0 P 0.3 M 0 P 1.1 M 1 P 0.3 M

Lebih terperinci

Lampiran 1. Bagan Alir Uji Fitokimia. a. Uji Alkaloid

Lampiran 1. Bagan Alir Uji Fitokimia. a. Uji Alkaloid LAMPIRAN 58 59 Lampiran 1. Bagan Alir Uji Fitokimia a. Uji Alkaloid Sampel Daun Enhalus acoroides - Ditimbang sebanyak 1 gram - Dilarutkan dengan amonia (NH₄OH 10%) sampai terendam kemudian ditambahkan

Lebih terperinci

Mulai. Memanaskan 300 ml aquades dengan hot plate hingga mencapai suhu 60 C

Mulai. Memanaskan 300 ml aquades dengan hot plate hingga mencapai suhu 60 C 20 LAMPIRAN 20 21 Lampiran 1.Diagram alir penelitian. Tahap Pembuatan Larutan Mulai Memanaskan 300 ml aquades dengan hot plate hingga mencapai suhu 60 C Sampel dimasukkan dalam aquades bersuhu 60 C, kemudian

Lebih terperinci

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Bahan yang digunakan yaitu meliputi : sekitar kebun di Sukabumi Jawa Barat.

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Bahan yang digunakan yaitu meliputi : sekitar kebun di Sukabumi Jawa Barat. III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Bahan dan Peralatan Penelitian 3.1.1 Bahan Penelitian Bahan yang digunakan yaitu meliputi : 1) Mikania micrantha yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari sekitar

Lebih terperinci

PERANCANGAN PERCOBAAN

PERANCANGAN PERCOBAAN PERANCANGAN PERCOBAAN OLEH : WIJAYA FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI CIREBON 2011 PERCOBAAN FAKTORIAL PERCOBAAN UNTUK MENGETAHUI PENGARUH BEBERAPA FAKTOR TERHADAP VARIABEL RESPON TUJUAN

Lebih terperinci

OLEH : WIJAYA FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI CIREBON 2011

OLEH : WIJAYA FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI CIREBON 2011 ANALISIS KORELASI OLEH : WIJAYA FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI CIREBON 2011 ANALISIS KORELASI II. ANALISIS KORELASI 1. Koefisien Korelasi Pearson Koefisien Korelasi Moment Product Korelasi

Lebih terperinci

Berdasarkan data nilai HU telur itik tegal pada Tabel 5 diperoleh perhitungan

Berdasarkan data nilai HU telur itik tegal pada Tabel 5 diperoleh perhitungan LAMPIRAN 45 46 Berdasarkan data nilai HU telur itik tegal pada Tabel 5 diperoleh perhitungan analisis ragam sebagai berikut : Faktor koreksi C = Y.. 2 = (1815,31) 2 r.p 24 = 3.295.350,40 24 = 137.306,27

Lebih terperinci

Lampiran 1. Tata Letak Wadah Perlakuan

Lampiran 1. Tata Letak Wadah Perlakuan LAMPIRAN 39 40 Lampiran 1. Tata Letak Wadah Perlakuan Perlakuan B Perlakuan C B 3 B 1 C 4 C 3 B 4 B 2 C 2 C 1 Perlakuan D Perlakuan E D 1 D 2 E 1 E 4 D 4 D 3 E 3 E 2 Perlakuan A A 2 A 3 A 1 A 4 41 Lampiran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Daya Rekat Telur Ikan Komet Daya rekat merupakan suatu lapisan pada permukaan telur yang merupakan bagian dari zona radiata luar yang mengandung polisakarida dan sebagian

Lebih terperinci

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ayam petelur yang digunakan adalah ayam petelur yang berumur 27

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ayam petelur yang digunakan adalah ayam petelur yang berumur 27 17 III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1. Bahan Penelitian dan Peralatan Penelitian 3.1.1. Ternak Percobaan Ayam petelur yang digunakan adalah ayam petelur yang berumur 27 minggu sebanyak 90 ekor dengan

Lebih terperinci

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ternak yang menjadi percobaan yaitu puyuh jepang (Coturnix-coturnix

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ternak yang menjadi percobaan yaitu puyuh jepang (Coturnix-coturnix 16 III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1. Bahan dan Objek Penelitian 3.1.1. Ternak Percobaan Ternak yang menjadi percobaan yaitu puyuh jepang (Coturnix-coturnix japonica) sebanyak 80 ekor berumur 5-6 minggu

Lebih terperinci

OLEH : WIJAYA FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI CIREBON 2010

OLEH : WIJAYA FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI CIREBON 2010 ANALISIS KORELASI OLEH : WIJAYA FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI CIREBON 2010 ANALISIS KORELASI II. ANALISIS KORELASI 1. Koefisien Korelasi Pearson Koefisien Korelasi Moment Product Korelasi

Lebih terperinci

PENGENDALIAN VARIABEL PENGGANGGU / CONFOUNDING DENGAN ANALISIS KOVARIANS Oleh : Atik Mawarni

PENGENDALIAN VARIABEL PENGGANGGU / CONFOUNDING DENGAN ANALISIS KOVARIANS Oleh : Atik Mawarni PENGENDALIAN VARIABEL PENGGANGGU / CONFOUNDING DENGAN ANALISIS KOVARIANS Oleh : Atik Mawarni Pendahuluan Dalam seluruh langkah penelitian, seorang peneliti perlu menjaga sebaik-baiknya agar hubungan yang

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di rumah kaca (greenhouse) Unit Pelaksana Teknis Dinas

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di rumah kaca (greenhouse) Unit Pelaksana Teknis Dinas 15 III. METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di rumah kaca (greenhouse) Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Pertanian Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih Tanaman Pangan

Lebih terperinci

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. tanaman singkong. Daun singkong sebanyak 4 kg segar diperoleh dari

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. tanaman singkong. Daun singkong sebanyak 4 kg segar diperoleh dari 22 III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Bahan Penelitian (1) Daun Singkong Daun singkong yang digunakan yaitu seluruh daun dari setiap bagian tanaman singkong. Daun singkong sebanyak 4 kg segar diperoleh

Lebih terperinci

III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian ini berupa ovarium domba lokal umur <1 tahun 3 tahun

III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian ini berupa ovarium domba lokal umur <1 tahun 3 tahun 14 III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Bahan Penelitian 3.1.1 Objek Penelitian Objek penelitian ini berupa ovarium domba lokal umur

Lebih terperinci

Lampiran 1. Proses Fermentasi Substrat Padat Tepung Kulit Ubi Kayu

Lampiran 1. Proses Fermentasi Substrat Padat Tepung Kulit Ubi Kayu LAMPIRAN 45 44 Lampiran 1. Proses Fermentasi Substrat Padat Tepung Kulit Ubi Kayu Tepung Kulit Ubi Kayu + air Dengan perbandingan 1 : 2 Dikukus ± 30 menit Didinginkan dan diinokulasi dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN APLIKASI DAN PERCOBAAN METODA RESPONS PERMUKAAN

BAB III PERANCANGAN APLIKASI DAN PERCOBAAN METODA RESPONS PERMUKAAN 30 BAB III PERANCANGAN APLIKASI DAN PERCOBAAN METODA RESPONS PERMUKAAN 3.1 Perancangan Aplikasi 3.1.1 Gambaran Umum Perancangan Model program aplikasi yang dirancang akan digambarkan dengan menggunakan

Lebih terperinci

III BAHAN/OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Ternak yang digunakan dalam penelitian, yaitu 20 ekor Domba Priangan

III BAHAN/OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Ternak yang digunakan dalam penelitian, yaitu 20 ekor Domba Priangan 20 III BAHAN/OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Bahan/Objek Penelitian 3.1.1 Ternak Percobaan Ternak yang digunakan dalam penelitian, yaitu 20 ekor Domba Priangan jantan dengan kisaran umur 12-14 bulan dan

Lebih terperinci

Lampiran 1. Prosedur Analisis Rendemen Cookies Ubi Jalar Ungu. 1. Penentuan Nilai Rendemen (Muchtadi dan Sugiyono, 1992) :

Lampiran 1. Prosedur Analisis Rendemen Cookies Ubi Jalar Ungu. 1. Penentuan Nilai Rendemen (Muchtadi dan Sugiyono, 1992) : Lampiran 1. Prosedur Analisis Rendemen Cookies Ubi Jalar Ungu 1. Penentuan Nilai Rendemen (Muchtadi dan Sugiyono, 1992) : Rendemen merupakan persentase perbandingan antara berat produk yang diperoleh dengan

Lebih terperinci

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan pada Bulan Mei sampai Agustus 2015 di

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan pada Bulan Mei sampai Agustus 2015 di III. MATERI DAN METODE 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan pada Bulan Mei sampai Agustus 2015 di Laboratorium Teknologi Pascapanen (TPP) Fakultas Pertanian dan Peternakan

Lebih terperinci

Percobaan Satu Faktor: Rancangan Acak Lengkap (RAL) Oleh: Arum Handini Primandari, M.Sc.

Percobaan Satu Faktor: Rancangan Acak Lengkap (RAL) Oleh: Arum Handini Primandari, M.Sc. Percobaan Satu Faktor: Rancangan Acak Lengkap (RAL) Oleh: Arum Handini Primandari, M.Sc. Rancangan Acak Lengkap (RAL) RAL merupakan rancangan paling sederhana di antara rancangan-rancangan percobaan baku.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Pengambilan data penelitian telah dilaksanakan pada bulan Desember 2012 sampai bulan Januari 2013 bertempat di Hatcery Kolam Percobaan Ciparanje

Lebih terperinci

STK511 Analisis Statistika. Pertemuan 7 ANOVA (1)

STK511 Analisis Statistika. Pertemuan 7 ANOVA (1) STK511 Analisis Statistika Pertemuan 7 ANOVA (1) Metode Pengumpulan Data Metode Percobaan Memiliki keleluasaan untuk melakukan pengawasaan terhadap sumber-sumber keragaman data Dapat menciptakan jenis

Lebih terperinci

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Bahan pakan yang digunakan dalam penelitian adalah biji sorgum

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Bahan pakan yang digunakan dalam penelitian adalah biji sorgum 9 III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Materi Penelitian.. Bahan Penelitian a. Biji Sorgum (Sorghum bicolor) Bahan pakan yang digunakan dalam penelitian adalah biji sorgum sebanyak 5 kg dengan umur panen yang

Lebih terperinci

Lampiran 1. Bagan Alur Pelaksanaan Penelitian

Lampiran 1. Bagan Alur Pelaksanaan Penelitian LAMPIRAN Lampiran 1. Bagan Alur Pelaksanaan Penelitian Penampungan Evaluasi Semen Segar (Makroskopis & Mikroskopis) Proses Awal Sexing Semen + BO (1 ml) BSA 5% (2 ml) BSA 10% (2 ml) Inkubasi pada suhu

Lebih terperinci

III BAHAN DAN METODE. dan masing-masing unit percobaan adalah lima ekor puyuh betina fase produksi.

III BAHAN DAN METODE. dan masing-masing unit percobaan adalah lima ekor puyuh betina fase produksi. 16 III BAHAN DAN METODE 3.1 Bahan dan Alat Penelitian 3.1.1 Ternak Percobaan Penelitian ini menggunakan puyuh betina fase produksi yang dipelihara pada umur 8 minggu sebanyak 100 ekor. Puyuh dimasukkan

Lebih terperinci

PERCOBAAN SATU FAKTOR: RANCANGAN ACAK LENGKAP (RAL) Arum Handini Primandari, M.Sc.

PERCOBAAN SATU FAKTOR: RANCANGAN ACAK LENGKAP (RAL) Arum Handini Primandari, M.Sc. PERCOBAAN SATU FAKTOR: RANCANGAN ACAK LENGKAP (RAL) Arum Handini Primandari, M.Sc. PENGUJIAN HIPOTESIS Langkah-langkah pengujian hipotesis: 1) Merumuskan hipotesis 2) Memilih taraf nyata α 3) Menentukan

Lebih terperinci

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. ayam broiler berumur hari dengan bobot badan 1,0-1,3 kg. berasal dari pedagang sayur pasar Cileunyi.

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. ayam broiler berumur hari dengan bobot badan 1,0-1,3 kg. berasal dari pedagang sayur pasar Cileunyi. 1 III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1. Bahan dan Peralatan Penelitian 3.1.1. Bahan Penelitian 1. Karkas ayam broiler yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari ayam broiler berumur 23-28 hari dengan

Lebih terperinci

Lampiran 1. Prosedur Analisis Bahan Kering dengan Metode Analisis. 2. Mendinginkan cawan alumunium dalam eksikator selama 15 menit dan

Lampiran 1. Prosedur Analisis Bahan Kering dengan Metode Analisis. 2. Mendinginkan cawan alumunium dalam eksikator selama 15 menit dan Lampiran 1. Prosedur Analisis Bahan Kering dengan Metode Analisis Proximat Kandungan bahan kering diukur dengan menggunakan analisis proksimat yang berdasarkan atas metode Weende (Reksohadiprodjo, 1998),

Lebih terperinci

Lampiran 1. Diagram Alur Penelitian. Persiapan Penyediaan dan Pembuatan Inokulum Bacillus licheniiformis dan Saccharomyces.

Lampiran 1. Diagram Alur Penelitian. Persiapan Penyediaan dan Pembuatan Inokulum Bacillus licheniiformis dan Saccharomyces. 43 Lampiran 1. Diagram Alur Penelitian Limbah Udang Pengecilan Ukuran Sterilisasi suhu 121 c, tekanan 1 atm Dianalisis kadar air dan bahan keringnya Persiapan Penyediaan dan Pembuatan Inokulum Bacillus

Lebih terperinci

Lampiran 1. Kuisioner Pengujian Organoleptik Kerupuk Kulit Kelinci KUISIONER UJI ORGANOLEPTIK. : Ujilah sampel-sampel berikut terhadap warna, aroma,

Lampiran 1. Kuisioner Pengujian Organoleptik Kerupuk Kulit Kelinci KUISIONER UJI ORGANOLEPTIK. : Ujilah sampel-sampel berikut terhadap warna, aroma, 70 Lampiran 1. Kuisioner Pengujian Organoleptik Kerupuk Kulit Kelinci KUISIONER UJI ORGANOLEPTIK Nama Penguji : Nama Produk : Hari/Tanggal : Instruksi : Ujilah sampel-sampel berikut terhadap warna, aroma,

Lebih terperinci

Perancangan Percobaan

Perancangan Percobaan Perancangan Percobaan Pengertian dasar Faktor Taraf Perlakuan (Treatment) Respons Layout Percobaan & Pengacakan Penyusunan Data Analisis Ragam Perbandingan Rataan Pengertian dasar 3 Faktor: Variabel Bebas

Lebih terperinci

Lampiran 2. Daftar Analisis Ragam dan Uji LSR Pengaruh Jenis Pelarut Terhadap Diameter Zona Hambat Escherichia coli

Lampiran 2. Daftar Analisis Ragam dan Uji LSR Pengaruh Jenis Pelarut Terhadap Diameter Zona Hambat Escherichia coli Lampiran 2. Daftar Analisis Ragam dan Uji LSR Pengaruh Jenis Pelarut Terhadap Diameter Zona Hambat Escherichia coli Daftar Analisis Ragam Pengaruh Jenis Pelarut terhadap Diameter Zona Hambat Escherichia

Lebih terperinci

III. MATERI DAN METODE

III. MATERI DAN METODE III. MATERI DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian ini akan dilaksanakan di lahan percobaan Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau Pekanbaru, pada bulan

Lebih terperinci

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Bahan yang digunakan yaitu meliputi : biji yang diperoleh dari Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran.

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Bahan yang digunakan yaitu meliputi : biji yang diperoleh dari Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran. III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Bahan dan Peralatan Penelitian 3.1.1 Bahan Penelitian Bahan yang digunakan yaitu meliputi : 1) Benih tanaman sorgum yang digunakan adalah bibit sorgum dalam bentuk biji

Lebih terperinci

MATERI METODE. Penelitian telah dilaksanakan pada bulan November 2014-Januari Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.

MATERI METODE. Penelitian telah dilaksanakan pada bulan November 2014-Januari Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau. III. MATERI METODE 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian telah dilaksanakan pada bulan November 2014-Januari 2015. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Teknologi Pasca Panen dan Laboratorium Ilmu Nutrisi

Lebih terperinci

Lampiran 1. Pembuatan Ekstrak Daun Nangka. (a) (b) (c)

Lampiran 1. Pembuatan Ekstrak Daun Nangka. (a) (b) (c) Lampiran 1. Pembuatan Ekstrak Daun Nangka (a) (b) (c) (d) (e) Keterangan : (a) Daun nangka segar dicuci kemudian dikeringkan (kering udara). (b) Daun nangka kering dihaluskan dengan cara diblender. (c)

Lebih terperinci

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ayam yang digunakan adalah broiler strain cobb sebanyak 200 ekor yang

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ayam yang digunakan adalah broiler strain cobb sebanyak 200 ekor yang 21 III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Bahan Penelitian 3.1.1 Ayam Broiler Ayam yang digunakan adalah broiler strain cobb sebanyak 200 ekor yang memiliki bobot badan 750 ± 50 gram pada umur 18 hari yang

Lebih terperinci

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. minggu dengan bobot badan rata-rata gram dan koefisien variasi 9.05%

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. minggu dengan bobot badan rata-rata gram dan koefisien variasi 9.05% 18 III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1. Bahan Penelitian 3.1.1 Ternak Percobaan Ternak yang dijadikan objek percobaan adalah puyuh yang berumur 5 minggu dengan bobot badan rata-rata 89.85 gram dan koefisien

Lebih terperinci

Lampiran 1. Jadwal Pelaksanaan Penelitian. Jadwal Pelaksanaan Minggu Ke Kegiatan Penelitian

Lampiran 1. Jadwal Pelaksanaan Penelitian. Jadwal Pelaksanaan Minggu Ke Kegiatan Penelitian LAMPIRAN 50 51 Lampiran 1. Jadwal Pelaksanaan Penelitian No. Kegiatan Penelitian 1. Persiapan Alat dan Bahan Penelitian. 2. Pemijahan Induk Ikan Nilem. 3. Pemulihan Kondisi Induk setelah Pemijahan 4. Aklimatisasi

Lebih terperinci

Uji Beda Nyata Terkecil (BNT)

Uji Beda Nyata Terkecil (BNT) Uji Beda Nyata Terkecil (BNT) Oke, kali ini saya akan menjelaskan bagaimana cara menggunakan uji Beda Nyata Terkecil atau sering disebut uji BNT. Seperti pada uji BNJ, Uji BNT sebenarnya juga sangat simpel.

Lebih terperinci

MATERI DAN METODE. Penelitian ini dimulai pada bulan Oktober-November 2013, di Laboratorium Ilmu Nutrisi

MATERI DAN METODE. Penelitian ini dimulai pada bulan Oktober-November 2013, di Laboratorium Ilmu Nutrisi III. MATERI DAN METODE 1.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dimulai pada bulan OktoberNovember 2013, di Laboratorium Ilmu Nutrisi dan Kimia Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Islam

Lebih terperinci

Pengacakan dan Tata Letak

Pengacakan dan Tata Letak Pengacakan dan Tata Letak 26 Pengacakan dan Tata Letak Pengacakan bisa dengan menggunakan Daftar Angka Acak, Undian, atau dengan perangkat komputer (bisa dilihat kembali pada pembahasan RAL/RAK/RBSL satu

Lebih terperinci

Lampiran 1. Hasil Proksimat Pakan Ikan

Lampiran 1. Hasil Proksimat Pakan Ikan Lampiran 1. Hasil Proksimat Pakan Ikan Lampiran 2. Hasil Analisa Proksimat Serat Kasar dan BETN Lampiran 2. Hasil Analisa Proksimat Serat Kasar dan BETN (lanjutan) Lampiran 3. Nilai Kecernaan Serat Kasar

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Lampiran 1. Prosedur Analisis Morfometrik Usus Halus Ayam Broiler. Menggunakan Metode Paraffin

LAMPIRAN. Lampiran 1. Prosedur Analisis Morfometrik Usus Halus Ayam Broiler. Menggunakan Metode Paraffin LAMPIRAN 51 52 LAMPIRAN Lampiran 1. Prosedur Analisis Morfometrik Usus Halus Ayam Broiler Menggunakan Metode Paraffin 1) Persiapan Preparat a. Mengisolasi dan mencuci jaringan menggunakan larutan NaCl

Lebih terperinci

Lampiran 1a. Pengenceran konsentrasi bakteri dalam biakan murni dengan teknik pengenceran berseri

Lampiran 1a. Pengenceran konsentrasi bakteri dalam biakan murni dengan teknik pengenceran berseri Lampiran 1a. Pengenceran konsentrasi bakteri dalam biakan murni dengan teknik pengenceran berseri A 2 lup biakan bakteri padat Inkubasi+shaker (suhu kamar, 18-24 jam) a b b b 0.1 ml 0.1 ml 0.1ml 1:10-1

Lebih terperinci

Kualitas Fitted Model

Kualitas Fitted Model Kualitas Fitted Model Apakah model regresi sudah cukup pas mewakili data? Apakah model regresi cukup baik untuk model peramalan? Tebaran titik amatan / scatter plot y Mana di antara gambar gambar ini yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 33 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Tempat untuk proses penanaman, pengamatan dan pengolahan penelitian ini dilakukan di Laboratorium Biologi UIN Raden Fatah Palembang dan Waktunya

Lebih terperinci

Pengumpulan daun apu-apu

Pengumpulan daun apu-apu 58 Lampiran 1. Pembuatan Tepung Daun Apu-apu Pengumpulan daun apu-apu Pencucian daun apu-apu menggunakan air mengalir untuk menghilangkan kotoran yang menempel pada daun Penyortiran, daun dipisahkan dari

Lebih terperinci

Perancangan Percobaan

Perancangan Percobaan Perancangan Percobaan Ade Setiawan 009 Review RAL: Satuan percobaan homogen Keragaman Respons disebabkan pengaruh perlakuan RAK: Satuan percobaan heterogen Keragaman Respons disebabkan pengaruh Perlakuan

Lebih terperinci

Lampiran 1 FORMULIR UJI KESUKAAN (UJI HEDONIK) 3. Netralkan indera pengecap anda dengan air putih setelah selesai mencicipi satu sampel.

Lampiran 1 FORMULIR UJI KESUKAAN (UJI HEDONIK) 3. Netralkan indera pengecap anda dengan air putih setelah selesai mencicipi satu sampel. Lampiran 1 FORMULIR UJI KESUKAAN (UJI HEDONIK) Nama panelis : Umur : Jenis kelamin : Tlp/HP : Peminatan : Instruksi 1. Ciciplah sampel satu persatu. 2. Pada kolom kode sampel berikan penilaian anda dengan

Lebih terperinci

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. 1. Timbangan analitik dan timbangan digital, berfungsi untuk menimbang. 2. Oven, berfungsi untuk mengeringkan sampel

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. 1. Timbangan analitik dan timbangan digital, berfungsi untuk menimbang. 2. Oven, berfungsi untuk mengeringkan sampel III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Alat dan Bahan Penelitian 3.1.1 Peralatan yang digunakan 1. Timbangan analitik dan timbangan digital, berfungsi untuk menimbang sampel 2. Oven, berfungsi untuk mengeringkan

Lebih terperinci

Lampiran 1. Skema Penelitian

Lampiran 1. Skema Penelitian 105 Lampiran 1. Skema Penelitian DOC (Day Old Chick) Ampas kecap - Diberikan air gula & vaksin antistress - Vaksin ND (umur 4 & 20 hari) - Vaksin gumboro (umur 10 & 25 hari) - umur 0-2 minggu (protein

Lebih terperinci

Regresi linier berganda Pada regresi linier sederhana variabel bebas (X) dan variabel tak bebas (Y) Regresi linier berganda : atau lebih variabel beba

Regresi linier berganda Pada regresi linier sederhana variabel bebas (X) dan variabel tak bebas (Y) Regresi linier berganda : atau lebih variabel beba Kuswanto-0 Regresi linier berganda Pada regresi linier sederhana variabel bebas (X) dan variabel tak bebas (Y) Regresi linier berganda : atau lebih variabel bebas (X, X,,Xn) variabel tak bebas (Y) Apabila

Lebih terperinci

III. MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan selama empat bulan (1 Maret 29 Juni

III. MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan selama empat bulan (1 Maret 29 Juni III. MATERI DAN METODE 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian ini telah dilaksanakan selama empat bulan (1 Maret 29 Juni 2013) di Laboratorium Patologi Entomologi dan Mikrobiologi (PEM), Fakultas Pertanian dan

Lebih terperinci

Lampiran 1. Prosedur Analisis Protein Kasar (Analisis Kjeldahl) (1) Mengambil contoh sampel sebanyak 2 mililiter (Catat sebabai A gram)

Lampiran 1. Prosedur Analisis Protein Kasar (Analisis Kjeldahl) (1) Mengambil contoh sampel sebanyak 2 mililiter (Catat sebabai A gram) LAMPIRAN 50 51 Lampiran 1. Prosedur Analisis Protein Kasar (Analisis Kjeldahl) Kandungan protein kasar di ukur dengan menggunakan analisis Kjeldahl. Larutan yang digunakan adalah asam sulfat pekat, asam

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Lampiran 1. Prosedur Analisis Serat Kasar dengan Metode Analisis. 1. Menyiapkan kertas saring kering oven dengan diameter 4,5 cm, dicatat

LAMPIRAN. Lampiran 1. Prosedur Analisis Serat Kasar dengan Metode Analisis. 1. Menyiapkan kertas saring kering oven dengan diameter 4,5 cm, dicatat LAMPIRAN Lampiran 1. Prosedur Analisis Serat Kasar dengan Metode Analisis Proksimat 1. Menyiapkan kertas saring kering oven dengan diameter 4,5 cm, dicatat sebagai A gram. 2. Menyiapkan cawan porselen

Lebih terperinci

Percobaan Rancangan Petak Terbagi dalam RAKL

Percobaan Rancangan Petak Terbagi dalam RAKL Percobaan Rancangan Petak Terbagi dalam RAKL Kuliah 12 Perancangan Percobaan (STK 222) rahmaanisa@apps.ipb.ac.id Review Kapan rancangan split-plot digunakan? Apakah perbedaan split-plot dibandingkan dengan

Lebih terperinci

Data pengamatan kadar air terasi yang dihasilkan 33, , , , ,0032 H 1 C 2 32, , , , ,4539 H 1 C 3

Data pengamatan kadar air terasi yang dihasilkan 33, , , , ,0032 H 1 C 2 32, , , , ,4539 H 1 C 3 87 Lampiran 1. Data pengamatan kadar air terasi yang dihasilkan Kombinasi Ulangan Perlakuan 1 2 3 Total Rataan H 1 C 1 33,5525 31,1597 31,2973 96,0095 32,0032 H 1 C 2 32,0751 30,9747 31,3120 94,3618 31,4539

Lebih terperinci

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. 3.1 Alat Penelitian Adapun alat-alat yang digunakan dalam penelitian adalah sebagai

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. 3.1 Alat Penelitian Adapun alat-alat yang digunakan dalam penelitian adalah sebagai 22 III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Alat Penelitian Adapun alat-alat yang digunakan dalam penelitian adalah sebagai berikut: 1. Mesin tetas tipe elektronik digital kapasitas 600 butir sebanyak 1 buah

Lebih terperinci

Lampiran 1. Kuisioner Uji Organoleptik (Uji skoring) Produk yang Diuji : Baso Kerang Darah Nama Panelis : Tanggal Uji :

Lampiran 1. Kuisioner Uji Organoleptik (Uji skoring) Produk yang Diuji : Baso Kerang Darah Nama Panelis : Tanggal Uji : LAMPIRAN 47 48 Lampiran 1. Kuisioner Uji Organoleptik (Uji skoring) Produk yang Diuji : Baso Kerang Darah Nama Panelis : Tanggal Uji : Spesifikasi Nilai Kode Contoh A B C D 1. Kenampakan Warna cokelat,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode eksperimental. Metode ini digunakan karena ingin mengetahui tingkat kematian pada variabel dari setelah

Lebih terperinci

STK511 Analisis Statistika. Pertemuan 9 ANOVA (3)

STK511 Analisis Statistika. Pertemuan 9 ANOVA (3) STK511 Analisis Statistika Pertemuan 9 ANOVA (3) 9. ANOVA (3) Diagnosis Asumsi dalam Uji Hipotesis 1. bersifat bebas terhadap sesamanya. Nilai harapan dari nol, E 0 3. Ragam homogen, Var 4. Pola sebaran

Lebih terperinci

HAK CIPTA DILINDUNGI UNDANG-UNDANG

HAK CIPTA DILINDUNGI UNDANG-UNDANG IV. BAHAN DAN METODE PENELITIAN 4.1 Tempat dan Waktu Percobaan Percobaan pendahuluan yang telah dilakukan pada bulan Juni sampai Agustus 2011 dan percobaan utama yaitu in vivo telah dilaksanakan pada bulan

Lebih terperinci

Lampiran 1. Analisis Statistik Rataan Perubahan Diameter Folikel setelah Preservasi Ovarium Ulangan. Perlakuan P1 P2 P3

Lampiran 1. Analisis Statistik Rataan Perubahan Diameter Folikel setelah Preservasi Ovarium Ulangan. Perlakuan P1 P2 P3 LAMPIRAN Lampiran 1. Analisis Statistik Rataan Perubahan Diameter Folikel setelah Preservasi Ovarium Ulangan Perlakuan P1 P2 P3 Jumlah..mm 1 0,23 0,20 0,09 2 0,71 0,09 0,08 3 0,18 0,10 0,21 4 0,11 0,08

Lebih terperinci

ANALISIS RAGAM PEUBAH GANDA (MANOVA)

ANALISIS RAGAM PEUBAH GANDA (MANOVA) ANALISIS RAGAM PEUBAH GANDA (MANOVA) ANOVA VS MANOVA Analisis Ragam Satu Peubah (Anova) Analisis Ragam Peubah Ganda (Manova) Pengaruh perlakuan terhadap respon tunggal Pengaruh Perlakuan terhadap multi

Lebih terperinci

III. MATERI DAN METODE. dilakukan di Laboratorium Analisis Hasil Pertanian Universitas Riau.

III. MATERI DAN METODE. dilakukan di Laboratorium Analisis Hasil Pertanian Universitas Riau. III. MATERI DAN METODE 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni sampai bulan Agustus 2014 bertempat di Labolaturium Teknologi Pascapanen (TPP) dan analisis Kimia dilakukan di Laboratorium

Lebih terperinci

PERENCANAAN (planning) suatu percobaan untuk memperoleh INFORMASI YANG RELEVAN dengan TUJUAN dari penelitian

PERENCANAAN (planning) suatu percobaan untuk memperoleh INFORMASI YANG RELEVAN dengan TUJUAN dari penelitian 1 2 PERENCANAAN (planning) suatu percobaan untuk memperoleh INFORMASI YANG RELEVAN dengan TUJUAN dari penelitian MENGAPA PERLU DIRANCANG? Untuk mendapatkan penduga yang tidak berbias Untuk meningkatkan

Lebih terperinci

Perancangan Percobaan

Perancangan Percobaan Perancangan Percobaan Rancangan lingkungan: Rancangan Acak Lengkap (RAL), (RAK) dan Rancangan Bujur Sangkar Latin (RBSL), Lattice. Ade Setiawan 009 RAL Ade Setiawan 009 Latar Belakang RAK 3 Perlakuan Sama

Lebih terperinci

Lampiran 2.Rataan persentasi perkecambahan (%)

Lampiran 2.Rataan persentasi perkecambahan (%) 51 Lampiran 1.Rataan umur perkecambahan (hari) P0 0 0 0 0 0 P1 16 0 0 16 5.33 P2 0 0 0 0 0 P3 19 0 19 38 12.66 P4 18 22.4 19.8 60.2 20.06 P5 19.18 18.16 17,167 54.51 18.17 P6 18 0 0 18 6 P7 17 19 18 54

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE. UIN Suska Riau yang terletak di Jl. HR. Soebrantas KM. 15 Panam, Pekanbaru,

III. BAHAN DAN METODE. UIN Suska Riau yang terletak di Jl. HR. Soebrantas KM. 15 Panam, Pekanbaru, III. BAHAN DAN METODE 3.1.Tempat dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di CV. Ravi Nursery, di Jl. Kubang Raya Kab. Kampar, dan di Laboratorium Patologi, Entomologi, dan Mikrobiologi (PEM) UIN Suska Riau

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN Tabel 1. Data Hasil Pengukuran Ketebalan (cm) Pada Nata de Watermelonskin Perlakuan Ulangan Analisa (berat kulit semangka) I II III Total Rataan 30 gram (tanpa )/kontrol 0,70 0,65 0,65 2,00 0,67

Lebih terperinci

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ayam petelur afkir yang digunakan pada penelitian ini berasal dari peternakan

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ayam petelur afkir yang digunakan pada penelitian ini berasal dari peternakan 17 III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1. Bahan Penelitian 1. Ayam Petelur afkir Ayam petelur afkir yang digunakan pada penelitian ini berasal dari peternakan milik Pak Dede yang ada di daerah Jatinangor,

Lebih terperinci

III. MATERI DAN METODE

III. MATERI DAN METODE III. MATERI DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di Lahan Percobaan Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau. Penelitian dilakukan pada

Lebih terperinci