Parameter Satuan Alat Sumber Fisika : Suhu
|
|
- Yulia Irawan
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 LAMPIRAN 59
2 60 Lampiran 1. Metode Pengukuran Kualitas Air Parameter Satuan Alat Sumber Fisika : Suhu o C Termometer/Pemuaian SNI Kimia: Amonia mg/l Ammonia test kit SNI ph - ph-meter SNI Oksigen Terlarut mg/l DO-meter SNI Nitrat mg/l Spektrofotometer SNI Posfat mg/l Colorimeter SNI Sumber : SNI
3 61 Lampiran 2. Prosedur Pengukuran Kualitas Air Pengukuran Suhu Pengukuran suhu dilakukan dengan menggunakan termometer maksimum minimum yang disimpan pada wadah perlakuan. Hal ini untu mengetahui perubahan suhu yang berpengaruh terhadap pertumbuhan benih lele sangkuriang. Pengukuran ph Pengukuran ph dilakukan dengan menggunakan ph meter untu mengetahui tingka keasaman media budidaya. Alat tersebut sebelumnya dikalibrasi terlebih dahulu, selanjutnya dimasukan ke dalam wadah pemeliharaan sampai keluar angka yang menunjukkan nilai ph tersebut. Pengukuran Oksigen Terlarut Pengukuran Oksigen Terlarut menggunakan suatu alat yaitu DO Meter yang sebelumnya sudah dikalibrasi terlebih dahulu. Pengukuran ini bertujuan untuk mengetahui kandungan oksigen terlarut dalam media budidaya. Pengukuran ammonia Dilakukan dengan menggunakan amonium test kit yang terdiri dari 3 reagent, dengan prosedur sebagai berikut : Bilas botol vial dengan menggunakan air yang akan diuji, lalu masukan 10 ml air tersebut. Tambahkan 6 tetes reagent 1 ke dalam botol vial kemudian kocok hingga merata Tambahkan 6 tetea reagent 2 kedalam botol vial kemudian kocok hingga merata. Tambahkan 6 tetes reagent 3 kedalam botol vial kemudian kocok hingga merata Bandingkan warna setelah 5 menit dengan indikator warna yang menunjukkan besarnya nilai amonia. Pengukuran Nitrat Dilakukan dengan menggunakan Nitrate test yng terdiri dari 4 reagent, dengan prosedur sebagai berikut : Masukanair kedalam botol vial sebanyak 5 ml Tambahkan reagent 1 sebanyak 14 tetes kedalam botol vial kemudian kocok hingga merata. Tambahkan reagent 2 sebanyak 7 tetes kemudian kocook hingga merata Masukan reagent serbuk sesuai sendok takaran kemudian kocok hingga merata Tutup botol vial kemudian kocok hingga merata selama 20 detik Terakhir masukan reagent 3 sebanyak 7 tetes kemudian kocok hingga merata sampai 10 menit kemudian bandingkan dengan indikator warna nilai Nitrat. Pengukuran posfat Dilakukan dengan menggunakan posfat test kit yang terdiri dari 3 reagent, dengan prosedur sebagai berikut Bilas botol vial dengan menggunakan air yang akan diuji, lalu masukan 10 ml air tersebut. Tambahkan 6 tetes reagent 1 kedalam botol vial kemudian kocok hingga merata Tambahkan 6 tetes reagent 2 kedalam botol vial kemudian kocok hingga merata Masukan reagent 3 berupa serbuk sebanyak takaran kemudian tutup botol untuk dikocok secara merata Bandingkan warna setelah 5 menit dengan indikator warna yang menunjukkan besarnya nilai posfat.
4 62 Lampiran 3. Dokumentasi Penelitian Wadah Pemeliharaan Ikan Media Tanam Penimbangan Bobot Penimbangan Pakan Pengukuran Kualitas Air Benih Lele Sangkuriang
5 63 Bak Fiber Keranjang (Media Tanam ) Timbangan analitik Penggaris DO Meter ph Meter Nitrat Test Posfat Test Amonium Test
6 64 Lampiran 4. Data Kualitas Air Selama Penelitian Perlakuan Padat Parameter Kualitas Air Tebar (ekor/m 2 ) DO (mg/l) ph Suhu ( 0 C) Amonia (mg/l) Nitrat (mg/l) Posfat (mg/l) A (50 DK) 6,0-8,0 6,9-7,5 24,1-26,0 0,01-0, ,3-2,0 B (50 TK) 6,0-8,0 6,9-8,0 24,2-25,6 0,01-0, ,0-4,0 C (100 DK) 5,7-7,4 7,0-7,5 23,7-27,2 0,01-0, ,5-2,0 D (100 TK) 6,0-8,0 6,9-8,0 23,8-26,2 0,03-0, ,0-4,0 E (150 DK) 5,7-7,1 6,9-8,0 23,6-25,5 0,03-0, ,0 F (150 TK) 5,2-7,29 7,0-8,0 24,1-26,2 0,03-0, ,0-4,0 Optimal * >4 6,5-8,5 25,0-30,0 <1 Keterangan : DK (Dengan ), TK (Tanpa ), *SNI (2000)
7 65 Data Rata-rata suhu ( o C) Suhu ( o C) Perlakuan Ulangan Periode (Minggu ke-) ,0 25,8 24,8 23,8 25,6 26,7 A 2 24,9 25,6 24,6 24,0 25,4 26,4 3 25,0 25,4 24,2 24,5 25,7 25,0 Jumlah 74,9 76,8 73,6 72,3 76,7 78,1 Rata-rata 25,0 25,6 24,5 24,1 25,6 26,0 1 24,8 25,0 24,8 24,2 24,8 25,7 B 2 24,9 25,0 24,5 24,2 24,7 25, ,6 24,8 24,3 24,9 25,6 Jumlah 74,7 75,6 74,1 72,7 74,4 76,9 Rata-rata 24,9 25,2 24,7 24,2 24,8 25,6 1 25,7 27,3 26,7 23,8 24,6 25,8 C 2 25,5 27,0 26,5 24,0 25,6 26,4 3 25,3 27,3 26,0 23,4 24,7 25,6 Jumlah 76,5 81,6 79,2 71,2 74,9 77,8 Rata-rata 25,5 27,2 26,4 23,7 25,0 25,9 1 25,5 26,3 25,7 24,3 25,7 26,0 D 2 25,3 26,0 25,0 23,4 24,6 25,5 3 25,4 26,3 25,2 23,8 24,6 25,4 Jumlah 76,2 78,6 75,9 71,5 74,9 76,9 Rata-rata 25,4 26,2 25,3 23,8 25,0 25,6 1 24,9 25,3 24,5 23,8 24,6 25,5 E 2 24,5 25,3 24,7 23,2 24,6 25,8 3 24,9 25,0 24,6 23,9 24,5 25,5 Jumlah 74,3 75,6 73,8 70,9 73,7 51,0 Rata-rata 24,8 25,2 24,6 23,6 24,6 25,5 1 25,3 26,0 26,0 23,9 24,6 25,5 2 25,6 26,4 25,7 24,5 25,4 26,3 F 3 25,5 26,3 25,8 23,9 24,6 25,3 Jumlah 76,4 78,7 77,5 72,3 74,6 77,1 Rata-rata 25,5 26,2 25,83 24,1 24,87 25,7
8 66 Data Rata-rata ph Derajat Keasaman (ph) Perlakuan Periode (Minggu ke-) Ulangan ,8 7,3 7,0 7,5 7,0 7,5 A 2 7,0 7,0 6,8 7,5 7,0 7,5 3 7,0 6,9 6,9 7,5 7,5 7,5 Jumlah 20,8 21,2 20,7 22,5 21,5 22,5 Rata-rata 6,9 7,1 6,9 7,5 7,2 7,5 1 7,0 7,2 7,0 8,0 7,5 8,0 B 2 6,8 7,0 7,0 8,0 7,0 8,0 3 7,0 7,2 7,1 8,0 7,5 8,0 Jumlah 20,8 21,4 21,1 24,0 22,0 24,0 Rata-rata 6,9 7,1 7,0 8,0 7,3 8,0 1 7,0 7,4 7,1 7,5 7,0 7,5 C 2 7,1 7,3 7,0 7,5 7,0 7,5 3 7,0 7,2 6,9 7,5 7,0 7,5 Jumlah 21,1 21,9 21,0 22,5 21,0 22,5 Rata-rata 7,0 7,3 7,0 7,5 7,0 7,5 1 7,0 7,2 7,0 7,5 7,5 8,0 D 2 6,8 7,0 7,1 7,5 7,0 8,0 3 7,0 6,9 7,0 7,5 7,5 8,0 Jumlah 20,8 21,1 21,1 22,5 22,0 24,0 Rata-rata 6,93 7,03 7,03 7,5 7,33 8,0 1 6,8 7,0 7,1 8,0 7,5 8,0 E 2 7,0 7,2 6,9 8,0 7,5 8,0 3 7,1 7,3 7,1 8,0 8,0 8,0 Jumlah 20,9 21,5 21,1 24,0 23,0 24,0 Rata-rata 6,9 7,2 7,03 8,0 7,6 8,0 1 7,0 7,0 6,8 8,0 7,5 8,0 F 2 7,1 7,3 7,0 8,0 7,5 8,0 3 7,0 7,2 7,1 8,0 7,0 8,0 Jumlah 21,1 21,5 20,9 24,0 22,0 24,0 Rata-rata 7,0 7,2 7,0 8,0 7,3 8,0
9 67 Data Rata-rata DO (mg/l) Dissolved Oksigen (DO) (mg/l) Perlakuan Ulangan Periode (Minggu ke-) ,0 6,0 7,0 7,8 7,0 6,5 A 2 7,0 6,0 7,0 7,1 7,0 6,4 3 7,0 6,0 7,0 8,3 7,0 6,1 Jumlah 21,0 18,0 21,0 23,0 21,0 19,0 Rata-rata 7,0 6,0 7,0 8,0 7,0 6,3 1 7,0 8,0 7,0 7,7 7,0 5,7 B 2 7,0 8,0 7,0 7,5 7,1 6,3 3 7,0 8,0 7,0 8,1 7,0 6,0 Jumlah 21,0 24,0 21,0 23,2 21,1 18 Rata-rata 7,0 8,0 7,0 8,0 7,0 6,0 1 7,5 5,7 6,3 7,0 7,1 6,5 C 2 7,4 5,7 6,3 7,0 7,0 6,3 3 7,4 5,7 6,3 7,0 7,1 6,0 Jumlah 22,3 17,1 18,9 21,0 21,2 18,8 Rata-rata 7,4 5,7 6,3 7,0 7,1 6,3 1 7,1 8,0 7,0 7,2 6,8 6,3 D 2 7,2 8,0 7,0 7,2 6,7 6,0 3 7,0 8,0 7,0 7,2 6,6 6,3 Jumlah 21,3 24,0 21,0 21,6 20,1 18,6 Rata-rata 7,0 8,0 7,0 7,0 7,0 6,0 1 6,9 5,7 6,3 6,8 7,0 6,7 E 2 6,8 5,7 6,3 7,3 7,3 7,0 3 7,4 5,7 6,3 7,2 6,9 6,4 Jumlah 21,1 17,1 18,9 21,3 21,2 20,1 Rata-rata 7,0 5,7 6,3 7,1 7,1 6,7 1 7,0 6,3 5,6 7,2 6,0 5,0 F 2 7,1 6,3 5,6 7,4 6,7 5,0 3 7,2 6,3 5,6 7,3 6,5 5,6 Jumlah 21,3 18,9 16,8 21,9 19,2 15,6 Rata-rata 7,1 6,3 5,6 7,3 6,4 5,2
10 68 Kondisi Kandungan Oksigen terlarut (mg/l) Selama 24 Jam Pengamatan Pukul Padat tebar Padat tebar Padat tebar Padat tebar Padat tebar Padat tebar 50 DK 50 TK 100 DK 100 TK 150 DK 150 TK ,7 5,0 5,8 5,1 6,0 5, ,0 4,5 3,9 4,4 3,9 4, ,0 5,5 6,3 5,4 6,1 5, ,7 6,7 7,5 7,0 7,4 6, ,4 5,0 5,3 5,0 5,3 5,2
11 69 Data Rata-rata Amonia (mg/l) Amonia (mg/l) Perlakuan Ulangan Periode (Minggu ke-) ,01 0,03 0,03 0,09 0,09 0,17 A 2 0,01 0,03 0,03 0,09 0,09 0,17 3 0,01 0,03 0,03 0,09 0,09 0,17 Jumlah 0,03 0,09 0,09 0,27 0,27 0,51 Rata-rata 0,01 0,03 0,03 0,09 0,09 0,17 1 0,01 0,03 0,17 0,27 0,27 0,27 B 2 0,01 0,03 0,17 0,27 0,27 0,27 3 0,01 0,03 0,17 0,27 0,27 0,27 Jumlah 0,03 0,09 0,51 0,81 0,81 0,81 Rata-rata 0,01 0,03 0,17 0,27 0,27 0,27 1 0,01 0,03 0,27 0,27 0,53 0,53 C 2 0,01 0,03 0,27 0,27 0,53 0,53 3 0,01 0,03 0,27 0,27 0,53 0,53 Jumlah 0,03 0,09 0,81 0,81 1,59 1,59 Rata-rata 0,01 0,03 0,27 0,27 0,53 0,53 1 0,03 0,06 0,27 0,53 0,75 0,75 D 2 0,03 0,06 0,27 0,53 0,75 0,75 3 0,03 0,06 0,27 0,53 0,75 0,75 Jumlah 0,09 0,18 0,81 1,59 2,25 2,25 Rata-rata 0,03 0,06 0,27 0,53 0,75 0,75 1 0,03 0,06 0,53 0,50 0,75 0,53 E 2 0,03 0,06 0,53 0,50 0,75 0,53 3 0,03 0,06 0,53 0,50 0,75 0,53 Jumlah 0,09 0,18 1,59 1,59 2,25 1,59 Rata-rata 0,03 0,06 0,53 0,53 0,75 0,53 1 0,03 0,06 0,53 0,53 0,75 0,75 2 0,03 0,06 0,53 0,53 0,75 0,75 F 3 0,03 0,06 0,53 0,53 0,75 0,75 Jumlah 0,09 0,18 1,59 1,59 2,25 2,25 Rata-rata 0,03 0,06 0,53 0,53 0,75 0,75
12 70 Data Rata-rata Nitrat (mg/l) Nitrat (mg/l) Perlakuan Ulangan Periode (Minggu ke-) A Jumlah Rata-rata B Jumlah Rata-rata C Jumlah Rata-rata D Jumlah Rata-rata E Jumlah Rata-rata F Jumlah Rata-rata
13 71 Data Rata-rata Posfat (mg/l) Posfat (mg/l) Perlakuan Ulangan Periode (Minggu ke-) ,0 2,0 2,0 0,3 2,0 2,0 A 2 2,0 2,0 2,0 0,3 2,0 2,0 3 2,0 2,0 2,0 0,3 2,0 2,0 Jumlah 6,0 6,0 6,0 0,8 6,0 6,0 Rata-rata 2,0 2,0 2,0 0,3 2,0 2,0 1 2,0 2,0 2,0 4,0 4,0 4,0 B 2 2,0 2,0 2,0 4,0 4,0 4,0 3 2,0 2,0 2,0 4,0 4,0 4,0 Jumlah 6,0 6,0 6,0 12,0 12,0 12,0 Rata-rata 2,0 2,0 2,0 4,0 4,0 4,0 1 2,0 2,0 1,0 0,5 2,0 2,0 C 2 2,0 2,0 1,0 0,5 2,0 2,0 3 2,0 2,0 1,0 0,5 2,0 2,0 Jumlah 6,0 6,0 3,0 1,5 6,0 6,0 Rata-rata 2,0 2,0 1,0 0,5 2,0 2,0 1 2,0 2,0 2,0 4,0 4,0 4,0 D 2 2,0 2,0 2,0 4,0 4,0 4,0 3 2,0 2,0 2,0 4,0 4,0 4,0 Jumlah 6,0 6,0 6,0 12,0 12,0 12,0 Rata-rata 2,0 2,0 2,0 4,0 4,0 4,0 1 2,0 2,0 2,0 2,0 2,0 2,0 E 2 2,0 2,0 2,0 2,0 2,0 2,0 3 2,0 2,0 2,0 2,0 2,0 2,0 Jumlah 6,0 6,0 6,0 6,0 6,0 6,0 Rata-rata 2,0 2,0 2,0 2,0 2,0 2,0 1 2,0 2,0 4,0 4,0 4,0 4,0 F 2 2,0 2,0 4,0 4,0 4,0 4,0 3 2,0 2,0 4,0 4,0 4,0 4,0 Jumlah 6,0 6,0 12,0 12,0 12,0 12,0 Rata-rata 2,0 2,0 4,0 4,0 4,0 4,0
14 72 Lampiran 5. Rata-rata bobot ikan (gr) Perlakuan Ulangan Periode (Minggu ke-) ,28 3,47 2,92 5,46 7,57 8,56 A 2 3,17 2,86 3,42 5,03 6,55 7,51 3 2,86 3,95 4,21 4,45 6,56 7,56 Rata-rata 3,10 3,43 3,52 4,98 6,89 7,88 1 3,13 3,99 4,74 6,73 7,40 8,45 B 2 3,33 3,92 4,89 4,68 6,02 7,32 3 2,95 3,35 4,25 5,51 7,03 7,89 Rata-rata 3,14 3,75 4,63 5,64 6,82 7,89 1 3,22 3,54 4,34 4,91 5,02 6,81 C 2 3,01 4,05 4,77 5,05 6,37 6,91 3 3,03 3,18 3,25 4,00 5,08 6,01 Rata-rata 3,09 3,59 4,12 4,65 5,49 6,58 1 3,18 3,74 4,42 6,17 6,89 7,04 D 2 3,75 4,02 6,63 6,90 7,03 7,83 3 3,00 3,21 4,39 5,23 5,90 6,34 Rata-rata 3,31 3,66 5,15 6,10 6,61 7,07 1 2,89 2,80 3,17 4,35 4,89 5,51 E 2 3,03 3,48 2,56 3,90 4,03 4,80 3 2,68 3,15 3,20 3,97 4,30 4,53 Rata-rata 2,87 3,14 2,98 4,07 4,41 4,95 1 3,01 3,65 3,89 6,03 6,70 6,90 2 3,12 3,18 3,98 4,00 4,87 5,11 F 3 2,60 3,13 3,65 4,48 4,92 5,12 Rata-rata 2,91 3,32 3,84 4,84 5,50 5,71
15 73 Lampiran 6. Laju Pertumbuhan Ikan (gram) t Growth Perlakuan Ulangan Wo (g) Wt (g) ln Wo Ln Wt (hari) (g) 1 3,28 8,56 1,19 2, ,20 A 2 3,17 7,51 1,15 2, ,88 3 2,86 7,56 1,05 2, ,24 Rata-rata 3,10 7,88 1,13 2, ,10 1 3,13 8,45 1,14 2, ,31 B 2 3,33 7,32 1,20 1, ,63 3 2,95 7,89 1,08 2, ,28 Rata-rata 3,14 7,89 1,14 2, ,07 1 3,22 6,81 1,17 1, ,50 C 2 3,01 6,91 1,10 1, ,77 3 3,03 6,01 1,11 1, ,28 Rata-rata 3,09 6,58 1,13 1, ,52 1 3,18 7,04 1,16 1, ,65 D 2 3,75 7,83 1,32 2, ,45 3 3,00 6,34 1,10 1, ,49 Rata-rata 3,31 7,07 1,19 1, ,53 1 2,89 5,51 1,06 1, ,15 E 2 3,03 4,80 1,11 1, ,53 3 2,68 4,53 0,99 1, ,75 Rata-rata 2,87 4,95 1,05 1, ,81 1 3,01 6,90 1,10 1, ,77 2 3,12 5,11 1,14 1, ,64 F 3 2,60 5,12 0,96 1, ,26 Rata-rata 2,91 5,70 1,10 1, ,22
16 74 Lampiran 7. Rata-rata Panjang Ikan (cm) Perlakuan A B C D E F Periode (Minggu ke-) Ulangan ,00 7,23 6,97 7,53 8,56 9,34 2 6,05 6,36 6,62 7,26 8,34 8,93 3 6,15 7,14 6,66 7,16 8,54 9,07 Rata-rata 6,4 6,91 6,75 7,32 8,48 9,11 1 6,51 6,87 6,65 8,27 9,03 9,37 2 6,62 6,73 6,80 7,39 8,54 9,02 3 6,11 6,82 6,97 7,76 8,51 9,01 Rata-rata 6,41 6,81 6,81 7,81 8,69 9,13 1 6,36 6,66 6,94 7,31 8,01 8,34 2 6,53 7,16 7,22 7,62 8,03 8,55 3 6,34 6,62 6,94 7,33 8,01 8,84 Rata-rata 6,41 6,81 7,03 7,42 8,01 8,57 1 6,48 6,61 7,74 8,54 9,05 9,28 2 6,53 6,62 7,86 8,52 9,03 9,51 3 6,21 6,42 6,64 7,81 8,81 9,01 Rata-rata 6,40 6,55 7,41 8,29 8,96 9,27 1 6,29 6,30 5,81 6,03 6,71 6,83 2 6,16 6,86 5,86 6,91 7,35 7,84 3 6,03 6,69 6,24 7,27 7,84 8,01 Rata-rata 6,16 6,62 5,97 6,74 7,30 7,56 1 6,16 6,75 6,77 7,87 7,99 8,03 2 6,16 6,65 7,20 7,35 7,85 7,99 3 4,22 4,53 4,79 5,89 6,01 6,27 Rata-rata 5,58 5,98 6,25 7,03 7,28 7,43
17 75 Lampiran 8. Produktivitas Air Rata-rata bobot kangkung (gram) A B C Rata-rata D E F Rata-rata G H I rata-rata 36,18 37,12 37,83 37,04 36,06 36,26 38,37 36,90 38,37 36,50 36,02 36,96 39,40 40,85 41,08 40,44 40,03 42,32 42,23 41,53 42,23 39,53 37,48 39,74 42,31 43,72 45,03 43,69 44,06 46,31 44,71 45,03 44,71 42,71 41,04 42,82 44,21 45,86 47,71 45,93 48,31 49,32 46,17 47,93 46,17 45,86 44,06 45,36 47,31 48,37 49,91 48,53 52,81 53,33 48,13 51,42 48,13 47,83 46,31 47,42 50,10 50,81 52,03 50,98 55,71 57,01 50,15 54,29 50,15 50,21 48,14 49,50 43,25 44,46 45,60 46,16 47,43 44,96 44,96 43,77 42,18 Rata-rata panjang kangkung (cm) A B C Rata-rata D E F Rata-rata G H I 10,00 10,00 10,00 10,00 10,00 10,00 10,00 10,00 10,00 10,00 10,00 10,00 16,36 13,92 17,06 15,78 17,09 15,64 16,03 16,25 15,08 16,02 16,02 15,71 19,34 16,33 21,00 18,89 22,05 18,01 20,31 20,12 18,34 19,03 19,03 18,8 21,33 19,36 25,00 21,90 26,40 22,01 23,71 24,04 21,34 23,01 22,04 22,13 24,30 22,61 28,02 24,98 30,02 26,84 26,71 27,86 24,03 27,16 27,00 26,06 28,15 25,71 32,01 28,62 34,01 30,01 29,67 31,23 27,32 31,34 30,56 29,74 rata-rata Rata-rata jumlah daun (helai) pada tiap perlakuan A B C Rata-rata D E F Rata-rata G H I rata-rata , , , , , , , , , , ,7
18 76 Lampiran 9. Analisis Statistik RAL Faktorial Analisis pengaruh padat penebaran dan keberadaan kangkung terhadap pertumbuhan benih ikan lele sangkuriang Model percobaan ini adalah: dimana: Y ijk = bobot benih ikan lele pada perlakuan padat penebaran ke-i, keberadaan kangkung ke-j, dan ulangan ke-k u = rata-rata bobot ikan lele yang sesungguhnya α i = pengaruh aditif dari padat penebaran ke-i β j = pengaruh aditif dari keberadaan kangkung ke-j (αβ) ij = pengaruh interaksi padat penebaran ke-i dan keberadaan kangkung ke-j ij = pengaruh galat percobaan yang timbul pada padat penebaran ke-i, keberadaan kangkung ke-j dan ulangan ke-k Tabel analisis sidik ragam laju pertumbuhan harian benih lele sangkuriang No Perlakuan Pertumbuhan pada ulangan ke Total Rata-rata A1B1 3,20 2,88 3,24 9,32 3,11 2 A1B2 3,31 2,63 3,28 9,22 3,07 3 A2B1 2,50 2,77 2,88 8,15 2,72 4 A2B2 2, ,49 7,68 2,56 5 A3B1 2,15 1,00 1,75 4,90 1,63 6 A3B2 2,77 1,74 2,66 7,17 2,39 Total 16,58 13,56 16,3 46,44 Perhitungan Analisis Ragam: ( )
19 77 ( ) ( )
20 78 Tabel Analisis Ragam Sumber Ragam db JK KT Fhit Ftab Perlakuan 5 4,416 0,883 Kepadatan 2 3,519 1,760 11,83 3,89 1 0,161 0,161 1,08 4,75 Interaksi Kep- Kang 2 0,737 0,368 2,48 3,89 Galat 12 1,784 0, ,201 Hasil Analisis sidik ragam terlihat bahwa pengaruh padat penebaran (faktor A) berpengaruh secara signifikan terhadap pertumbuhan, sedangkan pengaruh keberadaan kangkung (faktor B) dan interaksi antara padat penebaran dan keberadaan kangkung tidak signifikan terhadap pertumbuhan. Artinya perbedaan padat penebaran berpengaruh terhadap pertumbuhan ikan lele sedangkan ada atau tidak adanya kangkung tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan ikan lele. Model percobaan yang baru ini adalah: dimana: Y ij = bobot benih ikan lele pada padat penebaran ke-i dan ulangan ke-j u = rata-rata bobot benih ikan lele yang sesungguhnya α i = pengaruh aditif dari padat penebaran ke-i ij = pengaruh galat percobaan yang timbul pada padat penebaran ke-i dan ulangan ke-j
21 79 Pada model yang baru unit-unit percobaan yang ditanami kangkung disamakan dengan yang tidak ditanami kangkung dan menjadi ulangan dari perlakuan (padat penebaran). Komponen faktor keberadaan kangkung dan interaksi hilang dan termuat di dalam komonen galat. Pertumbuhan pada ulangan ke Total Ratarata ,20 3,31 2,88 2,63 3,24 3,28 18,54 3,09 2,50 2,65 2,77 2,54 2,88 2,49 15,83 2,64 2,15 2,77 1,00 1,74 1,75 2,66 12,07 2,01 7,85 8,73 6,65 6,91 7,87 8,43 46,44 Perhitungan analisis ragam: ( )
22 80 Tabel Analisis Ragam Sumber Ragam db JK KT Fhit Ftab Kepadatan 2 3,519 1,760 9,84 3,68 Galat 15 2,682 0,179 Total 17 Uji Jarak Berganda Duncan pada taraf 5%: KTG = 0,179 LSR = S x SSR 2 3 SSR 3,01 3,16 LSR 0,520 0,545 Tabel Perbandingan Antara Perlakuan Perlakuan Selisih LSR Tanda (X-C) (X-B) C 2, b B 2,64 0,63-0,52 a A 3,09 1,08 0,45 0,545 a Tabel Hasil Uji Lanjutan dengan Uji Jarak Berganda Duncan Padat Tebar Bobot A (50) 3.09a B (100) 2.64a C (150) 2.01b Menurut uji jarak berganda Duncan padat penebaran benih 150 ekor/m 2 menghasilkan pertumbuhan benih ikan lele yang nyata lebih rendah dibanding padat penebaran 100 ekor/m 2 dan 50 ekor/m 2. Sementara padat penebaran 50 ekor/m 2 dan 100 ekor/m 2 menghasilkan pertumbuhan benih yang tidak berbeda nyata. Jadi, padat penebaran 50 ekor/m 2 dan 100 ekor/m 2 menghasilkan pertumbuhan benih ikan lele paling tinggi. Namun, dalam sistem budidaya intensif, efisiensi tempat budidaya adalah pertimbangan yang sangat penting. Oleh
23 81 karenanya, padat penebaran yang lebih tinggi adalah lebih baik dibanding padat penebaran yang lebih rendah. Disimpulkan bahwa dalam penelitian padat penebaran 100 ekor/m 2 adalah padat penebaran yang optimum. Perlakuan Jumlah Ikan Panjang pada ulangan ke Total Ratarata A 50 2,36 2,88 2,92 2,86 2,4 2,9 16,32 2,72 B 100 1,98 2,02 2,5 2,8 2,98 2,8 15,08 2,51 C 150 0,54 1,68 1,98 1,87 1,83 2,05 9,95 1,66 jumlah 4,88 6,58 7,4 7,53 7,21 7,75 41,35 Perhitungan analisis ragam: ( )
24 82 Tabel Analisis Sidik ragam Sumber ragam db JK KT Fhit Ftab Kepadatan 2 3,801 1,900 10, Galat 15 2,842 0,189 Total 17 6,643 Uji Jarak Berganda Duncan pada taraf 5%: KTG = 0,179 LSR = S x SSR 2 3 SSR 3,01 3,16 LSR 0,535 0,561 Tabel Perbandingan Antara Perlakuan Perlakuan Selisih LSR Tanda (X-C) (X-B) C 1, b B 2,51 0,85-0,53 a A 2,72 1,06 0,20 0,56 a Tabel Hasil Uji Lanjutan dengan Uji Jarak Berganda Duncan Padat Tebar Bobot A (50) 2,72a B (100) 2,51a C (150) 1.66b
25 83 Menurut uji jarak berganda Duncan padat penebaran benih 150 ekor/m 2 menghasilkan pertambuhan panjang benih ikan lele yang nyata lebih rendah dibanding padat penebaran 100 ekor/m 2 dan 50 ekor/m 2. Sementara padat penebaran 50 ekor/m 2 dan 100 ekor/m 2 menghasilkan pertambahan panjang benih yang tidak berbeda nyata. Jadi, padat penebaran 50 ekor/m 2 dan 100 ekor/m 2 menghasilkan pertambahan panjang benih ikan lele paling tinggi. Namun, dalam sistem budidaya intensif, efisiensi tempat budidaya adalah pertimbangan yang sangat penting. Oleh karenanya, padat penebaran yang lebih tinggi adalah lebih baik dibanding padat penebaran yang lebih rendah. Disimpulkan bahwa dalam penelitian padat penebaran 100 ekor/m 2 adalah padat penebaran yang optimum.
26 84 Lampiran 10. Analisis Regresi Pengaruh Padat Penebaran Benih Lele Dumbo Terhadap Bobot Akhir. Regresi Linier Sederhana Model Persamaan : Y = a + bx No X Y X2 X3 X4 Y2 XY X2Y xi yi xiyi , , ,81 90, Jumlah Ratarata 50 50, , , ,09 54, , , , ,12-6, , , , , , , , , , , , ,75-87, , , , ,69-84, , , ,76-188, , , ,10543E , , , ,67 0 7,89492E-16-24,76 b 1 = = -0,015 b 0 = Y b 1 X = 53,609 Persamaan regresi linier Y atas X adalah: Untuk mengetahui apakah model regresi linier sederhana di atas ini tepat dan bisa digunakan maka harus diuji dengan Analisis Ketepatan Model. Analisis Ketepatan Model 1. Faktor Koreksi (FK) = = = 24248,718
27 85 2. Jumlah Kuadrat Total (JKT) = Y ij 2 FK = 24315, ,718 = 66, Jumlah Kuadrat Regresi (JKR) = b 1 xiyi = -0,0148x -222 = 3, Jumlah Kuadrat Galat = JKT JKR = 66,339-3,286 = 63, Jumlah Kuadrat Galat murni (JKGm) Pada pengulangan t (-50) = (Y1 2 + Y2 2 + Y3 2 ) (Y1+Y2+Y3) 2 /3 =1,906 Pada pengulangan t (0) = (Y4 2 + Y5 2 + Y6 2 ) (Y4+Y5+Y6) 2 /3= 8,371 Pada pengulangan t (50) = (Y7 2 + Y8 2 + Y9 2 ) (Y7+Y8+Y9) 2 /3= 2, DBG murni = 6 JKG murni = 13, JKsdm = JKG JKGm = 63,053 13,053 = 50, DBsdm = 1 Tabel Analisis Ragam Untuk Model Regresi Linier Sederhana Sumber Ragam DB JK KT Fh Ftabel 0,05% R (b1 b0) 1 3,286 3,286 0,364 5,591 Galat 7 63,053 9,008 SDM ,983* 5,987 Galat murni 6 13,053 2,176 Total 8 66,339 *) Keterangan : Fh regresi<f tabel dan Fh sdm > F tabel (pada taraf 0,05), maka analisis regresi linier tidak tepat untuk menyatakan hubungan padat tebar dengan pertambahan bobot kangkung. Analisis regresi dilanjutkan dengan metode KUADRATIK (Lengkung).
28 86 Regresi Kuadratik Model Persamaan : Y = a + bx + cx 2 Y = an + b X + c X 2 467,160 = 9a + 900b c... (1) XY = a X + b X 2 + c X = 900a b c... (2) X 2 Y = a X 2 + b X 3 + c X = a b c. (3) Setelah diselesaikan dengan menggunakan metode subtitusi dan eliminasi, diperoleh nilai : a =36,720; b = 0,385 ; c = -0,002 *) Persamaan regresi kuadratik Y atas X adalah ; Y =36,72+ 0,385x 0,002x 2 *) Nilai padat tebar optimum yang menghasilkan bobot kangkung tertinggi diperoleh dari turunan di atas, yaitu : X = b + 2cX Y 0 = 0, (-0,002)X X = 96 ekor /m 2 (Nilai padat tebar optimum) Y = 36,72 + 0,385 (96) 0,002 (96) 2 Y = 36, ,96 18,432 Y = 58,248 gram (Bobot maksimum kangkung) Perhitungan Analisis Sidik Ragam 1. Faktor Koreksi (FK) = = = 24248, Jumlah Kuadrat Total (JKT) = Y ij 2 FK = 24315, ,718 = 66,339
29 87 3. Jumlah Kuadrat Regresi (b 1,b 2,b 3 ) = a Y + b XY + c X 2 Y FK = (36,72)(467,160) + (0,385)( 46494) + (-0,002)( ) 24248,718 = 53, Jumlah Kuadrat Galat (JKG) = JKT JKR = 66,339 53,286 = 13, Jumlah Kuadrat Galat murni (JKGm) Pada pengulangan t (-50) = (Y1 2 + Y2 2 + Y3 2 ) (Y1+Y2+Y3) 2 /3 = 1,906 Pada pengulangan t (0) = (Y4 2 + Y5 2 + Y6 2 ) (Y4+Y5+Y6) 2 /3= 8,371 Pada pengulangan t (50) = (Y7 2 + Y8 2 + Y9 2 ) (Y7+Y8+Y9) 2 /3= 2,776 JKG murni = 13, DBG murni = 6 7. JKsdm = JKG JKGm = 13,053-13,053 = 0 8. DBsdm = 0 Tabel Analisis Ragam Untuk Model Regresi Kuadratik Sumber Ragam DB JK KT Fh Ftabel 0,05% R (b 1,b 2,b 3 ) 2 53,286 26,286 12,246 5,143 Galat 6 13,053 2,176 SDM 0 0 Galat murni 6 13,053 2,176 Total 8 66,339 *) Keterangan : Fh regresi>f tabel dan tidak ada simpangan model, maka analisis regresi kuadratik tepat untuk menyatakan hubungan berbagai padat penebaran benih lele sangkuriang dengan bobot kangkung. Tidak adanya simpangan dari model (SDM) ini lebih baik daripada Fh SDM<F tabel. Koefisien determinasi (R 2 ) = JKR JKT = 53,286 66,339 = 0,8032 * Pengaruh Padat Penebaran terhadap Bobot Akhir adalah 80,32 %
Lampiran 1. Perhitungan Kelangsungan Hidup Benih Ikan Koi Pada Penelitian Pendahuluan.
Lampiran 1. Perhitungan Kelangsungan Hidup Benih Ikan Koi Pada Penelitian Pendahuluan. Perlakuan N0 Nt SR% A (0,1 ml/l) 10 2 20 B (0,3 ml/l) C (0,5 ml/l) D (0,7 ml/l) E (0,9 ml/l) F (1,1 ml/l) G (1,3 ml/l)
Lebih terperinciLampiran 1. Tata Letak Wadah Penelitian
LAMPIRAN 40 Lampiran 1. Tata Letak Wadah Penelitian Keterangan : A B C D = Perlakuan konsentrasi larutan teh 0 gr/l = Perlakuan konsentrasi larutan teh 4 gr/l = Perlakuan konsentrasi larutan teh 6 gr/l
Lebih terperinciLampiran 1. Tata Letak Wadah Penelitian
38 Lampiran. Tata Letak Wadah Penelitian A2 B3 C E A D2 E3 A3 B C3 B2 Stok A D Stok B C2 Stok C D3 Stok D E2 Stok E Keterangan : A, B, C, D, dan E = Perlakuan, 2 dan 3 = Ulangan 39 Lampiran 2. Tahap-tahap
Lebih terperinciLampiran 1. Fase Perkembangan Embrio Telur Ikan Nilem
LAMPIRAN 46 Lampiran 1. Fase Perkembangan Embrio Telur Ikan Nilem Waktu Gambar Keterangan 6 April 2013 Cleavage 19.00 6 April 2013 21.00 Morula 6 April 2013 22.00 Blastula 6 April 2013 23.00 Grastula 47
Lebih terperinciLampiran 1. Tata Letak Wadah Penelitian
Lampiran 1. Tata Letak Wadah Penelitian Keterangan : A = Artemia sp. 100% dan kuning telur bebek 0% (kontrol) B = Artemia sp. 75% dan kuning telur bebek 25% C = Artemia sp. 50% dan kuning telur bebek 50%
Lebih terperinciBAB III BAHAN DAN METODE
BAB III BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian dilaksanakan pada Bulan April 2013 hingga Mei 2013 bertempat di laboratorium budidaya perikanan Ciparanje Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan UNPAD.
Lebih terperinciLampiran 1. Perhitungan Kebutuhan Molase Perhitungan untuk molase adalah sebagai berikut :
LAMPIRAN Lampiran 1. Perhitungan Kebutuhan Molase Perhitungan untuk molase adalah sebagai berikut : CH = N %C x E /(C /N) Keterangan : CH :Jumlah karbon yang harus ditambah. N :Degradasi residu N oleh
Lebih terperinciTata letak percobaan secara acak selama penelitian adalah sebagai berikut : D2 B1 D3 B3 B2 E3 C2 C3 A2 D1 A3 E2
LAMPIRAN 34 35 Lampiran 1. Tata Letak Perlakuan Tata letak percobaan secara acak selama penelitian adalah sebagai berikut : D2 B1 D3 B3 B2 E3 C2 C3 A2 D1 A3 E2 A1 E1 C1 Keterangan : A = Kontrol/Tanpa Pemberian
Lebih terperinciLampiran 1. Alat dan Bahan yang Digunakan Selama Penelitian. Timbangan Duduk
Lampiran 1. Alat dan Bahan yang Digunakan Selama Penelitian Akuarium Salinometer Timbangan Duduk Timbangan Digital Alat Sipon DO meter dan ph meter Pipet Tetes Penggaris 39 40 DO meter ph meter Botol Sampling
Lebih terperinciLampiran 1. Tata Letak Akuarium
Lampiran 1. Tata Letak Akuarium B 1 D 1 C 3 B 2 B 3 A 2 D 2 C 2 C 1 A 3 A 1 D 3 Keterangan : A 1 A 3 = kontrol / pakan tanpa pemberian probiotik. B 1 B 3 = pakan dengan penambahan probiotik 5 ml/kg pakan.
Lebih terperincir = =
Lampiran 1. Bobot Edible Ayam Kampung Super Ulangan Perlakuan R-0 R-1 R-2 R-3 R-4......g... 1 237.2 345.8 392 440.5 390 2 290.4 373.1 449.2 482.6 473 3 358.8 395.9 463.2 517.1 534.7 4 363.8 421.5 564.7
Lebih terperinciLampiran 1. Peta lokasi penelitian
Lampiran 1. Peta lokasi penelitian Lampiran. Alat yang digunakan dalam penelitian Termometer ph meter Hand Refractometer DO meter Timbangan Penggaris DR/890 Colorimeter Botol sampel Lampiran. Rancangan
Lebih terperinciKeterangan : A = Berat Cawan Alumunium B = Berat cawan alumunium + sampel sebelum dioven C = Berat cawan alumunium + sampel setelah dioven
42 Lampiran 1. Prosedur Penentuan Kadar Bahan Kering Alat : 1. Oven listrik 2. Timbangan analitik 3. Cawan Alumunium 4. Eksikator/Desikator 5. Tang Penjepit Cara Kerja : 1. Cawan alumunium dikeringkan
Lebih terperinciLampiran 1. Prosedur Pengambilan Sampel dan Data. kemudian dipanaskan dalam oven pada suhu 105 o C selama 12 jam untuk
LAMPIRAN 40 41 Lampiran 1. Prosedur Pengambilan Sampel dan Data a. Kadar Lemak 1. Menimbang 5 gram sampel dan dibungkus dengan kertas saring bebas lemak, kemudian dipanaskan dalam oven pada suhu 105 o
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan September sampai dengan bulan Nopember
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan pada bulan September sampai dengan bulan Nopember 2011, bertempat di laboratorium ikan Clownfish Balai Besar Pengembangan
Lebih terperinciBAB III BAHAN DAN METODE
BAB III BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Akuakultur Jurusan Perikanan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran. Penelitian dilaksanakan
Lebih terperinciLampiran 1. Proses Kultur Cair Bacillus sp. yang Akan Digunakan Dalam Pakan. Alat dan Bahan yang Digunakan. Proses Pengambilan Bakteri
LAMPIRAN 40 41 Lampiran 1. Proses Kultur Cair Bacillus sp. yang Akan Digunakan Dalam Pakan Alat dan Bahan yang Digunakan Proses Pengambilan Bakteri Proses inokulasi bakteri ke media cair MRS Broth 42 Lampiran
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat Dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Hatchery Ciparanje dan Laboratorium Akuakultur Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran. Penelitian
Lebih terperinciUJI F Tabel transformasi arcsin data kelangsungan hidup larva ikan nilem. Perlakuan Ulangan Jumlah Kuadrat Perlakuan (JKP) =
LAMPIRAN 40 Lampiran 1. Analisis Data Menggunakan Uji F dan Uji Lanjut Duncan untuk efektifitas nauplii Artemia yang diperkaya dengan susu bubuk afkir sebagai pakan terhadap kelangsungan hidup larva Nilem.
Lebih terperinciLampiran 1. Tata Letak Wadah Perlakuan
LAMPIRAN 39 40 Lampiran 1. Tata Letak Wadah Perlakuan Perlakuan B Perlakuan C B 3 B 1 C 4 C 3 B 4 B 2 C 2 C 1 Perlakuan D Perlakuan E D 1 D 2 E 1 E 4 D 4 D 3 E 3 E 2 Perlakuan A A 2 A 3 A 1 A 4 41 Lampiran
Lebih terperinciBAB III BAHAN DAN METODE
BAB III BAHAN DAN METODE 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan dari bulan April 2013 sampai dengan Mei 2013 di Laboratorium Nutrisi Ikan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Padjadjaran,
Lebih terperinciOLEH : WIJAYA. FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI CIREBON 2009
PERANCANGAN PERCOBAAN OLEH : WIJAYA email : zeamays_hibrida@yahoo.com FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI CIREBON 2009 I. ANALISIS REGRESI 1. 2. Regresi Linear : Regresi Linear Sederhana
Lebih terperinciM 1 P 0.1 M 1 P 2.3 M 0 P 3.2 M 1 P 1.3 M 1 P 3.1
44 Lampiran 1. Tataletak Percobaan Penelitian U S M 0 P 0.2 M 1 P 1.3 M 1 P 0.2 M 0 P 3.1 M 0 P 2.3 M 1 P 2.3 M 0 P 2.1 M 1 P 3.3 M 1 P 3.1 M 1 P 1.2 M 1 P 1.1 M 0 P 3.3 M 0 P 0.3 M 0 P 1.1 M 1 P 0.3 M
Lebih terperinciLampiran 1. Bagan Alir Uji Fitokimia. a. Uji Alkaloid
LAMPIRAN 58 59 Lampiran 1. Bagan Alir Uji Fitokimia a. Uji Alkaloid Sampel Daun Enhalus acoroides - Ditimbang sebanyak 1 gram - Dilarutkan dengan amonia (NH₄OH 10%) sampai terendam kemudian ditambahkan
Lebih terperinciII. METODOLOGI 2.1 Waktu dan Tempat 2.2 Tahap Penelitian 2.3 Alat dan Bahan Alat dan Bahan untuk Penentuan Kemampuan Puasa Ikan
II. METODOLOGI 2.1 Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei-Agustus 2010. Lokasi penelitian bertempat di Laboratorium Basah bagian Lingkungan. Departemen Budidaya Perairan. Fakultas
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada tanggal 26 Maret - 25 April 2012 di Laboratorium
III. METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilakukan pada tanggal 26 Maret - 25 April 2012 di Laboratorium Basah Jurusan Budidaya Perairan Fakultas Pertanian Universitas Lampung.
Lebih terperinciBAB III BAHAN DAN METODE
BAB III BAHAN DAN METODE 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan pada tanggal 23 Februari sampai 11 Maret 2013, di Laboratorium Akuakultur dan untuk pengamatan selama endogenous
Lebih terperinciLampiran 1. Proses Fermentasi Substrat Padat Tepung Kulit Ubi Kayu
LAMPIRAN 45 44 Lampiran 1. Proses Fermentasi Substrat Padat Tepung Kulit Ubi Kayu Tepung Kulit Ubi Kayu + air Dengan perbandingan 1 : 2 Dikukus ± 30 menit Didinginkan dan diinokulasi dengan menggunakan
Lebih terperinciIII BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ternak yang menjadi percobaan yaitu puyuh jepang (Coturnix-coturnix
16 III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1. Bahan dan Objek Penelitian 3.1.1. Ternak Percobaan Ternak yang menjadi percobaan yaitu puyuh jepang (Coturnix-coturnix japonica) sebanyak 80 ekor berumur 5-6 minggu
Lebih terperinci3. METODE PENELITIAN
3. METODE PENELITIAN 3.1. Rancangan Penelitian Kegiatan penelitian berupa percobaan di laboratorium yang terdiri dari dua tahap, yaitu tahap pendahuluan dan utama. Penelitian pendahuluan bertujuan untuk
Lebih terperinciPengacakan dan Tata Letak
Pengacakan dan Tata Letak 26 Pengacakan dan Tata Letak Pengacakan bisa dengan menggunakan Daftar Angka Acak, Undian, atau dengan perangkat komputer (bisa dilihat kembali pada pembahasan RAL/RAK/RBSL satu
Lebih terperinciLampiran 1a. Pengenceran konsentrasi bakteri dalam biakan murni dengan teknik pengenceran berseri
Lampiran 1a. Pengenceran konsentrasi bakteri dalam biakan murni dengan teknik pengenceran berseri A 2 lup biakan bakteri padat Inkubasi+shaker (suhu kamar, 18-24 jam) a b b b 0.1 ml 0.1 ml 0.1ml 1:10-1
Lebih terperinciLampiran 1. Analisis pengaruh peningkatan kepadatan terhadap tingkat kelangsungan hidup (survival rate) benih ikan nilem
LAMPIRAN 32 Lampiran 1. Analisis pengaruh peningkatan kepadatan terhadap tingkat kelangsungan hidup (survival rate) benih ikan nilem Sumber Keragaman JK DB KT F-hit Sig. Perlakuan 5,662 2 2,831 1,469 0,302
Lebih terperinciBAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN
BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian dilakukan pada bulan Januari 2013 hingga Maret 2013 bertempat di Panti Pembenihan, Komplek Kolam Percobaan Ciparanje Fakultas
Lebih terperinciPERANCANGAN PERCOBAAN
PERANCANGAN PERCOBAAN OLEH : WIJAYA FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI CIREBON 2011 PERCOBAAN FAKTORIAL PERCOBAAN UNTUK MENGETAHUI PENGARUH BEBERAPA FAKTOR TERHADAP VARIABEL RESPON TUJUAN
Lebih terperinciLampiran 1. Prosedur Kerja Mesin AAS
49 Lampiran 1. Prosedur Kerja Mesin AAS Prinsip Kerja berdasarkan penguapan larutan sampel. kemudian logam berat yang terkandung di dalamnya diubah menjadi atom bebas. Atom tersebut mengabsorbsi radiasi
Lebih terperinciLampiran 1. Pengukuran Konsentrasi Logam Sebenarnya
LAMPIRAN 55 Lampiran 1. Pengukuran Konsentrasi Logam Sebenarnya Pengukuran konsentrasi logam berat dengan menggunakan AAS (Atomic Absorption Spectrofotometry) menurut Siaka (2008) dapat dihitung menggunakan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 03 Februari sampai dengan 17
III. METODE PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 03 Februari sampai dengan 17 Maret 2014, bertempat di Laboratorium Budidaya Perikanan Program Studi Budidaya Perairan
Lebih terperinciBAB III BAHAN DAN METODE
BAB III BAHAN DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di Hatchery Ciparanje Fakultas Perikanan Dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran. Waktu pelaksanaan dimulai dari bulan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan dari bulan Juli hingga Agustus 2011 yang bertempat di
III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan dari bulan Juli hingga Agustus 2011 yang bertempat di Balai Benih Ikan Hias (BBIH) Natar, Lampung Selatan. B. Alat dan Bahan
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE PENELITIAN
3 II. BAHAN DAN METODE PENELITIAN 2.1 Waktu dan Tempat Penelitian dilaksanakan pada bulan Mei 2011 bertempat di Laboratorium Teknik Produksi dan Manajemen Akuakultur, pengambilan data penunjang dilaksanakan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan selama dua bulan pada bulan September-Oktober 2013,
22 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan selama dua bulan pada bulan September-Oktober 2013, bertempat di Laboratorium Program Studi Budidaya Perairan Fakultas
Lebih terperinciIII. MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan selama 6 bulan dimulai bulan April
III. MATERI DAN METODE 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan selama 6 bulan dimulai bulan April September 2014 di Laboratorium Ilmu Nutrisi dan Kimia Fakultas Pertanian dan
Lebih terperinciII. BAHAN DAN METODE 2.1 Bahan Penelitian Jenis nutrien Kandungan (%) 2.2 Metode Penelitian Rancangan Penelitian
II. BAHAN DAN METODE 2.1 Bahan Penelitian Ikan nilem yang digunakan berasal dari Cijeruk. Pada penelitian ini digunakan ikan nilem berumur 4 minggu sebanyak 3.150 ekor dengan ukuran panjang 5,65 ± 0,62
Lebih terperinciIII. MATERI DAN METODE. Penelitian ini dileksanakan dari bulan Juni sampai September 2013, lahan
III. MATERI DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian ini dileksanakan dari bulan Juni sampai September 2013, lahan percobaan Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif
Lebih terperinciII. BAHAN DAN METODE
II. BAHAN DAN METODE 2.1 Waktu dan Tempat Penelitian dilaksanakan bulan Agustus sampai September 2011, di Instalasi Riset Lingkungan Perikanan Budidaya dan Toksikologi, Cibalagung, Bogor. Analisis kualitas
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada 2 Oktober sampai 10 November 2014,
III. METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada 2 Oktober sampai 10 November 2014, bertempat di Laboratorium Budidaya Perikanan, Jurusan Budidaya Perairan Universitas
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari sampai dengan Maret 2014 di
III. METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari sampai dengan Maret 2014 di Laboratorium Jurusan Budidaya Perairan Universitas Lampung. Analisis proksimat
Lebih terperinciIII. MATERI DAN METODE
III. MATERI DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di lahan percobaan Fakultas Pertanian dan Peternakan Unversitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau, Kelurahan Simpang
Lebih terperinciIII BAHAN DAN METODE PENELITIAN. dari kawasan Universitas Padjadjaran sebanyak 100 kg bahan kering dan untuk
16 III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 2.1 Bahan Penelitian 2.1.1 Rumput Brachiaria humidicola Rumput Brachiaria humidicola yang digunakan pada penelitian ini didapat dari kawasan Universitas Padjadjaran sebanyak
Lebih terperinciIII. MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan di lahan percobaan Fakultas Pertanian dan
III. MATERI DAN METODE 1.1. Tempat dan waktu Penelitian ini telah dilaksanakan di lahan percobaan Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau Pekanbaru, penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Balai Riset Ikan Hias Depok. Penelitian berlangsung pada tanggal 15 Agustus hingga 5 Oktober 2012. Penelitian diawali
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE
12 III. BAHAN DAN METODE 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli 2009 sampai dengan bulan September 2009 bertempat di Laboratorium Sistem Produksi dan Manajemen Akuakultur, Departemen
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian telah dilakukan selama 2 bulan pada bulan Februari-April 2015,
III. METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian telah dilakukan selama 2 bulan pada bulan Februari-April 2015, bertempat di Laboratorium Perikanan Jurusan Budidaya Perairan Fakultas Pertanian
Lebih terperinciII. METODE PENELITIAN. Penelitian telah dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan Agustus
II. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian telah dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan Agustus 2013 di Laboratorium Budidaya Perikanan Program Studi Budidaya Perairan, Fakultas Pertanian,
Lebih terperinciI. MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan di lahan percobaan Fakultas Pertanian
I. MATERI DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian ini telah dilaksanakan di lahan percobaan Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau Pekanbaru, pada bulan
Lebih terperinciIII. MATERI DAN METODE. Hortikultura yang beralamat di Jl. Kaharudin Nasution KM 10, Padang Marpoyan
III. MATERI DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di Dinas Tanaman Pangan, Balai Benih Induk Hortikultura yang beralamat di Jl. Kaharudin Nasution KM 10, Padang Marpoyan Pekanbaru,
Lebih terperinciPercobaan Rancangan Petak Terbagi dalam RAKL
Percobaan Rancangan Petak Terbagi dalam RAKL Kuliah 12 Perancangan Percobaan (STK 222) rahmaanisa@apps.ipb.ac.id Review Kapan rancangan split-plot digunakan? Apakah perbedaan split-plot dibandingkan dengan
Lebih terperinciIII. MATERI DAN METODE. Pelaksanaan pembuatan silase dilakukan di Desa Tuah Karya Ujung Kecamatan
III. MATERI DAN METODE 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Januari sampai Februari 2015. Pelaksanaan pembuatan silase dilakukan di Desa Tuah Karya Ujung Kecamatan
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE PENELITIAN. diperoleh dari sawah dengan spesies Pomacea canaliculata Lamarck. Keong mas
III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek dan Bahan Penelitian 3.1.1 Keong Mas Keong mas yang digunakan dalam penelitian adalah keong mas yang diperoleh dari sawah dengan spesies Pomacea canaliculata Lamarck.
Lebih terperinciIII. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Budidaya Perairan Fakultas
III. METODELOGI PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Budidaya Perairan Fakultas Pertanian Universitas Lampung pada bulan April - Juni 2014. 3.2. Alat dan Bahan 3.2.1.
Lebih terperinciPERANCANGAN PERCOBAAN
PERANCANGAN PERCOBAAN OLEH : WIJAYA FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI CIREBON 2009 SPLIT PLOT Tepat digunakan pada percobaan faktorial jika pengaruh salah satu faktor sudah bisa diprediksi
Lebih terperinciPERANCANGAN PERCOBAAN
PERANCANGAN PERCOBAAN OLEH : WIJAYA FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI CIREBON 2011 SPLIT PLOT Tepat digunakan pada percobaan faktorial jika pengaruh salah satu faktor sudah bisa diprediksi
Lebih terperinciBAB 4. METODE PENELITIAN
BAB 4. METODE PENELITIAN 4.1. Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan selama sembilan bulan dari bulan Maret sampai September 2014 di Laboratorium UPT Kolam Pembenihan, Fakultas Perikanan dan Ilmu
Lebih terperinciContoh RAK Faktorial
68 (1) Olah Tanah Pupuk Kelompok (K) Grand Total (A) Organik (B) 1 2 3 AB 1 0 154 151 165 470 10 166 166 160 492 20 177 178 176 531 30 193 189 200 582 2 0 143 147 139 429 10 149 156 171 476 20 160 164
Lebih terperinciBAB III BAHAN DAN METODE
BAB III BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di Hatchery Ciparanje Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran pada bulan April sampai Mei 2013. Tahapan yang
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli hingga September 2013 bertempat di
15 III. METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli hingga September 2013 bertempat di Jurusan Budidaya Perairan Fakultas Pertanian Universitas Lampung.
Lebih terperinciII. BAHAN DAN METODE
II. BAHAN DAN METODE 2.1 Prosedur Penelitian 2.1.1 Pembuatan Media Pembuatan air bersalinitas 4 menggunakan air laut bersalinitas 32. Penghitungan dilakukan dengan menggunakan rumus pengenceran sebagai
Lebih terperinciIII BAHAN/OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Ternak yang digunakan dalam penelitian, yaitu 20 ekor Domba Priangan
20 III BAHAN/OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Bahan/Objek Penelitian 3.1.1 Ternak Percobaan Ternak yang digunakan dalam penelitian, yaitu 20 ekor Domba Priangan jantan dengan kisaran umur 12-14 bulan dan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada Mei sampai Juli 2014, di Laboratorium Budidaya
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian dilaksanakan pada Mei sampai Juli 2014, di Laboratorium Budidaya Perikanan Bagian Genetika dan Pemuliaan Ikan Fakultas Pertanian Universitas Lampung.
Lebih terperinciIII. MATERI DAN METODE. Laboratorium Agronomi. Waktu penelitian dilakaukan selama ± 4 bulan dimulai
III. MATERI DAN METODE 1.1. Tempat dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di lahan Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Pekanbaru Riau Jl. H.R. Soebrantas No.155
Lebih terperinciHAK CIPTA DILINDUNGI UNDANG-UNDANG
IV. BAHAN DAN METODE PENELITIAN 4.1. Waktu dan Tempat Percobaan Percobaan pendahuluan dilaksanakan pada bulan November 2011-Februari 2012. Penelitian utama akan dilaksanakan pada bulan Mei 2012. Penelitian
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN 3.1. Waktu dan Lokasi Penelitian 3.2. Pelaksanaan Penelitian Penentuan stasiun
15 3. METODE PENELITIAN 3.1. Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian dilaksanakan pada bulan Mei Agustus 2011 di Danau Lido, Bogor, Jawa Barat. Danau Lido terletak pada koordinat posisi 106 48 26-106 48
Lebih terperinciTij FK = = = = p.r 3 x 6 18 JK(G) = JK(T) JK(P) = ,50 = ,50
52 Berdasarkan data bobot hidup pada Tabel 2 diperoleh perhitungan analisis ragam sebagai berikut : Tij 2 25.175 633.780.625 FK = = = = 35.210.035 p.r 3 x 6 18 JK(T) = Ʃ (Yij 2 ) FK = (1.425 2 + 1.400
Lebih terperinciBAB III BAHAN DAN METODE
BAB III BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di LaboratoriumPembenihan Ikan Ciparanje, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran pada bulan Maret sampai
Lebih terperinciIII BAHAN DAN METODE PENELITIAN. ayam broiler berumur hari dengan bobot badan 1,0-1,3 kg. berasal dari pedagang sayur pasar Cileunyi.
1 III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1. Bahan dan Peralatan Penelitian 3.1.1. Bahan Penelitian 1. Karkas ayam broiler yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari ayam broiler berumur 23-28 hari dengan
Lebih terperinciGambar 3. Skema akuarium dengan sistem kanal (a) akuarium berkanal (b) akuarium tanpa sekat
10 3. METODE PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilakukan di Laboratorium Riset Plankton, Bagian Produktivitas dan Lingkungan Perairan, Departemen Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas
Lebih terperinciBAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN
BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan pada April 2013 sampai dengan Mei 2013 di laboratorium Nutrisi Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas
Lebih terperinciIII. MATERI DAN METODE
III. MATERI DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian ini bertempat dilahan percobaan Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau, Jl. H. R. Soebrantas KM. 15
Lebih terperinciMATERI DAN METODE di Laboratorium Teknologi Pasca Panen, Ilmu Nutrisi dan Kimia Fakultas
III. MATERI DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian ini sudah dilaksanakan pada bulan Oktober sampai November 2014 di Laboratorium Teknologi Pasca Panen, Ilmu Nutrisi dan Kimia Fakultas Pertanian dan
Lebih terperinciII. METODOLOGI 2.1 Persiapan Wadah dan Ikan Uji 2.2 Persiapan Pakan Uji
II. METODOLOGI 2.1 Persiapan Wadah dan Ikan Uji Wadah yang digunakan dalam penelitian ini adalah bak terpal dengan ukuran 2 m x1m x 0,5 m sebanyak 12 buah (Lampiran 2). Sebelum digunakan, bak terpal dicuci
Lebih terperinciIII BAHAN DAN METODE. dan masing-masing unit percobaan adalah lima ekor puyuh betina fase produksi.
16 III BAHAN DAN METODE 3.1 Bahan dan Alat Penelitian 3.1.1 Ternak Percobaan Penelitian ini menggunakan puyuh betina fase produksi yang dipelihara pada umur 8 minggu sebanyak 100 ekor. Puyuh dimasukkan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan Oktober - Desember 2009, di Balai Besar
III. METODE PENELITIAN A. Waktu Dan Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan pada bulan Oktober - Desember 2009, di Balai Besar Pengembangan Budidaya Laut (BBPBL) Hanura Kecamatan Padang Cermin Kabupaten
Lebih terperinciBAB III BAHAN DAN METODE
BAB III BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Akuakultur Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Padjadjaran, Jatinangor Sumedang, Jawa Barat. Penelitian
Lebih terperinciBAB III BAHAN DAN METODE
BAB III BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian ini telah dilaksanakan di Laboratorium Akuakultur Gedung IV Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran pada bulan April hingga
Lebih terperinciII. BAHAN DAN METODE 2.1 Rancangan Percobaan 2.2 Prosedur Kerja Persiapan Wadah Ukuran dan Padat Tebar
II. BAHAN DAN METODE 2.1 Rancangan Percobaan Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan dua perlakuan dan masing-masing menggunakan delapan ulangan, yaitu : 1) Perlakuan A dengan warna
Lebih terperinciIII. MATERI DAN METODE. No. 155 KM. 15 Simpang Baru Panam Kecamatan Tampan Pekanbaru, dari bulan
III. MATERI DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini telah dilakukan di Lahan Pertanian Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau Jl. H.R Soebrantas
Lebih terperinciII. BAHAN DAN METODE 2.1 Alat dan Bahan 2.2 Tahap Penelitian
II. BAHAN DAN METODE 2.1 Alat dan Bahan Alat yang digunakan adalah akuarium dengan dimensi 50 x 30 x 30 cm 3 untuk wadah pemeliharaan ikan, DO-meter, termometer, ph-meter, lakban, stoples bervolume 3 L,
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. : Nilai pengamatan perlakuan ke-i, ulangan ke-j : Rata-rata umum : Pengaruh perlakuan ke-i. τ i
13 METODE PENELITIAN Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Lab. KESDA provinsi DKI Jakarta (analisis kandungan senyawa aktif, Pimpinella alpina), Lab. Percobaan Babakan FPIK (pemeliharaan
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE 1.1. Tempat dan Waktu 1.2. Bahan dan Alat 1.3. Metode Penelitian
BAHAN DAN METODE 1.1. Tempat dan Waktu Penelitian ini dilakukan dilahan percobaanfakultaspertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau,Jl.H.R. Soebrantas KM. 15 Panam, Pekanbaru.
Lebih terperinciIII. MATERI DAN METODE. Agronomi Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan
III. MATERI DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di lahan percobaan dan Laboratorium Agronomi Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau,
Lebih terperinciIII. MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan dilahan percobaan Fakultas Pertanian dan
III. MATERI DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan dilahan percobaan Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau selama 4 bulan di mulai dari
Lebih terperinciMATERI DAN METODE. dilaksanakan di lahan percobaan dan Laboratorium. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah benih pakcoy (deskripsi
III. MATERI DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di lahan percobaan dan Laboratorium Agronomi Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau,
Lebih terperinciIII BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Bahan pakan yang digunakan dalam penelitian adalah biji sorgum
9 III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Materi Penelitian.. Bahan Penelitian a. Biji Sorgum (Sorghum bicolor) Bahan pakan yang digunakan dalam penelitian adalah biji sorgum sebanyak 5 kg dengan umur panen yang
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN APLIKASI DAN PERCOBAAN METODA RESPONS PERMUKAAN
30 BAB III PERANCANGAN APLIKASI DAN PERCOBAAN METODA RESPONS PERMUKAAN 3.1 Perancangan Aplikasi 3.1.1 Gambaran Umum Perancangan Model program aplikasi yang dirancang akan digambarkan dengan menggunakan
Lebih terperinciIII BAHAN DAN METODE PENELITIAN
15 III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1. Bahan Penelitian 3.1.1. Ternak Penelitian Ternak percobaan yang digunakan adalah ayam broiler yang telah dipelihara selama 2 minggu sebanyak 100 ekor dengan rataan
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE. Jamur yang terletak di Jalan Garuda Sakti KM. 2 Jalan Perumahan UNRI. Kelurahan Simpang Baru Kecamatan Tampan Pekanbaru.
III. BAHAN DAN METODE 1.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan AprilAgustus 2013, di Rumah Jamur yang terletak di Jalan Garuda Sakti KM. 2 Jalan Perumahan UNRI Kelurahan
Lebih terperinciIII. MATERI DAN METODE
III. MATERI DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian ini telah dilaksanakan di Laboratorium Agronomi dan lahan percobaan Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ayam yang digunakan adalah broiler strain cobb sebanyak 200 ekor yang
21 III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Bahan Penelitian 3.1.1 Ayam Broiler Ayam yang digunakan adalah broiler strain cobb sebanyak 200 ekor yang memiliki bobot badan 750 ± 50 gram pada umur 18 hari yang
Lebih terperinciLampiran 1. Tingkat Kelangsungan Hidup (SR) Data SR Setiap Perlakuan Selama Pemeliharaan
LAMPIRAN Lampiran 1. Tingkat Kelangsungan Hidup (SR) Data SR Setiap Perlakuan Selama Pemeliharaan Ulangan Perlakuan 0 menit 2 menit 4 menit 6 menit 1 100 91,67 100 100 2 100 100 100 91,67 3 100 91,67 100
Lebih terperinci