Parameter Satuan Alat Sumber Fisika : Suhu

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Parameter Satuan Alat Sumber Fisika : Suhu"

Transkripsi

1 LAMPIRAN 59

2 60 Lampiran 1. Metode Pengukuran Kualitas Air Parameter Satuan Alat Sumber Fisika : Suhu o C Termometer/Pemuaian SNI Kimia: Amonia mg/l Ammonia test kit SNI ph - ph-meter SNI Oksigen Terlarut mg/l DO-meter SNI Nitrat mg/l Spektrofotometer SNI Posfat mg/l Colorimeter SNI Sumber : SNI

3 61 Lampiran 2. Prosedur Pengukuran Kualitas Air Pengukuran Suhu Pengukuran suhu dilakukan dengan menggunakan termometer maksimum minimum yang disimpan pada wadah perlakuan. Hal ini untu mengetahui perubahan suhu yang berpengaruh terhadap pertumbuhan benih lele sangkuriang. Pengukuran ph Pengukuran ph dilakukan dengan menggunakan ph meter untu mengetahui tingka keasaman media budidaya. Alat tersebut sebelumnya dikalibrasi terlebih dahulu, selanjutnya dimasukan ke dalam wadah pemeliharaan sampai keluar angka yang menunjukkan nilai ph tersebut. Pengukuran Oksigen Terlarut Pengukuran Oksigen Terlarut menggunakan suatu alat yaitu DO Meter yang sebelumnya sudah dikalibrasi terlebih dahulu. Pengukuran ini bertujuan untuk mengetahui kandungan oksigen terlarut dalam media budidaya. Pengukuran ammonia Dilakukan dengan menggunakan amonium test kit yang terdiri dari 3 reagent, dengan prosedur sebagai berikut : Bilas botol vial dengan menggunakan air yang akan diuji, lalu masukan 10 ml air tersebut. Tambahkan 6 tetes reagent 1 ke dalam botol vial kemudian kocok hingga merata Tambahkan 6 tetea reagent 2 kedalam botol vial kemudian kocok hingga merata. Tambahkan 6 tetes reagent 3 kedalam botol vial kemudian kocok hingga merata Bandingkan warna setelah 5 menit dengan indikator warna yang menunjukkan besarnya nilai amonia. Pengukuran Nitrat Dilakukan dengan menggunakan Nitrate test yng terdiri dari 4 reagent, dengan prosedur sebagai berikut : Masukanair kedalam botol vial sebanyak 5 ml Tambahkan reagent 1 sebanyak 14 tetes kedalam botol vial kemudian kocok hingga merata. Tambahkan reagent 2 sebanyak 7 tetes kemudian kocook hingga merata Masukan reagent serbuk sesuai sendok takaran kemudian kocok hingga merata Tutup botol vial kemudian kocok hingga merata selama 20 detik Terakhir masukan reagent 3 sebanyak 7 tetes kemudian kocok hingga merata sampai 10 menit kemudian bandingkan dengan indikator warna nilai Nitrat. Pengukuran posfat Dilakukan dengan menggunakan posfat test kit yang terdiri dari 3 reagent, dengan prosedur sebagai berikut Bilas botol vial dengan menggunakan air yang akan diuji, lalu masukan 10 ml air tersebut. Tambahkan 6 tetes reagent 1 kedalam botol vial kemudian kocok hingga merata Tambahkan 6 tetes reagent 2 kedalam botol vial kemudian kocok hingga merata Masukan reagent 3 berupa serbuk sebanyak takaran kemudian tutup botol untuk dikocok secara merata Bandingkan warna setelah 5 menit dengan indikator warna yang menunjukkan besarnya nilai posfat.

4 62 Lampiran 3. Dokumentasi Penelitian Wadah Pemeliharaan Ikan Media Tanam Penimbangan Bobot Penimbangan Pakan Pengukuran Kualitas Air Benih Lele Sangkuriang

5 63 Bak Fiber Keranjang (Media Tanam ) Timbangan analitik Penggaris DO Meter ph Meter Nitrat Test Posfat Test Amonium Test

6 64 Lampiran 4. Data Kualitas Air Selama Penelitian Perlakuan Padat Parameter Kualitas Air Tebar (ekor/m 2 ) DO (mg/l) ph Suhu ( 0 C) Amonia (mg/l) Nitrat (mg/l) Posfat (mg/l) A (50 DK) 6,0-8,0 6,9-7,5 24,1-26,0 0,01-0, ,3-2,0 B (50 TK) 6,0-8,0 6,9-8,0 24,2-25,6 0,01-0, ,0-4,0 C (100 DK) 5,7-7,4 7,0-7,5 23,7-27,2 0,01-0, ,5-2,0 D (100 TK) 6,0-8,0 6,9-8,0 23,8-26,2 0,03-0, ,0-4,0 E (150 DK) 5,7-7,1 6,9-8,0 23,6-25,5 0,03-0, ,0 F (150 TK) 5,2-7,29 7,0-8,0 24,1-26,2 0,03-0, ,0-4,0 Optimal * >4 6,5-8,5 25,0-30,0 <1 Keterangan : DK (Dengan ), TK (Tanpa ), *SNI (2000)

7 65 Data Rata-rata suhu ( o C) Suhu ( o C) Perlakuan Ulangan Periode (Minggu ke-) ,0 25,8 24,8 23,8 25,6 26,7 A 2 24,9 25,6 24,6 24,0 25,4 26,4 3 25,0 25,4 24,2 24,5 25,7 25,0 Jumlah 74,9 76,8 73,6 72,3 76,7 78,1 Rata-rata 25,0 25,6 24,5 24,1 25,6 26,0 1 24,8 25,0 24,8 24,2 24,8 25,7 B 2 24,9 25,0 24,5 24,2 24,7 25, ,6 24,8 24,3 24,9 25,6 Jumlah 74,7 75,6 74,1 72,7 74,4 76,9 Rata-rata 24,9 25,2 24,7 24,2 24,8 25,6 1 25,7 27,3 26,7 23,8 24,6 25,8 C 2 25,5 27,0 26,5 24,0 25,6 26,4 3 25,3 27,3 26,0 23,4 24,7 25,6 Jumlah 76,5 81,6 79,2 71,2 74,9 77,8 Rata-rata 25,5 27,2 26,4 23,7 25,0 25,9 1 25,5 26,3 25,7 24,3 25,7 26,0 D 2 25,3 26,0 25,0 23,4 24,6 25,5 3 25,4 26,3 25,2 23,8 24,6 25,4 Jumlah 76,2 78,6 75,9 71,5 74,9 76,9 Rata-rata 25,4 26,2 25,3 23,8 25,0 25,6 1 24,9 25,3 24,5 23,8 24,6 25,5 E 2 24,5 25,3 24,7 23,2 24,6 25,8 3 24,9 25,0 24,6 23,9 24,5 25,5 Jumlah 74,3 75,6 73,8 70,9 73,7 51,0 Rata-rata 24,8 25,2 24,6 23,6 24,6 25,5 1 25,3 26,0 26,0 23,9 24,6 25,5 2 25,6 26,4 25,7 24,5 25,4 26,3 F 3 25,5 26,3 25,8 23,9 24,6 25,3 Jumlah 76,4 78,7 77,5 72,3 74,6 77,1 Rata-rata 25,5 26,2 25,83 24,1 24,87 25,7

8 66 Data Rata-rata ph Derajat Keasaman (ph) Perlakuan Periode (Minggu ke-) Ulangan ,8 7,3 7,0 7,5 7,0 7,5 A 2 7,0 7,0 6,8 7,5 7,0 7,5 3 7,0 6,9 6,9 7,5 7,5 7,5 Jumlah 20,8 21,2 20,7 22,5 21,5 22,5 Rata-rata 6,9 7,1 6,9 7,5 7,2 7,5 1 7,0 7,2 7,0 8,0 7,5 8,0 B 2 6,8 7,0 7,0 8,0 7,0 8,0 3 7,0 7,2 7,1 8,0 7,5 8,0 Jumlah 20,8 21,4 21,1 24,0 22,0 24,0 Rata-rata 6,9 7,1 7,0 8,0 7,3 8,0 1 7,0 7,4 7,1 7,5 7,0 7,5 C 2 7,1 7,3 7,0 7,5 7,0 7,5 3 7,0 7,2 6,9 7,5 7,0 7,5 Jumlah 21,1 21,9 21,0 22,5 21,0 22,5 Rata-rata 7,0 7,3 7,0 7,5 7,0 7,5 1 7,0 7,2 7,0 7,5 7,5 8,0 D 2 6,8 7,0 7,1 7,5 7,0 8,0 3 7,0 6,9 7,0 7,5 7,5 8,0 Jumlah 20,8 21,1 21,1 22,5 22,0 24,0 Rata-rata 6,93 7,03 7,03 7,5 7,33 8,0 1 6,8 7,0 7,1 8,0 7,5 8,0 E 2 7,0 7,2 6,9 8,0 7,5 8,0 3 7,1 7,3 7,1 8,0 8,0 8,0 Jumlah 20,9 21,5 21,1 24,0 23,0 24,0 Rata-rata 6,9 7,2 7,03 8,0 7,6 8,0 1 7,0 7,0 6,8 8,0 7,5 8,0 F 2 7,1 7,3 7,0 8,0 7,5 8,0 3 7,0 7,2 7,1 8,0 7,0 8,0 Jumlah 21,1 21,5 20,9 24,0 22,0 24,0 Rata-rata 7,0 7,2 7,0 8,0 7,3 8,0

9 67 Data Rata-rata DO (mg/l) Dissolved Oksigen (DO) (mg/l) Perlakuan Ulangan Periode (Minggu ke-) ,0 6,0 7,0 7,8 7,0 6,5 A 2 7,0 6,0 7,0 7,1 7,0 6,4 3 7,0 6,0 7,0 8,3 7,0 6,1 Jumlah 21,0 18,0 21,0 23,0 21,0 19,0 Rata-rata 7,0 6,0 7,0 8,0 7,0 6,3 1 7,0 8,0 7,0 7,7 7,0 5,7 B 2 7,0 8,0 7,0 7,5 7,1 6,3 3 7,0 8,0 7,0 8,1 7,0 6,0 Jumlah 21,0 24,0 21,0 23,2 21,1 18 Rata-rata 7,0 8,0 7,0 8,0 7,0 6,0 1 7,5 5,7 6,3 7,0 7,1 6,5 C 2 7,4 5,7 6,3 7,0 7,0 6,3 3 7,4 5,7 6,3 7,0 7,1 6,0 Jumlah 22,3 17,1 18,9 21,0 21,2 18,8 Rata-rata 7,4 5,7 6,3 7,0 7,1 6,3 1 7,1 8,0 7,0 7,2 6,8 6,3 D 2 7,2 8,0 7,0 7,2 6,7 6,0 3 7,0 8,0 7,0 7,2 6,6 6,3 Jumlah 21,3 24,0 21,0 21,6 20,1 18,6 Rata-rata 7,0 8,0 7,0 7,0 7,0 6,0 1 6,9 5,7 6,3 6,8 7,0 6,7 E 2 6,8 5,7 6,3 7,3 7,3 7,0 3 7,4 5,7 6,3 7,2 6,9 6,4 Jumlah 21,1 17,1 18,9 21,3 21,2 20,1 Rata-rata 7,0 5,7 6,3 7,1 7,1 6,7 1 7,0 6,3 5,6 7,2 6,0 5,0 F 2 7,1 6,3 5,6 7,4 6,7 5,0 3 7,2 6,3 5,6 7,3 6,5 5,6 Jumlah 21,3 18,9 16,8 21,9 19,2 15,6 Rata-rata 7,1 6,3 5,6 7,3 6,4 5,2

10 68 Kondisi Kandungan Oksigen terlarut (mg/l) Selama 24 Jam Pengamatan Pukul Padat tebar Padat tebar Padat tebar Padat tebar Padat tebar Padat tebar 50 DK 50 TK 100 DK 100 TK 150 DK 150 TK ,7 5,0 5,8 5,1 6,0 5, ,0 4,5 3,9 4,4 3,9 4, ,0 5,5 6,3 5,4 6,1 5, ,7 6,7 7,5 7,0 7,4 6, ,4 5,0 5,3 5,0 5,3 5,2

11 69 Data Rata-rata Amonia (mg/l) Amonia (mg/l) Perlakuan Ulangan Periode (Minggu ke-) ,01 0,03 0,03 0,09 0,09 0,17 A 2 0,01 0,03 0,03 0,09 0,09 0,17 3 0,01 0,03 0,03 0,09 0,09 0,17 Jumlah 0,03 0,09 0,09 0,27 0,27 0,51 Rata-rata 0,01 0,03 0,03 0,09 0,09 0,17 1 0,01 0,03 0,17 0,27 0,27 0,27 B 2 0,01 0,03 0,17 0,27 0,27 0,27 3 0,01 0,03 0,17 0,27 0,27 0,27 Jumlah 0,03 0,09 0,51 0,81 0,81 0,81 Rata-rata 0,01 0,03 0,17 0,27 0,27 0,27 1 0,01 0,03 0,27 0,27 0,53 0,53 C 2 0,01 0,03 0,27 0,27 0,53 0,53 3 0,01 0,03 0,27 0,27 0,53 0,53 Jumlah 0,03 0,09 0,81 0,81 1,59 1,59 Rata-rata 0,01 0,03 0,27 0,27 0,53 0,53 1 0,03 0,06 0,27 0,53 0,75 0,75 D 2 0,03 0,06 0,27 0,53 0,75 0,75 3 0,03 0,06 0,27 0,53 0,75 0,75 Jumlah 0,09 0,18 0,81 1,59 2,25 2,25 Rata-rata 0,03 0,06 0,27 0,53 0,75 0,75 1 0,03 0,06 0,53 0,50 0,75 0,53 E 2 0,03 0,06 0,53 0,50 0,75 0,53 3 0,03 0,06 0,53 0,50 0,75 0,53 Jumlah 0,09 0,18 1,59 1,59 2,25 1,59 Rata-rata 0,03 0,06 0,53 0,53 0,75 0,53 1 0,03 0,06 0,53 0,53 0,75 0,75 2 0,03 0,06 0,53 0,53 0,75 0,75 F 3 0,03 0,06 0,53 0,53 0,75 0,75 Jumlah 0,09 0,18 1,59 1,59 2,25 2,25 Rata-rata 0,03 0,06 0,53 0,53 0,75 0,75

12 70 Data Rata-rata Nitrat (mg/l) Nitrat (mg/l) Perlakuan Ulangan Periode (Minggu ke-) A Jumlah Rata-rata B Jumlah Rata-rata C Jumlah Rata-rata D Jumlah Rata-rata E Jumlah Rata-rata F Jumlah Rata-rata

13 71 Data Rata-rata Posfat (mg/l) Posfat (mg/l) Perlakuan Ulangan Periode (Minggu ke-) ,0 2,0 2,0 0,3 2,0 2,0 A 2 2,0 2,0 2,0 0,3 2,0 2,0 3 2,0 2,0 2,0 0,3 2,0 2,0 Jumlah 6,0 6,0 6,0 0,8 6,0 6,0 Rata-rata 2,0 2,0 2,0 0,3 2,0 2,0 1 2,0 2,0 2,0 4,0 4,0 4,0 B 2 2,0 2,0 2,0 4,0 4,0 4,0 3 2,0 2,0 2,0 4,0 4,0 4,0 Jumlah 6,0 6,0 6,0 12,0 12,0 12,0 Rata-rata 2,0 2,0 2,0 4,0 4,0 4,0 1 2,0 2,0 1,0 0,5 2,0 2,0 C 2 2,0 2,0 1,0 0,5 2,0 2,0 3 2,0 2,0 1,0 0,5 2,0 2,0 Jumlah 6,0 6,0 3,0 1,5 6,0 6,0 Rata-rata 2,0 2,0 1,0 0,5 2,0 2,0 1 2,0 2,0 2,0 4,0 4,0 4,0 D 2 2,0 2,0 2,0 4,0 4,0 4,0 3 2,0 2,0 2,0 4,0 4,0 4,0 Jumlah 6,0 6,0 6,0 12,0 12,0 12,0 Rata-rata 2,0 2,0 2,0 4,0 4,0 4,0 1 2,0 2,0 2,0 2,0 2,0 2,0 E 2 2,0 2,0 2,0 2,0 2,0 2,0 3 2,0 2,0 2,0 2,0 2,0 2,0 Jumlah 6,0 6,0 6,0 6,0 6,0 6,0 Rata-rata 2,0 2,0 2,0 2,0 2,0 2,0 1 2,0 2,0 4,0 4,0 4,0 4,0 F 2 2,0 2,0 4,0 4,0 4,0 4,0 3 2,0 2,0 4,0 4,0 4,0 4,0 Jumlah 6,0 6,0 12,0 12,0 12,0 12,0 Rata-rata 2,0 2,0 4,0 4,0 4,0 4,0

14 72 Lampiran 5. Rata-rata bobot ikan (gr) Perlakuan Ulangan Periode (Minggu ke-) ,28 3,47 2,92 5,46 7,57 8,56 A 2 3,17 2,86 3,42 5,03 6,55 7,51 3 2,86 3,95 4,21 4,45 6,56 7,56 Rata-rata 3,10 3,43 3,52 4,98 6,89 7,88 1 3,13 3,99 4,74 6,73 7,40 8,45 B 2 3,33 3,92 4,89 4,68 6,02 7,32 3 2,95 3,35 4,25 5,51 7,03 7,89 Rata-rata 3,14 3,75 4,63 5,64 6,82 7,89 1 3,22 3,54 4,34 4,91 5,02 6,81 C 2 3,01 4,05 4,77 5,05 6,37 6,91 3 3,03 3,18 3,25 4,00 5,08 6,01 Rata-rata 3,09 3,59 4,12 4,65 5,49 6,58 1 3,18 3,74 4,42 6,17 6,89 7,04 D 2 3,75 4,02 6,63 6,90 7,03 7,83 3 3,00 3,21 4,39 5,23 5,90 6,34 Rata-rata 3,31 3,66 5,15 6,10 6,61 7,07 1 2,89 2,80 3,17 4,35 4,89 5,51 E 2 3,03 3,48 2,56 3,90 4,03 4,80 3 2,68 3,15 3,20 3,97 4,30 4,53 Rata-rata 2,87 3,14 2,98 4,07 4,41 4,95 1 3,01 3,65 3,89 6,03 6,70 6,90 2 3,12 3,18 3,98 4,00 4,87 5,11 F 3 2,60 3,13 3,65 4,48 4,92 5,12 Rata-rata 2,91 3,32 3,84 4,84 5,50 5,71

15 73 Lampiran 6. Laju Pertumbuhan Ikan (gram) t Growth Perlakuan Ulangan Wo (g) Wt (g) ln Wo Ln Wt (hari) (g) 1 3,28 8,56 1,19 2, ,20 A 2 3,17 7,51 1,15 2, ,88 3 2,86 7,56 1,05 2, ,24 Rata-rata 3,10 7,88 1,13 2, ,10 1 3,13 8,45 1,14 2, ,31 B 2 3,33 7,32 1,20 1, ,63 3 2,95 7,89 1,08 2, ,28 Rata-rata 3,14 7,89 1,14 2, ,07 1 3,22 6,81 1,17 1, ,50 C 2 3,01 6,91 1,10 1, ,77 3 3,03 6,01 1,11 1, ,28 Rata-rata 3,09 6,58 1,13 1, ,52 1 3,18 7,04 1,16 1, ,65 D 2 3,75 7,83 1,32 2, ,45 3 3,00 6,34 1,10 1, ,49 Rata-rata 3,31 7,07 1,19 1, ,53 1 2,89 5,51 1,06 1, ,15 E 2 3,03 4,80 1,11 1, ,53 3 2,68 4,53 0,99 1, ,75 Rata-rata 2,87 4,95 1,05 1, ,81 1 3,01 6,90 1,10 1, ,77 2 3,12 5,11 1,14 1, ,64 F 3 2,60 5,12 0,96 1, ,26 Rata-rata 2,91 5,70 1,10 1, ,22

16 74 Lampiran 7. Rata-rata Panjang Ikan (cm) Perlakuan A B C D E F Periode (Minggu ke-) Ulangan ,00 7,23 6,97 7,53 8,56 9,34 2 6,05 6,36 6,62 7,26 8,34 8,93 3 6,15 7,14 6,66 7,16 8,54 9,07 Rata-rata 6,4 6,91 6,75 7,32 8,48 9,11 1 6,51 6,87 6,65 8,27 9,03 9,37 2 6,62 6,73 6,80 7,39 8,54 9,02 3 6,11 6,82 6,97 7,76 8,51 9,01 Rata-rata 6,41 6,81 6,81 7,81 8,69 9,13 1 6,36 6,66 6,94 7,31 8,01 8,34 2 6,53 7,16 7,22 7,62 8,03 8,55 3 6,34 6,62 6,94 7,33 8,01 8,84 Rata-rata 6,41 6,81 7,03 7,42 8,01 8,57 1 6,48 6,61 7,74 8,54 9,05 9,28 2 6,53 6,62 7,86 8,52 9,03 9,51 3 6,21 6,42 6,64 7,81 8,81 9,01 Rata-rata 6,40 6,55 7,41 8,29 8,96 9,27 1 6,29 6,30 5,81 6,03 6,71 6,83 2 6,16 6,86 5,86 6,91 7,35 7,84 3 6,03 6,69 6,24 7,27 7,84 8,01 Rata-rata 6,16 6,62 5,97 6,74 7,30 7,56 1 6,16 6,75 6,77 7,87 7,99 8,03 2 6,16 6,65 7,20 7,35 7,85 7,99 3 4,22 4,53 4,79 5,89 6,01 6,27 Rata-rata 5,58 5,98 6,25 7,03 7,28 7,43

17 75 Lampiran 8. Produktivitas Air Rata-rata bobot kangkung (gram) A B C Rata-rata D E F Rata-rata G H I rata-rata 36,18 37,12 37,83 37,04 36,06 36,26 38,37 36,90 38,37 36,50 36,02 36,96 39,40 40,85 41,08 40,44 40,03 42,32 42,23 41,53 42,23 39,53 37,48 39,74 42,31 43,72 45,03 43,69 44,06 46,31 44,71 45,03 44,71 42,71 41,04 42,82 44,21 45,86 47,71 45,93 48,31 49,32 46,17 47,93 46,17 45,86 44,06 45,36 47,31 48,37 49,91 48,53 52,81 53,33 48,13 51,42 48,13 47,83 46,31 47,42 50,10 50,81 52,03 50,98 55,71 57,01 50,15 54,29 50,15 50,21 48,14 49,50 43,25 44,46 45,60 46,16 47,43 44,96 44,96 43,77 42,18 Rata-rata panjang kangkung (cm) A B C Rata-rata D E F Rata-rata G H I 10,00 10,00 10,00 10,00 10,00 10,00 10,00 10,00 10,00 10,00 10,00 10,00 16,36 13,92 17,06 15,78 17,09 15,64 16,03 16,25 15,08 16,02 16,02 15,71 19,34 16,33 21,00 18,89 22,05 18,01 20,31 20,12 18,34 19,03 19,03 18,8 21,33 19,36 25,00 21,90 26,40 22,01 23,71 24,04 21,34 23,01 22,04 22,13 24,30 22,61 28,02 24,98 30,02 26,84 26,71 27,86 24,03 27,16 27,00 26,06 28,15 25,71 32,01 28,62 34,01 30,01 29,67 31,23 27,32 31,34 30,56 29,74 rata-rata Rata-rata jumlah daun (helai) pada tiap perlakuan A B C Rata-rata D E F Rata-rata G H I rata-rata , , , , , , , , , , ,7

18 76 Lampiran 9. Analisis Statistik RAL Faktorial Analisis pengaruh padat penebaran dan keberadaan kangkung terhadap pertumbuhan benih ikan lele sangkuriang Model percobaan ini adalah: dimana: Y ijk = bobot benih ikan lele pada perlakuan padat penebaran ke-i, keberadaan kangkung ke-j, dan ulangan ke-k u = rata-rata bobot ikan lele yang sesungguhnya α i = pengaruh aditif dari padat penebaran ke-i β j = pengaruh aditif dari keberadaan kangkung ke-j (αβ) ij = pengaruh interaksi padat penebaran ke-i dan keberadaan kangkung ke-j ij = pengaruh galat percobaan yang timbul pada padat penebaran ke-i, keberadaan kangkung ke-j dan ulangan ke-k Tabel analisis sidik ragam laju pertumbuhan harian benih lele sangkuriang No Perlakuan Pertumbuhan pada ulangan ke Total Rata-rata A1B1 3,20 2,88 3,24 9,32 3,11 2 A1B2 3,31 2,63 3,28 9,22 3,07 3 A2B1 2,50 2,77 2,88 8,15 2,72 4 A2B2 2, ,49 7,68 2,56 5 A3B1 2,15 1,00 1,75 4,90 1,63 6 A3B2 2,77 1,74 2,66 7,17 2,39 Total 16,58 13,56 16,3 46,44 Perhitungan Analisis Ragam: ( )

19 77 ( ) ( )

20 78 Tabel Analisis Ragam Sumber Ragam db JK KT Fhit Ftab Perlakuan 5 4,416 0,883 Kepadatan 2 3,519 1,760 11,83 3,89 1 0,161 0,161 1,08 4,75 Interaksi Kep- Kang 2 0,737 0,368 2,48 3,89 Galat 12 1,784 0, ,201 Hasil Analisis sidik ragam terlihat bahwa pengaruh padat penebaran (faktor A) berpengaruh secara signifikan terhadap pertumbuhan, sedangkan pengaruh keberadaan kangkung (faktor B) dan interaksi antara padat penebaran dan keberadaan kangkung tidak signifikan terhadap pertumbuhan. Artinya perbedaan padat penebaran berpengaruh terhadap pertumbuhan ikan lele sedangkan ada atau tidak adanya kangkung tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan ikan lele. Model percobaan yang baru ini adalah: dimana: Y ij = bobot benih ikan lele pada padat penebaran ke-i dan ulangan ke-j u = rata-rata bobot benih ikan lele yang sesungguhnya α i = pengaruh aditif dari padat penebaran ke-i ij = pengaruh galat percobaan yang timbul pada padat penebaran ke-i dan ulangan ke-j

21 79 Pada model yang baru unit-unit percobaan yang ditanami kangkung disamakan dengan yang tidak ditanami kangkung dan menjadi ulangan dari perlakuan (padat penebaran). Komponen faktor keberadaan kangkung dan interaksi hilang dan termuat di dalam komonen galat. Pertumbuhan pada ulangan ke Total Ratarata ,20 3,31 2,88 2,63 3,24 3,28 18,54 3,09 2,50 2,65 2,77 2,54 2,88 2,49 15,83 2,64 2,15 2,77 1,00 1,74 1,75 2,66 12,07 2,01 7,85 8,73 6,65 6,91 7,87 8,43 46,44 Perhitungan analisis ragam: ( )

22 80 Tabel Analisis Ragam Sumber Ragam db JK KT Fhit Ftab Kepadatan 2 3,519 1,760 9,84 3,68 Galat 15 2,682 0,179 Total 17 Uji Jarak Berganda Duncan pada taraf 5%: KTG = 0,179 LSR = S x SSR 2 3 SSR 3,01 3,16 LSR 0,520 0,545 Tabel Perbandingan Antara Perlakuan Perlakuan Selisih LSR Tanda (X-C) (X-B) C 2, b B 2,64 0,63-0,52 a A 3,09 1,08 0,45 0,545 a Tabel Hasil Uji Lanjutan dengan Uji Jarak Berganda Duncan Padat Tebar Bobot A (50) 3.09a B (100) 2.64a C (150) 2.01b Menurut uji jarak berganda Duncan padat penebaran benih 150 ekor/m 2 menghasilkan pertumbuhan benih ikan lele yang nyata lebih rendah dibanding padat penebaran 100 ekor/m 2 dan 50 ekor/m 2. Sementara padat penebaran 50 ekor/m 2 dan 100 ekor/m 2 menghasilkan pertumbuhan benih yang tidak berbeda nyata. Jadi, padat penebaran 50 ekor/m 2 dan 100 ekor/m 2 menghasilkan pertumbuhan benih ikan lele paling tinggi. Namun, dalam sistem budidaya intensif, efisiensi tempat budidaya adalah pertimbangan yang sangat penting. Oleh

23 81 karenanya, padat penebaran yang lebih tinggi adalah lebih baik dibanding padat penebaran yang lebih rendah. Disimpulkan bahwa dalam penelitian padat penebaran 100 ekor/m 2 adalah padat penebaran yang optimum. Perlakuan Jumlah Ikan Panjang pada ulangan ke Total Ratarata A 50 2,36 2,88 2,92 2,86 2,4 2,9 16,32 2,72 B 100 1,98 2,02 2,5 2,8 2,98 2,8 15,08 2,51 C 150 0,54 1,68 1,98 1,87 1,83 2,05 9,95 1,66 jumlah 4,88 6,58 7,4 7,53 7,21 7,75 41,35 Perhitungan analisis ragam: ( )

24 82 Tabel Analisis Sidik ragam Sumber ragam db JK KT Fhit Ftab Kepadatan 2 3,801 1,900 10, Galat 15 2,842 0,189 Total 17 6,643 Uji Jarak Berganda Duncan pada taraf 5%: KTG = 0,179 LSR = S x SSR 2 3 SSR 3,01 3,16 LSR 0,535 0,561 Tabel Perbandingan Antara Perlakuan Perlakuan Selisih LSR Tanda (X-C) (X-B) C 1, b B 2,51 0,85-0,53 a A 2,72 1,06 0,20 0,56 a Tabel Hasil Uji Lanjutan dengan Uji Jarak Berganda Duncan Padat Tebar Bobot A (50) 2,72a B (100) 2,51a C (150) 1.66b

25 83 Menurut uji jarak berganda Duncan padat penebaran benih 150 ekor/m 2 menghasilkan pertambuhan panjang benih ikan lele yang nyata lebih rendah dibanding padat penebaran 100 ekor/m 2 dan 50 ekor/m 2. Sementara padat penebaran 50 ekor/m 2 dan 100 ekor/m 2 menghasilkan pertambahan panjang benih yang tidak berbeda nyata. Jadi, padat penebaran 50 ekor/m 2 dan 100 ekor/m 2 menghasilkan pertambahan panjang benih ikan lele paling tinggi. Namun, dalam sistem budidaya intensif, efisiensi tempat budidaya adalah pertimbangan yang sangat penting. Oleh karenanya, padat penebaran yang lebih tinggi adalah lebih baik dibanding padat penebaran yang lebih rendah. Disimpulkan bahwa dalam penelitian padat penebaran 100 ekor/m 2 adalah padat penebaran yang optimum.

26 84 Lampiran 10. Analisis Regresi Pengaruh Padat Penebaran Benih Lele Dumbo Terhadap Bobot Akhir. Regresi Linier Sederhana Model Persamaan : Y = a + bx No X Y X2 X3 X4 Y2 XY X2Y xi yi xiyi , , ,81 90, Jumlah Ratarata 50 50, , , ,09 54, , , , ,12-6, , , , , , , , , , , , ,75-87, , , , ,69-84, , , ,76-188, , , ,10543E , , , ,67 0 7,89492E-16-24,76 b 1 = = -0,015 b 0 = Y b 1 X = 53,609 Persamaan regresi linier Y atas X adalah: Untuk mengetahui apakah model regresi linier sederhana di atas ini tepat dan bisa digunakan maka harus diuji dengan Analisis Ketepatan Model. Analisis Ketepatan Model 1. Faktor Koreksi (FK) = = = 24248,718

27 85 2. Jumlah Kuadrat Total (JKT) = Y ij 2 FK = 24315, ,718 = 66, Jumlah Kuadrat Regresi (JKR) = b 1 xiyi = -0,0148x -222 = 3, Jumlah Kuadrat Galat = JKT JKR = 66,339-3,286 = 63, Jumlah Kuadrat Galat murni (JKGm) Pada pengulangan t (-50) = (Y1 2 + Y2 2 + Y3 2 ) (Y1+Y2+Y3) 2 /3 =1,906 Pada pengulangan t (0) = (Y4 2 + Y5 2 + Y6 2 ) (Y4+Y5+Y6) 2 /3= 8,371 Pada pengulangan t (50) = (Y7 2 + Y8 2 + Y9 2 ) (Y7+Y8+Y9) 2 /3= 2, DBG murni = 6 JKG murni = 13, JKsdm = JKG JKGm = 63,053 13,053 = 50, DBsdm = 1 Tabel Analisis Ragam Untuk Model Regresi Linier Sederhana Sumber Ragam DB JK KT Fh Ftabel 0,05% R (b1 b0) 1 3,286 3,286 0,364 5,591 Galat 7 63,053 9,008 SDM ,983* 5,987 Galat murni 6 13,053 2,176 Total 8 66,339 *) Keterangan : Fh regresi<f tabel dan Fh sdm > F tabel (pada taraf 0,05), maka analisis regresi linier tidak tepat untuk menyatakan hubungan padat tebar dengan pertambahan bobot kangkung. Analisis regresi dilanjutkan dengan metode KUADRATIK (Lengkung).

28 86 Regresi Kuadratik Model Persamaan : Y = a + bx + cx 2 Y = an + b X + c X 2 467,160 = 9a + 900b c... (1) XY = a X + b X 2 + c X = 900a b c... (2) X 2 Y = a X 2 + b X 3 + c X = a b c. (3) Setelah diselesaikan dengan menggunakan metode subtitusi dan eliminasi, diperoleh nilai : a =36,720; b = 0,385 ; c = -0,002 *) Persamaan regresi kuadratik Y atas X adalah ; Y =36,72+ 0,385x 0,002x 2 *) Nilai padat tebar optimum yang menghasilkan bobot kangkung tertinggi diperoleh dari turunan di atas, yaitu : X = b + 2cX Y 0 = 0, (-0,002)X X = 96 ekor /m 2 (Nilai padat tebar optimum) Y = 36,72 + 0,385 (96) 0,002 (96) 2 Y = 36, ,96 18,432 Y = 58,248 gram (Bobot maksimum kangkung) Perhitungan Analisis Sidik Ragam 1. Faktor Koreksi (FK) = = = 24248, Jumlah Kuadrat Total (JKT) = Y ij 2 FK = 24315, ,718 = 66,339

29 87 3. Jumlah Kuadrat Regresi (b 1,b 2,b 3 ) = a Y + b XY + c X 2 Y FK = (36,72)(467,160) + (0,385)( 46494) + (-0,002)( ) 24248,718 = 53, Jumlah Kuadrat Galat (JKG) = JKT JKR = 66,339 53,286 = 13, Jumlah Kuadrat Galat murni (JKGm) Pada pengulangan t (-50) = (Y1 2 + Y2 2 + Y3 2 ) (Y1+Y2+Y3) 2 /3 = 1,906 Pada pengulangan t (0) = (Y4 2 + Y5 2 + Y6 2 ) (Y4+Y5+Y6) 2 /3= 8,371 Pada pengulangan t (50) = (Y7 2 + Y8 2 + Y9 2 ) (Y7+Y8+Y9) 2 /3= 2,776 JKG murni = 13, DBG murni = 6 7. JKsdm = JKG JKGm = 13,053-13,053 = 0 8. DBsdm = 0 Tabel Analisis Ragam Untuk Model Regresi Kuadratik Sumber Ragam DB JK KT Fh Ftabel 0,05% R (b 1,b 2,b 3 ) 2 53,286 26,286 12,246 5,143 Galat 6 13,053 2,176 SDM 0 0 Galat murni 6 13,053 2,176 Total 8 66,339 *) Keterangan : Fh regresi>f tabel dan tidak ada simpangan model, maka analisis regresi kuadratik tepat untuk menyatakan hubungan berbagai padat penebaran benih lele sangkuriang dengan bobot kangkung. Tidak adanya simpangan dari model (SDM) ini lebih baik daripada Fh SDM<F tabel. Koefisien determinasi (R 2 ) = JKR JKT = 53,286 66,339 = 0,8032 * Pengaruh Padat Penebaran terhadap Bobot Akhir adalah 80,32 %

Lampiran 1. Perhitungan Kelangsungan Hidup Benih Ikan Koi Pada Penelitian Pendahuluan.

Lampiran 1. Perhitungan Kelangsungan Hidup Benih Ikan Koi Pada Penelitian Pendahuluan. Lampiran 1. Perhitungan Kelangsungan Hidup Benih Ikan Koi Pada Penelitian Pendahuluan. Perlakuan N0 Nt SR% A (0,1 ml/l) 10 2 20 B (0,3 ml/l) C (0,5 ml/l) D (0,7 ml/l) E (0,9 ml/l) F (1,1 ml/l) G (1,3 ml/l)

Lebih terperinci

Lampiran 1. Tata Letak Wadah Penelitian

Lampiran 1. Tata Letak Wadah Penelitian LAMPIRAN 40 Lampiran 1. Tata Letak Wadah Penelitian Keterangan : A B C D = Perlakuan konsentrasi larutan teh 0 gr/l = Perlakuan konsentrasi larutan teh 4 gr/l = Perlakuan konsentrasi larutan teh 6 gr/l

Lebih terperinci

Lampiran 1. Tata Letak Wadah Penelitian

Lampiran 1. Tata Letak Wadah Penelitian 38 Lampiran. Tata Letak Wadah Penelitian A2 B3 C E A D2 E3 A3 B C3 B2 Stok A D Stok B C2 Stok C D3 Stok D E2 Stok E Keterangan : A, B, C, D, dan E = Perlakuan, 2 dan 3 = Ulangan 39 Lampiran 2. Tahap-tahap

Lebih terperinci

Lampiran 1. Fase Perkembangan Embrio Telur Ikan Nilem

Lampiran 1. Fase Perkembangan Embrio Telur Ikan Nilem LAMPIRAN 46 Lampiran 1. Fase Perkembangan Embrio Telur Ikan Nilem Waktu Gambar Keterangan 6 April 2013 Cleavage 19.00 6 April 2013 21.00 Morula 6 April 2013 22.00 Blastula 6 April 2013 23.00 Grastula 47

Lebih terperinci

Lampiran 1. Tata Letak Wadah Penelitian

Lampiran 1. Tata Letak Wadah Penelitian Lampiran 1. Tata Letak Wadah Penelitian Keterangan : A = Artemia sp. 100% dan kuning telur bebek 0% (kontrol) B = Artemia sp. 75% dan kuning telur bebek 25% C = Artemia sp. 50% dan kuning telur bebek 50%

Lebih terperinci

BAB III BAHAN DAN METODE

BAB III BAHAN DAN METODE BAB III BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian dilaksanakan pada Bulan April 2013 hingga Mei 2013 bertempat di laboratorium budidaya perikanan Ciparanje Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan UNPAD.

Lebih terperinci

Lampiran 1. Perhitungan Kebutuhan Molase Perhitungan untuk molase adalah sebagai berikut :

Lampiran 1. Perhitungan Kebutuhan Molase Perhitungan untuk molase adalah sebagai berikut : LAMPIRAN Lampiran 1. Perhitungan Kebutuhan Molase Perhitungan untuk molase adalah sebagai berikut : CH = N %C x E /(C /N) Keterangan : CH :Jumlah karbon yang harus ditambah. N :Degradasi residu N oleh

Lebih terperinci

Tata letak percobaan secara acak selama penelitian adalah sebagai berikut : D2 B1 D3 B3 B2 E3 C2 C3 A2 D1 A3 E2

Tata letak percobaan secara acak selama penelitian adalah sebagai berikut : D2 B1 D3 B3 B2 E3 C2 C3 A2 D1 A3 E2 LAMPIRAN 34 35 Lampiran 1. Tata Letak Perlakuan Tata letak percobaan secara acak selama penelitian adalah sebagai berikut : D2 B1 D3 B3 B2 E3 C2 C3 A2 D1 A3 E2 A1 E1 C1 Keterangan : A = Kontrol/Tanpa Pemberian

Lebih terperinci

Lampiran 1. Alat dan Bahan yang Digunakan Selama Penelitian. Timbangan Duduk

Lampiran 1. Alat dan Bahan yang Digunakan Selama Penelitian. Timbangan Duduk Lampiran 1. Alat dan Bahan yang Digunakan Selama Penelitian Akuarium Salinometer Timbangan Duduk Timbangan Digital Alat Sipon DO meter dan ph meter Pipet Tetes Penggaris 39 40 DO meter ph meter Botol Sampling

Lebih terperinci

Lampiran 1. Tata Letak Akuarium

Lampiran 1. Tata Letak Akuarium Lampiran 1. Tata Letak Akuarium B 1 D 1 C 3 B 2 B 3 A 2 D 2 C 2 C 1 A 3 A 1 D 3 Keterangan : A 1 A 3 = kontrol / pakan tanpa pemberian probiotik. B 1 B 3 = pakan dengan penambahan probiotik 5 ml/kg pakan.

Lebih terperinci

r = =

r = = Lampiran 1. Bobot Edible Ayam Kampung Super Ulangan Perlakuan R-0 R-1 R-2 R-3 R-4......g... 1 237.2 345.8 392 440.5 390 2 290.4 373.1 449.2 482.6 473 3 358.8 395.9 463.2 517.1 534.7 4 363.8 421.5 564.7

Lebih terperinci

Lampiran 1. Peta lokasi penelitian

Lampiran 1. Peta lokasi penelitian Lampiran 1. Peta lokasi penelitian Lampiran. Alat yang digunakan dalam penelitian Termometer ph meter Hand Refractometer DO meter Timbangan Penggaris DR/890 Colorimeter Botol sampel Lampiran. Rancangan

Lebih terperinci

Keterangan : A = Berat Cawan Alumunium B = Berat cawan alumunium + sampel sebelum dioven C = Berat cawan alumunium + sampel setelah dioven

Keterangan : A = Berat Cawan Alumunium B = Berat cawan alumunium + sampel sebelum dioven C = Berat cawan alumunium + sampel setelah dioven 42 Lampiran 1. Prosedur Penentuan Kadar Bahan Kering Alat : 1. Oven listrik 2. Timbangan analitik 3. Cawan Alumunium 4. Eksikator/Desikator 5. Tang Penjepit Cara Kerja : 1. Cawan alumunium dikeringkan

Lebih terperinci

Lampiran 1. Prosedur Pengambilan Sampel dan Data. kemudian dipanaskan dalam oven pada suhu 105 o C selama 12 jam untuk

Lampiran 1. Prosedur Pengambilan Sampel dan Data. kemudian dipanaskan dalam oven pada suhu 105 o C selama 12 jam untuk LAMPIRAN 40 41 Lampiran 1. Prosedur Pengambilan Sampel dan Data a. Kadar Lemak 1. Menimbang 5 gram sampel dan dibungkus dengan kertas saring bebas lemak, kemudian dipanaskan dalam oven pada suhu 105 o

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan September sampai dengan bulan Nopember

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan September sampai dengan bulan Nopember III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan pada bulan September sampai dengan bulan Nopember 2011, bertempat di laboratorium ikan Clownfish Balai Besar Pengembangan

Lebih terperinci

BAB III BAHAN DAN METODE

BAB III BAHAN DAN METODE BAB III BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Akuakultur Jurusan Perikanan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran. Penelitian dilaksanakan

Lebih terperinci

Lampiran 1. Proses Kultur Cair Bacillus sp. yang Akan Digunakan Dalam Pakan. Alat dan Bahan yang Digunakan. Proses Pengambilan Bakteri

Lampiran 1. Proses Kultur Cair Bacillus sp. yang Akan Digunakan Dalam Pakan. Alat dan Bahan yang Digunakan. Proses Pengambilan Bakteri LAMPIRAN 40 41 Lampiran 1. Proses Kultur Cair Bacillus sp. yang Akan Digunakan Dalam Pakan Alat dan Bahan yang Digunakan Proses Pengambilan Bakteri Proses inokulasi bakteri ke media cair MRS Broth 42 Lampiran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat Dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Hatchery Ciparanje dan Laboratorium Akuakultur Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran. Penelitian

Lebih terperinci

UJI F Tabel transformasi arcsin data kelangsungan hidup larva ikan nilem. Perlakuan Ulangan Jumlah Kuadrat Perlakuan (JKP) =

UJI F Tabel transformasi arcsin data kelangsungan hidup larva ikan nilem. Perlakuan Ulangan Jumlah Kuadrat Perlakuan (JKP) = LAMPIRAN 40 Lampiran 1. Analisis Data Menggunakan Uji F dan Uji Lanjut Duncan untuk efektifitas nauplii Artemia yang diperkaya dengan susu bubuk afkir sebagai pakan terhadap kelangsungan hidup larva Nilem.

Lebih terperinci

Lampiran 1. Tata Letak Wadah Perlakuan

Lampiran 1. Tata Letak Wadah Perlakuan LAMPIRAN 39 40 Lampiran 1. Tata Letak Wadah Perlakuan Perlakuan B Perlakuan C B 3 B 1 C 4 C 3 B 4 B 2 C 2 C 1 Perlakuan D Perlakuan E D 1 D 2 E 1 E 4 D 4 D 3 E 3 E 2 Perlakuan A A 2 A 3 A 1 A 4 41 Lampiran

Lebih terperinci

BAB III BAHAN DAN METODE

BAB III BAHAN DAN METODE BAB III BAHAN DAN METODE 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan dari bulan April 2013 sampai dengan Mei 2013 di Laboratorium Nutrisi Ikan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Padjadjaran,

Lebih terperinci

OLEH : WIJAYA. FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI CIREBON 2009

OLEH : WIJAYA.   FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI CIREBON 2009 PERANCANGAN PERCOBAAN OLEH : WIJAYA email : zeamays_hibrida@yahoo.com FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI CIREBON 2009 I. ANALISIS REGRESI 1. 2. Regresi Linear : Regresi Linear Sederhana

Lebih terperinci

M 1 P 0.1 M 1 P 2.3 M 0 P 3.2 M 1 P 1.3 M 1 P 3.1

M 1 P 0.1 M 1 P 2.3 M 0 P 3.2 M 1 P 1.3 M 1 P 3.1 44 Lampiran 1. Tataletak Percobaan Penelitian U S M 0 P 0.2 M 1 P 1.3 M 1 P 0.2 M 0 P 3.1 M 0 P 2.3 M 1 P 2.3 M 0 P 2.1 M 1 P 3.3 M 1 P 3.1 M 1 P 1.2 M 1 P 1.1 M 0 P 3.3 M 0 P 0.3 M 0 P 1.1 M 1 P 0.3 M

Lebih terperinci

Lampiran 1. Bagan Alir Uji Fitokimia. a. Uji Alkaloid

Lampiran 1. Bagan Alir Uji Fitokimia. a. Uji Alkaloid LAMPIRAN 58 59 Lampiran 1. Bagan Alir Uji Fitokimia a. Uji Alkaloid Sampel Daun Enhalus acoroides - Ditimbang sebanyak 1 gram - Dilarutkan dengan amonia (NH₄OH 10%) sampai terendam kemudian ditambahkan

Lebih terperinci

II. METODOLOGI 2.1 Waktu dan Tempat 2.2 Tahap Penelitian 2.3 Alat dan Bahan Alat dan Bahan untuk Penentuan Kemampuan Puasa Ikan

II. METODOLOGI 2.1 Waktu dan Tempat 2.2 Tahap Penelitian 2.3 Alat dan Bahan Alat dan Bahan untuk Penentuan Kemampuan Puasa Ikan II. METODOLOGI 2.1 Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei-Agustus 2010. Lokasi penelitian bertempat di Laboratorium Basah bagian Lingkungan. Departemen Budidaya Perairan. Fakultas

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada tanggal 26 Maret - 25 April 2012 di Laboratorium

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada tanggal 26 Maret - 25 April 2012 di Laboratorium III. METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilakukan pada tanggal 26 Maret - 25 April 2012 di Laboratorium Basah Jurusan Budidaya Perairan Fakultas Pertanian Universitas Lampung.

Lebih terperinci

BAB III BAHAN DAN METODE

BAB III BAHAN DAN METODE BAB III BAHAN DAN METODE 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan pada tanggal 23 Februari sampai 11 Maret 2013, di Laboratorium Akuakultur dan untuk pengamatan selama endogenous

Lebih terperinci

Lampiran 1. Proses Fermentasi Substrat Padat Tepung Kulit Ubi Kayu

Lampiran 1. Proses Fermentasi Substrat Padat Tepung Kulit Ubi Kayu LAMPIRAN 45 44 Lampiran 1. Proses Fermentasi Substrat Padat Tepung Kulit Ubi Kayu Tepung Kulit Ubi Kayu + air Dengan perbandingan 1 : 2 Dikukus ± 30 menit Didinginkan dan diinokulasi dengan menggunakan

Lebih terperinci

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ternak yang menjadi percobaan yaitu puyuh jepang (Coturnix-coturnix

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ternak yang menjadi percobaan yaitu puyuh jepang (Coturnix-coturnix 16 III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1. Bahan dan Objek Penelitian 3.1.1. Ternak Percobaan Ternak yang menjadi percobaan yaitu puyuh jepang (Coturnix-coturnix japonica) sebanyak 80 ekor berumur 5-6 minggu

Lebih terperinci

3. METODE PENELITIAN

3. METODE PENELITIAN 3. METODE PENELITIAN 3.1. Rancangan Penelitian Kegiatan penelitian berupa percobaan di laboratorium yang terdiri dari dua tahap, yaitu tahap pendahuluan dan utama. Penelitian pendahuluan bertujuan untuk

Lebih terperinci

Pengacakan dan Tata Letak

Pengacakan dan Tata Letak Pengacakan dan Tata Letak 26 Pengacakan dan Tata Letak Pengacakan bisa dengan menggunakan Daftar Angka Acak, Undian, atau dengan perangkat komputer (bisa dilihat kembali pada pembahasan RAL/RAK/RBSL satu

Lebih terperinci

Lampiran 1a. Pengenceran konsentrasi bakteri dalam biakan murni dengan teknik pengenceran berseri

Lampiran 1a. Pengenceran konsentrasi bakteri dalam biakan murni dengan teknik pengenceran berseri Lampiran 1a. Pengenceran konsentrasi bakteri dalam biakan murni dengan teknik pengenceran berseri A 2 lup biakan bakteri padat Inkubasi+shaker (suhu kamar, 18-24 jam) a b b b 0.1 ml 0.1 ml 0.1ml 1:10-1

Lebih terperinci

Lampiran 1. Analisis pengaruh peningkatan kepadatan terhadap tingkat kelangsungan hidup (survival rate) benih ikan nilem

Lampiran 1. Analisis pengaruh peningkatan kepadatan terhadap tingkat kelangsungan hidup (survival rate) benih ikan nilem LAMPIRAN 32 Lampiran 1. Analisis pengaruh peningkatan kepadatan terhadap tingkat kelangsungan hidup (survival rate) benih ikan nilem Sumber Keragaman JK DB KT F-hit Sig. Perlakuan 5,662 2 2,831 1,469 0,302

Lebih terperinci

BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN

BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian dilakukan pada bulan Januari 2013 hingga Maret 2013 bertempat di Panti Pembenihan, Komplek Kolam Percobaan Ciparanje Fakultas

Lebih terperinci

PERANCANGAN PERCOBAAN

PERANCANGAN PERCOBAAN PERANCANGAN PERCOBAAN OLEH : WIJAYA FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI CIREBON 2011 PERCOBAAN FAKTORIAL PERCOBAAN UNTUK MENGETAHUI PENGARUH BEBERAPA FAKTOR TERHADAP VARIABEL RESPON TUJUAN

Lebih terperinci

Lampiran 1. Prosedur Kerja Mesin AAS

Lampiran 1. Prosedur Kerja Mesin AAS 49 Lampiran 1. Prosedur Kerja Mesin AAS Prinsip Kerja berdasarkan penguapan larutan sampel. kemudian logam berat yang terkandung di dalamnya diubah menjadi atom bebas. Atom tersebut mengabsorbsi radiasi

Lebih terperinci

Lampiran 1. Pengukuran Konsentrasi Logam Sebenarnya

Lampiran 1. Pengukuran Konsentrasi Logam Sebenarnya LAMPIRAN 55 Lampiran 1. Pengukuran Konsentrasi Logam Sebenarnya Pengukuran konsentrasi logam berat dengan menggunakan AAS (Atomic Absorption Spectrofotometry) menurut Siaka (2008) dapat dihitung menggunakan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 03 Februari sampai dengan 17

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 03 Februari sampai dengan 17 III. METODE PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 03 Februari sampai dengan 17 Maret 2014, bertempat di Laboratorium Budidaya Perikanan Program Studi Budidaya Perairan

Lebih terperinci

BAB III BAHAN DAN METODE

BAB III BAHAN DAN METODE BAB III BAHAN DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di Hatchery Ciparanje Fakultas Perikanan Dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran. Waktu pelaksanaan dimulai dari bulan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan dari bulan Juli hingga Agustus 2011 yang bertempat di

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan dari bulan Juli hingga Agustus 2011 yang bertempat di III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan dari bulan Juli hingga Agustus 2011 yang bertempat di Balai Benih Ikan Hias (BBIH) Natar, Lampung Selatan. B. Alat dan Bahan

Lebih terperinci

BAHAN DAN METODE PENELITIAN

BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3 II. BAHAN DAN METODE PENELITIAN 2.1 Waktu dan Tempat Penelitian dilaksanakan pada bulan Mei 2011 bertempat di Laboratorium Teknik Produksi dan Manajemen Akuakultur, pengambilan data penunjang dilaksanakan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan selama dua bulan pada bulan September-Oktober 2013,

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan selama dua bulan pada bulan September-Oktober 2013, 22 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan selama dua bulan pada bulan September-Oktober 2013, bertempat di Laboratorium Program Studi Budidaya Perairan Fakultas

Lebih terperinci

III. MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan selama 6 bulan dimulai bulan April

III. MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan selama 6 bulan dimulai bulan April III. MATERI DAN METODE 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan selama 6 bulan dimulai bulan April September 2014 di Laboratorium Ilmu Nutrisi dan Kimia Fakultas Pertanian dan

Lebih terperinci

II. BAHAN DAN METODE 2.1 Bahan Penelitian Jenis nutrien Kandungan (%) 2.2 Metode Penelitian Rancangan Penelitian

II. BAHAN DAN METODE 2.1 Bahan Penelitian Jenis nutrien Kandungan (%) 2.2 Metode Penelitian Rancangan Penelitian II. BAHAN DAN METODE 2.1 Bahan Penelitian Ikan nilem yang digunakan berasal dari Cijeruk. Pada penelitian ini digunakan ikan nilem berumur 4 minggu sebanyak 3.150 ekor dengan ukuran panjang 5,65 ± 0,62

Lebih terperinci

III. MATERI DAN METODE. Penelitian ini dileksanakan dari bulan Juni sampai September 2013, lahan

III. MATERI DAN METODE. Penelitian ini dileksanakan dari bulan Juni sampai September 2013, lahan III. MATERI DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian ini dileksanakan dari bulan Juni sampai September 2013, lahan percobaan Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif

Lebih terperinci

II. BAHAN DAN METODE

II. BAHAN DAN METODE II. BAHAN DAN METODE 2.1 Waktu dan Tempat Penelitian dilaksanakan bulan Agustus sampai September 2011, di Instalasi Riset Lingkungan Perikanan Budidaya dan Toksikologi, Cibalagung, Bogor. Analisis kualitas

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada 2 Oktober sampai 10 November 2014,

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada 2 Oktober sampai 10 November 2014, III. METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada 2 Oktober sampai 10 November 2014, bertempat di Laboratorium Budidaya Perikanan, Jurusan Budidaya Perairan Universitas

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari sampai dengan Maret 2014 di

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari sampai dengan Maret 2014 di III. METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari sampai dengan Maret 2014 di Laboratorium Jurusan Budidaya Perairan Universitas Lampung. Analisis proksimat

Lebih terperinci

III. MATERI DAN METODE

III. MATERI DAN METODE III. MATERI DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di lahan percobaan Fakultas Pertanian dan Peternakan Unversitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau, Kelurahan Simpang

Lebih terperinci

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. dari kawasan Universitas Padjadjaran sebanyak 100 kg bahan kering dan untuk

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. dari kawasan Universitas Padjadjaran sebanyak 100 kg bahan kering dan untuk 16 III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 2.1 Bahan Penelitian 2.1.1 Rumput Brachiaria humidicola Rumput Brachiaria humidicola yang digunakan pada penelitian ini didapat dari kawasan Universitas Padjadjaran sebanyak

Lebih terperinci

III. MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan di lahan percobaan Fakultas Pertanian dan

III. MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan di lahan percobaan Fakultas Pertanian dan III. MATERI DAN METODE 1.1. Tempat dan waktu Penelitian ini telah dilaksanakan di lahan percobaan Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau Pekanbaru, penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Balai Riset Ikan Hias Depok. Penelitian berlangsung pada tanggal 15 Agustus hingga 5 Oktober 2012. Penelitian diawali

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE

III. BAHAN DAN METODE 12 III. BAHAN DAN METODE 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli 2009 sampai dengan bulan September 2009 bertempat di Laboratorium Sistem Produksi dan Manajemen Akuakultur, Departemen

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian telah dilakukan selama 2 bulan pada bulan Februari-April 2015,

III. METODE PENELITIAN. Penelitian telah dilakukan selama 2 bulan pada bulan Februari-April 2015, III. METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian telah dilakukan selama 2 bulan pada bulan Februari-April 2015, bertempat di Laboratorium Perikanan Jurusan Budidaya Perairan Fakultas Pertanian

Lebih terperinci

II. METODE PENELITIAN. Penelitian telah dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan Agustus

II. METODE PENELITIAN. Penelitian telah dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan Agustus II. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian telah dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan Agustus 2013 di Laboratorium Budidaya Perikanan Program Studi Budidaya Perairan, Fakultas Pertanian,

Lebih terperinci

I. MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan di lahan percobaan Fakultas Pertanian

I. MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan di lahan percobaan Fakultas Pertanian I. MATERI DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian ini telah dilaksanakan di lahan percobaan Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau Pekanbaru, pada bulan

Lebih terperinci

III. MATERI DAN METODE. Hortikultura yang beralamat di Jl. Kaharudin Nasution KM 10, Padang Marpoyan

III. MATERI DAN METODE. Hortikultura yang beralamat di Jl. Kaharudin Nasution KM 10, Padang Marpoyan III. MATERI DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di Dinas Tanaman Pangan, Balai Benih Induk Hortikultura yang beralamat di Jl. Kaharudin Nasution KM 10, Padang Marpoyan Pekanbaru,

Lebih terperinci

Percobaan Rancangan Petak Terbagi dalam RAKL

Percobaan Rancangan Petak Terbagi dalam RAKL Percobaan Rancangan Petak Terbagi dalam RAKL Kuliah 12 Perancangan Percobaan (STK 222) rahmaanisa@apps.ipb.ac.id Review Kapan rancangan split-plot digunakan? Apakah perbedaan split-plot dibandingkan dengan

Lebih terperinci

III. MATERI DAN METODE. Pelaksanaan pembuatan silase dilakukan di Desa Tuah Karya Ujung Kecamatan

III. MATERI DAN METODE. Pelaksanaan pembuatan silase dilakukan di Desa Tuah Karya Ujung Kecamatan III. MATERI DAN METODE 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Januari sampai Februari 2015. Pelaksanaan pembuatan silase dilakukan di Desa Tuah Karya Ujung Kecamatan

Lebih terperinci

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. diperoleh dari sawah dengan spesies Pomacea canaliculata Lamarck. Keong mas

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. diperoleh dari sawah dengan spesies Pomacea canaliculata Lamarck. Keong mas III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek dan Bahan Penelitian 3.1.1 Keong Mas Keong mas yang digunakan dalam penelitian adalah keong mas yang diperoleh dari sawah dengan spesies Pomacea canaliculata Lamarck.

Lebih terperinci

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Budidaya Perairan Fakultas

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Budidaya Perairan Fakultas III. METODELOGI PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Budidaya Perairan Fakultas Pertanian Universitas Lampung pada bulan April - Juni 2014. 3.2. Alat dan Bahan 3.2.1.

Lebih terperinci

PERANCANGAN PERCOBAAN

PERANCANGAN PERCOBAAN PERANCANGAN PERCOBAAN OLEH : WIJAYA FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI CIREBON 2009 SPLIT PLOT Tepat digunakan pada percobaan faktorial jika pengaruh salah satu faktor sudah bisa diprediksi

Lebih terperinci

PERANCANGAN PERCOBAAN

PERANCANGAN PERCOBAAN PERANCANGAN PERCOBAAN OLEH : WIJAYA FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI CIREBON 2011 SPLIT PLOT Tepat digunakan pada percobaan faktorial jika pengaruh salah satu faktor sudah bisa diprediksi

Lebih terperinci

BAB 4. METODE PENELITIAN

BAB 4. METODE PENELITIAN BAB 4. METODE PENELITIAN 4.1. Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan selama sembilan bulan dari bulan Maret sampai September 2014 di Laboratorium UPT Kolam Pembenihan, Fakultas Perikanan dan Ilmu

Lebih terperinci

Contoh RAK Faktorial

Contoh RAK Faktorial 68 (1) Olah Tanah Pupuk Kelompok (K) Grand Total (A) Organik (B) 1 2 3 AB 1 0 154 151 165 470 10 166 166 160 492 20 177 178 176 531 30 193 189 200 582 2 0 143 147 139 429 10 149 156 171 476 20 160 164

Lebih terperinci

BAB III BAHAN DAN METODE

BAB III BAHAN DAN METODE BAB III BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di Hatchery Ciparanje Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran pada bulan April sampai Mei 2013. Tahapan yang

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli hingga September 2013 bertempat di

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli hingga September 2013 bertempat di 15 III. METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli hingga September 2013 bertempat di Jurusan Budidaya Perairan Fakultas Pertanian Universitas Lampung.

Lebih terperinci

II. BAHAN DAN METODE

II. BAHAN DAN METODE II. BAHAN DAN METODE 2.1 Prosedur Penelitian 2.1.1 Pembuatan Media Pembuatan air bersalinitas 4 menggunakan air laut bersalinitas 32. Penghitungan dilakukan dengan menggunakan rumus pengenceran sebagai

Lebih terperinci

III BAHAN/OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Ternak yang digunakan dalam penelitian, yaitu 20 ekor Domba Priangan

III BAHAN/OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Ternak yang digunakan dalam penelitian, yaitu 20 ekor Domba Priangan 20 III BAHAN/OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Bahan/Objek Penelitian 3.1.1 Ternak Percobaan Ternak yang digunakan dalam penelitian, yaitu 20 ekor Domba Priangan jantan dengan kisaran umur 12-14 bulan dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada Mei sampai Juli 2014, di Laboratorium Budidaya

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada Mei sampai Juli 2014, di Laboratorium Budidaya BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian dilaksanakan pada Mei sampai Juli 2014, di Laboratorium Budidaya Perikanan Bagian Genetika dan Pemuliaan Ikan Fakultas Pertanian Universitas Lampung.

Lebih terperinci

III. MATERI DAN METODE. Laboratorium Agronomi. Waktu penelitian dilakaukan selama ± 4 bulan dimulai

III. MATERI DAN METODE. Laboratorium Agronomi. Waktu penelitian dilakaukan selama ± 4 bulan dimulai III. MATERI DAN METODE 1.1. Tempat dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di lahan Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Pekanbaru Riau Jl. H.R. Soebrantas No.155

Lebih terperinci

HAK CIPTA DILINDUNGI UNDANG-UNDANG

HAK CIPTA DILINDUNGI UNDANG-UNDANG IV. BAHAN DAN METODE PENELITIAN 4.1. Waktu dan Tempat Percobaan Percobaan pendahuluan dilaksanakan pada bulan November 2011-Februari 2012. Penelitian utama akan dilaksanakan pada bulan Mei 2012. Penelitian

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN 3.1. Waktu dan Lokasi Penelitian 3.2. Pelaksanaan Penelitian Penentuan stasiun

METODE PENELITIAN 3.1. Waktu dan Lokasi Penelitian 3.2. Pelaksanaan Penelitian Penentuan stasiun 15 3. METODE PENELITIAN 3.1. Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian dilaksanakan pada bulan Mei Agustus 2011 di Danau Lido, Bogor, Jawa Barat. Danau Lido terletak pada koordinat posisi 106 48 26-106 48

Lebih terperinci

Tij FK = = = = p.r 3 x 6 18 JK(G) = JK(T) JK(P) = ,50 = ,50

Tij FK = = = = p.r 3 x 6 18 JK(G) = JK(T) JK(P) = ,50 = ,50 52 Berdasarkan data bobot hidup pada Tabel 2 diperoleh perhitungan analisis ragam sebagai berikut : Tij 2 25.175 633.780.625 FK = = = = 35.210.035 p.r 3 x 6 18 JK(T) = Ʃ (Yij 2 ) FK = (1.425 2 + 1.400

Lebih terperinci

BAB III BAHAN DAN METODE

BAB III BAHAN DAN METODE BAB III BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di LaboratoriumPembenihan Ikan Ciparanje, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran pada bulan Maret sampai

Lebih terperinci

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. ayam broiler berumur hari dengan bobot badan 1,0-1,3 kg. berasal dari pedagang sayur pasar Cileunyi.

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. ayam broiler berumur hari dengan bobot badan 1,0-1,3 kg. berasal dari pedagang sayur pasar Cileunyi. 1 III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1. Bahan dan Peralatan Penelitian 3.1.1. Bahan Penelitian 1. Karkas ayam broiler yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari ayam broiler berumur 23-28 hari dengan

Lebih terperinci

Gambar 3. Skema akuarium dengan sistem kanal (a) akuarium berkanal (b) akuarium tanpa sekat

Gambar 3. Skema akuarium dengan sistem kanal (a) akuarium berkanal (b) akuarium tanpa sekat 10 3. METODE PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilakukan di Laboratorium Riset Plankton, Bagian Produktivitas dan Lingkungan Perairan, Departemen Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas

Lebih terperinci

BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN

BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan pada April 2013 sampai dengan Mei 2013 di laboratorium Nutrisi Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas

Lebih terperinci

III. MATERI DAN METODE

III. MATERI DAN METODE III. MATERI DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian ini bertempat dilahan percobaan Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau, Jl. H. R. Soebrantas KM. 15

Lebih terperinci

MATERI DAN METODE di Laboratorium Teknologi Pasca Panen, Ilmu Nutrisi dan Kimia Fakultas

MATERI DAN METODE di Laboratorium Teknologi Pasca Panen, Ilmu Nutrisi dan Kimia Fakultas III. MATERI DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian ini sudah dilaksanakan pada bulan Oktober sampai November 2014 di Laboratorium Teknologi Pasca Panen, Ilmu Nutrisi dan Kimia Fakultas Pertanian dan

Lebih terperinci

II. METODOLOGI 2.1 Persiapan Wadah dan Ikan Uji 2.2 Persiapan Pakan Uji

II. METODOLOGI 2.1 Persiapan Wadah dan Ikan Uji 2.2 Persiapan Pakan Uji II. METODOLOGI 2.1 Persiapan Wadah dan Ikan Uji Wadah yang digunakan dalam penelitian ini adalah bak terpal dengan ukuran 2 m x1m x 0,5 m sebanyak 12 buah (Lampiran 2). Sebelum digunakan, bak terpal dicuci

Lebih terperinci

III BAHAN DAN METODE. dan masing-masing unit percobaan adalah lima ekor puyuh betina fase produksi.

III BAHAN DAN METODE. dan masing-masing unit percobaan adalah lima ekor puyuh betina fase produksi. 16 III BAHAN DAN METODE 3.1 Bahan dan Alat Penelitian 3.1.1 Ternak Percobaan Penelitian ini menggunakan puyuh betina fase produksi yang dipelihara pada umur 8 minggu sebanyak 100 ekor. Puyuh dimasukkan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan Oktober - Desember 2009, di Balai Besar

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan Oktober - Desember 2009, di Balai Besar III. METODE PENELITIAN A. Waktu Dan Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan pada bulan Oktober - Desember 2009, di Balai Besar Pengembangan Budidaya Laut (BBPBL) Hanura Kecamatan Padang Cermin Kabupaten

Lebih terperinci

BAB III BAHAN DAN METODE

BAB III BAHAN DAN METODE BAB III BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Akuakultur Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Padjadjaran, Jatinangor Sumedang, Jawa Barat. Penelitian

Lebih terperinci

BAB III BAHAN DAN METODE

BAB III BAHAN DAN METODE BAB III BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian ini telah dilaksanakan di Laboratorium Akuakultur Gedung IV Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran pada bulan April hingga

Lebih terperinci

II. BAHAN DAN METODE 2.1 Rancangan Percobaan 2.2 Prosedur Kerja Persiapan Wadah Ukuran dan Padat Tebar

II. BAHAN DAN METODE 2.1 Rancangan Percobaan 2.2 Prosedur Kerja Persiapan Wadah Ukuran dan Padat Tebar II. BAHAN DAN METODE 2.1 Rancangan Percobaan Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan dua perlakuan dan masing-masing menggunakan delapan ulangan, yaitu : 1) Perlakuan A dengan warna

Lebih terperinci

III. MATERI DAN METODE. No. 155 KM. 15 Simpang Baru Panam Kecamatan Tampan Pekanbaru, dari bulan

III. MATERI DAN METODE. No. 155 KM. 15 Simpang Baru Panam Kecamatan Tampan Pekanbaru, dari bulan III. MATERI DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini telah dilakukan di Lahan Pertanian Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau Jl. H.R Soebrantas

Lebih terperinci

II. BAHAN DAN METODE 2.1 Alat dan Bahan 2.2 Tahap Penelitian

II. BAHAN DAN METODE 2.1 Alat dan Bahan 2.2 Tahap Penelitian II. BAHAN DAN METODE 2.1 Alat dan Bahan Alat yang digunakan adalah akuarium dengan dimensi 50 x 30 x 30 cm 3 untuk wadah pemeliharaan ikan, DO-meter, termometer, ph-meter, lakban, stoples bervolume 3 L,

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. : Nilai pengamatan perlakuan ke-i, ulangan ke-j : Rata-rata umum : Pengaruh perlakuan ke-i. τ i

METODE PENELITIAN. : Nilai pengamatan perlakuan ke-i, ulangan ke-j : Rata-rata umum : Pengaruh perlakuan ke-i. τ i 13 METODE PENELITIAN Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Lab. KESDA provinsi DKI Jakarta (analisis kandungan senyawa aktif, Pimpinella alpina), Lab. Percobaan Babakan FPIK (pemeliharaan

Lebih terperinci

BAHAN DAN METODE 1.1. Tempat dan Waktu 1.2. Bahan dan Alat 1.3. Metode Penelitian

BAHAN DAN METODE 1.1. Tempat dan Waktu 1.2. Bahan dan Alat 1.3. Metode Penelitian BAHAN DAN METODE 1.1. Tempat dan Waktu Penelitian ini dilakukan dilahan percobaanfakultaspertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau,Jl.H.R. Soebrantas KM. 15 Panam, Pekanbaru.

Lebih terperinci

III. MATERI DAN METODE. Agronomi Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan

III. MATERI DAN METODE. Agronomi Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan III. MATERI DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di lahan percobaan dan Laboratorium Agronomi Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau,

Lebih terperinci

III. MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan dilahan percobaan Fakultas Pertanian dan

III. MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan dilahan percobaan Fakultas Pertanian dan III. MATERI DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan dilahan percobaan Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau selama 4 bulan di mulai dari

Lebih terperinci

MATERI DAN METODE. dilaksanakan di lahan percobaan dan Laboratorium. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah benih pakcoy (deskripsi

MATERI DAN METODE. dilaksanakan di lahan percobaan dan Laboratorium. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah benih pakcoy (deskripsi III. MATERI DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di lahan percobaan dan Laboratorium Agronomi Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau,

Lebih terperinci

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Bahan pakan yang digunakan dalam penelitian adalah biji sorgum

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Bahan pakan yang digunakan dalam penelitian adalah biji sorgum 9 III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Materi Penelitian.. Bahan Penelitian a. Biji Sorgum (Sorghum bicolor) Bahan pakan yang digunakan dalam penelitian adalah biji sorgum sebanyak 5 kg dengan umur panen yang

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN APLIKASI DAN PERCOBAAN METODA RESPONS PERMUKAAN

BAB III PERANCANGAN APLIKASI DAN PERCOBAAN METODA RESPONS PERMUKAAN 30 BAB III PERANCANGAN APLIKASI DAN PERCOBAAN METODA RESPONS PERMUKAAN 3.1 Perancangan Aplikasi 3.1.1 Gambaran Umum Perancangan Model program aplikasi yang dirancang akan digambarkan dengan menggunakan

Lebih terperinci

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 15 III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1. Bahan Penelitian 3.1.1. Ternak Penelitian Ternak percobaan yang digunakan adalah ayam broiler yang telah dipelihara selama 2 minggu sebanyak 100 ekor dengan rataan

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE. Jamur yang terletak di Jalan Garuda Sakti KM. 2 Jalan Perumahan UNRI. Kelurahan Simpang Baru Kecamatan Tampan Pekanbaru.

III. BAHAN DAN METODE. Jamur yang terletak di Jalan Garuda Sakti KM. 2 Jalan Perumahan UNRI. Kelurahan Simpang Baru Kecamatan Tampan Pekanbaru. III. BAHAN DAN METODE 1.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan AprilAgustus 2013, di Rumah Jamur yang terletak di Jalan Garuda Sakti KM. 2 Jalan Perumahan UNRI Kelurahan

Lebih terperinci

III. MATERI DAN METODE

III. MATERI DAN METODE III. MATERI DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian ini telah dilaksanakan di Laboratorium Agronomi dan lahan percobaan Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim

Lebih terperinci

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ayam yang digunakan adalah broiler strain cobb sebanyak 200 ekor yang

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ayam yang digunakan adalah broiler strain cobb sebanyak 200 ekor yang 21 III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Bahan Penelitian 3.1.1 Ayam Broiler Ayam yang digunakan adalah broiler strain cobb sebanyak 200 ekor yang memiliki bobot badan 750 ± 50 gram pada umur 18 hari yang

Lebih terperinci

Lampiran 1. Tingkat Kelangsungan Hidup (SR) Data SR Setiap Perlakuan Selama Pemeliharaan

Lampiran 1. Tingkat Kelangsungan Hidup (SR) Data SR Setiap Perlakuan Selama Pemeliharaan LAMPIRAN Lampiran 1. Tingkat Kelangsungan Hidup (SR) Data SR Setiap Perlakuan Selama Pemeliharaan Ulangan Perlakuan 0 menit 2 menit 4 menit 6 menit 1 100 91,67 100 100 2 100 100 100 91,67 3 100 91,67 100

Lebih terperinci