Uji Lanjut: BEDA NILAI TERKECIL (BNT) (Least Significant Difference (LSD)) Forcep Rio Indaryanto, S.Pi., M.Si Muta Ali Khalifa, S.IK., M.Si.

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Uji Lanjut: BEDA NILAI TERKECIL (BNT) (Least Significant Difference (LSD)) Forcep Rio Indaryanto, S.Pi., M.Si Muta Ali Khalifa, S.IK., M.Si."

Transkripsi

1 Uji Lanjut: BEDA NILAI TERKECIL (BNT) (Least Significant Difference (LSD)) Forcep Rio Indaryanto, S.Pi., M.Si Muta Ali Khalifa, S.IK., M.Si. Jurusan Perikanan Fakultas Pertanian Universitas Sultan Ageng Tirtayasa 2015

2 Percobaan dilakukan dengan rancangan acak kelompok dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh pemupukan P terhadap bobot polong isi (gram) kedelai Hipotesis H0 : τ 1 = τ 2 =... = τ n = 0 H1 : min ada 1 τ n 0 Interpretasi Tidak ada perbedaan yang nyata dari perlakuan. Minimal ada satu perlakuan yang berbeda nyata.

3 Keragaman Analisis ragam (anova) dari data di atas (db) Jumlah Kwadrat (JK) Kuadrat Tengah F hitung F tabel 5% 1% Kelompok 2 0,38 0,19 0,01 3,88 6,93 Perlakuan ,24 217,54 14,53 3,00 4,82 Galat ,62 14,97 Total ,24 Berbeda Nyata Hipotesis H0 : τ 1 = τ 2 =... = τ n = 0 H0 : min ada 1 τ n 0 Interpretasi Tidak ada perbedaan yang nyata dari perlakuan. Minimal ada satu perlakuan yang berbeda nyata. Perlakuan yang mana yang berbeda nyata???? Jika F hit > F tab Tolak H0 Terdapat satu perlakuan yang berbeda nyata Jika F hit < F tab Gagal Tolak H0 Tidak ada perbedaan yang nyata dari perlakuan

4 UJI LANJUT Uji Lanjut bertujuan untuk menguji perbedaan antar perlakuan dari hasil penelitian, kecuali jika penelitian hanya memiliki dua taraf perlakuan tidak diperlukan Uji Lanjut. Sering juga disebut dengan istilah Pembandingan Ganda. Uji Lanjut Pembandingan Ganda yang biasa digunakan ada 3 macam. Yaitu Uji Beda Nyata Terkecil (BNT), Uji Beda Nyata Jujur (BNJ) dan Uji Berganda Duncan (DMRT).

5 UJI BEDA NYATA TERKECIL (BNT) Uji ini adalah prosedur perbandingan dari nilai tengah perlakuan (rata-rata perlakuan) dengan nilai BNT. Nilai uji BNT menggunakan nilai-nilai pada Tabel t. Rumus Nilai BNT yang digunakan adalah sebagai berikut : BNT t (0,05/ 2; v2) 2KTG r

6 Langkah-langkah Analisis ragam (anova) dari data di atas Keragaman (db) Jumlah Kwadrat (JK) Kuadrat Tengah F hitung F tabel 5% 1% Kelompok 2 0,38 0,19 0,01 3,88 6,93 Perlakuan ,24 217,54 14,53 3,00 4,82 Galat ,62 14,97 Total ,24 Berbeda Nyata Hitung nilai baku BNT BNT t (0,05/ 2; v2) 2KTG r

7

8 Analisis ragam (anova) dari data di atas Keragaman (db) Jumlah Kwadrat (JK) Hitung nilai baku BNT Kuadrat Tengah Langkah (1) F hitung F tabel 5% 1% Kelompok 2 0,38 0,19 0,01 3,88 6,93 Perlakuan ,24 217,54 14,53 3,00 4,82 Galat ,62 14,97 Total ,24 Berbeda Nyata BNT 2,179 t (0,05/ 2; v2) 2 14,97 3 2KTG r 6,88

9 Langkah (2) Hitung rata-rata perlakuan Rata-rata 17,33 21,00 41,00 36,00 30,67 22,67 26,00

10 Langkah (3) Susun nilai rata-rata perlakuan dari yang terkecil hingga yang terbesar Asli Setelah Disusun Perlakuan Rata-rata Perlakuan Rata-rata 0,0kg/ha (P0) 17,33 P0 17,33 22,5kg/ha (P1) 21,00 P1 21,00 45,0kg/ha (P2) 41,00 P5 22,67 67,5kg/ha (P3) 36,00 P6 26,00 90,0kg/ha (P4) 30,67 P4 30,67 112,5kg/ha (P5) 22,67 P3 36,00 135,5kg/ha (P6) 26,00 P2 41,00 BNT 6,88

11 Langkah (4) Tambahkan nilai rata-rata baris pertama dengan Nilai baku BNT (=24,21). beri huruf a dari nilai perlakuan terkecil (17,33) hingga nilai rata-rata perlakuan berikutnya yang kurang dari atau sama dengan nilai 24,21 Perlakuan Rata-rata Rata-rata + BNT P0 17,33a 17,33 + 6,88 = 24,21 P1 21,00a P5 22,67a P6 26,00 P4 30,67 P3 36,00 P2 41,00 BNT 6,88

12 Langkah (5) Tambahkan nilai rata-rata baris kedua dengan Nilai baku BNT (27,88) beri huruf b dari nilai perlakuan terkecil kedua (21,00) hingga nilai rata-rata perlakuan berikutnya yang kurang dari atau sama dengan nilai 27,88 Perlakuan Rata-rata Rata-rata + BNT P0 17,33a 17,33 + 6,88 = 24,21 P1 21,00ab 21,00 + 6,88 = 27,88 P5 22,67ab P6 26,00b P4 30,67 P3 36,00 P2 41,00 BNT 6,88

13 Langkah (6) Lakukan langkah yang serupa dengan langkah 4 dan 5 untuk perlakuan selanjutnya. Huruf "c" tersebut harus abaikan (hapus) karena sebenarnya huruf c sudah terwakili oleh huruf b (karena pemberian huruf "c" tidak melewati huruf "b") Perlakuan Rata-rata Rata-rata + BNT P0 17,33a 17,33 + 6,88 = 24,21 P1 21,00ab 21,00 + 6,88 = 27,88 P5 22,67abc 22,67 + 6,88 = 29,55 P6 26,00bc P4 30,67 P3 36,00 P2 41,00 BNT 6,88

14 Langkah (7) Lakukan langkah yang serupa dengan langkah 4 dan 5 untuk perlakuan selanjutnya. Karena huruf "c" sebelumnya dibatalkan, maka huruf "c" kembali digunakan. Selain itu, karena huruf c melewati huruf b sebelumnya. Perlakuan Rata-rata Rata-rata + BNT P0 17,33a 17,33 + 6,88 = 24,21 P1 21,00ab 21,00 + 6,88 = 27,88 P5 22,67ab 22,67 + 6,88 = 29,55 P6 26,00bc 26,00 + 6,88 = 32,88 P4 30,67c P3 36,00 P2 41,00 BNT 6,88

15 Langkah (8) Bila pemberian huruf telah sampai pada nilai ratarata terbesar, walaupun perhitungan penjumlahan belum selesai, maka perhitungan penambahan nilai BNT selanjutnya dihentikan/tidak dilanjutkan. Dan pemberian huruf dianggap selesai. Perlakuan Rata-rata Rata-rata + BNT P0 17,33a 17,33 + 6,88 = 24,21 P1 21,00ab 21,00 + 6,88 = 27,88 P5 22,67ab 22,67 + 6,88 = 29,55 P6 26,00bc 26,00 + 6,88 = 32,88 P4 30,67cd 30,67 + 6,88 = 37,55 P3 36,00de 36,00 + 6,88 = 42,88 P2 41,00e BNT 6,88

16 Langkah (9) susun kembali nilai rata-rata perlakuan tersebut sesuai dengan urutan awal perlakuannya. Perlakuan Rata-rata 0,0kg/ha (P0) 17,33a 22,5kg/ha (P1) 21,00ab 45,0kg/ha (P2) 41,00e 67,5kg/ha (P3) 90,0kg/ha (P4) 112,5kg/ha (P5) 135,5kg/ha (P6) 36,00de 30,67cd 22,67ab 26,00bc perlakuan yang diikuti oleh huruf yang sama berarti tidak berbeda nyata pengaruhnya menurut BNT5%

17 Menentukan perlakuan terbaik Langkah (10) perlakuan mana yang nilai rata-ratanya tertinggi? (P2) diikuti oleh huruf apa? (e) pertimbangkan secara logis perlakuan mana yang terbaik (apabila perlakuan dengan dosis lebih rendah tetapi mempunyai mempunyai pengaruh yang sama dengan perlakuan dengan dosis yang lebih tinggi dalam meningkatkan hasil, maka perlakuan dosis yang lebih rendah tersebut lebih baik daripada perlakuan dosis yang lebih tinggi di atasnya)

18 Perlakuan Rata-rata 0,0kg/ha (P0) 17,33a 22,5kg/ha (P1) 21,00ab 45,0kg/ha (P2) 41,00e 67,5kg/ha (P3) 36,00de 90,0kg/ha (P4) 30,67cd 112,5kg/ha (P5) 22,67ab 135,5kg/ha (P6) 26,00bc , Perlakuan I II III 0,0kg/ha (P0) a ,5kg/ha (P1) ab ,0kg/ha (P2) e ,5kg/ha (P3) de ,0kg/ha (P4) cd ,5kg/ha (P5) ab ,5kg/ha (P6) bc , , ,0kg/ha (P0) 22,5kg/ha (P1) 45,0kg/ha (P2) 67,5kg/ha (P3) 90,0kg/ha (P4) 112,5kg/ha (P5) 135,5kg/ha (P6) a ab e de cd ab bc

19 Alhamdulillah.. Terima kasih.. Wassalam...

20 Sebuah penelitian TEKNOLOGI PEMBESARAN IKAN HIAS LAUT DENGAN MENGGUNAKAN PAKAN Tubifex SP Perlakuan pemberian berbagai jumlah Tubifex sebagai pakan ikan hias laut sebanyak: 1% (T1), 3% (T2), 5% (T3), 7% (T4) perbiomasa perhari Perlakuan tersebut dilakukan ulangan sebanyak 3 kali Ulangan Total Perlakuan Ratarata 1% 6,23 6,25 6,31 18,79 6,26 3% 6,27 6,32 6,35 18,94 6,31 5% 6,38 6,40 6,37 19,15 6,38 7% 6,24 6,29 6,33 18,86 6,29 Total 25,12 25,26 25,36 75,74

21 Keragaman Derajat Bebas (db) Jumlah Kwadrat Kuadrat Tengah Perlakuan v1=4-1=3 0,024 0,008 Galat v2=(12-1)-(4-1) = 8 0,012 0,002 F hitung F tabel 5% 1% 5,400 4,066 7,591 Total 11 0, Berpengaruh Nyata 2 2KTG 0,002 t( 0,05/ 2; v2) 2,306 r 3 0,084 Perlakuan Rata-rata + BNT Rata-rata T1 6,26 + 0,084 = 6,344 6,26a T4 6,29 + 0,084 = 6,374 6,29a T2 6,31 + 0,084 = 6,394 6,31ab T3 6,38b BNT 0,084

22 Suatu perusahaan penangkapan ikan di Provinsi Banten membuat 5 model alat penangkapan ikan pelagis terbaru. Mereka hendak menguji kualitas hasil tangkapan dari masing-masing model alat tersebut. Pengujian akan dilakukan di empat perairan yang berbeda Kronjo Karangantu Anyer Binuangen Rata-rata SK db JK KT Fhit Kelompok Perlakuan Galat Total

Uji Beda Nyata Terkecil (BNT)

Uji Beda Nyata Terkecil (BNT) Uji Beda Nyata Terkecil (BNT) Oke, kali ini saya akan menjelaskan bagaimana cara menggunakan uji Beda Nyata Terkecil atau sering disebut uji BNT. Seperti pada uji BNJ, Uji BNT sebenarnya juga sangat simpel.

Lebih terperinci

Rancangan Acak Lengkap (RAL) Completely Randomized Design Atau Fully Randomized Design

Rancangan Acak Lengkap (RAL) Completely Randomized Design Atau Fully Randomized Design Rancangan Acak Lengkap (RAL) Completely Randomized Design Atau Fully Randomized Design CIRI - CIRI R.A.L. : 1. Media atau bahan percobaan seragam (dapat dianggap se- ragam ) 2. Hanya ada satu sumber kera-

Lebih terperinci

Jika Ho ditolak berarti ada minimal satu mean yang berbeda nyata dengan yang lain :

Jika Ho ditolak berarti ada minimal satu mean yang berbeda nyata dengan yang lain : perlu dilakukan pengujian lanjutan melacak perbedaan diantara nilai-nilai rerata perlakuan uji perbandingan berganda: LSD : least Significant Difference Uji Tukey : Honestly Significant Difference DMRT

Lebih terperinci

S T A T I S T I K A OLEH : WIJAYA FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI CIREBON

S T A T I S T I K A OLEH : WIJAYA FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI CIREBON S T A T I S T I K A OLEH : WIJAYA FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI CIREBON 2011 PENGUJIAN HIPOTESIS V. PENGUJIAN HIPOTESIS Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap suatu masalah. Setiap

Lebih terperinci

PRAKTIKUM RANCANGAN PERCOBAAN KATA PENGANTAR

PRAKTIKUM RANCANGAN PERCOBAAN KATA PENGANTAR PRAKTIKUM RANCANGAN PERCOBAAN 2012-2013 1 KATA PENGANTAR Buku ini dibuat untuk membantu mahasiswa dalam mempelajari, melilih dan melakukan prosedur analisis data berdasarkan rancangan percobaan yang telah

Lebih terperinci

II. PERCOBAAN NON FAKTORIAL

II. PERCOBAAN NON FAKTORIAL II. PERCOBAAN NON FAKTORIAL A. Rancangan Acak Lengkap (RAL) 1. Rancangan Acak Lengkap (Completely Randomized Design) termasuk rancangan faktor tunggal (hanya terdiri dari satu faktor) merupakan rancangan

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN Lampiran 1. Denah Percobaan Rancangan Acak Lengkap (RAL) Ulangan 1 Ulangan 2 Ulangan 3 T A W W S T S W A A T S Keterangan : T : Tanpa penambahan bahan pewarna (kontrol) A : Pemberian tepung Astaxanthin

Lebih terperinci

S T A T I S T I K A OLEH : WIJAYA

S T A T I S T I K A OLEH : WIJAYA S T A T I S T I K A OLEH : WIJAYA email : zeamays_hibrida@yahoo.com FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI CIREBON 009 V. PENGUJIAN HIPOTESIS Hhipotesis adalah jawaban sementara terhadap suatu

Lebih terperinci

Materi Persyaratan analisis regresi dari rancangan percobaan Penentuan model regresi dengan ortogonal polinomial Dari rancangan acak lengkap Dari ranc

Materi Persyaratan analisis regresi dari rancangan percobaan Penentuan model regresi dengan ortogonal polinomial Dari rancangan acak lengkap Dari ranc Kuswanto, 2012 Materi Persyaratan analisis regresi dari rancangan percobaan Penentuan model regresi dengan ortogonal polinomial Dari rancangan acak lengkap Dari rancangan acak kelompok Apabila ulangan/blok

Lebih terperinci

Lampiran 1. Analisis presentase karkas ayam pedaging. Perlakuan

Lampiran 1. Analisis presentase karkas ayam pedaging. Perlakuan Lampiran 1. Analisis presentase karkas ayam pedaging Perlakuan 1 2 3 4 5 total Rata-rata P0 61.50 61.23 61.51 62.00 61.02 307.26 61.45 P1 61.19 62.30 62.06 62.46 62.00 310.01 62.002 P2 62.30 63.20 63.20

Lebih terperinci

Uji Perbandingan Ganda. Arum Handini Primandari, M.Sc.

Uji Perbandingan Ganda. Arum Handini Primandari, M.Sc. Uji Perbandingan Ganda (Multiple Comparison) Arum Handini Primandari, M.Sc. Beberapa uji perbandingan ganda: Uji BNT/LSD Uji Tukey Uji Duncan Uji Bonferroni H : dengan i, j 1,2,..., t dan i j H 0 1 i :

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN Tabel 1. Data Hasil Pengukuran Ketebalan (cm) Pada Nata de Watermelonskin Perlakuan Ulangan Analisa (berat kulit semangka) I II III Total Rataan 30 gram (tanpa )/kontrol 0,70 0,65 0,65 2,00 0,67

Lebih terperinci

Lampiran 1. Skema Penelitian

Lampiran 1. Skema Penelitian 105 Lampiran 1. Skema Penelitian DOC (Day Old Chick) Ampas kecap - Diberikan air gula & vaksin antistress - Vaksin ND (umur 4 & 20 hari) - Vaksin gumboro (umur 10 & 25 hari) - umur 0-2 minggu (protein

Lebih terperinci

S T A T I S T I K A OLEH : WIJAYA FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI CIREBON

S T A T I S T I K A OLEH : WIJAYA FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI CIREBON S T A T I S T I K A OLEH : WIJAYA FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI CIREBON 2010 PENGUJIAN HIPOTESIS V. PENGUJIAN HIPOTESIS Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap suatu masalah. Setiap

Lebih terperinci

Lampiran 1. Daftar Sidik Ragam Rendemen

Lampiran 1. Daftar Sidik Ragam Rendemen Lampiran 1 Daftar Sidik Ragam Rendemen SK db JK KT F Hit F 0,05 F0,01 Perlakuan 15 2,084.636 138.976 46.953 ** 1.97 2.62 P 3 1,923.078 641.026 216.572 ** 2.90 4.46 Lin 1 1,602.530 1,602.530 541.417 **

Lebih terperinci

RANCANGAN ACAK LENGKAP DAN UJI PERBANDINGAN. Disusun Oleh : Retno Dwi Andayani SP.,MP

RANCANGAN ACAK LENGKAP DAN UJI PERBANDINGAN. Disusun Oleh : Retno Dwi Andayani SP.,MP RANCANGAN ACAK LENGKAP DAN UJI PERBANDINGAN Disusun Oleh : Retno Dwi Andayani SP.,MP Rancangan BAB 2 JENIS RANCANGAN DAN PENGGUNAANNYA Homogen Heterogen PERBEDAAN LINGKUNGAN HOMOGEN DAN HETEROGEN Homogen

Lebih terperinci

Pengacakan dan Tata Letak

Pengacakan dan Tata Letak Pengacakan dan Tata Letak 26 Pengacakan dan Tata Letak Pengacakan bisa dengan menggunakan Daftar Angka Acak, Undian, atau dengan perangkat komputer (bisa dilihat kembali pada pembahasan RAL/RAK/RBSL satu

Lebih terperinci

M 1 P 0.1 M 1 P 2.3 M 0 P 3.2 M 1 P 1.3 M 1 P 3.1

M 1 P 0.1 M 1 P 2.3 M 0 P 3.2 M 1 P 1.3 M 1 P 3.1 44 Lampiran 1. Tataletak Percobaan Penelitian U S M 0 P 0.2 M 1 P 1.3 M 1 P 0.2 M 0 P 3.1 M 0 P 2.3 M 1 P 2.3 M 0 P 2.1 M 1 P 3.3 M 1 P 3.1 M 1 P 1.2 M 1 P 1.1 M 0 P 3.3 M 0 P 0.3 M 0 P 1.1 M 1 P 0.3 M

Lebih terperinci

Lampiran 1. Alat dan Bahan yang Digunakan Selama Penelitian. Timbangan Duduk

Lampiran 1. Alat dan Bahan yang Digunakan Selama Penelitian. Timbangan Duduk Lampiran 1. Alat dan Bahan yang Digunakan Selama Penelitian Akuarium Salinometer Timbangan Duduk Timbangan Digital Alat Sipon DO meter dan ph meter Pipet Tetes Penggaris 39 40 DO meter ph meter Botol Sampling

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. penambahan berat badan Mencit (Mus musculus). Jarak penimbangan pada

BAB IV HASIL PENELITIAN. penambahan berat badan Mencit (Mus musculus). Jarak penimbangan pada BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Data hasil penelitian ini berupa data yang diambil berdasarkan dari penambahan berat badan Mencit (Mus musculus). Jarak penimbangan pada objek penelitian berkisar

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Malang, Agustus Penyusun

KATA PENGANTAR. Malang, Agustus Penyusun 1 KATA PENGANTAR Buku ini dibuat untuk membantu mahasiswa dalam mempelajari, melilih dan melakukan prosedur analisis data berdasarkan rancangan percobaan yang telah dipilih Buku panduan dan latihan praktikum

Lebih terperinci

Contoh kasus dalam uji Bartlett

Contoh kasus dalam uji Bartlett Contoh kasus dalam uji Bartlett Soalnya seperti berikut: Dosen Sampel A B C 1 73 88 76 2 89 48 64 3 82 51 86 4 43 76 72 5 80 81 68 6 73 92 88 7 56 71 8 21 Total 440 436 454 n 6 7 8 S 2 257.0667 353.4667

Lebih terperinci

r = =

r = = Lampiran 1. Bobot Edible Ayam Kampung Super Ulangan Perlakuan R-0 R-1 R-2 R-3 R-4......g... 1 237.2 345.8 392 440.5 390 2 290.4 373.1 449.2 482.6 473 3 358.8 395.9 463.2 517.1 534.7 4 363.8 421.5 564.7

Lebih terperinci

Ketahanan Pada Penyakit : Toleran Penyakit bercak daun dan embun tepung : M.M.Anwari, Soehadi.Hadi. I.A, Supeno dan Ismanto

Ketahanan Pada Penyakit : Toleran Penyakit bercak daun dan embun tepung : M.M.Anwari, Soehadi.Hadi. I.A, Supeno dan Ismanto 65 Lampiran I Deskripsi Kultivar Kacang Hijau Nama Kultivar : Perkutut Tahun Lepas : 2001 No Induk/ Galur : Mlg 1025/VC2750 Asal : Introduksi AVRDC Taiwan Tipe Tumbuh : Determinat Warna Batang : Hijau

Lebih terperinci

Lampiran 1. Perhitungan Kebutuhan Molase Perhitungan untuk molase adalah sebagai berikut :

Lampiran 1. Perhitungan Kebutuhan Molase Perhitungan untuk molase adalah sebagai berikut : LAMPIRAN Lampiran 1. Perhitungan Kebutuhan Molase Perhitungan untuk molase adalah sebagai berikut : CH = N %C x E /(C /N) Keterangan : CH :Jumlah karbon yang harus ditambah. N :Degradasi residu N oleh

Lebih terperinci

Perancangan Percobaan

Perancangan Percobaan Perancangan Percobaan Pengertian dasar Faktor Taraf Perlakuan (Treatment) Respons Layout Percobaan & Pengacakan Penyusunan Data Analisis Ragam Perbandingan Rataan Pengertian dasar 3 Faktor: Variabel Bebas

Lebih terperinci

III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian ini menggunakan catatan reproduksi sapi FH impor

III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian ini menggunakan catatan reproduksi sapi FH impor III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 2.1. Objek dan Peralatan Penelitian 2.1.1. Objek Penelitian Objek penelitian ini menggunakan catatan reproduksi sapi FH impor periode pertama tahun 2009. Sapi yang diamati

Lebih terperinci

Lampiran 1. Data persentase hidup (%) bibit A. marina dengan intensitas naungan pada pengamatan 1 sampai 13 Minggu Setelah Tanam (MST)

Lampiran 1. Data persentase hidup (%) bibit A. marina dengan intensitas naungan pada pengamatan 1 sampai 13 Minggu Setelah Tanam (MST) Lampiran 1. Data persentase hidup (%) bibit A. marina dengan intensitas naungan pada pengamatan 1 sampai 13 Minggu Setelah Tanam (MST) Perlakuan Persentase Hidup (%) 0% 100 25% 100 50% 100 75% 100 Total

Lebih terperinci

Keterangan : A = Berat Cawan Alumunium B = Berat cawan alumunium + sampel sebelum dioven C = Berat cawan alumunium + sampel setelah dioven

Keterangan : A = Berat Cawan Alumunium B = Berat cawan alumunium + sampel sebelum dioven C = Berat cawan alumunium + sampel setelah dioven 42 Lampiran 1. Prosedur Penentuan Kadar Bahan Kering Alat : 1. Oven listrik 2. Timbangan analitik 3. Cawan Alumunium 4. Eksikator/Desikator 5. Tang Penjepit Cara Kerja : 1. Cawan alumunium dikeringkan

Lebih terperinci

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian menggunakan 24 ekor Domba Garut jantan muda umur 8 bulan

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian menggunakan 24 ekor Domba Garut jantan muda umur 8 bulan III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Bahan Penelitian 3.1.1 Objek Penelitian Penelitian menggunakan 24 ekor Domba Garut jantan muda umur 8 bulan dengan rata-rata bobot badan sebesar 21,09 kg dan koevisien

Lebih terperinci

FORMULIR UJI KESUKAAN (UJI HEDONIK)

FORMULIR UJI KESUKAAN (UJI HEDONIK) Lampiran FORMULIR UJI KESUKAAN (UJI HEDONIK) Nama : Umur : Jenis Kelamin : Petunjukan Penilaian Ujilah sampel satu persatu dengan sebaik-baiknya dan nyatakan pendapat anda tentang apa yang dirasakan oleh

Lebih terperinci

Tata letak percobaan secara acak selama penelitian adalah sebagai berikut : D2 B1 D3 B3 B2 E3 C2 C3 A2 D1 A3 E2

Tata letak percobaan secara acak selama penelitian adalah sebagai berikut : D2 B1 D3 B3 B2 E3 C2 C3 A2 D1 A3 E2 LAMPIRAN 34 35 Lampiran 1. Tata Letak Perlakuan Tata letak percobaan secara acak selama penelitian adalah sebagai berikut : D2 B1 D3 B3 B2 E3 C2 C3 A2 D1 A3 E2 A1 E1 C1 Keterangan : A = Kontrol/Tanpa Pemberian

Lebih terperinci

Contoh RAK Faktorial

Contoh RAK Faktorial 68 (1) Olah Tanah Pupuk Kelompok (K) Grand Total (A) Organik (B) 1 2 3 AB 1 0 154 151 165 470 10 166 166 160 492 20 177 178 176 531 30 193 189 200 582 2 0 143 147 139 429 10 149 156 171 476 20 160 164

Lebih terperinci

Lampiran 1. Deskripsi Varietas Tembakau (Nicotiana tabacum)

Lampiran 1. Deskripsi Varietas Tembakau (Nicotiana tabacum) 72 Lampiran 1. Deskripsi Varietas Tembakau (Nicotiana tabacum) Nama Varietas : Coker 176 Tanggal uji : 23 Juli 2010 Uji daya kecambah : 98% Uji kadar air : 6,9% penyimpanan : 16-18 C Tahun Lepas : 2011

Lebih terperinci

I. MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan di lahan percobaan Fakultas Pertanian

I. MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan di lahan percobaan Fakultas Pertanian I. MATERI DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian ini telah dilaksanakan di lahan percobaan Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau Pekanbaru, pada bulan

Lebih terperinci

PERENCANAAN (planning) suatu percobaan untuk memperoleh INFORMASI YANG RELEVAN dengan TUJUAN dari penelitian

PERENCANAAN (planning) suatu percobaan untuk memperoleh INFORMASI YANG RELEVAN dengan TUJUAN dari penelitian 1 2 PERENCANAAN (planning) suatu percobaan untuk memperoleh INFORMASI YANG RELEVAN dengan TUJUAN dari penelitian MENGAPA PERLU DIRANCANG? Untuk mendapatkan penduga yang tidak berbias Untuk meningkatkan

Lebih terperinci

Ulangan I II III K1W1 1,13 1,2 1 3,33 1,11 K1W2 1,54 1,54 1,47 4,55 1,52 K1W3 1,4 1,54 1,4 4,34 1,45 K1W4 1,27 1,27 1,2 3,74 1,25

Ulangan I II III K1W1 1,13 1,2 1 3,33 1,11 K1W2 1,54 1,54 1,47 4,55 1,52 K1W3 1,4 1,54 1,4 4,34 1,45 K1W4 1,27 1,27 1,2 3,74 1,25 81 Lampiran 1. Perhitungan ANOVA Data Hasil Pengamatan tentang Pengaruh Variasi Konsentrasi Ragi Tape dan Waktu Fermentasi terhadap Kadar Bioetanol dari Kulit Kentang Perlakuan Ulangan I II III Total Rata-rata

Lebih terperinci

Lampiran 1. Perhitungan Kelangsungan Hidup Benih Ikan Koi Pada Penelitian Pendahuluan.

Lampiran 1. Perhitungan Kelangsungan Hidup Benih Ikan Koi Pada Penelitian Pendahuluan. Lampiran 1. Perhitungan Kelangsungan Hidup Benih Ikan Koi Pada Penelitian Pendahuluan. Perlakuan N0 Nt SR% A (0,1 ml/l) 10 2 20 B (0,3 ml/l) C (0,5 ml/l) D (0,7 ml/l) E (0,9 ml/l) F (1,1 ml/l) G (1,3 ml/l)

Lebih terperinci

Tij FK = = = = p.r 3 x 6 18 JK(G) = JK(T) JK(P) = ,50 = ,50

Tij FK = = = = p.r 3 x 6 18 JK(G) = JK(T) JK(P) = ,50 = ,50 52 Berdasarkan data bobot hidup pada Tabel 2 diperoleh perhitungan analisis ragam sebagai berikut : Tij 2 25.175 633.780.625 FK = = = = 35.210.035 p.r 3 x 6 18 JK(T) = Ʃ (Yij 2 ) FK = (1.425 2 + 1.400

Lebih terperinci

Lampiran 1. Sidik Ragam Persentase Kematian Tanaman

Lampiran 1. Sidik Ragam Persentase Kematian Tanaman LAMPIRAN Lampiran 1. Sidik Ragam Persentase Kematian Tanaman Perlakuan 7 36,45586 5,20798 2,21161 JK Faktor A (Media Tanam) 1 0,498032 0,498032 0,211493 tn 4,26 7,82 JK Faktor B (Mikroorganisme) 3 29,47075

Lebih terperinci

Lampiran 1. Prosedur Analisa Sampel

Lampiran 1. Prosedur Analisa Sampel Lampiran 1. Prosedur Analisa Sampel 1. Pengukuran Kadar Air (AOAC, 1984) Cawan aluminium dikeringkan di dalam oven pada suhu 105 C selama 15 menit, kemudian didinginkan di dalam desikator lalu ditimbang

Lebih terperinci

KONSEP NILAI HARAPAN KUADRAT TENGAH

KONSEP NILAI HARAPAN KUADRAT TENGAH ROZA AZIZAH PRIMATIKA, M.Si KONSEP NILAI HARAPAN KUADRAT TENGAH Pengantar Salah satu komponen penting dalam perancangan percobaan adalah analisis ragam (anova) Komponen utama dalam menyusun analisis ragam

Lebih terperinci

Lampiran 1. Tabel Penentuan Glukosa, Fruktosa, dan Gula Invert dalam Suatu Bahan dengan Metode Luff Schoorl ml 0,1 N Natiosulfat.

Lampiran 1. Tabel Penentuan Glukosa, Fruktosa, dan Gula Invert dalam Suatu Bahan dengan Metode Luff Schoorl ml 0,1 N Natiosulfat. Lampiran 1. Tabel Penentuan Glukosa, Fruktosa, dan Gula Invert dalam Suatu Bahan dengan Metode Luff Schoorl ml 0,1 N Natiosulfat 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. Glukosa, fruktosa, gula invert mg

Lebih terperinci

Analisis Ragam & Rancangan Acak Lengkap Statistik (MAM 4137)

Analisis Ragam & Rancangan Acak Lengkap Statistik (MAM 4137) 10th Meeting Analisis Ragam & Rancangan Acak Lengkap Statistik (MAM 4137) by Ledhyane I.H Tujuan Instruksional Khusus Mahasiswa akan dapat menggunakan rangkaian prosedur percobaan dengan menggunakan analisis

Lebih terperinci

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. dari kawasan Universitas Padjadjaran sebanyak 100 kg bahan kering dan untuk

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. dari kawasan Universitas Padjadjaran sebanyak 100 kg bahan kering dan untuk 16 III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 2.1 Bahan Penelitian 2.1.1 Rumput Brachiaria humidicola Rumput Brachiaria humidicola yang digunakan pada penelitian ini didapat dari kawasan Universitas Padjadjaran sebanyak

Lebih terperinci

PERANCANGAN PERCOBAAN

PERANCANGAN PERCOBAAN BUKU PRAKTIKUM PERANCANGAN PERCOBAAN Oleh: TIM PENYUSUN NAMA NIM KELOMPOK ASISTEN :... :... :... :... FOTO UKURAN 3X4 FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2014 PRAKTIKUM RANCANGAN PERCOBAAN 2014 1

Lebih terperinci

PERANCANGAN PERCOBAAN

PERANCANGAN PERCOBAAN PERANCANGAN PERCOBAAN OLEH : WIJAYA FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI CIREBON 2009 PERCOBAAN SATU FAKTOR RANCANGAN ACAK LENGKAP ( R A L ) Percobaan Satu Faktor : Pengaruh Takaran Pupuk

Lebih terperinci

Lampiran 1. Tata Letak Wadah Penelitian

Lampiran 1. Tata Letak Wadah Penelitian Lampiran 1. Tata Letak Wadah Penelitian Keterangan : A = Artemia sp. 100% dan kuning telur bebek 0% (kontrol) B = Artemia sp. 75% dan kuning telur bebek 25% C = Artemia sp. 50% dan kuning telur bebek 50%

Lebih terperinci

PERANCANGAN PERCOBAAN

PERANCANGAN PERCOBAAN PERANCANGAN PERCOBAAN OLEH : WIJAYA FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI CIREBON 2009 SPLIT PLOT Tepat digunakan pada percobaan faktorial jika pengaruh salah satu faktor sudah bisa diprediksi

Lebih terperinci

PERANCANGAN PERCOBAAN

PERANCANGAN PERCOBAAN PERANCANGAN PERCOBAAN OLEH : WIJAYA FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI CIREBON 2011 SPLIT PLOT Tepat digunakan pada percobaan faktorial jika pengaruh salah satu faktor sudah bisa diprediksi

Lebih terperinci

Lampiran 1. Proses Fermentasi Substrat Padat Tepung Kulit Ubi Kayu

Lampiran 1. Proses Fermentasi Substrat Padat Tepung Kulit Ubi Kayu LAMPIRAN 45 44 Lampiran 1. Proses Fermentasi Substrat Padat Tepung Kulit Ubi Kayu Tepung Kulit Ubi Kayu + air Dengan perbandingan 1 : 2 Dikukus ± 30 menit Didinginkan dan diinokulasi dengan menggunakan

Lebih terperinci

III. MATERI DAN METODE. Laboratorium Agrostologi, Industri Pakan dan Ilmu tanah, Fakultas Pertanian dan

III. MATERI DAN METODE. Laboratorium Agrostologi, Industri Pakan dan Ilmu tanah, Fakultas Pertanian dan III. MATERI DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan di Lahan GambutKebun Percobaan Laboratorium Agrostologi, Industri Pakan dan Ilmu tanah, Fakultas Pertanian dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Tempat Pelaksanaan Penelitian dilaksanakan di Desa Moutong Kecamatan Tilong Kabila Kab. Bone Bolango dengan ketinggian tempat + 25 meter diatas permukaan laut. 3.2. Bahan

Lebih terperinci

Oleh: RINIANINGSIH PATEDA NIM: Telah Diperiksa dan Disetujui Untuk Diuji. Mengetahui, KetuaJurusan/Program StudiBudidayaPerairann

Oleh: RINIANINGSIH PATEDA NIM: Telah Diperiksa dan Disetujui Untuk Diuji. Mengetahui, KetuaJurusan/Program StudiBudidayaPerairann 1 LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING PENGARUH PEMBERIAN PAKAN KUNING TELUR YANG BERBEDA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN KELANGSUNGAN HIDUP LARVA IKAN CUPANG (Betta plakat) DI BALAI BENIH IKAN (BBI) KOTA GOTRONTALO

Lebih terperinci

III. MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan di lahan percobaan Fakultas Pertanian dan

III. MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan di lahan percobaan Fakultas Pertanian dan III. MATERI DAN METODE 1.1. Tempat dan waktu Penelitian ini telah dilaksanakan di lahan percobaan Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau Pekanbaru, penelitian

Lebih terperinci

OLEH : WIJAYA. FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI CIREBON 2009

OLEH : WIJAYA.   FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI CIREBON 2009 PERANCANGAN PERCOBAAN OLEH : WIJAYA email : zeamays_hibrida@yahoo.com FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI CIREBON 2009 PERCOBAAN SATU FAKTOR RANCANGAN ACAK LENGKAP ( R A L ) Percobaan Satu

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Pengumpulan Data 4.1.1 Pelaksanaan Eksperimen Pelaksanaan eksperimen adalah proses pembuatan paving block yang dilakukan langsung di CV. Riau Jaya Paving. Paving

Lebih terperinci

Lampiran 1 Rekapitulasi data tegakan akasia (Acacia mangium)

Lampiran 1 Rekapitulasi data tegakan akasia (Acacia mangium) Lampiran 1 Rekapitulasi data tegakan akasia (Acacia mangium) Data Plot 1 Plot 2 Plot 3 Plot 4 Plot 5 Volume total petak 2.667164112 2.741236928 2.896762245 2.572835298 2.753163234 Volume per hektar 66.6791028

Lebih terperinci

3 METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian 3.2 Alat Penelitian

3 METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian 3.2 Alat Penelitian 23 3 METODE NELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilakukan di bulan Maret hingga bulan April tahun 2011. Penelitian ini meliputi: pembuatan alat dan pengambilan data di Cisolok. Jaring rampus

Lebih terperinci

Ulangan F Tabel DB JK KT F hitung ragam

Ulangan F Tabel DB JK KT F hitung ragam lampiran 1. Analisis tinggi tanaman Data tinggi tanaman saat panen P0 tanah (kontrol) 30,5 30,7 31,42 92,62 30,87 P1 bata Halus 29,9 31,04 31,12 92,06 30,69 P2 bata Kasar 29,68 30,8 31,14 91,62 30,54 P3

Lebih terperinci

Nama :... Tanggal Pengujian :... Atribut Sensori : Aroma

Nama :... Tanggal Pengujian :... Atribut Sensori : Aroma 81 Lampiran 1 Contoh format uji pembedaan : Difference from control test Nama :... Tanggal Pengujian :... Atribut Sensori : Aroma Instruksi Uji : 1. Silahkan dibandingkan sampel yang akan diuji berikut

Lebih terperinci

PERCOBAAN MENGGUNAKAN SPLIT PLOT DENGAN RANCANGAN DASAR RAK RANCANGAN PERCOBAAN

PERCOBAAN MENGGUNAKAN SPLIT PLOT DENGAN RANCANGAN DASAR RAK RANCANGAN PERCOBAAN PERCOBAAN MENGGUNAKAN SPLIT PLOT DENGAN RANCANGAN DASAR RAK RANCANGAN PERCOBAAN Kelompok 11 : Devita Arum S. 12110101015 Saiful Fadillah 12110101027 Wafiyatul Khusna 12110101047 Firstyan Puguh N.C. 12110101051

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. penghambatan pertumbuhan. Daerah hambat yaitu jarak antara koloni

BAB IV HASIL PENELITIAN. penghambatan pertumbuhan. Daerah hambat yaitu jarak antara koloni 52 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Data hasil penelitian berupa data hasil pengukuran lebar daerah penghambatan pertumbuhan. Daerah hambat yaitu jarak antara koloni Staphylococcus aureus dengan

Lebih terperinci

Rancangan Petak-petak Terbagi (RPPT)

Rancangan Petak-petak Terbagi (RPPT) Rancangan Petak-petak Terbagi (RPPT) Ade Setiawan 009 Rancangan Petak-Petak Terbagi (RPPT/Split-split Plot) merupakan perluasan dari Rancangan Petak Terbagi (RPT). Pada RPT kita hanya melakukan percobaan

Lebih terperinci

Lampiran 1. Daftar analisis sidik ragam kadar air tepung daun bangun-bangun

Lampiran 1. Daftar analisis sidik ragam kadar air tepung daun bangun-bangun Lampiran 1. Daftar analisis sidik ragam kadar air tepung daun bangun-bangun SK db JK KT F hit. F.tabel,5,1 Perlakuan 2,628198,3199 3,184 tn 5,14 1,92 Galat 6,629,1148 Total 8 Keterangan : FK = 365,5446

Lebih terperinci

Lampiran 1a. Pengenceran konsentrasi bakteri dalam biakan murni dengan teknik pengenceran berseri

Lampiran 1a. Pengenceran konsentrasi bakteri dalam biakan murni dengan teknik pengenceran berseri Lampiran 1a. Pengenceran konsentrasi bakteri dalam biakan murni dengan teknik pengenceran berseri A 2 lup biakan bakteri padat Inkubasi+shaker (suhu kamar, 18-24 jam) a b b b 0.1 ml 0.1 ml 0.1ml 1:10-1

Lebih terperinci

PERANCANGAN PERCOBAAN

PERANCANGAN PERCOBAAN PERANCANGAN PERCOBAAN OLEH : WIJAYA FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI CIREBON 2011 MATERI : 1. PENDAHULUAN 2. RANCANGAN ACAK LENGKAP ( RAL ) 3. RANCANGAN ACAK KELOMPOK ( RAK ) 4. RANCANGAN

Lebih terperinci

Lampiran 1. Tingkat Kelangsungan Hidup (SR) Data SR Setiap Perlakuan Selama Pemeliharaan

Lampiran 1. Tingkat Kelangsungan Hidup (SR) Data SR Setiap Perlakuan Selama Pemeliharaan LAMPIRAN Lampiran 1. Tingkat Kelangsungan Hidup (SR) Data SR Setiap Perlakuan Selama Pemeliharaan Ulangan Perlakuan 0 menit 2 menit 4 menit 6 menit 1 100 91,67 100 100 2 100 100 100 91,67 3 100 91,67 100

Lebih terperinci

Analisis Ragam & Rancangan Acak Lengkap Statistik (MAM 4137)

Analisis Ragam & Rancangan Acak Lengkap Statistik (MAM 4137) 10th Meeting Analisis Ragam & Rancangan Acak Lengkap Statistik (MAM 4137) by Ledhyane I.H Tujuan Instruksional Khusus Mahasiswa akan dapat menggunakan rangkaian prosedur percobaan dengan menggunakan analisis

Lebih terperinci

Lampiran 1. Fase Perkembangan Embrio Telur Ikan Nilem

Lampiran 1. Fase Perkembangan Embrio Telur Ikan Nilem LAMPIRAN 46 Lampiran 1. Fase Perkembangan Embrio Telur Ikan Nilem Waktu Gambar Keterangan 6 April 2013 Cleavage 19.00 6 April 2013 21.00 Morula 6 April 2013 22.00 Blastula 6 April 2013 23.00 Grastula 47

Lebih terperinci

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ayam petelur yang digunakan adalah ayam petelur yang berumur 27

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ayam petelur yang digunakan adalah ayam petelur yang berumur 27 17 III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1. Bahan Penelitian dan Peralatan Penelitian 3.1.1. Ternak Percobaan Ayam petelur yang digunakan adalah ayam petelur yang berumur 27 minggu sebanyak 90 ekor dengan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dengan upaya kontrol yang ketat terhadap faktor-faktor luar, serta melibatkan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dengan upaya kontrol yang ketat terhadap faktor-faktor luar, serta melibatkan 31 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen, yaitu penelitian yang didalamnya melibatkan manipulasi terhadap kondisi subjek yang diteliti, disertai

Lebih terperinci

PERANCANGAN PERCOBAAN

PERANCANGAN PERCOBAAN PE PERTEMUAN KE-3 DAN 5 PROFDRKRISHNA PURNAWAN CANDRA JURUSAN TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN FAPERTA UNMUL 2016 Materi yang dibahas adalah: A Klasifikasi Rancangan Percobaan B Rancangan-rancangan Bergalat Tunggal

Lebih terperinci

B. Analisis Variansi Pengaruh Komposisi, Konsentrasi dan Interaksi Terhadap Total Keasaman Soyghurt

B. Analisis Variansi Pengaruh Komposisi, Konsentrasi dan Interaksi Terhadap Total Keasaman Soyghurt 78 Lampiran 1. Hasil Penelitian A. Data Hasil Uji Total Keasaman Soyghurt Komposisi Konsentrasi Ulangan Total Ratarata (P) (K) 1 2 3 4 5 ( X) Kontrol (P0K0) 0.20 0.30 0.30 0.20 0.30 1.30 0.26* P1 0.52

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE. Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau Pekanbaru, pada

III. BAHAN DAN METODE. Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau Pekanbaru, pada III. BAHAN DAN METODE 3.1 Waktu dan tempat penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan di lahan percobaan Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau Pekanbaru,

Lebih terperinci

Tabel 7. Data rata-rata kadar air (%) litter yang sudah ditransformasi (Archin)

Tabel 7. Data rata-rata kadar air (%) litter yang sudah ditransformasi (Archin) LAMPIRAN 58 Tabel 7. Data rata-rata kadar air (%) litter yang sudah ditransformasi (Archin) Ulangan Perlakuan P1 P2 P3 ------------------------(%)---------------------------- 1 31,76 33,26 25,48 2 31,53

Lebih terperinci

Lampiran 2. Daftar Analisis Ragam dan Uji LSR Pengaruh Jenis Pelarut Terhadap Diameter Zona Hambat Escherichia coli

Lampiran 2. Daftar Analisis Ragam dan Uji LSR Pengaruh Jenis Pelarut Terhadap Diameter Zona Hambat Escherichia coli Lampiran 2. Daftar Analisis Ragam dan Uji LSR Pengaruh Jenis Pelarut Terhadap Diameter Zona Hambat Escherichia coli Daftar Analisis Ragam Pengaruh Jenis Pelarut terhadap Diameter Zona Hambat Escherichia

Lebih terperinci

Berdasarkan data nilai HU telur itik tegal pada Tabel 5 diperoleh perhitungan

Berdasarkan data nilai HU telur itik tegal pada Tabel 5 diperoleh perhitungan LAMPIRAN 45 46 Berdasarkan data nilai HU telur itik tegal pada Tabel 5 diperoleh perhitungan analisis ragam sebagai berikut : Faktor koreksi C = Y.. 2 = (1815,31) 2 r.p 24 = 3.295.350,40 24 = 137.306,27

Lebih terperinci

KEMENTRIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI FAKULTAS PERTANIAN, UNIVERSITAS HALUOLEO, KENDARI Kampus Baru Bumi Tridharma, Andounohu - Kendari

KEMENTRIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI FAKULTAS PERTANIAN, UNIVERSITAS HALUOLEO, KENDARI Kampus Baru Bumi Tridharma, Andounohu - Kendari KEMENTRIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI FAKULTAS PERTANIAN, UNIVERSITAS HALUOLEO, KENDARI Kampus Baru Bumi Tridharma, Andounohu - Kendari UJIAN AKHIR SEMESTER Semester Ganil Tahun Akademik 2015/2016

Lebih terperinci

PERCOBAAN RAK FAKTORIAL DENGAN MENGGUNAKAN R-STUDIO

PERCOBAAN RAK FAKTORIAL DENGAN MENGGUNAKAN R-STUDIO PERCOBAAN RAK FAKTORIAL DENGAN MENGGUNAKAN R-STUDIO RANCANGAN PERCOBAAN Anggota Kelompok : Wahyu Nikmatus Sholihah 121810101010 Vivie Aisyafi Fatimah 121810101050 Reyka Bella Desvandai 121810101080 Ratna

Lebih terperinci

Perancangan Percobaan

Perancangan Percobaan Perancangan Percobaan Ade Setiawan 009 Faktorial Faktor Pengertian dasar Faktor Taraf Perlakuan (Treatment) Respons Layout Percobaan & Pengacakan Penyusunan Data Analisis Ragam Perbandingan Rataan Ade

Lebih terperinci

III BAHAN DAN METODE. dan masing-masing unit percobaan adalah lima ekor puyuh betina fase produksi.

III BAHAN DAN METODE. dan masing-masing unit percobaan adalah lima ekor puyuh betina fase produksi. 16 III BAHAN DAN METODE 3.1 Bahan dan Alat Penelitian 3.1.1 Ternak Percobaan Penelitian ini menggunakan puyuh betina fase produksi yang dipelihara pada umur 8 minggu sebanyak 100 ekor. Puyuh dimasukkan

Lebih terperinci

39 Tabel 10. Data hasil analisis proksimat kadar protein kasar silase limbah sayuran (%KU)

39 Tabel 10. Data hasil analisis proksimat kadar protein kasar silase limbah sayuran (%KU) 39 Tabel 10. Data hasil analisis proksimat kadar protein kasar silase limbah sayuran (%KU) Berat sampel L sampel (g) (ml) % N % PK Rata-rata R0U1 1 0,5061 6,2000 1,6874 10,5463 2 0,5075 5,9000 1,6000 10,0000

Lebih terperinci

I. BAHAN DAN METODE. dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau Pekanbaru,

I. BAHAN DAN METODE. dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau Pekanbaru, I. BAHAN DAN METODE 1.1. Tempat dan Waktu Penelitian ini telah dilaksanakan di lahan percobaan Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau Pekanbaru, pada bulan

Lebih terperinci

Perancangan Percobaan

Perancangan Percobaan Perancangan Percobaan Ade Setiawan 009 Review RAL: Satuan percobaan homogen Keragaman Respons disebabkan pengaruh perlakuan RAK: Satuan percobaan heterogen Keragaman Respons disebabkan pengaruh Perlakuan

Lebih terperinci

PERANCANGAN PERCOBAAN

PERANCANGAN PERCOBAAN PE PERTEMUAN KE-3 DAN 5 PROFDRKRISHNA PURNAWAN CANDRA JURUSAN TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN FAPERTA UNMUL 016 Materi yang dibahas adalah: A Klasifikasi Rancangan Percobaan B Rancangan-rancangan Bergalat Tunggal

Lebih terperinci

Transformasi Data & Anlisis Data Hilang

Transformasi Data & Anlisis Data Hilang Transformasi Data & Anlisis Data Hilang Rommy Andhika Laksono Perancangan Percobaan UNSUR DASAR PERCOBAAN : 1. Perlakuan (treatment) 2. Ulangan (replication) 3. Pengaturan atau pembatasan lokal (local

Lebih terperinci

Tabel 1.2 Data skor warna kuning telur ayam petelur strain Isa Brown pada akhir penelitian berdasarkan Yolk Colour Fan

Tabel 1.2 Data skor warna kuning telur ayam petelur strain Isa Brown pada akhir penelitian berdasarkan Yolk Colour Fan 87 LAMPIRAN 1 Data Hasil Penelitian Tabel 1.1 Data kandungan kolesterol kuning telur (mg/100g) ayam petelur strain Isa Brown pada akhir penelitian berdasarkan analisis kolesterol CHOD-PAP Perlakuan Kolesterol

Lebih terperinci

Kelompok (Lama. Penyimpanan/hari) A0 A1 A2 A3 6,422 6,832 7,179 7,862 24,286 26, ,969 5,892 6,244 6,926 7,032 7,491 7.

Kelompok (Lama. Penyimpanan/hari) A0 A1 A2 A3 6,422 6,832 7,179 7,862 24,286 26, ,969 5,892 6,244 6,926 7,032 7,491 7. LAMPIRAN Lampiran 1. Persentase Kadar Air Kerupuk Ikan Selais ( Crytopterus bicirhis) Dengan Penambahan Jamur Tiram Putih (Pleurotus Ostreatus) Yang Berbeda Selama Penyimpanan. Kelompok (Lama Penyimpanan/hari)

Lebih terperinci

BAHAN DAN METODE. Alat yang digunakan dalam penelitian ini meliputi: cangkul, parang, ajir,

BAHAN DAN METODE. Alat yang digunakan dalam penelitian ini meliputi: cangkul, parang, ajir, BAHAN DAN METODE 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dilahan percobaan Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau. Penelitian dilakukan

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Lampiran 1. Data Performa Reproduksi Sapi Perah Impor Pertama

LAMPIRAN. Lampiran 1. Data Performa Reproduksi Sapi Perah Impor Pertama 48 LAMPIRAN Lampiran 1. Data Performa Reproduksi Sapi Perah Impor Pertama No. ID Sapi... Selanjutnya Ke Tanggal Tanggal Kawin Pertama Jumlah Servis (Kali) Service Period Lama Kosong Selang 1 776 1 13/08/2009

Lebih terperinci

Lampiran 1. Peta penyebaran A. atlas (Peigler, 1989) Lampiran 2. Tempat Perkawinan dan Pemeliharaan

Lampiran 1. Peta penyebaran A. atlas (Peigler, 1989) Lampiran 2. Tempat Perkawinan dan Pemeliharaan LAMPIRAN Lampiran 1. Peta penyebaran A. atlas (Peigler, 1989) Lampiran 2. Tempat Perkawinan dan Pemeliharaan (a) Tempat Perkawinan (b) Tempat Pemeliharaan 38 Lampiran 3. Analaisis Sidik Ragam Konsumsi

Lebih terperinci

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ayam yang digunakan adalah broiler strain cobb sebanyak 200 ekor yang

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ayam yang digunakan adalah broiler strain cobb sebanyak 200 ekor yang 21 III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Bahan Penelitian 3.1.1 Ayam Broiler Ayam yang digunakan adalah broiler strain cobb sebanyak 200 ekor yang memiliki bobot badan 750 ± 50 gram pada umur 18 hari yang

Lebih terperinci

Lampiran 1. Genotipe yang Digunakan sebagai Bahan Penelitian pada Percobaan Pendahuluan

Lampiran 1. Genotipe yang Digunakan sebagai Bahan Penelitian pada Percobaan Pendahuluan LAMPIRAN Lampiran 1. Genotipe yang Digunakan sebagai Bahan Penelitian pada Percobaan Pendahuluan Varietas/Genotipe Padi Sawah Padi Gogo Padi Rawa Aek Sibundong Batu Tegi B11586F-MR-11-2-2 B11283-6c-PN-5-MR-2-3-Si-1-2-

Lebih terperinci

Rancangan Petak Berjalur

Rancangan Petak Berjalur Rancangan Petak Berjalur Ade Setiawan 009 Nama lain untuk Rancangan Split-Blok adalah Strip-Plot atau Rancangan Petak-Berjalur (RPB. Rancangan ini sesuai untuk percobaan dua faktor dimana ketepatan pengaruh

Lebih terperinci

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. minggu dengan bobot badan rata-rata gram dan koefisien variasi 9.05%

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. minggu dengan bobot badan rata-rata gram dan koefisien variasi 9.05% 18 III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1. Bahan Penelitian 3.1.1 Ternak Percobaan Ternak yang dijadikan objek percobaan adalah puyuh yang berumur 5 minggu dengan bobot badan rata-rata 89.85 gram dan koefisien

Lebih terperinci

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Bahan yang digunakan yaitu meliputi : sekitar kebun di Sukabumi Jawa Barat.

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Bahan yang digunakan yaitu meliputi : sekitar kebun di Sukabumi Jawa Barat. III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Bahan dan Peralatan Penelitian 3.1.1 Bahan Penelitian Bahan yang digunakan yaitu meliputi : 1) Mikania micrantha yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari sekitar

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sinar Agung, Kecamatan Pulau Panggung,

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sinar Agung, Kecamatan Pulau Panggung, III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sinar Agung, Kecamatan Pulau Panggung, Kabupaten Tanggamus, Provinsi Lampung. Penelitian ini dilaksanakan dari

Lebih terperinci

MATERI DAN METODE. Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau, terletak di jalan

MATERI DAN METODE. Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau, terletak di jalan III. MATERI DAN METODE 1.1. Tempat dan Waktu Penelitian ini dilakukan di kebun percobaan Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau, terletak di jalan H.R. Soebrantas

Lebih terperinci

Gambar 3. Skema akuarium dengan sistem kanal (a) akuarium berkanal (b) akuarium tanpa sekat

Gambar 3. Skema akuarium dengan sistem kanal (a) akuarium berkanal (b) akuarium tanpa sekat 10 3. METODE PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilakukan di Laboratorium Riset Plankton, Bagian Produktivitas dan Lingkungan Perairan, Departemen Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas

Lebih terperinci