BAB VIII UJI PENERIMAAN : UJI MUTU HEDONIK

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB VIII UJI PENERIMAAN : UJI MUTU HEDONIK"

Transkripsi

1 BAB VIII UJI PENERIMAAN : UJI MUTU HEDONIK A. PENDAHULUAN Pengujian organoleptik adalah pengujian yang didasarkan pada proses pengindraan. Pengindraan diartikan sebagai suatu proses fisio-psikologis, yaitu kesadaran atau pengenalan alat indra akan sifat-sifat benda karena adanya rangsangan yang diterima alat indra yang berasal dari benda tersebut. Pengindraan dapat juga berarti reaksi mental (sensation) jika alat indra mendapat rangsangan (stimulus). Reaksi atau kesan yang ditimbulkan karena adanya rangsangan dapat berupa sikap untuk mendekati atau menjauhi, menyukai atau tidak menyukai akan benda penyebab rangsangan. Kesadaran, kesan dan sikap terhadap rangsangan adalah reaksi psikologis atau reaksi subyektif. Pengukuran terhadap nilai / tingkat kesan, kesadaran dan sikap disebut pengukuran subyektif atau penilaian subyektif. Disebut penilaian subyektif karena hasil penilaian atau pengukuran sangat ditentukan oleh pelaku atau yang melakukan pengukuran. Kemampuan memberikan kesan dapat dibedakan berdasarkan kemampuan alat indra memberikan reaksi atas rangsangan yang diterima. Kemampuan tersebut meliputi kemampuan mendeteksi ( detection ), mengenali (recognition), membedakan ( discrimination ), membandingkan ( scalling ) dan kemampuan menyatakan suka atau tidak suka ( hedonik ) (Anonim,2009). Menurut Susiwi (2009), uji mutu hedonik adalah uji dimana panelis menyatakan kesan pribadi tentang baik atau buruk (kesan mutu hedonik). Kesan mutu hedonik lebih spesifik dari kesan suka atau tidak suka, dan dapat bersifat lebih umum. Contoh kesan mutu hedonik dari suatu produk adalah kesan sepet tidaknya minuman teh, pulen keras nasi, dan empuk keras dari daging (Sarastani 2012). Jumlah tingkat skala juga bervariasi tergantung dari rentangan mutu yang diinginkan dan sensitivitas antar skala. Skala hedonik untuk uji mutu hedonik dapat berarah satu dan berarah dua. Seperti halnya pada uji kesukaan pada uji mutu hedonik, data penilaiaan dapat ditransformasi dalam skala numerik dan selanjutnya dapat dianalisis statistik untuk interprestasinya (Astridiani 2007).

2 B. TUJUAN PRAKTIKUM Praktikum ini bertujuan agar mahasiswa mampu untuk memberikan nilai pada contoh yang diujikan berdasarkan tingkat kerenyahan, warna, dan keasinan. C. METODE PRAKTIKUM Waktu dan Tempat Praktikum Praktikum dilakukan pada hari Senin, 18 September 2012 pukul WIB bertempat di Laboratorium Agroindustri, Program Studi Pendidikan Teknologi Agroindustri, FPTK, UPI, Bandung. Alat dan Bahan Piring Prosedur Alat Bahan Kacang atom DK, Sukro, dan Garuda Menguji tingkat kerenyahan, rasa, dan keseragaman pori dari sampel yang tersedia yang dinyatakan dalam angka skor pada format yang tersedia. Sampel : Kacang atom DK (252), Sukro (637), dan Garuda (347). Keterangan : 1. Sangat asin/sangat baik/sangat renyah 2. asin/baik/renyah 3. agak asin/agak baik/agak renyah 4. tidak asin/tidak baik/tidak renyah D. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Praktikum No Panelis Warna Keasinan Kerenyahan

3 Pembahasan E. KESIMPULAN F. DAFTAR PUSTAKA Putri, Delina Iswahyni.dkk. (2012). Uji Penerimaan (Uji Hedonik dan Mutu Hedonik), [Online]. Tersedia: Organoleptik-8 [9 November 2012].

4 Ramdhani, Suci. (2012). Uji Penerimaan (Uji Hedonik dan Mutu Hedonik), [Online]. Tersedia: [12 November 2012]. G. LAMPIRAN Lampiran 1. Perhitungan Uji Mutu Hedonik Warna Panelis (Y) 2 1 1,22 1,58 2,12 4,93 8,50 24,28 2 1,87 1,58 1,87 5,32 9,50 28,33 3 1,58 1,87 1,22 4,68 7,50 21,87 4 1,22 1,58 1,87 4,68 7,50 21,87 5 1,87 1,58 1,87 5,32 9,50 28,33 6 1,22 1,58 1,58 4,39 6,50 19,25 7 1,58 1,22 1,87 4,68 7,50 21,87 8 1,87 1,58 1,22 4,68 7,50 21,87 9 1,22 1,58 1,58 4,39 6,50 19, ,58 1,58 1,87 5,03 8,50 25, ,87 1,58 2,12 5,57 10,50 31, ,22 1,87 1,58 4,68 7,50 21, ,58 1,22 1,87 4,68 7,50 21, ,58 1,22 1,87 4,68 7,50 21, ,58 1,22 1,87 4,68 7,50 21, ,22 1,58 2,12 4,93 8,50 24, ,87 1,22 1,58 4,68 7,50 21, ,58 1,22 2,12 4,93 8,50 24, ,58 1,22 1,87 4,68 7,50 21, ,58 1,22 1,87 4,68 7,50 21, ,22 1,58 1,22 4,03 5,50 16, ,87 1,58 1,58 5,03 8,50 25, ,22 1,58 1,87 4,68 7,50 21, ,22 1,58 1,87 4,68 7,50 21, ,58 1,22 1,87 4,68 7,50 21, ,22 1,58 1,87 4,68 7,50 21, ,22 1,58 1,87 4,68 7,50 21, ,58 1,87 2,12 5,57 10,50 31, ,22 1,87 2,12 5,22 9,50 27, ,58 1,22 1,87 4,68 7,50 21,87

5 31 1,22 1,58 1,87 4,68 7,50 21, ,58 1,22 1,87 4,68 7,50 21, ,58 1,22 1,87 4,68 7,50 21, ,58 1,22 1,87 4,68 7,50 21, ,22 1,22 1,58 4,03 5,50 16,25 52,09 51,51 63,31 166,90 273,50 799,79 79,50 77,50 116,50 273,50 (X) , , , ,99 FK = = = 265,30 JK Total = - FK = 273,50 265,30 = 8,20 JK Sampel = = = 2,53 JK Panelis = = = 1,29 JK Galat = JK Total JK Sampel JK Panelis = 8,20 2,53 1,29 = 4,38 Tabel Sidik Ragam Sumber Ragam db JK KT F Hit F Tabel Panelis 34 3,44 0, , ,57 Sampel 2 2,14 1,07 6,04126* 3,09 Galat 68 12,84 0, Total ,42 0, F Hitung > F tabel sehingga diberi tanda bintang (*) yeng berarti berbeda nyata signifikan. Untuk itu perlu dilakukan perhitungan menggunakan Uji Duncan. Berikut perhitungannya: Rata-rata Hasil Rata-rata Transformasi SE = = 0, , , , ,49 1,47 1,81 LSR = Range X Standar Error (SE)

6 3 4 SSR 2,98 3,08 LSR 0, , Selisih antara rata-rata sample dibandingkan dengan shortest significant range 1,47 1,49 1,81 b a 252 DK Suka 637 Sukro 347 Garuda Agak Suka Lampiran 2. Perhitungan Uji Mutu Hedonik Keasinan (Y) 2 1 2,12 1,87 2,12 6,11 12,50 37,37 2 1,87 1,87 1,87 5,61 10,50 31,50 3 1,87 1,87 1,58 5,32 9,50 28,33 4 1,58 1,58 1,58 4,74 7,50 22,50 5 1,87 1,87 1,87 5,61 10,50 31,50 6 2,12 1,58 1,87 5,57 10,50 31,06 7 1,87 1,58 1,22 4,68 7,50 21,87 8 1,87 1,22 1,58 4,68 7,50 21,87 9 1,87 1,87 1,87 5,61 10,50 31, ,87 1,58 2,12 5,57 10,50 31, ,58 1,87 1,87 5,32 9,50 28, ,58 1,22 1,87 4,68 7,50 21, ,87 1,87 1,58 5,32 9,50 28, ,87 1,58 2,12 5,57 10,50 31, ,87 1,87 1,87 5,61 10,50 31, ,87 2,12 1,58 5,57 10,50 31, ,58 1,58 1,22 4,39 6,50 19, ,87 1,87 1,22 4,97 8,50 24, ,12 2,12 1,87 6,11 12,50 37, ,87 1,87 2,12 5,86 11,50 34, ,12 2,12 2,12 6,36 13,50 40, ,87 1,87 1,87 5,61 10,50 31, ,58 1,58 1,58 4,74 7,50 22,50

7 24 1,87 1,22 1,58 4,68 7,50 21, ,87 1,87 1,58 5,32 9,50 28, ,22 1,22 1,22 3,67 4,50 13, ,58 1,58 1,58 4,74 7,50 22, ,22 1,58 1,87 4,68 7,50 21, ,87 1,87 1,58 5,32 9,50 28, ,87 1,87 1,58 5,32 9,50 28, ,87 1,87 1,58 5,32 9,50 28, ,87 1,87 1,87 5,61 10,50 31, ,22 1,58 1,87 4,68 7,50 21, ,87 1,87 1,87 5,61 10,50 31, ,12 1,58 1,87 5,57 10,50 31,06 63,06 60,46 60,67 184,19 329,50 979,90 115,50 106,50 107,50 329,50 (X) , , , ,25 FK = = = 323,09 JK Total = - FK = 329,50 323,09 = 6,41 JK Sampel = = = 0,12 JK Panelis = = = 3,54 JK Galat = JK Total JK Sampel JK Panelis = 6,41 0,12 3,54 = 2,75 Tabel Sidik Ragam Sumber Ragam db JK KT F Hit F Tabel Panelis 34 3,44 0, , ,57 Sampel 2 2,14 1,07 6,04126* 3,09 Galat 68 12,84 0, Total ,42 0, F Hitung > F Tabel maka diberi tanda bintang (*). Hal itu menunjukkan bahwa terdapat perbedaan nyata signifikan pada sampel. Oleh karena itu perlu dilakukan perhitungan lebih lanjut menggunakan Uji Duncan untuk mengetahui sampel mana yang sama atau berbeda.

8 Rata-rata Hasil Rata-rata Transformasi SE = = 0, ,8 2, , ,80 1,73 1,73 LSR = Range X Standar Error (SE) SSR 2,83 2,98 3,08 LSR 0, , , Selisih antara rata-rata sample dibandingkan dengan shortest significant range 1,73 1,73 1,80 a 252 DK 637 Sukro Suka 347 Garuda Lampiran 3. Perhitungan Uji Mutu Hedonik Kerenyahan Panelis (Y) 2 1 1,58 1,22 1,58 4,39 6,50 19,25 2 1,22 1,22 1,22 3,67 4,50 13,50 3 1,87 1,22 1,87 4,97 8,50 24,67 4 1,58 1,22 1,58 4,39 6,50 19,25 5 1,58 1,22 1,87 4,68 7,50 21,87 6 1,58 1,87 1,87 5,32 9,50 28,33 7 1,22 1,58 1,58 4,39 6,50 19,25 8 1,87 1,22 1,58 4,68 7,50 21,87 9 1,22 1,22 1,58 4,03 5,50 16, ,12 1,58 1,58 5,28 9,50 27, ,22 1,58 1,58 4,39 6,50 19, ,87 1,58 1,22 4,68 7,50 21, ,58 1,22 1,87 4,68 7,50 21, ,58 1,22 1,87 4,68 7,50 21, ,22 1,22 1,58 4,03 5,50 16,25

9 16 1,58 1,87 1,22 4,68 7,50 21, ,58 1,22 1,22 4,03 5,50 16, ,58 1,87 1,22 4,68 7,50 21, ,87 1,87 1,58 5,32 9,50 28, ,22 1,58 1,87 4,68 7,50 21, ,58 1,58 1,58 4,74 7,50 22, ,22 1,22 1,22 3,67 4,50 13, ,58 1,22 1,58 4,39 6,50 19, ,87 1,22 1,58 4,68 7,50 21, ,58 1,87 1,58 5,03 8,50 25, ,22 1,58 1,22 4,03 5,50 16, ,22 1,22 1,22 3,67 4,50 13, ,58 1,22 1,87 4,68 7,50 21, ,58 1,22 1,58 4,39 6,50 19, ,22 1,22 1,58 4,03 5,50 16, ,58 1,22 1,58 4,39 6,50 19, ,22 1,58 1,87 4,68 7,50 21, ,58 1,87 1,22 4,68 7,50 21, ,87 1,58 1,58 5,03 8,50 25, ,22 1,87 1,22 4,32 6,50 18,67 53,34 50,60 54,09 158,03 244,50 719,99 83,50 75,50 85,50 244,50 (X) , , , ,39 FK = = = 237,84 JK Total = - FK = 224,50 237,84 = 6,65 JK Sampel = = = 0,19 JK Panelis = = = 2,15 JK Galat = JK Total JK Sampel JK Panelis = 6,65 0,19 2,15 = 4,31 Tabel Sidik Ragam Sumber Ragam db JK KT F Hit F Tabel Panelis 34 3,44 0,1012 0,5358 1,57

10 Sampel 2 2,14 1,07 6,0413* 3,09 Galat 68 12,84 0,1888 Total ,42 0,1771 F hitung > F Tabel maka diberi tanda bintang (*) yang berarti sampel berbeda nyata signifikan. Oleh karena itu dilakukan pengujian lebih lanjut menggunakan Uji Duncan. Rata-rata Hasil Rata-rata Transformasi SE = = 0, , , , ,52 1,45 1,55 LSR = Range X Standar Error (SE) SSR 2,83 2,98 3,08 LSR 0, , , Selisih antara rata-rata sample dibandingkan dengan shortest significant range 1,45 1,52 1,55 a 252 DK k637 Sukro Suka 347 Garuda

Uji mutu organoleptik. Pramudya Kurnia

Uji mutu organoleptik. Pramudya Kurnia Uji mutu organoleptik Pramudya Kurnia Organoleptik Pengujian organoleptik adalah pengujian yang didasarkan pada proses pengindraan. Pengindraan diartikan sebagai suatu proses fisio-psikologis, yaitu kesadaran

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM EVALUASI SENSORI UJI SEGITIGA DISUSUN OLEH: WAHYU TRI JATMIKO J1A THPIV A TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN TEKNOLOGI PERTANIAN

LAPORAN PRAKTIKUM EVALUASI SENSORI UJI SEGITIGA DISUSUN OLEH: WAHYU TRI JATMIKO J1A THPIV A TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN TEKNOLOGI PERTANIAN LAPORAN PRAKTIKUM EVALUASI SENSORI UJI SEGITIGA DISUSUN OLEH: WAHYU TRI JATMIKO J1A114095 THPIV A TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS JAMBI 2016 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Lebih terperinci

FORMULIR UJI KESUKAAN (UJI HEDONIK)

FORMULIR UJI KESUKAAN (UJI HEDONIK) Lampiran FORMULIR UJI KESUKAAN (UJI HEDONIK) Nama : Umur : Jenis Kelamin : Petunjukan Penilaian Ujilah sampel satu persatu dengan sebaik-baiknya dan nyatakan pendapat anda tentang apa yang dirasakan oleh

Lebih terperinci

Rekapitulasi Data Skor Hasil Penilaian Kesukaan (Hedonik) Es krim bit dan brokoli Berdasarkan Indikator Aroma

Rekapitulasi Data Skor Hasil Penilaian Kesukaan (Hedonik) Es krim bit dan brokoli Berdasarkan Indikator Aroma Lampiran 6 Rekapitulasi Data Skor Hasil Penilaian Kesukaan (Hedonik) Es krim bit dan brokoli Berdasarkan Indikator Aroma No Jenis Umur Perlakuan Total Panelis Panelis Kelamin (Tahun) A B C Y i i Y 2 ij

Lebih terperinci

[pengujian organoleptik]

[pengujian organoleptik] [pengujian organoleptik] http://itsagusman.blogspot.com Program Studi Teknologi Pangan Universitas Muhammadiyah Semarang 23 DAFTAR ISI BAB I. PENDAHULUAN BAB II. PERSIAPAN UJI ORGANOLEPTIK 5 BAB III. UJI

Lebih terperinci

Lampiran 1. Format uji organoleptik UJI ORGANOLEPTIK KARAKTERISTIK FLAT WAFER DARI TEPUNG KOMPOSIT KASAVA TERMODIFIKASI DENGAN BERBAGAI JENIS MOCAF

Lampiran 1. Format uji organoleptik UJI ORGANOLEPTIK KARAKTERISTIK FLAT WAFER DARI TEPUNG KOMPOSIT KASAVA TERMODIFIKASI DENGAN BERBAGAI JENIS MOCAF 65 Lampiran 1. Format uji organoleptik UJI ORGANOLEPTIK KARAKTERISTIK FLAT WAFER DARI TEPUNG KOMPOSIT KASAVA TERMODIFIKASI DENGAN BERBAGAI JENIS MOCAF Nama Produk : Flat Wafer Dari Tepung Komposit Kasava

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM EVALUASI SENSORIS ACARA III UJI RANKING OLEH PENINA J1A KELOMPOK XIV

LAPORAN PRAKTIKUM EVALUASI SENSORIS ACARA III UJI RANKING OLEH PENINA J1A KELOMPOK XIV LAPORAN PRAKTIKUM EVALUASI SENSORIS ACARA III UJI RANKING OLEH PENINA J1A013100 KELOMPOK XIV PROGRAM STUDI ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN FAKULTASTEKNOLOGI PANGAN DAN AGROINDUSTRI UNIVERSITAS MATARAM 2015 HALAMAN

Lebih terperinci

UJI PEMBEDAAN [UJI PASANGAN, DUO TRIO, SEGITIGA]

UJI PEMBEDAAN [UJI PASANGAN, DUO TRIO, SEGITIGA] Laporan Praktikum Hari/Tanggal : Jumat/16 Maret 2012 Analisis Organoleptik PJ Dosen : Mira Miranti, STP, MSi. Tim Penyaji : Kelompok 5 Asisten : Ummi Rufaizah UJI PEMBEDAAN [UJI PASANGAN, DUO TRIO, SEGITIGA]

Lebih terperinci

Lampiran 1 FORMULIR UJI KESUKAAN (UJI HEDONIK) 3. Netralkan indera pengecap anda dengan air putih setelah selesai mencicipi satu sampel.

Lampiran 1 FORMULIR UJI KESUKAAN (UJI HEDONIK) 3. Netralkan indera pengecap anda dengan air putih setelah selesai mencicipi satu sampel. Lampiran 1 FORMULIR UJI KESUKAAN (UJI HEDONIK) Nama panelis : Umur : Jenis kelamin : Tlp/HP : Peminatan : Instruksi 1. Ciciplah sampel satu persatu. 2. Pada kolom kode sampel berikan penilaian anda dengan

Lebih terperinci

FORMULIR UJI KESUKAAN (UJI HEDONIK)

FORMULIR UJI KESUKAAN (UJI HEDONIK) Lampiran 1 FORMULIR UJI KESUKAAN (UJI HEDONIK) Nama : Umur : Jenis Kelamin : Petunjuk Penilaian Ujilah sampel satu persatu dengan sebaik-baiknya dan nyatakan pendapat anda tentang apa yang dirasakan oleh

Lebih terperinci

TEKNIK PENGOLAHAN HASIL PERTANIAN

TEKNIK PENGOLAHAN HASIL PERTANIAN SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN TEKNIK PENGOLAHAN HASIL PERTANIAN BAB XVI PENGUJIAN BAHAN SECARA ORGANOLEPTIK KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL

Lebih terperinci

III. MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2014 di Laboratorium

III. MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2014 di Laboratorium III. MATERI DAN METODE 3.1.Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2014 di Laboratorium Teknologi Pascapanen Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau. 3.2.Alat dan Bahan

Lebih terperinci

M 1 P 0.1 M 1 P 2.3 M 0 P 3.2 M 1 P 1.3 M 1 P 3.1

M 1 P 0.1 M 1 P 2.3 M 0 P 3.2 M 1 P 1.3 M 1 P 3.1 44 Lampiran 1. Tataletak Percobaan Penelitian U S M 0 P 0.2 M 1 P 1.3 M 1 P 0.2 M 0 P 3.1 M 0 P 2.3 M 1 P 2.3 M 0 P 2.1 M 1 P 3.3 M 1 P 3.1 M 1 P 1.2 M 1 P 1.1 M 0 P 3.3 M 0 P 0.3 M 0 P 1.1 M 1 P 0.3 M

Lebih terperinci

Berdasarkan variabel yang diteliti, metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif analisis.

Berdasarkan variabel yang diteliti, metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif analisis. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Objek dalam penelitian ini yang akan dilakukan yaitu meneliti kualitas produk beberapa surabi pada pedagang surabi di kota Bandung, dengan subjek penelitian produk surabi

Lebih terperinci

Lampiran 1. Universitas Sumatera Utara

Lampiran 1. Universitas Sumatera Utara Lampiran 1 Lampiran 2 Lampiran 3 FORMULIR UJI KESUKAAN (UJI HEDONIK) Nama panelis : Umur : Jenis kelamin : Tlp/HP : Peminatan : Instruksi 1. Ciciplah sampel satu persatu. 2. Pada kolom kode sampel berikan

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Lampiran 1. Prosedur Analisis Kadar Air dengan Metode Gravimetri

LAMPIRAN. Lampiran 1. Prosedur Analisis Kadar Air dengan Metode Gravimetri LAMPIRAN Lampiran 1. Prosedur Analisis Kadar Air dengan Metode Gravimetri (AOAC 925.10-1995) Prinsip dari metode ini adalah berdasarkan penguapan air yang ada dalam bahan dengan jalan pemanasan, kemudian

Lebih terperinci

Lampiran 1. Kuisioner Pengujian Organoleptik Kerupuk Kulit Kelinci KUISIONER UJI ORGANOLEPTIK. : Ujilah sampel-sampel berikut terhadap warna, aroma,

Lampiran 1. Kuisioner Pengujian Organoleptik Kerupuk Kulit Kelinci KUISIONER UJI ORGANOLEPTIK. : Ujilah sampel-sampel berikut terhadap warna, aroma, 70 Lampiran 1. Kuisioner Pengujian Organoleptik Kerupuk Kulit Kelinci KUISIONER UJI ORGANOLEPTIK Nama Penguji : Nama Produk : Hari/Tanggal : Instruksi : Ujilah sampel-sampel berikut terhadap warna, aroma,

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN Tabel 1. Data Hasil Pengukuran Ketebalan (cm) Pada Nata de Watermelonskin Perlakuan Ulangan Analisa (berat kulit semangka) I II III Total Rataan 30 gram (tanpa )/kontrol 0,70 0,65 0,65 2,00 0,67

Lebih terperinci

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. ayam broiler berumur hari dengan bobot badan 1,0-1,3 kg. berasal dari pedagang sayur pasar Cileunyi.

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. ayam broiler berumur hari dengan bobot badan 1,0-1,3 kg. berasal dari pedagang sayur pasar Cileunyi. 1 III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1. Bahan dan Peralatan Penelitian 3.1.1. Bahan Penelitian 1. Karkas ayam broiler yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari ayam broiler berumur 23-28 hari dengan

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh: CITRA HASNA PARAMITA FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS PADJADJARAN SUMEDANG 2012

SKRIPSI. Oleh: CITRA HASNA PARAMITA FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS PADJADJARAN SUMEDANG 2012 SKRIPSI Oleh: CITRA HASNA PARAMITA 200110070010 FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS PADJADJARAN SUMEDANG 2012 HASIL DAN PEMBAHASAN Pengaruh Stimulasi Listrik dan Konsentrasi CaCl 2 Terhadap Keempukan Konsentrasi

Lebih terperinci

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ayam yang digunakan adalah broiler strain cobb sebanyak 200 ekor yang

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ayam yang digunakan adalah broiler strain cobb sebanyak 200 ekor yang 21 III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Bahan Penelitian 3.1.1 Ayam Broiler Ayam yang digunakan adalah broiler strain cobb sebanyak 200 ekor yang memiliki bobot badan 750 ± 50 gram pada umur 18 hari yang

Lebih terperinci

METODE PENGUJIAN ORGANOLEPTIK / INDERAWI

METODE PENGUJIAN ORGANOLEPTIK / INDERAWI (PART 2) METODE PENGUJIAN ORGANOLEPTIK / INDERAWI UJI PEMBEDAAN UJI PENERIMAAN/PEMILIHAN Byk digunakan dalam penelitian, analisa proses, penilaian hasil akhir UJI SKALAR UJI DESKRIPSI Byk digunakan dalam

Lebih terperinci

Lampiran 1. Alat dan Bahan yang Digunakan Selama Penelitian. Timbangan Duduk

Lampiran 1. Alat dan Bahan yang Digunakan Selama Penelitian. Timbangan Duduk Lampiran 1. Alat dan Bahan yang Digunakan Selama Penelitian Akuarium Salinometer Timbangan Duduk Timbangan Digital Alat Sipon DO meter dan ph meter Pipet Tetes Penggaris 39 40 DO meter ph meter Botol Sampling

Lebih terperinci

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. tambahan. Bahan utama berupa daging sapi bagian sampil (chuck) dari sapi

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. tambahan. Bahan utama berupa daging sapi bagian sampil (chuck) dari sapi III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Bahan dan Peralatan Penelitian 3.1.1 Bahan Penelitian Bahan yang digunakan dalam penelitian terdiri dari bahan utama dan bahan tambahan. Bahan utama berupa daging sapi

Lebih terperinci

Uji Peringkat. *Lembar kerja 1

Uji Peringkat. *Lembar kerja 1 Uji Peringkat *Lembar kerja 1 Berikut merupakan uji penerimaan dengan menggunakan uji peringkat oleh 35 panelis tidak terlatih dari mahasiswa dan mahasiswi angatan 2014 Fakultas Peternakan Universitas

Lebih terperinci

Keterangan : A = Berat Cawan Alumunium B = Berat cawan alumunium + sampel sebelum dioven C = Berat cawan alumunium + sampel setelah dioven

Keterangan : A = Berat Cawan Alumunium B = Berat cawan alumunium + sampel sebelum dioven C = Berat cawan alumunium + sampel setelah dioven 42 Lampiran 1. Prosedur Penentuan Kadar Bahan Kering Alat : 1. Oven listrik 2. Timbangan analitik 3. Cawan Alumunium 4. Eksikator/Desikator 5. Tang Penjepit Cara Kerja : 1. Cawan alumunium dikeringkan

Lebih terperinci

Bagan Penelitian BI CI CII DIII

Bagan Penelitian BI CI CII DIII Lampiran. Bagan Penelitian di Areal TOT Bagan Penelitian U FI AI BI BII AII FIII CI EIII EI CII DII EII FII DI DIII CIII BIII AIII Lampiran. Jadwal Penelitian Jenis Kegiatan Survei Lapangan Penandaan unit

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 21 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Objek penelitian merupakan salah satu faktor yang tidak dapat dipisahkan dari suatu penelitian. Menurut Moh.Nazir, Ph. D (2005:44) suatu penelitian yang dilakukan

Lebih terperinci

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ayam petelur yang digunakan adalah ayam petelur yang berumur 27

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ayam petelur yang digunakan adalah ayam petelur yang berumur 27 17 III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1. Bahan Penelitian dan Peralatan Penelitian 3.1.1. Ternak Percobaan Ayam petelur yang digunakan adalah ayam petelur yang berumur 27 minggu sebanyak 90 ekor dengan

Lebih terperinci

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. tanaman singkong. Daun singkong sebanyak 4 kg segar diperoleh dari

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. tanaman singkong. Daun singkong sebanyak 4 kg segar diperoleh dari 22 III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Bahan Penelitian (1) Daun Singkong Daun singkong yang digunakan yaitu seluruh daun dari setiap bagian tanaman singkong. Daun singkong sebanyak 4 kg segar diperoleh

Lebih terperinci

Lampiran 1. Sidik Ragam Persentase Kematian Tanaman

Lampiran 1. Sidik Ragam Persentase Kematian Tanaman LAMPIRAN Lampiran 1. Sidik Ragam Persentase Kematian Tanaman Perlakuan 7 36,45586 5,20798 2,21161 JK Faktor A (Media Tanam) 1 0,498032 0,498032 0,211493 tn 4,26 7,82 JK Faktor B (Mikroorganisme) 3 29,47075

Lebih terperinci

UJI SKALAR [UJI PERBANDINGAN PASANGAN DAN UJI PERBANDINGANJAMAK]

UJI SKALAR [UJI PERBANDINGAN PASANGAN DAN UJI PERBANDINGANJAMAK] Laporan Praktikum Hari/Tanggal : Jumat/27 April 2012 Analisis Organoleptik PJ Dosen : Mira Miranti, STP, MSi. Tim Penyaji : Kelompok 9 Asisten : Ummi Rufaizah UJI SKALAR [UJI PERBANDINGAN PASANGAN DAN

Lebih terperinci

Lampiran 2. Daftar Analisis Ragam dan Uji LSR Pengaruh Jenis Pelarut Terhadap Diameter Zona Hambat Escherichia coli

Lampiran 2. Daftar Analisis Ragam dan Uji LSR Pengaruh Jenis Pelarut Terhadap Diameter Zona Hambat Escherichia coli Lampiran 2. Daftar Analisis Ragam dan Uji LSR Pengaruh Jenis Pelarut Terhadap Diameter Zona Hambat Escherichia coli Daftar Analisis Ragam Pengaruh Jenis Pelarut terhadap Diameter Zona Hambat Escherichia

Lebih terperinci

Lampiran 1. Tata Letak Wadah Penelitian

Lampiran 1. Tata Letak Wadah Penelitian LAMPIRAN 40 Lampiran 1. Tata Letak Wadah Penelitian Keterangan : A B C D = Perlakuan konsentrasi larutan teh 0 gr/l = Perlakuan konsentrasi larutan teh 4 gr/l = Perlakuan konsentrasi larutan teh 6 gr/l

Lebih terperinci

BAGAN PENELITIAN II I III P2W3 P2W1 P2W0 P2W2 P1W2 P1W0 P1W1 P2W3 P1W3 P2W1

BAGAN PENELITIAN II I III P2W3 P2W1 P2W0 P2W2 P1W2 P1W0 P1W1 P2W3 P1W3 P2W1 Lampiran 1. BAGAN PENELITIAN II I III P1W1 P2W3 P1W3 P1W0 P2W1 P2W2 U P2W1 P2W0 P1W0 P1W2 P2W2 P1W1 P2W0 P1W2 P2W3 P1W3 P1W0 P1W2 P2W2 P1W1 P2W0 S P2W3 P1W3 P2W1 Keterangan: P1W0 : Perangkap sintetis (Chery

Lebih terperinci

Lampiran 1. Prosedur Analisis Rendemen Cookies Ubi Jalar Ungu. 1. Penentuan Nilai Rendemen (Muchtadi dan Sugiyono, 1992) :

Lampiran 1. Prosedur Analisis Rendemen Cookies Ubi Jalar Ungu. 1. Penentuan Nilai Rendemen (Muchtadi dan Sugiyono, 1992) : Lampiran 1. Prosedur Analisis Rendemen Cookies Ubi Jalar Ungu 1. Penentuan Nilai Rendemen (Muchtadi dan Sugiyono, 1992) : Rendemen merupakan persentase perbandingan antara berat produk yang diperoleh dengan

Lebih terperinci

Lampiran 1. Prosedur Analisis Kimia

Lampiran 1. Prosedur Analisis Kimia LAMPIRAN 59 60 Lampiran 1. Prosedur Analisis Kimia Prosedur Analisis Kadar Air Metode Gravimetri (AOAC, 2010) Prinsipnya berdasarkan penguapan air yang ada dalam bahan dengan pemanasan. Kemudian menimbang

Lebih terperinci

LABORATORIUM PENGUJIAN INDERAWI

LABORATORIUM PENGUJIAN INDERAWI LABORATORIUM PENGUJIAN INDERAWI MAKALAH SENSORI PANGAN Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah sensori pangan yang diampu oleh: Dewi Nur Azizah, S.TP.,M.P. Oleh : Meti Maryati (1405875) PROGRAM

Lebih terperinci

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian menggunakan 24 ekor Domba Garut jantan muda umur 8 bulan

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian menggunakan 24 ekor Domba Garut jantan muda umur 8 bulan III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Bahan Penelitian 3.1.1 Objek Penelitian Penelitian menggunakan 24 ekor Domba Garut jantan muda umur 8 bulan dengan rata-rata bobot badan sebesar 21,09 kg dan koevisien

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA BAB V PENUTUP. 5.1 Kesimpulan. Berdasarkan hasil dan pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa

DAFTAR PUSTAKA BAB V PENUTUP. 5.1 Kesimpulan. Berdasarkan hasil dan pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa BAB V PENUTUP. Kesimpulan Berdasarkan hasil dan pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa hasil analisis penilaian uji organoleptik kerupuk jagung UKM Flamboyan lebih baik dari kerupuk wortel dan kerupuk

Lebih terperinci

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA LAB SHEET PENGENDALIAN MUTU PANGAN

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA LAB SHEET PENGENDALIAN MUTU PANGAN No. LST/TBB/BOG207 Revisi : 01 Tgl. 01 Februari 2010 Hal 1 dari 16 1. Kompetensi: Mampu mempraktikkan dan mengaplikasikan ranking test dalam bidang boga. 2. Sub Kompetensi: a. Mampu menjelaskan prinsip

Lebih terperinci

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. minggu dengan bobot badan rata-rata gram dan koefisien variasi 9.05%

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. minggu dengan bobot badan rata-rata gram dan koefisien variasi 9.05% 18 III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1. Bahan Penelitian 3.1.1 Ternak Percobaan Ternak yang dijadikan objek percobaan adalah puyuh yang berumur 5 minggu dengan bobot badan rata-rata 89.85 gram dan koefisien

Lebih terperinci

PERANCANGAN PERCOBAAN

PERANCANGAN PERCOBAAN PERANCANGAN PERCOBAAN OLEH : WIJAYA FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI CIREBON 2011 PERCOBAAN FAKTORIAL PERCOBAAN UNTUK MENGETAHUI PENGARUH BEBERAPA FAKTOR TERHADAP VARIABEL RESPON TUJUAN

Lebih terperinci

r = =

r = = Lampiran 1. Bobot Edible Ayam Kampung Super Ulangan Perlakuan R-0 R-1 R-2 R-3 R-4......g... 1 237.2 345.8 392 440.5 390 2 290.4 373.1 449.2 482.6 473 3 358.8 395.9 463.2 517.1 534.7 4 363.8 421.5 564.7

Lebih terperinci

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Bahan penelitian yang digunakan adalah itik pedaging jantan dengan bobot

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Bahan penelitian yang digunakan adalah itik pedaging jantan dengan bobot III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 2.1. Bahan dan Alat Penelitian 2.1.1. Bahan Penelitian Bahan penelitian yang digunakan adalah itik pedaging jantan dengan bobot badan rata-rata 1,3-1,5 kilogram sebanyak

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM. Dosen Pengampu : Dewi Nurazizah, S.T.P., M.P.

LAPORAN PRAKTIKUM. Dosen Pengampu : Dewi Nurazizah, S.T.P., M.P. LAPORAN PRAKTIKUM Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah sensori pangan Dosen Pengampu : Dewi Nurazizah, S.T.P., M.P. Oleh : Siti Nurmilah 1406929 PROGRAM PENDIDIKAN TEKNOLOGI AGROINDUSTRI

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Lampiran 1. Perhitungan Konsentrasi KMnO 4 a. Konsentrasi 0,1% diperoleh dari : 100 mg KMnO 4 pekat yang dilarutkan ke dalam 100 ml akuades

LAMPIRAN. Lampiran 1. Perhitungan Konsentrasi KMnO 4 a. Konsentrasi 0,1% diperoleh dari : 100 mg KMnO 4 pekat yang dilarutkan ke dalam 100 ml akuades 55 LAMPIRAN Lampiran 1. Perhitungan Konsentrasi KMnO 4 a. Konsentrasi 0,1% diperoleh dari : 100 mg KMnO 4 pekat yang dilarutkan ke dalam 100 ml akuades 100 mg/100 ml = 0,1 g/100 ml Jadi, 0,1 g/100 ml x

Lebih terperinci

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 15 III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1. Bahan Penelitian 3.1.1. Ternak Penelitian Ternak percobaan yang digunakan adalah ayam broiler yang telah dipelihara selama 2 minggu sebanyak 100 ekor dengan rataan

Lebih terperinci

III BAHAN DAN METODE. dan masing-masing unit percobaan adalah lima ekor puyuh betina fase produksi.

III BAHAN DAN METODE. dan masing-masing unit percobaan adalah lima ekor puyuh betina fase produksi. 16 III BAHAN DAN METODE 3.1 Bahan dan Alat Penelitian 3.1.1 Ternak Percobaan Penelitian ini menggunakan puyuh betina fase produksi yang dipelihara pada umur 8 minggu sebanyak 100 ekor. Puyuh dimasukkan

Lebih terperinci

PENILAIAN ORGANOLEPTIK

PENILAIAN ORGANOLEPTIK PENILAIAN ORGANOLEPTIK HANDOUT MATA KULIAH : REGULASI PANGAN (KI 531) OLEH : SUSIWI S JURUSAN PENDIDIKAN KIMIA F P M I P A UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2009 Handout : PENILAIAN ORGANOLEPTIK (Oleh :

Lebih terperinci

Lampiran 1. Kuisioner Uji Organoleptik (Uji skoring) Produk yang Diuji : Baso Kerang Darah Nama Panelis : Tanggal Uji :

Lampiran 1. Kuisioner Uji Organoleptik (Uji skoring) Produk yang Diuji : Baso Kerang Darah Nama Panelis : Tanggal Uji : LAMPIRAN 47 48 Lampiran 1. Kuisioner Uji Organoleptik (Uji skoring) Produk yang Diuji : Baso Kerang Darah Nama Panelis : Tanggal Uji : Spesifikasi Nilai Kode Contoh A B C D 1. Kenampakan Warna cokelat,

Lebih terperinci

Kuisioner Uji Organoleptik. rasa, aroma, keempukan dan total penerimaan dengan memberi tanda cek (v) pada

Kuisioner Uji Organoleptik. rasa, aroma, keempukan dan total penerimaan dengan memberi tanda cek (v) pada Lampiran 1. Lembar Kuisioner Uji Organoleptik Kuisioner Uji Organoleptik Tanggal :... Instruksi Ujilah sampel-sampel dan tuliskan seberapa jauh anda menyukainya berdasarkan rasa, aroma, keempukan dan total

Lebih terperinci

Data pengamatan kadar air terasi yang dihasilkan 33, , , , ,0032 H 1 C 2 32, , , , ,4539 H 1 C 3

Data pengamatan kadar air terasi yang dihasilkan 33, , , , ,0032 H 1 C 2 32, , , , ,4539 H 1 C 3 87 Lampiran 1. Data pengamatan kadar air terasi yang dihasilkan Kombinasi Ulangan Perlakuan 1 2 3 Total Rataan H 1 C 1 33,5525 31,1597 31,2973 96,0095 32,0032 H 1 C 2 32,0751 30,9747 31,3120 94,3618 31,4539

Lebih terperinci

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. bahan tambahan. Bahan utama yaitu daging sapi bagian paha belakang (silverside)

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. bahan tambahan. Bahan utama yaitu daging sapi bagian paha belakang (silverside) III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Bahan dan Peralatan Penelitian 3.1.1 Bahan Penelitian Bahan yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari bahan utama dan bahan tambahan. Bahan utama yaitu daging

Lebih terperinci

PERANCANGAN PERCOBAAN

PERANCANGAN PERCOBAAN PERANCANGAN PERCOBAAN OLEH : WIJAYA FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI CIREBON 2009 PERCOBAAN SATU FAKTOR RANCANGAN ACAK LENGKAP ( R A L ) Percobaan Satu Faktor : Pengaruh Takaran Pupuk

Lebih terperinci

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan pada Bulan Mei sampai Agustus 2015 di

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan pada Bulan Mei sampai Agustus 2015 di III. MATERI DAN METODE 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan pada Bulan Mei sampai Agustus 2015 di Laboratorium Teknologi Pascapanen (TPP) Fakultas Pertanian dan Peternakan

Lebih terperinci

OLEH : WIJAYA. FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI CIREBON 2009

OLEH : WIJAYA.   FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI CIREBON 2009 PERANCANGAN PERCOBAAN OLEH : WIJAYA email : zeamays_hibrida@yahoo.com FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI CIREBON 2009 PERCOBAAN SATU FAKTOR RANCANGAN ACAK LENGKAP ( R A L ) Percobaan Satu

Lebih terperinci

MATERI PRAKTIKUM Acara 1 Acara 2 Acara 3 Acara 4 Acara 5 Acara 6 Acara 7 Uji Ambang Batas (Threshold Test) Identifikasi Aroma Uji Pembeda Berpasangan

MATERI PRAKTIKUM Acara 1 Acara 2 Acara 3 Acara 4 Acara 5 Acara 6 Acara 7 Uji Ambang Batas (Threshold Test) Identifikasi Aroma Uji Pembeda Berpasangan PETUNJUK MATERI PRAKTIKUM EVALUASI SENSORIS Disusun oleh: Nur Aini Gunawan Wijonarko PROGRAM STUDI ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN 2016 MATERI PRAKTIKUM Acara

Lebih terperinci

Lampiran 1. Perhitungan Kelangsungan Hidup Benih Ikan Koi Pada Penelitian Pendahuluan.

Lampiran 1. Perhitungan Kelangsungan Hidup Benih Ikan Koi Pada Penelitian Pendahuluan. Lampiran 1. Perhitungan Kelangsungan Hidup Benih Ikan Koi Pada Penelitian Pendahuluan. Perlakuan N0 Nt SR% A (0,1 ml/l) 10 2 20 B (0,3 ml/l) C (0,5 ml/l) D (0,7 ml/l) E (0,9 ml/l) F (1,1 ml/l) G (1,3 ml/l)

Lebih terperinci

Lampiran 2.Rataan persentasi perkecambahan (%)

Lampiran 2.Rataan persentasi perkecambahan (%) 51 Lampiran 1.Rataan umur perkecambahan (hari) P0 0 0 0 0 0 P1 16 0 0 16 5.33 P2 0 0 0 0 0 P3 19 0 19 38 12.66 P4 18 22.4 19.8 60.2 20.06 P5 19.18 18.16 17,167 54.51 18.17 P6 18 0 0 18 6 P7 17 19 18 54

Lebih terperinci

Lampiran 1. Daftar Sidik Ragam Rendemen

Lampiran 1. Daftar Sidik Ragam Rendemen Lampiran 1 Daftar Sidik Ragam Rendemen SK db JK KT F Hit F 0,05 F0,01 Perlakuan 15 2,084.636 138.976 46.953 ** 1.97 2.62 P 3 1,923.078 641.026 216.572 ** 2.90 4.46 Lin 1 1,602.530 1,602.530 541.417 **

Lebih terperinci

Lampiran 1. Daftar analisis sidik ragam kadar air tepung daun bangun-bangun

Lampiran 1. Daftar analisis sidik ragam kadar air tepung daun bangun-bangun Lampiran 1. Daftar analisis sidik ragam kadar air tepung daun bangun-bangun SK db JK KT F hit. F.tabel,5,1 Perlakuan 2,628198,3199 3,184 tn 5,14 1,92 Galat 6,629,1148 Total 8 Keterangan : FK = 365,5446

Lebih terperinci

Lampiran 1. Peta penyebaran A. atlas (Peigler, 1989) Lampiran 2. Tempat Perkawinan dan Pemeliharaan

Lampiran 1. Peta penyebaran A. atlas (Peigler, 1989) Lampiran 2. Tempat Perkawinan dan Pemeliharaan LAMPIRAN Lampiran 1. Peta penyebaran A. atlas (Peigler, 1989) Lampiran 2. Tempat Perkawinan dan Pemeliharaan (a) Tempat Perkawinan (b) Tempat Pemeliharaan 38 Lampiran 3. Analaisis Sidik Ragam Konsumsi

Lebih terperinci

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ternak yang menjadi percobaan yaitu puyuh jepang (Coturnix-coturnix

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ternak yang menjadi percobaan yaitu puyuh jepang (Coturnix-coturnix 16 III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1. Bahan dan Objek Penelitian 3.1.1. Ternak Percobaan Ternak yang menjadi percobaan yaitu puyuh jepang (Coturnix-coturnix japonica) sebanyak 80 ekor berumur 5-6 minggu

Lebih terperinci

III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian ini berupa ovarium domba lokal umur <1 tahun 3 tahun

III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian ini berupa ovarium domba lokal umur <1 tahun 3 tahun 14 III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Bahan Penelitian 3.1.1 Objek Penelitian Objek penelitian ini berupa ovarium domba lokal umur

Lebih terperinci

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. dari kawasan Universitas Padjadjaran sebanyak 100 kg bahan kering dan untuk

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. dari kawasan Universitas Padjadjaran sebanyak 100 kg bahan kering dan untuk 16 III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 2.1 Bahan Penelitian 2.1.1 Rumput Brachiaria humidicola Rumput Brachiaria humidicola yang digunakan pada penelitian ini didapat dari kawasan Universitas Padjadjaran sebanyak

Lebih terperinci

FORMULIR UJI KESUKAAN (UJI HEDONIK)

FORMULIR UJI KESUKAAN (UJI HEDONIK) 70 Lampiran 1 FORMULIR UJI KESUKAAN (UJI HEDONIK) Nama : Umur : Jenis Kelamin : Petunjuk Penilaian Ujilah sampel satu persatu dengan sebaik-baiknya dan nyatakan pendapat anda tentang apa yang dirasakan

Lebih terperinci

ACARA IV UJI PERBANDINGAN JAMAK (MULTIPLE COMPARISON TEST)

ACARA IV UJI PERBANDINGAN JAMAK (MULTIPLE COMPARISON TEST) ACARA IV UJI PERBANDINGAN JAMAK (MULTIPLE COMPARISON TEST) A. Tujuan Tujuan praktikum Uji Inderawi acara IV adalah mahasiswa mampu melakukan uji pembedaan, khususnya uji perbandingan jamak (multiple comparison

Lebih terperinci

LAMPIRAN Lampiran 1. Form Uji Ranking dan Mutu Hedonik

LAMPIRAN Lampiran 1. Form Uji Ranking dan Mutu Hedonik LAMPIRAN Lampiran 1. Form Uji Ranking dan Mutu Hedonik Nama : No. Hp: Tgl. Uji : Intruksi Umum : 1. Di hadapan Anda tersedia sampel telur asin yang harus dinilai berdasarkan atribut yang tertera dalam

Lebih terperinci

Lampiran 1. Syarat Mutu Sosis Daging Menurut SNI

Lampiran 1. Syarat Mutu Sosis Daging Menurut SNI LAMPIRAN 69 70 Lampiran 1. Syarat Mutu Sosis Daging Menurut SNI 01-3820-1995 No Kriteria Uji Satuan Persyaratan 1 Keadaan 1.1 Bau - Normal 1.2 Rasa - Normal 1.3 Warna - Normal 1.4 Tekstur - Bulat Panjang

Lebih terperinci

III METODOLOGI PENELITIAN. Bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan noga kacang hijau adalah

III METODOLOGI PENELITIAN. Bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan noga kacang hijau adalah III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini akan menjelaskan mengenai : (3.1) Bahan dan Alat, (3.2) Metode Penelitian, dan (3.3) Prosedur Penelitian. 3.1. Bahan dan Alat 3.1.1. Bahan-bahan yang Digunakan Bahan-bahan

Lebih terperinci

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. pedaging yang diperoleh dari pengumpul kulit kelinci di Jalan Raya Lembang

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. pedaging yang diperoleh dari pengumpul kulit kelinci di Jalan Raya Lembang 32 III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1. Bahan Penelitian 3.1.1. Bahan Penelitian Bahan yang digunakan adalah 25 lembar kulit mentah kelinci jantan lokal pedaging yang diperoleh dari pengumpul kulit kelinci

Lebih terperinci

Lampiran 1. Fase Perkembangan Embrio Telur Ikan Nilem

Lampiran 1. Fase Perkembangan Embrio Telur Ikan Nilem LAMPIRAN 46 Lampiran 1. Fase Perkembangan Embrio Telur Ikan Nilem Waktu Gambar Keterangan 6 April 2013 Cleavage 19.00 6 April 2013 21.00 Morula 6 April 2013 22.00 Blastula 6 April 2013 23.00 Grastula 47

Lebih terperinci

UJI SKORING DAN UJI RANKING

UJI SKORING DAN UJI RANKING Laporan Praktikum Hari, tanggal : Selasa, 14 Oktober 2014 Pengawasan Mutu Dosen : Dr. Ir. Sapta Rahardja, DEA. Asisten : 1) Ismanda Harry S. (F34100002) 2) Taufiq Pratama P. (F34100013) UJI SKORING DAN

Lebih terperinci

III BAHAN/OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Ternak yang digunakan dalam penelitian, yaitu 20 ekor Domba Priangan

III BAHAN/OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Ternak yang digunakan dalam penelitian, yaitu 20 ekor Domba Priangan 20 III BAHAN/OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Bahan/Objek Penelitian 3.1.1 Ternak Percobaan Ternak yang digunakan dalam penelitian, yaitu 20 ekor Domba Priangan jantan dengan kisaran umur 12-14 bulan dan

Lebih terperinci

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini antara lain:

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini antara lain: 24 III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1. Bahan dan Peralatan Penelitian 3.1.1. Bahan Penelitian Bahan yang digunakan dalam penelitian ini antara lain: 1) Daging ayam broiler strain Cobb fillet bagian dada

Lebih terperinci

PENGUJIAN ORGANOLEPTIK (EVALUASI SENSORI) DALAM INDUSTRI PANGAN

PENGUJIAN ORGANOLEPTIK (EVALUASI SENSORI) DALAM INDUSTRI PANGAN PENGUJIAN ORGANOLEPTIK (EVALUASI SENSORI) DALAM INDUSTRI PANGAN EBOOKPANGAN.COM 2006 1 BAB1. PENGUJIAN ORGANOLEPTIK (EVALUASI SENSORI) Evaluasi sensori atau organoleptik adalah ilmu pengetahuan yang menggunakan

Lebih terperinci

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Bahan utama yang digunakan dalam penelitian adalah daging paha Ayam

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Bahan utama yang digunakan dalam penelitian adalah daging paha Ayam III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Bahan dan Peralatan Penelitian 3.1.1 Bahan Penelitian Bahan utama yang digunakan dalam penelitian adalah daging paha Ayam Sentul jantan berjumlah 18 ekor dan berumur

Lebih terperinci

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. bahan tambahan. Bahan utama adalah daging segar puyuh petelur jenis lokal, hasil

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. bahan tambahan. Bahan utama adalah daging segar puyuh petelur jenis lokal, hasil III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Bahan dan Peralatan Penelitian 3.1.1 BahanPenelitian Bahan yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari bahan utama dan bahan tambahan. Bahan utama adalah daging

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang dilakukan dengan memberikan perlakuan (treatment) terhadap

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang dilakukan dengan memberikan perlakuan (treatment) terhadap BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis penelitian Jenis penelitian pada penelitian ini adalah penelitian eksperimen, yaitu penelitian yang dilakukan dengan memberikan perlakuan (treatment) terhadap objek penelitian.

Lebih terperinci

Mulai. Merancang bentuk alat. Memilih bahan. Diukur bahan yang akan digunakan. Merangkai alat. Pengelasan. Dihaluskan permukaan yang kasar.

Mulai. Merancang bentuk alat. Memilih bahan. Diukur bahan yang akan digunakan. Merangkai alat. Pengelasan. Dihaluskan permukaan yang kasar. 40 Lampiran 1. Flowchart pelaksanaan penelitian Mulai Merancang bentuk alat Menggambar dan menentukan dimensi alat Memilih bahan Diukur bahan yang akan digunakan Dipotong bahan yang digunakan sesuai dengan

Lebih terperinci

Lampiran 1. Prosedur Pengambilan Sampel dan Data. kemudian dipanaskan dalam oven pada suhu 105 o C selama 12 jam untuk

Lampiran 1. Prosedur Pengambilan Sampel dan Data. kemudian dipanaskan dalam oven pada suhu 105 o C selama 12 jam untuk LAMPIRAN 40 41 Lampiran 1. Prosedur Pengambilan Sampel dan Data a. Kadar Lemak 1. Menimbang 5 gram sampel dan dibungkus dengan kertas saring bebas lemak, kemudian dipanaskan dalam oven pada suhu 105 o

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Lampiran A. Jumlah Koloni Mikroorganisme. Jumlah Spora Trichoderma spp. x Ulangan. Tankos + Trichoderma spp.

LAMPIRAN. Lampiran A. Jumlah Koloni Mikroorganisme. Jumlah Spora Trichoderma spp. x Ulangan. Tankos + Trichoderma spp. LAMPIRAN Lampiran A. Jumlah Koloni Mikroorganisme Jumlah Spora Trichoderma spp. x 10 3 Ulangan 1 2 3 4 5 0 50 50 50 50 50 1 50 50 50 50 50 2 75 66 50 75 83 Tankos + Trichoderma spp 3 200 150 170 120 130

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Kebutuhan daging di Indonesia setiap tahunnya terus meningkat. Hal ini

I. PENDAHULUAN. Kebutuhan daging di Indonesia setiap tahunnya terus meningkat. Hal ini I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Kebutuhan daging di Indonesia setiap tahunnya terus meningkat. Hal ini disebabkan oleh bertambahnya jumlah penduduk yang diikuti dengan meningkatnya taraf

Lebih terperinci

Tata letak percobaan secara acak selama penelitian adalah sebagai berikut : D2 B1 D3 B3 B2 E3 C2 C3 A2 D1 A3 E2

Tata letak percobaan secara acak selama penelitian adalah sebagai berikut : D2 B1 D3 B3 B2 E3 C2 C3 A2 D1 A3 E2 LAMPIRAN 34 35 Lampiran 1. Tata Letak Perlakuan Tata letak percobaan secara acak selama penelitian adalah sebagai berikut : D2 B1 D3 B3 B2 E3 C2 C3 A2 D1 A3 E2 A1 E1 C1 Keterangan : A = Kontrol/Tanpa Pemberian

Lebih terperinci

Lampiran 1. Prosedur Analisa Sampel

Lampiran 1. Prosedur Analisa Sampel Lampiran 1. Prosedur Analisa Sampel 1. Pengukuran Kadar Air (AOAC, 1984) Cawan aluminium dikeringkan di dalam oven pada suhu 105 C selama 15 menit, kemudian didinginkan di dalam desikator lalu ditimbang

Lebih terperinci

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Bahan yang digunakan yaitu meliputi : sekitar kebun di Sukabumi Jawa Barat.

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Bahan yang digunakan yaitu meliputi : sekitar kebun di Sukabumi Jawa Barat. III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Bahan dan Peralatan Penelitian 3.1.1 Bahan Penelitian Bahan yang digunakan yaitu meliputi : 1) Mikania micrantha yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari sekitar

Lebih terperinci

EVALUASI MUTU ORGANOLEPTIK BEKASAM IKAN WADER

EVALUASI MUTU ORGANOLEPTIK BEKASAM IKAN WADER EVALUASI MUTU ORGANOLEPTIK BEKASAM IKAN WADER Laili Hidayati Lismi Animatul Chisbiyah Titi Mutiara Kiranawati Jurusan Teknologi Industri Fakultas Teknik Universitas Negeri Malang e-mail: lely_tiftum@yahoo.com

Lebih terperinci

Lampiran 1. Prosedur Pelaksanaan dan Hasil Penelitian Pendahuluan

Lampiran 1. Prosedur Pelaksanaan dan Hasil Penelitian Pendahuluan LAMPIRAN Lampiran 1. Prosedur Pelaksanaan dan Hasil Penelitian Pendahuluan 1. Penentuan Formulasi Bubur Instan Berbasis Tepung Komposit : Tepung Bonggol Pisang Batu dan Tepung Kedelai Hitam Tujuan: - Mengetahui

Lebih terperinci

Lampiran 1. Data persentase hidup (%) bibit A. marina dengan intensitas naungan pada pengamatan 1 sampai 13 Minggu Setelah Tanam (MST)

Lampiran 1. Data persentase hidup (%) bibit A. marina dengan intensitas naungan pada pengamatan 1 sampai 13 Minggu Setelah Tanam (MST) Lampiran 1. Data persentase hidup (%) bibit A. marina dengan intensitas naungan pada pengamatan 1 sampai 13 Minggu Setelah Tanam (MST) Perlakuan Persentase Hidup (%) 0% 100 25% 100 50% 100 75% 100 Total

Lebih terperinci

Lampiran 1. Perhitungan Kebutuhan Molase Perhitungan untuk molase adalah sebagai berikut :

Lampiran 1. Perhitungan Kebutuhan Molase Perhitungan untuk molase adalah sebagai berikut : LAMPIRAN Lampiran 1. Perhitungan Kebutuhan Molase Perhitungan untuk molase adalah sebagai berikut : CH = N %C x E /(C /N) Keterangan : CH :Jumlah karbon yang harus ditambah. N :Degradasi residu N oleh

Lebih terperinci

Lampiran 1. Prosedur Analisis Bahan Kering dengan Metode Analisis. 2. Mendinginkan cawan alumunium dalam eksikator selama 15 menit dan

Lampiran 1. Prosedur Analisis Bahan Kering dengan Metode Analisis. 2. Mendinginkan cawan alumunium dalam eksikator selama 15 menit dan Lampiran 1. Prosedur Analisis Bahan Kering dengan Metode Analisis Proximat Kandungan bahan kering diukur dengan menggunakan analisis proksimat yang berdasarkan atas metode Weende (Reksohadiprodjo, 1998),

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dengan upaya kontrol yang ketat terhadap faktor-faktor luar, serta melibatkan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dengan upaya kontrol yang ketat terhadap faktor-faktor luar, serta melibatkan 31 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen, yaitu penelitian yang didalamnya melibatkan manipulasi terhadap kondisi subjek yang diteliti, disertai

Lebih terperinci

Rancangan Acak Lengkap (RAL) Completely Randomized Design Atau Fully Randomized Design

Rancangan Acak Lengkap (RAL) Completely Randomized Design Atau Fully Randomized Design Rancangan Acak Lengkap (RAL) Completely Randomized Design Atau Fully Randomized Design CIRI - CIRI R.A.L. : 1. Media atau bahan percobaan seragam (dapat dianggap se- ragam ) 2. Hanya ada satu sumber kera-

Lebih terperinci

Lampiran 1. Bagan Penelitian di Laboratorium C0 C1 C2 C3 C4 C5 C1 C2 C3 C4 C5 C0 C2 C3 C4 C5 C0 C1 C3 C4 C5 C0 C1 C2. Keterangan : = Kontrol

Lampiran 1. Bagan Penelitian di Laboratorium C0 C1 C2 C3 C4 C5 C1 C2 C3 C4 C5 C0 C2 C3 C4 C5 C0 C1 C3 C4 C5 C0 C1 C2. Keterangan : = Kontrol 42 Lampiran 1. Bagan Penelitian di Laboratorium C0 C1 C2 C3 C4 C5 C1 C2 C3 C4 C5 C0 C2 C3 C4 C5 C0 C1 C3 C4 C5 C0 C1 C2 Keterangan : C0 C1 C2 C3 C4 = Kontrol = Chitosan 10 mg/ml aquadest = Chitosan 20

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. pada Droshopilla sp pada strain white (W) dan strain Normal (N), yang

BAB IV HASIL PENELITIAN. pada Droshopilla sp pada strain white (W) dan strain Normal (N), yang BAB IV HASIL PENELITIAN Data hasil penelitian pengaruh waktu kopulasi terhadap jumlah keturunan pada Droshopilla sp pada strain white (W) dan strain Normal (N), yang dikelompokkan menurut lama kopulasi

Lebih terperinci

Lampiran 1. Tata Letak Akuarium

Lampiran 1. Tata Letak Akuarium Lampiran 1. Tata Letak Akuarium B 1 D 1 C 3 B 2 B 3 A 2 D 2 C 2 C 1 A 3 A 1 D 3 Keterangan : A 1 A 3 = kontrol / pakan tanpa pemberian probiotik. B 1 B 3 = pakan dengan penambahan probiotik 5 ml/kg pakan.

Lebih terperinci

Lampiran 1. Data Pengamatan Hasil Penelitian. Tabel 1. Data pengamatan hasil penelitian. Persentase singkong yang tidak terriris sempurna (%)

Lampiran 1. Data Pengamatan Hasil Penelitian. Tabel 1. Data pengamatan hasil penelitian. Persentase singkong yang tidak terriris sempurna (%) 38 Lampiran 1. Data Pengamatan Hasil Penelitian Tabel 1. Data pengamatan hasil penelitian Jarak Mata Pisau (mm) Ulangan Kapasitas efektif alat (kg/jam) Persentase singkong yang tertinggal di alat (%) A(1)

Lebih terperinci

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Bahan Penelitian 3.1.1 Ternak Percobaan Ternak yang dijadikan objek percobaan adalah ayam petelur strain Lohman yang berumur 20 bulan. Ternak sebanyak 100 ekor dipelihara

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Uji Organoleptik Yoghurt Sapi Dan Yoghurt Kambing

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Uji Organoleptik Yoghurt Sapi Dan Yoghurt Kambing Tingkat Kesukaam (Warna) BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Uji Organoleptik Yoghurt Sapi Dan Yoghurt Kambing 4.1.1. Warna Warna merupakan salah satu parameter fisik suatu bahan pangan yang penting. Kesukaan

Lebih terperinci