BAB IV METODE PENELITIAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV METODE PENELITIAN"

Transkripsi

1 71 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Jenis/Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatif dengan studi deskriptif, karena tujuan penelitian ini adalah untuk mengukur dan menganalisis portofolio optimal investasi Dana Pensiun Lembaga Keuangan Muamalat dengan menggunakan pendekatan mean variance. Penelitian ini menggunakan desain konklusif (conclusive research design). Hasil penelitian ini dapat membantu Dana Pensiun Lembaga Keuangan Muamalat mengambil keputusan untuk menentukan, mengevaluasi, dan memilih rangkaian tindakan terbaik untuk memilih komposisi dan karakteristik alternatif portofolio investasi yang optimal. 4.2 Variabel Penelitian Return Portofolio Expected return merupakan keuntungan yang diharapkan oleh seorang investor di kemudian hari terhadap sejumlah dana yang ditempatkannya. Menurut Tandelilin (2010) expected return dari suatu portofolio bisa diestimasi dengan menghitung rata-rata tertimbang dari return harapan dari masing-masing aset individual yang ada dalam portofolio. Persentase nilai portofolio yang diinvestasikan dalam setiap aset-aset individual dalam portofolio disebut dengan bobot portofolio, yang dilambangkan dengan W. Jika seluruh bobot portofolio

2 72 dijumlahkan, akan berjumlah total 100% atau 1,0; artinya seluruh dana telah diinvestasikan dalam portofolio. Rumus untuk menghitung expected return dari portofolio adalah sebagai berikut: E ( ) = ( ) Keterangan: E (Rp) : expected return dari portofolio Wi : bobot portofolio sekuritas ke-i Wi : jumlah total bobot portofolio = 1,0 E (Ri) : expected return dari sekuritas ke-i N : jumlah sekuritas-sekurias yang ada dalam portofolio Risiko Portofolio Risiko adalah kemungkinan penyimpangan actual return dengan expected return. Dimensi risiko ada dua, yaitu menyimpang lebih kecil atau menyimpang lebih besar. Risiko merupakan variabilitas return terhadap return yang diharapkan. Maka risiko diukur berdasarkan penyebaran di sekitar rata-rata atau yang biasa disebut dengan standar deviasi, yang mengukur absolut penyimpangan nilai-nilai yang sudah terjadi dengan nilai rata-ratanya sebagai nilai yang diharapkan. Berbeda dengan penghitungan return suatu portofolio, risiko portofolio tidak dapat dihitung hanya dengan menjumlahkan risiko masing-masing aset yang ada

3 73 dalam portofolio karena risiko portofolio bukan merupakan rata-rata tertimbang risiko masing-masing sekuritas individual dalam satu portofolio (Tandelilin, 2010). Dengan menggunakan ukuran covarince, risiko portofolio yang terdiri n- aset dapat dihitung. Dalam menghitung risiko portofolio, menurut Jones (2009) ada 3 hal yang perlu ditentukan, yaitu: Variance setiap sekuritas Covariance antara satu sekuritas dengan sekuritas lainnya Bobot portofolio untuk masing-masing sekuritas 2009): Secara matematis, rumus untuk menghitung risiko n-aset adalah (Jones, = + dengan i j = proporsi variance + proporsi covariance Keterangan : Variance return portofolio : variance return aset i : Covariane antara return aset i dan j W i Wj : bobot yang diinvestasikan pada aset i : bobot yang diinvestasikan pada aset j

4 74 Dengan menggunakan bantuan matriks, maka untuk menghitung variance portofolio di atas dapat dituliskan sebagai berikut: Tabel 4.1 Variance Portofolio n-aset Aset 1 Aset 2 Aset 3 Aset 4 Aset ke-n Aset 1 W 1 W 1 σ 11 W 1 W 2 σ 12 W 1 W 3 σ 13 W 1 W 4 σ 14 W 1 W n σ 1n Aset 2 W 2 W 1 σ 21 W 2 W 2 σ 22 W 2 W 3 σ 23 W 2 W 4 σ 24 W 2 W n σ 2n Aset 3 W 3 W 1 σ 31 W 3 W 2 σ 32 W 3 W 3 σ 33 W 3 W 4 σ 34 W 3 W n σ 3n Aset 4 W 4 W 1 σ 41 W 4 W 2 σ 42 W 4 W 3 σ 33 W 4 W 4 σ 34 W 4 W n σ 4n Aset ke- n W n W 1 σ n1 W n W 2 σ n2 W n W 3 σ n3 W n W 4 σ n4 W n W n σ nn Dari matriks di atas maka variance dari portofolio yang terdiri dari n-aset dapat mudah dihitung dengan menjumlahkan sel-sel dalam matriks tersebut Covariance dan Korelasi Analisis covariance dan korelasi digunakan untuk mengetahui hubungan antara suatu aset terhadap aset lainnya. Dengan kedua informasi tersebut, investor dapat melakukan alokasi komposisi aset secara optimal portofolionya untuk meminimalkan risiko dan memaksimalkan return. Koefisien korelasi atau disingkat korelasi adalah suatu ukuran statistik yang digunakan untuk melihat konsistensi atau kecenderungan dua sekuritas bergerak bersama-sama. Dalam konteks diversifikasi, ukuran ini akan menjelaskan sejauh mana return dari suatu aset terkait dengan aset lainnya. Ukuran tersebut biasanya dilambangkan dengan ρ. Secara matematis, korelasi dapat dihitung dengan menggunakan rumus berikut (Jones, 2009): Ρ AB =

5 75 Perhitungan korelasi dengan rumus tersebut di atas akan menghasilkan nilai antara +1.0 sampai berikut adalah penjelasan mengenai nilai korelasi (CFA Institute, 2010) a. Jika ρ = +1.0, maka return dari dua sekuritas tersebut berkolerasi positif sempurna. Artinya, dua sekuritas tersebut memiliki kecenderungan bergerak ke arah yang sama sebesar 100% pada saat yang sama. b. Jika ρ = -1.0, maka return dari dua sekuritas tersebut berkolerasi negatif sempurna. Artinya, dua sekuritas tersebut memiliki kecenderungan bergerak ke arah yang berlawanan sebesar 100% pada saat yang sama. c. Jika ρ = 0, maka return dari dua sekuritas tersebut tidak berkolerasi sama sekali. Artinya, volatilitas sekuritas satu tidak mempengaruhi return yang dihasilkan sekuritas lainnua, dan berlaku juga sebaliknya. Tandelilin (2010) menyatakan bahwa covariance adalah ukuran absolut yang menunjukkan sejauh mana dua variabel mempunyai kecenderungan untuk bergerak secara bersama-sama. Dalam konteks manajemen portofolio, covariance menunjukkan sejauh mana return dari dua aset mempunyai kecenderungan bergerak bersama-sama. Adapun perhitungan covariance dilakukan dengan rumus persamaan (Jones, 2009): (, ) = = [ ( ). ( ( )] 1

6 76 berikut: Adapun hubungan perhitungan covariance dengan korelasi adalah sebagai (, ) = = Portofolio Optimal Evaluasi terhadap strategi diversifikasi DPLK Muamalat untuk menentukan portofolio yang memberikan hasil optimal, baik yang memberikan tingkat keuntungan yang lebih tinggi ataupun yang memberikan risiko lebih kecil dengan langkah-langkah sebagai berikut. a. Menentukan portofolio dengan risiko yang paling kecil (global minimum variance). b. Membentuk efficient frontier untuk mendapatkan alternatif portofolio yang efisien dengan tingkat expected return yang sama dengan yang diinginkan perusahaan. Jika investor hanya mempertimbangkan risiko portofolio yang terkecil tanpa mempertimbangkan simpanan dan pinjaman bebas risiko (riskless lending and borrowing) dan investor diasumsikan sebagai risk averse maka titik minimum variance portfolio di Gambar 4.1 merupakan titik portofolio yang optimal. Di titik ini, kombinasi aset akan memberikan portofolio yang efisien dengan risiko terkecil.

7 77 Sumber: Bodie et.al (2009) Gambar 4.1 Efficient Frontier Titik portofolio optimal yaitu titik minimum variance portfolio dapat ditentukan dengan menggunakan metode penyelesaian optimasi dengan risiko terkecil. Lebih lanjut, masalah minimasi risiko ini merupakan masalah pemrogaman kuadratik karena fungsi obyektif adalah fungsi kuadrat. Fungsi obyektif yang digunakan adalah fungsi risiko portofolio berdasarkan metode Markowitz. Fungsi obyektif ini kemudian diminimalkan dengan memasang beberapa kendala (syarat batas). Total proporsi yang diinvestasikan pada masing-masing aset untuk seluruh n-aset adalam sama dengan 1 (atau dana yang diinvestasikan seluruhnya berjumlah 100%). Misal Wi adalah proporsi aset ke-i yang

8 78 dinvestasikan di dalam portofolio yang terdiri dari n aset, maka kendala pertama dapat dituliskan: = 1 Proporsi dari masing-masing aset tidak boleh bernilai negatif sebagai berikut: Wi 0 untuk i=1 sampai dengan n Kendala ini menunjukkan bahwa short sales tidak diizinkan, jika short sales diizinkan berarti investor tidak mempunyai aset yang dijual dan meminjam aset untuk dijual ke pihak lain. Untuk kasus adanya short sales maka Wi dapat bernilai negatif dan kendala kedua tersebut dapat tidak dicantumkan. Jumlah rata-rata dari seluruh return masing-masing aset (Ri) sama dengan return portofolio (Rp) E ( ) = c. Menentukan portofolio optimal dengan memasukkan riskless asset ke dalam risky asset dan mencari tangency portfolio yang termasuk ke dalam kurva efficient frontier dan bersinggungan dengan Capital Allocation Line (CAL).

9 79 Sumber: Bodie et. al. (2009) Gambar 4.2 Tangency Portfolio Suatu aset bebas risiko dapar didefinisikan sebagai aset yang mempunyai return ekspektasi tertentu dengan risiko yang sama dengan nol. Portofolio optimal secara umum adalah portofolio di titik M pada Gambar 4.2. Portofolio optimal ini merupakan hasil persinggungan garis lurus dari titik Rf dengan kurva efficient set. Titik persinggungan M ini merupakan titik persinggungan antara kurva efficient set dengan garis lurus yang mempunyai sudut α atau kemiringan (tan-α) terbesar. Slope ini nilainya sebesar return ekspektasi portofolio dikurangi dengan return aset bebas risiko dan semuanya dibagi denga deviasi standar return dari portofolio sebagai berikut (Bodie et.al., 2009) tan α = ( )

10 Populasi dan Sampel Populasi penelitian adalah pembentukan portofolio dari DPLK Muamalat. Sampel data yang akan digunakan adalah periode Januari 2012-Desember 2014 dan dibatasi pada 4 jenis instrumen investasi yaitu deposito, sukuk, saham dan reksadana. 4.4 Jenis dan Sumber Data Dalam penelitian ini menggunakan data time series yang merupakan data bulanan atas investasi yang dilakukan oleh DPLK Muamalat, periode pengamatan adalah tahun Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data merupakan internal atau eksternal organisasi dan diakses melalui internet, penelusuran dokumen, atau publikasi informasi. Data penelitian ini diperoleh dari dua sumber utama yaitu: a. Data yang berasal dari DPLK Muamalat mencakup data-data yang terkait dengan besaran nilai investasi, pemilihan instrumen dan kebijakan investasi. b. Data pendukung penelitian yang diperoleh melalui studi kepustakaan (library research) dan pemanfaatan informasi dari media cetak maupun elektronik lainnya. 4.5 Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang diperoleh penulis adalah studi kepustakaan. Dalam penelitian ini, data kepustakaan peneliti didapatkan dari buku-buku teori,

11 81 internet, studi pustaka dan informasi lain yang dianggap relevan dan menunjang dengan penelitian ini seperti Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan dan Asosiasi Dana Pensiun Indonesia. 4.6 Teknik Analisis Data Teknik yang digunakan dalam menganalisis data-data yang ada mengacu pada teori manajamen portofolio yang dikembangkan oleh Markowitz, dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1. Menganalisis Return Aset Individu Analisis return investasi DPLK Muamalat dimulai dengan perhitungan return masing-masing aset pembentuk portofolio DPLK Muamalat, yaitu deposito, saham, sukuk dan reksadana dengan menggunakan persamaan sebagai berikut: a. Deposito R n = Keterangan: Ry Rn : Return Tahunan : Return Bulanan b. Saham Dasar pertimbangan digunakan data Indeks Harga Saham Individu (IHSI) dibanding Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), asumsi cash dividen

12 82 tidak digunakan karena nilainya terlalu kecil sehingga pengaruhnya sedikit pada hasil. = Keterangan: IHSI t : Indeks harga saham individu pada bulan t IHSI t-1 : Indeks harga sahan individu pada bulan t-1 c. Sukuk = + Keterangan: Pt : Harga sukuk pada periode bersangkutan Pt-1 : Harga sukuk pada periode sebelumnya C : Bagi hasil atau marjin d. Reksadana = Keterangan: Rn NAB t : Return bulan bersangkutan : Nilai aktiva bersih pada bulan bersangkutan

13 83 NAB t-1 : Nilai aktiva bersih pada bulan sebelumnya 2. Menganalisis Risiko Individual Perhitungan risiko individual tiap aset dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut: a. Perhitungan untuk expected return dan variance digunakan data historis dengan menggunakan mean return portofolio. b. Expected return dicari dengan menggunakan rata-rata aritmatika sehingga diasumsikan bahwa probabilitas tiap kejadian/periode bernilai sama. c. Perhitungan variance juga digunakan rata-rata dari historis dengan modifikasi pembagai digunakan (n-1) untuk menghindari bias karena data observasi merupakan data sampel. Hal ini sesuai dengan persamaan: = [ ( )] 1 3. Menganalisis Covariance dan Korelasi Analisis covariance dan korelasi digunakan untuk mengetahui hubungan antara suatu aset dengan aset lainnya. Dengan mengetahui covariance dan korelasi antar aset, investor dapat mengetahui komposisi aset-aset yang tersedia untuk mendapatkan portofolio yang optimal dengan risiko yang

14 84 minimal dan return yang maksimal. Perhitungan covariance dapat dilakukan dengan menggunakan rumus, yaitu: Dengan mengetahui covariance, koefisien korelasi (ρ) dapat diketahui dengan menggunakan persamaan: (, ) = =. <=>Ρ AB = 4. Analisis Return dan Risiko Portofolio a. Risiko Portofolio Dengan menggunakan ukuran covarince, risiko portofolio yang terdiri n- aset dapat dihitung. Secara matematis, rumus untuk menghitung risiko n- aset adalah (Jones, 2009): = + dengan i j = proporsi variance + proporsi covariance Keterangan : Variance return portofolio

15 85 : variance return aset i : Covariane antara return aset i dan j W i Wj : bobot yang diinvestasikan pada aset i : bobot yang diinvestasikan pada aset j Dengan menggunakan bantuan matriks, maka untuk menghitung variance portofolio di atas dapat dituliskan sebagai berikut: Tabel 4.2 Variance Portofolio n-aset Aset 1 Aset 2 Aset 3 Aset 4 Aset ke-n Aset 1 W 1 W 1 σ 11 W 1 W 2 σ 12 W 1 W 3 σ 13 W 1 W 4 σ 14 W 1 W n σ 1n Aset 2 W 2 W 1 σ 21 W 2 W 2 σ 22 W 2 W 3 σ 23 W 2 W 4 σ 24 W 2 W n σ 2n Aset 3 W 3 W 1 σ 31 W 3 W 2 σ 32 W 3 W 3 σ 33 W 3 W 4 σ 34 W 3 W n σ 3n Aset 4 W 4 W 1 σ 41 W 4 W 2 σ 42 W 4 W 3 σ 33 W 4 W 4 σ 34 W 4 W n σ 4n Aset ke- n W n W 1 σ n1 W n W 2 σ n2 W n W 3 σ n3 W n W 4 σ n4 W n W n σ nn Risiko portofolio dengan 4 instrumen secara matematis dapat dihitung dengan formula yang dijabarkan sebagai berikut: σ 2 p = W 1 W 1 σ 11 + W 2 W 2 σ 22 + W 3 W 3 σ 33 + W 4 W 4 σ W 1 W 2 σ W 1 W 3 σ W 1 W 4 σ W 2 W 3 σ 23 +2W 2 W 4 σ 24 +2W 3 W 4 σ 34 b. Return portofolio Sedangkan untuk tingkat pengembalian portofolio bisa diperoleh dari data laporan keuangan DPLK Muamalat.

16 86 5. Penetuan Portofolio yang Optimal Dengan memanfaatkan informasi 4 instrumen investasi yaitu saham, reksa dana, deposito dan sukuk, selanjutnya akan dilakukan analisis yang bertujuan untuk menentukan portofolio optimal. a. Global Minimum Variance Portofolio (Portofolio GMV) Portofolio GMV merupakan portofolio yang dihasilkan dari diversifikasi dengan memanfaatkan informasi return dan risiko individual dari instrumen yang tersedia. Porotofolio GMV mimiliki tingkat risiko yag paling rendah dari seluruh komposisi portofolio efisien yang dihasilkan dari Efficient Frontier. Berikut adalah langkah-langkah untuk mencari portofolio GMV. 1) Minimalkan Variance Portofolio Dilakukan dengan penurunan fungsi variance portofolio sebagai berikut: 2) Batasi nilai Wi dan Wj dengan persamaan berikut: = 1 Dimana nilai Wi adalah lebih besar dari nol (Wi 0). Maka: VAR E (R p ) = W 1 W 1 σ 11 + W 2 W 2 σ 22 + W 3 W 3 σ 33 + W 4 W 4 σ W 1 W 2 σ W 1 W 3 σ W 1 W 4 σ W 2 W 3 σ W 2 W 4 σ 24 +2W 3 W 4 σ 34

17 87 Dengan pembatasan nilai: W 1 +W 2 + W 3 + W 4 = 1 Persamaan di atas merupakan permasalahan quadratic programming dengan atribut: Fungsi Obyektif: Minimalkan = W 1 W 1 σ 11 + W 2 W 2 σ 22 + W 3 W 3 σ 33 + W 4 W 4 σ VAR E (Rp) W 1 W 2 σ W 1 W 3 σ W 1 W 4 σ W 2 W 3 σ W 2 W 4 σ 24 +2W 3 W 4 σ 34 Syarat/batasan W 1 +W 2 + W 3 + W 4 = 1 Wi adalah lebih besar dari atau sama dengan nol (Wi 0). Persamaan tersebut di atas dapat dipecahkan dengan Lagrange dan persamaan simultan (simplex) atau dengan bantuan program komputer MS Excel Solver. b. Portofolio Optimal Pada Tingkat Expected Return Tertentu (Efficient Frontier) Untuk mendapatkan portofolio yang optimal, hal yang pertama kali harus dilakukan adalah membentuk kurva Efficient Frontier dengan

18 88 memanfaatkan data return dan risiko masing-masing aset penyusun portofolio. Kurva efficient frontier adalah kurva yang dibentuk dari kumpulan portofolio efisien yang berada di atas portofolio GMV dengan komposisi aset yang berbeda-beda dan menghasilkan tingkat keuntungan tertinggi dengan tingkat risiko tertentu atau sebaliknya. Dalam menghitung dan menggambarkan efficient frontier, dilakukan cara hampir sama dengan mencari portofolio GMV dengan penambahan fungsi pembatas. Adapun persamaan yang digunakan untuk Efficient Frontier adalah sebagai berikut: Fungsi Obyektif: Minimalkan = W 1 W 1 σ 11 + W 2 W 2 σ 22 + W 3 W 3 σ 33 + W 4 W 4 σ 44 + VAR E (Rp) 2 W 1 W 2 σ W 1 W 3 σ W 1 W 4 σ W 2 W 3 σ W 2 W 4 σ 24 +2W 3 W 4 σ 34 Syarat/batasan W 1 +W 2 + W 3 + W 4 = 1 Nilai Wi adalah lebih besar dari atau sama dengan nol (Wi 0) E ( ) = ( ) Persamaan tersebut di atas dapat dipecahkan dengan Lagrange dan persamaan simultan (simplex) atau dengan bantuan program komputer MS Excel Solver dengan menambahkan syarat batas E (R p ).

19 89 c. Portofolio Optimal dengan Aset Bebas Risiko (Tangency portfolio) Dalam menentukan portofolio sebelumnya, seluruh instrumen yang digunakan merupakan kelompok aset yang berisiko (risky asset). Jika dimasukkan unsur atau kesempatan berinvestasi suatu aset yang bebas risiko (risk free asset) seperti Sertifikat Bank Indonesia (SBI) maka akan didapatkan suatu portofolio yang baru. SBI akan dihubungkan dengan suatu portofolio yang berisiko dan membentuk suatu garis lurus yang disebut Capital Allocation Line (CAL). Dengan mencari titik CAL yang bersinggungan dengan kurva efficient frontier maka akan didapat suatu alternatif portofolio yang optimal yang biasa dikenal sebagai tangency portfolio. Posisi portofolio ini diperoleh mencari sudut kemiringan yang maksimum pada kurva efficient frontier dengan menggunakan persamaan: tan α = ( ) Selanjutnya untuk mencari tangency portfolio dapat dilakukan dengan cara memaksimalkan nilai tan α pada kurva efficient frontier. 6. Sharpe Ratio Untuk menilai kinerja suatu portofolio, investor dapat menggunakan Sharpe Ratio. Rasio yang diperkenalkan pertama kali oleh Sharpe dapat digunakan untuk mengetahui seberapa besar perbandingan antara reward terhadap variability suatu portofolio. Semakin besar nilai Sharpe Ratio makan akan

20 90 semakin bagus kinerja portofolio. Untuk menghitung Sharpe ratio, persamaan yang digunakan adalah = ( ) Keterangan: Sp E(R p ) Rf : Sharpe Ratio Portofolio : rata-rata return portofolio selama periode pengamatan : rata-rata tingkat return bebas risiko selama periode pengamatan : standar deviasi portofolio selama periode pengamatan

TEORI INVESTASI DAN PORTFOLIO MATERI 4.

TEORI INVESTASI DAN PORTFOLIO MATERI 4. TEORI INVESTASI DAN PORTFOLIO MATERI 4 KONSEP DASAR 2/40 Ada tiga konsep dasar yang perlu diketahui untuk memahami pembentukan portofolio optimal, yaitu: portofolio efisien dan portofolio optimal fungsi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini meliputi obyek penelitian, desain penelitian, variabel dan skala pengukuran, metode pengumpulan data, jenis data, dan metode

Lebih terperinci

IV. ANALISIS DAN PEMBAHASAN. 1.1 Analisis Portofolio Pada Aktiva Berisiko (Saham dan Emas)

IV. ANALISIS DAN PEMBAHASAN. 1.1 Analisis Portofolio Pada Aktiva Berisiko (Saham dan Emas) IV. ANALISIS DAN PEMBAHASAN 1.1 Analisis Portofolio Pada Aktiva Berisiko (Saham dan Emas) Investor dalam membentuk portofolio diperlukan perhitungan return ekspektasi dari masing-masing aktiva untuk dimasukkan

Lebih terperinci

Analisis Portofolio Optimal : Pendekatan Mean Variance (Studi Kasus pada Dana Pensiun Lembaga KeuanganMuamalat)

Analisis Portofolio Optimal : Pendekatan Mean Variance (Studi Kasus pada Dana Pensiun Lembaga KeuanganMuamalat) Analisis Portofolio Optimal : Pendekatan Mean Variance (Studi Kasus pada Dana Pensiun Lembaga KeuanganMuamalat) Ivo Rolanda dan Augustina Kurniasih rolandaivo@gmail.com dan augustina.kurniasih@mercubuana.ac.id

Lebih terperinci

MATERI 5 PEMILIHAN PORTFOLIO. Prof. DR. DEDEN MULYANA, SE., M.Si.

MATERI 5 PEMILIHAN PORTFOLIO. Prof. DR. DEDEN MULYANA, SE., M.Si. MATERI 5 PEMILIHAN PORTFOLIO Prof. DR. DEDEN MULYANA, SE., M.Si. OVERVIEW 1/40 Konsep-konsep dasar dalam pembentukan portofolio optimal. Perbedaan tentang aset berisiko dan aset bebas risiko. Perbedaan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengukuran dan Evaluasi Terhadap Kinerja Reksa Dana Saham Keseluruhan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data historis, sehingga tidak ada suatu kepastian

Lebih terperinci

Konsep-konsep dasar dalam pembentukan portofolio optimal Perbedaan tentang aset berisiko dan aset bebas risiko. Perbedaan preferensi investor dalam

Konsep-konsep dasar dalam pembentukan portofolio optimal Perbedaan tentang aset berisiko dan aset bebas risiko. Perbedaan preferensi investor dalam Konsep-konsep dasar dalam pembentukan portofolio optimal Perbedaan tentang aset berisiko dan aset bebas risiko. Perbedaan preferensi investor dalam memilih portofolio optimal. Ada tiga konsep dasar yang

Lebih terperinci

Model-model Keseimbangan

Model-model Keseimbangan Materi 5 Model-model Keseimbangan Prof. Dr. DEDEN MULYANA, SE., M.Si. MODEL-MODEL MODEL KESEIMBANGAN CAPITAL ASSET PRICING MODEL (CAPM) PORTOFOLIO PASAR GARIS PASAR MODAL (CAPITAL GARIS PASAR SEKURITAS

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Halaman KATA PENGANTAR... I DAFTAR ISI... IV DAFTAR GAMBAR... VI DAFTAR TABEL... VIII DAFTAR LAMPIRAN... X

DAFTAR ISI. Halaman KATA PENGANTAR... I DAFTAR ISI... IV DAFTAR GAMBAR... VI DAFTAR TABEL... VIII DAFTAR LAMPIRAN... X DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... I DAFTAR ISI... IV DAFTAR GAMBAR... VI DAFTAR TABEL... VIII DAFTAR LAMPIRAN... X I. PENDAHULUAN... 1 1.1. Latar Belakang... 1 1.2. Perumusan Masalah... 5 1.3. Tujuan Penelitian...

Lebih terperinci

Portofolio Optimization

Portofolio Optimization Lampiran V.II Portofolio Optimization Optimisasi Portofolio Tim Bidang Investasi ADPI, November 016 Asset Allocation Alokasi Aset Tim Bidang Investasi ADPI, November 016 DAFTAR ISI 1. Pengantar. Toleransi

Lebih terperinci

BAB III PORTOFOLIO OPTIMAL. Capital assets pricing model dipelopori oleh Treynor, Sharpe, Lintner

BAB III PORTOFOLIO OPTIMAL. Capital assets pricing model dipelopori oleh Treynor, Sharpe, Lintner BAB III PORTOFOLIO OPTIMAL 3.1 Capital Asset Pricing Model Capital assets pricing model dipelopori oleh Treynor, Sharpe, Lintner dan Mossin pada tahun 1964 hingga 1966. Capital assets pricing model merupakan

Lebih terperinci

MATERI 6 MODEL-MODEL KESEIMBANGAN

MATERI 6 MODEL-MODEL KESEIMBANGAN MATERI 6 MODEL-MODEL KESEIMBANGAN CAPITAL ASSET PRICING MODEL (CAPM) PORTOFOLIO PASAR GARIS PASAR MODAL (CAPITAL MARKET LINE/CML) GARIS PASAR SEKURITAS (SECURITY MARKET LINE/SML) PENGUJIAN TERHADAP CAPM

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dua hal, yaitu risiko dan return. Dalam melakukan investasi khususnya pada

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dua hal, yaitu risiko dan return. Dalam melakukan investasi khususnya pada BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Teori Investasi Teori investasi menjelaskan bahwa keputusan investasi selalu menyangkut dua hal, yaitu risiko dan return. Dalam melakukan investasi khususnya

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Objek dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Study ini menganalisis portofolio ke tiga aset yaitu saham, emas, dan

III. METODE PENELITIAN. Objek dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Study ini menganalisis portofolio ke tiga aset yaitu saham, emas, dan III. METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Study ini menganalisis portofolio ke tiga aset yaitu saham, emas, dan Sertifikat Bank Indonesia.. Harga

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. pengolahan data. Dalam pengolahan data menggunakan program Microsoft Excel

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. pengolahan data. Dalam pengolahan data menggunakan program Microsoft Excel 57 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengolahan Data Dengan data historis yang telah tersedia pada instrumen investasi saham LQ 45 dan deposito dalam periode tahun 2013 sampai dengan 2015 kemudian dilakukan

Lebih terperinci

PORTFOLIO EFISIEN & OPTIMAL

PORTFOLIO EFISIEN & OPTIMAL Bahan ajar digunakan sebagai materi penunjang Mata Kuliah: Manajemen Investasi Dikompilasi oleh: Nila Firdausi Nuzula, PhD Portofolio Efisien PORTFOLIO EFISIEN & OPTIMAL Portofolio efisien diartikan sebagai

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Investasi. cukup, pengalaman, serta naluri bisnis untuk menganalisis efek-efek mana yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Investasi. cukup, pengalaman, serta naluri bisnis untuk menganalisis efek-efek mana yang BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Investasi Investasi pada hakikatnya merupakan penempatan sejumlah dana pada saat ini dengan harapan untuk memperoleh keuntungan di masa mendatang (Halim, 2005:4). Untuk melakukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Konsep risiko portofolio dari Harry M. Markowitz pada tahun 1950-an

BAB I PENDAHULUAN. Konsep risiko portofolio dari Harry M. Markowitz pada tahun 1950-an BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Konsep risiko portofolio dari Harry M. Markowitz pada tahun 1950-an menunjukkan bahwa secara umum risiko sekuritas dapat dikurangi dengan menggabungkan beberapa

Lebih terperinci

Return Portofolio. Bahan ajar digunakan sebagai materi penunjang Mata Kuliah: Manajemen Investasi Dikompilasi oleh: Nila Firdausi Nuzula, PhD

Return Portofolio. Bahan ajar digunakan sebagai materi penunjang Mata Kuliah: Manajemen Investasi Dikompilasi oleh: Nila Firdausi Nuzula, PhD Bahan ajar digunakan sebagai materi penunjang Mata Kuliah: Manajemen Investasi Dikompilasi oleh: Nila Firdausi Nuzula, PhD RISK PREMIUM DAN PORTFOLIO THEORY Pembahasan lebih lanjut tentang resiko banyak

Lebih terperinci

Portofolio yang Efisien dan Optimal

Portofolio yang Efisien dan Optimal Teori Portofolio 1 Portofolio yang Efisien dan Optimal Portofolio efisien ialah portofolio yang memaksimalkan return yang diharapkan dengan tingkat risiko tertentu yang bersedia ditanggungnya, atau portofolio

Lebih terperinci

RETURN YANG DIHARAPKAN DAN RISIKO PORTFOLIO ANALISIS INVESTASI DAN PORTOFOLIO ANDRI HELMI M, SE., MM.

RETURN YANG DIHARAPKAN DAN RISIKO PORTFOLIO ANALISIS INVESTASI DAN PORTOFOLIO ANDRI HELMI M, SE., MM. RETURN YANG DIHARAPKAN DAN RISIKO PORTFOLIO ANALISIS INVESTASI DAN PORTOFOLIO ANDRI HELMI M, SE., MM. OVERVIEW Tujuan dari bab ini adalah untuk mempelajari konsep return dan risiko portofolio dalam investasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tidak mengherankan jika masih banyak pendapat yang beranggapan bahwa status

BAB I PENDAHULUAN. Tidak mengherankan jika masih banyak pendapat yang beranggapan bahwa status 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Masyarakat Indonesia lebih banyak mengenal bahwa program pensiun hanya dapat dimiliki oleh seseorang yang berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS). Tidak mengherankan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dana tersebut. Umumnya investasi dikategorikan dua jenis yaitu:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dana tersebut. Umumnya investasi dikategorikan dua jenis yaitu: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori Investasi Menurut Kamaruddin (2004), investasi adalah menempatkan dana atau uang dengan harapan untuk memperoleh tambahan atau keuntungan tertentu atas uang atau dana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengertian investasi secara umum adalah kegiatan penanaman sejumlah tertentu dana pada saat ini untuk mendapatkan hasil yang lebih besar atau keuntungan di masa yang

Lebih terperinci

Daftar lsi BAB 2 MEMPERSIAPKAN DATA... 15

Daftar lsi BAB 2 MEMPERSIAPKAN DATA... 15 Daftar lsi Tentang Penulis... Kata Pengantar... Daftar lsi... iii vii xv BAB 1 PENDAHUlUAN... 1 1. 1. Pendahuluan...... 1 1.2. Keuangan Modern... 2 1.3. Teori Portofolio Modern... 3 1.4. Teori Portofolio

Lebih terperinci

LANDASAN TEORI. atau keuntungan atas uang tersebut (Ahmad, 1996:3). Investasi pada hakikatnya

LANDASAN TEORI. atau keuntungan atas uang tersebut (Ahmad, 1996:3). Investasi pada hakikatnya II. LANDASAN TEORI 2.1. Investasi Investasi adalah menempatkan dana dengan harapan memperoleh tambahan uang atau keuntungan atas uang tersebut (Ahmad, 1996:3). Investasi pada hakikatnya merupakan penempatan

Lebih terperinci

Dua model keseimbangan:

Dua model keseimbangan: Dua model keseimbangan: 3/40 Capital Asset Pricing Model (CAPM) Arbitrage Pricing Theory (APT) CAPITAL ASSET PRICING MODEL (CAPM) CAPM adalah model hubungan antara tingkat return harapan dari suatu aset

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang dilakukan pada saat ini, dengan tujuan memperoleh sejumlah keuntungan

BAB I PENDAHULUAN. yang dilakukan pada saat ini, dengan tujuan memperoleh sejumlah keuntungan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Investasi adalah komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya lainnya yang dilakukan pada saat ini, dengan tujuan memperoleh sejumlah keuntungan di masa datang. Investasi

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. I. PENDAHULUAN Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian...

DAFTAR ISI. I. PENDAHULUAN Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian... DAFTAR ISI DAFTAR ISI. i DAFTAR TABEL... iii DAFTAR GAMBAR... v DAFTAR LAMPIRAN... vii DAFTAR ISTILAH... viii I. PENDAHULUAN.. 1 1.1. Latar Belakang... 1 1.2. Rumusan Masalah... 7 1.3. Tujuan Penelitian...

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Portofolio adalah gabungan atau kombinasi dari berbagai instrumen atau aset investasi yang disusun untuk mencapai tujuan investasi investor. Selain itu, kombinasi berbagai

Lebih terperinci

CAKUPAN PEMBAHASAN MATERI 6 MODEL-MODEL KESEIMBANGAN

CAKUPAN PEMBAHASAN MATERI 6 MODEL-MODEL KESEIMBANGAN MATERI 6 MODEL-MODEL KESEIMBANGAN Prof. DR. DEDEN MULYANA, SE., M.Si. CAKUPAN PEMBAHASAN Overview CAPM (Capital Asset Pricing Model) Portofolio pasar Garis pasar modal Garis pasar sekuritas Estimasi Beta

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian. Penelitian ini dilakukan untuk mengukur kinerja reksa dana syariah

BAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian. Penelitian ini dilakukan untuk mengukur kinerja reksa dana syariah 30 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan untuk mengukur kinerja reksa dana syariah pendapatan tetap yang terdaftar pada Otoritas Jasa Keuangan. Reksa dana yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kegiatan investasi pada umumnya dilakukan untuk memperoleh

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kegiatan investasi pada umumnya dilakukan untuk memperoleh BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kegiatan investasi pada umumnya dilakukan untuk memperoleh keuntungan tertentu. Investasi memiliki 2 bentuk yaitu investasi pada real asset produktif seperti

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yaitu investasi, portofolio, return dan expected return, risiko dalam berinvestasi,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yaitu investasi, portofolio, return dan expected return, risiko dalam berinvestasi, BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pada bab ini akan dibahas semua konsep yang mendasari penelitian ini yaitu investasi, portofolio, return dan expected return, risiko dalam berinvestasi, Compromise Programming,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. berlandaskan dari teori yang ada pada bab II sebelumnya. Pengelolahan data

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. berlandaskan dari teori yang ada pada bab II sebelumnya. Pengelolahan data BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Pada bab ini, penulis membahas mengenai pengolahan data-data yang berlandaskan dari teori yang ada pada bab II sebelumnya. Pengelolahan data tersebut akan menghasilkan hasil

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. datang. (Tandelilin, 2010:2). Investasi merupakan Penundaan konsumsi sekarang

BAB I PENDAHULUAN. datang. (Tandelilin, 2010:2). Investasi merupakan Penundaan konsumsi sekarang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Investasi adalah komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya lainnya yang dilakukan pada saat ini, dengan tujuan memperoleh sejumlah keuntungan di masa datang.

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Investasi Investasi merupakan penundaan konsumsi sekarang untuk digunakan didalam produksi efisien selama periode waktu tertentu (Hartono,2010:5). Investasi

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. harapan untuk memperoleh keuntungan di masa mendatang. Menginvestasikan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. harapan untuk memperoleh keuntungan di masa mendatang. Menginvestasikan BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Investasi Investasi pada hakikatnya merupakan penempatan dana pada saat ini dengan harapan untuk memperoleh keuntungan di masa mendatang. Menginvestasikan sejumlah dana pada asset

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Sejarah Bursa Efek Indonesia Secara historis, pasar modal telah hadir jauh sebelum Indonesia merdeka. Pasar modal atau bursa efek telah hadir sejak jaman kolonial Belanda dan

Lebih terperinci

49 Universitas Indonesia

49 Universitas Indonesia BAB 3 DATA DAN METODOLOGI PENELITIAN 3. Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini dilakukan pada Perusahaan Asuransi Kerugian ABC, yang akan membatasi penelitian pada hasil investasi dana yang dikelola dengan

Lebih terperinci

Analisis Tingkat Pengembalian Dan Risiko Pembentukan. Perusahaan Sektor Perbankan

Analisis Tingkat Pengembalian Dan Risiko Pembentukan. Perusahaan Sektor Perbankan Analisis Tingkat Pengembalian Dan Risiko Pembentukan Portofolio Optimal Terhadap Perusahaan Sektor Perbankan Nama : Bayu Mayura Pridatama NPM : 10208239 Fak/Jur : Ekonomi - Manajemen / S1 Pembimbing :

Lebih terperinci

Prosiding Matematika ISSN:

Prosiding Matematika ISSN: Prosiding Matematika ISSN: 2460-6464 Menentukan Expected Return Optimal Berdasarkan Bobot Dana yang dialokasikan Kepada Aset yang Beresiko dari Suatu Portofolio Menggunakan Fungsi Utility Determine Expected

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. permasalahan di kehidupan nyata yang dapat diselesaikan dengan pendekatan

BAB I PENDAHULUAN. permasalahan di kehidupan nyata yang dapat diselesaikan dengan pendekatan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemodelan matematika terbentuk untuk menyelesaikan suatu permasalahan di kehidupan nyata yang dapat diselesaikan dengan pendekatan matematis. Salah satu konsep yang

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 9 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Lingkungan Investasi 2.1.1 Pengertian Investasi Lingkungan investasi meliputi berbagai jenis sekuritas atau efek yang ada, di mana dan bagaimana mereka diperjualbelikan. Proses

Lebih terperinci

DAFTAR TABEL. kelas aset investasi

DAFTAR TABEL. kelas aset investasi DAFTAR ISI DAFTAR TABEL XVIII DAFTAR GAMBAR XX DAFTAR LAMPIRAN XXI DAFTAR PERSAMAAN XXI DAFTAR ISTILAH XXII 1 PENDAHULUAN 1 Latar Belakang 1 Perumusan Masalah 4 Tujuan Penelitian 7 Manfaat Penelitian 7

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lunak seperti internet kedua belah pihak sudah menyetujuinya.

BAB I PENDAHULUAN. lunak seperti internet kedua belah pihak sudah menyetujuinya. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah Menurut Irham, Fahmi (2011) Perkembangan teknologi dan informasi yang begitu pesat telah menyebabkan ilmu investasi ikut mengalami perubahan dalam rangka

Lebih terperinci

RANGKUMAN MATERI KULIAH TEORI PORTOFOLIO DAN ANALISIS INVESTASI BAB 9: RETURN DAN RESIKO PORTOFOLIO

RANGKUMAN MATERI KULIAH TEORI PORTOFOLIO DAN ANALISIS INVESTASI BAB 9: RETURN DAN RESIKO PORTOFOLIO 1.1 PENDAHULUAN RANGKUMAN MATERI KULIAH TEORI PORTOFOLIO DAN ANALISIS INVESTASI BAB 9: RETURN DAN RESIKO PORTOFOLIO Mengukur return dan resiko untuk sekuritas tunggal memang penting, tetapi bagi manajer

Lebih terperinci

RISIKO & RETURN PADA ASSET

RISIKO & RETURN PADA ASSET RISIKO & RETURN PADA ASSET Return Investasi ( Jml diterima Jml inv ) Return = Jml investasi Apabila: Investasi Rp100 juta Hasil yang diperoleh Rp110 juta Lama investasi 1 tahun Rate of Return = (110 100)

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian dengan menggunakan tipe sampel yang berbasis pada kemungkinan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Metode Pengali Lagrange adalah sebuah konsep populer dalam menangani permasalahan optimasi untuk program-program nonlinier. Sesuai namanya, konsep ini dikemukakan oleh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Reksa dana tersebut merupakan produk reksa dana saham. terbesar pada akhir Desember 2012, 2013 dan 2014.

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Reksa dana tersebut merupakan produk reksa dana saham. terbesar pada akhir Desember 2012, 2013 dan 2014. BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Populasi dan Sample Adapun kriteria yang digunakan dalam memilih sample adalah sebagai berikut: 1. Reksa dana tersebut merupakan produk reksa dana saham 2. Reksa dana tersebut

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN 17 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Asuransi Bumiputera sebagai perusahaan asuransi pelopor di Indonesia, yang keberadaannya masih berada di tingkat tertinggi dalam dunia perasuransian,

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN II. LANDASAN TEORI

I. PENDAHULUAN II. LANDASAN TEORI 1 I PENDAHULUAN 11 Latar Belakang Perusahaan merupakan salah satu bagian penting dari sektor perekonomian suatu negara Apabila kondisi perekonomian suatu negara sedang membaik dan diikuti dengan perkembangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. nilai investasi yang diserahkan oleh investor sedangkan risiko adalah

BAB I PENDAHULUAN. nilai investasi yang diserahkan oleh investor sedangkan risiko adalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di dalam teori investasi dikatakan bahwa setiap sekuritas akan menghasilkan return dan risiko. Return merupakan tingkat pengembalian dari nilai investasi yang diserahkan

Lebih terperinci

Model-model keseimbangan

Model-model keseimbangan Model-model keseimbangan Model-model keseimbangan Capital aset pricing model (CAPM) Model Capital aset pricing model (CAPM) merupakan model keseimbangan yang menggambarkan hubungan risiko dan return secara

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. korelasi antar return. Teori ini memformulasikan keberadaan unsur return dan risiko

BAB II KAJIAN PUSTAKA. korelasi antar return. Teori ini memformulasikan keberadaan unsur return dan risiko BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Teori Portofolio Harry Markowitz mengembangkan suatu teori pada dekade 1950- an yang disebut dengan Teori Portofolio Markowitz. Teori Markowitz menggunakan beberapa pengukuran

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 24 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Bisnis utama perusahaan asuransi adalah penjualan premi atau pengumpulan dana masyarakat. Pengumpulan dana ini dilakukan melalui upaya perusahaan asuransi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan dengan ditandai semakin maraknya kegiatan investasi di Pasar

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan dengan ditandai semakin maraknya kegiatan investasi di Pasar BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan dan keberadaan isu globalisasi tidak dapat di elakkan lagi. Hal itu dapat kita lihat dampaknya pada perkembangan perekonomian dunia yang semakin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keuntungan di masa datang. Harapan keuntungan (return) di masa datang tersebut

BAB I PENDAHULUAN. keuntungan di masa datang. Harapan keuntungan (return) di masa datang tersebut 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Investasi merupakan komitmen sejumlah dana dengan tujuan memperoleh keuntungan di masa datang. Harapan keuntungan (return) di masa datang tersebut merupakan kompensasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sejumlah saham kepada public di pasar modal atau go public. Selain untuk

BAB I PENDAHULUAN. sejumlah saham kepada public di pasar modal atau go public. Selain untuk BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu akibat dari persaingan bisnis yang semakin ketat adalah perusahaan harus mencari sumber modal lebih untuk mendanai kegiatan ekspansinya.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Investasi Zvi Bodie (2008) menyatakan an investment is the current commitment of money or other resources in the expectation of reaping future benefit. Komitmen yang terjadi merupakan

Lebih terperinci

PERHITUNGAN NILAI EKSPEKTASI RETURN DAN RISIKO DARI PORTOFOLIO DENGAN MENGGUNAKAN MEAN - VARIANCE EFFICIENT PORTFOLIO

PERHITUNGAN NILAI EKSPEKTASI RETURN DAN RISIKO DARI PORTOFOLIO DENGAN MENGGUNAKAN MEAN - VARIANCE EFFICIENT PORTFOLIO Buletin Ilmiah Math. Stat. dan Terapannya (Bimaster) Volume 03, No.1 (2014), hal 51-56. PERHITUNGAN NILAI EKSPEKTASI RETURN DAN RISIKO DARI PORTOFOLIO DENGAN MENGGUNAKAN MEAN - VARIANCE EFFICIENT PORTFOLIO

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dalam pasar modal saat ini kian menarik banyak investor untuk melakukan investasi. Investasi adalah komitmen atas sejumlah dana atau sumberdaya lainnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. investasi yang dilakukannya. Investor hanya dapat memperkirakan hasil dan

BAB I PENDAHULUAN. investasi yang dilakukannya. Investor hanya dapat memperkirakan hasil dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Investasi merupakan penempatan sejumlah dana pada saat ini dengan harapan untuk memperoleh keuntungan di masa mendatang [8]. Dalam berinvestasi, investor tidak tahu

Lebih terperinci

ANALISIS PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL DENGAN MODEL MARKOWITZ PADA SAHAM JAKARTA ISLAMIC INDEX PERIODE TAHUN

ANALISIS PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL DENGAN MODEL MARKOWITZ PADA SAHAM JAKARTA ISLAMIC INDEX PERIODE TAHUN ANALISIS PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL DENGAN MODEL MARKOWITZ PADA SAHAM JAKARTA ISLAMIC INDEX PERIODE TAHUN 2011 2013 Sofyarosa Mahasiswa Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma ABSTRAK

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di CV Multi Global Agrindo yang berlokasi di Jl. Solo, Tawangmangu KM 30 Kecamatan Karangpandan, Kabupaten Karanganyar.

Lebih terperinci

Bab 3 Risiko dan Hasil pada Aset

Bab 3 Risiko dan Hasil pada Aset M a n a j e m e n K e u a n g a n 59 Bab 3 Risiko dan Hasil pada Aset Mahasiswa diharapkan dapat memahami dan menjelaskan mengenai definisi, teknik perhitungan, jenis, dan hubungan antara risiko dan hasil.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berupa capital gain. Menurut Indriyo Gitosudarmo dan Basri (2002: 133),

BAB I PENDAHULUAN. berupa capital gain. Menurut Indriyo Gitosudarmo dan Basri (2002: 133), BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kondisi perekenomian yang tidak stabil dan sulit diprediksi sangat berpengaruh terhadap perkembangan dunia bisnis dewasa ini. Kondisi tersebut bisa menyebabkan penurunan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Penelitian ini bersifat explanatory research terhadap sampel yang telah ditentukan

METODE PENELITIAN. Penelitian ini bersifat explanatory research terhadap sampel yang telah ditentukan 40 III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini bersifat explanatory research terhadap sampel yang telah ditentukan dalam penelitian selama bulan Januari 2011 sampai Desember 2013, mengenai

Lebih terperinci

ANALISIS PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL SAHAM DENGAN PENDEKATAN OPTIMISASI MULTIOBJEKTIF UNTUK PENGUKURAN VALUE AT RISK SKRIPSI

ANALISIS PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL SAHAM DENGAN PENDEKATAN OPTIMISASI MULTIOBJEKTIF UNTUK PENGUKURAN VALUE AT RISK SKRIPSI ANALISIS PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL SAHAM DENGAN PENDEKATAN OPTIMISASI MULTIOBJEKTIF UNTUK PENGUKURAN VALUE AT RISK SKRIPSI Oleh : FIKI FARKHATI NIM. 24010210120050 JURUSAN STATISTIKA FAKULTAS SAINS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seperti di negara negara berkembang lainnya, para investor di Pasar Modal Indonesia mengharapkan keuntungan yang lebih besar karena ada dua alasan (Mobius, 1996 ).

Lebih terperinci

Teori Risiko dan Pendapatan: Pengambilan Keputusan dalam Kondisi Tidak Pasti 1

Teori Risiko dan Pendapatan: Pengambilan Keputusan dalam Kondisi Tidak Pasti 1 Teori Risiko dan Pendapatan: Pengambilan Keputusan dalam Kondisi Tidak Pasti 1 BAB 3 TEORI RISIKO DAN PENDAPATAN: PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM KONDISI TIDAK PASTI Teori Risiko dan Pendapatan: Pengambilan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Suatu perusahaan pasti menginginkan keuntungan yang besar dan risiko yang kecil dalam usahanya tersebut. Banyak strategi yang dilakukan untuk mendapatkan keuntungan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. jangka waktu yang relatif panjang dalam berbagai bidang usaha. Investasi

BAB 1 PENDAHULUAN. jangka waktu yang relatif panjang dalam berbagai bidang usaha. Investasi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Investasi merupakan penanaman modal dalam suatu kegiatan yang memiliki jangka waktu yang relatif panjang dalam berbagai bidang usaha. Investasi berkomitmen

Lebih terperinci

COMPROMISE PROGRAMMING UNTUK PEMILIHAN PORTOFOLIO Nama Mahasiswa : Putri Ciptaningrum NRP : Dosen Pembimbing : Drs.

COMPROMISE PROGRAMMING UNTUK PEMILIHAN PORTOFOLIO Nama Mahasiswa : Putri Ciptaningrum NRP : Dosen Pembimbing : Drs. COMPROMISE PROGRAMMING UNTUK PEMILIHAN PORTOFOLIO Nama Mahasiswa : Putri Ciptaningrum NRP : 1206 100 018 Jurusan : Matematika Dosen Pembimbing : Drs. Sulistiyo, MT Abstrak merupakan gabungan atas sekumpulan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Saat ini tersedia berbagai pilihan instrumen untuk berinvestasi, salah satunya adalah reksadana. Menurut Undang-Undang (UU) Nomor 8 tentang Pasar Modal, reksadana

Lebih terperinci

RETURN YANG DIHARAPKAN DAN RISIKO

RETURN YANG DIHARAPKAN DAN RISIKO RETURN YANG DIHARAPKAN DAN RISIKO RETURN Definisi : merupakan imbalan atas keberanian investor menanggung risiko atas investasi yang dilakukannya. Komponen Return : Yield dan Capital Gain ( Loss). Yield

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 67 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Perhitungan Tingkat Pengembalian Investasi Reksa dana Populasi penelitian yang dipilih oleh penulis adalah reksa dana jenis pendapatan tetap periode Januari 2008

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bank. Suatu perusahaan dapat menerbitkan saham dan menjualnya di pasar. beban bunga tetap seperti jika meminjam ke bank.

BAB I PENDAHULUAN. bank. Suatu perusahaan dapat menerbitkan saham dan menjualnya di pasar. beban bunga tetap seperti jika meminjam ke bank. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar modal Indonesia dalam beberapa tahun terakhir telah menjadi perhatian banyak pihak, khususnya masyarakat bisnis. Hal ini disebabkan oleh kegiatan pasar

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di perusahaan Anisa Adenium, yang berada di Bekasi Timur, Provinsi Jawa Barat. Pemilihan lokasi dilaksanakan secara sengaja

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM REKSA DANA

BAB III GAMBARAN UMUM REKSA DANA BAB III GAMBARAN UMUM REKSA DANA 3.1 Objek Penelitian PT Danareksa Investment management(dim) adalah anak perusahaan dari PT Danareksa(persero) Investment Bank terbesar diindonesia.pt Danareksa investment

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Objek yang akan diteliti dalam penelitian ini mengenai analisis komparasi

METODE PENELITIAN. Objek yang akan diteliti dalam penelitian ini mengenai analisis komparasi III. METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek yang akan diteliti dalam penelitian ini mengenai analisis komparasi kelayakan investasi reksadana saham syariah dengan reksadana saham konvensional dimana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. long-trem financial assets (Sartono, 2008). Salah satu kegiatan pasar modal

BAB I PENDAHULUAN. long-trem financial assets (Sartono, 2008). Salah satu kegiatan pasar modal BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal adalah tempat terjadinya transaksi aset keuangan jangka panjang atau long-trem financial assets (Sartono, 2008). Salah satu kegiatan pasar modal seperti

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bank sebagai sebuah lembaga yang diberikan izin oleh otoritas perbankan

BAB I PENDAHULUAN. Bank sebagai sebuah lembaga yang diberikan izin oleh otoritas perbankan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bank sebagai sebuah lembaga yang diberikan izin oleh otoritas perbankan untuk menerima simpanan, memberikan kredit, dan menerima serta menerbitkan cek (Badan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut Undang-Undang Pasar Modal no.8 Tahun 1995, pasal 1 ayat (27)

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut Undang-Undang Pasar Modal no.8 Tahun 1995, pasal 1 ayat (27) 9 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Definisi Reksadana Menurut Undang-Undang Pasar Modal no.8 Tahun 1995, pasal 1 ayat (27) disebutkan bahwa Reksadana adalah wadah yang digunakan untuk menghimpun dana masyarakat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN III.1 Metode Penelitian Menurut Hilway(1956) penelitian tidak lain dari suatu metode studi yang dilakukan sesorang melalui penyelidikan yang hati-hati dan sempurna terhadap

Lebih terperinci

EVALUASI KINERJA PORTFOLIO

EVALUASI KINERJA PORTFOLIO MATERI 14 EVALUASI KINERJA PORTFOLIO Prof. DR. DEDEN MULYANA, SE., M.Si. OVERVIEW 1/27 Bab ini membahas tahapan penting dalam proses investasi, yaitu tahap evaluasi kinerja portofolio. Dalam tahap ini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saham sebagai salah satu investasi di pasar modal sekarang semakin diminati oleh para investor. Investor dapat menginvestasikan sejumlah dana pada saham sebagai salah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada umumnya, masyarakat Indonesia lebih memilih menabung di bank

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada umumnya, masyarakat Indonesia lebih memilih menabung di bank BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada umumnya, masyarakat Indonesia lebih memilih menabung di bank dengan adanya jaminan rasa aman. Namun secara perlahan tapi pasti, iklim investasi di Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan salah satu media yang mempertemukan antara

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan salah satu media yang mempertemukan antara BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pasar modal merupakan salah satu media yang mempertemukan antara pihak yang memerlukan dana dengan pihak yang kelebihan dana. Pihak yang memerlukan dana menjual

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Single Index Model Pada dasarnya Single Index Model menyederhanakan masalah portofolio dengan mengkaitkan hubungan antara setiap saham dalam portofolio

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang dan Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang dan Permasalahan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang dan Permasalahan Investasi merupakan kegiatan yang membawa konsekuensi untung dan rugi. Hal yang mendasar dalam proses keputusan investasi adalah pemahaman hubungan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pasar Modal Pasar modal (capital market) merupakan pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik surat utang (obligasi), ekuiti (saham),

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Di era globalisasi ini, perkembangan perusahaan go public semakin pesat. Saham-saham diperdagangkan untuk menarik para investor menanamkan modal pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam kehidupan sehari-hari setiap orang tidak bisa lepas dari uang. Mereka yang kekurangan uang akan berusaha memperoleh pinjaman dengan bunga yang paling ringan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Penelitian Terdahulu Mustain (2007) dengan judul analisis pembentukan portofolio saham optimal penelitian tersebut bertujuan untuk mengetahui saham apa saja yang dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. semakin bervariasi akan semakin meningkat. Para pemilik atau investor dapat

BAB I PENDAHULUAN. semakin bervariasi akan semakin meningkat. Para pemilik atau investor dapat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar modal memainkan peran yang strategis dan sangat penting dalam mendukung pertumbuhan ekonomi domestik, pasar modal yang berkembang sangat baik akan memberikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tinjuan Umum Terhadap Objek Studi Gambaran Umum LQ Kriteria Pemilihan Saham LQ45

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tinjuan Umum Terhadap Objek Studi Gambaran Umum LQ Kriteria Pemilihan Saham LQ45 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tinjuan Umum Terhadap Objek Studi 1.1.1 Gambaran Umum LQ45 Indeks LQ45 terdiri dari 45 saham dengan likuiditas (liquidity) tinggi yang diseleksi melalui beberapa kriteria pemilihan.

Lebih terperinci

M.Andryzal Fajar

M.Andryzal Fajar M.Andryzal Fajar andryzal_fajar@uny.ac.id Portofolio : gabungan 2 atau lebih surat berharga Markowitz : efisien apabila resiko tinggi return tertentu, risiko rendah return tertentu John Dickinson : 1.

Lebih terperinci

Pembentukan dan Pemilihan Portofolio

Pembentukan dan Pemilihan Portofolio Pembentukan dan Pemilihan Portofolio 1. Konse ortofolio efisien. Pembentukan ortofolio efisien Kombinasi sekuritas berisiko, tana short sales Kombinasi sekuritas berisiko, dgn short sales Kombinasi sekuritas

Lebih terperinci