Measurement System Analysis Repeatability dan Reproducibility (Gauge R&R) Studi Kasus: PT. Gaya Motor (Astra Group)

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Measurement System Analysis Repeatability dan Reproducibility (Gauge R&R) Studi Kasus: PT. Gaya Motor (Astra Group)"

Transkripsi

1 Measurement System Analysis Repeatability dan Reproducibility (Gauge R&R) Studi Kasus: PT. Gaya Motor (Astra Group) Ni Putu Wansri Septia Dewi dan Haryono Jurusan Statistika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya Abstrak Measure merupakan bagian dari six sigma methodology yang bertujuan untuk mengukur kesesuaian alat ukur. Gauge repeatability dan reproducibility (gauge R&R) merupakan quality tool pada measure mengetahui alat ukur torque analyzer yang digunakan untuk mengukur torque wrench di PT. Gaya Motor sudah acceptable, dan melihat pengaruh dari faktor-faktor yang digunakan. Faktor yang digunakan dalam penelitian adalah faktor inspector dan faktor torque wrench untuk produk Isuzu merk X. Faktor torque wrench berpengaruh signifikan, sedangkan inspector serta interaksi tidak berpengaruh signifikan terhadap hasil pengukuran torque analyzer. Alat ukur torque analyzer yang digunakan untuk mengukur torque wrench di PT. Gaya Motor (Astra Group) sudah acceptable karena persentase varian komponen lebih kecil dari % dan persent study varians lebih kecil dari %. ian repeatability (error yang berasal dari alat ukur torque analyzer) sebesar,7%, varian reproducibility (error yang disebabkan oleh inspector dan interaksi antara inspector dengan torque wrench ) sebesar %. Dilihat juga dari number of distinct categories (ndc) sebesar 9, dimana torque analyzer memiliki resolusi tinggi untuk membedakan torque wrench sehingga measurement system acceptable. Kata Kunci measurement system analysis, gauge R&R, number of distinct categories, torque wrench, torque analyzer. M I. PENDAHULUAN EASURE merupakan bagian dari six sigma methodology yang bertujuan untuk memastikan kesesuaian alat ukur. Gauge repeatability dan reproducibility (gauge R&R) merupakan bagian dari quality tool untuk mengetahui keakuratan alat ukur dan membantu suatu perusahaan meningkatkan kualitas produk serta memperbaiki kualitas layanan. Gauge repetability dan reproducibility dikatakan acceptable apabila sudah akurat dan presisi, serta variasi repeatability dan reproducibility kecil. PT. Gaya Motor merupakan cabang dari PT. Astra International yang pertama kali didirikan dan bergerak dalam bidang industri otomotif. Beberapa sertifikat yang telah diperoleh PT. Gaya Motor, di antaranya adalah ISO 9:8, ISO :, IMM-Bronze Medal, dan IMM-Silver Medal untuk bidang manajemen kualitas, dengan adanya sertifikat-sertifikat tersebut PT. Gaya Motor menekankan bahwa kualitas merupakan suatu syarat mutlak dipenuhi. Dalam proses produksi di PT. Gaya Motor, torque analyzer yang akan digunakan pada proses kalibrasi perlu dilakukan pengontrolan kualitas. Metode measurement system analysis (MSA) dapat mengidentifikasi error yang terjadi diakibatkan oleh alat ukur itu sendiri (torque analyzer) maupun oleh inspector serta interaksi antara inspector dan part (torque wrench). Terdapat torque wrench dengan standar di bawah yang diukur dengan torque analyzer skala sampai dengan dan terdapat torque wrench dengan standar di atas diukur dengan torque analyzer skala sampai dengan. Terdapat masing-masing torque wrench dengan standar yang sama namun disimpan di lemari berbeda dan diberi kode A dan B digunakan secara bergantian setiap harinya. Masing-masing standar torque wrench tersebut diukur berulang sejumlah kali oleh inspector. Penelitian mengenai gauge R&R dilakukan oleh Pan [] penelitian tersebut membahas penentuan alokasi parameter yang optimal untuk studi gauge repeatability dan reproducibility. Selanjutnya Senol [] melakukan penelitian mengenai measurement system analysis (MSA) menggunakan desain eksperimen dengan minimum resiko dan n. Evaluasi pada gauge repeatability dan reproducibility untuk industri yang berbeda diteliti oleh Pan [], dimana peneliti menyarankan menggunakan metode ANOVA untuk studi gauge R&R karena hasilnya lebih banyak memuat informasi. Dilanjutkan oleh Amin, Akbar, Akram, & Ullah [] melakukan penelitian mengenai measurement system analysis untuk kekuatan proses berputar pada benang. Penelitian mengenai gauge R&R pernah dilakukan di PT. Astra Honda oleh Anggraini [] dimana penelitian tersebut bertujuan untuk melihat persentase variasi yang disebabkan oleh pengukuran serta diperoleh kesimpulan alat ukur belum layak atau belum acceptable. Terdapat dua permasalahan dalam penelitian ini yaitu bagaimana pengaruh faktor inspector, faktor torque wrench, serta interaksi antara inspector dan torque wrench terhadap hasil pengukuran kekuatan torque analyzer di PT. Gaya Motor dan Apakah alat ukur torque analyzer yang digunakan untuk mengukur torque wrench di PT. Gaya Motor sudah acceptable. Batasan masalah dalam penelitian ini adalah Alat yang diukur adalah torque wrench standar kurang dari produk Isuzu merk X, tidak dipertimbangkam latar belakang pendidikannya, alat ukur yang digunakan adalah torque analyzer dengan skala sampai dengan untuk kalibrasi torque wrench standar kurang dari, dan data hasil pengukuran torque analyzer

2 diasumsikan berdistribusi normal, serta torque wrench di lemari kode A dan kode B diasumsikan sama. II. TINJAUAN PUSTAKA A. Uji Levene Uji Levene digunakan untuk mengetahui kehomogenan suatu data hasil pengukuran tanpa harus memenuhi asumsi normal. []. Statistik ujinya dapat dilihat pada (). k i i.. i k ni ij i i j (n k) n (m m ) L (k ) (x m ) Dimana n merupakan data keseluruhan, k jumlah part, ni pengulangan, m i median pada kelompok ke-i, mm merupakan median data keseluruhan dan xij data pengukuran pada part ke-i dengan pengulangan ke-j. Tolak (data hasil pengukuran homogen) apabila p-value (, ). Setelah mengetahui homogen atau tidaknya varian antar torque wrench, selanjutnya digunakan untuk memenuhi asumsi pengujian sampel t B. Uji Sampel t Uji sampel t digunakan untuk mengetahui apakah mean antara torque wrench satu dengan torque wrench lainnya sama atau signifikan berbeda [7]. Sehingga dapat diketahui torque wrench satu dengan yang lainnya berasal dari populasi yang sama atau tidak. Pengujian hipotesis : H : d i j H :,dimana,,, dan j,,, Dengan i j d i i j dan merupakan nilai mean dari torque wrench, serta perbedaan nilai mean antar torque wrench. Statistik uji untuk varian homogen dilihat pada () dan untuk varian tidak homogen pada (). p x x d x x d t s n n t s n s n Tolak apabila p-value (,). C. Measurement System Analysis (MSA) Measurment system adalah kumpulan dari ukuran dan peralatan, prosedur, manusia, dan lingkungan yang menjadi karakteristik penentu keadaan menjadi terukur. Secara umum ada dua sumber yang mempengaruhi akurasi dan presisi alat ukur menurut Pan [] yaitu gauge error dan inspector error. Gauge error yaitu ketika inspector dengan pengukuran yang sama untuk mengukur produk beberapa kali dengan kondisi sama, maka dapat terjadi hasil pengukuran berbeda. Error ini dinamakan repeatability atau berasal dari alat ukur itu sendiri. error yaitu kesalahan ketika inspector berbeda mengukur produk dalam kondisi sama, kondisi ini dinamakan reproducibility., () () (). Gauge R&R Study Type Analisis gauge study tipe untuk mengevaluasi capability dari proses pengukuran, dimana study ini mengevaluasi dengan cara mengkombinasi pengaruh dari bias dan repeatability pada pengukuran yang berasal dari single part. Menurut Roth [8], Capability gauge (Cg) dan capability gauge yang terdiri dari gauge variation dan bias (Cgk) secara matematis dapat ditulis pada () dan (). k (USL LSL) Cg () s g k (USL LSL) xm x Cgk s Dimana k merupakan percent tolerance yang digunakan, merupakan nilai standar deviasi, merupakan mean dari pengukuran, dan merupakan nilai target dari pengukuran.. Gauge R&R (ANOVA Method) ANOVA yang digunakan pada pengukuran ini adalah two way ANOVA karena terdapat faktor, dimana faktor inspector bersifat fixed dengan level ke i sampai dengan level ke a sedangkan faktor torque wrench bersifat random level ke j sampai dengan level ke b serta terdapat pengulangan dengan level ke k sampai level ke n Montgomery [9], namun kedua faktor diasumsikan fixed.model ANOVA ditunjukan pada (). y O P ( OP) () ijk i j ij ijk Dimana μ adalah rata-rata keseluruhan, adalah pengaruh dari i level pengaruh dari baris faktor inspector, adalah pengaruh level ke j dari kolom faktor torque wrench, merupakan pengaruh dari interaksi antara dan, serta merupakan random error. Gauge R&R Study iability dari proses measurement ditulis pada (7) dan total varian ditulis pada (8) menurut Pan []. gauge repeatability reproducibility Total Part gauge EV (equipment variation) yang sering disebut repeatability dan AV (Appraiser or iation) atau reproducibility secara matematis ditulis pada (9). EV k MSE, dan AV k g MS O g MS iasi proses (PV) dan Interaction variation(iv) secara matematis dilihat pada (). bn MS MS MS MS PV k, dan IV k an n OP P OP OP E Dimana k adalah konstan yang diperoleh dari nomber trial dari inspector pada nilai tabel d Amin, Akbar, Akram, & Ullah []. Statistik uji gauge R&R dapat dilihat pada () berikut. () (7) (8) (9) ()

3 EV AV IV GaugeR & R % USL LSL Berikut ini adalah syarat yang digunakan untuk mengambil kesimpulan menuruit AIAG dengan menggunakan nilai persentase study varians.. Apabila persentase study varians total gauge R&R % maka measurement system acceptable. Apabila % < persentase study varians total gauge R&R % maka measurement system acceptable dengan syarat tertentu.. Apabila persentase study varians total gauge R&R > % maka measurement system unacceptable sehingga diperlukan perbaikan. Selanjutnya dengan menggunakan number distinct categories untuk mengetahui acceptable atau tidaknya measurement system pada (). ndc part R& R, Measurement system dikatakan acceptable apabila number of distinct categories lebih besar dari.. Gauge Bias dan Linierity Sifat linier dari suatu alat yang dapat dilihat dari nilai bias menurut Joglekar []. Bias measurement system ialah perbedaan antara reference value dengan hasil pengukuran aktual. Pengukuran linieritas dilakukan untuk mengetahui apakah hasil pengukuran memiliki akurasi yang sama untuk semua torque wrench yang diukur dengan menggunakan alat ukur torque analyzer yang dapat dilihat dari nilai bias. D. PT. Gaya Motor (Astra Group) PT. Gaya Motor merupakan cabang dari PT. Astra International yang pertama kali didirikan, Serta beberapa sertifikat yang telah diperoleh PT. Gaya Motor, di antaranya adalah ISO 9, IMM-Bronze Medal, dan IMM-Silver Medal untuk bidang manajemen kualitas, serta ISO untuk bidang lingkungan dan keamanan. Proses assembling merupakan proses perakitan seluruh bagian-bagian kendaraan, mulai dari pemasangan mesin hingga pemasangan aksesoris-aksesoris kendaraan. Dimana pada penelitian ini khusus diamati torque wrench yang digunakan pada unit assembling pada kendaraan Isuzu merk X. III. METODOLOGI PENELITIAN () () A. Rancangan Eksperimen Rancangan eksperimen yang digunakan pada penelitian ini adalah rancangan crossed structure karena terdiri dari faktor. dan mengukur torque wrench yang sama. Penelitian dilakukan pada tanggal sampai tanggal April di PT. Gaya Motor (Astra Group) yang berlokasi di Sunter Jakarta Utara. Terdapat inspector yaitu inspector pertama merupakan inspector PT. Gaya Motor sedangkan inspector kedua merupakan orang luar yang sudah ditreaning terlebih dahulu. Faktor torque wrench terdiri dari torque wrench dengan standar berbeda. Torque wrench tersebut diambil secara random dari torque wrench dengan standar kurang dari, yang dikalibrasi menggunakan torque analyzer dengan skala sampai, dimana setiap pengukuran diulang sejumlah kali. Terdapat hari pengamatan, sehingga inspector dan inspector memiliki pengulangan sejumlah 8 kali untuk setiap torque wrench ( ), dimana struktur data dapat dilihat pada Tabel. Tabel. Struktur Data yijk merupakan hasil pengukuran dari inspector level ke-i, faktor torque wrench level ke-j, dan pengulangan ke- k.terdapat inspector dimana i, serta torque wrench yang diambil secara random dimana j,,,,. B. iabel Penelitian Terdapat torque wrench sebagai variabel yang diamati, serta dua inspector yang melakukan pengukuran menggunakan alat ukur torque analyzer. Secara lengkap mengenai variabel penelitian yang digunakan dapat dilihat pada Tabel, dan Kode serta standar torque wrench yang digunakan dalam penelitian dirangkum pada Tabel Tabel. iabel Penelitian yang Digunakan iabel Keterangan Orang yang bertugas melakukan pengukuran torque wrench dengan menggunakan alat ukur torque analyzer Torque Kunci inggris yang digunakan untuk pengencangan pada Wrench Torque Analyzer Measure Torque Wrench Standar proses perakitan untuk merk mobil Isuzu merk X Alat yang digunakan untuk memverifikasi torque tool di PT. Gaya Motor untuk produk Isuzu merk X Hasil pengukuran kekuatan torque analyzer dengan satuan kilogram force cm (kgfcm) Tabel. Kode dan Standar Torque Wrench ) ) ) ( ) C. Langkah Analisis ( ) ) (+ -) ( ) 8) (+ -) ) (+ -) Langkah-langkah analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini ialah sebagai berikut :. Melakukan uji levene untuk mengetahui kehomogenan data hasil pengukuran torque analyzer.. Melakukan pengujian mean menggunakan uji sampel t untuk mengetahui apakah mean antara torque wrench satu dengan torque wrench lainnya sama atau signifikan berbeda.. Melakukan analisis gauge R&R type untuk mengetahui bias hasil pengukuran torque analyzer yang diukur oleh masing-masing inspector untuk setiap torque wrench.. Melakukan analisis gauge R&R (ANOVA method ) untuk mengetahui besar varian yang disebabkan oleh part to part, repeatability dan reproducibility.. Melakukan analisis gauge Linierity and Bias Study untuk mengetahui bias hasil pengukuran torque analyzer mengukur torque wrench dengan standar yang berbeda, serta mengetahui sifat linier dari torque analyzer dengan melihat nilai bias.

4 . Melakukan analisis gauge run chart untuk mengetahui stabilitas pengukuran. 7. Menarik kesimpulan apakah alat ukur torque analyzer yang digunakan untuk mengukur torque wrench di PT. Gaya Motor sudah acceptable. IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Uji Levene Pada uji levene diperoleh p-value sebesar,, sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa data hasil pengukuran torque wrench menggunakan torque analyzer tidak homogen. Secara visual dapat dilihat pada Gambar bahwa varian torque wrench ) tidak beririsan dengan torque wrench yang lainnya, sehingga varian yang tidak homogen oleh pengukuran pada torque wrench ). Homogen atau tidaknya antar torque wrench tersebut digunakan untuk pengujian sampel t. Bartlett's Test Test Statistic 78. P-Value. Levene's Test Test Statistic.7 P-Value. reference, maka semakin besar pula nilai Cg dan Cgk yang dihasilkan. Namun hal tersebut tidak berlaku pada torque wrench ) yang diukur oleh inspector pada Tabel. Nilai tolerance kgfcm, dimana nilai tersebut lebih besar dibandingkan torque wrench ) dan torque wrench ), namun nilai Cg dan Cgk yang dihasilkan lebih kecil. Hal tersebut mengindikasikan terdapat pengukuran yang outlier dan bias yang terjadi besar. Tabel. Gauge R&R Type I untuk T. T. T. T. T. T. Cg,,,,8,,7 Cgk,,,9,,7,9 Tolerance Reference Tabel. Gauge R&R Type I untuk T. T. T. T. T. T. Cg,9,,9,,9,8 Cgk,,98,,,,8 Tolerance Reference 9% Bonferroni Confidence Intervals for StDevs Gambar. Uji Levene Data Hasil Pengukuran Torque Wrench B. Uji Sampel t Uji sampel t yang digunakan dibagi menjadi dua yaitu uji sampel t dengan varian homogen dan uji sampel t untuk varian tidak homogen. Dari kombinasi yang akan dilakukan uji mean, terdapat kombinasi torque wrench diuji dengan asumsi varian tidak homogen, sedangkan sisanya diuji dengan asumsi varian homogen. Kombinasi torque wrench ) dengan torque wrench lainnya memiliki selisih mean dan standar deviasi yang besar, sehingga mean dan varian kombinasi torque wrench ) dengan torque wrench lain menghasilkan mean yang signifikan berbeda untuk pengujian mean dengan asumsi varian tidak homogen. Begitupula dengan p-value yang dihasilkan untuk pengujian mean asumsi varian homogen. Dimana p-value yang dihasilkan seluruh kombinasi sebesar, sehingga dapat disimpulkan mean masing-masing kombinasi torque wrench berbeda dengan torque wrench lainnya. C. Gauge R&R Type Gauge R&R type untuk mengetahui bias hasil pengukuran torque analyzer yang diukur oleh masingmasing inspector untuk setiap torque wrench. Berdasarkan Tabel dan Tabel terlihat bahwa nilai Cg dan Cgk masing-masing torque wrench bervariasi, hal tersebut dikarenakan nilai reference value dan standar masing-masing torque wrench berbeda. Cg merupakan nilai toleransi yang dipengaruhi oleh varian pengukuran, sedangkan Cgk merupakan nilai toleransi yang dipengaruhi oleh varian pengukuran dan bias. Semakin besar nilai Gambar. Gauge R&R Type Hasil Pengukuran pada Torque Wrench (Kode ) oleh Dari Gambar Lebarnya nilai tolerance mengakibatkan sedikit data outlier sehingga toleransi yang dipengaruhi oleh varian pengukuran (Cg) serta toleransi yang dipengaruhi oleh varian repeatability dan bias (Cgk) besar pada Tabel. Pengukuran pada torque wrench ) oleh inspector memiliki nilai bias konstan. Gambar. Gauge R&R Type Hasil Pengukuran pada Torque Wrench (Kode ) oleh Gambar terlihat adanya hasil pengukuran yang ekstrim oleh inspector yang menyebabkan lebih banyak hasil pengukuran pada torque wrench ) oleh inspector dibawah nilai reference sehingga bias yang dihasilkan tidak konstan. D. Gauge R&R (ANOVA Method) Gauge R&R (ANOVA method) untuk mengetahui besar varian yang disebabkan oleh part to part, repeatability (besar varian yang disebabkan oleh alat ukur torque analyzer) dan reproducibility (besar varian yang disebabkan oleh inspector dan interaksi) dapat dilihat pada Tabel.

5 Tabel. Gauge R&R (ANOVA Method ) Hasil Pengukuran Torque Analyzer pada Torque Wrench P-value,9 Torque Wrench, Interaction,8 Faktor torque wrench berpengaruh signifikan, faktor inspector tidak berpengaruh signifikan namun interaksi antara torque wrench dengan inspector berpengaruh signifikan terhadap hasil pengukuran torque analyzer. Gauge repeatability dan reproducibility hasil pengukuran pada torque wrench dapat dilihat pada Tabel 7. Tabel 7. Gauge R&R (ANOVA Method ) Hasil Pengukuran Torque Analyzer pada Torque Wrench Total Gauge R&R Component % Contribution of varcomp Study (*SD) %Study (%SV) 8,9, 8, 7,77 Repeatability 77,,9 79,88 7, Reproducibility,,,,,,,, Interaction,,,, part to part 9, 99,,8 99,7 Total iation 7,,,9, Number of distinct categories = 8 Dilihat dari persent contribution varians component pada Tabel 7 lebih kecil dari % yang menyebabkan persent contribution varians component part to part menjadi 99,. Apabila dilihat dari persent study varians diperoleh total gauge R&R sebesar 7,77 yang lebih kecil dari %, hal tersebut menyebabkan persent varians repeatability, reproducibility serta interaksi kecil sedangkan varians part to part besar mencapai 99,7%. Number of distinct categories sebesar 8 artinya torque analyzer sudah memiliki resolusi tinggi yang dapat membedakan antar torque wrench, dengan demikian dapat dikatakan measurement system acceptable. Gage name: Date of study : Percent Sample Mean Sample StDev Gage R&R Repeat Components of iation Reprod S Chart by Xbar Chart by Part-to-Part % Contribution % Study UCL=. S=9. LCL=. UCL=. X=. LCL=. Reported by : Tolerance: Misc: Average Measure by T. Wrench Measure by T. Wrench * Interaction Gambar. Gauge R&R Plot Hasil Pengukuran Torque Analyzer pada Torque Wrench Secara visual pada plot measure by torque wrench, terdapat nilai pengukuran outlier atau menjauhi nilai mean pada torque wrench ), sehingga ada kemungkinan torque wrench memiliki varian yang besar. Pada plot measure by inspector terlihat bahwa inspector dan inspector konsisten mengukur torque wrench dengan varian yang sama. Plot interaksi antara torque wrench dengan inspector mempengaruhi hasil pengukuran karena plot saling berhimpit. Pengukuran pada torque wrench menyebabkan varian pengukuran menjadi tidak homogen karena terdapat hasil pengukuran yang outlier, sehingga dilakukan analisis gauge R&R data hasil pengukuran tanpa data hasil pengukuran pada torque wrench ) dapat dilihat pada Tabel 8. Tabel 8. Gauge R&R (ANOVA Method) Tanpa Pengukuran pada Torque Wrench (Kode ) P-value, Torque Wrench, Interaction,9 Dari Tabel 8 terlihat bahwa faktor inspector dan interaksi antara inspector dengan torque wrench tidak berpengaruh signifikan, sedangkan faktor torque wrench berpengaruh signifikan terhadap hasil pengukuran torque analyzer. Gauge repeatability dan reproducibility hasil pengukuran pada torque wrench (tanpa torque wrench ) dapat dilihat pada Tabel 9. Tabel 9. Gauge Repatabability dan Reproducibility Tanpa Pengukuran pada Torque Wrench (Kode ) Total Gauge R&R Component % Contribution of varcomp Study (*SD) %Study (%SV),7, 8,89,8 Repeatability 9,, 7.8,7 Reproducibility,7, 7,9,,9,,777,7 Interaction,8,,,9 part to part 78, 99,7 788,8 99,88 Total iation 7,, 789,77, Number of distinct categories = 9 Persent contribution varians gauge R&R pada Tabel 9 sebesar,, yang menyebabkan persent contribution varians part to part 99,7. Present contribution gauge R&R lebih kecil dari %. Persent study varians total gauge R&R lebih kecil dari % persent study varians repeatability dan reproducibility masing-masing,7 dan, dengan demikian error yang disebabkan oleh alat ukur itu sendiri,7% sedangkan error yang disebabkan oleh inspector serta interaksi sebesar %. Number of distinct categories sebesar 9 yang lebih besar dari gauge R&R pada torque wrench, sehingga dapat dikatakan sistem pengukuran yang dilakukan untuk torque wrench sudah dapat dibedakan antar kelompok torque wrench dan alat ukur torque analyzer memiliki resolusi tinggi untuk membedakan torque wrench, sehingga dapat dikatakan measurement system acceptable. Gage name: Date of study : Percent Sample Mean Sample StDev 8 Gage R&R Repeat Components of iation Reprod S Chart by Xbar Chart by Part-to-Part % Contribution % Study UCL=7.98 S=.9 LCL=. UCL=9. X=88. LCL=8.7 Reported by : Tolerance: Misc: Average Measure by T. Wrench Measure by T. Wrench * Interaction Gambar. Gauge R&R Plot Hasil Pengukuran Torque Analyzer Tanpa Torque Wrench (Kode )

6 Secara visual persent contribution dan persent study varians part to part tinggi, hal tersebut terjadi karena persent contribution dan persent study varians gauge R&R kecil. Dimana kecilnya nilai gauge R&R disebabkan oleh kecilnya persent contribution dan study varians repeatability serta reproducibility. Dilihat dari s chart untuk inspector dihasilkan hasil pengukuran yang konsisten pada torque wrench karena semua titik dari standar deviasi setiap torque wrench berada dalam batas kendali. Namun berbeda dengan inspector, dimana terdapat titik yang keluar dari batas kendali, sehingga inspector tidak konsisten mengukur torque wrench 8). x-bar chart menunjukan semua titik dari mean masing-masing torque wrench diluar batas kendali. Hal tersebut memperlihatkan repeatability lebih kecil dibandingkan varian part to part. Pada plot measure by torque wrench, terdapat outlier pada torque wrench 8) sehingga ada kemungkinan pengukuran pada torque wrench 8) memiliki varian besar. Dari plot measure by inspector terlihat inspector dan inspector konsisten mengukur torque wrench dengan varian yang sama. Plot interaksi secara visual tidak jelas terlihat pengaruh interaksi terhadap hasil pengukuran, namun diperoleh dari Tabel 8 interaksi tidak berpengaruh signifikan terhadap hasil pengukuran. E. Gauge Linierity dan Bias Study Pengukuran bias dilakukan untuk mengetahui bagaimana bias pada hasil pengukuran torque analyzer Gauge linierity merupakan sifat linier dari alat yang dilihat dari bias. Gage name: Date of study : Bias Reference Value Data Reported by : Tolerance: Misc: Regression 9% CI Avg Bias Percent Predictor Coef SE Coef P C onstant...7 Slope Linearity Gage Linearity S.7 R-Sq.% Linearity.7 % Linearity. Gage Bias Reference Bias % Bias P A v erage Percent of Process iation Gambar. Gauge Linierity and Bias Study Hasil Pengukuran Torque Analyzer P-value untuk rata-rata bias, dengan demikian measurement system untuk torque wrench signifikan bias. Pengukuran pada torque wrench ) dan torque wrench ) yang menghasilkan p-value lebih besar dari, sehingga hanya torque wrench ) dan torque wrench ) tidak signifikan bias. Sehingga rata-rata bias pada torque wrench adalah konstan dan good linierity. F. Gauge Run Chart Run chart digunakan untuk mengetahui perbedaan pengukuran antara inspector pada torque wrench, serta dapat melihat apakah hasil pengukuran sudah stabil dengan melihat pattern plot setiap torque wrench, dimana secara visual dapat dilihat pada Gambar 7. Terlihat bahwa hasil pengukuran oleh inspector dan inspector dalam mengukur torque wrench ), torque wrench ), torque wrench ), dan torque wrench ) memiliki pattern random di sekitar reference value, sehingga hasil pengukuran sudah stabil. Berbeda pada torque wrench ), dimana Bias hasil pengukuran tidak stabil, tidak stabilnya hasil pengukuran tersebut disebabkan terdapat hasil pengukuran outlier oleh inspector. Begitupula pada torque wrench 8) pengukuran yang dilakukan tidak stabil karena terdapat hasil pengukuran outlier disebabkan oleh inspector. Gambar 7. Gauge Run Chart Hasil Pengukuran Torque Wrench V. KESIMPULAN DAN SARAN Faktor torque wrench berpengaruh signifikan terhadap hasil pengukuran, sedangkan faktor inspector serta interaksi antara inspector dan torque wrench tidak berpengaruh signifikan terhadap hasil pengukuran torque analyzer. Torque analyzer yang digunakan untuk mengukur torque wrench di PT. Gaya Motor (Astra Group) sudah acceptable. ian repeatability (error yang berasal dari alat ukur torque analyzer) sebesar,7%, varian reproducibility (error yang disebabkan oleh inspector dan interaksi antara inspector dengan torque wrench ) sebesar %. Dilihat juga dari number of distinct categories (ndc) sebesar 9, dimana torque analyzer memiliki resolusi tinggi untuk membedakan torque wrench sehingga measurement system acceptable. Saran yang diberikan untuk penelitian selanjutnya berdasarkan penelitian yang telah dilakukan adalah sebaiknya digunakan part berjumlah ganjil untuk mengambil keputusan inspector mana yang melakukan pengukuran lebih baik secara individu. DAFTAR PUSTAKA [] Pan, J.-N. (). Determination of The Optimal Allocation of Parameters for Gauge Repeatability and Reproducibility Study. International Journal of Quality & Reliability Management, 7-8. [] Senol, S. (). Measurement Sytem Analysis Using Designed Experiments with Minimum α-β Ris and n. Measurment, -. [] Pan, J.-N. (). Evaluating the Gauge Repeatability and Reproducibility for Different Industri. Quality & Quantity, [] Amin, M., Akbar, A., Akram, M., & Ullah, M. A. (). Measurement System Analysis for Yarn Stength Spinning Processes. International Research journal of Finance and Economics. [] Anggraini, G. (). Analisis Sistem Pengukuran Cylinder Head dengan Gage Repeatability dan Reproducibility Pada PT. Astra Honda Motor. [] Brown, M. B., & Forsythe, A. B. (97). Robust Tests for the Equality of iances. American Statistical Association. [7] Walpole, R. E. (99). Pengantar Statistika Edisi ke-. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. [8] Roth, T. (). Working with the quality Tools Package. [9] Montgomery, D. C. (). Design and Analysis of Experiment th Edition. United States of America: John Wiley & Sons, Inc. [] Joglekar, A. M. (). Statistical Method for Six Sigma in R&D and Manufacturing. Canada: John Wiley & Sons, Inc.

Tabel Nilai Kapabilitas, Repeatability dan Bias Pengukuran Gap antar Tube Side B Cg 1,42 1,45 1,69 0,62 0,59 0,97

Tabel Nilai Kapabilitas, Repeatability dan Bias Pengukuran Gap antar Tube Side B Cg 1,42 1,45 1,69 0,62 0,59 0,97 MSA TIPE I 27 Tabel Nilai Kapabilitas, Repeatability dan Bias Pengukuran Gap antar Tube Side B Cg = Kapabilitas potensial Cgk = Kapabilitas Actual EV = Equitment Variation (Repeatability) Operator A Operator

Lebih terperinci

Kata Kunci Bivariat POBREP, Measurement System Analysis, Number of Distinct Category, Repeatability dan Reproducibility, Study Variation, Tolerance.

Kata Kunci Bivariat POBREP, Measurement System Analysis, Number of Distinct Category, Repeatability dan Reproducibility, Study Variation, Tolerance. 1 PENERAPAN MEASUREMENT SYSTEM ANALYSIS UNIVARIAT DAN BIVARIAT PROCESS ORIENTED BASIS REPRESENTATION PADA PENGUKURAN GAP ANTAR TUBE DI PT ALSTOM POWER ESI Luh Made Pramitasari, Dr. Muhammad Mashuri, MT.

Lebih terperinci

PENERAPAN REPEATABILITY AND REPRODUCIBILITY (MSA GAUGE R&R) PADA PRODUK LAMPU DI PT. X

PENERAPAN REPEATABILITY AND REPRODUCIBILITY (MSA GAUGE R&R) PADA PRODUK LAMPU DI PT. X 1 PENERAPAN REPEATABILITY AND REPRODUCIBILITY (MSA GAUGE R&R PADA PRODUK LAMPU DI PT. X Anggrek Ayu Puspasari dan Sri Mumpuni Retnaningsih Jurusan Statistika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB LANDASAN TEORI.1 Pengertian Pengukuran Untuk mendapatkan produk yang berkualitas tidak hanya memerlukan rancangan produk yang bagus sesuai dengan fungsi namun juga memerlukan rancangan proses pembuatan

Lebih terperinci

UNIVERSITAS GUNADARMA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

UNIVERSITAS GUNADARMA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS GUNADARMA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI ANALISIS SISTEM PENGUKURAN CYLINDER HEAD DENGAN MENGGUNAKAN GAGE REPEATABILITY DAN REPRODUCIBILITY PADA PT. ASTRA HONDA MOTOR Disusun Oleh : Nama : Ghina

Lebih terperinci

BAB V ANALISA DAN HASIL

BAB V ANALISA DAN HASIL BAB V ANALISA DAN HASIL 5.1 Pembahasan Diawali dari tahap pengumpulan data masalah produk NG selama priode Juli 2016 sampai dengan Desember 2016 yang didapatkan dari data departemen quality control. Data

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4. Hasil Pengumpulan Data Pada penelitian ini penerapan MSA dilakukan pada tiga karakteristik produk yaitu berat grid, berat jenis acid dan tebal grid. Pengukuran berat grid

Lebih terperinci

MENINGKATKAN AKURASI DAN PRESISI MEASUREMENT SYSTEM ANALYSIS DENGAN PENDEKATAN PROCESS ORIENTED BASIS REPRESENTATION (STUDI KASUS : PT.

MENINGKATKAN AKURASI DAN PRESISI MEASUREMENT SYSTEM ANALYSIS DENGAN PENDEKATAN PROCESS ORIENTED BASIS REPRESENTATION (STUDI KASUS : PT. MENINGKATKAN AKURASI DAN PRESISI MEASUREMENT SYSTEM ANALYSIS DENGAN PENDEKATAN PROCESS ORIENTED BASIS REPRESENTATION (STUDI KASUS : PT. XYZ) Ni Putu Wansri Septia Dewi 1), Moses Laksono Singgih 2) 1,2)

Lebih terperinci

ATTRIBUTE GAGE REPEATABILITY DAN REPRODUCIBILITY UNTUK MENGETAHUI AKURASI PENGUKURAN PADA PROSES PRODUKSI SARUNG TANGAN RAJUT DI PT.

ATTRIBUTE GAGE REPEATABILITY DAN REPRODUCIBILITY UNTUK MENGETAHUI AKURASI PENGUKURAN PADA PROSES PRODUKSI SARUNG TANGAN RAJUT DI PT. ATTRIBUTE GAGE REPEATABILITY DAN REPRODUCIBILITY UNTUK MENGETAHUI AKURASI PENGUKURAN PADA PROSES PRODUKSI SARUNG TANGAN RAJUT DI PT. X GRESIK Mulya Adi Kredo Tengtarto 1 dan Moses Laksono Singgih 2 Laboratorium

Lebih terperinci

ANALISIS KAPABILITAS PROSES UNTUK PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK PEMBATAS BUKU INDUSTRI RUMAHAN

ANALISIS KAPABILITAS PROSES UNTUK PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK PEMBATAS BUKU INDUSTRI RUMAHAN J u r n a l E K B I S / V o l. X IV/ N o. / e d i s i S e p t e m b e r 15 7 ANALISIS KAPABILITAS PROSES UNTUK PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK PEMBATAS BUKU INDUSTRI RUMAHAN *( Diah Ayu Novitasari Fakultas

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI ISO/TS 16949:2009

IMPLEMENTASI ISO/TS 16949:2009 Yusak Setiawan., et al./ Implementasi ISO/TS 16949:2009/ Jurnal Titra, ol. 1, No. 1, Januari 2013, pp. 21-26 IMPLEMENTASI ISO/TS 16949:2009 Yusak Setiawan 1, Drs. Jani Rahardjo, MBA. 2 Abstrak: PT. X merupakan

Lebih terperinci

Penerapan Metode DMAIC di PT. Coca-Cola Bottling Indonesia Jawa Timur. Oleh Zubdatu Zahrati Dosen Pembimbing : Dra.

Penerapan Metode DMAIC di PT. Coca-Cola Bottling Indonesia Jawa Timur. Oleh Zubdatu Zahrati Dosen Pembimbing : Dra. Penerapan Metode DMAIC di PT. Coca-Cola Bottling Indonesia Jawa Timur Oleh Zubdatu Zahrati 32 05 004 Dosen Pembimbing : Dra. Lucia Aridinanti Pendahuluan Latar Belakang Permasalahan Tujuan Manfaat Batasan

Lebih terperinci

Pengendalian Kualitas Statistik Produk Botol Sting 240 ml di PT IGLAS (Persero) Oleh: Wahyu Eka Kusumaningrum

Pengendalian Kualitas Statistik Produk Botol Sting 240 ml di PT IGLAS (Persero) Oleh: Wahyu Eka Kusumaningrum Pengendalian Kualitas Statistik Produk Botol Sting 40 ml di PT IGLAS (Persero) Oleh: Wahyu Eka Kusumaningrum 1308030047 PENDAHULUAN LATAR BELAKANG PT IGLAS (Persero) merupakan perusahaan manufacturing

Lebih terperinci

Penerapan Diagram Kontrol EWMA dan NEWMA pada Proses Pembuatan Benang 30 Rayon di PT. Lotus Indah Textile Industries Surabaya

Penerapan Diagram Kontrol EWMA dan NEWMA pada Proses Pembuatan Benang 30 Rayon di PT. Lotus Indah Textile Industries Surabaya Seminar Tugas Akhir Penerapan Diagram Kontrol EWMA dan NEWMA pada Proses Pembuatan Benang 3 Rayon di PT. Lotus Indah Textile Industries Surabaya Rista Wijayanti (37 6) Dosen Pembimbing : Dr. Sony Sunaryo,

Lebih terperinci

PENGGUNAAN MODEL LINIER SEBAGAI ALTERNATIF ANOVA RANCANGAN PERCOBAAN FAKTORIAL TERSARANG PADA DATA NON NORMAL

PENGGUNAAN MODEL LINIER SEBAGAI ALTERNATIF ANOVA RANCANGAN PERCOBAAN FAKTORIAL TERSARANG PADA DATA NON NORMAL PENGGUNAAN MODEL LINIER SEBAGAI ALTERNATIF ANOVA RANCANGAN PERCOBAAN FAKTORIAL TERSARANG PADA DATA NON NORMAL Prasetyo Universitas Negeri Malang E-mail : pras_kazekage@yahoo.com Pembimbing: (I) Ir. Hendro

Lebih terperinci

Analisis Peta Kendali U Pada Proses Pembuatan Plat Baja di PT. Gunawan Dianjaya Steel Tbk

Analisis Peta Kendali U Pada Proses Pembuatan Plat Baja di PT. Gunawan Dianjaya Steel Tbk Analisis Peta Kendali U Pada Proses Pembuatan Plat Baja di PT. Gunawan Dianjaya Steel Tbk Dias Ardha P 1311 030 032 Dosen Pembimbing Dr. Sony Sunaryo, M.Si PROGRAM STUDI DIPLOMA III Jurusan Statistika

Lebih terperinci

ANALISIS KAPABILITAS PROSES PRODUKSI FILTER ROKOK SUPER SLIM JENIS MONO DI PT. X

ANALISIS KAPABILITAS PROSES PRODUKSI FILTER ROKOK SUPER SLIM JENIS MONO DI PT. X ANALISIS KAPABILITAS PROSES PRODUKSI FILTER ROKOK SUPER SLIM JENIS MONO DI PT. X Utami Rizky Damayanti 1308 030 06 Dosen Pembimbing: Dra. Sri Mumpuni R., MT Sidang Tugas Akhir Diploma III Statistika Institut

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM PENGENDALIAN KUALITAS STATISTIK MODUL 1

LAPORAN PRAKTIKUM PENGENDALIAN KUALITAS STATISTIK MODUL 1 LAPORAN PRAKTIKUM PENGENDALIAN KUALITAS STATISTIK MODUL 1 PENGENDALIAN KUALITAS STATISTIK NILAI TOEFL MAHASISWA JURUSAN S1 TEKNIK KIMIA ANGKATAN 2013 DAN 2014 Disusun Oleh : Dedi Setiawan (1314100071)

Lebih terperinci

PROCESS CAPABILITY ANALYSIS PADA NUT (STUDI KASUS: PT SANKEI DHARMA INDONESIA)

PROCESS CAPABILITY ANALYSIS PADA NUT (STUDI KASUS: PT SANKEI DHARMA INDONESIA) PROCESS CAPABILITY ANALYSIS PADA NUT (STUDI KASUS: PT SANKEI DHARMA INDONESIA) Helena Sisilia R. S.*, Hendy Tannady* Program Studi Teknik Industri, Universitas Bunda Mulia Jl. Lodan Raya No. 2, Ancol-Jakarta

Lebih terperinci

ANANALISIS EFISIENSI SISTEM PEMBAKARAN PADA BOILER DI PLTU UNIT III PT.PJB UP GRESIK DENGAN METODE STATISTICAL PROCESS CONTROL (SPC)

ANANALISIS EFISIENSI SISTEM PEMBAKARAN PADA BOILER DI PLTU UNIT III PT.PJB UP GRESIK DENGAN METODE STATISTICAL PROCESS CONTROL (SPC) ANANALISIS EFISIENSI SISTEM PEMBAKARAN PADA BOILER DI PLTU UNIT III PT.PJB UP GRESIK DENGAN METODE STATISTICAL PROCESS CONTROL (SPC) Oleh: INTAN ALIFIYAH ILMI NRP. 2406 00 063 Pembimbing: Ir. Ya umar,

Lebih terperinci

PERBANDINGAN KINERJA DIAGRAM KONTROL G DAN DIAGRAM KONTROL S BESERTA APLIKASINYA

PERBANDINGAN KINERJA DIAGRAM KONTROL G DAN DIAGRAM KONTROL S BESERTA APLIKASINYA Program Studi MMT-ITS, Surabaya 7 Juli 03 PERBANDINGAN KINERJA DIAGRAM KONTROL G DAN DIAGRAM KONTROL S BESERTA APLIKASINYA Marlon Stivo Noya Van Delsen, *) dan Muhammad Mashuri ) ) Jurusan Statistika,

Lebih terperinci

PERBANDINGAN KINERJA DIAGRAM KONTROL MULTIVARIAT UNTUK VARIABILITAS BERDASARKAN MATRIKS KOVARIANSI DAN MATRIKS KORELASI. Abstrak

PERBANDINGAN KINERJA DIAGRAM KONTROL MULTIVARIAT UNTUK VARIABILITAS BERDASARKAN MATRIKS KOVARIANSI DAN MATRIKS KORELASI. Abstrak PERBANDINGAN KINERJA DIAGRAM KONTROL MULTIVARIAT UNTUK VARIABILITAS BERDASARKAN MATRIKS KOVARIANSI DAN MATRIKS KORELASI Dwi Yuli Rakhmawati, Muhammad Mashuri 2,2) Institut Teknologi Sepuluh Nopember dwiyuli_rakhmawati@yahoo.com,

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN. X 1 = faktor kecepatan X 2 = faktor tekanan X 3 = faktor suhu. 0,4583 X 1 X 2, dimana:

BAB 6 KESIMPULAN. X 1 = faktor kecepatan X 2 = faktor tekanan X 3 = faktor suhu. 0,4583 X 1 X 2, dimana: BAB 6 KESIMPULAN 6.. Kesimpulan Dari penelitian yang telah dilakukan, maka kesimpulan yang diperoleh sebagai berikut:. Berdasarkan proses brainstorming, wawancara dan hasil penyebaran kuesioner awal diperoleh

Lebih terperinci

Oleh : M. Mushonnif Efendi ( ) Dosen Pembimbing : Dr. Sony Sunaryo, M.Si.

Oleh : M. Mushonnif Efendi ( ) Dosen Pembimbing : Dr. Sony Sunaryo, M.Si. OPTIMASI WAKTU PEMOTONGAN BAJA HSS PADA WIRE-EDM MENGGUNAKAN METODE TAGUCHI Oleh : M. Mushonnif Efendi (307 030 05) Dosen Pembimbing : Dr. Sony Sunaryo, M.Si. Prodi D3 STATISTIKA FAKULTAS ILMU PENGETAHUAN

Lebih terperinci

DIKTAT MATA KULIAH STATISTIKA PENELITIAN PENDIDIKAN MATEMATIKA

DIKTAT MATA KULIAH STATISTIKA PENELITIAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DIKTAT MATA KULIAH STATISTIKA PENELITIAN PENDIDIKAN MATEMATIKA Oleh : Wahyu Hidayat, S.Pd., M.Pd. NIDN. 0404088402 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP)

Lebih terperinci

PENERAPAN REGRESI LINIER MULTIVARIAT PADA DISTRIBUSI UJIAN NASIONAL 2014 (Pada Studi Kasus Nilai Ujian Nasional 2014 SMP Negeri 1 Sayung)

PENERAPAN REGRESI LINIER MULTIVARIAT PADA DISTRIBUSI UJIAN NASIONAL 2014 (Pada Studi Kasus Nilai Ujian Nasional 2014 SMP Negeri 1 Sayung) ISSN: 2339-2541 JURNAL GAUSSIAN, Volume 4, Nomor 3, Tahun 2015, Halaman 697-704 Online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/gaussian PENERAPAN REGRESI LINIER MULTIVARIAT PADA DISTRIBUSI UJIAN NASIONAL

Lebih terperinci

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Statistika Deskriptif

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Statistika Deskriptif ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Statistika Deskriptif Bulan Jumlah hari kerja Mean Minimum Maximum Varians November 27 5,63 20 82 205,32 Desember 27 5, 32 88 20,8 Januari 23 48,48 29 65 0,90 Diagram Batang

Lebih terperinci

ANALISIS RISIKO TIPE I (PRODUSEN) DAN RISIKO TIPE ii (KONSUMEN) DALAM KOLABORASI RANTAI PASOK

ANALISIS RISIKO TIPE I (PRODUSEN) DAN RISIKO TIPE ii (KONSUMEN) DALAM KOLABORASI RANTAI PASOK ANALISIS RISIKO TIPE I (PRODUSEN) DAN RISIKO TIPE ii (KONSUMEN) DALAM KOLABORASI RANTAI PASOK OLEH AFRIANI SULASTINAH 1206100030 DOSEN PEMBIMBING Dra. LAKSMI PRITA WARDHANI, M.Si JURUSAN MATEMATIKA INSTITUT

Lebih terperinci

BAB III. Tahap penelitian yang dilakukan terdiri dari beberapa bagian, yaitu : Mulai. Perancangan Sensor. Pengujian Kesetabilan Laser

BAB III. Tahap penelitian yang dilakukan terdiri dari beberapa bagian, yaitu : Mulai. Perancangan Sensor. Pengujian Kesetabilan Laser BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3. 1. Tahapan Penelitian Tahap penelitian yang dilakukan terdiri dari beberapa bagian, yaitu : Mulai Perancangan Sensor Pengujian Kesetabilan Laser Pengujian variasi diameter

Lebih terperinci

Analisis Pengendalian Kualitas Produk Minute Maid Pulpy 350ml di PT. Coca-Cola Bottling Indonesia Jawa Timur. Oleh: Zubdatu Zahrati

Analisis Pengendalian Kualitas Produk Minute Maid Pulpy 350ml di PT. Coca-Cola Bottling Indonesia Jawa Timur. Oleh: Zubdatu Zahrati Tugas Akhir Analisis Pengendalian Kualitas Produk Minute Maid Pulpy 350ml di PT. Coca-Cola Bottling Indonesia Jawa Timur Oleh: Zubdatu Zahrati 309 030 002 Pembimbing: Dra. Lucia Aridinanti, MT JURUSAN

Lebih terperinci

SOAL DETECT UTS GENAP 2014/2015. Quality Control

SOAL DETECT UTS GENAP 2014/2015. Quality Control SOAL DETECT UTS GENAP 2014/2015 Quality Control 1. a. Buat peta kendali dan R! b. Buat revisi peta kendali jika dibutuhkan! c. Diketahui spesifikasi produk adalah 171 ± 11. Jika produk di bawah LSL maka

Lebih terperinci

PIPA PVC PUTU WITRI DEWAYANTI Dosen Pembimbing: Dr. Muhammad Mashuri, MT. Co Pembimbing: Wibawati, S.Si, M.Si. Kamis, 7 Juli 2011

PIPA PVC PUTU WITRI DEWAYANTI Dosen Pembimbing: Dr. Muhammad Mashuri, MT. Co Pembimbing: Wibawati, S.Si, M.Si. Kamis, 7 Juli 2011 PUTU WITRI DEWAYANTI 137131 1 PENERAPAN DIAGRAM KONTROL KOMBINASI MULTIVARIATE EXPONENTIAL WEIGHTED MOVING AVERAGE (MEWMA) PADA TAHAP CUTTING PROSES PRODUKSI PIPA PVC Dosen Pembimbing: Dr. Muhammad Mashuri,

Lebih terperinci

Penentuan Nilai Parameter Mesin Las untuk Menghasilkan Kualitas Pengelasan yang Terbaik dengan Desain Eksperimental Taguchi 1.

Penentuan Nilai Parameter Mesin Las untuk Menghasilkan Kualitas Pengelasan yang Terbaik dengan Desain Eksperimental Taguchi 1. Penentuan Nilai Parameter Mesin Las untuk Menghasilkan Kualitas Pengelasan yang Terbaik dengan Desain Eksperimental Taguchi Ferry Manihuruk & Isti Surjandari Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik

Lebih terperinci

OPTIMASI KUAT TEKAN DAN DAYA SERAP AIR DARI BATAKO YANG MENGGUNAKAN BOTTOM ASH DENGAN PENDEKATAN RESPON SERENTAK

OPTIMASI KUAT TEKAN DAN DAYA SERAP AIR DARI BATAKO YANG MENGGUNAKAN BOTTOM ASH DENGAN PENDEKATAN RESPON SERENTAK OPTIMASI KUAT TEKAN DAN DAYA SERAP AIR DARI BATAKO YANG MENGGUNAKAN BOTTOM ASH DENGAN PENDEKATAN RESPON SERENTAK Ricky Afi Damaris (), Bobby O. P. Soepangkat () Mahasiswa MMT ITS, Staf Pengajar MMT ITS

Lebih terperinci

KUALITAS PRODUK BEDAK TWO-WAY CAKE DENGAN METODE STATISTICAL PROCESS CONTROL (SPC) DAN FMEA PADA PT UNIVERSAL SCIENCE COSMETIC

KUALITAS PRODUK BEDAK TWO-WAY CAKE DENGAN METODE STATISTICAL PROCESS CONTROL (SPC) DAN FMEA PADA PT UNIVERSAL SCIENCE COSMETIC KUALITAS PRODUK BEDAK TWO-WAY CAKE DENGAN METODE STATISTICAL PROCESS CONTROL (SPC) DAN FMEA PADA PT UNIVERSAL SCIENCE COSMETIC Edy Susanto Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Bina Nusantara,

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Pengumpulan Data Data-data yang diambil diantaranya adalah gambaran umum perusahaan, data actual hasil pengukuran dan produk defect yaitu dari bulan Juli sampai

Lebih terperinci

ANALISIS KERAGAMAN PADA DATA HILANG DALAM RANCANGAN KISI SEIMBANG

ANALISIS KERAGAMAN PADA DATA HILANG DALAM RANCANGAN KISI SEIMBANG ISSN: 2339-254 JURNAL GAUSSIAN, Volume 5, Nomor, Tahun 206, Halaman 53-62 Online di: http://ejournal-s.undip.ac.id/index.php/gaussian ANALISIS KERAGAMAN PADA DATA HILANG DALAM RANCANGAN KISI SEIMBANG Nariswari

Lebih terperinci

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Pengumpulan Data Pengumpulan data dilakukan di awal yang kemudian diolah dan diproses menjadi informasi yang berguna. Sebelum dilakukan pengumpulan data langkah pertama yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data nilai tes kemampuan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data nilai tes kemampuan 6162 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data nilai tes kemampuan komunikasi matematis siswa dan data hasil skala sikap. Selanjutnya,

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE LEAST MEDIAN SQUARE-MINIMUM COVARIANCE DETERMINANT (LMS-MCD) DALAM REGRESI KOMPONEN UTAMA

PENERAPAN METODE LEAST MEDIAN SQUARE-MINIMUM COVARIANCE DETERMINANT (LMS-MCD) DALAM REGRESI KOMPONEN UTAMA E-Jurnal Matematika Vol. 2, No.4, Nopember 2013, 6-10 ISSN: 2303-1751 PENERAPAN METODE LEAST MEDIAN SQUARE-MINIMUM COVARIANCE DETERMINANT (LMS-MCD) DALAM REGRESI KOMPONEN UTAMA I PUTU EKA IRAWAN 1, I KOMANG

Lebih terperinci

Didonwload dari ririez.blog.uns.ac.id BAB I PENDAHULUAN

Didonwload dari ririez.blog.uns.ac.id BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN Pada bab sebelumnya telah dibahas rancangan faktorial secara umum, seringkali peneliti berhadapan pada rancangan yang melibatkan sejumlah faktor yang masing-masing faktor hanya terdiri

Lebih terperinci

ARTIKEL ANALISA VARIASI KERENGGANGAN CELAH ELEKTRODA BUSI TERHADAP TORSI DAN DAYA MOTOR SUPRA X 125

ARTIKEL ANALISA VARIASI KERENGGANGAN CELAH ELEKTRODA BUSI TERHADAP TORSI DAN DAYA MOTOR SUPRA X 125 ARTIKEL ANALISA VARIASI KERENGGANGAN CELAH ELEKTRODA BUSI TERHADAP TORSI DAN DAYA MOTOR SUPRA X 125 THE VARIATION ANALYSIS OF SPARKPULG ELECTRICAL SLOT ESTRANGEMENT ON TORSION AND POWER OF SUPRA X 125

Lebih terperinci

JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 6, No.1, (2017) ( X Print) A 6

JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 6, No.1, (2017) ( X Print) A 6 JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 6, No.1, (2017) 2337-3520 (2301-928X Print) A 6 Perbandingan Diagram Kontrol X Shewhart dan X VSSI (Variable Sample Size and Sampling Interval) dalam Pengendalian Kualitas

Lebih terperinci

USULAN PERBAIKAN KUALITAS PINTU DEPAN KANAN KIJANG INNOVA PADA LINI PERAKITAN PT. TOYOTA MOTOR MANUFACTURING INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DMAIC

USULAN PERBAIKAN KUALITAS PINTU DEPAN KANAN KIJANG INNOVA PADA LINI PERAKITAN PT. TOYOTA MOTOR MANUFACTURING INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DMAIC USULAN PERBAIKAN KUALITAS PINTU DEPAN KANAN KIJANG INNOVA PADA LINI PERAKITAN PT. TOYOTA MOTOR MANUFACTURING INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DMAIC Nama : Aan Andri Yana NPM : 30411004 Pembimbing :

Lebih terperinci

PENENTUAN DIAGRAM KENDALI DALAM ANALISIS KUALITAS PRODUKSI BISKUIT SQUARE PUFF PT. UBM BISCUIT SIDOARJO

PENENTUAN DIAGRAM KENDALI DALAM ANALISIS KUALITAS PRODUKSI BISKUIT SQUARE PUFF PT. UBM BISCUIT SIDOARJO Program Studi MMT-ITS, Surabaya Februari 3 PENENTUAN DIAGRAM KENDALI DALAM ANALISIS KUALITAS PRODUKSI BISKUIT SQUARE PUFF PT. UBM BISCUIT SIDOARJO Rizal Rinumpoko *), Septia Fendiasari, Lucia Aridinanti,

Lebih terperinci

GRAFIKPENGENDALI VARIABEL

GRAFIKPENGENDALI VARIABEL GRAFIKPENGENDALI VARIABEL Grafik pengendali pertamakali diperkenalkan oleh Dr. Walter Andrew Shewhart dari Bell Telephone Laboratories, Amerika Serikat, pada tahun 1924 dengan maksud untuk mengurangi variasi.

Lebih terperinci

STATISTICAL PROCESS CONTROL

STATISTICAL PROCESS CONTROL STATISTICAL PROCESS CONTROL Sejarah Statistical Process Control Sebelum tahun 1900-an, industri AS umumnya memiliki karakteristik dengan banyaknya toko kecil menghasilkan produk-produk sederhana, seperti

Lebih terperinci

ANALISA PERFORMANCE MESIN PENGUPAS KAYU (ROTARY) PT. HENRISON IRIANA SORONG MENGGUNAKAN METODE INDEKS KAPABILITAS

ANALISA PERFORMANCE MESIN PENGUPAS KAYU (ROTARY) PT. HENRISON IRIANA SORONG MENGGUNAKAN METODE INDEKS KAPABILITAS ANALISA PERFORMANCE MESIN PENGUPAS KAYU (ROTARY) PT. HENRISON IRIANA SORONG MENGGUNAKAN METODE INDEKS KAPABILITAS Ashar 1, Irman Amri 2*, Usran 3 1 Dosen Program Studi Teknik Industri Universitas Muhammadiyah

Lebih terperinci

Pertemuan 8 STATISTIKA INDUSTRI 2 08/11/2013. Introduction to Linier Regression. Introduction to Linier Regression. Introduction to Linier Regression

Pertemuan 8 STATISTIKA INDUSTRI 2 08/11/2013. Introduction to Linier Regression. Introduction to Linier Regression. Introduction to Linier Regression Pertemuan 8 STATISTIKA INDUSTRI 2 TIN 4004 Outline: Regresi Linier Sederhana dan Korelasi (Simple Linier Regression and Correlation) Referensi: Montgomery, D.C., Runger, G.C., Applied Statistic and Probability

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kemampuan pemahaman matematik siswa dan data hasil skala sikap.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kemampuan pemahaman matematik siswa dan data hasil skala sikap. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil dan Temuan Penelitian Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data nilai tes kemampuan pemahaman matematik siswa dan data hasil skala sikap. Selanjutnya,

Lebih terperinci

(R.10) ESTIMASI TOTAL POPULASI DENGAN MENGGUNAKAN PENAKSIR GENERALIZED REGRESSION (GREG)

(R.10) ESTIMASI TOTAL POPULASI DENGAN MENGGUNAKAN PENAKSIR GENERALIZED REGRESSION (GREG) (R.10) ESTIMASI TOTAL POPULASI DENGAN MENGGUNAKAN PENAKSIR GENERALIZED REGRESSION (GREG) 1Agus Muslim, 2 Sutawanir Darwis, 3 Achmad Zanbar Soleh 1Mahasiswa Magister Statistika Terapan, Universitas Padjadjaran,

Lebih terperinci

ANALISIS RANCANGAN EKONOMI PADA GRAFIK KENDALI EXPONENTIALLY WEIGHTED MOVING AVERAGE (EWMA)

ANALISIS RANCANGAN EKONOMI PADA GRAFIK KENDALI EXPONENTIALLY WEIGHTED MOVING AVERAGE (EWMA) ANALISIS RANCANGAN EKONOMI PADA GRAFIK KENDALI EXPONENTIALLY WEIGHTED MOVING AVERAGE (EWMA) Oleh: Dian Mareta Windayani 16 100 055 Dosen pembimbing: Dra. Laksmi Prita, M.Si Latar belakang PENDAHULUA N

Lebih terperinci

Studi Performansi Air Bersih Pada Peta Kendali Untuk Minimasi Fungsi Kerugian Waste

Studi Performansi Air Bersih Pada Peta Kendali Untuk Minimasi Fungsi Kerugian Waste TEKNOLOGI DI INDUSTRI (SENIATI) 6 ISSN: 58-8 Studi Performansi Air Bersih Pada Peta Kendali Untuk Minimasi Fungsi Kerugian Waste Mastiadi Tamjidillah,, Pratikto 3, Purnomo Budi Santoso, Sugiono Mahasiswa

Lebih terperinci

Peningkatan Kualitas Pada Proses Perakitan Sepatu Dengan Six Sigma

Peningkatan Kualitas Pada Proses Perakitan Sepatu Dengan Six Sigma Peningkatan Kualitas Pada Proses Perakitan Sepatu Dengan Six Sigma Dian F. Hidayat Jurusan Teknik Industri, Universitas Muhammadiyah Tangerang, Tangerang Email: dianfriana@gmail.com Abstract. Six Sigma

Lebih terperinci

SIMULASI DAMPAK MULTIKOLINEARITAS PADA KONDISI PENYIMPANGAN ASUMSI NORMALITAS

SIMULASI DAMPAK MULTIKOLINEARITAS PADA KONDISI PENYIMPANGAN ASUMSI NORMALITAS SIMULASI DAMPAK MULTIKOLINEARITAS PADA KONDISI PENYIMPANGAN ASUMSI NORMALITAS Joko Sungkono 1, Th. Kriswianti Nugrahaningsih 2 Abstract: Terdapat empat asumsi klasik dalam regresi diantaranya asumsi normalitas.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 51 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini akan disajikan hasil penelitian yang dilakukan terhadap data sekunder yaitu berupa komponen-komponen laporan keuangan yang diperoleh dari perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. B. Rumusan masalah Bagaimana cara pengendalian kualitas proses statistik pada data variabel.

BAB I PENDAHULUAN. B. Rumusan masalah Bagaimana cara pengendalian kualitas proses statistik pada data variabel. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pengendalian Kualitas Statistik (Statistical Quality Control) secara garis besar digolongkan menjadi dua, yakni pengendalian proses statistik (statistical process control)

Lebih terperinci

KAJIAN DATA KETAHANAN HIDUP TERSENSOR TIPE I BERDISTRIBUSI EKSPONENSIAL DAN SIX SIGMA. Victoria Dwi Murti 1, Sudarno 2, Suparti 3

KAJIAN DATA KETAHANAN HIDUP TERSENSOR TIPE I BERDISTRIBUSI EKSPONENSIAL DAN SIX SIGMA. Victoria Dwi Murti 1, Sudarno 2, Suparti 3 JURNAL GAUSSIAN, Volume 1, Nomor 1, Tahun 2012, Halaman 241-248 Online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/gaussian KAJIAN DATA KETAHANAN HIDUP TERSENSOR TIPE I BERDISTRIBUSI EKSPONENSIAL DAN

Lebih terperinci

Uji Perbandingan Rata-Rata

Uji Perbandingan Rata-Rata Uji Perbandingan Rata-Rata Pengujian hipotesis perbandingan rata-rata dilakukan untuk melihat kesesuaian dugaan peneliti terhadap suatu objek yang diteliti dengan kenyataannya. Misalnya seorang peniliti

Lebih terperinci

Uji Perbandingan Rata-Rata

Uji Perbandingan Rata-Rata Uji Perbandingan Rata-Rata Pengujian hipotesis perbandingan rata-rata dilakukan untuk melihat kesesuaian dugaan peneliti terhadap suatu objek yang diteliti dengan kenyataannya. Misalnya seorang peniliti

Lebih terperinci

ANALISIS PENJUALAN BAHAN BAKAR MINYAK (BBM) dari PT. PERTAMINA (PERSERO) UPms V SURABAYA dengan METODE ARIMA BOX JENKINS

ANALISIS PENJUALAN BAHAN BAKAR MINYAK (BBM) dari PT. PERTAMINA (PERSERO) UPms V SURABAYA dengan METODE ARIMA BOX JENKINS ANALISIS PENJUALAN BAHAN BAKAR MINYAK (BBM) dari PT. PERTAMINA (PERSERO) UPms V SURABAYA dengan METODE ARIMA BOX JENKINS Oleh: Rizky Amlia Rachmawati (1306.030.046) Dosen Pembimbing: Dra. Madu Ratna, M.Si

Lebih terperinci

METODE ORDINARY LEAST SQUARES DAN LEAST TRIMMED SQUARES DALAM MENGESTIMASI PARAMETER REGRESI KETIKA TERDAPAT OUTLIER

METODE ORDINARY LEAST SQUARES DAN LEAST TRIMMED SQUARES DALAM MENGESTIMASI PARAMETER REGRESI KETIKA TERDAPAT OUTLIER Buletin Ilmiah Mat. Stat. dan Terapannya (Bimaster) Volume 03, No. 3 (2014), hal 163-168. METODE ORDINARY LEAST SQUARES DAN LEAST TRIMMED SQUARES DALAM MENGESTIMASI PARAMETER REGRESI KETIKA TERDAPAT OUTLIER

Lebih terperinci

OPTIMALISASI PRODUK DENGAN MENGGUNAKAN METODE PERANCANGAN TOLERANSI TAGUCHI PT Jasa Marga ro) C. abang Semarang

OPTIMALISASI PRODUK DENGAN MENGGUNAKAN METODE PERANCANGAN TOLERANSI TAGUCHI PT Jasa Marga ro) C. abang Semarang OPTIMALISASI PRODUK DENGAN MENGGUNAKAN METODE PERANCANGAN TOLERANSI TAGUCHI PT Jasa Marga ro) C abang Semarang SKRIPSI Oleh : PATRICIA WAHYU HAUMAHU NIM : J2E 006 026 PROGRAM STUDI STATISTIKA JURUSAN MATEMATIKA

Lebih terperinci

ANALISIS RANCANGAN EKONOMI PADA GRAFIK KENDALI EXPONENTIALLY WEIGHTED MOVING AVERAGE (EWMA) UNTUK MEAN DAN VARIANS

ANALISIS RANCANGAN EKONOMI PADA GRAFIK KENDALI EXPONENTIALLY WEIGHTED MOVING AVERAGE (EWMA) UNTUK MEAN DAN VARIANS ANALISIS RANCANGAN EKONOMI PADA GRAFIK KENDALI EXPONENTIALLY WEIGHTED MOVING AVERAGE (EWMA) UNTUK MEAN DAN VARIANS Oleh: Dian Mareta Windayani 1206 100 055 Desen pembimbing: Dra. Laksmi Prita, M.Si Abstrak

Lebih terperinci

OPTIMASI PRODUKSI DENGAN METODE RESPONSE SURFACE (Studi Kasus pada Industri Percetakan Koran)

OPTIMASI PRODUKSI DENGAN METODE RESPONSE SURFACE (Studi Kasus pada Industri Percetakan Koran) Buletin Ilmiah Math. Stat. dan Terapannya (Bimaster) Volume 05, No. 2 (2016), hal 113 118. OPTIMASI PRODUKSI DENGAN METODE RESPONSE SURFACE (Studi Kasus pada Industri Percetakan Koran) Eka Dian Rahmawati,

Lebih terperinci

Perawatan ortodonti dengan pencabutan premolar pertama. Retraksi anterior

Perawatan ortodonti dengan pencabutan premolar pertama. Retraksi anterior Lampiran. KERANGKA KONSEP Perawatan ortodonti dengan pencabutan molar pertama Retraksi anterior Perubahan dental Perubahan jaringan lunak bibir Perubahan jarak puncak insisial atas ke sumbu Y (PM Line)

Lebih terperinci

Perbandingan Proses Pembelajaran di FTI dan FMIPA ITS

Perbandingan Proses Pembelajaran di FTI dan FMIPA ITS Perbandingan Proses Pembelajaran di FTI dan FMIPA ITS Oleh Nama : Eva Wahyu Hariyati NRP : 1308 030 003 Dosen Pembimbing : Dra. Lucia Aridinanti, MT Karakter FTI dan FMIPA yang berbeda Orientasi tiap jurusan

Lebih terperinci

PERBANDINGAN REGRESI ROBUST PENDUGA MM DENGAN METODE RANDOM SAMPLE CONSENSUS DALAM MENANGANI PENCILAN

PERBANDINGAN REGRESI ROBUST PENDUGA MM DENGAN METODE RANDOM SAMPLE CONSENSUS DALAM MENANGANI PENCILAN E-Jurnal Matematika Vol. 3, No.2 Mei 2014, 45-52 ISSN: 2303-1751 PERBANDINGAN REGRESI ROBUST PENDUGA MM DENGAN METODE RANDOM SAMPLE CONSENSUS DALAM MENANGANI PENCILAN NI PUTU NIA IRFAGUTAMI 1, I GUSTI

Lebih terperinci

Analisis Sistem Pengukuran pada Interpretasi Visual Inspeksi Hasil Pengelasan Menggunakan Attribut Agreement Analysis di PT. Alstom Power ESI Surabaya

Analisis Sistem Pengukuran pada Interpretasi Visual Inspeksi Hasil Pengelasan Menggunakan Attribut Agreement Analysis di PT. Alstom Power ESI Surabaya Analisis Sistem Pengukuran pada Interpretasi Visual Inspeksi Hasil Pengelasan Menggunakan Attribut Agreement Analysis di PT. Alstom Power ESI Surabaya Oleh : Nor Imanda 309 00 055 Pembimbing : Dra. Sri

Lebih terperinci

Aplikasi SPC (Statistical Process Control) dan Quality Improvement Tool Di Bagian Giling Dan Batil Rokok SKT PT. Djarum Kudus

Aplikasi SPC (Statistical Process Control) dan Quality Improvement Tool Di Bagian Giling Dan Batil Rokok SKT PT. Djarum Kudus Aplikasi SPC (Statistical Process Control) dan Quality Improvement Tool Di Bagian Giling Dan Batil Rokok SKT PT. Djarum Kudus Ida Nursanti* 1, Eny Rokhayati 2 1,2 Jurusan Teknik Industri Universitas Muhammadiyah

Lebih terperinci

Pengontrolan Kualitas Proses Produksi Front Grille Menggunakan Diagram Kontrol Multivariat Individual

Pengontrolan Kualitas Proses Produksi Front Grille Menggunakan Diagram Kontrol Multivariat Individual JURUSAN STATISTIKA Pengontrolan Kualitas Proses Produksi Front Grille Menggunakan Diagram Kontrol Multivariat Individual Silvia Setia Armadi 1308 030 006 Dr. Muhammad Mashuri, MT PENDAHULUAN JURUSAN STATISTIKA

Lebih terperinci

ANALISIS WAKTU TANAM TERHADAP RENDEMEN TEBU VARIETAS PS 5051 PADA PT. X MENGGUNAKAN RANCANGAN ACAK LENGKAP

ANALISIS WAKTU TANAM TERHADAP RENDEMEN TEBU VARIETAS PS 5051 PADA PT. X MENGGUNAKAN RANCANGAN ACAK LENGKAP ANALISIS WAKTU TANAM TERHADAP RENDEMEN TEBU VARIETAS PS 5051 PADA PT. X MENGGUNAKAN RANCANGAN ACAK LENGKAP Dosen Pembimbing: Dra. Destri Susilaningrum, M.Si Oleh: Cyntia Pratama Preselia Sari 1311030038

Lebih terperinci

STRATEGI PERBAIKAN KUALITAS GULA BERDASARKAN KEMAMPUAN PROSES KONTROL

STRATEGI PERBAIKAN KUALITAS GULA BERDASARKAN KEMAMPUAN PROSES KONTROL STRATEGI PERBAIKAN KUALITAS GULA BERDASARKAN KEMAMPUAN PROSES KONTROL Mila Faila Sufa * 1, Dina Ariningsih 2 1,2 Jurusan Teknik Industri Universitas Muhammadiyah Surakarta Jl.A. Yani Tromol Pos 1 Kartasura

Lebih terperinci

BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH

BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH 5.1 Tahap Analisis (Analyse) Untuk mengetahui penyebab terjadi, Maka digunakan analisa Fish Bone diagram berdasarkan faktor material, machine, man dan method seperti gambar

Lebih terperinci

STATISTIKA INDUSTRI 2 TIN 4004

STATISTIKA INDUSTRI 2 TIN 4004 STATISTIKA INDUSTRI 2 TIN 4004 Pertemuan 8 Outline: Simple Linear Regression and Correlation Multiple Linear Regression and Correlation Referensi: Montgomery, D.C., Runger, G.C., Applied Statistic and

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Data Penelitian ini dilaksanakan pada siswa XI IPS 2 dan XI IPS 3 SMA Negeri I Pabelan semester 1. SMA Negeri I Pabelan merupakan

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI DIPLOMA III JURUSAN STATISTIKA Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya 2014

PROGRAM STUDI DIPLOMA III JURUSAN STATISTIKA Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya 2014 6/18/2014 Sidang Tugas Akhir 1 PENGENDALIAN KUALITAS PADA PRODUK KACA LEMBARAN (GLASS) DI PT. ASAHIMAS FLAT GLASS TBK. SIDOARJO. Oleh : SIGIT BUDIANTONO (1311030075) Dosen Pembimbing : Dra. Sri Mumpuni

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH TERAPI GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK FREKUENSI RENDAH TERHADAP KADAR GULA DARAH PADA TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus)

ANALISIS PENGARUH TERAPI GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK FREKUENSI RENDAH TERHADAP KADAR GULA DARAH PADA TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus) TUGAS AKHIR - SS 090302 ANALISIS PENGARUH TERAPI GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK FREKUENSI RENDAH TERHADAP KADAR GULA DARAH PADA TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus) Yopie Irawan NRP 1306 030 036 Dosen Pembimbing

Lebih terperinci

V. HASIL DA PEMBAHASA

V. HASIL DA PEMBAHASA V. HASIL DA PEMBAHASA Metode analisis kadar vitamin C pada susu bubuk yang dilakukan pada penelitian ini merupakan metode yang tercantum dalam AOAC 985.33 tentang penentuan kadar vitamin C pada susu formula

Lebih terperinci

PENGONTROLAN KUALITAS PADA PROSES PENGEMASAN SEMEN (PACKAGING) PT. SEMEN GRESIK (PERSERO) TBK, DI TUBAN BERBASIS METODE SIX SIGMA

PENGONTROLAN KUALITAS PADA PROSES PENGEMASAN SEMEN (PACKAGING) PT. SEMEN GRESIK (PERSERO) TBK, DI TUBAN BERBASIS METODE SIX SIGMA PENGONTROLAN KUALITAS PADA PROSES PENGEMASAN SEMEN (PACKAGING) PT. SEMEN GRESIK (PERSERO) TBK, DI TUBAN BERBASIS METODE SIX SIGMA Disusun oleh: Eko Oktiningrum Suhartono NRP 1309 030 034 Dosen Pembimbing

Lebih terperinci

BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA

BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Pengumpulan Data Data yang digunakan untuk membuat peta kontrol merupakan data pengukuran dimensi pada kabel jenis NYFGbY antara bulan April 007 sampai

Lebih terperinci

Pengendalian Kualitas TIN-212

Pengendalian Kualitas TIN-212 II Process Capability Analysis Pengendalian Kualitas TIN-212 Syarat-syarat pelaksanaan process capability analysis 1 Jika kita sudah mengetahui bagaimana kinerja proses kita (voice of process), tentunya

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Data yang akan digunakan dalam Penelitian ini adalah data Sekunder yang berupa Perputaran Piutang,Perputaran Persediaan (persediaan bahan baku,

Lebih terperinci

ANALISIS KEMAMPUAN PROSES

ANALISIS KEMAMPUAN PROSES LOGO ANALISIS KEMAMPUAN PROSES Kelompok 7 Rohmad Hadi S. Ananta Ade Kurniawan Nariswari Setya Dewi Kristy Handayani Lisa Apriana Dewi Nanda Hidayati Nining Dwi Lestari M0107082 M0108015 M0108022 M0108053

Lebih terperinci

HANDOUT METODE PENELITIAN KUANTITATIF ANALISIS DATA MENGGUNAKAN SPSS

HANDOUT METODE PENELITIAN KUANTITATIF ANALISIS DATA MENGGUNAKAN SPSS HANDOUT METODE PENELITIAN KUANTITATIF ANALISIS DATA MENGGUNAKAN SPSS UJI RELIABILITAS DAN SELEKSI ITEM a. Pindahkan hasil data item dari tabulasi di Excel ke data view SPSS b. Di bagian variable view rubah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian dengan pendekatan kuantitatif merupakan penelitian yang banyak

Lebih terperinci

PERBANDINGAN REGRESI KOMPONEN UTAMA DAN ROBPCA DALAM MENGATASI MULTIKOLINEARITAS DAN PENCILAN PADA REGRESI LINEAR BERGANDA

PERBANDINGAN REGRESI KOMPONEN UTAMA DAN ROBPCA DALAM MENGATASI MULTIKOLINEARITAS DAN PENCILAN PADA REGRESI LINEAR BERGANDA E-Jurnal Matematika Vol. 2, No.4, Nopember 2013, 1-5 ISSN: 2303-1751 PERBANDINGAN REGRESI KOMPONEN UTAMA DAN ROBPCA DALAM MENGATASI MULTIKOLINEARITAS DAN PENCILAN PADA REGRESI LINEAR BERGANDA NI WAYAN

Lebih terperinci

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 5, No. 2, (2016) ISSN: ( Print) F-306

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 5, No. 2, (2016) ISSN: ( Print) F-306 JURNAL TEKNIK ITS Vol. 5, No. 2, (2016) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) F-306 Studi Eksperimen Pengaruh Tekanan dan Waktu Sandblasting Terhadap Kekasaran Permukaan, Biaya, dan Kebersihan pada Pelat Baja

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Quality Salah satu strategi dan faktor sangat penting yang harus diterapkan pada perusahaan adalah pemenuhan akan quality, baik itu quality product maupun quality akan

Lebih terperinci

STUDI KELAYAKAN KUALITAS SISTEM KONTROL MAIN STEAM PADA BOILER MELALUI PENDEKATAN STATISTICAL CLUSTERING DI PLTU UNIT I PT. PJB UP.

STUDI KELAYAKAN KUALITAS SISTEM KONTROL MAIN STEAM PADA BOILER MELALUI PENDEKATAN STATISTICAL CLUSTERING DI PLTU UNIT I PT. PJB UP. STUDI KELAYAKAN KUALITAS SISTEM KONTROL MAIN STEAM PADA BOILER MELALUI PENDEKATAN STATISTICAL CLUSTERING DI PLTU UNIT I PT. PJB UP. GRESIK Disusun oleh : Iik Ordiani 2411.105.025 Pembimbing : Imam Abadi,

Lebih terperinci

APLIKASI DESAIN EKSPERIMEN TAGUCHI UNTUK PERBAIKAN KUALITAS AIR PDAM TIRTA MON PASE LHOKSUKON ACEH UTARA. Halim Zaini 1

APLIKASI DESAIN EKSPERIMEN TAGUCHI UNTUK PERBAIKAN KUALITAS AIR PDAM TIRTA MON PASE LHOKSUKON ACEH UTARA. Halim Zaini 1 APLIKASI DESAIN EKSPERIMEN TAGUCHI UNTUK PERBAIKAN KUALITAS AIR PDAM TIRTA MON PASE LHOKSUKON ACEH UTARA Halim Zaini 1 1 Staf Pengajar email : halimzain60@gmail.com ABSTRAK Kualitas air PDAM Tirta Mon

Lebih terperinci

PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK LAMP CASE TIPE CA22 MENGGUNAKAN PETA KENDALI T 2 HOTTELING

PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK LAMP CASE TIPE CA22 MENGGUNAKAN PETA KENDALI T 2 HOTTELING PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK LAMP CASE TIPE CA MENGGUNAKAN PETA KENDALI T HOTTELING Oleh : PARAMITHA DIAN LINGGANI PUTRI NRP 308 030 008 Dosen Pembimbing Dr. Muhammad Mashuri, MT. LATAR BELAKANG Bidang

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 UMUM Pada bab ini akan dilakukan analisa dan pembahasan terhadap pengujian yang telah dilakukan meliputi evaluasi property mekanik bambu, evaluasi teknik laminasi sampel

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN QUIZ TEAM PADA MATA KULIAH LOGIKA KOMPUTER DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA

EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN QUIZ TEAM PADA MATA KULIAH LOGIKA KOMPUTER DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN QUIZ TEAM PADA MATA KULIAH LOGIKA KOMPUTER DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA Nurbani 1, Herminarto Sofyan 2 1 Prodi Pendidikan Teknologi Iinformsi dan Komputer, IKIP

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE BOOTSTRAP RESIDUAL DALAM MENGATASI BIAS PADA PENDUGA PARAMETER ANALISIS REGRESI

PENERAPAN METODE BOOTSTRAP RESIDUAL DALAM MENGATASI BIAS PADA PENDUGA PARAMETER ANALISIS REGRESI PENERAPAN METODE BOOTSTRAP RESIDUAL DALAM MENGATASI BIAS PADA PENDUGA PARAMETER ANALISIS REGRESI Ni Made Metta Astari 1, Ni Luh Putu Suciptawati 2, I Komang Gde Sukarsa 3 1 Jurusan Matematika, Fakultas

Lebih terperinci

ESTIMASI REGRESI ROBUST M PADA FAKTORIAL RANCANGAN ACAK LENGKAP YANG MENGANDUNG OUTLIER

ESTIMASI REGRESI ROBUST M PADA FAKTORIAL RANCANGAN ACAK LENGKAP YANG MENGANDUNG OUTLIER ESTIMASI REGRESI ROBUST M PADA FAKTORIAL RANCANGAN ACAK LENGKAP YANG MENGANDUNG OUTLIER Siswanto 1, Raupong 2, Annisa 3 ABSTRAK Dalam statistik, melakukan suatu percobaan adalah salah satu cara untuk mendapatkan

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISA DAN PEMBAHASAN BAB 4 ANALISA DAN PEMBAHASAN 4. Data Sampel 4.. Pengambilan dan Pemilihan Data Sampel Dari pengumpulan data yang telah dilakukan, diperoleh 20 data sampel yang telah dikelompokkan menjadi subgrup-subgrup

Lebih terperinci

Pengendalian Kualitas Kadar Air Produk Kerupuk Udang Berbasis SNI Menggunakan Statistical Quality Control Method

Pengendalian Kualitas Kadar Air Produk Kerupuk Udang Berbasis SNI Menggunakan Statistical Quality Control Method Pengendalian Kualitas Kadar Air Produk Kerupuk Udang Berbasis SNI Menggunakan Statistical Quality Control Method Debrina Puspita Andriani *1), Destantri Anggun Rizky 2), Unggul Setiaji 3) 1,2,3) Jurusan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. yang terdaftar dalam LQ-45 di Bursa Efek Indonesia periode

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. yang terdaftar dalam LQ-45 di Bursa Efek Indonesia periode BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Sampel penelitian yang digunakan dalam penelitian ini ialah perusahaan yang terdaftar dalam LQ-45 di Bursa Efek Indonesia periode 2013-2015. Teknik yang digunakan

Lebih terperinci

PROSIDING ISSN : Seminar Nasional Statistika 12 November 2011 Vol 2, November 2011

PROSIDING ISSN : Seminar Nasional Statistika 12 November 2011 Vol 2, November 2011 (DS.6) ANALISIS KURVA PERTUMBUHAN SEBAGAI ANALISIS SETELAH MANOVA UNTUK DATA LONGITUDINAL Enny Supartini Statistika F MIPA Universitas Padjadjaran Bandung e-mail : arthinii@yahoo.com Abstrak Eksperimen

Lebih terperinci