ANALISIS WAKTU TANAM TERHADAP RENDEMEN TEBU VARIETAS PS 5051 PADA PT. X MENGGUNAKAN RANCANGAN ACAK LENGKAP
|
|
- Susanti Budiono
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 ANALISIS WAKTU TANAM TERHADAP RENDEMEN TEBU VARIETAS PS 5051 PADA PT. X MENGGUNAKAN RANCANGAN ACAK LENGKAP Dosen Pembimbing: Dra. Destri Susilaningrum, M.Si Oleh: Cyntia Pratama Preselia Sari
2 Latar Belakang < 12 bulan bulan >14 bulan
3 PS 5051 Rendemen Tinggi Waktu Tanam
4 Rumusan Masalah Bagaimana karakteristik realisasi produksi tebu? Bagaimana pengaruh waktu tanam terhadap rendemen pada varietas tebu PS 5051? Bagaimana waktu tanam yang tepat sehingga menghasil-kan rendemen yang tinggi?
5 Tujuan Penelitian Mendeskripsikan karakteristik realisasi produksi tebu. Mengetahui pengaruh waktu tanam terhadap rendemen pada varietas tebu PS Menentukan waktu tanam yang tepat sehingga menghasil- kan rendemen yang tinggi
6 Manfaat Penelitian Manfaat yang dapat diperoleh pada penelitian ini adalah dapat memberikan informasi dan masukan pada PT. X mengenai waktu tanam benih tebu pertama untuk varietas tebu PS 5051 agar dapat meningkatkan rendemen sehingga produksi gula meningkat.
7 Batasan Masalah Data meliputi waktu tanam, rendemen, dan jumlah produksi tebu. Varietas yang digunakan pada penelitian ini adalah varietas tebu PS 5051 Penanaman tebu pada bulan Mei, Juni, Juli, Agustus, September, Oktober, dan Nopember. Tebu dipanen pada saat umur 12, 13, dan 14 bulan. Data tersebut merupakan data penanaman pada tahun pada tahun 2007 hingga 2010.
8 Statistika Deskriptif Statistika deskriptif adalah metode-metode yang berkaitan dengan pengumpulan dan penyajian suatu gugus data sehingga memberikan informasi yang berguna. Statistika deskriptif memberikan informasi hanya mengenai data yang tersedia dan sama sekali tidak menarik inferensia atau kesimpulan apapun tentang gugus data induknya yang lebih besar (Walpole,1995).
9 Rancangan Acak Lengkap RAL (Rancangan Acak Lengkap) merupakan rancangan yang paling sederhana di antara rancangan-rancangan percobaan yang baku. Jika ingin mempelajari t buah perlakuan dan menggunakan r satuan percobaan untuk setiap perlakuan atau menggunakan total rt satuan percobaan, maka RAL membutuhkan kita mengalokasikan t perlakuan secara acak kepada rt satuan percobaan. Beberapa keuntungan dari penggunaan RAL antara lain denah perancangan percobaan lebih mudah, analisis statistika terhadap subyek percobaan sangat sederhana, fleksibel dalam penggunaan jumlah perlakuan dan jumlah ulangan, dan kehilangan informasi relatif sedikit dalam hal data hilang dibandingkan rancangan lain. Penggunaan RAL akan tepat dalam kasus bahan percobaan homogen atau relatif homogen, dan bila jumlah perlakuan terbatas (Gaspersz,1991).
10 DimanaY ij µ i adalah nilai pengamatan dari perlakuan ke-i dalam kelompok ke-j. adalah nilai tengah populasi (population mean). adalah pengaruh aditif dari perlakuan ke-i. ε ij adalah pengaruh galat percobaan dari perlakuan ke-i pada pengamatan ke-j. i=1,2,,t adalah jumlah perlakuan dan j=1,2,,r i adalah jumlah satuan percobaan atau jumlah ulangan dalam perlakuan ke-i. r i dapat sama dengan r, dalam arti semua perlakuan diulang sebanyak r kali. τ
11 Asumsi untuk model tersebut sebagai berikut. 1. Komponen-komponen µ, τ i dan ε ij bersifat aditif 2. Nilai-nilai τ (i=1,2,,t) tetap, τ i 0 dan E( τ i ) = τ i i = 3. ε ij timbul secara acak, menyebar secara normal dengan nilai tengah sama dengan nol dan ragam σ 2 atau ditulis secara singkat : ε ij N(0, σ 2 ) (Gaspersz,1991). i
12 Data Hilang Suatu metode yang dikemukakan Yates (1933) memungkinkan untuk menduga data hilang. Data tunggal yang hilang maka dugaan data hilang tersebut melalui: Dimana r dan t adalah jumlah kelompok dan perlakuan. B dan T adalah total nilai pengamatan dalam kelompok dan perlakuan yang kehilangan satuan percobaannya. G adalah total jendral dari nilai pengamatan. Jumlah kuadrat perlakuan akan berbias ke atas sebesar:
13 Analisis Varians Prosedur uji ini biasa disebut analisis varians karena didasarkan pada dekomposisi dari total variabilitas pada respon variabel y (Montgomery & Myers). Perumusan hipotesis untuk Rancangan Acak Kelompok adalah: Hipotesis H 0 : τ 1 = τ 2 = = τ a = 0 atau τ i = 0 (i=1,2,,t) H 1 : minimal ada satu τ i 0 (i=1,2,,t) Sumber Keragaman DB JK KT F hitung Perlakuan t - 1 JKP KTP KTP/KTG Galat t(r - 1) JKG KTG Total rt - 1 JKT
14 Asumsi Identik 2 Berdasarkan Gasperz,1991 salah satu asumsi dalam uji nyata adalah E(. ε 2 Untuk ij ) = σ mengetahui apakah asumsi ini terpenuhi, maka data percobaan dapat diuji apakah mempunyai ragam yang homogen. Jika Y ij menyatakan nilai pengamatan contoh untuk i=1,2,,t dan j=1,2,,r i maka ragam contoh dari populasi ke-i adalah: Hipotesis yang diuji adalah: H 0 : σ 1 = σ 2 =... = σ t H 1 : minimal ada satu perlakuan yang ragamnya tidak sama dengan yang lain. Statistik Uji: Statistik ini akan menyebar mengikuti sebaran khi-kuadrat dengan derajat bebas v=t-1. 2 Dengan demikian jika χ 2 2 lebih besar daripada χ α maka H 0 ditolak. Nilai ini perlu ( t 1) χ dikoreksi sebelum dibandingkan dengan nilai 2 χ dengan derajat bebas v=t-1. t disini 2 α 2 2 adalah banyaknya perlakuan. Nilai χ terkoreksi adalah χ (terkoreksi) χ =(1/C). Dimana faktor koreksi C adalah:
15 Asumsi Independen Salah satu cara untuk mememeriksa asumsi independen adalah dengan Autocorrelation Function (ACF). Autocorrelation Function (ACF) adalah korelasi antara deret waktu dengan deret waktu itu sendiri dengan selisih waktu (lag) 0, 1, 2 periode atau lebih (Makridakis dkk, 1999). Data deret waktu, sampel ACF untuk beberapa observasi dapat didefinisikan sebagai berikut
16 Asumsi Distribusi Normal Salah satu uji untuk mengetahui kenormalan pada error digunakan uji Kolmogorov Smirnov. Uji Kolmogorov Smirnov digunakan untuk mendeteksi asumsi normalitas, dengan memusatkan dua fungsi kumulatif yaitu distribusi kumulatif yang dihipotesiskan dan distribusi kumulatif yang teramati. Uji Kolmogorov Smirnov adalah menegaskan apakah kurangnya kecocokan antara F 0 (x) dan S(x) memadai untuk menyatakan keraguan terhadap hipotesis nol yang mengatakan bahwa F ( x ) = F ( x ) (Daniel, 1989). Perumusan Hipotesis: 0 H 0 : Residual berdistribusi normal H 1 : Residual tidak berdistribusi normal Statistik Uji:
17 Uji Kruskal Wallis Uji Kruskal Wallis untuk menguji hipotesis nol yang menyatakan bahwa beberapa sampel telah ditarik dari populasi-populasi yang sama atau identik adalah analisis varians satu arah berdasarkan peringkat Kruskal Wallis. Uji ini memanfaatkan informasi yang lebih banyak dari pada informasi yang digunakan pada uji median (Daniel,1989). Asumsi-asumsi pada Uji Kruskal Wallis sebagai berikut: Data untuk analisis terdiri atas k sampel acak berukuran n 1, n 2,, n k. Pengamatan-pengamatan bebas baik di dalam maupun antar perlakuan Variabel yang diminati kontinyu Skala pengukuran yang digunakan setidaknya ordinal Populasi-populasi identik kecuali dalam hal lokasi yang mungkin berbeda untuk sekurang-kurangnya satu perlakuan
18 Perumusan Hipotesis sebagai berikut : H 0 : k sampel distribusi populasi perlakuan adalah identik H 1 : Paling sedikit ada 2 perlakuan yang berbeda Statistik Uji: H = N 12 ( N + 1) t i Ri i= 1 ni 2 Penolakan terjadi apabila nilai H lebih besar dari nilai K w,α,n1,n2,n3. 1 n ( N + 1) 2
19 Uji Pembandingan Berganda Uji pembandingan berganda dimaksudkan untuk menguji perlakuanperlakuan apabila hasil uji ANOVA signifikan, melalui uji ini dapat diketahui perlakuan yang memberi beda. Uji pembandingan berganda yang digunakan pada penelitian ini adalah uji pembandingan berganda secara nonparametrik. Dalam menggunakan prosedur pembandingan berganda, terlebih dahulu harus mendapatkan rata-rata peringkat untuk masing-masing sampel dan menetapkanr i sebagai rata-rata peringkat dari sampel ke-i, serta sebagai rata-rata peringkat dari sampel ke-j. R j Hipotesis untuk uji pembandingan berganda sebagai berikut: H 0 : µ i = µ j H 1 : µ i µ j Statistik untuk uji pembandingan berganda sebagai berikut. R i R j z ( 1 [ α / k ( k 1)]) N( N + 1) 1 12 ni + 1 n j
20 Uji Mann Whitney Uji Mann Whitney merupakan uji nonparametrik untuk menguji hipotesis kesamaan atau kecenderungan parameter lokasi yang satu lebih besar atau lebih kecil dari yang lain. Uji ini merupakan alternatif lain untuk tes t parametrik yang berguna apabila asumsi yang mendasari uji parametrik tidak terpenuhi (Daniel,1989). Asumsi-asumsi pada uji Mann Whitney adalah sebagai berikut: 1. Data merupakan sampel acak hasil pengamatan dari perlakuan 1 dan sampel acak hasil-hasil pengamatan lain dari perlakuan Kedua sampel tidak saling mempengaruhi 3. Variabel yang diamati adalah variabel acak kontinyu 4. Skala pengukuran yang dipakai sekurang-kurangnya ordinal 5. Fungsi-fungsi distribusi kedua populasi hanya berbeda dalam hal lokasi yakni apabila keduanya sungguh berbeda
21 Hipotesis diberikan sebagai berikut: H 0 : Populasi-populasi yang diminati memiliki distribusi yang identik H 1 : Nilai-nilai X cenderung lebih kecil daripada nilai-nilai Y Statistik Uji: T = S n 1 ( 1 + n 2 1) Dengan S adalah jumlah peringkat hasil-hasil pengamatan yang merupakan sampel dari populasi 1. Penolakan terjadi apabila nilai T < Wα, W α adalah nilai yang diperoleh dari tabel Mann Whitney.
22 Tebu Tebu (Saccarum Officinarum) termasuk jenis tanaman rumput yang kokoh dan kuat. Adapun syarat-syarat tumbuh tanaman tebu antara lain, tumbuh di daerah dataran rendah yang kering, iklim panas yang lembab dengan suhu antara 25ºC-28ºC, curah hujan kurang dari 100 mm/tahun, tanah tidak terlalu masam, ph diatas 6,4, ketinggian kurang dari 500 m dpl. Agar tanaman tebu mengandung kadar gula yang tinggi, harus diperhatikan musim tanamnya. Pada waktu masih muda tanaman tebu memerlukan banyak air dan ketika mulai tua memerlukan musim kemarau yang panjang (Deptan, 2013). Lahan yang bisa dikembangkan menjadi perkebunan tebu lahan kering berupa hutan primer dan sekunder, padang rumput atau padang alang-alang, semak belukar, lahan tegalan, sawah tadah hujan dan bekas perkebunan. Teknik pembukaan lahan maupun perlatan yang digunakan disesuaikan untuk masingmasing jenis lahan. Pada prinsipnya lapisan tanah bagian atas yang merupakan bagian tersubur harus dijaga agar jangan hilang tergusur atau terkikis oleh air hujan (Deptan, 2013).
23 Rendemen Rendemen tebu adalah kadar kandungan gula didalam batang tebu yang dinyatakan dengan persen. Apabila dikatakan rendemen tebu 10 %, artinya adalah bahwa dari 100 kg tebu yang digilingkan akan diperoleh gula sebanyak 10 kg. Ada 3 macam rendemen yaitu rendemen contoh, rendemen sementara, dan rendemen efektif (Depkeu, 2013). Penjelasan masing-masing rendemen sebagai berikut: 1. Rendemen Contoh Rendemen ini merupakan contoh yang dipakai untuk mengetahui apakah suatu kebun tebu sudah mencapai masak optimal atau belum. Rendemen contoh digunakan untuk mengetahui gambaran suatu kebun tebu yaitu berapa tingkat rendemen yang sudah ada sehingga dapat diketahui kapan saat tebang yang tepat dan kapan tanaman tebu mencapai tingkat rendemen yang memadai.
24 Rendemen 2. Rendemen Sementara Perhitungan ini dilaksanakan untuk menentukan bagi hasil gula, namun sifatnya masih sementara. Hal ini untuk memenuhi ketentuan yang menginstruksikan agar penentuan bagi hasil gula dilakukan secepatnya setelah tebu petani digiling sehingga petani tidak menunggu terlalu lama sampai selesai giling namun diberitahu lewat perhitungan rendemen sementara. Cara mendapatkan rendemen sementara ini adalah dengan mengambil nira perahan pertama tebu yang digiling untuk dianalisis di laboratorium untuk mengetahui berapa besar rendemen sementara tersebut. 3. Rendemen Efektif Rendemen efektif disebut juga rendemen nyata atau rendemen terkoreksi. Rendemen efektif adalah rendemen hasil perhitungan setelah tebu digiling habis dalam jangka waktu tertentu. Perhitungan rendemen efektif ini dapat dilaksanakan dalam jangka waktu 15 hari atau disebut 1 periode giling sehingga apabila pabrik gula mempunyai hari giling 170 hari, maka jumlah periode giling adalah 12 periode. Hal ini berarti terdapat 12 kali rendemen nyata/ efektif yang bisa diperhitungkan dan diberitahukan kepada petani tebu.
25 Sumber Data Data pada penelitian ini merupakan data sekunder. Data diperoleh dari Balai Penelitian Perkebunan Gula Indonesia, Pasuruan, Jawa Timur. Data tersebut mengenai jumlah produksi tebu, rendemen varietas tebu PS 5051 dan waktu tanam tebu pada perkebunan PT. X. Struktur data dapat diberikan tabel sebagai berikut. Waktu Tanam Mei Juni Juli Agustus September Oktober Nopember Y 11 Y 12 Y 13 Y 14 Y 15 Y 16 Y 17 Y 21 Y 22 Y 23 Y 24 Y 25 Y 26 Y 27 Y 31 Y 32 Y 33 Y 34 Y 35 Y 36 Y 37 Y 41 Y 42 Y 34 Y 44 - Y 46 Y 47
26 1 Mei 2 Juni Perlakuan 3 Juli 4 Agustus 5 September 6 Oktober 7 Nopember
27 Metode Analisis Data 1. Analisis statistika deskriptif digunakan untuk menggambar- kan karakteristik rendemen dan jumlah produksi tebu jenis varietas PS Estimasi data hilang dilakukan secara manual menggunakan metode Yates 3. Analisis Rancangan Acak Lengkap digunakan untuk menge- tahui apakah ada pengaruh perbedan perlakuan terhadap rendemen tebu. Perlakuan tersebut merupakan waktu tanam tebu dan tahun sebagai kelompoknya. Analisis Rancangan Acak Lengkap dilakukan dengan cara sebagai berikut: 4. Melakukan analisis varians untuk mengetahui pengaruh perlakuan 5. Melakukan uji asumsi residual IIDN (Identik, Independen, dan berdistribusi normal). 6. Melakukan uji Kruskal Wallis apabila dalam asumsi dalam analisis varians tidak terpenuhi sehingga mengharuskan diuji melalui nonparametrik 7. Melakukan uji pembandingan berganda jika diketahui bahwa ada satu perlakuan yang memberikan pengaruh berbeda sehingga mengetahui perlakuan mana yang memberikan pengaruh berbeda 8. Melakukan uji Mann Whitney untuk mengetahui perlakuan mana yang memberikan pengaruh berbeda terhadap waktu tanam.
28 Langkah Peneitian Langkah-langkah analisis yang dilakukan pada penelitian ini sebagai berikut: 1. Mengumpulkan data 2. Merapikan data sesuai struktur data 3. Menganalisis data menggunakan statistika deskriptif terhadap rendemen tebu dan jumlah produksi tebu 4. Menginterpretasi hasil statistika deskriptif 5. Mengestimasi data hilang 6. Melakukan analisis varians rendemen tebu terhadap waktu tanam 7. Memeriksa asumsi IIDN (Identik, independen, dan Distribusi Normal) pada residual 8. Melakukan transformasi jika asumsi IIDN tidak terpenuhi 9. Memeriksa asumsi IIDN (Identik, independen, dan Distribusi Normal) pada data yang telah ditransformasi 10. Menganalisis uji Kruskal Wallis jika asumsi analisis varians tidak terpenuhi untuk mengetahui apakah apa perbedaan perlakuan 11. Menganalisis uji pembandingan berganda jika uji Kruskal Wallis signifikan 12. Menganalisis dengan uji Mann Whitney 13. Menginterpretasi hasil uji pembandingan berganda 14. Menginterpretasi hasil uji Mann Whitney 15. Mengambil kesimpulan dan memberi saran
29 Diagram Alir
30 Boxplot 6,8 Boxplot of Rendemen 6,6 Rendemen 6,4 6,2 6,0 5,8 5,6 Rendemen 5,4 5,2 5,0 Mei Juni Juli Agustus Bulan September Oktober Nopember Boxplot of Jumlah Tebu Jumlah Tebu (ton) Jumlah Tebu Mei Juni Juli Agustus Bulan September Oktober Nopember
31 Metode Yates Estimasi Data Hilang
32 ANOVA Source DF SS MS F P Bulan Error Total 6 2,028 0,338 11,23 0, ,602 0, ,630
33 Asumsi Identik Bartlett's Test Test Statistic 22,15 P-Value 0,001 Levene's Test Test Statistic 2,86 P-Value 0,035 BLN ,0 0,5 1,0 1,5 2,0 2,5 95% Bonferroni Confidence Intervals for StDevs 3,0
34 Asumsi Independen (with 5% significance limits for the autocorrelations) 1,0 0,8 0,6 Autocorrelation 0,4 0,2 0,0-0,2-0,4-0,6-0,8-1, Lag
35 Distribusi Normal Mean -3,28955E-17 StDev 0,1521 N 27 KS 0,200 P-Value <0, Percent ,50-0,25 0,00 RESI1 0,25 0,50
36 Uji Kruskal Wallis H 22,26 df 6 p-value 0,001
37 z R( 1 α R N ( N( N+ 1) + 1) R j 1 1 [ i / k ( k 1)]) + 12 ni n 1 1 [ / k ( k 1)]) + 12 ni n j j ( α j Uji Pembandingan Berganda
38 UjiPembandingan Berganda
39 Uji Mann Whitney H 0 : Nilai pengukuran rendemen Bulan (i) cenderung lebih besar atau sama dengan nilai rendemen Bulan (j) H 1 : Nilai pengukuran rendemen Bulan (i) cenderung lebih kecil daripada nilai pengukuran rendemen Bulan (j) Bulan(i) Bulan(j) p-value Keputusan Mei September Nopember Nopember Juni Juni Juni Juli 0,0152 Tolak H 0 0,0152 Tolak H 0 0,0152 Tolak H 0 0,0152 Tolak H 0
40 Kesimpulan 1. Data rendemen tebu memiliki ragam yang berbeda-beda tiap waktu tanam atau tidak homogen sehingga terindikasi ada perlakuan yang memberikan pengaruh berbeda. Berbeda dengan data jumlah produksi tebu tiap-tiap waktu tanam yang memiliki ragam relatif homogen jika dibandingkan dengan data rendemen. 2. Terjadi perbedaan hasil rendemen menurut waktu tanam yaitu waktu tanam bulan Mei dengan Juni, Juni dengan September dan Nopember, serta Juli dengan waktu tanam bulan Nopember. 3. Waktu tanam yang dianggap paling baik adalah waktu tanam bulan Juni karena memberikan rendemen yang paling tinggi sedangkan waktu tanam yang memiliki rendemen paling rendah adalah bulan Nopember.
41 Saran Saran yang dapat disampaikan berdasarkan kesimpulan di atas maka PT. X sebaiknya lebih memperhatikan dalam rencana menanam tebu terhadap waktu tanamnya untuk tiap tahun agar waktu tanam teratur dengan varietas tebu yang terencana sehingga produksi gula meningkat. Selain itu, data perlu ditambah agar dapat dianalisis dengan menggunakan metode lain.
42 Daftar Pustaka Daniel,W. (1989). Statistik Nonparametrik Terapan. PT. Gramedia, Jakarta Depkeu. (2013). Daur Kehidupan Tebu. depkeu.go.id/industrial_profile/pk4/profil%20tebu-1_ files/page0001.htm. Diakses pada tanggal 23 Februari 2014 Deptan. (2013). Budidaya Tebu. berita/budidaya-tebu Diakses pada hari Minggu 2 Februari 2014 Gaspersz, V. (1995). Teknik Analisis Dalam Penelitian Percobaan.Bandung:Tarsito Makridarkis, S., Wheelwright,S.C., & McGee,V.E. (1999). Jilid 1 Edisi Kedua, Terjemahan Ir. Hari Suminto. Metode dan Aplikasi Peramalan. Jakarta: Bina Rupa Aksara
43 Daftar Pustaka Montgomery, D. C., & Peck, Myers, R. H. (1992). Respon Surface Methodology Process and Product Optimization Using Designed Experiments. United States of America: John Wiley & Sons, Inc. P3GI. (2013). Varietas Unggulan. org/index.php/ varietasunggulan.htm. Diakses pada hari Minggu 2 Februari 2014 Walpole, R. E. (1995). Pengantar Metode Statistika. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. Wei, W.W.S. (2006). Time Series Analysis, Addison Wesley, CA, Redwood City.
44
Percobaan Satu Faktor: Rancangan Acak Lengkap (RAL) Oleh: Arum Handini Primandari, M.Sc.
Percobaan Satu Faktor: Rancangan Acak Lengkap (RAL) Oleh: Arum Handini Primandari, M.Sc. Rancangan Acak Lengkap (RAL) RAL merupakan rancangan paling sederhana di antara rancangan-rancangan percobaan baku.
Lebih terperinciPERCOBAAN SATU FAKTOR: RANCANGAN ACAK LENGKAP (RAL) Arum Handini Primandari, M.Sc.
PERCOBAAN SATU FAKTOR: RANCANGAN ACAK LENGKAP (RAL) Arum Handini Primandari, M.Sc. PENGUJIAN HIPOTESIS Langkah-langkah pengujian hipotesis: 1) Merumuskan hipotesis 2) Memilih taraf nyata α 3) Menentukan
Lebih terperinciTabel 4 Urutan dan penempatan bubu pada tali utama
30 Penggunaan umpan digunakan secukupnya, pada penelitian ini digunakan sebanyak kurang lebih 50 gram cacing per kantong umpan. Kemudian kawat kasa tersebut ditusukkan pada besi yang digunakan untuk pemasangan
Lebih terperinciAcak Kelompok Lengkap (Randomized Block Design) Arum H. Primandari, M.Sc.
Percobaan Satu Faktor: Rancangan Acak Kelompok Lengkap (Randomized Block Design) Arum H. Primandari, M.Sc. Latar belakang Rancangan Acak kelompok adalah suatu rancangan acak yang dilakukan dengan mengelompokkan
Lebih terperinciPerbandingan Proses Pembelajaran di FTI dan FMIPA ITS
Perbandingan Proses Pembelajaran di FTI dan FMIPA ITS Oleh Nama : Eva Wahyu Hariyati NRP : 1308 030 003 Dosen Pembimbing : Dra. Lucia Aridinanti, MT Karakter FTI dan FMIPA yang berbeda Orientasi tiap jurusan
Lebih terperinciIII BAHAN DAN METODE PENELITIAN. 1. Litter Broiler sebanyak 35 kilogram, diperoleh dari CV. ISMAYA PS. Kecamatan Ibun Kabupaten Bandung.
17 III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Bahan dan Alat Penelitian 3.1.1 Bahan Penelitian 1. Litter Broiler sebanyak 35 kilogram, diperoleh dari CV. ISMAYA PS Kecamatan Ibun Kabupaten Bandung. 2. Jerami
Lebih terperinciANALISIS KERAGAMAN PADA DATA HILANG DALAM RANCANGAN KISI SEIMBANG
ISSN: 2339-254 JURNAL GAUSSIAN, Volume 5, Nomor, Tahun 206, Halaman 53-62 Online di: http://ejournal-s.undip.ac.id/index.php/gaussian ANALISIS KERAGAMAN PADA DATA HILANG DALAM RANCANGAN KISI SEIMBANG Nariswari
Lebih terperinciPERAMALAN KUNJUNGAN WISATA DENGAN PENDEKATAN MODEL SARIMA (STUDI KASUS : KUSUMA AGROWISATA)
PERAMALAN KUNJUNGAN WISATA DENGAN PENDEKATAN MODEL SARIMA (STUDI KASUS : KUSUMA AGROWISATA) Oleh : Nofinda Lestari 1208 100 039 JURUSAN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT
Lebih terperinciPENGGUNAAN MODEL LINIER SEBAGAI ALTERNATIF ANOVA RANCANGAN PERCOBAAN FAKTORIAL TERSARANG PADA DATA NON NORMAL
PENGGUNAAN MODEL LINIER SEBAGAI ALTERNATIF ANOVA RANCANGAN PERCOBAAN FAKTORIAL TERSARANG PADA DATA NON NORMAL Prasetyo Universitas Negeri Malang E-mail : pras_kazekage@yahoo.com Pembimbing: (I) Ir. Hendro
Lebih terperinciKAJIAN METODE BOOTSTRAP DALAM MEMBANGUN SELANG KEPERCAYAAN DENGAN MODEL ARMA (p,q)
SIDANG TUGAS AKHIR KAJIAN METODE BOOTSTRAP DALAM MEMBANGUN SELANG KEPERCAYAAN DENGAN MODEL ARMA (p,q) Disusun oleh : Ratna Evyka E.S.A NRP 1206.100.043 Pembimbing: Dra. Nuri Wahyuningsih, M.Kes Dra.Laksmi
Lebih terperinciPeramalan Jumlah Penumpang Kereta Api Kelas Bisnis Eksekutif Jurusan Madiun Jakarta di PT. Kereta Api (Persero) DAOP VII Madiun
Peramalan Jumlah Penumpang Kereta Api Kelas Bisnis Eksekutif Jurusan Madiun Jakarta di PT. Kereta Api (Persero) DAOP VII Madiun NAMA : RITA RAHMADHANI NRP : 1306 030 008 PEMBIMBING: DR. BRODJOL SUTIJO
Lebih terperinciPerancangan Percobaan
Perancangan Percobaan Pengertian dasar Faktor Taraf Perlakuan (Treatment) Respons Layout Percobaan & Pengacakan Penyusunan Data Analisis Ragam Perbandingan Rataan Pengertian dasar 3 Faktor: Variabel Bebas
Lebih terperinciIII BAHAN DAN METODE PENELITIAN. dari kawasan Universitas Padjadjaran sebanyak 100 kg bahan kering dan untuk
16 III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 2.1 Bahan Penelitian 2.1.1 Rumput Brachiaria humidicola Rumput Brachiaria humidicola yang digunakan pada penelitian ini didapat dari kawasan Universitas Padjadjaran sebanyak
Lebih terperinciIII BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Bahan yang digunakan yaitu meliputi : sekitar kebun di Sukabumi Jawa Barat.
III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Bahan dan Peralatan Penelitian 3.1.1 Bahan Penelitian Bahan yang digunakan yaitu meliputi : 1) Mikania micrantha yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari sekitar
Lebih terperinciBab II. Rancangan Acak Lengkap (RAL) Completed randomized design (CRD)
Bab II. Rancangan Acak Lengkap (RAL) Completed randomized design (CRD) Rancangan yang paling sederhana Paling murah Pelaksanaan percobaan paling mudah Keabsahan kesimpulan paling rendah Untuk bahan atau
Lebih terperinciPEMODELAN REGRESI SPLINE UNTUK RATA- RATA BANYAK ANAK YANG DILAHIRKAN HIDUP DI KOTA SURABAYA, KABUPATEN SITUBONDO DAN KABUPATEN BANGKALAN
SIDANG LAPORAN TUGAS AKHIR PEMODELAN REGRESI SPLINE UNTUK RATA- RATA BANYAK ANAK YANG DILAHIRKAN HIDUP DI KOTA SURABAYA, KABUPATEN SITUBONDO DAN KABUPATEN BANGKALAN Oleh : Servianie Purnamasari (1310 030
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Waktu penelitian dimulai dari bulan Februari 2014 sampai dengan bulan Januari 2015.
12 III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di rumah kaca Fakultas Pertanian Universitas Lampung. Waktu penelitian dimulai dari bulan Februari 2014 sampai dengan
Lebih terperinciPENILAIAN CARA MENGAJAR MENGGUNAKAN RANCANGAN ACAK LENGKAP (Studi kasus: Cara Mengajar Dosen Jurusan Statistika UNDIP)
ISSN: 2339-2541 JURNAL GAUSSIAN, Volume 3, Nomor 2, Tahun 2014, Halaman 183-192 Online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/gaussian PENILAIAN CARA MENGAJAR MENGGUNAKAN RANCANGAN ACAK LENGKAP (Studi
Lebih terperinciKERAGAMAN DALAM BLOK PADA RANCANGAN ACAK KELOMPOK TIDAK LENGKAP SEIMBANG DENGAN INTERGRADIEN
KERAGAMAN DALAM BLOK PADA RANCANGAN ACAK KELOMPOK TIDAK LENGKAP SEIMBANG DENGAN INTERGRADIEN NOVIANTI, V. 1, ANISA 2, DAN SIRAJANG, N. 3 Jurusan Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,
Lebih terperinciOPTIMASI PRODUKSI DENGAN METODE RESPONSE SURFACE (Studi Kasus pada Industri Percetakan Koran)
Buletin Ilmiah Math. Stat. dan Terapannya (Bimaster) Volume 05, No. 2 (2016), hal 113 118. OPTIMASI PRODUKSI DENGAN METODE RESPONSE SURFACE (Studi Kasus pada Industri Percetakan Koran) Eka Dian Rahmawati,
Lebih terperinciPerbedaan Analisis Univariat dan Multivariat
Perbedaan Analisis Univariat dan Multivariat Jika kita menganalisis data yang mempunyai lebih dari satu variabel, belum tentu analisis data tersebut dikategorikan analisis multivariat, bisa saja analisis
Lebih terperinciRancangan Kelompok Tak Lengkap Seimbang (RKTLS) atau Balanced Incompleted Block Design (BIBD) Arum H. Primandari
Rancangan Kelompok Tak Lengkap Seimbang (RKTLS) atau Balanced Incompleted Block Design (BIBD) Arum H. Primandari Pendahuluan Rancangan percobaan seperti RBSL, RAKL, dan juga RAL sering mengalami kendala
Lebih terperinciANALISIS PENJUALAN BAHAN BAKAR MINYAK (BBM) dari PT. PERTAMINA (PERSERO) UPms V SURABAYA dengan METODE ARIMA BOX JENKINS
ANALISIS PENJUALAN BAHAN BAKAR MINYAK (BBM) dari PT. PERTAMINA (PERSERO) UPms V SURABAYA dengan METODE ARIMA BOX JENKINS Oleh: Rizky Amlia Rachmawati (1306.030.046) Dosen Pembimbing: Dra. Madu Ratna, M.Si
Lebih terperinciRANCANGAN ACAK LENGKAP DAN RANCANGAN ACAK KELOMPOK PADA BIBIT IKAN
RANCANGAN ACAK LENGKAP DAN RANCANGAN ACAK KELOMPOK PADA BIBIT IKAN Bayu Satria Adinugraha 1), Taswati Nova Wijayaningrum 2) 1,2) Akademi Statistika Muhammadiyah Semarang email: bayulindapw@gmail.com Abstract
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di rumah kaca (greenhouse) Unit Pelaksana Teknis Dinas
15 III. METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di rumah kaca (greenhouse) Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Pertanian Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih Tanaman Pangan
Lebih terperinciPERENCANAAN (planning) suatu percobaan untuk memperoleh INFORMASI YANG RELEVAN dengan TUJUAN dari penelitian
1 2 PERENCANAAN (planning) suatu percobaan untuk memperoleh INFORMASI YANG RELEVAN dengan TUJUAN dari penelitian MENGAPA PERLU DIRANCANG? Untuk mendapatkan penduga yang tidak berbias Untuk meningkatkan
Lebih terperinciPERAMALAN BANYAKNYA OBAT PARASETAMOL DAN AMOKSILIN DOSIS 500 MG YANG DIDISTRIBUSIKAN OLEH DINKES SURABAYA
Seminar Hasil Tugas Akhir Jurusan Statistika Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya 2013 LOGO PERAMALAN BANYAKNYA OBAT PARASETAMOL DAN AMOKSILIN DOSIS 500 MG YANG DIDISTRIBUSIKAN OLEH DINKES SURABAYA
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. nonparametrik, pengujian hipotesis, One-Way Layout, dan pengujian untuk lebih dari
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pendahuluan Untuk melakukan pembahasan mengenai materi di skripsi ini, diperlukan teoriteori yang mendukung. Pada bab ini akan diuraikan beberapa teori yang mendukung penulisan
Lebih terperinciPERBANDINGAN BERGANDA SESUDAH UJI KRUSKAL-WALLIS
PERBANDINGAN BERGANDA SESUDAH UJI KRUSKAL-WALLIS S - 30 Tanti Nawangsari Prodi Pendidikan Matematika FKIP UNIROW Tuban Jl. Manunggal 61 Tuban Email: nawangsarit@yahoo.com Abstrak Salah satu metode statistika
Lebih terperinciPengacakan dan Tata Letak
Pengacakan dan Tata Letak 26 Pengacakan dan Tata Letak Pengacakan bisa dengan menggunakan Daftar Angka Acak, Undian, atau dengan perangkat komputer (bisa dilihat kembali pada pembahasan RAL/RAK/RBSL satu
Lebih terperinci3 METODOLOGI PENELITIAN
3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif, yaitu mengumpulkan data yang berkaitan dengan kegiatan penelitian, kemudian diolah,
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada Februari sampai dengan Mei 2012 di areal
III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada Februari sampai dengan Mei 2012 di areal pembibitan PT. Anugerah Subur Sejahtera, Desa Ulak Bandung Kecamatan Muara Sahung Kabupaten
Lebih terperinciPerancangan dan Analisis Data Percobaan Pertanian. Sutoro BB BIOGEN
Perancangan dan Analisis Data Percobaan Pertanian Sutoro BB BIOGEN PRINSIP PERANCANGAN PERCOBAAN Ulangan (replication) Pengacakan (randomization) Pengendalian tempat percobaan (local control) Percobaan
Lebih terperinciAnalisis Ragam & Rancangan Acak Lengkap Statistik (MAM 4137)
10th Meeting Analisis Ragam & Rancangan Acak Lengkap Statistik (MAM 4137) by Ledhyane I.H Tujuan Instruksional Khusus Mahasiswa akan dapat menggunakan rangkaian prosedur percobaan dengan menggunakan analisis
Lebih terperinciPerancangan Percobaan
Perancangan Percobaan Rancangan lingkungan: Rancangan Acak Lengkap (RAL), (RAK) dan Rancangan Bujur Sangkar Latin (RBSL), Lattice. Ade Setiawan 009 RAL Ade Setiawan 009 Latar Belakang RAK 3 Perlakuan Sama
Lebih terperinciPemodelan Konsumsi Listrik Berdasarkan Jumlah Pelanggan PLN Jawa Timur untuk Kategori Rumah Tangga R-1 Dengan Metode Fungsi Transfer single input
Pemodelan Konsumsi Listrik Berdasarkan Jumlah Pelanggan PLN Jawa Timur untuk Kategori Rumah Tangga R-1 Dengan Metode Fungsi Transfer single input Oleh : Defi Rachmawati 1311 105 007 Dosen Pembimbing :
Lebih terperinciIII BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini antara lain:
24 III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1. Bahan dan Peralatan Penelitian 3.1.1. Bahan Penelitian Bahan yang digunakan dalam penelitian ini antara lain: 1) Daging ayam broiler strain Cobb fillet bagian dada
Lebih terperinciSTK511 Analisis Statistika. Pertemuan 7 ANOVA (1)
STK511 Analisis Statistika Pertemuan 7 ANOVA (1) Metode Pengumpulan Data Metode Percobaan Memiliki keleluasaan untuk melakukan pengawasaan terhadap sumber-sumber keragaman data Dapat menciptakan jenis
Lebih terperinciMetode Variasi Kalender untuk Meramalkan Banyaknya Penumpang Kereta Api
Metode Variasi Kalender untuk Meramalkan Banyaknya Penumpang Kereta Api Efek Variasi Kalender dengan Pendekatan Regresi Time Series Nur Ajizah 1, Resa Septiani Pontoh 2, Toni Toharudin 3 Mahasiswa Program
Lebih terperinciBujur Sangkar Latin (Latin Square Design) Arum H. Primandari, M.Sc.
Percobaan Satu Faktor: Rancangan Bujur Sangkar Latin (Latin Square Design) Arum H. Primandari, M.Sc. Rancangan Bujur Sangkar Latin (RBSL) Pada kondisi-kondisi tertentu, keheterogenan unit percobaan tidak
Lebih terperinciAnalisis Ragam & Rancangan Acak Lengkap Statistik (MAM 4137)
10th Meeting Analisis Ragam & Rancangan Acak Lengkap Statistik (MAM 4137) by Ledhyane I.H Tujuan Instruksional Khusus Mahasiswa akan dapat menggunakan rangkaian prosedur percobaan dengan menggunakan analisis
Lebih terperinciRANCANGAN KELOMPOK TAK LENGKAP SEIMBANG (Incomplete Block Design)
RANCANGAN KELOMPOK TAK LENGKAP SEIMBANG (Incomplete Block Design) Pendahuluan Rancangan percobaan seperti RBSL, RAKL, dan juga RAL sering mengalami kendala pada perlakuan dengan jumlah yang besar, karena
Lebih terperinciPRAKTIKUM RANCANGAN PERCOBAAN KATA PENGANTAR
PRAKTIKUM RANCANGAN PERCOBAAN 2012-2013 1 KATA PENGANTAR Buku ini dibuat untuk membantu mahasiswa dalam mempelajari, melilih dan melakukan prosedur analisis data berdasarkan rancangan percobaan yang telah
Lebih terperinciRancangan Acak Lengkap (RAL) Completely Randomized Design Atau Fully Randomized Design
Rancangan Acak Lengkap (RAL) Completely Randomized Design Atau Fully Randomized Design CIRI - CIRI R.A.L. : 1. Media atau bahan percobaan seragam (dapat dianggap se- ragam ) 2. Hanya ada satu sumber kera-
Lebih terperinciPERBANDINGAN MODEL ARIMA DAN MODEL REGRESI DENGAN RESIDUAL ARIMA DALAM MENERANGKAN PERILAKU PELANGGAN LISTRIK DI KOTA PALOPO
Perbandingan Model ARIMA... (Alia Lestari) PERBANDINGAN MODEL ARIMA DAN MODEL REGRESI DENGAN RESIDUAL ARIMA DALAM MENERANGKAN PERILAKU PELANGGAN LISTRIK DI KOTA PALOPO Alia Lestari Fakultas Teknik Universitas
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN
II. TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Tinjauan Pustaka Tebu atau Saccharum officinarum termasuk keluarga rumput-rumputan. Mulai dari pangkal sampai ujung
Lebih terperinciKAJIAN METODE JACKKNIFE DALAM MEMBANGUN SELANG KEPERCAYAAN DENGAN PARAMETER ARMA(p,q)
UJIAN TUGAS AKHIR KAJIAN METODE JACKKNIFE DALAM MEMBANGUN SELANG KEPERCAYAAN DENGAN PARAMETER ARMA(p,q) Disusun oleh : Novan Eko Sudarsono NRP 1206.100.052 Pembimbing: Dra. Nuri Wahyuningsih, M.Kes Dra.Laksmi
Lebih terperinciANALISIS VARIAN -YQ-
ANALISIS VARIAN -YQ- ANALISIS VARIANSI (ANAVA) Menguji kesamaan beberapa (lebih dari dua) rata-rata populasi sekaligus. suatu percobaan/penelitian yang dirancang dengan hanya melibatkan satu faktor dengan
Lebih terperinciANALISIS STATISTIKA UNTUK SOSIAL EKONOMI PERTANIAN
ANALISIS STATISTIKA UNTUK SOSIAL EKONOMI PERTANIAN (DRAFT PERTAMA) OLEH DIDI RUKMANA PROGRAM STUDI AGRIBISNIS DEPARTEMEN SOSIAL EKONOMI PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS HASANUDDIN 2017 i KATA PENGANTAR
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
14 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Langkah Kerja Penelitian Studi literatur merupakan input dari penelitian ini. Langkah kerja peneliti yang akan dilakukan meliputi pengambilan data potensi, teknik pemanenan
Lebih terperinciIII. MATERI DAN METODE. Laboratorium Agrostologi, Industri Pakan dan Ilmu tanah, Fakultas Pertanian dan
III. MATERI DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan di Lahan GambutKebun Percobaan Laboratorium Agrostologi, Industri Pakan dan Ilmu tanah, Fakultas Pertanian dan
Lebih terperinciIV. RANCANGAN ACAK KELOMPOK LENGKAP
IV. RANCANGAN ACAK KELOMPOK LENGKAP RAKL : paling luas digunakan cocok untuk percobaan lapangan Jumlah perlakuan tidak begitu besar, fleksibel dan sederhana Areal penurunan produktivitasnya dpt diduga
Lebih terperinciRancangan Petak Terpisah dalam RAL
Rancangan Petak Terpisah dalam RAL KULIAH 11 PERANCANGAN PERCOBAAN (STK222) rahmaanisa@apps.ipb.ac.id Latar Belakang Sejarah : Rancangan ini awalnya berkembang pada bidang pertanian (Montgomery, 1997;
Lebih terperinciPerancangan Percobaan
Perancangan Percobaan Ade Setiawan 009 Review RAL: Satuan percobaan homogen Keragaman Respons disebabkan pengaruh perlakuan RAK: Satuan percobaan heterogen Keragaman Respons disebabkan pengaruh Perlakuan
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian menggunakan 24 ekor Domba Garut jantan muda umur 8 bulan
III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Bahan Penelitian 3.1.1 Objek Penelitian Penelitian menggunakan 24 ekor Domba Garut jantan muda umur 8 bulan dengan rata-rata bobot badan sebesar 21,09 kg dan koevisien
Lebih terperinciANALISIS DATA KUANTITATIF
1 ANALISIS DATA KUANTITATIF Analisis data merupakan proses pengolahan, penyajian, dan interpretasi yang diperoleh dari lapangan agar data yang disajikan mempunyai makna. A. Tujuan Analisis Data 1. Menjawab
Lebih terperinciPemodelan Autoregressive (AR) pada Data Hilang dan Aplikasinya pada Data Kurs Mata Uang Rupiah
Vol. 9, No., 9-5, Januari 013 Pemodelan Autoregressive (AR) pada Data Hilang dan Aplikasinya pada Data Kurs Mata Uang Rupiah Fitriani, Erna Tri Herdiani, M. Saleh AF 1 Abstrak Dalam analisis deret waktu
Lebih terperinciIII BAHAN DAN METODE PENELITIAN. tanaman singkong. Daun singkong sebanyak 4 kg segar diperoleh dari
22 III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Bahan Penelitian (1) Daun Singkong Daun singkong yang digunakan yaitu seluruh daun dari setiap bagian tanaman singkong. Daun singkong sebanyak 4 kg segar diperoleh
Lebih terperinciPERANCANGAN PERCOBAAN
PERANCANGAN PERCOBAAN OLEH : WIJAYA FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI CIREBON 2009 PERCOBAAN SATU FAKTOR RANCANGAN ACAK LENGKAP ( R A L ) Percobaan Satu Faktor : Pengaruh Takaran Pupuk
Lebih terperinciIII. MATERI DAN METODE
III. MATERI DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian ini akan dilaksanakan di lahan percobaan Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau Pekanbaru, pada bulan
Lebih terperinciIII. MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2014 di Laboratorium
III. MATERI DAN METODE 3.1.Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2014 di Laboratorium Teknologi Pascapanen Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau. 3.2.Alat dan Bahan
Lebih terperinciCAPAIAN PEMBELAJARAN (Learning outcome) : Mampu menganalisis data dengan metode statistika yang sesuai
CAPAIAN PEMBELAJARAN (Learning outcome) : Mampu menganalisis data dengan metode statistika yang sesuai Penguasaan Pengetahuan 5.1 Dapat menjelaskan konsep teoritis statistika non parametrik 5.2 Mampu memformulasikan
Lebih terperinciPercobaan Rancangan Petak Terbagi dalam RAKL
Percobaan Rancangan Petak Terbagi dalam RAKL Kuliah 12 Perancangan Percobaan (STK 222) rahmaanisa@apps.ipb.ac.id Review Kapan rancangan split-plot digunakan? Apakah perbedaan split-plot dibandingkan dengan
Lebih terperinciANALISIS REGRESI LINIER SEDERHANA DENGAN METODE THEIL
ANALISIS REGRESI LINIER SEDERHANA DENGAN METODE THEIL SKRIPSI Oleh : Prayitno Amigoro NIM. J2E 004 242 PROGRAM STUDI STATISTIKA JURUSAN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS
Lebih terperinciIII. MATERI DAN METODE. Agrostologi, Industri Pakan dan Ilmu Tanah dan 2). Laboratorium Ilmu Nutrisi
III. MATERI DAN METODE 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di: 1). kebun percobaan Laboratorium Agrostologi, Industri Pakan dan Ilmu Tanah dan 2). Laboratorium Ilmu Nutrisi dan
Lebih terperinciUji Beda Nyata Terkecil (BNT)
Uji Beda Nyata Terkecil (BNT) Oke, kali ini saya akan menjelaskan bagaimana cara menggunakan uji Beda Nyata Terkecil atau sering disebut uji BNT. Seperti pada uji BNJ, Uji BNT sebenarnya juga sangat simpel.
Lebih terperinciPERAMALAN PERMINTAAN PRODUK SARUNG TANGAN GOLF MENGGUNAKAN METODE AUTOREGRESSIVE INTEGRATED MOVING AVERAGE (ARIMA) DI PT. ADI SATRIA ABADI ABSTRAK
PERAMALAN PERMINTAAN PRODUK SARUNG TANGAN GOLF MENGGUNAKAN METODE AUTOREGRESSIVE INTEGRATED MOVING AVERAGE (ARIMA) DI PT. ADI SATRIA ABADI Trio Yonathan Teja Kusuma 1, Sandra Praharani Nur Asmoro 2 1,2)
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE. Alat yang digunakan dalam penelitian ini meliputi: cangkul, parang, ajir,
BAHAN DAN METODE 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dilahan percobaan Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau. Penelitian dilakukan
Lebih terperinciIV. METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Desa Tugu Utara dan Kelurahan Cisarua,
IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Desa Tugu Utara dan Kelurahan Cisarua, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat. Pemilihan lokasi dilakukan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN Pengertian dan Kegunaan Statistika
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Pengertian dan Kegunaan Statistika Statistik dapat berarti tiga hal. Pertama statistik bisa berarti kumpulan data. Ada buku bernama Buku Statistik Indonesia (Statistical Pocketbook
Lebih terperinciPENILAIAN CARA MENGAJAR MENGGUNAKAN RANCANGAN ACAK LENGKAP (STUDI KASUS: JURUSAN MATEMATIKA FMIPA UNPATTI)
Jurnal Ilmu Matematika dan Terapan Maret 016 Volume 10 Nomor 1 Hal. 9 16 PENILAIAN CARA MENGAJAR MENGGUNAKAN RANCANGAN ACAK LENGKAP (STUDI KASUS: JURUSAN MATEMATIKA FMIPA UNPATTI) Elvinus R. Persulessy
Lebih terperinciAnalisys Time Series Terhadap Penjualan Ban Luar Sepeda Motor di Toko Putra Jaya Motor Bangkalan
SEMINAR PROPOSAL TUGAS AKHIR Analisys Time Series Terhadap Penjualan Ban Luar Sepeda Motor di Toko Putra Jaya Motor Bangkalan OLEH: NAMA : MULAZIMATUS SYAFA AH NRP : 13.11.030.021 DOSEN PEmbimbing: Dr.
Lebih terperinciIII. MATERI DAN WAKTU
III. MATERI DAN WAKTU 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan dilahan percobaa Fakultas Pertanian dan Pertenakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.Penelitian dilaksanakan pada
Lebih terperinciSKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Teknik (ST) Pada Program Studi Teknik Mesin UN PGRI Kediri OLEH :
ANALISA NILAI KEKERASAN BAJA KARBON RENDAH MELALUI PROSES KARBURISASI MENGGUNAKAN CAMPURAN CARBON (C) dan BARIUM KARBONAT (BaCO 3 ) DENGAN VARIASI WAKTU PENAHANAN BERBEDA SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi
Lebih terperinciESTIMASI REGRESI ROBUST M PADA FAKTORIAL RANCANGAN ACAK LENGKAP YANG MENGANDUNG OUTLIER
ESTIMASI REGRESI ROBUST M PADA FAKTORIAL RANCANGAN ACAK LENGKAP YANG MENGANDUNG OUTLIER Siswanto 1, Raupong 2, Annisa 3 ABSTRAK Dalam statistik, melakukan suatu percobaan adalah salah satu cara untuk mendapatkan
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Untuk menguji kesamaan dari beberapa nilai tengah secara sekaligus diperlukan
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Analisis Ragam Klasifikasi Satu Arah Untuk menguji kesamaan dari beberapa nilai tengah secara sekaligus diperlukan sebuah teknik yang disebut analisis ragam. Analisis ragam adalah
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE PENELITIAN. Bahan utama yang digunakan dalam penelitian adalah daging paha Ayam
III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Bahan dan Peralatan Penelitian 3.1.1 Bahan Penelitian Bahan utama yang digunakan dalam penelitian adalah daging paha Ayam Sentul jantan berjumlah 18 ekor dan berumur
Lebih terperinciPENGENDALIAN KUALITAS DENGAN MENGGUNAKAN DIAGRAM KONTROL EWMA RESIDUAL (STUDI KASUS: PT. PJB UNIT PEMBANGKITAN GRESIK)
PENGENDALIAN KUALITAS DENGAN MENGGUNAKAN DIAGRAM KONTROL EWMA RESIDUAL (STUDI KASUS: PT. PJB UNIT PEMBANGKITAN GRESIK) FITROH AMALIA (1306100073) Dosen Pembimbing: Drs. Haryono, MSIE PENGENDALIAN KUALITAS
Lebih terperinciMATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan pada Bulan Mei sampai Agustus 2015 di
III. MATERI DAN METODE 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan pada Bulan Mei sampai Agustus 2015 di Laboratorium Teknologi Pascapanen (TPP) Fakultas Pertanian dan Peternakan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Koleksi Lembaga Penelitian Hutan
III. METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Koleksi Lembaga Penelitian Hutan Palembang di Tanjung Agung, Kecamatan Tanjungan, Kabupaten Lampung Selatan. Waktu
Lebih terperinciPenerapan Model ARIMA
Penerapan Model ARIMA (Bagian II) Dr. Kusman Sadik, M.Si Departemen Statistika IPB, 2016 1 a. Lakukan proses pembedaan (differencing) sebanyak dua kali pada data asal. b. Lakukan pendugaan parameter pada
Lebih terperinciPENGGUNAAN METODE VaR(Value at Risk) DALAM ANALISIS RESIKO INVESTASI SAHAM PT.TELKOM DENGAN PENDEKATAN MODEL GARCH-M
PENGGUNAAN METODE VaR(Value at Risk) DALAM ANALISIS RESIKO INVESTASI SAHAM PT.TELKOM DENGAN PENDEKATAN MODEL GARCH-M Oleh: NURKHOIRIYAH 1205100050 Dosen Pembimbing: Dra. Nuri Wahyuningsih, M.Kes. 1 Latar
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. wilayah Kecamatan Karawang Timur dijadikan sebagai kawasan pemukiman dan
IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini merupakan studi kasus yang dilakukan di Kecamatan Karawang Timur, Kabupaten Karawang. Pemilihan lokasi tersebut didasarkan atas wilayah
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu
7 BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penanaman di lapangan dilaksanakan di Kebun Percobaan IPB Cikabayan Darmaga Bogor. Kebun percobaan memiliki topografi datar dengan curah hujan rata-rata sama dengan
Lebih terperinciREGRESI LINIER NONPARAMETRIK DENGAN METODE THEIL
Jurnal Matematika UNAND Vol. 2 No. 3 Hal. 167 174 ISSN : 2303 2910 c Jurusan Matematika FMIPA UNAND REGRESI LINIER NONPARAMETRIK DENGAN METODE THEIL ALDILA SARTI Program Studi Matematika, Fakultas Matematika
Lebih terperinciFORECASTING INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN (IHSG) DENGAN MENGGUNAKAN METODE ARIMA
FORECASTING INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN (IHSG) DENGAN MENGGUNAKAN METODE ARIMA 1) Nurul Latifa Hadi 2) Artanti Indrasetianingsih 1) S1 Program Statistika, FMIPA, Universitas PGRI Adi Buana Surabaya 2)
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN II. TINJAUAN PUSTAKA. 1.1 Latar Belakang
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Statistik sangat sering ditemui dalam kehidupan sehari-hari, tidak hanya dalam dunia pendidikan dan ilmu pengetahuan. Statistik inferensia salah satunya, merupakan satu
Lebih terperinciMeytaliana F Dosen Pembimbing: Prof. Dr. Basuki Widodo, M.Sc. Dra. Nuri Wahyuningsih, M.Kes.
ESTIMASI PARAMETER AUTOREGRESSIVE INTEGRATED MOVING AVERAGE (ARIMA) MENGGUNAKAN ALGORITMA PARTICLE SWARM OPTIMIZATION (PSO) (STUDI KASUS PERAMALAN CURAH HUJAN DAS BRANGKAL MOJOKERTO) Meytaliana F. 1210100014
Lebih terperinciANALISIS PERAMALAN PENJUALAN SEMEN PPC (PORTLAND POZZOLAN CEMENT) DI PT SEMEN GRESIK MENGGUNAKAN ARIMA BOX-JENKINS
TUGAS AKHIR SS 145561 ANALISIS PERAMALAN PENJUALAN SEMEN PPC (PORTLAND POZZOLAN CEMENT) DI PT SEMEN GRESIK MENGGUNAKAN BOX-JENKINS AVITA ROSITAWATI NRP 1314 030 049 Dosen Pembimbing Dra. Lucia Aridinanti,
Lebih terperinciLampiran 1. Deskripsi Tanaman Jagung Manis Varietas Bonanza. : Dikembangkan oleh Departemen Pendidikan dan Pengembangan PT. East West Seed Indonesia.
49 Lampiran 1. Deskripsi Tanaman Jagung Manis Varietas Bonanza Asal Tanaman Golongan Umur Batang Tinggi Tanaman Tinggi letak tongkol Warna daun Keseragaman tanaman Bentuk malai Warna malai Warna sekam
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan di Laboratorium Silvikultur, Jurusan
III. METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan di Laboratorium Silvikultur, Jurusan Kehutanan dan rumah kaca Fakultas Pertanian Universitas Lampung. Waktu penelitian
Lebih terperinciLampiran 1. Perhitungan Kelangsungan Hidup Benih Ikan Koi Pada Penelitian Pendahuluan.
Lampiran 1. Perhitungan Kelangsungan Hidup Benih Ikan Koi Pada Penelitian Pendahuluan. Perlakuan N0 Nt SR% A (0,1 ml/l) 10 2 20 B (0,3 ml/l) C (0,5 ml/l) D (0,7 ml/l) E (0,9 ml/l) F (1,1 ml/l) G (1,3 ml/l)
Lebih terperinciIII BAHAN DAN METODE PENELITIAN. bahan tambahan. Bahan utama yaitu daging sapi bagian paha belakang (silverside)
III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Bahan dan Peralatan Penelitian 3.1.1 Bahan Penelitian Bahan yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari bahan utama dan bahan tambahan. Bahan utama yaitu daging
Lebih terperinciOleh : Dwi Listya Nurina Dosen Pembimbing : Dr. Irhamah, S.Si, M.Si
Oleh : Dwi Listya Nurina 1311105022 Dosen Pembimbing : Dr. Irhamah, S.Si, M.Si Air Bersih BUMN Penyediaan air bersih untuk masyarakat mempunyai peranan yang sangat penting dalam meningkatkan kesehatan
Lebih terperinciKuisioner Uji Organoleptik. rasa, aroma, keempukan dan total penerimaan dengan memberi tanda cek (v) pada
Lampiran 1. Lembar Kuisioner Uji Organoleptik Kuisioner Uji Organoleptik Tanggal :... Instruksi Ujilah sampel-sampel dan tuliskan seberapa jauh anda menyukainya berdasarkan rasa, aroma, keempukan dan total
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN II. TINJAUAN PUSTAKA
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam kehidupan sehari-hari pasti kita dihadapi oleh suatu pilihan dan masalah pengambilan keputusan. Salah satu ilmu yang dapat digunakan untuk membantu pengambilan keputusan
Lebih terperinciPERAMALAN SAHAM JAKARTA ISLAMIC INDEX MENGGUNAKAN METODE ARIMA BULAN MEI-JULI 2010
Statistika, Vol., No., Mei PERAMALAN SAHAM JAKARTA ISLAMIC INDEX MENGGUNAKAN METODE ARIMA BULAN MEI-JULI Reksa Nila Anityaloka, Atika Nurani Ambarwati Program Studi S Statistika Universitas Muhammadiyah
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Analisis regresi adalah suatu metode analisis data yang menggambarkan
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Analisis Regresi Analisis regresi adalah suatu metode analisis data yang menggambarkan hubungan fungsional antara variabel respon dengan satu atau beberapa variabel prediktor.
Lebih terperinciIII. MATERI DAN METODE. Penelitian ini bertempat dilahan percobaan Fakultas Pertanian dan
III. MATERI DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian ini bertempat dilahan percobaan Fakultas Pertanian dan Pertenakan UIN Sultan Syarif Kasim Riau. Penelitian ini dilakukan pada bulan April sampai
Lebih terperinci