ANALISIS PENGARUH TERAPI GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK FREKUENSI RENDAH TERHADAP KADAR GULA DARAH PADA TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus)
|
|
- Agus Kurnia
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 TUGAS AKHIR - SS ANALISIS PENGARUH TERAPI GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK FREKUENSI RENDAH TERHADAP KADAR GULA DARAH PADA TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus) Yopie Irawan NRP Dosen Pembimbing Dra. Lucia Aridinanti, M. S. PROGRAM STUDI DIPLOMA III STATISTIKA JURUSAN STATISTIKA Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya 2011
2 PENDAHULUAN Diabetes Melitus tipe 1 Diabetes Melitus Diabetes Melitus tipe 2 Tergantung insulin Tidak tergantung insulin
3 24 tikus 12 tikus diabetes 12 Tikus non diabetes 3 tikus frekuensi 3 tikus frekuensi 3 tikus frekuensi 3 tikus frekuensi 3 tikus frekuensi 3 tikus frekuensi 3 tikus frekuensi 3 tikus frekuensi 15 khz 30 khz 60 khz 120 khz 15 khz 30 khz 60 khz 120 khz Minggu ke-1 Minggu ke-2 Minggu ke-3 Minggu ke-4
4 Perumusan Masalah apakah terapi gelombang elektromagnetik frekuensi rendah dengan variasi frekuensi dapat mempengaruhi kadar gula darah tikus putih diabetes dan non diabetes setiap minggunya?
5 Tujuan Penelitian untuk mengetahui efek terapi gelombang elektromagnetik frekuensi rendah dengan variasi frekuensi terhadap kadar gula darah tikus putih diabetes dan non diabetes setiap minggunya
6 Manfaat Penelitian 1. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang metode pengobatan alternatif untuk penderita diabetes melitus. 2. Hasil analisis ini juga dapat menjadi tambahan informasi untuk mengetahui variasi gelombang elektromagnetik frekuensi rendah yang berpengaruh terhadap kadar gula darah. 3. Sebagai bahan kajian untuk pengembangan ilmu pengetahuan tentang manfaat gelombang elektromagnetik yang dapat digunakan untuk terapi penyakit diabetes.
7 BATASAN MASALAH 1. Alat yang digunakan adalah Low Frecuency Transmitter dengan variasi frekuensi 15 khz, 30 khz, 60 khz, dan 120 khz. 2. Frekuensi 15 khz, 30 khz, 60 khz, dan 120 khz termasuk spektrum bagian gelombang elektromagnetik frekuensi rendah. 3. Terapi menggunakan matras tourmaline. 4. Unit eksperimen berupa tikus putih (Rattus norvegicus).
8 TINJAUAN PUSTAKA Statistika Deskriptif Statistik deskriptif adalah metode-metode yang berkaitan dengan pengumpulan dan penyajian suatu gugus data sehingga memberikan informasi yang berguna (Wallpole, 1995).
9 RANCANGAN FAKTORIAL Yijk = µ + τ + β + τβ + ε ( ) Model linier : i j ij ijk Tabel 2.1 Anova Rancangan Faktorial Source of variation Sum Of Squares (SS) Degrees of freedem (DF) Mean Square (MS) Factor A SS A a-1 MS A Factor B SS B b-1 MS B Interaction (a-1)(b-1) MS AB SS AB F 0 MS MS MS MS A E B E MS MS AB E Error SS E ab(n-1) MS E Total SS T abn-1
10 PENGUJIAN PERBANDINGAN BERGANDA TUKEY Hipotesis : H 0 : H 1 : µ i = µ j µ T i µ j Statistik Uji : α = q α ( a, f ) MSE n Y Y Daerah Penolakan : Tolak H 0 jika i. j. > pada taraf signifikan sebesar α Tα
11 PEMERIKSAAN ASUMSI RESIDUAL 1. Pengujian Asumsi Residual Identik 2. Pengujian Asumsi Residual Independen 3. Pengujian Asumsi Residual Distribusi Normal
12 GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK Gelombang Elektromagnetik adalah gelombang yang dapat merambat walau tidak ada medium. Frekuensi adalah jumlah gelombang yang melalui suatu titik dalam satu satuan waktu.
13 POLA RADIASI GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK FREKUENSI RENDAH Frekuensi rendah adalah frekuensi yang berkisar dari 0,1 Hz khz. Timbulnya radiasi karena adanya sumber yang berupa arus bolak balik malalui kawat penghantar atau antena.
14 INTERAKSI GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK DENGAN MATERI BIOLOGIS penelitian menggunakan gelombang elektromagnetik frekuensi rendah yaitu frekuensi 15 khz, 30 khz, 60 khz dan 120 khz yang dikombinasikan dengan serat tourmaline dan dilakukan secara berkala dapat menimbulkan perubahan distribusi muatan listrik udara akibat dari radiasi elektromagnetik frekuensi rendah dapat memberikan rangsangan pada reseptor saraf dipermukaan tubuh sehingga menyebabkan timbulnya potensial listrik dari sel-sel tubuh khususnya sel-sel saraf,dan akan diteruskan sampai ke otak
15 METODOLOGI PENELITIAN Sumber Data Data yang digunakan adalah data sekunder yang diperoleh dari hasil percobaan mahasiswa jurusan fisika Universitas Airlangga Surabaya yaitu terapi gelombang elektromagnetik terhadap kadar gula tikus putih (Rattus norvegicus) Unit Eksperimen Unit eksperimen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tikus putih jantan dewasa (Rattus norvegicus) sebanyak 24 ekor dengan umur 8 12 minggu dan berat badan berkisar antara gram. Tikus putih diperoleh dari Laboratorium Hewan Falkustas Farmasi Universitas Airlangga.
16 Variabel Penelitian 1. Faktor yang diuji dalam eksperimen ini adalah: 2. Faktor gelombang elektromagnetik frekuensi rendah yaitu frekuensi 15 khz, 30 khz, 60 khz, dan 120 khz, 3. Kondisi kesehatan tikus putih (Rattus norvegicus) yang terkena diabetes dan nondiabetes. 4. Waktu terapi selama 4 minggu yang dibagi menjadi minggu ke-1, minggu ke-2, dan minggu ke-3, minggu ke Variable respon yang digunakan dalam penelitian ini adalah kadar gula tikus putih (Rattus norvegicus).
17 RANCANGAN EKSPERIMEN Frekuensi Kondisi kesehatan tikus khz (Faktor B) (Faktor A) Diabetes Non Diabetes 15 Y 111,Y 112,Y 113 Y 121,Y 122,Y Y 211,Y 212,Y 213 Y 221,Y 222,Y Y 311,Y 312,Y 313 Y 321,Y 322,Y Y 411,Y 412,Y 413 Y 421,Y 422,Y 423 Rancangan percobaan yang digunakan pada penelitian ini adalah rancangan faktorial dimana: Faktor A : Frekuensi gelombang elektromagnetik Taraf (level) : 4 macam frekuensi gelombang elektromagnetik frekuensi rendah yaitu 15 khz, 30 khz, 60 khz dan 120 khz. Faktor B : Kondisi kesehatan tikus Taraf (level) : 2 kondisi kesehatan tikus yaitu diabetes dan non diabetes Respon : Kadar gula darah tikus putih Perulangan : 3 kali untuk setiap kombinasi perlakuan
18 LANGKAH - LANGKAH PENELITIAN Langkah-langkah yang akan dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Persiapan 2. Induksi Diabetes Melitus Pada Tikus Putih 3. Pengukuran Kadar Gula Darah 4. Perlakuan Terapi 5. Pengambilan Data
19 LANGKAH ANALISIS Tahapan analisis yang dilakukan dalam penelitian ini adalah: 1. Membuat model Analisis of varians (ANOVA) Rancangan Faktorial. 2. Membuat tabel ANOVA Rancangan Faktorial dari hasil Perhitungan. 3. Menguji asumsi residual dari model, apakah residual sudah memenuhi asumsi IIDN atau tidak. 4. Menguji perbandingan berganda apabila terdapat pengaruh pada perlakuan. 5. Mengambil kesimpulan.
20 STATISIK DESKRIPTIF kondisi frekuensi Minggu ke- N StDev Mean Min Max kondisi frekuensi Minggu ke- N
21 ANOVA PADA MINGGU KE-1. Source of variation Degrees of freedom (DF) Sum Of Squares (SS) Mean Square (MS) F Fα(v 1,v 2 ) frekuensi kondisi * Interaction Error Total Efek Interaksi kondisi frekuensi kesehatan antara gelombang terhadap frekuensi elektromagnetik nilaigelombang kadar gula terhadap darah elektromagnetik nilai kadar gula darah frekuensi menunjukkan gelombang elektromagnetik bahwa F hitung F hitung < > F 0.05(3;16) Fdan kondisi 0.05(3;16) tidak efek ada kesehatan efek level level kondisi frekuensi terhadap kesehatan yang nilai kadar gula darah memberikan berpengaruh pengaruh pada nilai signifikan kadarpada gulanilai darah kadar gula darah menunjukkan bahwa F hitung < F 0.05(3;16) tidak ada efek interaksi antara kondisi kesehatan dengan frekuensi gelombang elektromagnetik yang memberikan pengaruh signifikan pada nilai kadar gula darah.
22 ANOVA PADA MINGGU KE-2 Source of variation Degrees of freedom (DF) Sum Of Squares (SS) Mean Square (MS) F Fα(v 1,v 2 ) frekuensi * kondisi * Interaction Error Total Efek Interaksi kondisi frekuensi antara kesehatan kondisi gelombang terhadap kesehatan elektromagnetik nilai dan kadar frekuensi gula terhadap gelombang darah nilai elektromagnetik kadar gula darah terhadap nilai kadar gula darah menunjukkan bahwa F hitung > < F 0.05(3;16) 0.05(1;16). bahwa tidak paling efek level ada tidak efek ada interaksi satu kondisi antara efek frekuensi kesehatan level frekuensi gelombang berpengaruh yang elektromagnetik berpengaruh pada nilai kadar pada dengan gula nilai kondisi darah kadar kesehatan gula yang darah memberikan pengaruh signifikan pada nilai kadar gula darah Tukey
23 Pengujian Perbandingan Berganda Frekuensi Gelombang Elektromagnetik Frekuensi Y i -Y j Tα Keputusan Y 1 - Y 2 = = Gagal tolak H 0 60 Y 1 - Y 3 = = Tolak H Y 1 - Y 4 = = Tolak H Y 2 - Y 3 = = Gagal tolak H Y 2 -Y 4 = = Gagal tolak H Y 3 - Y 4 = = Gagal tolak H 0 BACK
24 ANOVA PADA MINGGU KE-3 Source of variation Degrees of freedom (DF) Sum Of Squares (SS) Mean Square (MS) F Fα(v 1,v 2 ) frekuensi * kondisi * Interaction Error Total Interaksi Efek frekuensi kondisi antara kesehatan gelombang kondisi terhadap kesehatan elektromagnetik nilai dan kadar frekuensi gula gelombang terhadap darah nilai elektromagnetik kadar gula darah terhadap nilai kadar gula darah Menunjukkan menunjukkan bahwa F hitung > F hitung F 0.05(3;16) > F 0.05(1;16 bahwa bahwa palingefek tidak level ada kondisi menunjukkan satu efek kesehatan level bahwa frekuensi berpengaruh F hitung yang < F 0.05(3;64) pada berpengaruh nilai bahwa kadar tidak pada gula ada nilai efek darah interaksi kadar gulantara darahkondisi kesehatan dengan frekuensi gelombang elektromagnetik yang memberikan pengaruhtukey signifikan pada nilai kadar gula darah
25 PENGUJIAN PERBANDINGAN BERGANDA FREKUENSI GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK Frekuensi Y i -Y j Tα Keputusan Y 1 - Y 2 = = Gagal tolak H 0 60 Y 1 -Y 3 = = Tolak H Y 1 -Y 4 = = Tolak H Y 2 -Y 3 = = Gagal tolak H Y 2 -Y 4 = = Gagal tolak H Y 3 -Y 4 = = Gagal tolak H 0 BACK
26 ANOVA PADA MINGGU KE-4 Source of variation Degrees of freedom (DF) Sum Of Squares (SS) Mean Square (MS) F Fα(v 1,v 2 ) frekuensi * kondisi * Interaction * Error Total Interaksi Efek frekuensi kondisi antara kesehatan gelombang kondisi terhadap kesehatan elektromagnetik nilai dan kadar frekuensi gula darah gelombang terhadap menunjukkan elektromagnetik nilai bahwa kadar terhadap F hitung gula > darah Fnilai 0.05(1;16). kadar bahwa gula efek darah level kondisi menunjukkan Menunjukkan kesehatan bahwa F hitung berpengaruh > F hitung 0.05(3;16) > F 0.05(3;16) pada bahwa nilai bahwa paling kadar tidak paling gula ada darah satu efek tidak interaksi ada antara satu efek frekuensi level frekuensi gelombang yang elektromagnetik berpengaruh dengan kondisi pada nilai kesehatan kadar gula yang darah berpengaruh pada nilai kadar gula darah. Tukey Plot
27 PENGUJIAN PERBANDINGAN BERGANDA FREKUENSI GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK Frekuensi Y i - Y j Tα Keputusan 30 Y 1 - Y 2 = = Tolak H Y 1 - Y 3 = = Tolak H Y 1 - Y 4 = = Tolak H Y 2 - Y 3 = = Gagal tolak H Y 2 - Y 4 = = Gagal tolak H Y 3 - Y 4 = = Gagal tolak H 0 BACK
28 PLOT EFEK FAKTOR A DAN B TERHADAP KADAR GULA DARAH Main Effects Plot for kadar Fitted Means frek kondisi Mean
29 PLOT EFEK INTERAKSI FAKTOR A DAN B TERHADAP KADAR GULA DARAH Interaction Plot for kadar Fitted Means frek Mean kondisi 2
30 GRAFIK RATA-RATA KADAR GULA DARAH KONDISI DIABETES frekuensi frekuensi frekuensi frekuensi
31 GRAFIK RATA-RATA KADAR GULA DARAH KONDISI NON DIABETES frekuensi frekuensi frekuensi frekuensi
32 PENGUJIAN ASUMSI RESIDUAL IDENTIK Pengamatan F hitung F 0.01,(3-1;24-3) Keputusan Minggu ke Gagal Tolak H 0 Minggu ke Gagal Tolak H 0 Minggu ke Gagal Tolak H 0 Minggu ke Gagal Tolak H 0
33 PENGUJIAN ASUMSI RESIDUAL INDEPENDEN Pengamatan N d hit d L(k-1,α/2) d U(k-1,α/2) Keputusan Minggu ke independent Minggu ke independent Minggu ke independent Minggu ke independent
34 PENGUJIAN ASUMSI RESIDUAL DISTRIBUSI NORMAL α D hitung D (24;0.95) Keputusan Gagal Tolak H Gagal Tolak H Gagal Tolak H Gagal Tolak H 0
35 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Hasil analisis menggunakan metode rancangan faktorial pada tiap minggunya adalah: a) Pada minggu ke-1 dapat diketahui bahwa adanya pengaruh kondisi kesehatan terhadap nilai kadar gula darah tikus putih. b) Pada minggu ke-2 dapat diketahui bahwa adanya pengaruh frekuensi gelombang elektromagnetik dan kondisi kesehatan terhadap nilai kadar gula darah tikus putih. Selain itu dapat diketahui nilai rata-rata kadar gula darah terkecil adalah frekuensi 120 khz dengan nilai rata-rata kadar gula darah mg/dl. c) Pada minggu ke-3 dapat diketahui bahwa adanya pengaruh frekuensi gelombang elektromagnetik dan kondisi kesehatan terhadap nilai kadar gula darah tikus putih. Selain itu dapat diketahui nilai rata-rata kadar gula darah terkecil adalah frekuensi 120 khz dengan nilai rata-rata kadar gula darah mg/dl. d) Pada minggu ke-4 dapat diketahui bahwa adanya pengaruh frekuensi gelombang elektromagnetik, kondisi kesehatan dan interaksi antara frekuensi gelombang elektromagnetik dengan kondisi kesehatan terhadap nilai kadar gula darah tikus putih.selain itu dapat diketahui nilai rata-rata kadar gula darah terkecil adalah pada frekuensi 120 khz dengan nilai rata-rata kadar gula darah adalah 99.1 mg/dl dan interaksi dengan nilai rata-rata kadar gula darah terkecil adalah interaksi antara frekuensi 120 khz dengan kondisi non diabetes yang nilai rata-rata kadar gula darah mg/dl. 2. Hasil analisis menggunakan grafik, terapi yang dilakukan selama 4 minggu pada kondisi diabetes yang mengalami penurunan nilai rata-rata kadar gula darah yang sangat signifikan yaitu menggunakan frekuensi gelombang elektromagnetik 60 khz dengan penurunan sebesar mg/dl.
36 SARAN Saran yang dapat diberikan dalam percobaan ini adalah terapi yang dilakukan selama 4 minggu pada kondisi diabetes sebaiknya menggunakan frekuensi gelombang elektromagnetik 60 khz agar memperoleh hasil yang optimum.
Perbandingan Proses Pembelajaran di FTI dan FMIPA ITS
Perbandingan Proses Pembelajaran di FTI dan FMIPA ITS Oleh Nama : Eva Wahyu Hariyati NRP : 1308 030 003 Dosen Pembimbing : Dra. Lucia Aridinanti, MT Karakter FTI dan FMIPA yang berbeda Orientasi tiap jurusan
Lebih terperinciTabel Perhitungan Waktu Standar
waktu baku = = waktu 3,39 normal 100 % 100 % 17 % 100 % 100 % % allowance = 4,08 menit /container. Tabel Perhitungan Waktu Standar No 1 2 3 Proses Kerja Memindakan container dari tanah ke truk (L1) Memindakan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN II. TINJAUAN PUSTAKA
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam kehidupan sehari-hari pasti kita dihadapi oleh suatu pilihan dan masalah pengambilan keputusan. Salah satu ilmu yang dapat digunakan untuk membantu pengambilan keputusan
Lebih terperinciTIN309 - Desain Eksperimen Materi #6 Genap 2015/2016 TIN309 DESAIN EKSPERIMEN
Materi #6 TIN309 DESAIN EKSPERIMEN Desain Latin Squares 2 Digunakan untuk mengontrol atau mengeliminasi dua jenis faktor nuisance. Dibuat jika terdapat 3 faktor, yaitu: 1 faktor percobaan, dan 2 faktor
Lebih terperinciTIN309 - Desain Eksperimen Materi #10 Genap 2016/2017 TIN309 DESAIN EKSPERIMEN
Materi #10 TIN309 DESAIN EKSPERIMEN Pendahuluan 2 Disain 2 Faktorial dan 3 Faktorial yang telah dipelajari sebelumnya adalah random desain. Apabila terdapat nuisance factors yaitu suatu faktor yang memberikan
Lebih terperinciTwo-Factors Factorial Design
Two-Factors Factorial Design Materi Kuliah Ke-5 & 6 DESAIN EKSPERIMEN Dimas Yuwono Wicaksono, ST., MT. dimas_w@ahoo.com 1 Two-Factors Factorial Design Disain faktorial faktor adalah untuk melihat pengaruh
Lebih terperinciStatus Daerah SMA 5, 4, 4, 2, 3 2, 2, 3, 2, 1 PT 4, 3, 3, 2, 2 2, 1, 2, 0, 1
UGAS MODEL LINEAR Dosen: Dr. Purhadi, M.Sc Kasus: Menurut hasil penelitian, terdapat perbedaan ukuran (size) rumah tangga antara pedesaan dan perkotaan. Selain itu, pendidikan ibu turut andil dalam menentukan
Lebih terperinciLampiran 1 Tabel F 51
Lampiran 1 Tabel F 51 Tabel t Lampiran 2 Lampiran 3 Hasil Uji Deskriptif Report KELOMPOK KONTROL NEGATIF KONTROL POSITIF PERLAKUAN I PERLAKUAN II Mean Std. Deviation N Mean Std. Deviation N Mean Std. Deviation
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
29 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen kuantitatif. Pada penelitian ini terdapat manipulasi terhadap objek
Lebih terperinciRancangan Faktorial Factorial Design. By : Ika Damayanti, SSi, MSi
Rancangan Faktorial Factorial Design : Ika Damaanti, i, i Rancangan Faktorial Rancangan faktorial digunakan untuk menelidiki secara bersamaan efek beberapa faktor berlainan. Terdapat efek kombinasi dari
Lebih terperinciBab IV Hasil dan Pembahasan
Bab IV Hasil dan Pembahasan Penelitian ini didesain sedemikian rupa sehingga diharapkan mampu merepresentasikan aktivitas hipoglikemik yang dimiliki buah tin (Ficus carica L.) melalui penurunan kadar glukosa
Lebih terperinciSPLIT PLOT DESIGN: DESAIN EKSPERIMEN UNTUK MENGATASI KETERBATASAN RANDOMISASI (STUDI KASUS DI SEBUAH PERUSAHAAN LOGAM) Debora Anne Yang Aysia Program
SPLIT PLOT DESIGN: DESAIN EKSPERIMEN UNTUK MENGATASI KETERBATASAN RANDOMISASI (STUDI KASUS DI SEBUAH PERUSAHAAN LOGAM) Debora Anne Yang Aysia Program Studi Teknik Industri, Universitas Kristen Petra Siwalankerto
Lebih terperinciRancangan Acak Lengkap. Created by : Ika Damayanti, S.Si, M.Si
Rancangan Acak Lengkap Created b : Ika Damaanti, S.Si, M.Si RAL (Rancangan Acak Lengkap) Desain dimana perlakuan dikenakan sepenuhna secara acak kepada unit- unit eksperimen. Desain ini dapat digunakan
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. berusia ± 2 bulan dengan berat badan gr. Subjek dibagi menjadi
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. HASIL Subjek penelitian terdiri dari 21 ekor tikus putih jantan yang berusia ± 2 bulan dengan berat badan 150-200 gr. Subjek dibagi menjadi 4 kelompok dengan pembagian kelompok
Lebih terperinciDesain Tersarang dan Split Plot
Desain Tersarang dan Split Plot A. Desain Tersarang Dua Tahap Di dalam suatu eksperimen multifaktor, taraf-taraf suatu faktor (misal faktor B) bersifat sebangun tapi tidak serupa untuk taraf yang berbeda
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian Bahan dan Alat
BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Laboratorium Pusat Penelitian Teh dan Kina (PPTK) Bandung untuk membuat teh hijau dan teh daun murbei; dan menganalisis kimia teh daun
Lebih terperinciSTUDI ALTERNATIF PEMBUATAN BAKPAO DENGAN MENGGUNAKAN TEPUNG SUWEG SEBAGAI PENGGANTI TEPUNG TERIGU
Wijayanti: STUDI ALTERNATIF PEMBUATAN BAKPAO DENGAN MENGGUNAKAN TEPUNG 93 STUDI ALTERNATIF PEMBUATAN BAKPAO DENGAN MENGGUNAKAN TEPUNG SUWEG SEBAGAI PENGGANTI TEPUNG TERIGU Mieke Wijayanti ), Dian Retno
Lebih terperinciTo test the significant effect of two independent variables to one dependent variable, and to test the significant interaction of the two independent
TWO-WAY ANOVA To test the significant effect of two independent variables to one dependent variable, and to test the significant interaction of the two independent variables to the dependent variable.
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Tempat Dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Mini Hospital STIKes Al-Irsyad
57 A III METODOLOGI PEELITIA A. Tempat Dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Mini Hospital STIKes Al-Irsyad Cilacap sebagai tempat praktek mahasiswa dan
Lebih terperinciFakultas Farmasi Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya
Fakultas Farmasi Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN Yang bertanda tangan di bawah ini : Nama : SB Usia : 46 th Jenis Kelamin : Laki-laki Menyadari manfaat dan resiko
Lebih terperinciMATERI DAN METODE. Bahan Bahan yang digunakan untuk produksi biomineral yaitu cairan rumen dari sapi potong, HCl 1M, dan aquadest.
MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret-Mei 2008. Pembuatan biomineral dilakukan di Laboratorium Biokimia, Fisiologi dan Mikrobiologi Nutrisi, sedangkan pemeliharaan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN
BAB IV HASIL PENELITIAN Penelitian ini dilakukan dari bulan September Nopember 2010 di Laboratorium Penelitian dan Pengembangan Terpadu-Layanan Penelitian Pra Klinik Pengembangan Hewan Percobaan (LPPT-LP4HP)
Lebih terperinciPengaruh Suku Bunga, Inflasi dan Kurs terhadap Perkembangan Harga Saham PT. Telkom Tbk Menggunakan Analisis Regresi
Pengaruh Suku Bunga, Inflasi dan Kurs terhadap Perkembangan Harga Saham PT. Telkom Tbk Menggunakan Analisis Regresi Novita Homer 1, Jantje D. Prang 2, Nelson Nainggolan 3 1 Program Studi Matematika, FMIPA,
Lebih terperinciUji Homogenitas Rata-Rata Kasus Anova Dua Arah dengan Metode Cochran Cochran Test for Homogeneity Means in Two Ways ANOVA
Prosiding Statistika ISSN: 6-66 Uji Homogenitas Rata-Rata Kasus Anova Dua Arah dengan Metode Cochran Cochran Test for Homogeneity Means in Two Ways ANOVA Susan Susanti, Siti Sunendiari, Abdul Kudus,, Prodi
Lebih terperinciBAB III MATERI DAN METODE. berbeda terhadap tingkah laku burung puyuh petelur, dilaksanakan pada bulan
9 BAB III MATERI DAN METODE Penelitian evaluasi pengaruh frekuensi dan periode pemberian pakan yang berbeda terhadap tingkah laku burung puyuh petelur, dilaksanakan pada bulan September sampai dengan Desember
Lebih terperinciBasic Design of Experiment. Dimas Yuwono W., ST., MT.
Basic Design of Experiment Dimas Yuwono W., ST., MT. RANCANGAN PERCOBAAN Desain eksperimen (rancangan percobaan) bertujuan untuk menentukan rencana pelaksanaan eksperimen yang tepat agar dapat memperoleh
Lebih terperinciSistem Telekomunikasi
Sistem Telekomunikasi Pertemuan ke,6 Gelombang Elektromagnetik Taufal hidayat MT. email :taufal.hidayat@itp.ac.id ; blog : catatansangpendidik.wordpress.com 1 10/21/2015 Outline I Pengertian gelombang
Lebih terperinciPENENTUAN KOMBINASI KOMPOSISI PAVING DENGAN MENGGUNAKAN METODE FULL FAKTORIAL DESIGN
82 Dewi : PENENTUAN KOMBINASI KOMPOSISI PAVING DENGAN MENGGUNAKAN. PENENTUAN KOMBINASI KOMPOSISI PAVING DENGAN MENGGUNAKAN METODE FULL FAKTORIAL DESIGN Lydea Trinovinty Dewi 1), Ig. Joko Mulyono 2), Anastasia
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboraturium Terapi latihan Mini hospital STIKES AIAI Cilacap.. Waktu Penelitian Penelitian
Lebih terperinciUKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada dasarnya penyakit dibagi menjadi dua bagian yaitu penyakit
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada dasarnya penyakit dibagi menjadi dua bagian yaitu penyakit menular dan penyakit tidak menular. Perkembangan penyakit menular dari waktu ke waktu cenderung lebih
Lebih terperinciB. Kontrol negatif C. Sediaan ekstrak pegagan D. Sediaan pegagan segar E. Sediaan air rebusan pegagan
Lampiran 1. Data Uji Statistik Tabel 1.1. Data dan analisis histologis pankreas tikus putih yang diinduksi aloksan monohidrat dengan berbagai bentuk sediaan pegagan (Centella asiatica (L.) Urban) dalam
Lebih terperinciLAMPIRAN A DETERMINASI BUAH NAGA MERAH (HYLOCEREUS POLYRHIZUS)
LAMPIRAN A DETERMINASI BUAH NAGA MERAH (HYLOCEREUS POLYRHIZUS) 95 LAMPIRAN B SERTIFIKASI TIKUS PUTIH JANTAN GALUR WISTAR 96 LAMPIRAN C HASIL PERHITUNGAN KLT Hasil Perhitungan Harga Rf pada pemeriksaan
Lebih terperinciPerlakuan Lama Waktu 2 minggu. 4 Minggu. Ket: (I). Inti, (S).Sinusoid. Ket: (I). Inti, (L).Lemak. Ket: (I). Inti, (S).Sinusoid
LAMPIRAN Lampiran 1. Gambar Histologi Preparat Jaringan Hati Tikus Putih (Rattus norvegicus) pada luasan sel 25 µm dengan menggunakan mikroskop cahaya perbesaran 10 x 10. Perlakuan Lama Waktu 2 Kontrol
Lebih terperinciPROPOSAL PENELITIAN. Oleh : Randi Nugraha Putra ( )
JURUSAN STATISTIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2011 PROPOSAL PENELITIAN Oleh : Randi Nugraha Putra (1309 106 005) 1 PENDAHULUAN 2 LANDASAN
Lebih terperinciPENGGUNAAN MODEL LINIER SEBAGAI ALTERNATIF ANOVA RANCANGAN PERCOBAAN FAKTORIAL TERSARANG PADA DATA NON NORMAL
PENGGUNAAN MODEL LINIER SEBAGAI ALTERNATIF ANOVA RANCANGAN PERCOBAAN FAKTORIAL TERSARANG PADA DATA NON NORMAL Prasetyo Universitas Negeri Malang E-mail : pras_kazekage@yahoo.com Pembimbing: (I) Ir. Hendro
Lebih terperinciFIXED, RANDOM & MIXED MODELS. Senin, 12 November 2012
FIXED, RANDOM & MIXED MODELS Senin, 12 November 2012 Outline s Introduction Single Factor Models Two Factor Models EMS (Expected Mean Square) Rules The Pseudo-F Test Introduction Setiappeneliti sebelumme-running
Lebih terperinciREGRESI SPLINE BIRESPON UNTUK MEMODELKAN KADAR GULA DARAH PENDERITA DIABETES MELITUS
REGRESI SPLINE BIRESPON UNTUK MEMODELKAN KADAR GULA DARAH PENDERITA DIABETES MELITUS Dhina Oktaviana P, I Nyoman Budiantara Mahasiswa Jurusan Statistika ITS Surabaya, Dosen Jurusan Statistika ITS Surabaya
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN II. TINJAUAN PUSTAKA. 1.1 Latar Belakang
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Statistik sangat sering ditemui dalam kehidupan sehari-hari, tidak hanya dalam dunia pendidikan dan ilmu pengetahuan. Statistik inferensia salah satunya, merupakan satu
Lebih terperinciBAB 4 METODE PENELITIAN
53 BAB 4 METODE PENELITIAN 4.1. Rancangan Penelitian Rancangan penelitian adalah eksperimental laboratoris dengan perlakuan berupa rangsangan gelombang ultrasonik terhadap belalang kembara. Gelombang ultrasonik
Lebih terperinciLAMPIRAN 1 Perhitungan Dosis Bahan Uji Dan Pembanding. x = g/kgbb/hr
LAMPIRAN 1 Perhitungan Dosis Bahan Uji Dan Pembanding Dosis buah belimbing wuluh sebagai penurun kolesterol total untuk manusia 2 buah belimbing wuluh segar dijus dan diminum 3 kali sehari (BPOM, 2006).
Lebih terperinciANALISIS VARIANSI DUA JALAN
ANALISIS VARIANSI DUA JALAN Untuk menguji signifikansi efek DUA variabel bebas terhadap SATU variabel terikat, dan untuk menguji signifikansi INTERAKSI kedua variabel bebas terhadap variabel terikat. Kedua
Lebih terperinciFisika Umum (MA 301) Cahaya
Fisika Umum (MA 301) Topik hari ini (minggu 11) Cahaya Cahaya adalah Gelombang Elektromagnetik Apa itu Gelombang Elektromagnetik!!! Pendahuluan: Persamaan Maxwell Listrik dan magnet awalnya dianggap sebagai
Lebih terperinciHubungan Linier Jumlah Penduduk Yang Bekerja dengan Belanja Langsung
139 LAMPIRAN 2 Hubungan Linier Jumlah Penduduk Yang Bekerja dengan Belanja Langsung Dependent Variable: Belanja Langsung Linear.274 19.584 1 52.000 57.441.239 The independent variable is Jumlah penduduk
Lebih terperinciBAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Pengumpulan Tanaman Pada penelitian ini digunakan Persea americana Mill yang diperoleh dari perkebunan Manoko, Lembang, sebanyak 800 gram daun alpukat dan 800 gram biji alpukat.
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN. Nilai Karbohidrat dan Kalori Ransum, Madu dan Kayu Manis
HASIL DAN PEMBAHASAN Nilai Karbohidrat dan Kalori Ransum, Madu dan Kayu Manis Hasil perhitungan konsumsi karbohidrat, protein, lemak dan sumbangan kalori dari karbohidrat, protein dan lemak dari ransum,
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
HASIL DAN PEMBAHASAN Validasi Model Model simulasi yang dibuat harus kredibel atau dapat dipercaya. Representasi kredibilitas tersebut ditunjukkan oleh validasi model. Validasi merupakan proses penentuan
Lebih terperinciLampiran 1. Identifikasi tumbuhan
Lampiran 1. Identifikasi tumbuhan Lampiran 2. Gambar Talus Rumput Laut Sargassum ilicifolim (Turner) C. Agardh 1 2 3 Makroskopik Tumbuhan Segar Rumput Laut Sargassum ilicifolium (Turner) C. Agardh Keterangan:
Lebih terperinciBAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Data Pendapatan Bunga Tabel 4.1 PT Bank Mandiri (Persero), Tbk Perkembangan Pendapatan Bunga Tahun 2007 2011 (dalam jutaan) Tahun Pendapatan Bunga
Lebih terperinciHASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Karakteristik Data Penyajian hasil penelitian berdasarkan analisis statistik yang dilakukan pada sebelum dan sesudah perlakuan berupa hasil
Lebih terperinciSTK511 Analisis Statistika. Pertemuan 9 ANOVA (3)
STK511 Analisis Statistika Pertemuan 9 ANOVA (3) 9. ANOVA (3) Diagnosis Asumsi dalam Uji Hipotesis 1. bersifat bebas terhadap sesamanya. Nilai harapan dari nol, E 0 3. Ragam homogen, Var 4. Pola sebaran
Lebih terperinciMata Kuliah: Statistik Inferensial
ANALISIS REGRESI DAN KORELASI LINIER 1 OUTLINE Bagian I Statistik Induktif Metode dan Distribusi Sampling Pengertian Korelasi Sederhana Teori Pendugaan Statistik Pengujian Hipotesa Sampel Besar Uji Signifikansi
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN II. TINJAUAN PUSTAKA
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Statistika sangat bermanfaat dalam kehidupan manusia, tidak hanya di bidang ilmu pengetahuan tapi penerapannya juga sangat aplikatif di dunia sehari-hari. Salah satunya
Lebih terperinciMATERI DAN METODE. Prosedur
MATERI DAN METODE Waktu dan Lokasi Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan Agustus 2009 di Laboratorium Pemulian Ternak, Departemen Ilmu Produksi dan Teknologi Peternakan, sedangkan analisis
Lebih terperinciBAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA Pada bab ini akan diuraikan proses pengumpulan dan pengolahan data hasil eksperimen. Data yang dikumpulkan meliputi langkah-langkah serta hasil pengumpulan dan pengolahan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. 1. Tempat Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan di Stadion Sriwedari Surakarta.
BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan di Stadion Sriwedari Surakarta.. Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan selama 6 minggu
Lebih terperinciCara perhitungan dosis ekstrak etanol Bawang Putih
Lampiran 1 Cara perhitungan dosis ekstrak etanol Bawang Putih Cara perhitungan dosis buah Bawang Putih Dosis buah bawang putih untuk manusia = 0,5g / kg BB Faktor konversi untuk manusia ke mencit 20g =
Lebih terperinciAnalisis Varians Satu Arah (One Way Anova)
Analisis Varians Satu Arah (One Way Anova) Fungsi Uji : Untuk mengetahui perbedaan antara 3 kelompok/ perlakuan atau lebih Asumsi : Data berskala minimal interval Data berdistribusi Normal Varians data
Lebih terperinciLampiran 1. Skema pengolahan limbah sayuran. Sayuran dikumpulkan, dipilah dan dicuci dengan air. Ditiriskan menggunakan jaring
33 Lampiran 1. Skema pengolahan limbah sayuran Sayuran dikumpulkan, dipilah dan dicuci dengan air Ditiriskan menggunakan jaring Dicacah dan diangin-anginkan dilapangan terbuka Dikeringkan sampai kadar
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Diabetes merupakan salah satu penyakit yang kerap terjadi pada masyarakat saat ini. Ketua Federasi Diabetes Internasional untuk kawasan Asia Fasifik yakni
Lebih terperinciPENGARUH KELEMBABAN DAN SERI TANAH TERHADAP MUTU DAN PRODUKSI TANAMAN TEMBAKAU TEMANGGUNG DENGAN METODE MANOVA
Co. Pembimbing Dr. Ir. Djumali, MP Seminar Hasil Tugas Akhir PENGARUH KELEMBABAN DAN SERI TANAH TERHADAP MUTU DAN PRODUKSI TANAMAN TEMBAKAU TEMANGGUNG DENGAN METODE MANOVA Oleh: Miftalia Al Riza (1308
Lebih terperinciPENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KOMISARIS INDEPENDEN, KOMITE AUDIT DAN UKURAN KAP TERHADAP MANAJEMEN LABA. : Kurnia Pandu Wibowo NPM :
PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KOMISARIS INDEPENDEN, KOMITE AUDIT DAN UKURAN KAP TERHADAP MANAJEMEN LABA Nama : Kurnia Pandu Wibowo NPM : 23210939 Jurusan : S1- AKUNTANSI Nama : Kurnia Pandu Wibowo Npm
Lebih terperinciANCOVA (Analysis Of Covariance)
ANCOVA (Analysis Of Covariance) I. Prinsip Dasar dan Tujuan Analisis Prinsip Dasar ANCOVA merupakan teknik analisis yang berguna untuk meningkatkan presisi sebuah percobaan karena didalamnya dilakukan
Lebih terperinciOleh : Fuji Rahayu W ( )
Oleh : Fuji Rahayu W (1208 100 043) JURUSAN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2012 Indonesia sebagai negara maritim Penduduk Indonesia
Lebih terperinciRANCANGAN ACAK LENGKAP
RANCANGAN ACAK LENGKAP Pengertian Merupakan jenis rancangan percobaan dimana perlakuan diberikan secara acak kepada seluruh unit percobaan. Hal ini dapat dilakukan karena lingkungan tempat percobaan diadakan
Lebih terperinciAnalisis Ekonometrika Model Pendapatan Nasional Indonesia dengan Pendekatan Persamaan Sistem Simultan
Analisis Ekonometrika Model Pendapatan Nasional Indonesia dengan Pendekatan Persamaan Sistem Simultan Oleh: Ainul Fatwa Khoiruroh (1310100096) Pembimbing: Dr. Setiawan, M.S. JURUSAN STATISTIKA FAKULTAS
Lebih terperinciLampiran 1. Data Penentuan ph. Jenis Formula I II III IV Rata-Rata 4,8 4,8 4,9 4,83
Lampiran 1 Data Penentuan ph Tabel 7. Data Hasil Penentuan ph Sediaan PH Jenis Formula I II III IV 1 2 3 Rata-Rata 5,2 5,5 5,4 5,37 4,8 4,8 4,9 4,83 4,4 4,5 4,4 4,43 4,1 4,0 4,0 4,03 Lampiran 2 Data Penentuan
Lebih terperinciPerencanaan dan Analisis Eksperimen dengan Minitab
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALANGKARAYA LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT KARYA PENGABDIAN PADA MASYARAKAT Perencanaan dan Analisis Eksperimen dengan Minitab Haryadi NIDN 0003116401 i HALAMAN
Lebih terperinciMEMAHAMI ANALISIS VARIANS oleh: Kusnendi Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia, 2016 (http://file.upi.edu/dosen)
MEMAHAMI ANALISIS VARIANS oleh: Kusnendi Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia, 016 (http://file.upi.edu/dosen) 1. Pendahuluan Analisis varians penting dipahami karena melalui analisis
Lebih terperinciLAMPIRAN 1 Perhitungan Dosis Bahan Uji dan Pembanding
LAMPIRAN 1 Perhitungan Dosis Bahan Uji dan Pembanding Dosis buah belimbing wuluh sebagai penurun berat badan untuk manusia 2 buah belimbing wuluh segar dijus dan diminum 3 kali sehari (BPOM, 2006). 2 buah
Lebih terperinciBAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN Pada bab ini disajikan hasil dan pembahasan mengenai pelaksanaan penelitian sejak awal dimulainya penelitian hingga didapat desain dan data analisis kinerja pompa vakum. V.1.
Lebih terperinciBAB III MATERI DAN METODE. Pertanian, Universitas Diponegoro pada tanggal 22 Oktober 31 Desember 2013.
13 BAB III MATERI DAN METODE Penelitian ini dilaksanakan selama 10 minggu di Fakultas Peternakan dan Pertanian, Universitas Diponegoro pada tanggal 22 Oktober 31 Desember 2013. Analisis kandungan bahan
Lebih terperinciLampiran 1 Hasil ANOVA dan Uji Lanjut Duncan untuk pengaruh homogenisasi terhadap stabilitas emulsi. Class Levels Values
63 Lampiran 1 Hasil ANOVA dan Uji Lanjut Duncan untuk pengaruh homogenisasi terhadap stabilitas emulsi Class Levels s factor 1 factor 3 3 Rpm10000 Rpm8000 Rpm6000 Waktu1 Waktu3 Waktu4 Source DF Sum of
Lebih terperinciPemodelan Angka Putus Sekolah Usia SMA di Jawa Timur dengan Pendekatan Regresi Spline Multivariabel
Seminar Hasil Tugas Akhir Pemodelan Angka Putus Sekolah Usia SMA di Jawa Timur dengan Pendekatan Regresi Spline Multivariabel Mega Pradipta 1309100038 Pembimbing I : Dra. Madu Ratna, M.Si Pembimbing II
Lebih terperinciLAMPIRAN 1. Dosis aloksan untuk manusia adalah 120 mg/kgbb Mencit yang digunakan dalam penelitian beratnya 25 g. Volume penyuntikan intravena = 0,2 ml
LAMPIRAN 1 PERHITUNGAN DOSIS Perhitungan dosis Alloksan Dosis aloksan untuk manusia adalah 120 mg/kgbb Mencit yang digunakan dalam penelitian beratnya 25 g. Perhitungan : 25/1000 x 120 = 3 mg Volume penyuntikan
Lebih terperinciLAMPIRAN 1. Prosedur Kerja
LAMPIRAN 1 Prosedur Kerja Hewan coba yang digunakan adalah mencit Swiss Webster jantan dewasa berusia 6-8 minggu dengan berat badan 25-30 gram sebanyak 25 ekor. Hewan coba diperoleh dari Laboratorium Biologi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Diabetes mellitus (DM) merupakan suatu kelompok penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemi yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin, atau
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Saat ini penggunaan telepon seluler atau biasa disebut handphone hampir
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini penggunaan telepon seluler atau biasa disebut handphone hampir menjadi kebutuhan primer setelah kebutuhan pangan, papan dan sandang. Handphone tidak hanya
Lebih terperinciLampiran 1. Hasil identifikasi tanaman
Lampiran 1. Hasil identifikasi tanaman Lampiran 2. Gambar serbuk majakani (Quercus infectoria G. Olivier) Lampiran 3. Bagan kerja penelitian Tikus Dikondisikan selama 2 minggu 1. Diukur Kadar 2. Diinduksi
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
1 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan membahas mengenai hasil penelitian berdasarkan data-data yang diperoleh, sehingga akan didapat gambaran mengenai hubungan dan pengaruh rasio-rasio
Lebih terperinciLAPORAN STATISTIK ELEMENTER UJI ANALISIS VARIAN SATU ARAH (ANOVA) Dosen pengampu Dr. Sri Harini, M.Si. Oleh Nurul Anggraeni Hidayati NIM.
LAPORAN STATISTIK ELEMENTER UJI ANALISIS VARIAN SATU ARAH (ANOVA) Dosen pengampu Dr. Sri Harini, M.Si Oleh Nurul Anggraeni Hidayati NIM. 14610002 JURUSAN MATEMATIKA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS
Lebih terperinciSeminar Tugas Akhir. Dosen Pembimbing : Prof. Dr. Drs. I Nyoman Budiantara, MS
Seminar Tugas Akhir Oleh: Dhina Oktaviana P 1307 100 068 Dosen Pembimbing : Prof. Dr. Drs. I Nyoman Budiantara, MS JURUSAN STATISTIKA Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Teknologi Sepuluh
Lebih terperinciPENGARUH PREFERENSI LAGU TERHADAP PERFORMA KERJA FISIK
PENGARUH PREFERENSI LAGU TERHADAP PERFORMA KERJA FISIK Herry Christian Palit 1) dan Debora Anne Yang Aysia 2) 1) Program Studi Teknik Industri, Universitas Kristen Petra, Jl. Siwalankerto 121-131, Surabaya,
Lebih terperinciHipotesis adalah suatu pernyataan tentang parameter suatu populasi.
PERTEMUAN 9-10 PENGUJIAN HIPOTESIS Hipotesis adalah suatu pernyataan tentang parameter suatu populasi. Apa itu parameter? Parameter adalah ukuran-ukuran. Rata-rata penghasilan karyawan di kota binjai adalah
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan pada penelitian ini adalah penelitian eksperimental murni dengan rancangan penelitian post test only with control group
Lebih terperinciAnalysis of Variance (ANOVA) Debrina Puspita Andriani /
Analysis of Variance (ANOVA) 6 Debrina Puspita Andriani E-mail : debrina.ub@gmail.com / debrina@ub.ac.id Outline Kegunaan ANOVA 3 Kontrol investigator 1 atau lebih variabel independen Disebut dgn faktor
Lebih terperinciLampiran 1: Data Sebelum Dan Sesudah Perlakuan. Kadar Glukosa Darah Puasa (mg%) Setelah Induksi Aloksan. Setelah Perlakuan
Lampiran 1: Data Sebelum Dan Sesudah Perlakuan Kelompok Perlakuan (n = 4) Kadar Glukosa Darah Puasa (mg%) Setelah Induksi Aloksan Setelah Perlakuan Penurunan Persentase penurunan (%) I 211 51 160 75.83
Lebih terperinciANOVA SATU ARAH Nucke Widowati Kusumo Projo, S.Si, M.Sc
ANOVA SATU ARAH Nucke Widowati Kusumo Proo, S.Si, M.Sc It s about: Ui rata-rata untuk lebih dari dua populasi Ui perbandingan ganda (ui Duncan & Tukey) Output SPSS PENDAHULUAN Ui hipotesis yang sudah kita
Lebih terperinciPerhitungan dosis aloksan, glibenklamid, dan Ekstrak etanol buah mengkudu.
Lampiran 1 : Perhitungan dosis aloksan, glibenklamid, dan Ekstrak etanol buah mengkudu. 1. Dosis aloksan : Dosis aloksan pada tikus 120 mg/kgbb Pada tikus 200 g : = ( 200 g/1000 g ) x 120 mg/kgbb = 24
Lebih terperinciPEMODELAN REGRESI SPLINE UNTUK RATA- RATA BANYAK ANAK YANG DILAHIRKAN HIDUP DI KOTA SURABAYA, KABUPATEN SITUBONDO DAN KABUPATEN BANGKALAN
SIDANG LAPORAN TUGAS AKHIR PEMODELAN REGRESI SPLINE UNTUK RATA- RATA BANYAK ANAK YANG DILAHIRKAN HIDUP DI KOTA SURABAYA, KABUPATEN SITUBONDO DAN KABUPATEN BANGKALAN Oleh : Servianie Purnamasari (1310 030
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Statistik Deskriptif. Statistik Deskriptif menjelaskan karakteristik masing-masing variabel yang terdapat dalam penelitian, baik variabel dependen maupun variabel independent
Lebih terperinciPERENCANAAN (planning) suatu percobaan untuk memperoleh INFORMASI YANG RELEVAN dengan TUJUAN dari penelitian
1 2 PERENCANAAN (planning) suatu percobaan untuk memperoleh INFORMASI YANG RELEVAN dengan TUJUAN dari penelitian MENGAPA PERLU DIRANCANG? Untuk mendapatkan penduga yang tidak berbias Untuk meningkatkan
Lebih terperinciBAB 6 APLIKASI RANCANGAN ACAK KELOMPOK TIGA FAKTOR
BAB 6 APLIKASI RANCANGAN ACAK KELOMPOK TIGA FAKTOR Pada bab sebelumnya telah dibahas aplikasi rancangan acak kelompok satu faktor dan dua faktor. Bab ini akan membahas aplikasi SPSS dan SAS untuk analisis
Lebih terperinciPENGUJIAN HIPOTESIS BEDA TIGA RATA-RATA ATAU LEBIH. Statistik Industri II Teknik Industri Universitas Brawijaya
PENGUJIAN HIPOTESIS BEDA TIGA RATA-RATA ATAU LEBIH Statistik Industri II Teknik Industri Universitas Brawijaya Pengujian Hipotesis 3 rata-rata atau lebih Dengan teknik ANOVA (Analisis Varians) Pengujian
Lebih terperinciBAB 7 APLIKASI RANCANGAN PETAK TERPISAH
BAB 7 APLIKASI RANCANGAN PETAK TERPISAH Rancangan split plot design atau dalam bahasa Indonesia disebut Rancangan Petak Terpisah atau Rancangan Petak Terbagi (RPT) merupakan jenis percobaan faktorial (lebih
Lebih terperinciARSIP SOAL UJIAN NASIONAL FISIKA (BESERA PEMBAHASANNYA) TAHUN 1996
ARSIP SOAL UJIAN NASIONAL FISIKA (BESERA PEMBAHASANNYA) TAHUN 1996 BAGIAN KEARSIPAN SMA DWIJA PRAJA PEKALONGAN JALAN SRIWIJAYA NO. 7 TELP (0285) 426185) 1. Kelompok besaran berikut yang merupakan besaran
Lebih terperinciPENGUJIAN PENGARUH FAKTOR MUSIK DAN INTENSITAS SUARA TERHADAP DAYA TAHAN PERFORMANSI MAHASISWA DALAM MENGERJAKAN SOAL HITUNGAN SEDERHANA
96 Trenggono: PENGUJIAN PENGARUH FAKTOR MUSIK DAN INTENSITAS SUARA TERHADAP PENGUJIAN PENGARUH FAKTOR MUSIK DAN INTENSITAS SUARA TERHADAP DAYA TAHAN PERFORMANSI MAHASISWA DALAM MENGERJAKAN SOAL HITUNGAN
Lebih terperinciLampiran 1. Sketsa lokasi tambak penelitian
Lampiran 1. Sketsa lokasi tambak penelitian 58 59 Lampiran 2. Data bobot basah (gr) pada masing-masing perlakuan Bobot Jarak Tanam Ulangan Minggu Ke- 0 7 14 21 28 35 42 50 gr 20 cm 1 50 85 105 145 150
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Dalam bab ini akan dibahas beberapa konsep dasar, definisi-definisi serta teorema
II. TINJAUAN PUSTAKA Dalam bab ini akan dibahas beberapa konsep dasar, definisi-definisi serta teorema yang berkaitan dalam hal pendugaan parameter pada model linier campuran ini, yaitu sebagai berikut
Lebih terperinciAnalisis Regresi 2. Pokok Bahasan : Review Regresi Linier Sederhana dan Berganda
Analisis Regresi Pokok Bahasan : Review Regresi Linier Sederhana dan Berganda Tuuan Instruksional Khusus : Mahasiswa dapat menelaskan regresi linier sederhana dan berganda dan asumsi-asumsi yang mendasarinya
Lebih terperinci