UNIVERSITAS GUNADARMA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

Transkripsi

1 UNIVERSITAS GUNADARMA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI ANALISIS SISTEM PENGUKURAN CYLINDER HEAD DENGAN MENGGUNAKAN GAGE REPEATABILITY DAN REPRODUCIBILITY PADA PT. ASTRA HONDA MOTOR Disusun Oleh : Nama : Ghina Anggraini NPM : Jenjang/Jurusan: S1-Teknik Industri Pembimbing : Rossi S. Wahyuni, ST. MT. Diajukan Guna Melengkapi Sebagian Syarat Dalam Mencapai Gelar Sarjana Strata Satu (S1) Depok 2012

2 LATAR BELAKANG Tujuan Penelitian 1. Mengetahui persentase variasi hasil pengukuran oleh 1 operator saat menggunakan alat ukur yang sama, mengetahui persentase variasi hasil pengukuran yang dihasilkan dari beberapa operator dalam mengukur produk cylinder head menggunakan alat ukur yang sama, mengetahui persentase gage repeatability dan reproducibility, dan mengetahui persentase variasi yang dihasilkan oleh part pada cylinder head diameter 28 m dan 37 mm. 2. Mengetahui apakah sistem pengukuran (manusia, alat ukur, dan produk) yang dilakukan oleh perusahaan sudah baik atau tidak.

3 Mulai Tujuan Penelitian 1. Mengetahui prosentase variasi hasil pengukuran oleh 1 operator saat menggunakan alat ukur yang sama, mengetahui prosentase variasi hasil pengukuran yang dihasilkan dari beberapa operator dalam mengukur produk cylinder head menggunakan alat ukur yang sama, mengetahui prosentase gage repeatability dan reproducibility, dan mengetahui prosentase variasi yang dihasilkan oleh part pada cylinder head diameter 28 m dan 37 mm. 2. Mengetahui apakah sistem pengukuran (manusia, alat ukur, dan produk) yang dilakukan oleh perusahaan sudah baik atau tidak. Studi Pustaka Pengumpulan Data awal: 1. Data hasil produksi cylinder head shift 1 2. Data cacat / reject next proses produksi cylinder head bagian machining Menentukan dan menganalisa data 5 cacat / reject next proses terbesar pada produksi cylinder head dengan menggunakan diagram pareto Menganalisa data reject terbesar dengan menggunakan peta kendali X-bar dan R-bar A

4

5 OP A-B (Mesin20 40 A-B) A-B) OP A-B-C (Mesin (Mesin 3050 A-B) A-B-C)

6 PROSES PRODUKSI Press Plug cone (Pemasangan Plug Cone dengan cara ditekan) OP Seat 60 Ring (Mesin dan Guide 60) Valve OP Fitting 80 (Mesin (Pemasangan 80) Seat Ring dan Leak Tester Material (Pemeriksaan Material) Guide Valve) OP 70 A-B-C (Mesin 70 A-B-C) OP 90 (Mesin 90)

7 Chamfering dan Reaming (Tepi Miring dan Assymble Leak Final Tester Inspection Memperbesar Washing Valve Valve (Pembersihan) (Pemasangan (Pemeriksaan Lubang) Valve) Akhir) Valve) Press Retainer Valve (Pemasangan coter)

8 sampel Sampel = 9,9=10

9 DATA REJECT

10

11

12 GRR SAMPEL 10 PENGULANGAN 3 KALI OPERATOR 3 ORANG

13 Part name Specification Issued by Cylinder head Characteristic Diameter Equipment Name Appraiser A (g) Appraiser B (g) Appraiser C (g) Putut Yanto Agus Air Micro Test Date Ghina Anggraini 21 Juli 2012 Appraiser/ Part Trial # AVERAGE A average X-bar a = range R-bar a = B average X-bar b = range R-bar b = C average X-bar c = range R-bar c = work ave x-barbar = Rp = (Rbar a + Rbar b + Rbar c) / (# of Operator) = Rbarbar R-barbar = (Max Xbar - Min Xbar) = Xbar diff Xbar diff = (Rbarbar D4 (2,58)) = UCLr UCLr = (Rbarbar D3 (0)) = LCLr LCLr = 0.000

14 Rbarbar X-bar diff USL Rp sample 10 Trials 3 LSL Measurement Unit Analysis % Total Variation (TV) Repeatability - Equipment Variation (EV) EV = R x K 1 = Trials K1 %EV = 100 * (EV / TV) = 81.4% K1= Reproducibility - Appraiser Variation (AV) AV = SQRT { (Xbar diff * K2)^2 - (EV^2/nr) } %AV = 100 * (AV / TV) = = 20.7% Operators K2 In case of 3 operators K2= K2= Repeatability & Reproducibility (GRR) GR&R SQRT (EV^2 + AV^2) %R&R= 100 * (R&R / TV) Parts K3 = = 84.3% Part Variation (PV) PV = (Rp) * (K3) %PV = 100 * (PV / TV) = = 53.8% Total Variation (TV) Number of Distinct Categories K3= TV = SQRT (R&R^2 + PV^2) ndc= 1.41 * (PV / R&R) = = 0.90

15 Result %EV 81.4% %AV 20.7% %R&R 84.3% Unaccept %PV 53.8% ndc 1 Unaccept

16 Part name Specification Issued by Cylinder head Characteristic Diameter Equipment Name Appraiser A (g) Appraiser B (g) Appraiser C (g) Putut Yanto Agus Test Date Air Micro Ghina Anggraini 21 Juli 2012 Appraiser/ Part Trial # AVERAGE A average X-bar a = range R-bar a = B average X-bar b = range R-bar b = C average X-bar c = range R-bar c = work ave x-barbar = Rp = (Rbar a + Rbar b + Rbar c) / (# of Operator) = Rbarbar R-barbar = (Max Xbar - Min Xbar) = Xbar diff Xbar diff = (Rbarbar D4) = UCLr UCLr = (Rbarbar D3) = LCLr LCLr =

17 Rbarbar X bar diff USL Rp sample 10 Trials 3 LSL Measurement Unit Analysis % Total Variation (TV) Repeatability - Equipment Variation (EV) EV = R x K * (EV / TV) Trials K1 %EV = = = 57.1% K1= Reproducibility - Appraiser Variation (AV) AV = SQRT { (Xbar diff * K2)^2 - (EV^2/nr) } 100 * (AV / TV) %AV = = = 2.8% Operators K2 In case of 3 operators K2= K2= Repeatability & Reproducibility (GRR) GR&R SQRT (EV^2 + AV^2) 100 * (R&R / TV) %R&R = Parts K3 = = 63.6% Part Variation (PV) PV = (Rp) * (K3) * (PV / TV) %PV = = = 77.2% Total Variation (TV) Number of Distinct Categories K3= TV = SQRT (R&R^2 + PV^2) ndc= 1.41 * (PV / R&R) = = 1.71

18 Result %EV 57.1% %AV 2.8% %R&R 63.6% Unaccept %PV 77.2% ndc 2 Unaccept

19 KESIMPULAN 1. Persentase EV (variasi yang disebabkan alat ukur) sebesar 81,4%, Persentase AV (variasi yang disebabkan operator) sebesar sebesar 20,7% Persentase GRR (variasi yang disebabkan alat ukur dan operator sebesar 84,3% dan Persentase PV (variasi yang dihasilkan oleh produk) sebesar 53,8% diameter 28 mm. Sedangkan pada diameter 37 mm Persentase EV (variasi yang disebabkan alat ukur) sebesar 57,1%, Persentase AV (variasi yang disebabkan operator) sebesar sebesar 2,8% Persentase GRR (variasi yang disebabkan alat ukur dan operator sebesar 63,6% dan Persentase PV (variasi yang dihasilkan oleh produk) sebesar 77,2% 2. Sistem pengukuran baik pada alat ukur operator, mesin adalah tidak layak.

20 SARAN 1. Pelatihan terhadap operator yang melakukan pengukuran serta mengawasi di line 1, 2, 3. Pelatihan dilaksanakan setiap periode agar dapat memonitoring dari hasil kemampuan operator, sehingga mengindari kesalahan dalam bekerja. 2. Kalibrasi terhadap alat ukur lebih diperhatikan kembali. Kalibrasi yang dilakukan PT.ASTRA HONDA MOTOR dilaksanakan per3bulan sekali. Selama proses 3 bulan tersebut pengecekan dan pemeliharan alat ukur serta tools yang digunakan di mesin-mesin produksi cylinder head lebih diperketat. Agar kalibrasi tersebut tetap terjaga dengan baik dan tidak mengganggu produksi akibat alat ukur yang tidak lagi sesuai sebelum masa kalibrasi selesai. 3.Letakkan display yang sesuai SOP perusahaan untuk melaksanakan pengukuran dengan baik. Dilakukannya monitoring setiap 1jam sekali terhadap operator-operator yang sedang bekerja.

21