RESPONSE SURFACE FAKTOR-FAKTOR PENGARUH PRODUKTIVITAS PENGEBORAN PEKERJAAN PONDASI BORED PILE
|
|
- Ratna Jayadi
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 RESPONSE SURFACE FAKTOR-FAKTOR PENGARUH PRODUKTIVITAS PENGEBORAN PEKERJAAN PONDASI BORED PILE Benny Wdya Chrstawan 1, Supan H. D., Haryono 3 Bdang Keahlan Manajemen Proyek 1 Magster Manajemen Teknolog-ITS Dosen Jurusan Teknk Spl, FTSP-ITS 3 Dosen Jurusan Statstka, FMIPA-ITS ABSTRAK Pelaksanaan pekerjaan pengeboran pondas bored ple merupakan suatu hal yang kompleks. Pekerjaan n memerlukan analsa yang tepat sehngga batasan baya, mutu, dan waktu yang merupakan suatu standar pada pelaksanaan proyek dapat terpenuh. Pengelolaan yang bak akan dapat menghaslkan pekerjaan yang tepat baya, tepat mutu dan tepat waktu. Apalag jka pekerjaan n dlakukan dalam skala besar, bak volume maupun jumlahnya. Salah satu contoh kasus untuk pekerjaan tersebut adalah pekerjaan pengeboran pondas bored ple pada pembangunan Jembatan Suramadu. Permasalahan yang akan dkaj dalam peneltan adalah melakukan pemodelan dengan menggunakan Response Surface Method terhadap faktor-faktor yang mempengaruh produktvtas pengeboran untuk pondas bored ple. Dar pemodelan n, dapat dketahu nla produktvtas pengeboran palng optmal dar faktor-faktor yang mempengaruh tersebut. Dar hasl peneltan dketahu bahwa model yang dhaslkan adalah y = x x x x x x x1x x1x x1x4-1.8 xx3 dengan R =44,8%. Berdasarkan persaman tersebut, nla produktvtas maksmal dhaslkan jka pengeboran dlakukan dengan dameter besar, pada tanah berbutr kecl, keras, dan pada daerah yang cukup dalam. Kata kunc: Bored ple, Response Surface Method PENDAHULUAN Duna usaha yang saat n berkembang semakn pesat, memlk efek-efek yang mengakbatkan munculnya persangan dantara para pelaku usaha. Pelaku usaha dtuntut untuk bsa menamplkan dr sebaga penyeda jasa atau barang yang dapat dandalkan. Namun demkan, pelaku usaha juga dtuntut untuk memberkan harga yang kompettf bag konsumennya. Jka hal n tdak dpegang oleh pelaku usaha, nscaya usaha yang djalankan tdak akan sukses. Tap pelaku usaha akan mengukur produktvtas dan mutu berdasarkan keunkan tujuan dan sasarannya. Sebaga contoh, suatu perusahaan akan lebh fokus pada upayaupaya pengembangan pangsa pasar sementara yang lan mungkn fokus pada pengurangan derajad kerusakan produk. Selan tu, mungkn ada pula yang akan memperbak dalam hal cara produks, sedang yang lan fokus pada mengembangkan pemasaran hasl. Banyak faktor yang menentukan produktvtas dan mutu produk yang rendah. Faktor-faktor tersebut antara lan peralatan yang kuno, beban kerja yang tdak dapat dpredks, arus kerja yang tdak efsen, rancangan pekerjaan tdak tepat, dan jarangnya kegatan pelathan dan pengembangan. Dsampng tu adalah faktor-faktor ntrnsk
2 karyawan tu sendr sepert tngkat pengetahuan, skap, ketramplan dan kemampuan serta motvas. Semuanya dapat menyebabkan baya produks menjad mahal. Demkan halnya dengan pelaksanaan pembangunan Jembatan Suramadu, pelaku usaha yang terlbat dalam pelaksanaan pembangunan jembatan n juga dtuntut untuk bsa memberkan produk yang bagus dan harga rendah agar dapat bersang dengan kompettor yang juga memlk usaha serupa. Satu hal yang perlu dsorot dalam pembangunan pondas Jembatan Suramadu, ada satu jens pekerjaan yang nla dan volumenyanya cukup besar, yatu pekerjaan pengeboran tanah pondas bored ple. Pekerjaan n merupakan sebuah pekerjaan berulang yang dlakukan dengan memperhatkan berbaga macam varabel yang berbedabeda. Selan tu, pekerjaan pengeboran tanah n merupakan pekerjaan yang dlakukan dengan obyek kerja yang tdak dketahu, sehngga banyak sekal ketdak pastan yang mungkn terjad dalam pelaksanaan pekerjaan n meskpun telah ddahulu dengan penyeldkan tanah. Hal lan yang juga perlu dpertmbangkan dalam melhat proyek n, bahwa semua pekerjaan pengeboran dlakukan d laut. Hal n tentu saja menyebabkan tngkat kesultan pekerjaan jauh lebh tngg jka dbandngkan dengan melaksanakan pekerjaan d darat. Sesua dengan latar belakang d atas, peneltan n bertujuan untuk mengetahu tngkat produktvtas pengeboran pondas bored ple pada pelaksanaan pembangunan Jembatan Suramadu. Sehngga masalah-masalah yang dkemukakan dalam peneltan n adalah: 1. Bagamana menyusun model permukaan respons untuk tngkat produktvtas pengeboran pekerjaan pondas bored ple pada Jembatan Suramadu?. Berapakan nla faktor-faktor yang menghaslkan nla produktvtas yang optmal? Untuk menghndar ruang lngkup peneltan yang terlalu luas, peneltan dapat terarah dengan bak sesua tujuan peneltan dan adanya keterbatasan waktu maka perlu memberkan batasan terhadap peneltan yang akan dlakukan, yatu: 1. Peneltan yang dlakukan pada Bentang Tengah Jembatan Suramadu ( approach brdge dan man brdge).. Peneltan dlakukan pada pekerjaan yang telah selesa melakukan pekerjaan drllng. 3. Peneltan dlakukan pada bored ple dengan alat bor RCD tekan. 4. Peneltan tdak dlakukan pada bor ple yang memlk kasus bucklng pada casng. 5. Peneltan tdak memperhtungkan volume kelongsoran pada lubang bor. 6. Peneltan tdak membandngkan baya-baya yang tmbul akbat penggunaan alat yang berbeda. 7. Data yang dpaka dalam peneltan adalah data stats. METODA Metode Response Surface merupakan suatu metode yang dgunakan untuk menyelesakan masalah optmas. Penggunaan metode n bertujuan untuk menentukan ttk optmum dar permukaan respon yang ddapatkan. Metode n merupakan gabungan antara teknk-teknk matematka dan teknk-teknk statstka yang berguna untuk menentukan varabel bebas yang berpengaruh terhadap respon. Hubungan antara respon y dan varabel bebas x adalah: Y = f(x1, X,..., Xk) + ε dmana: Y = varabel respon X = varabel bebas/faktor ( = 1,, 3,..., k ) ε = error B-3-
3 Langkah-langkah yang dlakukan dalam metode permukaan respon adalah: 1. Mendefnskan varabel respon dan varabel bebas yang akan dgunakan. Membuat rancangan percobaan dan melakukan pendugaan model permukaan respon orde pertama 3. Menguj dugaan model permukaan respon orde pertama. 4. Membuat rancangan percobaan dan melakukan pendugaan model permukaan respon orde kedua. 5. Menguj dugaan model permukaan respon orde kedua. 6. Menentukan konds optmum dar dugaan model yang telah dperoleh. Rancangan Percobaan Model Permukaan Respon Orde Pertama Model orde pertama dperoleh dengan menggunakan rancangan faktoral k dan dtambah dengan pengamatan d beberapa ttk pusat. Rancangan faktoral k dgunakan untuk percobaan yang terdr dar k faktor dan untuk masng-masng varabel dber kode -1 dan 1. Kode -1 menyatakan level rendah dan kode 1 menyatakan level tngg. Kode varabel dperoleh dengan persamaan: Dmana: x * = nla kodng x = nla varabel yang sebenarnya x0 = nla pusat dalam range percobaan R = range antara nla varabel maksmum dengan varabel mnmum Kode varabel tersebut dgunakan untuk menyusun rancangan percobaan orde pertama apabla ada tga varabel predktor dan pengulangan sebanyak tga kal pada ttk pusat (center pont) sepert dtunjukkan pada tabel dbawah. Total pengamatan pada percobaan orde pertama adalah sebanyak N= k +n0, n0 adalah banyak pengamatan pada ttk pusat, (Montgomery, 008). Model orde pertama adalah: Dmana: Y = varabel respon β = koefsen parameter model X = varabel bebas ε = resdual Y 0 1 k X Rancangan Percobaan Model Permukaan Respon Orde Kedua Rancangan percobaan model permukaan respon orde kedua palng sedkt harus memlk tga level untuk masng-masng varabel. Rancangan percobaan n dplh berdasarkan pertmbangan keteltan relatf dalam menduga koefsen parameter model dan banyaknya pengamatan yang dbutuhkan. Rancangan percobaan model permukaan orde kedua pada peneltan mengunakan rancangan Box Behnken untuk k=3 dan no=3 sepert dtunjukkan dbawah. Rancangan Box Behnken dsusun dengan mengkombnaskan rancangan dua level faktoral dengan rancangan blok tak lengkap (Montgomery, 000). Model orde kedua adalah: B-3-3
4 Optmalsas k 1 k 1 Y X X X X 0 Optmalsas dlakukan untuk mengetahu karakterstk permukaan respon dar persamaan yang kta peroleh. Haslnya bsa berupa konds maksmum atau mnmum. Hasl Analsa Adapun varabel-varabel beserta level dalam peneltan n melput: 1) Varabel respon (y), yatu: produktvtas pengeboran pekerjaan pondas bored ple ) Varabel bebas/ faktor, terdr dar: Dameter mata bor (x1), untuk dameter 1800mm, 00mm, dan 400mm Jens tanah (x), range antara 1,040 s/d,667 Kekerasan tanah SPT (x3), range antara 16,65 s/d 5,71 pukulan /30cm Kedalaman bor (x4), range antara 66,61 s/d 104,10 m Nla dar level-level d atas dtentukan berdasarkan pelaksanaan pekerjaan d lapangan. Tabel 1 Kode dan Nla Level Ekspermen Orde I Kode Dameter mata bor (x1) 1800mm 400mm Jens tanah (x) Kekerasan tanah SPT (x3) pukulan /30cm 5.71 pukulan /30cm Kedalaman bor (x4) 66.61m m Dar data lapangan yang ada, kemudan dlakukan pengkodean untuk nla x1, x, x3, dan x4 untuk dapat dolah. Pengkodean nla nla tersebut dlakukan terhadap nla x1, x, x3, dan x4 dengan menggunakan rumusan berkut: j j j Analsa Orde I Pembentukan model orde pertama dlakukan dengan meregreskan semua varabel bebas (x 1, x, x3, dan x4) dengan varabel tdak bebas (y). Tabel 5.7 menunjukkan hasl dar ANOVA untuk model orde pertama: Tabel Tabel ANOVA Model Orde I Predktor Koefsen Nla Uj T Nla P VIF Konstanta 3,516,5 x1 x x3 x4-0,139-0,545-0,0097 0,4468-1,78-1,91-0,03 1,93 0,076 0,057 0,977 0,054, 3,,8 1,6 Berdasarkan tabel d atas, maka dapat dlhat bahwa bentuk model orde pertama dar persamaan tersebut datas adalah: Y = 3,516 0,139 x1 0,545 x 0,0097 x3 + 0,4468 x4 Nla R dar persamaan tersebut adalah 9%. Dengan demkan, persamaan n tdak sgnfkan karena nla R sangat kecl dan nla p (probabltas) dar uj hpotess untuk masng-masng koefsen x1, x, x3, dan x4 B-3-4
5 dperoleh nla α lebh besar dar 5%. Sehngga dapat dsmpulkan model orde pertama tdak sesua untuk mewakl konds yang ada. Karena model orde pertama tersebut tdak sesua, maka langkah selanjutnya adalah membuat rancangan model regres orde kedua. Analsa Orde II Pembentukan model regres orde kedua dlaksanakan dengan meregreskan semua varabel predktor (x1, x, x3, dan x4) dengan nteraksnya terhadap varabel dependen Y. Hasl lengkap output komputer dapat dlhat pada lampran 5. Tabel 3 menunjukkan ANOVA untuk model regres orde kedua. Tabel 3 Tabel ANOVA Model Orde II Predktor Koefsen Nla Uj T Nla P VIF Konstanta -3,815-3,73 x 1 x x 3 x 4 x 1 x x 3 x 4 x 1x x 1x 3 x 1x 4 x x 3 x x 4 x 3x 4 0,034-10,516 8,46-0,901 7,918 8,65 10,964 0,3666-5,14,415 1,1791-1,8 0,90-0,81 0,11-6,4 4,13-0,63 6,17 3,85 5,1 0,96-3,3,33,07-5,78 0,5-0,66 0,913 0,53 0,338 0,001 0,00 0,040 0,806 0,509 1,1 178,5 164,9 10, 18,0 186,3 85,,5 171,0 15, 16,6 351,9,1 34,0 Berdasarkan tabel d atas, model regres orde kedua tersebut sgnfkan karena nla p dar uj kesesuaan moodelnya adalah. Nla n juga lebh kecl dar α=5%. Dar tabel n juga terlhat bahwa varabel-varabel x1, x4, x4, xx4 dan x3x4 tdak sgnfkan, karena nla p untuk uj kesesuaan koefsen regres masng-masng varabel tersebut dperoleh nla α lebh besar dar 5%. Walaupun nla x1 tdak sgnfkan dalam model orde kedua n, nla varabel x1 tetap dmasukkan ke dalam persamaan, karena tdak mungkn melakukan pengeboran tanpa menggunakan atrbut dameter alat bor. Ddapat juga kenyataan, dar analsa datas bahwa nla x1 nlanya sangat sgnfkan. Sedangkan varabel x4 tdak dmasukkan ke dalam model orde kedua. Sehngga, dperoleh persamaan model orde kedua dengan R 44,8% adalah sebaga berkut: y = x x x x x x x1x x1x x1x4-1.8 xx3 Dar data datas dapat dketahu bahwa, produktvtas maksmal terjad ketka: x1 = 1 x = -1 x3 = 1 x4 = 1 Nla maksmal yang dhaslkan adalah produktvtas sebesar 7, 4039 m 3 /jam. KESIMPULAN Dar hasl peneltan produktvtas pengeboran pada pekerjaan pondas bored ple d Jembatan Suramadu dketahu hal-hal sebaga berkut: B-3-5
6 1. Persamaan yang dperoleh untuk menggambarkan produktvtas yang maksmal adalah: y = x x x x x x x1x x1x x1x4-1.8 xx3 dengan nla R dar persamaan datas adalah 44,8%. Dar empat faktor utama yang dajukan sebaga faktor yang mempengaruh produktvtas pengeboran, yatu: dameter mata bor, kekerasan tanah, jens tanah, dan kedalaman pengeboran ternyata tdak semuanya memlk kontrbus yang sgnfkan. Dar persamaan orde kedua datas, faktor yang tdak sgnfkan tersebut adalah kedalaman pengeboran (x4), fungs kuadrat kedalaman pengeboran(x4), nteraks antara jens tanah dan kedalaman pengeboran(xx4), serta nteraks antara kekerasan tanah dan kedalaman pengeboran(x3x4).. Dar persamaan datas, dapat dketahu bahwa produktvtas pengeboran maksmal adalah sebesar 7,694m3/jam yang akan terjad jka nla: x1= 1 atau dameter 400mm x= -1 atau jens tanah 1,040 (tanah lempung) x3= 1 atau jens tanah keras (5,71 pukulan per 30cm) x4= 1atau pengeboran tanah yang palng dalam (104,10m) DAFTAR PUSTAKA Ahyar, A. (1996) Manajemen Produks; Perencanaan Sstem Produks. Buku I. Eds Keempat. BPFE, Yogyakarta. Barre, D.S. and Paulson, Jr. B.C. (199) Professonal Constructon Management. Frst Edton. McGraw-Hll, Inc. New York. Consortum of Indonesan Contractors (006), Evaluaton of Bored Ple Works, Consortum of Indonesan Contractors, Surabaya. Consortum of Indonesan Contractors (006), Method Statement of Sonc Loggng Test, Surabaya. Federal Hghway Admnstraton (1999), Drlled Shafts: Constructon Procedures and Desgn Methods, US Department of Transportaton, Washngton. Hendrckson, C. (000) Project Management for Constructon; Fundamental Concepts for Owners, Engneers, Archtects and Bulders. Second Edton. Prentce Hall. Herjanto, E. (1999) Manajemen Produks dan Operas. Eds Kedua. Grasndo, Jakarta. Irawan, N., Astut, S., (006) Mengolah Data Statstk dengan Mudah Menggunakan Mntab 14, Eds I, Penerbt And, Yogyakarta. Kerzner, H. (001) Project Management. Seventh Edton. John Wley & Sons, Inc., New York. Lee, W.J. dan Km, S. H. (001) An ntegrated approach for nterdependent nformaton system project selecton. Internatonal Journal of Project Management 19, Pergamon, pp Mal, P., (1978) Improvng Total Productvty: MBO Strateges for Bussness, Government, and Not-for-Proft Organzatons, Wley, NewYork. B-3-6
7 Nugraha, P., Natan, I., dan Sutjpto, R., (1985) Manajemen Proyek Konstruks. Jld 1. Eds Pertama. Penerbt Kartka Yudha. Rduwan (004) Bandung. Metode & Teknk Menyusun Tess. Eds Pertama. Alfabeta, CV., Segel, I.H., (1980) Company Productvty: Measurement for Improvement, The W.E. Upjohn Insttute for Employment Research, Kalamazoo Mch. Soeharto, I. (001) Manajemen Proyek. Jld 1. Eds Kedua. Penerbt Erlangga, Jakarta. Soeharto, I. (001) Manajemen Proyek. Jld. Eds Kedua. Penerbt Erlangga, Jakarta. Subagyo, Suangga, M. (006), Teknolog Pondas Bore Ple. Sumanth, D.J, (1985), Productvty Engneerng and Management, Frst Prntng, McGraw Hll, New York Wysock, R.K., Beck, Jr., R., Crane, D.B. (000) Effectve Project Management. Second Edton. Wley Computer Publshng, New York. B-3-7
BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan matematika tidak hanya dalam tataran teoritis tetapi juga pada
BAB I PENDAHULUAN.. Latar Belakang Masalah Perkembangan matematka tdak hanya dalam tataran teorts tetap juga pada bdang aplkatf. Salah satu bdang lmu yang dkembangkan untuk tataran aplkatf dalam statstka
Lebih terperinciPROPOSAL SKRIPSI JUDUL:
PROPOSAL SKRIPSI JUDUL: 1.1. Latar Belakang Masalah SDM kn makn berperan besar bag kesuksesan suatu organsas. Banyak organsas menyadar bahwa unsur manusa dalam suatu organsas dapat memberkan keunggulan
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertan Analsa Regres Dalam kehdupan sehar-har, serng kta jumpa hubungan antara satu varabel terhadap satu atau lebh varabel yang lan. Sebaga contoh, besarnya pendapatan seseorang
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertan Regres Regres pertama kal dpergunakan sebaga konsep statstka oleh Sr Francs Galton (1822 1911). Belau memperkenalkan model peramalan, penaksran, atau pendugaan, yang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara
BAB 1 ENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Secara umum dapat dkatakan bahwa mengambl atau membuat keputusan berart memlh satu dantara sekan banyak alternatf. erumusan berbaga alternatf sesua dengan yang sedang
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Hpotess Peneltan Berkatan dengan manusa masalah d atas maka penuls menyusun hpotess sebaga acuan dalam penulsan hpotess penuls yatu Terdapat hubungan postf antara penddkan
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB LANDASAN TEORI.1 Pengertan Regres Regres pertama kal dgunakan sebaga konsep statstka oleh Sr Francs Galton (18 1911).Belau memperkenalkan model peramalan, penaksran, atau pendugaan, yang selanjutnya
Lebih terperinciBAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini di laksanakan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. 1 Gorontalo pada kelas
9 BAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3. Lokas dan Waktu Peneltan Peneltan n d laksanakan d Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. Gorontalo pada kelas VIII. Waktu peneltan dlaksanakan pada semester ganjl, tahun ajaran
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. menggunakan strategi pembelajaran mind mapping dalam pendekatan
35 BAB III METODE PENELITIAN A. Jens dan Desan Peneltan Jens peneltan n adalah kuas ekspermen. Pada peneltan n terdapat dua kelompok subjek peneltan yatu kelompok ekspermen yang dberkan suatu perlakuan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. berjumlah empat kelas terdiri dari 131 siswa. Sampel penelitian ini terdiri dari satu kelas yang diambil dengan
7 BAB III METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel 1. Populas Populas dalam peneltan n adalah seluruh sswa kelas XI SMA Yadka Bandar Lampung semester genap tahun pelajaran 014/ 015 yang berjumlah empat
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
7 BAB LANDASAN TEORI.1 Analsa Regres Analsa regres dnterpretaskan sebaga suatu analsa yang berkatan dengan stud ketergantungan (hubungan kausal) dar suatu varabel tak bebas (dependent varable) atu dsebut
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen yang telah dilaksanakan di SMA
III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Peneltan Peneltan n merupakan stud ekspermen yang telah dlaksanakan d SMA Neger 3 Bandar Lampung. Peneltan n dlaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2012/2013.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Di dalam matematika mulai dari SD, SMP, SMA, dan Perguruan Tinggi
Daftar Is Daftar Is... Kata pengantar... BAB I...1 PENDAHULUAN...1 1.1 Latar Belakang...1 1.2 Rumusan Masalah...2 1.3 Tujuan...2 BAB II...3 TINJAUAN TEORITIS...3 2.1 Landasan Teor...4 BAB III...5 PEMBAHASAN...5
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (Research and
III. METODE PENELITIAN A. Desan Peneltan Peneltan n merupakan peneltan pengembangan (Research and Development). Peneltan pengembangan yang dlakukan adalah untuk mengembangkan penuntun praktkum menjad LKS
Lebih terperinciANALISIS REGRESI. Catatan Freddy
ANALISIS REGRESI Regres Lner Sederhana : Contoh Perhtungan Regres Lner Sederhana Menghtung harga a dan b Menyusun Persamaan Regres Korelas Pearson (Product Moment) Koefsen Determnas (KD) Regres Ganda :
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. SMK Negeri I Gorontalo. Penetapan lokasi tersebut berdasarkan pada
3 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat Dan Waktu Peneltan 3.1.1 Tempat Peneltan Peneltan yang dlakukan oleh penelt berlokas d Kelas Ak 6, SMK Neger I Gorontalo. Penetapan lokas tersebut berdasarkan pada
Lebih terperinciBAB III METODELOGI PENELITIAN. metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif
BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Desan Peneltan Metode peneltan mengungkapkan dengan jelas bagamana cara memperoleh data yang dperlukan, oleh karena tu metode peneltan lebh menekankan pada strateg, proses
Lebih terperinciBAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH
BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH 5.1 Analsa Pemlhan Model Tme Seres Forecastng Pemlhan model forecastng terbak dlakukan secara statstk, dmana alat statstk yang dgunakan adalah MAD, MAPE dan TS. Perbandngan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskrps Data Hasl Peneltan Satelah melakukan peneltan, penelt melakukan stud lapangan untuk memperoleh data nla post test dar hasl tes setelah dkena perlakuan.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. hasil penelitian. Walaupun penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen,
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desan Peneltan Metode peneltan n adalah quas ekspermen karena terdapat unsur manpulas, yatu mengubah keadaan basa secara sstemats ke keadaan tertentu serta tetap
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB PENDAHULUAN. Latar Belakang Dalam kehdupan sehar-har, serngkal dumpa hubungan antara suatu varabel dengan satu atau lebh varabel lan. D dalam bdang pertanan sebaga contoh, doss dan ens pupuk yang dberkan
Lebih terperinciPERANCANGAN PARAMETER DENGAN PENDEKATAN TAGUCHI UNTUK DATA DISKRIT
BIAStatstcs (05) Vol. 9, No., hal. -7 PERANCANGAN PARAMETER DENGAN PENDEKATAN TAGUCHI UNTUK DATA DISKRIT Faula Arna Jurusan Teknk Industr, Unverstas Sultan Ageng Trtayasa Banten Emal : faulaarna@yahoo.com
Lebih terperinciIV. HASIL DAN PEMBAHASAN
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Data terdr dar dua data utama, yatu data denyut jantung pada saat kalbras dan denyut jantung pada saat bekerja. Semuanya akan dbahas pada sub bab-sub bab berkut. A. Denyut Jantung
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
BAB III METODE PENELITIAN Desan Peneltan Metode peneltan yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode deskrptf analts dengan jens pendekatan stud kasus yatu dengan melhat fenomena permasalahan yang ada
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan meliputi: (1) PDRB Kota Dumai (tahun ) dan PDRB
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jens dan Sumber Data Jens data yang dgunakan dalam peneltan n adalah data sekunder. Data yang dgunakan melput: (1) PDRB Kota Duma (tahun 2000-2010) dan PDRB kabupaten/kota
Lebih terperinciBAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN
BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN III.1 Hpotess Berdasarkan kerangka pemkran sebelumnya, maka dapat drumuskan hpotess sebaga berkut : H1 : ada beda sgnfkan antara sebelum dan setelah penerbtan
Lebih terperinciP n e j n a j d a u d a u l a a l n a n O pt p im i a m l a l P e P m e b m a b n a g n k g i k t Oleh Z r u iman
OTIMISASI enjadualan Optmal embangkt Oleh : Zurman Anthony, ST. MT Optmas pengrman daya lstrk Dmaksudkan untuk memperkecl jumlah keseluruhan baya operas dengan memperhtungkan rug-rug daya nyata pada saluran
Lebih terperinciPEMODELAN KARAKTERISTIK TINGKAT PENDIDIKAN ANAK DI PROVINSI JAWA BARAT MENGGUNAKAN LOG LINEAR
PEMODELAN KARAKTERISTIK TINGKAT PENDIDIKAN ANAK DI PROVINSI JAWA BARAT MENGGUNAKAN LOG LINEAR Resa Septan Pontoh 1), Neneng Sunengsh 2) 1),2) Departemen Statstka Unverstas Padjadjaran 1) resa.septan@unpad.ac.d,
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak di
III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak d Jl. Gn. Tanggamus Raya Way Halm, kota Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n adalah
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Al-Azhar 1 Wayhalim Bandar Lampung. Populasi
3 III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SD Al-Azhar Wayhalm Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n adalah seluruh sswa kelas V yang terdr dar 5 kelas yatu V A, V B, V
Lebih terperinciIV. UKURAN SIMPANGAN, DISPERSI & VARIASI
IV. UKURAN SIMPANGAN, DISPERSI & VARIASI Pendahuluan o Ukuran dspers atau ukuran varas, yang menggambarkan derajat bagamana berpencarnya data kuanttatf, dntaranya: rentang, rentang antar kuartl, smpangan
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN PENGARUH PENGGUNAAN METODE GALLERY WALK
BAB IV PEMBAASAN ASIL PENELITIAN PENGARU PENGGUNAAN METODE GALLERY WALK TERADAP ASIL BELAJAR MATA PELAJARAN IPS MATERI POKOK KERAGAMAN SUKU BANGSA DAN BUDAYA DI INDONESIA A. Deskrps Data asl Peneltan.
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 13 Bandar Lampung. Populasi dalam
III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SMP Neger 3 Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n yatu seluruh sswa kelas VIII SMP Neger 3 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 0/03 yang
Lebih terperinciUJI NORMALITAS X 2. Z p i O i E i (p i x N) Interval SD
UJI F DAN UJI T Uj F dkenal dengan Uj serentak atau uj Model/Uj Anova, yatu uj untuk melhat bagamanakah pengaruh semua varabel bebasnya secara bersama-sama terhadap varabel terkatnya. Atau untuk menguj
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen
3 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desan Peneltan Metode yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode ekspermen karena sesua dengan tujuan peneltan yatu melhat hubungan antara varabelvarabel
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. estimasi, uji keberartian regresi, analisa korelasi dan uji koefisien regresi.
BAB LANDASAN TEORI Pada bab n akan durakan beberapa metode yang dgunakan dalam penyelesaan tugas akhr n. Selan tu penuls juga mengurakan tentang pengertan regres, analss regres berganda, membentuk persamaan
Lebih terperinciJURNAL MATEMATIKA DAN KOMPUTER Vol. 5. No. 3, , Desember 2002, ISSN :
JURNAL MATEMATIKA AN KOMPUTER Vol. 5. No. 3, 161-167, esember 00, ISSN : 1410-8518 PENGARUH SUATU ATA OBSERVASI ALAM MENGESTIMASI PARAMETER MOEL REGRESI Hern Utam, Rur I, dan Abdurakhman Jurusan Matematka
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan dan kestabilan ekonomi, adalah dua syarat penting bagi kemakmuran
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertumbuhan dan kestablan ekonom, adalah dua syarat pentng bag kemakmuran dan kesejahteraan suatu bangsa. Dengan pertumbuhan yang cukup, negara dapat melanjutkan pembangunan
Lebih terperinciPendeteksian Data Pencilan dan Pengamatan Berpengaruh pada Beberapa Kasus Data Menggunakan Metode Diagnostik
Pendeteksan Data Penclan dan Pengamatan Berpengaruh pada Beberapa Kasus Data Menggunakan Metode Dagnostk Sally Indra 1, Dod Vonanda, Rry Srnngsh 3 1 Student of Mathematcs Department State Unversty of Padang,
Lebih terperinciPrediksi Kelainan Refraksi Berdasarkan Panjang Sumbu Bola Mata Pada Pasien Myopia Axial Melalui Regresi Bootstrap
Predks Kelanan Refraks Berdasarkan Panjang Sumbu Bola Mata Pada Pasen Myopa Axal Melalu Regres Bootstrap Oleh: Karyam dan Qorlna Statstka UII ABSTRAKSI Peneltan n dlakukan d Rumah Sakt Mata Dr. YAP Yogyakarta
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN MODEL
BAB IV PEMBAHASAN MODEL Pada bab IV n akan dlakukan pembuatan model dengan melakukan analss perhtungan untuk permasalahan proses pengadaan model persedaan mult tem dengan baya produks cekung dan jont setup
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di MTs Negeri 2 Bandar Lampung dengan populasi siswa
III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlakukan d MTs Neger Bandar Lampung dengan populas sswa kelas VII yang terdr dar 0 kelas yatu kelas unggulan, unggulan, dan kelas A sampa dengan
Lebih terperinciBAB IV CONTOH PENGGUNAAN MODEL REGRESI GENERALIZED POISSON I. Kesulitan ekonomi yang tengah terjadi akhir-akhir ini, memaksa
BAB IV CONTOH PENGGUNAAN MODEL REGRESI GENERALIZED POISSON I 4. LATAR BELAKANG Kesultan ekonom yang tengah terjad akhr-akhr n, memaksa masyarakat memutar otak untuk mencar uang guna memenuh kebutuhan hdup
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen dengan populasi penelitian yaitu
4 III. METODE PENELITIAN A. Populas Peneltan Peneltan n merupakan stud ekspermen dengan populas peneltan yatu seluruh sswa kelas VIII C SMP Neger Bukt Kemunng pada semester genap tahun pelajaran 01/013
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. pretest postes control group design dengan satu macam perlakuan. Di dalam
BAB III METODE PEELITIA A. Bentuk Peneltan Peneltan n merupakan peneltan ekspermen dengan model pretest postes control group desgn dengan satu macam perlakuan. D dalam model n sebelum dmula perlakuan kedua
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskrps Data Hasl Peneltan Peneltan n menggunakan peneltan ekspermen; subyek peneltannya dbedakan menjad kelas ekspermen dan kelas kontrol. Kelas ekspermen dber
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN
BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN A. Hasl Peneltan Pada peneltan yang telah dlakukan penelt selama 3 mnggu, maka hasl belajar matematka pada mater pokok pecahan d kelas V MI I anatussbyan Mangkang Kulon
Lebih terperinciANALISIS DATA KATEGORIK (STK351)
Suplemen Respons Pertemuan ANALISIS DATA KATEGORIK (STK351) 7 Departemen Statstka FMIPA IPB Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan Referens Waktu Korelas Perngkat (Rank Correlaton) Bag. 1 Koefsen Korelas Perngkat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pembangunan dalam sektor energi wajib dilaksanakan secara sebaik-baiknya. Jika
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Energ sangat berperan pentng bag masyarakat dalam menjalan kehdupan seharhar dan sangat berperan dalam proses pembangunan. Oleh sebab tu penngkatan serta pembangunan
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. penerapan Customer Relationship Management pada tanggal 30 Juni 2011.
44 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN 4.1 Penyajan Data Peneltan Untuk memperoleh data dar responden yang ada, maka dgunakan kuesoner yang telah dsebar pada para pelanggan (orang tua sswa) d Kumon
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Metode dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Penggunaan metode eksperimen ini
III. METODE PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode dalam peneltan n adalah metode ekspermen. Penggunaan metode ekspermen n bertujuan untuk mengetahu apakah suatu metode, prosedur, sstem, proses, alat, bahan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan
BAB III METODE PENELITIAN A. Jens Peneltan Peneltan n merupakan peneltan yang bertujuan untuk mendeskrpskan langkah-langkah pengembangan perangkat pembelajaran matematka berbass teor varas berupa Rencana
Lebih terperinciMODEL KLASIFIKASI RUMAHTANGGA MISKIN DENGAN PENDEKATAN METODE MARS
Semnar Nasonal Statstka IX Insttut Teknolog Sepuluh Nopember, 7 November 29 MODEL KLASIFIKASI RUMAHTANGGA MISKIN DENGAN PENDEKATAN METODE MARS Stud Kasus : Kota Surabaya Rokhana DB 1, Sutkno 2, Agnes Tut
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri I Tibawa pada semester genap
5 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3. Lokas Dan Waktu Peneltan Peneltan n dlaksanakan d SMA Neger I Tbawa pada semester genap tahun ajaran 0/03. Peneltan n berlangsung selama ± bulan (Me,Jun) mula dar tahap
Lebih terperinciε adalah error random yang diasumsikan independen, m X ) adalah fungsi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Analss regres merupakan suatu metode yang dgunakan untuk menganalss hubungan antara dua atau lebh varabel. Pada analss regres terdapat dua jens varabel yatu
Lebih terperinciIII. METODELOGI PENELITIAN. Suatu penelitian dapat berhasil dengan baik dan sesuai dengan prosedur ilmiah,
III. METODELOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Suatu peneltan dapat berhasl dengan bak dan sesua dengan prosedur lmah, apabla peneltan tersebut menggunakan metode atau alat yang tepat. Dengan menggunakan
Lebih terperinci(DS.2) MENENTUKAN STATISTIK PENGUJIAN UNTUK EKSPERIMEN FAKTORIAL DENGAN DUA KALI PEMBATASAN PENGACAKAN (Studi kasus untuk Desain Split Plot)
(DS.) MENENTUKAN STATISTIK PENGUJIAN UNTUK EKSPERIMEN FAKTORIAL DENGAN DUA KALI PEMBATASAN PENGACAKAN (Stud kasus untuk Desan Splt Plot) Sr Mulyan Sanro Dra, M.Stat, Enny Supartn Dra, MS. Jurusan Statstka
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Manova atau Multvarate of Varance merupakan pengujan dalam multvarate yang bertujuan untuk mengetahu pengaruh varabel respon dengan terhadap beberapa varabel predktor
Lebih terperinciKata kunci : daya, bahan bakar, optimasi, ekonomis. pembangkitan yang maksimal dengan biaya pengoperasian unit pembangkit yang minimal.
Makalah Semnar Tugas Akhr MENGOPTIMALKAN PEMBAGIAN BEBAN PADA UNIT PEMBANGKIT PLTGU TAMBAK LOROK DENGAN METODE LAGRANGE MULTIPLIER Oleh : Marno Sswanto, LF 303 514 Abstrak Pertumbuhan ndustr pada suatu
Lebih terperinciMETODE REGRESI RIDGE UNTUK MENGATASI KASUS MULTIKOLINEAR
METODE REGRESI RIDGE UNTUK MENGATASI KASUS MULTIKOLINEAR Margaretha Ohyver Jurusan Matematka, Fakultas Sans dan Teknolog, Bnus Unversty Jl. Kh.Syahdan No.9, Palmerah, Jakarta 480 ethaohyver@bnus.ac.d,
Lebih terperinciLAPORAN PENELITIAN. Pola Kecenderungan Penempatan Kunci Jawaban Pada Soal Tipe-D Melengkapi Berganda. Oleh: Drs. Pramono Sidi
LAPORAN PENELITIAN Pola Kecenderungan Penempatan Kunc Jawaban Pada Soal Tpe-D Melengkap Berganda Oleh: Drs. Pramono Sd Fakultas Matematka dan Ilmu Pengetahuan Alam Me 1990 RINGKASAN Populas yang dambl
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Dalam pembuatan tugas akhr n, penulsan mendapat referens dar pustaka serta lteratur lan yang berhubungan dengan pokok masalah yang penuls ajukan. Langkah-langkah yang akan
Lebih terperinciBAB IV PERHITUNGAN DAN ANALISIS
BAB IV PERHITUNGAN DAN ANALISIS 4.1 Survey Parameter Survey parameter n dlakukan dengan mengubah satu jens parameter dengan membuat parameter lannya tetap. Pengamatan terhadap berbaga nla untuk satu parameter
Lebih terperinciBAB 3 PEMBAHASAN. 3.1 Prosedur Penyelesaian Masalah Program Linier Parametrik Prosedur Penyelesaian untuk perubahan kontinu parameter c
6 A PEMAHASA Pada bab sebelumnya telah dbahas teor-teor yang akan dgunakan untuk menyelesakan masalah program lner parametrk. Pada bab n akan dperlhatkan suatu prosedur yang lengkap untuk menyelesakan
Lebih terperinciKecocokan Distribusi Normal Menggunakan Plot Persentil-Persentil yang Distandarisasi
Statstka, Vol. 9 No., 4 47 Me 009 Kecocokan Dstrbus Normal Menggunakan Plot Persentl-Persentl yang Dstandarsas Lsnur Wachdah Program Stud Statstka Fakultas MIPA Unsba e-mal : Lsnur_w@yahoo.co.d ABSTRAK
Lebih terperinciREGRESI DAN KORELASI. Penduga Kuadrat Terkecil. Penduga b0 dan b1 yang memenuhi kriterium kuadrat terkecil dapat ditemukan dalam dua cara berikut :
BAHAN AJAR EKONOMETRIKA AGUS TRI BASUKI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA REGRESI DAN KORELASI Tujuan metode kuadrat terkecl adalah menemukan nla dugaan b0 dan b yang menghaslkan jumlah kesalahan kuadrat
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk menjawab permasalahan yaitu tentang peranan pelatihan yang dapat
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Peneltan Untuk menjawab permasalahan yatu tentang peranan pelathan yang dapat menngkatkan knerja karyawan, dgunakan metode analss eksplanatf kuanttatf. Pengertan
Lebih terperinciBAB 4 METODOLOGI PENELITIAN DAN ANALISIS
28 BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN DAN ANALISIS 4.1 Kerangka Pemkran dan Hpotess Dalam proses peneltan n, akan duj beberapa varabel software yang telah dsebutkan pada bab sebelumnya. Sesua dengan tahapan-tahapan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. bersifat statistik dengan tujuan menguji hipotesis yang telah ditetapkan.
3 III. METDE PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode peneltan merupakan langkah atau aturan yang dgunakan dalam melaksanakan peneltan. Metode pada peneltan n bersfat kuanttatf yatu metode peneltan yang dgunakan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Sebelum dilakukan penelitian, langkah pertama yang harus dilakukan oleh
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desan Peneltan Sebelum dlakukan peneltan, langkah pertama yang harus dlakukan oleh penelt adalah menentukan terlebh dahulu metode apa yang akan dgunakan dalam peneltan. Desan
Lebih terperinciHUBUNGAN KEMAMPUAN KEUANGAN DAERAH TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT
HUBUNGAN KEMAMPUAN KEUANGAN DAERAH TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT ABSTRAK STEVANY HANALYNA DETHAN Fakultas Ekonom Unv. Mahasaraswat Mataram e-mal : stevany.hanalyna.dethan@gmal.com
Lebih terperinciSEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA 2010 ANALISIS DISKRIMINAN DISKRIT UNTUK MENGELOMPOKKAN KOMPONEN
AALISIS DISKRIMIA DISKRIT UTUK MEGELOMPOKKA KOMPOE Bernk Maskun Jurusan Statstka FMIPA UPAD jay_komang@yahoo.com Abstrak Untuk mengelompokkan hasl pengukuran yang dukur dengan p buah varabel dmana penlaan
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. persamaan penduga dibentuk untuk menerangkan pola hubungan variabel-variabel
BAB LANDASAN TEORI. Analss Regres Regres merupakan suatu alat ukur yang dgunakan untuk mengukur ada atau tdaknya hubungan antar varabel. Dalam analss regres, suatu persamaan regres atau persamaan penduga
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Fuzzy Set Pada tahun 1965, Zadeh memodfkas teor hmpunan dmana setap anggotanya memlk derajat keanggotaan yang bernla kontnu antara 0 sampa 1. Hmpunan n dsebut dengan hmpunaan
Lebih terperinciBOKS A SUMBANGAN SEKTOR-SEKTOR EKONOMI BALI TERHADAP EKONOMI NASIONAL
BOKS A SUMBANGAN SEKTOR-SEKTOR EKONOMI BALI TERHADAP EKONOMI NASIONAL Analss sumbangan sektor-sektor ekonom d Bal terhadap pembangunan ekonom nasonal bertujuan untuk mengetahu bagamana pertumbuhan dan
Lebih terperinciBAB II TEORI ALIRAN DAYA
BAB II TEORI ALIRAN DAYA 2.1 UMUM Perhtungan alran daya merupakan suatu alat bantu yang sangat pentng untuk mengetahu konds operas sstem. Perhtungan alran daya pada tegangan, arus dan faktor daya d berbaga
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dipakai adalah penelitian kuantitatif, dengan
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Jens Peneltan Jens peneltan yang dpaka adalah peneltan kuanttatf, dengan menggunakan metode analss deskrptf dengan analss statstka nferensal artnya penuls dapat
Lebih terperinciREGRESI DAN KORELASI LINEAR SEDERHANA. Regresi Linear
REGRESI DAN KORELASI LINEAR SEDERHANA Regres Lnear Tujuan Pembelajaran Menjelaskan regres dan korelas Menghtung dar persamaan regres dan standard error dar estmas-estmas untuk analss regres lner sederhana
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Metode peneltan atau metodolog peneltan adalah strateg umum yang danut dalam mengumpulkan dan menganalss data yang dperlukkan, guna menjawab persoalan yang dhadap. Adapun rencana
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. pelajaran 2011/ Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X yang
III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Peneltan Peneltan n telah dlaksanakan d SMA Neger 1 Bandar Lampung pada tahun pelajaran 011/ 01. Populas peneltan n adalah seluruh sswa kelas X yang terdr dar
Lebih terperinci2.1 Sistem Makroskopik dan Sistem Mikroskopik Fisika statistik berangkat dari pengamatan sebuah sistem mikroskopik, yakni sistem yang sangat kecil
.1 Sstem Makroskopk dan Sstem Mkroskopk Fska statstk berangkat dar pengamatan sebuah sstem mkroskopk, yakn sstem yang sangat kecl (ukurannya sangat kecl ukuran Angstrom, tdak dapat dukur secara langsung)
Lebih terperinciANALISIS REGRESI REGRESI NONLINEAR REGRESI LINEAR REGRESI KUADRATIK REGRESI LINEAR SEDERHANA REGRESI LINEAR BERGANDA REGRESI KUBIK
REGRESI NON LINIER ANALISIS REGRESI REGRESI LINEAR REGRESI NONLINEAR REGRESI LINEAR SEDERHANA REGRESI LINEAR BERGANDA REGRESI KUADRATIK REGRESI KUBIK Membentuk gars lurus Membentuk Gars Lengkung Regres
Lebih terperinciBAB III PROSEDUR PENELITIAN. penelitian, hal ini dilakukan untuk kepentingan perolehan dan analisis data.
BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode peneltan harus dsesuakan dengan masalah dan tujuan peneltan, hal n dlakukan untuk kepentngan perolehan dan analss data. Mengena pengertan metode peneltan,
Lebih terperinciAPLIKASI FUZZY LINEAR PROGRAMMING UNTUK MENGOPTIMALKAN PRODUKSI LAMPU (Studi Kasus di PT. Sinar Terang Abadi )
APLIKASI FUZZY LINEAR PROGRAMMING UNTUK MENGOPTIMALKAN PRODUKSI LAMPU (Stud Kasus d PT. Snar Terang Abad ) Bagus Suryo Ad Utomo 1203 109 001 Dosen Pembmbng: Drs. I Gst Ngr Ra Usadha, M.S Jurusan Matematka
Lebih terperinciSOLUSI TUGAS MATA KULIAH STATISTIKA II
SOLUSI TUGAS MATA KULIAH STATISTIKA II SOAL : Suatu Peneltan dlakukan untuk menelaah empat metode pengajaran, yatu Metode A (ceramah d kelas), Metode B (mengajak dskus langsung dengan sswa), Metode C (ceramah
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, penulis memilih lokasi di SMA Negeri 1 Boliyohuto khususnya
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Peneltan 3.1.1 Tempat Peneltan Pada peneltan n, penuls memlh lokas d SMA Neger 1 Bolyohuto khususnya pada sswa kelas X, karena penuls menganggap bahwa lokas
Lebih terperinciPENGGUNAAN DINDING GESER SEBAGAI ELEMEN PENAHAN GEMPA PADA BANGUNAN BERTINGKAT 10 LANTAI
PENGGUNAAN DINDING GESER SEBAGAI ELEMEN PENAHAN GEMPA PADA BANGUNAN BERTINGKAT 10 LANTAI Reky Stenly Wndah Dosen Jurusan Teknk Spl Fakultas Teknk Unverstas Sam Ratulang Manado ABSTRAK Pada bangunan tngg,
Lebih terperinciJurnal Ilmiah Widya Teknik Volume 16 Nomor ISSN
Jurnal Ilmah Wdya Teknk Volume 16 Nomor 1 2017 ISSN 1412-7350 PEMODELAN MATEMATIKA UNTUK PERANCANGAN PRODUK LEMARI KABINET Rcky Yulanton Prhandaa, Dan Retno Sar Dew * Jurusan Teknk Industr, Fakultas Teknk,
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 8 Bandar Lampung. Populasi dalam
1 III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SMPN 8 Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n adalah seluruh sswa kelas VII SMPN 8 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 01/013 yang terdr
Lebih terperinciANALISIS BENTUK HUBUNGAN
ANALISIS BENTUK HUBUNGAN Analss Regres dan Korelas Analss regres dgunakan untuk mempelajar dan mengukur hubungan statstk yang terjad antara dua varbel atau lebh varabel. Varabel tersebut adalah varabel
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Semakin tinggi penerimaan Pajak di Indonesia, semakin tinggi pula kualitas
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pajak merupakan sumber penermaan terpentng d Indonesa. Oleh karena tu Pemerntah selalu mengupayakan bagamana cara menngkatkan penermaan Pajak. Semakn tngg penermaan
Lebih terperinciEVALUASI TINGKAT PENDIDIKAN ANAK DI PROVINSI JAWA BARAT MENGGUNAKAN FIRST ORDER CONFIGURAL FREQUENCY ANALYSIS
EVALUASI TINGKAT PENDIDIKAN ANAK DI PROVINSI JAWA BARAT MENGGUNAKAN FIRST ORDER CONFIGURAL FREQUENCY ANALYSIS Resa Septan Pontoh Departemen Statstka Unverstas Padjadjaran resa.septan@unpad.ac.d ABSTRAK.
Lebih terperinciBab III Analisis Rantai Markov
Bab III Analss Ranta Markov Sstem Markov (atau proses Markov atau ranta Markov) merupakan suatu sstem dengan satu atau beberapa state atau keadaan, dan dapat berpndah dar satu state ke state yang lan pada
Lebih terperinciBAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Obyek dalam penelitian ini adalah kebijakan dividen sebagai variabel
4 BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Obyek Peneltan Obyek dalam peneltan n adalah kebjakan dvden sebaga varabel ndependen (X) dan harga saham sebaga varabel dependen (Y). Peneltan n dlakukan untuk
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
41 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Berdasarkan masalah yang akan dtelt dengan melhat tujuan dan ruang lngkup dserta dengan pengolahan data, penafsran serta pengamblan kesmpulan, maka metode
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. menghimpun dana dari pihak yang kelebihan dana (surplus spending unit) kemudian
Pengaruh Captal Structure terhadap Proftabltas pada Industr Perbankan d Indonesa Mutara Artkel n d-dgtalsas oleh Perpustakaan Fakultas Ekonom-Unverstas Trsakt, 2016. 021-5663232 ext.8335 BAB I PENDAHULUAN
Lebih terperinciConfigural Frequency Analysis untuk Melihat Penyimpangan pada Model Log Linear
SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 2016 Confgural Frequency Analyss untuk Melhat Penympangan pada Model Log Lnear Resa Septan Pontoh 1, Def Y. Fadah 2 1,2 Departemen Statstka FMIPA
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dependen (y) untuk n pengamatan berpasangan i i i. x : variabel prediktor; f x ) ). Bentuk kurva regresi f( x i
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Analss regres merupakan analss statstk yang dgunakan untuk memodelkan hubungan antara varabel ndependen (x) dengan varabel ( x, y ) n dependen (y) untuk n pengamatan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Adapun yang menjadi objek penelitian adalah siswa MAN Model Gorontalo.
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Peneltan 3.1.1 Tempat Peneltan Adapun yang menjad objek peneltan adalah sswa MAN Model Gorontalo. Penetapan lokas n ddasarkan pada beberapa pertmbangan yakn,
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian mengenai Analisis Pengaruh Kupedes Terhadap Performance
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokas dan Waktu Peneltan Peneltan mengena Analss Pengaruh Kupedes Terhadap Performance Busness Debtur dalam Sektor Perdagangan, Industr dan Pertanan dlaksanakan d Bank Rakyat
Lebih terperinci