IMPLEMENTASI INDUSTRIALISASI PEDESAAN DAN TARAF HIDUP RUMAHTANGGA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "IMPLEMENTASI INDUSTRIALISASI PEDESAAN DAN TARAF HIDUP RUMAHTANGGA"

Transkripsi

1 105 IMPLEMENTASI INDUSTRIALISASI PEDESAAN DAN TARAF HIDUP RUMAHTANGGA Bab sebelumnya telah menguraikan strategi nafkah yang dilakukan rumahtangga pemilik usaha keripik dengan adanya implementasi industrialisasi pedesaan di lokasi penelitian. Sub bab pertama dalam bab ini akan menguraikan analisis mengenai taraf hidup rumahtangga pemilik usaha keripik setelah melakukan strategi nafkah rumahtangga dengan adanya implementasi industrialisasi pedesaan di lokasi penelitian. Kemudian, sub bab kedua membahas mengenai analisis hubungan tingkat implementasi industrialisasi pedesaan dan taraf hidup rumahtangga pemilik usaha keripik. Taraf Hidup Taraf hidup rumahtangga pemilik usaha keripik dalam penelitian ini diukur melalui pengukuran tingkat kesejahteraan rumahtangga pemilik usaha keripik. Oleh karena itu, pengukuran taraf hidup rumahtangga dalam penelitian ini mengacu pada indikator pengukuran tingkat kesejahteraan menurut BPS (2009) yang disesuaikan dengan kondisi di lokasi penelitian. Variabel taraf hidup yang digunakan dalam penelitian ini adalah: (1) tingkat pengeluaran rata-rata per bulan, (2) tingkat pendapatan rata-rata per bulan, (3) status kepemilikan rumah, (4) luas lahan tempat tinggal, (5) jenis lantai bangunan tempat tinggal, (6) jenis dinding bangunan tempat tinggal, (7) fasilitas tempat buang air besar, (8) sumber penerangan rumah tangga, (9) sumber air minum, (10) bahan bakar untuk memasak, (11) kepemilikan barang berharga, (12) kepemilikan aset pertanian, (13) kemampuan berobat ketika sakit, dan (14) jenis rumah. Namun, variabel nomor 3, 7, 9 dan 10 tidak digunakan dalam perhitungan taraf hidup karena data yang diperoleh homogen. Jumlah dan persentase rumahtangga pemilik usaha keripik menurut taraf hidup rumahtangganya dapat dilihat pada Tabel 26 Lebih lanjut, persentase rumahtangga pemilik usaha keripik menurut taraf hidup rumahtangganya dapat dilihat pada Gambar 25. Tabel 26 Jumlah dan persentase rumahtangga pemilik usaha keripik berdasarkan taraf hidup rumahtangga di RW 07 Dusun Karangbolo Tahun 2012 No Taraf Hidup Rumahtangga % 1. Tinggi Sedang Rendah Total Tabel 26 menunjukkan bahwa mayoritas taraf hidup rumahtangga pemilik usaha keripik berada pada tingkat sedang. Di sisi lain, jumlah rumahtangga pemilik usaha keripik dengan taraf hidup rendah hanya sepuluh persen dari total rumahtangga pemilik usaha keripik. Hal tersebut mengindikasikan bahwa taraf hidup rumahtangga pemilik usaha keripik secara umum cenderung baik.. Meskipun demikian, terdapat temuan yang menarik ketika data taraf hidup rumahtangga pemilik usaha keripik tersebut dilihat korelasinya

2 106 dengan lapisan sosial melalui perbandingan indeks komposit taraf hidup pada masingmasing lapisan sosial. Temuan tersebut dapat dilihat pada Tabel 27. Gambar 25 Persentase rumahtangga pemilik usaha keripik berdasarkan taraf hidup rumahtangga di RW 07 Dusun Karangbolo Tahun 2012 Tabel 27 Rumahtangga pemilik usaha keripik berdasarkan indeks komposit taraf hidup rumahtangga menurut lapisan sosial di RW 07 Dusun Karangbolo Tahun 2012 No. Lapisan Sosial Jumlah Rumahtangga Pemilik Usaha Keripik Indeks Komposit Perhitungan Taraf Hidup Rumahtangga Pemilik Usaha Keripik 1. Atas Menengah Bawah Tabel 27 menunjukkan bahwa jumlah rumahtangga pemilik usaha keripik lapisan atas paling banyak yang bertaraf hidup tinggi. Temuan yang menarik pada data tersebut adalah pada rumahtangga pemilik usaha keripik lapisan menengah dan lapisan bawah. Jumlah rumahtangga pemilik usaha keripik lapisan bawah yang bertaraf hidup tinggi ternyata lebih banyak bila dibandingkan jumlah rumahtangga pemilik usaha keripik lapisan menengah yang bertaraf hidup tinggi. Hal tersebut disebabkan pelapisan sosial di lokasi penelitian juga dilandaskan pada hal-hal selain taraf hidup rumahtangga pemilik usaha keripik, antara lain: ada tidaknya anggota rumahtangga yang pendapatannya tetap, ada tidaknya anggota rumahtangga yang sudah naik haji, dan kemampuan menyekolahkan anak hingga perguruan tinggi. Hal tersebut terangkum dalam pernyataan Kepala Dusun Karangbolo berikut. Itu lapisannya nganu lho mbak, yo didelok seko ono opo rak sing gaweanne tetep penghasilanne, koyo ning kantor no lho mbak. Terus nek iso nyekolahke anake nganti kuliah yo mlebu sing atas, nek munggah kaji kuwi yo mesti atas

3 107 mbak masuke. Nek sing seko ketok moto yo kuwi-kuwi mau mbak, terus yo omahe barang apik opo rak, jubin, tetep, kokoh no lho mbak. Yo tapi nek omah yo ra mesti ding, ono sing omahe elek tapi yo itunganne masuk sing atas kuwi mbak, kan tergantung wonge mbak seneng omahe apik opo rak, kan yo ono sing disimpen, nek ngono kan yo rak katon moto. - Pak ASR Itu lapisannya gini lho mbak, dasarnya juga dilihat dari ada tidaknya anggota rumahtangga yang pekerjaannya tetap, misalnya seperti yang kerja di kantor gitu lho mbak. Kemudian, jika bisa menyekolahkan anaknya sampai kuliah ya masuk lapisan yang atas, kalau sudah naik haji ya itu jelas masuk lapisan atas mbak masuknya. Kalau dari yang terlihat mata ya dari hal-hal tadi mbak, dari rumah juga bagus atau tidak, keramik, tetap, kokoh gitu lho mbak. Ya tapi kalau rumah ya tidak selalu juga sih mbak, ada yang rumahnya jelek tetapi ya termasuk lapisan atas mbak, kan tergantung orangnya mbak, senang rumahnya bagus atau tidak, kan ada juga yang disimpan hartanya, kalau seperti itu kan tidak terlihat mbak. - Pak ASR Ketidaksesuaian antara lapisan sosial responden dan taraf hidup rumahtangganya memiliki alasan yang beragam pada beberapa rumahtangga pemilik usaha keripik. Ketidaksesuaian lapisan sosial dan taraf hidup pada rumahtangga pemilik usaha keripik dengan lapisan sosial bawah disebabkan beberapa alasan. Salah satu alasan yang umum terjadi adalah rumahtangga pemilik usaha keripik dengan lapisan sosial bawah tersebut ternyata memiliki tempat tinggal yang tergolong tinggi dalam variabel taraf hidup, yaitu permanen, berlantai keramik, berdinding tembok, dan luas. Berikut pernyataan salah satu pemilik usaha keripik terkait hal tersebut. Omahku ki elek banget mbak asline, iki wae tak utangke ben iso apik. Aku ngesakke anakku mbak, isin le kancane dolan kok omahe elek banget, isin barang mbek tanggane. Nek rak ngutang yo rak iso mbak nggawe omah apik ngene. Saben wulan saiki duite entek nggo nyaur utang - Ibu MLH Rumah saya itu aslinya jelek sekali mbak, ini saja saya hutang untuk memperbaiki rumah sampai bagus begini. Saya kasihan dengan anak saya mbak, malu jika temannya main ke rumah kok rumahnya jelek sekali, malu juga dengan tetangga mbak. Kalau tidak hutang ya tidak bisa mbak membuat rumah bagus seperti ini. Setiap bulan sekarang uangnya juga banyak habis buat melunasi hutang tadi mbak. - Ibu MLH Ini ya sedikit demi sedikit mbak, uangnya dikumpulin buat benerin rumah. Kan juga pengen mbak ndue omah apik koyo tanggane. - Ibu SRH Ini ya sedikit demi sedikit mbak, uangnya dikumpulkan untuk memperbaiki rumah. Kan juga ingin mbak punya rumah yang bagus seperti tetangga. - Ibu SRH Selain akibat kondisi rumah yang tergolong tinggi dalam variabel taraf hidup, ketidaksesuaian lapisan sosial dan taraf hidup pada rumahtangga pemilik usaha keripik dengan lapisan sosial bawah juga disebabkan rumahtangga pemilik usaha keripik dengan lapisan sosial bawah tidak memiliki anggota rumahtangga yang bekerja tetap/ pegawai kantor tetapi memiliki aset pertanian sebagai sumber nafkah tambahan, misalnya pada rumahtangga Ibu RWY, beliau memiliki aset pertanian berupa sawah, kebun dan ternak.

4 108 Saya ya sedikit-sedikit nyisihke mbak, dari Bapakke barang, buat sekolah anakke pokoke tak sisihke sik, kudu kuwi mbak pokoke. Alhamdulillah yo bisa buat sawah, kebun sama kambing mbak. Nek ngono yo nggo tambah-tambah tho mbak, ora tak nggo ngapiki omah, ngene wae yo Alhamdulillah nyaman. Yen omahe tak bangun apik ngko nek ngeleh mosok meh nyuil keramik nggo mangan, anakke kan sih sekolah barang. Yo dongakke wae yo mbak omahe sesuk apik, nak saiki no sing penting anake iso sekolah sing dhuwur mbak, wong tuo kan isone nyangoni anak kuwi thok nggo suk mbenne - Ibu RWY Saya ya sedikit-sedikit menyisihkan pendapatan mbak, dari bapaknya (re: suami) juga, untuk sekolah anak-anak saya pokoknya saya sisihkan terlebih dahulu mbak, harus itu mbak pokoknya. Alhamdulillah ya bisa untuk beli sawah, kebun sama kambing mbak. Kalau untuk seperti itu kan bisa untuk tambahan pendapatan mbak, tidak saya gunakan untuk memperbaiki rumah, seperti ini saja Alhamdulillah nyaman. kalau misalnya saya gunakan untuk memperbaiki rumah nanti jika lapar gimana mbak? Mau makan keramik? Anak-anak saya kan juga masih sekolah mbak. Ya doakan saja ya mbak rumah saya nanti bisa bagus, kalau sekarang yang penting anaknya bisa sekolah yang tinggi mbak, orang tua kan hanya bisa member bekal pendidikan mbak ke anak-anaknya untuk bekal mereka nanti. - Ibu RWY Alasan selanjutnya, rumahtangga tersebut tidak memiliki anggota rumahtangga yang berpenghasilan tetap (bekerja di kantor) tetapi tingkat pendapatan per bulannya tidak tergolong rendah dalam pengolahan variabel taraf hidup, misalnya melalui usaha keripik yang dijalankan rumahtangga tersebut, misalnya pada Ibu SMH. Anggota rumahtangga Ibu SMH tidak ada yang bekerja sebagai pegawai kantor, tetapi tingkat pendapatan beliau tergolong tinggi. Beliau mengaku dalam sehari dapat memproduksi enampuluh kilogram keripik, beliau menggunakan pinjaman dari bank untuk modal usaha beliau tersebut. Selanjutnya, ada juga rumahtangga pemilik usaha keripik dengan lapisan sosial rendah yang ternyata tingkat pengeluaran per bulan dan kepemilikan barang berharganya tergolong tinggi dalam pengolahan variabel taraf hidup, misalnya pada Ibu MSD. Hal tersebut disebabkan beliau masih memiliki dua anak yang bersekolah dan konsumsi makan hariannya tergolong tinggi. Untuk barang berharga, beliau memiliki motor, TV, lemari es, mesin cuci, dan perhiasan emas. Ketidaksesuaian lapisan sosial dan taraf hidup pada rumahtangga pemilik usaha keripik dengan lapisan sosial menengah juga disebabkan beberapa alasan. Pada rumahtangga pemilik usaha keripik yang ternyata memiliki taraf hidup tinggi, yaitu Ibu MQN, disebabkan anggota rumahtangga beliau tidak ada yang bekerja sebagai pegawai kantor tetap tetapi ternyata tingkat pendapatan per bulannya tinggi dari usaha keripik yang dijalankannya dan dari usaha pemasangan listrik yang dijalankan suaminya. Selain itu tingkat pengeluaran perbulan rumahtangga beliau juga tergolong tinggi, demikian pula kepemilikan barang berharga dan kemampuan berobatnya. Terakhir, ketidaksesuaian lapisan sosial dan taraf hidup pada rumahtangga pemilik usaha keripik dengan lapisan sosial menengah juga disebabkan beberapa alasan. Pada ibu SFH, hal tersebut disebabkan beliau memiliki luas tempat tinggal, sumber listrik dan kepemilikan aset pertanian yang tidak tergolong tinggi dalam variabel taraf hidup. Alasan berupa sumber listrik tempat tinggal yang tidak tergolong rendah juga terdapat pada ibu SFY dan Ibu THM. Hal tersebut disebabkan ternyata rumahtangga pemilik usaha keripik tersebut sudah memasang listrik sejak lama ketika pemasangan listrik masih diperbolehkan dengan daya 450 watt sedangkan saat ini pemasangan listrik diharuskan minimal 900 watt, berikut pernyataan salah satu rumahtangga pemilik usaha keripik.

5 109 Halah iki wis suwi owk mbak masange, makane iso 450 watt, nek sakiki kan rak entuk mbak, minimal kudu 900 watt, nek aku yo sakmene wae wis cukup mbak, rak njeglek, ngopo kudu nambah. - Ibu SFY Ini sudah lama mbak memasang listriknya, makanya bisa 450 watt dayanya. Kalau sekarang kan tidak boleh mbak, minimal harus 900 watt. Kalau saya ya segini saja sudah cukup mbak, tidak mati kalau digunakan sehari-hari, jadi kenapa saya harus tambah dayanya. - Ibu SFY Alasan lainnya adalah rumahtangga pemilik usaha keripik tersebut dalam kepemilikan barang berharga dan aset pertanian tidak tergolong tinggi dalam perhitungan variabel taraf hidup, misalnya pada Ibu SFY. Halah mbak, napa beli macem-macem, wong bisa pake tangan owk nyucinya, kulkas juga ndak perlu mbak. Wis TV karo motor thok wae cukup mbak - Ibu SFY Duh mbak, kenapa harus beli macam-macam, kan bisa pakai tangan cuci bajunya mbak, lemari es jug tidak butuh mbak. Sudah, TV dan motor saja cukup mbak. - Ibu SFY Nek lemah karo kebon rak ndue mbak, bapake barang kan rak iso tani. Nek ternak barang kan omahe ora jembar mbak, ning tengah-tengah ngene rak ono panggone, ngko malah diseneni tanggane. Wis cukup seko pensiunanne wae mbak.wis tuwo barang yo rak ono tenagane yen tani mbak. - Ibu THM Kalau tanah dan kebun tidak punya mbak, bapaknya kan juga tidak bisa bertani. Kalau hewan ternak juga kan rumah saya tidak luas mbak, posisinya juga di tengahtengah rumah penduduk seperti ini, tidak ada tempatnya lah mbak, nanti malah dimarahi tetangganya. Ya sudah cukup dari pensiunan bapak saja mbak, sudah tua juga mbak, sudah tidak ada tenaganya. - Ibu THM Implementasi Industrialisasi Pedesaan dan Taraf Hidup Rumahtangga Sayogyo dan Tambunan (1990) juga menyatakan bahwa industrialisasi pedesaan berfungsi untuk meningkatkan kesejahteraan sosial ekonomi. Pengukuran tingkat kesejahteraan berasosiasi dengan pengukuran taraf hidup sebagaimana yang dikatakan Pratiwi (2009) bahwa tingkat kesejahteraan merupakan konsep yang digunakan untuk menyatakan kualitas hidup suatu masyarakat atau individu di suatu wilayah pada satu kurun waktu tertentu. Hasil wawancara dengan rumahtangga pemilik usaha keripik mayoritas menyatakan bahwa rumahtangga pemilik usaha keripik mengaku lebih mampu meningkat taraf hidupnya dengan menjalankan industri keripik, misalnya dalam hal tingkat pendapatan, kondisi tempat tinggal, kepemilikan barang berharga, dan kepemilikan aset pertanian. Beberapa juga menyatakan menyenangi kondisi kerja dengan menjalankan industri keripik. Bahkan ada juga rumahtangga pemilik usaha keripik yang merasa senang karena dengan menjalankan industri keripik status sosialnya meningkat. Berikut pernyataan beberapa pemilik usaha keripik terkait dengan hal tersebut.

6 110 Ya Alhamdulillah mbak, dari usaha keripik ini yo iso nggo tuku montor, lemah barang. Terus yo iso nggo mbangun omah, sithik-sithik diapiki ngono tho mbak. - Ibu SFR Ya Alhamdulillah mbak, dari usaha keripik ini ya saya bisa untuk beli mobil, beli tanah juga. Selain itu juga bisa memperbaiki rumah mbak, sedikit demi sedikit. - Ibu SFR Saya dulunya di pabrik mbak, terus njahit ikut orang tu lho mbak. nek gini enaknya tuh punya sendiri mbak, nek ikut orang kan ndak enak mbak, ada bosnya, dioyak-oyak kudu cepet dadi jahitane. Nek bikin keripik gini kan enak mbak, santai, ora kemrungsung, paling sing ngoyak-oyak yo bakule ning, kan orak setertekan nek melu wong mbak. Njur yo iso libur nek tetanggane hajatan, nek melu wong kan ndak bisa tho mbak. Nek sekarang yo capek mbak, tapi bar dapet duit yo capeknya ilang. - Ibu MTF Saya dulunya di pabrik mbak, kemudian saya kerja menjahit, jadi bawahannya orang lain. Kalau usaha keripik seperti ini itu enak mbak, karena milik sendiri. Kalau ikut orang lain kan tidak enak mbak, ada bosnya, dikejar-kejar harus cepat jadi jahitannya. Kalau membuat keripik seperti ini kan enak mbak, santai, tidak terburu-buru, paling yang mengejar-ngejar hanya pembelinya, tidak terlalu tertekan seperti ketika menjadi bawahan orang mbak. Selain itu juga bisa libur mbak kalau ada tetangga ada yang punya acara, kalau jadi bawahan orang kan tidak bisa seperti itu mbak. Kalau sekarang ya capek mbak, tapi setelah dapat uang ya capeknya hilang - Ibu MTF Nek di rumah kan enak mbak kerjane, nek capek tidur, nek ngeleh mangan. Nek ning pabrik rekoso, jam enem esuk wis mangkat ngantor mbak, mulihe mbengi banget, opomeneh yen lembur - Ibu WNN Kalau usaha keripik kan enak mbak di rumah kerjanya, kalau capek bisa tidur, kalau lapar bisa makan. Kalau di pabrik sengsara mbak, jam enam pagi sudah berangkat ke kantor mbak, pulangnya malam sekali, apalagi kalau lembur - Ibu WNN Enak ngene mbak, nek ikut orang thu nggak enak, ndak bebas. Nek gini kan enak, iso ning omah, ngerawat omah, ndampingi anak. Lebih ayem sekarang mbak, nek dulu kan kerjone dioyak-oyak. - Ibu IZR Enak usaha keripik mbak, kalau jadi bawahan orang lain itu tidak enak. Kalau seperti ini kan enak, bisa di rumah, mengurus rumah, mendampingi anak. Lebih tenang begini mbak, kalau dulu kan kerjanya dikejar-kejar terus. - Ibu IZR Jane yo mbak nek diitung-itung per harine yo mungkin banyak dari kuli bangunan lho mbak. Tapi saya no seneng wae ik usaha gini, ora kemrungsung, yo lemu wae ik walopun gaweanne akeh. Nek ngene kan luwih enak mbak, diundang tanggane gan, gan, juragan - Ibu MQR

7 111 Sebenarnya ya mbak, kalau dihitung-hitung per harinya mungkin lebih banyak kuli bangunan mbak dapat uangnya. Tapi saya ya senang saja itu mbak usaha seperti ini, tidak terburu-buru dan tertekan, ya gendut saja tuh walaupun banyak pekerjaan. Kalau seperti ini kan lebih enak mbak, dipanggil tetangga gan, gan juragan - Ibu MQR Hubungan tingkat implementasi industrialisasi pedesaan dan taraf hidup rumahtangga responden dalam penelitian ini dilihat melalui hasil pengolahan data melalui tabel silang yang hasilnya dapat dilihat pada Tabel 28. Tabel 28 Jumlah dan persentase rumahtangga pemilik usaha keripik berdasarkan tingkat implementasi industrialisasi pedesaan dan taraf hidup rumahtangga di RW 07 Dusun Karangbolo Tahun 2012 No. Tingkat Implementasi Industrialisasi Pedesaan Taraf Hidup Rumahtangga Total Tinggi Sedang Rendah Σ % Σ % Σ % Σ % 1. Tinggi Sedang Rendah Total Tabel 28 memperlihatkan hubungan seperti pada hipotesis penelitian, yaitu semakin tinggi tingkat implementasi industrialisasi pedesaan maka semakin tinggi taraf hidup rumahtangga. Pada rumahtangga pemilik usaha keripik dengan tingkat implementasi industrialisasi pedesaan yang tinggi, terdapat 75 persen rumahtangga pemilik usaha keripik dengan tingkat implementasi industrialisasi pedesaan yang tinggi, 25 persen rumahtangga pemilik usaha keripik dengan tingkat implementasi industrialisasi pedesaan yang sedang, dan 0 persen rumahtangga pemilik usaha keripik dengan tingkat implementasi industrialisasi pedesaan yang rendah. Dengan kata lain, terlihat adanya hubungan semakin tinggi tingkat implementasi industrialisasi pedesaan, semakin tinggi taraf hidup rumahtangga rumahtangga pemilik usaha keripik. Hubungan ini juga diperkuat oleh hasil uji korelasi Rank Spearman yang dapat dilihat pada Lampiran 9. Tingkat implementasi industrialisasi pedesaan dan taraf hidup rumahtangga pemilik usaha keripik berkorelasi dan signifikan. Nilai koefisien korelasi Spearman yang diperoleh untuk kedua variabel tersebut sebesar dengan nilai signifikansi sebesar Oleh karena nilai signifikansi tersebut lebih kecil daripada nilai alfa (0.15), hipotesis penelitian diterima, dengan kata lain semakin tinggi tingkat implementasi industrialisasi pedesaan maka semakin tinggi taraf hidup rumahtangga pemilik usaha keripik. Semakin tinggi tingkat implementasi industrialisasi pedesaan maka semakin tinggi taraf hidup rumahtangga pemilik usaha keripik. Oleh karena itu, langkah-langkah yang sebaiknya ditempuh pembuat kebijakan secara sinergis dengan rumahtangga pemilik usaha keripik pedesaan maupun masyarakat Dusun Karangbolo, dan Desa Lerep pada khususnya adalah mendukung agar tingkat implementasi industrialisasi pedesaan semakin baik di RW 07 Dusun Karangbolo. Secara lebih lanjut, langkah-langkah tersebut telah diuraikan pada bab Tingkat Implementasi Industrialisasi Pedesaan sebelumnya.

8 112 Ikhtisar Mayoritas taraf hidup rumahtangga pemilik usaha keripik berada pada tingkat sedang. Di sisi lain, jumlah rumahtangga pemilik usaha keripik dengan taraf hidup rendah hanya sepuluh persen dari total rumahtangga pemilik usaha keripik. Hal tersebut mengindikasikan bahwa taraf hidup rumahtangga pemilik usaha keripik secara umum cenderung baik. Meskipun demikian, terdapat temuan yang menarik ketika data taraf hidup rumahtangga pemilik usaha keripik tersebut dilihat korelasinya dengan lapisan sosial melalui perbandingan indeks komposit taraf hidup pada masing-masing lapisan sosial. jumlah rumahtangga pemilik usaha keripik lapisan atas paling banyak yang bertaraf hidup tinggi. Temuan yang menarik pada data tersebut adalah pada rumahtangga pemilik usaha keripik lapisan menengah dan lapisan bawah. Jumlah rumahtangga pemilik usaha keripik lapisan bawah yang bertaraf hidup tinggi ternyata lebih banyak bila dibandingkan jumlah rumahtangga pemilik usaha keripik lapisan menengah yang bertaraf hidup tinggi. Hal tersebut disebabkan pelapisan sosial di lokasi penelitian juga dilandaskan pada hal-hal selain taraf hidup rumahtangga, misalnya ada tidaknya anggota rumahtangga yang pendapatannya tetap, ada tidaknya anggota rumahtangga yang sudah naik haji, dan kemampuan menyekolahkan anak hingga perguruan tinggi. Selain itu, ketidaksesuaian lapisan sosial dan taraf hidup pada rumahtangga pemilik usaha keripik dengan lapisan sosial bawah disebabkan beberapa alasan. Salah satu alasan yang umum terjadi adalah rumahtangga pemilik usaha keripik dengan lapisan sosial bawah tersebut ternyata memiliki tempat tinggal yang tergolong tinggi dalam variabel taraf hidup, yaitu permanen, berlantai keramik, berdinding tembok, dan luas. Hasil penelitian juga memperlihatkan hubungan seperti pada hipotesis penelitian, yaitu semakin tinggi tingkat implementasi industrialisasi pedesaan maka semakin tinggi rumahtangga pemilik usaha keripik. Pada rumahtangga pemilik usaha keripik dengan tingkat implementasi industrialisasi pedesaan terdapat 75 persen rumahtangga pemilik usaha keripik dengan tingkat implementasi industrialisasi pedesaan yang tinggi, 25 persen rumahtangga pemilik usaha keripik dengan tingkat implementasi industrialisasi pedesaan yang sedang, dan 0 persen rumahtangga pemilik usaha keripik dengan tingkat implementasi industrialisasi pedesaan yang rendah. Hubungan ini juga diperkuat oleh hasil uji korelasi Rank Spearman yang memperlihatkan bahwa tingkat implementasi industrialisasi pedesaan dan taraf hidup rumahtangga rumahtangga pemilik usaha keripik berkorelasi dan signifikan. Nilai koefisien korelasi Spearman yang diperoleh untuk kedua variabel tersebut sebesar dengan nilai signifikansi sebesar Oleh karena nilai signifikansi tersebut lebih kecil daripada nilai alfa (0.15), hipotesis penelitian diterima, dengan kata lain semakin tinggi tingkat implementasi industrialisasi pedesaan maka semakin tinggi taraf hidup rumahtangga pemilik usaha keripik. Semakin tinggi tingkat implementasi industrialisasi pedesaan maka semakin tinggi taraf hidup rumahtangga pemilik usaha keripik. Oleh karena itu, langkah-langkah yang sebaiknya ditempuh pembuat kebijakan secara sinergis dengan rumahtangga pemilik usaha keripik pedesaan maupun masyarakat Dusun Karangbolo, dan Desa Lerep pada khususnya adalah mendukung agar tingkat implementasi industrialisasi pedesaan semakin baik di RW 07 Dusun Karangbolo. Secara lebih lanjut, langkah-langkah tersebut telah diuraikan pada bab Tingkat Implementasi Industrialisasi Pedesaan sebelumnya.

IMPLEMENTASI INDUSTRIALISASI PEDESAAN

IMPLEMENTASI INDUSTRIALISASI PEDESAAN 57 IMPLEMENTASI INDUSTRIALISASI PEDESAAN Bab ini menguraikan tentang tingkat implementasi industrialisasi pedesaan di Dusun Karangbolo. Berdasarkan sintesis pemikiran Sundar and Srinivasan (2009), (Desai

Lebih terperinci

REFORMA AGRARIA DAN PENINGKATAN KESEJAHTERAAN PETANI

REFORMA AGRARIA DAN PENINGKATAN KESEJAHTERAAN PETANI 46 REFORMA AGRARIA DAN PENINGKATAN KESEJAHTERAAN PETANI Kesejahteraan Petani Reforma agraria merupakan suatu alat untuk menyejahterakan rakyat. Akan tetapi, tidak serta merta begitu saja kesejahteraan

Lebih terperinci

Lampiran 1 Peta Desa Lerep

Lampiran 1 Peta Desa Lerep Lampiran 1 Peta Desa Lerep 119 120 121 Lampiran 2 Cara perhitungan subvariabel taraf hidup rumahtangga No Subvariabel Uraian Tingkat pengeluaran Seberapa besar rata-rata uang yang rata-rata rumahtangga

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK RESPONDEN

KARAKTERISTIK RESPONDEN 18 KARAKTERISTIK RESPONDEN Bab ini menjelaskan mengenai karakteristik lansia yang menjadi responden. Adapun data karakteristik yang dimaksud meliputi jenis kelamin, umur, tingkat pendidikan, status perkawinan,

Lebih terperinci

Pedoman Wawancara Subyek

Pedoman Wawancara Subyek LAMPIRAN 100 101 Pedoman Wawancara Subyek 1. Identitas Subyek a. Nama : b. Tempat/tanggal lahir : c. Jenis Kelamin : d. Usia : e. Agama : f. Pendidikan : g. Pekerjaan : 2.1 Latar Belakang Subyek a. Bagaimana

Lebih terperinci

terbanyak keempat didunia, menurut Akbar (2015), jumlah penduduk mencapai

terbanyak keempat didunia, menurut Akbar (2015), jumlah penduduk mencapai BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia salah satu negara berkembang yang memiliki populasi penduduk terbanyak keempat didunia, menurut Akbar (2015), jumlah penduduk mencapai 254,9 juta jiwa.

Lebih terperinci

BAB III PERSEPSI ANAK JALANAN TAMAN MATARAM KOTA PEKALONGAN TERHADAP URGENSI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

BAB III PERSEPSI ANAK JALANAN TAMAN MATARAM KOTA PEKALONGAN TERHADAP URGENSI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAB III PERSEPSI ANAK JALANAN TAMAN MATARAM KOTA PEKALONGAN TERHADAP URGENSI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM A. Profil Taman Mataram Kota Pekalongan Lapangan Mataram terletak di Kelurahan Podosugih, Kota Pekalongan,

Lebih terperinci

BAB VI KARAKTERISTIK INDIVIDU DAN RUMAHTANGGA PETANI PESERTA PROGRAM PEMBERDAYAAN PETANI MELALUI TEKNOLOGI DAN INFORMASI PERTANIAN (P3TIP)

BAB VI KARAKTERISTIK INDIVIDU DAN RUMAHTANGGA PETANI PESERTA PROGRAM PEMBERDAYAAN PETANI MELALUI TEKNOLOGI DAN INFORMASI PERTANIAN (P3TIP) 58 BAB VI KARAKTERISTIK INDIVIDU DAN RUMAHTANGGA PETANI PESERTA PROGRAM PEMBERDAYAAN PETANI MELALUI TEKNOLOGI DAN INFORMASI PERTANIAN (P3TIP) Bab ini mendeskripsikan karakteristik demografi individu petani

Lebih terperinci

BAB V BEBAN GANDA WANITA BEKERJA DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA

BAB V BEBAN GANDA WANITA BEKERJA DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA BAB V BEBAN GANDA WANITA BEKERJA DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA 5.1 Beban Ganda Beban ganda wanita adalah tugas rangkap yang dijalani oleh seorang wanita (lebih dari satu peran) yakni sebagai ibu

Lebih terperinci

BAB VI TINGKAT KESEJAHTERAAN MASYARAKAT YANG TERGABUNG DALAM OTL PASAWAHAN II PASCA RECLAIMING

BAB VI TINGKAT KESEJAHTERAAN MASYARAKAT YANG TERGABUNG DALAM OTL PASAWAHAN II PASCA RECLAIMING BAB VI TINGKAT KESEJAHTERAAN MASYARAKAT YANG TERGABUNG DALAM OTL PASAWAHAN II PASCA RECLAIMING Menurut Sadiwak (1985) dalam Munir (2008) bahwa kesejahteraan merupakan kepuasan yang diperoleh seseorang

Lebih terperinci

Hasil Wawancara. Tempat/ tanggal lahir : Semarang/ 27 Oktober : ke 1 dari 5 bersaudara

Hasil Wawancara. Tempat/ tanggal lahir : Semarang/ 27 Oktober : ke 1 dari 5 bersaudara DAFTAR WAWANCARA 1. Masa kecil subjek 2. Masa Remaja (SMP-SMU) 3. Keadaan dan kondisi keluarga 4. Pola asuh orangtua 5. Hubungan dengan masyarakat di sekitar tempat tinggal 6. Lingkungan di tempat kerja

Lebih terperinci

Wawancara Binal dengan Agung Kurniawan 2

Wawancara Binal dengan Agung Kurniawan 2 Wawancara Binal dengan gung Kurniawan 2 Durasi 15:54 : gung Kurniawan : race amboh : igit Pius Mas gung dhewe thok? keh-akehe yo aku kemudian yo... Dimusuh? Ora ki. Bar kuwi aku malah cedhak banget karo

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. mulai bayi hingga remaja, dimana anak-anak mulai membentuk karakter dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. mulai bayi hingga remaja, dimana anak-anak mulai membentuk karakter dengan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Anak merupakan individu yang berada pada satu rentang perkembangan mulai bayi hingga remaja, dimana anak-anak mulai membentuk karakter dengan mengamati dan meniru tingkah

Lebih terperinci

BELENGGU KEMISKINAN BURUH PEREMPUAN PABRIK ROKOK

BELENGGU KEMISKINAN BURUH PEREMPUAN PABRIK ROKOK Komunitas 2 (2) (2010) : 84-93 JURNAL KOMUNITAS http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/komunitas BELENGGU KEMISKINAN BURUH PEREMPUAN PABRIK ROKOK Dian Maulina Wijayanti STAINU Jepara, Jawa Tengah, Indonesia

Lebih terperinci

KONDISI SOSIAL EKONOMI RUMAH TANGGA PERIKANAN DI DESA TANJUNG PASIR

KONDISI SOSIAL EKONOMI RUMAH TANGGA PERIKANAN DI DESA TANJUNG PASIR 31 KONDISI SOSIAL EKONOMI RUMAH TANGGA PERIKANAN DI DESA TANJUNG PASIR Pengertian kondisi sosial ekonomi adalah suatu keadaan atau kedudukan yang diatur secara sosial dan menetapkan seseorang dalam posisi

Lebih terperinci

BAB IV KESIMPULAN. Plan International PU Kebumen, seperti Mengadakan Training (pelatihan),

BAB IV KESIMPULAN. Plan International PU Kebumen, seperti Mengadakan Training (pelatihan), BAB IV KESIMPULAN A. KESIMPULAN Dalam program pemberdayaan yang dilakukan oleh pihak Plan International PU Kebumen terhadap anak anak di desa Logandu ini mengalami kendala, terutama kurang partisipasinya

Lebih terperinci

BAB V STRUKTUR NAFKAH RUMAH TANGGA PEDAGANG MAKANAN

BAB V STRUKTUR NAFKAH RUMAH TANGGA PEDAGANG MAKANAN 33 BAB V STRUKTUR NAFKAH RUMAH TANGGA PEDAGANG MAKANAN Struktur pendapatan adalah komposisi pendapatan rumah tangga dari berbagai aktifitas nafkah yang dilakukan oleh seluruh anggota rumah tangga. Struktur

Lebih terperinci

Lembar Permohonan Menjadi Partisipan. Saya yang bertanda tangan dibawah: Adalah mahasiswa Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Kristen

Lembar Permohonan Menjadi Partisipan. Saya yang bertanda tangan dibawah: Adalah mahasiswa Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Kristen Lampiran 1 Lembar Permohonan Menjadi Partisipan Kepada Yth Calon Partisipan Penelitian Di Tempat Dengan hormat, Saya yang bertanda tangan dibawah: Nama :Ayik Widiarti Nim : 462012006 Adalah mahasiswa Fakultas

Lebih terperinci

KETERDEDAHAN IKLAN LAYANAN MASYARAKAT KELUARGA BERENCANA VERSI SHIREEN SUNGKAR DAN TEUKU WISNU

KETERDEDAHAN IKLAN LAYANAN MASYARAKAT KELUARGA BERENCANA VERSI SHIREEN SUNGKAR DAN TEUKU WISNU KETERDEDAHAN IKLAN LAYANAN MASYARAKAT KELUARGA BERENCANA VERSI SHIREEN SUNGKAR DAN TEUKU WISNU Keterdedahan adalah terkenanya khalayak terhadap satu atau beberapa pesan dari media televisi. Dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB VII TINGKAT KEBERDAYAAN EKONOMI RUMAH TANGGA PESERTA PROGRAM MISYKAT

BAB VII TINGKAT KEBERDAYAAN EKONOMI RUMAH TANGGA PESERTA PROGRAM MISYKAT 56 BAB VII TINGKAT KEBERDAYAAN EKONOMI RUMAH TANGGA PESERTA PROGRAM MISYKAT 7.1 Identifikasi Tingkat Keberdayaan Ekonomi Rumah Tangga Miskin Peserta Program Misykat Ukuran yang menyatakan tingkat keberdayaan

Lebih terperinci

BAB III TRADISI HUTANG DENGAN SISTEM BOLOGADAI DI DESA JOTOSANUR KECAMATAN TIKUNG KABUPATEN LAMONGAN

BAB III TRADISI HUTANG DENGAN SISTEM BOLOGADAI DI DESA JOTOSANUR KECAMATAN TIKUNG KABUPATEN LAMONGAN BAB III TRADISI HUTANG DENGAN SISTEM BOLOGADAI DI DESA JOTOSANUR KECAMATAN TIKUNG KABUPATEN LAMONGAN A. Gambaran Umum Desa Jotosanur Kecamatan Tikung Kabupaten Lamongan 1. Letak Geografis Desa Jotosanur

Lebih terperinci

BAB IV. moment dan analisis regresi linear, peneliti melakukan analisis deskriptif yaitu. Tabel 4.1 Prosentase Jawaban Angket

BAB IV. moment dan analisis regresi linear, peneliti melakukan analisis deskriptif yaitu. Tabel 4.1 Prosentase Jawaban Angket BAB IV PERUBAHAN SOSIAL PEKERJAAN PETANI KE PEKERJAAN NON SKILL DALAM ANALISIS TEORI PERUBAHAN SOSIAL MENURUT EMILE DURKHEIM: PEMBAGIAN KERJA DAN SOLIDARITAS SOSIAL A. Analisis Deskriptif Peneliti dalam

Lebih terperinci

PEDOMAN WAWANCARA BAGI SINGLE MOTHER. 2. Kapankah perpisahan anda dengan pasangan anda terjadi?

PEDOMAN WAWANCARA BAGI SINGLE MOTHER. 2. Kapankah perpisahan anda dengan pasangan anda terjadi? Lampiran 1 PEDOMAN WAWANCARA BAGI SINGLE MOTHER 1. Apakah yang menyebabkan anda menjadi single mother? 2. Kapankah perpisahan anda dengan pasangan anda terjadi? 3. Pada usia berapakah perpisahan yang telah

Lebih terperinci

PROSES-PROSES INDUSTRIALISASI PEDESAAN

PROSES-PROSES INDUSTRIALISASI PEDESAAN 47 PROSES-PROSES INDUSTRIALISASI PEDESAAN Pada bab ini dibahas mengenai proses-proses industrialisasi pedesaan di lokasi penelitian. Bab ini dibahas melalui beberapa sub bab. Sub bab pertama menjelaskan

Lebih terperinci

Transkrip wawancara 1 Pelabelan Konsep Konsep yang sering muncul Pengelompokan Konsep Y : Dengan ibu Sarni ya, usianya berapa bu?

Transkrip wawancara 1 Pelabelan Konsep Konsep yang sering muncul Pengelompokan Konsep Y : Dengan ibu Sarni ya, usianya berapa bu? Transkrip wawancara 1 Pelabelan Konsep Konsep yang sering muncul Pengelompokan Konsep Y : Dengan ibu Sarni ya, usianya berapa bu? 1. penyebab kemiskinan perempuan 1. Penyebab kemiskinan Pendidikan rendah

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Azwar, S Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

DAFTAR PUSTAKA. Azwar, S Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar 67 DAFTAR PUSTAKA Azwar, S. 2. Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Buchari, A. 26. Kewirausahaan untuk Mahasiswa dan Umum. Bandung: Alfabeta David, F. 26. Manajemen Stratejik. Jakarta: PT. Gramedia

Lebih terperinci

Lampiran 4 HASIL WAWANCARA KEPADA INFORMAN

Lampiran 4 HASIL WAWANCARA KEPADA INFORMAN Lampiran 4 HASIL WAWANCARA KEPADA INFORMAN 1. Bapak Mulyanto pada Ahad, 21 Agustus 2016 1) Ya... peran orangtua... pertama ya menghidupi perekonomian ya... menghidupi perekonomian keluarga. Kemudian, memenuhi

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan Dari hasil penelitian tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa Perpustakaan Asmaina telah dimanfaatkan dengan baik oleh pengelola perpustakaan dan masyarakat Dusun Plumbon

Lebih terperinci

BAB VI PEMANFAATAN REMITAN

BAB VI PEMANFAATAN REMITAN 49 BAB VI PEMANFAATAN REMITAN 6.1 Jumlah dan Alokasi Penggunaan Remitan Migrasi Internasional Remitan merupakan pengiriman uang ke daerah asal, seperti diungkapkan Connel (1979) dalam Effendi (2004), menggambarkan

Lebih terperinci

HUBUNGAN PERAN STAKEHOLDERS DENGAN PARTISIPASI MASYARAKAT

HUBUNGAN PERAN STAKEHOLDERS DENGAN PARTISIPASI MASYARAKAT HUBUNGAN PERAN STAKEHOLDERS DENGAN PARTISIPASI MASYARAKAT Hipotesis dalam penelitian ini adalah semakin tinggi peran stakeholders dalam penyelenggaraan program agropolitan di Desa Karacak maka semakin

Lebih terperinci

Tabel 15. Hubungan Luas Lahan dengan Tingkat Pendapatan Tahun 2011

Tabel 15. Hubungan Luas Lahan dengan Tingkat Pendapatan Tahun 2011 59 BAB VII HUBUNGAN PENGARUH TINGKAT PENGUASAAN LAHAN TERHADAP KONDISI SOSIAL EKONOMI RUMAH TANGGA PETANI 7.1 Hubungan Pengaruh Luas Lahan Terhadap Tingkat Pendapatan Pertanian Penguasaan lahan merupakan

Lebih terperinci

BAB V PERAN USAHA KAYU RAKYAT DALAM STRATEGI NAFKAH RUMAH TANGGA PETANI

BAB V PERAN USAHA KAYU RAKYAT DALAM STRATEGI NAFKAH RUMAH TANGGA PETANI BAB V PERAN USAHA KAYU RAKYAT DALAM STRATEGI NAFKAH RUMAH TANGGA PETANI 5.1 Strategi Nafkah Petani Petani di Desa Curug melakukan pilihan terhadap strategi nafkah yang berbeda-beda untuk menghidupi keluarganya.

Lebih terperinci

Ini sebuah game matematika sederhana yang digunakan untuk mencoba membaca batin anda dengan angka yang telah anda pilih..

Ini sebuah game matematika sederhana yang digunakan untuk mencoba membaca batin anda dengan angka yang telah anda pilih.. Ini sebuah game matematika sederhana yang digunakan untuk mencoba membaca batin anda dengan angka yang telah anda pilih.. SELAMAT MENCOBA Untuk memulai tekan gambar yang ditunjuk oleh panah Copyright by

Lebih terperinci

BAB V MERANCANG DAN MEWUJUDKAN MIMPI KELOMPOK TANI

BAB V MERANCANG DAN MEWUJUDKAN MIMPI KELOMPOK TANI BAB V MERANCANG DAN MEWUJUDKAN MIMPI KELOMPOK TANI A. Hasil Proses Pendampingan Bersama Kelompok Tani Pada dasarnya pemberdayaan merupakan wujud dari perubahan sosial. Perubahan dari masyarakat yang kurang

Lebih terperinci

Royal Institute for Southeast Asian and Caribbean Studies Reuvensplaats 2 2311 BE Leiden Netherlands tel: (+)31 71-527 2295; email: kitlv@kitlv.

Royal Institute for Southeast Asian and Caribbean Studies Reuvensplaats 2 2311 BE Leiden Netherlands tel: (+)31 71-527 2295; email: kitlv@kitlv. Royal Institute for Southeast Asian and Caribbean Studies Reuvensplaats 2 2311 BE Leiden Netherlands tel: (+)31 71-527 2295; email: kitlv@kitlv.nl Interview with mrs: Saminem Transcriptic summary (00:00)

Lebih terperinci

PEMEROLEHAN BAHASA ANAK USIA 4 TAHUN DALAM BENTUK KALIMAT DEKLARATIF, INTEROGATIF, DAN IMPERATIF

PEMEROLEHAN BAHASA ANAK USIA 4 TAHUN DALAM BENTUK KALIMAT DEKLARATIF, INTEROGATIF, DAN IMPERATIF PEMEROLEHAN BAHASA ANAK USIA 4 TAHUN DALAM BENTUK KALIMAT DEKLARATIF, INTEROGATIF, DAN IMPERATIF NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan selama tiga bulan mulai tanggal 10 Oktober

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan selama tiga bulan mulai tanggal 10 Oktober BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Setting Penelitian Penelitian ini dilaksanakan selama tiga bulan mulai tanggal 10 Oktober 2013 sampai dengan 13 Januari 2014. Dalam waktu tiga bulan ini sudah

Lebih terperinci

ANALISIS CAMPUR KODE PEDAGANG ETNIS CINA DALAM TRANSAKSI JUAL BELI DI PASAR GEDE SURAKARTA

ANALISIS CAMPUR KODE PEDAGANG ETNIS CINA DALAM TRANSAKSI JUAL BELI DI PASAR GEDE SURAKARTA ANALISIS CAMPUR KODE PEDAGANG ETNIS CINA DALAM TRANSAKSI JUAL BELI DI PASAR GEDE SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa Sastra

Lebih terperinci

Tabel 1.1 Profil keluarga Dampingan No Nama Stataus Umur Pendidikan Pekerjaan Keterangan 1 I Nyoman Suami & 62 Tidak Buruh Pekerja

Tabel 1.1 Profil keluarga Dampingan No Nama Stataus Umur Pendidikan Pekerjaan Keterangan 1 I Nyoman Suami & 62 Tidak Buruh Pekerja BAB I GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN 1.1 Profil Keluarga Dampingan Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN RM) merupakan bentuk pendidikan yang berbasis kemasyarakatan dengan tujuan

Lebih terperinci

Analisis Dan Perhitungan Pembanding Kemiskinan Di Provinsi Lampung

Analisis Dan Perhitungan Pembanding Kemiskinan Di Provinsi Lampung Analisis Dan Perhitungan Pembanding Kemiskinan Di Provinsi Lampung Dari kajian terdahulu memberi kesimpulan bahwa tingginya persentase dan jumlah penduduk miskin Lampung lebih disebabkan oleh masih tingginya

Lebih terperinci

SKENARIO KERACUNAN PESTISIDA

SKENARIO KERACUNAN PESTISIDA SKENARIO KERACUNAN PESTISIDA TUGAS PRAKTIKUM disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Kesehatan dan Keselamatan Kerja di Wilayah Pertanian dan Perkebunan dengan dosen pengampu Ns. Latifa Aini S., M.Kep.,

Lebih terperinci

TRANSKRIP WAWANCARA YANG TELAH DIREDUKSI. A. Untuk Kepala Dusun Somoketro III, Desa Somoketro, Kecamatan Salam, Kabupaten Magelang

TRANSKRIP WAWANCARA YANG TELAH DIREDUKSI. A. Untuk Kepala Dusun Somoketro III, Desa Somoketro, Kecamatan Salam, Kabupaten Magelang TRANSKRIP WAWANCARA YANG TELAH DIREDUKSI A. Untuk Kepala Dusun Somoketro III, Desa Somoketro, Kecamatan Salam, Kabupaten Magelang INFORMAN 1 Tanggal Wawancara : 03 Februari 2014 Waktu Wawancara : 14.00

Lebih terperinci

VII. ANALISIS TINGKAT KESEJAHTERAAN PEDAGANG DI TAMAN MARGASATWA RAGUNAN. 7.1 Pengaruh TMR terhadap Terciptanya Lapangan Usaha

VII. ANALISIS TINGKAT KESEJAHTERAAN PEDAGANG DI TAMAN MARGASATWA RAGUNAN. 7.1 Pengaruh TMR terhadap Terciptanya Lapangan Usaha VII. ANALISIS TINGKAT KESEJAHTERAAN PEDAGANG DI TAMAN MARGASATWA RAGUNAN 7. Pengaruh TMR terhadap Terciptanya Lapangan Usaha Keberadaan pariwisata memberikan dampak postif bagi pengelola, pengunjung, pedagang,

Lebih terperinci

PELUANG BEKERJA DAN BERUSAHA SERTA PENGARUHNYA TERHADAP TINGKAT UPAH WANITA KEPALA RUMAH TANGGA (WKRT)

PELUANG BEKERJA DAN BERUSAHA SERTA PENGARUHNYA TERHADAP TINGKAT UPAH WANITA KEPALA RUMAH TANGGA (WKRT) PELUANG BEKERJA DAN BERUSAHA SERTA PENGARUHNYA TERHADAP TINGKAT UPAH WANITA KEPALA RUMAH TANGGA (WKRT) 39 Peluang Bekerja dan Berusaha Wanita Kepala Rumah Tangga (WKRT) Peluang bekerja dan berusaha adalah

Lebih terperinci

Sambutan Presiden RI pd Penyerahan Hand Tractor dan Pompa Air... di Ngawi, Jatim, tgl 31 Jan 2015 Sabtu, 31 Januari 2015

Sambutan Presiden RI pd Penyerahan Hand Tractor dan Pompa Air... di Ngawi, Jatim, tgl 31 Jan 2015 Sabtu, 31 Januari 2015 Sambutan Presiden RI pd Penyerahan Hand Tractor dan Pompa Air... di Ngawi, Jatim, tgl 31 Jan 2015 Sabtu, 31 Januari 2015 SAMBUTAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA PENYERAHAN HAND TRACTOR DAN POMPA AIR

Lebih terperinci

Pedoman Wawancara. Identitas Subjek. Nama : Usia : Jenis Kelamin : Status perkawinan : Pekerjaan : Pendidikan : Tinggal bersama atau tidak :

Pedoman Wawancara. Identitas Subjek. Nama : Usia : Jenis Kelamin : Status perkawinan : Pekerjaan : Pendidikan : Tinggal bersama atau tidak : LAMPIRAN A 114 115 Pedoman Wawancara Identitas Subjek Nama : Usia : Jenis Kelamin : Status perkawinan : Pekerjaan : Pendidikan : Tinggal bersama atau tidak : Latar Belakang Pernikahan 1. Menikah pada usia

Lebih terperinci

BAB IV PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DESKRIPSI HASIL PENELITIAN, DAN PEMBAHASAN. A. Persiapan Penelitian

BAB IV PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DESKRIPSI HASIL PENELITIAN, DAN PEMBAHASAN. A. Persiapan Penelitian BAB IV PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DESKRIPSI HASIL PENELITIAN, DAN PEMBAHASAN A. Persiapan Penelitian Sebelum penelitian dilaksanakan, peneliti melakukan beberapa tahap untuk mempersiapkan penelitian ini.

Lebih terperinci

4. Pembeli : padum timunnya kak? berapa timunnya kak? Penjual : enam ribu Pembeli : nggak lima Penjual : hana dapat nggak dapat

4. Pembeli : padum timunnya kak? berapa timunnya kak? Penjual : enam ribu Pembeli : nggak lima Penjual : hana dapat nggak dapat LAMPIRAN 1 : DATA PERCAKAPAN 1. Pembeli 1 : berapa cabe satu kilo buk? Penjual : delapan puluh Pembeli 1 : kalau satu ons berapa? Penjual : delapan ribu Pembeli 2 : kok larang eram kok mahal kali Penjual

Lebih terperinci

TRANSKIP DATA HASIL WAWANCARA. Lampiran 1. Transkip Hasil Wawancara Perempuan Pengangkut Garam

TRANSKIP DATA HASIL WAWANCARA. Lampiran 1. Transkip Hasil Wawancara Perempuan Pengangkut Garam TRANSKIP DATA HASIL WAWANCARA Lampiran 1 Transkip Hasil Wawancara Perempuan Pengangkut Garam I. Identitas Informan : a. Nama : MP b. Alamat : Desa Kedungutih, RT: 04 RW: 02 c. Usia : 60 tahun d. Agama

Lebih terperinci

Sambutan dan Wawancara Presiden RI dg Petani pd Panen Raya Jagung, di Jatim, tgl. 10 Mar 2015 Jumat, 06 Maret 2015

Sambutan dan Wawancara Presiden RI dg Petani pd Panen Raya Jagung, di Jatim, tgl. 10 Mar 2015 Jumat, 06 Maret 2015 Sambutan dan Wawancara Presiden RI dg Petani pd Panen Raya Jagung, di Jatim, tgl. 10 Mar 2015 Jumat, 06 Maret 2015 SAMBUTAN DAN WAWANCARA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA DENGAN PETANI PADA PANEN RAYA JAGUNG

Lebih terperinci

LAMPIRAN. : Seorang suami yang bertanya kepada istrinya. : Anak-anak di mana mak? Belum ada satu pun yang di. Belum pulang pak dari tadi.

LAMPIRAN. : Seorang suami yang bertanya kepada istrinya. : Anak-anak di mana mak? Belum ada satu pun yang di. Belum pulang pak dari tadi. LAMPIRAN Bentuk Campur Kode berupa Penyisipan Kata Data I Suami : Seorang suami yang bertanya kepada istrinya : Anak-anak di mana mak? Belum ada satu pun yang di rumah? (sambil meletakkan tas di atas kursi)

Lebih terperinci

USAHA KAKI LIMA SEBAGAI KEGIATAN SEKTOR INFORMAL YANG SAH

USAHA KAKI LIMA SEBAGAI KEGIATAN SEKTOR INFORMAL YANG SAH 23 USAHA KAKI LIMA SEBAGAI KEGIATAN SEKTOR INFORMAL YANG SAH Gambaran Usaha Kaki Lima di Sekitar Kebun Raya Bogor (KRB) Menjadi wirausahawan merupakan salah satu sumber pendapatan yang menjanjikan dan

Lebih terperinci

BAB III PAPARAN HASIL PENELITIAN PERNIKAHAN DENGAN NIAT TALAK DI DESA GAJAH KECAMATAN GAJAH KABUPATEN DEMAK

BAB III PAPARAN HASIL PENELITIAN PERNIKAHAN DENGAN NIAT TALAK DI DESA GAJAH KECAMATAN GAJAH KABUPATEN DEMAK BAB III PAPARAN HASIL PENELITIAN PERNIKAHAN DENGAN NIAT TALAK DI DESA GAJAH KECAMATAN GAJAH KABUPATEN DEMAK A. Gambaran Umum Desa Gajah Kecamatam Gajah Kabupaten Demak 1. Letak Geografis Desa Gajah Desa

Lebih terperinci

BAB VI IDENTIFIKASI TINGKAT KEMISKINAN DAN TINGKAT PENGETAHUAN RUMAH TANGGA PESERTA PROGRAM MISYKAT

BAB VI IDENTIFIKASI TINGKAT KEMISKINAN DAN TINGKAT PENGETAHUAN RUMAH TANGGA PESERTA PROGRAM MISYKAT 48 BAB VI IDENTIFIKASI TINGKAT KEMISKINAN DAN TINGKAT PENGETAHUAN RUMAH TANGGA PESERTA PROGRAM MISYKAT 6.1 Identifikasi Tingkat Kemiskinan Rumah Tangga Peserta Program Misykat Pada hakikatnya masalah kemiskinan

Lebih terperinci

Wawancara Partisipan 1

Wawancara Partisipan 1 55 Verbatim Partisipan Wawancara Partisipan 1 S Isi Percakapan Kode P Selamat pasi mas 1 P1 Selamat pagi juga mbak 2 P Bisa minta waktunya sebentar mas sekitar 5-10 menit 3 P1 Iya bisa 4 P Perkenalkan

Lebih terperinci

PEDOMAN WAWANCARA DAN OBSERVASI

PEDOMAN WAWANCARA DAN OBSERVASI LAMPIRAN PEDOMAN WAWANCARA DAN OBSERVASI A. PEDOMAN WAWANCARA 1. Identitas subyek a. Inisial : b. Tempat tanggal lahir : c. Usia : d. Pendidikan terakhir : e. Pekerjaan : f. Suku : g. Lama perkawinan :

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkawinan diawali dengan adanya komitmen antara pria dan wanita untuk hidup

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkawinan diawali dengan adanya komitmen antara pria dan wanita untuk hidup BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkawinan merupakan awal terbentuknya sebuah keluarga kecil. Perkawinan diawali dengan adanya komitmen antara pria dan wanita untuk hidup bersama. Keduanya

Lebih terperinci

BAB IV PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN HASIL PENELITIAN BAB IV PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN HASIL PENELITIAN A. Orientasi Kancah Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konflik dalam pernikahan dan coping pada seseorang yang menikah remaja. Setelah

Lebih terperinci

BAB V PROBLEMATIKA KONDISI PEREMPUAN. jauh. Di dalam pemenuhan kebutuhan sehari-hari seorang laki-lakilah yang patut

BAB V PROBLEMATIKA KONDISI PEREMPUAN. jauh. Di dalam pemenuhan kebutuhan sehari-hari seorang laki-lakilah yang patut 48 BAB V PROBLEMATIKA KONDISI PEREMPUAN Dalam sebuah kehidupan akan selalu mengalami yang namanya permasalahan. Dimana disetiap tempat akan memiliki perbedaan yang sangat jauh. Di dalam pemenuhan kebutuhan

Lebih terperinci

Pedoman Wawancara Awal

Pedoman Wawancara Awal LAMPIRAN Pedoman Wawancara Awal 1. Identitas a. Nama b. Umur c. Tanggal lahir d. Agama e. Status perkawinan f. Pendidikan terakhir g. Pekerjaan h. Asal i. Alamat j. Tanggal pelaksanaan 2. Keadaan subyek

Lebih terperinci

TINDAK TUTUR DIREKTIF DAN KOMISIF PADA LAYANAN BIMBINGAN KONSELING DI SMP NEGERI 2 COLOMADU KABUPATEN KARANGANYAR NASKAH PUBLIKASI

TINDAK TUTUR DIREKTIF DAN KOMISIF PADA LAYANAN BIMBINGAN KONSELING DI SMP NEGERI 2 COLOMADU KABUPATEN KARANGANYAR NASKAH PUBLIKASI 1 TINDAK TUTUR DIREKTIF DAN KOMISIF PADA LAYANAN BIMBINGAN KONSELING DI SMP NEGERI 2 COLOMADU KABUPATEN KARANGANYAR NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1

Lebih terperinci

xvi

xvi LAMPIRAN xv xvi xvii xviii xix xx Pedoman wawancara 1. Sudah berapa lama berjualan di pasar Tumenggungan? 2. Berapa jumlah anak yang dimiliki? 3. Mengapa memilih sebagai pedagang untuk berjualan di pasar?

Lebih terperinci

PERTANYAAN JAWABAN KETERANGAN Coba ceritakan hubungan ke dua orang tua mu?

PERTANYAAN JAWABAN KETERANGAN Coba ceritakan hubungan ke dua orang tua mu? HASIL WAWANCARA SUBYEK 1 PERTANYAAN JAWABAN KETERANGAN Coba ceritakan hubungan ke dua orang tua mu? Hubungan papa mbek mama ku tu aku ndak pateko jelas to, jadi tu waktu akukan masih kecil. Masih kecil

Lebih terperinci

BAB III LARANGAN NIKAH TUMBUK DESA DI DESA CANDIREJO KECAMATAN PONGGOK KABUPATEN BLITAR

BAB III LARANGAN NIKAH TUMBUK DESA DI DESA CANDIREJO KECAMATAN PONGGOK KABUPATEN BLITAR BAB III LARANGAN NIKAH TUMBUK DESA DI DESA CANDIREJO KECAMATAN PONGGOK KABUPATEN BLITAR A. Gambaran Umum Desa Candirejo Kecamatan Ponggok Kabupaten Blitar 1. Keadaan Geografis dan Jumlah Penduduk Menurut

Lebih terperinci

Hasil Wawancara: Peneliti melakukan wawancara dengan narasumber dalam beberapa periode sesuai perkembangan Tari Dolalak :

Hasil Wawancara: Peneliti melakukan wawancara dengan narasumber dalam beberapa periode sesuai perkembangan Tari Dolalak : LAMPIRAN 1 HASIL WAWANCARA Data Primer Untuk mengetahui lebih mendalam dan sebagai bukti bahwa adanya pergeseran dalam pementasan Tari Dolalak, maka peneliti melakukan wawancara sebagai berikut ini: Daftar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. identitas diri dan status sosial (Setyarini & Atamimi, 2011). Di samping persepsi

BAB I PENDAHULUAN. identitas diri dan status sosial (Setyarini & Atamimi, 2011). Di samping persepsi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bekerja merupakan aktivitas yang paling banyak menyita waktu seseorang (Baron & Byrne, 2005). Beberapa orang menganggap bekerja sebagai sebuah identitas diri

Lebih terperinci

Ruang Lingkup Penelitian. Dampak Kekerasan dalam Rumah Tangga (KDRT) Pada Keluarga Muslim

Ruang Lingkup Penelitian. Dampak Kekerasan dalam Rumah Tangga (KDRT) Pada Keluarga Muslim Lampiran 1 Ruang Lingkup enelitian Dampak Kekerasan dalam Rumah Tangga (KDRT) ada Keluarga Muslim Terhadap Kecerdasan Emosi Anak (Studi Kasus Di Kecamatan Bantul) NO KEBUTUHAN DATA TD SUBYEK W W O D A.

Lebih terperinci

BAB V FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PELAKSANAAN PAKET C DI PKBM NEGERI 17

BAB V FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PELAKSANAAN PAKET C DI PKBM NEGERI 17 54 BAB V FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PELAKSANAAN PAKET C DI PKBM NEGERI 17 5.1 Faktor Individu Sesuai dengan pemaparan pada metodologi, yang menjadi responden pada penelitian ini adalah warga belajar

Lebih terperinci

Lampiran 1. Catatan observasi dan transkrip wawancara

Lampiran 1. Catatan observasi dan transkrip wawancara 1 Lampiran 1 Catatan observasi dan transkrip wawancara Risert Partisipan 1 (RP1) Catatan observasi : Wawancara dilakukan pada tanggal 8 Juli 2013, dan 11 Juli 2013 di rumah partisipan P1. Peneliti pertama

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian yaitu penerapan pola komunikasi ibu single parent pada remaja.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian yaitu penerapan pola komunikasi ibu single parent pada remaja. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.Pelaksanaan Penelitian 4.1.1. Persiapan Penelitian Dalam penelitian ini, persiapan penelitian dilakukan dengan membuat rancangan penelitian. Rancangan penelitian

Lebih terperinci

Nama : Usia : Berikan tanda centang di dalam kotak ( ) jika jawaban Anda adalah YA. 1. Apakah Anda sering mengalami gejala di bawah ini: Sulit tidur

Nama : Usia : Berikan tanda centang di dalam kotak ( ) jika jawaban Anda adalah YA. 1. Apakah Anda sering mengalami gejala di bawah ini: Sulit tidur Nama : Usia : Berikan tanda centang di dalam kotak ( ) jika jawaban Anda adalah YA 1. Apakah Anda sering mengalami gejala di bawah ini: Sulit tidur Sakit kepala Sakit perut Adanya gangguan pencernaan Kulit

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Bastaman, H. D Logoterapi: Psikologi Untuk Menemukan Makna Hidup Dan Meraih Hidup Bermakna. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

DAFTAR PUSTAKA. Bastaman, H. D Logoterapi: Psikologi Untuk Menemukan Makna Hidup Dan Meraih Hidup Bermakna. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. DAFTAR PUSTAKA Alwasilah, A. C. 2003. Pokoknya Kualitatif :Dasar Dasar Merancang dan Melakukan Penelitian Kualitatif. Jakarta : PT. Dunia Pustaka Jaya Bastaman, H. D. 2007. Logoterapi: Psikologi Untuk

Lebih terperinci

BAB V MARJINALISASI PEREMPUAN DALAM PUTTING OUT SYSTEM

BAB V MARJINALISASI PEREMPUAN DALAM PUTTING OUT SYSTEM 34 BAB V MARJINALISASI PEREMPUAN DALAM PUTTING OUT SYSTEM 5.1 Perempuan Pekerja Putting Out System Pekerja perempuan yang bekerja dengan POS di Desa Jabon Mekar ada sebanyak 75 orang. Pekerja perempuan

Lebih terperinci

PENGGUNAAN TUTURAN YANG MENGANDUNG EMOSI DI KALANGAN REMAJA DESA RONGGOJATI KECAMATAN BATUWARNO KABUPATEN WONOGIRI: TINJAUAN PSIKOLINGUISTIK

PENGGUNAAN TUTURAN YANG MENGANDUNG EMOSI DI KALANGAN REMAJA DESA RONGGOJATI KECAMATAN BATUWARNO KABUPATEN WONOGIRI: TINJAUAN PSIKOLINGUISTIK PENGGUNAAN TUTURAN YANG MENGANDUNG EMOSI DI KALANGAN REMAJA DESA RONGGOJATI KECAMATAN BATUWARNO KABUPATEN WONOGIRI: TINJAUAN PSIKOLINGUISTIK NASKAH PUBLIKASI ILMIAH Untuk memenuhi sebagian persyaratan

Lebih terperinci

BAB VII KONDISI KETAHANAN PANGAN PADA RUMAHTANGGA KOMUNITAS JEMBATAN SERONG

BAB VII KONDISI KETAHANAN PANGAN PADA RUMAHTANGGA KOMUNITAS JEMBATAN SERONG BAB VII KONDISI KETAHANAN PANGAN PADA RUMAHTANGGA KOMUNITAS JEMBATAN SERONG Rumahtangga di Indonesia terbagi ke dalam dua tipe, yaitu rumahtangga yang dikepalai pria (RTKP) dan rumahtangga yang dikepalai

Lebih terperinci

ANALISIS GENDER TERHADAP TINGKAT PERLINDUNGAN TENAGA KERJA DAN HUBUNGANNYA DENGAN KARAKTERISTIK INDIVIDU BURUH LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN CV TKB

ANALISIS GENDER TERHADAP TINGKAT PERLINDUNGAN TENAGA KERJA DAN HUBUNGANNYA DENGAN KARAKTERISTIK INDIVIDU BURUH LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN CV TKB ANALISIS GENDER TERHADAP TINGKAT PERLINDUNGAN TENAGA KERJA DAN HUBUNGANNYA DENGAN KARAKTERISTIK INDIVIDU BURUH LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN CV TKB Tingkat perlindungan tenaga kerja dalam CV TKB dianalisis dengan

Lebih terperinci

PEDOMAN WAWANCARA. A. Pertanyaan Bagi Pihak Manager BMT Batik Mataram Yogyakarta

PEDOMAN WAWANCARA. A. Pertanyaan Bagi Pihak Manager BMT Batik Mataram Yogyakarta LAMPIRAN-LAMPIRAN PEDOMAN WAWANCARA A. Pertanyaan Bagi Pihak Manager BMT Batik Mataram Yogyakarta 1. Bagaimana gambaran umum mengenai musyarakah di BMT Batik Mataram Yogyakarta? 2. Apa saja kriteria bahwa

Lebih terperinci

BAB VII KETERKAITAN ANTARA SEKTOR PERTANIAN DAN LUAR PERTANIAN DI PULAU PRAMUKA

BAB VII KETERKAITAN ANTARA SEKTOR PERTANIAN DAN LUAR PERTANIAN DI PULAU PRAMUKA 105 BAB VII KETERKAITAN ANTARA SEKTOR PERTANIAN DAN LUAR PERTANIAN DI PULAU PRAMUKA 7.1 Supply Bahan Baku Pangan Usaha Pariwisata di Pulau Pramuka Munculnya usaha yang diakibatkan oleh adanya kegiatan

Lebih terperinci

Dialog Presiden - Penyerahan Sertifikat Tanah Program Strategis 2016, Gunung Kidul, 10 Oktober 2016 Senin, 10 Oktober 2016

Dialog Presiden - Penyerahan Sertifikat Tanah Program Strategis 2016, Gunung Kidul, 10 Oktober 2016 Senin, 10 Oktober 2016 Dialog Presiden - Penyerahan Sertifikat Tanah Program Strategis 2016, Gunung Kidul, 10 Oktober 2016 Senin, 10 Oktober 2016 DIALOG PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PENYERAHAN 2.580 SERTIFIKAT TANAH PROGRAM STRATEGIS

Lebih terperinci

LEMBAR PERMOHONAN MENJADI PARTISIPAN

LEMBAR PERMOHONAN MENJADI PARTISIPAN Lampiran 1 LEMBAR ERMOHONAN MENJADI ARTISIAN Kepada Yth, Calon artisipan enelitian Di Tempat Dengan hormat, Saya yang bertanda tangan dibawah: Nama : Sulastri NIM : 462012028 Adalah Mahasiswa rogram Studi

Lebih terperinci

Wawancara dengan Ong Hari Wahyu oleh Pius Sigit Kuncoro [050309] S ngene, Mas. Pitakonan pertama, Mas. O ho oh. Hihihi... Koyo tenanan.

Wawancara dengan Ong Hari Wahyu oleh Pius Sigit Kuncoro [050309] S ngene, Mas. Pitakonan pertama, Mas. O ho oh. Hihihi... Koyo tenanan. Wawancara dengan ng Hari Wahyu oleh Pius igit Kuncoro [050309] ngene, Mas. Pitakonan pertama, Mas. ho oh. Hihihi... Koyo tenanan. Iki Binal kan terpaut satu hari sebelum Biennale... ho oh. sehari sebelum

Lebih terperinci

BAB VI KONFLIK PERAN WANITA BEKERJA

BAB VI KONFLIK PERAN WANITA BEKERJA BAB VI KONFLIK PERAN WANITA BEKERJA 6.1 Konflik Peran Konflik peran ganda merupakan kesulitan-kesulitan yang dirasakan dalam menjalankan kewajiban atau tuntutan peran yang berbeda secara bersamaan. Konflik

Lebih terperinci

BAB III SIKAP NARIMA ING PANDUM PENJUAL SAYUR GENDONG DI SALATIGA

BAB III SIKAP NARIMA ING PANDUM PENJUAL SAYUR GENDONG DI SALATIGA BAB III SIKAP NARIMA ING PANDUM PENJUAL SAYUR GENDONG DI SALATIGA A. Sketsa Kota Salatiga Kota Salatiga masuk wilayah Jawa Tengah. Secara administratif, Salatiga merupakan Daerah Tingkat II. Kota Salatiga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat luas. Thyphoid fever (demam tipoid) dan parathyphoid

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat luas. Thyphoid fever (demam tipoid) dan parathyphoid BAB I PENDAHULUAN A. Permasalahan Infeksi saluran pencernaan yang disebabkan oleh bakteri pada makanan, merupakan masalah kesehatan serius yang belum dapat diselesaikan secara menyeluruh hingga saat ini.

Lebih terperinci

INDEKS TENDENSI KONSUMEN JAWA TENGAH TRIWULAN I-2014

INDEKS TENDENSI KONSUMEN JAWA TENGAH TRIWULAN I-2014 No.30/05/33/Th.VIII, 5 Mei 2014 INDEKS TENDENSI KONSUMEN JAWA TENGAH TRIWULAN I-2014 A. Penjelasan Umum Indeks Tendensi Konsumen (ITK) adalah indikator perkembangan ekonomi terkini yang dihasilkan Badan

Lebih terperinci

BAB III PENDIDIKAN MASYARAKAT DESA KARANGSARI KECAMATAN BOJONG KABUPATEN PEKALONGAN. A. Profil Desa Karangsari Kecamatan Bojong Kabupaten Pekalongan

BAB III PENDIDIKAN MASYARAKAT DESA KARANGSARI KECAMATAN BOJONG KABUPATEN PEKALONGAN. A. Profil Desa Karangsari Kecamatan Bojong Kabupaten Pekalongan BAB III PENDIDIKAN MASYARAKAT DESA KARANGSARI KECAMATAN BOJONG KABUPATEN PEKALONGAN A. Profil Desa Karangsari Kecamatan Bojong Kabupaten Pekalongan 1. Letak Geografis Desa Karangsari merupakan salah satu

Lebih terperinci

GAMBARAN PERILAKU PERAWATAN HIPERTENSI PADA LANSIA PENDERITA HIPERTENSI DI TAMAN PATEHAN KRATON YOGYAKARTA

GAMBARAN PERILAKU PERAWATAN HIPERTENSI PADA LANSIA PENDERITA HIPERTENSI DI TAMAN PATEHAN KRATON YOGYAKARTA GAMBARAN PERILAKU PERAWATAN HIPERTENSI PADA LANSIA PENDERITA HIPERTENSI DI TAMAN PATEHAN KRATON YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh : RIZKA SUCI UTAMI 0502R00304 PROGRAM PENDIDIKAN NERS PROGRAM STUDI

Lebih terperinci

Sambutan Presiden RI pd Silaturahim dg Petani Tebu di Lingkungan PTPN X, Jatim, tgl 21 Mei 2015 Kamis, 21 Mei 2015

Sambutan Presiden RI pd Silaturahim dg Petani Tebu di Lingkungan PTPN X, Jatim, tgl 21 Mei 2015 Kamis, 21 Mei 2015 Sambutan Presiden RI pd Silaturahim dg Petani Tebu di Lingkungan PTPN X, Jatim, tgl 21 Mei 2015 Kamis, 21 Mei 2015 SAMBUTAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA SILATURAHIM DENGAN PETANI TEBU DI LINGKUNGAN

Lebih terperinci

Naskah Publikasi. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan. Guna Mencapai Derajat SARJANA S-1. Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Naskah Publikasi. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan. Guna Mencapai Derajat SARJANA S-1. Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia PEMEROLEHAN SINTAKSIS PADA ANAK TK DHARMA WANITA VIII KECAMATAN COLOMADU KABUPATEN KARANGANYAR Naskah Publikasi Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat SARJANA S-1 Pendidikan Bahasa dan

Lebih terperinci

TINGKAT KESEJAHTERAAN BURUH DAN HUBUNGANNYA DENGAN ANALISIS GENDER TERHADAP SUMBER DAYA PERLINDUNGAN TENAGA KERJA

TINGKAT KESEJAHTERAAN BURUH DAN HUBUNGANNYA DENGAN ANALISIS GENDER TERHADAP SUMBER DAYA PERLINDUNGAN TENAGA KERJA TINGKAT KESEJAHTERAAN BURUH DAN HUBUNGANNYA DENGAN ANALISIS GENDER TERHADAP SUMBER DAYA PERLINDUNGAN TENAGA KERJA Tingkat kesejahteraan dalam CV TKB dianalisis dengan analisis gender. Alat analisis gender

Lebih terperinci

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian 4.1.1 Persiapan Persiapan merupakan hal penting yang harus dilakukan untuk mendukung proses penelitian agar sesuai dengan tujuan

Lebih terperinci

BAB V PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP KESADARAN GENDER

BAB V PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP KESADARAN GENDER BAB V PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP KESADARAN GENDER Persepsi mahasiswa peserta Mata Kuliah Gender dan Pembangunan terhadap kesadaran gender yaitu pandangan mahasiswa yang telah mengikuti Mata Kuliah Gender

Lebih terperinci

KEMENTRIAN AGAMA INSTITUT HINDU DHARMA NEGERI DENPASAR

KEMENTRIAN AGAMA INSTITUT HINDU DHARMA NEGERI DENPASAR KEMENTRIAN AGAMA INSTITUT HINDU DHARMA NEGERI DENPASAR REKTORAT : Jln. Nusantara, Kubu, Bangli. Telp. (0366) 93788 Jln. Ratna Tatasan, No. 52 Denpasar. Telp. (0361) 226656 Website : www.ihdn.ac.id, email

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. terhadap pengaruh perjanjian pranikah pasca perkawinan dapat disimpulkan:

BAB V PENUTUP. terhadap pengaruh perjanjian pranikah pasca perkawinan dapat disimpulkan: BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN Berdasarkan pemaparan penjelasan diatas mengenai analisis hukum islam terhadap pengaruh perjanjian pranikah pasca perkawinan dapat disimpulkan: 1. Perjanjian kawin/pranikah

Lebih terperinci

MATRIKS 1. Motivasi. Tabel 1. Matriks 1.1 Keinginan dan harapan pada masa sekarang

MATRIKS 1. Motivasi. Tabel 1. Matriks 1.1 Keinginan dan harapan pada masa sekarang LMPIRN 1 MTRIK MTRIKS 1 Motivasi Tabel 1 Matriks 1.1 Keinginan dan harapan pada masa sekarang INFORMN URIN MKN Eeem apa yaa kalau bisa. Kalo aku bisa Orientasi pada memutar waktu aku ingin sekolah lagi

Lebih terperinci

IDEOLOGI GENDER DAN KEHIDUPAN WANITA KEPALA RUMAH TANGGA (WKRT)

IDEOLOGI GENDER DAN KEHIDUPAN WANITA KEPALA RUMAH TANGGA (WKRT) IDEOLOGI GENDER DAN KEHIDUPAN WANITA KEPALA RUMAH TANGGA (WKRT) 31 Ideologi Gender Ideologi gender adalah suatu pemikiran yang dianut oleh masyarakat yang mempengaruhi WKRT (Wanita Kepala Rumah Tangga)

Lebih terperinci

harusnya kalau jatuh tempo biasanya kena denda tapi ini enggak. 2. Bagaimana bentuk implementasi konsep syari ah marketing pada marketing

harusnya kalau jatuh tempo biasanya kena denda tapi ini enggak. 2. Bagaimana bentuk implementasi konsep syari ah marketing pada marketing LAMPIRAN Nama : Ibu Lidya Alamat : Balerjo UH. 2 No. 507 B RT. 20 RW 06 Muja M Lama menjadi nasabah : 7 tahun No. Telepon : 087739216882 Pembiayaan Untuk : Modal Usaha (Jasa Angkut) Hari/tanggal : Kamis,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. oleh orang dewasa. Hal ini disebabkan oleh anak-anak yang dianggap masih

BAB I PENDAHULUAN. oleh orang dewasa. Hal ini disebabkan oleh anak-anak yang dianggap masih BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Anak-anak pada dasarnya merupakan kaum lemah yang harus dilindungi oleh orang dewasa. Hal ini disebabkan oleh anak-anak yang dianggap masih membutuhkan bimbingan orang

Lebih terperinci

BAB V PEREMPUAN DALAM RUMAH TANGGA

BAB V PEREMPUAN DALAM RUMAH TANGGA BAB V PEREMPUAN DALAM RUMAH TANGGA Menurut Deacon dan Firebaugh (dalam Timisela: 2015), rumah tangga sebagai satuan sosial memiliki fungsi untuk bertanggung jawab dalam menjaga, menumbuhkan dan mengembangkan

Lebih terperinci

Lampiran 1 Peta Lokasi Kabupaten Sukabumi

Lampiran 1 Peta Lokasi Kabupaten Sukabumi LAMPIRAN 97 Lampiran 1 Peta Lokasi Kabupaten Sukabumi 95 96 Lampiran 2 Indepth Interview KASUS 1 Suami di-phk, Istri pun Menjadi TKW Dulu hidup kami serba berkecukupan Neng, kenang Bapak A (43 tahun) di

Lebih terperinci