Lampiran 1 Peta Lokasi Kabupaten Sukabumi

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Lampiran 1 Peta Lokasi Kabupaten Sukabumi"

Transkripsi

1 LAMPIRAN

2 97 Lampiran 1 Peta Lokasi Kabupaten Sukabumi 95

3 96 Lampiran 2 Indepth Interview KASUS 1 Suami di-phk, Istri pun Menjadi TKW Dulu hidup kami serba berkecukupan Neng, kenang Bapak A (43 tahun) di sore hari. Bapak A terpaksa terkena PHK dari salah satu perusahaan ternama di Jakarta karena perusahaan merugi akibat krisis moneter. Kini Bapak A sehari-harinya bekerja sebagai wiraswasta jual-beli barang bekas. Meski diakui pendapatan yang diterima jauh dari pendapatannya ketika masih sebagai karyawan, namun cukup untuk membuat dapurnya berasap walaupun pas-pasan. Tak ingin keadaan berlangsung seperti itu terus sang istri, AA (30 tahun) meminta izin kepada suami untuk menjadi TKW agar dapat memiliki rumah sendiri dan menyekolahkan anak-anaknya hingga tingkat pendidikan yang tinggi. Istri pun berangkat menjadi TKW pertama kali pada tahun 2005 dengan negara tujuan Arab Saudi. Namun pada keberangkatan pertama ( ) istri gagal mendapatkan penghasilan yang cukup untuk keluarga karena ia pun tidak pernah digaji oleh majikannya, sehingga ia tidak berani pulang ke tanah air maka ia meminta izin lagi untuk memperpanjang kontrak kerjanya lagi di Arab untuk 2 tahun ke depan ( ). Suami yang pada saat itu juga sedang kesusahan di tanah air akhirnya untuk menutupi kebutuhan keluarga terpaksa ia berhutang ke warung dan tetanggatetangganya serta menjual radio. Tahun 2008 istri mengirimkan uang melalui rekening tabungan BNI suami secara rutin 3 bulan sekali dengan total keseluruhan sebesar Rp ,00 yang digunakan untuk membangun rumah, biaya sekolah anak, dan menambah biaya hidup sehari-hari. Tahun 2009 istri memutuskan untuk pulang ke Indonesia dengan membawa sisa pendapatannya secara tunai sebesar Rp ,00. Kemudian istri beragkat lagi untuk yang ketiga kalinya ( ) namun tidak sebaik seperti keberangkatannya yang sebelumnya sehingga istri tidak dapat mengirimkan uangnya serutin dulu. Alhasil istri terakhir kali mengirimkan pendapatannya pada bulan Febuari Suami pun terpaksa berhutang sebesar Rp ,00 kepada tetangganya untuk biaya ujian akhir dan perayaan samenan (pesta rakyat arak-arakan kenaiakan kelas siswa di Desa). Hingga saat ini selama istri menjadi TKW selama 6 tahun menghasilkan total pendapatan sebanyak Rp ,00 yang disumbangkan kepada pendapatan total keluarga.

4 97 KASUS 2 Ketika Mertua Memegang Alih Keuangan dan Suami Menjadi Lebih Mandiri Istri Pak B, AB (30 tahun) berangkat menjadi TKW untuk kali pertama pada tahun 2010 silam. Sudah 1,4 tahun ia bekerja di Arab Saudi sebagai pembantu rumahtangga. Bapak B sejak dulu bekerja sebagai supir angkot. Adapun yang menjadi alasan istri menjadi TKW yaitu untuk dapat menambah pendapatan keluarga. Selama istri di Arab, ia sudah mengirimkan pendapatannya empat kali melalui rekening tabungan orangtuanya dengan total keseluruhan sebesar Rp ,00. Namun uang yang diterima mertua Bapak B tidak pernah diberikan sedikit pun kepada suami dengan alasan agar lebih aman maka disimpan saja di mertua. Akibatnya karena penghasilan sehari-hari suami tidak cukup menentu dan ia harus melunasi rumahnya yang terlanjur digadaikan sebagai modal keberangkatan istri selama masa pelatihan di agen sebesar Rp ,00 ke temannya, maka suami pun bekerja keras bahkan tak jarang ia terpaksa sering tidak pulang ke rumah untuk mencari pekerjaan yang bisa ia kerjakan. Setelah hampir 2 bulan suami berupaya dengan keras tetapi rumahnya dapat ia tebus, akhirnya ia dan ketiga anaknya pindah ke rumah kontrakan sangat kecil. Ia pun terpaksa menjual sofa untuk tambahan uang bagi keluarganya. Dari hasil keringatnya sendiri ia mampu membeli HP sendiri untuk dapat berkomunikasi dengan istri lebih mudah lagi. Setelah sempat berhutang ke salah satu bank sebesar Rp ,00 dengan sisa yang harus dilunasi lagi Rp ,00. Akhirnya suami dan anak-anak belajar untuk dapat lebih mengatur keuangannya lebih baik lagi agar dapat tercukupi semua kebutuhan keluarga. Meskipun hingga saat ini masih memiliki jumlah hutang yang tidak sedikit yaitu Rp ,00. KASUS 3 Usaha Suami Sukses dan Akhirnya Dapat Membangun Rumah Setelah Istri Menjadi TKW Bapak C (26 tahun) sehari-harinya bekerja sebagai tukang bengkel motor usaha kecil-kecilan di samping rumah orangtuanya, sejak sebelum istri menjadi TKW. AC, istrinya (27 tahun) menjadi TKW sejak tahun 2009 untuk kali pertama di Singapura sebagai baby sitter. Tujuan utama istri berangkat menjadi TKW yaitu agar anaknya dapat sekolah hingga ke tingkat pendidikan yang tinggi minimal seperti dirinya, yaitu SMA. Usaha bengkel suami terus mengalami kemajuan sehingga ia dapat menyisihkan sebagian pendapatannya untuk ditabung. Sementara itu, istri mengirimkan pendapatan sebagai TKW sudah dua kali sebanyak Rp ,00 melalui Western Union. Suatu ketika pernah istri ingin mengirim pendapatannya lagi, namun suami melarangnya karena suami masih merasa mampu mencukupi kebutuhan sehari-hari dan agar uang hasil kerja istrinya dibawa tunai saja saat istri kembali ke tanah air. Selain itu, suami beranggapan agar ia tidak malas karena menggantungkan dirinya pada kiriman istri saja. Suatu ketika sami pernah sempat mengalami masa kesulitan ketika usahanya sedang surut dan suami harus membeli mesin baru, sedangkan istri belum mengirimkan hasil pendapatan kerjanya. Ia terpaksa berhutang ke seorang teman sebesar Rp ,00 dan tukang kredit keliling sebesar Rp ,00 yang saat ini sisa cicilannya tinggal Rp ,00 lagi, sedangkan hutang ke temannya langsung dilunasinya.

5 98 KASUS 4 Istri Tak Ada Kabar Lagi dan Mertua Memegang Seluruh Kiriman Pendapatan Istri Kiriman pendapatan istri Bapak D (28 tahun) seluruhnya disimpan oleh orangtua sang istri tanpa pernah diberikan kepada suami sedikit pun dan hingga saat ini Bapak D tidak pernah mengetahui jumlah pasti setiap kiriman istri tersebut. Ia hanya dapat mengira-ngira dan mendengar dari tetangga-tetangganya sebesar Rp ,00 dan sudah 3 kali pengiriman. Bapak D bekerja sebagai buruh yang pendapatannya tidak menetap. Itulah yang menjadi alasan utama istri menjadi TKW yaitu karena ia tidak dapat hidup bergantung pada pendapatan suami saja yang tidak menentu seperti itu. Hingga saat ini sudah 2 tahun ( ) lamanya istri menjadi TKW di Malaysia untuk kali pertama sebagai TKW meninggalkan suami dan seorang anak yang persis tahun ini usianya menginjak 2 tahun. Mertua suami pernah mengabarkan kepada suami bahwa hutang keluarga sebesar Rp ,00 yang dulu dipinjam ke tetangga sebagai modal istri menjadi TKW sudah lunas dari penghasilan istrinya selama ini. Hasil jerih payah suami membuahkan hasil untuk dapat membeli HP agar dapat berkomunikasi dengan istrinya melalui salah seorang teman istrinya disana, karena istri tidak memiliki HP. Biasanya istri memberi kabar kepada suami melalui pesan singkat (SMS) atau terkadang telepon meski tidak lama. Namun, sudah sekitar 3 bulan ini suami tidak pernah lagi mendengar kabar istrinya dan menjadi sangat sulit menghubungi temannya sesama TKW disana. Suami menjadi sangat khawatir dan takut kalau terjadi hal-hal yang tidak diinginkannya di negara jiran tersebut. KASUS 5 Istri Menjadi TKW Karena Ingin Membangun Rumah Impian Bapak E (42 tahun) bekerja sebagai wiraswasta dan terkadang sebagai petani. Istri Bapak E sudah emapt kali menjadi TKW di Arab Saudi. Tujuan istri bekerja karena ingin memiliki rumah sendiri dan membantu penghasilan suami. Pertama kali berangkat pada tahun 2003 dengan masa kontrak kerja dua tahun hingga tahun Istri mengirimkan pendapatannya sebesar Rp ,00 melalui rekening bank agen yang memberangkatkannya. Sebelum agen mengirimkan melalui wesel kepada suami, agen mengenakan pemotongan biaya administrasi sebesar Rp ,00 sehingga suami menerima sebesar Rp ,00. Suami menggunakannya untuk membangun rumah meskipun harus meminjam kepada tetangganya sebesar Rp ,00 karena biayanya kurang. Istri kemudian memperpanjang kontrak kerjanya hingga tahun Pada masa kerjanya yang kedua ini istri mengirimkan hasil pendapatannya sebesar Rp ,00 sama seperti masa kerja pertamanya melalui rekening agen dan dikenakan biaya administrasi Rp ,00 sehingga suami hanya menerima pendapatan bersih istri sebesar Rp ,00. Lebaran tahun 2005 istri sempat kembali ke Indonesia dan cuti sebentar dari pekerjaannya selama 3 tahun. Merasa puas dengan hasil kerjanya tersebut dalam bentuk rumah, ia justru semakin termotivasi untuk dapat bekerja lagi sebagai TKW agar dapat memenuhi kebutuhannya yang lain. Pada keberangkatannya yang ketiga ( ) penghasilan istri menurun, ia hanya mampu mengirimkan sebanyak tiga kali dengan total sebesar Rp ,00. Setelah potongan biaya administrasi oleh agen, suami pun menerima uang istri sebesar Rp ,00. Pada masa kerjanya yang ke empat kali ( ) penghasilan istri semakin menurun, dua tahun belakangan istri hanya mengirimkan pendapatannya sekali dan itu pun sebesar Rp ,00 dengan potongan biaya administrasi agen yang terus naik hingga suami hanya menerima sebesar Rp ,00. Setelah nanti istri kembali ke tanah air, suami berharap istri tidak menjadi TKW lagi.

6 99 Lampiran 3 Sumber Pendapatan Keluarga Pra TKW dan saat TKW (Rp) Nores Pra TKW Saat TKW Suami Istri Lain Total Suami Istri Lain Total

7 Lampiran 3 (Lanjutan) Nores Pra TKW Saat TKW Suami Istri Lain Total Suami Istri Lain Total

8 101 Lampiran 3 (Lanjutan) Nores Pra TKW Saat TKW Suami Istri Lain Total Suami Istri Lain Total Total , , , , , , , ,00 Rata-rata , , , , , , , ,50 101

9 102 Lampiran 4 Rata-rata pengeluaran pangan dan non pangan keluarga per bulan Pengeluaran (bulan) Rp % Pangan Makanan pokok Beras Rata-rata ,78 11,4 Maksimum Std. Deviasi Lauk pauk Telur ayam, susu, daging, dan sayur-mayur Rata-rata ,67 27,2 Maksimum Std. Deviasi Buah-buahan Rata-rata ,00 2,5 Maksimum Std. Deviasi Jajanan lainnya Mie instan, kopi, dan kerupuk Rata-rata ,00 7,7 Maksimum Std. Deviasi Non pangan Pendidikan Bayaran uang sekolah dan uang jajan Rata-rata ,98 20,9 Maksimum Std. Deviasi Perumahan dan bahan bakar Listrik Rata-rata ,00 4,2 Maksimum Std. Deviasi Air Rata-rata 0,00 0,0 Maksimum 0 Std. Deviasi Telepon (pulsa HP) Rata-rata ,14 5,5 Maksimum Std. Deviasi Bahan bakar (LPG, minyak tanah, kayu bakar, dll) Rata-rata ,00 2,6 Maksimum Std. Deviasi

10 103 Lampiran 4 (Lanjutan) Pengeluaran (bulan) Rp % Lainnnya (warnet/wartel) Rata-rata ,33 0,8 Maksimum Std. Deviasi Transportasi Bensin Rata-rata ,67 2,8 Maksimum Std. Deviasi Transportasi lainnya (angkot/ojek) Rata-rata ,12 4,2 Maksimum Std. Deviasi Pakaian Rata-rata ,15 3,7 Maksimum Std. Deviasi Kesehatan Perlengkapan mandi dan cuci Rata-rata ,83 3,9 Maksimum Std. Deviasi Obat-obatan Rata-rata ,81 2,6 Maksimum Std. Deviasi

11 104 Lampiran 5 Pengeluaran khusus suami Pengeluaran Rupiah/bulan % Jajan Rata-rata ,00 12,9 Maksimum Std. Deviasi Rokok Rata-rata ,67 34,4 Maksimum Std. Deviasi Pakaian Rata-rata ,17 4,1 Maksimum Std.Deviasi Transportasi Rata-rata ,45 8,0 Maksimum Std. Deviasi Pulsa Rata-rata ,67 7,1 Maksimum Std. Deviasi Hutang Rata-rata ,33 19,0 Maksimum Std. Deviasi Untuk orangtua Rata-rata ,93 14,5 Maksimum Std. Deviasi

12 105 Lampiran 6 Gambar alur pendapatan dan pengeluaran keluarga TKW Renovasi rumah Rataan±SD (16,7%), n= ±0.462 Pendidikan anak (33,3%), n=20 Modal usaha (11,7%), n=7 0.30± ±0.462 Bayar hutang (38,3%), n= ±0.490 Ditabung (10,0%), n=6 0.10± ,81± Kebutuhan anak ±0.497 (41,7%), n=25 ( ) Kebutuhan pokok ±0.490 Pendapatan istri (38,3%), n=23 n=60 Mertua/saudara 0.07±0.252 (6,7%), n=4 Tidak dikirimkan istri (20,0%), n= ±0.430 Pengobatan (5,0%), n=3 Bangun rumah (5,0%), n=3 Zakat (3,3%), n=2 Beli motor (3,3%), n=2 Tebus sawah/rumah (3,3%), n=2 Sewa sawah (1,7%), n=1 Agen (1,7%), n=1 0.05± ± ± ± ± ± ±0.129 Gambar Diagram alur pendapatan dan pengeluaran keluarga TKW (n=60) Keterangan: 1) Termasuk jajan anak, pakaian anak, dan pulsa Hand Phone 2) Termasuk sandang dan pangan keluarga

13 106 Pada Gambar di Lampiran 6, total persentase yang didapatkan tidak berjumlah 100 persen dikarenakan persentase tersebut diperoleh berdasarkan jumlah responden yang menjawab di lapang pada saat wawancara mengenai pemanfaatan hasil pendapatan istri. Lampiran 7 Variabel, Skala, Kategori Skor, dan Keterangan Variabel Skala Kategori skor Keterangan Renovasi rumah Nominal 1 Sebanyak 10 orang menjawab untuk modal usaha. Kemudian dibagi totall 60 responden dan dikalikan 100 persen sehingga nilai totalnya 16,7 persen. Artinya, sebesar 16,7 persen atau 10 orang yang menggunakan pendapatan istri merenovasi rumah. Pendidikan anak Nominal 2 Sebanyak 20 orang menjawab untuk pendidikan anak. Kemudian dibagi total 60 responden dan dikalikan 100 persen sehingga nilai totalnya 33,3 persen. Artinya, sebesar 33,3 persen atau 20 orang yang menggunakan pendapatan istri untuk pendidikan anak. Modal usaha Nominal 3 Sebanyak tujuh orang menjawab untuk modal usaha. Kemudian dibagi total 60 responden dan dikalikan 100 persen sehingga nilai totalnya 11,7persen. Artinya, sebesar 11,7 persen atau tujuh orang yang menggunakan pendapatan istri untuk modal usaha. Bayar hutang Nominal 4 Sebanyak 23 orang menjawab untuk bayar hutang. Kemudian dibagi total 60 responden dan dikalikan 100 persen sehingga nilai totalnya 38,3 persen. Artinya, sebesar 38,3 persen atau 23 orang yang menggunakan pendapatan istri untuk bayar hutang. Ditabung Nominal 5 Sebanyak enam orang menjawab untuk ditabung. Kemudian dibagi total 60 responden dan dikalikan 100 persen sehingga nilai totalnya 10,0 persen. Artinya, sebesar 10,0 persen atau enam orang yang menggunakan pendapatan istri untuk ditabung. Kebutuhan anak Nominal 6 Sebanyak 25 orang menjawab untuk (jajan, dll) kebutuhan. Kemudian dibagi total 60 responden dan dikalikan 100 persen sehingga nilai totalnya 41,7 persen. Artinya, sebesar 41,7 persen atau 25 orang yang menggunakan pendapatan istri untuk kebutuhan anak.

14 107 Lampiran 7 (Lanjutan) Variabel Skala Kategori skor Keterangan Kebutuhan pokok Nominal 7 Sebanyak 23 orang menjawab untuk kebutuhan pokok. Kemudian dibagi total 60 responden dan dikalikan 100 persen sehingga nilai totalnya 38,3 persen. Artinya, sebesar 8,3 persen atau 23 orang yang menggunakan pendapatan istri untuk kebutuhan pokok. Orangtua/saudara Nominal 8 Sebanyak empat orang menjawab untuk orangtua/saudara. Kemudian dibagi total 60 responden dan dikalikan 100 persen sehingga nilai totalnya 6,7 persen. Artinya, sebesar 6,7 persen atau empat orang yang menggunakan pendapatan istri untuk orangtua/saudara. Pengobatan Nominal 9 Sebanyak tiga orang menjawab untuk pengobatan anggota keluarganya yang sakit. Kemudian dibagi total 60 responden dan dikalikan 100 persen sehingga nilai totalnya 5,0 persen. Artinya, sebesar 5,0 persen atau tiga orang yang menggunakan pendapatan istri untuk pengobatan. Bangun rumah Nominal 10 Sebanyak tiga orang menjawab untuk membangun rumah. Kemudian dibagi total 60 responden dan dikalikan 100 persen sehingga nilai totalnya 5,0 persen. Artinya, sebesar 5,0 persen atau tiga orang yang menggunakan pendapatan istri untuk membangun rumah. Zakat Nominal 11 Sebanyak dua orang menjawab untuk zakat. Kemudian dibagi total 60 responden dan dikalikan 100 persen sehingga nilai totalnya 3,3 persen. Artinya, sebesar 3,3 persen atau dua orang yang menggunakan pendapatan istri untuk zakat. Beli motor Nominal 12 Sebanyak dua orang menjawab untuk membeli motor. Kemudian dibagi total 60 responden dan dikalikan 100 persen sehingga nilai totalnya 3,3 persen. Artinya, sebesar 3,3 persen atau dua orang yang menggunakan pendapatan istri untuk membeli motor.

15 108 Lampiran 7 (Lanjutan) Variabel Skala Kategori skor Keterangan Tebus sawah Nominal 13 Sebanyak dua orang menjawab untuk menebus sawah/rumah yang digadaikan untuk biaya istri berangkat menjadi TKW. Kemudian dibagi total 60 responden dan dikalikan 100 persen sehingga nilai totalnya 3,3 persen. Artinya, sebesar 3,3 persen atau dua orang yang menggunakan pendapatan istri untuk menebus sawah/rumah. Sewa sawah Nominal 14 Sebanyak satu orang menjawab untuk menyewa sawah. Kemudian dibagi total 60 responden dan dikalikan 100 persen sehingga nilai totalnya 1,7 persen. Artinya, sebesar 1,7 persen atau satu orang yang menggunakan pendapatan istri untuk menginvestasikan dalam bentuk menyewa sawah. Agen Nominal 15 Sebanyak satu orang menjawab untuk agen. Kemudian dibagi total 60 responden dan dikalikan 100 persen sehingga nilai totalnya 1,7 persen. Artinya, sebesar 1,7 persen atau satu orang yang menggunakan pendapatan istri untuk melunasi hutang kepada agen yang memberangkatkan TKW.

16 109 Lampiran 8 Foto Kegiatan Gambar 1 dan 2 Beberapa contoh rumah saat istri menjadi TKW berdinding tembok, beratapkan genting, dan berlantai keramik Gambar 3 dan 4 Beberapa contoh rumah yang masih direnovasi saat istri menjadi TKW berdinding dan berlantaikan semen Gambar 5 dan 6 Beberapa contoh kepemilikan aset keluarga saat TKW

17 110 Lampiran 8 (Lanjutan) Gambar 7 Contoh aset dalam bentuk sewa sawah saat TKW Gambar 8 Contoh usaha bengkel suami saat istri menjadi TKW Gambar 9 dan 10 Beberapa responden dalam penelitian

18 Lampiran 9 Hasil Uji Korelasi Pearson ** *.293* ** ** ** * * * ** * ** ** * ** **.890** Keterangan: * korelasi signifikan pada p<0.05 ** korelasi signifikan pada p<0.01 1= umur suami (tahun) 8= lama menjadi TKW (tahun) 2= umur istri (tahun) 9= pengeluaran pangan (Rp) 3= pendidikan suami (tahun) 10= pengeluaran non pangan (Rp) 4= pendidikan istri (tahun) 11= pengeluaran khusus suami (Rp) 5= besaran keluarga (orang) 12= pengeluaran total keluarga (Rp) 6= kontribusi istri (%) 13= pengeluaran/kapita/bulan (Rp) 7= hutang keluarga (Rp) 14= kesejahteraan subjektif (skor) 111

19 Lampiran 10 Hasil Uji Korelasi Spearman ** *.271* ** ** *.265* * * *.302*.275*.294*.290* ** ** ** ** ** **.447**.443**.910** * ** **.391** * **.384** **.847** 541**.648** Keterangan: * korelasi signifikan pada p<0.05 ** korelasi signifikan pada p<0.01 1= umur suami (tahun) 8= lama menjadi TKW (tahun) 15=kesejahteraan dimensi ekonomi (skor) 2= umur istri (tahun) 9= pengeluaran pangan (Rp) 16=kesejahteraan dimensi sosial (skor) 3= pendidikan suami (tahun) 10= pengeluaran non pangan (Rp) 17=kesejahteraan dimensi psikologis (skor) 4= pendidikan istri (tahun) 11= pengeluaran khusus suami (Rp) 18=kesejahteraan sujektif (skor) 5= besaran keluarga (orang) 12= pengeluaran total keluarga (Rp) 6= kontribusi istri (%) 13= pengeluaran/kapita/bulan (Rp) 7= hutang keluarga (Rp) 14= kesejahteraan dimensi fisik (skor)

Lampiran 1 Peta Lokasi Penelitian

Lampiran 1 Peta Lokasi Penelitian LAMPIRAN 143 144 Lampiran 1 Peta Lokasi Penelitian 145 146 Lampiran 3 Pengukuran Variabel Penelitian untuk Jawaban Pengetahuan No. Pernyataan Betul Salah Pengetahuan tentang keluarga sistem matrilineal

Lebih terperinci

tempat sebelumnya anda bekerja? Apabila ada apa saja?

tempat sebelumnya anda bekerja? Apabila ada apa saja? PANDUAN WAWANCARA 1. Nama : 2. Jenis Kelamin : 3. Umur : 4. Pendidikan Terakhir : 5. Alamat Rumah : 6. Agama : 7. Suku : 8. Jabatan : 9. Jumlah Anggota Keluarga : A. Data Dasar 1. Sebelum anda di PHK,

Lebih terperinci

BAB VI PEMANFAATAN REMITAN

BAB VI PEMANFAATAN REMITAN 49 BAB VI PEMANFAATAN REMITAN 6.1 Jumlah dan Alokasi Penggunaan Remitan Migrasi Internasional Remitan merupakan pengiriman uang ke daerah asal, seperti diungkapkan Connel (1979) dalam Effendi (2004), menggambarkan

Lebih terperinci

KUESIONER ANGGOTA SIMPAN PINJAM PEREMPUAN

KUESIONER ANGGOTA SIMPAN PINJAM PEREMPUAN KUESIONER ANGGOTA SIMPAN PINJAM PEREMPUAN Petunjuk Pengisian Baca dan pahami setiap pernyataan di bawah ini, kemudian pilihlah jawaban yang sesuai dengan kenyataan yang sesungguhnya. Setiap orang mempunyai

Lebih terperinci

MEMANFAATKAN JASA PEGADAIAN

MEMANFAATKAN JASA PEGADAIAN MEMANFAATKAN JASA PEGADAIAN Oleh: Safir Senduk Dikutip dari Tabloid NOVA No. 722/XIV Suatu hari, Bu Broto datang menemui Bu Sri, tetangganya yang kebetulan memiliki sebuah toko. Ia bercerita tentang anaknya

Lebih terperinci

BAB VII KETERKAITAN ANTARA SEKTOR PERTANIAN DAN LUAR PERTANIAN DI PULAU PRAMUKA

BAB VII KETERKAITAN ANTARA SEKTOR PERTANIAN DAN LUAR PERTANIAN DI PULAU PRAMUKA 105 BAB VII KETERKAITAN ANTARA SEKTOR PERTANIAN DAN LUAR PERTANIAN DI PULAU PRAMUKA 7.1 Supply Bahan Baku Pangan Usaha Pariwisata di Pulau Pramuka Munculnya usaha yang diakibatkan oleh adanya kegiatan

Lebih terperinci

PROFIL KEMISKINAN DI PROVINSI JAWA TENGAH MARET 2016

PROFIL KEMISKINAN DI PROVINSI JAWA TENGAH MARET 2016 No. 49/07/33/Th. X, 18 Juli 2016 PROFIL KEMISKINAN DI PROVINSI JAWA TENGAH MARET 2016 JUMLAH PENDUDUK MISKIN MARET 2016 MENCAPAI 4,507JUTA ORANG RINGKASAN Jumlah penduduk miskin (penduduk yang berada dibawah

Lebih terperinci

PROFIL KEMISKINAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN SEPTEMBER 2012

PROFIL KEMISKINAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN SEPTEMBER 2012 Nomor : 05/01/63/Th. XVII, 02 Januari 2013 PROFIL KEMISKINAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN SEPTEMBER 2012 Penduduk miskin Provinsi Kalimantan Selatan pada September 2012 mencapai 189.214 orang (5,01 persen),

Lebih terperinci

PROFIL KEMISKINAN DI PROVINSI JAWA TENGAH SEPTEMBER 2012

PROFIL KEMISKINAN DI PROVINSI JAWA TENGAH SEPTEMBER 2012 No. 05/01/33/Th. VII, 2 Januari 2013 PROFIL KEMISKINAN DI PROVINSI JAWA TENGAH SEPTEMBER 2012 JUMLAH PENDUDUK MISKIN SEPTEMBER 2012 MENCAPAI 4,863 JUTA ORANG RINGKASAN Jumlah penduduk miskin (penduduk

Lebih terperinci

IV. POLA KONSUMSI RUMAH TANGGA MISKIN DI PULAU JAWA

IV. POLA KONSUMSI RUMAH TANGGA MISKIN DI PULAU JAWA IV. POLA KONSUMSI RUMAH TANGGA MISKIN DI PULAU JAWA Data pola konsumsi rumah tangga miskin didapatkan dari data pengeluaran Susenas Panel Modul Konsumsi yang terdiri atas dua kelompok, yaitu data pengeluaran

Lebih terperinci

PROFIL KEMISKINAN DI PROVINSI JAWA TENGAH MARET 2015

PROFIL KEMISKINAN DI PROVINSI JAWA TENGAH MARET 2015 No. 66/09/33/Th. IX, 15 ember 2015 PROFIL KEMISKINAN DI PROVINSI JAWA TENGAH MARET 2015 JUMLAH PENDUDUK MISKIN MARET 2015 MENCAPAI 4,577 JUTA ORANG RINGKASAN Jumlah penduduk miskin (penduduk yang berada

Lebih terperinci

PROFIL KEMISKINAN DI NUSA TENGGARA BARAT MARET 2015

PROFIL KEMISKINAN DI NUSA TENGGARA BARAT MARET 2015 BADAN PUSAT STATISTIK No. 64 /09/52/TH.IX, 15 SEPTEMBER 2015 PROFIL KEMISKINAN DI NUSA TENGGARA BARAT MARET 2015 JUMLAH PENDUDUK MISKIN MARET 2015 MENCAPAI 823,89 RIBU ORANG Jumlah penduduk miskin di Nusa

Lebih terperinci

Menjadi Manajer Keuangan Keluarga

Menjadi Manajer Keuangan Keluarga Ringkasan: Wanita biasa menjadi manajer keuangan dalam keluarga. Suami menyerahkan seluruh gajinya pada kita, dan kitalah yang jungkir balik mengurusnya. Sebagai manajer yang baik, kita harus tahu berapa

Lebih terperinci

PROFIL KEMISKINAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH MARET 2014

PROFIL KEMISKINAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH MARET 2014 No. 07/07/62/Th. VIII, 1 Juli 2014 PROFIL KEMISKINAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH MARET 2014 RINGKASAN Jumlah penduduk miskin (penduduk dengan pengeluaran per kapita per bulan di bawah Garis Kemiskinan)

Lebih terperinci

PROFIL KEMISKINAN DI PROVINSI JAWA TENGAH SEPTEMBER 2013

PROFIL KEMISKINAN DI PROVINSI JAWA TENGAH SEPTEMBER 2013 No. 05/01/33/Th. VIII, 2 Januari 2014 PROFIL KEMISKINAN DI PROVINSI JAWA TENGAH SEPTEMBER 2013 JUMLAH PENDUDUK MISKIN SEPTEMBER 2013 MENCAPAI 4,705 JUTA ORANG RINGKASAN Jumlah penduduk miskin (penduduk

Lebih terperinci

TINGKAT KEMISKINAN DI PROVINSI BENGKULU SEPTEMBER 2014

TINGKAT KEMISKINAN DI PROVINSI BENGKULU SEPTEMBER 2014 No. 05/01/17/IX, 2 Januari 2015 TINGKAT KEMISKINAN DI PROVINSI BENGKULU SEPTEMBER 2014 - JUMLAH PENDUDUK MISKIN SEPTEMBER 2014 MENCAPAI 316,50 RIBU ORANG - TREN KEMISKINAN SEPTEMBER 2014 MENURUN DIBANDINGKAN

Lebih terperinci

KUESIONER BEASISWA INSTITUT PERTANIAN BOGOR

KUESIONER BEASISWA INSTITUT PERTANIAN BOGOR NAMA BEASISWA : 1. Nama Lengkap : 2. NIM (Nomor Induk Mahasiswa) : 3. Fakultas : 4. Departemen : 5. Semester : 6. IPK : 7. Beasiswa yang pernah diterima : 8. Beasiswa yang saat ini diterima : 9. Email

Lebih terperinci

PROFIL KEMISKINAN DI PROVINSI JAWA TENGAH SEPTEMBER 2014

PROFIL KEMISKINAN DI PROVINSI JAWA TENGAH SEPTEMBER 2014 No. 05/01/33/Th. IX, 2 Januari 2015 PROFIL KEMISKINAN DI PROVINSI JAWA TENGAH SEPTEMBER 2014 JUMLAH PENDUDUK MISKIN SEPTEMBER 2014 MENCAPAI 4,562 JUTA ORANG RINGKASAN Jumlah penduduk miskin (penduduk yang

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Teknik Penarikan Contoh

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Teknik Penarikan Contoh 31 METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan metode survei dengan menggunakan kuisioner sebagai alat pengumpul data utama.

Lebih terperinci

BPSPROVINSI JAWATIMUR

BPSPROVINSI JAWATIMUR BPSPROVINSI JAWATIMUR No. 05/01/35/Th.XIV, 4 Januari 2016 PROFIL KEMISKINAN DI JAWA TIMUR SEPTEMBER 2015 RINGKASAN Jumlah penduduk miskin di Jawa Timur pada bulan September 2015 dibandingkan turun sebesar

Lebih terperinci

TINGKAT KEMISKINAN BALI, MARET 2017

TINGKAT KEMISKINAN BALI, MARET 2017 No. 46/07/51/Th. X, 17 Juli 2017 TINGKAT KEMISKINAN BALI, MARET 2017 Terjadi kenaikan persentase penduduk miskin di Bali pada 2017 jika dibandingkan dengan September 2016. Tingkat kemiskinan pada 2017

Lebih terperinci

BPS PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

BPS PROVINSI KALIMANTAN TIMUR BPS PROVINSI KALIMANTAN TIMUR No. 58/07/64/Th.XX, 17 Juli 2017 TINGKAT KEMISKINAN DI KALIMANTAN UTARA MARET TAHUN 2017 R I N G K A S A N Jumlah penduduk miskin di Kalimantan Utara pada Maret 2017 sebanyak

Lebih terperinci

BPSPROVINSI JAWATIMUR

BPSPROVINSI JAWATIMUR BPSPROVINSI JAWATIMUR No. 45/07/35/Th.XV, 17 Juli 2017 Profil Kemiskinan Di Jawa Timur Maret 2017 Penduduk Miskin di Jawa Timur Turun 0,08 Poin Persen Jumlah penduduk miskin di Jawa Timur bulan Maret 2017

Lebih terperinci

PROFIL KEMISKINAN DI BALI SEPTEMBER 2016

PROFIL KEMISKINAN DI BALI SEPTEMBER 2016 PROFIL KEMISKINAN DI BALI SEPTEMBER 2016 No. 06/01/51/Th. XI, 3 Januari 2017 JUMLAH PENDUDUK MISKIN SEPTEMBER 2016 MENCAPAI 174.94 RIBU ORANG Jumlah penduduk miskin (penduduk dengan pengeluaran per kapita

Lebih terperinci

BPSPROVINSI JAWATIMUR

BPSPROVINSI JAWATIMUR BPSPROVINSI JAWATIMUR No. 47/07/35/Th.XIV, 18 Juli 2016 PROFIL KEMISKINAN DI JAWA TIMUR MARET 2016 Penduduk Miskin di Jawa Timur Turun 0,23 poin persen Jumlah penduduk miskin di Jawa Timur bulan dibandingkan

Lebih terperinci

BAB VII KONDISI KETAHANAN PANGAN PADA RUMAHTANGGA KOMUNITAS JEMBATAN SERONG

BAB VII KONDISI KETAHANAN PANGAN PADA RUMAHTANGGA KOMUNITAS JEMBATAN SERONG BAB VII KONDISI KETAHANAN PANGAN PADA RUMAHTANGGA KOMUNITAS JEMBATAN SERONG Rumahtangga di Indonesia terbagi ke dalam dua tipe, yaitu rumahtangga yang dikepalai pria (RTKP) dan rumahtangga yang dikepalai

Lebih terperinci

PROFIL KEMISKINAN DI BALI MARET 2016

PROFIL KEMISKINAN DI BALI MARET 2016 No. 47/07/51/Th. X, 18 Juli 2016 PROFIL KEMISKINAN DI BALI MARET 2016 JUMLAH PENDUDUK MISKIN MARET 2016 MENCAPAI 178.18 RIBU ORANG Jumlah penduduk miskin (penduduk dengan pengeluaran per kapita per bulan

Lebih terperinci

PROFIL KEMISKINAN DI JAWA TENGAH SEPTEMBER 2015

PROFIL KEMISKINAN DI JAWA TENGAH SEPTEMBER 2015 PROFIL KEMISKINAN DI JAWA TENGAH SEPTEMBER 2015 No. 05/01/33/Th. X, 4 Januari 2016 PERSENTASE PENDUDUK MISKIN SEPTEMBER 2015 MENCAPAI 13,32 PERSEN Pada bulan ember 2015, jumlah penduduk miskin (penduduk

Lebih terperinci

BERITA RESMI STATISTIK

BERITA RESMI STATISTIK BERITA RESMI STATISTIK BPS PROVINSI KALIMANTAN TIMUR No. 04/01/64/Th.XVIII, 2 Januari 2015 TINGKAT KEMISKINAN DI KALIMANTAN TIMUR SEPTEMBER TAHUN 2014 * SEPTEMBER 2014 : 6,31% TURUN 0,11% DARI MARET 2014

Lebih terperinci

BPSPROVINSI JAWATIMUR

BPSPROVINSI JAWATIMUR BPSPROVINSI JAWATIMUR No. 06/01/35/Th.XIII, 2 Januari 2015 PROFIL KEMISKINAN DI JAWA TIMUR SEPTEMBER 2014 RINGKASAN Jumlah penduduk miskin di Jawa Timur pada bulan September 2014 dibandingkan turun sebesar

Lebih terperinci

BAB I GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN

BAB I GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN BAB I GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN 1.1.Profil Keluarga dampingan Keluarga dampingan merupakan salah satu program yang diusung oleh KKN-PPM (Kuliah Kerja Nyata-Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat)

Lebih terperinci

BERITA RESMI STATISTIK

BERITA RESMI STATISTIK BERITA RESMI STATISTIK BPS PROVINSI KALIMANTAN TIMUR No. 66/09/64/Th.XVIII,15 September 2015 TINGKAT KEMISKINAN DI KALIMANTAN UTARA MARET TAHUN 2015 RINGKASAN Jumlah penduduk miskin (penduduk di bawah

Lebih terperinci

PROFIL KEMISKINAN DI PROVINSI JAWA TENGAH MARET 2014

PROFIL KEMISKINAN DI PROVINSI JAWA TENGAH MARET 2014 No. 40/07/33/Th. VIII, 1 Juli 2014 PROFIL KEMISKINAN DI PROVINSI JAWA TENGAH MARET 2014 JUMLAH PENDUDUK MISKIN MARET 2014 MENCAPAI 4,836 JUTA ORANG RINGKASAN Jumlah penduduk miskin (penduduk yang berada

Lebih terperinci

PROFIL KEMISKINAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH SEPTEMBER 2013

PROFIL KEMISKINAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH SEPTEMBER 2013 No. 07/01/62/Th. VIII, 2 Januari 2014 PROFIL KEMISKINAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH SEPTEMBER 2013 RINGKASAN Jumlah penduduk miskin (penduduk dengan pengeluaran per kapita per bulan di bawah Garis Kemiskinan)

Lebih terperinci

Organisasi Perburuhan Internasional

Organisasi Perburuhan Internasional Organisasi Perburuhan Internasional PENDIDIKAN KEUANGAN UNTUK KELUARGA Organisasi Perburuhan Internasional 2 MENETAPKAN SASARAN KEUANGAN PENDIDIKAN KEUANGAN UNTUK KELUARGA 3 Apa sasaran hidup Anda? Apa

Lebih terperinci

TINGKAT KEMISKINAN DI PROVINSI BENGKULU MARET 2015 SEBESAR 17,88 PERSEN.

TINGKAT KEMISKINAN DI PROVINSI BENGKULU MARET 2015 SEBESAR 17,88 PERSEN. No. 55/09/17/Th.IX, 15 September 2015 TINGKAT KEMISKINAN DI PROVINSI BENGKULU MARET 2015 SEBESAR 17,88 PERSEN. Jumlah penduduk miskin (penduduk yang berada dibawah Garis Kemiskinan) di Provinsi Bengkulu

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN. Riwayat Contoh Sebagai Pekerja Buruh

HASIL DAN PEMBAHASAN. Riwayat Contoh Sebagai Pekerja Buruh 29 HASIL DAN PEMBAHASAN Tempat Bekerja Contoh Riwayat Contoh Sebagai Pekerja Buruh Pada periode 2006-2008 jumlah angkatan kerja perempuan mengalami peningkatan sebesar 4,2 juta orang (Survei Angkatan Kerja

Lebih terperinci

PROFIL KEMISKINAN DI PROVINSI BANTEN MARET 2015

PROFIL KEMISKINAN DI PROVINSI BANTEN MARET 2015 No. 44/09/36/Th. IX, 15 September 2015 PROFIL KEMISKINAN DI PROVINSI BANTEN MARET 2015 JUMLAH PENDUDUK MISKIN MARET 2015 MENCAPAI 702,40 RIBU ORANG Pada bulan 2015, jumlah penduduk miskin (penduduk dengan

Lebih terperinci

PROFIL KEMISKINAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH MARET 2017

PROFIL KEMISKINAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH MARET 2017 No. 06/07/62/Th. XI, 17 Juli 2017 1. PROFIL KEMISKINAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH MARET 2017 RINGKASAN Jumlah penduduk miskin (penduduk dengan pengeluaran per kapita per bulan di bawah Garis Kemiskinan)

Lebih terperinci

PROFIL KEMISKINAN DI BALI SEPTEMBER 2013

PROFIL KEMISKINAN DI BALI SEPTEMBER 2013 No. 05/01/51/Th. VIII, 2 Januari 2014 PROFIL KEMISKINAN DI BALI SEPTEMBER 2013 JUMLAH PENDUDUK MISKIN SEPTEMBER 2013 MENCAPAI 186,53 RIBU ORANG Jumlah penduduk miskin (penduduk dengan pengeluaran per kapita

Lebih terperinci

PROFIL KEMISKINAN DI BALI SEPTEMBER 2014

PROFIL KEMISKINAN DI BALI SEPTEMBER 2014 No. 06/01/51/Th. IX, 2 Januari 2015 PROFIL KEMISKINAN DI BALI SEPTEMBER 2014 JUMLAH PENDUDUK MISKIN SEPTEMBER 2014 MENCAPAI 195,95 RIBU ORANG Jumlah penduduk miskin (penduduk dengan pengeluaran per kapita

Lebih terperinci

BPS PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

BPS PROVINSI KALIMANTAN TIMUR BPS PROVINSI KALIMANTAN TIMUR No. 59/07/64/Th.XIX, 18 Juli 2016 TINGKAT KEMISKINAN DI KALIMANTAN UTARA MARET TAHUN 2016 RINGKASAN Jumlah penduduk miskin (penduduk di bawah Garis Kemiskinan) di Kalimantan

Lebih terperinci

BADAN PUSAT STATISTIK

BADAN PUSAT STATISTIK BADAN PUSAT STATISTIK No. 05/09/53/Th.XVIII, 15 Sept 2015 PROFIL KEMISKINAN DI NUSA TENGGARA TIMUR MARET 2015 JUMLAH PENDUDUK MISKIN MARET 2015 MENCAPAI 1.159,84 RIBU ORANG (22,61PERSEN) Jumlah penduduk

Lebih terperinci

BPSPROVINSI JAWATIMUR

BPSPROVINSI JAWATIMUR BPSPROVINSI JAWATIMUR No. 64/09/35/Th.XIII, 15 September 2015 PROFIL KEMISKINAN DI JAWA TIMUR MARET 2015 RINGKASAN Jumlah penduduk miskin di Jawa Timur pada bulan dibandingkan September 2014 naik sebesar

Lebih terperinci

PROFIL KEMISKINAN DI INDONESIA SEPTEMBER 2016

PROFIL KEMISKINAN DI INDONESIA SEPTEMBER 2016 No. 05/01/Th. XX, 3 Januari 2017 PROFIL KEMISKINAN DI INDONESIA SEPTEMBER 2016 PERSENTASE PENDUDUK MISKIN SEPTEMBER 2016 SEBESAR 10,70 PERSEN Pada bulan September 2016, jumlah penduduk miskin (penduduk

Lebih terperinci

PROFIL KEMISKINAN DI NUSA TENGGARA TIMUR SEPTEMBER 2015

PROFIL KEMISKINAN DI NUSA TENGGARA TIMUR SEPTEMBER 2015 B A D A N P U S A T S T A T I S T I K No. 05/01/53/Th.XIX, 4 Jan 2016 PROFIL KEMISKINAN DI NUSA TENGGARA TIMUR SEPTEMBER 2015 JUMLAH PENDUDUK MISKIN SEPTEMBER 2015 MENCAPAI 1.160,53 RIBU ORANG (22,58 PERSEN)

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN 33 HASIL DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Lokasi Penelitian Kecamatan Cisaat, Kabupten Sukabumi, Jawa Barat merupakan daerah yang memiiki luas wilayah sebesar 2.162,820 hektar yang terdiri dari sawah sebesar

Lebih terperinci

PROFIL KEMISKINAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH MARET 2013

PROFIL KEMISKINAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH MARET 2013 No. 07/07/62/Th. VII, 1 Juli 2013 PROFIL KEMISKINAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH MARET 2013 RINGKASAN Jumlah penduduk miskin (penduduk dengan pengeluaran per kapita per bulan di bawah Garis Kemiskinan) di

Lebih terperinci

BPS PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

BPS PROVINSI KALIMANTAN TIMUR BPS PROVINSI KALIMANTAN TIMUR No. 08/01/64/Th.XX, 3 Januari 2017 TINGKAT KEMISKINAN DI KALIMANTAN UTARA SEPTEMBER TAHUN 2016 RINGKASAN Jumlah penduduk miskin (penduduk di bawah Garis Kemiskinan) di Kalimantan

Lebih terperinci

BPS PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

BPS PROVINSI KALIMANTAN TIMUR BPS PROVINSI KALIMANTAN TIMUR No.58/07/64/Th.XIX, 18 Juli 2016 TINGKAT KEMISKINAN DI KALIMANTAN TIMUR MARET TAHUN 2016 RINGKASAN Jumlah penduduk miskin (penduduk di bawah Garis Kemiskinan) di Kalimantan

Lebih terperinci

BPS PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

BPS PROVINSI KALIMANTAN TIMUR BPS PROVINSI KALIMANTAN TIMUR No. 07/01/64/Th.XIX, 4 Januari 2016 TINGKAT KEMISKINAN DI KALIMANTAN UTARA SEPTEMBER TAHUN 2015 RINGKASAN Jumlah penduduk miskin (penduduk di bawah Garis Kemiskinan) di Kalimantan

Lebih terperinci

BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT

BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT No.40/07/61/Th.XIX, 18 Juli 2016 TINGKAT KEMISKINAN PROVINSI KALIMANTAN BARAT MARET 2016 Jumlah penduduk miskin (penduduk yang berada dibawah Garis Kemiskinan) di Kalimantan

Lebih terperinci

BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT

BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT No.05/01/61/Th.XX, 03 Januari 2017 TINGKAT KEMISKINAN PROVINSI KALIMANTAN BARAT SEPTEMBER 2016 Jumlah penduduk miskin (penduduk yang berada dibawah Garis Kemiskinan) di Kalimantan

Lebih terperinci

PROFIL KEMISKINAN DI NUSA TENGGARA BARAT MARET 2017

PROFIL KEMISKINAN DI NUSA TENGGARA BARAT MARET 2017 BADAN PUSAT STATISTIK No. 45 /07/52/TH.XI, 17 Juli 2017 PROFIL KEMISKINAN DI NUSA TENGGARA BARAT MARET 2017 JUMLAH PENDUDUK MISKIN MARET 2017 MENCAPAI 793,78 RIBU ORANG Jumlah penduduk miskin di Nusa Tenggara

Lebih terperinci

Tabel 1.1 Profil keluarga Dampingan No Nama Stataus Umur Pendidikan Pekerjaan Keterangan 1 I Nyoman Suami & 62 Tidak Buruh Pekerja

Tabel 1.1 Profil keluarga Dampingan No Nama Stataus Umur Pendidikan Pekerjaan Keterangan 1 I Nyoman Suami & 62 Tidak Buruh Pekerja BAB I GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN 1.1 Profil Keluarga Dampingan Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN RM) merupakan bentuk pendidikan yang berbasis kemasyarakatan dengan tujuan

Lebih terperinci

KEMISKINAN PROVINSI BENGKULU SEPTEMBER 2016

KEMISKINAN PROVINSI BENGKULU SEPTEMBER 2016 No. 05/01/17/XI, 3 Januari 2017 KEMISKINAN PROVINSI BENGKULU SEPTEMBER 2016 JUMLAH PENDUDUK MISKIN SEPTEMBER 2016 MENCAPAI 325.600 ORANG (17,03 PERSEN) PERSENTASE KEMISKINAN SEPTEMBER 2016 TURUN JIKA DIBANDINGKAN

Lebih terperinci

PROFIL KEMISKINAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH SEPTEMBER 2014

PROFIL KEMISKINAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH SEPTEMBER 2014 No. 07/01/62/Th. IX, 2 Januari 2015 PROFIL KEMISKINAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH SEPTEMBER 2014 RINGKASAN Jumlah penduduk miskin (penduduk dengan pengeluaran per kapita per bulan di bawah Garis Kemiskinan)

Lebih terperinci

PROFIL KEMISKINAN DI PROVINSI KEPULAUAN RIAU, MARET 2017

PROFIL KEMISKINAN DI PROVINSI KEPULAUAN RIAU, MARET 2017 BPS PROVINSI KEPULAUAN RIAU Nomor 51/07/21/Th. XII, 17 Juli 2017 PROFIL KEMISKINAN DI PROVINSI KEPULAUAN RIAU, MARET 2017 Jumlah penduduk miskin (penduduk yang berada di bawah Garis Kemiskinan) di Provinsi

Lebih terperinci

PENDAHULUAN Latar belakang Dampak dari krisis moneter yang terjadi pada tahun 1997 adalah pertumbuhan ekonomi Indonesia menurun drastis.

PENDAHULUAN Latar belakang Dampak dari krisis moneter yang terjadi pada tahun 1997 adalah pertumbuhan ekonomi Indonesia menurun drastis. 1 PENDAHULUAN Latar belakang Dampak dari krisis moneter yang terjadi pada tahun 1997 adalah pertumbuhan ekonomi Indonesia menurun drastis. Meskipun perekonomian Indonesia mengalami peningkatan, tetapi

Lebih terperinci

MENYUSUN KELAYAKAN USAHA

MENYUSUN KELAYAKAN USAHA M O D U L MENYUSUN KELAYAKAN USAHA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN PUSAT DATA DAN INFORMASI 2000 MENYUSUN KELAYAKAN USAHA I. PENDAHULUAN II. KAJIAN YANG DIPERLUKAN A. ASPEK

Lebih terperinci

BPS PROVINSI LAMPUNG ANGKA KEMISKINAN LAMPUNG MARET PERKEMBANGAN PENDUDUK MISKIN DI LAMPUNG. No. 08/07/18/TH.

BPS PROVINSI LAMPUNG ANGKA KEMISKINAN LAMPUNG MARET PERKEMBANGAN PENDUDUK MISKIN DI LAMPUNG. No. 08/07/18/TH. BPS PROVINSI LAMPUNG ANGKA KEMISKINAN LAMPUNG MARET 2016 No. 08/07/18/TH.VIII, 18 Juli 2016 Angka kemiskinan Lampung dari penghitungan hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) Maret 2016 mencapai

Lebih terperinci

BPS PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

BPS PROVINSI KALIMANTAN TIMUR BPS PROVINSI KALIMANTAN TIMUR No.57/07/64/Th.XX,17 Juli 2017 TINGKAT KEMISKINAN DI KALIMANTAN TIMUR MARET TAHUN 2017 R I N G K A S A N Jumlah penduduk miskin di Kalimantan Timur pada Maret 2017 sebanyak

Lebih terperinci

PROFIL KEMISKINAN DI PROVINSI BANTEN SEPTEMBER 2015

PROFIL KEMISKINAN DI PROVINSI BANTEN SEPTEMBER 2015 No. 05/01/36/Th.X, 4 Januari 2016 PROFIL KEMISKINAN DI PROVINSI BANTEN SEPTEMBER 2015 JUMLAH PENDUDUK MISKIN SEPTEMBER 2015 MENCAPAI 690,67 RIBU ORANG Pada bulan ember 2015, jumlah penduduk miskin (penduduk

Lebih terperinci

BPS PROVINSI SUMATERA SELATAN

BPS PROVINSI SUMATERA SELATAN BPS PROVINSI SUMATERA SELATAN No. 39/07/16/ Th. XIX, 17 Juli 2017 PROFIL KEMISKINAN PROVINSI SUMATERA SELATAN MARET 2017 PERSENTASE PENDUDUK MISKIN KEADAAN MARET 2017 MENCAPAI 13,19 PERSEN Keadaan Maret

Lebih terperinci

PROFIL KEMISKINAN DI NUSA TENGGARA BARAT MARET 2016

PROFIL KEMISKINAN DI NUSA TENGGARA BARAT MARET 2016 BADAN PUSAT STATISTIK No. 47/07/52/TH.X, 18 JULI 2016 PROFIL KEMISKINAN DI NUSA TENGGARA BARAT MARET 2016 JUMLAH PENDUDUK MISKIN MARET 2016 MENCAPAI 804,44 RIBU ORANG Jumlah penduduk miskin di Nusa Tenggara

Lebih terperinci

PROFIL KEMISKINAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH MARET 2016

PROFIL KEMISKINAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH MARET 2016 No. 07/07/62/Th. X, 18 Juli 2016 PROFIL KEMISKINAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH MARET 2016 RINGKASAN Jumlah penduduk miskin (penduduk dengan pengeluaran per kapita per bulan di bawah Garis Kemiskinan) di

Lebih terperinci

PROFIL KEMISKINAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH SEPTEMBER 2016

PROFIL KEMISKINAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH SEPTEMBER 2016 No. 07/01/62/Th. XI, 3 Januari 2017 PROFIL KEMISKINAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH SEPTEMBER 2016 RINGKASAN Jumlah penduduk miskin (penduduk dengan pengeluaran per kapita per bulan di bawah Garis Kemiskinan)

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI No. 02/74/32/ThXVII, 3 Maret 2015 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI FEBRUARI 2015 KOTA CIREBON DEFLASI 0,44 PERSEN Pada Februari 2015 Kota Cirebon mengalami deflasi sebesar 0,44 persen dengan

Lebih terperinci

BERITA RESMI STATISTIK BPS KABUPATEN PEMALANG

BERITA RESMI STATISTIK BPS KABUPATEN PEMALANG BERITA RESMI STATISTIK BPS KABUPATEN PEMALANG No.04/01/3327/2015. 5 Januari 2015 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI DI KABUPATEN PEMALANG Bulan Desember 2014 Inflasi 1,92 persen Pada, Kabupaten

Lebih terperinci

TINGKAT KEMISKINAN BALI, SEPTEMBER 2015

TINGKAT KEMISKINAN BALI, SEPTEMBER 2015 No. 06/01/51/Th. X, 4 Januari 2016 TINGKAT KEMISKINAN BALI, SEPTEMBER 2015 Terjadi kenaikan persentase penduduk miskin di Bali pada September 2015 jika dibandingkan dengan 2015. Tingkat kemiskinan pada

Lebih terperinci

BERITA RESMI STATISTIK

BERITA RESMI STATISTIK Profil Kemiskinan Provinsi Bengkulu September 2017 No. 06/01/17/Th. XII, 2 Januari 2018 BERITA RESMI STATISTIK PROVINSI BENGKULU Profil Kemiskinan Provinsi Bengkulu September 2017 Persentase Penduduk Miskin

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 64 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan dikemukakan hasil dan pembahasan dari group field project mengenai perencaan keuangan individu. Individu yang akan dibahas dibagi menjadi dua golongan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. seperti Pemutusan Hubungan Kerja (PHK). Hal ini tentunya membuat jumlah

BAB I PENDAHULUAN. seperti Pemutusan Hubungan Kerja (PHK). Hal ini tentunya membuat jumlah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Semenjak krisis ekonomi tahun 1997 perekonomian Indonesia semakin terpuruk. Banyak perusahaan-perusahaan besar yang bergerak di sektor formal yang menutup usahanya

Lebih terperinci

PROFIL KEMISKINAN DI BALI MARET 2014

PROFIL KEMISKINAN DI BALI MARET 2014 No. 45/07/51/Th. VIII, 1 Juli 2014 PROFIL KEMISKINAN DI BALI MARET 2014 JUMLAH PENDUDUK MISKIN MARET 2014 MENCAPAI 185,20 RIBU ORANG Jumlah penduduk miskin (penduduk dengan pengeluaran per kapita per bulan

Lebih terperinci

VIII. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PELUANG KEMISKINAN RUMAHTANGGA NELAYAN TRADISIONAL

VIII. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PELUANG KEMISKINAN RUMAHTANGGA NELAYAN TRADISIONAL VIII. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PELUANG KEMISKINAN RUMAHTANGGA NELAYAN TRADISIONAL Pendapatan rumahtangga nelayan tradisional terdiri dari pendapatan di dalam sektor perikanan dan pendapatan di luar

Lebih terperinci

PROFIL KEMISKINAN DI PROVINSI BANTEN SEPTEMBER 2013

PROFIL KEMISKINAN DI PROVINSI BANTEN SEPTEMBER 2013 PROFIL KEMISKINAN DI PROVINSI BANTEN SEPTEMBER 2013 No. 04/01/36/Th.VIII, 2 Januari 2014 JUMLAH PENDUDUK MISKIN SEPTEMBER 2013 MENCAPAI 682,71 RIBU ORANG Pada bulan September 2013, jumlah penduduk miskin

Lebih terperinci

PROFIL KEMISKINAN DI PROVINSI KEPULAUAN RIAU, SEPTEMBER 2016

PROFIL KEMISKINAN DI PROVINSI KEPULAUAN RIAU, SEPTEMBER 2016 BPS PROVINSI KEPULAUAN RIAU No 07/01/21/Th. XII, 3 Januari 2017 PROFIL KEMISKINAN DI PROVINSI KEPULAUAN RIAU, SEPTEMBER 2016 Jumlah penduduk miskin (penduduk yang berada di bawah Garis Kemiskinan) di Provinsi

Lebih terperinci

KUESIONER RESPONDEN/PENGOLAH IJUK AREN

KUESIONER RESPONDEN/PENGOLAH IJUK AREN 68 Lampiran 1. KUESIONER RESPONDEN/PENGOLAH IJUK AREN ANALISIS FINANSIAL DAN PEMASARAN PRODUK IJUK AREN DI DESA PELINTAHAN, KECAMATAN SEI RAMPAH, KABUPATEN SERDANG BEDAGAI PENGENALAN TEMPAT Dusun Desa

Lebih terperinci

PROFIL KEMISKINAN DI BALI MARET 2015

PROFIL KEMISKINAN DI BALI MARET 2015 PROFIL KEMISKINAN DI BALI MARET 2015 No. 63/09/51/Th. IX, 15 September 2015 JUMLAH PENDUDUK MISKIN MARET 2015 MENCAPAI 196,71 RIBU ORANG Jumlah penduduk miskin (penduduk dengan pengeluaran per kapita per

Lebih terperinci

KEMISKINAN PROVINSI BENGKULU MARET 2016

KEMISKINAN PROVINSI BENGKULU MARET 2016 No. 40/07/17/X, 18 Juli 2016 KEMISKINAN PROVINSI BENGKULU MARET 2016 - JUMLAH PENDUDUK MISKIN MARET 2016 MENCAPAI 328,61 RIBU ORANG (17,32 PERSEN) - PERSENTASE KEMISKINAN MARET 2016 TURUN JIKA DIBANDINGKAN

Lebih terperinci

BERITA RESMI STATISTIK

BERITA RESMI STATISTIK BERITA RESMI STATISTIK BPS PROVINSI KALIMANTAN TIMUR No. 65/09/64/Th.XVIII,15 September 2015 TINGKAT KEMISKINAN DI KALIMANTAN TIMUR MARET TAHUN 2015 RINGKASAN Jumlah penduduk miskin (penduduk di bawah

Lebih terperinci

BADAN PUSAT STATISTIK

BADAN PUSAT STATISTIK BADAN PUSAT STATISTIK No. 05/07/53/Th.XX, 17 Juli 2017 PROFIL KEMISKINAN DI NUSA TENGGARA TIMUR Maret 2017 JUMLAH PENDUDUK MISKIN Maret 2017 MENCAPAI 1.150,79 RIBU ORANG (21,85 PERSEN) Jumlah penduduk

Lebih terperinci

BPS PROVINSI SUMATERA SELATAN

BPS PROVINSI SUMATERA SELATAN BPS PROVINSI SUMATERA SELATAN No. 05/01/16 Th. XIX, 03 Januari 2017 PROFIL KEMISKINAN PROVINSI SUMATERA SELATAN SEPTEMBER 2016 PERSENTASE PENDUDUK MISKIN SEPTEMBER 2016 MENCAPAI 13,39 PERSEN Pada bulan

Lebih terperinci

BAB III PSIKOLOGIS SUAMI YANG DITINGGAL ISTRI SEBAGAI TENAGA KERJA WANITA (TKW) DI DESA TEMBONG

BAB III PSIKOLOGIS SUAMI YANG DITINGGAL ISTRI SEBAGAI TENAGA KERJA WANITA (TKW) DI DESA TEMBONG BAB III PSIKOLOGIS SUAMI YANG DITINGGAL ISTRI SEBAGAI TENAGA KERJA WANITA (TKW) DI DESA TEMBONG A. Profil Responden Tenaga kerja wanita di Desa Tembong Kec. Carita sangatlah banyak, istri yang pergi ke

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI No. 2/Th.IX/Februari 2007 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI KOTA YOGYAKARTA BULAN FEBRUARI 2007 INFLASI SEBESAR 0,54 PERSEN Bulan Februari 2007 kota Yogyakarta mengalami inflasi sebesar 0,54 persen

Lebih terperinci

PROFIL KEMISKINAN DI JAWA TENGAH SEPTEMBER 2016

PROFIL KEMISKINAN DI JAWA TENGAH SEPTEMBER 2016 PROFIL KEMISKINAN DI JAWA TENGAH SEPTEMBER 2016 No. 05/01/33/Th. XI, 3 Januari 2017 PERSENTASE PENDUDUK MISKIN SEPTEMBER 2016 MENCAPAI 13,19 PERSEN Pada bulan ember 2016, jumlah penduduk miskin (penduduk

Lebih terperinci

PROFIL KEMISKINAN DI PROVINSI BANTEN MARET 2014

PROFIL KEMISKINAN DI PROVINSI BANTEN MARET 2014 No. 31/07/36/Th. VIII, 1 Juli 2014 PROFIL KEMISKINAN DI PROVINSI BANTEN MARET 2014 JUMLAH PENDUDUK MISKIN MARET 2014 MENCAPAI 622,84 RIBU ORANG Pada bulan Maret 2014, jumlah penduduk miskin (penduduk dengan

Lebih terperinci

TINGKAT KEMISKINAN DI DKI JAKARTA MARET 2017

TINGKAT KEMISKINAN DI DKI JAKARTA MARET 2017 Tingkat Kemiskinan di DKI Jakarta Maret 2017 No. 35/07/31/Th.XIX, 17 Juli 2017 TINGKAT KEMISKINAN DI DKI JAKARTA MARET 2017 Jumlah penduduk miskin di DKI Jakarta pada bulan Maret 2017 sebesar 389,69 ribu

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN Karakteristik Lokasi Penelitian

HASIL DAN PEMBAHASAN Karakteristik Lokasi Penelitian 29 HASIL DAN PEMBAHASAN Karakteristik Lokasi Penelitian Secara administratif, Desa Gelang termasuk dalam wilayah Kecamatan Rakit, Kabupaten Banjarnegara, Provinsi Jawa Tengah. Luas Desa Gelang adalah 187.800

Lebih terperinci

TABEL FREKUENSI DAN HASIL UJI CROSSTABS

TABEL FREKUENSI DAN HASIL UJI CROSSTABS LAMPIRAN 89 TABEL FREKUENSI DAN HASIL UJI CROSSTABS Tabel Frekuensi Distribusi Penguasaan Lahan Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Rendah 24 60.0 60.0 60.0 Sedang 11 27.5 27.5 87.5

Lebih terperinci

BADAN PUSAT STATISTIK

BADAN PUSAT STATISTIK BADAN PUSAT STATISTIK No. 05/01/53/Th.XX, 3 Januari 2017 PROFIL KEMISKINAN DI NUSA TENGGARA TIMUR September 2016 JUMLAH PENDUDUK MISKIN September 2016 MENCAPAI 1.150,08 RIBU ORANG (22,01 PERSEN) Jumlah

Lebih terperinci

TINGKAT KEMISKINAN DI DKI JAKARTA MARET 2015

TINGKAT KEMISKINAN DI DKI JAKARTA MARET 2015 BPS PROVINSI DKI JAKARTA No. 44/09/31/Th XVII, 15 September 2015 TINGKAT KEMISKINAN DI DKI JAKARTA MARET 2015 Jumlah penduduk miskin di DKI Jakarta pada bulan Maret 2015 sebesar 398,92 ribu orang (3,93

Lebih terperinci

BAB V STRATEGI NAFKAH MASYARAKAT LOKAL DESA GOROWONG. 5.1 Strategi Nafkah Kampung Ater dan Kampung Ciawian

BAB V STRATEGI NAFKAH MASYARAKAT LOKAL DESA GOROWONG. 5.1 Strategi Nafkah Kampung Ater dan Kampung Ciawian 28 BAB V STRATEGI NAFKAH MASYARAKAT LOKAL DESA GOROWONG 5.1 Strategi Nafkah Kampung Ater dan Kampung Ciawian Strategi nafkah dalam kehidupan sehari-hari direprensentasikan oleh keterlibatan individu-individu

Lebih terperinci

PROFIL KEMISKINAN DI NUSA TENGGARA BARAT SEPTEMBER 2015

PROFIL KEMISKINAN DI NUSA TENGGARA BARAT SEPTEMBER 2015 BADAN PUSAT STATISTIK No. 05 /01/52/TH.X, 4 JANUARI 2016 PROFIL KEMISKINAN DI NUSA TENGGARA BARAT SEPTEMBER 2015 JUMLAH PENDUDUK MISKIN SEPTEMBER 2015 MENCAPAI 802,29 RIBU ORANG Jumlah penduduk miskin

Lebih terperinci

BPS PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

BPS PROVINSI KALIMANTAN TIMUR BPS PROVINSI KALIMANTAN TIMUR No.07/01/64/Th.XX, 3 Januari 2017 TINGKAT KEMISKINAN DI KALIMANTAN TIMUR SEPTEMBER TAHUN 2016 RINGKASAN Jumlah penduduk miskin (penduduk di bawah Garis Kemiskinan) di Kalimantan

Lebih terperinci

TINGKAT KEMISKINAN DI PROVINSI BENGKULU SEPTEMBER 2015

TINGKAT KEMISKINAN DI PROVINSI BENGKULU SEPTEMBER 2015 No. 05/01/17/Th. X, 4 Januari 2016 TINGKAT KEMISKINAN DI PROVINSI BENGKULU SEPTEMBER 2015 - JUMLAH PENDUDUK MISKIN SEPTEMBER 2015 MENCAPAI 322,83 RIBU ORANG (17,16 PERSEN) - TREN KEMISKINAN SEPTEMBER 2015

Lebih terperinci

BPSPROVINSI JAWATIMUR

BPSPROVINSI JAWATIMUR BPSPROVINSI JAWATIMUR No. 05/01/35/Th.XV, 3 Januari 2017 PROFIL KEMISKINAN DI JAWA TIMUR SEPTEMBER 2016 Penduduk Miskin di Jawa Timur Turun 0,20 poin persen Jumlah penduduk miskin di Jawa Timur bulan ember

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK RESPONDEN

KARAKTERISTIK RESPONDEN 18 KARAKTERISTIK RESPONDEN Bab ini menjelaskan mengenai karakteristik lansia yang menjadi responden. Adapun data karakteristik yang dimaksud meliputi jenis kelamin, umur, tingkat pendidikan, status perkawinan,

Lebih terperinci

PROFIL KEMISKINAN DI PROVINSI KEPULAUAN RIAU, MARET 2016

PROFIL KEMISKINAN DI PROVINSI KEPULAUAN RIAU, MARET 2016 BPS PROVINSI KEPULAUAN RIAU No. 57/07/21/Th. XI, 18 Juli 2016 PROFIL KEMISKINAN DI PROVINSI KEPULAUAN RIAU, MARET 2016 Jumlah penduduk miskin (penduduk yang berada di bawah Garis Kemiskinan) di Provinsi

Lebih terperinci

BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT

BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT No. 05/01/61/Th.XIX, 04 Januari 2016 TINGKAT KEMISKINAN PROVINSI KALIMANTAN BARAT SEPTEMBER 2015 Jumlah penduduk miskin (penduduk yang berada dibawah Garis Kemiskinan) di

Lebih terperinci