BAB III PERSEPSI ANAK JALANAN TAMAN MATARAM KOTA PEKALONGAN TERHADAP URGENSI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III PERSEPSI ANAK JALANAN TAMAN MATARAM KOTA PEKALONGAN TERHADAP URGENSI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM"

Transkripsi

1 BAB III PERSEPSI ANAK JALANAN TAMAN MATARAM KOTA PEKALONGAN TERHADAP URGENSI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM A. Profil Taman Mataram Kota Pekalongan Lapangan Mataram terletak di Kelurahan Podosugih, Kota Pekalongan, tepatnya di depan Kantor DPRD dan Kantor Walikota Pekalongan. Mungkin, nama Mataram ini diambil dari nama jalan yang ada di depan lapangan tersebut, yaitu Jalan Mataram. Ada banyak hal yang membuat Lapangan Mataram menjadi menarik. Lapangan Mataram ini tidaklah berfungsi sebagai alun-alun, melainkan sebagai pusat aktivitas masyarakat di sekitarnya. Luas Lapangan Mataram sangat memadai untuk bermain sepak bola, hingga sanggup menampung beberapa tim sepakbola sekaligus dengan sepasang gawang yang berada di sisi utara dan selatan. Selain itu, Lapangan Mataram juga dikelilingi oleh paving lebar yang digunakan oleh masyarakat untuk jogging, terutama pada sore hari. Lapangan Mataram juga merupakan titik pertemuan dari empat jalan besar, di antaranya adalah Jalan Kurinci (jalan dimana Pasar Podosugih berlokasi) dan jalan yang menuju Perumahan Bina Griya. Jalan menuju Universitas Pekalongan dan Jalan menuju jalur utama pantura. Salah satu alasan pembangunan lapangan ini adalah untuk memecah arus kendaraan yang 42

2 43 melintas, sehingga tidak akan terjadi kemacetan. Apabila tidak ada Lapangan Mataram dan jalan tersebut hanya merupakan simpang empat biasa, maka dikhawatirkan akan terjadi kekacauan maupun kepadatan kendaraan pada pertemuan jalan-jalan tersebut. 1 B. Jumlah Anak Jalanan Taman Mataram Kota Pekalongan Dari hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti, anak jalanan yang berada di taman mataram Kota Pekalongan berasal dari beberapa desa diantaranya yaitu desa Podosugih, Medono, pakumbulan, sorogenen. Berdasarkan pengamatan yang peneliti lakukan di taman mataram, peneliti melihat ada sekitar 15 anak. 2 Dari pernyataan salah satu anak jalanan yang bernama IR menyebutkan jumlah anak jalanan yang ada di taman mataram Kota Pekalongan ada sekitar kurang lebih 20 orang. Pada malam jum at atau malam minggu jumlah mereka bisa lebih dari 20 orang. Mereka yang masih berstatus sebagai pelajar ada 5 anak. 3 Tabel 1 Data Anak Jalanan (Berstatus sebagai pelajar) No. Nama L/P Usia Alamat 1 IR L 16 Medono 2 AN L 15 Medono 1 Suharyono, Kepala Desa Podosugih, Wawancara Pribadi, Podosugih, 7 Maret Observasi yang dilakukan peneliti di taman Mataram Kota Pekalongan pada tanggal 9 Maret IR, Anak Jalanan Taman Mataram, Wawancara Pribadi, Podosugih, 10 Maret 2016.

3 44 3 IS L 15 Wonoyoso 4 AD L 15 Pakumbulan 5 WB L 16 Pakumbulan Data tersebut adalah data anak jalanan taman mataram Kota Pekalongan yang masih berstatus sebagai pelajar. Jenjang usia mereka berkisar antara tahun. C. Kegiatan Keagamaan Anak Jalanan Taman Mataran Kota Pekalongan Berdasarkan hasil pengamatan dan wawancara dengan anak jalanan taman mataram Kota Pekalongan, kegiatan keagamaan yang pernah mereka ikuti diantaranya adalah pengajian, yasinankalau ada orang meninggal, sholat, dan mereka juga setiap tahunnya ketika bulan ramadhan melakukan kegiatan sosial keagamaan yaitu menyedekahkan barang yang mereka miliki, kemudian disumbangkan ke panti asuhan atau orang yang membutuhkan. Seperti yang mereka katakan sebagai berikut: IR: Aku nek setahun pisan karo konco-konco biasane ngumpulke klambi, kaos, clono nggo disumbangke neng panti mas. Biasane nek pas wulan poso. 4 (Saya setahun sekali bersama teman-teman biasanya mengumpulkan baju, kaos, celana untuk disumbangkan ke panti mas. Biasnya pada bulan puasa) AN: Biasane neng kene nek wulan poso bocah-bocah podo ngumpulke klambi-klambi bekas meh disumbangke neng panti asuhan mas. 5 (Biasanya disini kalau bulan puasa anak-anak mengumpulkan baju-baju bekas untuk disumbangkan ke panti asuhan mas) 4 IR, Anak Jalanan Taman Mataram, Wawancara Pribadi, Podosugih, 11 Maret AN, Anak Jalanan Taman Mataram, Wawancara Pribadi, Podosugih, 11 Maret 2016.

4 45 IS: Biasane setahun pisan nek wulan poso ngumpulke pakaian bekas ngko disumbangke neng panti asuhan mas. 6 (Biasanya satu tahun sekali kalau bulan puasa mengumpulkan pakaian bekas nanti disumbangkan ke panti asuhan mas) AD: Nek wulan poso karo konco-konco ngumpulke pakaian bekas tapi seng igek layak pakai nggo disumbangke mas. 7 (Kalau bulan puasa sama teman-teman mengumpulkan pakaian bekas tapi yang masih layak pakai untuk disumbangkan mas) WB: Nek setahun pisan ono acara umpul-umpu klambi opo clono bekas meh nggo disumbangke neng panti mas. 8 (Kalau setahun sekali ada acara mengumpulkan baju atau celana bekas untuk disumbangkan ke panti asuhan mas) Menurut penuturan IR, kegiatan amal ini diadakan pada bulan puasa dan sudah berlangsung sekitar 4 tahun yang lalu. 9 Mereka bersama dengan anak-anak jalan lainnya mengumpulkan pakaian bekas, dan mereka juga mencari teman atau orang lain untuk diajak menyumbangkan pakaian mereka yang sudah tidak dipakai untuk disumbangkan. Berdasarkan pengamatan peneliti, sesama anak jalanan mereka saling memberi ketika ada temannya yang membutuhkan. Anak jalanan taman mataram juga sering memberi uang kepada orang yang meminta-minta, walaupun jumlahnya tidak banyak. 10 IR juga menuturkan bahwa dia dan teman-temannya sering memberi kepada orang yang meminta-minta jika ada uang, karena di taman mataram juga banyak orang yang meminta-minta. Selain kegiatan sosial keagamaan tahunan yaitu menyumbangkan pakaian bekas untuk orang yang membutuhkan, mereka juga terkadang 6 IS, Anak Jalanan Taman Mataram, Wawancara Pribadi, Wonoyoso, 11 Maret AD, Anak Jalanan Taman Mataram, Wawancara Pribadi, Wonoyoso, 11 Maret WB, Anak Jalanan Taman Mataram, Wawancara Pribadi, Wonoyoso, 11 Maret IR, Anak Jalanan Taman Mataram, Wawancara Pribadi, Podosugih, 11 Maret Observasi di Taman Mataram Kota Pekalongan pada tanggal 9 Maret 2016.

5 46 mengikuti kegiatan keagamaan seperti pengajian. Walaupun mereka tidak rutin mengikuti pengajian, tetapi ketika ada pengajian mereka kadang mengikutinya. Seperti yang mereka katakan sebagai berikut: IR: Aku kadang-kadang melu pengajian mas, nek neng ndesoku ono pengajian. 11 (Saya kadang-kadang ikut pengajian mas, kalau di desa ku ada pengajian) AN: Sering melu pengajian mas nek pedek ngomah, nek pas adoh yo kadang melu karo konco-konco 12 (Sering ikut pengajian mas kalau dekat rumah, kalau jauh kadang ikut sama teman-teman) IS: Melu pengajian sering mas, nek pas pengajiane neng ndeso dewe pedek omah. 13 (Ikut pengajian kadang-kadang mas, kalau pengajiannya di desa ku dekat dari rumah) AD: Kadang-kadang melu pengajian mas nek pas neng ndeso dewe, tapi nek orak neng ndesone dewe jarang, kadang melune nek pas bareng ono koncone. 14 (Kadang-kadang ikut pengajian mas kalau di desa sendiri, tapi kalau tidak di desa sendiri jarang, ikutnya kalau pas bareng teman-teman) WB: Sering mas, nek neng ndeso ngadake pengajian aku sering melu. 15 (Sering mas, kalau di desa ku mengadakan pengajian saya sering ikut) Berdasarkan pengamatan yang peneliti lakukan di Desa Wonoyoso pada tanggal 8 April 2016 tepatnya pada malam Sabtu, IS, AD, dan WB terlihat mengikuti pengajian yang diadakan di Desa Wonoyoso. 16 Ketika peneliti menanyakan kepada kakak IS, dia menuturkan bahwa memang IS sering mengikuti pengajian yang ada di kampungnya. Biasanya IS mengikuti 11 IR, Anak Jalanan Taman Mataram, Wawancara Pribadi, Podosugih, 11 Maret AN, Anak Jalanan Taman Mataram, Wawancara Pribadi, Podosugih, 11 Maret IS, Anak Jalanan Taman Mataram, Wawancara Pribadi, Wonoyoso, 11 Maret AD, Anak Jalanan Taman Mataram, Wawancara Pribadi, Wonoyoso, 11 Maret WB, Anak Jalanan Taman Mataram, Wawancara Pribadi, Wonoyoso, 11 Maret Observasi di Desa Wonoyoso Buaran Pekalongan pada tanggal 8 April 2016.

6 47 pengajian bersama teman di kampungnya dan teman sekolahnya yang biasa bersama yaitu AD dan WB. 17 Kegiatan keagamaan lainnya yang sering dilakukan bersama-sama anak jalalanan taman mataram adalah mengadakan acara yasinan dan do a bersama. Ketika ada teman mereka yang meninggal, ataupun orangtuanya, mereka bersama-sama melayat, dan kemudian malamnya mereka bersamasama berkumpul untuk melakukan yasinan dan do a bersama. Hal tersebut seperti yang mereka sampaikan sebagai berikut: IR: Yasinan nek pas ono konco opo wong tuone orak ono mas, biasane bocah-bocah ngadake acara yasinan. 18 (Yasinan kalau ada teman atau orangtuanya meninggal, biasanya anak-anak mengadakan acara yasinan) AN: Biasane yasinan nek pas ono konco nek orak wong tuone orak ono mas, bareng karo bocah-bocah kene. 19 (Biasanya yasinan kalau ada teman atau orangtuanya meninggal mas, sama teman-teman disini) IS: Nek acara keagamaan bareng karo bocah-bocah kene ki biasane yasinan mas nek pas ono konco seng meninggal. 20 (Kalau acara keagamaan bareng sama anak-anak sini biasanya yasinan mas kalau ada teman yang meninggal) AD: Yasinan seringe mas nek pas ono konco meninggal, karo do a bersama nopo. 21 (Yasinan mas yang sering kalau ada teman meninggal, sama do a bersama juga) WB: Nek pas ono konco meninggal mesti konco-konco do ngadake yasinan bareng-bareng mas. 22 (Kalau ada teman meninggal selalu temanteman mengadakan yasinan bersama-sama mas) Diakhir acara yasinan dan do a bersama, seperti yang dikatakan oleh IR, mereka biasanya mengumpulkan uang seikhlasnya untuk kemudian 17 IZ, Kakak IS, Wawancara Pribadi, Wonoyoso, 8 April IR, Anak Jalanan Taman Mataram, Wawancara Pribadi, Podosugih, 11 Maret AN, Anak Jalanan Taman Mataram, Wawancara Pribadi, Podosugih, 11 Maret IS, Anak Jalanan Taman Mataram, Wawancara Pribadi, Wonoyoso, 11 Maret AD, Anak Jalanan Taman Mataram, Wawancara Pribadi, Wonoyoso, 11 Maret WB, Anak Jalanan Taman Mataram, Wawancara Pribadi, Wonoyoso, 11 Maret 2016.

7 48 diberikan kepada keluarga yang meninggal. Biasanya uang tersebut dikumpulkan setelah acara yasinan dan do a bersama telah selesai dan sebelum mereka pulang. 23 Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan SP, teman anak jalanan taman mataram Kota Pekalongan, dia menuturkan bahwa dulu ketika ayahnya meninggal banyak teman-temannya anak jalanan melayat ke kuburan, dan pada malamnya juga menghadiri acara yasinan dan do a bersama di rumahnya. 24 Selain melakukakan kegiatan keagamaan seperti yang disebutkan diatas, mereka juga menjalankan kewajibannya sebagai orang Islam yaitu sholat. IR, AN, IS, AD, dan WB walaupun mereka anak jalanan, mereka juga mengerjakan sholat walaupun tidak selalu 5 waktu yang disebabkan oleh berbagai alasan. Seperti yang mereka katakan sebagai berikut: IR: Nek neng ngomah sholat, opo maneh nek dikon wongtuo mas, tapi nek pas metu kadang klalen orak sholat. 25 (Kalau di rumah sholat, apalagi kalau disuruh orangtua mas, tapi kalau lagi keluar kadang lupa tidak sholat) AN: Nek neng ngomah sholat mas, tapi nek igek metu kadang orak sholat klalen. 26 (Kalau di rumah sholat mas, tapi kalau lagi keluar kadang tidak sholat lupa) IS: Nek neng ngomah sholat mas, orak sholate ki nek kadang awan metu tekan sore klewat ashar mangkiye orak sholat ashar. 27 (Kalau di rumah IR, Anak Jalanan Taman Mataram, Wawancara Pribadi, Podosugih, 11 Maret SP, Teman Anak Jalanan Taman Mataram, Wawancara Pribadi, Kedungwuni, 11 April 25 IR, Anak Jalanan Taman Mataram, Wawancara Pribadi, Podosugih, 11 Maret AN, Anak Jalanan Taman Mataram, Wawancara Pribadi, Podosugih, 11 Maret IS, Anak Jalanan Taman Mataram, Wawancara Pribadi, Wonoyoso, 11 Maret 2016.

8 49 sholat mas, tidak sholat kalau terkadang siang keluar sampai sore kelewat ashar jadi tidak sholat ashar) AD: Sholat tapi kadang orak mas asale cok metu malese kae mas. 28 (Sholat tapi kadang tidak mas karena kadang keluar malasnya) WB: Nek neng ngomah sholat mas, tapi nek pas metu kadang meh sholat males mas. 29 (Kalau di rumah sholat mas, tapi kalau keluar kadang mau sholat malas mas) Saat peneliti melakukan pengamatan di rumah IS, memang ketika pulang sekolah dia mengerjakan sholat dzuhur. Dia juga mengerjakan sholat Ashar dan maghrib. 30 Saat peneliti bertanya kepada IZ, kakak IS juga mengatakan kalau di rumah IS sholat, tapi kalau diluar dia tidak tahu. D. Pendidikan Agama Islam Anak Jalanan Taman Mataram Kota Pekalongan Pemberian pendidikan agama Islam sejak dini sangatlah penting bagi anak agar mereka memahami dan mengerti tentang ajaran agama yang harus dilaksanakan oleh setiap individu. Dengan pendidikan agama sejak dini yang matang, dapat membantu perkembangan anak terutama dalam hal sikap dan tingkah laku. Orangtua berperan dalam memberikan pendidikan agama Islam pada anak-anaknya dirumah, kemudian pendidikan agama Islam anak dikembangkan lagi melalui lembaga formal maupun non formal. Berdasarkan hasil wawancara dengan anak jalanan taman mataram Kota Pekalongan, pendidikan agama Islam yang mereka dapat tidak hanya 28 AD, Anak Jalanan Taman Mataram, Wawancara Pribadi, Wonoyoso, 11 Maret WB, Anak Jalanan Taman Mataram, Wawancara Pribadi, Wonoyoso, 11 Maret Observasi yang dilakukan peneiti di rumah IS Desa Wonoyoso Buaran Pekalongan pada tanggal 21 Maret 2016.

9 50 dari rumah, tetapi juga dari lembaga sekolah. Kelima anak jalanan taman mataram yaitu IR, AN, IS, AD, dan WB semasa kecil pernah mendapatkan pendidikan agama Islam dari orangtua di rumah, mereka mendapatkan pendidikan agama Islam di rumah dari orangtuanya. Pendidikan agama Islam yang mereka dapatkan di rumah diantaranya tentang akhlak, tata cara sholat, bacaan sholat, dan membaca Al-Qur an. Seperti yang mereka katakan sebagai berikut: IR: Aku mbiyen neng ngomah diajari sholat, ngaji areng bapak ku mas. 31 (Aku dulu di rumah diajarin sholat, membaca Al-Qur an sama bapak saya mas) AN: Neng ngomah wongtuo ku dek mbiyen ngajari aku ben dedi wong apik, dolan karo konco seng bener, ojo melu-melu seng orak apik. Nek mbiyen igek cilik yo diajari sholat, ngaji mas. 32 (Kalau di rumah orangtua saya dari dulu mengajari saya agar menjadi orang baik, main sama teman yang benar, jangan ikut-ikut yang tidak benar. Kalau dulu waktu kecil diajari sholat, ngaji mas) IS: Pas igek cilik aku neng ngomah wes diajari wongtuo ku sholat karo ngaji mas. 33 (Masih kecil saya di rumah sudah diajarin orangtua saya sholat dan membaca Al-Qur an mas) AD: Neng ngomah mbiyen diajari sholat karo ngaji mas. 34 rumah dulu diajari sholat dan membaca Al-Qur an mas) (Di WB: Aku neng ngomah dek cilik diajari sholat karo ngaji mas. 35 (Saya di rumah dari kecil diajarin sholat dan membaca Al-Qur an mas) Setelah mendapatkan pendidikan agama Islam sejak kecil dari rumah, kemudian pendidikan agama Islam mereka kembangkan lagi di sekolah. IR dan AN mendapatkan pelajaran agama di MTS yang lebih dominan 31 IR, Anak Jalanan Taman Mataram, Wawancara Pribadi, Podosugih, 11 Maret AN, Anak Jalanan Taman Mataram, Wawancara Pribadi, Podosugih, 11 Maret IS, Anak Jalanan Taman Mataram, Wawancara Pribadi, Wonoyoso, 11 Maret AD, Anak Jalanan Taman Mataram, Wawancara Pribadi, Wonoyoso, 11 Maret WB, Anak Jalanan Taman Mataram, Wawancara Pribadi, Wonoyoso, 11 Maret 2016.

10 51 pendidikan agamanya dibanding di SMP, sedangkan IS, AD, dan WB mendapatkan pelajaran agama di SMP walaupun pelajaran pendidikan agama Islam tidak sebanyak seperti di MTS. Pendidikan agama Islam yang mereka dapatkan di sekolah bermacam-macam, seperti penidikan akhlak, fiqih, sampai sejarah tentang Islam yang didapat dari pelajaran SKI. Hal tersebut seperti yang mereka katakan sebagai berikut: IR: Yo nek neng sekolahan oleh pelajaran ilmu akhlak, fiqih, sejarah Islam do bae ono mas. 36 (Ya kalau di sekolah dapat pelajaran ilmu akhlak, fiqih, sejarah Islam juga ada mas) AN: Oleh pendidikan agama akeh mas neng sekolahan, yo koyo Al- Qur an hadits, ilmu akhlak, fiqih, bahasa arab mas. 37 (Dapat pendidikan agama banyak mas di sekolahan, ya seperti Al-Qur an Hadits, ilmu akhlak, fiqih, bahasa arab mas) AD: Neng sekolahan oleh pendidikan agama PAI mas, campur ono akhlak, fiqih, yo akeh mas. 38 (Di sekolahan dapat pendidikan agama PAI mas, campur ada akhlak, fiqih, ya banyak mas) IS: Akeh mas, koyo akhlak, sejarah-sejarah. Tapi kan nek neng SMP pendidikan agamane dadeke siji dedi PAI, orak didewe-dewe koyo neng MTS mas. 39 (Banyak mas, seperti akhlak, sejarah-sejarah. Tapi kalau di SMP pendidikan agamanya dijadikan satu jadi PAI, tidak sendiri-sendiri seperti di MTS mas) WB: Oleh pendidikan agama macem-macem mas koyoan akhlak, sejarah-sejarah Islam, fiqih mas. 40 (Dapat pendidikan agama macam-macam mas seperti akhlak, sejarah-sejarah Islam, fiqih mas) Saat peneliti bertanya tentang keaktifan mengikuti pelajaran agama kepada TN teman sekolah dari IR dan AN, dia mengatakan bahwa IR dan AN merupakan anak yang sering berangkat sekolah. Menurut penuturan TNbahwa 36 IR, Anak Jalanan Taman Mataram, Wawancara Pribadi, Podosugih, 11 Maret AN, Anak Jalanan Taman Mataram, Wawancara Pribadi, Podosugih, 11 Maret IS, Anak Jalanan Taman Mataram, Wawancara Pribadi, Wonoyoso, 11 Maret AD, Anak Jalanan Taman Mataram, Wawancara Pribadi, PWonoyoso, 11 Maret WB, Anak Jalanan Taman Mataram, Wawancara Pribadi, Wonoyoso, 11 Maret 2016.

11 52 IR dan AN juga mengikuti pelajaran seperti anak yang lain, baik itu pelajaran umum maupun pelajaran agama. Walaupun terkadang berangkatnya telat, tetapi mereka tetap masuk kelas. Jarang TL melihat IR dan AN bolos sekolah. 41 Hampir sama dengan TN, saat peneliti bertanya kepada HN, teman sekolah bahkan satu kelas dengan IS, AD, dan WB, dia mengatakan bahwa ketiga temannya tersebut juga sering masuk sekolah, saat ada pelajaran PAI mereka juga masuk, hanya saja terkadang mereka tidak mengerjakan PR di rumah, kadang berangkatnya telat, tetapi mereka tetap masuk. HN mengatakan selama satu kelas dengan mereka pernah satu kali mengetahui WB tidak masuk sekolah tanpa izin. 42 Mereka tidak hanya memperolehpendidikan agama Islam dari rumah dan sekolah saja, tetapi terkadang mereka juga memperoleh pendidikan agama Islam dari mengikuti kegiatan keagamaan seperti pengajian yang mereka ikuti walaupun tidak rutin. Ilmu pendidikan agama Islam yang mereka peroleh juga bermacam-macam. Seperti yang mereka katakan sebagai berikut: IR: Akeh mas, sesuai seng dibahas neng pengajiane, koyo bongsone ilmu-ilmu akhlak biasane mas. 43 (Banyak mas, kan menyesuaikan yang dibahas di pengajiannya, seperti ilmu-ilmu akhlak biasanya mas) AN: Akeh mas, kan biasane nek pengajian kadang seng dibahas bedo-bedo, seringe tentang bongsone akhlak mas. 44 (Banyak mas, kan TN, Teman Anak Jalanan Taman Mataram, Wawancara Pribadi, Medono, 12 April HN, Teman Anak Jalanan Taman Mataram, Wawancara Pribadi, Wonoyoso, 11 April 43 IR, Anak Jalanan Taman Mataram, Wawancara Pribadi, Podosugih, 11 Maret AN, Anak Jalanan Taman Mataram, Wawancara Pribadi, Podosugih, 11 Maret 2016.

12 53 biasanya kalau pengajian terkadang yang dibahas berbeda-beda, yang sering tentang akhlak mas) IS: Biasane nek neng pengajian oleh ilmu bongsone akhlak-akhlak mas. 45 (Biasanya kalau mengikuti pengajian dapat ilmu seperti akhlak-akhlak mas) AD: Yo nek neng pengajian ki asline oleh ilmu akeh mas, bongsone akhlak-akhlak, ibadah, yo akeh mas. 46 (Ya kalau dari mengikuti pengajian itu sebenarnya dapat ilmu banyak mas, seperti ilmu akhlak, ibadah, ya banyak mas) WB: Macem-macem mas, koyo akhlak, sifat-sifat seng apik ki priye, koyo ngononan mas. 47 (Macam-macam mas, seperti akhlak, sifat-sifat yang baik itu bagaimana, seperti itu mas) Anak-anak jalanan taman mataram mengatakan bahwa mereka mendapat banyak pelajaran pendidikan agama Islam, seperti akhlak, fiqih, Al- Qur an Hadits, dan lainnya. Pendidikan agama Islam yang mereka dapatkan berasal dari orangtua di rumah, dari sekolahan, maupun dari kegiatan keagamaan yang mereka ikuti seperti pengajian. E. Persepsi Anak Jalanan Taman Mataram Kota Pekalongan Terhadap Urgensi Pendidikan Agama Islam Walaupun mereka adalah anak jalanan, tetapi mereka memperoleh dan mengetahui pendidikan Islam. Berdasarkan hasil wawancara dengan anak jalanan taman mataram, mereka menuturkan bahwa pendidikan agama Islam itu pendidikan yang membahas tentang agama Islam. Tidak hanya itu, mereka juga merasakan manfaat dari pendidikan agama Islam yang mereka peroleh dari rumah, sekolahan, maupun dari mengikuti kegiatan keagamaan di luar rumah. Hal tersebutseperti yang mereka katakan: 45 IS, Anak Jalanan Taman Mataram, Wawancara Pribadi, Podosugih, 11 Maret AD, Anak Jalanan Taman Mataram, Wawancara Pribadi, Podosugih, 11 Maret WB, Anak Jalanan Taman Mataram, Wawancara Pribadi, Podosugih, 11 Maret 2016.

13 54 IR: Manfaate mangkiye aku reti sholat, ngaji, koyo ngono mas. 48 (Manfaatnya membuat saya jadi mengerti sholat, membaca Al-Qur n, seperti itu mas) AN: Manfaate dedine aku reti seng kepriye pendidikan agama Islam kuwi, dedi reti ndi seng apik ndi seng orak apik mas. 49 (Manfaatnya menjadikan saya tahu yang bagaimana pendidikan agama Islam itu, jadi tahu mana yang baik dan mana yang tidak baik mas) IS: Dedi reti mas opo bae pendidikan agama Islam kuwi. 50 (Jadi tahu mas apa saja pendidikan agama Islam itu) AD: Gawe aku luweh reti tentang agama Islam mas. 51 (Membuat saya lebih tahu tentang agama Islam mas) WB: Ndadeke aku reti tentang agama Islam, reti sholat, ngaji, reti akhlak seng apik mas. 52 (Membuat saya mengetahui tentang agama Islam, mengetahui tata cara sholat, membaca Al-Qur an, mengetahui akhlak yang baik mas) Berdasarkan hasil wawancara dengan anak jalanan taman mataram, mereka sadar akan pentingnya pendidikan agama Islam bagi mereka. Mereka mengatakan bahwa pendidikan agama Islam itu penting. Saat ditanya tentang pentingnya mempelajari pendidikan agama Islam, mereka menjawab dengan alasan yang hampir sama. IR: Pendidikan agama Islam kuwi penting mas, asale pendidikan agama Islam kuwi orak mung ilmu neng dunia tok, tapi dobae nyangkut ilmu nggo neng akhirat. 53 (Pendidikan agama Islam itu penting mas, karena pendidikan agama Islam itu tidak hanya ilmu dunia saja, tetapi juga menyangkut ilmu untuk di akhirat) AN: Penting mas, kan kuwi ilmu nggo bekal mbesok nek wes meninggal. 54 (Penting mas, kan itu ilmu untuk bekal nanti kalau sudah meninggal) 48 IR, Anak Jalanan Taman Mataram, Wawancara Pribadi, Podosugih, 13 Maret AN, Anak Jalanan Taman Mataram, Wawancara Pribadi, Podosugih, 13 Maret IS, Anak Jalanan Taman Mataram, Wawancara Pribadi, Wonoyoso, 13 Maret AD, Anak Jalanan Taman Mataram, Wawancara Pribadi, Wonoyoso, 13 Maret WB, Anak Jalanan Taman Mataram, Wawancara Pribadi, Wonoyoso, 13 Maret IR, Anak Jalanan Taman Mataram, Wawancara Pribadi, Podosugih, 13 Maret AN, Anak Jalanan Taman Mataram, Wawancara Pribadi, Podosugih, 13 Maret 2016.

14 55 IS: Pendidikan kuwi penting mas, pendidikan umum penting, opo maneh pendidikan Islam luweh penting. Aku kan wong Islam dedine yo kudu reti pendidikan Agama Islam ra mas. 55 (Pendidikan itu penting ms, pendidikan umum penting, apalagi pendidikan Islam lebih penting. Saya kan orang Islam jadi ya harus tahu pendidikan agama Islam mas) AD: Pendidikan agama Islam kuwi penting mas, asale yo ono manfaate nggo bekal aku mbesok neng akhirat. 56 (Pendidikan agama Islam itu penting mas, karena ya ada manfaatnya untuk bekal saya nanti di akhirat) WB: Penting mas, asale yo aku wong Islam yo kudu reti pendidikan agama Islam. 57 (Penting mas, karena ya saya kan orang Islam ya harus tahu pendidikan agama Islam) 55 IS, Anak Jalanan Taman Mataram, Wawancara Pribadi, Wonoyoso, 13 Maret AD, Anak Jalanan Taman Mataram, Wawancara Pribadi, Wonoyoso, 13 Maret WB, Anak Jalanan Taman Mataram, Wawancara Pribadi, Wonoyoso, 13 Maret 2016.

BAB IV ANALISIS TENTANG PERSEPSI ANAK JALANAN TAMAN MATARAM KOTA PEKALONGAN TERHADAP URGENSI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

BAB IV ANALISIS TENTANG PERSEPSI ANAK JALANAN TAMAN MATARAM KOTA PEKALONGAN TERHADAP URGENSI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAB IV ANALISIS TENTANG PERSEPSI ANAK JALANAN TAMAN MATARAM KOTA PEKALONGAN TERHADAP URGENSI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM A. Analisis Kegiatan Keagamaan Anak Jalanan Taman Mataram Kota Pekalongan Kegiatan keagamaan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL METODE PENDIDIKAN AGAMA ANAK PEKERJA SEKS KOMERSIAL TERSELUBUNG DI DUKUH BENDAN SARI KELURAHAN BENDAN KERGON KOTA PEKALONGAN

BAB IV ANALISIS HASIL METODE PENDIDIKAN AGAMA ANAK PEKERJA SEKS KOMERSIAL TERSELUBUNG DI DUKUH BENDAN SARI KELURAHAN BENDAN KERGON KOTA PEKALONGAN BAB IV ANALISIS HASIL METODE PENDIDIKAN AGAMA ANAK PEKERJA SEKS KOMERSIAL TERSELUBUNG DI DUKUH BENDAN SARI KELURAHAN BENDAN KERGON KOTA PEKALONGAN A. Analisis metode pendidikan agama anak pekerja seks

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PEMAHAMAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM ANAK JALANAN DI DESA ROWOSARI KECAMATAN ULUJAMI KABUPATEN PEMALANG

BAB IV ANALISIS PEMAHAMAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM ANAK JALANAN DI DESA ROWOSARI KECAMATAN ULUJAMI KABUPATEN PEMALANG BAB IV ANALISIS PEMAHAMAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM ANAK JALANAN DI DESA ROWOSARI KECAMATAN ULUJAMI KABUPATEN PEMALANG Metode yang dilakukan dalam penelitian ini berdasarkan sifat masalahnya merupakan metode

Lebih terperinci

Seorang wanita memiliki kesempatan dan potensi yang lebih. besar untuk berperan secara langsung dalam pendidikan anak, terlebih

Seorang wanita memiliki kesempatan dan potensi yang lebih. besar untuk berperan secara langsung dalam pendidikan anak, terlebih BAB IV ANALISIS PERAN WANITA PEKERJA INDUSTRI RUMAH TANGGA DALAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM ANAK DI DUKUH BRAJAN DESA SALAKBROJO KECAMATAN KEDUNGWUNI KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2014 A. Analisis Peran Wanita

Lebih terperinci

BAB IV. moment dan analisis regresi linear, peneliti melakukan analisis deskriptif yaitu. Tabel 4.1 Prosentase Jawaban Angket

BAB IV. moment dan analisis regresi linear, peneliti melakukan analisis deskriptif yaitu. Tabel 4.1 Prosentase Jawaban Angket BAB IV PERUBAHAN SOSIAL PEKERJAAN PETANI KE PEKERJAAN NON SKILL DALAM ANALISIS TEORI PERUBAHAN SOSIAL MENURUT EMILE DURKHEIM: PEMBAGIAN KERJA DAN SOLIDARITAS SOSIAL A. Analisis Deskriptif Peneliti dalam

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PENDIDIKAN MORAL ANAK PADA KELUARGA BURUH DI DESA KWAYANGAN KECAMATAN KEDUNGWUNI KABUPATEN PEKALONGAN

BAB IV ANALISIS PENDIDIKAN MORAL ANAK PADA KELUARGA BURUH DI DESA KWAYANGAN KECAMATAN KEDUNGWUNI KABUPATEN PEKALONGAN BAB IV ANALISIS PENDIDIKAN MORAL ANAK PADA KELUARGA BURUH DI DESA KWAYANGAN KECAMATAN KEDUNGWUNI KABUPATEN PEKALONGAN A. Analisis Tentang Implementasi Pendidikan Moral Anak pada Keluarga Buruh Pada prinsipnya

Lebih terperinci

BAB IV HASIL ANALISIS POLA ASUH ORANG TUA BURUH TANI DALAM MEMBINA KEBERAGAMAAN ANAK DESA BUMIREJO ULUJAMI PEMALANG

BAB IV HASIL ANALISIS POLA ASUH ORANG TUA BURUH TANI DALAM MEMBINA KEBERAGAMAAN ANAK DESA BUMIREJO ULUJAMI PEMALANG BAB IV HASIL ANALISIS POLA ASUH ORANG TUA BURUH TANI DALAM MEMBINA KEBERAGAMAAN ANAK DESA BUMIREJO ULUJAMI PEMALANG Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan melalui wawancara dan observasi, mengenai

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PERANAN ORANG TUA DALAM MEMOTIVASI ANAKNYA UNTUK BELAJAR AL QUR AN DI TAMAN PENDIDIKAN

BAB IV ANALISIS PERANAN ORANG TUA DALAM MEMOTIVASI ANAKNYA UNTUK BELAJAR AL QUR AN DI TAMAN PENDIDIKAN BAB IV ANALISIS PERANAN ORANG TUA DALAM MEMOTIVASI ANAKNYA UNTUK BELAJAR AL QUR AN DI TAMAN PENDIDIKAN AL QUR'AN (TPQ) AL-ISHLAH DESA CANDI KEC. BANDAR KAB. BATANG. A. Analisis Tentang Motivasi Orang Tua

Lebih terperinci

PEDOMAN WAWANCARA PENGASUH PANTI ASUHAN YATIM PIATU ROHADI KALIWUNGU KENDAL

PEDOMAN WAWANCARA PENGASUH PANTI ASUHAN YATIM PIATU ROHADI KALIWUNGU KENDAL Lampiran 1 PEDOMAN WAWANCARA PENGASUH PANTI ASUHAN YATIM PIATU ROHADI KALIWUNGU KENDAL 1. Mengapa dilaksanakan bimbingan agama Islam di panti asuhan ROHADI? 2. Bagaimana pelaksanaan bimbingan agama Islam

Lebih terperinci

BAB III PERKEMBANGAN KEAGAMAAN ANAK BURUH PABRIK DI WONOLOPO

BAB III PERKEMBANGAN KEAGAMAAN ANAK BURUH PABRIK DI WONOLOPO BAB III PERKEMBANGAN KEAGAMAAN ANAK BURUH PABRIK DI WONOLOPO A. Tipologi Demografis Masyarakat Kelurahan Wonolopo Kecamatan Mijen Kota Semarang 1. Keadaan Demografis Penduduk Kelurahan Wonolopo berjumlah

Lebih terperinci

DOKUMENTASI PENELITIAN. Lokasi Pertambangan. Kondisi tanah yang ditambang

DOKUMENTASI PENELITIAN. Lokasi Pertambangan. Kondisi tanah yang ditambang DOKUMENTASI PENELITIAN Lokasi Pertambangan Kondisi tanah yang ditambang Peneliti saat mengukur kedalaman taah yang ditambang Peneliti saat di lokasi pertambangan Wawancara dengan salah satu petani yang

Lebih terperinci

BAB III PENYAJIAN DATA

BAB III PENYAJIAN DATA BAB III PENYAJIAN DATA Dalam bab ini penulis akan menyajikan data yang telah diperoleh dengan menganalisa hasil wawancara dan observasi dengan responden dan menganalisa dokumen yang terdapat di Panti Asuhan

Lebih terperinci

LAMPIRAN I. Verbatim (Bahasa Indonesia) Subjek JP. S : Iya, tidak apa-apa kak, saya juga punya waktu luang dan tidak ada kesibukan

LAMPIRAN I. Verbatim (Bahasa Indonesia) Subjek JP. S : Iya, tidak apa-apa kak, saya juga punya waktu luang dan tidak ada kesibukan LAMPIRAN I Verbatim (Bahasa Indonesia) P : Peneliti S : Subjek Subjek JP P : Assalamu alaikum, selamat pagi S : Wa alaikum salam, pagi.. P : Sebelum nya kakak mintaa maaf dik, mungkin mengganggu waktunya

Lebih terperinci

BAB III PERSEPSI BURUH BATIK TENTANG PENDIDIKAN AGAMA ISLAM ANAK DI KELURAHAN PRINGREJO KOTA PEKALONGAN

BAB III PERSEPSI BURUH BATIK TENTANG PENDIDIKAN AGAMA ISLAM ANAK DI KELURAHAN PRINGREJO KOTA PEKALONGAN BAB III PERSEPSI BURUH BATIK TENTANG PENDIDIKAN AGAMA ISLAM ANAK DI KELURAHAN PRINGREJO KOTA PEKALONGAN A. Gambaran Umum Kelurahan Pringrejo 1) Letak Geografis Kelurahan pringrejo termasuk ke dalam wilayah

Lebih terperinci

BAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISA DATA. religiusitas homoseksual Muslim dan Kristen meliputi :

BAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISA DATA. religiusitas homoseksual Muslim dan Kristen meliputi : 82 BAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISA DATA Bab ini membahas religiusitas homoseksual dan perbedaan makna religiusitas homoseksual Muslim dan Kristen meliputi : A. Religiositas Homoseksual di Surabaya Religiusitas

Lebih terperinci

Bab III LAPORAN HASIL PENELITIAN DI DUKUH BENDAN SARI PEKALONGAN. Dukuh Bendan Sari berada di atas tanah PJKA, di atas tanah PJKA

Bab III LAPORAN HASIL PENELITIAN DI DUKUH BENDAN SARI PEKALONGAN. Dukuh Bendan Sari berada di atas tanah PJKA, di atas tanah PJKA Bab III LAPORAN HASIL PENELITIAN DI DUKUH BENDAN SARI PEKALONGAN A. Sejarah Bendan Sari Dukuh Bendan Sari berada di atas tanah PJKA, di atas tanah PJKA tersebut dihuni 85KK. Bendan Sari berada di bagian

Lebih terperinci

terbanyak keempat didunia, menurut Akbar (2015), jumlah penduduk mencapai

terbanyak keempat didunia, menurut Akbar (2015), jumlah penduduk mencapai BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia salah satu negara berkembang yang memiliki populasi penduduk terbanyak keempat didunia, menurut Akbar (2015), jumlah penduduk mencapai 254,9 juta jiwa.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DATA MENGENAI PERILAKU KEAGAMAAN SISWA TUNANETRA DI SMPLB A YPAB SURABAYA. A. Pengetahuan Keagamaan Siswa Tunanetra di SMPLB A YPAB

BAB IV ANALISA DATA MENGENAI PERILAKU KEAGAMAAN SISWA TUNANETRA DI SMPLB A YPAB SURABAYA. A. Pengetahuan Keagamaan Siswa Tunanetra di SMPLB A YPAB BAB IV ANALISA DATA MENGENAI PERILAKU KEAGAMAAN SISWA TUNANETRA DI SMPLB A YPAB SURABAYA A. Pengetahuan Keagamaan Siswa Tunanetra di SMPLB A YPAB Berdasarkan temuan yang ada di lapangan dapat diketahui

Lebih terperinci

BAB III PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KELUARGA BURUH BATIK DI DESA SEPACAR KECAMATAN TIRTO KABUPATEN PEKALONGAN

BAB III PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KELUARGA BURUH BATIK DI DESA SEPACAR KECAMATAN TIRTO KABUPATEN PEKALONGAN BAB III PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KELUARGA BURUH BATIK DI DESA SEPACAR KECAMATAN TIRTO KABUPATEN PEKALONGAN A. Gambaran Umum Desa Sepacar Kecamatan Tirto Kabupaten Pekalongan 1. Letak Lokasi Desa Sepacar

Lebih terperinci

BABI. PENDAillJLUAN. Ketika anak mulai menginjak masa awal kanak-kanak (2-6 tahun), anak

BABI. PENDAillJLUAN. Ketika anak mulai menginjak masa awal kanak-kanak (2-6 tahun), anak BABI PENDAillJLUAN 1.1. Latar Belakang Ketika anak mulai menginjak masa awal kanak-kanak (2-6 tahun), anak memerlukan perhatian dan pengawasan dari orangtua atau orang dewasa disekitarnya. Hal ini penting

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. Paparan Data Paparan data penelitian disajikan untuk mengetahui karakteristik data pokok berkaitan dengan penelitian yang dilakukan. Data ini dikumpulkan dari Unit Pelaksanaan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM KELURAHAN BANYURIP KECAMATAN PEKALONGAN SELATAN KOTA PEKALONGAN

BAB II GAMBARAN UMUM KELURAHAN BANYURIP KECAMATAN PEKALONGAN SELATAN KOTA PEKALONGAN 23 BAB II GAMBARAN UMUM KELURAHAN BANYURIP KECAMATAN PEKALONGAN SELATAN KOTA PEKALONGAN A. Keadaan Umum Kelurahan Banyurip Kelurahan Banyurip adalah satu Kelurahan di Kecamatan Pekalongan Selatan, Kota

Lebih terperinci

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian Kelurahan Kebun Bunga termasuk dalam wilayah Kecamatan Banjarmasin Timur dengan luas wilayah 94 Ha yang terdiri dari 34 RT, orbitasi,

Lebih terperinci

INSTRUMEN PENELITIAN. Implementasi Penanaman Nilai-Nilai Religius Siswa Di MTs Nurul Huda Dempet Demak

INSTRUMEN PENELITIAN. Implementasi Penanaman Nilai-Nilai Religius Siswa Di MTs Nurul Huda Dempet Demak INSTRUMEN PENELITIAN Implementasi Penanaman Nilai-Nilai Religius Siswa Di MTs Nurul Huda Dempet Demak Lampiran 1 PEDOMAN OBSERVASI No Indikator Uraian Observasi 1. Profil a. Sejarah MTs Nurul Huda b. Susunan

Lebih terperinci

TABEL KEGIATAN DI MASJID AGUNG DEMAK DALAM PENINGKATAN DAKWAH ISLAM. 1) Kegiatan harian NO KEGIATAN TUJUAN SASARAN WAKTU 1 Sholat berjamaah

TABEL KEGIATAN DI MASJID AGUNG DEMAK DALAM PENINGKATAN DAKWAH ISLAM. 1) Kegiatan harian NO KEGIATAN TUJUAN SASARAN WAKTU 1 Sholat berjamaah TABEL KEGIATAN DI MASJID AGUNG DEMAK DALAM PENINGKATAN DAKWAH ISLAM 1) Kegiatan harian NO KEGIATAN TUJUAN SASARAN WAKTU 1 Sholat berjamaah Para pengurus demak, para peziarah yang datang Setiap hari di

Lebih terperinci

LAMPIRAN HASIL WAWANCARA. Hasil penelitian melalui wawancara dengan tiga keluarga di RT 14 Kelurahan Way Halim Bandar Lampung:

LAMPIRAN HASIL WAWANCARA. Hasil penelitian melalui wawancara dengan tiga keluarga di RT 14 Kelurahan Way Halim Bandar Lampung: LAMPIRAN HASIL WAWANCARA Hasil penelitian melalui wawancara dengan tiga keluarga di RT 14 Kelurahan Way Halim Bandar Lampung: 1. Komunikasi Keluarga a. Keluarga Bapak Rubai (48 tahun) Peneliti : Bagaimana

Lebih terperinci

Tabel II Jumlah Penduduk Menurut Usia 2 a. Tabel Kelompok Pendidikan No. Umur Jumlah Tahun Orang

Tabel II Jumlah Penduduk Menurut Usia 2 a. Tabel Kelompok Pendidikan No. Umur Jumlah Tahun Orang BAB III IMPLEMENTASI AMALAN KEAGAMAAN ANAK DALAM KELUARGA DI KELURAHAN KEBONDALEM, PEMALANG A. Gambaran Umum Kelurahan Kebundalem, Pemalang 1. Letak Dan Batas Wilayah Secara geografis Kebondalem berada

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB ANAK TURUN MENJADI ANAK JALANAN Terdapat tiga faktor internal yang disebutkan dalam penelitian ini, yaitu impian bebas, ingin

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PERANAN GURU DALAM PENANGGULANGAN. PENYIMPANGAN PERILAKU PESERTA DIDIK MTs. MA ARIF NU BUARAN PEKALONGAN MELALUI SPIRITUAL TREATMENT

BAB IV ANALISIS PERANAN GURU DALAM PENANGGULANGAN. PENYIMPANGAN PERILAKU PESERTA DIDIK MTs. MA ARIF NU BUARAN PEKALONGAN MELALUI SPIRITUAL TREATMENT BAB IV ANALISIS PERANAN GURU DALAM PENANGGULANGAN PENYIMPANGAN PERILAKU PESERTA DIDIK MTs. MA ARIF NU BUARAN PEKALONGAN MELALUI SPIRITUAL TREATMENT A. Analisis Bentuk Penyimpangan Perilaku Peserta Didik

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PERANAN ORANG TUA DALAM MENGEMBANGKAN PENGAMALAN IBADAH ANAK DALAM KELUARGA DI DESA KEMASAN KECAMATAN BOJONG KABUPATEN PEKALONGAN

BAB IV ANALISIS PERANAN ORANG TUA DALAM MENGEMBANGKAN PENGAMALAN IBADAH ANAK DALAM KELUARGA DI DESA KEMASAN KECAMATAN BOJONG KABUPATEN PEKALONGAN BAB IV ANALISIS PERANAN ORANG TUA DALAM MENGEMBANGKAN PENGAMALAN IBADAH ANAK DALAM KELUARGA DI DESA KEMASAN KECAMATAN BOJONG KABUPATEN PEKALONGAN Atas dasar hasil penelitian yang telah dipaparkan pada

Lebih terperinci

BAB III DESKRIPSI ZAKAT SEBAGAI PERSENAN DI AGEN JAJAN TOKO LANCAR PASAR BHINEKA SURABAYA

BAB III DESKRIPSI ZAKAT SEBAGAI PERSENAN DI AGEN JAJAN TOKO LANCAR PASAR BHINEKA SURABAYA BAB III DESKRIPSI ZAKAT SEBAGAI PERSENAN DI AGEN JAJAN TOKO LANCAR PASAR BHINEKA SURABAYA A. Deskripsi Umum tentang Agen Jajan Toko Lancar Pasar Bhineka Surabaya 1. Profil Agen Jajan Toko Lancar Pasar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kualitas sumber daya manusia sangat diperlukan untuk menunjang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kualitas sumber daya manusia sangat diperlukan untuk menunjang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kualitas sumber daya manusia sangat diperlukan untuk menunjang keberhasilan pembangunan suatu bangsa. Salah satu cara untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Faktor Penyebab Penurunan Minat Mengaji Al-Qur an Bagi Anak Pasca Sekolah Dasar Setiap manusia mulai sejak dini sampai akhir hayatnya harus belajar al-qur an dan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS STRATEGI GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MEMBENTUK KARAKTER SISWA DI SMP WAHID HASYIM PEKALONGAN

BAB IV ANALISIS STRATEGI GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MEMBENTUK KARAKTER SISWA DI SMP WAHID HASYIM PEKALONGAN BAB IV ANALISIS STRATEGI GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MEMBENTUK KARAKTER SISWA DI SMP WAHID HASYIM PEKALONGAN A. Analisis Strategi Guru PAI dalam membentuk karakter siswa di SMP Wahid Hasyim Pekalongan.

Lebih terperinci

LAMPIRAN A. A-1 Skala Penelitian Tingkah Laku Menolong

LAMPIRAN A. A-1 Skala Penelitian Tingkah Laku Menolong LAMPIRAN A A-1 Skala Penelitian Tingkah Laku Menolong 49 50 LAMPIRAN A-1 B-1 Skala Penelitian Tingkah Laku Menolong KUESIONER No : Kelas : Jenis Kelas : Reguler / Akselerasi (Coret yang tidak perlu) Jenis

Lebih terperinci

TRANSKIP DATA HASIL WAWANCARA. Lampiran 1. Transkip Hasil Wawancara Perempuan Pengangkut Garam

TRANSKIP DATA HASIL WAWANCARA. Lampiran 1. Transkip Hasil Wawancara Perempuan Pengangkut Garam TRANSKIP DATA HASIL WAWANCARA Lampiran 1 Transkip Hasil Wawancara Perempuan Pengangkut Garam I. Identitas Informan : a. Nama : MP b. Alamat : Desa Kedungutih, RT: 04 RW: 02 c. Usia : 60 tahun d. Agama

Lebih terperinci

BAB IV PAPARAN HASIL PENELITIAN. 1. Upaya yang dilakukan oleh ketua IPNU IPPNU untuk. meningkatkan akhlakul karimah anggota IPNU-IPPNU Ranting Desa

BAB IV PAPARAN HASIL PENELITIAN. 1. Upaya yang dilakukan oleh ketua IPNU IPPNU untuk. meningkatkan akhlakul karimah anggota IPNU-IPPNU Ranting Desa BAB IV PAPARAN HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data 1. Upaya yang dilakukan oleh ketua IPNU IPPNU untuk meningkatkan akhlakul karimah anggota IPNU-IPPNU Ranting Desa Sambirobyong Kecamatan Sumbergempol.

Lebih terperinci

Lampiran 1: Pedoman Observasi PEDOMAN OBSERVASI

Lampiran 1: Pedoman Observasi PEDOMAN OBSERVASI DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Lampiran 2 Lampiran 3 Lampiran 4 Lampiran 5 Lampiran 6 Lampiran 7 Lampiran 8 Lampiran 9 : Pedoman Observasi : Pedoman Wawancara : Hasil Observasi : Hasil Wawancara : Surat Validasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengerti. Semua itu merupakan proses perkembangan pada manusia. Widjaja

BAB I PENDAHULUAN. mengerti. Semua itu merupakan proses perkembangan pada manusia. Widjaja BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia merupakan makhluk yang hidup saling bergantung dan membutuhkan ditengah-tengah masyarakat. Dalam memenuhi kebutuhannya sebagai makhluk sosial, tentunya

Lebih terperinci

LAMPIRAN ANGKET TENTANG RELIGIUSITAS

LAMPIRAN ANGKET TENTANG RELIGIUSITAS LAMPIRAN Nama : Alamat : Kelas : ANGKET TENTANG RELIGIUSITAS A. PETUNJUK PENGISIAN 1. Bacalah setiap lembar pertanyaan dalam lembar soal ini dengan baik. 2. Pilihlah salah satu jawaban yang sesuai dengan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS TENTANG INTERNALISASI NILAI KEJUJURAN MELALUI BUKU CATATAN HARIAN PEMBIASAAN SALAT LIMA WAKTU SISWA SMP NEGERI 15 PEKALONGAN

BAB IV ANALISIS TENTANG INTERNALISASI NILAI KEJUJURAN MELALUI BUKU CATATAN HARIAN PEMBIASAAN SALAT LIMA WAKTU SISWA SMP NEGERI 15 PEKALONGAN 67 BAB IV ANALISIS TENTANG INTERNALISASI NILAI KEJUJURAN MELALUI BUKU CATATAN HARIAN PEMBIASAAN SALAT LIMA WAKTU SISWA SMP NEGERI 15 PEKALONGAN A. Analisis Proses Penanaman Nilai Kejujuran Melalui Buku

Lebih terperinci

BAB II Relasi Punk Muslim dengan Kelompok Dominan

BAB II Relasi Punk Muslim dengan Kelompok Dominan BAB II Relasi Punk Muslim dengan Kelompok Dominan Gambar 2.1 Logo Punk Muslim 2.1 Profil Punk Muslim Punk Muslim berdiri pada tahun 2006 atau Ramadhan 1427 H. Penggagasnya adalah Budi Khoironi, yang akrab

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. hasil penelitian tersebut dianalisis berdasarkan metode dan pendekatan yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. hasil penelitian tersebut dianalisis berdasarkan metode dan pendekatan yang BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Pada bab ini, disampaikan hal-hal yang menjadi pokok permasalahan dalam penelitian. Setelah mengadakan penelitian terhadap objek yang dipilih,

Lebih terperinci

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN. 1. Sejarah Singkat Berdirinya Panti Asuhan Al-Mudakkir

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN. 1. Sejarah Singkat Berdirinya Panti Asuhan Al-Mudakkir BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian. Sejarah Singkat Berdirinya Panti Asuhan AlMudakkir Panti Asuhan AlMudakkir Banjarmasin didirikan pada tanggal 7 April 947 dengan Akta

Lebih terperinci

VARIASI BAHASA JAWA PADA PERCAKAPAN PERDAGANGAN DI PASAR SENIN KAMIS (PSK) PEKALONGAN NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan

VARIASI BAHASA JAWA PADA PERCAKAPAN PERDAGANGAN DI PASAR SENIN KAMIS (PSK) PEKALONGAN NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan VARIASI BAHASA JAWA PADA PERCAKAPAN PERDAGANGAN DI PASAR SENIN KAMIS (PSK) PEKALONGAN NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia,

Lebih terperinci

BAB III POLA ASUH ORANG TUA DAN ETIKA PERGAULAN ANAK DI DESA RANDUMUKTIWAREN KECAMATAN BOJONG KABUPATEN PEKALONGAN

BAB III POLA ASUH ORANG TUA DAN ETIKA PERGAULAN ANAK DI DESA RANDUMUKTIWAREN KECAMATAN BOJONG KABUPATEN PEKALONGAN BAB III POLA ASUH ORANG TUA DAN ETIKA PERGAULAN ANAK DI DESA RANDUMUKTIWAREN KECAMATAN BOJONG KABUPATEN PEKALONGAN A. Profil Desa Radumuktiwaren Kecamatan Bojong Kabupaten Pekalongan 1. Letak Geografis

Lebih terperinci

BAB III HASIL PENELITIAN PERAN ORANGTUA DALAM PEMBINAAN KEPRIBADIAN MUSLIM ANAK DI DESA SIDOREJO KECAMATAN TIRTO KABUPATEN PEKALONGAN

BAB III HASIL PENELITIAN PERAN ORANGTUA DALAM PEMBINAAN KEPRIBADIAN MUSLIM ANAK DI DESA SIDOREJO KECAMATAN TIRTO KABUPATEN PEKALONGAN 49 BAB III HASIL PENELITIAN PERAN ORANGTUA DALAM PEMBINAAN KEPRIBADIAN MUSLIM ANAK DI DESA SIDOREJO KECAMATAN TIRTO KABUPATEN PEKALONGAN A. Keadaan Umum Desa Sidorejo 1. Letak Geografis Desa Sidorejo Kecamatan

Lebih terperinci

TINDAK TUTUR PADA ANAK-ANAK USIA 7 TAHUN 10 BULAN (Analisis Wacana)

TINDAK TUTUR PADA ANAK-ANAK USIA 7 TAHUN 10 BULAN (Analisis Wacana) TINDAK TUTUR PADA ANAK-ANAK USIA 7 TAHUN 10 BULAN (Analisis Wacana) Oleh: Joko Santoso 1 E-mail : joko.spbsi@gmail.com Abstract Events of speech act used by children to make requests to the partner said.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Masalah. Pendidikan menjadi faktor paling penting bagi karakteristik dan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Masalah. Pendidikan menjadi faktor paling penting bagi karakteristik dan BAB 1 PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah Pendidikan menjadi faktor paling penting bagi karakteristik dan pengaruhnya bagi suatu bangsa. Tanpa adanya pendidikan, maka bangsa tersebut akan tertinggal

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS POLA PENDIDIKAN KEAGAMAAN ANAK DI KELUARGA RIFA IYAH DESA PAESAN KECAMATAN KEDUNGWUNI KABUPATEN PEKALONGAN

BAB IV ANALISIS POLA PENDIDIKAN KEAGAMAAN ANAK DI KELUARGA RIFA IYAH DESA PAESAN KECAMATAN KEDUNGWUNI KABUPATEN PEKALONGAN BAB IV ANALISIS POLA PENDIDIKAN KEAGAMAAN ANAK DI KELUARGA RIFA IYAH DESA PAESAN KECAMATAN KEDUNGWUNI KABUPATEN PEKALONGAN A. Analisis profil keluarga Rifa iyah Desa Paesan Kecamatan Kedungwuni Kabupaten

Lebih terperinci

BAB III PENANAMAN NILAI-NILAI KEAGAMAAN PADA ANAK USIA SEKOLAH DASAR DI LINGKUNGAN KELUARGA. 1. Letak Georgafis Desa Tahunan Baru, Tegalombo, Pacitan

BAB III PENANAMAN NILAI-NILAI KEAGAMAAN PADA ANAK USIA SEKOLAH DASAR DI LINGKUNGAN KELUARGA. 1. Letak Georgafis Desa Tahunan Baru, Tegalombo, Pacitan BAB III PENANAMAN NILAI-NILAI KEAGAMAAN PADA ANAK USIA SEKOLAH DASAR DI LINGKUNGAN KELUARGA A. Data Umum 1. Letak Georgafis Desa Tahunan Baru, Tegalombo, Pacitan Secara umum, letak desa Tahunan Baru adalah

Lebih terperinci

Journal of Non Formal Education and Community Empowerment

Journal of Non Formal Education and Community Empowerment NFECE 4 (1) (2015) Journal of Non Formal Education and Community Empowerment http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jnfc KEBIASAAN BELAJAR ANAK JALANAN KAWASAN SIMPANG LIMA KOTA SEMARANG BINAAN KOMUNITAS

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Data Hasil Penelitian 1. Data Umum Hasil Penelitian a. Profil Desa 1) Demografi Desa Caruban mempunyai jumlah penduduk 4.927 Jiwa. Tabel 4.1 Statistik penduduk

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Kuikulum 2013 Sekolah Menengah Pertama di SMP Al-Falah Assalam Tropodo Waru

BAB V PENUTUP. Kuikulum 2013 Sekolah Menengah Pertama di SMP Al-Falah Assalam Tropodo Waru BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Dari beberapa penjelasan di atas, terkait implementasi Pendidikan Agama Islam Kuikulum 2013 Sekolah Menengah Pertama di SMP Al-Falah Assalam Tropodo Waru Sidoarjo dan SMP Khadijah

Lebih terperinci

Lampiran 1 Pedoman Waancara Guru Pedoman Wawancara Siswa

Lampiran 1 Pedoman Waancara Guru Pedoman Wawancara Siswa LAMPIRAN-LAMPIRAN Lampiran 1 Pedoman Waancara Guru 1. Apa yang Bapak ketahui tentang sikap? 2. Apa yang bapak ketahui dengan sikap belajar? 3. Mengenai judul skripsi saya yang berjudul sikap belajar antara

Lebih terperinci

A. Aktivitas belajar peserta didik kelas VIII di SMP PGRI 11 Palembang

A. Aktivitas belajar peserta didik kelas VIII di SMP PGRI 11 Palembang 48 BAB IV ANALISIS DATA STRATEGI GURU PAI DALAM MENGOPTIMALKAN AKTIVITAS BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS VIII DI SMP PGRI 11 PALEMBANG Strategi guru sebagaimana yang dimaksud dalam penelitian ini adalah sesuatu

Lebih terperinci

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN A. Diskripsi Latar Belakang Obyek Diskripsi latar belakang obyek adalah gambaran tentang obyek tempat penelitian yaitu Desa Gombang Kecamatan Pakel Kabupaten Tulungagung.

Lebih terperinci

(Aku Melihatnya & Dia Melihatku)

(Aku Melihatnya & Dia Melihatku) (Aku Melihatnya & Dia Melihatku) JUBAH HITAM PART 1 Tahun 1993, sebuah cerita tentang kelahiranku. Tentunya, kedua orangtuaku menjadi saksi bagaimana aku lahir. Saat aku masih dalam kandungan, ayah, dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ini melalui Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), yaitu pendidikan yang ditujukan

BAB I PENDAHULUAN. ini melalui Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), yaitu pendidikan yang ditujukan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada hakikatnya belajar berlangsung sepanjang hayat. Untuk menciptakan generasi yang berkualitas, pendidikan harus dilakukan sejak usia dini dalam hal ini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk menjamin terpenuhinya hak-hak anak agar dapat hidup, tumbuh,

BAB I PENDAHULUAN. untuk menjamin terpenuhinya hak-hak anak agar dapat hidup, tumbuh, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Berdasarkan Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2010 tentang Percepatan Pelaksanaan Prioritas Pembangunan Nasional Tahun 2010, perlindungan anak termasuk dalam

Lebih terperinci

HASIL WAWANCARA/INTERVIEW. 1. Kepala Madrasah Diniyah Buatanul Ulum II dan Ustadz-ustadz

HASIL WAWANCARA/INTERVIEW. 1. Kepala Madrasah Diniyah Buatanul Ulum II dan Ustadz-ustadz Lampiran 5 HASIL WAWANCARA/INTERVIEW 1. Kepala Madrasah Diniyah Buatanul Ulum II dan Ustadz-ustadz a. Sejarah Berdirinya madrasah Diniyah Awal muncule madrasah iki, yo tidak pernah terlepas songko peran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Agama merupakan salah satu sarana pokok dalam ikut serta. dalam pembangunan mental, karena agama memberikan pedoman dan

BAB I PENDAHULUAN. Agama merupakan salah satu sarana pokok dalam ikut serta. dalam pembangunan mental, karena agama memberikan pedoman dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Agama merupakan salah satu sarana pokok dalam ikut serta mewujudkan pembangunan manusia seutuhnya, yang seimbang sesuai dengan tujuan pembangunan bangsa. Agama

Lebih terperinci

Terpuji Siswa Madrasah Ibtidaiyah Salafiyah Syafi iyah Proto 01. metode deskriptif yaitu menggambarkan fenomena fenomena yang ada

Terpuji Siswa Madrasah Ibtidaiyah Salafiyah Syafi iyah Proto 01. metode deskriptif yaitu menggambarkan fenomena fenomena yang ada BAB IV ANALISIS IMPLEMENTASI METODE PEMBIASAAN DALAM PENANAMANAKHLAK TERPUJI SISWA MADRASAH IBTIDAIYAH SALAFIYAH SYAFI IYAH PROTO 01 KEDUNGWUNI PEKALONGAN A. Analisis Implementasi Metode Pembiasaan Dalam

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PERSEPSI REMAJA TERHADAP URGENSI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KELUARGA DI DESA PEGUNDAN KECAMATAN PETARUKAN KABUPATEN PEMALANG

BAB IV ANALISIS PERSEPSI REMAJA TERHADAP URGENSI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KELUARGA DI DESA PEGUNDAN KECAMATAN PETARUKAN KABUPATEN PEMALANG BAB IV ANALISIS PERSEPSI REMAJA TERHADAP URGENSI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KELUARGA DI DESA PEGUNDAN KECAMATAN PETARUKAN KABUPATEN PEMALANG Pada bab ini akan dibahas analisis dari hasil penelitian bab sebelumnya

Lebih terperinci

BAB V URAIAN MASALAH DI DUSUN NUNUK. A. Ketergantungan Pemenuhan Kebutuhan Sayur dari Pasar

BAB V URAIAN MASALAH DI DUSUN NUNUK. A. Ketergantungan Pemenuhan Kebutuhan Sayur dari Pasar BAB V URAIAN MASALAH DI DUSUN NUNUK A. Ketergantungan Pemenuhan Kebutuhan Sayur dari Pasar Ketergantungan pemenuhan sayur masyarakat Dusun Nunuk dari pasar memang tidak begitu disadari karena kurangnya

Lebih terperinci

PEDOMAN OBSERVASI. No. Aspek yang diamati Keterangan. 3 Interaksi antara anak dengan orang tua. 4 Sosialisasi yang dilakukan dalam keluarga

PEDOMAN OBSERVASI. No. Aspek yang diamati Keterangan. 3 Interaksi antara anak dengan orang tua. 4 Sosialisasi yang dilakukan dalam keluarga LAMPIRAN 85 86 Lampiran 1 PEDOMAN OBSERVASI 1. Untuk Keluarga No. Aspek yang diamati Keterangan 1 Lokasi 2 Kondisi dalam keluarga 3 Interaksi antara anak dengan orang tua 4 Sosialisasi yang dilakukan dalam

Lebih terperinci

BAB III DESKRIPSI MASALAH

BAB III DESKRIPSI MASALAH A. Identifikasi Klien BAB III DESKRIPSI MASALAH 1. Identitas Klien Nama Tanggal lahir/umur Jenis kelamin Agama Pendidikan Alamat Wali Alamat orang tua : MG : 09 Februari 1998/ 14 tahun : Laki-laki : Islam

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA. A. Analisis Proses Pelaksanaan Bimbingan dan Konseling Islam dalam

BAB IV ANALISIS DATA. A. Analisis Proses Pelaksanaan Bimbingan dan Konseling Islam dalam 99 BAB IV ANALISIS DATA A. Analisis Proses Pelaksanaan Bimbingan dan Konseling Islam dalam Mengatasi Miskonsepsi Khithbah pada Pasangan Pranikah di Desa Sendangagung Paciran Lamongan Pada proses konseling

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM KELUARGA NELAYAN DI DESA GEDANGAN PEKALONGAN. Kecamatan Pekalongan Utara Kota Pekalongan. Luas Desa Gedangan

BAB III GAMBARAN UMUM KELUARGA NELAYAN DI DESA GEDANGAN PEKALONGAN. Kecamatan Pekalongan Utara Kota Pekalongan. Luas Desa Gedangan BAB III GAMBARAN UMUM KELUARGA NELAYAN DI DESA GEDANGAN PEKALONGAN A. Profil Desa Gedangan Pekalongan 1. Letak Geografis Desa Gedangan merupakan salah satu Desa yang berada di Kecamatan Pekalongan Utara

Lebih terperinci

LAMPIRAN A. A-1 Skala Penelitian Awal Konformitas A-2 Skala Penelitian Awal Tingkah Laku Menolong

LAMPIRAN A. A-1 Skala Penelitian Awal Konformitas A-2 Skala Penelitian Awal Tingkah Laku Menolong LAMPIRAN 64 65 LAMPIRAN A A-1 Skala Penelitian Awal Konformitas A-2 Skala Penelitian Awal Tingkah Laku Menolong 66 Kelas : L/P : Pekerjaan Orangtua: No. Absen : SKALA PSIKOLOGI Petunjuk Pengisian : 1.

Lebih terperinci

BAB III PERAN WANITA PEKERJA INDUSTRI RUMAH TANGGA DALAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM ANAK DI DUKUH BRAJAN DESA SALAKBROJO KEC.KEDUNGWUNI KAB.

BAB III PERAN WANITA PEKERJA INDUSTRI RUMAH TANGGA DALAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM ANAK DI DUKUH BRAJAN DESA SALAKBROJO KEC.KEDUNGWUNI KAB. BAB III PERAN WANITA PEKERJA INDUSTRI RUMAH TANGGA DALAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM ANAK DI DUKUH BRAJAN DESA SALAKBROJO KEC.KEDUNGWUNI KAB. PEKALONGAN A. Gambaran Umum Dukuh Brajan Desa Salakbrojo Kecamatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peneitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peneitian 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peneitian Pendidikan merupakan sebuah warisan dalam bentuk bimbingan yang biasanya diberikan pertama kali oleh orangtua kepada anak untuk persiapan di masa yang akan

Lebih terperinci

BAB IV KESIMPULAN. Plan International PU Kebumen, seperti Mengadakan Training (pelatihan),

BAB IV KESIMPULAN. Plan International PU Kebumen, seperti Mengadakan Training (pelatihan), BAB IV KESIMPULAN A. KESIMPULAN Dalam program pemberdayaan yang dilakukan oleh pihak Plan International PU Kebumen terhadap anak anak di desa Logandu ini mengalami kendala, terutama kurang partisipasinya

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. Paparan Data Paparan data penelitian disajikan untuk mengetahui karakteristik data pokok berkaitan dengan penelitian yang dilakukan. Dalam hal ini, peneliti tidak mengalami kendala

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian Desa Sungai Pinang merupakan salah satu Desa Definitive (Memiliki SK Gubernur yang disetujui oleh Mendagri), dari 16 desa yang ada di Kecamatan

Lebih terperinci

BAB IV SELAYANG PANDANG KAMPUNG TAMBAK MADU. Tambak Madu adalah sebuah kampung yang termasuk dalam wilayah

BAB IV SELAYANG PANDANG KAMPUNG TAMBAK MADU. Tambak Madu adalah sebuah kampung yang termasuk dalam wilayah 35 BAB IV SELAYANG PANDANG KAMPUNG TAMBAK MADU A. Kondisi Geografis dan Demografis Tambak Madu adalah sebuah kampung yang termasuk dalam wilayah Kelurahan Tambak Rejo, Kecamatan Simokerto Surabaya. Kampung

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PENDIDIKAN AKHLAK PADA KELUARGA BURUH BATIK DI DESA SEPACAR KECAMATAN TIRTO KABUPATEN PEKALONGAN

BAB IV ANALISIS PENDIDIKAN AKHLAK PADA KELUARGA BURUH BATIK DI DESA SEPACAR KECAMATAN TIRTO KABUPATEN PEKALONGAN BAB IV ANALISIS PENDIDIKAN AKHLAK PADA KELUARGA BURUH BATIK DI DESA SEPACAR KECAMATAN TIRTO KABUPATEN PEKALONGAN Dari data-data yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya, maka dapat ditemukan suatu

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Sesuai dengan fokus penelitian yang telah dirumuskan mengenai motivasi belajar PAI siswa di SMP Islam Al Azhaar Tulungagung, kendala guru PAI dan strategi guru

Lebih terperinci

FENOMENOLOGI SEWA TANAH BENGKOK MODEL LOTRE

FENOMENOLOGI SEWA TANAH BENGKOK MODEL LOTRE FENOMENOLOGI SEWA TANAH BENGKOK MODEL LOTRE SEBAGAI STRATEGI PENINGKATAN PENDAPATAN PERANGKAT DESA (Studi Kasus Pada Perangkat Desa Tawangrejo Kec. Wonodadi Kab. Blitar) Henny Indarriyanti 1 dan Devy Intan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS. A. Analisis Bentuk Partisipasi Orang tua Terhadap Pelaksanaan. Pembelajaran di Madrasah Ibtidaiyah Wahid Hasyim Desa

BAB IV ANALISIS. A. Analisis Bentuk Partisipasi Orang tua Terhadap Pelaksanaan. Pembelajaran di Madrasah Ibtidaiyah Wahid Hasyim Desa BAB IV ANALISIS A. Analisis Bentuk Partisipasi Orang tua Terhadap Pelaksanaan Pembelajaran di Madrasah Ibtidaiyah Wahid Hasyim Desa Kedungmalang yaitu: 1. Analisis bentuk partisipasinya dengan memberikan

Lebih terperinci

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN 35 BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 1. Letak lokasi pasar Pandu Pasar Pandu Banjarmasin timur terletak di jalan Pandu K.M 4,5 kelurahan kuripan dengan batas-batas sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. beragama yaitu penghayatan kepada Tuhan, manusia menjadi memiliki

BAB I PENDAHULUAN. beragama yaitu penghayatan kepada Tuhan, manusia menjadi memiliki BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Agama adalah wahyu yang diturunkan Allah untuk manusia. Fungsi dasar agama adalah memberikan orientasi, motivasi dan membantu manusia untuk mengenal dan menghayati

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS UPAYA GURU DALAM MENANGANI RENDAHNYA MINAT BELAJAR DI MADRASAH DINIYAH AWALIYAH (MDA) JA FAR

BAB IV ANALISIS UPAYA GURU DALAM MENANGANI RENDAHNYA MINAT BELAJAR DI MADRASAH DINIYAH AWALIYAH (MDA) JA FAR BAB IV ANALISIS UPAYA GURU DALAM MENANGANI RENDAHNYA MINAT BELAJAR DI MADRASAH DINIYAH AWALIYAH (MDA) JA FAR SHODIQ DK. PLUTUNGAN DS. PAKISPUTIH KEDUNGWUNI PEKALONGAN A. Analisis Minat Belajar di MDA Ja

Lebih terperinci

Hasil Wawancara. Tempat/ tanggal lahir : Semarang/ 27 Oktober : ke 1 dari 5 bersaudara

Hasil Wawancara. Tempat/ tanggal lahir : Semarang/ 27 Oktober : ke 1 dari 5 bersaudara DAFTAR WAWANCARA 1. Masa kecil subjek 2. Masa Remaja (SMP-SMU) 3. Keadaan dan kondisi keluarga 4. Pola asuh orangtua 5. Hubungan dengan masyarakat di sekitar tempat tinggal 6. Lingkungan di tempat kerja

Lebih terperinci

LAMPIRAN-LAMPIRAN 1. INSTRUMEN PENELITIAN. No Sumber Data / Informasi. Dicapai. 1. Subyek penelitian. Keberagamaan Homoseksual. Mengetahui sikapsikap

LAMPIRAN-LAMPIRAN 1. INSTRUMEN PENELITIAN. No Sumber Data / Informasi. Dicapai. 1. Subyek penelitian. Keberagamaan Homoseksual. Mengetahui sikapsikap LAMPIRAN-LAMPIRAN 1. INSTRUMEN PENELITIAN No Sumber Data / Informasi 1. Subyek penelitian adalah homoseksual (melalui wawancara mendalam) Aspek Pengumpulan Data Keberagamaan Homoseksual 1. keyakinan diri

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PERSEPSI ORANG TUA PEKERJA ANAK TERHADAP PENDIDIKAN DI MADUKARAN KELURAHAN KEDUNGWUNI BARAT KEC. KEDUNGWUNI KAB.

BAB IV ANALISIS PERSEPSI ORANG TUA PEKERJA ANAK TERHADAP PENDIDIKAN DI MADUKARAN KELURAHAN KEDUNGWUNI BARAT KEC. KEDUNGWUNI KAB. BAB IV ANALISIS PERSEPSI ORANG TUA PEKERJA ANAK TERHADAP PENDIDIKAN DI MADUKARAN KELURAHAN KEDUNGWUNI BARAT KEC. KEDUNGWUNI KAB. PEKALONGAN Analisis Persepsi Orang Tua Pekerja Anak terhadap Pendidikan

Lebih terperinci

BAB III PENERAPAN TEKNIK TOKEN ECONOMY DALAM MENGATASI PERILAKU TERLAMBAT

BAB III PENERAPAN TEKNIK TOKEN ECONOMY DALAM MENGATASI PERILAKU TERLAMBAT BAB III PENERAPAN TEKNIK TOKEN ECONOMY DALAM MENGATASI PERILAKU TERLAMBAT A. GAMBARAN SISWA Berdasarkan hasil wawancara dengan siswa SMAN 1 Kibin yang dilakukan pada tanggal 25 januari 2016 diperoleh data

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terus belajar dan dilakukan tanpa beban. manusia dalam mengembangkan potensi diri sehingga mampu menghadapi

BAB I PENDAHULUAN. terus belajar dan dilakukan tanpa beban. manusia dalam mengembangkan potensi diri sehingga mampu menghadapi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran merupakan suatu kegiatan antara peserta didik dengan pendidik, antar peserta didik, ataupun peserta didik dengan berbagai sumber belajar guna mencapai

Lebih terperinci

LAMPIRAN CURRICULUM VITAE (CV) Tempat, Tanggal Lahir Gunungkidul, 24 November Dusun Sumber, Desa Girisuko, Kec. Panggang, Kab.

LAMPIRAN CURRICULUM VITAE (CV) Tempat, Tanggal Lahir Gunungkidul, 24 November Dusun Sumber, Desa Girisuko, Kec. Panggang, Kab. 94 LAMPIRAN Lampiran 1: CURRICULUM VITAE (CV) Nama Novi Marlina Tempat, Tanggal Lahir Gunungkidul, 24 November 1995 Jenis Kelamin Perempuan Alamat Asal Dusun Sumber, Desa Girisuko, Kec. Panggang, Kab.

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI INDUSTRIALISASI PEDESAAN DAN TARAF HIDUP RUMAHTANGGA

IMPLEMENTASI INDUSTRIALISASI PEDESAAN DAN TARAF HIDUP RUMAHTANGGA 105 IMPLEMENTASI INDUSTRIALISASI PEDESAAN DAN TARAF HIDUP RUMAHTANGGA Bab sebelumnya telah menguraikan strategi nafkah yang dilakukan rumahtangga pemilik usaha keripik dengan adanya implementasi industrialisasi

Lebih terperinci

KAPASITAS KELEMBAGAAN MUSHOLLA KHOIRUS SUBBAN

KAPASITAS KELEMBAGAAN MUSHOLLA KHOIRUS SUBBAN 67 KAPASITAS KELEMBAGAAN MUSHOLLA KHOIRUS SUBBAN Kepemimpinan Kepemimpinan di dalam kelembagaan musholla yang dimaksud adalah gaya kepemimpinan yang dilakukan oleh pengurus Musholla Khoirus Subban. Gaya

Lebih terperinci

1. a. Seberapa sering kamu dan seluruh keluargamu menghabiskan waktu bersamasama? b. Apa saja yang kamu lakukan bersama dengan keluargamu?

1. a. Seberapa sering kamu dan seluruh keluargamu menghabiskan waktu bersamasama? b. Apa saja yang kamu lakukan bersama dengan keluargamu? Lampiran 1 Kerangka Wawancara Anamnesa Dimensi Cohesion Separateness/Togetherness 1. a. Seberapa sering kamu dan seluruh keluargamu menghabiskan waktu bersamasama? b. Apa saja yang kamu lakukan bersama

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PERSEPSI REMAJA TERHADAP KEGIATAN KEAGAMAAN DI DESA PAKUMBULAN DUKUH KLEKOR WETAN BUARAN PEKALONGAN

BAB IV ANALISIS PERSEPSI REMAJA TERHADAP KEGIATAN KEAGAMAAN DI DESA PAKUMBULAN DUKUH KLEKOR WETAN BUARAN PEKALONGAN BAB IV ANALISIS PERSEPSI REMAJA TERHADAP KEGIATAN KEAGAMAAN DI DESA PAKUMBULAN DUKUH KLEKOR WETAN BUARAN PEKALONGAN A. Analisis gambaran umum remaja desa Pakumbulan dukuh Klekor Wetan Remaja adalah sekelompok

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 2011), hlm. 9. (Bandung: Irsyad Baitus Salam, 2007), hlm Rois Mahfud, Al-Islam Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: Erlangga,

BAB I PENDAHULUAN. 2011), hlm. 9. (Bandung: Irsyad Baitus Salam, 2007), hlm Rois Mahfud, Al-Islam Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: Erlangga, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia lahir ke alam dunia dalam keadaan yang paling sempurna. Selain diberi akal manusia juga diberi kesempurnaan jasmani. 1 Dengan akal dan jasmani yang sempurna

Lebih terperinci

BAB V DINAMIKA PROSES AKSI DAN PERUBAHANNYA

BAB V DINAMIKA PROSES AKSI DAN PERUBAHANNYA BAB V DINAMIKA PROSES AKSI DAN PERUBAHANNYA A. Pendalaman Agama a. Aktivitas Kegiatan mengaji mulai dilakukan pada tanggal 4 Mei 2013. Kegiatan mengaji ini dibimbing oleh peneliti sendiri, namun terkadang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. Deskripsi data penelitian disajikan untuk mengetahui karakteristik

BAB IV HASIL PENELITIAN. Deskripsi data penelitian disajikan untuk mengetahui karakteristik BAB IV HASIL PENELITIAN A. Paparan Data dan Analisis Data Deskripsi data penelitian disajikan untuk mengetahui karakteristik data pokok berkaitan dengan penelitian yang dilakukan. Berdasarkan hasil wawancara,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. Negeri 2 Sumbergempol Tulungagung, terlihat bahwa secara terus-menerus

BAB IV HASIL PENELITIAN. Negeri 2 Sumbergempol Tulungagung, terlihat bahwa secara terus-menerus BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Paparan data penelitian disajikan untuk mengetahui karakteristik data pokok berkaitan dengan penelitian yang dilakukan. Berdasarkan hasil interview, observasi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AL-QUR AN HADITS DI SMP ISLAM WALISONGO KEDUNGWUNI KABUPATEN PEKALONGAN

BAB IV ANALISIS PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AL-QUR AN HADITS DI SMP ISLAM WALISONGO KEDUNGWUNI KABUPATEN PEKALONGAN BAB IV ANALISIS PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AL-QUR AN HADITS DI SMP ISLAM WALISONGO KEDUNGWUNI KABUPATEN PEKALONGAN A. Analisis Tentang Problematika Pembelajaran Al-Qur an Hadits Siswa SMP Islam Walisongo

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang masalah. Pendidikan merupakan sesuatu yang tidak terlepas dan bersifat sangat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang masalah. Pendidikan merupakan sesuatu yang tidak terlepas dan bersifat sangat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang masalah Pendidikan merupakan sesuatu yang tidak terlepas dan bersifat sangat penting dalam kehidupan manusia, karena pendidikan memiliki peranan stategis dalam menyiapkan

Lebih terperinci

- Menjadi usaha baju second layak pakai yang banyak diminati oleh masyarakat. - Menjadi tempat usaha yang bisa menjadi inspirasi bagi orang lain.

- Menjadi usaha baju second layak pakai yang banyak diminati oleh masyarakat. - Menjadi tempat usaha yang bisa menjadi inspirasi bagi orang lain. Proposal Usaha Penjualan Barang Bekas Layak Pakai BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Saat ini harga-harga semakin tinggi, orang-orang dengan kemampuan menengah kebawah sulit untuk memenuhi kebutuhan sandang,

Lebih terperinci