BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN"

Transkripsi

1 BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian Persiapan Persiapan merupakan hal penting yang harus dilakukan untuk mendukung proses penelitian agar sesuai dengan tujuan penelitian. Persiapan yang dilakukan diantaranya: menyediakan alat perekam, pedoman wawancara, surat keterangan penelitian, pulpen dan alat pendukung lain. Alat perekam yang digunakan adalah handphone yang memiliki kemampuan merekam dengan baik. Selain itu pedoman wawancara juga merupakan salah satu hal penting yang harus dipersiapkan agar wawancara dapat terarah pada informasi yang diperlukan bagi penelitian. Penulis juga perlu mempersiapkan diri dengan baik, karena penulis merupakan instrument kunci dalam penelitian ini. Dalam penelitian kualitatif penulis merupakan instrument penelitian/alat pengumpul data utama Pelaksanaan Penelitian Pelaksanaan penelitian diawali dengan menentukan calon-calon subjek penelitian. Kegiatan ini penulis lakukan dengan cara 29

2 30 mengumpulkan informasi melalui wawancara informal dengan beberapa teman penulis mengenai siapa saja kira-kira yang akan menjadi calon subjek penelitian. Setelah menemukan beberapa orang yang sesuai, peneliti menyeleksi lagi menjadi 2 orang yang paling sesuai dengan karakteristik subjek penelitian yang telah ditentukan. Setelah terpilih 2 orang calon subjek, penulis mengkonfirmasi kesediaan calon subjek untuk melakukan wawancara, penulis menjelaskan bahwa hasil wawancara akan digunakan untuk kepentingan penelitian. Namun salah seorang calon subjek menolak untuk wawancara dengan suatu alasan, sehingga penulis mencari seorang calon subjek kembali yang bersedia diwawancara. Setelah ditemukan 2 orang subjek, penulis memberitahukan tentang tujuan penelitian yang sedang dilakukan agar subjek dapat memberikan informasi yang sesuai dengan kebutuhan penulis. Faktor yang ditekankan dalam wawancara adalah keterbukaan dan kepercayaan subjek pada penulis sehingga perlu dipahami bahwa tujuan dari wawancara ini semata-mata adalah untuk kepentingan penelitian. Tempat dan waktu wawancara disesuaikan dengan kesediaan subjek dan diatur sedemikian rupa agar tidak mengganggu aktivitas subjek dan juga agar hal-hal yang berkaitan dengan sikap subjek dapat bersifat alami tanpa dibuat-buat. Sebelum memulai wawancara penulis melakukan pengamatan tidak langsung terhadap subjek, terutama

3 31 mengamati kehidupan keluarga subjek dan hubungan subjek dengan suami dan orang-orang disekitar subjek Wawancara Setelah mengamati kehidupan keluarga subjek, selanjutnya dilakukan wawancara dengan kedua subjek pada waktu dan tempat yang telah disetujui, sebelum memulai wawancara peneliti terlebih dahulu menginformasikan kepada subjek bahwa dalam proses wawancara akan menggunakan alat perekam berupa handphone guna merekam informasi. Penulis juga meminta ijin kepada subjek untuk bisa mengambil beberapa gambar dalam proses wawancara sebagai dokumentasi. Wawancara dilaksanakan pada hari yang berbeda antara 2 subjek sesuai dengan kesepakatan subjek dengan penulis yang disesuaikan dengan kesibukan masing-masing subjek. Dalam proses wawancara penulis menggunakan pedoman wawancara yang telah disiapkan sebelumnya, hal ini bertujuan agar setiap pertanyaan yang diajukan kepada subjek lebih terarah pada pokok permasalahan yang ingin digali. Kedua subjek penelitian ini telah dikenal oleh peneliti sebelumnya, untuk memudahkan dalam penulisan peneliti memberikan nama masing-masing subjek, yaitu subjek A dan subjek B. Subjek pertama (subjek A) adalah teman yang pernah dikenalkan

4 32 oleh teman penulis sedangkan subjek kedua (subjek B) adalah kakak kandung dari teman penulis. Wawancara dengan subjek A dilakukan pada hari Minggu tanggal 2 Februari 2014 bertempat di rumah subjek. Wawancara dengan subjek B dilakukan pada hari Minggu tanggal 16 Februari 2014 bertempat di rumah subjek. Observasi dilakukan sebelum wawancara dimulai dengan mengamati lingkungan sekitar tempat tinggal subjek beserta hubungan subjek dengan orang-orang sekitar subjek terutama suami subjek. 4.2 Pengumpulan Data Catatan Lapangan Catatan lapangan yang dibuat penulis berbentuk verbatim wawancara. Verbatim wawancara merupakan data mentah yang sudah diproses sebagiannya dalam bentuk transkripsi wawancara, atau dapat dikatakan memberi catatan pada orang yang diwawancarai dalam bentuk transkrip (Poerwandari, 2005) Reduksi Data Reduksi data merupakan proses meringkas data, analisis yang menajamkan, menggolongkan, mengarahkan, membuang yang tidak perlu, dan mengorganisasi data dengan cara sedemikian rupa hingga kesimpulan-kesimpulan finalnya dapat ditarik.

5 Kategorisasi Dari hasil wawancara dilakukan proses pengkategorisasian, penulis melakukan coding, yaitu usaha untuk memaknai data melalui simbol atau kode dalam rangka mempermudah proses kategorisasi, berupa angka-angka latin (1, 2, 3,...) yang menunjukkan baris, dan abjad (A, B, C,...) merupakan kode untuk menunjukkan subjek. Kode abjad yang menunjukkan subjek akan diikuti kode angka latin yang akan menunjukkan baris disamping deskripsi wawancara. 4.3 Interpretasi Data Subjek A a. Gambaran Umum Subjek Nama Subjek Usia Subjek Pendidikan Pekerjaan : WK : 22 tahun : SMA : Swasta Subjek merupakan seorang istri yang bekerja sebagai buruh pabrik, suami subjek adalah seorang pedagang jajanan keliling di sekolah-sekolah bernama DM yang berusia 25 tahun dan memiliki pendidikan terakhir SMP. Pernikahan subjek sudah berjalan lebih kurang 2 tahun dan memiliki seorang anak perempuan berusia 1 tahun. Subjek berpacaran dengan Dwi

6 34 Maulana sejak subjek masih duduk di bangku SMA sebelum akhirnya memutuskan untuk menikah. Subjek tinggal di daerah Ambarawa dekat dengan saudara dan kerabatnya. Setiap harinya subjek bekerja dari pagi hingga petang dan hanya hari minggu saja subjek bisa berada di rumah bersama dengan anaknya, selama subjek dan suaminya bekerja anaknya selalu dititipkan pada orang tua subjek yang rumahnya tidak jauh dari rumah subjek. Pada saat bertemu dengan penulis subjek sempat mengeluhkan tentang pekerjaannya yang tidak memberikan waktu lebih bersama keluarga, namun subjek tetap berusaha untuk meluangkan waktu untuk bersama anak meskipun hanya sebentar setiap harinya. b. Observasi Observasi dilakukan selama proses wawancara berlangsung, dari hasil observasi dapat diketahui bahwa subjek merupakan seorang perempuan muda berumur 22 tahun. Dari segi fisik subjek berbadan kurus, berkulit sawo matang, tinggi subjek kurang lebih 162 cm. Subjek terlihat aktif dan cekatan dalam melakukan pekerjaan rumah tangga serta mengurus anak perempuannya. Hubungan subjek dengan suami terlihat sangat baik, hal ini tampak ketika keduanya sering bertukar gurauan saat bermain

7 35 bersama dengan anaknya dan berbincang dengan penulis. Subjek juga tampak akrab dengan para tetangga di sekitar rumahnya. Selama wawancara berlangsung subjek cukup kooperatif dan menjawab semua pertanyaan yang diajukan oleh peneliti meskipun sebelumnya subjek mengungkapkan bahwa subjek sedikit malu jika wawancara harus direkam. Pada saat menjawab pertanyaan subjek terlihat agak gugup dan malu-malu, reaksinya cenderung datar dan sesekali subjek tertawa kecil karna kebingungan menemukan kata-kata untuk mengungkapkan jawabannya. Walaupun subjek sudah lama tidak bertemu dengan penulis namun subjek langsung bisa akrab dengan penulis ketika penulis datang untuk meminta kesediaannya menjadi subjek penelitian dan selama proses wawancara. c. Reduksi Data Dari hasil wawancara dengan subjek A dapat diketahui bahwa optimisme subjek pada pernikahannya adalah sebagai berikut: 1) Permanence yaitu membahas tentang bagaimana seseorang menyikapi kejadian-kejadian yang menimpanya apakah akan berlangsung lama atau sementara. Hal ini tampak dalam pernyataan subjek:

8 36 Ya yang diharapkan bisa menjadi keluarga yang bahagia, bisa nyenengin anak, ya pokok e seng bahagia-bahagia (A6) Ya optimis, sudah menjadi pilihan sejak menikah, optimis kalau dia bisa membahagiakan (A11) 2) Pervasiveness membahas tentang bagaimana seseorang memandang kebaikan dan keburukan yang terjadi pada dirinya, apakah ia berpandangan secara universal atau secara spesifik. Hal ini tampak dalam pernyataan subjek: Ya ndak papa, kalau pendidikan tu nggak masalah, yang penting.. opo yo jenenge yo.. yang penting kan saling ngerti, walaupun pendidikan berbeda kan nggak jadi masalah (A7) Cukup puas sih, yang penting kan nggak.. opo yo.. cari kerjaan tu halal, nggak yang neko-neko (A8) 3) Personalization membahas tentang bagaimana seseorang memandang kebaikan dan keburukan yang terjadi apakah karena faktor internal atau eksternal. Hal ini tampak dalam pernyataan subjek: Yo kalau orang tua nggak papa soale udah pilihan saya sendiri, kalau saya seneng berarti orang tua juga ikut seneng (A10)

9 37 Enggak ada masalah, yang penting kalau.. aku sebagai istri selalu menghargai suami walaupun opo tingkat pendidikannya lebih tinggi aku tapi kan tetep suami aku, jadi tetep lebih menghargai (A9) Subjek B a. Gambaran Umum Subjek Nama Subjek Usia Subjek Pendidikan Pekerjaan : ER : 28 tahun : S1 : Ibu rumah tangga Subjek merupakan seorang ibu rumah tangga berusia 28 tahun dan berpendidikan S1 Ilmu Keperawatan, subjek telah menikah selama lebih kurang 1 tahun dengan suaminya yang berpendidikan SMK/STM bernama BW yang berusia jauh dibawah subjek, yaitu 23 tahun. Dari data tersebut dapat diketahui bahwa selain memiliki perbedaan tingkat pendidikan, subjek juga memiliki perbedaan usia yang relatif jauh dengan suami. Hingga saat ini subjek belum mendapatkan momongan dari pernikahannya. Subjek berdomisili di Ambarawa namun saat ini sedang merencanakan kepindahannya ke Jakarta mengikuti suami mengingat belum lama ini suaminya mendapatkan pekerjaan di salah satu perusahaan di Jakarta. Untuk sementara subjek lebih

10 38 memilih untuk menjadi seorang ibu rumah tangga saja dibandingkan bekerja, alasannya adalah subjek ingin mengabdi sepenuhnya kepada sang suami selagi masih memungkinkan untuk tidak bekerja. b. Observasi Observasi dilakukan selama proses wawancara berlangsung. Subjek merupakan seorang perempuan yang bertubuh agak gemuk, berkulit sawo matang, dengan tinggi badan kurang lebih 156 cm. Subjek sangat baik dan ramah kepada penulis, pada saat penulis datang subjek baru saja selesai membereskan rumah, subjek tampak sangat rajin dan teliti dalam berbenah rumah. Ketika dilakukan wawancara subjek hanya di rumah bersama dengan adiknya saja, hal ini dikarenakan suami subjek telah berangkat ke Jakarta beberapa minggu sebelumnya untuk menerima panggilan kerja. Subjek juga terlihat telah bersiap untuk segera pindah menyusul sang suami ke Jakarta, hal ini tampak ketika selesai wawancara subjek menerima telepon dari sebuah agen bus di terminal berkaitan dengan pemesanan tiket yang telah dilakukan subjek sebelumnya. Selama proses wawancara berlangsung subjek cukup kooperatif dan menjawab semua pertanyaan yang diajukan oleh peneliti dengan sangat baik, subjek tampak senang dan

11 39 bersemangat untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan penulis. Subjek selalu menjawab pertanyaan dari penulis tanpa ragu-ragu dan cukup aktif. Dari awal hingga akhir proses wawancara subjek tampak santai dan cukup tenang dalam berinteraksi dengan penulis, subjek secara sukarela memberikan informasi secara jujur dan terbuka kepada peneliti. c. Reduksi Data Dari hasil wawancara dengan subjek A dapat diketahui bahwa optimisme subjek pada pernikahannya adalah sebagai berikut: 1) Permanence yaitu gaya penjelasan masalah yang berkaitan dengan waktu, yaitu temporer dan permanen. Hal ini tampak dalam pernyataan subjek:... nah semoga kedepannya nanti tu kita bisa jadi keluarga yang apa sakinah mawadah warohmah, tanpa apa harus ada apa ya emmm apa ya gangguan-gangguan gitu (B4)... jadi kan kita udah ada niat ibadah, nah dari kata itu kita jadi berfikirnya positif,... (B9)... kalau saya sih lebih optimis ya, karna semua itu kan kayak rizki juga yang ngatur yang diatas gitu, asalkan kita mau berusaha pasti semuanya ada jalannya,... (B9)

12 40 2) Pervasiveness yaitu gaya penjelasan yang berkaitan dengan dimensi ruang lingkup, dibedakan menjadi spesifik dan universal. Hal ini tampak dalam pernyataan subjek: Yang pertama kalau saya tidak melihat dari tingkat pendidikannya tapi dari tingkat kenyamanan saya terhadap pasangan saya... (B5)... jadi menurut saya kalau status pendidikan itu nggak terlalu berpengaruh, tapi kita dapat menilai dari orangnya dulu gimana gitu, kita udah nyaman, enak diajak ngomong, gitu (B5) 3) Personalization yaitu gaya penjelasan yang berkaitan dengan sumber penyebab, internal dan eksternal. Hal ini tampak dalam pernyataan subjek:... apapun keputusan kamu orang tua tetep mendukung... Yang penting kamu seneng, kamu nyaman, gitu kamu tidak merasa terbebani atau gimana gitu (B8)... memang kadang-kadang kan kalau namanya pemikiran tu perbedaan pasti ada kan, Cuma kan perbedaan itu pasti ada penyelesaiannya (B7)

13 Pembahasan Dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa masing-masing subjek memiliki optimisme dalam pernikahan. Subjek memiliki optimisme dalam setiap jawaban yang diberikan. Aspek Permanence berhubungan dengan dimensi waktu, bagaimana seseorang menilai sebuah peristiwa atau hal yang terjadi pada dirinya berdasarkan pada waktu yang lama atau sementara, orang yang optimis akan memandang hal negatif yang terjadi pada dirinya akan bersifat sementara atau temporer dan hal positif yang terjadi pada dirinya akan bertahan lama. Sebaliknya, seseorang yang pesimis akan memandang suatu hal atau peristiwa negatif akan bertahan lama pada dirinya sedangkan hal positif yang terjadi akan dipandang sebagai hal yang tidak akan terjadi dalam waktu yang lama. Dari hasil penelitian ini telah ditemukan berbagai jawaban dari subjek yang menyatakan bahwa kedua subjek memiliki keyakinan akan masa depan keluarga yang dibina, kedua subjek yakin dan optimis akan memiliki kehidupan yang lebih baik di masa yang akan datang, hal ini tampak pada pernyataan kedua subjek: Ya optimis, sudah menjadi pilihan sejak menikah, optimis kalau dia bisa membahagiakan dan kalau saya sih lebih optimis ya... asalkan kita mau berusaha pasti semuanya ada jalannya. Dari pernyataan tersebut jelas tampak perbedaan dimensi waktu antara orang yang optimis dan pesimis. Kata optimis yang digunakan oleh subjek

14 42 menunjukkan bahwa subjek memiliki keyakinan yang baik dalam dimensi waktu yang lama, dalam hal ini adalah masa depan. Pendapat tersebut juga memperkuat pendapat Sri Harini (1994) tentang semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang akan semakin memperluas dan melengkapi pola berpikirnya dalam menghadapi sesuatu hal, dari jawaban subjek tersebut dapat diketahui bahwa subjek memandang perbedaan pendidikan ini dengan pola berpikir yang lebih baik dan tidak gegabah. sudah menjadi pilihan sejak menikah... pernyataan ini mendukung pendapat Kartini Kartono (1992) tentang ikatan janji kesetiaan cinta kasih yang diikrarkan dengan jalan menikah. Subjek meyakini betul tentang janji yang telah diikrarkan lewat pernikahan sehingga subjek mampu menerima apapun yang telah menjadi pilihannya. Aspek Pervasiveness merupakan aspek yang mengacu pada cakupan seseorang dalam melihat suatu hal atau peristiwa berdasarkan ruang lingkup spesifik atau universal. Seseorang yang optimis akan melihat suatu hal yang baik berasal dari keseluruhan/semua yang ada pada dirinya, sedangkan kegagalan berasal dari sebagian kecil dari dirinya. Lain dengan orang pesimis yang akan melihat hal-hal positif merupakan suatu hal yang spesifik, sedangkan hal negatif merupakan bagian universal.... yang penting saling mengerti, walaupun pendidikan berbeda kan nggak jadi masalah, yang pertama saya lihat bukan dari tingkat pendidikannya tapi dari tingkat kenyamanan saya. Dari hasil tersebut dapat diketahui bahwa

15 43 subjek tidak memandang perbedaan tingkat pendidikan sebagai hal yang universal atau menyeluruh tapi masih banyak hal lain yang diperhatikan dalam menjalin suatu hubungan suami istri. Jadi tampak bahwa aspek pervasif merupakan bagaimana seseorang memandang hal-hal yang terjadi menjadi bagian dari universal atau spesifik pada dirinya. Setiap subjek memberikan jawaban yang berbeda-beda, namun dari hasil analisis dapat diketahui bahwa setiap subjek memiliki sikap yang optimis dalam menyikapi setiap hal/peristiwa yang terjadi dalam kehidupan pernikahan beda pendidikan yang dijalani. Jawaban subjek kembali mendukung pendapat Sri Harini (1994) bahwa tingkat pendidikan seseorang akan memperluas pola berpikir, subjek yang memiliki tingkat pendidikan lebih tinggi memandang tingkat pendidikan suami bukan sebagai hal yang mutlak harus ada namun ada banyak hal yang lebih penting dibandingkan pendidikan, yaitu kenyamanan dan sikap saling mengerti. Aspek Personalization merupakan aspek yang memandang suatu hal dari faktor internal atau eksternal, seorang yang optimis akan memandang suatu hal yang baik asalnya adalah dari dirinya sendiri, sedangkan hal yang tidak baik berasal dari luar dirinya. Dan orang yang pesimis akan memandang kegagalan berasal dari dirinya dan keberhasilan berasal dari faktor luar dirinya. Dari hasil observasi dapat diketahui bahwa setiap subjek bersikap baik terhadap suami dan selalu bersikap hormat, hal ini dapat diartikan bahwa subjek melakukan hal yang baik mulai dari dirinya sendiri

16 44 terlebih dahulu, ini menunjukkan keyakinan subjek bahwa segalanya akan menjadi baik jika subjek bersikap baik. Dari pernyataan... kalau saya seneng berarti orang tua juga ikut seneng subjek memiliki keyakinan bahwa mereka akan membuat orang tua mereka bahagia jika dirinya bahagia, hal ini menjadi indikator bahwa kedua subjek memiliki sikap yang optimis, karena subjek meyakini akan terjadi hal-hal baik yang bersumber atau berasal dari diri subjek sendiri, yaitu kebahagiaan orang tua subjek. Dari uraian diatas dapat diketahui bahwa hasil penelitian ini menjawab teori Seligman (1991) bahwa individu-individu yang memiliki sifat optimis akan terlihat pada aspek-aspek tertentu, yakni Permanence, Pervasiveness, dan Personalization. Hasil penelitian ini juga mendukung penelitian dari Rita Suwartiningsih (1997) bahwa tidak ada perbedaan peranan istri dalam rumah tangga dilihat dari tingkat pendidikan istri, serta penelitian Wahyu Setiyono yang menyatakan bahwa Undang-Undang Perkawinan Tahun 1974 menunjukkan adanya ketidaksetaraan gender yang sangat tampak pada suami dan istri dalam rumah tangga.

a. Berapa lama mereka menikah b. Apa yang diharapkan dari hubungan pernikahan yang sedang dijalani 4. Perbedaan Tingkat Pendidikan

a. Berapa lama mereka menikah b. Apa yang diharapkan dari hubungan pernikahan yang sedang dijalani 4. Perbedaan Tingkat Pendidikan LAMIRAN 49 50 51 52 Lampiran 3. edoman Wawancara 1. Identitas ubjek a. Nama b. Usia c. endidikan d. ekerjaan 2. Identitas uami ubjek a. Nama b. Usia c. endidikan d. ekerjaan 3. Hubungan ubjek dengan uami

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 me 2.1.1 Pengertian me Seligman (1991) menyatakan optimisme adalah suatu pandangan secara menyeluruh, melihat hal yang baik, berpikir positif dan mudah memberikan makna bagi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. mendukung proses penulisan yang lancar sesuai dengan tujuan penulisan.

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. mendukung proses penulisan yang lancar sesuai dengan tujuan penulisan. 22 BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Persiapan Dan Pelaksanaan Penulisan 4.1.1. Persiapan Persiapan merupakan hal penting yang harus dilakukan untuk mendukung proses penulisan yang lancar sesuai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang berkompetensi dalam berbagai bidang, salah satu indikator kompetensi

BAB I PENDAHULUAN. yang berkompetensi dalam berbagai bidang, salah satu indikator kompetensi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan jaman semakin dibutuhkan pula individu yang berkompetensi dalam berbagai bidang, salah satu indikator kompetensi individu tercermin

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR KUESIONER. Dalam rangka memenuhi persyaratan pembuatan skripsi di Fakultas

KATA PENGANTAR KUESIONER. Dalam rangka memenuhi persyaratan pembuatan skripsi di Fakultas LAMPIRAN I KATA PENGANTAR KUESIONER Dengan hormat, Dalam rangka memenuhi persyaratan pembuatan skripsi di Fakultas Psikologi Universitas Kristen Maranatha, maka tugas yang harus dilaksanakan adalah mengadakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Tri Fina Cahyani,2013

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Tri Fina Cahyani,2013 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pernikahan adalah peristiwa penting dalam kehidupan seorang individu, di mana pernikahan ini memiliki beberapa tujuan yaitu mendapatkan kebahagiaan, kepuasan,

Lebih terperinci

(Elisabeth Riahta Santhany) ( )

(Elisabeth Riahta Santhany) ( ) 292 LAMPIRAN 1 LEMBAR PEMBERITAHUAN AWAL FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS INDONUSA ESA UNGGUL JAKARTA Saya mengucapkan terima kasih atas waktu yang telah saudara luangkan untuk berpartisipasi dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Bogdan dan Taylor (dalam Moleong, 2006), metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Bogdan dan Taylor (dalam Moleong, 2006), metode penelitian 41 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Kualitatif Menurut Bogdan dan Taylor (dalam Moleong, 2006), metode penelitian kualitatif merupakan prosedur penelitian yang akan menghasilkan data deskriptif

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Mahasiswa adalah individu yang menempuh perkuliahan di Perguruan Tinggi

BAB I PENDAHULUAN. Mahasiswa adalah individu yang menempuh perkuliahan di Perguruan Tinggi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Mahasiswa adalah individu yang menempuh perkuliahan di Perguruan Tinggi (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1996). Mahasiswa yang dimaksud adalah individu yang berada

Lebih terperinci

3. METODE PENELITIAN

3. METODE PENELITIAN 3. METODE PENELITIAN Penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran sibling rivalry yang dialami oleh anak ADHD dan saudara kandungnya. Penelitian ini berusaha untuk melihat secara mendalam gambaran sibling

Lebih terperinci

BAB V. KESIMPULAN, DISKUSI, dan SARAN

BAB V. KESIMPULAN, DISKUSI, dan SARAN BAB V KESIMPULAN, DISKUSI, dan SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti mengenai self esteem pada wanita yang menderita infertilitas, maka peneliti dapat menyimpulkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Manusia adalah salah satu individu yang menjadi bagian dari ciptaan-

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Manusia adalah salah satu individu yang menjadi bagian dari ciptaan- BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia adalah salah satu individu yang menjadi bagian dari ciptaan- Nya. Dalam kehidupan ini secara alamiah manusia mempunyai daya tarik menarik antara satu individu

Lebih terperinci

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN 26 BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Persiapan Dan Pelaksanaan Penelitian 1. Persiapan Persiapan merupakan hal penting yang harus dilakukan untuk mendukung proses penelitian yang lancar sesuai dengan

Lebih terperinci

Angket Optimisme. Bayangkan anda mengalami situasi yang tergambar dalam setiap. persoalan, walaupun untuk beberapa situasi mungkin anda belum pernah

Angket Optimisme. Bayangkan anda mengalami situasi yang tergambar dalam setiap. persoalan, walaupun untuk beberapa situasi mungkin anda belum pernah LAMPIRAN Lampiran 1 Angket Optimisme Bayangkan anda mengalami situasi yang tergambar dalam setiap persoalan, walaupun untuk beberapa situasi mungkin anda belum pernah mengalaminya. Pilihlah salah satu

Lebih terperinci

BAB IV PAPARAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PAPARAN HASIL PENELITIAN BAB IV PAPARAN HASIL PENELITIAN A. Identitas Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan di Banjarmasin, dengan jumlah keseluruhan subjek ada 3 pasangan, adapun yang menjadi karakteristik utama dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Setting Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Rumah Sakit Umum Daerah Ambarawa Rumah Sakit Umum Daerah Ambarawa Kabupaten Semarang yang berdiri sejak 1930 merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 55 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Melalui pendekatan ini peneliti dapat memperoleh data yang rinci

Lebih terperinci

LAMPIRAN I GUIDANCE INTERVIEW Pertanyaan-pertanyaan : I. Latar Belakang Subjek a. Latar Belakang Keluarga 1. Bagaimana anda menggambarkan sosok ayah

LAMPIRAN I GUIDANCE INTERVIEW Pertanyaan-pertanyaan : I. Latar Belakang Subjek a. Latar Belakang Keluarga 1. Bagaimana anda menggambarkan sosok ayah LAMPIRAN I GUIDANCE INTERVIEW Pertanyaan-pertanyaan : I. Latar Belakang Subjek a. Latar Belakang Keluarga 1. Bagaimana anda menggambarkan sosok ayah bagi diri anda sendiri? 2. Bagaimana anda menggambarkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN diprediksikan mencapai jiwa atau 11,34%. Pada tahun terjadi peningkatan mencapai kurang lebih 19 juta jiwa.

BAB I PENDAHULUAN diprediksikan mencapai jiwa atau 11,34%. Pada tahun terjadi peningkatan mencapai kurang lebih 19 juta jiwa. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Berdasarkan sensus penduduk pada tahun 2000 diperoleh data bahwa jumlah lansia (kaum lanjut usia) mencapai 15,8 juta jiwa atau 7,6%. Sementara itu populasi

Lebih terperinci

juga kelebihan yang dimiliki

juga kelebihan yang dimiliki 47 1. Pengertian Optimisme Seligman (2005) menjelaskan bahwa optimisme adalah suatu keadaan yang selalu berpengharapan baik. Optimisme merupakan hasil berpikir seseorang dalam menghadapi suatu kejadian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Creswell (2009) menyebutkan bahwa penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. saling mengasihi, saling mengenal, dan juga merupakan sebuah aktifitas sosial dimana dua

BAB I PENDAHULUAN. saling mengasihi, saling mengenal, dan juga merupakan sebuah aktifitas sosial dimana dua BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pacaran merupakan sebuah konsep "membina" hubungan dengan orang lain dengan saling mengasihi, saling mengenal, dan juga merupakan sebuah aktifitas sosial dimana

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. bulan, dimulai sejak pertengahan bulan november 2015 dan berakhir

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. bulan, dimulai sejak pertengahan bulan november 2015 dan berakhir 47 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. Deskripsi Subjek Penelitian ini dilaksanakan selama kurang lebih selama dua bulan, dimulai sejak pertengahan bulan november 2015 dan berakhir pada awal bulan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dunia saat ini sedang memasuki era baru yaitu era globalisasi dimana hampir

BAB I PENDAHULUAN. Dunia saat ini sedang memasuki era baru yaitu era globalisasi dimana hampir BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dunia saat ini sedang memasuki era baru yaitu era globalisasi dimana hampir semua bidang kehidupan berkembang sangat pesat. Berkembangnya berbagai bidang kehidupan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. yang harus dijalaninya. Dalam memenuhi kodratnya untuk menikah, manusia

BAB 1 PENDAHULUAN. yang harus dijalaninya. Dalam memenuhi kodratnya untuk menikah, manusia BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Dalam menjalani kehidupan, seorang manusia memiliki kodrat- kodrat yang harus dijalaninya. Dalam memenuhi kodratnya untuk menikah, manusia diberi dorongan untuk

Lebih terperinci

DAFTAR ISI PERNYATAAN

DAFTAR ISI PERNYATAAN PERNYATAAN DAFTAR ISI ABSTRACT... i ABSTRAK... ii KATA PENGANTAR... iii UCAPAN TERIMA KASIH... iv DAFTAR ISI... vi DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... x DAFTAR LAMPIRAN... xi BAB I PENDAHULUAN A. Latar

Lebih terperinci

BAB II PROFIL INFORMAN

BAB II PROFIL INFORMAN BAB II PROFIL INFORMAN Informan dalam penelitian ini terdiri dari tigapasangan yang menikah, dan yang dimana di dalam pernikahannya ketiga pasangan suami-istri ini tidak memilki anak. Ketiga pasangan ini

Lebih terperinci

BAB II PENGALAMAN KOMUNIKASI PADA HUBUNGAN PERNIKAHAN DENGAN PRIA YANG BERUSIA LEBIH MUDA DALAM BUDAYA PATRIARKI

BAB II PENGALAMAN KOMUNIKASI PADA HUBUNGAN PERNIKAHAN DENGAN PRIA YANG BERUSIA LEBIH MUDA DALAM BUDAYA PATRIARKI BAB II PENGALAMAN KOMUNIKASI PADA HUBUNGAN PERNIKAHAN DENGAN PRIA YANG BERUSIA LEBIH MUDA DALAM BUDAYA PATRIARKI Pada bab ini, peneliti menjelaskan pola komunikasi pada hubungan pernikahan dengan pria

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. heran bila kesadaran masyarakat awam tentang pentingnya pendidikan berangsurangsur

BAB I PENDAHULUAN. heran bila kesadaran masyarakat awam tentang pentingnya pendidikan berangsurangsur BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Membicarakan tentang pendidikan memang tidak ada habisnya. Tidaklah heran bila kesadaran masyarakat awam tentang pentingnya pendidikan berangsurangsur menunjukkan

Lebih terperinci

PEDOMAN WAWANCARA. Untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi penyesuaian dengan

PEDOMAN WAWANCARA. Untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi penyesuaian dengan PEDOMAN WAWANCARA I. Judul Faktor-faktor yang mempengaruhi penyesuaian dengan pihak keluarga pasangan pada pria WNA yang menikahi wanita WNI. II. Tujuan Untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. matang dari segi fisik, kognitif, sosial, dan juga psikologis. Menurut Hurlock

BAB I PENDAHULUAN. matang dari segi fisik, kognitif, sosial, dan juga psikologis. Menurut Hurlock BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masa dewasa merupakan masa dimana setiap individu sudah mulai matang dari segi fisik, kognitif, sosial, dan juga psikologis. Menurut Hurlock (dalam Jahja, 2011), rentang

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA. 1. Analisis tentang bentuk-bentuk Disharmoni Keluarga yang terjadi di. Desa Mojorejo Pungging Mojokerto

BAB IV ANALISIS DATA. 1. Analisis tentang bentuk-bentuk Disharmoni Keluarga yang terjadi di. Desa Mojorejo Pungging Mojokerto BAB IV ANALISIS DATA 1. Analisis tentang bentuk-bentuk Disharmoni Keluarga yang terjadi di Desa Mojorejo Pungging Mojokerto Dalam menganalisa pelaksanaan Bimbingan dan konseling Islam dengan konseling

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN Pada bab ini peneliti akan menjelaskan tentang pendekatan penelitian, karakteristik dan jumlah subjek penelitian, teknik pengambilan subjek, metode pengumpulan data, alat pengumpulan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. seorang pria untuk memenuhi kebutuhan keluarganya dan ibu berperan di dapur

BAB I PENDAHULUAN. seorang pria untuk memenuhi kebutuhan keluarganya dan ibu berperan di dapur BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Jika pada zaman dulu pekerjaan merupakan tugas dan tanggung jawab seorang pria untuk memenuhi kebutuhan keluarganya dan ibu berperan di dapur sebagai seorang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Gambaran umum partisipan I

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Gambaran umum partisipan I BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian 4.1.1. Gambaran umum partisipan I Partisipan I yang dikenal dengan RP I berusia 27 tahun. Pendidikan terakhir RP I adalah statra I. Saat ini

Lebih terperinci

BAB III PENYAJIAN DATA

BAB III PENYAJIAN DATA BAB III PENYAJIAN DATA A. Profil Informan 1. Bpk Mardianto Bapak Mardianto berumur 48th, beliau merupakan kepala keluarga dan bekerja sebagai TNI-AL (marinir) memiliki 2 orang anak yakni satu perempuan

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN

BAB V HASIL PENELITIAN BAB V HASIL PENELITIAN A. Rangkuman Hasil Penelitian Ketiga subjek merupakan pasangan yang menikah remaja. Subjek 1 menikah pada usia 19 tahun dan 18 tahun. Subjek 2 dan 3 menikah di usia 21 tahun dan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Kualitas Perkawinan. Definisi lain menurut Wahyuningsih (2013) berdasarkan teori Fowers dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Kualitas Perkawinan. Definisi lain menurut Wahyuningsih (2013) berdasarkan teori Fowers dan BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kualitas Perkawinan 1. Pengertian Kualitas Perkawinan Menurut Gullota (Aqmalia, 2009) kepuasan pernikahan merupakan perasaan pasangan terhadap pasangannya mengenai hubungan pernikahannya.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kepada para orang tua yang telah memasuki jenjang pernikahan. Anak juga

BAB I PENDAHULUAN. kepada para orang tua yang telah memasuki jenjang pernikahan. Anak juga 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Anak merupakan anugerah terindah yang diberikan Allah kepada para orang tua yang telah memasuki jenjang pernikahan. Anak juga bisa menjadi sebuah impian setiap orang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Manusia merupakan mahluk sosial yang tidak pernah terlepas dari

BAB I PENDAHULUAN. Manusia merupakan mahluk sosial yang tidak pernah terlepas dari BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia merupakan mahluk sosial yang tidak pernah terlepas dari hubungannya dengan orang lain. Keberadaan orang lain dibutuhkan manusia untuk melakukan suatu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mencapai 15% dari seluruh kanker pada wanita. Di beberapa negara menjadi

BAB I PENDAHULUAN. mencapai 15% dari seluruh kanker pada wanita. Di beberapa negara menjadi 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kanker serviks menempati terbanyak kedua di seluruh dunia yang mencapai 15% dari seluruh kanker pada wanita. Di beberapa negara menjadi penyebab kanker terbanyak

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. metodologi kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data

BAB III METODE PENELITIAN. metodologi kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif jenis studi kasus. Menurut Bogdan dan Taylor (Dalam Moleong, 2008) mendefinisikan metodologi

Lebih terperinci

OPTIMISME TERHADAP KEHIDUPAN PERNIKAHAN PADA PASANGAN MENIKAH DENGAN TINGKAT PENDIDIKAN ISTRI LEBIH TINGGI SKRIPSI

OPTIMISME TERHADAP KEHIDUPAN PERNIKAHAN PADA PASANGAN MENIKAH DENGAN TINGKAT PENDIDIKAN ISTRI LEBIH TINGGI SKRIPSI OPTIMISME TERHADAP KEHIDUPAN PERNIKAHAN PADA PASANGAN MENIKAH DENGAN TINGKAT PENDIDIKAN ISTRI LEBIH TINGGI SKRIPSI Diajukan kepada Program Studi Bimbingan dan Konseling untuk memenuhi sebagian dari syarat-syarat

Lebih terperinci

KECEMASAN PADA WANITA YANG HENDAK MENIKAH KEMBALI

KECEMASAN PADA WANITA YANG HENDAK MENIKAH KEMBALI KECEMASAN PADA WANITA YANG HENDAK MENIKAH KEMBALI Skripsi Untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam mencapai derajat Sarjana S-1 Diajukan Oleh : WIDYA YULI SANTININGTYAS F100.050.270 FAKULTAS PSIKOLOGI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tren hidup masyarakat modern. Di Indonesia, budaya samen leven dianggap

BAB I PENDAHULUAN. tren hidup masyarakat modern. Di Indonesia, budaya samen leven dianggap BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada zaman sekarang wanita dan pria hidup bersama tanpa ikatan pernikahan (samen leven) menjadi fenomena yang sudah biasa yang sulit diberantas. Hal ini didukung dengan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. A. Kepuasan Pernikahan. 1. Pengertian Kepuasan Pernikahan

BAB II LANDASAN TEORI. A. Kepuasan Pernikahan. 1. Pengertian Kepuasan Pernikahan 13 BAB II LANDASAN TEORI A. Kepuasan Pernikahan 1. Pengertian Kepuasan Pernikahan Pernikahan merupakan suatu istilah yang hampir tiap hari didengar atau dibaca dalam media massa. Namun kalau ditanyakan

Lebih terperinci

TIPS MEMBANGUN RUMAH TANGGA YANG HARMONIS DARI KANG MASRUKHAN. Tahukah anda bahwa untuk membangun sebuah Rumah Tangga yang harmonis

TIPS MEMBANGUN RUMAH TANGGA YANG HARMONIS DARI KANG MASRUKHAN. Tahukah anda bahwa untuk membangun sebuah Rumah Tangga yang harmonis TIPS MEMBANGUN RUMAH TANGGA YANG HARMONIS DARI KANG MASRUKHAN Tahukah anda bahwa untuk membangun sebuah Rumah Tangga yang harmonis tidaklah sulit. Mudah saja, simple dan sangat sederhana. Sebagai seorang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia merupakan elemen utama organisasi dibandingkan

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia merupakan elemen utama organisasi dibandingkan BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Sumber daya manusia merupakan elemen utama organisasi dibandingkan dengan elemen lain seperti modal, teknologi, dan uang sebab manusia itu sendiri yang mengendalikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perhatian serius. Pendidikan dapat menjadi media untuk memperbaiki sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. perhatian serius. Pendidikan dapat menjadi media untuk memperbaiki sumber daya BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu bidang yang penting dan perlu mendapatkan perhatian serius. Pendidikan dapat menjadi media untuk memperbaiki sumber daya manusia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Lembaga Pemasyarakatan ini merupakan Unit Pelaksana Teknis di bawah

BAB I PENDAHULUAN. Lembaga Pemasyarakatan ini merupakan Unit Pelaksana Teknis di bawah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Lembaga Pemasyarakatan ini merupakan Unit Pelaksana Teknis di bawah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia. Penghuni lapas

Lebih terperinci

3. METODE PENELITIAN. 28 Universitas Indonesia

3. METODE PENELITIAN. 28 Universitas Indonesia 3. METODE PENELITIAN Bab ini membahas metode yang dipakai untuk melakukan penelitian. Diawali dengan rumusan masalah, kemudian pendekatan yang peneliti pilih dan penentuan subjek penelitian. Selanjutnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pernikahan merupakan langkah awal untuk membentuk suatu keluarga. Sangat penting bagi calon pasangan baru untuk memahami bahwa pernikahan merupakan suatu keputusan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 47 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tipe Penelitian Peneliti menggunakan pendekatan penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif adalah suatu pendekatan yang juga disebut pendekatan investigasi karena

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Perkawinan merupakan salah satu tahap penting dalam siklus kehidupan

PENDAHULUAN. Perkawinan merupakan salah satu tahap penting dalam siklus kehidupan PENDAHULUAN I.A. Latar belakang Perkawinan merupakan salah satu tahap penting dalam siklus kehidupan seseorang, disamping siklus lainnya seperti kelahiran, perceraian, atau kematian (Pangkahila, 2004).

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN SUBJEK DAN HASIL PENELITIAN

BAB III GAMBARAN SUBJEK DAN HASIL PENELITIAN BAB III GAMBARAN SUBJEK DAN HASIL PENELITIAN 1.1 Gambaran R, S, dan N dampak perceraian orang tua terhadap remaja Gaya hidup dalam kehidupan anak remaja masa kini mungkin sudah tidak karuan dibandingkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan Kualitatif Pendekatan kualitatif bertujuan untuk mempelajari dinamika atau permasalahan, memperoleh pemahaman menyeluruh dan utuh tentang fenomena yang diteliti

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bahwa mereka adalah milik seseorang atau keluarga serta diakui keberadaannya.

BAB I PENDAHULUAN. bahwa mereka adalah milik seseorang atau keluarga serta diakui keberadaannya. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan anak selalu ada kebutuhan untuk dikasihi dan merasakan bahwa mereka adalah milik seseorang atau keluarga serta diakui keberadaannya. Keluarga

Lebih terperinci

BAB VII TETAP SEDERHANA DAN MEMOTIVASI

BAB VII TETAP SEDERHANA DAN MEMOTIVASI 141 BAB VII TETAP SEDERHANA DAN MEMOTIVASI 7.1. Pendahuluan Dalam memimpin sebuah organisasi tentu seorang pemimpin dihadapkan oleh berbagai macam hal selama pencapaian tujuannya. Tidak jarang berbagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. digunakan untuk berbagai macam transaksi keuangan. Kartu kredit diberikan kepada

BAB I PENDAHULUAN. digunakan untuk berbagai macam transaksi keuangan. Kartu kredit diberikan kepada BAB I PENDAHULUAN I.I LATAR BELAKANG MASALAH Kartu kredit merupakan suatu alat transaksi berbentuk kartu yang diterbitkan oleh suatu lembaga keuangan baik oleh bank maupun lembaga bukan bank dan dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan nasional merupakan tugas pemerintah untuk menciptakan

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan nasional merupakan tugas pemerintah untuk menciptakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembangunan nasional merupakan tugas pemerintah untuk menciptakan keadilan (Pembukaan UUD 1945 alinea IV). Pembangunan nasional diwujudkan melalui berbagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I. Latar Belakang Ilma Kapindan Muji,2013

BAB I PENDAHULUAN I. Latar Belakang Ilma Kapindan Muji,2013 BAB I PENDAHULUAN I. Latar Belakang Pernikahan merupakan perjanjian antara laki-laki dan perempuan untuk bersuami istri dengan resmi (Kamus Umum Bahasa Indonesia, 1984). Menurut Undang-Undang Nomor 1 Tahun

Lebih terperinci

PENDAHULUAN Latar Belakang

PENDAHULUAN Latar Belakang 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Pernikahan adalah salah satu proses penting dalam kehidupan sosial manusia. Pernikahan merupakan kunci bagi individu untuk memasuki dunia keluarga, yang di dalamnya terdapat

Lebih terperinci

Wawancara Partisipan 1

Wawancara Partisipan 1 55 Verbatim Partisipan Wawancara Partisipan 1 S Isi Percakapan Kode P Selamat pasi mas 1 P1 Selamat pagi juga mbak 2 P Bisa minta waktunya sebentar mas sekitar 5-10 menit 3 P1 Iya bisa 4 P Perkenalkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang digunakan, subjek penelitian, metode pengumpulan data, alat

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang digunakan, subjek penelitian, metode pengumpulan data, alat BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini akan diuraikan tentang permasalahan penelitian, pendekatan penelitian yang digunakan, subjek penelitian, metode pengumpulan data, alat bantu pengumpulan data, prosedur

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 KUESIONER KEMANDIRIAN

LAMPIRAN 1 KUESIONER KEMANDIRIAN LAMPIRAN KUESIONER KEMANDIRIAN Di bawah ini terdapat beberapa pernyataan dengan berbagai kemungkinan jawaban. Saudara diminta untuk memilih salah satu dari pilihan jawaban yang tersedia sesuai dengan keadaan

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP PERCERAIAN ORANG TUA DENGAN OPTIMISME MASA DEPAN PADA REMAJA KORBAN PERCERAIAN. Skripsi

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP PERCERAIAN ORANG TUA DENGAN OPTIMISME MASA DEPAN PADA REMAJA KORBAN PERCERAIAN. Skripsi HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP PERCERAIAN ORANG TUA DENGAN OPTIMISME MASA DEPAN PADA REMAJA KORBAN PERCERAIAN Skripsi Untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam mencapai derajat Sarjana S-1 Psikologi

Lebih terperinci

LAMPIRAN-LAMPIRAN. Tulislah 2 keberhasilan atau prestasi yang anda banggakan dalam hidup.

LAMPIRAN-LAMPIRAN. Tulislah 2 keberhasilan atau prestasi yang anda banggakan dalam hidup. LAMPIRAN-LAMPIRAN Lampiran 1. Kuesioner Tujuan penelitian ini adalah untuk mengamati pengalaman-pengalaman dalam hidup Anda yang Anda anggap sebagai keberhasilan atau kegagalan dan juga citacita masa depan

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN A. Persiapan Penelitian Pada saat penelitian, peneliti melakukan persiapan dengan menggunakan alat ukur observasi dan wawancara. Observasi digunakan untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang dialami individu dalam kehidupan sehari-hari. Menurut Herdiansyah. sehingga mampu mengembangkan pola dan relasi makna.

BAB III METODE PENELITIAN. yang dialami individu dalam kehidupan sehari-hari. Menurut Herdiansyah. sehingga mampu mengembangkan pola dan relasi makna. 47 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian kualitatif adalah metode yang menggambarkan individu secara menyeluruh dengan tidak menggolongkan individu ke dalam variabel atau hipotesis (Poerwandari,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada masa era globalisasi ini, kesadaran masyarakat akan pentingnya

BAB I PENDAHULUAN. Pada masa era globalisasi ini, kesadaran masyarakat akan pentingnya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada masa era globalisasi ini, kesadaran masyarakat akan pentingnya asuransi jiwa meningkat. Ketua Umum Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) Hendrisman Rahim

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. selalu sehat, dan dijauhkan dari berbagai penyakit, tetapi pada kenyataannya yang

BAB I PENDAHULUAN. selalu sehat, dan dijauhkan dari berbagai penyakit, tetapi pada kenyataannya yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap manusia pada umumnya memiliki harapan dengan memiliki tubuh yang selalu sehat, dan dijauhkan dari berbagai penyakit, tetapi pada kenyataannya yang terjadi

Lebih terperinci

LAMPIRAN I. Verbatim (Bahasa Indonesia) Subjek JP. S : Iya, tidak apa-apa kak, saya juga punya waktu luang dan tidak ada kesibukan

LAMPIRAN I. Verbatim (Bahasa Indonesia) Subjek JP. S : Iya, tidak apa-apa kak, saya juga punya waktu luang dan tidak ada kesibukan LAMPIRAN I Verbatim (Bahasa Indonesia) P : Peneliti S : Subjek Subjek JP P : Assalamu alaikum, selamat pagi S : Wa alaikum salam, pagi.. P : Sebelum nya kakak mintaa maaf dik, mungkin mengganggu waktunya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian. kualitatif deskriptif. Peneliti akan mendeskripsikan secara tertulis hal-hal yang

BAB III METODE PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian. kualitatif deskriptif. Peneliti akan mendeskripsikan secara tertulis hal-hal yang 33 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Dalam penelitian ini, rancangan penelitian menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Peneliti akan mendeskripsikan secara tertulis hal-hal yang

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN 1 BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN A. Persiapan Dan Pelaksanaan Penelitian 1. Persiapan Persiapan merupakan hal penting yang harus dilakukan untuk mendukung proses penelitian yang lancar sesuai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. (UU No. 1 tahun 1974 tentang perkawinan dalam Libertus, 2008). Keputusan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. (UU No. 1 tahun 1974 tentang perkawinan dalam Libertus, 2008). Keputusan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkawinan dapat diartikan sebagai sebuah ikatan lahir batin seorang pria dan seorang wanita sebagai suami istri dengan tujuan membentuk keluarga (rumah tangga)

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN BAB V KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN Pada bab ini akan membahas mengenai kesimpulan, diskusi dan saran mengenai penelitian yang merupakan langkah terakhir dari suatu penyusunan dalam penelitian. 5.1 Kesimpulan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. menempuh berbagai tahapan, antara lain pendekatan dengan seseorang atau

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. menempuh berbagai tahapan, antara lain pendekatan dengan seseorang atau BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa awal adalah masa dimana seseorang memperoleh pasangan hidup, terutama bagi seorang perempuan. Hal ini sesuai dengan teori Hurlock (2002) bahwa tugas masa

Lebih terperinci

LAMPIRAN Pedoman Wawancara

LAMPIRAN Pedoman Wawancara 84 LAMPIRAN Pedoman Wawancara 1). Tahap 1 : Rapport (Pewawancara memulai dengan Rapport) Nama saya (nama pewawancara), mahasiswa Psikologi UI. Saya sedang melakukan penelitian untuk skripsi saya mengenai

Lebih terperinci

GUIDE INTERVIEW No. Uraian Pertanyaan

GUIDE INTERVIEW No. Uraian Pertanyaan GUIDE INTERVIEW No. 1. 2. 3. Uraian Pertanyaan Berapa usia Anda ketika menikah dengan suami? Pada saat anda hamil apakah anda masih berstatus siswa (masih aktif sekolah)? Bagaimana tanggapan orang tua

Lebih terperinci

Transkrip Wawancara dengan Suami Broken Home

Transkrip Wawancara dengan Suami Broken Home Transkrip Wawancara dengan Suami Broken Home Informan 1 Nama : Bapak MH Jenis kelamin : Laki-laki Usia : 39 tahun Pendidikan : SMA Hari/tanggal wawancara : Selasa, 8 April 2014 Tempat wawancara : Rumah

Lebih terperinci

Nomer : Fakultas : Usia : Agama :

Nomer : Fakultas : Usia : Agama : Nomer : Fakultas : Usia : Agama : Dengan hormat, Disela-sela kesibukan Anda, perkenankanlah saya mohon kesediaan Anda untuk mengisi skala yang tersedia. Skala ini dibuat dalam rangka memenuhi kelengkapan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksploratif kualitatif yang digunakan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksploratif kualitatif yang digunakan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian eksploratif kualitatif yang digunakan untuk memperoleh gambaran rinci tentang kemampuan memecahkan soal matematika berdasarkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif deskriptif, dengan tipe penelitian studi kasus (case studies).

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif deskriptif, dengan tipe penelitian studi kasus (case studies). BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif deskriptif, dengan tipe penelitian studi kasus (case studies). Menurut

Lebih terperinci

BAB III SINTESIS MAKNA TEKSTURAL DAN STRUKTURAL. selanjutnya dalam studi fenomenologi adalah penggabungan secara intuitif

BAB III SINTESIS MAKNA TEKSTURAL DAN STRUKTURAL. selanjutnya dalam studi fenomenologi adalah penggabungan secara intuitif BAB III SINTESIS MAKNA TEKSTURAL DAN STRUKTURAL Setelah mendeskripsikan hasil dari temuan secara tekstural dan structural mengenai pemeliharaan hubungan pada keluarga poligami, maka langkah selanjutnya

Lebih terperinci

Sang Pangeran. Kinanti 1

Sang Pangeran. Kinanti 1 Sang Pangeran Langkah Rara terhenti mendengar percakapan dari ruang tamu. Suara seseorang yang sangat dikenalnya. Suara tawa yang terdengar khas itu semakin memperkuat dugaannya, membuat jantung Rara berpacu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif atau kualitataif dilakukan dengan mempertimbangkan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif atau kualitataif dilakukan dengan mempertimbangkan pendekatan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Ruang Lingkup Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah pendekatan kualitatif. Menurut Patton (dalam Poerwandari, 2009), pemilihan pendekatan kuantitatif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang berlandaskan pada filsafah positivisme, digunakan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang berlandaskan pada filsafah positivisme, digunakan untuk BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini berfokus pada pengambilan keputusan untuk menikah di usia remaja. Untuk mendalami tema penelitian tersebut, maka penelitian ini akan menggunakan

Lebih terperinci

3. METODE PENELITIAN. 31 Universitas Indonesia. Gambaran Stres..., Muhamad Arista Akbar, FPSI UI, 2008

3. METODE PENELITIAN. 31 Universitas Indonesia. Gambaran Stres..., Muhamad Arista Akbar, FPSI UI, 2008 3. METODE PENELITIAN Bab ini akan membahas hal-hal yang berkaitan dengan pendekatan penelitian yang digunakan, metode pengumpulan data, subyek penelitian, prosedur persiapan, prosedur pelaksanaan, dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. berdasarkan agama dan kepercayaan masing-masing untuk menjalani hidup bersama.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. berdasarkan agama dan kepercayaan masing-masing untuk menjalani hidup bersama. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkawinan merupakan suatu proses penyatuan dua individu yang memiliki komitmen berdasarkan agama dan kepercayaan masing-masing untuk menjalani hidup bersama.

Lebih terperinci

Transkrip Wawancara dengan Anak Korban Broken Home

Transkrip Wawancara dengan Anak Korban Broken Home Transkrip Wawancara dengan Anak Korban Broken Home Informan 1 Nama : AD Jenis kelamin : Perempuan Usia : 14 Tahun Pendidikan : SMP Hari/tanggal wawancara : Jum at, 4 April 2014 Tempat wawancara : Rumah

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN. hendak diteliti dalam penelitian ini, yaitu mengenai gambaran psychological wellbeling

BAB V KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN. hendak diteliti dalam penelitian ini, yaitu mengenai gambaran psychological wellbeling BAB V KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN Dari bagian awal penelitian ini dijelaskan mengenai pembahasan yang hendak diteliti dalam penelitian ini, yaitu mengenai gambaran psychological wellbeling pada pasangan

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN Nomor:..

KUESIONER PENELITIAN Nomor:.. KUESIONER PENELITIAN Nomor:.. Saudara yang terhormat, Kami mohon bantuan Saudara untuk mengisi kuesioner berikut dengan keadaan yang sebenarnya. Isian kuesioner ini akan kami gunakan untuk mengetahui kondisi

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN MASALAH

BAB V PEMBAHASAN MASALAH BAB V PEMBAHASAN MASALAH A. PEMBAHASAN Setiap manusia memiliki impian untuk membangun rumah tangga yang harmonis. Tetapi ketika sudah menikah banyak dari pasangan suami istri yang memilih tinggal bersama

Lebih terperinci

8. Sebutkan permasalahan apa saja yang biasa muncul dalam kehidupan perkawinan Anda?...

8. Sebutkan permasalahan apa saja yang biasa muncul dalam kehidupan perkawinan Anda?... Identitas diri: 1. Jenis kelamin : Pria / Perempuan 2. Status pernikahan : Menikah / Tidak Menikah 3. Apakah saat ini Anda bercerai? : Ya / Tidak 4. Apakah Anda sudah menjalani pernikahan 1-5 tahun? :

Lebih terperinci

Pengaruh Perceraian Pada Anak SERI BACAAN ORANG TUA

Pengaruh Perceraian Pada Anak SERI BACAAN ORANG TUA 35 SERI BACAAN ORANG TUA Pengaruh Perceraian Pada Anak Direktorat Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini Nonformal dan Informal Kementerian Pendidikan Nasional

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dengan pendekatan studi kasus. Menurut Sugiyono (2012), metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. dengan pendekatan studi kasus. Menurut Sugiyono (2012), metode penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Menurut Sugiyono (2012), metode penelitian kualitatif

Lebih terperinci

LEMBAR PERMOHONAN MENJADI PARTISIPAN. Saya yang bertanda tangan di bawah ini, Adalah mahasiswi Fakultas Ilmu Kesehatan Program Studi

LEMBAR PERMOHONAN MENJADI PARTISIPAN. Saya yang bertanda tangan di bawah ini, Adalah mahasiswi Fakultas Ilmu Kesehatan Program Studi 75 Lampiran 1 LEMBAR PERMOHONAN MENJADI PARTISIPAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini, Nama : Veny C Pelamonia NIM : 462012021 Adalah mahasiswi Fakultas Ilmu Kesehatan Program Studi Keperawatan Universitas

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN BAB V KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui bagaimana gambaran identitas diri pada remaja yang menikah dini. Bab ini adalah penutup dari seluruh naskah penelitian,

Lebih terperinci

3. METODE PENELITIAN

3. METODE PENELITIAN 3. METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan Penelitian Fenomena perempuan bercadar merupakan sebuah realitas sosial yang terjadi di tengah masyarakat kita. Fenomena yang terjadi secara alamiah dalam setting dunia

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan adalah studi kasus eksploratif. Pendekatan kualitatif adalah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan adalah studi kasus eksploratif. Pendekatan kualitatif adalah penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode yang digunakan adalah studi kasus eksploratif. Pendekatan kualitatif adalah penelitian yang

Lebih terperinci